PROFIL KESEHATAN TAHUN 2016 - kemkes.go.id · kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan. Pemberian...

140
PROFIL KESEHATAN TAHUN 2016 Jalan Drs. H. Shaimoery WS No 1 Desa Sikalang Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat DINAS KESEHATAN DAN SOSIAL KOTA SAWAHLUNTO

Transcript of PROFIL KESEHATAN TAHUN 2016 - kemkes.go.id · kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan. Pemberian...

P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 6

Jalan Drs. H. Shaimoery WS No 1 Desa Sikalang Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto

Provinsi Sumatera Barat

D I N A S K E S E H A T A N D A N S O S I A L K O T A S A W A H L U N T O

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 i

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 ii

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1 BAB II GAMBARAN UMUM 4 A. Keadaan Geografis ..................................................................... 4

B. Keadaan Penduduk ………………………………………………… 4

C. Keadaan Lingkungan ………………………………………………. 5

1. Rumah Sehat …………………………………………............ 6

2. Akses terhadap air bersih …………………………………… 7

3. Kepemilikan sarana sanitasi ……………………….............. 7

D. Keadaan Perilaku Masyarakat …………………………………….. 8

1. Rumah Tangga Sehat ……………………………………….. 8

2. ASI Eksklusif ………………………………………………….. 10

3. Posyandu …………………………………………….............. 10

4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat ………………… 11

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas…………………………………………………………….. 14

1. Angka Kematian Bayi (AKB) ……………………………….. 14

2. Jumlah Kematian Ibu .......………………………….............. 15

3. Umur Harapan Hidup ……………………………….............. 16

B. Morbiditas 16

1. Penyakit Menular …………………………………………….. 17

2. Penyakit Bersumber Binatang .……………………………... 24

3. Penyakit Tidak Menular .…………………………………….. 29

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN 32 A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak .....………………………………. 32

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil .....………………………... 33

2. Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin ............………………… 34

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ……………………………. 36

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 iii

4. Penanganan Komplikasi Maternal …………………………. 37

5. Penanganan Komplikasi Neonatal ..........................……… 37

6. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi ....................................... 37

7. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita ........................... 38

8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat ....... 38

9. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) ................................. 39

B. Perbaikan Gizi Masyarakat ......................................................... 40

1. Pemberian Tablet Tambah darah pada Ibu Hamil (Fe) ...... 40

2. Pemberian Kapsul Vit. A .................................................... 40

3. Pemberian ASI Eksklusif .................................................... 40

4. Penimbangan Balita di Posyandu ...................................... 41

C. Pelayanan Imunisasi ................................................................... 41

D. Upaya Kefarmasian dan Alat Kesehatan .................................... 41

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 43 A. Sarana Kesehatan ………………………………………………….. 43

1. Puskesmas ……………………………………………………. 43

2. Rumah Sakit ………………………………………………….. 43

3. Sarana Produksi/distribusi sediaan farmasi dan alat

kesehatan ……………………………………………………...

43

4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat …………. 43

B. Tenaga Kesehatan …………………………………………………. 43

C. Pembiayaan Kesehatan……………………………………………. 45

BAB VI : PENUTUP 46 Lampiran-lampiran

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 3 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 7 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB pada Anak, dan Case Notification Rate (CNR) per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 8 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 9 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 11 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 13 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 14 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 v

Lampiran 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment /RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 19 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 20 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 22 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 24 Pengukuran Tekanan darah Penduduk ≥18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Mtode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 27 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 Jam Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 vi

Lampiran 30 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 32 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe 1 dan Fe 3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 33 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 34 Proporsi Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 35 Proporsi Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 36 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 39 Jumlah Bayi yang diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 40 Cakupan Pekayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 41 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 Hari dan BCG pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 43 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib, Polio, Campak, dan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 44 Cakupan Pemberian Vit A pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 vii

Lampiran 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 50 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 51 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan dan Jenis Kelamin Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 55 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 56 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 57 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 58 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 59 Penduduk dengan Akses Air Bersih Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 60 Persentase Kualitas Air Minum di penyelenggara Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 viii

Lampiran 61 Penduduk dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 62 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 63 Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 64 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 66 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level 1 Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 70 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 72 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 73 Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 76 Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 ix

Lampiran 78 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 79 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Lampiran 81 Anggaran Kesehatan Kota Sawahlunto Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 1

BAB I P E N D A H U L U A N

Arah kebijakan Pembangunan Kesehatan yang diamanatkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

diantaranya :

- Pemenuhan akses pelayanan kesehatan Ibu, anak, remaja dan Usila yang

berkualitas

- Perbaikan gizi masyarakat

- Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

- Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas

- Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat

- Meningkatkan pengawasan obat dan makanan

- Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

- Menguatkan managemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional

yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi

bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah yang harus

diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih

sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan

yang berkelanjutan (sustainable development). Untuk menjadikan masyarakat

mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang

cara-cara hidup sehat. Oleh sebab itu Informasi dan Promosi Kesehatan

hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas

pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan

pencapaian MDGs dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat semesta

Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan

kesejahteraan maka pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu

pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitikberatkan pada

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 2

program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi

kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat

yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk

menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang

berkualitas di tahun 2015. (Depkes RI 2010).

Dinas Kesehatan dan Sosial adalah penyelenggara pembangunan di bidang

kesehatan. Struktur organisasi terdiri dari satu orang Kepala Dinas, satu orang

Sekretaris, lima orang kepala Bidang yaitu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kepala Bidang Informasi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Kepala Bidang

Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Kepala Bidang Bina Sosial. Dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari Sekretaris dibantu oleh 3 orang Kepala Sub Bagian

dan Kepala Bidang dibantu oleh 10 orang Kepala Seksi. Disamping itu Dinas

Kesehatan dan Sosial juga memiliki UPTD serta sarana dan tenaga kesehatan

yang akan mendukung pelaksanaan fungsi Dinas sebagai pemberi/pelaksana

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan rincian :

- Satu buah rumah sakit Type C

- Enam buah Puskesmas Induk, dua diantaranya merupakan Puskesmas

Rawatan, yaitu Puskesmas Talawi dan Silungkang.

- 23 buah puskesmas pembantu

- 1 Unit Poskeskel

- 4 Unit Poskesdes

- 4 Unit Polindes

- 103 posyandu

1.1. Visi dan Misi 1.1.1. Visi Gambaran Situasi kesehatan Kota Sawahlunto digambarkan dalam Visi Dinas

Kesehatan dan Sosial“ Terwujudnya Masyarakat Kota Sawahlunto yang Mandiri untuk Hidup Sehat dan Sejahtera”

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 3

1.1.2 Misi Untuk mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi pembangunan

kesehatan Kota Sawahlunto sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan sosial.

2. Mewujudkan kemandiran masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan

kesejahteraan.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 4

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis

Kota Sawahlunto terletak antara 0° 33’ 40” - 0° 48’ 33” Selatan dan 100° 41’

59” - 100° 49’ 60” Bujur Timur, tercatat memiliki luas 27.344,7 Ha atau sekitar

0,65 persen dari luas Propinsi Sumatera Barat. Jarak dari Kota Sawahlunto ke

Kota Padang (Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat) lebih kurang 94 Km, dapat

ditempuh melalui jalan darat dalam waktu lebih kurang 2 jam dengan

kendaraan roda empat.

Secara administratif Kota Sawahlunto memiliki 4 Kecamatan, 10 Kelurahan

dan 27 desa, dengan rincian :

- Kecamatan Talawi : 11 desa

- Kecamatan Barangin : 4 kelurahan dan 6 desa

- Kecamatan Lembah Segar : 6 kelurahan dan 5 desa

- Kecamatan Silungkang : 5 desa

secara administratif, Kota Sawahlunto berbatasan dengan :

- Sebelah Utara dengan Kabupaten Tanah Datar

- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Solok

- Sebelah Barat dengan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung

- Sebelah Timur dengan Kabupaten Solok

Dilihat dari luas wilayah maka Kecamatan paling kecil adalah Kecamatan

Silungkang dengan luas 32,93 Km2 dan yang paling luas adalah Kecamatan

Talawi yakni 99,39 km2, diikuti Kecamatan Barangin dengan luas 88,55 Km2

dan Lembah Segar 52,58 Km

B. Keadaan Penduduk

2

Jumlah penduduk yang banyak ditunjang dengan kualitas yang memadai

merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan. Sebaliknya jumlah

penduduk yang besar dengan kualitas kurang memadai merupakan masalah

sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh sebab itu pembangunan kesehatan

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 5

diarahkan kepada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas serta

pengarahan mobilitas sehingga dapat menunjang lajunya pembangunan.

Dari data proyeksi penduduk Indonesia (BPS) 2010-2035 dan diolah oleh

Pusdatin Kementerian Kesehatan RI, proyeksi penduduk Kota Sawahlunto

Tahun 2016 adalah 60.778 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 30.203 jiwa

dan penduduk perempuan 30.575 jiwa.

a. Kepadatan Penduduk

Salah satu masalah kependudukan di Kota Sawahlunto adalah penyebaran

penduduk yang tidak merata. Hal ini berkaitan dengan daya dukung

lingkungan dan luas wilayah yang tidak seimbang antara kota dengan

pedesaan. Kota Sawahlunto yang luas wilayahnya 273,44 km persegi

dihuni oleh 60.778 jiwa sehingga rata-rata kepadatan penduduknya adalah

222.27 jiwa per-km

b. Distribusi Penduduk menurut jenis kelamin

2

Menurut jenis kelamin, penduduk Kota Sawahlunto terdiri dari 30.203 30.203 jiwa laki-laki dan 30.575 jiwa perempuan sehingga dengan

komposisi penduduk tersebut dihasilkan rasio jenis kelamin sebesar 98.78.

Ini menggambarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif sama

(seimbang) seperti dapat dilihat pada diagram berikut.

Diagram 1 Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dengan Perempuan

Kota Sawahlunto Tahun 2016

C. Keadaan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian

khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan

keadaan lingkungan akan disajikan indikator persentase rumah sehat, keluarga

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 6

yang memiliki akses air minum, kepemilikan sarana sanitasi dasar serta

tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan.

1. Rumah Sehat

Pelaksanaan penilaian rumah sehat didasarkan pada konsep teori HL Blum

dan dalam melakukan penilaian rumah sehat ada 3 komponen utama yang

dinilai yaitu, kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan kelompok

perilaku. Masing-masing komponen memiliki bobot yang berbeda, yaitu :

Bobot komponen rumah (31%), Bobot sarana sanitasi (25%) dan Bobot

Perilaku (44%). Pada formulir pemeriksaan terdapat item-item pemeriksaan

terhadap sarana sanitasi, fisik rumah dan perilaku penghuni yaitu dengan

memberi skor pada masing-masing item. Diakhir pemeriksaan dilakukan

penjumlahan semua skor. Untuk rumah sehat skore nya 1068 s/d 1200,

apabila kecil dari 1.068 dikategorikan rumah kurang sehat. Jika kondisi ini

ditemukan maka petugas langsung memberikan pembinaan berupa saran-

saran untuk perbaikan rumah. Dengan demikian diharapkan pemilik rumah

termotivasi untuk meningkatkan kondisi rumahnya.

Diagram 2 Cakupan Rumah Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Sawahlunto

Tahun 2012 s/d 2016

82,3573,6 76,9579,6976,6

0102030405060708090

100

2012 2013 2014 2015 2016

Pers

enta

se (%

)

Dari grafik diatas terlihat peningkatan cakupan rumah yang memenuhi

syarat kesehatan (rumah sehat) dari tahun 2012 ke tahun 2014 terjadi

peningkatan setiap tahun, pada tahun 2015 terjadi sedikit penurunan,

namun 2016 terdapat peningkatan. Jika dibandingkan dengan target rumah

memenuhi syarat kesehatan (rumah sehat) yaitu 100% maka capaian

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 7

diatas belum memperlihatkan hasil yang diharapkan. Karena itu upaya

promosi/penyuluhan dan motivasi terus dilakukan termasuk pemberian

bantuan pembangunan sarana sanitasi dasar bagi keluarga miskin dengan

harapan pada masa yang akan datang cakupan rumah sehat di Kota

Sawahlunto dapat lebih ditingkatkan.

2. Akses terhadap Air Bersih

Rendahnya cakupan air bersih yang memenuhi syarat dapat dihubungkan

dengan penyakit berbasis lingkungan yang ditandai dengan masih tingginya

prevalensi kejadian diare. Hal ini perlu mendapat perhatian semua pihak

termasuk tenaga Sanitasi dan Promosi Puskesmas untuk dapat lebih

meningkatkan motivasi ke masyarakat agar memiliki, menggunakan dan

memelihara SAB sehingga kualitas airnya memenuhi syarat kesehatan.

Dengan adanya proyek Pamsimas diharapkan seluruh penduduk Kota

Sawahlunto dapat menikmati air bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari

hari di rumah tangga (mandi dan cuci).

3. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

Sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga di Kota Sawahlunto

meliputi jamban keluarga, tempat pembuangan sampah, saluran

pembuangan air limbah dan sarana air bersih. Begitu juga di Tempat-

Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), harus

tersedia sarana sanitasi dasar agar TTU dan TPM tersebut tidak menjadi

sarana penularan/penyebaran penyakit. Pemeriksaan dan pengawasan

TTU/TPM ditujukan terhadap kondisi sanitasi yang meliputi sanitasi dasar

(jamban, SAB, SPAL dan tempat sampah) dan kondisi kesehatan

pemilik/penanggung jawab dan karyawan. Pemeriksaan kesehatan

pemilik/penanggung jawab dan karyawan dilakukan oleh dokter pemerintah

1 kali dalam 6 bulan. Jika karyawan tersebut mengidap penyakit

infeksi/menular maka pemilik TTU/TPM harus memeriksakan karyawannya

untuk mendapatkan pengobatan. Pada akhir pemeriksaan, petugas

memberi saran melalui buku yang ditinggalkan untuk perbaikan TTU/TPM.

Frekuensi Pemeriksaan dan pengawasan TTU/TPM adalah 2 (dua) kali

dalam setahun.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 8

D. Keadaan Perilaku Masyarakat Untuk menggambarkan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap

derajat kesehatan masyarakat disajikan beberapa indikator yang ada pada

indikator PHBS.

1. Rumah Tangga Sehat

Dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat ini telah dilakukan

pembinaan terhadap rumah tangga ada di Kota Sawahlunto dengan hasil

capaian Rumah tangga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tahun 2016

sebesar 52,96% yang terdapat sedikit peningkatan dari tahun 2015

sebesar 52%, namun bila dibandingkan dengan target yang harus dicapai

secara provinsi sebesar 90% ternyata capaian ini masih jauh dibawah

target.

Diagram 3 Rumah Tangga PHBS di Kota Sawahlunto

Tahun 2012 s/d 2016

22,8

41,233,04

52 52,96

0

10

20

30

40

50

60

2012 2013 2014 2015 2016

Rendahnya capaian PHBS di Kota Sawahlunto dikarenakan pemahaman

masyarakat tentang pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat dalam

kehidupan sehari-hari masih kurang. Ada 10 indikator yang harus dipenuhi

untuk bisa dikatakan rumah tangga tersebut rumah tangga ber-PHBS.

Apabila satu saja dari indikator tersebut tidak terpenuhi maka otomatis

rumah tangga tersebut belum bisa dikatakan rumah tangga yang ber-

PHBS. Sepuluh indicator tersebut adalah :

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 9

a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

b. Pemberian ASI Ekslusif

c. Menimbang BAYI dan BALITA setiap bulan

d. Menggunakan jamban sehat

e. Memanfaatkan air bersih

f. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari

g. Rumah bebas jentik

h. Beraktifitas fisik setiap hari

i. Tidak merokok dalam ruangan

j. Memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

Setelah dianalisa ternyata indikator yang sangat menjadi masalah adalah

indikator tidak merokok dalam ruangan.

Meskipun Dinas Kesehatan dan Sosial beserta jajaran telah berupaya

dalam menggerakkan budaya tertib rokok, tentu akan lebih berdaya ungkit

bila juga didukung oleh Pemerintah Daerah Kota Sawahlunto melalui suatu

kebijakan yang mampu mengatur masyarakat untuk berperilaku tidak

merokok dalam ruangan berupa PERATURAN DAERAH tentang TERTIB

KAWASAN BEBAS ROKOK. Pada bulan November 2014 telah dilakukan

Launching kawasan tanpa rokok yang mengundang Bapak Fuad Baradja

sebagai pembicara dan pemateri. Sedangkan untuk peningkatan indicator

lain seperti perilaku pemberian ASI Ekslusive diupayakan melalui

penguatan komitmen ibu dengan dukungan surat motivasi yang

ditandatangani oleh Bapak Walikota Sawahlunto yang isinya agar Ibu

merasa bangga dan bertekad untuk memberikan ASI Ekslusive kepada

bayinya. Surat motivasi ASI Ekslusive ini diberikan kepada semua ibu hamil

dan ibu melahirkan (ibu nifas) di Kota Sawahlunto.

Diantara beberapa upaya yang sudah dan akan terus dilakukan adalah

pengembangan desa siaga, penyuluhan tentang bahaya rokok dan kiat

berhenti merokok, penyuluhan ASI eksklusif, sudut laktasi disetiap kantor,

kelas ibu, pengembangan KP-ASI, pemantauan dan pembinaan Posyandu,

penambahan dan peningkatan mutu sarana pelayanan kesehatan,

kemitraan bidan dan dukun, CLTS, pengawasan dan pemeriksaan rumah

dan kegiatan-kegiatan lain.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 10

2. ASI Eksklusif

ASI adalah makanan bayi ciptaan tuhan yang paling sempurna sehingga

tidak dapat digantikan oleh makanan/minuman/susu lain. Banyak

keuntungan yang diperoleh dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada

bayi yaitu zat gizinya lengkap, mudah dicerna dan diserap, melindungi

terhadap infeksi, membantu bonding dan perkembangan, membantu

menunda kehamilan baru dan melindungi kesehatan ibu serta biaya lebih

rendah dibandingkan dengan susu formula.

Cakupan ASI ekslusif di Kota Sawahlunto pada 5 tahun terakhir dapat

dilihat pada grafik dibawah ini.

Diagram 4 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif

Tahun 2011 s/d 2016

64,1 68,2 72,8 74,6 78,4 84,3

0

2040

6080

100

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Berbagai upaya akan terus dilakukan dengan mengoptimalkan sumberdaya

dan tenaga yang ada seperti pendampingan bumil dan busui oleh konselor

ASI, dibentuknya kelompok pendukung ASI dan program kegiatan lain yang

diharapkan mampu memberikan daya ungkit terhadap peningkatan

cakupan ASI eksklusif.

Pada tahun 2016 terdapat peningkatan cakupan ASI eksklusif dibandigkan

tahun-tahun sebelumnya yaitu 84,3%

3. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 11

angka kematian bayi dan ibu. Kegiatan pemantauan dan pembinaan

terhadap 102 Posyandu yang ada di Kota Sawahlunto dilaksanakan secara

berkala dengan cara mengunjungi Posyandu yang ada di Kota Sawahlunto

pada hari buka Posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Informasi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan dan Sosial

Kota Sawahlunto dengan mengikutsertakan bidang terkait.

Pembinaan Posyandu juga dilakukan secara terpadu melalui Pokjanal

Posyandu, BKB dan PAUD yang juga melibatkan lintas program dan lintas

sektor terkait. Materi pembinaan meliputi peningkatan pengetahuan dan

keterampilan pengurus dan kader Posyandu, baik dalam penyelenggaraan

Posyandu, cara pengisian SIP dan administrasi Posyandu lainnya.

Diagram 5 Strata Posyandu di Kota Sawahlunto

Tahun 2016

Mandiri46%

Madya18%

Purnama36%

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 46% Posyandu di Kota Sawahlunto

sudah berada pada strata Mandiri dan 36% masih berada pada strata

Madyan dan 36% posyandu strata purnama, dengan adanya strata Mandiri,

ini menggambarkan bahwa masyarakat sudah merasakan keberadaan

Posyandu itu penting dalam upaya promotif dan preventif.

4. Pembiayaan kesehatan oleh masyarakat

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Bila sewaktu-

waktu tanpa diduga seseorang mendapatkan sakit, kecelakaan atau

musibah lainnya yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk

pengobatan, tentunya bagi masyarakat menengah ke bawah menjadi hal

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 12

yang memberatkan. Khusus untuk keluarga miskin, Pemerintah Pusat

sudah menganggarkan biaya pemeliharaan kesehatannya melalui Program

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang sekarang dikenal

dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Kesehatan

Daerah (Jamkesda). Sedangkan untuk masyarakat menengah, Pemerintah

Kota Sawahlunto menganjurkan untuk menjadi peserta JPKM “Sawahlunto

Sehat”. Premi yang harus dibayarkan peserta adalah sebesar Rp 18.000,-

/jiwa/bulan dimana Rp. 12.000,- preminya disubsidi oleh Pemerintah Kota

Sawahlunto dan Rp. 6.000,- yang dibayar oleh peserta.

JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) merupakan salah

satu system yang dikembangkan untuk mengatasi timbulnya kesulitan

akibat meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan. JPKM adalah suatu

konsep atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang

paripurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) berdasarkan azas

usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu

yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra upaya.

JPKM dirumuskan setelah telaah bertahun-tahun terhadap system

pemeliharaan kesehatan di manca Negara. JPKM merupakan

penyempurnaan terkini setelah system pemeliharaan kesehatan dengan

pembayaran tunai, asuransi ganti rugi, asuransi dengan tagihan provider

mengalami kegagalan dalam mengendalikan biaya kesehatan. Kelebihan

JPKM terhadap system asuransi kesehatan tradisional adalah pembayaran

pra upaya kepada PPK yang memungkinkan pengendalian biaya oleh PPK

dan memungkinkan Bapel berbagi risiko biaya dengan PPK.

Di Kota Sawahlunto terdapat beberapa macam jenis jaminan kesehatan

masyarakat seperti tertera pada tabel di bawah ini :

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 13

Tabel. 1 Cakupan Kepemilikan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Di Kota Sawahlunto Tahun 2016

No Kategori Jumlah Peserta Jumlah

Penduduk %

1 Jaminan Kesehatan Nasional 36470 60.778 60,00 1.1 Penerima Bantuan Iuran

(PBI)APBN 6.335 60.778

10,4

1.2 PBI APBD 13.003 60.778 21,4 1.3 Pekerja Penerima Upah 13.273 60.778 21,8 1.4 Pekerja bukan penerima upah

(PBPU)/mandiri 3.859 60.778

6,3

1.5 Bukan Pekerja 0 60.778 0 2 Asuransi Swasta 10.176 60.778 16,7 3 Asuransi Perusahaan 0 60.778 0 4 JPKM Sawahlunto Sehat 10.591 60.778 17,4

Jumlah 93.707 60.778 94,2

Dari tabel diatas terlihat proposi penduduk yang sudah terjamin

kesehatannya sebanyak 93.707 orang (94,2%) dari total 60.778 proyeksi

penduduk Kota Sawahlunto. Data kepesertaan Jaminan kesehatan belum

terpilah (laki dan perempuan) di BPJS Kesehatan.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 14

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa

indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan

morbiditas (kesakitan). Derajat kesehatan di Indonesia digambarkan melalui

angka mortalitas terdiri atas angka kematian nenonatal, angka kematian bayi,

angka kematian balita, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) termasuk angka

harapan hidup. Angka morbiditas meliputi angka kesakitan beberapa penyakit

balita dan dewasa.

Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan

ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga

dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan dan lingkungan

sosial.

A. Mortalitas Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun

sebab lainnya. Mortalitas yang disajikan pada bab ini yaitu Angka kematian bayi

dan jumlah/kasus kematian Ibu. Pada bab ini tidak menjelaskan angka kematian

ibu karena angka kelahiran hidup di Kota Sawahlunto tidak mencapai 100.000

kelahiran hidup.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum

mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada

tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap

kesakitan maupun kematian.

Gambaran angka kematian bayi di Kota Sawahlunto dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2016 dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 15

Diagram 6 Angka Kematian Bayi di Kota Sawahlunto

Tahun 2011 s/d 2016

Dari diagram diatas terlihat bahwa terjadi penurunan yang cukup signifikan

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Sawahlunto dari 28,9/1000 Kelahiran

Hidup (KH) pada Tahun 2013 menjadi 15,4/1000 KH pada Tahun 2014 namun

terjadi peningkatan di tahun 2016. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan

dalam rangka menurunkan AKB ini yaitu Penyuluhan dan konseling tentang

kesehatan ibu dan anak, program P4K dan Sosialisasi/Promosi AKI & AKB,

Kemitraan bidan dan dukun serta kelas ibu hamil. Program kegiatan yang

mempunyai daya ungkit dalam penurunan AKB ini akan terus dilakukan dan

dikembangkan sampai AKB ini dapat ditekan serendah-rendahnya.

2. Jumlah Kematian Ibu

Kasus Kematian Ibu di Kota Sawahlunto juga terlihat naik turun dalam lima

tahun terakhir dan mencapai puncak pada tahun 2016, yaitu 3 kasus

kematian. Distribusi kasus kematian ibu/maternal pada Tahun 2016 ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

12,115,8

28,9

15,4 11,5

19

0

5

10

15

20

25

30

35

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 16

Tabel 2 Kasus Kematian Ibu di Kota Sawahlunto

Tahun 2016

No Uraian Jumlah kasus Ket

1 Kematian ibu hamil 1

2 Kematian Ibu bersalin 0

3 Kematian Ibu Nifas 2

Total 3

Karena kelahiran hidup di Kota Sawahlunto selama satu tahun tidak sampai

100.000 maka untuk menetapkan Angka Kematian Ibu hanya dapat dicari jika

dikonversikan dengan 100.000 kelahiran hidup dan ini hanya dapat dipakai

untuk melihat trend kasus saja.

3. Umur Harapan Hidup (UHH) Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat berpengaruh pada kenaikan

Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. AKB sangat peka terhadap

perubahan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sehingga perbaikan

derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan UHH pada

waktu lahir.

B. Morbiditas

Untuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, secara umum selama

tiga tahun terakhir di Kota Sawahlunto tidak pernah dilaporkan/ditemukan

adanya kasus Polio, Diphteri, Pertusis dan Tetanus Neonatorum. Sementara

itu kasus penyakit menular lain seperti TB Paru, ISPA, Diare, Hepatitis B dan

Campak angkanya masih berfluktuasi.

Secara rinci kejadian dan perkembangan penyakit menular di Kota

Sawahlunto tahun 2016 dapat dilihat pada uraian berikut.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 17

1. Penyakit Menular a. Penyakit TB Paru

TBC adalah penyakit yang menular dan mempunyai angka kematian yang

sangat tinggi, ditularkan oleh Mycobacterium Tuberculosis complek.

Kebanyakan TBC menyerang paru-paru tetapi dapat juga menyerang bagian

tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput otak, kulit, tulang dan

bagian tubuh lainnya.

Seseorang dicurigai menderita TBC bila menunjukkan gejala batuk berdahak

selama 2 minggu atau lebih, kadang-kadang dahaknya bercampur darah,

selain itu dapat disertai gejala sesak nafas dan nyeri dada, berkeringat pada

malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan, badan lemah, rasa kurang

enak badan, demam meriang lebih dari sebulan serta berat badan dan nafsu

makan menurun

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh

mycobacterium tuberculosis. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia

produktif secara ekonomis (15-50 tahun).

Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain :

• Kemiskinan pada berbagai kelompok seperti pada negara-negara sedang

berkembang

• Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dan perubahan

struktur umum kependudukan

• Dampak pandemic HIV

Di Indonesia TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah

pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan

Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB dunia.

Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif, pada waktu batuk atau

bersin pasien akan menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan

dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan 3000 percikan dahak.

Penularan umumnya terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada

dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan

sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat

bertahan selama beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 18

Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang

dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan

dahak, makin menular pasien tersebut. Adapun faktor yang memungkinkan

seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam

udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien

TB Paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih

besar dari pasien TB Paru dengan BTA negatif. Risiko penularan setiap

tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI)

yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. Untuk

Indonesia ARTI berkisar antara 1 – 3 %. Dari semua yang terinfeksi TB

diperkirakan 10% diantaranya akan menjadi sakit TB setiap tahun. Salah satu

factor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TB

adalah daya tahan tubuh yang rendah diantaranya infeksi HIV/AIDS dan

malnutrisi (gizi buruk).

Situasi TB di dunia semakin memburuk, jumlah kasus TB meningkat dan

banyak yang tidak berhasil disembuhkan terutama pada Negara yang

dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar. Menyikapi hal

tersebut pada tahun 1993 WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan

dunia (global emergency).

Untuk Kota Sawahlunto, perkiraan penemuan BTA Positif dalam tahun 2016

sebanyak 98 kasus dengan perkiraan suspek 980. Ternyata kasus BTA positif

yang ditemukan hanya 34 kasus dengan CDR 34,69 % dari pemeriksaan

suspek 626 orang (64%)

Pencapaian CDR belum memenuhi target 70% hal ini disebabkan oleh

beberapa factor seperti masyarakat yang masih enggan memeriksakan

batuknya ke Puskesmas karena menganggap batuk tersebut disebabkan

guna-guna.

Jika dievaluasi di tingkat Puskesmas maka dapat dilihat bahwa ada

Puskesmas yang mengalami peningkatan dalam penemuan suspek TB dan

TB BTA Positif dan ada pula yang menurun. Untuk melihat rincian penemuan

kasus baru BTA Positif menurut Puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 19

Tabel. 3 TABEL PERSENTASE PENEMUAN KASUS BARU BTA POSITIF CDR (70 %)

DI PUSKESMAS SE KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016

b. Pengendalian Penyakit(P2) HIV Aids

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan

penyakit AIDS yang termasuk kelompok keluarga retrovirus. Seseorang yang

terinfeksi HIV akan mengalami infeksi seumur hidup. Kebanyakan orang

dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap asimtomatik (tanpa tanda dan gejala dari

suatu penyakit) untuk jangka waktu panjang. Meski demikian mereka telah

dapat menulari orang lain.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) merupakan sekumpulan gejala

penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang didapat. AIDS

disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang hidup

didalam 4 cairan tubuh manusia yaitu cairan darah, sperma, vagina dan air

susu ibu.

Penderita HIV positif adalah seseorang yang telah terinfeksi virus HIV yang

dapat menularkan penyakitnya walaupun nampak sehat dan tidak

menunjukkan gejala penyakit apapun sedangkan penderita AIDS adalah

NO

PUSKESMAS

PEMERIKSAAN SUSPEK PENEMUAN TB BTA POSITIF

TARGET Tot REALISA

SI Tot % TARGET Tot REALISAS

I Tot %

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

1 TALAWI 150 150 300 65 49 114 38 15 15 30 7 0 7 36,7

2 KOLOK 50 60 110 26 34 60 55 5 6 11 3 2 5 36,4

3 SEI. DURIAN 90 90 180 34 45 79 44 9 9 18 2 1 3 33,3

4 KAMPUNG TELENG

60 70 130 40 48 88 68 6 7 13 4 1 5 33,3

5 LUNTO 40 40 80 36 34 70 88 4 4 8 0 0 0 57,1

6 SILUNGKANG 90 90 180 45 51 96 53 9 9 18 3 0 3 22,2

7 RSU 119 6 5 11

KOTA 480 500 980 626 64 48 50 98 24 9 34 34,7

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 20

seseorang yang menunjukkan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit

yang memerlukan pengobatan setelah sekian waktu terinfeksi HIV.

Cara paling efisien utntuk menurunkan penyebaran HIV pada semua populasi

adalah mencari populasi target berisiko tinggi terinfeksi HIV, misalnya melalui

pasangan seksual. Program pengurangan dampak buruk (harm reduction)

dengan pencucian alat suntik dan pertukaran alat suntik serta terapi rumatan

dengan substitusi terbukti efektif menghambat penularan HIV diantara

pengguna jarum suntik.

Beberapa uji klinik menunjukkan antiretroviral dapat menurunkan penularan

HIV dari ibu ke anak pada ibu yang tidak menyusui bayinya dan ibu yang

menyusui bayinya jangka pendek dan kemudian dapat memperpanjang masa

menyusui.

Voluntary Counselling and Testing (VCT) selama masa antenatal merupakan

pintu masuk pada pelayanan pencegahan melalui ibu ke anaknya. VCT juga

menguntungkan bagi upaya pencegahan dan pelayanan perawatan bagi

mereka baik yang HIV negative maupun positif. Bagi yang negative bertujuan

agar tetap negative. VCT yang berkualitas baik tidak saja membuat orang

mempunyai akses terhadap berbagai pelayanan tetapi juga efektif bagi

pencegahan terhadap HIV. Klien dimungkinkan mendapat pengetahuan

tentang cara penularan, pencegahan dan pengobatan terhadap HIV dan VCT

merupakan komponen utama dalam program HIV di negara-negara

berkembang.

Untuk pengendalian penyakit menular peranan dari lintas sektor dan program

terkait sangat penting agar hasil lebih optimal. Untuk Kota Sawahlunto s/d

Tahun 2016 jumlah kasus HIV/AIDS adalah 15 kasus dengan kematian

sebanyak 8 orang.

Kegiatan penanggulangan HIV AIDS yang sudah dilakukan di Kota

Sawahlumto diantaranya :

Pembentukan komisi penanggulangan kasus HIV/AIDS (KPA) Kota

Sawahlunto.

Sosialisasi HIV/AIDS kepada kelompok-kelompok resiko tinggi.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 21

Menyarankan kepada kelompok resiko tinggi untuk melakukan

pemeriksaan darah sedini mungkin dan konseling kepada konselor secara

sukarela / Voluntary Counseling and Testing (VCT)

Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kontak serumah dengan

penderita.

Tatalaksana pemandian mayat positif HIV/AIDS dilaksanakan sesuai

protap oleh petugas pemulasaraan jenazah/pemandi mayat, keluarga

yang didampingi oleh petugas kesehatan kota.

Pengawasan minum obat kepada penderita yang masih hidup.

Permasalahan yang di hadapi saat ini adalah minum obat dan konseling yang

terputus dan kepercayaan penderita dengan berobat ke dukun, pekerjaan

seperti penjaja seks komersial yang tidak dapat diberhentikan secara

langsung saja oleh penderita dengan alasan faktor ekonomi dan lain-lain.

c. Pengendalian Penyakit (P2) Kusta

Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh

kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan

jaringan tubuh lainnya kecuali susunan syaraf pusat. Gejala awal yang perlu

dikenali adalah terjadinya kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu

ataupun bercak kemerahan yang kurang rasa atau mati rasa, tidak ditumbuhi

bulu, tidak mengeluarkan keringat, tidak gatal dan tidak sakit sehingga

penderita seringkali tidak merasa terganggu. Gejala lanjut ditandai dengan

adanya kecacatan. Cacat kusta terjadi karena kuman kusta yang menyerang

syaraf pada penderita yang terlambat ditemukan dan terlambat diobati.

Tidak semua orang dapat tertular penyakit kusta, hanya sebagian kecil saja

(sekitar 5%) yang dapat tertular. Kondisi tubuh yang lemah memudahkan

tertular penyakit kusta. Penularan dapat terjadi melalui pernafasan dalam

jangka waktu yang lama.

Di Kota Sawahlunto selama tiga tahun terakhir ditemukan kasus kusta melalui

kegiatan RVS (Rapid Village Survey), RVS bertujuan untuk menemukan

penderita kusta sedini mungkin tanpa adanya cacat yang menetap. Pada

tahun 2016 telah diperiksa sebanyak 50 orang masyarakat per 6 lokasi ( Desa

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 22

Silungkang Oso, Taratak Bancah, Kolok Nan Tuo, Talawi Mudik, Kelurahan

Durian I dan Desa Talago Gunung.

d. Pengendalian Penyakit (P2) Diare

Diare adalah buang air besar lembek, cair bahkan seperti air yang

frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali dalam sehari) dan ada juga

yang disertai muntah, dehidrasi, lendir dan darah dalam tinja serta gejala lain,

dapat disebabkan oleh air yang dikonsumsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan

laboratorium sampel air masyarakat yang diambil oleh sanitarian, hasilnya

terlihat bahwa tingginya angka E.Coli didalam air yang dikonsumsi

masyarakat.

Diagram 7 GRAFIK PERSENTASE PENEMUAN KASUS DIARE PER PUSKESMAS SE

KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016

Dari grafik di atas terlihat bahwa penemuan kasus diare tahun 2016 yaitu

94,5%. Terlihat bahwa penemuan tertinggi terdapat pada wilayah kerja

puskesmas Lunto dan Silungkang. Dalam rangka penurunan angka diare di Kota Sawahlunto maka dilakukan

beberapa hal sebagai berikut :

a. Pemeriksaan Ecoli dan kimia air, jika hasil pemeriksaan laboratorium

terdapat jumlah ecoli yang melebihi standar yang diperbolehkan maka

0

50

100

150

73,5 80,6 89,4 95,8

142,9

117,394,5

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 23

dibagikan tabung kaporit dan pembubuhan kaporit pada sarana air bersih

yang beresiko rendah dan sedang.

b. Pembuatan jamban gratis dan Sarana air bersih serta pemanfaatannya

oleh masyarakat.

c. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan

lingkungan.

e. Pengendalian Penyakit (P2) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA/ILI) dan Pneumonia. Pelaksanaan kegiatan program ISPA dititik beratkan pada penemuan kasus

Pneumonia pada balita, target yang ditetapkan untuk penemuan kasus adalah

10% dari jumlah Balita yaitu 241 balita, untuk penemuan kasus pneuomonia

tahun 2016 berjumlah 62 kasus (25,7%). capaian tersebut belum memenuhi

target karena masih banyak petugas beranggapan bahwa yang dikatakan

pneumonia tersebut apabila adanya tarikan dada luar ke bagian dalam

sementara hal tersebut adalah diagnosa untuk pneumonia berat, capaian

tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Diagram 8 GRAFIK KASUS ISPA (PNEUMONIA BALITA) PER PUSKESMAS

SE KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016

0,010,020,030,040,050,060,070,080,0

12,07,1

75,0

9,415,8

27,9 25,7

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 24

Tabel 4 JUMLAH PENEMUAN KASUS ISPA PER PUSKESMAS

SE KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016

Untuk kasus ISPA / ILI di Kota Sawahlunto tahun 2016 sebanyak 19.196 kasus

dengan kunjungan terbanyak di wilker Puskesmas Talawi dan Silungkang.

2. Penyakit Bersumber Binatang a. Penyakit malaria

Memerangi malaria dan penyakit menular lainnya adalah salah satu yang

termasuk dalam Milenium Developments Goals (MDG’s) untuk kurun waktu

1990 s/d 2015. Oleh karena itu terdapatnya ketersedian data dan informasi

epidemiologi secara terus menerus sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program

kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa

terhadap adanya faktor resiko penyakit menular yang muncul sehingga dapat

ditanggulangi secara cepat dan tepat. Malaria adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk jenis

Anopheles, walaupun ditularkan oleh nyamuk, penyakit malaria sebenarnya

merupakan suatu penyakit ekologis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh

NO PUSKESMAS

JENIS KELAMIN

Total Laki - laki Perempuan

1 TALAWI 1.630 2.028 3.907

2 KOLOK 706 936 2.018

3 SEI. DURIAN 1.539 1.730 3.947

4 KAMPUNG TELENG 1.079 1.368 2.423

5 LUNTO 963 1.328 3.100

6 SILUNGKANG 1.763 2.032 3.801

KOTA 7.680 9.422 19.196

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 25

kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang

biak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan

parasit malaria.

Secara teoritis, nyamuk bisa terbang sampai 2-3 km, namun pengaruh angin,

jarak terbang nyamuk bisa mencapai 40 km. Bahkan dengan perkembangan

sarana transportasi, nyamuk bisa mencapai daerah yang jauh dengan

menumpang alat transportasi. Para ahli juga memperkirakan bahwa

perubahan iklim global telah turut mempengaruhi penyebaran nyamuk

malaria. Nyamuk anopheles yang biasanya hanya ditemukan di daerah

dataran rendah sekarang bahkan bisa ditemukan di daerah pengunungan,

yang tingginya di atas 2000 m dari permukaan laut.

Di Kota Sawahlunto dalam dua tahun terakhir ini terjadi penurunan kasus

penyakit malaria dimana pada tahun 2015 ditemukan 3 kasus dan tahun 2016

ditemukan 1 kasus dengan plasmodium vivax sedangkan API / anual parasite

incidence tahun 2016 di Kota Sawahlunto berada pada area Low Case Insiden (berwarna Hijau).

b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegyti yang

tempat perindukannya pada air tergenang yang tidak kontak langsung dengan

tanah, didalam bak mandi, tempayan, pot-pot bunga yang berisi air, pada baju

yang bergelantungan dan lain-lain serta mempunyai kebiasaan menggigit

pada pagi dan sore hari.

Demam berdarah Dengue ditandai dengan demam mendadak yang diikuti

rash kemerahan, pada sebagian kasus menunjukkan tanda-tanda perdarahan,

trombositopenia <100.000 iu dan hematokrit yang meningkat tajam lebih dari

20%.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan, diambil beberapa

tindakan dan upaya pengendalian vektor penular DBD yaitu :

a. Terhadap Penderita DBD

Tindakan terhadap penderita DBD Puskesmas akan merujuk pasien ke

rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan labor yang lebih lengkap dan

perawatan yang intensif.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 26

b. Terhadap Lingkungan

Tindakan terhadap lingkungan dalam rangka pemutusan mata rantai

penular penyakit DBD adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk

dan Gerakan 3M plus. Kegiatan ini dapat memutuskan mata rantai

perkembangbiakan nyamuk sampai pada telur dan larvanya. Disamping

pengendalian nyamuk dewasa penular DBD secara alamiah juga dilakukan

secara kimiawi melalui fogging atau pengasapan di lokasi rumah penderita

DBD terutama yang terdapat kelompok berisiko seperti bayi, lansia dan

bumil serta lokasi yang padat penghuni sebanyak 2 kali dengan siklus

pengulangan sesuai dengan ketentuan yang ada.

c. Menyurati kecamatan, Puskesmas dan seluruh sekolah agar mewaspai

penyakit DBD serta menyarankan untuk melakukan gerakan 3M plus yaitu

menguras, menutup, mengubur serta melaksanakan beberapa kegiatan-

kegiatan tambahan seperti memasang kawat kasa, tidak membiasakan

menggantung pakaian, melakukan penyemprotan obat nyamuk, memakai

lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu dan memelihara ikan pemakan

jentik.

Jumlah kasus DBD pada tahun 2016 sebanyak 205 kasus, bila dibandingkan

dengan Tahun 2015 (170 kasus) terjadi peningkatan.tahun 2016 tidak terdapat

kematian dan KLB karena DBD.

c. Demam Cikungunya

Demam chikungunya adalah suatu penyakit menular dengan gejala utama

demam mendadak, nyeri pada persendian dan ruam makulopapuler

(kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit yang kadang-kadang disertai

dengan gatal. Gejala lain yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala,

menggigil, kemerahan pada konjungtiva, pembesaran kelenjar getah bening di

bagian leher, mual dan muntah.

Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan

lewat nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit

DBD. Meski masih “bersaudara” dengan demam berdarah, penyakit ini tidak

mematikan. Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di

Indonesia tahun 1973.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 27

Cara menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa

virusnya. Ternyata nyamuk ini punya kebiasaan unik. Pertama, mereka

senang hidup berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas

bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Kedua,

serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang

menggantung seperti baju-baju yang ada dibelakang pintu kamar. Ketiga,

nyamuk ini sangat menyukai tempat-tempat yang gelap dan pengap.

Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti maka cara

terbaik untuk memutus mata rantai penularan adalah dengan memberantas

nyamuk tersebut. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini

adalah dari golongan malation sedangkan themopos untuk mematikan jentik-

jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan

menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes Aegypti tidak suka hinggap

di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung.

Pada tahun 2016 tidak ditemukan kasus Chikungunya di Kota Sawahlunto. Ini

menggambarkan bahwa sudah mulai terjadi perbaikan kualitas lingkungan

tempat tinggal yang menandakan mulai meningkatnya pengetahuan

masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan.

d. Pengendalian Penyakit(P2) Rabies

Penyakit rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat

yang disebabkan virus rabies yang ditularkan oleh Hewan Penular Rabies

(HPR) seperti anjing, kucing, kera dan lain-lain melalui gigitan dan non gigitan.

Virus Rabies termasuk golongan Rhabdovirus, berbentuk peluru dengan

komposisi RNA, Lipid, Karbohidrat dan Protein. Sifat virus rabies cepat mati

dengan sinar ultra violet dan zat pelarut lemak serta di luar jaringan hidup

dapat diinaktifkan dengan B-propiolakton, phenol, halidol azirin, tahan hidup

dalam beberapa minggu di dalam gliserin pada suhu kamar

Masa inkubasi dari penyakit Rabies 2 minggu – 2 tahun.

Batasan KLB Rabies adalah ditemukannya 1 (satu) gejala klinis rabies yang

ditandai dengan Hydrophobia.

Gejala klinis rabies dibagi menjadi 4 stadium berdasarkan diagnosa klinis:

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 28

• Stadium Prodromal dengan gejala awal demam, malaise, mual dan rasa

nyeri di tenggorokan dan biasanya sulit didiagosa.

• Stadium sonsoris, rasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat

bekas luka diikuti gejala cemas dan reaksi berlebihan terhadap rangsangan

sensorik.

• Stadium exitasi, tonus otot-otot aktifitas simpatis jadi meninggi, gugup,

kejang, sakit kepala berat, sulit menelan, hipersalivasi, keringat banyak

(hiperhidrosis), hidrophobi, photophobi, aerophobia.

• Stadium paralyse, terjadi inkontinentia urine, paralyse ascendens, koma

dan maninggal karena kelumpuhan otot pernafasan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penanggulangan kasus gigitan yaitu :

o Penyuluhan ke pada masyarakat tentang bahaya rabies serta cara

pencegahannya.

o Memberikan penyuluhan tentang cara mencuci luka gigitan HPR dengan

sabun atau deterjen dengan air mengalir selama 10 – 15 menit.

o Bila terjadi kasus gigitan, dilakukan observasi HPR sebelum diberi VAR.

Penegakan diagnosa dilakukan dengan memotong kepala hewan yang

mengigit dan mengirimkannya ke laboratorium di Baso-Kabupaten Agam,

namun kenyataan yang ada sekarang ini setiap kali HPR mengigit manusia,

tidak dilakukan observasi tapi masyarakat langsung meminta Vaksin Anti

Rabies (VAR) karena rasa kuatirnya. Penyuntikan dengan VAR diberikan

pada hari ke 0 sebanyak 2 dosis secara intramuskuler di lengan kanan dan

kiri, suntikan ke dua dilanjutkan pada hari ke 7 sebnayak 1 dosis dan hari ke

21 sebanyak 1 dosis. Di Kota Sawahlunto untuk tahun 2016 terdapat 90 kasus

gigitan HPR dengan pemberian VAR sebanyak 43 kasus, mengalami

peningkatan kasus gigitan HPR dibandingkan tahun 2015 yaitu 84 kasus.

Dari 90 kasus gigitan yang terjadi pada tahun 2016, 62,2% (56 orang) terjadi

pada laki-laki dan 37,8% (34 orang) terjadi pada wanita dan kelompok umur

yang paling banyak digigit oleh HPR yaitu 37,8% pada usia 15-44 tahun.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 29

3. Penyakit Tidak Menular Transisi epidemiologi adalah perubahan pola penyakit dan kematian dari

penyakit infeksi (menular) ke penyakit tidak menular (PTM). Posisi Indonesia

saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dimana penyakit tidak

menular meningkat drastis sementara penyakit menular masih menjadi

penyebab kematian utama. PTM mempunyai faktor resiko yang sama yaitu

konsumsi rokok, pola makan tidak seimbang terutama konsumsi buah dan

sayur, kurang gerak dan pencemaran lingkungan. Sebagian besar faktor

resiko tersebut muncul secara bersamaan dalam pola hidup atau saling

berhubungan satu sama lainnya, Mengerikannya lagi, PTM kini tidak hanya

menyerang mereka yang berusia lanjut. Fenomena terbaru mencatat, dalam

kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah penderita diabetes dan hipertensi di

Tanah Air mulai mengalami peningkatan pada penduduk yang menginjak usia

relatif muda dan produktif, yakni 45 tahun. Di Indonesia, PTM diperkirakan

menyebabkan 64% tingkat kematian. Selain PTM, penyakit kelainan pada

jantung menjadi penyebab kematian tertinggi dengan jumlah 30%, diikuti oleh

kanker dengan jumlah 13%.

Tabel 7 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN

MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016

NO PUSKESMAS

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

JML % JML % JML % JML % JML % JML %

1 TALAWI 87 1,31 621 8,91 708 5,20 25 28,74 135 21,74 160 22,60

2 KOLOK 1.419 57,50 2.734 98,74 4.153 79,30 175 12,33 278 10,17 453 10,91

3 SUNGAI

DURIAN 505 14,94 1.153 32,33 1.658 23,87 234 46,34 594 51,52 828 49,94

4 KAMP.TELENG 64 2,34 540 17,79 604 10,47 18 28,13 143 26,48 161 26,66

5 LUNTO 1.006 71,86 1.886 115,78 2.892 95,48 484 48,11 692 36,69 1176 40,66

6 SILUNGKANG 1.162 34,27 1.691 47,46 2.853 41,03 298 25,65 661 39,09 959 33,61

KOTA 4.243 21,19 8.625 40,06 12.868 30,97 1.234 29,08 2.503 29,02 3.737 29,04

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 30

Dari Tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2016 dilakukan

pengukuran faktor resiko PTM pada usia ≥ 18 tahun dimana dari 12.868 yang

dilakukan pengukuran tekanan darah terdapat 3.737 (29,04%) yang terdiagnosa

hipertensi dimana berimbang antara laki-laki dan perempuan.

Tabel 8 PEMERIKSAAN OBESITAS PADA TAHUN ≥ 15 TAHUN

MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016

NO PUSKESMAS

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JML % JML % JML % JML % JML % JML %

1 TALAWI 87 8,81 621 5,90 708 6,15 16 18,39 96 15,46 112 15,82

2 KOLOK 79 22,70 383 71,72 462 52,38 22 27,85 111 28,98 133 28,79

3 SUNGAI DURIAN 414 11,46 944 26,38 1.358 18,89 85 20,53 340 36,02 425 31,30

4 KAMP.TELENG 64 3,12 563 24,73 627 14,49 15 23,44 188 33,39 203 32,38

5 LUNTO 134 14,97 303 32,00 437 23,72 5 3,73 26 8,58 31 7,09

6 SILUNGKANG 150 6,02 204 5,85 354 5,92 4 2,67 16 7,84 20 5,65

KOTA 928 8,94 3.018 14,14 3.946 12,44 147 15,84 777 25,75 924 23,42

Dari pengukuran faktor resiko PTM pada tabel di atas dapat dilihat bahwa telah

dilakukan pemeriksaan obesitas terhadap sasaran usia > 15 tahun dan dari

pemeriksaan terdapat 924 orang (23,42%) dikategorikan Obesitas, sedangkan

25,75% terdeteksi obesitas ada pada perempuan.

Kegiatan pengendalian PTM pada tahun 2016 juga meliputi adanya sosialisasi

PTM ke kader se Kota Sawahlunto melalui puskesmas, sosialisasi kepada

kepala sekolah dan guru UKS SLTA se Kota Sawahlunto serta orientasi PTM

ke petugas kesehatan khususnya mengenai Inspeksi Visual dengan Asam

Asetat (IVA) di Kota Solok serta pembelian POSBINDU Kit dalam rangka

ketersedian alat di Posbindu yang ada di KOta Sawahlunto, sedangkan proses

kerja di Posbindu dapat dijelaskan sebagai berikut :

Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara,

pengukuran, pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk

menelusuri faktor risiko perilaku seperti merokok, konsumsi sayur dan buah,

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 31

aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi

badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, dan tekanan darah.

Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total,

trigliserida, pemeriksaan klinik payudara, arus puncak ekspirasi, lesi pra kanker

(Inspeksi Visual asam asetat /IVA positif), kadar alkohol dalam darah, tes

amfetamin urin.

Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan kemudian

dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan

pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor

risiko PTM melalui penyuluhan/dialog interaktif secara massal dan atau

konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan faktor risiko,

sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam

sistem pelayanan kesehatan paripurna. Pedoman Umum Pos Pembinaan

Terpadu Penyakit Tidak Menular 13 Rujukan dilakukan dalam kerangka

pelayanan kesehatan berkelanjutan (Continuum of Care) dari masyarakat

hingga ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik ke

masyarakat untuk pemantauannya. Kegiatan posbindu PTM dalam situasi

kondisi tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan

bersama.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 32

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat

mencakup upaya upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,

penyehatan lingkungan dan penyediaan sarana sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan

bahan-bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan

kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan memulihkan kesehatan

perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi

kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan jalan, pengobatan rawat

inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting terdapat pada

UU No.36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan

untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat

dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu

sebagaimana dimaksud Undang-undang tersebut meliputi upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk

mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas

serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.

Komitmen global dalam MDG’s menetapkan target terkait kematian ibu dan

kematian anak yaitu menurunkan Angka kematian Ibu hingga tiga per empat

dalam kurun waktu 1990-2015 dan menurunkian angka kematian anak hingga dua

per tiga dalam kurun waktu 1990-2015.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 33

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan

antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan dengan distribusi

waktu minimal 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan

2 kali pada trimester ketiga. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi

standar kualitas

Pelayanan 7 T dalam antenatal care meliputi, ukur tekanan darah, timbang

berat badan/tinggi badan, ukur tinggi fundus, imunisasi TT, Test

Laboratorium/PMS dan temu wicara. Cakupan antenatal care (kontak pertama

dan kontak keempat) ibu hamil di Kota Sawahlunto pada lima tahun terakhir

dapat dilihat pada diagram berikut :

Diagram 9

Cakupan Kontak Pertama dan Keempat Ibu Hamil Tahun 2011 s/d 2016

111,6

89,2 92,386

79,1 83,588,7

77 72,4 72,9 67,6 66,5

0

20

40

60

80

100

120

2011 2012 2013 2014 2015 2016

K1 K4

Cakupan pelayanan kontak pertama (K1) ibu hamil pada lima tahun terakhir

berfluktuasi yaitu, 111.6% pada tahun 2011 dan sedikit menurun pada tahun

2012 yaitu 89.2% pada tahun 2013 kembali meningkat menjadi 92.3 %, Tahun

2014 yaitu 86,0%, semakin menurun di tahun 2015 yaitu 79.1% namun pada

tahun 2016 kembali meningkat yaitu 83,5%. Apabila dibandingkan dengan

target yaitu 96%, capaian tersebut belum mencapai target, ini berarti kinerja

PWS dalam menemukan Bumil pada trimester pertama perlu lebih ditingkatkan.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 34

Untuk pelayanan K4, target yang ditetapkan adalah 87%, namun cakupannya

dalam 5 tahun terakhir juga berfluktuasi bahkan ada yang belum mencapai

target. Cakupan tahun 2011 sebesar 88.7 %, tahun 2012 sebesar 77% dan

pada tahun 2013 sebesar 72.4 % dan sedikit peningkatan pada tahun 2014

sebesar 72,9 namun terjadi penurunan kembali di tahun 2015 dan 2016.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian K4 ibu hamil,

diantaranya : ada kasus abortus, adanya ibu hamil yang pindah ke luar kota

dan enggannya ibu hamil melakukan pemeriksaan lanjutan. Upaya yang

sudah dilakukan untuk meminimalkan permasalahan ini adalah dengan

motivasi ibu hamil dan keluarga melalui konseling dan penyuluhan,

meningkatkan motivasi dan kinerja petugas melalui penjadwalan pertemuan

konsultasi rutin dengan pengelola KIA Puskesmas, Bintek dan evaluasi rutin

terhadap capaian program sehingga seluruh kegiatan dapat mencapai

sasaran yang diharapkan.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Kebijakan pogram kesehatan ibu dan anak terkait penanganan persalinan

adalah semua ibu hamil melahirkan dengan tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan dan di sarana/fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini

didukung dengan pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan

Pustu/Polindes/Poskesdes disemua desa/kelurahan secara bertahap yang

salah satunya bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada

ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan

ibu dan anak. Pemeliharan dan rehabilitasi Pustu/Polindes/Poskesdes

didukung pula dengan penempatan bidan di sarana pelayanan kesehatan

serta dilengkapi dengan sarana prasarana penunjang seperti kendaraan roda

dua, alat kedokteran/kesehatan penunjang pelayanan dan mobiller. Hal ini

ditujukan untuk mendukung perwujudan kebijakan dalam menekan angka

kematian ibu dan bayi.

Pada tahun 2016 ini masih ada persalinan yang ditolong dukun dibeberapa

desa/ kelurahan karena beberapa alasan, oleh karena itu program kemitraan

bidan dan dukun tetap dijalankan dan dikembangkan sehingga pada akhirnya

semua persalinan akan dibantu oleh bidan dan pelayanan persalinan

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 35

dilakukan di sarana pelayanan kesehatan. Dukun bukannya ditiadakan tetapi

beralih fungsi dari memberikan bantuan pelayanan persalinan menjadi kader

kesehatan yang ikut membantu memberikan data dan informasi ibu hamil

serta ikut memotivasi ibu hamil dan keluarga untuk bersalin dengan bidan di

sarana pelayanan kesehatan. Kepada dukun bayi yang masih aktif dan ikut

bermitra dengan bidan/tenaga kesehatan diberikan dana motivasi apabila

melakukan rujukan ibu hamil dan ibu bersalin ke petugas kesehatan. Dengan

adanya dana motivasi ini diharapkan dukun akan lebih termotivasi untuk

bermitra dengan bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil dan

ibu bersalin.

Bila dilihat cakupan persalinan dukun pada tahun 2016 ini sama dengan tahun

2015 yaitu 1,1% persalinan dengan dukun. Hal ini akan terus ditingkatkan

sampai akhirnya nanti tidak ada lagi persalinan yang ditolong dukun.

Diagram 10 Pertolongan Persalinan oleh Nakes dan dukun di Kota Sawahlunto

Tahun 2011 s/d 2016

98,5 98,2 98,7

8376,9 77

1,5 1,8 1,3 0,8 0,8 1,10

102030405060708090

100

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Cak. Persalinan nakesCak. Persalinan dukun

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 belum semua

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan cakupannyapun sedikit

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Tahun 2015. Beberapa

upaya sudah dilaksanakan dalam rangka peningkatan cakupan ini seperti

Pelaksanaan Tim Kemitraan bidan dukun, pembinaan dukun secara berkala

dan pembahasan fungsi dukun pada saat Lokmin awal tahun. Dukun

bukannya ditiadakan tetapi beralih fungsi dari pemberi pelayanan persalinan

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 36

menjadi kader kesehatan yang ikut membantu memberikan data dan informasi

ibu hamil serta ikut memotivasi ibu hamil dan keluarga untuk bersalin dengan

bidan/tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di sarana

pelayanan kesehatan.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca

persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada

ibu nifas sesuai standar yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai

jadwal yang dianjurkan yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca

persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca persalinan dan

pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca persalinan.

Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi:

a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi,nafas dan suhu)

b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fudus uteri)

c. Pemeriksaan lokhia dan cairan pervaginam lain

d. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran Asi Eksklusif

e. Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan ibu nifas dan bayi

baru lahir, termasuk keluarg berencana

f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan

Pada diagram di bawah ini dapat dilihat cakupan pelayanan kesehatan ibu

nifas per-Pukesmas

Diagram 11 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Per Puskesmas di Kota Sawahlunto

Tahun 2016

77,6 84,668,8 63,2 64,8

78,7

0

20

40

60

80

100

Talawi Kolok Sungai Durian

K.Teleng Lunto Silungkang

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 37

4. Penanganan Komplikasi Maternal Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas

atau janin dalam kandungan baik langsung maupun tidak langsung termasuk

penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu atau

janin yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Pencegahan komplikasi

maternal adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi maternal untuk

mendapatkan perlindungan/pencegahan dan penanganan sesuai standar oleh

tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Dari

283 perkiraan komplikasi maternal di tahun 2016, komplikasi maternal yang

ditangani sebanyak 445 (159,8%).

5. Penanganan Komplikasi Neonatal

Yang dimaksud dengan penanganan Neonatal Komplikasi adalah neonatal

sakit dan atau neonatal dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai

standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik dirumah,

sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan

rujukan. Dari perhitungan perkiraan neonatal komplikasi tahun 2016 sebanyak

190 orang, neonatal komplikasi yang ditemukan dan ditangani sebanyak 73

orang (38.5%). Sama halnya dengan komplikasi maternal, bila dibandingkan

dengan real neonatal komplikasi yang ditemukan, semuanya (100%)

mendapatkan penanganan.

6. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Program pelayanan kesehatan bayi terdiri dari pemberian imunisasi dasar,

stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, pemberian

Vit A pada bayi, penyuluhan perawatan kesehatan bayi, penyuluhan ASI

Eksklusif, MP ASI dan lain-lain. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat

menggambarkan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses bayi untuk

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya

kelainan tumbuh kembang dan penyakit, pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit, serta peningkatan kualitas hidup bayi.

Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan dan cakupan pelayanan kesehatan bayi

di Kota Sawahlunto Tahun 2016 dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 38

Diagram 12 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Sawahlunto

Tahun 2016

0102030405060708090

100

Talawi Kolok Sei. Durian Kp. Teleng Lunto Silungkang

61,570,6

96,5

7681,6

84,7

7. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita

Pelayanan kesehatan pada anak Balita dilakukan oleh tenaga kesehatan

dalam upaya meningkatkan kualitas anak Balita dengan melakukan beberapa

kegiatan antara lain:

a. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh

kembang pada anak dengan menggunakan instrumen SDIDTK

b. Pembinaan Posyandu, pembinaan anak prasekolah termasuk Pendidikan

Anak Usia Dini dan konseling keluarga pada kelas ibu Balita dengan

memamfaatkan Buku KIA

c. Perawatan anak Balita dengan pemberian ASI sampai usia 2 tahun,

makanan gizi seimbang, dan vitamin A.

Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita pada tahun 2016 sebesar 56%

dimana dari 4.940 sasaran anak Balita, 2.767 orang mendapat pelayanan

kesehatan.

8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat

Salah satu upaya kesehatan anak adalah intervensi pada anak usia sekolah.

Upaya kesehatan yang dilakukan pada kelompok ini adalah penjaringan

kesehatan terhadap murid SD/MI kelas 1. Penjaringan ini juga menjadi salah

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 39

satu indikator yang di evaluasi keberhasilannya melalui Renstra Kementerian

Kesehatan RI.

Pada Tahun 2016, semua murid kelas 1 baru SD/MI (1.183 orang) terjaring

kesehatannya (100%).

9. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Program KB dilakukan dalam rangka mengatur jarak kelahiran atau

menjarangkan kelahiran. Sasaran pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah

Pasangan Usia Subur (PUS) dengan tujuan demi meningkatkan

kesejahteraan keluarga. KB menjadi salah satu program di Dinas Kesehatan

dan Sosial Kota Sawahlunto karena secara tidak langsung sudah dapat

menekan faktor risiko kematian maternal dan bayi karena jarak kehamilan dan

jumlah anak secara tidak langsung merupakan faktor risiko terjadinya kasus

kematian maternal dan bayi.

Pelayanan KB dilakukan di klinik-klinik dan Bidan Praktek Swasta yang ada di

Kota Sawahlunto mulai dari pendataan PUS, pemantauan pasangan usia

subur yang belum ikut KB, memotivasi PUS untuk ber-KB khususnya bagi

PUS yang isterinya menderita infeksi kronis, KEK dan anemia berat,

penyuluhan untuk pemasangan alat kontrasepsi termasuk kontrasepsi pasca

salin, selanjutnya melakukan pelayanan serta pencatatan dan pelaporan untuk

peserta KB baru dan KB aktif.

Diagram 13 Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Sawahlunto

Tahun 2011 s/d 2016

75,476,5 85,1 86,6 85

72,4

0102030405060708090

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 40

Pada diagram di atas dapat dilihat cakupan kepesertaan KB aktif di Kota

Sawahlunto dari Tahun 2011 sampai Tahun 2015 pada diagram tersebut

terlihat adanya peningkatan kepesertaan ber-KB dari PUS yang ada di Kota

Sawahlunto namun pada tahun 2016 terjadi penurunan yaitu 72,4% hal

disebabkan karena peserta barupun berkurang.

B. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Permasalahan gizi masyarakat merupakan salah satu isu kesehatan masyarakat

yang menyita perhatian sektor kesehatan. Status gizi juga merupakan salah satu

penentu kondisi derajat kesehatan. Permasalahan gizi yang sering ditemukan

adalah anemia gizi besi pada remaja puteri dan ibu hamil, kekurangan vitamin A

dan gangguan akibat yodium.

1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe) Program pemberian tablet besi sangat terkait dengan pelayanan kesehatan

pada ibu hamil (K1-K4) karena diberikan pada saat ibu hamil melakukan

kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan. Pemberian tablet besi juga salah

satu syarat terpenuhinya kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan pemberian

Fe 3 pada bumil tahun 2016 adalah 77.59 %.

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Selain anemia zat besi, kekurangan Vitamin A juga menjadi perhatian dalam

upaya perbaikan masyarakat. Oleh karena itu dilakukan pemberian kapsul

Vitamin A dalam rangka mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan

Vitamin A pada Balita. Vitamin A berperan terhadap penurunan angka

kematian, mencegahan kebutaan serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup

anak. Cakupan Balita yang mendapat Vitamin A di Kota Sawahlunto Tahun

2016 adalah 83,09 %.

3. Pemberian Asi Eksklusif

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui

secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan

menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat

makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh

kembangnya.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 41

Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan Kota Sawahlunto

tahun 2016 adalah sebesar 84,3%.

4. Penimbangan Balita Di Posyandu

Kegiatan penimbangan Balita di Posyandu berkaitan dengan cakupan

pelayanan gizi pada Balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya

imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada Balita. Dengan

cakupan D/S yang tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A,

cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Cakupan

Balita ditimbang Kota Sawahlunto Tahun 2016 adalah sebesar 73.9% dan

Balita dengan BGM 0,7% atau 32 orang.

C. PELAYANAN IMUNISASI Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk

terhadap penyakit tertentu. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke

dalam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain: difteri,

Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan

polio.

Imunisasi merupakan program rutin yang dilaksanakan dalam upaya

memberikan kekebalan terhadap sasaran dari penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Untuk tahun 2016 Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto menetapkan target

kontak pertama 100% dan kontak lengkap 92% sedangkan untuk target

desa/kelurahan Universal Cild Imunitation (UCI) adalah 80% dengan indikator

semua antigen. Cakupan imunisasi dasar lengkap Kota Sawahlunto sebesar

77.8%. Desa UCI Kota Sawahlunto Tahun 2016 adalah sebesar 59,5 % atau

hanya 22 Desa/Kelurahan yang UCI dari 37 Desa/Kelurahan yang ada di Kota

Sawahlunto

D. UPAYA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Obat generik adalah obat yang mengandung zat aktif sesuai nama

generiknya, seperti parasetamol generik yang artinya obat yang dibuat dengan

kandungan zat aktif parasetamol dan dipasarkan dengan nama parasetamol,

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2016 42

bukan nama lain seperti Panadol (Glaxo). Obat generik bisa juga diartikan

obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk

zat berkhasiat yang dikandungnya.

Obat generik diprogramkan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan

keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas khususnya dalam

hal daya beli obat. Harga obat generik sangat terjangkau karena

pemasarannya tidak memerlukan biaya promosi (iklan, seminar, perlombaan,

dll) sehingga harga dapat ditekan dan produsen (pabrik obat) tetap mendapat

keuntungan.

Ketersediaan obat pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah merupakan

tanggung jawab pemerintah pusat, propinsi dan kab/kota. Fasilitas pelayanan

kesehatan pemerintah tersebut wajib menyediakan obat generik bagi pasien

rawat jalan dan rawat inap. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor HK.03.01/Menkes/159/I/2010 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penggunaan Obat Generik di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Pemerintah.

Untuk Kota Sawahlunto, penyediaan obat-obatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan kesehatan dasar berpedoman pada Daftar Obat generik

yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, Daftar Obat Essensial Nasional

(DOEN) dan Daftar obat untuk Pelayanan Kesehatan Dasar. Sedangkan obat-

obatan diluar generik dibatasi sesuai dengan usulan yang disampaikan

Puskesmas dan didasarkan pada jumlah kasus/kebutuhan di lapangan.

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 43

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Pemenuhan sumber daya kesehatan mutlak dilakukan untuk pelaksanaan

pelayanan kesehatan. Adapun sumber daya yang dimaksud adalah tersedianya

sarana kesehatan yang memenuhi standar, tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi dan tersedianya pendanaan yang memadai untuk melakukan kegiatan

kesehatan.

A. Sarana Kesehatan 1. Puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat

pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas meliputi

pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, merata dan

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Di Kota Sawahlunto terdapat 6 Puskesmas induk, dua diantaranya (33,3 %)

merupakan Puskesmas Rawatan (Puskesmas Talawi dan Silungkang) dan

4 lainnya (66,7 %) merupakan Puskesmas Non Rawatan. Ini berarti 1

Puskesmas di Kota Sawahlunto rata-rata melayani sebanyak 9.478 jiwa.

Jika dibandingkan dengan konsep wilayah Puskesmas dimana 1

Puskesmas rata-rata melayani 30.000 penduduk maka untuk Kota

Sawahlunto ratio Puskesmas dengan penduduk sudah sangat memadai.

Puskesmas induk ini juga didukung oleh 23 unit Puskesmas Pembantu, 1

unit Poskeskel, 4 Poskesdes dan 4 unit Polindes. Ketersediaan sarana

pendukung ini adalah dalam rangka mendekatkan akses pelayanan

kesehatan kepada masyarakat

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 44

2. Rumah Sakit Pada tahun 2016, Rumah Sakit milik Pemda Kota Sawahlunto dengan tipe

C sudah memiliki 9 tenaga dokter spesialis yang terdiri Dokter Spesialis

Kandungan, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Anak,

Spesialis Mata, Spesialis Kulit, Anastesi dan Spesialis Patologi Klinik.

Disamping itu RSUD Sawahlunto juga memiliki 136 tempat tidur dengan

BOR tahun 2016 adalah 38.4%.

Setiap tahunnya di RSUD Sawahlunto ini terus dilakukan berbagai

pembenahan dan peningkatan, baik dari mutu pelayanan maupun

kelengkapan sarana prasarana dalam upaya memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat. RSUD Sawahlunto ini juga merupakan rumah sakit

rujukan bagi daerah-daerah sekitarnya yaitu dari Kabupaten Sijunjung,

Kabupaten Solok dan Kabupaten Dharmasraya.

3. Sarana produksi / distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan

Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana

pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan

farmasi dan alat kesehatan. Pada tahun 2016 di Kota Sawahlunto terdapat

10 buah apotek, 7 buah toko obat, 3 buah Optikal dan 1 buah Gudang

Farmasi. Sarana-sarana ini sangat mendukung pelaksanaan pelayanan

kesehatan di Kota Sawahlunto.

4. Sarana kesehatan bersumberdaya masyarakat

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh masyarakat. Dari 103

Posyandu yang ada di Kota Sawahlunto, terdapat Posyandu dengan strata

pratama 37 buah (35,9%), strata madya 19 buah (18,4 %), strata purnama

tidak ada dan strata mandiri 47 buah (45,5 %).

B. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang ikut mendukung program kesehatan di Kota

Sawahlunto terdiri dari beragam keahlian, diantaranya tenaga medis,

kefarmasian, gizi, keperawatan, bidan, kesehatan masyarakat, sanitasi dan

teknisi medis. Pembagian jenis tenaga pada Profil Kesehatan Tahun 2016

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 45

didasarkan pada Tupoksi masing masing tenaga, bukan berdasarkan latar

belakang pendidikan tenaga yang ada.

C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan di Kota Sawahlunto tahun 2016 yang bersumber dari

pemerintah terdiri dari APBN, APBD (baik Propinsi maupun Kota) dan

Pinjaman / Hibah Luar Negeri (PHLN). Jumlah anggaran kesehatan yang

teralokasi adalah Rp. 106.201.608.729,- (8,5%). Bila dilakukan perhitungan

biaya kesehatan perkapita untuk penduduk Kota Sawahlunto maka didapat

angka Rp. 1.747.369,26,-

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 46

BAB VI P E N U T U P

Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di Kota Sawahlunto berorientasi

kepada Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Nasional maupun Visi dan Misi

Pembangunan Kesehatan Kota Sawahlunto dengan mengedepankan upaya

promotif dan preventif. Disamping itu pelaksanaan pembangunan kesehatan itu

juga mengacu kepada Renstra yang telah disusun sebagai dasar dan arah yang

ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditetapkan (5 tahun).

Dampak pembangunan kesehatan yang dilaksanakan melalui pelayanan

kesehatan dasar Puskesmas cenderung menunjukkan peningkatan, terbukti

dengan semakin meningkatnya cakupan (visite rate) dengan tingkat kepuasan

pelanggan dalam menerima pelayanan kesehatan (complient rate) yang juga

makin membaik.

Karena pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

pembangunan nasional maka untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan

tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,

berjenjang dan terpadu dengan menempatkan Puskesmas beserta jejaringnya

sebagai fungsi utama upaya promotif dan preventif serta Rumah Sakit sebagai

fungsi kuratif dan rehabilitatif.

Sebagai pelaksana pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan dan Sosial

bertanggung jawab dalam peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan

kesehatan, peningkatan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan, peningkatan peran serta masyarakat, swasta dan

organisasi profesi serta meningkatkan manajemen upaya kesehatan. Peningkatan

pelayanan kesehatan diarahkan kepada peningkatan mutu dan jangkauan

pelayanan kesehatan melalui 6 Program pokok Puskesmas.

Peningkatan visite rate sangat dipengaruhi oleh peningkatan mutu pelayanan

yang diberikan, baik dari segi sarana, prasarana maupun tenaga disamping juga

Profil Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto Tahun 2015 47

berhubungan dengan semakin meningkatnya Infomasi kesehatan kepada

masyarakat, baik melalui media massa maupun melalui penyuluhan langsung oleh

tenaga kesehatan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya, seperti melengkapi kekurangan tenaga melalui

pengangkatan pegawai daerah, pegawai kontrak dan honor, meningkatkan

kompetensi tenaga melalui pemberian izin dan tugas belajar, melengkapi sarana

prasarana dan peralatan kedokteran/kesehatan melalui pembangunan/rehabilitasi

dan pengadaan/pembelian. Meskipun demikian kita tetap harus berorientasi ke

depan untuk selalu berupaya meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan

kesehatan karena kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih

baik terus meningkat seiring dengan kemajuan zaman.

Untuk mengevaluasi sejauh mana upaya yang telah dilakukan dan tingkat

keberhasilannya, perlu adanya laporan kegiatan dalam bentuk buku sehingga

diterbitkan Buku Profil Kesehatan ini. Buku profil kesehatan ini diterbitkan setiap

tahun dengan harapan dapat memberikan informasi dan gambaran kondisi

kesehatan masyarakat dan kondisi pelayanan kesehatan yang diberikan secara

menyeluruh dan sejauh mana perubahan/perbaikan kondisi kesehatan

masyarakat yang telah dicapai selama tahun berjalan.

Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan akhir kata kami ucapkan terima

kasih.

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km 2) TANGGA TANGGA per km 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 TALAWI 99,39 11 0 11 18.900 5.300 3,57 190,162 BARANGIN 88,55 6 4 10 18.075 5.142 3,52 204,123 LEMBAH SEGAR 52,58 5 6 11 12.980 3.311 3,92 246,864 SILUNGKANG 32,93 5 0 5 10.823 2.749 3,94 328,67

JUMLAH (KAB/KOTA) 273,5 27 10 37 60.778 16.502 3,68 222,26

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Sawahlunto

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +

KELURAHAN

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 3.122 3.062 6.184 101,962 5 - 9 3.058 2.874 5.932 106,403 10 - 14 2.620 2.664 5.284 98,354 15 - 19 2.492 2.343 4.835 106,365 20 - 24 2.032 1.919 3.951 105,896 25 - 29 2.350 2.363 4.713 99,457 30 - 34 2.296 2.305 4.601 99,618 35 - 39 2.198 2.294 4.492 95,829 40 - 44 2.153 2.183 4.336 98,63

10 45 - 49 2.102 2.009 4.111 104,6311 50 - 54 1.655 1.719 3.374 96,2812 55 - 59 1.434 1.569 3.003 91,4013 60 - 64 982 1.119 2.101 87,7614 65 - 69 778 878 1.656 88,6115 70 - 74 464 570 1.034 81,4016 75+ 467 704 1.171 66,34

JUMLAH 30.203 30.575 60.778 98,78ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 54

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Sawahlunto

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 24.023 24.639 48.662

2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 0 0,00 0,00 0,00

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 0,00d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota Sawahlunto

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

TABEL 4

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 TALAWI TALAWI 194 1 195 149 1 150 343 2

2 BARANGIN KOLOK 72 2 74 61 0 61 133 2

SUNGAI DURIAN 78 2 80 100 1 101 178 3

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 61 0 61 45 1 46 106 1

LUNTO 53 1 54 32 0 32 85 1

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 105 0 105 86 0 86 191 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 563 6 569 473 3 476 1.036 9

10,5 6,3 8,6

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMHIDUP MATI

JUMLAH KELAHIRANNO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUANHIDUP MATI HIDUP + MATI

12345

135

181

107

86

191

1.045

MPUANHIDUP + MATI

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TALAWI TALAWI 3 4 1 5 4 4 1 5 7 8 2 10

2 BARANGIN KOLOK 0 3 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3

SUNGAI DURIAN 2 2 0 2 0 1 0 1 2 3 0 3

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

LUNTO 2 2 0 2 0 1 0 1 2 3 0 3

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 1 0 1 1 1 0 1 1 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 13 1 14 5 7 1 8 13 20 2 22

14 23 2 25 11 15 2 17 13 19 2 21

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK BALITA BAYIa ANAK

BALITANEONATA

LNEONATA

L

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYIa ANAK BALITA BALITA

TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

< 20 tahun

20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 TALAWI TALAWI 343 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

2 BARANGIN KOLOK 133 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUNGAI DURIAN 178 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

LUNTO 85 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 191 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1.036 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 0 2 1 3

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 290

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 7

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 9.529 9.371 18.900 7 100,00 0 0,00 7 11 57,89 8 42,11 19 1 5,26

2 BARANGIN KOLOK 3.404 3.616 7.020 3 60,00 2 40,00 5 5 71 2 28,57 7 1 14,29

SUNGAI DURIAN 5.539 5.516 11.055 2 66,67 1 33,33 3 2 40 3 60,00 5 0 0,00

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 3.964 4.195 8.159 9 56,25 7 43,75 16 37 64 21 36,21 58 2 3,45

LUNTO 2.343 2.478 4.821 0 0.00 0 0.00 0 0 0 1 100,00 1 0 0,00

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 5.424 5.399 10.823 3 100,00 0 0,00 3 5 71 2 28,57 7 2 28,57

JUMLAH (KAB/KOTA) 30.203 30.575 60.778 24 70,59 10 29,41 34 60 62 37 38 97 6 6

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 79,46 32,71 55,94

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 198,66 121,01 159,60

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 60778

L+P

JUMLAH SELURUHKASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU TB BTA+

L P

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 65 49 114 7 0 7 10,77 0,00 6,14

2 BARANGIN KOLOK 26 34 60 3 2 5 11,54 5,88 8,33

SUNGAI DURIAN 34 45 79 2 1 3 5,88 2,22 3,80

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 99 108 207 9 7 16 9,09 6,48 7,73

LUNTO 36 34 70 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 45 51 96 3 0 3 6,67 0,00 3,13

JUMLAH (KAB/KOTA) 305 321 626 24 10 34 7,87 3,12 5,43

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

TABEL 9

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TALAWI TALAWI 7 2 9 7 100,00 2 100,00 9 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0

2 BARANGIN KOLOK 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0

SUNGAI DURIAN 4 2 6 4 100,00 1 50,00 5 83,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 50,00 83,33 0 0 0

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8 3 11 5 62,50 2 66,67 7 63,64 2 25,00 0 0,00 2 18,18 87,50 66,67 81,82 0 0 0

LUNTO 2 2 4 1 50,00 2 100,00 3 75,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 100,00 75,00 0 0 0

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 4 2 6 2 50,00 1 50,00 3 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 50,00 50,00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 27 13 40 21 77,78 10 76,92 31 77,50 2 7,41 0 0,00 2 5,00 85,19 76,92 82,50 0 0 0

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:

* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkapJumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN SELAMA

PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)

L PBTA (+) DIOBATI*

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TALAWI TALAWI 985 938 1.923 39 37 75 5 12,98 4 10,91 9 11,97

2 BARANGIN KOLOK 352 362 714 14 14 28 1 7,27 1 7,07 2 7,16

SUNGAI DURIAN 572 553 1.125 22 22 44 21 93,90 12 55,50 33 75,02

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 410 420 830 16 16 32 2 12,48 1 6,09 3 9,24

LUNTO 242 248 490 9 10 19 3 31,71 0 0,00 3 15,66

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 561 541 1.102 22 21 43 9 41,03 3 14,18 12 27,85

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.122 3.062 6.184 122 120 242 41 33,59 21 17,54 62 25,64

PERSENTASE PERKIRAAN KASUS 3,91%

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL P L + P

TABEL 11

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+PPROPORSI KELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSI KELOMPOK

UMURL P L+P L P L+P

PROPORSI KELOMPOK

UMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

0 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

3 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

0 25 - 49 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

4 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

TABEL 12

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 RSUD Sawahlunto 811 115 926 811 100,00 115 100,00 926 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH 811 115 926 811 100,00 115 100,00 926 100,00 0 0,00 0 - 0 0,00

Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

POSITIF HIV

L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING

TERHADAP HIVL P

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TALAWI TALAWI 9.529 9.371 18.900 515 506 1.021 263 51 308 61 571 56

2 BARANGIN KOLOK 3.404 3.616 7.020 184 195 379 86 47 147 75 233 61

SUNGAI DURIAN 5.539 5.516 11.055 299 298 597 191 64 215 72 406 68

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 3.964 4.195 8.159 214 227 441 147 69 174 77 321 73

LUNTO 2.343 2.478 4.821 127 134 260 145 115 120 90 265 102

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 5.424 5.399 10.823 293 292 584 253 86 269 92 522 89

JUMLAH (KAB/KOTA) 30.203 30.575 60.778 1.631 1.651 3.282 1.085 66,5 1.233 74,7 2.318 70,6

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH TARGET PENEMUAN

DIARE DITANGANI

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 1 0 1 1 0 1

2 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0

LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 0.00 100,00 0,00 100,00 0,00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3,310929378 0 1,645332193

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

TABEL 15

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

1 TALAWI TALAWI 1 0 0,00 0 0,00

2 BARANGIN KOLOK 0 0 0.00 0 0.00

SUNGAI DURIAN 0 0 0.00 0 0.00

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0.00 0 0.00

LUNTO 0 0 0.00 0 0.00

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 0,00 0 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA

TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 1 0 1 1 0 1

2 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0

LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,33 0,00 0,16

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 0 1 1 100 0 0.00 1 100

2 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

LUNTO 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 0 1 1 100 0 0.00 1 100

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

PENDERITA MBa

L + P

RFT MB

L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + PPENDERITA PBa

TABEL 18

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)

1 2 3 4 51 TALAWI TALAWI 5.412 12 BARANGIN KOLOK 2.009 0

SUNGAI DURIAN 3.165 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 2.335 0

LUNTO 1.380 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 3.099 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.400 1AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5,75

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu se17.400

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 0.00

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH KASUS MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENINGGAL

TABEL 20

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

LUNTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 TALAWI TALAWI 49 59 108 0 0 0 0,0 0,0 0,02 BARANGIN KOLOK 6 7 13 0 0 0 0,0 0,0 0,0

SUNGAI DURIAN 17 4 21 0 0 0 0,0 0,0 0,03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 14 6 20 0 0 0 0,0 0,0 0,0

LUNTO 7 2 9 0 0 0 0,0 0,0 0,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 19 15 34 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 112 93 205 0 0 0 0,0 0,0 0,0INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 370,8 304,2 337,3

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 22

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TALAWI TALAWI 7 409 416 7 409 416 1 14,29 0 0,00 1 0,24 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 1 26 27 1 26 27 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 0

SUNGAI DURIAN 27 207 234 27 207 234 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 80 87 7 80 87 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 0

LUNTO 0 69 69 0 69 69 0 0.00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 8 127 135 8 127 135 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 50 918 968 50 918 968 1 2,00 0 0,00 1 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 30.203 30.575 60.778

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,03 0,00 0,02

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 0 0 02 BARANGIN KOLOK 0 0 0 0 0 0

SUNGAI DURIAN 0 0 0 0 0 03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0 0 0 0

LUNTO 0 0 0 0 0 04 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 6.647 6.968 13.615 87 1,31 621 8,91 708 5,20 25 28,74 135 21,74 160 22,602 BARANGIN KOLOK 2.468 2.769 5.237 1.419 57,50 2.734 98,74 4.153 79,30 175 12,33 278 10,17 453 10,91

SUNGAI DURIAN 3.381 3.566 6.947 505 14,94 1.153 32,33 1.658 23,87 234 46,34 594 51,52 828 49,943 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 2.734 3.035 5.769 64 2,34 540 17,79 604 10,47 18 28,13 143 26,48 161 26,66

LUNTO 1.400 1.629 3.029 1.006 71,86 1.886 115,78 2.892 95,48 484 48,11 692 36,69 1176 40,664 SILUNGKANG SILUNGKANG 3.391 3.563 6.954 1.162 34,27 1.691 47,46 2.853 41,03 298 25,65 661 39,09 959 33,61

JUMLAH (KAB/KOTA) 20.021 21.530 41.551 4.243 21,19 8.625 40,06 12.868 30,97 1.234 29,08 2.503 29,02 3.737 29,04

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 987 10.520 11.507 87 8,81 621 5,90 708 6,15 16 18,39 96 15,46 112 15,822 BARANGIN KOLOK 348 534 882 79 22,70 383 71,72 462 52,38 22 27,85 111 28,98 133 28,79

SUNGAI DURIAN 3.612 3.578 7.190 414 11,46 944 26,38 1.358 18,89 85 20,53 340 36,02 425 31,303 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 2.050 2.277 4.327 64 3,12 563 24,73 627 14,49 15 23,44 188 33,39 203 32,38

LUNTO 895 947 1.842 134 14,97 303 32,00 437 23,72 5 3,73 26 8,58 31 7,094 SILUNGKANG SILUNGKANG 2.490 3.486 5.976 150 6,02 204 5,85 354 5,92 4 2,67 16 7,84 20 5,65

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.382 21.342 31.724 928 8,94 3.018 14,14 3.946 12,44 147 15,84 777 25,75 924 23,42

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15

TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 TALAWI TALAWI 2805 36 1,28 1 2,78 0 0,002 BARANGIN KOLOK 1083 3 0 0 0,00 0 0,00

SUNGAI DURIAN 1652 36 2 0 0,00 0 0,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1256 3 0 0 0,00 0 0,00

LUNTO 742 12 2 1 8,33 0 0,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 1617 102 6 2 1,96 1 0,98

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.155 192 2 4 2,08 1 0,52

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA TUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KOTA SAWAHLUNTO

TAHUN

DIKETAHUI

DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7

HARI8-28 HARI

1-11 BLN

1-4 THN

5-9 THN

10-14 THN

15-19 THN

20-44 THN

45-54 THN

55-59 THN

60-69 THN

70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM

JUMLAH KEC

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH DESA/KEL

CFR (%)

2016

TABEL 28

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 TALAWI TALAWI 0 0 0.002 BARANGIN KOLOK 0 0 0.00

SUNGAI DURIAN 0 0 0.003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 0 0.00

LUNTO 0 0 0.004 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0.00

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 TALAWI TALAWI 427 383 89,7 318 74,5 407 340 83,5 316 77,6 316 77,62 BARANGIN KOLOK 165 129 78,2 102 61,8 156 129 82,7 132 84,6 132 84,6

SUNGAI DURIAN 251 207 82,5 185 73,7 240 178 74,2 165 68,8 165 68,83 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 132 69,1 104 54,5 182 107 58,8 115 63,2 115 63,2

LUNTO 112 96 85,7 73 65,2 108 79 73,1 70 64,8 70 64,84 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 215 87,4 143 58,1 235 190 80,9 185 78,7 185 78,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.392 1.162 83,5 925 66,5 1.328 1.023 77,0 983 74,0 983 74,0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN

DITOLONG NAKESMENDAPAT

YANKES NIFASIBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAH K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 TALAWI TALAWI 427 12 2,8 37 8,7 29 6,8 20 4,7 24 5,6 110 25,8 2 BARANGIN KOLOK 165 1 0,6 0 0 2 1,2 1 0,6 6 3,6 9 5,5

SUNGAI DURIAN 251 3 1,2 27 10,8 29 11,6 35 13,9 12 4,8 103 41,0 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 0 0 0 0 1 0,5 2 1,0 7 3,7 10 5,2

LUNTO 112 0 0 3 2,7 2 1,8 1 0,9 4 3,6 10 8,9 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 0 0 0 0 11 4,5 15 6,1 26 10,6 52 21,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.392 16 1,1 67 4,8 74 5,3 74 5,3 79 5,7 294 21,1

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 TALAWI TALAWI 3.440 106 3,1 2 0,1 6 0,2 1 0,0 2 0,1 2 BARANGIN KOLOK 1.328 10 0,8 6 0,5 5 0,4 2 0,2 14 1,1

SUNGAI DURIAN 2.025 36 1,8 33 1,6 6 0,3 12 0,6 9 0,4 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1.540 0 0 1 0,1 15 1,0 7 0,5 18 1,2

LUNTO 910 0 0 1 0,1 6 0,7 7 0,8 18 2,0 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 1.982 0 0 0 0 12 0,6 31 1,6 34 1,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 11.225 152 1,4 43 0,4 50 0,4 60 0,5 95 0,8

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 TALAWI TALAWI 427 383 89,70 375 87,822 BARANGIN KOLOK 165 129 78,18 120 72,73

SUNGAI DURIAN 251 208 82,87 202 80,483 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 132 69,11 117 61,26

LUNTO 112 101 90,18 80 71,434 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 215 87,40 186 75,61

JUMLAH (KAB/KOTA) 1392 1.168 83,91 1.080 77,59

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016

KECAMATAN JUMLAH IBU HAMILNO PUSKESMAS

TABEL 33

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 TALAWI TALAWI 427 85 167 195,6 198 195 393 30 29 59 11 37,0 8 27,4 19 32,22 BARANGIN KOLOK 165 33 62 187,9 71 75 146 11 11 22 5 46,9 8 71,1 13 59,4

SUNGAI DURIAN 251 50 76 151,4 115 115 230 17 17 35 10 58,0 12 69,6 22 63,83 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 191 38 40 104,7 83 87 170 12 13 26 3 24,1 2 15,3 5 19,6

LUNTO 112 22 18 80,4 49 52 101 7 8 15 2 27,2 2 25,6 4 26,44 SILUNGKANG SILUNGKANG 246 49 82 166,7 113 112 225 17 17 34 5 29,5 5 29,8 10 29,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.392 278 445 159,8 629 636 1.265 94 95 190 36 38,2 37 38,8 73 38,5

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN

BUMIL DENGAN

KOMPLIKASI KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN

TABEL 34

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

PESERTA KB AKTIFMKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON

DOM % SUNTIK % PIL % OBAT

VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Talawi Talawi 220 8,0 6 0,2 200 7,3 360 13,1 786 28,6 83 3,0 1.569 57,0 315 11,4 0 0,0 0 0,0 1.967 71,4 2.753 100,02 Barangin Kolok 26 3,5 0 0,0 33 4,4 66 8,8 125 16,7 13 1,7 438 58,6 171 22,9 0 0,0 0 0,0 622 83,3 747 100,0

Sei Durian 176 17,1 1 0,1 94 9,1 52 5,0 323 31,4 126 12,2 461 44,8 120 11,7 0 0,0 0 0,0 707 68,6 1.030 100,03 Lembar Segar Kampung Teleng 104 12,8 3 0,4 87 10,7 62 7,6 256 31,4 49 6,0 443 54,4 67 8,2 0 0,0 0 0,0 559 68,6 815 100,0

Lunto 25 4,3 8 1,4 15 2,6 67 11,4 115 19,6 33 5,6 321 54,7 118 20,1 0 0,0 0 0,0 472 80,4 587 100,04 Silungkang Silungkang 69 6,8 4 0,4 77 7,5 85 8,3 235 23,0 48 4,7 573 56,1 165 16,2 0 0,0 0 0,0 786 77,0 1.021 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 620 8,9 22 0,3 506 7,3 692 10,0 1.840 26,5 352 5,1 3.805 54,7 956 13,7 0 0,0 0 0,0 5.113 73,5 6.953 100,0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP + NON MKJP

% MKJP + NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

TABEL 35

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

PESERTA KB BARUMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Talawi Talawi 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 10,0 1 10,0 0 0,0 7 70,0 2 20,0 0 0,0 0 0,0 9 90,0 10 100,02 Barangin Kolok 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 20,0 2 40,0 2 40,0 0 0,0 0 0,0 5 100,0 5 100,0

Sei Durian 2 66,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 66,7 0 0,0 1 33,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 33,3 3 100,03 Lembar Segar Kampung Teleng 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4 40,0 4 40,0 0 0,0 6 60,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 6 60,0 10 100,0

Lunto 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 1 100,04 Silungkang Silungkang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 20,0 2 20,0 0 0,0 6 60,0 2 20,0 0 0,0 0 0,0 8 80,0 10 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5,1 0 0,0 0 0,0 7 17,9 9 23,1 1 2,6 23 59,0 6 15,4 0 0,0 0 0,0 30 76,9 39 100,0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP + NON MKJP

% MKJP + NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 Talawi Talawi 2.900 10 0,3 2.753 94,92 Barangin Kolok 1.020 5 0,5 747 73,2

Sei Durian 1.606 3 0,2 1.030 64,13 Lembar Segar Kampung Teleng 1.791 10 0,6 815 45,5

Lunto 679 1 0,1 587 86,54 Silungkang Silungkang 1.607 10 0,6 1.021 63,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.603 39 0,4 6.953 72,4

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 37

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 198 195 393 194 98,0 148 75,9 342 87,0 7 3,61 8 5,4 15 4,42 BARANGIN KOLOK 71 75 146 72 101,4 61 81,3 133 91,1 0 0,00 5 8,2 5 3,8

SUNGAI DURIAN 115 115 230 78 67,8 100 87,0 178 77,4 3 3,85 5 5,0 8 4,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 83 87 170 61 73,5 45 51,7 106 62,4 2 3,28 1 2,2 3 2,8

LUNTO 49 52 101 53 108,2 32 61,5 85 84,2 1 1,89 1 3,1 2 2,44 SILUNGKANG SILUNGKANG 113 112 225 105 92,9 86 76,8 191 84,9 3 2,86 5 5,8 8 4,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 629 636 1.265 563 89,5 472 74,2 1.035 81,8 16 2,84 25 5,3 41 4,0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + PBBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG

P

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 198 195 393 193 97,5 148 75,9 341 86,8 177 89,4 138 70,8 315 80,22 BARANGIN KOLOK 71 75 146 72 101,4 61 81,3 133 91,1 75 105,6 64 85,3 139 95,2

SUNGAI DURIAN 115 115 230 76 66,1 102 88,7 178 77,4 74 64,3 96 83,5 170 73,93 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 83 87 170 61 73,5 45 51,7 106 62,4 55 66,3 46 52,9 101 59,4

LUNTO 49 52 101 52 106,1 32 61,5 84 83,2 51 104,1 31 59,6 82 81,24 SILUNGKANG SILUNGKANG 113 112 225 104 92,0 85 75,9 189 84,0 104 92,0 80 71,4 184 81,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 629 636 1.265 558 88,7 473 74,4 1.031 81,5 536 85,2 455 71,5 991 78,3

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + PKUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PLKUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L

TABEL 39

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 98 95 193 67 68,4 56 58,9 123 63,72 BARANGIN KOLOK 35 37 72 19 54,3 14 37,8 33 45,8

SUNGAI DURIAN 58 56 114 20 34,5 29 51,8 49 43,03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 41 43 84 21 51,2 24 55,8 45 53,6

LUNTO 25 25 50 24 96,0 13 52,0 37 74,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 56 55 111 32 57,1 33 60,0 65 58,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 313 311 624 183 58,5 169 54,3 352 56,4

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

0-6 BULANPUSKESMASL P

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 197 190 387 124 62,9 114 60,0 238 61,52 BARANGIN KOLOK 70 73 143 46 65,7 55 75,3 101 70,6

SUNGAI DURIAN 115 112 227 111 96,5 108 96,4 219 96,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 82 85 167 75 91,5 52 61,2 127 76,0

LUNTO 48 50 98 46 95,8 34 68,0 80 81,64 SILUNGKANG SILUNGKANG 112 110 222 106 94,6 82 74,5 188 84,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 624 620 1.244 508 81,4 445 72 953 76,6

Sumber: Laporan Tahunan Seksi KIA Dinkessos Tahun 2016

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI

TABEL 41

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

1 2 3 4 5 61 TALAWI TALAWI 11 8 72,7 2 BARANGIN KOLOK 5 2 40,0

SUNGAI DURIAN 5 3 60,0 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 3 42,9

LUNTO 4 3 75,0 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 3 60,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 22 59,5

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KELURAHAN

UCI

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASIHb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TALAWI TALAWI 198 195 393 173 87,37 143 73,33 316 80,41 192 96,97 136 69,74 328 83,462 BARANGIN KOLOK 71 75 146 61 85,92 61 81,33 122 83,56 59 83,10 60 80,00 119 81,51

SUNGAI DURIAN 115 115 230 75 65,22 93 80,87 168 73,04 77 66,96 104 90,43 181 78,703 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 83 87 170 60 72,29 43 49,43 103 60,59 50 60,24 45 51,72 95 55,88

LUNTO 49 52 101 53 108,16 33 63,46 86 85,15 53 108,16 30 57,69 83 82,184 SILUNGKANG SILUNGKANG 113 112 225 103 91,15 85 75,89 188 83,56 103 91,15 84 75,00 187 83,11

JUMLAH (KAB/KOTA) 629 636 1265 525 83,47 458 72,01 983 77,71 534 84,90 459 72,17 993 78,50

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUPL P

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASIDPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 TALAWI TALAWI 197 190 387 174 88 136 72 310 80 170 86,2944 143 75,2632 313 80,8786 166 84,264 184 96,8421 350 90,4393 162 82,2335 168 88,4211 330 85,27132 BARANGIN KOLOK 70 73 143 68 97 51 70 119 83 69 98,5714 53 72,6027 122 85,3147 41 58,5714 55 75,3425 96 67,1329 41 58,5714 52 71,2329 93 65,035

SUNGAI DURIAN 115 112 227 71 62 81 72 152 67 71 61,7391 81 72,3214 152 66,9604 82 71,3043 70 62,5 152 66,9604 82 71,3043 70 62,5 152 66,96043 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 82 85 167 48 59 47 55 95 57 48 58,5366 47 55,2941 95 56,8862 56 68,2927 51 60 107 64,0719 56 68,2927 51 60 107 64,0719

LUNTO 48 50 98 38 79 28 56 66 67 41 85,4167 30 60 71 72,449 40 83,3333 31 62 71 72,449 40 83,3333 31 62 71 72,4494 SILUNGKANG SILUNGKANG 112 110 222 104 93 71 65 175 79 104 92,8571 71 64,5455 175 78,8288 86 76,7857 83 75,4545 169 76,1261 86 76,7857 83 75,4545 169 76,1261

JUMLAH (KAB/KOTA) 624 620 1.244 503 81 414 67 917 74 503 80,609 425 68,5484 928 74,5981 471 75,4808 474 76,4516 945 75,9646 467 74,8397 455 73,3871 922 74,1158

Sumber: Laporan Tahunan Seksi P2 Dinkessos Tahun 2016Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 TALAWI TALAWI 197 190 387 172 87,31 161 84,74 333 86,05 788 748 1.536 695 88,20 623 83,29 1.318 85,81 985 938 1.923 867 88,02 784 83,58 1.651 85,862 BARANGIN KOLOK 70 73 143 58 82,86 64 87,67 122 85,31 282 289 571 231 81,91 212 73,36 443 77,58 352 362 714 289 82,10 276 76,24 565 79,13

SUNGAI DURIAN 115 112 227 116 100,87 113 100,89 229 100,88 458 441 899 410 89,52 389 88,21 799 88,88 573 553 1.126 526 91,80 502 90,78 1.028 91,303 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 82 85 167 63 76,83 62 72,94 125 74,85 328 335 663 234 71,34 267 79,70 501 75,57 410 420 830 297 72,44 329 78,33 626 75,42

LUNTO 48 50 98 45 93,75 35 70,00 80 81,63 194 198 392 168 86,60 144 72,73 312 79,59 242 248 490 213 88,02 179 72,18 392 80,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 112 110 222 94 83,93 82 74,55 176 79,28 448 431 879 345 77,01 355 82,37 700 79,64 560 541 1.101 439 78,39 437 80,78 876 79,56

JUMLAH (KAB/KOTA) 624 620 1.244 548 87,82 517 83,39 1.065 85,61 2.498 2.442 4.940 2.083 83,39 1.990 81,49 4.073 82,45 3.122 3.062 6.184 2.631 84,27 2.507 81,87 5.138 83,09

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016 Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

JUMLAH L + PP

MENDAPAT VIT ALL PL + P PL

MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMASL + P

JUMLAH BAYI MENDAPAT VIT AJUMLAH

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 TALAWI TALAWI 393 380 773 321 267 588 81,7 70,3 76,1 3 0,9 2 0,7 5 0,92 BARANGIN KOLOK 140 146 286 114 104 218 81,4 71 76,2 1 0,9 0 0,0 1 0,5

SUNGAI DURIAN 228 223 451 182 185 367 79,8 83 81,4 0 0,0 0 0,0 0 0,03 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 163 170 333 114 122 236 69,9 72 70,9 1 0,9 0 0,0 1 0,4

LUNTO 97 100 197 85 65 150 87,6 65 76,1 0 0,0 1 1,5 1 0,74 SILUNGKANG SILUNGKANG 223 219 442 196 182 378 87,9 83 85,5 1 0,5 1 0,5 2 0,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.244 1.238 2.482 1.012 925 1.937 81,4 75 78,0 6 0,6 4 0,4 10 0,5

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016

P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGMJUMLAH (D) % (D/S) L

TABEL 46

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 TALAWI TALAWI 788 748 1.536 360 45,7 361 48,3 721 46,92 BARANGIN KOLOK 282 289 571 173 61,3 169 58,5 342 59,9

SUNGAI DURIAN 458 441 899 484 105,7 392 88,9 876 97,43 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 328 335 663 145 44,2 152 45,4 297 44,8

LUNTO 194 198 392 167 86,1 123 62,1 290 74,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 448 431 879 123 27,5 118 27,4 241 27,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.498 2.442 4.940 1.452 58,1 1.315 53,8 2.767 56,0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 TALAWI TALAWI 985 938 1.923 749 670 1.419 76,0 71,4 73,8 6 0,8 9 1,3 15 1,12 BARANGIN KOLOK 352 362 714 256 244 500 72,7 67 70,0 4 1,6 0 0,0 4 0,8

SUNGAI DURIAN 572 553 1.125 451 438 889 78,8 79 79,0 1 0,2 1 0,2 2 0,23 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 410 420 830 264 279 543 64,4 66 65,4 1 0,4 1 0,4 2 0,4

LUNTO 242 248 490 198 156 354 81,8 63 72,2 1 0,5 3 1,9 4 1,14 SILUNGKANG SILUNGKANG 561 541 1.102 453 413 866 80,7 76 78,6 3 0,7 2 0,5 5 0,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.122 3.062 6.184 2.371 2.200 4.571 75,9 72 73,9 16 0,7 16 0,7 32 0,7

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+PBGM

L PDITIMBANG

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 4 1 5 4 100,00 1 100,00 5 100,002 BARANGIN KOLOK 1 0 1 1 100,00 0 0.00 1 100,00

SUNGAI DURIAN 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 0 1 1 0 0.00 1 100,00 1 100,00

LUNTO 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.004 SILUNGKANG SILUNGKANG 1 0 1 1 100,00 0 0.00 1 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 3 10 7 100,00 3 100,00 10 100,00

Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinkessos Tahun 2016

P L + PMENDAPAT PERAWATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN

TABEL 49

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 TALAWI TALAWI 194 174 368 194 100,0 174 100,0 368 100,0 368 368 100,002 BARANGIN KOLOK 69 67 136 69 100,0 67 100,0 136 100,0 136 136 100,00

SUNGAI DURIAN 112 103 215 112 100,0 103 100,0 215 100,0 215 215 100,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 81 78 159 81 100,0 78 100,0 159 100,0 159 159 100,00

LUNTO 48 46 94 48 100,0 46 100,0 94 100,0 94 94 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 110 101 211 110 100,0 101 100,0 211 100,0 211 211 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 614 569 1.183 614 100,0 569 100,0 1.183 100,0 1.183 1.183 100,00CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016

P L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L

TABEL 50

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP

RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN

1 2 3 4 5 61 TALAWI TALAWI 30 134 0,22 BARANGIN KOLOK 28 47 0,6

SUNGAI DURIAN 159 100 1,63 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 78 160 0,5

LUNTO 46 93 0,54 SILUNGKANG SILUNGKANG 53 146 0,4

JUMLAH (KAB/ KOTA) 394 680 0,6

Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 TALAWI TALAWI 21 21 100,0 21 100,0 1.285 1.149 2.434 205 16,0 187 16,3 392 16,1 121 131 252 80 66,1 90 68,7 170 67,52 BARANGIN KOLOK 9 9 100,0 9 100,0 385 425 810 380 98,7 400 94,1 780 96,3 300 350 650 - 0,0 350 100,0 350 53,8

SUNGAI DURIAN 9 9 100,0 9 100,0 556 639 1.195 556 100,0 639 100,0 1.195 100,0 253 281 534 183 72,3 188 66,9 371 69,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8 8 100,0 8 100,0 528 706 1.234 528 100,0 706 100,0 1.234 100,0 160 166 326 76 47,5 80 48,2 156 47,9

LUNTO 6 6 100,0 6 100,0 289 255 544 94 32,5 101 39,6 195 35,8 52 60 112 52 100,0 60 100,0 112 100,04 SILUNGKANG SILUNGKANG 12 12 100,0 12 100,0 636 703 1.339 248 39,0 404 57,5 652 48,7 111 154 265 98 88,3 143 92,9 241 90,9

JUMLAH (KAB/ KOTA) 65 65 100,0 65 100,0 3.679 3.877 7.556 2.011 54,7 2.437 62,9 4.448 58,9 997 1.142 2.139 489 49,0 911 79,8 1.400 65,5

Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016

MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH SD/MI

JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH SD/MI

MENDAPAT YAN. GIGI

% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN

TABEL 52

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TALAWI TALAWI 850 1.003 1.853 120 14,12 356 35,49 476 25,69 2 BARANGIN KOLOK 303 387 690 46 15,18 177 45,74 223 32,32

SUNGAI DURIAN 494 590 1.084 263 53,24 447 75,76 710 65,50 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 353 449 802 372 105,38 425 94,65 797 99,38

LUNTO 209 265 474 166 79,43 227 85,66 393 82,91 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 484 578 1.062 24 4,96 776 134,26 800 75,33

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.693 3.272 5.965 991 36,80 2.408 73,59 3.399 56,98

Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 53

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

%L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 36470 0,00 0,00 60,01

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 6.335 0,00 0,00 10,42

1.2 PBI APBD 13.003 0,00 0,00 21,39

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 13.273 0,00 0,00 21,84

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 3.859 0,00 0,00 6,35

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0,00 0,00 0,00

2 Jamkesda 10.176 0,00 0,00 16,74

3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 46.646 0,00 0,00 76,75

Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

TABEL 54

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Talawi 11.459 19.919 31.378 248 437 685 317 102 4192 Puskesmas Kolok 6.120 7.468 13.588 0 0 0 86 45 1313 Puskesmas Sungai Durian 5.734 17.204 22.938 0 0 0 90 45 1354 Puskesmas Kampung Teleng 457 690 1.147 0 0 0 1 5 65 Puskesmas Lunto 5.742 6.544 12.286 0 0 0 80 13 936 Puskesmas Silungkang 7.028 14.056 21.084 99 150 249 161 138 299

SUB JUMLAH I 36.540 65.881 102.421 347 587 934 735 348 1.0831 RSUD Kota Sawahlunto 4.430 45.414 49.844 2.501 3.055 5.556 18 19 37

SUB JUMLAH II 4.430 45.414 49.844 2.501 3.055 5.556 18 19 371 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 40.970 111.295 152.265 2.848 3.642 6.490 753 367 1.120JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 30.203 30.575 60.778 30.203 30.575 60.778CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 135,6 364,0 250,5 9,4 11,9 10,7

Sumber: Laporan Tahunan Seksi UKM Rujukan Dinkessos Tahun 2016Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TABEL 55

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Sawahlunto 136 2.501 3.055 5.556 89 86 175 33 45 78 35,6 28,2 31,5 13,2 14,7 14,0

136 2.501 3.055 5.556 89 86 175 33 45 78 35,6 28,2 31,5 13,2 14,7 14,0

Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO

NAMA RUMAH SAKITa

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

NONAMA RUMAH

SAKITaJUMLAH

TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI PERAWATAN

JUMLAH LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RSUD Sawahlunto 136 5.556 19.044 24.819 38,4 41 6 4

136 5556 19.044 24.819 38,4 41 6 4

Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 81 TALAWI TALAWI 5.300 4.231 79,8 2.380 56,3 2 BARANGIN KOLOK 2.926 2.245 76,7 1.262 56,2

SUNGAI DURIAN 2.216 1.812 81,8 850 46,9 3 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1.944 655 33,7 560 85,5

LUNTO 1.367 1.367 100,0 768 56,2 4 SILUNGKANG SILUNGKANG 2.749 2.748 100,0 1.095 39,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 16.502 13.058 79,13 6.915 52,96

Sumber : Laporan Tahunan Seksi Promkes Dinkessos Tahun 2016

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 TALAWI TALAWI 4035 3.223 79,88 812 812 100,00 1 0,12 3.224 79,902 BARANGIN KOLOK 1599 968 60,54 169 169 100,00 69 40,83 1.037 64,85

SUNGAI DURIAN 2687 1.968 73,24 719 719 100,00 328 45,62 2.296 85,453 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 1631 1.240 76,03 391 391 100,00 215 54,99 1.455 89,21

LUNTO 1147 960 83,70 187 187 100,00 89 47,59 1.049 91,464 SILUNGKANG SILUNGKANG 2200 1.841 83,68 359 359 100,00 50 13,93 1.891 85,95

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.299 10.200 76,70 2637,00 2.637 100,00 752 28,52 10.952 82,35

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

SELURUH RUMAH

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)

2015JUMLAH

RUMAH YANG BELUM

MEMENUHI SYARAT

RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT

2016

TABEL 59

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RAN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 TALAWI TALAWI 18.900 123 980 97 765 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71 1450 62 1262 533 3999 410 3040 2173 12752 2173 12752 17819 94,282 BARANGIN KOLOK 7.020 35 45 35 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 293 150 235 150 0 0 0 0 988 6764 962 6764 6959 99,13

SUNGAI DURIAN 11.055 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 2656 10318 2656 10318 10318 93,333 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8.159 143 12 71 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 390 73 333 63 0 0 0 0 1115 6912 1090 6912 6987 85,64

LUNTO 4.821 13 0 72 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 708 3892 579 2233 18 129 8 0 381 2393 332 2082 4315 89,504 SILUNGKANG SILUNGKANG 10.823 615 614 501 497 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 680 318 555 339 1 5 1 5 480 8581 346 7888 8729 80,65

JUMLAH (KAB/KOTA) 60.778 936 1651 776 1319 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2145 5883 1764 4047 552 4133 419 3045 7793 47720 7559 46716 55127 90,70

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

NOMEMENUHI

SYARATMEMENUHI

SYARAT

KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

PENDUDUK DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK

JUM

LAH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

TABEL 60

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7

1 TALAWI TALAWI 14 36 30 83,332 BARANGIN KOLOK 12 36 30 83,33

SUNGAI DURIAN 2 36 27 75,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 6 36 27 75,00

LUNTO 8 36 36 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 7 36 36 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 49 216 186 86,11

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH PENYELENGGARA

AIR MINUMPUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA

TABEL 61

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 TALAWI TALAWI 18900 13 548 6 548 100 3.666 17.266 3.666 17.266 100 126 555 0 0 0 66 311 0 0 0 17902 94,72 BARANGIN KOLOK 7020 0 0 0 0 0.00 1.161 1.399 1.161 1.399 100 0 0 0 0 0 117 130 0 0 0 6368 90,7

SUNGAI DURIAN 11055 0 0 0 0 0.00 2.752 2.935 2.421 2.935 100 150 257 0 0 0 118 120 0 0 0 9783 88,53 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8159 0 0 0 0 0.00 1.066 1.066 1.066 1.066 100 538 377 0 0 0 4 0 0 0 0 5068 62,1

LUNTO 4821 0 0 0 0 0.00 786 3.450 775 3.450 100 128 0 0 0 0 58 0 0 0 0 3450 71,64 SILUNGKANG SILUNGKANG 10823 0 0 0 0 0.00 1.581 1.770 1.581 1.770 100 244 212 0 0 0 120 118 11 0 0 9989 92,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 60.778 13 548 6 548 100 11.012 27.886 10.670 27.886 100 1.186 1.401 0 0 0 483 679 11 0 0 52.560 86,5

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SA

RA

NA

KOMUNAL

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

TABEL 62

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 TALAWI TALAWI 11 11 100 7 63,64 7 63,642 BARANGIN KOLOK 5 5 100 4 80,00 4 80,00

SUNGAI DURIAN 5 5 100 3 60,00 3 60,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 7 100 2 28,57 2 28,57

LUNTO 4 4 100 2 50,00 2 50,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 5 100 2 40,00 2 40,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 37 100 20 54,05 20 54,05

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

PUSKESMAS JUMLAH DESA/ KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS(SBS)

TABEL 63

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

SD SLTP

SLTA

PUSK

ESM

AS

RU

MAH

SA

KIT

UM

UM

BIN

TAN

G

NO

N

BIN

TAN

G

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 TALAWI TALAWI 21 3 2 1 0 0 4 31 21 100 3 100 2 100 1 100 0 0.00 0 0.00 4 100,00 31 1002 BARANGIN KOLOK 9 2 1 1 0 0 0 13 9 100 2 100 1 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 13 100

SUNGAI DURIAN 9 3 2 1 0 0 0 15 9 100 3 100 2 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15 1003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 8 1 2 1 1 2 1 16 8 100 1 100 2 100 1 100 1 100,00 2 100,00 1 100,00 16 100

LUNTO 6 2 1 1 0 0 0 10 6 100 2 100 1 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 1004 SILUNGKANG SILUNGKANG 13 3 1 1 0 0 0 18 13 100 3 100 1 100 1 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00 18 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 14 9 6 1 2 5 103 66 100 14 100 9 100 6 100 1 100,00 2 100,00 5 100,00 103 100

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

YANG ADA

JUM

LAH

TTU

SARANA KESEHATAN HOTEL

SLTP SLTA

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

TABEL 64

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JASA BOGARUMAH MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR MINUM (DAM)

MAKANAN JAJANAN TOTAL % JASA BOGA

RUMAH MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR MINUM (DAM)

MAKANAN JAJANAN TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 TALAWI TALAWI 252 0 18 10 224 252 100,00 0 0 0 0 0 0,002 BARANGIN KOLOK 71 0 0 1 70 71 100,00 0 0 0 9 9 12,68

SUNGAI DURIAN 171 4 11 5 129 149 87,13 0 0 0 15 15 8,773 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 103 3 16 4 64 87 84,47 0 2 2 20 24 23,30

LUNTO 149 0 2 2 117 121 81,21 0 0 0 30 30 20,134 SILUNGKANG SILUNGKANG 273 0 29 4 119 152 55,68 0 8 3 31 42 15,38

JUMLAH (KAB/KOTA) 1019 7 76 26 723 832 81,65 0 10 5 105 120 11,78

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAH TPM

TABEL 65

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/ R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(DA

M)

MA

KA

NA

N

JAJA

NA

N

TOTA

L

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/ R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(DA

M)

MA

KA

NA

N

JAJA

NA

N

TOTA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 TALAWI TALAWI 0 0 0 7 0 7 0.00 252 0 18 10 224 252 100,002 BARANGIN KOLOK 9 0 0 1 7 8 88,89 71 0 0 1 70 71 100,00

SUNGAI DURIAN 15 0 0 1 14 15 100,00 149 4 11 5 129 149 100,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 24 0 2 1 20 23 95,83 87 3 16 4 64 87 100,00

LUNTO 30 0 0 0 30 30 100,00 121 0 2 2 117 121 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 41 0 8 2 30 40 97,56 152 0 29 4 119 152 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 119 0 10 12 101 123 103,36 832 7 76 26 723 832 100,00

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PL Dinkessos Tahun 2016

PE

RS

EN

TAS

E

TPM

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TPM

M

EMEN

UH

I SYA

RAT

H

IGIE

NE

SAN

ITAS

I

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUM

LAH

TPM

TID

AK

MEM

ENU

HI S

YAR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TAS

E

TPM

DIU

JI P

ETI

K

TABEL 66

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

NO NAMA OBAT BENTUK SEDIAAN KETERSEDIAAN ADA/TIDAK KETERANGAN

1 2 3 4 51 Albendazol tablet 12 Amoksisilon 500 mg tablet 13 Amoksisilin syrup 14 Deksametason tablet 15 Diazepam 5 mg/ml injeksi6 Epinefrin (Adrenalin) 0.1 % (sebagai HCl) injeksi 17 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi 18 Furosemid 40 mg tablet 19 Garam oralit serbuk 1

10 Glibenklamid tablet 111 Kaptopril tablet 112 Magnesium sulfat 20 % injeksi 113 Meti ergometrin maleat 0.2 mg - 1 ml injeksi 114 Obat Anti Tuberculosis dewasa tablet 115 Oksitosin tablet 116 Parasetamol 500 mg tablet 117 Tablet Tambah Darah tablet 118 Vaksin BCG injeksi 119 Vaksin TT injeksi 120 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib injeksi 1

eksi Tegnokes Dinkessos Tahun 2016 dikator program terbaru (20 jenis obat)

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2016

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2 2 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 21 21

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 4 4 3 PUSKESMAS KELILING 04 PUSKESMAS PEMBANTU 23 23

1 RUMAH BERSALIN 02 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 04 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 05 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 06 BANK DARAH RUMAH SAKIT 07 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1

1 INDUSTRI FARMASI 02 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 03 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 04 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 05 PEDAGANG BESAR FARMASI 06 APOTEK 10 10 7 TOKO OBAT 7 7 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 1 1

Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

TABEL 68

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 0,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 0,00

Sumber: Laporan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

TABEL 69

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 TALAWI TALAWI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 24 100,00 24 24 100,002 BARANGIN KOLOK 0 0,00 4 33,33 0 0,00 8 66,67 12 8 66,67

SUNGAI DURIAN 19 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 0 0,003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 18 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 0 0,00

LUNTO 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 100,00 11 11 100,004 SILUNGKANG SILUNGKANG 0 0,00 15 78,95 0 0,00 4 21,05 19 4 21,05

37 35,92 19 18,45 0 0,00 47 45,63 103 47 45,632

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU PRATAMA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 70

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 7

1 TALAWI TALAWI 11 2 2 42 BARANGIN KOLOK 5 1 1 5

SUNGAI DURIAN 5 0 0 43 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 0 0 8

LUNTO 4 0 1 34 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 1 0 6

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 4 4 30

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

TABEL 71

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 TALAWI TALAWI 11 0 11 0 0 11 1002 BARANGIN KOLOK 5 0 5 0 0 5 100

SUNGAI DURIAN 5 0 5 0 0 5 1003 LEMBAH SEGAR KAMP.TELENG 7 0 7 0 0 7 100

LUNTO 4 0 4 0 0 4 1004 SILUNGKANG SILUNGKANG 5 0 5 0 0 5 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 0 37 0 0 37 100

Sumber: Laporan Tahunan Seksi PMBK Dinkessos Tahun 2016

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

TABEL 72

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 5 5 0 0 0 0 5 5 1 RSUD Sawahlunto 6 2 8 0 6 6 6 8 14 0 1 1 0 1 1 0 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 2 8 0 6 6 6 8 14 0 1 1 0 1 1 0 2 2 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 8 0 10 10 6 12 18 0 6 6 0 1 1 0 7 7 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,163 16,453 29,616 9,872 1,6453 11,517

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016Keterangan : a termasuk S3

DOKTERGIGI SPESIALIS

TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

TABEL 73

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Talawi 14 2 12 14 0 2 22 Puskesmas Kolok 6 1 4 5 0 1 13 Puskesmas Sungai Durian 6 0 5 5 0 2 24 Puskesmas Kampung Teleng 5 2 3 5 0 0 05 Puskesmas Lunto 8 2 11 13 0 2 26 Puskesmas Silungkang 6 1 5 6 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 45 8 40 48 0 8 81 RSUD Sawahlunto 13 11 93 104 0 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 11 93 104 0 2 2SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 58 19 133 152 0 10 10RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 95,43 250,09 16,45

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD K Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDAN PERAWATa

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

TABEL 74

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Talawi 0 3 3 0 1 1 0 4 4 2 Puskesmas Kolok 0 1 1 0 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Sungai Durian 0 2 2 0 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Kampung Teleng 0 2 2 0 0 0 0 2 2 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 0 0 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 12 12 0 1 1 0 13 13 1 RSUD Sawahlunto 2 9 11 0 2 2 2 11 13

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 11 0 2 2 2 11 13 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 2 21 23 0 3 3 2 24 26 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 37,84 4,94 42,78

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota S Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

TABEL 75

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Talawi 0 2 2 0 1 1 2 Puskesmas Kolok 1 0 1 0 1 1 3 Puskesmas Sungai Durian 0 1 1 0 1 1 4 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 1 2 3 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 1 1 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 2 8 10 1 RSUD Sawahlunto 0 2 2 1 1 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 2 2 1 1 2 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1 9 10 3 9 12 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 16,45 19,74

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 76

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Talawi 0 2 2 0 0 0 0 2 2 2 Puskesmas Kolok 0 1 1 0 0 0 0 1 1 3 Puskesmas Sungai Durian 0 2 2 0 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Kampung Teleng 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 0 0 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 10 10 0 0 0 0 10 10 1 RSUD Sawahlunto 1 6 7 0 0 0 1 6 7

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 7 0 0 0 1 6 7 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1 16 17 0 0 0 1 16 17 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 27,97

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 77

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Sawahlunto 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,2907

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTALNO UNIT KERJA

TABEL 78

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 22 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 1 RSUD Sawahlunto 2 3 5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 5 7 0 1 1 0 0 0 1 7 8 2 3 5 0 0 0 8 19 27

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 5 7 0 1 1 0 0 0 1 7 8 2 3 5 0 0 0 8 19 27 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 0 0 1 0 1 0 0 0 2 12 14 0 1 1 0 0 0 1 7 8 2 3 5 0 0 0 8 26 34 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 55,94

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI DARAH

TEKNISI KARDIOVASKULER JUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS

KESEHATAN

TABEL 79

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Talawi 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Kolok 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Sungai Durian 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Kampung Teleng 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Lunto 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Silungkang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Sawahlunto 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 201

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINTOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TABEL 80

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Puskesmas Talawi 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 Puskesmas Kolok 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 3 Puskesmas Sungai Durian 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 Puskesmas Kampung Teleng 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 5 Puskesmas Lunto 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 6 Puskesmas Silungkang 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 11 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 12 1 RSUD Sawahlunto 5 9 14 5 16 21 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 14 13 38 51

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 9 14 5 16 21 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 14 13 38 51 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 6 20 26 5 16 21 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 11 14 14 49 63

Sumber: Laporan Tahunan Subag Umum dan Kepegawaian Dinkessos Kota Sawahlunto Tahun 2016 dan Laporan Tahunan BLUD RSUD Kota Sawahlunto Tahun 2016

STAF PENUNJANG ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK JURUTENAGA

KEPENDIDIKAN

TENAGA PENUNJANG KESEHATAN

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABAT STRUKTURAL

TABEL 81

KOTA SAWAHLUNTOTAHUN 2016

ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 57.794.586.379 54,42

a. Belanja Langsung 24.354.595.019

b. Belanja Tidak Langsung 33.439.991.360

2 APBD PROVINSI 2.250.000.000 2,12

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 2.250.000.000

3 APBN : 15.529.965.350 14,62

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 15.058.995.500 14,18

- Dana Dekonsentrasi 0,00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00

- Lain-lain (sebutkan) 470.969.850 0,44

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 30.627.057.000 28,84

- BLUD 30.627.057.000

106.201.608.729

680.137.330.588,66

8,50

1.747.369,26

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kesehatan 2016 dan BLUD RSUD 2016

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN