Profesionalisme dan Kode Etik

14
BAB 2 PROFESIONALISME DAN KODE ETIK Disusun oleh : 1. BELLA NURBAITTY S (1215031016) 2. DESI PURNAMASARI (1215031019) 3. DIKA FAUZIA (1215031022) 4. RISDAWATI HUTABARAT (1215031064) 5. WINDY SELVIANA (1215031078)

Transcript of Profesionalisme dan Kode Etik

Page 1: Profesionalisme dan Kode Etik

BAB 2PROFESIONALISME DAN KODE ETIK

Disusun oleh :

1. BELLA NURBAITTY S (1215031016)

2. DESI PURNAMASARI(1215031019)

3. DIKA FAUZIA (1215031022)4. RISDAWATI HUTABARAT (1215031064)5. WINDY SELVIANA

(1215031078)

Page 2: Profesionalisme dan Kode Etik

2.1 Pendahuluan

Kode etik engineering menyatakan bahwa para insinyur tidak boleh membuat pernyataan yang salah atau menghadirkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi sebenarnya.

Kode-kode ini berfungsi untuk menuntun praktisi profesi dalam mengambil keputusan tentang cara mengarahkan diri sendiri dan cara menyelesaikan isu-isu etika yang mungkin mereka hadapi.

Page 3: Profesionalisme dan Kode Etik

2.2 Apakah Engineering adalah sebuah profesi ?

Engineering tentu saja adalah sebuah job-para insinyur dibayar untuk jasa mereka-tetapi keahlian dan tanggung jawab yang dilibatkan dalam engineering membuat pekerjaan itu lebih dari sekedar job.

Tidak ada insinyur amatir yang melakukan pekerjaan engineering tanpa dibayar, karena mereka dilatih menjadi profesional, insinyur yang dibayar. Engineering merupakan sebuah profesi.

Page 4: Profesionalisme dan Kode Etik

2.2.1 Apakah profesi itu ?

Atribut profesi meliputi :1. Pekerjaan yang memerlukan

keterampilan ahli, penggunaan penilaian dan penerapan kebijaksanaan.

2. Keanggotaan dalam profesi memerlukan pendidikan formal yang tinggi, bukan hanya pelatihan praktis atau belajar lewat pengalaman.

3. Publik mengijinkan kalangan yang dikendalikan oleh anggota profesi untuk menetapkan standar pengakuan profesi.

4. Hasil yang baik dan signifikan yang dapat diperoleh publik dari praktek profesi.

Page 5: Profesionalisme dan Kode Etik

2.2.2 Engineering sebagai suatu profesi

Bidang engineering adalah sebuah profesi. Tentu saja,

engineering memerlukan keahlian ekstensi tingkat

tinggi. Esensi desain engineering adalah penilaian :

bagaimana menggunakan bahan yang tersedia ,

komponen, peralatan dan sebagainya. Kebijaksanaan

diperlukan dalam bidang engineering. Selain itu,

Perhatian utama semua insinyur adalah keselamatan

khalayak umum.Engineering memerlukan pelatihan formal

yangekstensif.

Page 6: Profesionalisme dan Kode Etik

2.2.3 Perbedaan antara engineering dan profesi lainnya

Insinyur umumnya mempraktekkan profesi mereka dengan cara yang sangat berbeda dari dokter dan profesi lainnya. Sebagian besar insinyur tidak bekerja sendiri, tetapi lebih sering menjadi bagian kecil dari perusahaan besar yang melibatkan banyak bidang pekerjaan yang berbeda, termasuk akuntan, ahli pemasaran dan sejumlah besar karyawan bagian manufaktur yang kurang ahli.

Page 7: Profesionalisme dan Kode Etik

2.2.4 Aspek lain Organisasi Profesional Fungsi profesi adalah untuk meningkatkan

keuntungan ekonomi anggotanya. Dengan kata lain organisasi profesi adalah persatuan buruh untuk kaum elite, yang sanagat membatasi jumlah praktisi, mengendalikan kondisi kerja para profesional.

Organisasi engineering hampir tidak mempunyai pengaruh sama sekali pada sebagian besar pekerjaan engineering untuk menetapkan upah dan kondisi kerja atau membantu para insinyur menyelesaikan perdebatan etika dengan pihak yang memperkerjakan mereka.

Page 8: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3 KODE ETIK

Kode etik memuat hak, tugas dan kewajiban anggota profesi. Tidak ada kode etik yang bersifat komprehensip seluruhnya dan mencakup semua situasi etika yang mungkin dihadapi oleh insinyur profesional. Kode etik lebih berfungsi sebagai titik awal bagi pengambilan keputusan yang etis. Kode etik hanya mengulang prinsip dan standar yang sudah diterima sebagai praktek engineering yang bertanggung jawab

Page 9: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3.1 Apakah kode etik itu ?

Kode etik membantu menciptakan lingkungan didalam sebuah profesi dimana perilaku etika menjadi norma. Kode etik juga berfungsi sebagai penuntun atau pengingat tentang bertindak cara dalam situasi tertentu. Kode etik dapat digunakan untuk mendukung posisi seseorang dalam kegiatan tertentu.

Kode etik dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa profesi itu sangat memperhatikan tanggung jawab, arahan profesional [Harris, Pritchard dan Rabins, 2000]

Page 10: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3.3 Kode etik Organisasi Engineering

Ketika organisasi-organisasi mencapai kematangannya, banyak dari organisasi yang menciptakan kode etik untuk memandu insinyur profesioanal.Kode etik juga menyebutkan tugas yang harus dilakukan para insinyur untuk pihak yang memperkerjakan mereka. Sekarang, sebagian besar kode menekankan komitmen terhadap keselamatan, kesehatan

umum dan bahkan perlindungan lingkungan sebagai tugas insinyur yang paling penting.

Page 11: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3.3 Melihat dua kode etik secara lebih dekat

Sekarang kita akan melihat lebih dekat dua kode etik yang

ditunjukkan pada lamoiran A, yakni kode etik IEEE dan ISPE.

Kode IEEE, kode pendek memuat prinsip-prinsip umum dan benar-benar berfungsi sebagai suatu kerangka kerja untuk pengambilan keputusan etis.

Kode NSPE, jauh lebih panjang dan bersifat lebih rinci, mempunyai keuntungan berupa sifatnya yang lebih

ekspilit dan dapat mencakup lebih banyak masalah.

Page 12: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3.5 Menyelesaikan konflik internal dalam kode

Salah satu keberatan tentang kode etik adalah adanya konflik internal yang ada didalamnya, tanpa instruksi tentang cara menyelesaikan konflik ini.

Kode etik memberikan dukungan yang sangat jelas kepada insinyur yang harus meyakinkan pengawasnya bahwa sebuah produk dapat didesain sesuai permintaan pihak pemberi kerja Namun harus mengutamakan keselamatan umum. Namun, tidak semua konflik internal dalam kode etik dpat diselesaikan dengan begitu mudahnya.

Page 13: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3.6 Apakah kode dan organisasi profesional dapat melindungi karyawan Kode organisasi profesi dapat dimanfaatkan

karyawan sebagai senjata melawan pihak pemberi kerja yang memberikan sanksi kepada mereka karena membongkar perilaku tidak etis atau yang meminta mereka melakukan tindakan yang tidak etis.

Meskipun demikian, karena tidak semua insinyur menjadi anggota organisasi dan organisasi profesi insinyur relatif lemah, tekanan yang dapat dilakukan organisasi ini sangat terbatas.

Page 14: Profesionalisme dan Kode Etik

2.3.7 Tipe Kode etik lainnya

Organisasi profesi bukanlah satu-satunya

organisasi yang telah mengkodekan standar etika

mereka.Bahkan meskipun kode profesional

diterapkan secara luas dan diakui oleh insinyur

praktisi, masihada beberapa nilai kode perusahaan,

karena perusahaan dapat menerapkan kodenya

pada lingkungan pribadi dan misi tertentu

perusahaaan.