Program Kreativitas Mahasiswa
-
Upload
rizky-kurniasari-kusuma-pratiwi -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Program Kreativitas Mahasiswa
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
CHILICONSEED : MESIN PEMBENIHAN BIJI CABAI UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESELAMATAN KERJA DI UD.
INDO SEMI KABUPATEN KEDIRI, JAWA TIMUR
BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan oleh :
Rifqi Zharfan Fadhilah Luqman 2413100087 Angkatan 2013
Erik Tri Yudha Setiawan 2411031065 Angkatan 2011
Moch Machrus Adhim 2411031041 Angkatan 2011
Moh. Bachrul Alam 2413031052 Angkatan 2013
Rizky Kurniasari Kusuma Pratiwi 2413031058 Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
CHILICONSEED : MESIN PEMBENIHAN BIJI CABAI UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESELAMATAN KERJA DI UD.
INDO SEMI KABUPATEN KEDIRI, JAWA TIMUR
BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan oleh :
Rifqi Zharfan Fadhilah Luqman 2413100087 Angkatan 2013
Erik Tri Yudha Setiawan 2411031065 Angkatan 2011
Moch Machrus Adhim 2411031041 Angkatan 2011
Moh. Bachrul Alam 2413031052 Angkatan 2013
Rizky Kurniasari Kusuma Pratiwi 2413031058 Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
iii
RINGKASAN
Banyaknya permintaan akan buah cabai membuat tanaman ini banyak dibudidayakan
oleh petani. Dalam memilih benih cabai yang berkualitas, UD. Indo Semi harus memilih tanaman induk yang berkualitas. Selain itu, harus memperhatikan buah yang bijinya akan dijadikan bibit. Cara-cara yang dilakukan UD. Indo Semi untuk mengolah biji
menjadi benih. Pertama melakukan pengelupasan kulit cabai dengan cara mengiris kulit cabai untuk diambil bijinya. Alat pengiris cabai banyak menggunakan pisau. Pisau
dapat melukai tangan, demi keamanan tersebut diganti menggunakan alat pemotong yang dipasang pada conveyor, Kedua perendaman biji cabai dilakukan dengan merendam biji cabai supaya tahu biji cabai mana yang varietas biji cabainya bagus.
Apabila biji cabai mengapung diatas air maka biji cabai harus dibuang karena bukan benih baik untuk ditanam. Alat yang digunakan air dan bak untuk memilah biji ma na
saja yang baik untuk dijadikan benih. Ketiga, biji cabai yang baik harus dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan menggunakan bantuan sinar matahari secara langsung. Pengeringan juga dilakukan menggunakan oven listrik yang dapat menyerap kadar air.
Sehingga proses pengeringan dapat berjalan cepat dan efisien. Dengan itu, digunakan alat bernama Chiliconseed : Mesin Pembenihan Biji Cabai untuk Meningkatkan
Produktivitas dan Keselamatan Kerja di UD. Indo Semi Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan keunggulan-keunggulan kebutuhan mitra konsumen teknologi ini.
Kata Kunci : Biji Cabai
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................................ ii
Ringkasan.............................................................................................................................. iii
Daftar Isi............................................................................................................................... iv
Daftar Tabel.......................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ...................................................................................................................... v
Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ....................................................................................... 2
1.5 Manfaat ................................................................................................................. 3
Bab 2 Tinjauan Pustaka........................................................................................................ 3
2.1 Proses Pembenihan Biji Cabai.............................................................................. 3
2.2 Alat Pembenihan Biji Cabai ................................................................................. 4
Bab 3 Metode Pelaksanaan ................................................................................................... 6
3.1 Tahap Pra Pengiriman Proposal............................................................................ 7
a. Analisa Permasalahan ........................................................................................ 7
b. Studi Lapangan dan Studi Literatur................................................................... 7
3.2 Tahap Pasca Persetujuan Proposal........................................................................ 7
a. Perencanaan Teknis Pelaksanaan ..................................................................... 7
b. Perancangan dan Pembuatan Alat.................................................................... 8
c. Pengujian Alat .................................................................................................. 8
d. Implementasi Alat Pada Tempat Studi Kasus ................................................. 8
e. Evaluasi Program dan Penyempurnaan Alat.................................................... 8
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 8
4.1 Anggaran Biaya..................................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Standar pengujian laboratorium benih cabai ......................................................... 1
Tabel 2. Rancangan Biaya ................................................................................................... 7
Tabel 3. Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengupasan Biji Cabai ...................................................................................... 3
Gambar 2. Alat Penggiling Daging ..................................................................................... 4
Gambar 3. Cold Storage ..................................................................................................... 5
Gambar 4. Blok Diagram Metodologi Pelaksanaan Program............................................. 6
Gambar 5. Desain Mesin Chiliconseed .............................................................................. 8
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Budidaya tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan produksi.
Dari sisi tata bahasa, teknik adalah suatu keterampilan khusus yang dibutuhkan agar
dapat melakukan suatu kegiatan praktek yang produktif (Oxford, 2004); pembenihan
adalah rangkaian proses budidaya tanaman untuk menghasilkan benih; sedangkan
tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan. Oleh karena itu, teknik perbenihan
tanaman adalah suatu keterampilan khusus yang harus dikuasai seseorang agar dapat
memproduksi benih tanaman, baik benih vegetatif (bibit) maupun benih generatif
sehingga tanaman berproduksi secara optimal.
Tabel 1. Standar pengujian laboratorium benih cabai
Kelas Benih Kadar Air (max)%
Benih Murni (min)%
Kotoran Benih (max)%
Daya Tumbuh Benih (min)
Benih Penjenis 7 99 1.0 90
Benih Dasar 10.0 98.0 2.0 85
Benih Pokok 10.0 98.0 2.0 85
Benih Sebar 10.0 97.0 2.0 80
Sumber : BPSBTPH, Jabar (2003)
Dalam memilih benih cabai yang berkualitas, UD. Indo Semi terlebih dahulu harus
memilih tanaman induk yang berkualitas pula. Selain itu, juga harus memperhatikan
buah yang bijinya akan dijadikan bibit. Ada cara-cara yang dilakukan oleh UD. Indo
Semi untuk mengelolah biji menjadi menjadi benih.
Pertama melakukan pengelupasan kulit cabai dengan cara mengiris kulit cabai
untuk diambil bijinya. Biasanya alat pengiris cabai yang banyak digunakan adalah pisau
(Jumari, 2013). Karena pisau dapat melukai/menyayat tangan/jari atau dapat
menyebabkan tangan menjadi kepanasan oleh cairan yang keluar dari cabai, demi
keamanan tersebut dapat diganti dengan menggunakan alat pemotong yang dipasang
pada conveyor.
Kedua perendaman biji cabai, perendaman dilakukan dengan merendam biji cabai
supaya tahu biji cabai mana yang varietas biji cabainya bagus. Apabila biji cabai
mengapung diatas air maka biji cabai harus dibuang karena bukan merupakan benih
yang baik untuk ditanam. Alat yang biasanya digunakan adalah air dan bak untuk
memilah biji mana saja yang baik untuk dijadikan benih.
2
Ketiga, pengeringan biji cabai. Setelah perendaman selesai, biji cabai yang baik
harus dikeringkan. Pengeringan buah cabai dapat dilakukan menggunakan bantuan
sinar matahari secara langsung. Pengeringan juga dilakukan menggunakan alat berupa
oven besar yang dapat menyerap kadar air. Sehingga proses pengeringan dapat berjalan
cepat dan efisien.
Dengan itu, untuk mengetahui lebih baik mana, alat digunakan bernama
Chiliconseed : Mesin Pembenihan Biji Cabai untuk Meningkatkan Produktivitas dan
Keselamatan Kerja di UD. Indo Semi Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan
keunggulan-keunggulan kebutuhan mitra konsumen teknologi ini. Chiliconseed ini
memiliki fungsi sebagai pemotong, pemisah, pemilah, dan pengering biji cabai.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dicari suatu permasalahan tersebut, yaitu :
1. Bagaimanakah membuat rancang bangun alat yang dapat mengiris, memilah dan
mengontrol pengeringan biji cabai yang dapat meningkatkan produktivitas beras
bagi para petani?
2. Bagaimanakah membuat alat yang dapat mengiris, memilah dan mengontrol
pengeringan biji cabai yang tidak hanya memberi kemudahan, namun juga
memberikan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga?
1.3 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya program ini, yaitu :
1. Membuat alat yang dapat mengiris, memilah, dan mengontrol pengeringan biji
cabai.
2. Membuat alat yang dapat memberikan kemudahan juga memberikan efisiensi
waktu, biaya, dan tenaga di Kabupaten Kediri.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini, yaitu :
1. Rancang bangun alat yang dapat mengiris, memilah dan mengontrol
pengeringan biji cabai.
2. Menghasilkan alat yang dapat mengiris, memilah dan mengontrol pengeringan
biji cabai yang mampu meningkatkan produktivitas petani untuk produksi
cabai.
3
1.5 Manfaat
Manfaat dari program ini, yaitu
1. Meningkatkan produktivitas cabai.
2. Mempermudah petani dalam proses produksi cabai
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Pembenihan Biji Cabai
Cabai merupakan salah satu produk pertanian yang cukup penting, memiliki market
yang cukup bagus sehingga banyak yang membudidayakannya secara komersial
terutama di daerah tropis. Permintaan cabai sebagian besar terserap oleh konsumsi
rumah tangga dan sebagian lagi untuk industri. Dalam usaha budidaya tanaman cabai,
bibit menjadi bagian penting yang menentukan keberhasilan, bibit biasanya dapat
diperoleh ditempat pembibitan tanaman atau dengan cara membuat sendiri. Berikut ini
akan dijelaskan cara membuat bibit cabai.
Langkah membuat bibit cabai :
Memetik langsung dari pohon indukannya, supaya dapat mengetahui dan
memastikan bahwa buah cabai calon bibit benar-benar tua.
Setelah buah cabai calon bibit didapat kemudian keringkan dengan cara di
jemur.
Buah cabai calon bibit yang sudah dijemur kemudian dikupas kulitnya dan
diambil bijinya, hati-hati dalam melakukan ini supaya tangan kita tidak cabean,
karena jika kulit terkena cairan cabai rasanya panas menyengat dan lama
sembuhnya.
Gambar 1. Pengupasan Biji Cabai
4
Biji yang telah didapatkan kemudian dijemur untuk memastikan semua kering,
karena setelah kering kita dapat menyortir mana kualitas biji cabai yang kurang
bagus untuk dibuang.
Kemudian kita semai dalam wadah sebagai media sampai biji cabai
berkecambah, kemudian bisa kita pindahkan dalam plastik polybag kecil supaya
mempermudah kita menanamnya.
Pada usia 1 bulan atau 3 minggu dalam plastik polybag kecil bibit cabai bisa kita
tanam pada tanah yang sudah diolah dan siap ditanami. (Harno Bhimantoro,
2013).
2.2 Alat Pembenihan Biji Cabai
Buah cabai dari setiap varietas cabai mempunyai perbedaan dalam jumlah dan
bobot per satuan berat, yang berpengaruh terhadap rendemen biji. Perlakuan buah
melalui penyimpanan buah beberapa hari setelah panen akan lebih memudahkan
dalam prosesing benih secara manual.
Dalam prosesing benih cabai, perontokan benih dapat dilakukan secara manual
untuk buah yang jumlahnya sedikit. Untuk buah yang jumlahnya banyak dapat
digunakan alat bantu seperti penggiling daging yang telah dimodifikasi, yaitu ujung
pisau ditumpulkan untuk mengekstrak benih cabai. Untuk itu benih perlu dibersihkan
dengan menggunakan air yang mengalir.
Gambar 2. Alat Penggiling Daging
( Sumber : Badan Litbang Pertanian )
5
Dapat pula dilakukan perendaman buah, yaitu buah cabai yang sudah dibelah
direndam dalam tong/ember yang berisi air bersih, selama 1 malam. Setelah itu buah
dicuci dengan air yang bersih. Tiap cara mempunyai kelebihan dan kelemahan. Dari
prosesing benih cabai dengan cara manual akan diperoleh benih dengan kualitas yang
lebih baik, warna benih kuning jerami, kerusakan benih hampir tidak ada dan
persentase daya kecambah lebih tinggi. Kelemahannya adalah waktu prosesing lebih
lama dibandingkan dengan prosesing benih dengan menggunakan bantuan alat. Alat-alat
yang akan digunakan dalam prosesing benih harus bersih dan bebas dari
kemungkinan campuran benih dari varietas-varietas lain.
Setelah prosesing, benih dapat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tetapi
tidak di bawah sinar matahari langsung, atau dengan cara dikeringkan di ruang
pengering dengan suhu 34oC selama kurang lebih 5-6 hari. Setelah pengeringan
dilakukan sortasi benih, yaitu pemilihan benih yang berukuran normal dan bernas.
Benih yang hampa, rusak, dan yang berwarna hitam atau coklat dibuang. Untuk
menghindari adanya penyakit atau hama yang terbawa dari lapangan atau selama dala m
penyimpanan, benih dapat diberi perlakukan pestisida yang berbahan aktif Metalaxyl
dengan konsentrasi 0,2%. Untuk penyimpanan jangka panjang, sebaiknya benih
dikeringkan sampai kadar airnya mencapai 7-8%.
Benih disimpan dalam kantung almunium foil atau dalam wadah yang terbuat dari
kaca atau metal. Tempat penyimpanan benih harus tertutup sangat rapat agar udara tidak
dapat masuk ke dalam wadah tersebut ( Badan Litbang Pertanian, 2011 ).
Gambar 3. Cold Storage
( Sumber : Badan Litbang Pertanian )
6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Gambar 4. Blok Diagram Metodologi Pelaksanaan Program
Analisa Permasalahan
Studi Lapangan Studi literatur
Ide dan Desain Alat
Perancangan Teknis Pelaksanaan
Perancangan dan Pembuatan Alat
Pengujian Alat
Implementasi Alat pada Tempat Studi Kasus
Evaluasi Program
dan Penyempurnaan Alat
Tempat Studi Kasus
START
STOP
7
3.1 Tahap Pra Pengiriman Proposal
Sebelum mengajukan proposal Program Kreatifitas Mahasiswa ini telah
dilakukan :
a. Analisa Permasalahan
Kegiatan ini dimulai dengan melakukan survei yang berkenaan dengan
pembuatan alat pembuat benih biji cabai dengan maksud sebagai
pemotong, pemisah, pemilah, dan pengering, yaitu studi kasus di UD.
Indo Semi, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, studi kasus yang
kami lakukan berkenaan dengan pembuatan benih cabai dengan maksud
sebagai pemotong, pemisah, pemilah, dan pengering yang diproses secara
manual dan kami rasa hal tersebut sangat mempengaruhi hasil
perekonomian dan estimasi waktu yang dimiliki oleh para petani.
b. Studi Lapangan dan Studi Literatur
Dari hasil survei menyatakan bahwa seluruh komponen produsen cabai
merasa bahwa proses pembuatan benih biji cabai dengan maksud sebagai
pemotong, pemisah, pemilah, dan pengering secara manual dapat
mempengaruhi pendapatan dan memerlukan waktu yang cukup lama
untuk menghasilkan biji cabai sekian kilogram. Sehingga diperlukan
sebuah teknologi yang mampu mengolah biji cabai secara terkontrol,
mudah, dan cepat untuk meningkatkan hasil pendapatan dan memiliki
estimasi waktu yang tidak cukup lama. Untuk memperkuat gagasan,
pengusul program ini melakukan studi literatur mengenai pembuatan
mekanika mesin pembuat benih biji cabai dengan maksud sebagai
pemotong, pemisah, pemilah, dan pengering, sehingga akan diperoleh data
dan informasi yang akurat. Baik melalui internet dan buku.
3.2 Tahap Pasca Persetujuan Proposal
Setelah proposal ini disetujui, dilakukan hal-hal berikut:
a. Perancangan Teknis Pelaksanaan
Hal pertama yang dilakukan setelah proposal disetujui adalah
perancangan teknis pelaksanaan, hal ini dilakukan sebagai sarana
pengontrol dan memonitor kegiatan-kegiatan selanjutnya.
8
b. Perancangan dan Pembuatan Alat
Pada tahapan ini kami melakukan pembuatan desain awal untuk
membuat alat, yang bertujuan sebagai acuan pembuatan alat pemotong,
pemisah, pemilah dan pengering biji cabai. Selanjutnya melakukan langkah-
langkah pembuatan alat sebagaimana konsep alat yang sudah matang
sebelumnya. Berikut merupakan rancangan awal yang ditunjukkan oleh
gambar 5.
alat conveyor pemotong
cabai
splinter pemisah dan
pemilah biji cabai
oven pengering express biji
cabai
Gambar 5. Desain Mesin Chiliconseed
c. Pengujian Alat
Sebelum kami mngimplementasikan alat pemotong, pemisah, pemilah
dan pengering biji cabai ke tempat studi kasus, kami melakukan percobaan
alat tersebut dan memastikan bahwa alat ini dapat berjalan dengan baik.
d. Implementasi Alat pada Tempat Studi Kasus
Setelah pembuatan dan percobaan alat dilakukan, selanjutnya adalah
tahap impelementasi pada tempat studi kasus, yaitu UD. Indo Semi
Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
e. Evaluasi Program dan Penyempurnaan Alat
Melakukan review terhadap hasil implementasi alat pada tempat studi
kasus. Hal ini dilakukan jika terjadi kerusakan alat maka akan
diperbaiki. Selain itu evaluasi program ini juga dilakukan untuk
pengembangan alat pemotong, pemisah, pemilah, dan pengering biji cabai
kedepan.
9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Rancangan Biaya
No. Jenis pengeluaran Total (Rp)
1. Peralatan Penunjang 12.102.400
2. Bahan habis pakai 330.000
3. Transportasi 50.000
Total (Rp) 12.482.400
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Lapangan dan Literatur
2. Perancangan Teknis
Pelaksanaan
3.. Perancangan dan Pembuatan Alat
4. Pengujian Alat
5.
Implementasi Alat
pada Tempat Studi Kasus
6. Evaluasi Progrtam dan
Penyempurnaan Alat
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2011. Agroinovasi: SinarTani.
Setiadi. 2006. Bertanam Cabai, Jakarta: Penebar Swadaya.
Anonim. 2004. Oxford Ensiklopedia Pelajar Jilid 8, Edisi Bahasa Indonesia.
Grolier International, Oxford University Press.
Kuswanto dan Haendrato. 2002. Teknologi Pemprosesan Pengemasan dan
Penyimpanan Benih. Yogyakarta: Kanisius.
Yenni, K. dan Agus. 2005. Produksi Benih Cabai. Bandung: Balai Penelitian
Tanaman Sayuran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp) Keterangan
Peralatan 1 Oven listrik 1 buah 520.000 520.000
Peralatan 2 Motor 100 watt 3 buah 1.400.000 4.200.000
Peralatan 3 Baling-baling blender
1 buah 100.000 100.000
Peralatan 4 Conveyor belt 2 meter 1.500.000 3.000.000
Peralatan 5 Bak stainless steel anti karat
1 buah 100.000 100.000
Peralatan 6 Circle saw 3 buah 1.250.000 3.750.000
Peralatan 7 Perlengkapan penunjang
1 set 432.400 432.400
SUB TOTAL (Rp) 12.102.400
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga
satuan (Rp) Keterangan
Material Listrik 330 kwh/bulan 1.000 330.000
SUB TOTAL (Rp) 330.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga satuan
(Rp) Keterangan
Perjalanan ke Kediri
Tiket kereta pp
5 lembar 10.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 50.000
iii. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/NRP Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas
1.
Rifqi Zharfan
Fadhilah Luqman /2413100087
S1 Teknik
Fisika
Teknik
Fisika
8
Jam/Minggu
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.
Moch Machrus Adhim
/241103141
D3 Metrologi
dan Instrumentasi
Teknik
Fisika
8
Jam/Minggu
Rancang
bangun alat
3.
Rizky Kurniasari
Kusuma Pratiwi /2413031058
D3
Metrologi dan
Instrumentasi
Teknik Fisika
8 Jam/Minggu
Bab I
Pendahuluan, mencari mitra.
4.
Erik Tri Yudha Setiawan
/241103165
D3 Metrologi
dan Instrumentasi
Teknik
Fisika
8
Jam/Minggu
Menggambar rancang
bangun alat
5.
Moh. Bachrul Alam
/2413031052
D3 Metrologi
dan Instrumentasi
Teknik
Fisika
8
Jam/Minggu
Anggaran Biaya,
metode pelaksanaan.
iv. Gambaran Teknologi
alat conveyor pemotong
cabai
splinter pemisah dan
pemilah biji cabai
oven pengering express
biji cabai
v. Denah Detail Lokasi Mitra
UD. Indo Semi terletak di Desa Bendo, Kec. Kayen Kidul, Kab. Kediri, Jawa
Timur.
Desa Bendo,
Kecamatan Kayen
Kidul, Kab. Kediri