Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

14
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PEMANFAATAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) UNTUK MEMBUAT LILIN TRADISIONAL BIDANG KEGIATAN : PKM – AI Oleh : M. AKHYAR ROSYIDI (09.211.245/2009) MARIATUN (09.211.263/2009) MAUJUD ALIBA A. DJABA (09.211.270/2009) INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) MATARAM i

description

Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

Transcript of Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

Page 1: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) UNTUK MEMBUAT LILIN TRADISIONAL

BIDANG KEGIATAN :

PKM – AI

Oleh :

M. AKHYAR ROSYIDI (09.211.245/2009)

MARIATUN (09.211.263/2009)

MAUJUD ALIBA A. DJABA (09.211.270/2009)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) MATARAM

MATARAM

2012

i

i

Page 2: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : PEMANFAATAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) UNTUK MEMBUAT LILIN TRADISIONAL

2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-AI ( ) PKM-GT3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa (√) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : M. Akhyar Rosyidib. NIM : 09.211.245c. Jurusan : Pendidikan Biologid. Universitas : IKIP Matarame. No Telp : 087865263848f. Alamat Email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar: Hj. Husnul Jannah, SP, M.Sib. NIK : 200611062c. No Telp : 081936738711

Mataram, 3 Maret 2012

Menyetujui :

Ketua Jurusan, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Iwan Doddy D, M.Si) ( M. Akhyar Rosyidi ) NIK. 200611053 NIM.09.211.245

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping,Bidang Kemahasiswaan,

(Ir. Subagio, M.Sc) (HJ. Husnul Jannah, SP, M.Si)NIK. 065051090 NIK. 200611062

ii

ii

Page 3: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:Nama : M. AKHYAR ROSYIDINIM : 09.211.245

1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:

Kegiatan yang dilakukan penulis merupakan suatu kegiatan mandiri diluar kegiatan kampus, dimana penulisan Artikel Ilmiah ini bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan sendiri oleh penulis dan bukan oleh pihak lain dengan topik “Pemanfaatan biji jarak pagar (Jatropha curcas L) untuk membuat lilin tradisional” Pada tahun 2012 yang dilaksanakan dirumah penulis. Dalam kegiatan yang telah dilakukan penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga pelaksanaannya lebih ringan dan mudah.

2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mataram, 3 Maret 2012 Mengetahui/menyetujui

Yang Membuat Pernyataan Ketua Jurusan/prodi

( M. Akhyar Rosyidi ) (Iwan Doddy D, M.Si) NIK. 09. 211. 245 NIK. 200611053

iii

iii

Page 4: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

PEMANFAATAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) UNTUK MEMBUAT LILIN TRADISIONAL.

Rosyidi, Akhyar. M. dkk, 2012. Pembimbing : Hj. Husnul Jannah, SP, M.SiIKIP MATARAM.

ABSTRAK

Dewasa ini terjadi krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti oleh meningkatnya harga BBM dunia telah berdampak langsung pada rakyat Indonesia. Meningkatnya harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah pada bulan Oktober tahun 2005 merupakan kenaikan harga BBM yang paling tinggi yaitu sebesar 108% (Pambudy, 2006). Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan dan memanfaatkan bahan bakar nabati sebagai sumber energi alternatif dengan mendorong penyediaan tanaman-tanaman penghasil minyak nabati sekaligus proses pascapanennya (Pambudy, 2006). Jarak pagar merupakan salah satu tanaman yang saat ini sedang banyak dikembangkan, terutama di wilayah Indonesia Timur yang masih memiliki hamparan cukup luas. Selain untuk menutupi kekurangan bahan bakar nasional, secara khusus pemerintah berharap dikembangkan desa mandiri energi dimana seluruh komponen masyarakat desa diharapkan ikut berpartisipasi mulai dari penanaman, pengolahan biji menjadi minyak, serta penggunaan minyak untuk kebutuhan rumah tangga atau industri rumah tangga. Namun dalam perkembangannya, banyak kendala yang masih harus diatasi, seperti ketersediaan teknologi budidaya dan pascapanen serta masalah sosial ekonomi di tingkat petani (Pambudy, 2006). Selain menghasilkan minyak yang dapat diolah menjadi bahan bakar, seluruh bagian tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan obat-obatan. Kebanyakan orang mungkin mengetahui manfaat dari jarak pagar (Jatropha curcas L) hanya sebatas tersebut diatas saja, sehingga dalam kegiatan ini diperkenalkan manfaat lain dari jarak pagar (Jatropha curcas L) tersebut yakni untuk membuat lilin tradisional. Lilin tradisional ini dapat digunakan sebagai lampu pada saat terjadi pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Selain itu juga lilin tradisional ini diharapkan bisa menjadi salah satu kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh masyarakat karena bernilai ekonomi sehingga dapat memanfaatkan, mengelola dan memperhatikan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) dan juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lainnya.

Kata kunci : Pemanfaatan, Jarak pagar (Jatropha curcas L) dan Lilin tradisional.

1

Page 5: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

Jatropha curcas L SEEDS USE TO MAKE A TRADITIONAL CANDLES

ABSTRACT

Today’s energy crisis especially fuel oil (BBM), followed by rising world fuel prices have a direct impact on the people of Indonesia. Increased fuel prices are set government in October 2005 was a rise in fuel prices the highest in the amount of 108% (Pembudy, 2006). To overcome this, government issued a policy to develop and make use of bio fuel (plant) as an alternative source of energy by encouraging the provision of plants producing vegetables oils as well as post-harvest processes. Jatropha curcas. L is a plant that is currently being widely developed especially in eastern Indonesia that still had fairly wide expanse. In addition to covering the national fuel shortages, in particular the government hoped to develop energy self-contained villages in which all components of the villagers are expected to participate ranging from planting, processing the seeds into oil and oil usage for the household industry. However, in the progress, many challenges still to be overcome, such as the availability of cultivation and post harvest technology and socio-economic issues at farm level (Pembudy, 2006). In additional to producing oil that can be processed into fuel, the entire plant Jatropha curcas. L can also be used are fertilizer and medicine, most people probably only know benefit of Jatropha curcas. L was limited to the above, so that this activity was introduced in the other benefits of Jatropha curcas. L namely to make the traditional candles. Traditional candles can be used as a lamp during a power outage by PLN. There was also a traditional candle is expected to become one of the activities to be undertaken by the public because of the economic value that can utilize, manage, and pay attention to plant Jatropha curcas. L and also can create jobs for other people.

Key word : utilization, Jatropha curcas. L seeds, and traditional candles

PENDAHULUAN

Kebijakan pemerintah untuk mengembangkan dan memanfaatkan bahan bakar nabati sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang semakin menipis dan diikuti oleh kenaikan harga BBM. Menteri Pertanian juga mendorong penyediaan tanaman-tanaman penghasil minyak nabati sekaligus proses pascapanennya. Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti oleh meningkatnya harga BBM dunia telah berdampak langsung pada rakyat Indonesia. Meningkatnya harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah pada bulan Oktober tahun 2005 merupakan kenaikan harga BBM yang paling tinggi yaitu sebesar 108% (Pambudy, 2006).

2

Page 6: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

Harga BBM yang sangat tinggi menyebabkan inflasi dan membuat rakyat Indonesia akan semakin menderita. Terkait hal tersebut sudah saatnya sektor pertanian di Indonesia berfokus pada pengembangan tanaman yang dapat diproses menjadi bahan bakar alternatif pengganti BBM yang berasal dari minyak bumi (Irfan, 2005)

Dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan membumbungnya harga minyak bumi dunia, termasuk di Indonesia, maka tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) sekarang telah mulai menjadi tanaman primadona. Jarak pagar merupakan salah satu jenis tanaman penghasil bio-fuel, yang dapat diolah menjadi bio-diesel atau hanya sebagai crode plant oil untuk baban bakar kompor, yang disebut sebagai bio-kerosin. Dibandingkan dengan tanaman penghasil bio-diessel lainnya, seperti kelapa sawit, tanaman jarak pagar mempunyai kelebihan karena kemampuannya untuk tumbuh di lahan kering yang agak marginal dengan curah hujan telatif rendah. Jadi, selain sebagai tanaman penghasil bio-fuel, juga dapat sekaligus berfungsi sebagai tanaman konservasi lahan (Suwardji dan Priyono, 2003).

Potensi tanaman jarak yang ada diwilayah NTB sangat melimpah mengingat wilayah kritisnya mencapai 524.000 hektar yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Khusus di Pulau Lombok lahan kritis tersebar di Lombok Barat (92.925,409 ha) Lombok Tengah (92.225,794 ha), dan Lombok Timur (87.958,754 ha) (Suwardji dan Priyono, 2003).

Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan, biji jarak pagar ini mengandung minyak curcos kurang lebih 35 – 45 % yang terdiri dari gliserida-gliseria, asam palmitat, stearat dan kurkanolat. Minyak yang diambil dari pengepresan biji jarak tersebut masih mengandung protein racun yang disebut krusin, alkaoid dan saponin, sedangkan batangnya mengandung zat penyamak sebesar 11 – 18 % .(Pambudy, 2006).

Dari sekian banyak manfaat yang dimiliki jarak pagar (Jatropha curcas L) yang sudah sudah diketahui, dalam kesempatan ini diperkenalkan manfaat yang lain dari jarak pagar tersebut yakni dengan memanfaatkan bijinya. Sehingga, Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Memanfaatkan Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Untuk Membuat Lilin Tradisional. Sedangkan manfaat dari kegiatan ini adalah (1), Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan biji jarak pagar (Jatropha curcas L) yang baik, (2) Dapat berguna bagi masyarakat umum dalam mengolah biji jarak pagar (Jatropha curcas L) sehingga bernilai ekonomi.

Pembuatan lilin tradisional merupakan salah satu peluang bisnis yang belum disentuh oleh masyarakat, sehingga peneliti ingin memberikan sumbangan kreatifitas yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu modal untuk berwirausaha, mengingat kemelimpahan sumber bahan baku pembuatan lilin tradisional seperti biji jarak pagar, kapas, dedak dan bambu yang sangat melimpah akan tetapi belum dimanfaatkan dan diolah secara optimal. Melalui kegiatan penelitian ini dilakukan kombinasi dari bahan-bahan yang selama ini tidak terlalu diperhatikan pemanfaatannya seperti biji jarak pagar, kapas, dedak dan bambu untuk diolah menjadi lilin tradisional yang dapat dimanfaatkan sebagai lampu dan suatu kegiatan usaha yang bernilai ekonomi bagi masyarakat yang tertarik untuk melakukan usaha dibidang ini.

3

Page 7: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode eksperiment, dengan melihat dari potensi dan manfaat jarak pagar sehingga menimbulkan keingintahuan tentang manfaat yang lain dari jarak pagar itu dengan cara membuat lilin tradisional. Hal ini dilakukan juga untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi seperti menipisnya cadangan minyak dunia, seringnya terjadi pemadaman listrik, membuka kegiatan usaha yang bernilai ekonomi bagi masyarakat yang tertarik, sebagai energi cadangan dan lampu bagi masyarakat didaerah-daerah yang belum teraliri listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dalam proses pembuatan lilin tradisional ini dilakukan kegiatan : (1) proses pengumpulan biji jarak pagar, (2) pensortiran biji jarak pagar yang sudah dikumpulkan tersebut, (3) penjemuran biji jarak pagar yang sudah disortir dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering, (4) pengupasan biji jarak pagar yang sudah selesai dijemur kemudian diambil bagian dalam isi biji yang berwarna putih, (5) pensangraian biji sampai matang, (6) penumbukan biji jarak yang sudah disangrai sambil dicampur dengan kapas sampai benar-benar halus, (7) pelilitan tumbukan biji jarak/adonan yang sudah halus pada potongan bambu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, (8) pengolesan dengan dedak supaya tidak dihinggapi semut, pengolesan ini dapat juga tidak dilakukan, dan (9) lilin tradisional siap digunakan/dipasarkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan dan memproduksi tanaman jarak pagar, mengingat wilayah NTB didominasi oleh lahan kering, yang mencapai 84% dengan total luasan sekitar 1,7 juta hektar. Ketersediaan sumber bahan baku tersebut belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan mengingat terjadi keterbatasan dalam mengolah dan memanfaatkan sumber bahan yang tersedia tersebut (Suwardji dan Priyono, 2003)

Untuk itu dalam kegiatan ini diperkenalkan cara memanfaatkan biji jarak pagar untuk membuat lilin tradisional. Dalam hal pembuatan lilin tradisional ini selain proses pembuatannya yang sederhana dan mudah, juga tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak akan menguras waktu untuk melakukan kegiatan yang lain. Penggunaan alat dan bahan dalam kegiatan ini juga sangat terjangkau dan mudah didapatkan karena peralatan yang digunakan cukup sederhana seperti kompor, wajan dan penggorengannya, alat penumbukan dan baskom sedangkan untuk bahan yang digunakan seperti biji jarak pagar, kapas asli, potongan bambu dan dedak.

Dari hasil kegiatan pembuatan lilin tradisional yang telah peneliti lakukan dapat diperoleh hasil, dimana dalam 1kg biji jarak pagar yang sudah tua dan kering mampu menghasilkan sekitar 50 biji Lilin tradisional dengan ukuran panjang ± 10 cm dan diameter ± 1 cm dengan campuran kapas yang relatif sedikit, hal ini dilakukan untuk menghindari penggunaan kapas yang berlebihan karena

4

Page 8: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

dapat mempercepat laju nyala api dari lilin tradisional tersebut, akan tetapi kekurangan kapas juga mempengaruhi kekuatan pelekatan lilin pada bambu yang dapat menyebapkannya mudah rapuh/gugur. Kegiatan ini membuktikan bahwa lilin tradisional yang dibuat dari biji jarak pagar bisa menyala sekitar 25 menit tetapi hal itu tergantung dari panjang dan diameter serta campuran kapas lilin tersebut.

Melihat kondisi NTB yang sering terjadi pemadaman listrik sangatlah perlu untuk memanfaatkan dan menggunakan lilin tradisional ini sebagai lampu penerangan, khusunya juga untuk masyarakat didaerah-daerah yang belum terjangkau listrik sehingga lebih hemat dan efisien dalam penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan energi dan sebagai suatu kegiatan usaha yang bernilai ekonomi.

KESIMPULAN

Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan biji jarak pagar untuk dibuat menjadi lilin tradisional yang dapat digunakan sebagai lampu penerangan jika terjadi pemadaman listrik oleh PLN, lilin tradisional ini juga bisa digunakan sebagai energi cadangan. Dan melalui informasi ini semoga bisa digunakan sebagai kegiatan usaha yang bernilai ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso B. Bambang, 2009, Potensi Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Ekotipe Lombok Barat Asal Biji dan Stek Selama Tiga Tahun Pertama, Jurnal Penelitian. http://lomboknews.com/2008/05/23/pemprov-ntb-kembangkan-tanaman-jarak-pagar/, Diakses Tanggal 17 Februari 2012.

Astuti Yuni, 2007, Budidaya Dan Manfaat Jarak Pagar ( Jatropha Curcas L ), Jurnal Penelitian Jarak Pagar. http://www.anneahira.com/manfaat-buah-jarak.htm, Diakses Tanggal 17 Februari 2012.

Novrizal dan Suardji, 2007, Prospek Pengembangan Tanaman Jarak Pagar (Jatropa Curcas) Pada Berbagai Order Tanah Di Pulau Lombok, Artikel. http://lomboknews.com/2008/05/23/pemprov-ntb-kembangkan-tanaman-jarak-pagar/, Diakses Tanggal 17 Februari 2012.

Purwaamijaya Muda Iskandar, 2007, Analisis Sosial Ekonomi Pembibitan dan Budidaya Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif (Biodiesel) Yang Ramah Lingkungan, Artikel Penelitian. http://id.wikipedia.org/wiki/Jarak_%28tumbuhan%29, Diakses Tanggal 17 Februari 2012.

5

Page 9: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompokNama : M. Akhyar rosyidiNIM : 09.211.245Jurusan / Fakultas : S1 Biologi / FPMIPATempat, tanggal lahir : Pejanggik, 05 Agustus 1990 Institut : Institut Keguruan dan Ilmu PendidikanHP : 087865263848Alamat : Pejanggik, Praya Tengah, Lombok

Tengah Email : [email protected]

Ketua kelompok

M. Akhyar rosyidiNIM : 09.211.245

AnggotaNama : MariatunNIM : 09.211.263Jurusan / Fakultas : S1 Biologi / FPMIPATempat, tanggal lahir : lengkuk kudung, 31 Desember 1989Institut : Institut Keguruan dan Ilmu PendidikanHP : -Alamat : Dasan baru Desa Barabali, Lombok

TengahEmail : [email protected]

Anggota

MariatunNIM :09.211.263

AnggotaNama : Maujud aliba. A djabaNIM : 09.211.270Jurusan / Fakultas : S1 Biologi / FPMIPATempat, tanggal lahir : flores,11 September 1985Institut : Institut Keguruan dan Ilmu PendidikanHP : 085238502883Alamat : Flores NTTEmail : [email protected]

Anggota

Maujud aliba. A djabaNIM : 09.211.270

6

Page 10: Program Kreatifitas Mahasiswa - Ai

Dokumentasi hasil kegiatan yang telah dilakukan

7