Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

83
Hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan dengan per dan return saham perusahaan manufaktur go – publik di bursa efek Jakarta Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta Diajukan Oleh: Nama : Ira Patma Sari NIM : S4106008 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Transcript of Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

Page 1: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

Hubungan antara aspek internal fundamental

perusahaan dengan per dan return saham

perusahaan manufaktur go – publik

di bursa efek Jakarta

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Magister Manajemen

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Diajukan Oleh:

Nama : Ira Patma Sari NIM : S4106008

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2008

Page 2: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

ABSTRACT

This research aimed to: 1) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 2) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 4) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange. This research carry out Jakarta Stock Exchange with used population amount 151 manufacture companies and used sample with amount 40 companies. Sample method with purposive random sampling. Data source obtained from Indonesian Capital Market Directory (ICMD) and Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), while data analysis method that used product moment correlation, multiple linear regression method, estimation accuracy test consist of t Test, F Test, and determination coefficient (R2), classic assumption test consist of normality test, multicolinearity test, autocorrelation test, and heteroscedastisity test. Research result show that: 1) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 2) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover significantly influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio partially significant influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, while inventory turnover partially significant not influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover simultaneously significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover partially significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, while book value, price book value, and debt ratio partially significant not influence toward stock return in Jakarta Stock Exhange, 7) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, and inventory turn over influence toward Price Earnings Ratio in which determination coefficient is 90,7%, 8) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, and inventory turn over influence significant toward stock return in which determination coefficient is 41,6%. Keyword: net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio,

inventory turnover, price earnings ratio, stock return

Page 3: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 2) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 3) memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 4) memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan populasi sebanyak 151 perusahaan manufaktur dan menggunakan sampel sebanyak 40 perusahaan. Metode sampel dengan purposive random sampling. Sumber data berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah korelasi produk moment, metode regresi linier berganda, uji ketepatan parameter penduga yang terdiri dari uji t Test, uji F Test, koefisien determinasi (R2), Pengujian Asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskesdastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 2) ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan return saham di Bursa Efek Jakarta, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, dan debt ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, sedangkan inventory turnover tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan book value, price book value, dan debt ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 7) Variasi variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turn over berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio dengan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7%, 8) Variasi variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turn over berpengaruh terhadap return saham dengan nilai koefisien determinasi sebesar 41,6%. Kata kunci: net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt

ratio, inventory turnover, price earnings ratio, stock return

Page 4: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

HUBUNGAN ANTARA ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL

PERUSAHAAN DENGAN PER DAN RETURN SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO-PUBLIK

DI BURSA EFEK JAKARTA

Disusun oleh :

IRA PATMA SARI

NIM : S.4106008

Telah disetujui oleh pembimbing

Pada Tanggal:

Pembimbing Utama Pembimbing II

Dr. BAMBANG SUTOPO, Mcom, Akt Drs. ATMAJI

Mengetahui,

Ketua Program Studi Magister Manajemen

Dr. BAMBANG SUTOPO, Mcom, Akt NIP 131 792 945

Page 5: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

HUBUNGAN ANTARA ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL

PERUSAHAAN DENGAN PER DAN RETURN SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO-PUBLIK

DI BURSA EFEK JAKARTA

Disusun oleh :

IRA PATMA SARI

NIM : S.4106008

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal:

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Tim Penguji

Pembimbing I Dr. BAMBANG SUTOPO, Mcom, Akt

Pembimbing II Drs. Atmaji

Surakarta,

Mengetahui,

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Magister

Manajemen

Prof. Drs. HARIS MUDJIMAN, MA, PhD Dr. BAMBANG SUTOPO, Mcom NIP. 130 344 454 NIP 131 792 945

Page 6: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : IRA PATMA SARI

NIM : S. 4106008

Sebagai Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan ini, saya menyatakan bahwa tesis ini bukan merupakan jiplakan dari

karya orang lain.

Dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar

Pustaka.

Surakarta,

IRA PATMA SARI

Page 7: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga Tesis yang mengambil topik

”HUBUNGAN ANTARA ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL

PERUSAHAAN DENGAN PER DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN

MANUFAKTUR GO-PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA” ini dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai Derajat

S-2 Program Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta,

disamping menambah wawasan dan pengetahuan khususnya di bidang analisis

keuangan yang semakin banyak dibutuhkan peranannya di Indonesia.

Dalam penyusunan tesis ini telah banyak pihak yang membantu baik

berupa bantuan moril maupun materiil. Pada kesempatan ini diucapkan terima

kasih kepada :

1. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, Akt, selaku Ketua Program Magister

Manajemen Universitas Sebelas Maret.

2. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, Akt, selaku Pembimbing Utama.

3. Drs. Atmaji, selaku Pembimbing Pendamping.

4. Bapak, Ibu, dan Keluargaku tercinta yang selalu memberikan dorongan,

bimbingan, dan dukungan moril, materiil pada setiap langkah yang penyusun

lakukan.

5. Dosen, karyawan, dan rekan-rekan kuliah angkatan XX di lingkungan

Program Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang kesemuanya telah

memberikan dorongan dan bantuan hingga terselesaikannya tesis ini.

Disadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan

pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penyusun, sehingga dengan segala

Page 8: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

kerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Februari 2008

Penyusun

Page 9: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul...........................................................................

Abstraksi....................................................................................

Page 10: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

ii

HUBUNGAN ANTARA ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL

PERUSAHAAN DENGAN PER DAN RETURN SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI

BURSA EFEK JAKARTA

Diajukan oleh: Ira Patma Sari

S 4106008

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak Drs. Atmaji, MM NIP. 130 324 013 NIP. 131 472 197

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Manajemen

Prof. Dr. Hartono, MS NIP. 130 814 578

Page 11: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

iii

HUBUNGAN ANTARA ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL

PERUSAHAAN DENGAN PER DAN RETURN SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI

BURSA EFEK JAKARTA

Diajukan oleh: Ira Patma Sari

S 4106008

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji : Pada Tanggal : …………….

Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua Tim Penguji : Prof. Dr. Hartono, MS ........................ Pembimbing I : Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, AK ……………… Pembimbing II : Drs. Atmaji, MM ………………

Mengetahui, Direktur PPS UNS Ketua Program Studi Magister Manajemen

Prof. Dr. Suranto, MSc, PhD Prof. Dr. Hartono, MS NIP . 130 472 192 NIP. 130 814 578

Page 12: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Ira Patma Sari

NIM : S 4106008

Sebagai Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam

tesis ini bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain.

Dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Februari 2008

Ira Patma Sari

Page 13: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 2) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek

internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 3) memberikan bukti empiris pengaruh aspek

internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 4) memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal

fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta.

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan populasi sebanyak 151 perusahaan manufaktur dan menggunakan sampel sebanyak 40 perusahaan. Metode sampel dengan menggunakan purposive

sampling. Sumber data berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), sedangkan metode analisis

data yang digunakan adalah korelasi product moment, metode regresi linier berganda, uji ketepatan parameter penduga yang terdiri dari uji t test, uji F test, koefisien determinasi (R2), pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji autokorelasidan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan antara aspek internal

fundamental perusahaan manufaktur yang go public dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 2) ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go public dengan return saham di Bursa Efek

Jakarta, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio dan debt ratio berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, sedangkan inventory turnover tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan book value, price book value dan debt ratio tidak

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 7) Variasi variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio dengan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7%, 8) Variasi

variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh terhadap return saham dengan nilai koefisien

determinasi sebesar 41,6%.

Page 14: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

vi

Kata kunci : net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover, price earnings ratio, stock return

ABSTRACT

This research aimed to : 1) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 2) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 4) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange.

This research carry out Jakarta Stock Exchange with used population amount 151 manufacture companies dan used sampel with amount 40 companies. Sample method with purposive random sampling. Data source obtained from Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), while data analysis method that product moment correlation, multiple linier regression method, estimation accuracy test consist of t Test, F Test dan determination coefficient (R2), classic assumption test consist of normality test, multicolinearity test, autocorrelation test, dan heteroscedastisity test.

Research result showed that: 1) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 2) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover significantly influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio partially significant influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, while inventory turnover partially significant not influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover simultaneously significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover partially significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, while book value, price book value dan debt ratio partially significant not influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 7) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio and inventory turnover influence toward Price Earnings Ratio in which determination coefficient is 90,7%, 8) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover influence significant toward stock return interaksi which determination coefficient is 41,6%.

Page 15: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

vii

Keyword: net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover, price earnings ratio, stock return

MOTTO

“Mengakui kekurangan diri adalah tenaga untuk kesempurnaan, terus mengisi kekurangan

adalah suatu yang berharga”

“Orang bijak mengatakan hidup dimulai pada hari ini, ketika kita bangun tadi pagi. Bukan hari

kemarin, bukan besok. Tapi aku percaya, hari ini dimulai bukan hanya dari kita membuka mata tadi

pagi. Hari ini dimulai jauh sebelum itu”

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki keburukan

terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada

pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar - Raad : 11)

ku persembahkan untuk : © Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

Page 16: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

viii

© Bapak (Alm) Sumarto, Bapak Sunarto dan Ibu Handayani

© Mas Ipung, Mas Iwan, mbak Sisna ----my brothers

© Mbak Dina, Pak Bagus, Mbak Dian, Mas Ali, Mas Memdi,

Melia, Mas Herelan ----all my best friends

KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul HUBUNGAN ANTARA

ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DENGAN PER

DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO – PUBLIK

DI BURSA EFEK JAKARTA.

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai derajat

Strata 2 di Program Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penulis menyadari banyak pihak telah membantu terselesaikannya tesis

ini. Sehingga sewajarnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena setiap detik Kau yakinkan aku

bahwa Engkau mencintaiku.

Page 17: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

ix

2. Prof. Dr. Hartono MS, selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Ketua dari ujian tesis peneliti yang

telah memberikan arahan dan masukan kepada peneliti.

3. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, Selaku pembimbing I Tesis yang

telah memberikan masukan yang sangat berharga kepada peneliti.

4. Drs. Atmaji, MM selaku pembimbing II yang dengan sabar memberikan

bimbingan dan arahan dalam penelitian tesis ini.

5. Seluruh Dosen MM UNS yang bersedia berbagi ilmu selama proses

pendidikan di MM UNS, dan karyawan – karyawati MM UNS (Mas Edi, Mas

Ir, Mbak Dewi, Mbak Neti, Mbak Wawan, Mbak Retno, Mbak Nita).

6. Bapak (alm) Sumarto, Bapak Sunarto dan Ibu Sri Handayani, untuk doa yang

kutahu tak pernah berhenti.

7. Mas Ipung, mas Iwan, mbak Sisna--- my brothers and sister --- yang sudah

menjadi matahari dan inspirasi dalam hidupku.

8. Angkatan XX MM UNS – (Mbak Dina, Pak Bagus, Mbak Dian, Mas Ali, Pak

Chaldun, Melia, Pak Suwarsono, Mas Herelan, Mas Muslimin, Pak Koes, Pak

Mardi, Pak Sabar, Bu Titik, Mbak Vari) – dimanapun mereka berada, mereka

membuat hidupku lebih kaya.

9. Para pegawai di Swalayan Cempaka di Delanggu – (mbak Wati, Sartini, April,

Erna, Tommy dan masih banyak lagi) - terima kasih atas pengertian dan

kesabaran selama bekerja dengan penulis.

10. Orang-orang yang sudah membuatku menjadi seperti saat ini – (Ibu Broto, Pak

Suroyo, Ibu Ngatirah Padmo Sukarto, Dwi) – semoga mereka bahagia di sana.

Page 18: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

x

11. Teman-teman yang tak bisa kusebutkan namanya satu per satu, yang membuat

dunia ini semakin indah.

Disadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penyusun, sehingga dengan segala

kerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada

khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta,

Ira Patma Sari

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………………………………

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI………………………...…………….

HALAMAN PERNYATAAN………………………………...……………….

ABSTRAK...........................................................................................................

ABSTRACT........................................................................................................

MOTTO...............................................................................................................

PERSEMBAHAN................................................................................................

KATA PENGANTAR………………………………………………………..

DAFTAR ISI…..……………………………………………………………..

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR…..……………………………………………..………..

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xv

xvi

xvii

1

1

4

5

Page 19: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xi

A. Latar Belakang Masalah…………………………………….………

B. Perumusan Masalah……………………….………………………..

C. Pembatasan Masalah………………………………………………..

D. Tujuan Penelitian………………………………. ………………….

E. Manfaat Penelitian…………….……………………………………

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………..

A. Landasan Teori...................................................................................

B. Penelitian Terdahulu...........................................................................

C. Perumusan Hipotesis………………………………………………..

BAB III. METODE PENELITIAN.....................................................................

A. Jenis Penelitian...................................................................................

B. Sumber dan Jenis Data.......................................................................

C. Populasi dan Sampel...........................................................................

D. Cara Pengumpulan Data.....................................................................

E. Definisi Operasional Variabel............................................................

F. Teknik Analisis Data..........................................................................

1. Pengujian Hipotesis Pertama dan Kedua......................................

2. Pengujian Hipotesis Ketiga dan Keempat....................................

3. Uji Asumsi Klasik........................................................................

a. Uji Normalitas........................................................................

b. Uji Multikolinieritas...............................................................

c. Uji Autokorelasi.....................................................................

7

7

20

23

25

25

25

26

26

27

28

28

28

32

32

33

33

34

35

35

Page 20: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xii

d. Uji Heteroskedastisitas...........................................................

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…......................................

A. Pengujian Asumsi Klasik................................................……………

1. Uji Normalitas..............................................................................

2. Uji Multikolinieritas.....................................................................

3. Uji Autokorelasi...........................................................................

4. Uji Heteroskedastisitas.................................................................

B. Analisis Data......................................................................................

1. Pengujian Hipotesis Pertama.......................................................

2. Pengujian Hipotesis Kedua..........................................................

3. Pengujian Hipotesis Ketiga..........................................................

a. Model Regresi Empirik..........................................................

b. Pengujian Hipotesis...............................................................

1) Uji F..................................................................................

2) Uji t...................................................................................

3) R Square (Koefisien Determinasi)....................................

4. Pengujian Hipotesis Keempat......................................................

a. Model Regresi Empirik……………………………………..

b. Pengujian Hipotesis…………………………………………

1) Uji F……………………………………………………..

2) Uji t……………………………………………………..

3) R Square (Koefisien Determinasi)……………………....

C. Pembahasan........................................................................................

38

39

39

41

42

42

43

43

44

45

45

45

46

46

47

47

48

48

49

49

Page 21: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xiii

1. Pengujian Hipotesis Pertama……………………………………

2. Pengujian Hipotesis Kedua……………………………………..

3. Pengujian Hipótesis Ketiga……………………………………..

4. Pengujian Hipótesis Keempat…………………………………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………..…………………………

A. Kesimpulan………………………………………………………….

B. Saran………………………………………………………………..

C. Keterbatasan………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

LAMPIRAN.........................................................................................................

52

52

53

56

57

60

Page 22: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

IV.1 Uji Normalitas.......................................................................................

IV.2 Uji Multikolinieritas..............................................................................

IV.3 Tabel Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson Statistic.........................

IV.4 Uji Hipotesis Pertama............................................................................

IV.5 Uji Hipotesis Kedua..............................................................................

IV.6 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda

Variabel Dependen Price Earnings Ratio….........................................

IV.7 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda

Variabel Dependen Return Saham……….............................................

35

36

38

40

41

43

46

Page 23: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

IV.1 Grafik Scatterplot..................................................................................

39

Page 24: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 Data Perusahaan Sampel Tahun 2001...........................................

Lampiran 2 Data Perusahaan Sampel Tahun 2002...........................................

Lampiran 3 Data Perusahaan Sampel Tahun 2003...........................................

Lampiran 4 Data Perusahaan Sampel Tahun 2004...........................................

Lampiran 5 Data Perusahaan Sampel Tahun 2005...........................................

Lampiran 6 Uji Korelasi dan Regresi Terhadap PER.......................................

Lampiran 7 Uji Korelasi dan Regresi Terhadap Return...................................

Lampiran 8 Uji Normalitas...............................................................................

60

61

62

63

64

65

68

71

Page 25: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Faktor rasional yang mempengaruhi keputusan investor untuk membeli

saham, pada umumnya berkaitan dengan sesuatu yang disebut Fundamental.

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis data keuangan

untuk mengevaluasi posisi perusahaan, diantaranya adalah analisis ratio.

Salah satu ratio yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan

investasi adalah ratio harga saham terhadap laba bersih per sahamnya (price

earnings ratio). Rasio ini dilihat oleh investor sebagai suatu ukuran

kemampuan menghasilkan laba masa depan (future earnings) dari suatu

perusahaan.

Analisis Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisis

fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan

perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah di apresiasi

secara akurat.

Saham perusahaan yang go publik sebagai komiditi investasi

tergolong berisiko tinggi karena sifat komoditinya sangat peka terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di

dalam negeri, perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, Undang-

Undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi di dalam industri dan

Page 26: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xviii

perusahaan itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak positif

dan negatif.

Risiko merupakan faktor penting dalam keputusan investasi. Risiko

berkaitan dengan ketidakpastian tentang tingkat return (hasil) investasi atau

kemungkinan perbedaan antara hasil sesungguhnya (actual returns) dengan

hasil yang diharapkan. Investasi yang mempunyai tingkat hasil yang tinggi

mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Berdasarkan karakteristik ini, investor

ingin memaksimumkan tingkat utilitas mereka dengan memilih (portofolio)

investasi yang mempunyai tingkat hasil yang tertinggi pada suatu tingkat

risiko tertentu.

Dengan asumsi para pemodal adalah rasional maka aspek fundamental

menjadi dasar penilaian (basic valuation) yang utama bagi seorang

fundamentalis, argumentasi dasarnya adalah bahwa nilai saham mewakili nilai

perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu saat, bahkan lebih penting adalah

harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan

(wealth) di kemudian hari.

Investor dapat mempertimbangkan rasio tersebut guna memilah-milah saham

mana yang nantinya dapat memberikan keuntungan yang besar di masa akan

datang, perusahaan dengan kemungkinan pertumbuhan yang tinggi (high

growth) biasanya mempunyai price earnings ratio (PER) yang besar;

perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah (low growth) biasanya

memiliki PER yang rendah (Gibson:1992, 380-381). Disamping itu juga

dapat berarti bahwa semakin besar PER memungkinkan harga pasar dari

Page 27: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xix

setiap lembar saham akan semakin baik, demikian pula sebaliknya (Purnomo:

1998, 34).

Model penilaian (valuation model) digunakan oleh analisis untuk menentukan

dan mengevaluasi harga saham. Model penilaian dibagi menjadi dua

pendekatan yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan price earnings

ratio (PER). Pada pendekatan nilai sekarang yang digunakan untuk melihat

prospek masa depan perusahaan dengan mengestimasi dividen yang telah

dibayarkan, sedangkan pada pendekatan PER suatu saham dikatakan bernilai

jika memiliki prospek pada laba di masa yang akan datang.

Menurut Yeye (2003) model penilaian berdasarkan faktor fundamental

menunjukkan bahwa ekuitas berkaitan dengan laba akuntansi, ukuran neraca

dari asset dan kewajiban atau laba dan nilai buku, model mendasarkan pada

preposisi bahwa pada kondisi yang realistis dimana terdapat pasar tidak

sempurna, sistem akuntansi menyediakan informasi mengenai nilai buku dan

laba sebagai komponen pelengkap dari nilai ekuitas.

Price earnings ratio (PER) merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana

pasar memberi harga pada saham perusahaan. Keinginan investor melakukan

analisis kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER

dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return)

yang layak dari suatu investasi saham. Return merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi tersebut yang terdiri dari capital gain (loss) dan yield.

Page 28: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xx

Dari segi investor, PER yang terlalu tinggi barangkali tidak menarik karena

harga saham mungkin tidak akan naik lagi, yang berarti kemungkinan

memperoleh capital gain akan lebih kecil (Hanafi dan Halim: 1996, 85).

Walaupun terdapat kelemahan dalam kondisi tertentu, PER patut

dipertimbangkan dalam melakukan strategi investasi yang benar pada

perusahaan yang tepat.

Strategi yang menggunakan price earnings ratio untuk

mengidentifikasi saham mana yang harganya wajar, terlalu rendah

(undervalued), dan terlalu tinggi (overvalued), pada umumnya mengkaitkan

PER dengan nilai intrinsik saham yang diperkirakan berdasarkan model

penilaian saham (Jogiyanto, 1998: 82). Jika rasio yang berlaku dari suatu

saham ternyata tidak konsisten dengan model penilaian saham, maka hal

tersebut menunjukkan kemungkinan terdapatnya ketidakwajaran harga saham

dan membuka peluang bagi investor untuk menentukan strategi investasinya

berdasarkan kondisi tersebut, sehingga menghasilkan hasil saham (stock

return) yang relatif tinggi (Utama dan Santosa: 1998, 128).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas dapat

dirumuskan beberapa masalah yang terkait, yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan

manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek

Jakarta ?

2. Apakah terdapat hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan

Page 29: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxi

manufaktur yang go publik dengan return saham di Bursa Efek Jakarta ?

3. Apakah terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan

manufaktur yang go publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek

Jakarta ?

4. Apakah terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan

manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta ?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Aspek-aspek internal fundamental perusahaan yang digunakan dalam

penelitian ini dibatasi pada net profit margin, book value / nilai buku,

price to book value (PBV), current ratio, debt ratio, dan inventory

turnover.

2. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang tercatat dalam Bursa Efek Jakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Price Earning Ratio di

Bursa Efek Jakarta.

2. Memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa

Efek Jakarta.

3. Memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal fundamental

Page 30: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxii

perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Price Earning Ratio di

Bursa Efek Jakarta.

4. Memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa

Efek Jakarta.

E. Manfaat Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi investor

Sebagai informasi bagi investor dalam melakukan evaluasi terhadap

perkembangan perusahaan yang go publik.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan pihak manajemen perusahaan dalam

menjaga dan mempertahankan kualitas perusahaan terutama kondisi

internal perusahaan.

3. Bagi peneliti berikutnya

Sebagai bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang.

Page 31: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxiii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

F. Landasan Teori

1. Analisis Fundamental Untuk Pasar Modal

Analisis Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan

kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan.

Analisis fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan

keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah

di apresiasi secara akurat.

Secara umum untuk menganalisis perusahaan dengan

menggunakan analisis fundamental terdiri dari 4 langkah yaitu:

1. Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan

Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika

kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham. Apakah

tingkat inflasi tinggi atau rendah? Apakah suku bunga naik atau turun?

Apakah konsumen yakin atau ragu-ragu dalam mengeluarkan uang?

Apakah neraca perdagangan untung atau rugi? Apakah supply uang

naik atau turun? Ini adalah sebagian pertanyaan seorang fundamental

analis menanyakan untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi

secara keseluruhan baik untuk pasar saham.

2. Menghitung kondisi industri secara keseluruhan

Industri di mana perusahaan berada secara langsung

Page 32: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxiv

mempengaruhi masa depan perusahaan tersebut. Bahkan saham yang

paling baik pun dapat menghasilkan pengembalian yang pas-pasan jika

mereka berada dalam industri yang sedang payah. Biasanya saham

yang lemah dalam industri yang kuat lebih disukai daripada saham

yang kuat dalam industri yang lemah.

3. Menghitung kondisi perusahaan

Setelah melihat dari sisi ekonomi dan industri kita perlu

memperhitungkan kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Jika sebuah

perusahaan yang telah kita analisis secara ekonomi dan industri itu

baik, tetapi kita tidak menghitung kondisi perusahaan tersebut maka

akan sia-sia semua analisis fundamental yang kita lakukan. Karena

pasar saham adalah pasar ekspektasi dimana semua pemegang saham

mengharapkan perusahaannya selalu menghasilkan laba yang pada

akhirnya laba ini akan di bagikan kepada pemegang saham yang kita

kenal dengan istilah dividen. Walaupun tidak semua pemegang saham

tidak mengharapkan pembagian dividen ini karena pada dasarnya

keuntungan yang diperoleh dari permainan saham ini bukan hanya

dividen, tetapi ada juga yang di sebut dengan capital gain yaitu

keuntungan yang diperoleh dari fluktuasi harga saham yang biasanya

diharapkan oleh investor yang memiliki time horizon yang pendek.

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi

dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu profitability (keuntungan),

Page 33: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxv

price (harga), liquidity (likuiditas), leverage (dukungan), dan efficiency

(efisiensi). Berikut penjelasan penggunaan rasio dan cara

menghitungnya:

1) Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio profitability yang dihitung dengan

membagi keuntungan bersih dengan total penjualan.

Net Profit Margin = Net Profit / Total Sales

Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan

yang dapat di peroleh dari setiap rupiah penjualan. Sebagai

ilustrasi, apabila profit margin sebuah perusahaan adalah 30%

jumlah keuntungan yang dapat diperoleh dari setiap Rp. 1.000,-

adalah Rp. 300,-.

2) Price Earning Ratio / PER

Price earning ratio / PER adalah rasio price yang dihitung dengan

membagi harga saham saat ini dengan Earnings Per Share (EPS),

EPS sendiri merupakan rasio yang menunjukan berapa besar

keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per

saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan

pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk

pemegang saham.

EPS = Net Profit / Jumlah saham

PER = Harga Saham / EPS

PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan

Page 34: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxvi

perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan

kali. Bagi para investor semakin kecil PER suatu saham semakin

bagus karena saham tersebut termasuk murah.

3) Book Value / Nilai Buku

Nilai Buku adalah rasio price yang dihitung dengan membagi total

aset bersih (Aset - Hutang) dengan total saham yang beredar.

Book Value = Total Ekuitas (Aset - Hutang) / Jumlah Saham yang

beredar

Book Value digunakan untuk melihat harga suatu sekuritas apakah

overpriced atau underprice.

4) Price to book value (PBV)

Price to book value atau PBV menggambarkan seberapa besar

pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi

rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.

PBV = Harga Saham / Book Value

5) Current Ratio

Current Ratio adalah rasio likuiditas yang dihitung dengan

membagi aset saat ini dengan hutang saat ini.

Current Ratio = Aset Saat Ini / Hutang Saat Ini

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

tanggung jawab hutang saat ini. Semakin tinggi rasionya, semakin

tinggi likuiditas perusahaan tersebut. Sebagai contoh, rasio 3.0

mempunyai arti bahwa aset saat ini jika di likuidasi, akan cukup

Page 35: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxvii

membayar 3 kali dari hutang saat ini.

6) Debt Ratio

Debt ratio adalah rasio leverage yang dihitung dengan membagi

total hutang dengan total aset.

Debt Ratio = Total Hutang / Total Aset

Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh

hutang. Sebagai contoh, Debt Ratio 40% menunjukkan bahwa 40%

dari aset dibiayai oleh hutang. Hutang bisa berarti buruk bisa juga

berarti bagus. Selama ekonomi sulit dan suku bunga tinggi,

perusahaan yang memiliki Debt ratio yang tinggi dapat mengalami

masalah keuangan, sebaliknya juga selama ekonomi baik dan suku

bunga rendah, hutang dapat meningkatkan keuntungan.

7) Inventory turnover

Inventory turnover adalah rasio efficiency yang dihitung dengan

membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris.

Inventory turnover = Biaya Barang Yang Terjual / Inventaris

Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur

inventarisnya, yaitu dengan menunjukkan berapa kali turn over

inventaris selama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada

jenis industri di mana perusahaan berada. Sebagai contoh, toko

penjual makanan akan mempunyai tingkat turn over yang jauh

lebih tinggi daripada pabrik pembuat pesawat terbang. Sama

seperti rasio-rasio yang lain, adalah penting untuk membandingkan

Page 36: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxviii

rasio ini dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam

industri yang sama.

4. Menghitung nilai saham perusahaan

Setelah memperhitungkan kondisi ekonomi, industri, dan

perusahaan. Seorang fundamental analis dapat mulai memperhitungkan

apakah saham suatu perusahaan overvalued, undervalued, atau pas

harganya. Beberapa model penilaian telah disusun untuk membantu

kita menghitung nilai saham. Ini menyertakan model dividen yang

menitikberatkan pada nilai saat ini dari pendapatan yang diharapkan,

dan model aset yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari aset

perusahaan.

2. PER dan Hasil Saham (Return)

Price earnings ratio (PER) merupakan bagian dari rasio pasar,

dimana sudut pandang rasio pasar ini lebih banyak berdasarkan pada sudut

investor atau calon investor (Hanafi dan Halim: 1996, 85), selain itu PER

juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi

nilai/harga pada saham perusahaan (Kertonegoro: 1995, 121). Keinginan

investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio

keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon

investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Return

merupakan hasil yang diperoleh dari investasi tersebut, terdiri dari capital

gain (loss) dan yield (Jogiyanto: 1998, 85).

Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier,

Page 37: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxix

investor akan menghitung berapa kali nilai earning yang tercermin dalam

harga suatu saham. Jika Misalnya PER suatu saham sebanyak 3 kali berarti

harga saham tersebut sama dengan 3 kali nilai earning perusahaan. PER

juga akan memberikan informasi berapa rupiah harga yang harus dibayar

investor untuk memperoleh setiap 1 rupiah earning perusahaan. Secara

parsial PER adalah dengan membagi harga saham perusahaan terhadap

earning per lembar saham, sedangkan return saham adalah hasil yang

diperoleh dari investasi berupa capital gain (loss) yang dapat diperoleh

dengan cara membagi harga saham periode saat ini dikurangi harga saham

periode sebelumnya dibagi harga saham periode sebelumnya. PER

menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga

perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor mengharapkan

pertumbuhan dividen yang tinggi, saham memiliki resiko yang rendah dan

investor puas dengan return saham yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan dividen daripada proporsi laba yang tinggi.

Return Total = Capital gain (loss) + Yield Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif

dengan harga periode lalu:

Capital Gain (Loss) = 1-t

1-tt

P

PP -

Keterangan:

Pt = Harga saham periode sekarang

Page 38: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxx

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga

investasi periode tertentu dari suatu investasi, dan untuk saham biasa

dimana pembayaran periodik sebesar Dt rupiah per lembar,

Maka: Yield =1-t

t

P

D

Keterangan:

Dt = Dividen kas yang dibayarkan

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut:

Return Total = 1-t

t1-tt

1-t

t

1-t

1-tt

P

DPP

P

D

P

PP +-=+

-

Keterangan:

Pt = Harga saham sekarang

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

Dt = Dividen kas yang dibayarkan

Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan

dividen kas secara periodik kepada pemegang sahamnya, maka return

saham dapat dihitung sebagai berikut:

Return Saham =

Keterangan:

Pt = Harga saham sekarang

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

3. PER dan Faktor Fundamental Perusahaan

1-t

1-tt

P

PP -

Page 39: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxi

Nilai suatu saham dilihat sebagai petunjuk nilai perusahaan dengan

memperhitungkan faktor-faktor fundamental perusahaan. Ada beberapa

pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui saham mana yang harganya

wajar ataukah tidak wajar (mispriced), diantaranya adalah dengan

menggunakan model ekonometrika. Model ini dikembangkan oleh

Whitbeck dan Kisor (Manurung: 1997, 32), dimana dalam

memperkirakan PER yang mencerminkan nilai intrinsik digunakan

persamaan :

PER = a0 + a1 DPO + a2 GR + a3 SD.

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa PER tergantung pada

beberapa faktor fundamental, yakni: dividend payout (DPO) yang

mencerminkan kebijakan dividen, tingkat pertumbuhan (GR) yang

mencerminkan prospek perusahaan dalam pertumbuhan EPS-nya, dan

tingkat risiko (SD) dimana hal tersebut digambarkan oleh standar deviasi

dari EPS.

Lintner (1956) memberikan alasan rasionalnya bahwa perusahaan-

perusahaan enggan untuk menurunkan dividennya sebab jika terjadi

pemotongan dividen, maka signal yang buruk akan muncul karena

perusahaan dianggap membutuhkan dana. Oleh karena itu perusahaan

yang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar dividend

payout lebih kecil agar nantinya tidak memotong dividen jika laba yang

diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk

mengalami laba yang menurun adalah tinggi. Dari hasil pemikiran

Page 40: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxii

tersebut, maka dapat disimpulkan adanya hubungan negatif antara resiko

dan dividend payout (Jogiyanto: 1998, 206 – 207).

Hubungan antara tingkat pertumbuhan (growth) dan dividend

payout (DPO) dijelaskan sebagai hubungan yang negatif, dimana

perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan

mempunyai DPO yang rendah, sebaliknya perusahaan yang tingkat

pertumbuhannya rendah akan mempunyai DPO yang tinggi (Hanafi dan

Halim: 1996, 86).

Pernyataan senada diberikan oleh Barclay (1998), dimana

penentuan kebijakan perusahaan menurutnya berkaitan dengan masalah

free cash flow perusahaan. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dan

mempunyai kesempatan yang besar memungkinkan untuk membayar

dividen yang rendah karena mereka mempunyai kesempatan yang

profitable dalam mendanai investasinya secara internal sehingga

perusahaan tidak tergoda untuk membayar bagian yang lebih besar dari

labanya kepada pihak luar. Sebaliknya, perusahaan yang pertumbuhan

rendah berusaha menarik dana dari luar untuk mendanai investasinya

dengan mengorbankan sebagian besar labanya dalam bentuk dividen

maupun bunga (Imam dan Kusuma: 2000).

Hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan risiko yang

dinyatakan oleh Chung dan Charoenwong (1991) sebagai hubungan

negatif, bahwa perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk tumbuh

lebih mempunyai risiko saham sistematik yang lebih rendah (Fijrijanti dan

Page 41: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxiii

Jogiyanto: 2000).

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan deviasi dari

outcome yang diterima dengan yang diekspetasi. Van Horne dan

Wachowics (1992) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return

terhadap return yang diharapkan. Metode yang banyak digunakan untuk

mengukur risiko adalah deviasi standar yang mengukur absolut

penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya

sebagai nilai yang diekspetasi (Jogiyanto: 1998, 99).

4. PER dan Model Penelitian Saham

Pada intinya, analisis sekuritas meliputi pengumpulan informasi,

mengaturnya dalam format yang logis, dan menggunakannya untuk

menentukan nilai intrinsik dari suatu saham (Kertonegoro: 1995, 111).

Nilai intrinsik tersebut memberikan ukuran mengenai nilai dasar dari suatu

saham, dan merupakan standar untuk mempertimbangkan apakah saham

tersebut dinilai terlalu rendah (undervalued), wajar (fairly priced) atau

dinilai terlalu tinggi (overvalued).

Dalam melakukan rencana investasi, investor sering dihadapkan

pada pernyataan mendasar, seperti apakah harga saham di pasar

mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Jika tidak, berapa nilai

sebenarnya dari saham yang diperdagangkan tersebut. Nilai sebenarnya

inilah yang disebut dengan nilai fundamental (fundamental value) atau

nilai intrinsik (intrinsic value). Untuk analisis fundamental, ada beberapa

Page 42: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxiv

pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik saham, diantaranya adalah

dengan menggunakan pendekatan PER. Pendekatan ini didasarkan pada

perkiraan laba per saham di masa yang akan datang, sehingga dapat

diketahui berapa lama investasi suatu saham akan kembali.

Perusahaan-perusahaan yang dipercaya oleh pasar akan mencapai

tingkat pertumbuhan earnings yang lebih tinggi, cenderung akan dinilai

lebih tinggi daripada perusahaan yang menunjukkan harapan tingkat

pertumbuhan earnings yang lebih rendah. Dengan kata lain bahwa tingkat

pertumbuhan earnings dapat berubah positif dan negatif terhadap price

earnings ratio tergantung pesimisme dan optimisme pasar terhadap

pertumbuhan earnings perusahaan di masa yang akan datang. Namun bila

ditinjau dari sudut lama waktu investasi, saham dengan nilai price

earnings ratio yang lebih tinggi akan memerlukan waktu pengembalian

investasi yang lebih lama sehingga kurang diminati investor.

Model penelitian saham menyatakan bahwa nilai intrinsik suatu

saham adalah nilai sekarang dari penjumlahan arus kas yang diharapkan

diterima pemegang saham di masa datang. Arus kas tersebut

didiskontokan dengan menggunakan tingkat biaya modal (cost of capital)

yang mencerminkan adanya tingkat risiko saham yang bersangkutan.

Mengingat arus kas yang diterima oleh pemegang saham dalam bentuk

dividen, maka nilai intrinsik saham menunjukkan nilai sekarang dari

seluruh dividen yang akan dibayar perusahaan tersebut di masa datang

(Utama dan Santosa: 1998, 128).

Page 43: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxv

Prospek pertumbuhan perusahaan sangat mempengaruhi besarnya

dividen yang akan dibayarkan di masa datang yaitu semakin tinggi growth

maka semakin besar jumlah dividen yang akan dibayarkan perusahaan di

masa datang. Nilai intrinsik untuk tingkat growth yang konstan dapat

dinyatakan dengan persamaan berikut:

Vo = g-r

DiV1

Keterangan:

Vo : Nilai intrinsik saham pada periode 0,

DiV1 : Dividen yang akan dibayarkan pada periode 1,

r : Tingkat biaya modal (risiko),

g : Tingkat pertumbuhan konstan.

Karena dividen diperoleh dari hasil kali laba per lembar saham

(EPS) dengan dividend payout ratio, dan jika didasarkan pada laba yang

diharapkan pada periode berikutnya maka persamaan di atas dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Vo = gr

RatioPayout DividendxEPSo-

Apabila kedua sisi persamaan dibagi dengan EPSo dan

diasumsikan nilai intrinsiknya sama dengan harga saham (Vo = Po) maka

persamaan dapat dinyatakan sebagai:

PER = g)(rEPSo

RatioPayout Dividend x EPSoEPSo

Po-

=

Atau

Page 44: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxvi

PER = g)(r

RatioPayout Dividend-

Berdasarkan persamaan tersebut, terbukti bahwa PER bergantung

pada tiga faktor fundamental: dividend payout ratio yang mencerminkan

kebijakan dividen, growth atau prospek perusahaan, dan risk yang

mencerminkan risiko perusahaan.

Persamaan tersebut mengasumsikan bahwa nilai intrinsiknya sama

dengan harga saham. Jika terjadi perbedaan antara harga saham dengan

nilai intrinsik maka kaitan antara ketiga faktor fundamental di atas dengan

harga saham dapat tidak sesuai dengan persamaan. Hal inilah yang antara

lain ingin dilihat dalam penelitian ini, yakni melihat keterkaitan antara

harga saham dan nilai intrinsik yang mencerminkan fundamental

perusahaan guna melihat saham yang undervalued dan overvalued, dan

melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata return pada dua jenis saham

tersebut.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sanjoy Basu (1983) yang dikutip oleh

Fama dan French (1992) dalam artikelnya yang berjudul The Cross-Section

of Expected Stock Returns ditemukan bahwa terdapat hubungan positif

antara average return dan earnings per share (MacLeod dan Bohen: 1994,

633). Oleh karena PER di peroleh dengan membagi harga saham dengan

earning per share (EPS) maka secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa

terdapat pula hubungan antara PER dan return saham.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sanjoy Basu,

Page 45: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxvii

digambarkan bahwa PER ternyata juga mampu memberikan petunjuk kepada

investor atau calon investor mengenai kemungkinkan return saham yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan. Hasil akhir penelitiannya terhadap saham-

saham perusahaan di Amerika Serikat, ditemukan bahwa rata-rata PER yang

rendah menghasilkan average rates of return yang lebih besar (Francis: 1991,

511).

Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Utama dan Dewiyani (1999). Penelitian mereka yang dilakukan antara

tahun 1994 – 1996 tersebut, menemukan hasil bahwa b dan PER tidak

mempunyai korelasi yang signifikan dengan return saham. Penelitian yang

dilakukan oleh Teguh Prasetya menemukan bahwa secara pooled section,

variabel EPP (Earnings Per Price) mempunyai pengaruh yang negatif

terhadap return saham yang secara logika seharusnya menghasilkan

hubungan yang positif. Hal tersebut mungkin saja disebabkan karena secara

kebetulan sampel yang terambil memiliki hubungan antara return saham dan

EPP yang negatif (Prasetya: 2000).

Mengacu pada hasil penelitian tersebut, terutama penelitian yang

dilakukan oleh Sanjoy Basu (1993) dan tata cara penelitian yang dilakukan

oleh Utama dan Santosa (1998) mengenai keterkaitan antara price book

value (PBV) dan return, maka penelitian yang dilakukan kali ini, mengambil

sampel perusahaan go public di Indonesia guna melihat apakah hasil korelasi

negatif antara PER dan return saham tersebut, terjadi pula pada saham-saham

perusahaan go public di Indonesia.

Page 46: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxviii

Beberapa penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui hubungan

PER dengan tiga faktor fundamental tersebut, diantaranya oleh:

a. Kisor dan Whitbeck (1963)

Hasil penelitian Kisor dan Whitbeck selama tahun 1962 dengan

135 saham yang terdaftar di New York Stock Exchange mengenai

hubungan antara PER dengan tingkat pertumbuhan laba, payout ratio,dan

perubahan EPS adalah (Prasetya: 2000):

PER = 8.2 + 1.5 Growth rate in Earning + 6.7 Payout Ratio – 0.2

Standar Deviation in EPS Changes.

b. Malkiel dan Cragg (1968)

Penelitian yang dilakukan selama tahun 1960-1965 dalam wilayah

Amerika oleh Malkiel dan Cragg ini melanjuti penelitian yang dilakukan

oleh Kisor dengan penambahan beta (b) sebagai faktor independen

(Prasetya: 2000).

Hasilnya adalah:

Year Regression R2

1961

1962

1963

1964

1965

PE = 4.73 + 3.28g + 2.05p - 0.85 b

PE = 11.06 + 1.75g + 0.78p - 1.61 b

PE = 2.94 + 2.55g + 7.62p - 0.27 b

PE = 6.71 + 2.05g + 5.25p - 0.89 b

PE = 0.96 + 2.74g + 5.01p - 0.35 b

0.70

0.70

0.75

0.75

0.85

Page 47: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xxxix

c. Adler Haymans Manurung (1981)

Penelitian Manurung (1997: 32) dilakukan terhadap perusahaan

textile yang telah go public di Indonesia, penelitiannya menghasilkan

persamaan sebagai berikut:

PER = 11.87 + 0.005 Risk – 0.082 Growth + 0.475 Payout.

Ketiga penelitian tersebut, dua diantaranya memiliki hasil

penelitian dengan korelasi yang sama yakni Kisor dan Malkiel,

sedangkan Manurung memperlihatkan penelitian yang hasil korelasinya

sedikit berbeda dari kedua peneliti tersebut, dimana korelasi PER

terhadap risk (SD) hasilnya positif sedangkan korelasi PER terhadap

growth (GR) hasilnya negatif.

Penelitian yang hendak dilakukan mengenai hubungan PER dan

faktor fundamentalnya, diharapkan sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Manurung dikarenakan obyek penelitiannya memiliki

karakter yang hampir sama yakni penelitian terhadap perusahaan

manufaktur go public yang ada di Indonesia.

H. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Informasi laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui berapa

besarnya perubahan pricing of earning yang akan diterima pada masa yang

akan datang berdasarkan laporan keuangan saat ini dengan melakukan

prediksi. Kegunaan prediksi adalah untuk mengantisipasi keuangan yang

Page 48: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xl

akan diterima, biaya yang seharusnya dikeluarkan dan laba yang

diinginkan maka laporan keuangan harus relevan dalam memberikan

informasi terhadap perubahan pricing of earning. Untuk mengetahui

perubahan pricing of earning dan laporan keuangan maka informasi

laporan keuangan mempunyai hubungan dalam menentukan perubahan

pricing of earning, informasi laporan keuangan mempunyai pengaruh

dalam perubahan pricing of earning dan adanya dampak dari perubahan

pricing of earning akan mendorong minat investor untuk

menginvestasikan uang dalam bentuk saham ke perusahaan (Hwihanus &

Indriantoro, 1997). Penelitian John dan Williams (1985) dalam Mpaata

dan Sartono (1997) menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara

faktor fundamental yang meliputi dividen, ukuran perusahaan, return on

equity, pertumbuhan earning, leverage, penjualan dan aktiva tetap terhadap

price earning ratio. Hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan

risiko yang dinyatakan oleh Chung dan Charoenwong (1991) sebagai

hubungan negatif, bahwa perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk

tumbuh lebih mempunyai risiko saham sistematik yang lebih rendah

(Fijrijanti dan Jogiyanto: 2000). Berdasarkan uraian dari penelitian

sebelumnya maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah :

H1: Diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik dengan PER di Bursa

Efek Jakarta

2. Return merupakan motivator dalam suatu proses investasi, maka

Page 49: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xli

pengukuran return merupakan cara yang sering digunakan oleh investor

dalam membandingkan berbagai alternatif investasi. Penilaian harga

saham dapat dilakukan melalui pendekatan fundamental dan tehnikal.

Pendekatan fundamental dengan cara memperhatikan faktor-faktor

fundamental dari setiap perusahaan yang telah tercatat di bursa (Haruman

et.al, 2005). Penelitian Fama dan French (1995) bahwa terdapat hubungan

antara ukuran perusahaan dan book to market terhadap return saham.

Berdasarkan uraian dari penelitian sebelumnya maka hipotesis kedua

dalam penelitian ini adalah :

H2: Diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik dengan return saham di

Bursa Efek Jakarta.

3. Apabila pertumbuhan laba dan dividen serta expected rate of return dari

suatu saham berubah-ubah nilainya, maka PER diharapkan juga akan

berubah sepanjang waktu berjalan dan pada akhirnya menuju suatu tingkat

nilai PER rata-rata dari saham-saham yang mempunyai tingkat risiko yang

sama (Haugen, 1993). Hasil penelitian Sartono dan Munir (1997)

menunjukkan hasil terdapat pengaruh variabel internal fundamental yang

terdiri dari dividend payout ratio, pertumbuhan laba, return on equity,

total asset, penjualan dan debt equity ratio terhadap price earning ratio.

Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penjualan, dividend payout ratio,

aktiva tetap, leverage, return on equity, skala dan pertumbuhan laba

berpengaruh terhadap price earning ratio. Berdasarkan uraian dari

Page 50: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xlii

penelitian sebelumnya maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah :

H3: Diduga terdapat pengaruh antara aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik dengan PER di Bursa

Efek Jakarta.

4. Fama dan French (1995) menjelaskan perilaku tingkat pengembalian

saham yang berhubungan dengan pasar, ukuran dan nilai secara konsisten

terhadap perilaku laba. Penelitian yang dilakukan Fogler dan Kritzman

(1994) dalam Haruman et.al (2005) menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh faktor fundamental terhadap return saham. Penelitian Fama dan

French (1995) menunjukkan hasil bahwa ukuran dan book to market

berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan uraian dari penelitian

sebelumnya maka hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah:

H4: Diduga terdapat pengaruh aspek internal fundamental

perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham

di Bursa Efek Jakarta.

Page 51: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xliii

BAB III

METODE PENELITIAN

I. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2002: 2), penelitian menurut jenis data

dikelompokkan menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif, sedangkan

menurut pendekatannya dikelompokkan menjadi penelitian survey, ex post

facto, eksperimen, naturalitik, policy research, action research, evaluasi dan

sejarah. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dilakukan di Bursa Efek

Jakarta.

J. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari:

1. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) edisi tahun 2003 untuk

data laporan keuangan tahun 2001 – 2002.

2. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) edisi tahun 2006 untuk

data laporan keuangan tahun 2003 – 2005.

3. JSX RTI@ W Personal, PT. RTI Infokom, telp: (021) 3846747 (Sales)

– (021) 3847711 (Customer Service), Fax: (021) 3845691, email:

[email protected] untuk harga penutupan saham pada tanggal 31

Desember 2001 s/d 31 Desember 2005.

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder (archival) yang

Page 52: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xliv

terdiri dari data perusahaan manufaktur di BEJ yang memenuhi kriteria

sebagai berikut, yakni:

a. Memiliki data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa net

profit dan total sales untuk data net profit margin, asset, hutang dan

jumlah saham yang beredar untuk data book value, harga saham dan

book value untuk data price book value, aktiva dan hutang untuk data

current ratio dan data debt ratio

b. Harga penutupan saham pada tanggal 31 Desember 2001 s/d 31

Desember 2005.

K. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang

sahamnya terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 sampai dengan tahun

2005.

Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling

dengan sampel penuh berdasarkan kriteria:

a. Telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta sejak tahun 2001 dengan laba per lembar saham (EPS) selama lima

tahun (2001 – 2005).

b. Telah menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun (2001 – 2005).

L. Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi

dokumentasi dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2001 sampai

dengan tahun 2005 dan diambil dari www.jsx.co.id.

M. Definisi Operasional Variabel

Page 53: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xlv

Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Return, yang diperoleh dari perhitungan persentase perubahan harga

saham per 31 Desember 2001 relatif terhadap harga saham per 31

Desember 2000, perhitungan persentase perubahan harga saham per 31

Desember 2002 relatif terhadap harga saham per 31 Desember 2001,

perhitungan persentase perubahan harga saham per 31 Desember 2003

relatif terhadap harga saham per 31 Desember 2002, perhitungan

persentase perubahan harga saham per 31 Desember 2004 relatif terhadap

harga saham per 31 Desember 2003, perhitungan persentase perubahan

harga saham per 31 Desember 2005 relatif terhadap harga saham per 31

Desember 2004.

2. Price Earning Ratio (PER), merupakan perbandingan antara harga saham

dengan EPS, yang diperoleh dari neraca perusahaan per 31 Desember 2001

s/d 31 Desember 2005.

3. Net Profit Margin, yakni rasio kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai,

yang bersumber pada neraca perusahaan per 31 Desember 2001 s/d 31

Desember 2005.

4. Book Value, atau nilai buku yaitu rasio perbandingan antara ekuitas biasa

dengan saham yang beredar selama tahun 2001 – 2005.

5. Price to Book Value, merupakan rasio harga pasar saham terhadap nilai

buku selama periode tahun 2001 – 2005.

6. Current Ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan

Page 54: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xlvi

kewajiban lancar selama periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.

7. Debt Ratio, merupakan perbandingan antara hutang yang dimiliki

perusahaan dengan modal sendiri selama periode tahun 2001 – 2005.

8. Inventory turnover, merupakan rasio harga pokok penjualan terhadap rata-

rata persediaan selama periode tahun 2001 - 2005.

N. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Hipotesis Pertama dan Kedua

Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan analisis

korelasi product moment dari pearson dengan rumus:

rxy = ( ) ( )( )

( ){ } ( ){ }å åå åååå--

-2222 YYnXXn

YXXYn

(Sugiyono, 1999: 182)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

X = nilai variabel independen

Y = nilai variabel dependen

n = jumlah sampel

2. Pengujian Hipotesis Ketiga dan Keempat

1. Pengujian Hipotesis Ketiga

1) Analisis Regresi berganda

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan model regresi linear berganda, sebagai independent variable (variabel bebas) adalah variabel internal fundamental perusahaan, sedangkan dependent variable (variabel tak bebas) adalah PER. Sehingga model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Page 55: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xlvii

PER = a+ b1 NPM + b2 BV + b3 PBV + b4 CR + b5 DR + b6 IT + e

Keterangan:

PER : Price Earning Ratio

a : Konstanta

b1…b6 : Koefisien variabel

NPM : Net profit margin

BV : Book value

PBV : Price to book value

CR : Current ratio

DR : Debt ratio

IT : Inventory turnover

e : standard error

2) Uji Ketepatan Parameter Penduga atau Estimate

a) Uji t Test

Uji Ketepatan Parameter Penduga (Estimate) dilakukan

untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

bebas (independent variabel) terhadap perubahan variabel tak

bebas (dependent variabel), sedangkan untuk mengetahui

apakah Hipotesa Nol (Ho) ditolak dan Hipotesa Alternatif (Ha)

diterima atau sebaliknya, dengan membandingkan nilai t.

Bilamana nilai thitung > ttabel, maka Hipotesa Nol (Ho) ditolak

dan Hipotesa Alternatif diterima. Sebaliknya bila nilai thitung <

ttabel maka Hipotesa Nol (Ho) diterima dan Hipotesa Alternatif

Page 56: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xlviii

(Ha) ditolak.

b) Uji F Test

Uji ketepatan model (goodness of fit) bertujuan

mengetahui apakah perumusan model sudah tepat atau fit. Uji

ini dengan membandingkan signifikansi nilai F, jika hasil F

hitung > dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat

(goodness of fit).

c) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mendeteksi

ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi. Uji ini

dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinan

R2 jika nilai R2 semakin besar atau mendekati 1 (satu) maka

model semakin tepat.

2. Pengujian Hipotesis Keempat

1) Analisis Regresi berganda

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan model regresi linear berganda, sebagai independent variable (variabel bebas) adalah variabel internal fundamental perusahaan, sedangkan dependent variable (variabel tak bebas) adalah return saham. Sehingga model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

RS = a + b1 NPM + b2 BV + b3 PBV + b4 CR + b5 DR + b6 IT + e

Keterangan:

RS : Return saham

a : Konstanta

b1…b6 : Koefisien variabel

NPM : Net profit margin

BV : Book value

Page 57: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

xlix

PBV : Price to book value

CR : Current ratio

DR : Debt ratio

IT : Inventory turnover

e : standard error

2) Uji Ketepatan Parameter Penduga atau Estimate

a) Uji t Test

Uji Ketepatan Parameter Penduga (Estimate) dilakukan

untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

bebas (independent variabel) terhadap perubahan variabel tak

bebas (dependent variabel), sedangkan untuk mengetahui

apakah Hipotesa Nol (Ho) ditolak dan Hipotesa Alternatif (Ha)

diterima atau sebaliknya, dengan membandingkan nilai t.

Bilamana nilai thitung > ttabel, maka Hipotesa Nol (Ho) ditolak

dan Hipotesa Alternatif diterima. Sebaliknya bila nilai thitung <

ttabel maka Hipotesa Nol (Ho) diterima dan Hipotesa Alternatif

(Ha) ditolak.

b) Uji F Test

Uji ketepatan model (goodness of fit) bertujuan

mengetahui apakah perumusan model sudah tepat atau fit. Uji

ini dengan membandingkan signifikansi nilai F, jika hasil F

hitung > dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat

(goodness of fit).

Page 58: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

l

c) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mendeteksi

ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi. Uji ini

dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinan

R2 jika nilai R2 semakin besar atau mendekati 1 (satu) maka

model semakin tepat.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk menguji apakah model

regresi linier berganda yang diajukan benar-benar tidak terdapat

penyimpangan adanya normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan

heteroskesdastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji ini untuk mengetahui apakah variabel error (e) berdistribusi

normal atau tidak. Variabel error yang berdistribusi normal maka

variasi yang diteliti juga berdistribusi normal sehingga uji t dan uji F

dapat dilakukan atau digunakan. Karena uji t dan uji F diturunkan dari

asumsi bahwa data Y atau e berdistribusi normal.

Uji ini dilakukan dengan metode Kolmogorof-Smirnof. Kriteria

pengujian yang digunakan adalah bila Sig. Kolmogorof-Smirnof dari

residu > 0,05, data berasal dari distribusi normal (Ghozali, 200: 115).

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi dimana antar variabel penjelas

atau variabel independen saling berkorelasi, jika hal ini terjadi maka

Page 59: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

li

uji estimasi t statistik akan biasa dan tidak dapat ditarik

kesimpulannya. Multikolinearitas dalam program SPSS release 10

ditunjukkan adanya nilai VIF dan Nilai Tolerance yang menjauh dari

angka 1 (satu), atau dapat dilihat dengan hasil korelasi antar variabel

penjelas, jika nilai korelasi antar variabel penjelas mendekati angka 1

(satu) maka model mengalami masalah multikolinearitas. (Ghozali,

2001, 43).

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu kondisi dimana terdapat kesalahan

pengganggu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan

periode yang lain. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dengan

menggunakan “Uji Statistik Durbin Watson”.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

1) dh < dL : menolak Ho, menunjukkan autokorelasi positif. 2) dL < dh < du : tidak dapat disimpulkan. 3) 4-du < dh < 4-dl : tidak dapat disimpulkan. 4) 4-dl < dh < 4-dl : menolak Ho, menunjukkan autokorelasi negatif. 5) du < dh < 4-du : menerima Ho, tidak terdapat autokorelasi

positif atau negatif. (Gujarati, 1995, 143)

4. Uji Heterokesdastisitas

Gejala heterokedastisitas terjadi sebagai akibat dari variasi residual

yang tidak sama untuk semua pengamatan. Pada bagian ini, cara

mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas dilakukan dengan

Page 60: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lii

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan

residualnya (Sdresid). Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis

heterokedastisitas adalah sebagai berikut (Santoso, 2000):

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka sudah menunjukkan telah terjadinya gejala

heterokedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

Page 61: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

liii

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-

smirnov dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p-value) yang

diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0,05. Nilai

probabilitas (p-value) masing-masing variabel independen lebih besar dari

0,05 maka data berdistribusi normal, tetapi jika nilai probabilitas (p-value)

masing-masing variabel independen lebih kecil dari 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel IV.1

Uji Normalitas

Variabel P value Kriteria Status

Net Profit Margin 0,942 0,05 Berdistribusi normal

Book Value 0,741 0,05 Berdistribusi normal

Price Book Value 0,294 0,05 Berdistribusi normal

Current Ratio 0,312 0,05 Berdistribusi normal

Debt Ratio 0,609 0,05 Berdistribusi normal

Inventory Turnover 0,571 0,05 Berdistribusi normal

Price Earnings Ratio 0,363 0,05 Berdistribusi normal

Return Saham 0,198 0,05 Berdistribusi normal

Sumber: data primer (diolah)

Tabel IV.1 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value)

masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05 sehingga

Page 62: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

liv

seluruh data pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur

yang go publik terhadap price earnings ratio dan return saham di Bursa

Efek Jakarta dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel x (independen) tidak boleh saling berkorelasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF (varian inflation factor) tidak melebihi 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar 0,1. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa angka tolerance umumnya lebih besar dari 0,1 dan mempunyai nilai VIF tidak melebihi 10, sehingga model regresi dapat dikatakan bebas multikolinieritas. Rangkuman uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.2

Uji Multikolinieritas

Tolerance VIF Variabel

Nilai Kriteria Nilai Kriteria

Keputusan

Net Profit Margin (X1) 0,865 0,1 1,156 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Book Value (X2) 0,647 0,1 1,545 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Price Book Value (X3) 0,895 0,1 1,118 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Current Ratio (X4) 0,893 0,1 1,120 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Debt Ratio (X5) 0,619 0,1 1,614 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Inventory Turnover (X6) 0,876 0,1 1,141 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Sumber: data primer diolah

Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa nilai variance inflation

factor (VIF) semua variabel independen yaitu net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover

tidak melebihi nilai 10 yaitu masing – masing sebesar 1,156; 1,545; 1,118;

1,120; 1,614 dan 1,141 serta memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1

yaitu masing-masing sebesar 0,865; 0,647; 0,895; 0,893; 0,619 dan 0,876

Page 63: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lv

sehingga seluruh data dalam penelitian ini tidak terjadi gejala

multikolinieritas.

3. Uji Auttocorrelation atau Korelasi Serial

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi

serial antara variabel independen yang ada, terjadinya autokorelasi atau

tidak dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (d). Adapun kriteria uji

Autokorelasi adalah:

tidak terjadi terjadi tidak ada Autokorelasi tidak ada terjadi

autokorelasi kesimpulan kesimpulan autokorelasi positif negatif

dL dU 4 – dU 4 – dL 1,23 1,79 2,21 2,77

a. 0 < d < dL = terjadi autokorelasi positif

b. dL < d < dU = tidak ada kesimpulan

c. dU – 4 – dU = tidak terjadi autokorelasi

d. 4 – dU – 4 – dL = tidak ada kesimpulan

e. 4 – dL < d < 4 = terjadi autokorelasi negatif

Keterangan:

d = nilai Durbin Watson

dL = nilai Durbin Watson batas bawah

dU = nilai Durbin Watson batas atas

Tabel IV. 3 Tabel Hasil Uji Auto Korelasi Durbin Watson Statistic

Page 64: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lvi

Scatterplot

Dependent Variable: PER

Reg

ress

ion

Sta

ndar

dize

d P

redi

cted

Val

ue

5

4

3

2

1

0

-1

-2

N d Statistik dL dU Kesimpulan

40 2,075 1,23 1,79 Tidak terjadi autokorelasi

Sumber: data primer diolah

Hasil pada tabel IV.3 diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin

Watson (d) hasil output SPSS adalah 2,075 dengan jumlah sampel 40 dan

jumlah variabel independen enam maka nilai batas bawah Durbin Watson

(dL) adalah 1,23 dan nilai batas atas Durbin Watson (dU) adalah 1,79.

Hasil perhitungan Durbin Watson menunjukkan nilai 2,075 berada

diantara dU = 1,79 dan 4 – dU = 2,21 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

autokorelasi.

4. Uji Heteroskedasitas

Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka sudah menunjukkan telah terjadinya gejala heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Secara detail, hasil uji heterokedastisitas ini ditunjukkan dalam gambar grafik scatterplot di bawah ini.

Page 65: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lvii

Gambar IV. 1. Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar IV. 1. di atas, memperlihatkan tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

B. Analisis Data

1. Pengujian hipotesis pertama yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta

Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji

korelasi. Hasil pengujian hipotesis pertama adalah sebagai berikut:

Tabel IV.4 Uji Hipotesis Pertama

Variabel Dependen : Price Earnings Ratio Variabel/parameter Koefisien

korelasi (r) hitung

r batas minimum

Status

Net Profit Margin (X1) 0,464 0,3 Berkorelasi lemah

Book Value (X2) 0,762 0,3 Berkorelasi kuat

Page 66: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lviii

Price Book Value (X3) 0,446 0,3 Berkorelasi lemah

Current Ratio (X4) 0,350 0,3 Berkorelasi lemah

Debt Ratio (X5) 0,671 0,3 Berkorelasi kuat

Inventory Turnover (X6) 0,090 0,3 Tidak berkorelasi

Sumber: data primer diolah

Hasil Tabel IV.4 menunjukkan bahwa variabel net profit margin,

book value, price book value, current ratio dan debt ratio memiliki

koefisien korelasi (r) hitung lebih besar dari r batas minimal yang

disyaratkan yaitu 0,3 (Sugiyono, 1999: 124) yaitu masing-masing sebesar

0,464; 0,762; 0,446; 0,350 dan 0,671 > 0,3 maka variabel net profit

margin, book value, price book value, current ratio, dan debt ratio

memiliki hubungan positif dengan Price Earnings Ratio, sedangkan

inventory turnover memiliki koefisien korelasi (r) hitung lebih kecil dari r

batas minimal yang disyaratkan yaitu 0,3 yaitu sebesar 0,090 < 0,3 maka

inventory turnover tidak memiliki hubungan dengan Price Earnings Ratio.

Korelasi net profit margin, price book value dan current ratio

terhadap Price Earning Ratio termasuk lemah artinya bahwa ketiga

variabel memiliki hubungan rendah dalam menyebabkan pertumbuhan

atau perkembangan perusahaan sampel selama periode pengamatan,

sedangkan korelasi book value dan debt ratio termasuk kuat artinya bahwa

kedua variabel memiliki hubungan yang kuat dalam menyebabkan

pertumbuhan atau perkembangan perusahaan sampel selama periode

pengamatan, khusus untuk book value sama-sama dapat dijadikan

indikator untuk melihat nilai pasar ditinjau dari sudut pandang investor.

Page 67: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lix

Hasil ini mengindikasikan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan

diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan

manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek

Jakarta terbukti dalam penelitian ini khususnya untuk variabel net profit

margin, book value, price book value, current ratio, dan debt ratio,

sedangkan inventory turnover tidak memiliki hubungan dengan Price

Earnings Ratio.

2. Pengujian hipotesis kedua yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Return Saham di Bursa Efek Jakarta

Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji

korelasi. Hasil pengujian hipotesis kedua adalah sebagai berikut:

Tabel IV.5 Uji Hipotesis Kedua

Variabel Dependen : Return Saham Variabel/parameter Koefisien

korelasi (r) hitung

r batas minimum

Status

Net Profit Margin (X1) 0,325 0,3 Berkorelasi lemah

Book Value (X2) 0,089 0,3 Tidak berkorelasi

Price Book Value (X3) 0,042 0,3 Tidak berkorelasi

Current Ratio (X4) 0,376 0,3 Berkorelasi lemah

Debt Ratio (X5) 0,275 0,3 Tidak berkorelasi

Inventory Turnover (X6) 0,336 0,3 Berkorelasi lemah

Sumber: data primer diolah

Hasil Tabel IV.5 menunjukkan bahwa variabel net profit margin,

current ratio dan inventory turnover memiliki koefisien korelasi (r) hitung

lebih besar dari r batas minimal yang disyaratkan yaitu 0,3 (Sugiyono,

Page 68: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lx

1999: 124) yaitu masing-masing sebesar 0,325; 0,376 dan 0,336 > 0,3

maka variabel net profit margin, current ratio, dan inventory turnover

memiliki hubungan positif dengan return saham, sedangkan variabel book

value, price book value dan debt ratio memiliki koefisien korelasi (r)

hitung lebih kecil dari r batas minimal yang disyaratkan yaitu 0,3 yaitu

sebesar 0,089; 0,042 dan 0,275 < 0,3 maka book value, price book value

dan debt ratio tidak memiliki hubungan dengan return saham.

Korelasi net profit margin, current ratio dan inventory turnover

terhadap return saham termasuk lemah artinya bahwa ketiga variabel

memiliki hubungan rendah dalam menyebabkan tingkat pengembalian

saham yang diterima investor. Hasil ini mengindikasikan bahwa hipotesis

kedua yang menyatakan diduga ada hubungan antara aspek internal

fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan return saham

di Bursa Efek Jakarta terbukti dalam penelitian ini khususnya untuk

variabel net profit margin, current ratio, dan inventory turnover,

sedangkan variabel book value, price book value dan debt ratio tidak

memiliki hubungan dengan return saham.

3. Pengujian hipotesis ketiga yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta

a. Model Regresi Empirik

Hasil dari Multiple Regression Analysis selanjutnya diuji

dengan pengujian parsial, selain itu dilakukan uji-t sehingga temuan

Page 69: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxi

tersebut memenuhi standard signifikasi yang baku. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada Tabel IV.6 sebagai berikut:

Tabel IV.6 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: Price Earnings Ratio (Y)

Variabel Koefisien Regresi

Standard Error/SE

(b)

Standardized Coefficients

(β)

t – Hitung

Sig - t

Konstanta 2,520 2,012 1,252 0,219 Net Profit Margin (X1) 0,930 0,183 0,267 5,079 0,000 Book Value (X2) 1,828 0,291 0,382 6,289 0,000 Price Book Value (X3) 1,682 0,285 0,305 5,904 0,000 Current Ratio (X4) 1,864 0,295 0,327 6,319 0,000 Debt Ratio (X5) 1,943 0,319 0,378 6,087 0,000 Inventory Turnover (X6) 0,106 0,398 0,014 0,266 0,792 Multiple R : 0,921 R Square : 0,907 F hitung : 64,129 Sig. F : 0,000

Sumber: data hasil olahan SPSS

b. Pengujian hipotesis

1) Uji F/ uji simultan variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap price earnings ratio.

Uji F dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh signifikan secara bersama-sama antara net profit margin,

book value, price book value, current ratio, debt ratio dan

inventory turnover) terhadap price earnings ratio secara nyata/

signifikan.

Nilai F pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan

program software SPSS for Windows Versi 10. Hasil perhitungan

uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α

= 0,05 maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima ini

berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara net profit

Page 70: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxii

margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan

inventory turnover secara bersama-sama terhadap variabel Price

Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta.

2) Uji t / uji parsial variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap price earnings ratio

Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh yang signifikan secara parsial net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory

turnover terhadap Price Earnings Ratio.

Hasil uji t parsial dapat dilihat bahwa variabel net profit

margin, book value, price book value, current ratio dan debt ratio

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 < nilai α = 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel net profit margin, book value, price

book value, current ratio dan debt ratio secara parsial terhadap

Price Earnings Ratio, sedangkan variabel inventory turnover

memiliki tingkat signifikansi 0,792 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak sehingga dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel inventory turnover terhadap Price

Earnings Ratio.

3) R Square (Koefisien Determinasi)

Page 71: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxiii

Untuk mengetahui pengaruh variabel net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory

turnover (Independent variable) terhadap variabel price earnings

ratio (Dependent variable) dapat dilihat dari besarnya koefisien

determinasi korelasi (R Square) yang memiliki nilai positif sebesar

0,907 yang menunjukkan bahwa variabel net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory

turnover mempengaruhi variasi variabel price earnings ratio sebesar

90,7% dan sisanya sebesar 9,3% menggambarkan adanya variabel

bebas (Independent variable) lain yang tidak diamati dalam

penelitian ini.

4. Pengujian hipotesis keempat yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta

a. Model Regresi Empirik

Hasil dari Multiple Regression Analysis selanjutnya diuji

dengan pengujian parsial, selain itu dilakukan uji-t sehingga temuan

tersebut memenuhi standard signifikasi yang baku. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada Tabel IV.7 sebagai berikut:

Tabel IV.7 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda

Page 72: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxiv

Variabel Dependen: Return Saham (Y)

Variabel Koefisien Regresi

Standard Error/SE

(b)

Standardized Coefficients

(β)

t - Hitung

Sig - t

Konstanta 56,709 9,645 5,879 0,000 Net Profit Margin (X1) 3,561 0,969 0,477 3,675 0,001 Book Value (X2) 1,334 1,555 0,130 0,858 0,397 Price Book Value (X3) 0,274 1,512 0,023 0,181 0,857 Current Ratio (X4) 4,151 1,568 0,340 2,647 0,012 Debt Ratio (X5) 3,009 1,675 0,273 1,797 0,082 Inventory Turnover (X6) 3,162 0,992 0,402 3,189 0,003 Multiple R : 0,506 R Square : 0,416 F hitung : 5,638 Sig. F : 0,000

Sumber: data hasil olahan SPSS

b. Pengujian hipotesis

1) Uji F/ uji simultan variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap return saham.

Uji F dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh signifikan secara bersama-sama antara net profit margin,

book value, price book value, current ratio, debt ratio dan

inventory turnover) terhadap return saham secara nyata/

signifikan.

Nilai F pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan

program software SPSS for Windows Versi 10. Hasil perhitungan

uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α

= 0,05 maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima ini

berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara net profit

margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan

inventory turnover secara bersama-sama terhadap variabel return

saham di Bursa Efek Jakarta

Page 73: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxv

2) Uji t / uji parsial variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap return saham

Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh yang signifikan secara parsial net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory

turnover terhadap return saham.

Hasil uji t parsial dapat dilihat bahwa variabel net profit

current ratio dan inventory turnover memiliki tingkat signifikansi

masing-masing sebesar 0,001; 0,012 dan 0,003 < nilai α = 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel net profit margin, current

ratio dan inventory turnover secara parsial terhadap return saham,

sedangkan variabel book value, price book value dan debt ratio

memiliki tingkat signifikansi masing-masing 0,397; 0,857 dan 0,082

> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat dikatakan

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel book value,

price book value dan debt ratio terhadap return saham.

3) R Square (Koefisien Determinasi)

Untuk mengetahui pengaruh variabel net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory

turnover (Independent variable) terhadap variabel return saham

(Dependent variable) dapat dilihat dari besarnya koefisien

determinasi korelasi (R Square) yang memiliki nilai positif sebesar

Page 74: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxvi

0,416 yang menunjukkan bahwa variabel net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory

turnover mempengaruhi variasi variabel return saham sebesar

41,6% dan sisanya sebesar 58,4% menggambarkan adanya variabel

bebas (Independent variable) lain yang tidak diamati dalam

penelitian ini.

C. Pembahasan

1. Pengujian hipotesis pertama yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aspek

internal fundamental perusahaan manufaktur dengan price earnings ratio.

Hasil ini mengindikasikan bahwa dalam penentuan kebijakan perusahaan

berkaitan dengan masalah free cash flow perusahaan dan faktor internal

fundamental dapat membantu investor dalam mengetahui kapan harus

membeli dan menjual sahamnya sehingga dapat memperoleh keuntungan

yang maksimal dari selisih harga (capital gain). Hasil penelitian konsisten

dengan hasil penelitian John dan Williams (1985) dalam Mpaata dan

Sartono (1997) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara

faktor fundamental terhadap price earning ratio.

2. Pengujian hipotesis kedua yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Return Saham di Bursa Efek Jakarta

Page 75: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxvii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aspek

internal fundamental perusahaan manufaktur dengan return saham

terutama pada net profit margin, current ratio dan inventory turnover.

Hasil ini mengindikasikan bahwa investor melakukan analisis kesehatan

suatu saham melalui rasio-rasio keuangan terutama pada rasio yang

menunjukkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh seperti net profit

margin, kemampuan membayar kewajiban jangka pendek seperti current

ratio dan perputaran persediaan (inventory turnover) karena adanya

keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari

suatu investasi saham, selain itu dapat pula digunakan untuk menentukan

pembelian saham atau melihat potensi perusahaan di masa depan. Hasil

penelitian konsisten dengan hasil penelitian Haruman et.al (2005) yang

menyatakan bahwa penilaian harga saham dapat dilakukan melalui

pendekatan fundamental dan tehnikal. Pendekatan fundamental dengan

cara memperhatikan faktor-faktor fundamental dari setiap perusahaan yang

telah tercatat di bursa.

3. Pengujian hipotesis ketiga yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh net profit margin,

book value, price book value, current ratio dan debt ratio terhadap price

earnings ratio, sedangkan inventory turnover menunjukkan tidak

signifikan terhadap price earnings ratio. Hasil ini mengindikasikan bahwa

investor dapat mempertimbangkan rasio net profit margin, book value,

Page 76: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxviii

price book value, current ratio dan debt ratio guna memilah-milah saham

yang nantinya dapat memberikan keuntungan yang besar di masa yang

akan datang sehingga pertumbuhan perusahaan yang tinggi diharapkan

mampu memiliki price earnings ratio yang besar hal ini terkait dari sisi

investor yang akan memperoleh keuntungan dengan menjual saham pada

saat price earnings ratio yang besar, tetapi jika invetor ingin mendapat

keuntungan dari pembelian saham maka dapat membeli pada saat price

earnings ratio rendah sehingga agar dapat memperoleh keuntungan yang

maksimal dari selisih harga (capital gain) maka sangat penting bagi

investor untuk mempertimbangkan aspek internal fundamental, selain itu

semakin meningkat net profit margin, book value, price book value,

current ratio dan debt ratio maka akan semakin besar price earnings ratio

sehingga memungkinkan harga dari setiap lembar saham akan semakin

baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sartono dan Munir

(1997) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh variabel internal

fundamental terhadap price earning ratio. Penelitian ini menunjukkan

hasil bahwa penjualan, dividend payout ratio.

4. Pengujian hipotesis keempat yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh net profit margin,

current ratio dan inventory turnover terhadap return saham, sedangkan

book value, price book value dan debt ratio menunjukkan tidak signifikan

terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa investor dapat

Page 77: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxix

mempertimbangkan rasio net profit margin, current ratio dan inventory

turnover dalam memperoleh return saham secara maksimal dari investasi

saham yang ada sehingga investor dalam memilih saham perusahaan yang

dapat memberikan tingkat pengembalian keuntungan saham yang pasti

perlu mempertimbangkan aspek internal fundamental perusahaan dengan

memprioritaskan pertimbangannya pada rasio net profit margin, current

ratio dan inventory turnover perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan Fogler dan Kritzman (1994) dalam

Haruman et.al (2005) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh faktor

fundamental terhadap return saham.

Page 78: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxx

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, khususnya dalam analisis dan

pembahasan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur

yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta terbukti

dalam penelitian ini khususnya untuk variabel net profit margin, book

value, price book value, current ratio, dan debt ratio, sedangkan inventory

turnover tidak memiliki hubungan dengan Price Earnings Ratio.

2. Ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur

yang go publik dengan return saham di Bursa Efek Jakarta terbukti dalam

penelitian ini khususnya untuk variabel net profit margin, current ratio,

dan inventory turnover, sedangkan variabel book value, price book value

dan debt ratio tidak memiliki hubungan dengan return saham.

3. Ada pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go

publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta yaitu net profit

margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan

inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price

Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, sedangkan net profit margin, book

value, price book value, current ratio dan debt ratio berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek

Page 79: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxxi

Jakarta, sedangkan inventory turnover tidak berpengaruh nyata secara

parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, dan variasi

variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio,

debt ratio, dan inventory turn over berpengaruh terhadap Price Earnings

Ratio dengan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7%

4. Ada pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go

publik terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta yaitu net profit

margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan

inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return

saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan net profit margin, current ratio

dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan book value, price book

value dan debt ratio tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap return

saham di Bursa Efek Jakarta dan variasi variabel net profit margin, book

value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turn over

berpengaruh terhadap return saham dengan nilai koefisien determinasi

sebesar 41,6%.

B. Saran

1. Bagi investor, dalam memilih saham di pasar modal perlu

mempertimbangkan aspek internal fundamental karena dapat membantu

investor dalam mengetahui kapan harus membeli dan menjual sahamnya

sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari selisih harga

(capital gain).

Page 80: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxxii

2. Bagi perusahaan, yang terpenting meningkatkan laba bersih perusahaan

sehingga dapat memberikan sinyal positif ke pasar dan menarik investor

untuk melakukan investasi.

3. Bagi penelitian berikutnya, sebaiknya perlu menambah variabel penelitian

khususnya tidak hanya dilihat dari aspek finansial perusahaan tetapi juga

perlu dilihat dari aspek makro ekonomi seperti inflasi, tingkat suku bunga,

dan kurs valuta asing.

C. Keterbatasan

Peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan

yaitu:

1. Waktu pengamatan penelitian ini hanya dilakukan dalam kurun waktu

periode pengamatan selama 5 tahun, yaitu tahun 2001 – 2005, sehingga

hasilnya lebih cenderung tidak terdapat pengaruh yang signifikan.

2. Sampel dalam penelitian ini hanya pada sektor manufaktur, sehingga tidak

dapat digeneralisasi untuk sektor lainnya.

3. Penelitian ini hanya bersumber dari laporan Indonesian Capital Market

Directory dan www.jsx.co.id.

Page 81: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxxiii

DAFTAR PUSTAKA Basu Sonjay., 1993. The Relationship Between Earnings Yield, Market Value and

Return for NYSE Common Stock, Journal of Financial Economics, Vol. 12, No. 1, pp. 126-441.

Brigham, Eugene F. 1992. Fundamental of Financial Managemen. Orlando,

Florida: The Dryden Press. Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Alih Bahasa: Tim Penerjemah

Salemba Empat. Jakarta: Salemba Empat. Fama, F. Eugene dan Kenneth R. French., 1995, Size and Book to Market Factors

in Earnings and Returns, The Journal of Finance, Vol. 1, No. 1, March, pp. 131-155

Fijrijanti, Tettet, dan Jogiyanto Hartono M. 2000. Analisis Korelasi Pokok

dengan Realisasi Pertumbuhan, Kebijakan, Pandanaan dan Deviden. Depok: Simposium Nasional Akuntansi III IAI-KAPd.

Fogler., H.R and Kritzman Mark., 1994. A Modern Teory of Security Analysis,

The Journal of Portofolio Management., 19, No. 3, pp. 6-14. Francis, Jack Clark. 1991. Investasi Analysis and Management. Singapore:

McGraw Hill Book Co. Ghozali, Imam., 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gibson, Charles H. 1992. Financial Analysis. Cincinnati, Ohio: South-Western

Publishing Co. Gujarati, D.N., 1995. Basic Econometrics, 3rd ed, Mc Graw – Hill, Inc. Gunawan dan Bandi. Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas. Depok:

Simposium Nasional Akuntansi III AIA-KAPd. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: UUP-AMP YKPN. Haruman Tendi., Stevanus Adree Cipto Setiawan dan Maya Ariyanti, 2005.

Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham BEJ, Usahawan, No. 11 TH. XXXIV, November, hal. 26-37.

Haugen, R.A., 1993. Modern Investment Theory, Prentice – Hall, Inc, New York

Page 82: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxxiv

Hwihanus dan Indriantoro, Nur., 1997. Hubungan Informasi Laporan Keuangan

dengan Perubahan Pricing of Earning, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12, No. 3, hal. 75-82.

Imam Subekti dan Kusuma, Indra Wijaya., 2000. Asosiasi Antara Set

Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham, Simposium Nasional Akuntansi III, Jakarta.

Institute for Economic and Financial Research. 2003. Indonesia Capital Market

Directory 2003. Institute for Economic and Financial Research. 2006. Indonesia Capital Market

Directory 2006. Jogiyanto H.M. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta. John, K dan William, J., 1985. Dividends, Dilutions and Taxes: A Signaling

Equilibrium, Journal of Finance, Vol. 40, September, pp. 1053-1070. Kertonegoro, Sentanoe. 1995. Analisis dan Manajemen Investasi. Jakarta: PT

Widya Press Jakarta. Kertonegoro, Sentanoe. 1999. Pasar Uang Pasar Modal. Jakarta: Yayasan

Tenaga Kerja Indonesia. Kiso, Manoe and Volkert, S. Whitbeck., 1963. A New Tool in Investment

Decision Making, Financial Analysts Journal, Vol. 19, No. 3, pp. 55-62. Lintner, J., 1956. Distribution of Income of Corporations Among Dividends,

Retained Earnings, and Taxes, American Economics Review, 46, pp. 97-113.

MacLeod, Kenneth A., and Peitr Bohen (eds.). 1994. Financial Statement

Analysis. United States of America: McGraw-Hill, Inc. Malkiel, B.Gand Cragg, J., 1968. Expectations and The Structure of Share

Process: An Empirical Study, Financial Research Center, Research Memorandum, No. 4, Priceton University

Manurung, Adler Haymans. 1997.Penilaian Harga Saham. Usahawan, No.04 Th

XXVI April 1997, hal.32. Mpaata, A. Kaziba dan Agus Sartono. 1997, Factor Determining Price – Earnings

Page 83: Tesis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM ...

lxxv

(P/E) Ratio, Kelola, No.15/VI, hal. 133-150. Prasetya, Teguh. 2000. Analisis Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar

Sebagai Prediksi Harga Saham di BEJ pada Periode Bullish dan Bearish. Depok: Simposium Nasional Akuntansi III IAI-KAPd.

Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham.

Usahawan No. 12 Th XXVII (Desember 1998), hal. 33-38. Santoso, Singgih. 1999. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional.

Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Santoso, Singgih. 2000. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Alex

Media Komputindo. Sartono, Agus dan Misbahul Munir., 1997. Pengaruh Kategori Industri Terhadap

Price Earning Ratio dan Faktor-Faktor Penentunya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12, No. 3, hal. 83-98.

Subekti, Imam, dan Indra W. Kusuma. 2000. Assosiasi antara Set Kesempatan

Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Deviden Perusahaan, serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham. Depok: Simposium Nasional Akuntansi III IAI-KAPd.

Subekti, Surono. 1999. Kiat Bermain Saham. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Umum. Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2002. Statistik Non Parametrik, CV. Alfabeta, Bandung. Syahrir. 1995. Analisis Bursa Efek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Utama, S dan Santosa, AYB., 1998. Kaitan antara Rasio Price/Book Value dan

Imbal Hasil Saham pada BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 1, hal. 127-140.

Yeye, Susilowati., 2003. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Faktor

Fundamental Perusahaan (Dividend Payout Ratio, Earnings per Share, dan risiko) Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10, No. 1, hal. 51-66.