PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA...

107
PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA LAM PROSES PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF (Studi Kasus di '.Vladrasah Aliyah Yusufiyah Jin. Raya Pondok Gede Jakarta Timllr) - OLEH: ROSAN AH NIM: 103011026788 JURUSAN PENDIDIKAN A GAMA ISLAM FAKlJLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF HIDAY A TULLAR JAKARTA

Transcript of PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA...

Page 1: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DA LAM PROSES PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

(Studi Kasus di '.Vladrasah Aliyah Yusufiyah

Jin. Raya Pondok Gede Jakarta Timllr)

-OLEH:

ROSAN AH

NIM: 103011026788

JURUSAN PENDIDIKAN A GAMA ISLAM

FAKlJLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SY ARIF HIDAY A TULLAR

JAKARTA

Page 2: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PROSES PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

(Studi Kasus di Madrasah Aliyah Yusufiyah

Jin. Raya Pondok Gede Jakan·ta Timur)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar (S 1) Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

Disusun oleh :

Rosanah NIM: 103011026788

Di Bawah Bimbingan

A'

l'f..//~ Siti Khadijah, MA NIP. 150 283 322

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah

Jakarta

Page 3: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi yang berjudul: "PROFESIONALISME GUIRU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM nROSES 'l"EMBELAN.TARAN YANG

EFEKTIF" (Studi Kasus di MA Yusufiyah JI. Raya Poudok Gede Jakarta

Timur)" diajukan kepada Fakultas lhnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalarn Ujian Munaqasyah

pada 20 November 2008 di hadapa1 dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar sa!"jana SI (S.Pd1) dalarn bidang Pendidikan Agarna.

Jakarta, l Desernber 2008

Panita Ujian Munaqasyal1

Ketua Panitia (ketua Jurusan/Pflgrarn Studi) 0·T·0·1·an1.12·g··g···a·i·~··-Or. H. Abd. Falah Wibisono. f{A I

NIP: 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Juruan/Prodi)

Ors. Sapiuddin Shiddiq, lf.Ag

NIP: 150 299 477

Pen!,>uji I

Ors. Ghufran Ilisan .v!A

NIP: 150 202 340

Penguji II

Ors Sapiuddiuhidiq, M.Ag

NIP: 150 299' 77

Mengetahui:

Dekan Fakultas llmu Tarbiyal1 dan Keguruan

2 "'-.., ~~\ .

l'"f. ·:r•,MA NIP. 150 2 356

Tanda Tangan >,~,

~ ................. -....... .......

.. kt

-······················

~.

Page 4: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

LEMBARPERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : Rosanah

No. Induk Mahasiswa: 103011026788

Jurusan

Alamat

.ludul Skripsi

: Pendidikan Agama Islam

: JI. Al-Baidlo I no 71 Lubang buaya

: Profesionalisme Guru Pendidikan Agama

Islam Dalam Proses Pembelajaran Yang Efektif (Studi Kasus MA

Yusufiyahjl. Raya Pondok Gede Jakaiia Timur)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya sendiri yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata

Satu (S 1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini

telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli

saya, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakartn.

Jakmia, 30 Juli 2008

Rosan ah

Page 5: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

ABSTRAK

Rosanah NIM 103011026788 Profesionalisme guru Pcndidikan Agama Islam Dalam !Proses Pcmbelajaran Yang Efektif (Stndi Kasns Madrasah Aliyah Ynsnfiy:alt J1. Raya Pondok Gede .Jakarta Timur)

Pada era globalisasi pada saat sekarang ini, pendidikan diharapkan mampu memecahkan berbagai masalah kehidupan. Pendidikan barus mampu memberikan sumbangan pada semua nilai, pertumbuhan individu dalam meningkatkan, mengembangkan dan menumbubkan kesediaan, bakat, minat, dan kemampuan akalnya. Dengan demikian sangat dibutuhkan figur guru yang mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi basil pembelajaran, mampu memberikan bantuan yang tepat, dapat menganalisis dan mendiagnosis latar belakang keberbasilan dan kekurang berbasilan siswa, serta mampu menafrsirkan dan memanfaatkan berbagai informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan dihidang profesinya.

Kompetensi professional lebih menekankan pada keahlian yang dimiliki oleh guru dalam bidang pendidikan dan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan menilai basil proses belajar mengajar.

Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk mengetabui profesionalisme guru pendidikan agama islam dalam proses pembelajaran yang efektif. Untuk itu metode penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi objektifmengenai, 1. Kepribadian guru pendidikan agama islam ketika mengajar 2. kualitas pengajaran guru. Dan penulis menggunakan pendekatan deskriptif analisis.

Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas XI berjumlah 30 siswa MA Yusufiyah. Pengumpulan data pada penelitian ini adalab dengan cara 1. Observasi 2. Angket 3. wawancara.

Dan untuk melibat bagai mana profesionalisme guru pendidikan agama islam dalam proses pembelajaran yang efektif yang direalisasikan dalam bentuk penampilan, membuka pelajaran, melaksanakan proses belajar mengajar, dan keterampilan menutup pelajaran, penulis menggunakan metode deskript:if analisis

dengan rumus P = F x 100%. Dari basil perhitungan yang dilakukan penulis N

dengan menggunakan rumus seperti yang di atas, diperolc:h kesimpulan bahwa, profesionalisme guru pendidikan agama islam dalam proses pembelajaran yang efektif di Madrasah Aliyah Yusufiyah cukup baik.

Page 6: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

5. Bapak clan !bu closen yang telah memberikan ilmunya selama penulis

mengikuli perkuliahan, semoga ilmu yang cliberikan bermanfaat.

6. Drs.H. M. Rosyacli, Kepala Sekolah, clan Sa'adih, S.Ag selaku guru

agama, yang telah mengizinkan clan meluangkan waktunya clalam

penelitian yang penulis lakukan di sekolah tersebut, serta para guru clan

para si swa MA Y usufiyah Ponclok Gede Jakarta Timur, yang tel ah ban yak

membantu penulis clalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hiclaya.tullah Jakarta, climana

clalam penulisan skripsi ini turut memberikan anclil besar clalam ha!

penyecliaan bahan pustaka clan sumber-sumber bacaan untuk kelancaran

penulisan skripsi ini.

8. Keclua orang tua tercinta, Ayahancla Musa clan Ibuncla Masenah, yang

telah mencliclik clan mengasuh clengan segala jerih payah clan kasih

sayangnya hingga penulis clapat menempuh jenjang pencliclikan clasar

sampai pencliclikan tinggi clengan baik. Semoga segala jerih payah clan

usaha yang cliberikan manjacli amal sholeh clan cliterima di sisi Allah swt.,

amm.

9. Suamiku tercinta, Rudi yang clengan setia rnenemani penulis clalarn

menyelesaikan skripsi ini, clan membantu penulis baik materil maumun

inmateril

I 0. Kakak clan aclikku serta keponakan-keponakanku, Rosclayani, Dewi

Sartika, M. Ananda Farhan, Ari clan Anclro, terima kasih atas segala do'a,

semangat, clan motivasi clan juga bantuan yang diberikan kepacla penulis

sehingga skripsi ini clapat terselesaikan.

l l. Teman-leman mahasiswa FITK angkatan 2003 khususnya mahasiswa PAI

kelas D, klrnsusya !is St Aisyah, Eka Rianti, clan Nia, yang selalu

menghiasi hari-hari penulis clengan keceriaan clan kebersamaan yang

begitu erat. Semoga persahabatan kita clirahmati Allah swt.

Akhirnya, hanya kepacla Allah swt., jualah semuanya clikembalikan.

Semoga segala amal yang telah mereka sumbangkan manclapatkan balasan yang

lebih baik clan menjacli amal kebaikan di akhirat nanti.

Jakarta, 19 Agustus 2008

Page 7: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i

LEMBAR PERNY AT AAN ........................................... .............................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGU.JI ....................................................... .iii

ABSTRAK ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR. .................................................................................. v

DAFT AR ISi ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ..... : ................................................................. I

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... I

B. ldentifikasi Pembatasan dan Perumusan Masalah .................. 4

1. ldentifikasi Masai ah .......................................................... 4

2. Pembatasan Masalah ......................................................... 4

3. Perumusan Masai ah .......................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS .................................................................... 6

A. Profesionalisme keguruan ....................................................... 6

I. Penge11ian Profesionalisme ............................................... 6

2. Kompetensi Profesionalisme guru .................................... 10

3. Tugas dan Tanggung .Tawab Guru .................................... 15

4. Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru ....................... 20

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ............ 22

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................ 22

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................... 24

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ........................ 27

4. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Agama ................ 27

Page 8: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 40

A. Metode Penelitian ................................................................... 40

B. Variabel Penelitian .................................................................. 40

C. Definisi Operasional ............................................................... 41

D. Tempat .dan Waktu .................................................................. ~

E. Populas1 dan Sampel .................................................. : ............ 42

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 42

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ...................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 46

A. Gambaran Umum MA YUSUFIY AH .Jakarta-Timur ............ 46

I. Sejarah Berdirinya MA YUSUFIY AH Jakarta- Timur .... 46

2. Visi dan Misi ..................................................................... 46

3. Struktttr Organisasi MA YUSUFIYAH ............................ 47

4. Kurikulum dan Sistem Belajar Mengajar ......................... 49

5. Keadaan Guru dan Peserta Didik ...................................... 49

6. Sarana dan Prasaran .......................................................... 51

B. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Proses Pembelajaran yang Efektif ......................................... 52

1 . Profesionalisme Guru Pendidikan Agarna Islam Dalam

Merencakan atau Menyusun Pembelajaran ..................... 52

2. Profesionalisme guru pendidikan agama Islam dalam

melaksanakan pembelajaran ............................................ 53

3. Upaya sekolah dalam meningkatkan profesionalisme

guru pendidikan agama Islam ......................................... 78

C. Interprestasi Data .................................................................... 79

BAB V PENUTUP .................................................................................... 83

A. Kesimpulan ............................................................................. 83

B. Saran-saran .............................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ....................................... .

Page 9: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

DAFTAR TABEL

Tabel I Data Tenaga Pengajar MA Yusufiyah

Tabel 2 Jumlah Siswa/I MA Yusufiyah

Tabel 3 Sarana dan Prasarana

Tabel 4 Guru Berpakaian Rapih

Tabel 5 Guru Datang Tepat Waktu

Tabel 6 Guru Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran dengan Salam

Tabel 7 Guru Bersifat Pilih Kasih Terhadap Siswa

Tabel 8 Guru Bersifat Humoris dan Demokratis

Tabel 9 Guru Mempunyai Perhatian yang Besar

Tabel I 0 Guru Bersikap sabar Terhadap Siswa

Tabel 11 Guru Tidak Mau Tahu Terhadap Siswa yang Bermasalah

Tabel 12 Memperhatikan Sikap dan Tempat Duduk Siswa

Tabel 13 Mencoba Mencairkan Suasana

Tabel 14 Memulai Pelajaran Setelah Siswa Siap

Tabel 15 Menjelaskan Materi Pokok/Tujuan Pembelajaran

Tabel 16 Memberi Pujian Siswa yang Bertanya

Tabel 17 Mempehatikan Sungguh-sungguh Respon Siswa

Tabel 18 Memandang Siswa Sebagai Anak Sendiri

Tabel 19 Memberikan Kekuatan Pisik

Tabel 20 Menggunakan Bahasa Yang Mudah Dimengerti

Tabel 21 Mengaitkan Pembahasan Materi Pelajaran Dengan Kehidupan Sehari-

hari

Tabel 22 Uraian Materi Tidak Fokus (Ngelantur)

Tabel 23 Mengulang Hal-ha! Penting dalam Penjelasan

Tabel 24 Siswa Mempehatikan Sungguh-sungguh

Tabel 25 Menyelingi Penjelasan Dengan Pertanyaan-perlanyaan

Tabel 26 Mengambil referensi lain

Tabel 27 Media bervariasi

Tabel 28 Media Disesuaikan dengan Materi Pelajaran

Page 10: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

Tabel 29 Media Tidak Merepotkan Atau membahayakan

Tabel 30 Menggunakan media atau ala! Peraga

Tabel 31 Menggunakan Bahasa Yang Jelas Dan Mudah Dipahami Ketika

Bertanya

Tahet 32 Memberi Waktu Sejenak Untuk Berfikir

Tabet 33 Menyampaikan Pertanyaan Terlebih Dahutu

Tabet 34 Memberi Respon Yang Ramah Dan Menyanangkan

Tabel 35 Menghindari Jawaban Serempak

Tabet 36 Menuntun Jawaban Siswa

Tabel 37 Memberi Penjelasan Yang Cukup

Tabet 38 Menilai Jawaban Bersama-sama

Tabel 39 Mencela Jawaban Siswa

Tabel 40 Jawaban Mendalam dan Memuaskan

Tabel 41 Ragu-ragu Ketika menjawab

Tabel 42 Metode Beraneka Ragam

Tabel 43 Metode Yang Digunakan Membantu Memahami Pelajaran

Tabel 44 Metode Sesuai Dengan Tujuan Pembelajaran

Tabel 45 Melakukan Penilaian Diakhir Pembelajaran

Tabel 46 Memberikan Soal-soal Tertulils

Tabel 47 Mengulang Kembali Materi Yang Sudah Dibahas

Tabel 48 Merangkum Materi Bersama-sama

Tabel 49 Memberikan Arahan dan Nasehat

Tabel 50 Memberikan Gambaran Materi Untuk Perteiymm Yang Akan Datang

Page 11: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam undang-undang RI No 26 tahun 2003 tentang Sisdiknas

menyebutkan pada pasal 3 bahwa: Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa betuj uan

untuk mrngembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakul karimah,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri clan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. 1

Perwujudan masyarakat yang berkualitas menjadi tanggung jawab

pendidikan, terutama dalam mempersiapkan pese1ia didik menjadi subjek

yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang bertanggung

jawab, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing.

Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap

sistem pendidikan secara Kaffe1h (menyeluruh) terutama yang berkaitan

dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat

clan dunia ke1ja. Dalam ha! ini perlu adanya perubahan sosial yang memberi

arah bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan

itu.

Pada era globalisasi saat 1111, pendidikan diharapkan mampu

memecahkan berbagai masalah kehidupan, pendidikan hams mampu

memberikan sumbangan pada semua nilai, pertumbuhan individu dalam

meningkatkan, mengembangkan clan menumbuhkan kesecliaan, bakat, minat,

clan kemampuan akalnya. Dengan demikian sangat clibutuhkan figur guru yang

profesional, yaitu guru yang mampu merencanakan, melaksanakan dan

megevaluasi basil pembelajaran, mampu memberikan bantuan yang tepat,

Page 12: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

2

dapat menganalisis dan mendiagnosis latar belakang keberhasilan siswa, serta

mampu menafsirkan dan memanfaatkan berbagai informasi yang relevan

untuk pengambilan keputusan dibidang profesinya.2

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah melakukan

berbagai macam usaha, diantaranya dengan membuka program madrasah

model, secara statistik prestasi siswa madrasah model mengalami

perkembangan yang signifikan. Indikator utama penilaian ini adalah penilaian

ujian akhir madrasah dan penilaian ujian akhir nasional serta prestasi lainnya.

Dari data observasi, perkembangan perolehan hasil studi pada ujian akhir

meningkat secara tajam adalah mata pelajaran eksak, s·~dangkan yang lainnya

mengalami perkembangan namun tidak terlalu signifikan.3

Keberhasilan madrasah model tidak terlepas dari unsur-unsur sistematik

yang menunjangnya seperti sarana dan prasarana, SDM (guru dan tenaga

kependidikan lainnya) yang profesional, dan manajemen madrasah yang baik

namun sebagai mana dikemukakan, faktor guru memiliki peran yang sangat

penting, guru merupakan manajer kelas yang berfungsi mempromosikan

fasilitas pembelajaran yang kondusif, bagi siswa untuk belajar secara aktif dan

untuk mengaktualisasikan kemampuan yang dimilikinya.

Mengingat pentingnya peran guru dalam pendidikan, maka seorang guru

hendalmya harus memiliki kriteria sebagai berikut:

I. Memiliki back ground pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang

diasuh.

2. Memiliki gelar kesarjanaan.

3. Beban mengajar tidak melebihi ketetapan.

4. Memilliki kemampuan dasar mengajar (Basic teaching competencies)

2 Abdul Rahman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Visi, Misi, dan Aksi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004). Cet I, H. 5.

3Tim Peneliti STAIN pekalongan, Efeklijitas Penyelenggaraan Madrasah Model, Edukasi, ( April-juni 2004), H. 28.

Page 13: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

3

Keempat kriteria guru di atas telah sesuai dengan tiga pilar pokok yang

ditunjukan untuk suatu profesi, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan

akademik.4

Dengan kriteria guru di atas maka tidak mengherankan kalau siswa/i

madrasah model mengalami perkembangan bel<rjar yang sangat pesat.

Menurut hemat penulis jika semua guru memiliki kualitas yang baik maka

akan mudah mencapai tujuan pendidikan, karena guru yang profesional

dengan segala kemampuan dan kreatifitasnya maka akan mampu mengatasi

berbagai masalah pembelajaran.

Guru pendidikan agama di samping melaksanakan tugas pengajaran

yaitu menyampaikan pengetahuan dan ia juga harus melaksanakan tugas

pendidikan dan pembinaan

kepribadian, pembinaan

bagi peserta didik, ia mi~mbantu pembentukan

akhlak di samping menumbuhkan dan

mengembangkan keimanan dan ketakwaan para peserta didik.'

Oleh sebab itu agar proses penbelajaran bidang studi Pendidikan Agama

Islam di sekolah menengah dapat diterima, dihayati, dan diamalkan oleh siswa

dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat dibutuhkan guru yang memiliki

kemampuan profesional yang mampu mengelola proses belajar mengajar,

sehingga akan tercipta kondisi belajar yang efektif dan efisien.

Berdasarkan pemikiran dan permasalahan tersebut, penulis bermaksud

mengkaji "PROFESIONALISME GURU PKNHIDIKAN AGAMA

ISLAM DALAM PROSES PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF" (Studi

Kasus di Madrasah aliyah Yusufiyah Jin. Raya I'ondok gede Jakarta

Timur).

Alasan penulis memilih lokasi penelitian di MA Yusufiyah, karena

letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau, selain itu kurangnya sarana

dan prasarana yang memadaj di sekolah tersebut.

4 Sudarwan Danim, lnovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia. 2002;. :· ·

5 Zakiah Daraja~ Pendidikan Islam dalam Ke/uarga dan Seka/ah, ( Jakarta: Cv. Ruhama, 1995), cet.11, h. 99.

Page 14: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

B. Identifikasi, Pembatasan dan Pernmnsan Masalah

I. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah pada penelitian ini antara lain:

4

a. Gambaran profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam

proses pelajaran yang efektif di MA Yusufiyah Jakarta Timur.

b. Usaha yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam proses

pembelajaran yang efektif.

c. Usaba yang dilakukan guru pendidikan agama dalam meningkatkan

profesionalismenya

d. Usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan profesionalisme

guru Pendidikan Agama Islam

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini terfokus dan

operasional, maka penulis membatasi penelitian ini pada:

a. Profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam menyusun atau

merencanakan program pengajaran.

b. Profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan

pengajaran di MA Yusufiyah.

3. Pe rum usan Mas a I ah

Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka penulis

merumuskan permasalahan penelitian ini kepada:

a. Bagaimana gambaran profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam

dalam proses pembelajaran yang efektif di MA Yusufiyah Jakarta

Timur yang dititik beratkan pada kompetensi dalam merencanakan

atau menyusun pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran?

b. Usaha apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di MA Yusufiyah

Jakarta Timur?

Page 15: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui gambaran profesionalisme guru Pendidikan Agama

Islam dalam proses pembelajaran yang efektif di MA Yusufiyah

Jakarta Timur

b. Untuk mengetahui berbagai upaya yang dilakukan sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam

2. Manfaat Penelitian

a. Basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

guru agama dalam rangka meningkatkan professonalismenya.

b. Diharapkan pula penelitian ini berguna untuk menambah khasanah

ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai calon guru pada khususnya, dan

dapat memberi informasi tentang pentingnya keprofesionalan bagi

seorang guru agama dalam melaksanakan pendidikan pada siswa.

Page 16: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

BABII

KAJIAN TEORITIS

A. Profesionalisme Kcgnruan

I. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme berasal dari bahasa lnggris "Profession" yang

berarti rnata pencarian atau peke~ja yang rnemeriukan keahlian yang di

peroleh melalui pendidikan atau latihan khusus. 1 Seclangkan clalam bahasa

Latin kata "Pr()fession" berarli "pengakuan" atau "pernyataan" kata ke1ja

untuk ticlak mengaku atau ticlak menyatakan ialah profeteri. Dan apa yang

telah dinyatakan atau cliakui clisebut professus.2

Jacli Profesionalisme ialah paham yang mengajarkan bahwa setiap

pekeijaan harus clilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang

profesional ialah orang yang memiliki profesi. Apa profesi itu? Dalam

kamus besar bahasa Indonesia profesi aclalah: "Bidang peke1jaan yang

clilanclasi penclidikan keahlian (keterampilan, kejuruan clan sebagainya)

tertentu. Profesional berarti (1) Bersangkutan dengan profesi. (2)

memerlukan kepanclaian khusus untuk menjalankannya, clan (3)

mengharuskan aclanya pembayaran untuk melakukannya.3

Good's Dictionary Of Education sebagaimana yang dikutip oleh

Prof. Dr. Oteng Sutisna, Msc. Menjelaskan profesi sebagai: "suatu

peke1jaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di

perguruan tinggi dan dikuasai oleh suatu kocle etik yang khusus.4

1 M. John Echols, et. All, Ka11111S lnggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), cet. XXJll, h. 499.

1 tvtuchtar Bukhari, Pendidikan dalan1 Pen1bangunan, (Jakarta: II<IP Muhan1adiyah Jakarta Press, J 994), cet. I, h. 36.

:; Syafruddin Nurdin, M.Pd, Guru Prq/'esional clan /J1111!e111entasi Kurikuhon, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 55.

·1 "· -

Page 17: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

7

Menurul Mc Culty bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang

rnernerlukan teknik dan prosedur ke1ja yang hams dipelajari secara sengaja

dan dalam jangka waktu tertentu untuk diabadikan sebagai layanan untuk

kemaslahatan orang lain serta ditandai oleh ketanggapan yang bijaksana

(i11formed responsiveness) yang didasari oleh filosofis tentang pekerjaan. 5

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh balai

Pustaka rnenjelaskan bahwa profesi adalah bidang peke1jaan yang

dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya)

tertentu. Kata profesionalisme berarti bersangkutan dengan profesi,

rnemerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Profesionalisme

adalah rnutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi

atau orang yang professional. Seclangkan profesionalitas aclalah perihal

profesi, keprofesian, kernarnpuan untuk bertindak secara professional.6

Pengertian profesionalisrne clalarn buku pendidikan clalam perspektif

Islam, clijelaskan bahwa "profesionalisme adalah suatu paham yang

rnengajarkan bahwa setiap peketjaan harus dapat dilakukan oleh orang

professional. 7

Profesionalisrne juga cliartikan sebagai pandangan tentang bidang

peke1jaan yang menganggap bidang peke1jaan sebagai suatu pengabclian

melalui keahlian tertentu clan rnenganggap keahlian itu sebagai suatu yang

harus cliperbaharui secara terns menerus clengan memanfaat kemajuan.

Kernajuan yang terclapat dalarn biclang ilmu pengetahuan.8

Menurut Muchtar Lutfi, acla clelapan kriteria yang harus clipenuhi

oleh suatu peketjaan agar dapat clisebut sebagai suatu profesi yaitu: 9

5 T. Raka Joni, Pene/itian Pengen1bangan da!a1n Pe111baharuan Pendidikan, (Jakarta: P21, PTK Ditjen Depdikbud, 1984), h. 3.

6 Departe111en Pendidikan Nasional, Kannts Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), eel. 11, h. 897 edisi ke-3.

7 Ahn1ad Tafsir, //Jnu Pendic/;kan dalan1 Pers1Jekt1f !sla1n, (Bandung: Re1naja Rosda Karya, 200 I), cet. ke-4, h. I 07.

8 Muchtar Bukhori, Pendidikan dalam Pembangunan, (.Jakarta: !KIP Muhamadiyah

Page 18: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

8

a. Panggilan hidup yang sepenuh waktu

Profesi adalah peke1jaan yang menjadi panggilan hidup seseorang

yang dilakukan sepenuhnya serta berlangsung untuk jangka waktu

lama, bahkan seumur hiclup.

b. Memiliki ilmu pengetahuan, kecakapan/keahlian khusus yang

clipelajari

c. Kebakuan Yang Universal

Profesi aclalah peke1jaan yang clilakukan menurut teori, prinsip,

proseclur clan anggapan clasar yang suclah baku secara universal

sehingga clapat clijaclikan pegangan atau pedoman clalam pemberian

pelayanan terhaclap mereka yang membutuhkan.

cl. Pengabclian

Profesi aclalah peke1jaan yang mengutamakan pengabclian pacla

masyarakat bukan untuk mencari keuntungan secara material atau

financial bagi diri sencliri

e. Kecakapan cliagnostik clan kompetensi aplikatif terhaclap

orang/lembaga yang clilayani.

f. Otonomi

Profesi aclalah pcke1jaan yang clilakukan secara otonomi atas dasar

prinsip-prinsip atau norma-norma yang ketetaparmya hanya clapat diuji

dan clinilai oleh rekan-rekan seprofesinya.

g. Kode Etik

Profesi adalah peke1jaan yang mempunyai kode etik yaitu norma­

norma tertentu sebagai pegangan atau pecloman yang diakui serta

clihargai oleh masyarakat, clan.

h. Klien, obyek yang cliberikan layanan oleh seorang profesionalisme.

Dalam Islam setiap peke1jaan harus dilakukan secara professional

clalam arti harus clilakukan secara benar. !tu hanya mungkin dilakukan

Page 19: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

9

oleh orang yang ahli. Pentingnya keahlian ini tercermin dalam sabda

Rasulullah SAW.

"" ,.. .,, ,.. ..\ .,, \

~ I~) rL) ~ ~I J.:o .Jli

t; ~tp\ ~

Artinya: "lvfuhammad Jbnu Sinan mencerminkan kepada kami: Fulaihu Jbnu Sulaiman menceritakan kepada kami:Hilal Jbnu 'Ali menceritakan kepada. kami dari lbnu Yasar, dart Abi Hurairah ra. la berkata: "Apabila kejujuran telah diabadikan, maka nantikanlah hari kiamat, "seorang Badui bertanya, "Bagaimana mengabaikan kejujuran itu, wahai Rasulu/lah? Be/iau menjawab, "Apabila suatu urusan diserahkan kepada seseorang yang tidak ah!i (dalam bidangnya) maka nantikan/ah hari kiamat. "(HR. Shohih Bukhori). 10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpul kan bahwa secara um um

profesionalisme diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan

pendidikan lanjutan di dalam sciens dan technology yang digunakan

sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan

yang bermanfaat. peke1jaan professional akan senantiasa menggunakan

teknik clan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus

dipelajari secara sengaja, terencana dan kernuclian clipergunakan demi

kemaslahatan orang lain. Sejalan dengan apa yang diutarakan di atas

firrnan Allah SWT. Dalam surat Al-an' am, 135 yang berbunyi: be

... 03 ~1:~0J-'i '~t.e Jlr L:~~...: ~ i~T-:'.'3i;.J~

Page 20: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

10

Artinya: "Katakanlah, 1-/ai kaun1ku, beke1jalah n1enurut prq_fesbnu n1asing-111asing, sesungguhnya aku ada/ah orang yang beke1ja. (Al-An 'arn: J 35)

Sedangkan profesionalisme guru adalah suatu pandangan mengenai

orang yang rnemiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang

keguruan, sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab

sebagai guru dengan maksimal dan proses pendidikan berhasil dengan

baik, jika ia guru Pendidikan Agama Islam, maka harus menguasai

pengetahuan bidang studi yang diajarkannya selain memiliki keahlian

dalam bidang keguruan. Berikut ini adalah ayat yang berhubungan dengan

persoalan tersebut:

..JI/ah akan 1111:11J!,angkat derajat orang-orang yang beri111an dan orang­orang yang beri/11111 pengetahuan. (Al-Mujadillah: I 1)

Dengan dasar petunjuk Allah sebagai tersirat di dalam firmannya

tersebut di atas itulah seorang pendidik harus mempunyai landasan

keimanan, akhlak yang mulia, ilmu pengetahuan tentang kehidupan

duniawi dan ukhrawi yang clidasari dengan nilai-nilai ajaran agama yang

amaliyah clisetiap bidang kehidupan manusia.

2. Kompctcnsi Profesional Keguruan

Seorang guru dituntut memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi

dalam bahasa Inggris adalah competence yang berarti kemampuan,

wewenang atau kecakapan. 11

Menurut Glasser yang dikutip Nana Sudjana .. ada empat ha] yang

harus dikuasai guru yaitu: "menguasai bahan pelajaran, kemampuan

mendiagnosa tingkah laku siswa, kemampuan melaksanakan proses

pengajaran, dan kemampuan mengukur hasil belajar siswa. 12

11 ••

Page 21: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

11

Menurut Muhibbin Syah, kompetensi profesionalisme guru adalah

kemampuan clan kewenangan guru clalam menjalankan profesi

keguruannya. 13

Berkenaan clengan kemampuan atau kompetensi yang perlu climiliki

oleh staf pengajar/closen/guru professional, Nana Sucljana, A. Muri Yusuf,

clan Rochman Natawicljaya mengatakan bahwa acla tiga kompetensi yang

harus climiliki seorang guru yaitu: kompetensi personal/pribadi,

kompetensi profesional,· kompetensi sosial/kemasyarakatan. 14

Menurut Zakiah Daracljat bahwa pacla clasarnya guru harus memiliki

tiga kompetensi yaitu:

a. Kompetensi kepribaclian meliputi

1) Mengenal clan mengakui harkat clan potensi clari setiap indiviclu

atau murid yang cliajarkan.

2) Membina Interaksi sosial yang meliputi internksi belajar-mengajar,

sehingga sangat bersifat menunjang secara moral terhaclap muricl

bagi terciptanya kesamaan arah dalam pikiran serta perbuatan

muricl clan guru.

3) Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung

jawab, clan saling mempercayai antara guru clan murid.

b. Kompetensi penguasaan atas bahan pengajaran, meliputi:

1) Menguraikan ilmu pengetahuan atau kecakapan clan apa-apa yang

harus cliajarkan clalam bentuk komponen-kornponen clan informasi­

informasi yang sebenarnya clalam bidang ilmu atas yang

bersangkutan.

2) Menyusun komponen-komponen atau informasi-informasi

sedemikian baiknya akan memudahkan muricl untuk mempelajari

pelajaran yang cliterimanya.

13 Muhibbin Syah, Psikolog Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. (Bandung: PT. Remaja

Page 22: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

12

c. Kornpetensi dalam cara-cara rnengajar, meliputi:

1) Menyusun atau merencanakan setiap program satuan pelajaran,

demikian pula merencanakan atau menyusun keseluruhan kegiatan

untuk satuan-satuan waktu.

2) Menggunakan dan mengembangkan media pendidikan bagi murid

dalam proses pelajaran yang diperlukan.

3) Mengembangkan dan rnempergunakan semua metode-metode

mengajar sehingga te1jadilah kombinasi-kornbinasi dan variasinya

yang efektif. 15

Adapun jenis-jenis kompetensi menurut Denda Surona dalam buku

pembinaan kompetensi guru sebagai berikut:

a. Kompetensi Personal

Adalah kemampuan dan ciri-ciri yang ada pada diri guru dan yang

dapat mengembangkan kondisi belajar, sehingga hasil belajar itu dapat

dicapai dengan lebih efektif yang tennasuk ciri-ciri kompetensi

personal adalah ciri-ciri tingkah laku guru dan kepribadian guru itu

sendiri yang dapat dijadikan panutan anak didik di dalam proses

belajarnya.

b. Kompetensi Sosial

Adalah kemampuan yang ada pada guru seyogyanya tidak hanya

bermanfaat terhadap siswa dan dia secara pribadi, melainkan juga

dapat memberi rnanfaat bagi masyarakat, jadi clalam hal ini terdapat

kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki oleh guru dengan apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

c. Kompetensi Profesional

Aclalah kemampuan yang dimiliki seorang guru sebagai pengajar yang

baik. Termasuk dalam kompetensi profesional adalah memiliki

Page 23: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

13

kemampuan dasar tentang materi atau bahan pelajaran yang diajarkan

tersebut. 16

Selain itu ada juga yang membagi kompetensi me11jadi dua jenis

yaitu:

a. Kompetensi Pribadi

Kompetensi pribadi atau personal rnengharuskan tiap guru pendidikan

agama Islam memiliki staf yang cerdas, terampil, kreatif, inofatif,

clemokratis, sabar, penyayang, tidak muclah emosi, clapat clipercaya,

pemberani, tegas, sopan santun, dan menghormati orang lain.

b. Kompetensi Profesional

Pacla kompetensi profesional, guru pendidikan agama Islam harus

mampu mengolah pembelajaran secara baik dan tetap mencangkup

beberapa ha! clalam merencanakan program pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi setelah program

dilaksanakan.

Ada sepuluh kompetensi guru menurut proyek pembinaan pendiclikan

guru (P3G) Depdikbucl, yang erat kaitannya clengan tugas mengajar di

kelas (professional) yaitu:

1) Menguasai bahan

2) Mengelola program belajar mengajar

3) Mengelola kelas

4) Menggunakan meclia/sumber belajar

5) l'vlenguasai lanclasan kepenclidikan

6) Mcngelola interaksi belajar mengajar

7) Menilai prestasi belajar

8) Mengenal fungsi clan layanan bimbingan penyeluhan

9) Mengenal clan menyelenggarakan administrasi sekolah

I 0) Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan . 17 penga1aran.

Page 24: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

14

Kemampuan profesional tersebut oleh Moch. Uzer Usman

dikelompokan secara sistematis dengan perincian sebagai berikut:

a. Menguasai Landasan Kependidikan

I) Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional

2) Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

3) Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar

b. Menguasai bahan peng~jaran

I) Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan

menengah.

2) Menguasai bahan pengajaran

c. Menyusun Program Pengajaran

I) Menetapkan tujuan pembelajaran

2) Memilih dan mengembangkan strategi belajar-mengajar

3) Memilih dan mengembangkan pengajaran yang sesuai

4) Memilih dan mernanfaatkan sumber belajar

d. Melaksanakan program pengajaran

I) Menciptakan iklim belajar mengajar tenang dan tepat

2) Mengatur ruangan belajar

3) Mengelola interaksi belajar mengajar

e. Menilai hasil dan proses belajar pembelajaran

I) ivlenilai prestasi murid untuk kepentingan pernbelajaran

2) Mcnilai proses belajar pembelajaran yang te!B.h dilaksanakan 18

17Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belc!jar /\1engajar, (Bandung: Sinar Baru Al~~-- -'- """,..,_' 1 ,,.,.. •~~

Page 25: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

15

Kompetensi profesional lebih menekankan pada keahlian yang

dimiliki oleh guru dalam biclang pendidikan dan pengajaran. Seperti

menguasai landasan kepenclidikan, menguasai bahan pengapran,

menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan

menilai hasil proses belajar mengajar. Itu sernua ada yang dilakukan

sebelum guru mengajar yaitu harus menguasai bahan pengajaran serta

menyusun program pengajaran, ada juga yang dilakukai1 ketika proses

belajar mengajar berlangsung, sepe1ti melaksanakan program peng[\jaran

yaitu menciptakan iklim belajar yang tenang, mengatur ruangan belajar

clan sebagainya. Sedangkan yang dilakukan ketika proses bel[\jar

berlangsung maupun setelah selesai proses belajar mengajar yaitu menilai

hasil dan proses belajar pembelajaran seperti menilai prestasi siswa.

Profesionalisme guru selain menuntut semua kompetensi

professional yang telah diuraikan seperti yang di atas, profesionalisme

guru juga harus diikuti oleh tiga ha! yaitu kerajinan, sungguh-sungguh, dan

tekun. Karena tanpa ketiganya, profesionalisme guru tidak akan mencapai

tingkat yang baik, terlebih lagi seorang guru Pendidikan Agama Islam

yang menjadi panutan bagi siswanya. Misalkan cara guru agama yang

telah memiliki semua kornpetensi profesionalismenya, tetapi malas atau

jarang masuk serta ticlak acla sikap sungguh-sungguh untuk menjalankan

tugasnya, maka profesionalisme guru tersebut dapat dikatakan tidak baik

clan proses pembelajarannyapun tidak akan berhasil.

3. Tugas Dan Tanggung Jawab Guru

Keutamaan profesi seorang guru sangatlah besar sehingga Allah

menjaclikannya sebagai tugas yang diemban oleh Rasulullah SAW

sebagain1ana sabdanya:

Page 26: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

16

,i ) J. ~J J. ;f,; ,,, ,.. ,, ,,, /

';. J'~ ;,_sJs-', y 1', ;,_sJs- ') f : JL; ~\ ·;:;. .;1 ~I .J.:P '.;_ ) . "' / .,, ). / ,, ;;. ,.. ,,,

~-)I) ±) ~ J~ ;,:, ~\) y"8\ lfa' ~~\ ~\;~ ±) ,.. ""' ),, 0 "' " ,, ,,

) ~ c:;; ~ ~) ol'.;Ji) ~ J~ ;.:, ~ ~\ ~ ~1) ,. ' J~

Q .,,, J . ,,

¥1) ~, :J~ ~) o.U)

Artinya: "Dari Abdi!/ ah bin Umar dari Rasulullah SAW, sabdanya: Ketahuilah bahwa setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya /entang apa yang dipimpinnya, seorang Amir (pengusaha) adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan akan ditanya akan kepemimpinannya, dan seorang laki-laki adalah pemimpin bagi istri dan ana/mya dan akan dilanya /entang keluargaya, dan seorang hamba adalah pemimpin bagi harta majikannya dan ia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya (HR. Muslim). 19

Dalam ha! ini H. Zuhairini dkk mengatakan bahwa tugas seorang

guru agama adalah:

a. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam

b. Menambah keluasan dalamjiwa anak

c. Mencliclik anak agar taat menjalankan agama

d. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia

Mengingat lingkup guru, seperti yang telah dilukiskan di atas,

maka tugas itu meliputi: pertarna, tugas pengajaran atau bahan sebagai

pengajar, kedua tugas clan bimbingan penyuluhan atau guru sebagai

pembimbing clan pemberi bimbingan, clan ketiga, tugas administrasi atau

guru sebagai pemimpin (manajer kelas).

Ketiga tugas itu dilaksanakan sejalan secara seimbang dan serasi

ticlak ada satupun yang terabaikan, karena semuanya fungsional dan saling

Page 27: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

17

berkaitan dalam menuju keberhasilan kepend idikan sebagai suatu

keseluruhan yang tidak terpisahkan

a. Tugas Pengajaran atau Guru Sebagai Pengajar

Sebagai pengajar, guru bertugas membina perkembangan

pengetahuan, sikap clan keterampilan. Guru mengetahui bahwa pacla

akhir setiap satuan pengajaran kadang-kadang hanya te1jadi perubahan

dan perkembangan pengetahuan saja mungkin pola para guru telah

bersenang hati bila telah te1jadi perubahan dan perkembangan dibidang

pengetahuan dan keterampilan karena clapat cliharapkannya efek tidak

langsung melalui proses transfer bagi perkembangan dibidang sikap

clan minat muricl ha! clernikian tampaknya bersifat umum, walaupun

sesungguhnya kurang memenuhi harapan dari pengajaran agama. Dari

kenyataan itu pulalah terbukti bahwa peranan guru sebagai pendidik,

clan pembimbing masih berlangsung terns walaupun tugasnya sebagai

pengajar telah selesai.

b. Tugas Bimbingan atau Guru Sebagai Pembimbing dan Pemberi

Bimbingan

Guru sebagai pembimbing clan pemberi bimbingan adalah dua

macarn peranan yang mengandung banyak perbedaan dan

persamaannya keduanya sering dilakukan guru yang mendidik dan

yang bersifat mengasihi dan mencintai muridnya.

Sebagai pembimbing, guru lebih suka kalau mendapat

kesempatan menghaclapi sekumpulan murid-murid di dalam interaksi

belajar mengajar ia memberi dorongan dan menyalurkan semangat,

menggiring mereka sehingga mereka dapat melepaskan diri dari

ketergantungannya kepada orang lain dengan tenaganya sendiri.

Sebagai pemberi bimbingan, guru sering berhadapan dengan

kelompok-kelornpok kecil dari rnurid-murid atau bahkan hanya

Page 28: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

18

atau rnurid-rnurid yang rnemerlukan bantuan khusus diberikannya

bantuan klmsus pula. Bimbingan khusus secara individual yang

dilakukan pada yang disediakan untuk itu, dinamakan penyuluhan ,

penyuluhan adalah birnbingan yang intensif sekali.

c. Guru Bertugas Sebagai Tenaga Administrasi

Bukan berarti sebagai pegawai kantor, melainkan sebagai

pengelola kelas, atau pengelola interaksi belajar mengajar meskipun

masalah pengelolaan itu dapat dipisahkan dari masalah mengajar dan

birnbingan, tetapi tidak banyak dapat dengan mudah diidenfikasi

sesungguhnya ketiga hal itu saling berhubungan dan tidak terpisahkan

dari mengajar itu sendiri. 20

Pembagian tugas dan tanggung jawab guru menurut Amstrong

sebagaimana dikutip oleh Dr. Nana Sudjana dalam b1tlcunya "Dasar­

dasar Proses Belajar Mengajar" ada lima kategori sebagai berikut:

I) Tanggungjawab dalam pengajaran

2) Tanggung jawab dalam rnernberi bimbingan

3) Tanggung jawab dalam rnengembangkan kurikulum

4) Tanggungjawab dalam mengernbangkan profesi

5) Tanggungjawab dalam membina hubungan clengan masyarakat.21

Ada tiga hal tugas dan tanggung jawab guru yang disebutkan

Amstrong yang tidak terclapat pacla pembagian sebelumnya, yaitu

tanggung jawab clalam pengembangan kurikulum, tanggung jawab

dalam mengembangkan profesi clan tanggung jawab clalam membina

hubungan dengan masyarakat.

Tanggung jawab rnengembangkan kurikulum berarti bahwa

guru clituntut untuk mencari gagasan barn, pendidikan khususnya

clalam praktek pengajaran seperti mencari rnetode, media barn atau

bersikap kreatif clalam memberikan pengajaran, jacli tidak hanya

mernberi rnetode yang sama tiap waktu.

Page 29: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

19

Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya

ialah tuntutan atau panggilan bagi seorang guru untuk selalu mencintai,

menghargai, menjaga, dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab

profesinya seperti ia hams peka terhadap perubahan-perubahan yang

te1jadi khususnya clalam biclang pencliclikan dan pengajaran serta pada

masyarakat umumnya.

Membina hubungan dengan masyarakat berarti guru harus

dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian integral dari

masyarakat. Karena pencliclikan bukan hanya tanggung jawab guru atau

pemerintah tapi juga tanggung jawab masyarakat. Oleh karena itu guru

dituntut untuk clapat menumbuhkan partisipasi masyarakat clalam

meningkatkan pendidikan clan pengajaran di sekolah.

Selain itu ada juga yang mengelompokan tiga jenis tugas guru

menurut biclang-biclangnya yaitu tugas guru dalam bidang profesi,

tugas guru dalam bidang kemanusiaan clan dalam biclang

I '2 (emasyarakatan. -

Tugas guru clalam bidang profesi tentu meliputi tugas guru

yang berkaitan dengan profesinya yaitu mengaJar, menclidik,

rnembimbing clan melatih. Mengajar berarti guru memberikan atau

menyampaikan ilrnu pengetahuan yang ia miliki kepacla siswanya.

Mendiclik berarti meneruskan clan mengembangkan nilai-nilai hiclup.

Membimbing dan melatih berarti senantiasa membantu mengarahkan

keterampilan-keterampilan pada siswa.

Tugas guru clalam bidang kemanusiaan berarti guru harus bisa

menjacli orang tua keclua bagi siswanya yang dapat mendiclik clan

membimbingnya setelah orang tua kanclungnya .. Oleh karena itu guru

harus mampu menarik perhatian dan simpati clari siswanya serta jacli

panutan bagi mereka. Tugas guru clalam biclang kemasyarakatan berarti

Page 30: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

20

guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan

manusia yang berdasarkan pancasila.23

Dari semua pembagian tugas dan tanggung jawab guru yang

disebutkan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tugas dan

tanggung jawab guru yaitu sebagai pengajar, pendidik, pembimbing,

aclministrasi, serta tugas dan tanggung jawab guru untuk masyarakat.

4. Upaya Peningkatan Profcsionalisme Guru

Peningkatan profesionalisme guru memiliki beberapa persyaratan

yaitu:

a. Persyaratan profesionalisme yang berkaitan dengan pelaksanaan

desentralisasi pendidikan

Tatkala guru masih berada di dalam era yang tidak banyak

menuntu, yakni yang tidak menuntut dari kemampuan rutin sajapun,

kehidupan guru tenang-tenang saja. Ukuran keteladanan guru adalah

kepatuhan dan konformisme. Bagaimanakah kondisi guru sekarang

dan besok, ketika sustainabilitas dan akuntabilitas kepemilikan

sernakin banyak dituntut dari guru? Apakah guru-guru masa lalu akan

rnampu mengantisipasi, beradaptasi, dan berkreasi dimasa depan?

Pada saat ini tidak ada alasan untuk menyimpulkan demikian,

karena itu, upaya peningkatan profesionalisme guru harus

memperhitungkan demensi baru tersebut. Setelah kurang berhasil

membangun kekuatan pendidikan alas keseragaman dengan angkatan

guru yang sama belajar membangun kekuatan di atas keberagaman.

Perubahan ini jelas menuntut perubahan sikap profesional yang

sejalan. Setelah pendiclikan masalalu berpijak pada Indonesia yang

semu. kita berharap agar desentralisasi pendidikan menemukan

formula perekat bangsa yang lebih lrnat. Setelah kita melihat

kelemahan pengelolaan pendidikan yang berpusat disatu tangan, kita

sekarang belaiar menge]o]a nendidikan dan nnm1111 n<>nrlirlibn ini

Page 31: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

21

belum dilihat sebagai titik rnasuk reformasi yang mendasar dan

sistimatik. Persoalan guru yang paling elementerpun, penyaringannya,

pendiclikannya, penempatannya, pembinaannya. Untuk sementara

masih terkatung-katung.

Di dalarn konclisi seperti ini, masih sulit untuk mengharapkan

agar guru sekarang rnemikirkan education for a(! (pendiclikan untuk

semua). Memaknai konsep manajemen berbasis sekolah serta

memahami pencliclikan untuk persaingan clan ke1jasama global.

Apabila kesan negatif ini benar menggambarkan hakekat yang sedang

berkembang, dan apabila perkembangan ini berlangsung tanpa

kendala, maka guru akan menjacli kurang potensial untuk menciptakan

pencliclikan yang mempersatukan, bahwa yang rnungkin terjadi adalah

justru terbentuknya pencliclikan sebagai disintegratif, dalam waktu

yang sangat singkat.

b. Persyaratan profesional yang berkaitan dengan perubahan global

Persyaratan ini harus dilihat sehubungan clengan dengan

tantangan yang berimplikasi jauh di dalam pengembangan clan

pengelolaan penclidikan selanjutnya. Bagi dunia yang telah lama

maju, kuat, dan kaya. Globalisasi aclalah perkembangan yang wajar.

Persiapannya telah berlangsung lama yakni dalam proses menempa

kemajuan clan kekuatan, ketika Negara-negara maju itu mulai

berbicara tentang "knowledge based development" perkembangan

yang telah bertumpu pacla pengetahuan dan teknologi. Jelas, ini

mempunyai implikasi yang serius terhaclap penclidikan.

Upaya peningkatan profesionalisme guru bukan hanya sekeclar

dari clefinisi akan tetapi clari segi prestasi. Selain persyaratan yang

dikernukakan seperti yang di atas, upaya peningkatan profesionalisrne

guru juga rnernpunyai persyaratan yang lain seperti:

I) Guru harus mempunyai ijazah clengan latar belakang pendidikan

keguruan

Page 32: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

22

2) Guru menghormati kode etik yang dirumuskan oleh organisasi

terse but

3) Guru memperlihatkan kemauan untuk maju dan tidak berhenti

belajar

4) Guru memiliki integritas keilmuan moraL, dan spiritual

Dengan ringkas, upaya peningkatan profesionalisme guru yang

harus mencerminkan lima karakteristik dasar yang clituntut dari

padanya, clan yang dijadikan modal terpenting untuk semakin

meningkatkan kompetensinya ialah: yang amanah, menerima tugas

sebagai ibadah, yang memiliki sifat interpersonal yang kuat, yang

berpanbangan hidup moral, yang beradap, yang menjadi teladan

dalam kehidupan, clan yang mempunyai hasrat terns berkembang.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidilrnn Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis lebih jauh membahas tentang pengertian

pendidikan agama Islam. Untuk memudahkan pembahasan terlebih dahulu

penulis akan mengemukakan arti penclidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah, "Proses perubahan sikap

dan tata laku seseorang atau sekelompok orang clalam usaha

menclewasakan manusia melalui upaya pengajaran clan latihan, proses,

perbuatan, cara mencliclik.24

Dalam Unclang-unclang Sistem Pencliclikan Nasional no 2 tahun

1989 bab I pasal I ayat I menyatakan bahwa pendiclikan adalah" Usaha

sadar untuk menyiapkan peserta cliclik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran clan latihan peranannya climasa yang akan clatang.25

24Yunus Namsa, Metodologi Pengantar Agama !slam, (Jakmia: Pustaka Firdaus, 2000), cet. Ke- I, h. 22

~~-

Page 33: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

23

Menurut Achmad D Marimba pendidilwn adalah bimbingan atau

p1mp111 secara sadar oleh si pendidik menuju terbentuknya kepribadian

1. 26 nms 1m.

Sedangkan dalam Undang-undang RI No:20 Tentang Sisdiknas

pada pasal I menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.27

Seclangkan pengertian Agama Islam adalah agama Allah yang

disampaikan kepada Rosul Muhammad SAW untuk diteruskan kepada

seluruh manusia yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan

(Aqidah), muamalah (lnteraksi Sosial) dan ahklak yang menentukan

proses berfikir, merasa, berbuat, dan terbentuknya kata hati.28

Secara istilah sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pendidikan,

antara lain :

a. Menurut Zakiah Daradjat, "Pendidikan agama Islam adalah usaha

berupa bimbingan clan asuhan terhaclap anak diclik agar kelak setelah

selesai pendiclikannya dapat memahami clan mengamalkan l:\iaran

agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup.29

b. Pendiclikan agama Islam adalah upaya saclar dan terencana dalam

menyiapkan peserta cliclik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, bertakwa clan berakhlak mulia clalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al­

quran clan haclits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, se1ia

penggunaan pengalaman dibarengi tuntutan untuk menghormati agama

26 Achn1ad D Marin1ba, Pe11ga111ar F;/s({fal Pendidikan !s/cnn, (Bandung: NU Al Maarif, 1990). cet IV. h. 19

"?.7 Undang-Undang RI No: 20, Tentang Sisdiknas ... , h. 3

~~ - . -

Page 34: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

24

lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama

dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan

bangsa.30

c. Menurut A. Tafsir sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid dan

Dian Andayani Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang

diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara

maksimal sesuai denga ajaran Islam.

Jacli pencliclikan agarna Islam merupakan usaha saclar yang

dilakukan penclidik clalam rangka mempersiapkan peserta cliclik untuk

meyakini, memahami, clan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran alau pelatihan yang telah clitentukan untuk

mencapai tujuan yang telah clitetapkan.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam melaksanakan sesuatu kegiatan, sebaiknya selalu terarah

clan tertuju. Apa yang clicita-citakan membuahkan tujuan. Tujuan ialah

suatu yang cliharapkan akan clicapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan

telah selesai dilaksanakan. Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam

tahun 2004 di sebutkan bahwa:

Pencliclikan agama Islam di sekolah atau Madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan clan meningkatkan keimanan melalui pemberian clan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjacli manusia muslirn yang terns berkembang

clalarn ha! keimanan, ketakwaannya, berbangsa clan bemegara, serta untuk

clapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.31

Menurut Zakiah Darajat tujuan pendidikan agama Islam acla empat

macam yaitu:

a. Tujuan umum, aclalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendiclikan, baik clengan pengajaran, atau dengan cara yang lain.

10- ..

Page 35: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

25

Tujuan umum Pendidikan Agama Islam bisa dicapai melalui

pendidikan dengan berbagai cara dan jalur, baik jalur formal maupun

nonformal dan informal dan takwa kepada Allah SWT

b. Tujuan akhir Pendidikan Agama Islam secara subtansi adalah

rnempertahankan pola iman dan takwa yang telah dicapai, karena iman

dan takwa seseorang dalam pe1jalanannya akan fluktuatif, karena

dipengaruhi perasaan jiwa agama, pemikiran intelektual yang ter!alu

rasional, lingkungan dan pengalaman, karena itulah Pendidikan Agama

Islam harus berlaku seumur hidup (life education) dalam rangka

menumbuhkan, memupuk, memelihara, mengembangkan, dan

memperahankan tujuan Pendidikan Agama Islam yang telah dicapai.

c. Tujuan sementara. adalah tqjuan yang akan dicapai setelah anak diberi

sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam kurikulum

pendidikan formal.

d. Tujuan operasional, adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan

. 1 I 1 . 32 seJUm a 1 (egiatan tertentu.

Tujuan kurikuler bidang studi agama Islam di Madrasah adalah

sebagai berikut:

a. Tujuan kurikuler bidang studi Al-quran Hadist

Mata pelajaran Al-quran hadist bertujuan agar peserta didik bergairaJ1

untuk membaca Al-quran dan Hadist dengan baik dan benar serta

mem pelaj arinya, memahami, meyakini kebenarannya, dan

mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkanclung di

clalamnya sebagai petunjuk dan landasan dalarn kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan kurikuler bidang stucli Aqiclah clan Akhlak.

Mata pelajaran aqidah bertujuan untuk menumbuhkan clan

rneningkatkan keimanan peserta diclik yang diwujudkan dalarn

akhlaknya yang terpuji. melalui pemberian clan pemupukan

pengetahuan, penghayatan. pengalaman serta pengalaman peserta cliclik

Page 36: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

26

tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga manusia muslim yang terns

berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya

kepacla Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa, clan bernegara, serta untuk clapat

melanjutkan je11jang pendidikan yang lebih tinggi.

c. Tuj uan kurikuler Bi dang Studi Fiqih

Fiqih di Madrasah Aliyah bertujuan untuk membekali peserta diclik

agar dapat: I. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam

secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa clalil naqli dan aqli.

Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjacli pedoman

hiclup clalam kehidupan pribacli maupun sosial. 2 Melaksanakan clan

mengamalkan ketentuan rukun Islam clengan benar pengalaman

tersebut diharapkan clapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum

Islam, disiplin clan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan

pribadi maupun sosialnya.

cl. Tuj uan kurikuler bi clang studi sejarah kebuclayaan Islam

Adapun tujuan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah sebagai

berikut:

I) Memberikan pengetahuan tentang sejarah agama Islam clan

kebuclayaan Islam kepacla para peserta cliclik, agar memiliki data

yang objektif clan sistematis tentang sejarah Islam.

2) Mengapresiasi clan mcngambil ibrah, nilai clan makna yang

terclapat clalam sejarah

3) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk

mengamalkan nilai-nilai Islam berdasarkan cermatan atas fakta

sej arah yang acla.

4) Membekali peserta clic!ik untuk membentuk kepribdiannya melalui

imitasi terhaclap tokoh-tokoh telaclan sehingga terbentuk

kepribaclian yang luhur.

Page 37: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

27

3. Ruang Lingkup Pcndidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam itu mencangkup lima

unsur pokok yaitu: Al-quran, Hadits, Keimanaan, Akhlak, Fiqih, dan

Bimbingan Ibadah serta tarikh atau sejarah yang lebih menekankan pada

perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sekaligus

menggambarkan bahwa ringkup penclidikan agama Islam mencangkup

perwuj uclan keserasiaan, keselarasan, clan keseimbangan baik itu lrnbungan

manusia clengan Allah, hubungan manusia clengan cliri sencliri, hubungan

manusia clengan sesama dan manusia dengan makhluk lain serta

I. I 33 mg rnngannya.

4. Karakteristik Bidang Stu di Pendidikan Agam:a Islam

Karakteristik bidang studi Pendidikan Agama Islam adalah aspek­

aspek suatu biclang stucli yang terbangun clalam struktur isi clan konstruk.

Tipe isi biclang stucli Pencliclikan Agama Islam berupa fakta, konsep,

clalil/hukum, prinsip/kaiclah, proseclur clan keimanan yang menjacli clasar

salam mencleskripsikan strategi pembelajaran.

Al-quran clan Haclits merupakan sumber utama ajaran Islam clalam

arti merupakan sumber akiclah (keimanan). syariah, ibaclah, muamalah,

clan akhlak sehingga k~jiannya beracla clisetiap unsur tersebut.

Aqiclah (Ushuluclin) atau keimanan merupakan pokok agama.

Unsur-unsur yang termasuk aqiclah aclalah beriman kepacla Allah SWT,

Malaikat. Kitab-kitab, Rosul, Hari kiamat serta Qada clan Qadar. Tttjuan

yang henclak clicapai clalam bidang studi aqidah aclalah menanamkan

keyakinan ketauhiclan yang kuat pada cliri peserta cliclik.

Syariah merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur

hubungan manusia clengan Allah, clengan sesarna manusia clan dengan

makhluk lain. Dalam hubungannya clengan Allah cliatur clalam ibaclah

clalam arti khas (tharah, salat, zakat, puasa, clan haji), clalam hubungannya

Page 38: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

28

dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam arti

luas. Pada tingkat Madrasah Aliyah tujuan yang hendak dicapai dalam

bidang studi ini adalah siswa clapat memahami ketentuan-ketentuan hukum

Islam clalam mengenai ibaclah dan muamalah pacla tingkat Maclrasah

bidang studi ini lebih clikenal clengan sebutan fiqih.

Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribaclian hiclup

manusia, clalam arti bagairnana sistem norma yang mengatur hubungan

manusia dengan Allah (ibaclah dalam arti khas) clan hubungan manusia

dengan rnanusia dan makhluk lainnya (Muamalah) itu menjacli sikap hiclup

clan kepribaclian hiclup rnanusia clalam menjalankan sistem kehiclupannya

(politik, ekonorni, sosial, pencliclikan, kekeluargaan, kebuclayaan, seni,

iptek, olah raga, kesehatan, clan lain-lain), yang clilanclasi oleh aqiclah yang

kokoh. Biclang stucli ini berisikan mengenai sikap-sikap terpuji yang harus

clirniliki rnanusia clan sifat-sifat tercela yang harus clitinggalkan manusia.

Dengan clemikian biclang stucli ini bertujuan untuk menclewasakan siswa

untuk berprilaku clengan sifat-sifat terpuji clan mampu menghinclari sifat­

sifat tercela clalam kehiclupan sehari-hari.

Seclangkan tarikh (sejarah kebuclayaan) Islam merupakan

perkembangan pe1jalanan manusia muslim clari rnasa kernasa clalam usaha

bersyariah (beribaclah clan bermuamalah) clan berakhlak serta clalam

mengembangkan sistem kehiclupannya yang clilanclasi oleh aqiclah.34

5. Steratcgi Efektif Pcmbela.iaran Pendidikan Agama Islam

Dalam proses pendiclikan cliperlukan perhitungan tentang konclisi

dan situasi climana proses itu berlangsung clalarn jangka panjang, konclisi

ini cliistilahkan clalam proses pembelajaran clengan istilah sterategi belajar

mengajar. Yaitu claya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem

lingkungan yang memungkinkan te1:jaclinya proses belajar mengajar, agar

tujuan pembelajaran yang telah clirumuskan clapat tercapai clan hasil

Page 39: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

29

guna. 35 Dengan sterategi terse but pula tujuan yang hendak dicapai menjadi

terarah karena segala sesuatunya direncanakan secara matang.

Menurut Nana Sudjana clalam bukunya dasar-dasar proses belajar

meng<ijar bahwa sterategi belajar mengajar merupakan tinclakan guru

clalam melaksanakan rencana mengajar, artinya.: usaha guru dalam

menggunakan beberapa variabel pengajaran, seperti tujuan, bahan, metode

clan alat serta evaluasi. agar clapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan

yang telah clitetapkan.

ltulah sebabnya pendidikan agama Islam memerlukan sterategi

yang mantap dalam melaksanakan proses pendidikan dengan melihat

situasi clan kondisi yang acla, juga bagaimana agar dalam proses tersebut

tidak ditemui hambatan serta gangguan baik internal maupun eksternal

yang menyangkut kelembagaan atau lingkungan sekitarnya.

Sterategi penyampaian pembelajaran pendidikan agama Islam

aclalah metocle-metocle penyampaian pembelajaran pendidikan agama

Islam yang clikembangkan untuk membuat siswa dapat menampung dan

menerima pelajaran pencliclikan agama Islam dengan muclah, cepat clan

menyenangkan.36

Sesuai clengan tingkat perkembangan siswa, sterategi pembelajaran

harus lebih variatif sehingga mampu menyentuh dasar lubuk hatinya

sehingga clengan kesaclarannya sencliri menghayati norma-norma clan nilai­

nilai agamanya, clengan secara ticlak langsung membentuk kepribacliannya

untuk menjacli siswa yang beriman clan bertakwa bagi dirinya sendiri,

masyarakat maupun negaranya.

Dalam proses belajar di kelas seorang guru hendaknya

memperhatikan tiga ha! pokok clalam mengajar, yaitu antara lain:

a. Tahapan Mengajar

Secara umum acla tiga tahapan pokok dalam tahapan mengajar,

yakni tahapan pemula (pra Intruksional), tahapan pengajaran

35 • ,.

Page 40: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

30

(lntruksional), dan tahapan penilaian dan tindak lanjut ketiganya,

tahapan tersebut harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan

penga.1aran.

b. Tahapan Pra Intruksional

Tahapan pra Intruksional ialah tahapan yang clitempuh guru

pada saat ia memulai proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang

clapat clilakukan oleh guru atau siswa pada tahapan ini cliantaranya

guru menanyakan kehacliran siswa, mencatat siswa yang tidak hadir,

tidak perlu mengabsen satu persatu cukup menanyakan yang tidak

haclir saja. Dapat juga bertanya kepada siswa sampai climana

pembahasan pelajaran sebelumnya. Ini climaksudkan untuk mengetahui

dan menguji ingatan siswa terhadap bahan yang telah dipelajarinya,

clan mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumahnya,

setidaknya kesiapan siswa dalam menghadapi pelajaran hari itu.

Aclapun tujuan clari tahapan ini pada hakikatnya adalah

mengungkap kembali tanggapan siswa terhadap bahan pel~ijaran yang

telah diterimnya, clan menumbuhkan kondisi belajar clalam

hubungannya dengan pelajaran hari itu.

c. Tahapan Intruksional

Tahapan Intruksional disebut juga dengan tahap pembelajaran

atau tahap inti, yakni tahapan memberikan bahan pembelajaran yang

telah disusun guru sebelumnya. Kegiatan-kegiatan dari tahapan ini

seperti menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus

dicapai siswa, menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu dan

selanjutnya membahas pokok materi yang telah dituliskan. Selanjutnya

sangat diperlukan penggunaan alat bantu pengajaran untuk

mempe1jelas pembahasan setiap pokok materi, yang diakhiri dengan

menyimpulkan hasil-hasil pembahasan clari semua materi.

cl. Tahap Evaluasi Dan Tindak Lanjut

Tal1ao evaluasi atau nenilaian Clnn tinrl::ik 1~nl11t 111pr11nnl--!'.ln

Page 41: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

31

adalah untuk mengetahui keberhasilan dari tahapan yang kedua.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan tahapan ini seperti

mengajukan pertanyaan kepada kelas atau beberapa siswa mengenai

semua pokok materi yang telah dibahas pada tahapan kedua.

Selanjutnya dilanjutkan dengan memperkaya pengetahuan siswa yaitu

dengan memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada kaitannya

dengan topik atau pokok materi yang tekab dibahas. Selanjutnya

diakhiri dengan rnemberitahukan pembelajara.n yang akan dibahas

pada pelajaran berikutnya.37

e. Pendekatan Mengajar

Selain dari tahapan-tahapa mengajar seorang guru juga harus

rnernahami pendekatan rnengajar. Hal ini penting dipelajari untuk

rnembantu guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada tahapan

Instruksional sebab tinggi rendahnya kadar kegiatan belajar banyak

dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang dipakai oleh seorang guru.

Ada beberapa pendapat mengenai pendapat rnengajar, Richard

Anderson, rnengajukan clua pendekatan, yaitu pendekatan yang

berorientasi pada guru atau disebut juga dengan teacher oriented clan

pendekatan yang berorientasi pada siswa atau disebut juga dengan

student oriented. Pendekatan yang pertama disebut dengan type

pendekatan otokratis seclang yang kedua disebut dengan type

pendekatan clemokratis.

Pendekatan lain JUga diungkapkan oleh Massialas yang

membagi penclekatan kepada dua bagian pula dengan istilah yang

berbecla yaitu pendekatan ekspositori clan pendekatan inguiry, yang

clilengkapi clengan dua pendekatan lain Bruce Joyce yaitu pendekatan

model interaksi sosial dan penclekatan tingkah laku.

[ Penclekatan Ekspositori atau Model Informasi

Penclekatan model ini adalah pendekatan yang be1iolak dari

pandangan bahwa tingkah laku kelas clan nenvebaran informasi van<'

Page 42: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

32

dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar. Hakikat pandangan ini

adalah menyampaikan ilmu pengetahua kepada siswa. Siswa

dipandang sebagai obyek yang menerima apa yang diberikan guru.

Pendekatan Ekspositoris atau model informasi biasanya

dihasilkan dari komunikasi satu arah dimana guru IJlil(nyampaikan >\I/

materi pelajaran dengan menggunakan metod1! lisan, ceramah atau

Lecture

g. Pendekatan Inquiry/Discovery

Pendekatan Inquiry/discovery menganggap bahwa siswa

sebagai objek dan subjek dalam belajar, mempunyai kemampuan­

kemampuan dasar untuk berkembang optimal sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya. proses pembelajaran harus dipandang

sebagai stimulasi yang dapat menantang siswa untuk melakukan

kegiatan belajar. Adapun peranan guru lebih banyak menempatkan diri

sebagai pemimpin atau pembimbing belajar dan fasilitator belajar.

Sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau

kelompok dalam memecahkan masalah dengan bimbingan guru.00

Pendekatan Inquiry/discovery dalam belajar termasuk

pendekatan belajar modern yang sangat did.ambakan untuk bisa

diterapkan dalam setiap sekolah.

h. Pendekatan Interaksi Sosial

Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan inquiry

terutama sosial inquiry. Pendekatan ini menekankan terbentuknya

hubungan antara individu/siswa yang satu dengan siswa yang lainnya

sehingga konteks yang luas te1jadi hubungan sosial individu dengan

masyarakat. Oleh sebab itu proses belajar mengajar hendaknya

mengembangkan kemampuan dan kesanggupan siswa untuk

mengadakan hubungan dengan orang lain, mengembangkan sikap dan

38 Ahn1ad Sabri, Strategi Be/ajar Alengajar Micro Teaching, (Jakarta: Quanturn Teaching, 2005), h. 48.

Page 43: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

33

perilaku yang demokratis, serta menumbuhkan produktifitas kegiatan

belajar siswa.

Metode-metode mengajar yang diutamakan dalam pendekatan

ini antara lain diskusi, problem solving, simulasi, dan metode bekerja

kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh

guru dalam pendekatan ini bisa berupa guru melemparkan persoalan

dalam bentuk situasi sosial kepada siswa, ke:mudian siswa dengan

bimbingan guru menelusuri berbagai jawaban masalah yang terdapat

dalam situasi tersebut.

1. Pendekatan Tingkah Laku (Behavioral Models)

Ada beberapa istilah yang dilakukan dalam model pendekatan

ini seperti behavior modivication, Behavior Therapy, Sosial Leaming

Theori. Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku individu

pada dasarnya dikontrol oleh stimulasi dan respon yang diberikan

individu.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam

menggunakan pendekatan tingkah laku (Behavioral Models) adalah

guru menyajikan stimulus belajar kepada siswa kemudian mengamati

tingkah laku siswa dalam menanggapi1 stimulus, selanjutnya

memperkuat respon siswa yang dipandang tepat sebagai jawaban

sebagai stimulus.

6. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknis penyajian

bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan

bahan pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan pembelajaran

yang telah dirumuskan oleh seorang guru dapat tercapai dengan baik

maksimal.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam

penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

Page 44: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

34

I. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif,

minat dan gairah belajar.

2. Metode digunakan harus dapat memberikan kesempatan pada

siswa dalam mewujudkan hasil karya.

3. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk

belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi

4. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Macam-macam Metode Mengajar dan Penggunaan

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang digunakan guru

dalam menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan.

lnteraksi siswa dan guru banyak menggunakan bahasa lisan. Di

dalam metode ceramah ini yang mempunyai penman utama adalah

guru.39

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab merupakan metode pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat 1\vo

Way Traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara murid

dan siswa.Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa yang

bertanya guru yang menjawab

Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui sejauh

mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa, untuk

merangsang siswa berfikir, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.

c. Metode Diskusi

Metode ini merupakan suatu kegiatan kelompok untuk

memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat

;iengeman tlersama yang lebihjelas dan lebih teliti tentang sesuatu,

39 Ahmad Sabri, Strategi Be/ajar Mengajar ... , h. 52.

Page 45: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

35

atau untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam metode

diskusi diharapkan semua orang memberikan kontribusi pemikiran

sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang

sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan.

d. Metode Tugas Belajar Dan Resitasi

Metode ini tidak sama dengan pekerjaan rumah, akan tetapi

jauh lebih luas. Tugas dapat dikerjakan di rumah, di sekolah, di

perpustakaan, dan di tempat lainnya. Metod·~ ini ingin merangsang

anak aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok.

Oleh karena itu tugas dapat diberikan secara individual atau juga

secara kelompok.

Metode ini bertujuan agar semua pe:ngetahuan siswa yang

telah diterima lebih mantap, mengaktifkan siswa mempelajari

sendiri suatu masalah dengan membaca clan mengerjakan soal-soal

sendiri serta mencobanya sendiri, agar siswa lrbih rajin dan dapat

mengukur kegiatan baik di rumah maupun di sekolah.

e. Metode Demonstrasi

Metode ini banyak digunakan dalan1 pelajaran klasikal di

sekolah-sekolah tekhnik dan dipusat-pusat pelatihan industri.

Metode ini juga banyak digunakan dalam angkatan bersenjata."0

Dalam bidang pendidikan agama Islam banyak yang dapat

didemonstrasikan terutama dalam bidimg pelaksanaan ibadah

seperti pelaksanaan salat, zakat, rukun haji dan lain-lain.

7. Keterampilan Mengajar

Seorang guru yang ideal hams memiliki beberapa keterampilan

mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Adapun keterampilan-keterampilan tersebut dapat dikategorikan sebagai

oerumt:

40Mukhtar clan Marintis Yamin, Metode Pe111belajara11 Yang Berhasi/, (Jakarta: C\T. Sasama Mitra Suksena. 2004).cet. I h. 47

Page 46: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

36

a. Keterampilan mengelola kelas

Keterampikan ini sangat penting dimiliki oleh setiap guru demi

menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan

· ~ru!emoanKannya apabila terjadi gangguan, dalam proses belajar

mengajar.

Ada beberapa prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas,

diantaranya:

b. Kehangatan dan Keantusiasan

Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya

iklim kelas yang meyenangkan.

c. Bervariasi

Penggunaan alat dan media, gaya dan ineraksi belajar mengajar yang

bervariasi merupakan kunci terciptanya pengelolaan kelas yang efektif

dan menghindari kejenuhan.

d. Keluwesan

Prinsip keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah sterategi

mengajar guru agar dapat mencegah kemungkinan munculnya

gangguan saiswa.

e. Keterampilan Bertanya

Guru harus menguasai berbagai keterampilan/teknik bertanya.

Keterampilan bertanya diharapkan menjadi pmunjang agar siswa

belajar dengan akti£ Dalam buku Menjadi Guru Profesional karangan

Mohammad Uzer Usman dijelaskan bahwa pertanyaan yang tersusun

dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan

dampak positif terhadap siswa, seperti meningkatkan partisipasi siswa

dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin

tahu siswa terhadap suatu masalah menuntun proses berpikir siswa.41

41 Moch. Uzcr Usman, !vfetljadi GunJ Prof. ..• h. 74-75

Page 47: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

37

f. Keterampilan Memberi Penguatan

Keterampilan memberi penguatan adalah segala bentuk respon apakah

bersifat verbal atau tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang

bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feed back)

bagi sipenerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu dorongan

ataupun koreksi.

g. Keterampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran

adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara

sistematik. Penyampain informasi yang terencana dan disajikan dengan

urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.

Pemberian penjelasan merupakan utama kegiatan guru dalam interaksi

dengan siswa dalam kelas.

Beberapa komponen keterampilan menjelaskan yang harus

diketahui oleh seorang guru, antara lain:

a. Merencanakan

Seorang guru harus lebih dahulu merencanakan dengan baik terhadap

penyampaian informasi yang akan disampaikan. Dalam ha! ini seorang

guru hams memperhatikan pesan yang akan disampaikannya dan

variasi penerima pesan yang akan disampaikan.

b. Penyajian

Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut: diberikan dengan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa, penggunaan

ilustrasi, dan pemberian tekanan terhadap masal:ah pokok yang sedang

dibahas.

c. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran adalah kegiatan seorang guru dalam kegiatan

belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar

mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya

Page 48: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

38

sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap

kegiatan belajar.

Demikian juga tidak kalah pentingnya rnntuk dimiliki seorang

guru adalah keterampilan menutup pelajaran dalam ha! ini cara

menutup pelajaran yang dapat dilakukan oleh se:orang guru hendaknya

dipusatkan pada peninjauan kembali penguasaan inti pelajaran dengan

merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Kemudian

mengefaluasi, yaitu dengan bentuk evaluasi antara lain

mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikllsikan ide baru pada

situasi lain, mengeplorasi pendapat siswa sendiri, dan memberikan

soal-soal tertulis.

Dalam sebuah proses pendidikan, gum merupakan salah satu

komponen yang sangat penting selain komponen yang lainnya, seperti

kurikulum, metode, sarana dan prasarana, lingkungan dan evaluasi.

Gum juga berperan penting dalam kaitannya dengan kurikulum, karena

gurulah yang secara langsung berhubungan dengan murid. Pada

dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam proses mengajar

adalah sebagai directur of learnig (direktur belajar), artinya setiap guru

diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar.

Hasil akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran adaqlah

perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik,

setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, tujuan pembelajaran inin

tentunya harus be1jalan secara optimal, untuk itu ada beberapahal yang

harus diperhatikan oleh pendidik, salah satunya adalah keprofesionalan

seorang guru.

Guru sebagai pendidik formal di sekolah, memiiki peran yang

sanat penting dalam dalam menentukan kuantitas dan kualitas

pengajaran di sekolah. Selain itu guru juga. memikul tugas dan

anggung jawab yang sangat berat, terutama guru agama dalam

mengajar bidang studinya, karena guru agama ibukan hanya mengajar

Page 49: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

39

tapi juga harus melaksanakan pendidikan dan p•~mbinaan. Oleh karena

itu guru dituntut mempersiapkan diri agar memiliki keterampilan

pengajaran yang baik.

Jika seorang guru tidak mempunyai k1~terampilam mengajar

dengan baik, maka tidak mnstahil guru tidak akan mudah dalam

merealisasikan fungsi dan penman guru dalam proses belajar mengajar.

Dan ha! ini juga dapat berpengaruh besar terhadap keberhasilan siswa

dalam belajar. Oleh karena itu profesionalisme guru Pendidikan

Agama Isla dalam proses pembelajaran yang baik salah satunya adalah

dengan adanya keberhasilan belajar siswa yang baik pula.

Dengan demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam proses

pembelajaran sangat penting, apalagi dalam angka meningkatkan

keberhasilan siswa dalam belajar mengajar, maka keberadaan guru

yang profesional sangat dibutuhkan oleh siswa.

Page 50: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

A. M etode Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan atau

(field research), yaitu untuk memperoleh data atau informasi dari masalah

yang cliteliti. Aclapun metode yang cligunakan clalam penelitian ini aclalah

metocle deskriptif analisis. yaitu menggambarkan, mengungkapkan, dan

memaparkan data yang diperoleh secara jelas clan apa adanya, sehingga hasil

dari penelitian clapat tergambar clengan jelas.

B. Variabel Pcnclitian

Variabel aclalah gejala yang bervariasi, yang meqjacli objek penelitian. 1

Dalam penelitian ini yang meqjacli variabel aclalah profesionalisme guru

penclidikan agama Islam clalam proses pembelajaran yang efktif.

Variasi nilai yang diteliti clalam profesionalisme guru penclidikan

agama Islam tersebut adalah profesionalisme guru dalam :

I. Merencanakan atau menyusun progam pengajaran, yang meliputi :

a. Menetapkan tujuan pembelajaran

b. Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar

c. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

d. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

2. Melaksanakan progam pengajaran berdasarkan rencana, yang meliputi:

a. Membuka pelajaran

b. Melaksanakan proses belajar mengajar yang terdiri dari:

l. Keterampilan memberikan motivasi

2. Keterampilan menjelaskan

3. Keterampilan menggunakan media

Page 51: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

4. Keterarnpilan bertanya

5. Keterampilan menjawab

6. Keterampilan penggunaan metode

c. Keterampilan menutup pelajaran

!. Melakukan penilaian/evaluasi

2. Menarik kesimpulan

3. Memberikan.fol/ow up

C. Definisi Opcrasional

41

Profesionalisme guru pendidikan agama Islam yang dimaksud disini

adalah sejumlah kecakapan dalam menjalankan tugas keguruan oleh guru

pendidikan agama Islam, yang dibangun berdasarkan adanya pengetahuan

teoritik dan latihan-latihan keguruan yang dilakuka.n secara berulang-ulang

dalam waktu yang memadai.

Kemampuan guru pendidikan agama Islam d.alam merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran ini harus dilakukan secara tepat guna

untuk mencapai tujuan penclidikan yang cliharapkan.

Pembelajaran yang efektif di sini maksudnya adalah interaksi proses

belajar mengajar yang dilaksanakan di dalam kelas oleh guru pendidikan

agama Islam clengan menggunakan strategi yang efektif.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

bertt~juan untuk memperoleh data mengenai profesionalisme guru pendidikan

agama Islam clalam proses pembelajaran yang efektif.

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data adalah

pendekatan kualitatif dengan data kuantitatif secara terpadu, dengan unit

analisisnya 111enyus1111 progam pengajaran dan melaksmwkan progam

pengajaran.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Lok.asi va11Q: diiadikan fen1n~t nf':nP:liti:in 1111 nrlrdnh 1\.A<:irl1•<:1c":ih A J;u .... l ..

Page 52: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

42

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 8 Juni 2008

sampai 15 Juni 2008.

E. Populasi clan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Dalam sebuah

penelitian terlebih clahulu harus menentukan populasi clan sarnpel guna

membatasi ruang lingkup penelitian sehingga penelitian menjacli terarah.

Dalam penelitian ini yang menjacli populasi aclalah seluruh siswa kelas

XI MA Yusufiyah Ponclok Gede Jakarta Timur yang be1jumlah 114 orang.

Maka responclen yang cliambil clalam penelitian ini seba.nyak 25% atau sekitar

30 siswa. Hal ini berclasarkan dengan apa yang telah di ungkapkan oleh

Suharasimi Arikunto sebagai berikut:

"Apabila subjeknya kurang clari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih''.2

F. Te!mik Pcngumpulan Data

Aclapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data da!am

penelitian ini adalah :

1. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan, pencatatan secarn sistematis terhadap

konclisi MA Yusufiyah Ponclok Gede yang diteliti melalui observasi ini

malrn penulis akan memperoleh data mengenai kondisi sekolah, guru,

karyawan, clan sarana clan prasarana.

2. Wa\vancara

Yaitu pengumpulan data dengan mewawancarai pihak-pihak yang

c!ianggap dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini. Dalam hal ini penulis

mengadakan wawancara clengan kepala sekolah clan guru bidang stucli

Page 53: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

No

I.

2.

43

pendidikan agama Islam mengenai profesionali.sme guru pendidikan

agama Islam.

3. Angket

Yaitu suatu alat pengumpulan infonnasi dengan cara menyampaikan

sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis juga oleh

responden. Dalam hal ini angket diberikan kepada kelas XI yang

berjumlah 30 siswa, untuk mendapatkan data yang konkrit tentang

profesionalisme guru pendidikan agama Islam dalam proses pembelajaran

yang efektif.

Ditinjau dari variasi nilai variabel yang diteliti maka item

pertanyaan didistribusikan dengan kisi-kisi sebagai berikut:

KISI-KISI ANGKET

PROFESIONALISME GURU PAI DALAM MELAKSANAKAN

PROGRAM PENGAJARAN DAN MENILAI HASII" PROSES

BELA.JAR MENGA.JAll ·-·-

No. Item

Variabel Dimensi lndikator pertanyaan -·

posit if Negatif

Kepribadian Penampilan a. Kerapihan l

berpakaian

b. Disiplin 2

c. A dab 3,5 4

d. Sikap 6,7 8

Kualitas Membuka a. Keterampifan 9,10,

pengajaran guru pel::;jaran membuka 11, 12

pelajaran

Melaksanakan b. KeterampHan 13, 15,

proses belajar memberikan 16, 31,

mengajar motivasi 46

c. Keterampilan 17, 18, 19

Page 54: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

d.

e.

f.

g.

Keterampilan a.

menutup

pelajaran

b.

c.

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

menjela sk; m

Keteran Ian 1pi

na menggu kan

media

Keterar npi

bertany a

Keter

menjaw

am pi

ab

npi Keterar

naa penggu.

Ian

Ian

Ian

n

metode /s trategi

Melaku kar

n/ penilaia

evaluas

Menaril

l

kesimpt 11 ila

rik Membe an

follow up

44

20,21,22

'23,34

24,25,26

,27

14,28,29

,30

32,33,35 36,38

,37

39,40,41

42,43,44

45

47

Untuk mengelolah angket yang telah penulis peroleh dari responden

dilakukan penganalisaan data dengan data statistik didistribusi dan frekuensi,

yaitu memeriksa jawaban-jawaban dari responden (siswa), lalu dijumlahkan,

diklasifikasikan dan ditabulasikan (dibuat tabel).3 Data yang didapat dari item

pertanyaan akan dibuat satu tabel yang didalamnya langsung dibuat frekuensi

dan prosentase dengan menggunakan mmus:

h. 196

P= F xl00% N

3 Sutrisno Hadi, Metodo/ogi Penelitian Research, (Jakarta: Andi Ofset, 1990), eel. ke-2,

Page 55: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

45

Keterangan:

P Prosentase yang dicari

F Frekuensi dari hasil jawaban

N Jumlah seluruh sampel.4

Data-data yang didapat dari setiap item pertanyaan dibuat dalam table

yang didalamnya langsung dibuat frekuensi dan prosentase, kemudian penulis

menganalisa dan menginterprestasi data tersebut.

4 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: .Raja Grafindo Persada, 1994), cet. ke-16, h. 40

Page 56: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umnm Sekolah

1. Sejarah Berdirinya MA Yusnfiyah Pondok G1~dc Jakarta Timur

MA Yusufiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan fonnal

yang berada di bawah naungan yayasan Yusufiyah. Selain Madrasah

Aliyah, yayasan ini juga mendh;Jrnn lembaga pendidikan formal seperti:

TK, MI, MTs, MA, SMA, SMK, STM, dan PGTK, yang semuanya diurus

oleh KH. Yahya Muhyiddin sebagai penanggung jawab lembaga

pendidikan formal di Yusufiyah.

MA. Yusufiyah didirikan pada tahun 1980. Menurut Kepala

Madrasah Bpk H. Rosadi, lembaga pendidikan yusufiyah diselenggarakan

oleh KH. Abuya Yusuf, seorang ulama diwilayah Lubang Buaya,

kemudian beliau mewakafkan tanahnya kepada anaknya yaitu KH. Yahya

Muhyiddin untuk mengurusnya.

Adapun letak geografisnya, MA. Yusufiyah terletak di jalan raya

pondok gede no. 36 Kelurahan, Lubang Buaya , Kecamatan, Cipayung,

Jakarta Timur. Madrasah ini dibangun di atas tanah wakaf seluas 3000 m2,

yang terdiri dari bangunan madrasah, masjid, dan lapangan olah raga.

Sesuai dengan lampiran surat keputusan kantor wilayah Departemen

Agama bahwa pada tanggal 15 Semtember 1992 MA. Yusufiyah berstatus

diakui. 1

2. Visi, Misi MA. Yusnfiyah

Visi MA Yusufiyah adalah menjadi lembaga pendidikan Islam

untuk turut serta membentuk karakter yang berwawasan moderen, berilmu

pengetahuan religius, dan berakhlakul karimah yang diridloi Allah SWf

10okun1entasi MA Yusufiyah berupa surat keterangan mcnenai idcntitas/latar belakang MA Yusufiyah.

Page 57: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

47

Adapun misi MA Yusufiyah adalah

I) Melaksanakan pendidikan yang berbuda.ya berdasarkan nilai-nilai

luhur Islam

2) Melakukan kegiatan belajar mengajar yang sinergis antara ilmu

agama dan ilmu pengetahuan umum

3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam perbaikan moral

dan materi

4) Memberikan para pelajar berupa bekal ilmu yang dilandaskan pada

nilai-nilai islam dan ilmu pengetahuan moderen untuk mampu

menjawab tantangan zaman.2

3. Struktur Organisasi MA Yusufiyah

Dalam suatu Organisasi diperlukan adanya suatu struktur yang

menggambarkan suatu kejelasan garis intruksi dan koordinasi antar

pemimmpin dan anggota. Hal ini harus diperhatikan dan dibenahi lebih

awal dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang baik adalah

badan itu sendiri. Dalam hal ini MA Yusufiyah selalu berusaha

memperbaharui sistem organisasinya, sejalan dengan kebutuhan dan

tantangan yang dihadapi. Berikut ini adalah strnktur organisasi MA

Yusufiyah.

2Sumber: Dokkumentasi MA Yusufiyah berupa papan pengumurnan

Page 58: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

STRUKTUR ORGANISASI MA. YUSUJf<'IY AH

T AHUN AJARAN 2007120011

YAYASAN

Komite Madrasah f---' Kepala Madrasah

48

1-------JL __ T_. a_t_a_u._sa_h_a_--'

Wak.Bag. Kesiswaan

BK/BP

Wali Kelas

Gum

SISWAMA

Wak.Bag. Kurikulum

Page 59: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

NO

I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

49

4. Kurikulum dau Sistem Belajar Mengajar

Kurikulum yang digunakan MA. Yusufiyah yaitu menggunakan

kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dimana

kurikulum ini sudah disempurnakan dari kurikulum sebelumnya yaitu

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Kurikulum yang digunakan sekarang m1 dalam rangka

memperkaya metodologi pembelajaran di MA Yusufiyah Pondok Gede

Jakarta Timur.

Sedangkan sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah sistem

klasikal, yaitu dalam penyampaian pelajaran sebagian besar di dalam kelas

dengan metode ceramah, diskusi, dan tanyajawab.3

5. Keadaan Guru dan Peserta Didik

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di MA Yusufiyah berj11mlah 30 orang termasuk

dengan kepala madrasah, kepala yayasall, wakil kepala bidang

kurikulum dan kesiswaan. Untuk mengetahui le:bih jelas keadaan guru

yang ada di sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2 Data Pengajar MA Yusufiyah

NAMA PENDIDIKAN

JABATAN TERAKHIR

··-- -· KH. Yahya Muhyiddin PGA Ka. Y ayasan __ Drs. H. M. Rosadi SJ IAIN Ka. Madrasah M. Yunus, S. Ag SJ JAIN Wakabid. Kesiswaan Mujiman. Hp, BA Sarmud Jayabaya Wakabid. Kurikulum Sa'adih,S, Ag SI IAIA Guru PAI -Drs. Soleh. K SI IAIN Guru Piket Rusman, S. Pd SI STKIP Guru Geografi/PKN --Drs. Sutomo SIWM Guru Bahasa Indonesia Suyatno, S. Pd SI STKIP Guru Bahasa lnggris Mulsani, S. Pd SIUT Guru Biologi H. M. Lili Su'ud, ST SI UIA Guru TIK Afri Harri Wijianto Dill Guru Piket --

3Sa'adih SA.g, Basil Wawancara, Tanggal 8 juni 2008

Page 60: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

,__... .. -·-~--·

28 29 30

50

Rudi Widodo, S. Pd SI UNJ Guru Olah Raga Siyamto, S. Pd SI UIA Guru Olah Raga Drs. Parmono SI !KIP Guru Bahasa Indonesia Salman Robiansyah, S. Pd SIUMJ Guru Bahasa lnggris Haeruddin, S. Ag SI IAIN Guru PAI M. Yakub, S. Ag SI IAIN Guru PAI Abd. Rosyid, S. Ag SI !AJA Guru PAI

b-···-· -Siyadi Diil Guru TIK Ir. Hern Wijiastuti SIJayabaya Guru Fisika/IPA NismahNaqjar, S. Pd SI U!N Guru Matematika Siti. Dahlia, BCHK Sarmud Hukum Guru PKN Nining Swn, SE SI UIA I Guru Ekonomi Siti. Masyithoh, S. Hi SI UIN [Guru PAI Adella Dwi Sandri, S. Pd SIUHAMKA [ Guru Bahasa Indonesia R. Nuraini Komalasari,S. SI UIA I Guru Bahasa lnggris Pd ' Hildawati DIII Guru Bahasa Inggris Mulvanti DII Guru Seni Budaya Hiskandar. S. Ag SI IAIN Guru PAI

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa gum-guru di MA Yusufiyah

sebagian besar berlatar belakang strata satu (SI), hanya sedikit sekali

yang berlatar belakang Dill dan DII. Begilu juga dengan guru bidang

studi Agama Islam semuanyan berlatar belakang pendidikan SL Maka

dapat disimpulkan bahwa Gum bidang Studi Agama Islam, memiliki

spesifikasi bidang keilmuan agama yang memadai dan dapat

mendukun proses belajar mengajar pada bidang studinya masing­

masing

b. Keadaan Peserta Didik

Adapun jumlah siswa/i pada tahun ajaran 200712008 sebanyak 426

orang, dengan perincian sebagaimana terlihat pada tabel 3 berikut ini:

Page 61: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

Kelas Kelas I Ke I as II Kelas Ill Jumlah

Tabet 3 Jumlah siswa/i MA Yusufiyab

Tahuu Ajaran 2007/2008

Laki-Laki Peremnuan 89 109 50 64

·----81 69

·-· 220 242

51

Jumlah 198 114 150 462

Adapun latar belakang siswa MA Yusufiyah, berasal dari beraneka

ragam suku di Indonesia antara lain: Sunda, Jawa, Sumatra, dan Jakarta.

Dan dengan keadaan ekonomi orang tua yang beraneka ragam pula,

dengan rata-rata tingkat ekonomi kelas menengah. Pekerjaan orang tua

siswa rata-rata wiraswasta, namun ada juga sebagian dari mereka yang

bekerja sebagai pegawai negeri.

6. Sarana Dan Prasarana

Keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak terlepas dari

sarana dan prasarana sekolah yang dimiliki. Adapun sarana dan prasarana

yang dimilik MA Yusufiyah Pondok Gede antara lain

Tabel 4 Sarana Dan Prasarana

NO RU ANG JUMLAH KONDISI I Ruang Belajar/Kelas 11 Baik 2 Kepala Sekolah 1 Baik 3 Walcil Ka. Sekolah l Baik

>-----·~--

4 Guru l Baik ·-

5 Tata Usaha l Baik 6 BK 1 Baik 7 Os is l Baik 8 Komite Sekolah 1 Baik 9 Aula/Serbaguna l Baik 10 Kesehatan/UKS l Baik

·-"-11 Sarana Ibadah 1 Baik 12 Peroustakaan 1 Baik .• 13 Lab. Komputer 1 Baik 14 Lab. IPA 1 Baik

Page 62: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

52

15 Lab. Bahasa 1 Baik - _,_,,_ 16 RuangTamu 1 Baik 17 Lapangan Olah Raga 2 Baik 18 Pos Keamanan 1 Baik 19 We.Guru 1 Baik 20 We. Murid 2 Baik

Adapun perlengkapan sekolah yang tersedia guna menunjukan

jalnnya proses beljar mengajar adalah: meja belajar, kursi, papan tulis,

komputer dan perlengkapan lainnya seperti: audio player, vidio player,

ohp, serta alat peraga pem belajaran . Hal ini menunjukkan bahwa MA

Yusufiyah sudah cukup baik dalam mengakornodasi dan memenuhi

kebutuhan siswa-siswi agar bakat dan potensi yang dirniliki siswa-siswi

dapat berkembang dengan baik.

B. Profesionalisme Gnrn Pendidilran Agama Isllam Dalam Proses

Pcmbelajaran Yang Efektif

I . Profesionalisme Guru Dalam Merencanakan dan Menyusun pembelajaran

Sebelum proses pembelajaran, guru selalu membuat perencanaan

pengajaran terlebih dahulu, karena ini sudah menjadi kewajiban seorang

guru, agar proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran,

persiapan mengajar juga sangat membantu dalam mengarahkan tindakan

yang akan disampampaikan kepada siswa ketika proses belajar mengajar

sedang berlangsung agar tidak menyimpang dari materi yang sedang

dipelajari. "Karena ini sudah menjadi tugas pokok seorang guru. " 4

Guru yang profesional, harus pandai dalam memilih metode, dan

pemilihan metode dalam pembelajara, guru menyesuaikan dengan

kebutuhan materi, agar proses pembelajaran yang dilakukan lebih efektif

dan tidak menyita banyak waktu. Dan dalam memilih metode biasanya

guru biasanya guru menggunakan metode yang yang bervariasi dalam

setiap pertemuan."Agar tidak membosankan siswa dalam ketika belajar di

dalam kelas. " 5 Dal am proses pembelajaran pemilihan media juga sangat

4 Sa'adih, S. Ag, Hasil Wawancara, Tanggal 8 Juni 2008. 5Masyithoh, SHi, Basil Wawancara, Tanggal 8 Juni 2008.

Page 63: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

53

penting, karena dapat rnembantu guru dalam proses pembelajaran, seperti

yang terlampir tetapi rneskipun penggunaan media penting tetap harus

melihat kebutuhan rnateri yang akan diajarkan agar 1tidak sia-sia.

Dalam proses belajar mengajar, pelaksanaan evaluasi sangat

bermanfaat, baik sebelum maupun sesudah proses pembelajaran. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dan observasi, Karena untuk mengetahui

sejauhrnana pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan dan

sejauhmana pengetahuan siswa terhadap rnateri yang akan dipelajari. 6

Selain merencanakan dan menyusun pembelajaran, seorang guru

juga harus dapat mengatasi siswa yang sulit rnemahami pelajaran dan

mernberikan semangat siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil wawancara

dalam mengatasi siswa yang sulit memahami pelajaran dengan cara

menambahkan jam pelajaran selmna kurang lebih satu jam diluar jam

pelajaran yang sudah ditetapkan oleh sekolah, dan dalam menumbuhkan

semangat siswa, biasanya guru selalu memberik;m motivasi kepada siswa,

dan mernerintahkan siswa untuk merubah suasana belajar, dan melakukan

inovasi-inovasi baru agar tidak jenuh dalam belajar. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi yang penulis lakukan, bahwa dalam

merencanakan atau menyusun pembelajaran, guru Pendidikan Agama

Islam MA Yusufiyah sudah cukup profesional.

2. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalarn Melaksanakan

Pembelajaran

Guru yang profesional salah satunya ditunjukkan dengan

kepribadian yang baik dan keterampilan mengajar yang dimiliki oleh

seorang guru mengingat peran guru dalam proses pembelajaran sangat

besar maka seorang guru harus memiliki dan m1~nguasai keterampilan

dasar mengajar dengan baik agar dapat menunjang proses pembelajaran

yang dilakukan.

Setelah diperoleh data berdasarkan hasil 21ngket yang diberikan

:Cepada siswa-siswi, selanjutnya data diolah dalam bentuk tabel deskriptif

6Sa'adih, SAg, Hasil Wawancara, Tanggal 8 Juni 2008.

Page 64: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

54

persentase. Berikut ini penulis sajikan data mcngenai hasil tabulasi

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan

pembelajaran.

Tabel 5 Guru berpakaian rapih

No Pernyataau Frekuensi Persentase

I a. Selalu 20 66,67%

b. Sering 8 26,66% c. Kadang-kadang 2 6,67% d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (66,67%)

responden menyatakan ketika proses belajar gum selalu berpakaian rapih.

Sebagian lain (26,67%) menyatakan sering, sedikit sekali

(6,67%)menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada (0%) menyatakan tidak

pernah. Hal ini menunjukkan bahwa setiap rnengajar guru sudah

memberikan contoh dengan baik kepada siswa-siswinya, ini terlihat dari

jawaban siswa yang sebagian besar menyatakan guru selalu berpakaian

rapi

Tabel 6 Gum datang tepat waktn

No Pernyataan Frekuensi Persentase

2 a. Selalu 6 20% b. Sering 21 70%

c. Kadang-kadang 3 10% d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 30 100%

Page 65: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

55

Dari label di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (70%) responden

menyatakan guru sering dalang tepat waktu untuk mengajar. Sebagian lain

(20%) menyalakan selalu, sedikit sekali (10%) menyalakan kadang-kadang,

dan tidak ada (0%) menyatakan tidak pemah. Hal ini menunjukkan bahwa

guru sudah cukup baik dalam memberikan contoh kedisiplinan waktu kepada

siswa-siswinya.

Tabel 7 Men,,.awali dan mengakhiri pela·aran denean salam

No Pernyataan Frekuensi Persentase

3 a. Selalu 15 50%

b. Sering 6 20%

c. Kadang-kadang 9 30%

d. Tidak pemah 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari label di alas dapat dilihat bahwa sebagian lbesar ( 50%) responden

menyatakan guru selalu mengawali dan mengakhiri pelajaran dengan salam.

Sebagian lain (30%) menjawab kadang-kadang;,, sedikit sekali (20%)

1:nenjawab sering, dan tidak ada satupun (0%) menyatakan tidak pernah. Hal

ini menunjukan bahwa guru sang;at baik dalam memulai pelajaran.

Tabel 8

Guru bersifat pilili kasih terhadap siswa

No Pernyataan Frekuensi Persentase

4 a. Selalu I 3,33%

b. Sering 0 0%

c. Kadang;-kadang 9 30%

d. Tidakpemah 20 66.67% ------

Jumlah 30 100% --

Dari tabel di alas dapat dilihat bahwa sebagian besar (66,67%)

responden menyatakan bahwa guru tidak pemah bersikap pilih kasih terhadap

siswa yang diajarkan. Sebagian lain menjawab kadang-kadang, sedikit sekali

Page 66: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

56

(3.33%) menyalakan selalu, dan tidak ada (0%) yang rnenyalakan sering. Hal

ini rnenunjukkan bahwa guru mereka tidak pemah pilih kasih dalam

rnemperhatikan siswanya.

Tabel 9

Guru bersifat lmmoris dan demokratis -

No Pernyataan Frekuensi Persentase

5 --

a. Selalu 4 13.33%.

b. Sering 4 13,33% c. Kadang-kadang 2 6,67% d. Tidak pemah 20 66,67%

Jumlah 30 100% ·--···· ---

Berdasarkan tabel di alas dapat dilihat bahwa sebagian responden

(66,67%) menyatakahn guru sering bersifat humoris dan demokratis ketika

mengajar. Sebagian lain (13.33%) menyatakan selah.i dan tidak pemah, sedikit

sekali(6,67%) menyalakan kadang-kadang. Hal ini menmtjukkan bahwa untuk

menarik minat siswa dalam belajar guru seing bersifat humoris dan demokratis

ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Tabel 10

Guru mempunyai perhatian yang be!lar

No Pernyataan Frekuensi Perseutase

6 Selalu .

a. 11 36,66%[

b. Sering 3 10% c. Kadang-kadang 13 43,34% d. Tidak pernah 3 10%

Jumah 30 100%

Dari tabel di alas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari responden

(43,34%) menjawab guru selalu mempunyai perhatian yang besar terhadap

perkembangan belajar dan pemasalahan yang dihadapi siswa. Sebagian lain

(36,66%) menyalakan kadang-kadang, dan sedikit sekali (10%) yang

Page 67: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

57

menyatakan sering dan tidak pernah. Hal ini menuf\jukkan bahwa gum sudah

berperilh sebagiii motivator dalam perkembangan belajar siswa

Tabel 11

Gum bersifat sablllr terhadap siswa

No Pernyataau Frekueusi Persentase

7 a. Selalu 15 50%

b. Sering 4 13.33%

c. Kadang-kadang 8 26,67%

d. Tidak pernah 3 10%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (50%) responden

menjawab guru selalu bersikap sabar terhadap siswa yang lambat berfikir.

Sebagian lain (26,67%) menjawab kadang-kadang, sebagian kecil (13,33%)

menjawab sering, dan sedikit sekali (l 0%) meujawab tidak pemah. Hal ini

menunjukan bahwa guru selalu berikap sabar terhadap siswa yang lambat

berfikir , hal ini dilakukan agar siswa selalu temmtivasi dalam mengikuti

pelajaran tersebut.

Tabel 12

Guru tidak mau tahu terhadap siswlll yau1~ bermasalah

No Pcrnyataan Frekuensi Pcrseutase

8 a. Selalu 4 13,33%

b. Sering 3 10%

c. Kadang-kadang 10 33,33%

d. Tidak pemah 13 43,34%

Jumah 30 100% ..

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat babwa sebagian besar responden

(43,34%)guru mereka tidak pemah tidak mau tahu dengan siswa yang

bermasalah. Sebagian lain (33,33%) menyatakan kadang-kadang, sebagian

lain lagi (13,33%) menyatakan selalu, On sedikit sekali (10%) rnenyatakan

Page 68: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

58

sering. Hal ini menunjukakan bahwa guru sudah berperan cukup baik terhadap

siswa/i nyadenan selalu peduli terhadap siswwa yang diajarkannya

Tabel 13

Memperhatikan sikap dan tempat dnduk siswa

No Pernyataan Frekue. nsi Persentase

9 a. Selalu 15 50%

b. Sering 9 30%

c. Kadang-kadang 6 20%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumah 30 100% ..

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setengah( 50%) dari

responden menyatakan bahwa guru selalu memperhatikan sikap dan tempat

duduk siswa. Sebagian lain (30%) menyatakan sering, sedikit sekali (20%)

menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada (0%) menya1akan tidak pernah. Hal

ini menunjukkan bahwa dalam rangka memoroses pembelajaran yang efektif

guru selalu memperhatikan sikap dan tempat duduk siiswa dengan baik agar

siswa tidak jenuh dalam be I ajar.

Tabel 14

Meneoba mencairkan suasann

No Pernyataan Frekueusi Persentase

IO a. Selalu 9 30%

b. Sering 16 53,34%

c. Kadang-kadang 4 13,33%

d. Tidak pernah I 3,33%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setengah(53,34%) dari responden

menyatakan babwa guru sering mencoba mencairkan suasana melalui sapaan/

Page 69: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

59

bertanya tenlang kesebatan siswa. Sebagian lain me:njawab selalu (30%),

sebagian lain lagi menjawab kadang-kadang (13,33%), dan sedikit sekali

(3,33%) menjawab tidak pemab. Hal ini adalab aspek yang cukup penting

dalam merangsang siswa-siswi dalam belajar.

No

11

Tabel 15

Memulai pelajarau setelah siswa nampak siap

Pernyataan

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak per nah

Jumlah "· .. --~-··--·"------· -

Frcku

13

7

10

0

30

ensi Persentase I

43,34%

23,33%

33,33%

0%

100%

Dari label di alas dapat dilihat babwa sebagian siswa (43,34%)

responden menyalakan bahwa guru selalu rnemulai pelajaran setelah siswa

narnpak siap. Sebagian lain (33,33%) rnenyatakan kadang-kadang dan

sebagian kecil (23,33%) menyalakan sering, tiadak ada (0%) rnenyalakan

tidak pernah. Hal ini rnenunjukkan babwa dalam rangka memproses

pembelajaran yang efektif guru selalu memulai belajar setelab siswa nampak

siap, agar siswa dapat belajar dengan baik.

Tabel 16

Menjelaskan matcri pokok I tujuan pembdajaran

No Pernyataan Freku Ii ens Persentase

12 a. Selalu 10 33,33%

b. Sering 9 30%

c. Kadang-kadang 9 30%

d. Tidak pernab 2 6,67%

Jumlab 30 100%

Dari label di alas dapat dilibat bahwa sebagian besar (33,33%)

menyatakan guru selalu rnenjelaskan materi pokoJrJtujuan pernbelajaran

Page 70: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

60

sebelum memulai pelajaran. Sebagian lain (30%) menyatakan sermg dan

kadang-kadang, dan sedikit sekali ( 6,67%) menyatakan tidak pemah. Hal ini

menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam memulai pelajaran dengan

terlebih dahulu mengemukakan matcri pokok/tujuan pembelajara

Tabei 17

Memberi pujian pada siswa yang b1~rtanya

No Pernyataan Freku ·i CD& Persentase

13 a. Selalu 3 10%

b. Sering 4 13,33%

c. Kadang-kadang 14 46,67%

d. Tidak pernah 9 30% -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seb.agian besar (46,67%)

responden menyatakan guru kadang-kadang memberi pujian pada siswa yang

be11anya/menjawab pertanyaan. Sebagian lain (30%) menyatakan tidak

pernah, sebagian lain lagi (13,33%) menyatakan sering, dan sedikit sekali

(I 0%) menyatakan tidak pemah. Hal in menunjukkan bahwa guru jarang

sekali memberikan pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan atau

bertanya, padahal hal ini adalah aspek yang cukup penting dalam merangsang

dan menggugah siswa agar selalu termotivasi untuk bcrtanya atau menjawab

pertanyaandala belajar.

Tabet 18

Memperbatikan sunggnh-s1111gg11b respon siswa

No Pernyataa11 Frekuensi Perseutase

14 a. Selalu 15 50%

b. Sering 2 6,67%

c. Kadang-kadang 11 36,66%

d. Tidak pernah 2 6,67%

Jumlah 30 100% ---

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setengah dari responden (50%)

menjawab guru selalu memperhatikan sungguh-sungguh respon siswa baik

Page 71: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

61

berupa pertanyaan, reaksi, dan usu Ian. Sebagian lain (36,66%) menjawab

kadang-kadang, dan sedikit sekali (6,67%) menjawab sering dan tidak pemah.

Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam memotivasi siswa/i

dengan memperhatikan sungguh-sungguh respon siswa baik berupa

pertanyaan, reaksi, dan usulan .

Tabel 19

Memandang siswa sebagai anak scmdliri ----

No Pernyataan Frelrnensi Persentase

15 a. Selalu 13 43,34%

b. Sering 4 13,33%

c. Kadang-kadang 9 30%

d. Tidak pemah 4 13,33%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah

(43,34%) responden menjawab guru selalu memandang siswa sebagai anak

sendiri, sehingga ia sayang kepada siswanya. Sebagian lain (30%) menjawab

kadang-kadang, dan sebagian kecil responden menjawab sering dan tidak

pemah. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah menjadi pengganti orang tua

siswa denan baik di sekolah dengan selalu memandang siswa sebagai anak

sendiri dan sayang terhadap siswanya, hal ini sangat dibutuhkan oleh siswa/i

agar selalu termotivasi dalam belajar.

No

16 a.

b.

c.

d.

Tabell 20

Memberikan kekuatan tisik

Pernyataau Freku

Selalu 7

Sering 6

Kadang-kadang 14

Tidakpemah 3 -

Jumlah 30

eus i Persentase

23,33%

20%

46,67%

10%

100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah

(46,67%) responden menjawab guru kadang-kadang memberikan kekuatan

Page 72: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

62

fisik kepada siswanya seperti senyum, pandanga simpatik, mendekati, dan

menepuk bahu. Sebagian lain (23,33%) menyatakan sefalu, dan sebagian lain

(20%) menyatakan sering, dan sedikit sekali (10%) menyatakan tidak pernah.

Hali ini menunjukkan bahwa guru jarang sekali memberikan kekuatan fisik

kepada siswanya seperti senyum, pandangan simpatik, mendekati, dan

menepuk bahu, padahal ini sangat dibutuhkan oleh siswa/i agar te1motivasi

dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Tabel21

Menggunakan bahasa yam g mudah dim1mgerti

No Pernyataan Frekuensi Persentase

17 a. Selalu 12 40%

b. Sering 10 33,33%

c. Kadang-kadang 8 26,67

d. Tidak penah 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ( 40%) responden

menyatakan guru selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami dalam

menjelaskan materi pelajardfl. Sebagian lain (33,33%) menyatakan sering,

sedikit sekali (26,67%) menyatakan kadang-kadang, dmn tidak ada (0%) yang

menyatakan tidak pemah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menjelaskan

materi guru selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar

memudahkan siswa dalam menyerap dan memahami materi pelajaran.

Tabel 22

Mengaitkan pembahasan mate1i pefajaran

No Pernyataan Frelmensi Persentase

18 a. Selalu 4 13,33%

b. Sering 14 46,67%

c. Kadang-kadang 9 30%

d. Tidak pernah 3 10%

Jumlah 30 100% -------· --------

Dari label di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (46,67%)

responden menyatakan guru sering rnengaitkan pemhahasan dengan materi

Page 73: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

63

pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Sebagian lain (30%) rnenyatakan

kadang-kadang, sebagian lain lagi(l3,33%)rnenyatakan selalu, dan sedikit

sekali (10%) rnenyatakan tidak pemah. Hal in rnenuf\jukkan bahwa guru sudah

cukup baik dalam memberikan penjelasan mate:ri pelajaran dengan

mengaitkan maetri pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Tabel 23

Uraian materi tidak fokus (ngela11tur)

No Peruyataan Frekuensi Persentase ....

19 a. Selalu 0 0%

b. Sering I 3,33%

c. Kadang-kadang 18 60%

d. Tidakpemah J I 36,67%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diliha bahwa sebagian responden ( 60%)

menyatakan bahwa uraian yang diberikan oleh guru tidak pemah tidak

berfokus pada inti pelajaran (ngelantur). Sebagian lain (30,67%) menyatakan

kadang-kadang, sedikit sekali (3,33%) menyatakan sering, dan tidak ada (0%)

menyatakan selalu. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak pemah ngelantur

dalam menjelaskan materi pclajaran, ini terbukti dari jawaban responden yang

sebagian besaR (60%) yang meuyatakan tidak pemah.

No

20

-

Tabei 24

Mengulang hal-hal penting dalam pcHajaran

Pernyataan

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidakpcmah

Jumlah

Frekn

13

8

8

I

30

ensi Persentase

43,33%

26,67%

26,67%

3,33%

100% ..

Dan tabel d1 atas dapat d1hhat bahwa sebagim:;-besar{43,34%) dari

seluruh responden menjawab guru selalu mengulang .hal-hal penting dalam

Page 74: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

64

penjelasan agar siswa lebih paham. Sebagian lain (26,67%) menyatakan sering

dan kadang-kadang, dan sedikit sekali (3,33%) menyatakan tidak pemah. Hal

ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam melakukan proses

pembelajaran dengan mengulang kembali hal-hal peniting dalam penjelasan

agar siswa lebih paham, ini di lakukan agar materi pelajaran sepenuhnya dapat

tersampaikan secara jelas dan untuk mengantisipasi serta membantu siswa

yang belum memahami materi pelajaran.

Tabel 25

Memperhatikan sunggnlt-snnggnlt

No Pernyataan Frekuensi Persentasel

21 a. Selalu 10 33,33%

b. Sering 5 16,67%

c. Kadang-kadang 15 50%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari label di alas dapat dilihat bahwa lebih dari se3tengah (60%)

responden menyatakan siswa selalu memperhatikan sungguh-sungguh ketika

guru sedang menguraikan materi. Ssebagian lain (39%) menyatakan sering,

sedikit sekali (10%) menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada (0%)

menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa ketika menguraikan

materi guru tidak membosankan, sehingga siswa memperhatikan sungguh­

sungguh.

Tabel 26

Menyelingi penjelasan dengan pertanyaan

No Pernyataan Frekmmsi Perseotase

22 a. Selalu 5 16,67%

b. Sering 10 33,33%

c. Kadang-kadang 15 50%

d. Tidak pernah 0 0% 1--

Jumlah 30 100%

Dari tabel di alas dapat dilihat bahw3qa setengah dari responden

(50%0) menyatakan guru selalu menyelingi penjelasan dengan pertanyaan-

Page 75: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

65

pertanyaanuntuk mengetahiui sejauh mana awal penge!ahuan siswa. Sebagian

lain (33,33%) menyatakan sering, sedikit sekali (16,67%) menyatakan kadang­

kadang, dan tidak ada (0%) menyatakan tidak pemah, Hal ini menunjukkan

bahwa guru cukup baik dalam menggunakan waktu luang dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa agar tidak ada waktu yang terbuang sia­

sia.

No

23 a.

b.

c.

d.

Jumlah

Tabcl 27

Mengambil referensi lain

Pernyataan Frckmensi ---~· ··-~--

Selalu 2

Sering 6

Kadang-kadang 12

Tidak pernah 10

30

Persentase

6,67%

20%

40%

33,33%

100%

Dari label di alas dapat dilihat bahwqa sebagian besar ( 40%)

respondenmenyatakan guru kadaqng-kadang menagambil refernsi lain selain

buku paket yang diwajibkan dari sekolah, misalnya dari internet. Sebagian lain

(33,33%) menyatakan tidak pernah, sebagian lain lagi (20%) menyatakan

sering, dan sedikit seklali (6,67%) menyatakan tlidak pernah. Hal ini

menunjukkan bahwa guru jarang sekali mengambil referensi lain, selain buku

paket yang diwajibkan dari sekolah, misalnya dari internet, padahal ini adalah

aspek yang cukup penting dalam menambah wawasan dan pengetahuan siswa.

Tabel 28

Media bervariasi

No Peroyataan Freku

24 a. Selalu 2

b. Sering 9

c. Kadang-kadang 10

d. Tidak pernah 9

Jumlah 30

ensi Persentase

6,67%

30%

33,33%

30%

Dari label di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden (33,33%)

menjawab media yang digunakan guru kadang-kadang bervariasi dan tidak

Page 76: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

66

monoton. Sebagian lain (30%) menjawab sering dan tidak pemah, sedikit

sekali (6,67%) menjawab selalu. Hal ini menunjukkan bahwa ketika mengajar

guru jarang sekali menggunakan media yang bervariasi dan tidak monoton,

padahal ha! ini cukup penting dalam proses belajar mengajar agar siswa/i tidak

jenuh ketika proses belajar

Tabet 29

Media disesuaikau dengau materi p1~lajara11

No Pemyataan Frekuem1i Persentase

25 a. Selalu 16 53,34%

b. Sering 6 20%

c. Kadang-kadang 8 26.67%

d. Tidak pernah 0 10%

Jumlah 30 100% 1....-.-.-.--..~-~----

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwasebagian responden (53,34%)

menjawab media yang digunakan guru selalu di sesuaikan dengan kebutuhan

materi pelajaran. Sebagian lain (26,67%) menjawab kadang-kadang, sedikit

sekali (20%) menyatakan sering, dan tidak ada (0%) mmyatakan tidak pernah.

Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam mengatur dan

menyesuaikan media pengajaran yang digunakan dengan melihat kebutuhan

materi terlebih dahulu agar tidak menyita waktu yang ada.

Tabel30

Media tidak merepotlran atau membahayalran

No Pernyataan Frekmensi Persentase

26 a. Selalu 13 43,34%

b. Sering 4 13,33%

c. Kadang-kadang 6 20%

d. Tidak pernah 7 23,33%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat d11ihat bahwa sebagian besar (43,34%)

responden menyatakan bahwa media yang dipilih guru selalu tidak

Page 77: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

67

merepotkan. Sebagian lain (23,33%) mcnyatakan tidak pemah, sebagian lain

(20%) menyatakan kadang-kadang, dan sedikit sekali { 13,33%) menyatakan

sering. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam memilih

media dengan selalu memilih media yang tidak merepotkan atau

membahayakan siswa.

Tabcl 31

Mcnggunakan media atan alat peraga

No Pernyataan Frekuensi Persentase I

27 a. Selalu 0 0%

b. Sering 6 20%

c. Kadang-kadang 21 70%

d. Tidak pernah 3 10% ·--·-·-·--· -----··-··--···-·-·-

Jumlah 30 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar {70%) responden

menyatakan guru hanya kadang-kadang menggunakan media/alat peraga.

Sebagian lain {20%) menyatakan sering, sedikit sekali {10%) menyatakan

tidak pemah, dan tidak ada {0%) menyatakan selalu. Hal ini menunjukkan

bahwa ketika mengajar guru hanya kadang-kadang menggunakan media

pembelajaran/alat peraga, selebihnya tidak karena bcrgantung pada kebutuhan

materi

Tabel 32

Menggnnakan bahasa yang jelas dan mucllah dipahami

No Pernyataan Frekuensi Persentase

28 a. Selalu 22 73,34%

b. Sering 4 13,33%

c. Kadang-kadang 4 13,33%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar {73,34%)

responden menyatakan b'llru selalu menggunakan bahasa yang mudah

Page 78: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

68

dipahami danjelas ketika bertanya. Sebagian lain (13,33%) menyatakan sering

dan kadang-kadang dan tidak ada (0%) menyatakan tidak pemah. Hal ini

menunjukkan bahwa ketika bertanya guru selalu menggunakan bahasa yang

jelas dan mudah dipahami agar memudahkan siswa dalam menyerap dan

memahami pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Tabel33

Memberi waktu sejenak uutuk berfilkir

No Pernyataan Frekuensi Perscntase

29 a. Selalu 23 76,66%

b. Sering 5 ' 16,67%

c. Kadang-kadang 2 6,67%

d. Tidak pemah 0 0%

Jumlah 30 100% ---"·---~-

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat lebih dari setengah

responden(76,66%) menyatakan gum selalu memberikan waktu sejenak

kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan. Sebagian lain

(16,67%) menyatakan sering, sediokit sekali (6,67%) menyatakan kadang­

kadang, dan tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah .. Hal ini menunjukkan

bahwa ketika memberikan pertanyaan gum selalu memberikan waktu sejenak

untuk berfikir, agar siswa dapat menjawab pe11anyaan dengan baik.

Tabel 34

Menyampaikan pertanyaan telebih dal~ulu

No Pernyataan Frekmms:i Persentase

30 a. Selalu 16 53,34%

b. Sering 10 33,33%

c. Kadang-kadang 3 10%

d. Tidak pernah 1 3,33% ---··------------~---~~··-

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian (53,34%) responden

menyatakan guru selalu menyampaikan pertanyaan ter!ebih dahulu keseluruh

Page 79: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

69

s1swa, sebelum menunjuk siswa untuk menjawab .. Sebagian lain (33,33%)

menyatakan sering, sebagian lain lagi (I 0%) menyatakan kadang-kadang, dan

sedikit sekali (3,33%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa

gurusudah cukup baik dalam melakukan proses pembelajara dengan

menyampaikan pertanyaan terlebih dahulu keseluruh siswa, sebelum

menunjuk siswa untuk nmenjawab. Hal ini dilakukan agar siswa dapat

memprsiapkan terlebih dahulu jawabannya dengan baik.

Tabel35

Memberi respon yang ramah dan menyenangkan

No Pernyataan Frekuensi Persentase

31 a. Selalu 12 40%

b. Sering 9 30%

c. Kadang-kadang 8 26,67%

d. Tidak pernah I 3,33% -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ( 40%) responden

menyatakan guru selalu memberikan respon yang ramah dan menyenangkan

sehingga timbul antusias dan keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya.

Sebagian lain (30%) menjawab sering, sebagian lain lagi (26,67%) menjawab

kadang-kadang, dan sedikt sekali (3,33%) menjawab tidak pernah. Hal ini

dilakukan agar siswa selalu termotivasi ketika bertanya atau menjawab

pertanyaan.

No

32

Tabel 36

Menghindari jawahan serempak

Pernyataan Frekuensi

a. Selalu 16

b. sering 8

c. Kadang-kadang 3

d. Tidak pernah 3

Jumlah 30%

Persentase

53,34%

26,66%

10%

10%

100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setcngah dari responden

(53,34%) menyatakan guru selalu menghindari jawaban serempak siswa, agar

Page 80: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

70

diketahui siapa yang belum paham. Sebagian lain(26,66%) menjawab sering,

sebagian lain (I 0%) menjawwab kadang-kadang dan tidak pemah. Hal ini

menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam melakukan proses

pembelajaran dengan menghindari jawaban serempak, ini dilak:ukan agar

mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa dalam memahami

pelajaran yang sudah dibahas.

No

33

Tabet 37

Menuutun jawabau siswa

Peruyataau Frekueusi

a. Selalu 21

b. Sering 9

c. Kadang-kadang 0

d. Tidak pemah 0

Jumlah 0

Persentase

70%

30%

0%

0

100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (70%) responden

menyatakan guru selalu memmhm jawaban siswa sehingga siswa dapat

menemukan sendiri jawaban yang benar. Sebagiamn lain (30%) menyatakan

sering, dan tidak ada (0%) meyatakan kadang-kadang clan tidak pemah.Hal in

menunjukkan bahwa guru sudah menjadi pembimmbing dan teladan yang baik

dalam proses pembelajaran dengan selalu memberikan bimbingan kepada

siswa yang kurang atau belum mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Hal

seperti ini sangat dibutuhkan oleh siswa/i dalam rangka membangkitkan

kepercayaan dirinya agar selalu termotivasi dalam belaj:ar.

Page 81: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

71

Tabel 38

Memberikan penjelasan yang enknp

No Pernyataan Frekn ;i Persentase

34 a. Selalu 20 66,67%

b. Sering 7 23,33%

c. Kadang-kadang 3 10%

d. Tidak pemah 0 0%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (66,67%)

responden menyatakan bahwa guru selalu memberikan penjelasan yang cukup

sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan. Sebagian lain (23,33%)

menjawab sering, sebagian lain lagi (10%) meajawab kadang-kadang, dan

tidak ada (0%) menjawab tidak pernah. Hal ini mermnjukkan bahwa guru

sudah cukup baik dalam melakukan proses pembel~jamn dengan memberikan

penjelasan yang cukup sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan dengan

baik, ha! ini dilakukan agar penjelasan yang diberikan dapat tersampaikan

dengan jelas.

Tabel 39

Menilai jawaban bersama-sama ~-~ .. -~·-·-·-···-··-

No Pernyataan Fr eku 1ensi Persentase

35 a. Selalu 8 26,67%

b. Sering 13 43,34%

c. Kadang-kadang 8 26,66%

d. Tidak pemah 1 3,33%

Jumlah 30 100% --~·--

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian responden

(43,34%) menyatakan guru sering menilai jawaban bersama-sama siswa.

Sebagian lain 926,66%) menyatakan selalu dan kadang-kadang, dan sedikit

sekali (3,33%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa guru

sudah cukup kreatif dan cerdik dalam melibatkan siswa agar ikut serta aktif

Page 82: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

72

dalam menilai jawaban bersama-sama, ini juga merupakan salah sati cara

unluk memperkuat pemahaman siswa agar menjadi l1:bih baik.

Tabet 40

Mencela jawaban siswa

No Pernyataan Frekuensii Persentase

36 a. Selalu 0 0%

b. Sering 2 6,67%

c. Kadang-kadang 9 30%

d. Tidak pemah 19 63,33%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (63,33%)

menyatakan guru tidak pernah mencela jawaban siswa yang tidak sesuai

dengan pembahasan. Sebagian lain(30%) menyatakan kadang-kadang, sedikit

sekali (6,67%) menyatakan sering, dan tidak ada (0%) menyatakan selalu. Hal

in menunjukkan bahwa guru sudah menjadi pembimbing yang baik denan

tidak pemah mencela jawaban siswayang tidak sesuai dengan pembahasan.

Hal seperti ini sangat dibutuhkan oleh siswa agar selalu termotivasi dalam

setiap menjawab pertanyaan dari guru

Tabel 41

Jawaban mendalam dan memuaskan

No Pernyataan Frekuensi Persentase

37 a. Selalu 4 13,33%

b. Sering 6 20%

c. Kadang-kadang 19 63,34

d. Tidak pernah I 3,33%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (63,34%)

responden menyatakan bahwa jawaban yang diberikan guru kadang-kadang

Page 83: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

73

mendalam dan memuaskan. Sebagian lain (20%) me1tjawa sering, sebagian

lain lagi (13,33%) menjawab selalu, dan sedikit sekali (3,33%) menjawab

tidak pemah. Hal ini menunjukkan bhwa gum jarang sekali dalam

memberikan jawaban yang mendalam dan memuaskan, padahal ini adalah

aspek yang cukup penting gar siswa selalu termotivasi dalam bertanya.

No

38

Tabel 42

Ragu-ragu ketika menjawab

Pernyataan Frekueusi

a. Selalu 0

b. Sering I

c. Kadang-kadang 12

d. Tidak pernah 7

Jumlah 30 ·-----·--~···-·~-

Persentase

0%

3,33%

40%

56,67%

100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (56,67%)

responden menyatakan guru tidak pernah ragi-ragu ketika menjawab

pertanyaan. Sebagian lain (40%) menjawab kadang-kadang, sedikit sekali

(3,33%) menjawab sering, dan tida ada (0%) menjawab selalu. Hal ini

menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam menjawab pe1tanyaan

dengan tidak pernah ragu-ragu ketika menjawab perlayaan, hal ini berarti guru

sudah cukup menguasai materi.

No

39

Tabei43

Metode beraneka ragam

Pernyataan Frekuensi

a. Selalu 7

b. Sering 21

c. Kadang-kadang 2

d. Tidak pernah 0

Jumlah 30

Persentase

23,34%

70%

6,66%

0%

100%

Metode adalah cara yang d1gunakan oleh guru dalam pembelajaran,

menggunakan metode yang bervaria~i dalam pembelajaran dapat menunjang

Page 84: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

74

keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar yang dikukan. Dari tabel di atas

dapat dilihat bahwa sebagian besar (70%) res.ponden guru sering

menggunakan metode yang beraneka ragam dalajrn pembelajaran, sebagian

lain (23,34%) menyatakan selalu, sedikit sekali (6,66%) menyatakan kadang­

kadang, dan tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sudah menggunakan metode yang

beraneka ragam agar siswa tidak jenuh dalam belajar

Tabel 44

Metode yang dignnakan membantu memahami pelajaran

No Pernyataan Frelmensi Persentasc I 40 a. Selalu 15 50%

b.Sering 7 23,34%

c. Kadang-kadang 4 13,33%

d. Tidak pernah 4 13,33% -·------···--~--

Jumlah 30 100%

Dari label diatas dapat dilihat bahwa scbagian besar (50%) responden

menyatakan penggunaan metode yang dilakukan oleh guru dapat membantu

pemahaman siswa dalamj belajar. Sebagian lain (23,34%) menyatakan sering,

dan sedikit sekali (13,33%) menyatakan kadang-kadang dan tidak pemah. Hal

in menunjukkan bahwa metode yang digunakan oleh guru cukup baik dalm

membantu pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan.

Tabel 45

Metode scsuai dengan tnjuan pembt:lajarau

No Pernyataan Frekuensi Persentase

41 a. Selalu 13 43,34%

b. Sering 5 16,66%

c. Kadang-kadang 12 40%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 30 100% ·-·-·----- ..

Dan tabel d1 atas dapat d1hhat sebagmn besar responden (43,34%)

menyatakan metode yang digunakan oleh guru sesuai dengan tujuan

Page 85: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

75

pembelajaran, sebagian lain (40%) menjawab kadang-kadang, sedikit sekali

(16,66%) menyatakan sering, dan tidak ada(O%) menyatakan tidak pemah.

Hal ini menunjukkan bahwa gurusudah cukup baik dalam menggunakan

metode dengan melihat tujuan pembelajaran terlebih dahulu agar tidak

menyita waktu.

Tabel 46

Melakukan peuilaian

No Pernyataan Frelrne

42 a. Selalu 15

b. Sering 7

c. Kadang-kadang 7

d. Tidak pernah l

Jumlah 30

nsii Persentase I

50%

23,33%

23,33%

3,34%

100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (50%) responden

meilyatakan guru selalu melakukan penilaian tentang materi yang telah

dibahas pada akhir pembelajaran, sebagian lain (23,33%) menyatakan seing

dan kadang-kadang, dan sedikit sekali (3,34%) menyatakan tidak pernah. Hal

ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam mengakhiri proses

pembelajaran, dengan terlebih dahulu melakukan penilaian untuk mengetahui

seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan dan

untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilalmkan.

~-

No

43

Tabet 47

Memberikan soal-soal tertuli:s ····~---~---~·-

Pernyataan .Frelrneusi

a. Selalu 18

b. Sering 8

c. Kadang-kadang 4

d. Tidak pemah 0

Jumlah 30

Persentase

60%

26,67%

13,33%

0%

100%

Dari label di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (60%) responden

menyatakan guru selalu memberikan soal-soal tertulis tentang materi yang

Page 86: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

76

sudah diajarkan pada setiap akhir pembelajaran, sebagian lain (26,67%)

menyatakan sering, sedikit sekali (13,33%) menyatakan kadang-kadang, dan

tidak ada (0%) menyatakan tidak pemah. Hal ini menunjukkan bahwa guru ·

sudah cukup baik dalam mengakhiri proses pembelajaran denga memberikan

soal-soal tertulis tentang materi yang sudah diajarkan pada setiap akhir

pembelajaran. lni dilakukan agar mengetahi sejauh mana pemahaman siswa

tentang materi yang sudah diajarkan dan untuk mengetahui keberhasilan

siswa.

Tabel 48

Mengulang kembali materi yang sudaD1 dibabas

No Pernyataan Frekue111si Persentase

44 a. Selalu 15 50%

b. Sering 11 36,67%

c. Kadang-kadang 3 10%

d. Tidak pernah I 3,33%

Jumlah 30% 100% ~·-----··-

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ( 50%) dari

seluruh responden menjawab guru selalu mengulang kembali materi yang

sudah dibahas, sebagian lain (36,67%) menyatakan sering, sebagian lain lagi

(10%) menyatakan kadang-kadang, dan sedikit sekalii (3,33%) menyatakan

tidak pernah.Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam

melakukan proses pembelajaran dengan mengulang kembali materi yang

sudah dibahas, agar materi pelajaran sepenuhnya dapat tersampaikan secara

jelas dan untuk mengantisipasi serta membantu siswa yang belum memahami

materi pelajaran dengan baik.

Page 87: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

77

Tabel 49

Merangkum materi bersama-sama

No Pernyataan Frekuensi Persentase I

45 a. Selalu 13 43,34%

b. Sering 7 23,33%

c. Kadang-kadang 6 20%

d. Tidak pemah 4 13,33%

Jumlah 30 100%

Pada tabel di at:as dapat diketahui bahwa (43,34%) rsponden

menyatakan bahwa guru selalu merangkum materi yang telah dibahas pada

tiap akhir pembelajaran. (23,33%) responden mtmyat:akan sering, (20%)

responden menyatakan kadang-kadang, dan (13,33%) responden bahwa guru

tidak pemah menyimpulkan materi yang telah dibahaspada tiap akhir

pembelajaran. Hal ini menunjukkanbahwa guru cukup kreatif dan cerdik

dalam melibatkan siswa agar ikut serta aktif dalam menyimpulan materi

pelajaran yang telah dibahas. Ini juga merupakan salah satu cara untuk

memperkuat pemahaman siswa agar menjadi lebih baik.

No

46

Tabel 50

Memberikan arahan dan nasebat

Pernyataan Frekuensi

a. Selalu 16

b. Sering 8

c. Kadang-kadang 6

d. Tidak pemah 0

Jumlah 30%

Pcrsentase

53,34%

26,66%

20%

0%

100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (53,34%)

responden menyatakan guru selalu memberikan arahan dan nasehat pada siswa

sebelum mengakhiri proses pembelajanm, sebagian lain (26,67%) menyatakan

sering, sedikit sekali (20%) menyatakan kadang-kaclang, dan tidak ada (0%)

menyatakan tidak pemah. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik

Page 88: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

78

dalam menjadi motivator bagi siswa dengan tidak lupa memberikan arahan

dan nasehat terlebih dahulu sebelum mengakhiri proses pembelajan dengan

tujuan agar siswa selalu termotivasi dalam belajar.

Tabel 51

Memberikan gambaran materi mmtu pertemua111 yang akan datang

Nol Peroyataan

47 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pemah

Jumlah

I 14

10

4

2

Freknen· si Persentase

46,67%

33,33%

13,33%

6,67% ·-~-------· ------~------!

30 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ( 46,67%) dari

responden menyatakan bahwa guru selalu memberikan gambaran materi untuk

pertemuan yang akan datang sebelum mengakhiri kegiatan belajar mengajar,

sebagian lain (33,33%) menyatakan sering, sehagian lain lagi(l3,33%)

menyatakan kadang-kadang, dan sedikit sekali ( 6,67%) menyatakan tidak

pemah. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam melakukan

proses pembelajaran dengan tidak lupa memberikan gambaran materi untuk

pertemuan yang akan datang agar siswa selalu semangat dalam belajar.

3. Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Propfesionalisme Gum Pendidikan

Agama Islam

Dalam meningkatkan profesionalisme gum, khususnya guru

Pendidikan Agama Islam, syaratnya adalah hams berpendidikan minimal SI,

selain itu juga guru PAI harus lulusan kependidikan agama islam, dan

alhamdulillah guru-guru PAI MA Yusfiyahsemuanya lulusan dari fakultas

agama jurusan kependidikan islam.

Selain harus bependidikan minimal SI, upaya yang dilakukan sekolah

adalah dengan mengadakan metodologi pembelajaran Quantum Leaming,

workshop kurikulum. Dan upaya lain yang dilakukall adalah mewajibkan guru

PAI untuk mengikuti penataran-penataran guru yang diadakan ofoh sekolah

Page 89: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

79

maupun yang diadakan oleh DEPAG, dan kegiatan-kegiatan itu bukan saja

untuk guru PAI, tetapijuga untul< semua guru. Selain itu dalam meningkatkan

profesionalisme guru PAI, sekolah juga mengadakan program berupa praktek

keseharian guru-guru.

Dan penilaian yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru P Al adalah mengenai prosentase guru, misalnya datang

kemadrasah tepat waktunya, hadir dalam kelas tepat waktunya, bukan hanya

prosentase guru yang dinilai tapi juga tapi juga cara guru menyiapkan

persiapan mengajar, dan aspek utama yang dinilai adalah akhlak para guru

Pendidikan Agama Islam. Bukan hanya penilaian guru yang dilakukan oleh

sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI, tetapi guru PAI jugsa

harus memiliki keterampilan yang baik dalam mengajar.' Hal ini berdasarkan

basil wawancara dengan kepala sekolah MA Yusufiyah.

C. Interprestasi Data

Seorang guru yang profesional, sebelum proses pembelajaran harus

selalu membuat perencanaan pengajaran, karena in:i adalah tugas pokok

seorang guru, dan dalan1 pemilihan metode pembelajaran, guru harus

menyesuaikan dengan materi pembelajaran, agar proses pembelajaran lebih

efektif. Dan dalam pemilihan media juga sangat penting, karena dapat

membantu proses pembelajaran, tapi meskipun penggunaan media sangat

penting tetap hams melihat kebutuhan materi, agar tidak menjadi sia-sia. Hal

ini berdasarkan basil wawancara dan obsevasi kepada guru PAI MA

Yusufiyah.

Dengan demikian profesionalisme guru pendidikan agama islam dalam

proses pembelajaran yang efektif yang ditinjau dari aspek kepribadian,

membuka pelajaran, melaksanakan proses belajar mengajar, dan kegiatan

akhir (menutup pelajaran). Dapat penulis kemukakan bahwa dari aspek

kepribadian, dalam berpakaian sangat baik karena 66,67% siswa menjawab

guru selalu berpakaian rapih. 70% siswa menjawab bahwa guru seiam oatl':",

7Drs. H. M. Rosadi, Wawancara, 12 Juni 2008

Page 90: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

80

tepat waktu untuk mengajar. 50% siswa menjawab bahwa guru selalu

mengawali dan mengakhiri pelajaran dengan salam. 66,67% siswa menjawab

guru tidak pemah bersifat pilih kasih terhadap siswa yang diajarkannya.

66,67% siswa menjawab bahwa guru sering bersifat h11.moris dan demokratis.

43,34% siswa menjawab bahwa guru selalu mempunyai perhatian yang besar

terhadap perkembangan belajar dan permasalahan yang dihadapi siswa. 50%

siswa menjawab bahwa guru selalu bersifat sabar terhadap siswa yang lambat

berfikir. Hal ini menunjukkan bahwa kepribadian guru Madrasah Aliyah

Yusufiyah sudah sangat baik.

Dari aspek membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru sangat baik,

karena 50% siswa menjawab bahwa guru selalu memperhatikan sikap dan

tempat duduk siswa. 53,34% siswa menjawab bahwa guru sering mencoba

mencairkan suasana melalui sapaan/bertanya tentang kesehatan siswa. 43,34%

siswa menjawab bahwqa guru selalu memuali pelajaran setelah siswa nampak

siap. 33,33% siswa menjawab bahwa guru selalu meajelasakan materi

pokok/tujuan pembelajaran secara singkat. Hal ini menunjukkan bahwa

kegiatan awal dalam membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru dalam

proses pembelajaran sangat baik.

Dari aspek melaksanakan prose belajar mengajuar yang telah

dilakukan, penulis melihat proses pembelajaran yang telah dilakukan cukup

baik, karena 50% siswa menjawab bahwa gum selalu memperhatikan

sungguh-sungguh respon siswa baik berupa pertanyaan, reaksi, dan usulan.

43,34% siswa menjawab bahwa guru selalu memandang siswa sebagai anak

sendiri sehingga ia sayang kepada siswanya. 40% siswa menbjawab bahwa

dalam menjelaskan materi pelajaran guru selalu menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti oleh siswa. 46,67% siswa menjawabbahwa guru sering

mengaitkan pembahasan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. 60%

siswa menjawab bahwa guru tidak pernah ngelantur dalam menyampaikan

materi pelajaran. 60% siswa menjawab bahwa siswa selalu memperhatikan

sungguh-sungguh ketika guru sedang menguraikan materi pelajaran. 53,34%

siswa menjawab bahwa guru selalu menggunakan media yang sesuai dengan

Page 91: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

81

kebutuhan pelajardll. 43,345 siswa menjawab bahwa guru selalu memilih

media yang tidak merepotkan siswaatau membahayakan. 73,34% siswa

menjawab bahwa guru selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

76.67% siswa menjawab bahwa guru selalu memb<~rikan waktu sejenak

kepada siswa untuk berfikir seoolum menjawab pertanyaan. 70% siswa

menjawab bahwa guru selalu menuntun jawaban siswa sehingga siswa dapat

menemukan sendiri jawaban yang benar. 66,67% siswa menjawab bahwa guru

selalu memberikan penjelasan yang eukup sehingga siswa dapat menjawab

pertanyaan. 63,33% siswa menjawab bahwa guru tidak pernah mencela

jawaban siswa yang tidak sesuai dengan pembahasan. 56,67% siswa

menjawab bahwa !,'llru tidak pernah mgu-ragu ketika menjawab pertanyaan.

70% siswa menjawab bahwa guru sering menggunakan metode yang beraneka

ragam dalam mengajar. 43,34% siswa menjawab bahwa guru selalu

menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini

menunjukkan bahwa guru sudah cukup baik dalam melaksanakan prose

belajar mengajar di MA Yusufiyah.

Dari aspek kegiatan akhir atau menutup pelajaran yang telah dilakukan

juga cukup baik, karena 50% siswa menjawab bahwa guru selalu melakukan

penilaian tentang materi yang sudah dibahas pada akhir pemoolajaran. 50%

siswa menjawab bahwa gur selalu mengulang kembali materi yang telah

dibahas setiap akhir pembelajaran. 43,34% siswa meajawab bahwa guru selalu

mcrangkum materi bersam-sama siswa. 53,34% siswa menjawab bahwa guru

selalu memoorikan arahan dan nasehat sebelum mengakhiri kegiatan belajar

mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan akhir atau menutup pelajaran

yang dilakukan dalam proses pembelajaran cukup baik.

Bukan hanya seorang guru, yang meningkatkan profesionalismenya

dalam mengajar, tetapi sekolah juga harus melakukan berbagai macam upaya

dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI, diantaranya guru hams

berlatar belakang pendidikan minimal SI, dan juga guru PAI harus lulusan

kependidikan Islam. Sclain itu sekolah juga mcngadakan metodologi

pembclajaran, quantum Learning dan lain-lain. Dan sekolah juga melakukan

Page 92: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

82

penilaian terhadap guru PAI, misalnya mengenai kehadiran guru, menyiapkan

persiapan mengajar clan aspek utama yang dinilai adalah akhlak para guru,

khususnya guru PAI. Selain itu juga guru dituntut harus mempunyai

keterampilan dalam mengajar. Hal ini berdasarkan hasil wawancara clan

observasi kepada kepala sekolah MA Yusufiyah. Dengan demikian penulis

menyimpulkan bahwa guru PAI di MA Yusufiyah dalam proses helajar

mengajar sudah cukup efektif clan profesional.

Page 93: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

BABV

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian dan melakukan pengolahan data yang

penulis peroleh, maka tahap akhir dari penyusunan skripsi ini adalah memberikan

kesimpulan dan saran-saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil perhitunan serta pengolahan data,

maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Dilihat dari beberapa jawaban yang diberikarn oleh responden, maka

penulis dapat menganalisa bahwa guru yang profosional harus mempunyai

persiapan dalam mengajar, baik yang berkenaan dengan kepribadian,

membuka pelajaran, memberikan motivasi., keterampilan dalam

menjelaskan, dalam menggunakan metode, media yang dipakai, maupun

faktor-faktor lainnya yang berkenaan dengan proses. pembelajaran, sangat

membantu dalam mengefektifitaskan proses belajar mengajar. Dan dari

hasil penelitian penulis dapat menginterprestasikan bahwa keberadaan

guru MA Yusufiyah memiliki keprofesionalan dalam menjalankantugas

sebagai pengajar dan pendidik.

2. Adapun beberapa ha! yang dilakukan kepala sekolah MA Yusufiyah dalam

meningkatkan profesionalisme guru PAI, diantaranya dengan mengadakan

pelatihan-pelatihan kependidikan, workshop, dan studi komparatif

kebeberapa lembaga yang lebih maju.

B. Saran-saran

I. Kepada pihak pengelola sekolah, hendaknya selalu memberikan motifasi

dan dukungan kepada guru di lapangan, dalam hal ini khususnya

penyediaan sarana dan prasarana pengajaran yang dibutuhkan oleh guru

agama agar mendukung kualitas dan proses pembelajaran yang dilakukan.

Page 94: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

84

2. Kepada para guru khususnya guru PAI, hendaknya selalu memberikan

perhatian dan dukungan penuh kepada siswa/i agar selalu semangat dan

tetap memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.

3. Kepada pihak guru hendaknya selalu memberikan inovasi-inovasi baru

yang berkenaan dengan pendidikan dan pengajaran agar selalu terampil

dan komunikatif dalam prose pembelajaran. Penulis juga mengharapkan

kepada guru untuk lebih jeli dalam menata tempat duduk siswa sehingga

dapat mengakomodasi kebutuhan siswa dalam belajar dan tidak lupa untuk

bertanya tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Page 95: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

DAFT AR PUST AKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke. 13

Bukhari, Mukhtar, Pendidikan dalam pemhangunan, Jakarta: !KIP Muhammadiyah Jakarta Press, 1994.

Danim, Sudarwan, lnovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Darajat, Zakiyah, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Seko/ah, Jakarta: Cv. Ruhama, 1995.

----, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet Ke-4.

, Metodik I/mu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet Ke-3. ----

Daud Makrnur, Tetjemah Hadis Shohih Muslim, Semarang; Cv, Adi Grafika, 1996, cet Ke-4, Jilid 4.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Depdikbud, Kurikulum Pendidikan Dasar, Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Dasar, Mata Pelajaran P Al, Jakarta: Derektorat Pendidikan Dasar, 1993/1994.

Echols, M. John, et, all, Kamus lnggris Indonesia, JakarL"1: Gramedia, 1996.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Penelitian Research, Jakarta: Andi Ofset, 1990, Cet Ke-2.

Imam Al-Hafiz Abi 'Abdilah bin Ismail Al-Bukhari, Shohih Bukhari, Beirut: Al­Maktabah Al-' Asyariyah, 1997.

Joni, T. Raka, Penelitian Pengemhangan Dalam Pembaharuan Pendidikan, Jakarta: P21, PTK Dirjen Depdikbud, 1984.

Lutfi, Muchtar, Profesionalisme Guru, Bandung: Mimbar Pendidikan !KIP, 9 September, 1984.

Page 96: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

86

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2004.

Marimba, Ahmad. D, Pengantar Filsafat Pendidikan .lvlam, Bandung: NU Al­Ma'arif, 1990.

Muhaimin, et, all, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT. Rosdda Karya, 2002.

Namsa, Yunus, Metodologi Pengantar Agama Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000, Cet Ke- I.

Nurdin, Syafrudin dan Basyirudin Usman, Guru Prifesional Dan Implementasi Pendidikan, Jakarta: Ciputat Press,2003.

Pusat Kurikulum Penelitian dan Pengembangan Departemen Nasional, Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta,2004.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, .Bandung: Sinar Barn Algensindo, 2002.

Sunarto, Ahmad, dkk, Tetjemah Shohih Bukhari, Semamng: Cv. As-Syifa, 1993.

Supriadi, et, all, Buku Ajar Pendidikan agama Islam, Jakarta: Cv Grafika Karya Utama,200 I.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1997.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Iondonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994

Usman, Moch, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. remaja Rosda Karya,2002.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Sisdiknas, Bandung: Citra Unbara, 2003.

Page 97: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

Kelas

ANGKET PROFESIONALISME GURU PAI DALAM PROSES PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF STUDI KASUS MA. YUSUFIY AH

PONDOKGEDE

Jenis kelamin Petunjuk pengisian angket:

I. Bacalah basmalah sebelum mengisi angket ini 2. Beri !ah tancla (X) pacla salah satu jawaban yang ancla anggap benarclan sesuai

clengan keaclaan yang sebenar-benarnya 3. Angket ini bertujuan hanya untuk penelitian clan ticlak berpengaruh sama seklali

clengan nilai ancla 4. Terima lkasih alas bantuan clan partisipasinya

l. Kepribadian A. Pcnampilan

I. Dalam proses belajar mengajar guru berpakaian rapih a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kaclang cl. Tidak pernah

2. Guru datang tepat waktu untuk mengajar a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kaclang d. Tidak pernah

3. Guru mengawali clan mengakhiri pelajaran dengan salam a. Selalu b. Sering c. Kadang-kaclang cl. Ticlak pernah

4. Guru bersifat pilih kasih terhaclap siswa yang cliajarkannya a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kaclang cl. Ticlak pernah

5. Guru bersifat humoris dan demokratis ketika mngajar di kelas a. Selalu b. Sering c. Kadang-adang d. Tidak pernah

6. Guru mempunyai perhatian yang besar terhadap perkembangan belajar dan pennasalahan yang dihaclapi siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Ticlak pernah

7. Guru bersikap sabar terhadap siswa yang lam bat berfikir a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kadang cl. Tidak pernah

8. Guru tidak mau tahu dengan siswa yang bermasalah, yang penting ia telah mengajarkan sesuai jadwal dan kurikulum a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Kualitas pengajaran guru B. Melaksanalrnn progam penga,jaran

9. Guru rnernperhatikan sikap dan tern pat duduk siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Ticlak pernah

I 0. Guru mencoba rnencairkan suasana melalui sapaan I bertanya tentang kesehatan SIS\Va

a. Sela! u b. Sering c. Kaclang-kadang cl. Tidak pernah I I. Guru mernulai pelajaran setelah siswa nampak siap

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 12. Guru menjelaskan secara singkat materi pokok I tujuan pebelajaran

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kaclang d. Tidak pernah 13. Guru mernberi pujian pada siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan

a. Selalu b. Seing c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 98: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

14. Guru mernperhatikan sungguh-sungguh respon siswa baik berupa pertanyaan, reaksi, dan usulan a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Guru rnernandang siswa sebagai anak sendiri, sehingga ia sayang kepada s1swanya a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

16. Guru rnemberikan penguatan fisik kepada siswanya seperti senyum, pandangan simpatik, rnendekati, menepuk bairn, dsb a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

17. Dalarn menjelaskan rnateri guru rnenggunakan bahasa yang rnudah dimengerti oleh siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

18. Guru rnengaitkan pernbahasan rnateri pelajaran dengan kehidupan sehari-hari s1swa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Ticlak pernah

19. Uraian rnateri yang di berikan oleh guru tidak berfokus pada inti pelajaran (ngelantur) a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Guru rnengulang hal-hal penting dalam penjelasan agar si8wa lebih faham a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

21. Siswa rnernperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru sedang menguraikan n1ateri a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

22. Guru rnenyelingi penjelasan dengan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh rnana pengetahuan awal siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

23. Guru mengambil referensi lain, selain buku paket yang cliwajibkan dari sekolah, misalnya dari internet. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

24. Media yang digunakan guru bervariasi dan tidak monoton a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

25. Media yang digunakan guru disesuaikan dengan kebutuhan materi pelajaran a. Sela! u b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

26. Media yang clipilih guru ticlak merepotkan atau membahayakan siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

27. Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan media I alat peraga a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

28. Ketika bertanya guru menggunakan bahasa yangjelas dan mudah difahami oleh s1swa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

29. Guru mernberi waktu sejenak kepacla siswa untuk berfikir sebelurn rnenjawab pertanyaan a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

30. Guru menyampaikan pertanyaan terlebih dahulu keseluruh siswa, sebelum menunjuk siswa untuk menjawab a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kadang d. Tidak pernah

Page 99: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

31. Guru memberi respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul antusias dan keberanian siswa untuk menjawab atau be1ianya a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

32. Guru menghindari jawaban serempak siswa, agar diketahui siapa yang belum paham a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

33. Guru menuntun jawaban siswa sehingga siswa dapat me111;mukan sendiri jawaban yang benar a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Ticlak pernah

34. Guru memberikan penjelasan uang cukup sehingga sisw dapat menjawab pe1ianyaan a. Selalu b. Sering c. Kadang-kaclang d. Ticlak pernah

35. Guru menilai jawaban bersama-sama clengan siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

36. Guru mencela jawaban siswa yang tidak sesuai dengan pembahasan a. Selalu b. Sering c. Kaclng-kadang d. Tidak pernah

37 . .Jawaban yang cliberikan guru menclalam dan memuaskan siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang cl. Tidak pernah

38. Guru ragu-ragu ketika menjawab pertanyaan siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

39. Guru mcnggunakan metode yang beraneka ragam dalam mengajar a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

40. Metode yang digunakan guu membantu saya dalam memahami pelajaran PAI a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

41. Metode yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

C. Kctcrampilan menutup pelajaran 42. Guru melakukan penilaian tentang materi yang telah dibahas pada akhir

pembelajaran a. Selalu b. sering c. kadang-kadang d. Tidak pernah

43. Guru memberikan soal-soal tertulis tentang materi yang suclah diajarkan pada Setiap akhir pembelajaran a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kadang d. Ticlak pernah

44. Guru mengulang kembali materi yang telah dibahas setiap akhir pembelajaran a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

45. Guru merangkum materi yang telah clibahas bersama-sama siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang cl. Ticlak pernah

46. Disetiap akhir pembelajaran guru memberikan arahan dan nasehat agar raj in belajar a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

47. Sebelum mengakhiri kegiatan belajar mengajar guru memberikan gambaran materi untuk pertemuan yang akan datang a. Selalu b. Sering c. Kaclang-kadang d. Ticla.k pernah

Page 100: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

PEDOMAN WA WAN CARA DENGAN GURU BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMAISLAM

HarirJ'anggal lntervie\ve Waktu/Tempat wawancara

: Kamis/8 Juni 2008 :Sa'adih, S.Ag : 11 00-12 00 WIB/Ruang guru

I. Sebelum mengajar apakah bapak/ibu membuat perencanaan pengajaran(RPP)?

Ya, sebelum mengajar saya selalu membuat perencanaan pengajaran terlebih

clahulu, karena ini adalah tugas pokok seorang guru.

2. Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai pentingnya penyusunan perencanaan

pengajaran sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar?

Sangat Penting, agar proses pembelajaran yang dilakukkan dapat berjalan dengan

baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapaL

3. Dalam proses pembelajaran, bagaimana usaha bapak dalarn memilih rnetode?

Dalarn memilih metode biasanya saya rnenyesuaikan denga kebutuhan materi,

agar proses pembelajaran yang dilakukan lebih efektif clan tidak rnenyita banyak

\Vaktu

4. Menurut bapak/ibu seberapa pentingkah penggunaan media pembelajaran dalam

proses belajar rnengajar?

Sangat penting, karena dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, tetapi

meskipun penggunaan media ini penting tetap harus rnelihat pada kebutuhan

materi agar tidak menjadi sia-sia. Peran media dalam proses pembelajaran sangat

besar, seperti siswa lebih cepat dan lebih rnudah mernaharni materi apabila

menggunakan media,

5, Menurut bapak/ibu seberapa besarkah manfaat pelaksanaan evaluasi di setiap

akhir proses belajar mengajar?

Jelas sangat besar, karena untuk mengetahui keadaan siswa apakah mereka benar­

benar sudah memahami materi atau tidak, sehingga kita bisa mengambil langkah

untuk selanjutnya.

6. Untuk menumbuhkan semangat belajar siswa/i, cara apakah yang bapak/ibu

lakukan?

Biasanya saya selalu rnemotivasi siswa, memerintahkan untuk merubah suasana

be I ajar, clan melakukan inovasi-inovasi baru agar siswa tidak jenuh dalam belajar.

Page 101: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

Upaya dalam mengatasi siswa yang sulit memahami pelajaran dengan cara

menambahkan jam pelajaran selama kurang lebih satu jam diluar jam pelajaran

sekolah yang telah ditetapkan.

5. Menu rut ibu metode apakah yang paling efektif untuk pelajaran agama?

Menurut saya semua metode pada dasarnya efektiftergantung materi yang akan di

ajarkan kepada siswa, namun biasanya saya menggunakan metode yang bervariasi

dalam tiap pertemuan agar tidak membosankan siswa ketika belajar.

Page 102: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

PEDOMAN WA W ANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH MA. YUSUFIYAH

PONDOK GEDE, JAKARTA-TIMUR

Hari/Tanggal

lnterviewe

Tempat/waktu wawancara

: Kam is I 12 Juni 2008

: Ors. H. M. Rosyadi

: MA Yusufiyah I 14.25

I. Adakah syarat tertentu untuk menjadi guru PAI di MA Yusufiyah?

Ya, ada syaratnya untuk menjadi giru PAI, yaitu harus berpendidikan minimal SJ,

selain itu juga guru PAI di MA Yusuiyah harus keluaran atau lulusan

kependidikan Islam, dan alhamdulillah guru-guru bidang studi agama Islam

semuanya lulusan dari fakultas agamajurusan kependidikan Islam

2. Upaya apa yang bapak lakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru,

khususnya guru PAI?

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan profesinalisme guru PAI adalah

dengan mengadakan metodologi pembelajaran quantum learning, worksshop

kurikulum. dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya menambah wawasan

guru Pendidikan Agama Islam. Dan upaya lain yang dilakukan adalah

mewajibkan guru PAI ntuk mengikuti penataran-penataran guru yang diadakan

oleh sekolah maupun yang diadakan oleh DEPAG, dan kegiatan-kegiatan itu

bukan saja untuk guru PAI tapi juga untuk semua guru.

3. Program apa yang bapak rencanakan untuk meningkatkan profesionalisme guru

PAI? Apakah sudah terlaksana?

Program yang saya lakukan untuk meningkatkan Profesionalisme guru, berupa

praktek keseharian guru-guru. Alhamdulillah sebagian program tersebut sudah

terlaksana.

4. Apakah bapak melakukan penilaian terhadap para guru PAI ? Aspek apa sajakah

yang dinilai?

Ya, biasanya saya melakukan penilaian terhadap guru setiap persemester, dan

aspek yang dinilai adalah mengenai 1. Prosentase guru, misalnya datang

kemadrasah tepat waktunya, ikut serta dalam upacara dan rapat-rapat madrasah,

Page 103: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

hadir dalam kelasa sesuai jadwal. 2. Profesi mengajar, menyiapkan AMP,

menyiapkan jadwal alokasi waktu mengajar, menyiapkan persiapan mengajar,

memecahkan kesulitan yang dihadapi siswa, menyiapkan pencatatan analisa basil

belajar. 3. Hubungan ketja sama, ikut membantu k.epala madrasah dalam

memecahkan masalah bersama, ikut rekannya dalam memecahkan kesulitan

dalam mengajar, dan ikut menciptakan hubungan yang baik dengan pegawai tataq

usaha termasuk pesuruh. 4. Aspek utama yang dinilai adalah akhlak para guru

PAL dan alhamdulillah setelah saya amati selama saya menjabat kepala sekolah

disini, guru-guru PAI di sini semuanya berakhlak baik.

5. Adakah keterampilan khusus yang bapak tuntut dari guru PAI untuk

meningkatkan profesionalismenya?

Ada, bukan hanya guru PAI saja yang dituntut keterampilannya tapi juga untuk

se111ua guru.

Page 104: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH MAT A PELAJARAN KELAS I SEMESTER ALO KASI W AKTU PERTEMUAN KE

: MA Yusufiyah : FIQIH : XI [SEBELAS] I II [GEN AP] : 6 JAM PELAJARAN [ 3 X TM ] : 1-3 [SATU-TIGA]

Standar Kompctensi Memiliki pemaharnan dan penghayatan yang lebih mendalam terhadap ajaran Islam tentang Pidana, Hudud, Munakahat, Waris dan Wasiat se11a marnpu mengarnalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetansi Dasar Indikator Hasil Belajar :

Menjelaskan Hukum Warisan

I. Menjelaskan pengertian ilmu mawaris

2. Menjelaskan landasan hukum mawaris

3. Menjelaskan tujuan dan kedudukan ilmu mawaris

4. Menjelaskan ayat-ayat tentang ilrnu mawaris

5. Menjelaskan hikmah mawaris

L Tujuan Pembclajaran Mampu rnenjelaskan perrnasalahan warisan dan wasiat

2. Meteri Ajar Mawarits adalah ihnu tentang pembagian harta peninggalan setelah seseorang rneninggal dunia

3. MetodePembelajaran JIGSAW LEARNING ( Belajar Dengan Model Jiqsaw ): Metode ini merupakan rnetode yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan metode ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

4. Langkah Pembelajaran

I. Kegialan Awai a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. Kegialan Inti a. Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian) b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika

jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka rnasing-masing kelompok terdiri dari I 0 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kernudian setelah proses selcsai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.

c. Setiap kelornpok mendapat tugas membaca dan rnemaharni submateri pembelajaran yang berbeda-beda

d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelornpok.

e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan ---··---1--- ··-·-- .. :..l-1. +-···----1-1.-- ..l-1--- 1.-1-·-·--1.

Page 105: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

3. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui basil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lem bar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lem bar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar I buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa "HIKMAH" Forum Guru Bina PAI.

6. Penilaian a. K . 'f[T 1.· 01 111!1 es 1san IT I' ] LI IS

No ITEM SOAL Bo bot Catalan 01 Jelaskan pengertian dan hukum ilmu mawaris 3 02 Terangkan tujuan dan kedudukan ilmu mawaris? 4 03 Tuliskan ayat-ayat tentang ilmu mawaris? 4 04 Jelaskan hikmah ilmu mawaris 4 05 Diskripsikan pembagian waris sebelum turunva Al-Qur'an? 5

b. Afektiff Pengamatan Minat dan Sikaol As Jek Penilaian Afektif J ml

No Nama Siswa Respon Disiplin Kerja Tuntas Skor

Nilai Cata tan sruna Tugas -·

OJ 02 03

c. Psikomotorik [Unjuk Ker' al Asoek Penilaian Psikomotorik Jml No

01 02 03

Cata tan

Nama Siswa Penguasaan

Mengetahui Kepala Madrasah

Drs. H. MOH. ROSYADI NIP. 150 216 571

Sistematika Kecakapan Mutu Skor

Nilai Kania

Jakarta 15 Juni 2008 Penyusun

Guru Mata pelajaran

.ff. SA' ADIH S. ~

Catalan Guru

Page 106: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGEJU

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Telp. (62-21) '1443328, 7401925, Fox. (62-21) 7·M.!l2B

1 Nomor 95, Cipulal 15412, Indonesia Emuil : uinjk.t@1;ubi.net.id

omor : Un.01/FlffL022/l 33/2008 Jakarta, 2 Juni 2008 amp. : Outline/ Proposal a I : Permoltonan lzin Penelitian

m1busan:

Kepada Yth: Kepala Madrasah Aliyah Yusufiyah di JI. Raya Pondok Gede Jakarta Timur.

Assalamu'alaikum Wr. Wb. dengan hormat kumi sampaikan bahwa,

Numa NIM Jurusan Semester Judul Skripsi

Rosanah I 030 I I 02688 Pcndidikan Agama Islam IX ( Sembilan ) Profesonalisme Guru Pendulikan Agama Islam dalam proses pcmbelajaran yang efektif study ka£,us Madrasah Aliyah Yusufiyah di JI. Raya Pondok Gede JaJ<a1ta Timur.

adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassa/amu'alaikum wr. wb.

An. Dekan

' \· «I/ .'/ j ~.-a a ' rfHta Usaha

J 3;;'/;:~.,·:~;~,:<'::::~ • .J ~ . '1\ 11 ~. \,\~·::y~t'} f .. ~ ' -

)\ ·•: ··~r,s: as Darw1s ·,: .. ',, , , , N'!P. I .iO 236 356

~ ... ' :·, ~· .

Dekan FITK Pcmbantu Dekan Bidang Akadcmik Mahasiswu yang bersnngkutan

I

Page 107: PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12274/... · 2015-07-13 · guru pendidikan agama Islam ... sistem pendidikan

YAYASAN YUSUFlYAH

MA YUS-UFl'i1~H JI. Pondok Gede No.36 Lubang Buaya Cipayung Jakarta Timur 13810

Telp. (021) 8412537 - 87795087

SURAT KETERANGAN No .. .3.'ii-t.IAIMA/YYNII/2008

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Aliyah (MA) Yusufiyah Jakarta

menerangkan bahwa :

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

:ROSANAH

: I 03011026788

: limn Tarbiyah dan Keguruan

: PAI

Nama tersebut diatas benar telah melaksanakan Penelitrian/Observasi dalam rangka

penyusunan Skripsi yang be1judul :

"PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES

PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF STUDI KASUS"

(Madrasah Aliyah Yusufiyah, JI. Raya Pondok Gede No 36 Jakarta Timur). Pada tanggal

2 - 8 Juni 2008.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat, untuk dapat diketahui dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, Juli 2008

<", ,:;·;~K_~pil:la MA Yusufiyah ' ·,-,,) ,,,.,,,c,---·-"~·~-'-~-~- -- _--'-:!- ,.'\,.,

/.- .'·:,.."'