Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

11
PROGRAM KERJA PENGURANGAN PREVALENSI PENYAKIT CACINGAN OLEH : Ni Made Inki Arianti (P07134013004) Ni Kadek Lulus Saraswati (P07134013007) Made Rina Rastuti (P07134013016) Benny Tresnanda (P07134013027) Ni Made Ita Purnamadewi (P07134013048) POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Transcript of Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

Page 1: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

PROGRAM KERJA PENGURANGAN PREVALENSI PENYAKIT CACINGAN

OLEH :

Ni Made Inki Arianti (P07134013004)

Ni Kadek Lulus Saraswati (P07134013007)

Made Rina Rastuti (P07134013016)

Benny Tresnanda (P07134013027)

Ni Made Ita Purnamadewi (P07134013048)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi bidang kesehatan di Indonesia sebenarnya sudah dilaksanakan sejak satu

dekade yang lalu yaitu tahun 1998. Pada saat itu sudah ditetapkan Visi, Misi dan Strategi

Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2010 bangsa Indonesia diharapkan

mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan penduduknya : 1) hidup

dalam lingkungan yang sehat, 2) berperilaku hidup bersih dan sehat serta 3) mampu

menyediakan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga 4)

memiliki derajat kesehatan yang tinggi.

Sebagai dampak dari transisi demografi dan transisi epidemiologi yang

berkepanjangan, pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada

beban ganda. Adapun beban ganda dimaksud adalah disatu sisi, penyakit menular belum

sepenuhnya dapat diatasi sedangkan disisi lain sudah terjadi peningkatan penyakit tidak

menular. Beban ganda ini sudah seharusnya mendapat penanganan secepatnya, karena

akan berdampak terhadap masalah sosial, ekonomi dan kesehatan. Untuk itu, pemerintah

Indonesia telah menetapkan pendekatan baru dalam pembangunan kesehatan menuju

Indonesia Sehat 2010 dimana upaya pencegahan dan promosi kesehatan lebih diutamakan

tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan rehabilitasi. Sebagaimana yang tercantum

dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2009-2014 bahwa

pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan

secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Penekanan terhadap pencegahan dan promosi kesehatan ini tidak terlepas dari

masalah-masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup sebagai akibat

semakin cepatnya perkembangan dalam era globalisasi. Akibat kompleksitas masalah

kesehatan ini maka perbaikan tidak hanya dapat dilakukan pada aspek pelayanan

kesehatan namun juga perbaikan pada lingkungan dan rekayasa faktor kependudukan atau

faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang mempunyai andil cukup

besar terhadap munculnya masalah kesehatan.

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk

memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku

hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Page 3: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

Data Depkes tahun 2000 prevalensi penyakit kecacingan perut pada anak SD sebesar

60-80%.Kejadian kecacingan berhubungan bermakna dengan perilaku tidak cuci tangan

sebelum makan dengan air dan sabun, BAB tidak dijamban, jajan bukan di kantin sekolah

Tulisan ini khusus membahas upaya promosi kesehatan di sekolah dasar dengan

pertimbangan bahwa pendidikan yang terjadi pada usia sekolah dasar akan menjadi dasar

dan bekal anak-anak ke jenjang berikutnya termasuk dalam menghadapi kehidupan di

masa mendatang. Selain itu anak sekolah dasar juga diharapkan sebagai agen

pembaharuan yang diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan yang

diperolehnya di sekolah ke tatanan rumah tangga mereka.

B. Tujuan

a) Tujuan umum dari penulisan paper ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang

pelaksanaan promosi kesehatan guna mengurangi prosentase kasus cacingan pada

murid sekolah dasar.

b) Tujuan khusus dari program adalah:

1) untuk menjadikan sekolah sebagai lembaga pembentuk PHBS dan target promosi

kesehatan;

2) untuk menjelaskan kegiatan pencegahan penyakit cacingan dan

3) untuk menerapkan PHBS dan mencegah penyakit cacingan di tatanan sekolah.

Page 4: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku sebagai bentuk

perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang

berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi

kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga program

perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur

komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan

perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup

bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support),

dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). (Depkes RI, 2002).

2.2 PENGERTIAN PHBS DI SEKOLAH

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat

lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif

dalam mewujudkan sekolah sehat.

Adapun beberapa PHBS yang dilakukan di sekolah, yakni :

1.Jajan di kantin sekolah yang sehat

2.Membuang sampah pada tempatnya

3.Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah

4.Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 3-6 bulan

5.Tidak merokok di sekolah

6. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin

7.Buang air besar dan buang air kecil di  jamban  sekolah

2.3 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH

Banyak sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai PHBS melalui

promosi kesehatan terintegrasi dg program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Guru dan

Masyarakat Sekolah menjadi mitra pengembangan promosi kesehatan di sekolah Anak

sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarga dan masyarakat ,Ada peluang dan

dukungan dlm promosi kesehatan di sekolah (dana dan kebijakan).

Page 5: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

Usia awal sekolah baik untuk menanamkan nilai PHBS tetapi belum dimanfaatkan

optimal,Usia anak sekolah: masa rawan terserang gangguan berbagai penyakit. Masalah

kesehatan pada kelompok pra remaja (usia 6 s.d <10 tahun), umumnya berkaitan dengan

PHBS. Peranan sekolah belum optimal dalam mengembangkan promosi kesehatan di

sekolah Masih banyak  sekolah belum termasuk sekolah sehat, Dukungan kebijakan

promosi kesehatan di sekolah masih kurang. Upaya meningkatkan kemampuan peserta

didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri dalam mencegah penyakit,

memelihara kesehatan, menciptakan dan memelihara lingkungan sehat, terciptanya

kebijakan sekolah sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat

sekitarnya.

2.5 PHBS DAPAT MENCEGAH PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK

2.5.1 PENGERTIAN CACINGAN

Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam

infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang

tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh)

dan mengambil nutrisi daritubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing

tersebut bahkan dapat melemahkantubuh inangnya dan menyebabkan gangguan

kesehatan.

Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik

terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular

melalui larva/telur yang tertelan & masuk ke dalam tubuh. Penyakit cacingan,

khususnya pada anak sering dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian

besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkat

kesehatan anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak

bergairah,ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah.

Dengan adanya dampak tersebut, penting kiranya adanya kegiatan penyuluhan

dari petugas kesehatan yang mampu mengurangi penyakit cacingan pada anak SD.

Page 6: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

2.5.2 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN YANG AKAN DISELENGGARAKAN

Untuk menggalakkan program peningkatan pencegahan penyakit cacingan, kami

membuat program kesehatan yang diharapkan mampu mencapai tujuan yang

diharapkan. Berikut program kerja yang kami susun untuk diselenggarakan.

SASARAN STRATEGI TUJUAN ISI PESAN

KOMUNIKASI

METODE /

PENDEKATAN

MEDIA

KOMUNIKASI

PELAKSANA

Primer :Anak sekolah dasar

Pemberdayaan (Empowerment)

Peningkatan pengetahuan tentang kebersihan diri dan prilaku siswa yang menyebabkan penyakit cacingan.

Pentingnya pemeliharaan kebersihan diri dan lingkungan sebagai upaya preventif dalam mencegah penyakit cacingan.

Penyuluhan langsung dan demonstrasi/peragaan

Slide persentasi, leaflet, danpemutaran film.

Tenaga kesehatan dan petugasUKS di sekolah dasar

Sekunder :Orang tua anak dan guru

Dukungan sosial/pembinaan suasana

Terciptanya suasana yang mendukung penyuluhan pencegahan penyakit cacingan

Memberikan opini positif tentang peningkatan PHBS guna mencegah cacingan

Bahayanya penyakit cacingan

Pendekatan persuasif

Leaflet dan selebaran

Tenaga Kesehatan

Tersier :

Kepala Sekolah

Pendekatan pimpinan

Untuk mendapatkan persetujuan dan pengarahan dalam kegiatan ini.

Tujuan dan manfaat dari program ini.Efek jangka pendek dan jangka panjang dari pelaksanaan program ini

Pendekatan secara langsung

Laporan dan konsultasi

Tenaga kesehatan dan pembina

BAB III

PENUTUP

Page 7: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

3.1 KESIMPULAN

Dari paper yang penulis buat, dapat dsimpulkan bahwa pelaksanaan promosi kesehatan di

lingkungan sekolah dasar guna mengurangi prosentase kasus cacingan penting dilaksanakan

agar siswa sekolah dasar

1. Menjadikan sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan pembentuk kebiasaan

baik dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat dan target dalam

melaksanakan promosi kesehatan agar anggota di lingkungan sekolah sadar dan

mampu melakukan perubahan ke arah yang positif.

2. Menjelaskan kegiatan pencegahan penyakit cacingan pada murid sekolah dasar

melalui program perilaku hidup bersih dan sehat sehingga meningkatkan

kesejahteraan generasi muda.

3. Menerapkan PHBS guna mencegah penyakit cacingan di tatanan sekolah sehingga

terwujudnya generasi yang bebas cacingan dan masa depan yang lebih gemilang.

3.2 SARAN

Penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan pada kali ini sebatas hanya pada studi

pendahuluan. Oleh karena itu diharapkan pada siswa agar tetap menjaga kebersihan diri dan

kepada sasaran sekunder dan tersier yang meliputi kepala sekolah, guru dan orang tua agar

lebih menambah wawasan demi membantu mewujudkan tujuan bebas dari penyakit cacingan

pada siswa sekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Program Kerja Pengurangan Prevalensi Penyakit Cacingan

Natadisastra, Djaenudin.2009.Parasitologi Kedokteran : Penyakit Cacingan.Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran

Suiraoka.2013.Buku Ajar Promosi Kesehatan. Denpasar : Politeknik Kesehatan Denpasar

Jurusan Analis Kesehatan.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. Jakarta : Penerbit

Rineka Cipta.