Program Kreativitas Mahasiswa

download Program Kreativitas Mahasiswa

of 19

Transcript of Program Kreativitas Mahasiswa

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    SOLUSI BERSIH DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT

    KENTANG SEBAGAI SEPATULA

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-P

    Diusulkan oleh :

    R. Muh. Angga B. P B1J009033 / 2009

    Titis Amelia B1J008101 / 2008

    Septi Anggraini S B1J010154 / 2010

    Awaliatun Nur A B1J011113 / 2011

    Dewi Saroh B1J011147 / 2011

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PURWOKERTO

    2012

  • iv

    C. DAFTAR ISI

    Halaman pengesahan .............................................................................. ii

    Daftar Isi................................................................................................. iii

    Latarbelakang masalah............................................................................ 1

    Perumusan Masalah................................................................................. 2

    Tujuan...................................................................................................... 2

    Luaran yang diharapkan.......................................................................... 2

    Kegunaan................................................................................................. 2

    Tinjauan pustaka...................................................................................... 3

    Metode pelaksanaan................................................................................ 6

    Jadwal kegiatan....................................................................................... 8

    Rancangan biaya...................................................................................... 8

    Daftar pustaka......................................................................................... 11

    Lampiran.................................................................................................. 12

    iii

  • iv

    D. DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Macam Umbi Kentang.......................................................... 3

    Gambar 2. Klasifikasi Menurut Lineaus................................................. 3

  • 1

    E. LATARBELAKANG MASALAH

    Kebersihan merupakan kebutuhan esensial bagi manusia untuk menghadapi

    segala macam bentuk aktivitas. Kebersihan adalah harta yang tak ternilai harganya

    dan mendukung dalam penampilan. Menjaga kebersihan merupakan salah satu

    aset kesehatan pada setiap manusia. Pentingnya kebersihan dari dasar kaki sampai

    ujung rambut bertujuan agar terlihat menarik dalam segala hal khususnya

    berinteraksi dengan seseorang.

    Tingginya tingkat kemalasan seseorang dalam menjaga kebersihan membuat

    penampilan menjadi kurang menarik. Setiap orang mempunyai karakter berbeda

    dalam dirinya yang membuat daya tarik dalam berinteraksi. Sangatlah penting

    bagi seseorang menjaga penampilan diri, karena penampilan tersebut menunjukan

    kharisma pada diri seseorang. Kharisma akan muncul dengan sendirinya sesuai

    dengan apa yang ditunjukkannya.

    Kemalasan berpenampilan rapi dalam berinteraksi mejadi suatu nilai negatif

    pada lawan yang berinteraksi, khususnya kemalasan yang umum dilakukan adalah

    membersihkan sepatu. Setiap pasang kaki pasti memiliki sepatu yang digunakan

    sebagai alas kakinya. Sepatu tidak hanya sebagai alas kaki, tetapi dapat pula

    menjadi penunjang penampilan seseorang dan bagian fashion yang penting bagi

    pria maupun wanita. Kemalasan membersihkan sepatu dengan berbagai alasan

    yang diungkapkannya, seperti karena kesibukan aktivitas, dan bau tidak sedap

    pada semir yang digunakan karena memakai bahan sintetik atau kimiawi. Oleh

    karena itu, kami mencoba untuk meramukan sebuah ide pembuatan semir sepatu

    alami (SEPATULA) dari limbah kentang (Solanum tuberosum. L.) yang dapat

    menggantikan bahan-bahan kimiawi semir sepatu pada umumnya.

    Kulit kentang memiliki kandungan potassium tertinggi diantara tanaman

    komoditi pertanian umum lainnya (seperti pisang dan mangga) yang merupakan

    bahan utama dalam pembuatan semir sepatu, sehingga kulit kentang ini dapat

    dijadikan solusi bersih semir sepatu alami. Pemakaian semir sepatu akan membuat

    sepatu lebih bersih, mengkilap dan berseri jika dilihat. Kebersihan sepatu akan

    menambah daya tarik tersendiri bagi orang memakainya.

    Semir sepatu alami ini berasal dari limbah yang sangat jarang dimanfaatkan

    oleh masyarakat, khususnya di daerah pedesaan ataupun di perkotaan. Kulit

  • 2

    kentang biasanya hanya dikupas lalu dibuang begitu saja tanpa mengetahui

    manfaat yang terkandung didalamnya. Kulit kentang sangat berpotensi untuk

    dijadikan semir sepatu alami karena tidak mengandung bahan berbahaya untuk

    pemakai sepatu dan bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan alam yang

    ada di sekitar masyarakat yang belum dimanfaatkan secara optimum. Semir sepatu

    pada umumnya memiliki bahan dasar Potassium yang dapat membersihkan

    kotorankotoran yang ada di sepatu. Kotoran yang dapat dibersihkan dengan

    Potassium memberikan inovasi baru pembuatan semir sepatu alami dari kulit

    kentang (Solanum tuberosum L.).

    F. PERUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa

    permasalahan sebagai berikut:

    1. Apakah kandungan potassium dalam kulit kentang (Solanum tuberosum L.)

    dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan SEPATULA ?

    2. Bagaimana proses ekstraksi kulit kentang (Solanum tuberosum L.) sebagai

    bahan dasar pembuatan SEPATULA ?

    3. Bagaimana proses pembuatan SEPATULA yang baik dan bermutu tinggi

    dari kulit kentang ?

    G. TUJUAN

    Program ini memiliki tujuan untuk mengetahui potassium yang terdapat dalam

    kulit kentang (Solanum tuberosum L.), mengetahui proses ektraksi kulit kentang

    dan mengetahui proses pembuatan SEPATULA yang baik dan bermutu tinggi

    dari kulit kentang.

    H. LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Program ini memiliki target luaran yang ingin dicapai yaitu hasil Program

    Kreativitas Mahasiswa Penelitian SEPATULA dapat dijadikan artikel ilmiah

    dan dipatenkan.

    I. KEGUNAAN

    Kegunaan program ini adalah mengembangkan potensi peserta PKM

    Penelitian agar lebih kritis mengamati permasalahan yang terjadi di masyarakat,

  • 3

    dan mensosialisasikan informasi mengenai proses optimalisasi limbah kulit

    kentang (Solanum tuberosum L.) yang biasa terbuang sia-sia sebagai bahan utama

    pembuatan semir sepatu alami.

    J. TINJAUAN PUSTAKA

    1. Tanaman Kentang secara Umum :

    Tanaman kentang (Solanum tuberosum Linneus.) merupakan tanaman

    semusim yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi

    Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo Tubiflorae, Famili Solanaceae, Genus

    Solanum, dan Spesies Solanum tuberosum L. Kentang buahnya berwarna kuning,

    rasanya tawar dan merupakan kelompok dari umbi-umbian. Kentang merupakan

    tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropika maupun sub tropika. Tanaman

    kentang dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, memiliki drainase

    yang baik, tanah liat yang gembur, debu atau debu berpasir ( Nurmayulis, 2011)

    Gambar 1. Macam Umbi Kentang Gambar 2. Klasifikasi menurut Lineaus

    Kentang dapat diolah sebagai bahan makanan yang sehat dan sering terdapat

    di paar tradisional. Selain itu, kentang juga dapat digunakan sebagai obat. Kulit

    kentang mengandung antioksidan sebagai akseptor radikal bebas. Kulit kentang

    juga bisa menyembuhkan luka seperti luka bakar, dan menghambat pertumbuhan

    sel-sel kanker, sehingga bisa menjadi obat kanker alami. Kandungan gizi dan serat

    pada kulit kentang lebih tinggi daripada daging umbinya. Kulit kentang memilliki

    kandungan Potassium yang tertinggi diantara tanaman komoditi pertanian umum

    lainnya seperti pisang, dan mangga.

    2. Semir sepatu secara Umum:

    Klasifikasi ilmiah

    Kerajaan: Plantae

    Divisi: Magnoliophyta

    Kelas: Magnoliopsida

    Upakelas: Asteridae

    Ordo: Solanales

    Famili: Solanaceae

    Genus: Solanum

    Spesies: S. tuberosum

  • 4

    Semir sepatu merupakan suatu produk konsumen yang digunakan untuk

    membersihkan dan mengkilapkan sepatu. Selain itu, penggunaan semir sepatu

    dapat memperpanjang daya tahan sepatu. Semir sepatu bisanya padat atau cair.

    Semir sepatu mengandung Potassium yang merupakan bahan utama dalam

    pembuatan semir sepatu. Kandungan semir sepatu pada umumnya menggunakan

    bahan kimia sintetik yang merugikan untuk tubuh pengguna secara berkelanjutan.

    3. Pemanfaatan kulit kentang sebagai semir sepatu alami :

    Berdasarkan percobaan sebelumnya, Potassium yang terkandung dalam kulit

    pisang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan semir sepatu alami. Potassium

    juga terdapat pada kulit kentang dengan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan

    dengan buah lainnya. Pemanfaatan kulit kentang pada semir sepatu berdasarkan

    atas kandungan Potassium. Semir sepatu memiliki bahan dasar yaitu Potassium,

    dimana Potassium tersebut dapat berguna untuk membersihkan kotoran-kotoran

    pada sepatu.

    Pemanfaatan kulit kentang sebagai semir sepatu dinamakan SEPATULA.

    SEPATULA merupakan inovasi baru yang dijadikan sebagai solusi bersih

    berbahan dasar alam dan tidak berbahaya bagi pengguna karena tidak

    menggunakan bahan kimia sintetik. SEPATULA terbuat dari bahan kulit kentang,

    minyak terpentin, malam tawon, sabun, kleur olie dan aquades. Pada pembuatan

    SEPATULA tersebut kulit kentang mengandung potassium yang dapat digunakan

    untuk membersihkan sepatu serta minyak terpentin bisa kita dapatkan dari getah

    pinus yang di destilasi. Kluer olie yang dicampur dengan minyak terpentin

    berfungsi untuk mengkilapkan sepatu. Begitu juga malam tawon yang berguna

    untuk mengkilapkan sepatu, sedangkan sabun digunakan untuk membersihkan

    kotoran.

    4. Ekstraksi

    4.1. Pengertian Ekstraksi (Harbone, 1987; Dirjen POM, 1986)

    Ekstraksi adalah suatu metode operasi yang digunakan dalam proses

    pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan sejumlah

    massa bahan (solven) sebagai tenaga pemisah. Apabila komponen yang akan

    dipisahkan (solute) berada dalam fase padat, maka proses tersebut dinamakan

    pelindihan atau leaching (Harbone, 1987)

  • 5

    Proses pemisahan dengan cara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar.

    1. Proses penyampuran sejumlah massa bahan ke dalam larutan yang akan

    dipisahkan komponen komponennya.

    2. Proses pembantukan fase seimbang.

    3. Proses pemisahan kedua fase seimbang.

    Solven sebagai tenaga pemisah harus dipilih sedemikian hingga kelarutannya

    terhadap salah satu komponen murninya adalah terbatas atau sama sekali tidak

    saling melarutkan. Proses ekstraksi akan terbentuk dua fase cairan yang saling

    bersinggungan dan selalu mengadakan kontak. Fase yang banyak mengandung

    solven dinamakan ekstrak (Dirjen POM, 1986)

    Dibidang industri, ekstraksi sangat luas penggunaannya terutama jika larutan

    yang akan dipisahkan tediri dari komponen komponen :

    1. Mempunyai sifat penguapan relatif yang rendah.

    2. Mempunyai titik didih yang berdekatan.

    3. Sensitif terhadap panas.

    4. Merupakan campuran azeotrop.

    Komponenkomponen yang terdapat dalam larutan, menentukan jenis/macam

    solven yang digunakan dalam ekstraksi.

    4.2. Ekstraksi Cair Cair

    Proses pemisahan secara ekstraksi dilakukan jika campuran yang akan dipisahkan

    berupa larutan homogen (cair cair) dimana titik didih komponen yang satu dengan

    komponen yang lain yang terdapat dalam campuran hampir sama atau berdekatan.

    Pada proses pemisahan secara ekstraksi, fase cairan II segera terbentuk setelah

    sejumlah massa solven ditambahkan kedalam campuran (cairan I) yang akan

    dipisahkan. Sebelum campuran dua fase dipisahkan menjadi produk ekstrak dan

    produk rafinat, suatu usaha harus dilakukan dengan mempertahankan kontak antara

    fase cairan I dengan fase cairan II sedemikian hingga pada suhu dan tekanan tertentu

    campuran dua fase berada dalam kesetimbangan (Hamdani, 2012)

    Jika antara solven dan diluen tidak saling melarutkan, maka sistem tersebut

    dikenal sebagai Ekstraksi Insoluble Liquid, tetapi antar solven dan diluen sedikit

    saling melarutkan disebut Ekstraksi Soluble Liquid. Kriteria solven yang dapat

    sebagai tenaga pemisah yaitu :

    1. Daya larut terhadap solute cukup besar.

  • 6

    2. Sama sekali tidak melarutkan diluen atau hanya sedikit melarutkan diluen.

    3. Antara solven dengan diluen harus mempunyai perbedaan density yang

    cukup.

    4. Antara solven dengan solute harus mempunyai perbadaan titik diddih atau

    tekanan uap murni yang cukup.

    5. Tidak bereaksi baik terhadap solute maupun diluen, tidak beracun.

    6. Murah, mudah didapat.

    4.3. Pemilihan Solven

    Solven yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol. Etanol (disebut

    juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering digunakan

    dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan etanol dikarenakan sifatnya yang tidak

    beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan

    industri makanan dan minuman. Etanol merupakan jenis pelarut polar. Etanol

    yang digunakan yaitu etanol 70%.

    Etanol dapat digunakan untuk mengekstraksi minyak laka dari kulit biji jambu

    mete (Sudarwanto, H., Napitupulu, P., dan Jos, B., 2004). Selain itu etanol juga

    dapat digunakan dalam alkoholisis minyak dari biji kapuk (Rahayu, 2009)

    K. METODE PELAKSANAAN

    1. Waktu dan Tempat Penelitian

    Program penelitian akan dilaksanakan selama 4 bulan di Laboratorium

    Mikrobiologi dan Laboraturium Fisiologi Tumbuhan Universitas Jenderal

    Soedirman.

    2. Bahan dan Alat Penelitian

    a. Bahan :

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : kulit kentang (Solanum

    tuberosum), Cera Alba (malam tawon), sabun, minyak terpentin, kleur olie,

    akuades.

    b. Alat :

    Peralatan yang digunakan dalam pembuatan SEPATULA ini adalah: beaker

    glass, erlenmeyer, timbangan analitik, filler, kertas saring, kertas merang, cawan

    petri, pipet ukur, pipet tetes, drugalsky, jarum ose, sendok stainless, alumunium

  • 7

    foil, oven, saringan teh, tabung spiritus, blender, refrigenerator, kompor gas,

    panci, pengaduk kayu.

    c. Rancangan Percobaan

    Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen di laboratorium yaitu

    mengekstraksi kulit kentang (Solanum tuberosum L.) dengan campuran etanol, uji

    efektivitas sari kulit kentang (Solanum tuberosum L.) sebagai bahan dasar

    SEPATULA. Penggunaan semir sepatu alami digunakan pada beberapa kotoran

    yang berbeda dan pembuatan larutan semir sepatu alami dengan komposisi

    berbeda.

    d. Prosedur Kerja

    a. Pembuatan ekstrak kulit kentang

    Sebanyak 5kg kulit kentang diblender, disaring dengan saringan teh. Sari kulit

    kentang yang telah disaring, ditambahkan dengan larutan etanol agar diperoleh

    sari murni kulit kentang tersebut.

    b. Pembuatan SEPATULA

    Sari kulit kentang yang sudah di olah pada tahap pengekstrakan dimasukkan

    kedalam panci, dicampur dengan sabun dan malam yang telah mencair. Di panci

    yang lain kleur olie dilarutkan pada minyak terpentin, kemudian diaduk sampai

    merata. Pencampuran kleur olie dan minyak terpentin dimasukkan pada campuran

    sari kulit kentang, sabun dan malam, kemudian diaduk sampai merata. Pemasakan

    berlangsung sampai bahan merata lalu diturunkan dari perapian, kemudian

    dimasukkan kedalam tempat yang bersih. Bahan yang sudah jadi larutan semir

    sepatu dikemas dalam botol yang sudah dibersihkan dalam diberi label

    SEPATULA.

    d. Pengujian Mutu SEPATULA

    Pengujian dari produk semir sepatu ini dengan takaran dan konsentrasi yang

    berbeda, kemudian dilakukan pengujian dengan beberapa jenis kotoran pada

    sepatu misal kotoran, debu, lumpur dan tanah biasa. Diuji pada konsentrasi

    takaran yang manakah yang paling maksimal untuk membersihkan kotoran-

    kotoran tersebut.

  • 8

    L. JADWAL KEGIATAN

    No Kegiatan Minggu ke-

    1 2 3 4

    1. Persiapan

    a. Pencarian bahan

    b. Persiapan alat

    2. Analisis Pendahuluan

    3. Penelitian Laboratorium

    4. Analisis Data dan Pembuatan

    Laporan

    M. RANCANGAN BIAYA

    1. Bahan habis pakai

    No Nama Bahan Jumlah

    Harga Satuan

    (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1. Akuades 20 ltr 10.000/liter 200.000

    2. Kulit kentang 10 kg 7.000/kg 70.000

    3. Minyak Terpentin 10 ltr 25.000/kg 250.000

    4. Malam Tawon 10 kg 25.000/kg 250.000

    Subtotal 770.000

    2. Peralatan penunjang

    No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan

    (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1. Juicer (blender) 1 unit 500.000/unit 500.000

    2. Erlenmeyer (500 ml) 5 unit 50.000/unit 250.000

    3. Gelas ukur (1000 ml) 5 unit 85.000/unit 425.000

    4. Saringan teh 2 buah 10.000/buah 20.000

  • 9

    5. Pengaduk kayu 2 buah 10.000/buah 20.000

    6. Cawan petri 10 unit 20.000/unit 200.000

    7. Bunsen/spiritus 5 unit 50.000/unit 250.000

    8. Pipet ukur 10 ml 10 unit 40.000/unit 400.000

    9. Pipet ukur 1 ml 10 unit 25.000/unit 250.000

    10. Pipet tetes 8 unit 7.300/unit 59.000

    11. Beaker glass 500 ml 4 unit 70.000/unit 280.000

    12. Jarum ose 30 unit 10.000/unit 300.000

    13. Label 1 pack 6000/pack 6.000

    14. Aluminium foil 1 rol 35.000/rol 35.000

    15. Wrapping 1 rol 25.000/rol 25.000

    16. Batang pengaduk 2 unit 10.000/unit 20.000

    17. Drugalsky 3 unit 15.000/unit 45.000

    18. Filler 5 buah 50.000/buah 250.000

    19. Tissue 5 buah 5.000/buah 25.000

    20. Kertas saring 10 buah 10.000/buah 100.000

    21. Kertas merang 20 buah 5.000/buah 100.000

    22. Sendok stainless 3 buah 5.000/buah 15.000

    23. Kompor gas 1 buah 500.000/buah 500.000

    24. Panci 2 buah 30.000/buah 60.000

    Sub total 4.135.000

  • 10

    3. Peralatan sewa

    No Uraian Spesifikasi

    (waktu)

    Harga Satuan

    (Rp)

    Biaya (Rp)

    1. Sewa Laboratorium

    (2 Lab)

    4 minggu/lab 150.000/lab/bln 1.200.000

    2. Sewa timbangan

    analitik

    3 minggu 8.000/ hr 720.000

    3. Sewa refrigator 3 minggu 8.000/ hr 720.000

    4. Sewa oven 3 minggu 12.000/hr 1.080.000

    5. Sewa tabung reaksi

    (30 unit)

    3 minggu 5.000/hr 450.000

    Sub total 4.170.000

    4. Pembuatan Laporan

    No Uraian Spesifikasi

    (waktu)

    Harga Satuan

    (Rp)

    Biaya (Rp)

    1. Flash disk 8 GB 1 buah 130.000/buah 130.000

    2. HVS kuarto 80 gram 1 rim 40.000/rim 40.000

    3. Logbook 2 buah 10.000/buah 20.000

    4. Draft laporan 5 set 30.000/set 150.000

    5. Draft proposal 5 buah 25.000/buah 125.000

    6. Dokumentasi 1 roll 100.000/roll 100.000

    7. Penggandaan 8 eks 25.000/eks 200.000

    8. Literatur dan studi pustaka 160.000

    Sub total 925.000

    TOTAL ANGGARAN

    1. Bahan habis pakai Rp. 770.000,-

    2. Peralatan penunjang Rp. 4.135.000,-

    3. Peralatan sewa Rp. 4.170.000,-

    4. Pembuatan Laporan Rp. 925.000,-

    Jumlah Rp. 10.000.000,-

  • 11

    N. DAFTAR PUSTAKA

    Arman, A. 2009. Cara Membuat Semir Sepatu Berwarna. http://

    ketrampilanhomeindustry.blogspot.com./cara-membuat-semir-sepatu-

    berwarna.html [diakses pada hari Senin, 23 April 2012 pukul 14.00 WIB]

    Devi. 2011. Manfaat Kulit Kentang : Pembalut Luka, Obat Kanker. http://

    depimomo.blogspot.com/manfaat-kulit-kentang-pembalut-luka.html

    [diakses pada hari Selasa, 24 April 2012 pukul 14.30]

    Dirjen POM. 1986. Metode Ekstraksi. http://fitokimiaumi.files.wordpress.com/

    2009/09/metode ekstraksi.pdf [diakses pada hari Jumat, 27 April 2012 pukul

    14.48]

    Hamdani, S. 2012. Metode Ekstraksi. http://catatankimia.com. [diakses pada hari

    Jumat, 27 April 2012 pukul 14.50]

    Harbone. 1987. Metode Ekstraksi. http://fitokimiaumi.files.wordpress.com/

    2009/09/metode ekstraksi.pdf [diakses pada hari Jumat, 27 April 2012 pukul

    14.48]

    Maulida, D. 2010. Ekstraksi Antioksidan (Likopen) Dari Buah Tomat Dengan

    Menggunakan Solven Campuran n-Heksana, Aseton, dan Etanol.

    Universitas Diponegoro.

    Nurmayulis, 2011. Tanaman Kentang. http://damandiri.or.id/file/

    nurmayulisunpadbab2.pdf. [diakses pada hari Kamis, 03 Mei 2012 pukul

    18.02]

    Sudarwanto, H., Napitupulu, P., dan Bakti, J. 2004. Ekstraksi Minyak Laka (

    CNSL ) dari Kulit Biji Jambu Mete Dengan Solvent Ethanol. Universitas

    Diponegoro, Semarang.

    Rahayu, S. 2009. Ekstraksi. http://chem-is-try.org/materi_kimia/ kimia-

    industri/teknologi-proses/ekstraksi/. [diakses pada hari jumat, 27 April

    2012 pukul 15.30]

    Rosalia. 2009. Pemanfaatan Limbah dari Tanaman Pisang. http://

    http://onlinebuku.com/2009/01/29/pemanfaatan-limbah-dari-tanaman

    pisang/ [ diakses pada hari Rabu, 25 April 2012 pukul 15.00 WIB]