Program FAKES

14
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Nilai- nilai PHBS Deskripsi kegiatan Sasaran kegiatan Teknis pelaksanaan Koordinasi Jobdesc tim fakes Jobdesc non-fakes Memberi bayi ASI eksklus if Penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI kepada balita, pemberian ASI eksklusif, keunggulan Asi, waktu yang tepat untuk pemberian ASI, dan manfaat pemberian ASI Ibu-ibu desa Penyuluhan dilakukan satu kali bersamaan dengan posyandu. Menggunakan media penyuluhan Ke posyandu atau puskesmas untuk bahan sosialisasi Materi penyuluhan Memberikan penyuluhan Ikut serta saat penyuluhan Menggun akan air bersih Penyuluhan tentang pentingnya air bersih bagi kesehatan dan cara pengelolaan air bersih didesa tersebut Pemuda karang taruna dan bapak- bapak Penyuluhan dilakukan satu kali bersamaan dengan kemudian dilajutkan praktik pengelolaan air bersih Tim scientech untuk membantu dalam praktik pengelolaan air bersih Memberikan penyuluhan Praktik pengelolaan airbersih Membantu menyiapkan tempat dan publikasi Membantu penyuluhan dan Praktik pengelolaan airbersih Menggun akan jamban sehat Penyuluhan tentang jamban sehat. Pemuda karang taruna dan bapak- Penyuluhan dilakukan satu kali kemudian dilajutkan pembangunan jamban sehat (kalau emg Tim scientech untuk membantu dalam pembangunan Publikasi acara Memberikan penyuluhan Membantu menyiapkan tempat dan publikasi

description

apa

Transcript of Program FAKES

Page 1: Program FAKES

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Nilai-nilai PHBS

Deskripsi kegiatan Sasaran kegiatan

Teknis pelaksanaan Koordinasi Jobdesc tim fakes Jobdesc non-fakes

Memberi bayi ASI eksklusif

Penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI kepada balita, pemberian ASI eksklusif, keunggulan Asi, waktu yang tepat untuk pemberian ASI, dan manfaat pemberian ASI

Ibu-ibu desa Penyuluhan dilakukan satu kali bersamaan dengan posyandu.

Menggunakan media penyuluhan

Ke posyandu atau puskesmas untuk bahan sosialisasi

Materi penyuluhan

Memberikan penyuluhan

Ikut serta saat penyuluhan

Menggunakan air bersih

Penyuluhan tentang pentingnya air bersih bagi kesehatan dan cara pengelolaan air bersih didesa tersebut

Pemuda karang taruna dan bapak-bapak

Penyuluhan dilakukan satu kali bersamaan dengan kemudian dilajutkan praktik pengelolaan air bersih

Tim scientech untuk membantu dalam praktik pengelolaan air bersih

Memberikan penyuluhan

Praktik pengelolaan airbersih

Membantu menyiapkan tempat dan publikasi

Membantu penyuluhan dan Praktik pengelolaan airbersih

Menggunakan jamban sehat

Penyuluhan tentang jamban sehat.

Tergantung hasil survey, apakah sudah ada apa belum. Kalau belum ada, program dihapuskan.

Pemuda karang taruna dan bapak-bapak

Penyuluhan dilakukan satu kali kemudian dilajutkan pembangunan jamban sehat (kalau emg belum ada)

Tim scientech untuk membantu dalam pembangunan jamban sehat

Publikasi acara

Memberikan penyuluhan

Pembangunan jamban sehat

Membantu menyiapkan tempat dan publikasi

Membantu penyuluhan dan Pembangunan jamban sehat

Memberantas jentik

Penyuluhan tentang tata cara pemberantasan jentik nyamuk,

Ibu-ibu desa Penyuluhan dilakukan satu kali - Publikasi acara Ikut serta saat

Page 2: Program FAKES

di rumah bahaya yang timbul akibat jentik nyamuk.

Kerja bakti pemberantasan jentik nyamuk

Memberikan penyuluhan

kerjabakti

kerja bakti

Menimbangbayisetiapbulan

Kegiatanberupapenimbanganberatbadanbayidanbalitagunamengetahuikeadaanumumdankecukupangizi. Kegiataninidapatdigabungdengankegiatanposyandu

Bayidanbalita Penyuluhan dilkakukan 1x saat posyandu.

Penimbangandilakukansetiapbulan (selamakkn = 2x penimbangan)

Dicatatpada KMS danmenjadiacuantumbuhkembangbayi

Denganpuskesmasataudinaskesehatan (jikasudahadatimposyandu yang berjalan, makakitaberdayakantimtersebutdenganpengetahuantambahankesehatanbayidanbalita)

Penyuluhan penimbanganbayi. Selainitudapat pula memberipenyuluhanmengenaitumbuhkembangbayi, pemberiangizi yang cukupuntuktumbuhkembang

Membantumenyiapkantempat, publikasidanpenyuluhaterhadap orang tuabayimengenaiapasaja yang harusdilakukan agar bayitetapsehat.

Mencucitangandengan air bersihdansabun

Merger dengan Dokcil

Penyuluhandanpraktekbagaimanamencucitangan yang benardenganmenggunakan air bersihdansabunsesuaidenganpetunjuk WHO

Anak-anak SD Kegiatanberupapenyuluhanpentingnyakebersihantanganyaitudenganmencucitanganmenggunakan air bersihdansabundenganstandar WHO. (jikamendapatkan sponsor akandiberisabuncucitangan gratis)

Dengankepaladesauntukmengumpulkanwarga

Tim scientech untuk pembuatan tempat pencucu

Menyiapkanpresentasi/bahanpenyuluhan, membimbingdanmendemonstrasikancaracucitanganmenurut WHO, memberikanpengetahuanmanfaattangan yang bersih (penjelasanbahayanyatangan yang kotor)

Membantumempersiapkantempat, alatdanbahandanmenjadipenyuluh/operator

Page 3: Program FAKES

Makansayurdanbuahsetiaphari

Penyuluhanpentingnyamakananbuahdansayurdanpengobatankonstipasi (sembelit)

Seluruhwarga (bapak-bapak, ibu-ibudnapemuda)

Kegiatanberupapenyuluhanpentingnyamakanbuahdansayur, sertapresentasimengenaibahayakonstipasidancarapenanganandini, caramemasakdanpenyimpanansayur/buah agar nutrisitetaterjaga

- Persiapanbahandanperagapresentasi, mencarikandunganbuahdansayursertacaramemasakdanmenyompan yang baik

Publikasi, membantumencari video animasi yang mendukungdansebagai operator bantu penyuluhan

Tidakmerokok di rumah

Penyuluhankegiatanrumahpercontohanbebasasaprokok

Bapak-bapakdanpemuda

Kegiatanberupapenyuluhan, diskusimengenaicaraberhentidariketergantunganrokok, danpercontohankeluargabebasasaprokok.Pemutaran video untuktidakmerokok

Dengankadesdanwargadesapenyesuaianjadwalpenyuluhan (waktuefektif di luar jam kerjawarga )

Publikasi, penyusunanbahanpenyuluhan

Persiapanalatdanbahan serta menjadi operator penyuluhan. Mencari video-video tentang bahya merokok dan kritik terhadap merokok

Biru = merger

Merah = di reduksi

Kuning = ragu-ragu

Page 4: Program FAKES

Dokter KecilNama Kegiatan : Dokter Kecil

Deskripsi : Pelatihan & Pengkaderan siswa SD kelas 4 & 5 untuk menjadi dokter kecil

Sasaran : Siswa SD kelas 4 & 5. Tiap sekolah diwakili 6 orang siswa.

Tujuan : meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program UKS

Waktu Kegiatan : 3 jam/minggu selama 4x pertemuan

Pihak yang terlibat : Dinkes, SD yang bersangkutan, Mahasiswa Entikong

Jadwal Kegiatan : -Minggu 1 : Pengenalan UKS, kebersihan pribadi, kesehatan gigi dan mulut, makanan bergizi

-Minggu 2 : Pertolongan pertama pada penyakit (P3P)

-Minggu 3 : Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

-Minggu 4 : Lomba (tertulis dan praktek)

Perlengkapan : Flipchart, sabun, pasta gigi, sikat gigi, konsumsi (snack), kasa, betadin,

alkohol, seragam dokcil, hansaplast, hadiah (Sertifikat utk SD dan siswa &

kotak P3K), modul

Page 5: Program FAKES

Teknis Pelaksanaan :

Minggu 1, 2 & 3 (Materi dan pelatihan) :

- Persiapan Perlengkapan dan panitia- Konfirmasi dengan pihak sekolah- Mobilisasi peserta- Penyampaian materi- Simulasi- Pengembalian peserta

Minggu 4 (Lomba) :

- Briefing panitia- Pembagian panitia ke tiap2 SD untuk mendampingi siswa menuju tempat lomba- Pembukaan lomba- Persiapan tim penilai- Pelaksanaan lomba- Istirahat & makan- Pengumuman & pembagian hadiah lomba- Pelantikan dokcil- Penutupan

Sie yang dibutuhkan : pembicara, perkap, dokumentasi, konsumsi (Minggu 1,2, 3)

Acara, konsumsi, humas, dokumentasi, perkap, tim penilai (minggu 4)

Page 6: Program FAKES

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Nama Program: Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Pengertian : Merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat dengan memakai sistem lima meja.

Tujuan :

Umum:Untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.

Khusus:1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan

angka kelahiran,2. Mempercepat penerimaan NKKBS (norma keluarga kecil bahagia

sejahtera)3. Mempercepat upaya terwujudnyakesehatan masyarakat yang

optimal

Deskripsi:

Kegiatan posyandu dilakukan dengan sistem lima meja.

- Meja 1 : Pendaftaran,- Meja 2 : Penimbangan, pengukuran tinggi badan- Meja 3 : Pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Analisis

dan interpretasi hasil.- Meja 4 : Penyuluhan (dijadikan satu dengan program PHBS)- Meja 5 : Pelayanan : Gizi, KIA, KB, P.Diare, Imunisasi --

Sasaran:1. Keluarga ibu hamil, melahirkan dan menyusui2. Keluarga bayi dan balita3. Kader posyandu

Page 7: Program FAKES

Kegiatan

Berdasarkan kemungkinan kondisi:

1. Apabila sudah berjalan maka dilakukan evaluasi sistem posyandu beserta kadernya

2. Apabila belum berjalan maka:a. Mengumpulkan masyarakat untuk menjadi kader posyandub. Memberikan pelatihan pelaksanaan posyanduc. Membuat sarana-prasarana

Pelaksana: Kader posyandu, masyarakat, tim kluster kesehatan KKN, tenaga kesehatan puskesmas, tim sarana prasarana KKN

Teknis pelaksanaan:

1. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai pelaksanaan posyandu yang baik dan benar

2. Melakukan musyawarah dengan warga untuk menentukan kader dan mendiskusikan permasalahan yang ada

3. Memberikan pelatihan kepada kader yang sudah ditunjuk4. Menyediakan tempat, meja (minimal 5), timbangan/dacin, pengukur tinggi badan

(microtoise), poster kesehatan (cetak dari sini, pakai lambing KKN).5. Melaksanakan posyandu (memantau jalannya kegiatan)

Waktu kegiatan : Evaluasi, pelatihan dan musyawarah menyesuaikanPelaksanaan posyandu dilakukan setiap tiga minggu sekali pada pagi/sore hari selama ± 3 jam

Jobdesk: Tim Kesehatan: merumuskan kuesioner, melakukan pelatihan, penyuluhan, dsb.Tim Sarpras: menyediakan tempat dan alat-alat

Instansi yang terlibat : Dinas Kesehatan, Puskesmas, BKKBN

Catatan:

Yang harus ditanyakan: keadaan posyandu (ada/tidak), tempat pelayanan kesehatan terdekat, minta dihubungkan dengan dokter, tenaga kesehatan puskesmas (?)

Evaluasi bagian yang harus dieliminasi

Saran: program kesehatan dilakukan 3-4 kali dalam satu hari full

Pertanyaan

Page 8: Program FAKES

1. Ada posyandu atau tidak?2. Pelayanan kesehatan terdekat(puskesmas dimana?3. Tenaga kesehatan di desa berapa? Ada dokter berapa? Ada perawat berapa?4. Sarana dan prasarana kesehatan desa lengkap atau tidak?? Timbangan? Dsb..5. Ibu hamil dan menyusui ada banyak tidak??

TOGA

Page 9: Program FAKES

Kegiatan Pengenalan tentang tanaman obat keluarga

Penyuluhan tentang obat-obat kimia

Deskripsi - penjelasan tentang beberapa jenis tanaman obat umum yang bisa ditanam di halaman rumah

- penjelasan tentang kegunaan dan cara memanfaatkan tanaman obat

- penjelasan tentang jenis-jenis obat (obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras & psikotropika, obat narrkotika)

- penjelasan cara pemilihan dan pemakaian obat yang tepat serta cara menyimpan obat yang tepat

Sasaran Ibu-ibu desa Ibu-ibu desa

Pelaksanaan - Penyuluhan satu kali- Pencontohan penanaman

beberapa tanaman obat keluarga

- Penyuluhan satu kali, dengan media penyuluhan

Koordinasi - Tim agro membantu dalam pencontohan penanaman tanaman obat

- Dengan puskesmas atau dinas kesehatan setempat

Jobdesc tim fakes - Publikasi acara- Melakukan penuyuluhan- Penanaman tanaman obat

- Publikasi acara- Menyiapkan bahan

presentasiJobdesk tim non-fakes - Membantu menyiapkan

tempat dan publikasi- Membantu penyuluhan

dan praktik penanaman

- Membantu menyiapkan tempat dan publikasi

Tujuan - Menambah wawasan masyarakat mengenai tanaman obat

- Menambah wawasan masyarakat obat kimia dan cara pemakaiannya

Page 10: Program FAKES

l

Catatan:

- Yang harus ditanyakan: tempat pelayanan kesehatan (ada/tidak), apotek/took obat (ada/tidak), tanaman yang biasa dipakai masyarakat untuk mengobati penyakit yang umum, jenis tanah (cocok untuk tanaman yang bagaimana)

hasil wawancara tim fakes dengan kades entikong (27 mei 2014) :

1. untuk mck, hampir 80% warga sudah memiliki mck sendiri di rumahnya, sisanya mereka yang belum punya biasanya menggunakan mck umum, nah ini untuk pengelolaan mck umum diserahkan pada warga sendiri, kades hanya mengawasi.

2. toga itu program pak kades, rencana jangka panjang. dulu udah dapat penyuluhan dari kementrian pertanian, awal-awalnya jalan tapi lalu warga malas, karna menurut mereka toga ga bisa menghasilka uang. mereka lebih senang merawat sesuatu yang bsia langsung dijual dan menghasilkan uang misalnya pertanian.

3. yang bisas mereka tanam buat toga, sirih, kunyit, kencur, kumis kucing dan tanaman anti nyamuk. saran pak kades warga dikasih tau manfaat masing2 tanaman jadi mereka bisa sadar apa keuntungan menanam toga, supaya mindset nya berguna jadi menanam toga yang ga menghasilkan uang tapi toga bermanfaat misal ketika mereke sakit bisa memanfaatkan toga tersebut. lebih ke edukasi warga. tanahnya subur, bukan tanah gambut jadi bisa ditanami semua tanaman.

4. kalo di entikong ssudah lengkap ada puskesmas, ada dokter dan drg jaga, biasanya malah ada dokter ptt. cuma fasilitas aja yang belum lengkap --> buat pertimbangan kalo mau kerjasama ama puskesmas.

5. sudah punya kader posyandu, tiap dusun udah ditunjuk 5-10 orang buat melakukan posyandu, udah rutin tiap bulan kegiatannya menimbang bayi, ngukur tinggi (kegiatan standar posyandu). kader ga cuma ibu-ibu tapi ada juga bapak-bapaknya.

Page 11: Program FAKES

6. warga kalo sakit sudah terbiasa berobat ke puskesmas, jadi udah ga asing sama tenaga kesehatan, buat kalangan menengah ke ats kdang berobat ke klinik malaysia, katanya lebih terjamin kualitasnya.

7. warga udah punya air bersih, dri PAM dan PDAM kalo ga ya pake air gunung. biasanya kalo sumber air macet baru ke sungai tapi gaya hiduo udah ga terlalu banyak di sungai buat kegiatn sehari-hari jjadi udah sadar pake air bersih, seringnya pdam suka macet gt.

8. pkk udah ada cuma ya gak begitu aktif. kalo karang taruna udah aktif banget jadi ada organisasi pemuda desa bahkan mereka kemrin baru dapat oenghargaan waktu perkumpulan karang taruna seindonesia di bogor. nah karang vtaruna ini masuknya ke perkumpulan pemuda dusun.

9. pekerjaan utama buruh panggul (30-40%) sama pertanian(40%) campur-campur (20%). ibu-ibu juga ikut bantu kerja kecuali yang punya anak kecil, biasanya di sawah jam 8-12 jadi waktu efektif ngumpulin warga jam 3 sore-8 malam. kalo penduduk dusun serangkang punya perkebunan sawit.

10. di sini ada 4 sd, jadi tiap dusun punya 1 sd. nah kisaran jaraknya 7-12 km per dusun. jalanan udah bagus aspalan dan paling jelek ya batu jadi kalo mau ngumpulin siswa ke 4 sd masih bisa. 1 dusun ada sekitar 2-6 RT. RW itu setingkat dengan dusun. jumlah KK kisaran 40-600 KK (bergantung ama jumlah RT). sd belum ada program kesehatan secara detail, paling cuma ngajarin cuci tangan (program dari kementrian apa gt)

11. PENTING : SEMUA PROVIDER DI DESA ENTIKONG SUDAH BISA (TSEL, INDOSAT, XL, TRI dll) tapi khusus di 3 dusun yang belum ada aliran listrik kayak serangkang, serangkang raya (ini dusun pemekaran dari serangkang) dan merau HANYA BISA PAKAI TELKOMSEL. di 3 dusun ini juga belum ada instalansi listrik, nah untuk serangkang dan serangkang raya sedang dibangun mungkin pas kita kkn udah ada listrik kalau merau mungkin baru tahun depan. biasanya mereka pakai genset, tapi milik pribadi, yang milik bersama hanya yanng ada di balai desa.

12. ada tempat ibadah, masjid cuma di dekat kota kalau di desa cuma ada usrau taoi di serangkang dan serangkang raya ga ada masjid.surau, penduduk mayoritas non muslim tapi mereka sangat toleran jadi akan mengerti kondisi teman2 jika kkn di sana.

Page 12: Program FAKES

13.dusun yg direkomendasikan pak kades (ini dipilih yang ga kkn ama upn soalnya desa yang ain lagi sibuk kkn ama upn, dan biar mereka juga dapat ilmu dari mahasiswa) : entikong, entikong benuan, serangkang dan serangkang raya.