Profil Desa Cikawungading
-
Upload
internetmanfaat -
Category
Documents
-
view
114 -
download
17
description
Transcript of Profil Desa Cikawungading
-
PROFIL DESA
Profil Desa Cikawungading kecamatan Cipatujah
Tasikmalaya
A. Deskripsi Kondisi Geografis Daerah Penelitian
1. Letak dan Luas Daerah Penelitian
Desa Cikawungading terbagi atas 9 kedusunan dengan jarak dari
desa ke kecamatan adalah 13 km dan jarak dari desa ke ibu kota
Kabupaten sekitar 95 km. Desa Cikawungading mempunyai luas wilayah
2.638 km. Desa Cikawugading merupakan Desa yang memiliki potensi
sumberdaya alam yang besar baik di bidang pertanian, pertambangan,
perikanan dan pariwisata, desa Cikawungading langsung bebatasan
dengan Samudar Hindia. Wilayah ini dialiri oleh tiga sungai yaitu sungai
Ci langla, Sungai Ci Cadas (anak Sungai Ci langla) dan Sungai
Cikawungading. Wilayah desa Cikawungading di batasi oleh batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah Barat : Desa Sindangkerta dan Desa Kertasari
Sebelah Timur : Desa Cidadap ( Kecamatan Karangnunggal)
Sebelah Utara : Desa Sarimukti (Kecamatan Karangnunggal)
Sebelah Selatan : Samudra Hindia
-
Adapun nama-nama kedusunan yang ada di Desa Cikawungading
dapat di lihat di tabel 4.1
Tabel 4.1
Luas Wialayah dan Nama Dusun di Desa Cikawungading
No Nama Dusun Luas wilayah
(Ha)
Persentase
(%)
1 Dusun Cikawungading 290 10,99
2 Dusun Sukasari 310 11,75
3 Dusun Pantilaksana 276 10,46
4 Dusun sukasirna 320 12,13
5 Dusun Mekarjaya 298 11,29
6 Dusun Sindangsari 315 11,94
7 Dusun Buniayu 263 9,96
8 Dusun Kalaksanan 286 10,84
9 Dusun Pamayangsari 280 10,81
Jumlah 2.638 100
Sumber : Monografi Desa Cikawungading, 2015
Dari tabel diatas diketahui bahwa Desa Cikawungading terdiri dari
sembilan kedusunan dengan luas hamper merata. Dusun yang paling luas
wilayahnya adalah Dusun Sukasirna dengan luas wilayahnya mencapai
320 Ha, sedangkan dusun yang palin kecil adalah Dusun Buniayu dengan
luas wilayah 263 Ha.
-
2. Kondisi Fisikal
a. Kondisi Geologis
Kompleks pegunugan selatan berdasarka pembagian fisiografi
pulau Jawa menurut Van Bemmelen (1949) dibagi menjadi beberapa
zona diantaranya, Baturagung Range, Panggung Masif, Plopoh Range
dan Kambengan Range dibagian utara,plateu batu gamping berbentuk
tofografi karst (Gunung Sewu) dibagian selatan, serta cekungan antar
gunung yaitu Cekungan Wonosari dan cekungan Baturetno dibagian
tengah. Komplrk pegunungan selatan berupa sebuah blok yang miring
kearah Samudra Hindia ( Selatan), dimana pada bagian utaranya
terdapat gawir-gawir yang memanjang relative barat-timur. Hal ini
terjadi karena adanya evolusi tektonik yang terjadi di Pulau Jawa pada
zaman kapur hingga sekarang.
Struktur geologi daerah penelitian yang merupakan 90%
wilayahnya perbukitan dibentuk dari batuan gunug api tua yang terdiri
dari breksi gunug api, tuf, batu pasir gampingan, batu pasir glaukonit
dan batu pasir tuffan dan pada beberapa tempat ditemukan aglomerat
dan napal. Secara umum jenis batuan telah lapuk atau padu, setempat
memiliki kekar-kekar.Sedangkan 10% sisanya untuk wilayah pesisir
pantai dibentuk dari batuan penyusun berupa pasir, lempung, lanau,
dan kerikil sebagian mengandung cangkang moluska dalam keadaan
lepas (unconsolidated).
-
Desa Cikawungading termasuk pada zona rangkain pegunungan
yang mempunyai batuan induk. Batuan-batuan yang terdapat di
wilayah Desa Cikawungading adalah jenis batuan kapur karena
wilayah ini berada dekat dengan laut sehingga sebagian besar batuan
yang ada di wilayah ini adalah jenis batuan kapur karena terbentuk
sebagai akibat kompaksi dari material batuan beku, batuan sedimen
dan batuan malihan dengan ukuran butir beragam. Karena
pembentukan tersebut diakibatkan oleh angin, air, dan es maka disebut
juga batuan sedimen mekanik.
b. Kondisi Morfologi
Ditinjau dari morfologi wilayah Kabupaten Tasikmalaya, bagian
utara kabupaten memiliki memiliki morfologi dataran rendah, bagian
tengah memiliki bentukan lahanperbukitan atau dataran tinggi dan
semakin kearah selatan memiliki bentuk lahan dataran rendah karena
berbatasan dengan Samudra Hindia.Kondisi wilayah penelitian
merupakan kondisi daerah dengan 90% perbukitan dan pegunungan,
ketinggian 0-15 mdpl dengan kemiringan lereng sekitar 8% serta 10%
sisanya merupakan daerah dataran pantai yang meliputi panjang
pantai 56 km, ketinggian 20-600 m dpl serta kemiringan lereng
berkisar antara 8-40%. Desa Cikawungading sendiri berada pada
ketinggian 0-12 mdpl, sehingga Desa Cikawungading termasuk daerah
dataran rendah
-
c. Kondisi Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim merupakan dua faktor fisis yang berbeda namun
memiliki kesamaan sebagi faktor yang berhubungan dengan keadaan
atmosfer di bumi.Cuaca merupakan keadaan udara pada suatu saat dan
pada daerah yang sempit.Iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode
waktu yang panjang dan daerah lebih luas minimal 30 tahun yang
sifatnya tetap. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca dan
iklim yaitu:
1) Suhu Udara
2) Tekanan Udara
3) Curah Hujan
4) Penyinaran Matahari
5) Keccepatan angina
Iklim beserta unsur-unsurnya merupakan salah satu faktor
fisis yang sangat penting bagi kehidupa di muka bumi baik bagi
manusia, hewan dan tumbuhan. Iklim merupakan satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi aktivitas manusia.Hal ini dapat
dilihat dari mereka yang beradaptasi dengan keadaan suhu,
sedangka keadaan hidrologi suatu wilayah tergantung pada curah
hujan yang terjadi pada wilayah tersebut.
Curah hujan merupakan salah satu unsur yang sangat
penting, karena curah hujan dapat mempengaruhi aktivitas
manusia, terutama aktivitas masyarakat pedesaan yang sangat
-
bergantung pada kondisi dan intensitas curah hujan yang turun.
Untuk memperjelas keadaan curah hujan yang turun tahun 2010-
2012 di Desa Cikawungading Kecamatan Cipatujah Kabupaten
Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2
Data Curah Hujan Lima Tahun Terakhir di Desa
Cikawungading
No Bulan
Tahun
Jumlah Rata-
rata 2010
(mm)
2011
(mm)
2012
(mm)
2013
(mm)
2014
(mm)
1 Januari 142 129 138 383 201 993 198,6
2 Februari 207 75 98 423 265 1068 213,6
3 Maret 350 79 270 620 416 1735 347
4 April 284 182 539 453 520 1978 395,6
5 Mei 483 384 263 490 300 1920 384
6 Juni 449 48 114 343 301 1255 251
7 Juli 566 48 28 326 553 1521 304,1
8 Agustus 637 9 4 11 95 756 151,2
9 September 733 19 16 26 21 815 163
10 Oktober 353 333 265 154 86 1191 238,2
11 November 214 447 650 339 452 2102 420,4
12 Desember 227 447 371 498 690 2233 446,6
Jumlah 4645 2200 2756 4066 3900 17567 3513,3
Rata-rata 387,8 183,3 229,7 338,8 325 1464,5 289,3
Bulan Basah 12 6 7 10 9 44 8,8
Bulan Lembab 0 2 1 0 1 2 0,6
Bulan Kering 0 4 3 2 2 11 2,2
Sumber : Kantor Kecamatan Cipatujah 2015
Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa curah hujan tertinggi
berada pada tahun 2014 dengan curah hujan 17.565 mm. penulis
mengklasifikasikan iklim berdasarkan Schimidt Ferguson disebut Q
model, yang didasarkan atas indek nilai Q, yang hanya
menggunakan variabel curah hujan, dengan rumus :
-
Q=Rata rata bulan kering
Rata rata bulan basahx 100
Keterangan :
Bulan basah curah hujan > 100 mm
Bulan kering curah hujan < 60 mm
Bulan lembab curah hujan 60 -100 mm
Iklim di Indonesia dibagi menjadi 8 tipe,yaitu :
1) Iklim A karegori sangat basah dengan nilai Q = 0-14,3%
2) Iklim B kategori Basah dengan nilai Q = 14,3-33,3%
3) Iklim Ckategori agak basah dengan nilai Q = 33,3-60%
4) Iklim D kategori sedang dengan nilai Q = 60-100%
5) Iklim E kategori agak kering dengan nilai Q = 100-167%
6) Iklim F kategori kering dengan nilai Q =167-300%
7) Iklim G kategori sangat kering dengan nilai Q = 300-700%
8) Iklim H kategori luar biasa kering dengan nilai Q = >700%
Dengan demikian penulis dapat menentukan iklim di Desa
Cikawungading sebagai berikut :
Nilai Q Desa Cikawunading=2,2
8,8100
= 25 %
-
25%
Gambar 4.4
Grafik Iklim Berdasarkan Banyaknya Curah Hujan
tiap Bulan Menurut Schmidt dan Ferguson
Berdasarkan klasifikasi menurut Schmidt dan Ferguson, iklim di
Desa Cikawungading termasuk iklim B dengan nilai Q = 25 %
termasuk jenis iklim Tipe B(basah).Kondisi iklim seperti ini sesuai
dengan kondisi masyarakat di Desa Cikawungading sebagian besar
memiliki matapencaharian sebagai petani.Tetapi Curuh hujan yang
cukup tinggi kurang mendukung dalam melakukan pariwisata, para
wisatawan tidak bisa menikmati objek wisata dengan baik.
d. Kondisi Hidrologi
Kondisi hidrologi di daerah penelitian terdiri dari air permukaan
dan air tanah. Beberapa sungai dan anak sungai yang mengalir melalui
daerah penelitian antara lain adalah sungai Ci Cadas,sungai sungai Ci
Langla dan sungai Ci Kawungading. Pengairan di wilayah Desa
Cikawungading merupakan daerah yang termasuk tadah hujan.
Wilayah Desa Cikawungading tidak memiliki mata air yang bersifat
alami, meskipun daerah ini di lewati oleh tiga arus sungai yakni
-
Sungai Ci Cadas, Sungai Ci Langla dan Sungai Ci Kawungading.
Sungai tersebut tidak ada pengaruh terhadap sistem pengairan di
wilayah Desa Cikawungading.Sungai tersebut masih di pengaruhi
oleh air laut yang airnya mengandung kadar garam yang tinggi yang
mengakibatkan air sungai menjadi asin sehingga tidak baik untuk di
jadikan sumber pengairan yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari.
Sebagian daerah di Desa Cikawungadingmasih bisa menikmati
aliran irigasi yakni Dusun Buniayu dan Dusun Sindangsari daerah ini
masih bisa menikmati saluran irigasi yang dibuat oleh pemerintah
dengan tujuan untuk meningkatkan bidang pertanian.Tetapi irigasi
tersebut tidak sampai ke daerah lainnya dikarnakan tidak terawat dan
mengakibatkan tersumbatnya aliran air irigasi tersebut.
e. Kondisi Tanah
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di
bumi.Tanah merupakan hasil pelapukan atau erosi batuan induk
(anorganik) yang bercampur dengan bahan organik.Tanah
mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik (senyawa
organik dan organisme) air dan udara.Mineral merupakan unsur utama
tanah.Pada umumnya mineral terbentuk dari padatan anorganik dan
mempunyai komposisi homogen.Tanah terbentuk melalui proses
alami dan berlangsung sangat lama.
-
Selain itu terdapat hubungan antara perkembangan lapisan tanah
dan perkembangan tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.Jenis tanah
memiliki perbedaan antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Perbedaan itu terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalahJenis
batuan, bahan induk, curah hujan, penyinaran matahari, bentuk
permukaan bumi, organisme yang ada di tanah dan vegetasi.Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa tanah adalah sumberdaya alam
yang sangat penting untuk menghasilkan bahan makanan, pakaian,
material bangunan, bahan tambang dan tempat tinggal manusia dalam
melakukan berbagai kegiatan seperti industri, pertanian,transfortasi
dan lain-lain.
1) Jenis tanah
Jenis tanah di Desa Cikawungading yaitu jenis tanah berpasir
atau lempung sedangkan warna tanah yang ada di wilayah Desa
Cikawungading pada umumnya berwarna coklat kemerah-
merahan.Kelompok tanah yang berada di daerah penelitian adalah
tanah yang berwarna kelabu sampai kelabu kecoklatan. Tanah di
daerah ini merupakan hasil pelapukan hasil formasi jampang,
bentang dan endapan alluvial pantai.
2) Tekstur tanah
Pembentukan tanah terjadi oleh tiga jenis pelapukan yaitu
mekanik, kimiawi dan organik.Iklim pelapukan inilah terjadi
bermacam-macam tekstur tanah yaitu besarnya butir-butir tanah
-
yang besar (pasir kuarsa), agak halus (pasir halus) dan halus sekali
atau sedang.Tektur tanah pada daerah penelitian yaitu pasir debu
dan tanah liat.
3) Kedalaman Efektif Tanah
Wilayah Desa Cikawungading umumnya mempunyai
kedalaman efektif tanah sekitar 10-100 cm. keadaan efektif tanah di
suatu tempat erat hubungannya dengan pola penggunaan tanah,
sampai sejauh mana akar tanaman menembus lapisan tanah untuk
menyerap unsur hara.
f. Penggunaan Lahan
Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup
semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap yang berada di
atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan
induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang.yang
kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia
pada saat sekarang maupun pada saat yang akan datang.Sumberdaya
lahan merupakan faktor utama yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia, terutama di negara-negara berkembang dimana
pertanian menjadi sektor ekonomi yang penting. Seperti lahan di
pedesaan di gunakan bagi kehidupan sosial masyarakat dan kehidupan
ekonomi seperti berkeluarga,sekolah, beribadah, rekreasi, berdagang,
olah raga dan sebagainya. Untuk kegiatan ekonomi seperti
-
bertani,berkebun, beternak dan lai-lain.Semua kegiatan tersebut
tentunya menggunakan lahan yang cukup dan sesuai untuk mencukupi
kebutuhan penduduk di wilayah tersebut. Adapun jenis-jenis lahan di
Desa Cikawungading dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Tabel Penggunaan Lahan di Desa Cikawungading
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase
(%)
1 Sawah irigasi 84,4 3,5
2 Sawah Tadah Hujan 681,94 25,8
3 Tanah Kering Pemukiman 24,62 1
4 Perkebunan Kelapa 340 10
5 Tanah Desa 140 5,40
6 Lapangan 315 11,94
7 Hutan Lindung 16,2 0,6
8 Hutan Produksi 1012,4 38,39
9 Lain-lain 91,91 3,4
Jumlah 2368 100
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahawa di Desa
Cikawwungading sebagian besar lahan digunakan sebagai kawasan hutan
produksi seluas 1012,4 atau 38,39 % dari luas total 2368 ha.
Gambar 4.5
Diagram Penggunaan Lahan
4%
27%
1%10%
5%
12%
1%
40%
0%Sawah irigasi
Sawah Tadah Hujan
Tanah Kering Pemukiman
Perkebunan Kelapa
Tanah Desa
-
3. Kondisi Demografi, Sosial Ekonomi, Jumlah dan Kepadatan
Penduduk
Desa Cikawungading memiliki jumalh penduduk 6.855 orang
dengan 2.189 kepala keluarga (KK).Mayoritas penduduk Desa
Cikawungading adalah sebagai petani, tetapi adapula yang berpropesi
sebagai pegawai negeri sipil (PNS), nelayan, buruh dan lain-lain.
Penduduk di Desa Cikawungading merupakan salah satu Desa di
Kabupaten Tasikmalaya yang terdapat dua jenis agama yakni agama
Islam dan agama Kristen. Masyarakat yang beragama Islam yakni 6.636
orang sedangkan yang menganut agama Kristen 219 orang, penduduk
yang beragama Kristen hampir semuanya adalah orang bersuku Jawa dan
berbahasa Jawa yang berasal dari Jawa Tengah.
Persebaran penduduk di Desa Cikawungading Tidak merata, dilihat
dari jumlah penduduk tiap kedusunan penduduk yang paling banyak
terdapat di Dusun Sukasari yang letak wiayahnya cukup strategis yakni
terletak di dekat kantor Desa yang mempunyai pasilitas lebih lengkap
daripada daerah kedusunan yang lain. Sehingga banyak perpindahan
penduduk dari Dusun yang lain yang pindah ke daerah tersebut dengan
alasan untuklebih meningkatkan taraf hidup dan untuk mendapatkan
pelayanan publik yang lebih baik seperti pelayanan kesehatan,
pendidikan,ekonomi dan tranfortasi.
a. Jumlah dan Kepadatan penduduk
-
Untuk menentukan jumlah penduduk di suatu wialyah dapat di
bagi menjadi tiga bagian yaitu
1) Kepadatan Penduduk Kasar
Kepadatan penduduk kasar adalah banyaknya penduduk
pada suatu wilayah dibagi dengan luas wilayah tersebut. Jumlah
penduduk di Desa Cikawungading terdiri dari 6855 jiwa dengan
luas wilayah 2638 ha. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk
kasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kepadatan Penduduk kasar =
=6855
2368
= 3 Jiwa/Ha
Jadi, kepadatan penduduk kasar Desa Cikawungading adalah 3
jiwa tiap luas satu hektar.
2) Kepadatan penduduk Fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis adalah angka yang
menujukan perbandingan banyak dengan luas lahan pertanian.
Rumus yang digunakan untuk menghitung kepadatan penduduk
fisiologis adalah :=Jumlah Penduduk
Luas lahan Pertanian
=6855
1871,38 ha
= 3,66 dibulatkan lebih kurang 4 Jiwa/Ha
-
Jadi, kepadatan penduduk fisiologis di Desa Cikawungading
adalah 4 jiwa tiap satu hektar pertanian.
3) Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan Penduduk Agraris adalah banyaknya penduduk
petani pada suatu wilayah tersebut. Rumus untuk
menghitungKepadatan Penduduk Agraris adalah:
=
=1377
1871,38 ha
= 0,7 atau di bulatkan lebih kurang 1 Jiwa/ha
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sangat
penting untuk diketahui. Komposisi ini akan mencerminkan
kemampuan suatu daerah dilihat dari sumberdaya manusianya.
Dengan komposisi penduduk tersebut dapat diketahui sex ratio,
struktur penduduknya, kelompok usia produktif, usia belum
produktif dan usia tidak produktif. Komposisi penduduk Desa
Cikawungading Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya
menurut usia dan jenis kelamin secara rinci dapat dilihat pada tabel
4.4 berikut ini :
Tabel 4.4
Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
-
No Kelompok Usia L + P
Jumlah L P
1 0-4 457 464 922
2 05-12 350 317 667
3 13-15 320 246 566
4 16-19 232 214 446
5 20-24 204 196 400
6 25-29 250 264 514
7 30-34 242 274 516
8 35-39 249 296 545
9 40-44 185 174 359
10 45-49 191 173 364
11 50-54 205 200 405
12 55-59 186 187 373
13 60-64 192 204 396
14 65 + 175 214 389
Jumlah 3438 3417 6855
Sumber : Data Monografi Desa Cikawungading 2015
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
di wilayah Desa Cikawungading adalah 6855 jiwa dengan penduduk
laki-laki sebanyak 3438 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
3417 jiwa. Dari data tersebut dapat dihitung rasio jenis kelamin (sex
ratio) dengan menggunakan rumus:
=
100
=3438
3417100
= 100,61di bulatka menjadi 1001 orang
Dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui ratio jenis
kelamin di Desa Cikawungading Kecamatan Cipatujah adalah
-
101.Dalam arti, di Desa Cikawungading Kecamatan Cipatujah
terdapat 101 orang laki-laki tiap 100 orang perempuan.
Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3438 orang dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 3417 orang. Penduduk yang
berusia belum produktif (0-14) sebanyak 922 jiwa, penduduk yang
berusia produktif (16-59) 3922 jiwa dan penduduk yang sudah tidak
produktif (>60) sebanyak 214 jiwa. Berdasarkan data tersebut dapat
dketahui rasio ketergantungan (Depedensi Ratio) yaitu suatu angka
yang menunjukan besar beban tanggungan atau besar angka
ketergantungan dari kelompok usia produktif terhadap usia tidak
produktif, untuk menunjukan besarnya rasio ketergantungan
digunakan rumus jumlah penduduk usia muda ditambah dengan
penduduk usia tua dibagi jumlah penduduk usia produktif dikalikan
100. Rasio ketergantungan di Desa Cikawungading yaitu:
DR = 0 14 + (60+)
(16 60)100
Keterangan :
DR : Depedency Ratio(Angka Ketergantungan)
P(0-14) : Jumlah Penduduk yang belum produktif
P (60+) : Jumlah Penduduk yang tidak produktif
P (16-60) : Jumlah penduduk yang produktif
-
DR = 0 14 + (60+)
(16 60)100
DR =922 + 214
3922100
DR = 28
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk Desa Cikawungading berada pada usia produktif. Dengan
angka ketergantungan di Desa Cikawungading adalah 28 jiwa,
artinya setiap 100 orang usia produktif harus menanggung 28 jiwa
yang tidak produktif.
c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di Desa Cikawungading masih tergolong
rendah,Ini terlihat dari persentase tamat SD. Pada umumnya
masyarakat Desa Cikawungading hanya menyekolahkan anaknya
sampai tingkat SD sebab mempunyai beberapa kendala untuk
menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Kendala yang
paling utama lemahnya tingkat pendidikan di Desa Cikawungading
adalah faktor ekonomi, sebab mayoritas penduduk Desa
Cikawungading bermatapencaharian sebagai petani dan banyak
anggapan masyarakat bahwa sekolah itu mahal, masyarakat lebih
mendorong anak itu untuk bekerja baik itu membantu pekerjaan
-
orang tuanya maupun kerja diluar kota. Untuk mengetahui komposisi
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Cikawungading
dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.5
Tabel Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
(%)
1 Belum Sekolah 957 13,7
2 Belum Tamat SD 1811 26,4
3 Tamat SD 2572 37,3
4 Tamat SLTP 1032 15,6
5 Tamat SLTA 435 6,3
6 Tamat Perguruan Tinggi 48 0,70
Jumlah 6855 100
Sumber : Monografi Desa Cikawungading, 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk
di Desa Cikawungading berpendidikan tamat SD sebanyak 37,3 % ,
Dapat disimpulkan bahwa tingakat pendidikan di Desa
Cikawungading masih rendah.
d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Masyarakat di Desa Cikawungading mayoritas bermata
pencaharian sebagai petani. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan
lahan pengangonan dijadiakan lahan pertanian, ditanami berbagai macam
tanaman salah satunya pohon kelapa. Tanaman kelapa sangat cocok di
wilayah ini karna merupakan dataran rendah. Tanaman kelapa tersebut
banyak dimnfaatkan untuk pengambilan niranya setiap hari untuk bahan
baku pembuatan gula kelapa. Selain itu masyarakat di Desa
-
Cikawungading bermata pencaharian sebagai nelayan karena di wilayah
Desa Cikawungading terdapat pelabuhan untuk mencari ikan dan
sebagian masyarakatnya ada juga yang menjadi PNS. Disamping
penduduk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, ada
sebagian kecil masyarakat Desa Cikawungading yang bermata
pencaharian sebagai peternak seperti beternak ayam, domba, kambing,
dan sapi. Untuk melihat komposis penduduk berdasarkan mata
pencaharian di Desa Cikawungading Kecamatan Cipatujah Kabupaten
Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6
Pengelompokan Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
No Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Buruh tani 1045 29,36
2 Petani 1377 38,7
3 PNS 37 1
4 Pedagang 346 9,7
5 Nelayan 667 18,74
6 Peternak 24 0,8
7 Buruh Swasta 63 1,8
jumlah 3559 100
Sumber : Monografi Desa Cikawungading, 2015
Berdasarkan tabel 4.6, maka disimpulkan bahwa sebagian besar
masyarakat Desa Cikawungading berprofesi sebagai petani dengan
jumlah 1377 jiwa atau 38,7%, dan yang menjadi buruh tani sebanyak
-
1045 jiwa atau 29,36%. ini sesuai dengan kondisi wilayahnya yang
masih dipakai untuk pertanian.
e. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Penduduk di Desa Cikawungading terdapat dua keyakinan yakni
agama Islam dan agama Kristen, tetapi mayoritas penduduknya adalah
memeluk agama islam dan yang menganut agama kristen hanya
sebagian kecilnya saja yakni terdapat di Kedusunan Kalaksanan.
Walaupun golongan masyarakat yang menganut agama Kristen hanya
sebagian kecil tetapi salama ini tidak ada konflik yang terjadi di
masyarakat.
Tabel 4.7
Tabel Penduduk berdasarkan Agama
No Agama Jumlah Persentase
(%)
1 Islam 6636 96,83
2 Kristen 219 3,17
Jumlah 6855 100
Sumber : Monogrfi Desa Cikawungading, 2015
Menurut Tabel 4.7, dapat disimpulakan bahawa sebagian besar
penduduk Desa cikawungading adalah beragama islam dengan
jumlah 6636 jiwa atau 96,63% dan penduduk yang beragama kristen
2019 jiwa atau 3,17 %.
f. Sarana dan Prasarana Transfortasi
g. Sarana dan prasarana Sosial
-
Kondisi sosial di Desa Desa Cikawungading belum sepenuhya
lengkap sebab sarana dan prasarana yang ada pada setiap kedusunan
sangat berbeda. Di Desa Cikawungading mempunyai sarana jalan
aspal sepanjang 3,5 km, jalan yang diperkeras sepanjang 2 km dan
jalan tanah 7 km. selain itu di Desa Cikawungading juga terdapat
jembatan diantaranya jembatan yang kondisinya baik 2 unit, jembatan
yang kondisi sedang sebanyak 1 unit dan jembatan yang kondisi rusak
sebanyak 1 unit. Tempat tinggal di daerah penelitian dikelompokan ke
dalam beberapa kelas, sesuai dengan kondisi dan kualitas bahan
bangunan dan gubuk.
Tabel 4.8
Keadaan Tempat Tinggal Penduduk Desa Cikawungading
No Kondisi Bangunan Jumlah Persentase
1 Permanen 762 31,5
2 Semi permanen 987 40
3 Panggung 642 25,6
4 Gubuk 71 2,9
Jumlah 2462 100
Sumber : Monografi Desa Cikawungading, 2015
Dari tabel 4.8, dapat diketahui bahwa kondisi tempat
tinggal di Desa Cikawungading kebanyakan keadaan rumahnaya
berbentuk semi permanen sebesar 40%.
Keadaan fasilitas atau sarana dan prasarana sosial yang ada
di wilayah Desa Cikawunading Kecamatan Cipatujah Kabupaten
Tasikamalya dapat dilhat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Tabel Sarana dan Prasarana Sosil Desa Cikawunading
No Sarana Sosial Jumlah
1 Mesjid 23
-
2 Gereja 2
3 Mushola 32
4 Sekolah Dasar 5
5 TK/TPA 17
6 SMP Satap 1
7 SMA 1
7 LapangSepak Boal 6
8 Lapang badminton 1
9 Pos kamling 44
10 Posyandu 9
11 Puskesmas 1
Jumlah 142
Sumber : Monografi Desa Cikawungading, 2015
Dari tabel 4.9 dapat diketahui sarana prasarana sosial yang
terdapat di Desa Cikawungading khususnya sekolah yang terdiri
dari 7 bangunan yaitu 5 bangunan Sekolah Dasar, 1 SMP Satu
Atap dan 1 SMA.
h. Sarana dan prasarana Ekonomi
Desa Cikawungading terdapat sarana prasarana yang
menunjang terhadap perekonomian masyarakat setempat seperti
pasar, terminal, tempat pelelangan ikan, toko, bengkel motor dan
lain-lain. Desa Cikawungading merupakan suatu daerah yang
cukup berkembang dalam perekonomiannya, disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
1) Desa Cikawungading terletak di pesisir pantai sehingga
memiliki potensi wisata yang cukup besar. Desa
Cikawungading letaknya sangat strategis untuk dijadikan
sebagai objek wisata karena wilayah ini merupakan jalur yang
-
menghubungkan antara Kabupaten Garut dan Kabupaen
Pangandaran.
2) Desa Cikawungading memiliki sungai-sungai yang bermuara ke
laut. Banyak sekali aktivitas yang dilakukan di sungai tersebut.
Sungai tersebut merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat
setempat. Masyarakat Desa Cikawungading memanfaatkan
sungai dengan membuat bagang (alat penangkapan udang dan
ikan kecil), pintur ( alat penangkap kepiting) dengan tujuan
untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3) Desa Cikawungading memiliki pelabuhan kecil yang berfungsi
untuk berlabuhnya perahu-perahu kecil bagi para nelayan. Ada
juga TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di pelabuhan ini banyak
aktivitas masyarakat setemapat yang terlibat seperti pedagang
ikan, rumah makan, bakul (pengepul ikan), egoh ( orang yang
menaikan perahu ke darat).
4) Desa Cikawungading memiliki potensi Sumberdaya alam yanga
sangat melimpah salah satunya pasir besi. Fasilitas ekonomi
yang terdapat di Desa Cikawungading dapat dilihat pada tabel
4.10
Tabel 4.10
Tabel Fasilitas Ekonomi di Desa Cikawungading
No. Sarana Jumlah
1 Terminal 1
2 Tempat Pelelangan Ikan 1
3 Pasar 1
4 Toko 8
5 Bengkel Motor 7
-
6 Bengkel Mobil 2
7 Tambal Ban 8
Jumlah 28
Sumber : Monografi Desa Cikawungading,2015
Dari tabel 4.10, bahwa fasilitas ekonomi yang terdapat di
Desa Ciakwungading masih minim untuk menunjang bebagai
kebutuhan hidup masyarakat. Penduduk Desa Cikawungading
memiliki berbagai macam aktivitas yang beragam dalam
memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia.Dengan
Demikian dari segi ekonomi Desa Cikawungading memiliki
prospek yang baik untunk bisa di kembangkan lagi.
B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN