PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE...

106
PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Rizal Muharyoko NIM. 08602241037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Transcript of PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE...

Page 1: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Rizal Muharyoko

NIM. 08602241037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan
Page 3: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli.

Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode

berikutnya.

Yogyakarta, Juli 2013 Yang Menyatakan,

Rizal Muharyoko NIM. 08602241037

Page 4: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan
Page 5: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

v

MOTTO

Sukses tak akan datang bagi mereka yang hanya menunggu dan tak berbuat

apa-apa, tapi sukses akan datang bagi mereka yang selalu

berusaha mewujudkan mimpinya.

(Penulis)

"Latihan adalah hal terbaik dari semua pelatih yang ada"

(Pubililius Syrus)

Seberat apapun masalah yang kita hadapi, yakinlah bahwa semua diberikan

sebatas kemampuan kita untuk menghadapinya. Dengan pemecahan yang

bijaksana, kita akan mendapat pelajaran yang membuat kita lebih matang.

Semua sebatas yang kita mampu.

Page 6: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

vi

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk:

Ayah Teguh Imam Muhartomo dan Bunda Esti Sukapti tercinta, motivator

terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku,

atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah

cukup aku membalas cinta Ayah dan Bunda padaku. Maaf sampai saat ini

hanya ini yang mampu mega berikan..

Kedua adikku tersayangku Rizky Indah Muhartati dan Renaldi Wasis

Muhartooo yang selalu menghiburku dan memberika motivasi.

Page 7: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

vii

PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN

TAHUN 2013

Oleh:

Rizal Muharyoko NIM. 08602241037

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik atlet

taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman. Kemampuan kondisi fisik bola voli dalam penelitian ini terdiri atas; kecepatan, kekuatan otot tungkai, power tungkai, tinggi badan, berat badan, panjang tungkai, daya tahan, dan keseimbangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, sedangkan teknik dan pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013 yang berjumlah 13 atlet putra. Sampel yang diambil dari hasil purposive sampling, yaitu; (1) atlet taekwondo poomsae putra, (2) berdomisili di Kabupaten Sleman, (3) kelompok usia di bawah 14 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut yang memenuhi adalah berjumlah 13 orang. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dengan persentase.

Hasil analisis menunjukkan bahwa profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013 berdasarkan T Score berada pada kategori “baik sekali” dengan persentase sebesar 15.38% (2 atlet), kategori “baik” persentase sebesar 23.08% (3 atlet), pada kategori “sedang” persentase sebesar 15.38% (2 atlet), pada kategori “kurang” persentase sebesar 38.46% (5 atlet), dan kategori “kurang sekali” persentase sebesar 7.69% (1 atlet). Sedangkan berdasarkan nilai rata-rata, yaitu sebesar 398,97, profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013 masuk dalam kategori sedang. Kata kunci: profil kondisi fisik, taekwondo, poomsae, Kabupaten Sleman

Page 8: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas

kasih dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi dengan judul

“Profil Kondisi fisik Atlet Taekwondo Poomsae Putra Umur di Bawah 14 Tahun

di Kabupaten Sleman Tahun 2013” dapat diselesaikan dengan lancar.

Selesainya penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar

di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Rumpis Agus Sudarko, M.S Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Ibu Dra. Endang Rini Sukamti, M.S, Ketua Jurusan PKL, Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Bapak Devi Tirtawirya, M. Or, Pembimbing skripsi dan Penaehat Akademik

yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk selalu

memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf jurusan PKL yang telah memberikan ilmu dan

informasi yang bermanfaat.

6. Teman-teman PKL 2009, terima kasih kebersamaannya, maaf bila banyak

salah.

7. Untuk almamaterku FIK UNY.

Page 9: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

ix

8. Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa mengirimkan doa untuk penulis.

9. Atlet Taekwondo Poomsae Putra Umur di Bawah 14 Tahun di Kabupaten

Sleman Tahun 2013 yang telah membantu penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari sempurna,

baik penyusunannya maupun penyajiannya disebabkan oleh keterbatasan

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, segala

bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan baik itu dari segi

metodologi maupun teori yang digunakan untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga

tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Yogyakarta, Juli 2013 Penulis,

Page 10: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 7 D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8 F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori ........................................................................................... 8

1. Sejarah Olahraga Taekwondo ................................................................ 9 2. Hakikat Taekwondo ............................................................................... 11 3. Hakikat Poomsae .................................................................................... 14 4. Hakikat Kondisi Fisik.............................................................................. 16 5. Hakikat Biomotor ................................................................................... 19

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 39 C. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ........................................................................................ 43 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 43 C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 45 D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 45 E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian ..................................................... 54 B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 54 C. Pembahasan ................................................................................................ 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................. 71 B. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................................... 71 C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 71 D. Saran ........................................................................................................... 72

Page 11: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

xi

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73 LAMPIRAN ................................................................................................... 76

Page 12: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Contoh Menu Latihan Power ........................................................... 26 Tabel 2. Deskripsi Statistik Kecepatan Lari 60 Meter................................... 55

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kecepatan Lari 60 Meter ............................... 55

Tabel 4. Deskripsi Statistik Kekuatan Otot Tungkai .................................... 57 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Tungkai .................................. 57

Tabel 6. Deskripsi Statistik Daya Tahan Aerobik......................................... 58 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Daya Tahan Aerobik ..................................... 58

Tabel 8. Deskripsi Statistik Power Tungkai.................................................. 59

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Power Tungkai .............................................. 59 Tabel 10. Deskripsi Statistik Keseimbangan .................................................. 60

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Keseimbangan ............................................... 60

Tabel 12. Deskripsi Statistik Panjang Tungkai ............................................... 61 Tabel 13. Distribusi Frekuensi Panjang Tungkai ............................................ 62

Tabel 14. Deskripsi Statistik Tinggi Badan .................................................... 63

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Tinggi Badan ................................................. 63 Tabel 16. Deskripsi Statistik Berat Badan ...................................................... 64

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Berat Badan ................................................... 64

Tabel 18. Deskripsi Statistik Profil Kondisi fisik Berdasarkan T Score ......... 65

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Profil Kondisi fisik Atlet Taekwondo Poomsae Putra Umur di Bawah 14 Tahun di Kabupaten Sleman ................. 66

Page 13: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pose Pengukuiran Tinggi Badan ................................................. 29

Gambar 2. Struktur Anatomi Tungkai .......................................................... 34

Gambar 3. Tes Vertical jump………………………………………………. 48

Gambar 4. Balance Measuring Instrument ................................................... 51 Gambar 5. Diagram Batang Kecepatan Lari 60 m Atlet Taekwondo Poomsae

Putra Umur di bawah 14 Tahun di Kabupaten Sleman .............. 56 Gambar 6. Diagram Batang Kekuatan Otot Tungkai Atlet Taekwondo

Poomsae Putra Umur di bawah 14 Tahun di Kabupaten Sleman 57 Gambar 7. Diagram Batang Daya Tahan Aerobik Atlet Taekwondo Poomsae

Putra Umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman ................ 58 Gambar 8. Diagram Batang Power Tungkai Atlet Taekwondo Poomsae

Putra Umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman ................ 60 Gambar 9 . Diagram Batang Keseimbangan Atlet Taekwondo Poomsae Putra

Umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman ......................... 61 Gambar 10. Diagram Batang Profil Kondisi fisik Atlet Taekwondo Poomsae

Putra Umur di Bawah 14 Tahun di Kabupaten Sleman .............. 65

Page 14: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................. 74

Lampiran 2. Lembar Pengesahan ................................................................... 75

Lampiran 3. Surat Ijin Peminjaman Alat ....................................................... 76

Lampiran 4. Deskriptif Statistik ..................................................................... 77

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 84

Page 15: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya

mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan

olahraga merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kesegaran

jasmani dan kesegaran jasmani adalah bagian integral dari pembangunan

bangsa sekaligus merupakan wahana yang efektif untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia dan Masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri

(Keputusan Menpora, 1999:5).

Berkaitan dengan sistem pembinaan dan pengembangan olahraga

pemerintah Indonesia membentuk suatu wadah organisasi nasional yaitu KONI

yang menaungi berbagai cabang olahraga antara lain olahraga beladiri

taekwondo. Taekwondo adalah olahraga beladiri yang berakar pada bela diri

tradisional Korea. Taekwondo tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata,

melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan

demikian, taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang

baik bagi orang yang sacara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar.

Taekwondo mengandung unsur filosofi yang mendalam sehingga dengan

mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga secara menyeluruh akan dapat

ditumbuhkembangkan.

Jika diartikan secara sederhana, taekwondo berarti seni atau cara

mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan

Page 16: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

2

tangan kosong (Yoyok Suryadi, 2002:15). Tiga materi terpenting dalam

berlatih taekwondo adalah taeguk, kyukpa, dan kyoruki. Mempelajari

taekwondo tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan teknik bela

dirinya saja, namun harus meliputi aspek fisik, mental dan spiritualnya. Untuk

itu, seseorang yang berlatih taekwondo sudah seharusnya menunjukan kondisi

fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi.

Dasar-dasar taekwondo terbentuk dari kombinasi berbagai teknik

gerakan menyerang dan bertahan yang menggunakan bagian tubuh untuk

menghadapi lawan. Untuk menjadi Taekwondoin yang handal harus menguasai

teknik dasar taekwondo yang terdiri atas: (1) Bagian tubuh yang menjadi

sasaran atau keup so, (2) Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau

bertahan, (3) Sikap kuda-kuda, (4) Teknik bertahan dan menangkis atau makki,

(5) Teknik serangan atau kongkyok kisul yang terdiri atas: pukulan atau jierugi,

sabetan atau chigi, tusukan atau chierugi dan tendangan atau chagi (Yoyok

Suryadi, 2002:9).

Pertandingan taekwondo dibedakan menjadi dua nomor, yaitu nomor

kyourugi dan nomor poomsae. Nomor kyorugi adalah pertarungan satu lawan

satu di arena dengan menggunakan teknik yang diperbolehkan, dalam

peraturan-peraturan taekwondo menyebutkan bahwa teknik yang dianggap sah

apabila teknik tendangan yang digunakan mengenai sasaran yang

diperbolehkan dan dilakukan menggunakan bagian di bawah tulang mata kaki

(punggung telapak kaki atau dalam bahasa Koreanya ”baldeung”, tumit bagian

dasar ”dwichuk”, tumit bagian belakang ”dwikumchi ”, telapak kaki sebelah

Page 17: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

3

dalam keseluruhan ”balbadak”). Mekanisme pertandingan dalam seni beladiri

taekwondo adalah antara dua orang atlet saling bertemu beradu teknik

tendangan dan pukulan, baik itu teknik counter dan attack untuk mendapatkan

poin. Untuk mendapatkan poin taekwondoin harus mengenai sasaran yang

diijinkan dengan keras sehingga menimbulkan efek pada lawan yang terkena

tendangan. Nomor poomsae adalah nomor seni yang memperagakan gerakan

dalam taekwondo. Dalam nomor ini setiap atlet berusaha memainkan satu atau

dua jurus secara bergantian dan dimana atlet yang berhasil memiliki nilai

akumulasi tertinggi akan menjadi pemenang.

Pada saat ini pertandingan poomsae telah menjadi pertandingan yang

bergengsi dan tidak kalah dengan pertandingan kyourugi. Pada setiap even

kini pertandingan poomsae selalu dipertandingkan. Atlet yang bertanding pada

pertandingan poomsae harus memiliki postur tubuh serta kondisi fisik yang

baik pada saat bertanding, selain itu seorang atlet poomsae juga harus

memiliki mental yang bagus. Poomsae memiliki beberapa jenis gerakan yang

berbeda-beda. Dalam poomsae, arah, urutan, posisi, arah pandangan mata,

kuda-kuda, nama poomsae, dan teriakannya semua sudah diatur. Dalam

poomsae, kuda-kuda, tendangan, maupun melakukan gerakan tangkisan serta

pukulan memerlukan keseimbangan dan koordinasi yang baik.

Untuk berprestasi, ada beberapa faktor yang harus dimiliki oleh seorang

atlet, antara lain kemampuan teknik, taktik, fisik dan psikologis yang baik.

Untuk melatih teknik dan taktik diperlukan waktu yang lama untuk menjadikan

gerakan tersebut sempurna dan menjadi refleks yang benar pada saat dilakukan

Page 18: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

4

baik pada saat berlatih maupun bertanding. Latihan dalam waktu yang lama

membutuhkan kesegaran jasmani yang tinggi. Kesegaran jasmani adalah

kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaaan sehari-

hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih

memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan (Pusat

Pengkajian dan Pengembangan Iptek Olahraga, 1999:1).

Komponen-komponen kesegaran jasmani terdiri dari dua aspek, yaitu:

(1) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan (2) kesegaran

jasmani yang berhubungan dengan keterampilan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa

kesegaran jasmani yang berhubungan dengan dengan kesehatan meliputi daya

tahan jantung, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi

tubuh. Sedangkan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan

meliputi kecepatan, kekuatan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan

kecepatan reaksi (Depdiknas, 2000:4-5). Menurut Sajoto (1988:16) ada 10

macam komponen kondisi fisik, yaitu: (1) Kekuatan, (2) Daya tahan, (3) Daya

ledak (4) Kecepatan (5) Daya lentur (6) Kelincahan, (7) Koordinasi, (8)

Keseimbangan, (9) Ketepatan, (10) Reaksi.

Latihan fisik harus dipahami oleh semua kalangan atlet, baik dalam usia

dini, senior, junior, ataupun veteran. Latihan fisik selain harus lebih dipahami,

juga harus dibentuk dengan takaran masing-masing atlet yang memiliki

ketahanan tubuh yang berbeda-beda. Oleh sebab itu harus dilakukan dengan

tepat sesuai dengan konsep dasar pembinaan kondisi fisik yang baik dan benar.

Seorang atlet yang memiliki biomotor yang baik, maka akan dapat

Page 19: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

5

menampilkan pertandingan yang prima.

Setiap pemain harus menjaga dan memelihara fisiknya agar selalu

dalam kondisi prima. Kondisi fisik merupakan kesatuan utuh dari komponen

baik yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam meningkatkan maupun

pemeliharaannya (Sajoto, 1988:57). Oleh karena itu kondisi fisik yang prima

harus dimiliki setiap manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan

baik. Kemampuan seseorang melakukan tugas aktivitas sehari-hari dengan

tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan mengeluarkan energi yang cukup

besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta

untuk keperluan darurat bila sewaktu-waktu, maka setiap melakukan kegiatan

tersebut harus memiliki kondisi fisik yang baik. Keadaan tersebut telah

berkembang dalam jangkauan yang luas, penyebab kondisi fisik seseorang

mengalami penurunan adalah karena kurang aktif bergerak, yang diakibatkan

oleh bertambahnya sedikit waktu untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari

guna memenuhi kebutuhannya. Setiap cabang olahraga memerlukan kondisi

fisik yang bervariasi satu dengan yang lainya.

Biomotor adalah kemampuan gerak manusia yang dipengaruhi oleh

kondisi sistem-sistem organ dalam. Sistem organ dalam yang dimaksud di

antaranya adalah sistem neuromuskuler, pernapasan, pencernaan, peredaran

darah, energi, tulang, dan persendian. Artinya, gerak akan terjadi bila tersedia

energi baik yang tersimpan di dalam otot maupun yang diperoleh dari luar

tubuh melalui makanan (Sukadiyanto, 2005:54). Atas dasar hal tersebut, maka

peneliti memandang penting untuk melakukan penelitian yang akan membahas

Page 20: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

6

permasalahan mengenai biomotor atlet, dengan tujuan mengetahui komponen

biomotor yang ada pada atlet taekwondo di bawah umur 14 tahun di kabupaten

Sleman. Di samping itu pembinaan untuk mempersiapkan kompetesi dan

turnamen-turnamen. Oleh karena itu, harapan pelatih dan atlet-atlet di

kabupaten Sleman harus mempersiapkan atlet yang memiliki fisik, teknik,

taktik dan mental yang sangat baik untuk bisa mencapai prestasi puncak.

Pertandingan poomsae membutuhkan seperti; kesempurnaan gerak

teknik, power yang bagus, keseimbangan, daya tahan, fleksibilitas,

konsentrasi/mental. Misalnya kesempurnaan gerak teknik yang baik pada

pertandingan poomsae pastinya akan menambah nilai sehingga dapat

memperoleh kemenangan. Pertandingan poomsae cukup lama dan menguras

tenaga, sehingga membutuhkan daya tahan yang baik, karena dengan daya

tahan yang baik maka seorang atlet taekwondo poomsae dapat mempertahan

kan performa pada saat pertandingan. Dalam jurus poomsae, terdapat gerakan-

gerakan yang membutuhkan fleksibilitas yang tinggi, karena fleksibilitas

merupakan kemampuan seseoarang untuk melakukan gerakan secara luas

melalui persendiannya secara optimal. Berdasarkan beberapa hal tersebut

masih ada satu hal yang paling penting, yaitu konsentrasi/mental, karena jurus

poomsae cukup banyak, jadi seorang atlet taekwondo poomsae membutuhkan

tingkat konsentrasi yang tinggi agar dapat menghafal jurus tersebut dengan

baik dan benar.

Atas dasar hal tersebut, maka peneliti memandang penting untuk

melakukan penelitian yang akan membahas permasalahan mengenai profil

Page 21: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

7

kondisi fisik atlet, dengan tujuan mengetahui komponen kondisi fisik penting

pada atlet taekwondo poomsae di bawah umur 14 tahun di Kabupaten Sleman.

Melihat permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti dengan judul

“Profil Kondisi Fisik Atlet Taekwondo Poomsae Putra Umur di Bawah 14

Tahun di Kabupaten Sleman”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kesegaran jasmani adalah pendukung utama dalam setiap kegiatan yang

dilakukan.

2. Kebenaran setiap gerakan baik tendangan, pukulan dan tangkisan harus

dikuasi oleh setiap taekwondoin.

3. Belum diketahui profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra di

bawah umur 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013.

C. Batasan Masalah

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

sesuai dengan kesanggupan peneliti maka penelitian ini hanya akan membahas

tentang profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14

tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013. Komponen kondisi fisik dalam

penelitian ini terdiri atas; kecepatan, kekuatan otot tungkai, power tungkai,

tinggi badan, berat badan, panjang tungkai, daya tahan, dan keseimbangan.

Page 22: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

“Bagaimana profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah

14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini,

yaitu untuk mengetahui: profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra

umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian

ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pengetahuan kondisi fisik taekwondo

khususnya mahasiswa PKO cabang taekwondo dan dapat memberikan

sumbangan ilmu bagi orang lain yang akan memperdalam penelitian tentang

biomotor taekwondo.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan sumbangan dalam perkembangan pengetahuan

untuk mengembangkan kondisi fisik dan dapat memberikan masukan pada

pelatih agar memberikan berbagai macam latihan yang meningkatkan

kondisi fisik atlet.

Page 23: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Sejarah Olahraga Taekwondo

Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi

diri dan hidupnya. Hal ini sengaja atau tidak akan memacu aktifitas fisiknya

sepanjang waktu. Dalam tumbuh dan berkembang, manusia tidak dapat

lepas dari kegiatan atau gerakan fisiknya, kapanpun dan di manapun. Pada

jaman kuno, manusia tidak memikirkan jalan lain untuk mempertahankan

dirinya kecuali dengan tangan kosong. Hal ini secara alamiah

mengembangkan teknik-teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat

itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong dikembangkan sebagai

cara untuk menyerang dan bertahan kemudian digunakan untuk membangun

kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukkan publik dalam

acara-acara ritual. Manusia mempelajari teknik-teknik bertarung dari

pengalaman melawan musuh-musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar

seni beladiri taekwondo. Pada masa lampau seni bela diri ini dikenal sebagai

Subak, Taekkyon, Takkyon, maupun beberapa nama lainnya.

Pada awal sejarah Semenanjung Korea, ada tiga suku bangsa atau

kerajaan yang mempertunjukkan kontes seni bela diri pada acara ritual

mereka. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah

Koguryo, Paekje dan Silla. Semuanya melatih para kesatria untuk dijadikan

salah satu kekuatan negara, bahkan para kesatria, yang tergabung dalam

Page 24: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

10

kekuatan militer, saat itu menjadi warga negara dengan kedudukan yang

sangat terpandang. Menurut catatan, kelompok kesatria muda yang

terorganisir seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Kaguryo,

menjadikan latihan seni bela diri sebagai salah satu subjek penting yang

harus dipelajari (Yoyok Suryadi, 2002:1-2).

Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1970an yang

pada awalnya terdapat dua aliran yang berkembang, yaitu: Federasi

Taekwondo Indonesia atau FTI dengan ketua umum Marsekal Muda TNI

Sugiri dan Persatuan Taekwondo Indonesia atau PTI dengan ketua umum

Letjen Leo Lopolisa. Perkembangan kedua aliran taekwondo ini berbeda

dimana FTI berafiliasi ke The World Taekwondo Federasi atau WTF yang

berpusat di Korea, sedangkan PTI berafiliasi ke The International

Taekwondo Federation atau ITF yang berpusat di Kanada. Oleh karena itu

atas kesepakatan bersama, kedua organisasi Taekwodo tersebut mengadakan

musyawarah Nasional Taekwondo yang pertama di Indonesia pada tanggal

28 Maret 1981 yang menghasilkan organisasi taekwondo baru yang

dinamakan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia atau PBTI. Dan sebagai

ketua umumnya ialah Letnan Jendral TNI Leo Lopolisa, dengan komposisi

pengurus diambil dari kedua organisasi yang lama. Kemudian pada sidang

Paripurna XI KONI Pusat tahun 1980, cabang olahraga taekwondo telah

diterima sebagai anggota KONI. Selaras dengan keputusan Musyawarah

Nasional I tahun 1984 Taekwondo Indonesia berafiliasi kepada The World

Page 25: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

11

Taekwondo Federation atau WTF yang bermarkas di Kukkiwon Korea

Selatan (Yoyok Suryadi, 2002:3).

2. Hakikat Taekwondo

a. Pengertian Taekwondo

Taekwondo berasal dari tiga kata yaitu “Tae” yang berarti

menghantam atau menghancurkan dengan kaki, “Kwon” yang berarti

memukul dengan tangan atau meninju dan “Do” yang berarti sistem atau

cara. Apabila digabung taekwondo bisa berarti cara atau metode untuk

membeladiri dengan menggunakan kaki dan tangan kosong (Yoyok

Suryadi, 2002:1). Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut Muye

Dobo Tongji menyebutkan: “Seni pertarungan tangan kosong (Tae Kwon

Do) adalah seni bela diri yang membangun kekutan dengan melatih

tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas

lelusa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situsi yang kritis, yang

berarti Tae Kwon Do dapat digunakan setiap saat” (Yoyok Suryadi,

2002:1-2).

Taekwondo merupakan bentuk seni beladiri yang merakyat

dimana pokok dari konsep taekwondo adalah gabungan dari kekuatan,

kecepatan dan ketepatan dalam gerak bertahan dan menyerang. Semua

gerakan dalam taekwondo membutuhkan ketelitian dan kecepatan dalam

waktu yang sama. Oleh karena itu, kesegaran jasmani dari seorang

taekwondoin sangat diperlukan untuk menampilkan gerakan baik

menendang, memukul maupun menangkis dengan sempurna. Saat ini,

Page 26: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

12

taekwondo sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia sebagai olahraga

yang populer.

Sejak Korea Taekwondo Association berdiri pada 16 September

1961, kejuaraan dunia taekwondo mulai diadakan. Di Indonesia sendiri,

Taekwondo merupakan cabang olahraga super prioritas yang diharapkan

dapat menyumbangkan banyak medali pada kejuaraan-kejuaraan tingkat

internasional seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade (Yoyok

Suryadi, 2002:23). Hal ini dapat dilihat dari dimasukannya Taekwondo

dalam program Garuda Emas dan Indonesia Bangkit.

b. Teknik-teknik Dasar Taekwondo

Teknik-teknik dasar pada Taekwondo menurut Hu-seup Song dan

Jong-o Kim (1986:39-61) (dalam Yoyok Suryadi, 2002:35), antara lain:

1) Kuda-kuda atau seogi yang terdiri atas: apseogi adalah kuda-kuda dengan posisi berjalan, kaki depan menahan 70% berat badan, apkoobi adalah kuda-kuda dengan dengan posisi kedua kaki dibuka kira-kira selebar bahu dengan membentuk sudut 45 derajat, dwitkoobi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka lebar, berat badan 90% berada pada kaki belakang. Beom seogi adalah kuda-kuda dengan posisi mirip dengan posisi harimau pada saat hendak melompat. Kaki belakang lurus, ditekuk, kaki depan agak maju, dengan posisi kaki jinjit. Keduanya membentuk sudut 45 derajat. Moa seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kaki rapat, posisi badan tegak lurus. apjoochoom adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu ke arah depan, ditekuk. Pyeonhi seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka lebar ke samping kanan kiri. Posisi ini biasanya menjadi posisi siap melakukan gerakan teknik dasar. Koa Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki disilangkan, mengangkat ujung kaki belakang (jinjit), dengan menekan kedua lutut. Haktari seogi adalah kuda-kuda dengan posisi mengangkat salah satu kaki dan meletakkannya di samping lutut yang lain. Haktari ogeum seogi adalah kuda-kuda dengan posisi sama dengan kuda-kuda haktari seogi, hanya saja kaki yang lain dibiarkan menggantung. Joochoom seogi adalah

Page 27: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

13

kuda-kuda dengan posisi membuka kedua kaki lebar ke samping, lutut ditekuk.

2) Pukulan dan Tangkisan atau makki dan jireugi yang terdiri atas: arae makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan dari arah depan. Eolgool makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan atau tendangan ke arah muka. Montong bakat makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan dari arah dalam tubuh lalu membuangnya keluar. Montong an makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan atau tendangan dari luar. Geodreo montong makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan pukulan atau tendangan dari luar. Soonal arae makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan dengan arah tangkisan ke arah kaki. Sonnal montong makki adalah tangkisan untuk menangkis serangan ke arah wajah. Eotkeoreo eolgool adalah tangkisan yang dilakukan dengan cara menyilangkan kedua tangan kedepan wajah. Jebipoom mokchigi adalah tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan arah kepala dam memukul ke arah leher lawan secara bersamaan. Momtong jireugi adalah pukulan untuk arah perut. Eolgool jireugi adalah pukulan ke arah muka atau kepala. Joochoom yeop jireugi adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi badan ke samping.

3) Tendangan atau balchagi yang terdiri atas: yeopchagi adalah tendangan menusuk ke samping. Dwitchagi adalah tendangan dengan arah kaki ke belakang badan berputar 90 derajat. Dollyochagi adalah tendangan melingkar ke samping. Yidan twieo apchagi adalah tendangan yang yang dilakukan dengan cara melompat dengan mengangkat salah satu kaki. Yidan Twieo Yeopchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara melompat dengan salah satu kaki ditekuk. Yidan twieo dwitchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara memutar tubuh 360 derajat di udara, dengan salah satu kaki, dan menendang dengan kaki yang lain. Modeumbal twieo apchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan menendangkan kedua kaki sekaligus. Yidan twieo apdollyeo chagi adalah tendangan yang dilakukan dengan kaki bersamaan. Pada saat di udara salah satu kaki menendang dengan arah tendangan ke samping. Apchagi adalah tendangan ke arah depan, dilakukan dengan cara menekuk lutut di depan dada dan melepaskan tungkai bawah kearah perut atau kepala. Apchaoligi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara mengangkat kaki lurus ke atas melebihi bahu.

Page 28: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

14

3. Hakikat Poomsae

a. Pengertian Poomsae

Menurut (Yoyok Suryadi 2002:1) istilah poomsae berasal dari

kombinasi dua kata, yaitu poom dan sae. Poomsae adalah unit yang

penting dalam sistem teknis taekwondo. Menurut buku panduan

poomsae, poomsae adalah gerakan-gerakan kombinasi yang dirancang

untuk belatih tanpa instruktur, dengan menggunakan dasar kinerja yang

tetap dari menyerang dan bertahan. Oleh karena itu poomsae memiliki

kelebihan dalam melatih teknik-teknik khusus dari teknik yang tidak

dapat dilatih melalui gerakan dasar. Poomsae dilatih bersamaan dengan

garis (line) poomsae, dan garis poomsae ini menunjukkan posisi kedua

kaki dan arah gerakan.

Sebagai satu kesatuan, poomsae dibagi menjadi dua unit sesuai

dengan klasifikasi grade poomsae. Salah satunya adalah poomsae

taegeuk yang digunakan dan dilatihkan untuk para pemula, dalam hal ini

poomsae dibagi menjadi 8 poomsae. Sementara poomsae bagi para

pemegang Dan (yudanja) dimulai dari koryo, keumgang, taebek,

pyongwon, shipjin, jitae, chunkwon, hansu dan ilyeo.

b. Sistem Pertandingan Poomsae

Peraturan pertandingan poomsae WTF Poomsae Competition

Rules & Interpretation (2012:1-10), yaitu:

1) Kriteria Penilaian (Penilaian dibuat berdasarkan peraturan WTF) a) Akurasi dari teknik poomsae

2) Akurasi dari gerak dasar 3) Detail dari setiap poomsae

Page 29: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

15

b) Presentasi 1) Keterampilan 2) Akurasi dari lintasan gerakan 3) Keseimbangan 4) Kecepatan (cepat dan lambatnya gerakan) dan kekuatan (tenaga)

c) Ekpresi 1) Kekuatan dan kelentukan gerak, kecepatan (cepat & lambatnya

gerakan), ritme/irama. 2) Ekspresi dari pengerahan tenaga

2) Metode Penilaian a) Total skor adalah 10,0 poin b) Akurasi

1) Skor dasar/awal adalah 5,0 poin. 2) Poin akan dikurangi 0,3 setiap kali kontestan melakukan sesuatu

kesalahan kecil atau tidak melakukan dengan benar gerakan dasar atau poomsae yang berhubunggan dengan itu.

3) Poin akan dikurangi 0,5 setiap kali kontestan melakukan susatu kesalahan yang diangap lebih serius daripada kasus yang sebelumnya (pengurangan 0,3 poin) dalam gerakan dasar atau yang berhubungan poomsaenya.

c) Presentasi 1) Skor dasar/awal adalah 5,0 poin 2) Keterampilan

a) Dalam keterampilan, poin akan dikurangi 0,3 setiap kali kontestan tidak memenuhi kriteria lintasan gerakan, keseimbangan, tempo dan ketepatan dalam mengunakan kekuatan.

b) Dalam keterampilan, poin akan dikurangi 0,5 setiap kali kontestan melakukan kesalahan yang diangap lebih serius daripada kasus yang sebelumnya (pengurangan 0,3) dalam lintasan gerakan, keseimbangan, tempo dan penggunakan kekuatan.

3) Ekspresi a) Dalam ekspresi, poin akan dikurangi 0,3 setiap kali

kontestan) tidak mengekspresikan kekuatan dan kelentukan, tempo (cepat dan lambatnya gerakan), ritme dan ketepatan pengerahan kekuatan tenaga.

b) Dalam ekspresi, poin akan dikurangi 0,5 setiap kali kontestan melakukan kesalahan yang dianggap lebih serius daripada kasus yang sebelumnya dalam kekuatan dan kelentukan, tempo (cepat dan lambatnya gerakan), ritme dan pengerahan kekuatan tenaga.

c) Pengurangan poin 1) Poin akan dikurangi 0,5 dari skor akhir jika kontestan

melebihi batas waktu

Page 30: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

16

2) Poin akan dikurangi 0,5 dari skor akhir jika kontestan melewati garis batas terluar.

d) Perhitungan skor/nilai 1) Baik keakuratan dan presentasi akan dievaluasi (diperhitungkan) 2) Ketika skor dihitung untuk menetapkan rata-rata skor total dari

juri-juri yang berbeda, skor yang tertinggi dan terendah yang ditampilkan dalam setiap penilaian akurasi dan presentasi tidak akan disertakan dalam perhitungkan.

3) Semua hukuman yang terakumulasi sepanjang kompetisi akan diperhitungkan dan dikurangi dari skor akhir. (Poomsae Competition Rules & Interpretation, wtf, 2006/Peraturan Pertandingan Poomsae WTF, 2006 dan interpretasinya)

e) Penjelasan standar penilaian c. Akurasi teknik poomsae

1) Akurasi dari gerakan dasar 2) Apresiasi yang komprehensif untuk kelancaran setiap gerakan, di

mana orientasi semacam itu lebih mencirikan tingkat kemahiran yang tinggi.

3) Detail setiap poomsae Elemen-elemen penting dalam poomsae terdiri dari gerakan

yang akurat dari setiap gerakan yang sudah ditetapkan, aliran dan langkah gerakan, kihap/teriakan dan sikap kuda-kuda posisi siap.

d. Presentasi 1) Keterampilan

Penguasaan keterampilan teknik berhubungan secara langsung dengan banyak latihan yang diperuntukan untuk melatih dan menyempurnakan setiap gerakkan. Pengamatan yang objektif adalah ukuran yang senbenarnya dari intensitas setiap penerapan individu terhadap latihan seseorang.

2) Ekspresi Nilai intrinsik atau internal direalisasikan melalui kesadaran

psikologis, mental, emosional dan interpretasi yang diekspresikan dan diobservasi melalui performa ekstrinsik atau jasmaniah dari poomsae. Ke dalam ekspresi yang dihasilkan dari interpretasi individu menjadi ukuran bagi tingkat kemahiran dalam penguasaan poomsae.

4. Hakikat Kondisi Fisik

a. Pengertian Kondisi Fisik

Kondisi fisik merupakan unsur yang penting dan menjadi dasar

dalam mengembangkan teknik, taktik, maupun strategi. Menurut Sajoto

(1988:57), kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat

Page 31: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

17

diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan

sebagai landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Menurut

Sugiyanto (1996:221), kemampuan fisik adalah kemampuan

memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik.

Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung mengembangkan

aktifitas psikomotor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apabila

kemampuan fisiknya memadai. Menurut Sajoto (1988:8-9), kondisi fisik

adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaan. Artinya

bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen

tersebut harus berkembang.

Status kondisi fisik dapat mencapai titik optimal jika memulai

latihan sejak usia dini dan dilakukan secara terus menerus dan

berkelanjutan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar latihan.

Status kondisi fisik seseorang dapat diketahui dengan cara penilaian yang

berbentuk tes kemampuan. Tes ini dapat dilakukan di dalam labratorium

dan di lapangan. Meskipun tes yang dilakukan di laboratorium

memerlukan alat-alat yang mahal, tetapi kedua tes tersebut hendaknya

dilakukan agar hasil penilaian benar-benar objektif.

Kondisi fisik dapat mencapai titik optimal jika latihan dimulai

sejak usia dini dan dilakukan secara terus menerus. Karena untuk

mengembangkan kondisi fisik bukan merupakan pekerjaan yang mudah,

harus mempunyai pelatih fisik yang mempunyai kualifikasi tertentu

Page 32: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

18

sehingga mampu membina pengembangan fisik atlet secara menyeluruh

tanpa menimbulkan efek di kemudian hari. Kondisi fisik yang baik

mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya mampu dan mudah

mempelajari keterampilan yang relatif sulit, tidak mudah lelah saat

mengikuti latihan maupun pertandingan, program latihan dapat

diselesaikan tanpa mempunyai banyak kendala serta dapat menyelesaikan

latihan berat. Kondisi fisik sangat diperlukan oleh seorang atlet, karena

tanpa didukung oleh kondisi fisik prima maka pencapaian prestasi

puncak akan mengalami banyak kendala, dan mustahil dapat berprestasi

tinggi.

b. Komponen Kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen-

komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan

maupun pemeliharaannya. Artinya, bahwa didalam usaha peningkatan

kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan.

Menurut Sajoto (1988:57), bahwa komponen kondisi fisik meliputi:

1) Kekuatan (strength), adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

2) Daya tahan ada 2 dua macam, yaitu: a) Daya tahan umum yaitu kemampuan seseorang dalam

mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien.

b) Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.

3) Kekuatan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang digunakan dalam waktu yang sesingkat singkatnya.

Page 33: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

19

4) Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mngerjakan gerakan keseimbangan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat singkatnya.

5) Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam penyelesaian diri untuk segala aktivitas dengan penguuran tubuh yang luas.

6) Kelincahan adalah kemampuan mengubah posisi diarea tertentu. 7) Koordinasi adalah kemampuan seseorang melakukan

bermacam- macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif.

8) Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi, dalam bermacam-macam gerakan.

9) Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan bebas terhadap sasaran.

10) Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menggapai rangsangan yang ditimbulkan melalui indera, saraf atau feeling lainya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain. Selain kesepuluh komponen kondisi fisik di atas, dalam

penelitian ini juga ditambah tiga komponen kondisi fisik, yaitu tinggi

badan, berat badan, dan panjang tungkai, seperti dijelaskan sebagai

berikut;

1) Tinggi Badan

Suharno (1985:2) menyatakan bahwa salah satu faktor

pencapaian prestasi yang optimal adalah bentuk tubuh, proporsi tubuh

yang selaras dengan macam olahraga yang diikuti. Tinggi badan

merupakan salah satu aspek yang signifikan bagi seorang atlet untuk

dapat mengembangkan keahliannya dalam berbagai cabang olahraga.

Menurut tim Anatomi (2003) tinggi badan adalah jarak maksimum

dari vertex ke telapak kaki, cara mengukur tinggi badan dapat

dilakukan dengan cara subjek menanggalkan alas kaki kemudian

berdiri tegak membelakangi batang pengukur vertikal (stadiometer)

Page 34: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

20

dengan kedua tumit rapat punggung dan bagian belakang kepala

menyentuh batang pengukur vertikal, kepala sedikit mendongak ke

atas sebagai bidang frankort harus mendatar. Pengukuran dimulai dari

vertex sampai dengan telapak kaki (permukaan lantai), kemudian

dicatat dengan satuan centimeter ataupun inci. Alat yang diperlukan

adalah stadiometer.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Kevin Norton (1996:29)

menyatakan bahwa “Stadiometer is the instrument used for measuring

stature and sitting height. It is usually attached to a wall so that

subjects can be aligned vertically in the appropriate manner.” Jika

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: “Stadiometer

merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur tinggi badan

dan ketinggian duduk. Biasanya alat diletakkan ke dinding sehingga

subjek dapat disejajarkan secara vertikal dengan cara yang benar.

Poernomo (1981:32) berpendapat untuk mengukur tinggi

badan sebaiknya dilakukan pagi hari atau sebelum pelajaran dimulai,

karena keadaan anak masih segar, bila dijalankan pada waktu istirahat

maka mereka sudah lelah, otot-otot sudah kendor, tidak berdiri tegap,

maka hasilnya akan lebih rendah dari tinggi sebenarnya. Selanjutnya

Arif Sarifudin dan Muhadi (1991:46) menyatakan bahwa orang yang

memiliki postur badan tinggi umumnya anggota badannya seperti

lengan dan tungkai juga panjang yang dapat mempengaruhi sudut

pandang pukulan. Terdapat beberapa cabang olahraga yang lebih

Page 35: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

21

menguntungkan apabila didominasi atlet-atlet yang berpostur tinggi,

khususnya yaitu cabang olahraga yang dalam permainannya

menggunakan net misalnya: bola voli, tenis lapangan, bulutangkis,

tenis meja, dan lain sebagainya.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa tinggi badan merupakan jarak maksimum antara telapak kaki

sampai kepala. Tinggi badan dapat diukur menggunakan stadiometer

yang diletakkan di dinding, seseorang yang akan diukur tinggi

badannya berdiri di dekat dinding dengan posisi tubuh tegap dan tumit

rapat, dan kepala sedikit mendongak ke atas. Ketika hendak mengukur

tinggi badan seseorang sebaiknya dilakukan dipagi hari, hal tersebut

dikarenakan apabila di siang hari pada umumnya seseorang sudah

lelah, otot-otot sudah kendor dan tidak berdiri tegap, maka hasilnya

akan lebih rendah dari tinggi sebenarnya.

Menurut Barry L. Johnson (1986:60) mengukur tinggi badan

satu-satunya peralatan yang diperlukan yaitu letak dari suara pita ukur

(stadiometer) dipasang pada permukaan yang datar. Untuk mengukur

subjek tanpa alas kaki berdiri dengan punggung membelakangi

stadiometer, setelah itu bidang atas dimiringkan dan horizontal di atas

ketinggian kepala. Pada umumnya dihubungkan pada suatu dinding

sehingga subjek dapat dibariskan dengan tagak lurus (vertical) dengan

cara yang sesuai.

Page 36: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

22

Gambar 1. Pose Pengukuiran Tinggi Badan

(Kevin Norton, 1996:28)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa untuk mengukur

tinggi badan seseorang pada posisi berdiri secara anatomis, dapat

diukur dari kepala bagian atas sampai ke telapak kaki bagian bawah.

2) Berat Badan

Berat badan adalah salah satu ukuran antropometri yang sudah

digunakan sejak lama dalam penentuan status gizi khususnya pada

orang dewasa. Ukuran antropometri ini memberikan gambaran tentang

massa tubuh seseorang. Sebagai indikator dalam penilaian status gizi,

berat badan biasanya dinyatakan sebagai indeks dengan ukuran

antropometri lainnya, misalnya berat badan untuk tinggi badan

(BB/TB) dan berat badan untuk umur (BB/U).

Berat badan seseorang dibentuk oleh beberapa komponen

seperti cairan tubuh, organ tubuh, lemak, otot dan tulang dengan

komposisi yang berbeda-beda untuk setiap komponen. Komposisi

lemak biasanya lebih banyak pada wanita dibandingkan pria dan pada

Page 37: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

23

olahragawan biasanya memiliki komposisi otot yang lebih banyak dari

yang bukan olahragawan.

Sebagai ukuran antropometri yang dipengaruhi oleh beberapa

faktor, berat badan seseorang mudah mengalami perubahan, baik

mengalami peningkatan maupun penurunan yang dapat dipengaruhi

pada perubahan status gizi dan derajat kesehatan pada orang dewasa,

maka pemantauan terhadap berat badan sangat diperlukan.

Pada usia-usia remaja antara 10-20 tahun berat badan selalu

menjadi faktor-faktor yang berpengaruh pada bentuk tubuh. Pola

makan yang tidak baik mengakibatkan berat badan menjadi lebih

besar atau obesitas, atau gizi yang kurang mengakibatkan badan

menjadi kurus, selain itu juga akibat faktor proporsi tulang dan otot

yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Pengendalian berat badan dikatakan berhasil jika seseorang

dapat mencapai berat badan yang dianggap ideal untuk orang

seusianya. Berdasarkan berat badan ideal inilah dapat diketahui

bagaimana status gizi dan tingkat kesehatan seseorang. Seseorang

dikatakan memiliki berat badan berlebih atau overweight bila

memiliki berat badan di atas berat badan idealnya sekitar 10-20%,

sedangkan lebih dari 20% orang tersebut dikatakan obesitas. Berat badan

ideal seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan keturunan.

Page 38: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

24

3) Panjang Tungkai

Panjang tungkai adalah jarak vertikal antara telapak kaki

sampai dengan pangkal paha yang diukur dengan cara berdiri tegak.

Panjang tungkai sebagai bagian dari postur tubuh memiliki hubungan

yang sangat erat dalam kaitannya sebagai pengungkit disaat

menendang bola. Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak

bawah memiliki peran penting dalam unjuk kerja olahraga. Sebagai

anggota gerak bawah, panjang tungkai berfungsi sebagai penopang

gerak anggota tubuh bagian atas, serta penentu gerakan baik dalam

berjalan, berlari, melompat maupun menendang.

Panjang tungkai melibatkan tulang-tulang dan otot-otot

pembentuk tungkai baik tungkai bawah dan tungkai atas. Tulang-

tulang pembentuk tungkai meliputi tulang-tulang kaki, tulang tibia

dan fibula, serta tulang femur (Raven, 1981:14). Anggota gerak bawah

dikaitkan pada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul,

meliputi: (1) tulang pangkal paha (Coxae), (2) tulang paha (Femur),

(3) tulang kering (Tibia), (4) tulang betis (Fibula), (5) tempurung lutut

(Patela), (6) tulang pangkal kaki (Tarsalia), (7) tulang telapak kaki

(Meta Tarsalia), dan (8) Ruas jari-jari kaki (Phalangea) (Syaifuddin,

1996:31).

Menurut Imam Hidayat (1999:255) bahwa tungkai merupakan

anggota tubuh (ekstremitas) bagian bawah dan terdiri dari tungkai atas

(femur), tungkai bawah (tibia dan fibula) dan kaki. Sedangkan kaki

Page 39: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

25

meliputi pergelangan kaki (ankle/tarsus), tapak kaki (metatarsus), dan

lima jari kaki (phalangeus)”. Jadi, Panjang tungkai secara ringkas

dapat dikatakan sebagai jarak vertikal antara telapak kaki sampai

dengan pangkal paha yang diukur dengan cara berdiri tegak. Panjang

tungkai sebagai bagian dari postur tubuh memiliki hubungan yang

sangat erat dalam kaitannya sebagai pengungkit disaat menendang

bola. Tungkai sebagai anggota tubuh bagian bawah (lower body)

berfungsi sebagai penahan badan.

Adapun fungsi dari tungkai menurut Tim Anatomi FIK UNY

(2003:10) “Tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, menahan

berat badan bagian atas, dapat memindahkan tubuh (bergerak), dapat

menggerakkan tubuh ke arah atas dan lainnya”. Panjang tungkai

diperlukan dalam olahraga sepakbola, karena pemain sepakbola yang

mempunyai tungkai panjang memiliki busur sebaran yang lebih

panjang dibandingkan dengan yang memiliki tungkai pendek pada

derajat sudut yang sama, sehingga ayunan kaki menjadi lebih lebar

pada saat perkenaan terhadap bola (impact). Mengenai keuntungan

panjang tungkai dan besarnya sebaran sudut, dalam tendangan jauh

(long passing), menurut Imam Hidayat (1999:91) pada suatu gerak

rotasi, titik materi yang mengikuti gerak tersebut, kecepatan liniernya

berbanding lurus dengan jari-jarinya, maka kalau r makin besar, V

makin besar juga, dan kalau r makin kecil, V makin kecil juga”. Oleh

karena, hasil long passing salah satunya dapat disebabkan oleh

Page 40: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

26

panjang tungkai. Sehingga diduga bahwa panjang tungkai mempunyai

hubungan terhadap hasil jarak long passing pada permainan

sepakbola.

Otot-otot pembentuk tungkai yang terlibat pada pelaksanaan

menendang adalah otot-otot anggota gerak bawah. Otot-otot anggota

gerak bawah terdiri dari beberapa kelompok otot, yaitu: (1) otot

pangkal paha, (2) otot tungkai atas, (3) otot tungkai bawah dan (4) otot

kaki (Raven, 1981:14). Otot-otot penggerak tungkai atas, mempunyai

selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata. Otot-otot

tungkai atas menjadi tiga golongan, yaitu: (1) otot abduktor, meliputi

(a) muskulus abduktor maldanus sebelah dalam, (b) muskulus

abduktor brevis sebelah tengah, dan (c) muskulus abduktor longus

sebelah luar. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus

abduktor femoralis, dengan fungsi menyelenggarakan gerakan

abduksi tulang femur; (2) muskulus ekstensor, meliputi: (a) muskulus

rektus femoris, (b) muskulus vastus lateralis eksternal, (c) mus-kulus

vastus medialis internal, (d) muskulus vastus inter medial; dan (3) otot

fleksor femoris, meliputi: (a) biceps femoris berfungsi

membengkokkan pada dan meluruskan tungkai bawah, (b) muskulus

semi membranosis berfungsi membengkokkan tungkai bawah, (c)

muskulus semi tendinosus berfungsi membengkokkan urat bawah serta

memutar ke dalam, (d) musculus sartorius berfungsi untuk exsorotasi

femur, memutar keluar pada waktu lutut mengetul, serta membantu

Page 41: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

27

gerakan flexsi femur dan membengkokkan keluar (Syaifuddin,

1996:56).

Otot-otot penunjang gerak tungkai bawah, terdiri dari: (1)

muskulus tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat pinggir kaki

sebelah tengah dan membengkokkan kaki, (2) musculus ekstensor

falangus longus berfungsi meluruskan jari kaki, (3) otot kedang

jempol berfungsi untuk meluruskan ibu jari, (4) tendon arkiles

berfungsi untuk meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan

tungkai bawah lutut, (5) otot ketul empu kaki panjang berpangkap

pada betis, uratnya melewati tulang jari berfungsi membengkokkan

empu kaki, (6) otot tulang kering belakang melekat pada tulang kaki

berfungsi membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di

sebelah dalam, (7) otot kedang jari bersama terletak di punggung kaki

berfungsi untuk meluruskan jari kaki (Syaifuddin, 1996:56-57).

Gambar 2. Struktur Anatomi Tungkai

(http://www.google.co.id/search?hl=id&noj=1&biw=1280&bih=677&q=hakekat+panjang+tungkai+tendangan+jarak+jauh&oq)

Page 42: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

28

5. Hakikat Biomotor

a. Pengertian Kemampuan Biomotor

Menurut Sukadiyanto (2011:57) biomotor adalah kemampuan

gerak manusia yang dipengaruhi oleh kondisi sistem-sistem organ dalam.

Sistem organ dalam yang dimaksud di antaranya adalah sistem

neuromuskuler, pernapasan, pencernaan, peredaran darah, energi, tulang,

dan persendian. Artinya, gerak akan terjadi bila tersedia energi baik yang

tersimpan di dalam otot maupun yang diperoleh dari luar tubuh melalui

makanan. Semua sistem organ dalam tubuh tersebut sangat berperan pada

saat pemrosesan energi yang terjadi di dalam otot sehingga menimbulkan

gerak. Dengan demikian komponen biomotor adalah keseluruhan kondisi

fisik dari olahragawan. Oleh karena hampir semua aktivitas gerak dalam

olahraga selalu mengandung unsur-unsur kekuatan, durasi, kecepatan,

dan gerak kompleks yang memerlukan keluasan gerak persendian

(Bompa, 1994:47).

Menurut Bompa dalam Sukadiyanto (2011:57) kemampuan dasar dari biomotor olahragawan meliputi kekuatan, ketahanan, kecepatan, koordinasi, dan fleksibilitas. Adapun komponen-komponen yang lain merupakan perpaduan dari beberapa komponen sehingga membentuk satu peristilahan sendiri. Di antaranya, seperti; power merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan, kelincahan merupakan gabungan dari kecepatan dan koordinasi. Namun secara garis besar komponen biomotor dipengaruhi oleh kondisi dua hal, yaitu: (1) kebugaran energi (energy fitnes), dan (2) kebugaran otot (muscular fitnes). Kebugaran energi terdiri atas kapasitas aerobik dan kapasitas anaerobik. Dalam pembahasan kebugaran energi selalu berkaitan erat dengan pembahasan tentang kebugaran otot, yaitu mengenai komponen biomotor ketahanan atau daya tahan. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat diambil kesimpulan

Page 43: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

29

bahwa pengertian kemampuan biomotor adalah kecakapan gerak yang

dimiliki seorang atlet yang dipengaruhi oleh sistem organ dalam. Sistem

organ dalam yang dimaksudkan seperti neuromuskular, pernafasan,

peredaran darah, sistem energi, tulang dan persendian.

Cholik dan Maksum (2007:51) menjelaskan bahwa kebugaran

jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa

mengalami kelahan yang berarti, sedangkan menurut Sudarno (1992:9)

kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu menunaikan

tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang

berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga baik untuk mengatasi

cadangan mendadak maupun yang darurat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk

menjalankan pekerjaan sehari-hari dengan ringan dan mudah tanpa

merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan

tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain. Kemampuan ini merupakan

dasar dan merespon dengan baik untuk pelatihan. Karena kemampuan ini

mempengaruhi bagaimana tubuh bergerak mereka diberi nama

"kemampuan biomotor". Kemampuan biomotor adalah komponen

kebugaran fisik secara keseluruhan dan pemahaman tentang hubungan

antar komponen yang memungkinkan pelatih untuk merencanakan

pelatihan lebih efektif. Komponen-komponen kondisi fisik taekwondo

dalam penelitian ini adalah: kekuatan otot tungkai, power tungkai, tinggi

Page 44: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

30

badan, berat badan, panjang tungkai, daya tahan aerobik, keseimbangan.

4) Kekuatan otot tungkai

Kekuatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam unjuk kerja dan sangat menentukan kualitas kondisi fisik

seseorang dan sangat dibutuhkan di hampir semua cabang olahraga,

kekuatan adalah kemampuan dari otot atau sekelompok otot untuk

mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitasnya

(Suharno, 1985:24).

Harsono (1988:176) menyatakan bahwa kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena: (1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas, (2) kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet/orang dari kemungkinan cidera, dan (3) kekuatan dapat mendukung kemampuan kondisi fisik yang lebih efisien, meskipun banyak aktivitas olahraga yang lebih memerlukan kelincahan, kelentukan, kecepatan, daya ledak dan sebagainya. Namun faktor-faktor tersebut tetap dikombinasikan dengan faktor kekuatan agar memperoleh hasil yang baik. Menurut Suharno (1985:25) kekuatan ada tiga macam yaitu:

kekuatan maksimal, kekuatan daya ledak, dan power endurance (kuat

dan tahan lama).

a. Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot dalam konsentrasi maksimal serta dapat melawan/menahan beban yang maksimal pula.

b. Kekuatan daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh.

c. Power endurance (kuat dan tahan lama) adalah kemampuan tahan lamanya kekuatan otot untuk melawan tahanan beban yang tinggi intensitasnya.

Salah satu faktor yang berperan dalam pencapaian tendangan

adalah faktor kondisi fisik kekuatan otot tungkai. Dengan kata lain

Page 45: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

31

untuk mencapai tendangan harus ada unsur kondisi fisik terutama

kekuatan otot tungkai yang digunakan untuk mengangkat paha dan

menolak pada saat menendang. Kekuatan otot tungkai ini digunakan

saat lari, dan menendang, dengan otot tungkai yang kuat maka

tendangan akan semakin kuat. Seorang atlet taekwondo harus

memiliki kaki yang kuat, pergelangan kaki yang kuat, lutut yang kuat

dan tungkai yang kuat agar dapat memikul badan yang berat. Dalam

pencapaian kecepatan tendangan, kekuatan otot tungkai sangat

berpengaruh. Karena otot merupakan faktor pendukung kemampuan

seseorang untuk melangkahkan kaki. Faktor tersebut harus benar-

benar diperhatikan secara seksama melalui pembinaan secara dini,

serta memperhatikan postur tubuh, yang meliputi: (a) ukuran tinggi

badan dan panjang tubuh, (b) ukuran besar, lebar dan berat tubuh, (c)

samato type, (bentuk tubuh: endomorphy, mesomorphy, dan

ectomorphy) (Sajoto, 1988:11-13).

Besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap

kekuatan otot. Para ahli fisiologi berpendapat bahwa pembesaran otot

itu disebabkan oleh bertambah luasnya serabut otot akibat suatu

latihan. Makin besar serabut-serabut otot seseorang, makin kuat pula

otot tersebut (Sajoto, 1988:111). Kekuatan atau strength merupakan

komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan

seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban

dalam waktu kerja tertentu (Sajoto, 1988:58). Menurut Harsono

Page 46: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

32

(1988:176) kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan

tegangan terhadap suatu tahanan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:973) tungkai

adalah “kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah)”. Kekuatan

otot yang dimaksud penulis yaitu kemampuan otot tungkai untuk

mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja

tertentu. Kekuatan otot tungkai disini yaitu kemampuan seseorang

dalam menggunakan sekelompok otot untuk melakukan gerakan

menendang.

Kekuatan ada beberapa macam, di antaranya menurut Bompa

(1994:35) adalah; (1) kekuatan umum, (2) kekuatan khusus, (3)

kekuatan maksimal, (4) kekuatan ketahanan (ketahanan otot), (5)

kekuatan kecepatan, (6) kekuatan absolut, (7) kekuatan relatif, dan (8)

kekuatan cadangan.

Ini berarti otot yang mempunyai volume besar kekuatannya

juga besar, “umumnya diketahui suatu otot dipengaruhi oleh unsur

struktural otot itu, khususnya volume. Telah diketahui bahwa kekuatan

otot meningkat sesuai dengan volume otot” (Strauss, 1988:7). Berkat

latihan dan pembinaan secara teratur dan terus menerus akan diperoleh

kekuatan, yang berarti seseorang akan dapat memanfaatkan sesuai

dengan gerakan teknik yang dikehendaki.

Page 47: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

33

5) Power Tungkai

Menurut Harsono (1988:24) power adalah produk dari

kekuatan dan kecepatan. Power adalah kemampuan otot untuk

mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat.

Sedangkan menurut Sukadiyanto (2011:117) power adalah hasil kali

antara kekuatan dan kecepatan. Artinya bahwa latihan kekuatan dan

kecepatan sudah dilatihkan terlebih dahulu, walaupun dalam setiap

latihan kekuatan dan kecepatan sudah ada unsur latihan power.

Menurut Syaifudin (1996:60) bahwa tungkai terdiri atas

tungkai atas, yaitu pangkal paha sampai lutut, dan tungkai bawah yaitu

lutut sampai pergelangan kaki. Dari uraian di atas dapat diartikan

bahwa kekuatan otot tungkai adalah komponen kondisi fisik yang

menyangkut masalah kemampuan mengangkat atau menahan beban

seorang atlet pada saat menggunakan otot tungkai atau kaki. Secara

keseluruhan tulang tungkai berjumlah 31 buah, yaitu: 1 os koxsa

(tulang pangkal paha), 1 os femur (tulang paha), 1 os tibia (tulang

kering), 1 os fibula (tulang betis), 1 os patella (tulang lutut), 7 os

tarsal (tulang pergelangan kaki), 5 os metatarsalia (tulang telapak

kaki), 14 os falang (tulang jari-jari kaki).

Power banyak digunakan pada cabang olahraga yang

menggunakan unsur kecepatan dan kekuatan sebagai komponen

biomotor utama. Cabang olahraga yang banyak menggunakan power

dalam melakukan aktivitasnya, misalnya adalah: bola voli, bela diri,

Page 48: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

34

bola basket, tenis lapangan, bulutangkis, atletik (sprinter, lompat,

lempar, dan lain lain), sepak bola, renang dan lain sebagainya.

Latihan power dapat dilakukan dengan berbagai macam, baik

dengan alat maupun tanpa alat. Latihan dengan alat yang sering

dibahas dalam komponen biomotor kekuatan bisa dilakukan di pusat-

pusat kebugaran maupun dengan peralatan yang sudah dimodifikasi,

sedangkan yang tidak dengan alat biasanya menggunakan berat badan

sendiri dan lebih populer disebut dengan plyometrik.

Menurut Junusul Hairy (2004:123) power adalah komponen

kebugaran jasmani yang berhubungan dengan laju ketika seseorang

melakukan kegiatan, atau power merupakan hasil dari X percepatan

(power: force x velocity). Kemampuan untuk mengarahkan upaya

eksplosif (mendadak) semaksimal mungkin. Dapat disimpulkan

bahwa power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

kekuatan maksimal, dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang

sesingkat mungkin. Sehingga jika seseorang memiliki kemampuan

yang lebih dan dalam waktu yang relatif singkat, berarti memiliki

power yang baik (Rusli Lutan, 2002: 71).

Tabel 1. Contoh Menu Latihan Power Intensitas Volume t.r & t.i Irama Frekuensi

: 30-60% dari kekuatan maksimal (1RM), 30% untuk pemula dan 60% untuk atlet terlatih

: 3 set/sesi dengan 15-20 repetisi/set : lengkap (1:4) dan (1:6) : secepat mungkin (eksplosif) : 4x/ minggu

(Sukadiyanto, 2011)

Page 49: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

35

6) Daya Tahan (endurance)

Daya tahan merupakan salah satu komponen biomotor

utama/dasar dalam setiap cabang olahraga. Komponen biomotor daya

tahan pada umumnya digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui

tingkat kebugaran jasmani (physical fitnes) olahragawan.

Menurut Sukadiyanto (2005:57) pengertian daya tahan ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau sekelompok dalam jangka waktu tertentu, sedangkan pengertian daya tahan dari sistem energi adalah kemampuan kerja organ-organ tubuh dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan dua pengertian tersebut maka daya tahan didefinisikan sebagai kemampuan peralatan organ tubuh untuk melawan kelelahan selama berlangsungnya aktivitas atau kerja.

Menurut Bompa (1994:288-289) ada dua jenis daya tahan,

yaitu: (1) daya tahan umum, dan (2) daya tahan khusus. Ditinjau dari

lama kerja/jangka waktu daya tahan dibedakan menjadi: (1) daya

tahan jangka panjang, (2) daya tahan jangka menengah, (3) daya tahan

jangka pendek, (4) daya tahan otot, dan (5) daya tahan kecepatan.

Ketahanan berdasarkan atas penggunaan sistem energi di

bedakan menjadi ketahanan aerobik, ketahanan anaerobik alaktik, dan

ketahanan anaerobik laktik. Aerobik adalah aktivitas yang

memerlukan bantuan oksigen (O2). Anaerobik adalah aktivitas yang

tidak memerlukan bantuan oksigen. Anaerobik laktik cirinya selama

aktivitas berlangsung menghasilkan asam laktat, sedang yang alaktik

tidak menghasilkan asam laktat selama berlangsung aktivitas.

Ketahanan aerobik adalah kemampuan seseorang untuk

mengatasi beban latihan dalam jangka waktu lebih dari 3 (tiga) menit

Page 50: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

36

secara terus menerus. Ketahanan anaerobik laktik adalah kemampuan

seseorang untuk mengatasi beban latihan dengan intensitas maksimal

dalam jangka waktu antara 10 detik sampai 120 detik. Sedang

ketahanan anaerobik alaktik adalah kemampuan seseorang untuk

mengatasi beban latihan dengan intensitas maksimal dalam jangka

waktu kurang dari 10 detik.

Menurut Sukadiyanto (2011:58) tujuan dari latihan daya tahan adalah untuk meningkatkan kemampuan olahragawan agar dapat mengatasi kelelahan selama aktivitas berlangsung. Kelelahan yang dimaksud adalah kelelahan baik secara fisik maupun psikis. Latihan daya tahan akan berdampak pada kualitas sistem kardiovaskuler, pernafasan dan sistem peredaran darah. Faktor utama keberhasilan dalam latihan dan pertandingan olahraga dipengaruhi oleh tingkat kemampuan olahragawan dalam menghambat proses terjadinya kelelahan. Olahragawan yang memiliki daya tahan yang baik tentu akan mampu melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti dalam jangka waktu relatif lama.

Lebih lanjut menurut Sukadiyanto (2011:58) beberapa keuntungan yang diperoleh olahragawan yang memiliki kemampuan daya tahan yang baik di antaranya atlet akan mampu; (a) menentukan irama dan pola permainan, (b) memelihara atau mengubah irama dan pola permainan sesuai dengan yang diinginkan, dan (c) berjuang secara ulet dan tidak mudah menyerah selama bertanding.

Hubungan antara ketahanan dan kinerja (penampilan) fisik

olahragawan di antaranya adalah menambah: kemampuan untuk

melakukan aktivitas kerja secara terus-menerus dengan intensitas yang

tinggi dalam jangka waktu yang lama, kemampuan memperpendek

waktu pemulihan (recovery) terutama pada cabang olahraga

pertandingan dan permainan, kemampuan untuk menerima beban

latihan yang lebih berat, lebih lama, dan bervariasi.

Page 51: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

37

Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan ketahan menurut

Bompa (1994) dalam Sukadiyanto (2011:61) yaitu sistem saraf pusat,

kemauan olahragawan, kapasitas aerobik, kapasitas anaerobik, dan

kecepatan cadangan. Sedangkan menurut Fox (1992:46)

menambahkan faktor yang mempengaruhi latihan ketahanan adalah

intensitas, frekuensi, durasi latihan, faktor keturunan, usia dan jenis

kelamin.

Metode latihan ketahanan adalah suatu cara yang dilakukan

untuk meningkatkan ketahanan olahragawan. Sasaran dalam melatih

komponen biomotor ketahanan selalu melibatkan kebugaran energi

dan kebugaran otot, sehingga sasaran latihannya tidak dapat

dipisahkan secara mutlak keduanya. Dalam melatih ketahanan dengan

sasaran kebugaran energi, maka pertahapan yang dilakukan menurut

piramida latihan. Oleh karena unsur ketahanan merupakan komponen

biomotor dasar yang melandasi latihan untuk mengembangkan

berbagai kemampuan biomotor yang lain.

7) Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan menmpertahankan sikap

tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Bergantung pada

kemampuan integrasi antara indera pengelihatan, pusat keseimbangan

(kanalis semi lunaris) dan reseptor pada otot (Depdiknas, 2000:57).

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem

neuromuscular kita dalam kondisi statis atau mengkontrol sistem

Page 52: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

38

neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien

ketika kita bergerak (Harsono, 1988:223).

Terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis

dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan

untuk menjaga keseimbangan dalam keadaan diam, sedangkan

keseimbangan dinamis adalah kemampuan menjaga keseimbangan

dalam keadaan bergerak, misalnya berlari, berjalan, melompat, dan

lain sebagainya. Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting

karena digunakan dalam aktifitas sehari-hari misalnya berjalan,

berlari, dan sebagian besar olahraga dan permainan

b. Fungsi Kemampuan Biomotor

Menurut Cureton yang dikutip oleh Toho dan Gusril (2004:51),

menyatakan fungsi kondisi fisik yang utama kemampuan motorik adalah

untuk mengembangkan kesanggupan dan kemampuan setiap individu

yang berguna untuk mempertinggi daya kerja. Dengan mempunyai

kemampuan gerak motorik yang baik, setiap individu mempunyai

landasan untuk menguasai tugas ketrampilan motorik yang khusus.

Keterampilan gerak fisik yang diperoleh melalui latihan bukan

hanya untuk menguasai cabang olahraga tertentu atau menjadi atlet

berprestasi saja, selain itu sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Gerakan keterampilan merupakan salah satu kategori gerakan yang

ketika melakukannya diperlukan koordinasi dan kontrol tubuh secara

keseluruhan atau sebagian. Koordinasi dan kontrol tubuh yang baik akan

Page 53: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

39

meningkatkan keterampilan gerak. Oleh sebab itu, seseorang yang

memiliki kemampuan gerak motorik yang baik akan lebih mudah

melakukan tugas geraknya, baik secara kualitas maupun kuantitas, serta

mampu bertahan lebih lama dalam aktivitas yang intensif dan efektif jika

dibandingkan dengan seseorang yang tingkat kemampuan motoriknya

rendah.

Keterampilan psikomotor berhubungan dengan gerak yang benar,

kecepatan gerakan sesuai tujuan yang akan dicapai, serta penggunaan

tenaga yang minimal dengan pencapaian hasil yang maksimal. Dari

uraian diatas maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa kemampuan

motorik dan kondisi fisik yang baik memiliki fungsi dan peranan yang

penting dalam proses peningkatan prestasi puncak dalam olahraga.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan untuk mendukung kajian

teoritik yang dikemukakan, sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk

membuat kerangka berpikir. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini di

antaranya:

1. Anung Baskoro Budi Nugroho (2010) yang berjudul “Profil Kondisi Fisik

Pemain Sepak Bola Ekstrakurikuler SMP N 2 Pandak Bantul Tahun Ajaran

2009/2010”. Penelitian ini dilakukan dengan teknik yang disesuaikan

dengan cabang sepak bola yaitu macam pengukurannya meliputi: (1) Tes

lari 50 meter, (2) Tes shutle run 6 x 10 meter, (3) Tes duduk dan meraih (sit

and reach test), (4) Tes sit up 60 detik, (5) Tes loncat tegak (vertical jump),

Page 54: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

40

(6) Tes kekuatan otot tungkai, (7) Tes lari multi tahap (multistage test). Sari

hasil penelitian, maka diperoleh Profil Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola

Ekstrakurikuler SMP N 2 Pandak Bantul Tahun Ajaran 2009/2010 secara

umum di simpulkan kedalam kategori sedang. Dari penelitian sample

penelitian sebanyak 32 orang terdapat 17 orang atau 53,125% memiliki

kemampuan fisik dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil perhitungan

data maka dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi fisik dalam kategori

sedang. Untuk komponen fisik yang paling menonjol adalah kelentukan

(flexibitity), dan daya tahan otot lokal (local endurence), sedangkan

komponen kondisi fisik yang lemah adalah kecepatan (speed), daya ledak

otot tungkai (power), kekuatan otot tungkai (strenght), dan daya tahan

umum (general endurence). Adapun penjabarannya sebagai berikut:

kategori baik sekali 0 orang atau 0.0%, kategori baik 13 orang atau

40.624%, katgori sedang 17 orang atau 53.125%, kategori kurang 2 orang

atau 6.25% dan kategori kurang sekali 0 orang atau 0.0%.

2. Sudarmo (2007) yang berjudul “Kondisi Fisik Atlet Hockey Tim Jawa

Tengah Tahun 2007”. Penelitian ini dilakukan dengan teknik yang

disesuaikan dengan cabang hockey yaitu macam pengukurannya meliputi:

(1) Tes lari 30 meter, (2) Tes lari 300 meter, (3) Tes lari 1600 meter, (4)

Triple hop (kanan dan kiri), (5) Bola medicine, (6) sit and reach, (7) sit-up,

(8) back dynamometer, (9) leg dynamometer, (10) hand grip (kiri dan

kanan), (11) push dynamometer, (12) pull dynamometer, (13) shutle run.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat kondisi fisik atlet hokey

Page 55: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

41

putra tim Jawa Tengah tahun 2007 rata-rata masuk dalam kategori sedang, 9

atlet dari 15 atlet yang mengikuti tes kondisi fisik. Data tersebut diperoleh

dari tes dan pengukuran yang dilakukan oleh atlet hokey putra tim Jawa

Tengah tahun 2007 dari 13 jenis tes kondisi fisik. Dari hasil penelitian

diperoleh bahwa dari 13 macam tes macam tes kondisi fisik yang dilakukan,

diperoleh hanya tes shutle run yang masuk dalam kategori baik sekali,

sedangkan pada tes kondisi fisik yang lainnya rata-rata masuk dalam

kategori sedang dan kurang.

C. Kerangka Berpikir

Menurut Sukadiyanto (2011: 57) biomotor adalah kemampuan gerak

manusia yang dipengaruhi oleh kondisi sistem-sistem organ dalam. Sistem

organ dalam yang dimaksud di antaranya adalah sistem neuromuskuler,

pernapasan, pencernaan, peredaran darah, energi, tulang, dan persendian,.

Artinya, gerak akan terjadi bila tersedia energi baik yang tersimpan di dalam

otot maupun yang diperoleh dari luar tubuh melalui makanan. Semua sistem

organ dalam tubuh tersebut sangat berperan pada saat pemrosesan energi yang

terjadi di dalam otot sehingga menimbulkan gerak. Dengan demikian

komponen biomotor adalah keseluruhan kondisi fisik dari olahragawan. Oleh

karena hampir semua aktivitas gerak dalam olahraga selalu mengandung unsur-

unsur kekuatan, durasi, kecepatan, dan gerak kompleks yang memerlukan

keluasan gerak persendian (Bompa, 1994: 36).

Menurut Bompa dalam Sukadiyanto (2011:57) kemampuan dasar dari

biomotor olahragawan meliputi kekuatan, ketahanan, kecepatan, koordinasi,

Page 56: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

42

dan fleksibilitas. Adapun komponen-komponen yang lain merupakan

perpaduan dari beberapa komponen sehingga membentuk satu peristilahan

sendiri. Di antaranya, seperti; power merupakan gabungan dari kekuatan dan

kecepatan, kelincahan merupakan gabungan dari kecepatan dan koordinasi.

Kondisi fisik atlet hendaknya disadari oleh para pelatih dan juga atlet

itu sendiri. Perlunya mengetahui kondisi fisik atlet bagi pelatih yaitu agar

seorang pelatih dapat merencanakan program latihan berikutnya. Sedangkan

untuk atlet sendiri, agar seorang atlet dapat mengetahui seberapa besar

kemampuan fisik yang dimilikinya. Kondisi fisik ini sangat penting karena

dapat pengaruh pula pada saat pertandingan. Kondisi fisik ini terdiri atas; tinggi

badan, berat badan, panjang tungkai, daya tahan, kekuatan, kelincahan,

kecepatan, maupun kelentukan.

Taekwondo merupakan olahraga yang membutuhkan kemampuan

biomotor yang baik. Untuk itu perlu adanya latihan-latihan yang dapat

meningkatkan biomotor. Untuk dapat melakukan teknik dasar dengan benar

diperlukan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam berlatih membutuhkan

kesegaran jasmani yang tinggi agar Taekwondoin dapat melaksanakan semua

materi latihan yang diberikan dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Page 57: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

43  

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

semata-mata bertujuan mengetahui keadaan objek atau peristiwa tanpa suatu

maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum

(Sutrisno Hadi, 1991:3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survei, sedangkan teknik dan pengumpulan data menggunakan tes dan

pengukuran. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari kekurangan-

kekurangan secara faktual (Suharsimi Arikunto, 2006:56). Sesuai dengan

masalah dan tujuan penelitian yang dikaji, secara spesifik penelitian ini ingin

meneliti bagaimana profil kondisi fisik atlet taekwondo Poomsae putra umur di

bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu profil kondisi fisik. Komponen

kondisi fisik terdiri atas, kekuatan otot tungkai, power tungkai, kelincahan,

daya tahan, kecepatan reaksi, keseimbangan. Secara operasional variabel

tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Profil adalah sketsa biografis dan penampang yang tampak baik berupa

grafik, diagram atau tulisan yang menjelaskan suatu keadaan seseorang atau

sesuatu.

2. Kondisi fisik merupakan satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang

tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaan.

Page 58: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

44  

3. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan

berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-

singkatnya. Diukur menggunakan tes lari 60 meter dengan satuan detik

4. Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot-otot tungkai untuk mengatasi

tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan

yang utuh diukur dengan leg dynamometer dengan satuan kilogram.

5. Power tungkai adalah kekuatan tungkai yang dipadupadankan dengan

kecepatan gerakan yang utuh diukur dengan vertical jump dengan satuan

centimeter.

6. Tinggi badan merupakan jarak maksimal antara telapak kaki dengan kepala.

Tinggi badan dapat diukur menggunakan stadiometer yang diletakkan di

dinding, kemudian subjek yang akan diukur berdiri di dekat dinding dengan

posisi tubuh tegap, telapak kaki rapat, dan kepala sedikit mendongak ke

atas. Pengukuran tinggi badan dilakukan pada pagi hari agar kondisi fisik

subjek masih dalam keadaan segar dan otot-otot belum mengendur karena

kelelahan. Diukur menggunakan stadiometer dengan satuan centimeter.

7. Berat badan adalah massa tubuh meliputi tulang, otot, lemak, cairan tubuh

yang diukur dengan timbangan injak.

8. Panjang tungkai adalah keberadaan panjang tungkai yang diukur

menggunakan alat anthropometer, yang diukur mulai dari pangkal paha

sampai telapak kaki dalam satuan centimeter.

9. Daya tahan aerobik adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan

kekuatan secara maksimum yang dikerahkan dalam waktu sependek-

Page 59: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

45  

pendeknya. Diukur menggunakan multistage fitnes test dengan satuan

ml/kg/min.

10. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mengkontrol posisi tubuh baik

saat diam maupun bergerak.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2007:55) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian disimpulkan. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:101)

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah atlet taekwondo poomsae di Kabupaten Sleman.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,

2006:109). Menurut Sugiyono (2007:56) sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampel dalam

penelitian ini adalah purposive sampling, teknik ini didasarkan atas tujuan

tertentu. Dari syarat-syarat yang dikemukakan di atas, yang dimaksud

sampel dalam penelitian ini, yaitu; (1) atlet taekwondo poomsae putra, (2)

berdomisili di Kabupaten Sleman, (3) kelompok usia di bawah 14 tahun.

Berdasarkan kriteria tersebut yang memenuhi adalah berjumlah 13 orang.

Page 60: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

46  

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara menyeluruh

(Ibnu Hajar, 1999:160). Menurut Suharsimi Arikunto (2006:136) instrumen

penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data

agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Kecepatan

a. Tujuan: tes ini untuk mengukur kecepatan.

b. Alat dan fasilitas yang terdiri atas: (1) Lapangan: Lintasan lurus, datar,

rata, tidak licin, berjarak 60 meter dan masih mempunyai lintasan

lanjutan, (2) bendera start, peluit, tiang pancang, stopwatch, formulir dan

alat tulis.

c. Petugas tes: (1) Juru berangkat atau starter, (2) Pengukur waktu

merangkap pencatat hasil.

d. Pelaksanaan: (1) Sikap permulaan: peserta berdiri dibelakang garis start,

(2) Gerakan: pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri,

siap untuk lari (lihat gambar), (3) Kemudian peserta lari secepat mungkin

menuju ke garis finis, menempuh jarak 60 meter, (4) Lari masih bisa

diulang apabila: (a) Pelari mencuri start, (b) Pelari tidak melewati garis

finish, (c) Pelari terganggu oleh pelari lain.

Page 61: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

47  

e. Pengukuran waktu: Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera

diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish.

f. Pencatatan hasil: (1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh

pelari untuk menempuh jarak 60 meter dalam satuan waktu detik, (2)

Pengambilan waktu: satu angka di belakang koma untuk stopwatch

manual, dan dua angka di belakang koma untuk stopwatch digital

(Sumber: Depdiknas, 2010: 12).

2. Kekuatan Otot Tungkai (leg dynamometer)

Kekuatan otot tungkai diukur menggunakan leg dynamometer,

langkah pengukurannya adalah sebagai berikut:

a. Peserta tes berdiri pada tumpuan leg dynamometer dengan lutut ditekuk

membentuk sudut 130-140 derajat dan tubuh tegak lurus.

b. Panjang rantai leg dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga posisi

tongkat pegangan melintang di depan kedua paha.

c. Tongkat pegangan digenggam dengan posisi tangan menghadap ke

belakang (pronasi).

d. Tarik tangan sekuat mungkin dengan cara meluruskan sendi lutut secara

perlahan-lahan.

e. Baca jarum penunjuk pada skala leg dynamometer saat nilai maksimum

tercapai.

f. Ulangi pengukuran dengan waktu istirahat satu menit.

g. Hasil pengukuran adalah skor tertinggi yang dicapai dari dua kali

kesempatan (Sumber: Ismaryati, 2006:36).

Page 62: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

48  

3. Power Tungkai (Vertical Jump)

Bertujuan untuk mengukur tenaga ekplosif, langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

a. Alat dan fasilitas: papan berskala centimeter, warna gelap, berukuran

30x150 cm dan dipasang pada dinding yang rata. Jarak antara lantai

dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150 cm, serbuk kapur, alat

penghapus papan tulis, alat tulis.

b. Petugas tes: pengamat dan pencatat hasil.

c. Pelaksanaan:

1) Peserta mengolesi jari tangannya dengan serbuk kapur.

2) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di

samping kiri atau kanan peserta, kemudian tangan yang dekat dinding

diangkat lurus keatas dan telapak tangan ditempelkan pada papan

berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya (dicatat).

3) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekuk lutut dan kedua

lengan diayun ke belakang. Kemudian peserta meloncat setinggi

mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat

sehingga menimbulkan bekas pada papan (dicatat).

4) Tes dilakukan sebanyak tiga (3) kali.

Page 63: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

 

4. Pen

dilak

pela

a. A

m

b. P

p

c. P

sa

a

st

gukuran T

Untuk m

kukan pen

aksanaan pen

Alat-alat pe

mencatat has

Petugas: Se

pengukuran.

Pelaksanaan

Subje

atu per satu

las kaki,

tadiometer

G

Tinggi Bada

memperoleh

ngukuran t

ngukuran ti

erlengkapan

sil penguku

eorang pen

n

ek penelitia

u. Dalam p

subjek ber

yang terpas

49

Gambar 3. T (Depdikb

an

h data men

inggi bada

inggi badan

n: Stadiom

uran.

ngukur tin

an dikumpu

pengukuran,

rdiri di de

sang di tem

Tes Verticalbud, 2000:1

ngenai tingg

an menggu

n, yaitu:

meter, Blang

nggi badan

ulkan kemu

, subjek dil

ekat tembo

mbok, posis

l Jump 19)

gi badan su

unakan sta

gko dan a

, Seorang

dian dilaku

larang untu

ok dengan

i tumit rapa

ubjek penel

adiometer.

alat tulis u

pencatat

ukan penguk

uk menggun

n membelak

at dengan b

litian,

Cara

untuk

hasil

kuran

nakan

kangi

badan

Page 64: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

50  

tegap, kepala sedikit mendongak ke atas dan menyentuh batang pengukur

secara vertikal.

5. Berat Badan

Alat diletakkan pada tempat yang datar. Subjek berdiri tegak di

tengah-tengah tempat berdiri timbangan dan bagian badan yang lain tidak

menyentuh apapun, alas kaki dilepas. Subjek memakai baju biasa, kemudian

dibaca skala dan catat hasilnya dengan satuan kilogram.

6. Panjang Tungkai

Untuk mengukur panjang tungkai peneliti menggunakan alat

anthropometer, yang diukur mulai dari pangkal paha sampai telapak kaki,

dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut: Testee berdiri tegak, tester

mencari sendi penggerak yang terdapat pada pangkal paha, untuk

memudahkan testee dapat menggerakan salah satu kakinya ke depan dengan

posisi kaki tetap lurus, setelah pangkal paha ditemukan maka pengukuran

dapat dilakukan, panjang tungkai diukur dari pangkal paha sampai ke

telapak kaki dalam satuan centimeter.

7. Daya Tahan Aerobik

Mulailah menghidupkan tape recorder. Pada bagian permulaan pita

tersebut, jarak antara dua tanda “tut” menandai suatu interval satu menit

yang telah terukur secara tepat. Setelah itu, pita kaset mengeluarkan tanda

suara “tut” tunggal pada beberapa interval yang teratur. Para atlet

diharapkan berusaha agar dapat sampai ke ujung yang berlawanan (di

seberang) bertepatan pada saat “tut” yang pertama berbunyi. Kemudian atlet

Page 65: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

51  

harus meneruskan berlari pada kecepatan seperti ini, dengan tujuan agar

dapat sampai ke salah satu dari ke dua ujung tersebut bertepatan dengan

terdengar bunyi “tut” berikutnya. Setelah mencapai waktu, interval waktu

diantara ke dua bunyi “tut” akan berkurang, sehingga dengan demikian

kecepatan lari harus makin ditingkatkan. Kecepatan lari pada menit pertama

disebut level 1, kecepatan pada menit kedua disebut level 2, dan seterusnya.

Masing-masing level berlangsung meningkat sampai ke level 21. Pada level

1, para atlet diberi waktu 9 detik harus sudah 1 kali lari sepanjang jarak 20

meter. Atlet harus selalu menempatkan satu kaki tepat pada belakang tanda

meter ke 20 pada akhir tiap lari. Tiap atlet harus meneruskan lari selama

mungkin, sampai tidak mampu lagi mengikuti dengan kecepatan yang telah

diatur dalam pita rekaman, sehingga atlet secara suka rela harus menarik diri

dari tes yang sedang dilakukan (Ismaryati, 2006:81).

8. Tes Keseimbangan

Tes keseimbangan pada tes ini menggunakan Balance Measuring

Instrument. Tes dilakukan dengan alat T.K.K.540c balance-1. Pelaksanaan

tes sebagai berikut:

a. Hidupkan power on pada alat

b. Atlet berdiri di blok sensor yang telah ada dengan menggunakan kaki

terkuat, sedangkan kaki satunya dilipat menggantung,akan tetapi tidak

boleh menyentuh kaki tumpu.

c. Kemudian tekan tombol start.

Page 66: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

 

d. S

d

e. A

a

E. Teknik

tiap tes

nilai Sk

=

KeteraT = NM = NX = niSD= s

yaitu d

lima ka

Setelah 5 de

dan menahan

Apabila kak

kan berhent

k Analisis D

Data yang

s yang dica

kor-T denga

angan: Nilai Skor-TNilai rata-ratilai data kastandar devi

Setelah dat

dengan men

ategori, yai

etik tombol

n posisi sela

ki tumpu be

ti, dari data

Gamb(Su

Data

diperoleh t

apai siswa,

an rumus Sk

dan T =

T ta data kasasar asi data kas

ta sudah dir

ngkategorik

itu baik sek

52

l start dihid

ama mungk

ergeser kelu

tersebut did

ar 3. Balanumber: Skr

tiap-tiap ite

selanjutnya

kor-T sebag

ar

sar

rubah ke da

kan data, p

kali, baik,

dupkan oran

kin

uar dari se

dapatkan da

nce Measuriripsi Setiaw

em tes meru

a hasil kas

gai berikut:

alam T skor

engkategor

sedang, ku

ng coba me

ensor maka

ata waktu ke

ing Instrumewan, 2012)

upakan data

ar tersebut

r, kemudian

ian dikelom

urang, kuran

emejamkan

lamanya w

eseimbanga

ent

a kasar dari

diubah me

n data dima

mpokan me

ng sekali. D

mata

waktu

an.

hasil

enjadi

aknai,

enjadi

Dasar

Page 67: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

53  

penentuan kemampuan tersebut adalah menjaga tingkat konsistensi dalam

penelitian.

Pengkategorian tersebut menggunakan Mean dan Standar Deviasi.

Menurut Anas Sudjiono (2006:186) untuk menentukan kriteria skor dengan

menggunakan Penilaian Acuan Norma (PAN) dalam skala yang dimodifikasi

sebagai berikut:

Tabel 6. Kelas Interval No Interval Kategori 1 X > M + 1,5 SD Baik Sekali 2 M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Baik 3 M - 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Sedang 4 M - 1,5 SD < X ≤ M - 0,5 SD Kurang 5 X≤ M - 1,5 SD Kurang Sekali Keterangan: M : Nilai rata-rata (Mean) X : Skor S : Standar Deviasi

Setelah data diperoleh, langkah berikutnya adalah menganalisis data

untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Analisis data yang

digunakan dari penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif

dengan persentase. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:245-246) rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

100%

Keterangan: P = Persentase yang dicari F = frekuensi N = jumlah responden

Page 68: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 April – 5 Mei 2013 di Hall

beladiri FIK UNY dan GOR UNY. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet

taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman yang

berjumlah 13 atlet.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa data yang diperoleh dengan menggunakan

metode survei, dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan

pengukuran. Data penelitian ini berupa profil kondisi fisik atlet taekwondo

poomsae yang terdiri atas; (1) kecepatan yang diukur menggunakan tes lari 60

meter dalam satuan detik, (2) kekuatan otot tungkai diukur menggunakan leg

and back dynamometer dengan satuan kilogram, (3) power tungkai diukur

menggunakan tes vertical jump dengan satuan centimeter, (4) tinggi badan

diukur menggunakan stadiometer dengan satuan centimeter, (5) berat badan

diukur menggunakan timbangan injak dengan satuan kilogram, (6) panjang

tungkai menggunakan alat meteran dalam satuan centimeter (7) daya tahan

aerobik diukur menggunakan multistage fitnes test dengan satuan ml/kg/min,

(8) keseimbangan diukur menggunakan balance measuring instrument dengan

satuan detik, seluruh data kemudian data dikonversikan ke dalam T-score dan

dijumlahkan. Secara terperinci deskripsi tiap-tiap variabel profil kondisi fisik

Page 69: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

55

atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman

adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan Lari 60 Meter

Hasil penghitungan data kecepatan lari 60 meter atlet taekwondo

poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman diketahui

rerata sebesar 6.88, dan standar deviasi = 0.34. Adapun nilai terkecil sebesar

6.36 dan terbesar sebesar 7.30. Hasil selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 2. Deskripsi Statistik Kecepatan Lari 60 Meter Statistik

n 13Mean 6.8838Median 7.0200Mode 7.30Std. Deviation .34500Minimum 6.36Maximum 7.30

Tabel distribusi kecepatan lari 60 meter atlet taekwondo poomsae

putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman sebagai berikut.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kecepatan Lari 60 Meter No Kategori Interval F % 1 Baik Sekali S.d-7,2” 11 84.62% 2 Baik 7.3”-8,3” 2 15.38% 3 Sedang 8,4”-9,6” 0 0% 4 Kurang 9,7”-11,0” 0 0% 5 Kurang Sekali 11,1” dst 0 0%

Jumlah 13 100.00%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar kecepatan

lari 60 meter atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman berada pada kategori baik sekali dengan persentase

sebesar 84.62%.

Page 70: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

kece

tahu

Ga

. 2. Kek

poom

rerat

sebe

berik

putr

Apabila

epatan lari 6

un di Kabup

ambar 5. DiPo

kuatan Otot

Hasil p

msae putra

ta sebesar

esar 127.0

kut:

Tabel

Tabel d

a umur di b

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

a ditampilk

60 meter at

paten Sleman

iagram Bataoomsae Putr

t Tungkai

penghitunga

umur di b

137.19, da

dan terbes

l 4. Deskrip

n Mean Median Mode Std. DeviatMinimumMaximum

distribusi k

bawah 14 tah

Kurang Sekali

0.00%

56

kan dalam

tlet taekwon

n tampak se

ang Kecepara Umur di b

an data kek

bawah 14 t

an standar d

sar sebesar

psi StatistikStatist

tion

ekuatan oto

hun di Kabu

Kurang

0.00%

Kecepata

bentuk dia

ndo poomsa

ebagai berik

atan Lari 6bawah 14 T

kuatan otot

tahun di Ka

deviasi = 4

r 143.0. H

Kekuatan Otik

137138

14.

11

ot tungkai

upaten Slem

Sedang

0.00%

an Lari 60 m

agram bata

ae putra um

kut:

60 Meter ATahun di Ka

t tungkai a

abupaten S

4.78. Adapu

Hasil seleng

Otot Tungka

137.19238.0000142.0078948

127.00143.00

atlet taekw

man sebagai

Baik

15,38%

m

ang, maka

mur di bawa

Atlet Taekwabupaten Sle

atlet taekw

Sleman dike

un nilai ter

gkapnya se

ai

wondo poo

i berikut.

Baik Sekali

84.62%

data

ah 14

wondo eman

wondo

etahui

rkecil

ebagai

omsae

Page 71: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

T

tung

Kab

sebe

data

14 ta

Gam

3. Day

poom

rerat

sebe

Tabel 5. DiNo K1 Baik 2 Baik 3 Seda4 Kura5 Kura

Berdasa

gkai atlet t

bupaten Sle

esar 38.46%

a kekuatan o

ahun di Kab

mbar 6. DiPo

ya Tahan A

Hasil p

msae putra

ta sebesar

esar 31.0 da

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

K

istribusi FreKategori

Sekali

ang ang ang Sekali

Jumla

arkan tabel d

taekwondo

eman berad

%. Apabila

otot tungka

bupaten Sle

iagram Batoomsae Putr

Aerobik

penghitunga

umur di b

34.45, dan

an terbesar s

Kurang Sekali

7.69%

57

ekuensi KekInter≥139

136.6 –133.4 –130.2 –

≤130ah

di atas terlih

poomsae

da pada kat

ditampilkan

ai atlet taekw

man tampak

tang Kekuara Umur di b

an data da

bawah 14 t

n standar d

sebesar 38.8

Kurang

15.38%

Kekuatan

kuatan Otot rval 9.8

– 139.7 – 136.5 – 133.3 0.1

hat bahwa s

putra umu

tegori baik

n dalam ben

wondo poo

k pada gam

atan Otot Tbawah 14 T

aya tahan

tahun di Ka

deviasi = 2

85. Hasil sel

Sedang

15.38%

Otot Tung

Tungkai F 5 3 2 2 1

13

ebagian bes

ur di bawa

k sekali de

ntuk diagra

omsae putra

mbar sebagai

Tungkai ATahun di Ka

aerobik a

abupaten S

2.23. Adapu

lengkapnya

Baik

23,08%

kai

% 38.46% 23.08% 15.38% 15.38% 7.69%

100.00%

sar kekuatan

ah 14 tahu

ngan perse

am batang,

a umur di b

i berikut:

Atlet Taekwabupaten Sle

atlet taekw

Sleman dike

un nilai ter

a sebagai ber

Baik Sekali

38.46%

n otot

un di

entase

maka

bawah

wondo eman

wondo

etahui

rkecil

rikut:

Page 72: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

umu

T

aero

Kab

69.2

taha

Ga

Tab

Tabel d

ur di bawah

Tabel 7. DisNo K1 Baik 2 Baik 3 Seda4 Kura5 Kura

Berdasa

obik atlet t

bupaten Slem

23%. Apabil

an aerobik a

ambar 7. DP

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

K

bel 6. Deskr

n Mean Median Mode Std. DeviatMinimumMaximum

istribusi da

14 tahun di

stribusi FrekKategori

Sekali

ang ang ang Sekali

Jumla

arkan tabel

taekwondo

man berada

la ditampilk

atlet taekwon

Diagram BPoomsae Pu

Kurang Sekali

0.00%

58

ripsi StatistiStatist

tion

aya tahan ae

i Kabupaten

kuensi DayaInter39 -35 -31 -25 -

<2ah

di atas terl

poomsae

a pada kateg

kan dalam b

ndo poomsa

Batang Dayutra Umur d

Kurang

0.00%

Daya Tah

ik Daya Tahtik

3433

2.

erobik atlet

n Sleman ad

a Tahan Aerval 41 38 34 30 5

ihat bahwa

putra umu

gori sedang

bentuk diagr

ae putra seb

ya Tahan Adi Bawah 14

Sedang

69.23%

han Aerobi

han Aerobik

134.44693.9500

33.952295231.0038.85

t taekwondo

dalah sebaga

erobik F 0 4 9 0 0

13

sebagian b

ur di bawa

g dengan pe

ram batang,

bagai beriku

Aerobik A4 Tahun Sle

Baik B

30,77%

k

k

o poomsae

ai berikut.

% 0%

30.77% 69.23%

0% 0%

100.00%

besar daya

ah 14 tahu

ersentase se

, maka data

ut:

Atlet Taekweman

Baik Sekali

0.00%

putra

tahan

un di

ebesar

a daya

wondo

Page 73: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

59

4. Power Tungkai

Hasil penghitungan data power tungkai atlet taekwondo poomsae

putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman diketahui rerata sebesar

36.77, dan standar deviasi = 3.0. Adapun nilai terkecil sebesar 31.0 dan

terbesar sebesar 42.0. Hasil selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 8. Deskripsi Statistik Power Tungkai Statistik

n 13Mean 36.7692Median 37.0000Mode 39.00Std. Deviation 3.00427Minimum 31.00Maximum 42.00

Tabel distribusi power tungkai atlet taekwondo poomsae putra umur

di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Power Tungkai No Kategori Interval F % 1 Baik Sekali ≥39.8 2 15.38% 2 Baik 37.6-39.7 3 23.08% 3 Sedang 35.4 -37.5 3 23.08% 4 Kurang 33.2-35.3 4 30.77% 5 Kurang Sekali ≤33.1 1 7.69%

Jumlah 13 100.00%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar power

tungkai atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman berada pada kategori kurang dengan persentase sebesar

30.77%. Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram batang, maka data

power tungkai atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman tampak pada gambar sebagai berikut:

Page 74: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

G

5. Kes

putr

24.6

terbe

di ba

T

Gambar 8. Pu

eimbangan

Hasil pe

a umur di b

69, dan stan

esar sebesar

Ta

Tabel di

awah 14 tah

Tabel 11. DiNo K1 Baik 2 Baik 3 Seda4 Kura5 Kura

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

K

Diagram Butra Umur di

n

enghitungan

bawah 14 ta

ndar devias

r 42.0. Hasi

abel 10. De

n Mean Median Mode Std. DeviatMinimumMaximum

istribusi kes

hun di Kabu

istribusi FreKategori

Sekali

ang ang ang Sekali

Juml

Kurang Sekali

7.69%

60

Batang Powi bawah 14

n data kese

ahun di Kabu

i = 7.27. A

il selengkap

eskripsi StatStatist

tion

seimbangan

upaten Slem

ekuensi KesInte≥36

30.8-25.2 19.6-≤19

lah

Kurang

30.77%

Po

wer Tungkaitahun di Ka

eimbangan a

upaten Slem

Adapun nila

pnya sebaga

tistik Keseimtik

2424

7.

n atlet taekw

man adalah s

seimbanganrval 6.4 -36.3 -30.7 -25.1 9.5

Sedang

23.08%

ower Tungk

i Atlet Taekabupaten Sl

a atlet taek

man diketah

ai terkecil s

ai berikut:

mbangan

134.69234.0000

24.002730614.0042.00

wondo poom

sebagai beri

F 1 1 3 5 3

13

Baik

23,08%

kai

kwondo Pooleman

kwondo poo

hui rerata se

sebesar 14.0

msae putra

ikut.

% 7.69% 7.69%

23.08% 38.46% 23.08%

100.00%

Baik Sekali

15.38%

omsae

omsae

ebesar

0 dan

umur

Page 75: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

kese

Kab

38.4

kese

Kab

Gam

6. Pan

putr

34.1

terbe

Berdasa

eimbangan

bupaten Slem

46%. Apabi

eimbangan

bupaten Slem

mbar 9. DiPu

njang Tung

Hasil pe

a umur di b

15, dan stan

esar sebesar

T

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

arkan tabe

atlet taekw

man berada

ila ditampi

atlet taekw

man tampak

iagram Batutra Umur d

kai

enghitungan

bawah 14 ta

ndar devias

r 41.0. Hasi

Tabel 12. D

n Mean Median Mode Std. DeviatMinimumMaximum

KurangSekali

23.08%

61

el di atas

ondo poom

a pada kateg

ilkan dalam

ondo poom

k pada gamb

tang Keseimi bawah 14

n data panj

ahun di Kabu

i = 3.18. A

il selengkap

eskripsi StaStatist

tion

Kurang

38.46%

Keseim

s terlihat

msae putra u

gori kurang

m bentuk d

msae putra u

bar sebagai

mbangan Atahun di Ka

ang tungka

upaten Slem

Adapun nila

pnya sebaga

atistik Panjatik

3434

3.

Sedang

23.08%

mbangan

bahwa

umur di baw

g dengan pe

diagram bat

umur di baw

berikut:

Atlet Taekwabupaten Sl

ai atlet taek

man diketah

ai terkecil s

ai berikut:

ang Tungkai

134.15384.000031.00a

1845030.0041.00

Baik B

7,69%

sebagian

wah 14 tah

ersentase se

tang, maka

wah 14 tah

wondo Pooleman

kwondo poo

hui rerata se

sebesar 30.0

i

Baik Sekali

7.69%

besar

hun di

ebesar

a data

hun di

omsae

omsae

ebesar

0 dan

Page 76: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

62

Tabel distribusi panjang tungkai atlet taekwondo poomsae putra

umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Panjang Tungkai No Interval F % 1 ≥38.8 1 7.69% 2 36.6-38.7 2 15.38% 3 34.4 -36.5 2 15.38% 4 32.2-34.3 3 23.08% 5 ≤32.1 5 38.46%

Jumlah 13 100.00%

7. Tinggi Badan

Hasil penghitungan data tinggi badan atlet taekwondo poomsae putra

umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman diketahui rerata sebesar

130.07, dan standar deviasi = 3.71. Adapun nilai terkecil sebesar 125.0 dan

terbesar sebesar 136.0. Hasil selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 14. Deskripsi Statistik Tinggi Badan Statistik

n 13Mean 130.0769Median 130.0000Mode 125.00a

Std. Deviation 3.70723Minimum 125.00Maximum 136.00

Tabel distribusi tinggi badan atlet taekwondo Poomsae putra umur di

bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Tinggi Badan No Interval F % 1 ≥133.8 3 23.08% 2 131.6-133.7 1 7.69% 3 129.4 -131.5 3 23.08% 4 127.2-129.3 3 23.08% 5 ≤127.1 3 23.08%

Jumlah 13 100.00%

Page 77: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

63

8. Berat Badan

Hasil penghitungan data berat badan atlet taekwondo poomsae putra

umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman diketahui rerata sebesar

30.11, dan standar deviasi = 5.07. Adapun nilai terkecil sebesar 25.5 dan

terbesar sebesar 42.0. Hasil selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 16. Deskripsi Statistik Berat Badan Statistik

n 13Mean 30.1154Median 28.0000Mode 26.00a

Std. Deviation 5.07097Minimum 25.50Maximum 42.00

Tabel distribusi berat badan atlet taekwondo poomsae putra umur di

bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Berat Badan No Kategori Interval F % 1 Baik Sekali ≥38.7 1 7.69% 2 Baik 35.4-38.6 1 7.69% 3 Sedang 32.1-35.3 1 7.69% 4 Kurang 28.8-32.0 2 15.38% 5 Kurang Sekali ≤28.7 8 61.54%

Jumlah 13 100.00%

9. Status Kondisi fisik Berdasarkan T-Score

Hasil penghitungan data profil kondisi fisik atlet taekwondo

poomsae putra umur di bawah 14 tahun diketahui rerata sebesar 398.97, dan

standar deviasi = 19.51. Adapun nilai terkecil sebesar 366.18 dan terbesar

sebesar 433.15. Hasil selengkapnya sebagai berikut:

Page 78: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

64

Tabel 18. Deskripsi Statistik Profil Kondisi Fisik Berdasarkan T Score Statistik

n 13

Mean 398.97

Median 395.59

Mode 366.18a

Std. Deviation 19.5101

Minimum 366.18

Maximum 433.15

Tabel distribusi profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra

umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut.

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Profil Kondisi Fisik Atlet Taekwondo Poomsae Putra Umur di Bawah 14 Tahun di Kabupaten Sleman

No Interval Klasifikasi Frekuensi %

1 X > 428,24 Baik Sekali 2 15,38%

2 408,73 < X ≤ 428,24 Baik 2 15,38%

3 389,21 < X ≤ 408,73 Sedang 3 23,08%

4 369,70 < X ≤ 389,21 Kurang 5 38,46%

5 X ≤ 369,70 Kurang Sekali 1 7,69%

Jumlah 13 100%

Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram batang, maka data profil

kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman berdasarkan T Score, tampak paga gambar sebagai

berikut:

Page 79: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

Gam

fisik

Slem

seka

pers

sebe

atlet

Seda

fisik

Slem

C. Pemba

taekwo

2013 d

0102030405060708090

100

mbar 13. DPS

Berdasa

k atlet taekw

man tahun

ali” persen

sentase sebe

esar 15.38%

t), dan kateg

angkan berd

k atlet taekw

man tahun 2

ahasan

Penelitian

ondo poomsa

alam peneli

0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%0.00%

Kura

Diagram BPoomsae PSleman

arkan tabel

wondo poom

2013 berd

ntase sebes

esar 38.46%

% (2 atlet),

gori “baik s

dasarkan ni

wondo poom

2013 masuk

ini bertuju

ae putra um

itian ini terd

ang Sekali

7.69%

65

Batang ProPutra Umur

dan grafik

msae putra u

dasarkan T

sar 7.69%

% (5 atlet)

, kategori “

ekali” deng

ilai rata-rata

msae putra u

k dalam kate

uan untuk

mur di bawa

diri atas; (1

Kurang

38.46%

Pro

ofil Kondisr di Bawah

k di atas ter

umur di baw

Score bera

(1 atlet),

), pada kat

“baik” pers

gan persenta

a, yaitu seb

umur di baw

egori sedang

mengetahui

ah 14 tahun

) kecepatan

Sedang

23.08%

ofil Kondis

si fisik Ath 14 Tahun

rlihat bahw

wah 14 tahu

ada pada k

pada kat

tegori “sed

sentase seb

ase sebesar

besar 398,9

wah 14 tahu

g.

i profil ko

di Kabupat

n yang diuku

Baik

15.38%

i Fisik

tlet Taekwn di Kabu

wa profil ko

un di Kabu

kategori “ku

tegori “kur

dang” perse

besar 23.08

15.38% (2 a

7, profil ko

un di Kabu

ondisi fisik

en Sleman t

ur menggun

Baik Sek

15.38%

wondo upaten

ondisi

upaten

urang

rang”

entase

% (3

atlet).

ondisi

upaten

atlet

tahun

nakan

kali

%

Page 80: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

66

tes lari 60 meter dalam satuan detik, (2) kekuatan otot tungkai diukur

menggunakan leg and back dynamometer dengan satuan kilogram, (3) power

tungkai diukur menggunakan tes vertical jump dengan satuan centimeter, (4)

tinggi badan diukur menggunakan stadiometer dengan satuan centimeter, (5)

berat badan diukur menggunakan timbangan injak dengan satuan kilogram, (6)

panjang tungkai menggunakan alat anthropometer dalam satuan centimeter (7)

daya tahan aerobik diukur menggunakan multistage fitnes test dengan satuan

ml/kg/min, (8) keseimbangan diukur menggunakan Balance Measuring

Instrument dengan satuan detik, seluruh data kemudian data dikonversikan ke

dalam T-score dan dijumlahkan. Profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae

putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013, sebagai

berikut:

1. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 6.88, kecepatan lari 60 meter atlet

taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman

berada pada kategori baik sekali.

2. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 137.19, kekuatan otot tungkai atlet

taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman

berada pada kategori baik.

3. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 34.45, daya tahan aerobik atlet taekwondo

poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman berada pada

kategori sedang.

Page 81: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

67

4. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 36.77, power tungkai atlet taekwondo

poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman berada pada

kategori sedang.

5. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 24.69, keseimbangan atlet taekwondo

poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman berada pada

kategori kurang.

6. panjang tungkai atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 34.15 cm.

7. Tinggi badan atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 130.07 cm.

8. Berat badan atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 30.11 kg.

Profil kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14

tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013 berdasarkan T Score berada pada

kategori “baik sekali” dengan persentase sebesar 15.38% (2 atlet), kategori “baik”

persentase sebesar 23.08% (3 atlet), pada kategori “sedang” persentase sebesar

15.38% (2 atlet), pada kategori “kurang” persentase sebesar 38.46% (5 atlet), dan

kategori “kurang sekali” persentase sebesar 7.69% (1 atlet). Sedangkan berdasarkan

nilai rata-rata, yaitu sebesar 398,97, profil kondisi fisik atlet taekwondo

poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman tahun 2013

masuk dalam kategori sedang.

Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa profil kondisi

fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten

Sleman berdasarkan nilai rata-rata masuk dalam kategori sedang, sehingga bagi

Page 82: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

68

pelatih dan atlet itu sendiri agar lebih banyak menambah jam khususnya untuk

melakukan latihan yang berhubungan dengan kondisi fisik.

Kondisi fisik dapat mencapai titik optimal jika latihan dimulai sejak

usia dini dan dilakukan secara terus menerus. Karena untuk mengembangkan

kondisi fisik bukan merupakan pekerjaan yang mudah, harus mempunyai

pelatih fisik yang mempunyai kualifikasi tertentu sehingga mampu membina

pengembangan fisik atlet secara menyeluruh tanpa menimbulkan efek di

kemudian hari. Kondisi fisik yang baik mempunyai beberapa keuntungan, di

antaranya mampu dan mudah mempelajari keterampilan yang relatif sulit, tidak

mudah lelah saat mengikuti latihan maupun pertandingan, program latihan

dapat diselesaikan tanpa mempunyai banyak kendala serta dapat

menyelesaikan latihan berat. Kondisi fisik sangat diperlukan oleh seorang atlet,

karena tanpa didukung oleh kondisi fisik prima maka pencapaian prestasi

puncak akan mengalami banyak kendala, dan mustahil dapat berprestasi tinggi.

Kondisi fisik yang baik mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya

atlet mampu dan mudah mempelajari keterampilan yang relatif sulit, tidak

mudah lelah ketika mengikuti latihan atau pertandingan, program latihan dapat

diselesaikan tanpa adanya banyak kendala serta dapat menyelesaikan latihan

yang berat. Kondisi fisik sangat diperlukan oleh seorang atlet, karena tanpa

didukung oleh kondisi fisik yang prima maka pencapaian prestasi puncak akan

mengalami banyak kendala dan mustahil dapat meraih prestasi tinggi.

Page 83: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data, dekskripsi, pengujian hasil penelitian, dan

pembahasan, dapat diambil kesimpulan, yaitu profil kondisi fisik atlet

taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di Kabupaten Sleman

berdasarkan T Score berada pada kategori “baik sekali” dengan persentase sebesar

15.38% (2 atlet), kategori “baik” persentase sebesar 23.08% (3 atlet), pada kategori

“sedang” persentase sebesar 15.38% (2 atlet), pada kategori “kurang” persentase

sebesar 38.46% (5 atlet), dan kategori “kurang sekali” persentase sebesar 7.69% (1

atlet). Sedangkan berdasarkan nilai rata-rata, yaitu sebesar 398,97, profil

kondisi fisik atlet taekwondo poomsae putra umur di bawah 14 tahun di

Kabupaten Sleman tahun 2013 masuk dalam kategori sedang.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan di atas penelitian ini dapat berimpliksai yaitu:

Sebagai bahan pertimbangan dalam latihan taekwondo, supaya pada saat

latihan atlet diharapkan berlatih dengan sungguh-sungguh khususnya yang

berhubungan dengan kondisi fisik taekwondo agar dalam permainan bisa

mencapai hasil yang maksimal.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan sebaik mungkin, namun tidak terlepas dari

keterbatasan yang ada. Keterbatasan selama penelitian, yaitu:

1. Tidak diperhitungkan masalah kondisi fisik dan mental pada waktu

dilaksanakan tes.

Page 84: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

70

2. Tidak memperhitungkan masalah waktu dan keadaan tempat pada saat

dilaksanakan tes.

3. Tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan waktu mengkonsumsi

makanan orang coba sebelum tes.

D. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang

dapat disampaikan, yaitu:

1. Bagi pelatih hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

kondisi fisik saat membina atlet.

2. Bagi atlet hendaknya melakukan latihan fisik di luar jadwal latihan dan

menjaga dari segi kedisiplinan latihan dan asupan makanan agar semakin

mendukung kondisi fisik bagi yang kurang.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar mengadakan penelitian tentang status kondisi

fisik taekwondo lebih menyeluruh dengan menambah variabel penelitian

yang lebih kompleks.

Page 85: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

71

DAFTAR PUSTAKA Arif Syarifuddin dan Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud.

Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Anung Baskoro Budi Nugroho. (2010). Profil Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola

Ekstrakurikuler SMP N 2 Pandak Bantul Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi: FIK UNY.

Bompa Tudor, O. (1994). Theory and Metodology of Training (Terjemahan).

Bandung: Universitas Padjadjaran. Cholik Mutohir dan Ali Maksum. (2007). Sport Development Index. Jakarta:

PT.Indeks. Departemen Pendidikan Nasional. (2000). “Pedoman dan Modul Pelatihan

Kesehatan Olahraga Bagi Pelatih Olahragawan Pelajar”. Jakarta : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.

Fox L, Bowel RW, and Foss Mc. (1993). The Physiological Basis For Exercise on

Sport: Brown and Bench mark Publisher. Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: CV. Tambak Kusuma. Ibnu Hajar. (1999). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam

Pendidikan. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Imam Hidayat. (1999). Biomekanika. FPOK IKIP Bandung. Ismaryati. (2006). Tes Pengukuran Olahraga. Surakarta: UPT Penerbit dan

Percetakan UNS. Johnson, Barry L. & Nelson, Jeck K. (1986). Practical Measurements For

Evaluation Physical Education. Junusul Hairy. (2004). Fisiologi Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan

Tinggi. P2LPTK. Keputusan Menpora. (1999). Panduan Pelaksanaan Program Olahraga. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjen Mendikdasmen. Kevin Norton. (1996). Diambil dari: www.wordpres. com. Diunduh pada tanggal

10 November 2012.

Page 86: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

72

Poernomo. (1981). Tinggi Badan. Diambil dari: http://dwieratmanto. blogspot.com. (Diunduh 2 Juli 2012).

Raven. (1981). Http://www.google.co.id/search?hl=id&noj=1&biw=1280&bih=

677&q= hakekat+panjang+tungkai+tendangan+jarak+jauh&oq. Diakses pada tanggal 4 Desember 2012, jam 13.00 WIB.

Rusli Lutan. (2002). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional. Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: FPOK –

IKIP Semarang. Setiyawan. (2012). Pengaruh Latihan Pendekatan Teknik Yeop Chagi terhadap

Keseimbangan dan Penampilan Atlet Poomsae Taekwondo. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.

Strauss, R.H,. (1988). Sport Medicine. Philadelphia: WB Sunders Company. Sudarmo. (2007). Kondisi Fisik Atlet Hockey Tim Jawa Tengah Tahun 2007.

Skripsi: FIK UNY. Sudarno, S.P. (1992). Pendidikan Kesegaran Jasmani. Depdikbud Ditjen Dikti

P2TK. Sugiyono. (2007). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D”.

Bandung: Alfabeta. Suharno. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP

Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sukadiyanto. (2011). Pengantar Terori dan Metodologi melatih Fisik. Bandung:

CV Lubuk Agung. Sutrisno Hadi. (1991). Statistik II. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi UGM. Syaifudin, B.Ac,. (1996). Anatomi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Anatomi. (2003). Diktat Anatomi Manusia. Yogyakarta: Laboratorium

Anatomi FIK UNY.

Page 87: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

73

Tim Penyusun Kamus. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa

Anak-anak. Jakarta: Depdiknas. Yoyok Suryadi. (2002). “Taekwondo Poomse Taeguek”. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama. http://www.google.co.id/search?hl=id&noj=1&biw=1280&bih=677&q=hakekat+

panjang+tungkai+tendangan+jarak+jauh&oq. Diakses pada tanggal 4 Desember 2012, jam 13.00 WIB.

Page 88: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

74

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

Page 89: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

75

Lampiran 2. Lembar Pengesahan

Page 90: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

76

Lampiran 3. Surat Ijin Peminjaman Alat

Page 91: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

75

Lampiran 4. Data Penelitian

KECEPATAN LARI 60 METER (detik) No Nama Tes I Tes II Terbaik 1 07.73 07.30 07.30 2 07.83 07.20 07.20 3 07.31 07.01 07.01 4 07.59 07.09 07.09 5 07.02 07.52 07.02 6 06.78 06.88 06.78 7 06.40 06.48 06.40 8 06.47 06.36 06.36 9 06.44 06.47 06.44 10 07.01 06.51 06.51 11 07.41 07.05 07.05 12 07.03 07.24 07.03 07.73 07.30 07.30

KEKUATAN OTOT TUNGKAI (leg and back dynamometer) (kg) No Nama Tes I Tes II Terbaik 1 134,5 2 140,5 3 138 4 141 5 142 6 143 7 133 8 137 9 135 10 142 11 139 12 127 13 131,5

Page 92: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

76

DAYA TAHAN AEROBIK (MULTISTAGE)

No Nama Level Shuttle VO2Max (ml/kg/min)

1 5 9 32,90 2 6 8 35,7 3 6 4 34,30 4 5 4 31,00 5 5 8 32,54 6 6 3 33,95 7 7 6 38,85 8 6 2 33,60 9 7 3 37,45 10 6 3 33,95 11 6 5 34,65 12 7 1 36,75 13 5 7 32,17

POWER TUNGKAI (VERTICAL JUMP) (meter) No Nama Tes I Tes II Terbaik 1 39 2 37 3 31 4 36 5 34 6 39 7 40 8 39 9 34 10 35 11 35 12 37 13 42

Page 93: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

77

KESEIMBANGAN (Balance Measuring Instrument) (Detik)

No Nama Hasil 1 18 2 14 3 42 4 15 5 22 6 23 7 29 8 24 9 26 10 24 11 28 12 31 13 25

TES PANJANG TUNGKAI No Nama Tes (cm) 1 41 2 34 3 37 4 36 5 35 6 34 7 31 8 32 9 30 10 33 11 31 12 32 13 38

Page 94: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

78

TINGGI BADAN

No Nama cm 1 136 2 130 3 126 4 129 5 131 6 129 7 125 8 125 9 128 10 132 11 130 12 134 13 136

BERAT BADAN No Nama kg 1 42 2 31 3 28,5 4 27 5 27,5 6 38 7 26 8 25,5 9 26 10 27 11 28 12 31 13 34

Page 95: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

79

BERDASARKAN T SKOR

No Kecepatan Kekuatan

Otot Tungkai

Daya Tahan Aerobik

Power Tungkai Keseimbangan Panjang

Tungkai Tinggi Badan

Berat Badan Jumlah

1 36,57694 44,37872 43,06174 57,42543 40,79851 71,49851 65,97716 73,43654 433,1536 2 39,55455 56,90618 55,62049 50,76824 35,29876 49,51704 49,79257 51,74444 389,2023 3 45,21201 51,6864 49,34111 30,79667 73,797 58,93767 39,00284 46,81442 395,5881 4 42,82992 57,95013 34,53972 47,43964 36,6737 55,79746 47,09514 43,8564 366,1821 5 44,91424 60,03804 41,44704 40,78245 46,29826 52,65725 52,49 44,84241 383,4697 6 52,06051 62,12595 47,77127 57,42543 47,67319 49,51704 47,09514 65,5485 429,217 7 63,37542 41,24686 69,74909 60,75403 55,92282 40,0964 36,30541 41,88439 409,3344 8 64,56646 49,5985 46,20142 57,42543 49,04813 43,23661 36,30541 40,89839 387,2804 9 62,18437 45,42268 63,46972 40,78245 51,79801 36,95619 44,3977 41,88439 386,8955 10 60,10005 60,03804 47,77127 44,11105 49,04813 46,37683 55,18743 43,8564 406,4892 11 44,02096 53,77431 50,91096 44,11105 54,54788 40,0964 49,79257 45,82841 383,0825 12 44,61648 28,7194 60,33003 50,76824 58,67269 43,23661 60,58229 51,74444 398,6702 13 36,57694 38,11499 39,78749 67,41122 50,42307 62,07788 65,97716 57,66047 418,0292

Page 96: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

80

Lampiran 5. Deskriptif Statistik

Statistics

Kekuatan

Otot Tungkai

Daya Tahan Aerobik

Power Tungkai Keseimbangan

Panjang Tungkai

Tinggi Badan

Berat Badan

N Valid 13 13 13 13 13 13 13

Missing 0 0 0 0 0 0 0 Mean 137.1923 34.4469 36.7692 24.6923 34.1538 130.0769 30.1154 Median 138.0000 33.9500 37.0000 24.0000 34.0000 130.0000 28.0000 Mode 142.00 33.95 39.00 24.00 31.00a 125.00a 26.00a Std. Deviation 4.78948 2.22952 3.00427 7.27306 3.18450 3.70723 5.07097

Minimum 127.00 31.00 31.00 14.00 30.00 125.00 25.50 Maximum 143.00 38.85 42.00 42.00 41.00 136.00 42.00 Sum 1783.50 447.81 478.00 321.00 444.00 1691.00 391.50 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Statistics Kecepatan Lari 60 m N Valid 13

Missing 0 Mean 6.8838 Median 7.0200 Mode 7.30 Std. Deviation .34500 Minimum 6.36 Maximum 7.30 Sum 89.49

Kecepatan Lari 60 m Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 6.36 1 7.7 7.7 7.7

6.4 1 7.7 7.7 15.4 6.44 1 7.7 7.7 23.1 6.51 1 7.7 7.7 30.8 6.78 1 7.7 7.7 38.5 7.01 1 7.7 7.7 46.2 7.02 1 7.7 7.7 53.8 7.03 1 7.7 7.7 61.5 7.05 1 7.7 7.7 69.2 7.09 1 7.7 7.7 76.9 7.2 1 7.7 7.7 84.6 7.3 2 15.4 15.4 100.0 Total 13 100.0 100.0

Page 97: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

81

Kekuatan Otot Tungkai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 127 1 7.7 7.7 7.7

131.5 1 7.7 7.7 15.4 133 1 7.7 7.7 23.1 134.5 1 7.7 7.7 30.8 135 1 7.7 7.7 38.5 137 1 7.7 7.7 46.2 138 1 7.7 7.7 53.8 139 1 7.7 7.7 61.5 140.5 1 7.7 7.7 69.2 141 1 7.7 7.7 76.9 142 2 15.4 15.4 92.3 143 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

Daya Tahan Aerobik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 31 1 7.7 7.7 7.7

32.17 1 7.7 7.7 15.4 32.54 1 7.7 7.7 23.1 32.9 1 7.7 7.7 30.8 33.6 1 7.7 7.7 38.5 33.95 2 15.4 15.4 53.8 34.3 1 7.7 7.7 61.5 34.65 1 7.7 7.7 69.2 35.7 1 7.7 7.7 76.9 36.75 1 7.7 7.7 84.6 37.45 1 7.7 7.7 92.3 38.85 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

Power Tungkai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 31 1 7.7 7.7 7.7

34 2 15.4 15.4 23.1 35 2 15.4 15.4 38.5 36 1 7.7 7.7 46.2 37 2 15.4 15.4 61.5 39 3 23.1 23.1 84.6 40 1 7.7 7.7 92.3 42 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

Page 98: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

82

Keseimbangan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 14 1 7.7 7.7 7.7

15 1 7.7 7.7 15.4 18 1 7.7 7.7 23.1 22 1 7.7 7.7 30.8 23 1 7.7 7.7 38.5 24 2 15.4 15.4 53.8 25 1 7.7 7.7 61.5 26 1 7.7 7.7 69.2 28 1 7.7 7.7 76.9 29 1 7.7 7.7 84.6 31 1 7.7 7.7 92.3 42 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

Panjang Tungkai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 30 1 7.7 7.7 7.7

31 2 15.4 15.4 23.1 32 2 15.4 15.4 38.5 33 1 7.7 7.7 46.2 34 2 15.4 15.4 61.5 35 1 7.7 7.7 69.2 36 1 7.7 7.7 76.9 37 1 7.7 7.7 84.6 38 1 7.7 7.7 92.3 41 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

Tinggi Badan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 125 2 15.4 15.4 15.4

126 1 7.7 7.7 23.1 128 1 7.7 7.7 30.8 129 2 15.4 15.4 46.2 130 2 15.4 15.4 61.5 131 1 7.7 7.7 69.2 132 1 7.7 7.7 76.9 134 1 7.7 7.7 84.6 136 2 15.4 15.4 100.0 Total 13 100.0 100.0

Page 99: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

83

Berat Badan Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 25.5 1 7.7 7.7 7.7

26 2 15.4 15.4 23.1 27 2 15.4 15.4 38.5 27.5 1 7.7 7.7 46.2 28 1 7.7 7.7 53.8 28.5 1 7.7 7.7 61.5 31 2 15.4 15.4 76.9 34 1 7.7 7.7 84.6 38 1 7.7 7.7 92.3 42 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

BERDASARKAN T SKOR

Statistics

T Skor N Valid 13

Missing 0 Mean 3.9897E2 Median 3.9559E2 Mode 366.18a Std. Deviation 1.95101E1 Minimum 366.18 Maximum 433.15 Sum 5186.59 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

T Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 366.1821 1 7.7 7.7 7.7

383.0825 1 7.7 7.7 15.4 383.4697 1 7.7 7.7 23.1 386.8955 1 7.7 7.7 30.8 387.2804 1 7.7 7.7 38.5 389.2023 1 7.7 7.7 46.2 395.5881 1 7.7 7.7 53.8 398.6702 1 7.7 7.7 61.5 406.4892 1 7.7 7.7 69.2 409.3344 1 7.7 7.7 76.9 418.0292 1 7.7 7.7 84.6 429.217 1 7.7 7.7 92.3 433.1536 1 7.7 7.7 100.0 Total 13 100.0 100.0

Page 100: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

84

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

TES KESEIMBANGAN

Page 101: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

85

TES KEKUATAN OTOT TUNGKAI (LEG AND BACK DYNAMOMETER)

Page 102: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

86

TES BERAT BADAN

Page 103: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

87

TES PANJANG TUNGKAI

TES DAYA TAHAN AEROBIK

Page 104: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

88

Lampiran 7. Kalibrasi Meteran

Page 105: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

89

Page 106: PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE … · PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO POOMSAE PUTRA UMUR DI BAWAH 14 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN . TAHUN 2013. SKRIPSI . Diajukan

 

Lampiran

8. Kalibrassi Stopwatch

90

h