Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

36

Transcript of Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Page 1: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Page 2: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

PROFIL PEREKONOMIAN KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Page 3: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 i

KATA PENGANTAR

Publikasi Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 merupakan

terbitan kedua yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya.

Publikasi ini memuat data-data statistik lintas sektoral yang berisi tabel-tabel pokok dan

angka-angka dari hasil penghitungan, ditambah dengan tinjauan singkat/analisis menurut

sektor, dengan maksud untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang

perkembangan ekonomi daerah Kota Palangka Raya dari waktu ke waktu.

Mengingat semakin besarnya kebutuhan data dan informasi mutakhir bagi

berbagai pihak, maka publikasi ini dibuat dan diharapkan dapat diterbitkan secara berkala

pada masa mendatang. Semoga edisi ini dapat memenuhi sebagian dari data dan

informasi tentang perkembangan perekonomian Kota Palangka Raya secara makro.

Walaupun penyusunan publikasi ini telah kami usahakan sebaik-baiknya, tetapi

kami menyadari bahwa mungkin masih ada kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena

itu tanggapan dan saran dari para pemakai data sangat diharapkan, demi perbaikan

penerbitan selanjutnya.

Demikian dan semoga publikasi Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun

2014 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palangka Raya, Oktober 2015

KEPALA BAPPEDA

KOTA PALANGKA RAYA,

H. RAHMADI HN

NIP. 19590518 198603 1 013

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA PALANGKA RAYA,

SINDAI M.O. SEA, SE

NIP. 19580910 197803 2 001

Page 4: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. iv

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

PROFIL PEREKONOMIAN KOTA PALANGKA RAYA ..................................... 4

Produk Domestik Regional Bruto ..................................................... 5

Inflasi ............................................................................................. 10

Perbankan ...................................................................................... 13

Distribusi Pendapatan Penduduk ..................................................... 17

Indeks Pembangunan Manusia ........................................................ 20

LAMPIRAN TABEL .................................................................................... 22

Page 5: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2010 - 2014.. 6

Tabel 2 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga

Konstan 2010, Tahun 2010 - 2014 ............................................................... 8

Tabel 3 PDRB Perkapita Kota Palangka Raya Atas Dasar Berlaku dan Atas Dasar

Harga Konstan 2010, Tahun 2010 – 2014 ................................................... 9

Tabel 4 Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2004-2014............... 11

Tabel 5 Posisi Kredit Rupiah dan Valuta Asing menurut Sektor Ekonomi di Kota

Palangka Raya Tahun 2010-2014 (Jutaan Rupiah) .........................................15

Tabel 6 Posisi Penghimpunan Dana Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jenis

Simpanan di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2014 (Jutaan Rupiah) ......... 16

Tabel 7 Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia dan

Gini Ratio, Tahun 2008-2014 ....................................................................... 18

Page 6: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Perekonomian Kota Palangka Raya 2014 (persen) ...................... 7

Gambar 2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2011-2014 (persen) .............. 9

Gambar 3 Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2004-2014............. 11

Gambar 4 Trend Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya Tahun 2004 – 2014 .................... 12

Gambar 5 Trend Tingkat Inflasi Sampit Tahun 2004 – 2014 ........................................ 12

Gambar 6 Persentase Posisi Kredit Perbankan Rupiah dan Valuta Asing menurut

Penggunaan di Kota Palangka Raya 2007 –2014 ........................................ 14

Gambar 7 Indeks Pembangunan Kota Palangka Raya, 2010-2014 .............................. 21

Page 7: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

PENDAHULUAN

Page 8: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 2

Kota Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah merupakan

satu-satunya wilayah administrasi di Kalimantan Tengah yang berstatus kota diantara 14

wilayah administrasi setingkat dibawah provinsi. Namun demikian, secara fisik tidak

semua wilayah Kota Palangka Raya berwajah perkotaan. Masih terdapat wajah perdesaan

dan wajah hutan di wilayah Palangka Raya. Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri

bagi pemerintah Kota Palangka Raya dalam membangun Kota Palangka Raya yang luasnya

mencapai 2.678,51 Km2. Palangka Raya juga merupakan kota perdagangan dan kota

pendidikan yang menjadi magnet bagi penduduk kabupaten lain di wilayah Kalimantan

Tengah dalam rangka meningkatkan taraf hidup.

Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan nasional, Kota Palangka Raya dalam

kerangka otonomi daerah juga melaksanakan pembangunan di daerah yang meliputi

segala bidang. Visi dan misi, strategi, kebijakan serta arah tujuan pembangunan Kota

Palangka Raya dirumuskan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kota Palangka Raya 2013-2018. Dalam dokumen ini tercantum bahwa salah satu

kebijakan umum Pemerintah Kota Palangka Raya kebijakan umum yang dijalankan untuk

mengoptimalkan pencapaian visi dan misi dengan mengerahkan seluruh sumber daya dan

kemampuan daerah adalah melalui pemerataan penyelenggaraan pembangunan dan

hasil-hasilnya untuk mengatasi disparitas di wilayah Kota Palangka Raya.

Seperti halnya dalam pembangunan ekonomi nasional, pembangunan ekonomi

daerah juga bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan kinerja

perekonomian daerah serta memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat. Strategi

pembangunan yang dilaksanakan di daerah harus mengacu pada karakteristik yang

dimiliki daerah dengan mendayagunakan potensi sumber daya manusia, sumber-sumber

fisik serta kelembagaan lokal. Peran pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan

pembangunan memiliki arti penting dalam menentukan keberhasilan tujuan

pembangunan ekonomi.

Untuk dapat menyusun perencanaan pembangunan yang kokoh dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah daerah memerlukan dukungan

Page 9: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 3

ketersediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date. Salah satunya

adalah informasi yang memberikan gambaran capaian pembangunan ekonomi di Kota

Palangka Raya. Oleh karena itu, Bappeda Kota Palangka Raya bersama BPS melakukan

analisis profil perekonomian Kota Palangka Raya tahun 2014 agar Pemerintah Kota

Palangka Raya mampu menentukan sasaran yang tepat untuk pembangunan ekonomi ke

depan. Analisis ini membahas capaian pembangunan ekonomi dengan beberapa indikator

diantaranya pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan perbankan.

Page 10: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

PROFIL PEREKONOMIAN

KOTA PALANGKA RAYA

Page 11: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 5

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selain digunakan untuk menggambarkan

pertumbuhan ekonomi suatu daerah/wilayah pada periode waktu tertentu, juga dapat

dijadikan sebagai barometer penting dalam mengukur hasil-hasil pembangunan yang

telah dilakukan. PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh berbagai unit produksi di dalam suatu daerah atau wilayah dalam jangka waktu

tertentu (satu tahun).

Dalam perhitungan PDRB terdapat dua cara penilaian yaitu:

1. Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya

ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar

menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga

sebaliknya. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku berguna untuk melihat struktur

ekonomi pada satu tahun tertentu serta untuk melihat terjadinya pergeseran

struktur ekonomi dari tahun ke tahun

2. Atas Dasar Harga Konstan

PDRB Atas Dasar Harga Konstan banyak digunakan untuk mengukur

pertumbuhan ekonomi, karena data ini mencerminkan pertumbuhan produksi

barang dan jasa secara riil dari tahun ke tahun.

Terkait dengan PDB atas dasar harga konstan, Badan Pusat Statistik (BPS) telah

melakukan perubahan tahun dasar secara berkala sebanyak 5 (lima) kali yaitu pada tahun

1960, 1973, 1983, 1993, dan 2000. Saat ini BPS kembali melakukan perubahan tahun

dasar menjadi tahun 2010. Beberapa alasan dipilih tahun 2010 sebagai tahun dasar baru

menggantikan tahun dasar 2000 antara lain karena perekonomian Indonesia tahun 2010

relatif stabil, perkembangan pola distribusi dan munculnya produk-produk baru sebagai

pengaruh perkembangan informasi dan teknologi serta transportasi selama sepuluh

tahun terakhir, serta adanya rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar agar

dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan

Page 12: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 6

secara bersamaan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menjaga konsistensi hasil penghitungan.

Pergeseran tahun dasar akan memberikan beberapa dampak antara lain

meningkatkan nominal PDRB. Hal ini pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran

kelompok pendapatan suatu daerah dari pendapatan rendah menjadi menengah atau

tinggi serta terjadinya pergeseran struktur perekonomian.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014

PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan trend meningkat yang cukup tajam.

Hal ini dikarenakan peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku dipengaruhi oleh

peningkatan harga dan produksi barang dan jasa yang terjadi pada tahun berjalan. Trend

kenaikan untuk PDRB berlaku menunjukkan bahwa pembangunan yang terjadi di Kota

Palangka Raya akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan

pertambahan penduduknya di tahun-tahun mendatang.

Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2010 - 2014

Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rp)

(1) (2)

2010 5 840 121,4

2011 6 679 663,1

2012 7 577 867,8

2013*) 8 659 891,3

2014**) 9 881 069,5

Sumber : BPS Kota Palangka Raya Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku digunakan untuk melihat struktur perekonomian

suatu wilayah pada tahun tertentu. Struktur perekonomian Palangka Raya Tahun 2010 –

2014 masih relatif sama. Adapun sektor yang mendominasi perekonomian adalah

kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Salah satu

penyebab peranan kategori tersebut menjadi dominan adalah karena Palangka Raya

Page 13: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 7

merupakan kota pusat pemerintahan di Kalimantan Tengah. Sementara itu kategori

lainnya yang berperan besar terhadap kegiatan ekonomi di Palangka Raya adalah

kategori Perdagagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda

Motor disusul kategori Industri Pengolahan, kemudian kategori kategori konstruksi.

Sementara peranan kategori lainnya di bawah 10 persen.

Gambar 1. Struktur Perekonomian Kota Palangka Raya

2014 (persen)

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010

PDRB atas dasar harga konstan juga selalu mengalami pertumbuhan yang positif

bahkan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 perekonomian Kota

Palangka Raya mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun

sebelumnya, meski demikian seluruh kategori ekonomi PDRB pada tahun 2014 mencatat

pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat dari grafik laju pertumbuhan yang cenderung

menurun pada periode 2011-2014 (gambar 2). Laju pertumbuhan PDRB Palangka Raya

tahun 2014 mencapai 6,91 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 7,47 persen. Kategori

Industri Pengolahan; 13%Konstruksi; 10%

Perdagangan Besar dan Eceran; 19%

Jasa Keuangan dan Asuransi; 8%

Administrasi Pemerintahan; 22%

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik dan Gas

Pengadaan Air

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estat

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Sosial

Jasa lainnya

Page 14: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 8

yang berperan paling dominan terhadap laju tersebut adalah kategori Administrasi

pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan share terhadap laju sebesar

1,47 persen, kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

sebesar 1,28 persen. Kategori Industri Pengolahan menyumbang sebesar 0,77 persen

pertumbuhan ekonomi di Palangka Raya. Sektor Konstruksi berperan sebesar 0,73

sisanya sebesar 2,66 persen digerakkan oleh sektor yang lain. Hal ini berjalan

bersesuaian dengan kondisi atau fenomena yang terjadi di Kota Cantik ini, yaitu dengan

banyaknya pembangunan fasilitas umum seperti hotel, tempat rekreasi, pusat

perbelanjaan, pemukiman, tempat usaha baik berupa rumah toko (ruko), juga

peningkatan usaha di bidang perbankan dan lain-lain.

Tabel 2. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar

Harga Konstan 2010, Tahun 2010 - 2014

Tahun PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(Juta Rp)

Laju Pertumbuhan (%)

(1) (2) (3)

2010 5 840 121,4 --

2011 6 264 961,2 7,27

2012 6 721 508,7 7,29

2013*) 7 223 681,5 7,47

2014 **) 7 722 894,9 6,91

Sumber : BPS Kota Palangka Raya Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Dari hasil penghitungan PDRB tahun 2013 dan 2014 diketahui bahwa

pertumbuhan riil perekonomian Kota Palangka Raya pada tahun 2014 sebesar 6,91

persen. Laju pertumbuhan ini sedikit melambat dibanding dengan laju pertumbuhan

pada tahun 2013 yaitu sebesar 7,47 persen atau secara nominal PDRB pada tahun 2013

sebesar 7.223.681,5 juta rupiah dan 7.722.894,9 juta rupiah pada tahun 2014.

Pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya yang selalu diatas lima persen menunjukkan

geliat perekonomian Kota Palangka Raya terus berkembang kearah lebih baik sejalan

dengan semakin membaiknya perekonomian regional maupun nasional.

Page 15: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 9

Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2011-2014 (persen)

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

PDRB Perkapita

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menjamin kemakmuran yang

tinggi pula bagi masyrakatnya. Tingkat pertumbuhan PDRB perkapita lebih menunjukkan

pada perkembangan kemakmuran, sebab bila dilihat dari sudut konsumsi , artinya

masyarakat akan mempunyai kesempatan untuk menikmati barang dan jasa yang lebih

banyak atau lebih tinggi kualitasnya. Pada tahun 2014, PDRB per kapita Palangka Raya

mencapai 39,19 juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar 10,64 persen. Pada tahun 2011

sampai tahun 2013 pertumbuhan PDRB per kapita berturut-turut sebesar 10,71; 9,87; dan

10,72 persen. Selama periode 2010-2014 nilai PDRB Perkapita Kota Palangka Raya selalu

menunjukkan peningkatan, seperti terlihat pada tabel dibawah.

Tabel 3. PDRB Perkapita Kota Palangka Raya, Tahun 2010 – 2014

Tahun PDRB Perkapita (Juta Rp) (1) (2)

2010 26,31

2011 29,12

2012 32,00

2013*) 35,43

2014**) 39,19

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

7,27 7,297,47

6,91

6,5

6,7

6,9

7,1

7,3

7,5

7,7

2011 2012 2013 2014

Page 16: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 10

INFLASI

Inflasi merupakan suatu kondisi perekonomian dimana harga-harga pada

umumnya mengalami kenaikan. Inflasi di suatu daerah adalah indikator penting untuk

bahan analisis ekonomi karena menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa secara

umum yang terjadi karena adanya kegiatan ekonomi dengan adanya permintaan

(demand) dan penawaran (supply). Indikator yang digunakan untuk melihat

perkembangan inflasi pada publikasi ini adalah perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK)

Kota Palangka Raya dan Indeks Harga Konsumen Sampit yang diterbitkan secara bulanan

oleh BPS pusat berdasar data hasil survei BPS Provinsi Kalimantan Tengah.

Dampak inflasi pada umumnya merugikan masyarakat, baik produsen maupun

konsumen. Menurut para ahli ekonomi, inflasi yang wajar adalah maksimum 10 persen

per tahun. Inflasi di atas 10 persen (double digit inflation), selain merugikan masyarakat

berpendapatan tetap dan berpenghasilan rendah juga akan menyulitkan pertumbuhan

ekonomi daerah, atau dengan kata lain akan timbul stagnase ekonomi.

Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit

Untuk wilayah Kalimantan Tengah terdapat dua kota inflasi, yaitu Palangka Raya

dan Sampit. Pada bagian ini akan disajikan tingkat inflasi Kota Palangka Raya disandingkan

dengan tingkat inflasi Sampit untuk menganalisa sejauh mana kaitan/hubungan

perubahan harga yang terjadi di Kota Palangka Raya terhadap kabupaten sekitarnya

dalam hal ini Sampit.

Dari Tabel 4 dapat kita lihat bahwa fluktuasi harga terjadi baik di Kota Palangka

Raya maupun di Sampit. Dari tahun 2004 – 2014 ada kondisi dimana inflasi Kota Palangka

Raya lebih tinggi dari inflasi Sampit dan sebaliknya dapat terjadi pula justru inflasi di

Sampit lebih tinggi daripada di Kota Palangka Raya.

Inflasi di Kota Palangka Raya maupun di Sampit paling tinggi terjadi pada tahun

2005 yaitu masing-masing sebesar 12,12 persen dan 11,90 persen. Kenaikan harga-harga

yang terwakilkan dengan angka inflasi tersebut terjadi pada era krisis moneter. Kenaikan

harga barang-barang masih dalam kondisi yang tidak stabil karena pasokan barang

Page 17: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 11

kebutuhan pokok masih belum lancar. Sedangkan inflasi terendah terjadi pada tahun

2009 dimana Kota Palangka Raya mencapai angka inflasi sebesar 1,39 persen sedangkan

Sampit mencapai 2,85 persen. Jika dilihat lebih jauh lagi, pada tahun 2006, 2007, dan

2010 angka inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit relatif berdekatan yang dapat diartikan

bahwa persentase kenaikan harga-harga di Kota Palangka Raya maupun di Sampit tidak

jauh berbeda.

Tabel 4. Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2004-2014

Tahun Inflasi ( % )

Palangka Raya Sampit

(1) (2) (3)

2004 7,25 6,97

2005 12,12 11,90

2006 7,72 7,75

2007 7,96 7,57

2008 11,65 8,89

2009 1,39 2,85

2010 9,49 9,53

2011 5,28 3,60

2012 6,73 4,69

2013 6,45 7,25

2014 6,63 7,90

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Gambar 3. Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2004-2014

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

0

2

4

6

8

10

12

14

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Palangka Raya Sampit

(%)

Page 18: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 12

Page 19: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 13

Trend Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit

Kecenderungan garis trend inflasi tahun 2004-2014 antara Kota Palangka Raya dan

Sampit hampir sama. Keduanya mempunyai kecenderungan menurun yang landai.

Gambar 4. Trend Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya Tahun 2004 – 2014

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Gambar 5. Trend Tingkat Inflasi Sampit Tahun 2004 – 2014

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

0

2

4

6

8

10

12

14

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Palangka Raya Linear (Palangka Raya)

(%)

0

2

4

6

8

10

12

14

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sampit Linear (Sampit )

(%)

Page 20: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 14

PERBANKAN

Informasi mengenai potensi dana sangat berguna bagi pemerintah, dunia usaha

dan dunia perbankan, terutama bagi perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan

berkaitan dengan aktivitas ketiga lembaga tersebut. Bagi pemerintah informasi tentang

potensi dana dapat dimanfaatkan untuk antisipasi tingkat investasi dan tingkat

kesejahteraan masyarakat sebagai dampak pembangunan. Adapun bagi dunia usaha

informasi tersebut penting untuk antisipasi permintaan barang dan jasa, sedangkan bagi

dunia perbankan lebih diutamakan bagi upaya-upaya mobilisasi dana.

Upaya mobilisasi dana pada hakekatnya mengandung dua aspek

1. aspek peningkatan bagian dari penghasilan yang disisihkan untuk tabungan

(peningkatan saving rate) yang akan meningkatkan investasi

2. aspek peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana tabungan yang

ada, yang akan mendorong peningkatan hasil (produksi barang dan jasa) dari

investasi yang dilakukan

Posisi Kredit Perbankan Menurut Jenis Penggunaannya Tahun 2007 – 2014

Selama kurun waktu tahun 2007 -2014 posisi kredit perbankan pada posisi 31

Desember selalu mengalami peningkatan. Posisi kredit pada tahun 2014 mengalami

peningkatan sebesar 17,41 persen dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 4,62 trilyun

rupiah naik menjadi 5,42 trilyun rupiah pada tahun 2014. Adapun penggunaan kredit

sebesar tersebut paling banyak digunakan untuk konsumsi yang mencapai 64,37 persen

dari total penggunaan kredit pada tahun 2014, diikuti penggunaan untuk modal kerja

sebesar 18,52 persen serta untuk investasi sebesar 17,11 persen. Pada tahun 2014,

terjadi peningkatan persentase untuk penggunaan konsumsi dan investasi, sedangkan

penggunaan untuk modal kerja mengalami penurunan persentase. Penggunaan untuk

investasi dan konsumsi menunjukkan kenaikan masing-masing sebesar 23,65 persen dan

21,43 persen dibandingkan penggunaan untuk investasi dan konsumsi pada tahun 2013.

Penggunaan untuk modal kerja pada tahun 2014 mengalami penurunan proporsi, tetapi

secara nominal meningkat sebesar 1,07 persen dibanding tahun 2013.

Page 21: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 15

Gambar 6. Persentase Posisi Kredit Perbankan Rupiah dan Valuta Asing menurut

Penggunaan di Kota Palangka Raya 2007 – 2014

Sumber : Statistik Ekonomi - Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

(Bank Indonesia – Palangka Raya; Agustus 2015)

Posisi Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 – 2014

Menurut sektor ekonomi, posisi kredit perbankan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu

kredit yang diberikan berdasarkan lapangan usaha dan kepada bukan lapangan usaha.

Kredit berdasarkan lapangan usaha digolongkan menjadi 9 sektor. Pada Tabel 5 kredit

perbankan yang diberikan, didominasi kredit kepada bukan lapangan usaha seperti kredit

untuk rumah tinggal, ruko, rukan dan kendaraan bermotor dengan persentase sebesar

64,37 persen dari total nilai kredit. Kemudian diikuti dengan sektor perdagangan, hotel &

restoran; pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan perkebunan; serta listrik, gas

dan air bersih dengan kontribusi masing-masing sebesar 17,93 persen, 5,00 persen dan

3,95 persen. Dari uraian tadi sejalan dengan gambaran sektor-sektor usaha yang

berkembang di Kota Palangka Raya, dimana usaha perdagangan makin menunjukkan

kemajuan yang sangat pesat di kota cantik ini. Pembangunan rumah tinggal maupun ruko

bisa kita lihat makin banyak dibangun, dan juga sektor jasa, yaitu jasa hiburan dan

rekreasi.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

29,7219,95 19,04 21,02 22,62 24,06 21,51 18,52

9,24

9,60 11,78 6,76 7,8711,67 16,25 17,11

61,0470,45 69,18 72,22 69,51 64,27 62,24 64,37

Konsumsi Investasi Modal Kerja

Page 22: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 16

Tabel 5. Posisi Kredit Rupiah dan Valuta Asing menurut Sektor Ekonomi di Kota

Palangka Raya Tahun 2010-2014 (Jutaan Rupiah)

No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Berdasarkan Lapangan Usaha 538 914 954 455 1 400 294 1 744 770 1 932 957

1 . Pertanian, Peternakan,

Kehutanan & Perikanan 57 681 37 937 42 418 64 774 271 471

2 Pertambangan dan Penggalian 974 107 294 121 081 79 704 78 358

3 Industri Pengolahan 7 713 14 084 50 115 79 747 77 129

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 144 38 115 105 315 275 105 214 710

5 Konstruksi 55 261 67 763 167 085 125 115 101 037

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 311 433 427 986 579 174 746 774 972 897

7 Pengangkutan dan Komunikasi 4 374 28 313 56 441 57 033 24 643

8 Keuangan, Real Estate & Jasa

Perusahaan 58 590 95 508 122 489 146 292 106 050

9 Jasa-jasa 42 744 137 455 156 177 170 227 86 663

Bukan Lapangan Usaha

10 Lain-lain 1 400 748 2 176 124 2 518 924 2 875 687 3 491 840

Jumlah 1 939 662 3 130 579 3 919 218 4 620 457 5 424 797

Sumber : Statistik Ekonomi - Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Bank Indonesia – Palangka Raya; Agustus 2015)

Posisi Penghimpunan Dana Perbankan di Kota Palangka Raya Tahun 2010 - 2014

Posisi penghimpunan Dana Rupiah dan Valuta Asing pada periode tahun 2010 -

2014 selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 mencapai 3,53 trilyun rupiah

kemudian mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hingga mencapai 5,37 trilyun rupiah

pada tahun 2014. Mulai dari tahun 2010 - 2014 kenaikan jumlah penghimpunan dana

masyarakat di bank umum mulai menunjukkan angka yang tinggi, artinya kepercayaan

masyarakat untuk menyimpan uang di bank semakin membaik dan kesadaran yang tinggi

untuk memiliki rasa aman dalam penyimpanan harta benda mereka.

Page 23: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 17

Tabel 6. Posisi Penghimpunan Dana Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jenis Simpanan di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2014 (Jutaan Rupiah)

Tahun Giro Simpanan Berjangka

Tabungan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2010 654 005 785 854 2 085 762 3 525 621

2011 792 061 909 111 2 404 466 4 105 638

2012 894 097 1 197 240 2 916 621 5 007 958

2013 693 244 1 373 440 3 110 428 5 177 112

2014 678 363 1 892 867 2 801 936 5 373 166

Sumber : Statistik Ekonomi - Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Bank Indonesia – Palangka Raya; Agustus 2015)

Dari jumlah total penghimpunan dana tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 3,79

persen dibandingkan tahun 2013. Penghimpunan dana dalam bentuk rekening giro dan

tabungan mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,15 persen dan 9,92 persen

dibanding tahun 2013. Sedangkan rekening simpanan berjangka naik sebesar 37,82

persen. Selanjutnya jika dilihat andil masing-masing jenis simpanan terhadap jumlah dana

yang tersimpan pada tahun 2014 maka dapat dilihat rekening giro memberikan andil

sebesar 12,63 persen, rekening simpanan berjangka sebesar 35,23 persen dan rekening

tabungan sebesar 52,14 persen sekaligus sebagai penyumbang andil terbesar yakni

melebihi separuh dari total seluruh simpanan yang berhasil dihimpun oleh seluruh Bank

di Kota Palangka Raya. Selama tahun 2014 di Kota Palangka Raya Bank-bank besar yang

sudah ada di kota ini, mulai banyak membuka unit-unitnya di setiap wilayah kota, seperti

BRI, BTN dan Mandiri, hal ini sebagai upaya untuk memudahkan pelayanan kepada

nasabahnya, dan merupakan strategi untuk membuka peluang penambahan nasabah

baru.

Page 24: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 18

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK

Tujuan pokok dalam pembangunan nasional mencakup 3 (tiga) hal yaitu

pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dengan terciptanya kemakmuran yang

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat; pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; serta

stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu

aspek yang diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di berbagai

bidang sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan untuk mewujudkan pemerataan

dan hasil-hasilnya. Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bukanlah

satu-satunya dan bukan pula merupakan tujuan akhir dari pembangunan. Tujuan

pembangunan adalah terciptanya masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera, lahir dan

batin.

Dalam pelaksanaannya, proses pembangunan lebih banyak diarahkan pada

pertumbuhan ekonomi. Yang menjadi permasalahan adalah apakah pertumbuhan

ekonomi yang tinggi diikuti dengan tingkat pemerataan yang memadai, dan apakah hasil -

hasil pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tingkat pemerataan distribusi pendapatan berkaitan dengan seberapa baik

tingkat pemerataan pembagian pendapatan suatu wilayah yang diperoleh selama periode

tertentu (setahun). Untuk mendapatkan data/informasi tentang tingkat pemerataan

pendapatan masyarakat, digunakan suatu ukuran tingkat pemerataan yaitu :

1. Kriteria Bank Dunia

2. Gini Ratio

Kriteria Bank Dunia

Menurut kriteria Bank Dunia kelompok pendapatan dibagi menjadi 3 (tiga)

kelompok yakni: 40% rendah, 40% menengah, dan 20% tertinggi. Berdasarkan

pengelompokan tersebut ketidakmerataan sebaran pendapatan diukur dari persentase

pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk berpendapatan rendah. Bila kelompok ini

Page 25: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 19

menerima kurang dari 12% dari total pengeluaran, maka tingkat ketidakmerataan

pendapatannya tinggi. Selanjutnya bila menerima 12% - 17% maka ketidakmerataan

pendapatannya sedang, dan bila diatas 17% ketidakmerataan pendapatannya rendah.

Gini Ratio

Nilai Gini Ratio (GR) berada antara 0 dan 1. Indikator ini digunakan untuk

mengukur ketimpangan dalam interval antara 0 - 1. Bila nilai GR bergerak mendekati 0

(nol) berarti tingkat pemerataan bertambah baik atau tingkat ketimpangan yang terjadi

rendah, dan apabila nilai GR bergerak mendekati 1 (satu) terjadi hal yang sebaliknya.

Tingkat ketimpangan pendapatan dikatakan rendah apabila nilai GR lebih kecil

dari 0,3; ketimpangan sedang apabila GR bernilai antara 0,3 – 0,5 dan ketimpangan tinggi

apabila nilai GR lebih besar dari 0,5.

Tabel 7. Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia dan Gini Ratio, tahun 2008-2014

Tahun

Distribusi Pendapatan Kriteria Bank Dunia

Gini Ratio 40% Penduduk Berpenghasilan

Rendah

40% Penduduk Berpenghasilan

Sedang

20% Penduduk Berpenghasilan

Tinggi (1) (2) (3) (4) (5)

2008 22,52 39,42 38,06 0,28

2009 19,77 39,41 40,81 0,32

2010 20,15 38,40 41,45 0,32

2011 20,86 39,09 40,05 0,31

2012 20,07 39,13 40,80 0,32

2013 18,50 38,09 43,41 0,35

2014 17,57 39,16 43,27 0,36

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah

Dari tabel di atas, berdasarkan kriteria Bank Dunia maka tingkat ketimpangan

pendapatan penduduk Kota Palangka Raya selama tahun 2008-2014 termasuk dalam

kategori rendah dimana 40 persen penduduk berpenghasilan rendah telah menikmati

Page 26: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 20

hasil-hasil pembangunan lebih dari 17 persen setiap tahunnya. Namun ada

kecenderungan bahwa porsi pendapatan yang dinikmati 40 persen penduduk

berpenghasilan rendah semakin menurun. Hal ini mengindikasikan tingkat pemerataan

pendapatan tidak menunjukkan perkembangan kearah yang baik. Kecenderungan ini

didukung pula oleh nilai GR yang berada pada interval 0,30 - 0,50 yang berarti bahwa

distribusi pendapatan penduduk Kota Palangka Raya termasuk dalam ketimpangan

sedang. Bahkan ada kecenderungan tingkat ketimpangan semakin meningkat, terutama di

tahun 2014 nilai GR mencapai 0,36. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pihak

Pemerintah Kota Palangka Raya agar pencapaian pertumbuhan ekonomi yang meningkat

diiringi juga dengan distribusi pendapatan yang semakin merata.

Page 27: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 21

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Pembangunan suatu daerah terus menerus dilakukan secara berkesinambungan

dan bertahap. Pengukuran pencapaian hasil pembangunan perlu dilakukan agar dapat

dilakukan evaluasi. Salah satunya dengan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM).

IPM dibentuk oleh 3 dimensi dasar yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat;

pengetahuan; dan standar hidup layak. IPM merupakan indeks komposit yang dihitung

sebagai rata-rata sederhana dari indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks

pengeluaran. Sedangkan untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu

kurun waktu digunakan reduksi shortfall per tahun (annual reduction in shortfall). Ukuran

ini secara sederhana menunjukkan perbandingan antara capaian yang telah ditempuh

dengan capaian yang masih harus ditempuh untuk mencapai titik ideal (IPM=100).

Di Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja

Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi

Umum (DAU). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam

upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

Metode penghitungan IPM sejak tahun 2010 mengalami penyempurnaan baik

dalam penggunaan indikator ataupun rumus penghitungan. Beberapa indikator dinilai

sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek huruf sudah

tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat

menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian

besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan

antardaerah dengan baik.

Dampak penyempurnaan metode penghitungan ini adalah terjadi perubahan

angka IPM dari tahun 2010 antara metode lama dengan metode baru. Dengan

menggunakan metode baru, IPM Kota Palangka Raya selama periode lima tahun terakhir

mengalami peningkatan menjadi 78,50 pada tahun 2014. Peringkat IPM Kota Palangka

Raya menduduki rangking pertama di Kalimantan Tengah.

Page 28: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 22

Gambar 7. Indeks Pembangunan Manusia Kota Palangka Raya, 2010-2014

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

76,53

76,98

77,40

78,02

78,50

76,00

77,00

78,00

79,00

2010 2011 2012 2013 2014

Page 29: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 23

LAMPIRAN TABEL

Page 30: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 24

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha 2012 – 2014 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2012 2013*) 2014**)

(1) (2) (3) (4)

(A) Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian

222 082,6 241 185,6 276 146,1

(B) Pertambangan dan Penggalian 87 579,5 102 031,7 116 768,3

(C) Industri Pengolahan 890 407,2 980 161,6 1 240 844,6

(D) Pengadaan Listrik dan Gas 15 728,4 15 225,1 19 212,6

(E) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

13 105,5 14 636,4 20 042,0

(F) Konstruksi 773 057,6 882 549,9 985 380,5

(G) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1 377 600,6 1 569 334,2 1 862 381,7

(H) Transportasi dan Pergudangan 598 143,8 679 865,7 776 405,6

(I) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 351 464,7 408 711,5 447 730,4

(J) Informasi dan Komunikasi 128 051,3 146 212,8 167 291,1

(K) Jasa Keuangan dan Asuransi 580 233,1 650 413,3 764 061,4

(L) Real Estat 228 237,3 251 764,7 268 617,4

(M,N) Jasa Perusahaan 5 230,2 5 708,9 6 315,8

(O) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

1 653 949,2 1 980 100,6 2 149 463,0

(P) Jasa Pendidikan 395 085,5 449 749,8 463 475,4

(Q) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 166 820,5 179 755,4 203 476,9

(R,S,T,U) Jasa lainnya 91 090,7 102 483,9 113 456,8

Produk Domestik Regional Bruto 7 577 867,8 8 659 891,3 9 881 069,5

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 31: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 25

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK) 2010 Menurut Lapangan Usaha 2012 – 2014 (Jutaan Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2012 2013*) 2014**)

(1) (2) (3) (4)

Perrtanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian

192 338,0 199 360,9 211 743,7

Pertambangan dan Penggalian 83 047,6 91 756,9 94 696,7

Industri Pengolahan 778 978,2 807 669,1 837 579,2

Pengadaan Listrik dan Gas 17 737,6 18 834,0 22 278,3

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

12 543,2 12 677,4 15 761,6

Konstruksi 697 231,6 760 470,5 815 160,0

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1 256 831,9 1 342 124,5 1 436 768,9

Transportasi dan Pergudangan 555 156,7 582 967,0 626 379,4

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 303 755,4 338 790,7 350 665,9

Informasi dan Komunikasi 126 686,3 143 193,9 160 494,5

Jasa Keuangan dan Asuransi 513 719,2 557 224,0 632 291,4

Real Estat 207 918,3 220 740,4 233 401,0

Jasa Perusahaan 4 769,6 5 046,9 5 176,0

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1 408 680,2 1 534 896,5 1 641 801,5

Jasa Pendidikan 335 464,2 363 141,1 378 308,2

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 146 030,6 156 171,8 165 566,8

Jasa lainnya 80 620,0 88 615,8 94 821,9

Produk Domestik Regional Bruto 6 721 508,7 7 223 681,5 7 722 894,9

Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Page 32: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 26

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Palangka Raya Menurut Kelompok

Pengeluaran (2012 = 100), 2014

BULAN

Kelompok Pengeluaran

Bahan Makanan Makanan jadi,

Minuman,Rokok &

Tembakau

Perumahan Sandang

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Januari 114,09 113,20 108,02 105,38

02. Februari 111,52 113,39 108,08 106,10

03. Maret 109,92 114,97 108,22 106,43

04. April 111,34 116,44 108,24 106,66

05. Mei 114,10 116,71 109,24 106,87

06. Juni 116,58 117,61 109,46 107,18

07. Juli 116,23 117,96 109,69 107,87

08. Agustus 114,77 118,00 110,26 107,88

09. September 115,81 118,42 111,01 107,75

10. Oktober 116,22 118,66 111,98 107,61

11. November 118,99 115,46 110,92 101,63

12. Desember 121,17 116,71 112,97 101,07

Page 33: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 27

Lanjutan Tabel 3.

BULAN

Kelompok Pengeluaran

Kesehatan Pendidikan, Rekreasi &

olahraga Transportasi &

Komunikasi Umum

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Januari 104,29 108,75 108,64 110,26

02. Februari 105,54 108,88 107,79 109,63

03. Maret 104,69 108,95 108,60 109,76

04. April 105,50 109,06 108,66 110,44

05. Mei 106,31 108,96 108,51 111,39

06. Juni 106,38 109,10 109,55 112,40

07. Juli 106,82 109,31 110,32 112,65

08. Agustus 107,06 110,19 108,79 112,25

09. September 107,05 111,65 108,67 112,82

10. Oktober 107,19 111,70 108,71 113,19

11. November 106,87 123,47 118,84 114,92

12. Desember 107,01 123,64 125,47 117,23

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah

Page 34: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 28

Tabel 4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah

Tahun 2012 - 2014

KABUPATEN/KOTA

IPM Peringkat

2012 2013 2014 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kotawaringin Barat 68,63 69,51 70,14 2 2 2

Kotawaringin Timur 66,61 67,95 68,45 5 4 4

Kapuas 64,38 64,82 65,29 11 11 11

Barito Selatan 65,76 66,20 66,61 7 7 7

Barito Utara 64,72 65,12 66,30 10 10 8

Sukamara 63,52 63,92 64,44 13 13 13

Lamandau 66,49 67,23 67,53 6 6 6

Seruyan 62,39 62,81 63,49 14 14 14

Katingan 64,87 65,29 65,79 8 9 10

Pulang Pisau 64,28 64,76 65,00 12 12 12

Gunung Mas 67,30 67,75 68,13 4 5 5

Barito Timur 67,97 68,82 69,12 3 3 3

Murung Raya 64,85 65,62 66,10 9 8 9

Palangka Raya 77,40 78,02 78,50 1 1 1

KALIMANTAN

TENGAH 66,66 67,41 67,77 20 21 21

Page 35: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014 29

Tabel 5. Komponen Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota

Se Kalimantan Tengah Tahun 2013 - 2014

KABUPATEN/KOTA

Angka Harapan Hidup (tahun)

Harapan Lama Sekolah (tahun)

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)

Pengeluaran Per

Kapita Disesuaikan

(ribu rupiah PPP)

2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kotawaringin Barat 69,68 69,77 11,90 12,12 7,58 7,82 11 857 11 908

Kotawaringin Timur 69,32 69,41 11,82 12,04 7,59 7,69 10 343 10 430

Kapuas 68,21 68,30 10,95 11,14 6,84 6,94 9 633 9 726

Barito Selatan 65,99 66,08 11,01 11,14 8,16 8,27 10 283 10 374

Barito Utara 70,81 70,91 11,01 11,15 7,97 8,00 7 614 8 326

Sukamara 71,10 71,19 10,79 11,09 7,21 7,30 7 545 7 568

Lamandau 68,98 69,07 11,75 11,80 7,55 7,67 9 881 9 925

Seruyan 68,49 68,58 10,70 11,08 6,90 7,03 7 919 7 958

Katingan 64,89 64,98 11,40 11,69 8,17 8,23 9 452 9 542

Pulang Pisau 67,35 67,44 11,48 11,63 7,55 7,58 8 537 8 556

Gunung Mas 69,50 69,59 10,65 10,82 8,73 8,74 9 823 9 965

Barito Timur 67,32 67,41 11,77 11,98 8,98 9,01 10 450 10 465

Murung Raya 69,02 69,11 11,33 11,68 7,15 7,18 9 245 9 268

Palangka Raya 72,85 72,95 14,58 14,89 10,69 10,73 12 397 12 521

KALIMANTAN TENGAH 69,29 69,39 11,71 11,93 7,79 7,82 9 641 9 682

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah

Page 36: Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014

DATA MENCERDASKAN BANGSA

“Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota

Pendidikan, Jasa, dan Wisata Berkualitas, Tertata

dan Berwawasan Lingkungan Menuju Masyarakat

Sejahtera sesuai Falsafah Budaya Betang”