Profil Usaha Garam Rakyat Di Jawa Barat & Strategi Pengembangannya (07)

11
PROFIL USAHA GARAM RAKYAT DI PROVINSI JAWA BARAT DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA III. ANALISIS SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, dan Threat) Analisis SWOT dari Albert Humphrey merupakan salah satu pondasi untuk membangun strategi dan kebijakan dalam menyusun perencanaan industrialisasi garam ataupun business plan. Komponen-komponen SWOT adalah: Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunity), dan Ancaman (Threat). 1 Komponen Kekuatan dan Kelemahan dikategorikan sebagai faktor Internal, sedangkan Kesempatan dan Ancaman dikategorikan sebagai faktor eksternal. Analisis SWOT ini diawali dengan proses identifikasi: Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman untuk masing-masing aspek yang dikaji. Hasil analisis SWOT tersebut asing-masing disajikan pada: Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9, Tabel 10, Tabel 11, dan Tabel 12 di bawah. Tabel 6. Hasil Identifikasi SWOT untuk Aspek Produksi Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakeness) 1. Bahan baku (air laut) berlimpah 1. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap faktor cuaca/iklim 2. Peralatan produksi garam sederhana sehingga mudah diperoleh 2. Produksi garam rata-rata hanya 4 – 5 bulan setahun (masa produksi garam singkat) 3. Karakteristik tanah di pantura Jawa barat relatif sesuai untuk lahan produksi garam 3. Produktivitas lahan masih rendah dibanding di negara- negara pesaing 4. Masih berpotensi bila dilakukan peningkatan produksi 4. Teknologi proses produksi masih tradiisional (belum optimal) 5. Air limbah dari proses produksi garam (bittern) bisa dimanfaatkan/diolah menjadi produk yang (bila dikelola 5. Penerapan teknologi baru belum merata diterapkan di seluruh sentra produksi garam (Ketersediaan dan adopsi 30

Transcript of Profil Usaha Garam Rakyat Di Jawa Barat & Strategi Pengembangannya (07)

PROFIL USAHA GARAM RAKYAT DI PROVINSI JAWA BARATDAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA

III. ANALISIS SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, dan Threat)Analisis SWOT dari Albert Humphrey merupakan salah satu pondasi untuk membangun strategi dan kebijakan dalam menyusun perencanaan industrialisasi garam ataupun business plan. Komponen-komponen SWOT adalah: Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunity), dan Ancaman (Threat).[endnoteRef:2] Komponen Kekuatan dan Kelemahan dikategorikan sebagai faktor Internal, sedangkan Kesempatan dan Ancaman dikategorikan sebagai faktor eksternal. [2: Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Albert_S_Humphrey# refferences]

Analisis SWOT ini diawali dengan proses identifikasi: Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman untuk masing-masing aspek yang dikaji. Hasil analisis SWOT tersebut asing-masing disajikan pada: Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9, Tabel 10, Tabel 11, dan Tabel 12 di bawah. Tabel 6. Hasil Identifikasi SWOT untuk Aspek ProduksiKekuatan (Strength)Kelemahan (Weakeness)

1. Bahan baku (air laut) berlimpah1. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap faktor cuaca/iklim

2. Peralatan produksi garam sederhana sehingga mudah diperoleh2. Produksi garam rata-rata hanya 4 5 bulan setahun (masa produksi garam singkat)

3. Karakteristik tanah di pantura Jawa barat relatif sesuai untuk lahan produksi garam3. Produktivitas lahan masih rendah dibanding di negara-negara pesaing

4. Masih berpotensi bila dilakukan peningkatan produksi 4. Teknologi proses produksi masih tradiisional (belum optimal)

5. Air limbah dari proses produksi garam (bittern) bisa dimanfaatkan/diolah menjadi produk yang (bila dikelola secara baik akan) bernilai ekonomi dan menambah pendapatan para petani garam5. Penerapan teknologi baru belum merata diterapkan di seluruh sentra produksi garam (Ketersediaan dan adopsi teknologi pengolahan masih rendah)

6. Kurang memadainya penanganan garam di saat panen (seperti proses pencucian garam yang jarang dilakukan)

Kesempatan (Opportunity)Ancaman (Threat)

1. Teknologi untuk peningkatan produktivitas dan kualitas garam sudah tersedia (ramsol, ulir, geomebran, bunker, dll)1. Cuaca seringkali kurang mendukung (seperti terjadinya musim hujan yang lebih panjang di tahun 2011)

2. Penerapan teknologi baru bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas garam yang dihasilkan2. Tercemarnya air laut yang menjadi bahan baku akibat kegiatan industri/masyarakat di sekitar sentra produksi garam

3. Teknologi untuk peningkatan produksi untuk biota polikultur sudah tersedia

4. Teknologi untuk pengolahan pascapanen usaha garam sudah tersedia (seperti pengolahan lebih lanjut menjadi garam beryodium dan garam industri)

5. Tekonologi pemanfaatan air limbah garam (bittern) sudah tersedia

Tabel 7. Hasil Identifikasi SWOT untuk Aspek InfrastrukturKekuatan (Strength)Kelemahan (Weakeness)

1. Masih terdapat lahan potensial yang cukup luas untuk dikembangkan1. Rata-rata luas lahan garam per petani sempit (