Produktivitas

7
Produktivitas 2.1 Definisi-Definisi Manajemen Operasi Dan Produksi Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa. Produsen adalah orang atau badan ataupun lembaga lain yang menghasilkan produk. Produktivitas adalah keinginan dan upaya untuk selalu meningkatkan kualitas segala bidang. (Zulian Yamit, 2005) . Beberapa produktivitas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Menurut Organization For Economics and Development (OECD) memyatakan bahwa output adalah dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan. 2. Menurut International Labor Organization (ILO) menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah perbandingan antara elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan organisasi. 3. Menurut European Produktivitas Agency (EPA) menyatakan bahwa produktivitas adalah tingkat efiktivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas. 4. National Productivity Board, Singapore, menerangkan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah sikap mental untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan. 5. Sesuai dengan laporan Dewan Produktivitas Nasional (DPN) 1983, produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kualitas kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok serta hari ini. Dari berbagai pengertian di atas maka secara umum produktivitas mengadung pengertian perbandingan antara hasil (output) dengan sumber daya yang digunakan (input). (Zulian Yamit, 2005) Konsep prroduktivitas tersebut, dapat membimbing manajemen dalam mengukur peningkatan produktivitas dan keberhasilan sistem produksi. Peningkatan produktivitas adalah sangat mendukung pencapaian tujuan bisnis, yaitu menghasilkan tingkat profitabilitas dan produktivitas yang tinggi. Hubungan antara produktivitas dan profitabilitas dapat diperlihatkan dalam persamaan sebagai berikut : Atau, Atau, Atau, Faktor – Faktor Produksi di dalam perusahaan terdiri dari faktor-faktor seperti Alam, Modal, Tenaga kerja, dan Teknologi Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada. Jenis – Jenis Proses Produksi : 1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. 2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Definisi Manajemen Produksi Oleh Agus Ahyari : adalah Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.Oleh Sukanto : Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia,tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada. Tujuan Manajemen Produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan

Transcript of Produktivitas

Page 1: Produktivitas

Produktivitas

2.1 Definisi-Definisi Manajemen Operasi Dan Produksi

Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi

sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang

berwujud barang dan jasa.

Produsen adalah orang atau badan ataupun lembaga lain yang menghasilkan produk.

Produktivitas adalah keinginan dan upaya untuk selalu meningkatkan kualitas segala bidang. (Zulian Yamit, 2005) .

Beberapa produktivitas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menurut Organization For Economics and Development (OECD) memyatakan bahwa output adalah dibagi dengan

elemen produksi yang dimanfaatkan.

2. Menurut International Labor Organization (ILO) menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah

perbandingan antara elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja,

modal, dan organisasi.

3. Menurut European Produktivitas Agency (EPA) menyatakan bahwa produktivitas adalah tingkat efiktivitas

pemanfaatan setiap elemen produktivitas.

4. National Productivity Board, Singapore, menerangkan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah sikap mental

untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan.

5. Sesuai dengan laporan Dewan Produktivitas Nasional (DPN) 1983, produktivitas mengandung pengertian sikap

mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kualitas kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari

esok serta hari ini.

Dari berbagai pengertian di atas maka secara umum produktivitas mengadung pengertian perbandingan antara hasil

(output) dengan sumber daya yang digunakan (input). (Zulian Yamit, 2005)

Konsep prroduktivitas tersebut, dapat membimbing manajemen dalam mengukur peningkatan produktivitas dan

keberhasilan sistem produksi. Peningkatan produktivitas adalah sangat mendukung pencapaian tujuan bisnis, yaitu

menghasilkan tingkat profitabilitas dan produktivitas yang tinggi. Hubungan antara produktivitas dan profitabilitas

dapat diperlihatkan dalam persamaan sebagai berikut :

Atau,

Atau,

Atau,

Faktor – Faktor Produksi di dalam perusahaan terdiri dari faktor-faktor seperti Alam, Modal, Tenaga kerja, dan

Teknologi

Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan

memanfaatkan sumber yang ada.

Jenis – Jenis Proses Produksi :

1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari

bahan baku sampai menjadi barang jadi.

2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari

bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Definisi Manajemen Produksi Oleh Agus Ahyari : adalah Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.Oleh Sukanto :

Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti

manusia,tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.

Tujuan Manajemen Produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam

jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu .

2.2 Rasio Produktivitas

Secara teknis produktivitas merupakan suatu perbandingan antara output dengan input. Formulasi produktivitas

dapat dinyatakan senbagai berikut :

Page 2: Produktivitas

Ukuran produktivitas tidak sama dengan efisiensi, efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan penggunaan

input yang direncanakan dengan realisasi penggunaan masukan. Jika input yang sebenarnya digunakan makin

besar penghematannya, maka tingkat efisiensi semakin tinggi, tetapi semakin kecil input yang dapat dihemat, maka

makin rendah efisiensinya. Pengertian efisiensi ini lebih berorientasi pada input, sedang masalah output kurang

menjadi perhatian utama. (Zulian Yamit, 2005)

Efektivitas tidak sama dengan efisiensi, efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa

jauh target dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu. Jika prosentase target yang dicapai semakin besar,

maka semakin rendah tingkat efektivitas. Pengertian efektivitas lebih berorientasi pada output, sedangkan input

kurang diperhatikan. Artinya jika terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi juga meningkat. (Zulian Yamit,

2005)

Konsep lain yang berorientasi pada masukan, keluaran atau keduanya adalah kualitas, yaitu suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh spesifikasi, persyaratan dan harapan tetap dipenuhi. Disamping itu kualitas juga

berhubungan dengan proses produksi dan akan berpengaruh pula pada kualitas yang dicapai.

Secara skematis hubungan efisiensi, efektivitas, kualitas dan produktivitas dapat digambarkan sebagi berikut :

Gambar 1

Hubungan efisiensi, efektifitas, kualitas dan produktivitas

Input

Proses Produksi

Output

Efisiensi

Kualitas

Efektivitas

Produktivitas

Dari skeme tersebut terlihat bahwa produktivitas mencakup efisiensi, efektivitas dan kualitas. Efisiensi berorientasi

pada input. Dengan demikian produktivitas dapat diartikan dengan :

Bagi perusahaan produktivitas sangatlah penting, yaitu menghasilkan barang atau jasa yang lebih baik dengan biaya

per unit yang lebih rendah. Hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan, menunjang perkembangan

perusahaan, karena dengan peningkatan produktivitas perusahaan akan memperoleh keuntungan untuk investasi

baru. (Zulian Yamit, 2005)

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas adalah :

1. Human Factor  yang meliputi Kemampuan kerja dan Motivasi Kerja penting dalam pekerjaan, karena tenaga yang

terlatih dan terdidik sangat mempengaruhi produktivitas. Pemberian motovasi juga sangat penting seperti pemberian

gaji yang memadahi, waktu istirahat, insentif dan lembur.

2. Faktor  Teknologi : meliputi Size and capacity of plant, Product design and standardization, Timely supply of

materials and fuel, Rationalization and automation measures, Repairs and maintenance, Production planning and

control, Plant layout and location, Materials handling system, Inspection and quality control, Machinery and

equipment used, Research and development,  Inventory control.

3. Managerial factors berupa kompetensi manager yang menjalankan tugas dan komando.

4. Faktor Alam : iklim, geografis dll

5. Faktor Sosisologi: budaya pekerja, sikap kerja, etnis

6. Faktor politik: hukum, stabilitas pemerintahan

7. Faktor ekonomi : Pasar, fasilitas kredit, transportasi dan komunikasi dan lain lain.         

2.4 Macam Produktivitas

Terdapat berbagai macam produktivitas yang dapat dibedakan berdasarkan strata dan faktorial. Namun dalam

pembahasan ini akan difokuskan pada produktivitas faktorial, karena berkaitan dengan perusahaan atau

pengukurannya dan kegunaannya sangat penting bagi perusahaan.

Menurut Zulian Yamit (2005) Produktivitas berdasarkan faktorial ini dapat dibedakan antara lain :

Page 3: Produktivitas

1. Produktivitas Total (total factor produktivity)

Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk menghasilkan output. Formulasi

yang digunakan untuk menghitung produktivitas total, yaitu :

Produktivitas total dapat pula diukur dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :

2. Produktivitas Multi Faktor (multi factor productivity)

Menunjukkan produktivitas dari beberapa faktor yang digunakan untuk menghasilkan keluaran antara lain, modal dan

tenaga kerja. Formulasi yang dipakai adalah :

3. Produktivitas Parsial (partial productivity)

Menunjukkan produktivitas dari faktor-faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran.

Formulasinya :

atau,

atau,

Dari berbagai macam produktivitas faktorial dan rasio produktivitas di atas, hubungan faktor-faktor mempengaruhi

produktivitas dalam sistem suatu pabrik, dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 2

Produk-tivitas pabrik

Produk

Undang-Undang

Efektivitas sumber daya

Efisiensi Operasi

Pemanfaatan pabrik

Kapasitas Pabrik

Pelayanan Pabrik

Penggunaan Peralatan

Tingkat Teknologi

Kinerja Operasi

Operator

Manajer

R&D

Enginering

Pemeliharaan

Kebijakan Investasi

Undang-Undang

Kualitas bahan

Kualitas produk

Produk Mix

Sediaanbahan

Permintaan Produk

Modal

Energi

Hubungan faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dalam Pabrik

Sumber: Zulian Yamit,2007

2.5 Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan non manusia

dalam rangka mencapai tujuan tertentu. llmu teknik manajemen didasari oleh konsep bahan tugas manajer (orang

yang melaksanakan manajemen) yaitu untuk merancang dan mendukung pelaksanaan pekerjaan individu pada saat

kelompok, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen semakin dibutuhkan

setelah adanya pemisahan antara Rumah Tangga Kunsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP), dalam hal

Page 4: Produktivitas

ini adalah dua pihak yang paling membutuhkan, di mana konsumen dapat memenuhi kebutuhannya dengan

berbagai jenis barang yang disediakan produsen, dan produsen dapat menjual barang-barangnya yang betul-betul

dibutuhkan konsumen sesuai dengan selera, mode dan daya belinya.

Produksi yaitu suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan kegunaan suatu barang. Peningkatan atau

penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk atau

gabungan dari beberapa kegunaan tersebut. Untuk perusahaan-perusahaan saat ini cenderung dapat

menggabungkan beberapa kegunaan sekaligus suatu barang, baik kegunaan waktu, tempat, maupun kegunaan

bentuk. Hal ini diciptakan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen (berbeda-beda).

2.6 Fungsi Manajemen Produksi dan Sistem Produksi

Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan, Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya

Manusia (Staffing), pemberian motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus

dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan.

Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen

produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. lstilah-

istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses

produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.

Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu sama lain, dan bersama-sama

beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan

sub-sistem yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan rencana yang

memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output melalui proses produksi. Sedangkan sub-sistem

yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah: subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan

subsistem pengendalian.

2.7 Peralatan dan Proses Produksi

Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak

produk, baik dari segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan manusia. Peralatan produksi akan

mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi, yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain

yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.

Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari mesin yang bersifat umum atau mesin

serba guna (General Purpose Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan

pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian produk. Mesin yang bersifat khusus

(special purpose machines) yaitu mesin-mesin yang direncanakan untuk mngerjakan satu atau beberapa jenis

kegiatan yang sama.

Alasan diadakannya pembelian peralatan antara lain: peralatan baru diperlukan untuk memproduksi produk dan jasa

lebih hanya volume penjualan yang terus meningkat, peralatan yang ada telah usang, dan peralatan yang ada telah

memasuki masa aus serta harus diganti. Untuk memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei

terlebih dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu: pertama tahap pemakaian (penyaringan teknologi) yang

meliputi kapasitas, kedua perhitungan biaya atau analisis ekonomi yang akan menentukan sejumlah alternatif teknis

yang dipilih.

2.8 Proses Produksi

Proses produksi yaitu suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang

atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Adapun

jenis proses produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses produksi terus menerus

(Continuous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (Intermittent Process). Sedangkan jenis proses

produksi yang didasarkan atas kepentingan yang berbeda, maka jenis proses produksi terdiri dari proses produksi

menurut wujudnya dan proses produksi menurut pengawasan proses produksi yang bersangkutan.

Perencanaan produksi merupakan penentuan tujuan pokok (tujuan utama) organisasi beserta cara-cara untuk

mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah pokok perencanaan terdiri dari; menetukan tujuan yang akan dicapai,

menentukan kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai, menentukan faktor-faktor

Page 5: Produktivitas

yang mendukung atau menghambat tercapainya tujuan tersebut dan merumuskan kegiatan yang harus

dilaksanakan. Kegiatan produksi dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu; Pendekatan perkembangan

yang menguntungkan (Profitable Growth Approach), Pendekatan SWOT (Strenghth, Weakness, Opportunity and

Threathment) dan Pendekatan Sistem.

2.9 Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas sangat bermanfaat bagi perusahaan, namun masih banyak perusahaan yang belum

melakukan pengukuran produktivitas secara intensif.

Dalam hal ini terdapat metode Pengukuran dari Produktivitas adalah dengan Model Nilai Tambah (value Added

model) dengan 2 metode pengukuran (Zulian Yamit, 2005), yaitu :

a) Metode Pengurangan

b) Metode Penambahan

Berdasarkan ukuran nilai tambah tersebut, dapat dihitung berapa rasio produktivitas. Kecenderungan produktivitas

dalam beberapa periode dapat diketahui dengan cara menghitung indeks produktivitas. Total Indeks Produktivitas

(TIP) dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

Total indeks produktivitas ini mampu mengukur seberapa besar produktivitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Total

Indeks Produktivitas merupakan perekembangan dari rasio-rasio produktivitas yang ada.

2.10 Kerangka Pikir

Kerangka pikir penelitian merupakan pendayagunaan atau model atau pola pikir yang dapat menggambarkan

berbagai variabel dengan variabel yang lain sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya. Kerangka

pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka pemikiran dari Metode Nilai Lebih.

Kerangka pikir dalam penelitian ini secara singkat dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3

Kerangka Pikir Pengukuran Produktivitas

Dengan Pendekatan Nilai Tambah

Perusda Percetakan Kota Semarang

Output :

- hasil Penjualan (Rp)

Input :

- Bahan Baku/Kertas (Rp/Lb/eks)

- Persediaan Kertas (lb/eks)

- Tenaga Kerja (Rp/Orang)

- Mesin (Penyusutan (Rp))

- Investasi/Modal (Rp)

Produktivitas

Index Produktivitas = Output/Input

- Interpretasi

- Hasil Analisis

- Implikasi Manajerial

Sumber Zulian Zamit, 2005

Meskipun banyak cara untuk mengukur produktivitas, namun penggunaan berbagai metode adalah untuk memenuhi

kebutuhan penelitian dan berlaku umum atau universal. Dengan menggunakan metode ini diharapkan pengukuran

produktivitas adalah akurat dan tepat sesuai kebutuhan baik teori maupun di lapangan.

2.11 Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian ini adalah :

1. Produktivitas adalah suatu perbandingan dari output (penjualan atau penerimaan ) dengan Input (biaya-biaya yang

digunakan dalam produksi) dalam hal ini adalah biaya-biaya yang dibutuhkan dalam produksi percetakan atau offset

pada Perusda Percetakan Kota Semarang .

2. Penjualan adalah hasil dari penjualan seluruh hasil kegiatan produksi bulanan, yang berwujud barang konsumen

Page 6: Produktivitas

atau pelanggan dalam ini berupa hasil percetakan atau barang cetakan seperti buku, kertas cetakan, majalah,

buletin, kop surat, dll, yang dihasilkan dari Perusda Percetakan Kota Semarang.

3. Input/biaya-biaya adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional tenaga kerja, biaya bahan

baku yaitu pembelian kertas untuk produksi dan persediaan, besarnya penyusutan mesin, investasi/total aset/modal

yang harus dikeluarkan tiap periode. Dalam hal ini biaya-biaya tiap bulan yang harus dikeluarkan oleh Perusda

Percetakan Kota Semarang.

4. Total Index Produktivitas adalah merupakan rasio dari nilai penjualan dan biaya tenaga kerja, ditambah bahan

baku, ditambah, pelayanan, ditambah penyusutan dan ditambah investasi dari Perusda Percetakan Kota Semarang.

5. Interpretasi adalah mengambil sebuah pemahaman terhadap ukuran produktifitas atas kesimpulan yang diperoleh

dengan pengukuran produktifitas, secara matematis maupun ekonomis. Dalam Produktifitas dari Perusda Percetakan

Kota Semarang.

6. Analisis adalah menganalisis secara ekonomis dan teknis produktivitas Perusda Percetakan Kota Semarang.

Apakah dapat dinilai produktif ataupun tidak produktif penggunaan sumber daya yang ada.

7. Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas,

efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang digunakan oleh Perusda Percetakan kota Semarang. Penerapan

Manajemen Mutu Produksi, Kualitas Sumber Daya Manusia, Perawataan atau Maintenance dari Mesin-Mesin yang

digunakan oleh Perusda Percetakan Kota Semarang.