Profil Legundi

19
Gerbang masuk Desa Legundi Profil PULAU LEGUNDI Gambaran Umum Pulau Legundi Pulau Legundi berada di kepulauan legundi yang terletak di perairan Teluk Lampung. Kepulauan legundi terdiri dari dua pulau besar yaitu pulau Legundi dan pulau Siuncal, serta beberapa pulau kecil antara lain pulau Legundi Tua, pulau Sijebi, pulau Serdang, pulau Serot, pulau Kramat dan pulau Kepala Legundi (Watala, 1998). Batas-batasnya adalah Teluk Lampung di sebelah Utara, Selat Sunda di sebelah Selatan, Selat Sebuku di sebelah Timur dan Selat Legundi di sebelah Barat. Secara geografis Pulau Legundi berada pada posisi 05 o 49’45.62” 05 o 50’47.28” LS dan 105 o 13’14.06” – 105 o 180.40” BT. Luas Pulau Legundi adalah 1.742 ha dengan panjang garis pantai lebih kurang 25,45 Km. Secara administratif pulau ini termasuk ke dalam wilayah Desa Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Lampung Selatan. Desa Legundi terdiri terdiri dari 5 dusun. Empat dari lima dusun Profile of LEGUNDI ISLAND General Profiles of Legundi Island Legundi island is located in Legundi archipelago in the off-shore of Lampung Bay. Legundi archipelago consist of two big island that are Legundi island and

Transcript of Profil Legundi

Page 1: Profil Legundi

Gerbang masuk Desa Legundi

Profil

PULAU LEGUNDI

Gambaran Umum Pulau Legundi

Pulau Legundi berada di kepulauan legundi yang terletak di perairan Teluk Lampung. Kepulauan legundi terdiri dari dua pulau besar yaitu pulau Legundi dan pulau Siuncal, serta beberapa pulau kecil antara lain pulau Legundi Tua, pulau Sijebi, pulau Serdang, pulau Serot, pulau Kramat dan pulau Kepala Legundi (Watala, 1998). Batas-batasnya adalah Teluk Lampung di sebelah Utara, Selat Sunda di sebelah Selatan, Selat Sebuku di sebelah Timur dan Selat Legundi di sebelah Barat. Secara geografis Pulau Legundi berada pada posisi 05o49’45.62” – 05o50’47.28” LS dan 105o13’14.06” – 105o180.40” BT. Luas Pulau Legundi adalah 1.742 ha dengan panjang garis pantai lebih kurang 25,45 Km.

Secara administratif pulau ini termasuk ke dalam wilayah Desa Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Lampung Selatan. Desa Legundi terdiri terdiri dari 5 dusun. Empat dari lima dusunProfile of

LEGUNDI ISLAND

General Profiles of Legundi Island

Legundi island is located in Legundi archipelago in the off-shore of Lampung Bay. Legundi archipelago consist of two big island that are Legundi island and Siuncal island and some small islands namely Old Legundi island, Sijebi island, Serdang island, Serot island, Kramat island and Head Legundi island. The nortern parts of the island directly border Lampung Bay, southern parts border Sunda straits, eastern parts Sebuku straits and Legundi straits in western parts border. Geographically Legundi island in position of 05049’45.62” - 05050’47.28” SL and 1050913’14.06” - 1050180’40” EL. Legundi island covers 1742 ha and has coastal line ± 24.45 km. Administratively this island belongs to Legundi village,

Page 2: Profil Legundi

tersebut berada di pulau Legundi, yaitu dusun Selesung, Teluk Kramat, Taman Sari dan Labuan Agung, sedangkan satu dusun berada di pulau Siuncal yaitu dusun Siuncal.

Penduduk Pulau Legundi terdiri dari berbagai macam suku. Sebagian besar penduduk (60%) adalah pendatang dari Cilegon (Serang) Banten, Suku lainnya adalah Lampung (25%) dan 15 % campuran (Jawa, Sunda Sumatera Barat, Bugis dan lain-lain). Pada umumnya penduduk bermatapencaharian sebagai petani. Kehidupan antar suku berjalan dengan baik, penduduk sudah membaur menjadi satu. Hal ini timbul karena sudah adanya perkawinan antar suku yang membuat kekeluargaan mereka semakin erat. Pada umumnya penduduk satu suku mengumpul pada satu dusun. Penduduk Pulau Legundi diperkirakan berjumlah 356 KK.

Proporsi penduduk berdasarkan suku

Secara umum masyarakat Pulau Legundi beragama islam. Hampir disetiap dusun mempunyai musholla atau masjid. Pembangunan masjid pada umunya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Tingkat pendidikan masyarakat Pulau Legundi relatif rendah. Hal ini disebabkan fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Sarana pendidikan yang ada hanya sebuah SD dengan tenaga pengajar yang kurang memadai (2 orang).

Punduh Pidada, South Lampung. Legundi village consists of 5 sub villages (dusun). Four of five sub villages (Selesung, Teluk Kramat, Taman Sari and Labuan Agung) are situated in the Legundi island. Another sub village (Legundi) is located in Siuncal island.

Populace in Legundi island consist of many tribes, namely, Bantenese (60%), Lampungese (25%), and Javanese, Sundanese, Padangnese and Bugis (15%). Majority of Inhabitants as farmer.

Komposisi penduduk berdasarkan curahan tenaga kerja

They live together in the island in perfect harmony because of the existence of a cross marriage amongst tribes. Usually people from the same tribe tend to live together in the same subvillage (dusun). Legundi island has about 356 households.

Page 3: Profil Legundi

Grafik komposisi penduduk pria dan wanita pada tiap dusun di Pulau Legudi

Keadaan perumahan di Pulau Legundi

Penerangan yang ada di Pulau Legundi adalah lampu tempel atau petromaks dan lampu listrik dengan generator diesel yang menyala dari pukul 18.00 hingga pukul 24.00 kecuali untuk acara-acara tertentu seperti perkawinan.

Most people in this island are Moslems and they have Mosque in every subvillage for religious activity. Legundi island has only Primary School as educational institution with a lack numberteachers.

Sarana Peribadatan (Masjid) di Pulau Legundi

During the night, the inhabitant using petromax, lampu temple for lighting. Legundi island has already a source for electricity powered by home generator. Electricity is turned daily from 18 p.m to 24 p.m. Most of the people in Legundi island work as farmer and fishermen. In general economic activity is not so develop, so most people in this island are under poverty

Page 4: Profil Legundi

conditions. Source of clean water originates from shallow water well (sumur).

Aksesibilitas

Pulau Legundi yang terletak di Teluk Lampung berjarak lebih kurang 50 km dari desa Bawang (ibukota Kecamatan Punduh Pedada) dan berjarak 141 km dari Kalianda (ibukota Kabupaten Lampung Selatan). Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan kapal motor dari dua daerah yaitu dari Ketapang Desa Gebang Kecamatan Padang Cermin atau dari Teluk Betung Kota Bandarlampung.

Untuk mencapai pulau ini tidak ada angkutan khusus penumpang. Biasanya penduduk yang ingin menuju ke pulau atau

menjual hasil buminya keluar dari pulau mereka menumpang perahu bagan. Para penumpang tidak dipungut bayaran, kecuali Accesibility

Legundi island is located in Lampung Bay with a distance of 51 km from Bawang village (capital city of Punduh Pidada) and 140 km from Kalianda (capital city of West Lampung district). This island can be reached by powered boat from Ketapang (Gebang village Padang Cermin) or via Teluk Betung, Bandar Lampung.

There is no public trasnsportation to reach this island. When the inhabitant want to go neightborhood island they use bagan boat. The journey from Legundi island to Ujung Boom (Teluk Betung) takes about 3 to 4 hours. If the passengers travel without carrying agricultural product they do not have to pay for the journey. But when they bring the agricultural product like coconut they have to pay for the journey equivalent to 12% of sales revenue. An alternative route is from Ketapang by speed

boat for 1 hour or 3 Dermaga di Dusun Selesung Pulau Legundi

Dermaga penyeberangan Ketapang

Page 5: Profil Legundi

mereka membawa barang dagangan seperti kelapa, mereka membayar sebanyak 12% dari hasil penjualan dagangannya. Waktu tempuh dari Teluk Betung (Ujung Boom) dengan menggunakan perahu bagan mencapai 3 – 4 jam perjalanan. Pulau ini juga dapat dicapai melalui Ketapang dengan speed boat selama 1 jam perjalanan atau selama 3 jam perjalanan bila menggunakan perahu ting-ting dengan melalui beberapa pulau kecil lainnya. Pulau-pulau kecil yang dilalui adalah Pulau Pahawang, Pulau Larangan, Pulau Kelagian dan Pulau Gelanggang.

Sementara itu transportasi antar dusun di Pulau Legundi hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki atau menggunakan perahu ting-ting. Jalan antar dusun satu dengan dusun lain berupa jalan yang bertekstur tanah berpasir ditambah pecahan karang dengan lebar 1 – 1,5 m. Jalan desa ini umumnya hanya dilewati oleh kendaraan beroda dua baik yang dimiliki secara pribadi ataupun ‘ojek’ yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Namun karena topografinya berbukit-bukit, maka untuk menuju dusun lain penduduk lebih senang menggunakan jalan laut dengan menggunakan perahu tingting.

Oseanografi

Perairan Pulau Legundi memiliki tinggi gelombang terbesar selama musim timur yaitu antara 0,7 sampai 1 meter, sedangkan untuk musim barat tinggi gelombang sekitar 0,5 sampai 1,2 m. Pasang surut yang terjadi di sekitar perairan Pulau Legundi bersifat pasang surut condong ke harian ganda (mixed semidiurnal) dengan kedudukan air tertinggi rata-rata terjadi sekitar bulan Mei sampai November, sedangkan untuk kedudukan air terendah rata-rata terjadi sekitar bulan Desember – Januari (PT Hikari Lampung Permai, 2000).

Arus yang terjadi pada umumnya merupakan resultan arus laut/musim dengan arus pasang surut. Arus ini terjadi disamping

hours by outboard powered boat (tinting). The majority of people prefer to take a walk to meet their neighboring people within the island cause of hilly topography of this island. Generally, a narrow rod (sandy soil) of about 1 to 1.5 m width connects one subvillage to the others. Common means of transportation are motorbike in this island.

Keadaan jalan di Pulau Legundi

Oceanography

The tide types of Legundi island are mainly mixed semi diurnal with the highest tide during March to November. The lowest tide occurs during December to January (P.T. Hikari Lampung

Page 6: Profil Legundi

pengaruh konfigurasi pantai Lampung juga paling dominan kuat akibat pengaruh pasang purnama (PT Hikari Lampung Permai, 2000). Rata-rata kecepatan angin di Pulau Legundi berkisar antara 4 – 10 knot sehingga mempengaruhi gerakan mendatar air laut. Angin musim barat yang paling dominan mempengaruhi pergerakan arus terjadi sekitar bulan November – Maret sedangkan angin timur yang pengaruhnya kurang terhadap arus laut dan kekuatannya lebih lemah dibandingkan angina musim barat terjadi sekitar bulan Mei – Oktober (PT Hikari Lampung Permai, 2000).

Jenis pantai di Pulau Legundi terdiri dari pantai berpasir putih dan pantai berbatu. Pantai berbatu terdapat pada sisi bagian luar pulau yang menghadap ke Samudera Hindia (sisi barat dan selatan), sedangkan pada sisi dalam terutama bagian yang menjorok ke dalam pantainya berpasir putih.

Permai, 2000). Average wind speed 4-10 knots/hour which significantly influences the current flows. During November to March West Moonson winds predominantly influence current flows. The East Moonson wind brings a weak impact to the current flows compared to the West Moonson wind which takes place during May to October.

During the East Moonson, Legundi island has the waves with a height of 0.7 to 1.0 m. During the West Moonson the height wave is about 0.5 to 1.2 m. In general the sea at the northern and western part of this island is relatively stable because the sea position situates outside the Hindian Ocean big wave influence.Kondisi perairan pantai bagian utara P. Legundi

Kondisi perairan pantai di bagian utara P. Legundi

Kondisi Perairan di Selat Legundi

Page 7: Profil Legundi

Potensi perikanan

Kegiatan perikanan yang dilakukan masyarakat di Pulau Legundi adalah perikanan tangkap, sedangkan usaha budidaya kerang mutiara (Pinctada maxima) hanya dilakukan oleh PT. Hikari . Jenis ikan yang biasa tertangkap di perairan Pulau Legundi adalah selar kuning (Selaroides leptolepis), simba/kue macan (Gnatodon speciosus), Ekor kuning (Caesio spp.), cumi-cumi (Loligo vulgaris sp.), kembung (Rastrelliger sp.), layur (Triciurus sp.), tenggiri (Scomberomorus guttatus), tongkol (Euthynnus affinis), kerapu (Epinephelus sp.), kakap merah (Lutjanus spp.), teri (Stolephorus heterolobus), udang karang/lobster dan berbagai jenis ikan hias seperti giru laut (Amphirion spp) dan kepe-kepe (Chaetodon octafasciatus). Perairan Pulau Legundi mempunyai potensi lestari sekitar 25 ton/tahun.

Daerah operasi alat tangkap Bagan Apung

Legundi island has beautiful white and stony coasts. The white coast is located in the northern coastal region while the stony coast in the outside region of the island facing Hindian Ocean.

Fisheries Potency

Fisheries activity in Legundi island is fishing effort. The results of the catching fishes are tervally (Selaroides leptolepis), simba/kue macan (Gnatodon speciosus), yellow tail (Caesio spp.), squid (Loligo vulgaris ), tembang, small mackerel (Rastrelliger sp.), layur Triciurus sp.), tenggiri (Scomberomorus guttatus), small tuna Euthynnus affinis), grouper (Epinephelus sp.), red snaper (Lutjanus spp.), anchovies (Stolephorus heterolobus), lobster and various ornamental fishes such as angel fish (Amphirion spp) dan butterfly fish (Chaetodon octafasciatus).

Gear type used by fishermen in Legundi island are, hook and line, fish trap (bubu) and floating bagan or boat bagan (25 unit). Usually, the fishermen in Legundi island used non powered boat and outboard powered boat (tinting) to catch fishes. Number of non powered boat and outboard powered boat (tinting) 17 unit and 2 unit respectively. Number of fishermen are 55 people with 25 as owner and 30 as worker.

The water quality and sea conditions in northern and westernpart of this island are relatively good. For that reason, this part of the island becomes the most suitable places to establish cage cultures for grouper and snaper. Moreover this location also can be used for suitable place for seaweed or pearl cultures.

Total cath during 5 last year is decreased. It’s affected by blast fishing and trawl activity. Government have to control this activity because fisheries resources become endangered.

Page 8: Profil Legundi

Alat tangkap yang dioperasikan masyarakat adalah, pancing(65 unit), bubu (50 unit) dan bagan apung (25 unit). Untuk alat tangkap bubu dan pancing, metode dan konstruksinya masih bersifat tradisional. Ikan yang paling banyak tertangkap adalah kakap merah.

Pengoperasian dari alat-alat tangkap tersebut tentunya tidak terlepas dari kapal yang digunakan. Armada penangkapan yang ada di Pulau Legundi terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak 17 unit, perahu tempel (tinting) 2 unit dan kapal motor 1 unit. Perahu tanpa motor adalah kapal yang paling banyak digunakan oleh nelayan di Pulau Legundi (17 unit). Jumlah nelayan yang ada sekitar 55 orang yang digolongkan menjadi 2 yaitu nelayan pemilik (25 orang) dan nelayan buruh (30 orang). Jumlah kapal, alat tangkap dan jenis tangkapan selengkapnya terdapat pada tabel 1.

Aktivitas penangkapan yang merusak lingkungan (bom dan trawl) oleh nelayan dari luar Pulau Legundi membuat hasil tangkapan dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan, sedangkan untuk udang karang/lobster ukuran yang didapat semakin lama semakin kecil dan jumlahnya semakin sedikit (Wisuda, dkk, 2000). Oleh sebab itu diperlukan pengawasan dan tindakan tegas oleh pemerintah setempat dan masrarakat Pulau Legundi agar kelestarian sumberdaya ikan tetap terjaga.

Flora dan fauna

Tumbuhan yang mendominasi pantai bagian selatan Pulau Legundi adalah butun (Barringtonia asiatica), kelapa (Cocos nucifera), pandan (Polathis glanen), Ketapang (Terminalia catappa), waru laut (Tespesia sp.) dan nyamplung (Calophyllum inophylum) dengan kombinasi gelagah (Saccharum sponthaneum), ilalang (Imperatta cylindrica), rumput angin (Spinifex littoreus) serta beberapa tumbuhan paku. Pada

bagian utara didominasi oleh tanaman kelapa, tumbuhan lain yang ada

Tabel 1. Jumlah kapal, alat tangkap dan jenis tangkapan di P. LegundiJenis kapal

Jumlah Alat tangkap

Jumlah Jenis tangkapan

- Perahu tanpa motor

- Perahu dengan motor tempel (tinting)

- Perahu motor

17 unit

2 unit

1 unit

- Pancing - Bubu- Bagan

65 unit50 unit25 unit

selar kuning (Selaroides leptolepis), simba/kue macan (Gnatodon speciosus), Ekor kuning (Caesio spp.), cumi-cumi (Loligo vulgaris sp.), kembung (Rastrelliger sp.), layur (Triciurus sp.), tenggiri (Scomberomorus guttatus), tongkol (Euthynnus affinis), kerapu (Epinephelus sp.), kakap merah (Lutjanus spp.), teri (Stolephorus heterolobus), udang karang/lobster dan berbagai jenis ikan hias seperti giru laut (Amphirion spp) dan kepe-kepe (Chaetodon octafasciatus).

Flora and Fauna

Vegetation in southern part of Legundi island is dominated by butun (Barringtonia acasia), coconut (Cocos nucifera), Hibiscus sp., pandanus (Polathis glanen), ketapang (Terminalia catappa), nyamplung (Calophyllum inophylum) and mixed bushes, wild sea grass (Imperata cylindrical) and rumput angin. In northern part of Legundi island is dominated by coconut (Cocos nucifera), butun

Page 9: Profil Legundi

(Barringtonia acasia), Hibiscus sp., ketapang (Terminalia catappa), wild sea grass (Imperata cylindrical) and melinjo (Gnetum gnemon).

adalah waru laut, ketapang butun, melinjo (Gnetum gnemon), nyamplung, ilalang, teki laut (Cyperus maritime) dan lain-lain.

Tanaman mangga (Mangifera indica) yang berada di pekarangan

Selain tanaman tersebut, dalam skala kecil juga telah dilakukan penanaman jenis sayur mayor dan palawija seperti cabai, jagung dan lainnya. Tanaman lainnya adalah buah-buahan seperti

mangga (Mangifera indica), jambu biji (Psidium guajava) dan jambu air (Eugenia aquea). Pada daerah perbukitan juga tumbuh tanaman kayu seperti bayur (Lagerstroemia flas-reginae) yang dimanfaatkan penduduk untuk pembuatan bangunan. Di beberapa tempat juga terdapat ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove merupakan

Komunitas Kebun kelapa di Desa Legundi

Farmers cultivate chilli, maize and legumes. Another common planted tree crops are mango and jamboo (Psidium guajava). In the hilly region, there is forest tree such as bayur (Lagerstroemia flas-reginae) which used for home materials. In several places have mangove ecosistem, spesies was found are Api-api (Avicennia marina), Bakau (Rhizopora sp), dan Tanjang (Bruguiera sp) (Tim PKSPL IPB, 2000). Mangrove forest which is

Page 10: Profil Legundi

seriously damage occurs in the coastal region of the island due to over exploitation by the local people.

Common fauna in Legundi island are long tail monkey (Macaca farcicularis), short tail monkey (Macaca nemestrina), wild lizard or biawak (Varanus salvatoris), wild pig (Sus barbatus), kadal (Lacertia agilis), musang (Paradoxiurus hermaproditus), eagle (Heliastur indus) and sea bird.ekosistem yang khas dan utama di wilayah pesisir. Ekosistem mangrove yang ditemui di Pulau Legundi hidup pada kondisi pantai yang terdapat daerah resapan air sehingga masih memungkinkan tersedianya suplai air tawar yang bersumber dari air hujan. Jenis-jenis mangrove yang ditemui di Pulau Legundi terdiri dari Api-api (Avicennia marina), Bakau (Rhizopora sp), dan Tanjang (Bruguiera sp) (Tim PKSPL IPB, 2000).

Jenis fauna yang ditemukan di Pulau Legundi adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan ekor pendek (Macaca nemestrina), babi hutan (Sus barbatus), biawak (Varanus salvatoris), kadal (Lacertia agilis), musang (Paradoxiurus hermaproditus), rusa (Cervus hippelapus), elang (Heliastur Indus), burung hantu (Bubo sumatranus), dan beberapa jenis burung lainnya. Jenis fauna lainnya adalah binatang ternak seperti itik, ayam dan kambing.

Biota Laut

Menurut tim survey PT Hikari Lampung Permai, perairan laut sekitar Pulau Legundi banyak ditemui terumbu karang. Jenis karang yang dominan dijumpai antara lain karang piring (Montipora tuberculosa) dan karang silet (Pavona decusata). Jenis-jenis karang lainnya adalah karang otak (Goniastrea sp), karang mangkok

(Montipora capricornis), karang jahe (Acropora cytherea) dan karang landak (Seriatopora hystrix). Di beberapa tempat memiliki kisaran penutupan karang antara 0 – 75 % yang didominasi oleh tutupan karang dengan kisaran 0 – 30 % (PKSL IPB, 2000).

Komunitas Hutan mangrove di Dusun Selesung

Sea Biota

In the coastal area around Legundi island various types of coral reef in good condition are found. The coral reef are as follows: plate reef (Montipora tubercolosa), silet reef (Pavona decusata), brain reef (Goniastrea sp), mangkok reef (Montipora

Page 11: Profil Legundi

capricornis), ginger reef (Acropora cytherea) and landak reef (Seriatopora hystrix) (Team survey of PT Hikari Lampung Permai). The average coral reef coverage can be 0 – 75 % (CRMP, 1998).

Biota laut lainnya adalah jenis-jenis bintang laut antara lain Linckia leavigata dan Protoreaster nodosus, teripang pasir (Holothuria scraba), berbagai jenis kepiting, kerang, ikan hias, udang karang dan lain-lain. Di perairan Pulau Legundi juga ditemukan padang lamun yang berfungsi untuk menunjang ekosisem utama lainnya. Umumnya jenis padang lamun yang ditemukan adalah Enhalus sp, Thalassia sp dan Holophila sp (Tim PKSPL, 2000).

Jenis ikan yang banyak terdapat di terumbu karang

Peluang pengembangan

Berdasarkan potensi yang ada, beberapa peluang yang dapat dikembangkan antara lain :

1. Perikanan TangkapKawasan Pulau Legundi merupakan daerah penangkapan

ikan dengan hasil tangkapan dominan ikan kakap merah. Perairan

ini diperkirakan memiliki potensi lestari 25 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan sekitar 10 ton/tahun atau sekitar 40% dari potensi lestari. In another part of Legundi island sea grass from many genus such as Enhalus sp., Thalassia sp and Holophila sp are also found. Another biota found in Legundi island are fish star (Asteroidea), sea urchind (Diadema setosum), sand sea cucumber (Holothuria scraba), Ornamental fish, umang-umang (Pagurus bernhadus), teritip (Balamus amaryllis), sand shrimp (Thenus orientalis), and coral shrimp (Panulirus sp).

Development OpportunitiesBased on potencies in Legundi island there are some

resources can be potentially explored and further develop such as follows:

1. Capture fisheriesLegundi Island is fishing ground for many spesies especially

red snaper (Lutjanus sp.). Others spesies such groupers, simba and many kind coral fishes was found. Maximum sustainable yield (MSY) in this area reach to 25 ton/year. Total catch about 10 ton/year or 40% MSY. Base on the size species of high economically captured fishes, fishing gear can be developed in

Sea urchin

Page 12: Profil Legundi

Legundi Island. Well equipped fishing gear as well as powered boat and ship with a high capacity can be used to explore the maximum fishing resources in the island.

Hal ini menggambarkan bahwa P. Legundi memiliki sumberdaya perikanan yang masih bisa dieksploitasi. Perikanan tangkap diarahkan pada pemanfaatan sumberdaya ikan yang daerah tangkapnya sekitar ekosistem terumbu karang dan ikan-ikan pelagis dengan tetap memperhatikan potensi lestari perairan tersebut. Rendahnya produksi penangkapan terutama disebabkan kurangnya modal sehingga peralatan tangkap yang digunakan relatif sederhana. Kendala lainnya adalah sistem niaga yang buruk karena tidak adanya pangkalan pendaratan ikan. Adanya pangkalan pendaratan ikan akan memperpendek sistem niaga sehingga harga jual ikan dapat lebih tinggi. Disamping itu ikan merupakan produk yang tidak tahan lama sehingga diperlukan tempat penyimpanan yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya tindakan dari pemerintah setempat promosi atau memfasilitasi perolehan modal dari investor.

2. Budidaya perikananSelain penangkapan, kegiatan perikanan yang dapat

dilakukan di kawasan Pulau Legundi adalah budidaya. Kondisi kualitas air yang baik dan ombak yang tenang pada beberapa bagian pulau sangat cocok untuk budidaya kerang mutiara atau budidaya ikan pada keramba jaring apung. Kegiatan budidaya kerang mutiara telah dilakukan oleh PT. Hikari dengan hasil yang cukup baik (pulau bagian barat). Sisi bagian lain (utara dan timur) mempunyai ombak yang relative tenang sehingga cocok untuk usaha keramba jaring apung (KJA).

Spesies tangkapan di perairan P. Legundi

2. Fish CultureBeside capture fisheries, another fisheries activity is

aquaculture especially marine culture. The presence of good water quality and small wave at Northern and Western part of Legundi island, this location is very suitable for cage or pearl cultures. Pearl culture have been conducted by PT. Hikari. Many spesies like Groupers and snaper can be cultivated and growing well in this area.

Kerapu bebek (spesies yang dapat dikembangkan dalam KJA

Page 13: Profil Legundi

Budidaya dalam Keramba yang dapat dikembangkan di perairan P. Legundi3. Industri pengolahan ikan

Jauhnya tempat pelelangan ikan membuat tinggi biaya yang harus dikeluarkan untuk menjual hasil tangkapan atau menjual dengan harga yang lebih rendah kepada pengumpul. Oleh sebab itu terdapat peluang usaha dalam pengolahan ikan. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan nilai ekonomis ikan hasil tangkapan. Pengolahan tidak hanya pengeringan tetapi juga dengan cara pengasapan atau pemindangan.

4. Wisata BahariPotensi terumbu karang yang terdapat di Pulau Legundi

dengan berbagai jenis ikan yang beasosiasi di dalamnya merupakan wisata bawah air yang sangat menarik untuk kegiatan snorkeling dan diving. Pada perairan tersebut juga dapat dilakukan wisata mancing. Kegiatan lain yang dapat dilakukan wisatawan adalah bermain dan berjemur di pantai. Di beberapa tempat terdapat pantai pasir putih yang cukup luas dengan panorama alam yang indah.

5. PertanianLahan yang cukup luas didukung iklim yang cocok untuk

berbagai tanaman perkebunan seperti kelapa, coklat, melinjo dan pisang serta tanaman pokok seperti padi dan jagung merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan tingkat penghasilan masyarakat P. Legundi.

3. Fish ProcessingThe far distance from the island to TPI gives the consequencies of uplifting the fish production cost at the market level of fishermen. This disadvantageous situation disguise most local fishermen. Consequently, the captured fish is sold to fish collectors with a low price. To overcome this problem, it is important to build fish processing industry to give the added-value of captured fish and in the same time an increase of the fishermen incomes.

4. Marine TourismThe existence of high diversity coral reef and different kinds

of reef fishes. This island is so suitable for diving and snorkeling sports. In addition, this island also become most interesting places for fishing by tourists. The beach with white sands in the eastern part of the island is also quite suitable for sun – bathing and playing. Up to now this marine tourism potency not yet optimally functioning. In the future, it is quite important to develop supporting facility and industry in the island. For instances, fishery based-industry, agroindustry, fish processing industry. Due to a lack of infrastructures, trading facilities and sea transport can be potentially develop in the future.

Page 14: Profil Legundi

5. AgricultureArea potency and climate is suitable for agriculture such as

coconut, cocoa, legume, banana, rice and corn. It is can be developed to increase farmers incomes.

Rekomendasi Pengembangan Pulau

1. Perlu penambahan penempatan guru tetap, perbaikan gedung, pembangunan sarana dan prasarana sekolah terutama SLTP. Penambahan penempatan bidan/dokter dan paramedis tetap, penyuluhan kesehatan, penambahan sarana dan prasarana kesehatan karena tingkat kesehatan masyarakat masih rendah dan sering berjangkitnya penyakit terutama malaria dan diare.

2. Diperlukan peningkatan pendidikan melalui penyuluhan dan pelatihan di bidang budidaya pertanian dan perikanan.. Ekstensifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi sumberdaya alam untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan peningkatan produksi yang selanjutnya diikuti pengembangan agroindustri dalam skala kecil hingga sedang disertai dengan pengembangan akses pasar (Jakarta, Banten dan Bandar Lampung). Perberdayaan masyarakat tani juga penting guna mengatasi kebutuhan modal usaha, pengadaan sarana produksi, pengendalian hama dan penyakit tanaman dan pemasaran hasil, melalui pembentukan dan pembinaan kelembagaan kelompok tani dan koperasi.

3. Untuk mempercepat akses ke P. Legundi atau dalam pulau diperlukan pembuatan dermaga, jalan dan jalur transportasi umum yang terjangkau.

4. Secara umum, nelayan P. Legundi tergolong nelayan tradisional dan modal kecil sehingga hasil tangkapan relatif rendah. Persaingan dengan nelayan luar pulau yang menggunakan alat tangkap seperti trawl, bagan dan bom menyebabkan hasil tangkapan semakin menurun. Perlu penegakan hukum dan sangsi hukum yang tegas terhadap

nelayan yang menggunakan bom, trawl dan racun dalam menangkap ikan. Selain itu juga perlu dilakukan operasi laut terpadu secara rutin yang dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan masyarakat setempat.

Recommendation of Island Development

1. The need to develop main public facilities should become the first priority for the decision makers in future. In the education sector, the placement of teacher ready to reside permanently in the island is necessary to overcome a lack of educational man power. In the health sector, health care services should be improved by construction of adequate healthcare facility as well as the placement of medical and paramedical personnels to provide good service for the people in the island.

2. Educational level of the people is needed to improved by training and counselling in agriculture and fisheries. Extensification, intensification and rehabilitation of natural resources are needed to optimize land uses and sustainable agricultural and fisheries production. Small –and medium scales of agroindustry are also needed to improved together with the opening to the market access (Jakarta, Banten and Bandar Lampung). Enpowerment of farmers and fishermen are also important to include by providing bussiness capital, equipments to control pest and diseases in agriculture in fisheries, as well as access to the market. All of these can only be obtained by the establishment of effective farmer and fisherman groups.

3. Harbor and road reconstruction and public tranpsorts improvement are needed to speed up the access from outside to the island.

4. Law inforcement has to be fully implemented for all law violaters in case of uses bomb and poison to catch fish as well as the illegal operation of trawls. Coasts and sea guard

Page 15: Profil Legundi

supported by the local people should regularly operate in the sea to minimizing violaters.

5. Pengembangan penangkapan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu :

- penambahan armada perahu motor tempel- penambahan dan diversifikasi alat tangkapalat tangkap yang dapat dikembangkan antara lain adalah :

a. Pancing (kotrek, rawe, ulur)b. Bubuc. Jaring bloon d. Jodang

6. Budidaya perikanan hendaknya dilakukan untuk ikan-ikan ekonomis tinggi (kerapu, kakap, kerang mutiara) dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan serta peran serta masyarakat pulau. Untuk itu diperlukan identifikasi wilayah yang cocok serta potensi produksi, dan potensi lestari, untuk keperluan tersebut.

7. Perlu dibuat tata ruang kawasan pesisir pulau yang detil untuk dijadikan acuan untuk menentukan peruntukkan pemanfaatan pulau terutama untuk kawasan wisata, budidaya perikanan dan daerah penangkapan pada jalur I ( 3 mil dari pantai).

8. Perlu adanya koordinasi antar berbagai sektor untuk menghindari adanya tumpang tindih fungsi dan kepentingan masing-masing sektor, juga perlu adanya pembagian kewenangan yang jelas khususnya dalam koordinasi perencanaan, penataan ruang dan pengawasan antar sektor maupun antara pusat dan daerah.

5. Development of capture fishing should be directed to the given two main ways, namely the addition of non powered boat and diversification of fishing gear. Fishing gear can be develop are

a. hook and line, b. trap, c. purse seine d. and Jodang.

6. High economical value of fishes such groupies, snapper and pearl should be put into priority for development of marine culture in this island. Carrying capacity of the environment and local people participation should be considered seriously in relation to development of marine culture. For that reason it is necessary to do identification of suitable site and production potency, sustainable potency of this island.

7. Coastal master plan should be made in more detail to provide guidelines for ecotourism, marine culture as well as capture zonation at lane I (3 miles from coastal lines).

8. Coordination amongst sectors should be done professionally to avoid any conflict of interests especially related to authority, planning, master plan and controlling.