PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG...

129
PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : TRY PRASETYO KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Transcript of PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG...

Page 1: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO

DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

TRY PRASETYO

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 3: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 4: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

LEMBAR PERNYATAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Juni 2011

Try Prasetyo

Page 5: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

i

ABSTRAK

Try Prasetyo (107046101971), “Produk Pembiayaan Warung Mikro

Di Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua”, Skripsi, Konsentrasi

Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syriah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada tahun 2011

untuk mengetahui konsep dan aplikasi produk pembiayaan Warung Mikro di

Bank Syariah Mandiri pada kurun waktu 2010-2011. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kesesuaian antara konsep aplikasi dari produk pembiayaan

Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri. Selain itu penelitian ini juga melakukan

analisa matrik SWOT terhadap produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank

Syariah Mandiri. Setelah melakukan analisa terhadap produk tersebut, maka

selanjutnya penulis membuat rancangan strategi dalam rangka peningkatan

produk Pembiayaan Warung Mikro.

Pada penelitian ini diketahui bahwasannya Aplilasi akad jual beli

murabahah pada produk pembiayaan warung mikro dilakukan sebelum barang

secara prinsip menjadi milik bank. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan ketentuan

Fatwa MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 (26 Dzulhijah 1420

H) yang menetapkan bahwa jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk

membeli barang dari pihak ketiga, maka akad jual beli murabahah harus dilakukan

setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

Kata Kunci: Konsep, Aplikasi, Pembiayaan.

Page 6: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

pemimpin umat, Rasulullah saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan

seluruh umatnya.

Alhamdulillah, akhirnya penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK

SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA” dengan baik.

Tentunya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Sebagai manusia biasa, tentunya

penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Untuk itu, kiranya

pembaca dapat memaklumi atas keterbatasan dan kekurangan yang ada pada

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa sejak awal penulisan skripsi ini banyak pihak

yang telah membantu dan memberi dukungan secara moril maupun materil hingga

terselesaikan skripsi ini dengan baik. Perjalanan studi penulis dari awal hingga

akhir, tidak ada yang sukses dilalui sendiri. Dibalik keberhasilan selalu ada

kebersamaan yang memberikan semangat, motivasi, bimbingan serta doa. Untuk

itu, tak lupa pada kesempatan ini penulis secara khusus ingin menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Page 7: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

iii

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. H. M.

Amin Suma, SH., MA., MM.

2. Kepala Program Studi Muamalat Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag yang senantiasa

meluangkan waktunya di tengah kesibukannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Ibu Dr. Nur Hasanah, M.Ag dan Bapak Mu’min Rauf, M.Ag sebagai dosen

pembimbing yang telah sabar membimbing penulis ditengah kesibukannya

dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.

4. Segenap Dosen Pengajar dan Civitas Akademika Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Program Studi

Muamalat tempat penulis melakukan studi.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan

kasih sayang tanpa rasa lelah hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Kepada adik-adikku Agnesia Putri dan Sarah Monica dan kakakku Iis

Maryani terima kasih atas dukungan dan motivasi kalian.

6. Kepada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Depok Kelapa Dua,

khususnya Bapak Fitra Mizan yang telah membantu penulis sehingga dapat

memperoleh data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini.

7. Teman-teman PS C 2007, terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya

selama 4 tahun ini kita saling mengenal dan menjalin persahabatan yang tidak

akan pernah terlupakan.

Page 8: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

iv

8. Teman-teman seperjuangan LiSEnSi, khususnya kepengurusan tahun 2010

(Fitoy, Didin, Amel, Bimo, Mawaddah) yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu. Lanjutkan perjuangan Kawan!

9. Sahabat karibku Shafitranata, Rifki, Didin, Fahmi, Fitoy, Hadi,Wahyu, Fikri,

Lisan, Brader Irfan dan Aan. Terima kasih atas kebaikan, dukungan dan

semangat kalian. Semoga persahabatan kita tidak akan pernah putus

meskipun tidak bersama lagi.

10. Seluruh Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Jakarta yang telah banyak membantu dalam mendapatkan buku-

buku atau referensi lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini.

11. Seluruh Keluarga Besar yang telah mendukung dan memotivasi penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

12. Semua pihak yang ikut serta membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis tuliskan satu persatu.

Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan

penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga kebaikan yang

telah diberikan dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT. Penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua, amin.

Jakarta, 20 Juni 2011

Try Prasetyo

Page 9: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian … ................................................ 6

D. Review Studi Terdahulu …………………………………… ....... 7

E. Objek Penelitian ……………………………………………. ...... 10

F. Metode Penelitian …………………………………..………. ...... 11

G. Sistematika Penulisan ……………………………………… ....... 14

BAB II PEMBIAYAAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN UMKM DI

INDONESIA

A. Pembiayaan Dalam Perspektif Islam

1. Pengertian Pembiayaan .................................................... 16

2. Penilaian Pemberian Pembiayaan .................................... 20

3. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan ..................................... 21

4. Akad-Akad Pembiayaan Syariah ...................................... 23

Page 10: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

vi

B. UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Indonesia

1. Pengertian UMKM ............................................................ 30

2. Karakteristik UMKM ....................................................... 36

3. Profil UMKM di Indonesia .............................................. 41

C. Peranan Pembiayaan Bank Syariah Terhadap Perkembangan

UMKM di Indonesia ................................................................. 43

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG

DEPOK KELAPA DUA

A. Profil Perusahaaan ................................................................... 46

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ................................... 47

C. Visi, Misi, Budaya Perusahaan dan Prinsip Operasional

Bank Syariah Mandiri

1. Visi dan Misi ....................................................................... 50

2. Budaya Perusahaan ............................................................. 51

3. Prinsip Operasional ............................................................. 52

D. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri ............................. 53

E. Produk-Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Cabang

Depok Kelapa Dua .................................................................. 58

BAB IV APLIKASI PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI

BANK SYARIAH MANDIRI

A. Konsep Murabahah ................................................................. 59

Page 11: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

vii

B. Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah

Mandiri .................................................................................... 63

1. Prosedur Umum Pembiayaan Warung Mikro .................. 68

2. Tahap Pengajuan Pembiayaan .......................................... 71

3. Aplikasi Pembiayaan Warung Mikro Dari Perspektif

Nasabah ............................................................................ 74

C. Analisa Matrik SWOT Produk Pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri............................................................... 76

D. Rancangan Strategi Peningkatan Pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri .............................................................. 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 84

B. Saran ........................................................................................ 86

DAFATAR PUSTAKA ................................................................................. 88

LAMPIRAN ................................................................................................... 91

Page 12: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 ............................................................................................. 55

2. Gambar 3.2 ............................................................................................. 57

3. Gambar 4.1 ............................................................................................. 62

4. Gambar 4.2 ............................................................................................. 66

5. Gambar 4.3 ............................................................................................. 69

6. Gambar 4.4 ............................................................................................. 74

7. Gambar 4.5 ............................................................................................. 75

Page 13: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 .................................................................................................. 8

2. Tabel 2.1 .................................................................................................. 19

3. Tabel 2.2 .................................................................................................. 34

4. Tabel 2.3 .................................................................................................. 35

5. Tabel 4.1 .................................................................................................. 80

Page 14: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan selalu dituntut untuk lebih perduli terhadap UMKM sebagai

pasar potensial dalam penyaluran kreditnya. Di lain pihak perbankan sendiri

masih menghadapi sejumlah persoalan yang juga harus segera diselesaikan.1

Berbagai kebijakan dan peraturan telah dikeluarkan pemerintah agar perbankan

lebih berorientasi kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Program-

program pengembangan UMKM seperti penyediaan kredit likuiditas (KL),

keharusan memiliki portfolio kredit usaha kecil (KUK) sebesar 25 persen, serta

pencantuman komponen KUK dalam laporan keuangan, merupakan salah satu

bukti pentingnya keperdulian bank terhadap UMKM.

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang tangguh

dalam menghadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang diikuti oleh

krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya, ditemukan suatu kenyataan bahwa

ketahanan perekonomian nasional sesungguhnya ditopang oleh UMKM.2 Oleh

karena itu upaya untuk terus memberdayaan UMKM merupakan tantangan yang

harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan pembiayaan melalui perbankan.

1 K.H. Ma’ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. I, (Jakarta: LeKAS, 2007),

h.134. 2 “Tak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27 November 2008.

Page 15: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

2

Belum lama ini BI kembali mengeluarkan kebijakan baru mengenai

KUK. Dalam ketentuan tersebut antara lain menyangkut plafon kredit untuk

usaha kecil maksimal Rp 500 juta; dan bank wajib menyantumkan jumlah kredit

untuk usaha kecil, dalam publikasi laporan keuangannya.3 Menyusul ketentuan

BI tersebut, kini sudah ada undang-undang yang mengatur usaha mikro kecil dan

menengah, yaitu Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah.

Pada intinya, semua kebijakan itu menekankan perlunya perbankan

memperhatikan usaha kecil. Akan tetapi yang menjadi persoalan bagi perbankan

adalah di tengah ketatnya peraturan yang menghendaki agar perbankan

beroperasi menurut prinsip perbankan yang sehat akan menemui kendala

manakala dihadapkan dengan kondisi usaha kecil yang belum diberdayakan.

Masalah persyaratan teknis bank merupakan persoalan lama yang terus dihadapi

oleh perbankan maupun UMKM. Bagi bank, prinsip-prinsip perkreditan yang

sehat mengharuskan setiap pembiayaan harus memenuhi standar teknis seperti

kelayakan peminjam, kelayakan hukum, kelayakan bisnis, kelayakan keuangan,

dan kelayakan jaminan.

Penerapan standar kelayakan tersebut mau tidak mau akan diterapkan

oleh bank karena selain hal tersebut merupakan keharusan, bank pun

mengharapkan jaminan keamanan atas dana masyarakat yang telah dihimpun,

3 Peraturan Bank Indonesia nomor 13/11/PBI/2011 tentang Pencabutan atas PBI Nomor

3/2/PBI/2001 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

3/9/BKR perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemberiaan Kredit Usaha Kecil

Page 16: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

3

serta harapan mendapatkan return yang optimal. Sementara pada sisi lain,

standar-standar tersebut masih menjadi masalah klasik bagi UMKM dan belum

terbenahi secara optimal.

Pembangunan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir menargetkan

penurunan pengangguran dari 9,7% tahun 2004 menjadi 5,1% tahun 2009 yang

disertai pengentasan kemiskinan dari 16,6% tahun 2004 menjadi 8,2% tahun

2009. Salah satu dari “Triple Strategy” pemerintah untuk mencapai sasaran

tersebut adalah dengan menggerakkan sektor riil yang komponennya didominasi

oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) hingga 99,9%. Secara lebih

rinci, UMKM mengambil peran yang sangat strategis dalam menggerakkan

aktivitas perekonomian Indonesia dengan menyediakan 99,5% kesempatan kerja

penduduk yang memproduksi 57 % kebutuhan barang dan jasa nasional. Devisa

negara sebesar 19% volume ekspor merupakan hasil produksi UMKM serta

kontribusi 2-4% pertumbuhan nasional yang disumbangkan oleh UMKM.4

Walaupun menempati fondasi struktur ekonomi Indonesia dan menjadi

motor penggerak pembangunan ekonomi, tetapi dukungan modal yang diterima

UMKM masih minimal. Dengan keadaan seperti itu, bantuan berupa keuangan,

teknologi, dan manajemen untuk pembangunan kemampuan institusi sangat

mereka butuhkan. Satu hal yang sulit ditemui saat ini, pada UMKM, adalah

komitmen dan kepedulian mereka terhadap moralitas. Di saat para pengusaha

4 Bappenas, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, Artikel Diakses

pada 15 April 2011 dari http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7642/

Page 17: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

4

besar dan konglomerat ramai-ramai melakukan segala jenis kejahatan bisnis yang

melanggar hukum, orang-orang yang bergerak di bidang UMKM tetap berpegang

teguh pada etika bisnis dan moralitas.

Dengan memandang urgensi dan kontribusi UMKM terhadap

pembangunan ekonomi bangsa, maka sudah sewajarnya industri perbankan

syariah melakukan reorientasi ke sektor riil dengan memfokuskan pemberdayaan

kepada pengusaha UMKM. Salah satu target pencapaian sistem perbankan

syariah nasional yang tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia

adalah memiliki peran signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta

mampu melakukan perbaikan kesejahteraan rakyat. Sekaligus berdasarkan nilai-

nilai syariah, visi pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah

“Terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi

prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui

kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil (share-based financing) dan transaksi

riil dalam kerangka keadilan, tolong-menolong dan menuju kebaikan guna

mencapai kemashlahatan masyarakat.”5

Beberapa hal yang dapat disediakan oleh Bank Syariah untuk UMKM,

kaitannya dengan pencapaian target dan visi di atas, antara lain: Pertama, produk

alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk utama. Produk-produk

dengan sistem profit and loss sharing yang berparadigma kemitraan sangat tepat

5 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005),

h.37.

Page 18: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

5

untuk memberdayakan UMKM. Kedua, pengelolaan bisnis berdasarkan moral

dan transaksi sesuai dengan prinsip syariah. Keungggulan ini cocok dengan

karakteristik orang-orang yang bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan

tetap berpegang teguh pada etika bisnis dan moralitas. Ketiga, mengelola dan

memiliki akses kepada dana-dana di voluntary sector. Hal ini sangat sesuai

dengan komitmen Bank Syariah yang peduli dengan pengembangan UMKM

sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan melalui instrumen Ekonomi Islam

(Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf).6

Dari paparan latar belakang di atas penulis tertarik mengangkat

permasalahan yang berkaitan dengan produk pembiayaan usaha mikro yang

dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri. Nama dari produk tersebut ialah BSM

Warung Mikro. Maka judul yang akan diangkat oleh penulis ialah “Produk

Pembiayaan Warung Mikro Di Bank Syariah Mandiri Cabang Depok

Kelapa Dua”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di Divisi Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok Kelapa Dua untuk mengetahui Konsep dan Aplikasi produk

Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa

Dua. Penelitian ini dilakukan pada aplikasi Pembiayaan Warung Mikro tahun

6 Muhammad, Bank Syariah: Problem dn Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2005), h.128.

Page 19: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

6

2010-2011 dengan segmentasi usaha mikro dan kecil (memiliki aset tidak lebih

dari Rp500 juta).

2. Perumusan Masalah

Dari rumusan persoalan di atas, tulisan ini akan difokuskan pada

pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana konsep dan aplikasi dari produk Pembiayaan Warung Mikro

yang ada di Bank Syariah Mandiri?

2. Bagaimana analisa matrik SWOT dari produk Pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri?

3. Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengembangkan produk

Pembiayaan Warung Mikro?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh penulis

diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini,

diantaranya:

1. Untuk mengetahui konsep dan aplikasi pembiayaan warung mikro di Bank

Syariah Mandiri.

2. Untuk mengetahui hasil analisa matrik SWOT terhadap produk Pembiayaan

Warung Mikro dari Bank Syariah Mandiri.

3. Untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan dalam mengembangkan

produk Pembiayaan Warung Mikro.

Page 20: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

7

Sejalan dengan tujuan penelitian maka penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi peneliti, civitas akademika, institusi terkait dan para pejuang

ekonomi syariah. Bagi peneliti, yang sedang menekuni kuliah di bidang

perbankan syariah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN

Jakarta), melalui penelitian ini akan semakin memperkaya dan memperdalam

wawasan peneliti tentang produk-produk yang ada di bank syariah. Sementara

bagi kalangan civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat menambah

informasi dan menumbuhkan minat segenap civitas akademika untuk mengkaji

produk-produk lainnya yang ada di bank syariah.

Bagi institusi terkait diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi

sumbangan yang konstruktif, sehingga bisa semakin mengembangkan produk

pembiayaan warung mikro untuk menyejahterakan masyarakat. Bagi masyarakat

umum tentunya penelitian ini bisa menjadi tambahan informasi dan wawasan

mengenai produk pembiayaan usaha mikro secara syariah dan juga sebagai

media sosialisasi sehingga produk ini dapat dipahami oleh masyarakat luas.

D. Review studi Terdahulu

Sebelumnya ada beberapa penelitian skripsi yang membahas produk-

produk yang ada pada bank syariah baik itu yang bersifat kualitatif maupun yang

bersifat kuantitatif. Terdapat beberapa penelitian yang dapat menunjang dan

dapat membantu untuk menyempurnakan hasi penelitian kali ini, dimana terdapat

perbedaan didalamnya. Hasil penelitian sebelumnya dan perbedaan dengan

penelitian yang akan diteliti oleh penulis dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Page 21: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

8

Tabel 1.1

No. Penulis, Judul, Tahun Isi Penelitian Perbedaan

1.

2.

Penulis: Ahmad Syukri

Judul: “Analisis Produk

Pembiayaan Kepemilikan

Rumah BNI IB Griya”.

Skripsi S1, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah,

2008.

Penulis: Ahmad Fauki

Judul: “Konsep dan

Aplikasi Pembiayaan Ar-

Rahn Usaha Mikro Pada

Penelitian empiris tahun

2010 yang bertujuan untuk

mengetahui praktek dan

mekanisme pembiayaan

KPR BNI iB Griya pada

BNI Syariah dan

mengetahui hasil analisa

Kekuatan (Strength),

Kelemahan (Weakness),

Peluang (Opportunity) dan

Ancaman (Threats)

terhadap produk ini .

Membahas tentang

bagaimana konsep dan

aplikasi pembiayaan Ar-

Rahn Usaha Mikro

Perbedaan dengan

penelitian yang akan

dilakukan penulis yaitu

terletak pada produk yang

menjadi obyek penelititan

dan fokus penelitian.

Penelitian yang dilakukan

penulis bersifat dekriptif

analisis yang terfokus

pada kesesuaian antara

konsep dan aplikasi pada

produk Pembiayaan

Warung Mikro di Bank

Syariah Mandiri.

Perbedaan dengan

penelitian yang akan

dilakukan oleh penulis

terletak pada produk dan

Page 22: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

9

3.

Pegadaian Syariah.”

Skripsi S1, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah,

2008.

Penulis: Rizky Armis

Maulana

Judul: “Analisa Produk

Tabungan Rencana

Bukopin Syariah Serta

Pengaruhnya Terhadap

(ARRUM) yang dilakukan

oleh Pegadaian Syariah

Cabang Dewi Sartika,

serta faktor-faktor yang

menjadi pendorong dan

penghambat dalam produk

ini.

Penelitian kuantitatif yang

membahas mengenai

produk Tabungan Rencana

Bukopin Syariah ,

Pengaruhnya terhadap

Perolehan Dana Pihak

tujuan penelititan.

Peneltian yang akan

dilakukan oleh penulis

untuk mengetahui

kesesuaian antara konsep

dan aplikasi dari Produk

Pembiayaan Warung

Mikro di Bank Syariah

Mandiri. Selain itu

menulis juga melakukan

analisa matrik SWOT

terhadap produk yang

menjadi obyek yang

diteliti.

Perbedaan dengan

penelitian yang akan

dilakukan oleh penulis

terletak pada jenis

peneltian, obyek penelitian

dan fokus dari penelitian.

Page 23: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

10

Perolehan Dana Pihak

Ketiga Pada Bank

Bukopin Syariah

Jakarta”. Skripsi S1,

Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif

Hidayatullah, 2010.

Ketiga pada Bank Bukopin

Syariah dan Komposisi

kontribusi pengaruh

produk Tabungan Rencana

Bukopin Syariah Terhadap

Perolehan Dana Pihak

Ketiga pada Bank Bukopin

Syariah

Penetian yang akan

dilakukan oleh penulis

bersifat kualitatif. Yang

menjadi obyek penelitian

ialah produk Pembiayaan

Warung Mikro dari Bank

Syariah Mandiri dengan

fokus mengetahui

kesesuaian antara konsep

dan aplikasi dari produk

tersebut.

E. Obyek Penelitian

Permasalahan utama dari penelitian ini adalah mengenai konsep dan

aplikasi produk BSM Warung Mikro yang merupakan salah satu produk

alternatif pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Masalah ini menarik untuk

dingakat karena merupakan salah satu produk alternatif yang tidak semua Bank

Syariah memilikinya. Selain itu dalam penelitian ini juga akan dibahas mengenai

kelebihan dan kelemahan dari produk BSM Warung Mikro ini.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Depok Kelapa Dua. Adapun lokasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Page 24: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

11

Depok Kelapa Dua terletak di Komplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B &

9C, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.16951. Tempat ini dipilih karena menyediakan

layanan produk BSM Warung Mikro yang merupkan obyek utama dari penelitian

ini. Pada penelitian ini juga dilakukan wawancara terhadap nasabah pembiayaan

warung mikro yang bergerak di sektor usaha mikro dan kecil (aset tidak lebih

dari Rp 500 juta) dengan jumlah pembiayaan mulai Rp 2 juta sampai dengan Rp

100 juta.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Secara keseluruhan jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini adalah penelitian kualitatif, yaitu pendekatan yang tidak

mengadakan penghitungan matematis, statistik dan lain sebagainya,

melainkan menggunakan penekanan ilmiah7 atau penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dicapai dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi. Bilamana

terdapat ilustrasi yang mengarah pada perhitungan yang berbentuk angka-

angka (kuantitatif), maka hal itu dimaksudkan hanya untuk mempertajam

analisa dan menguatkan argumentasi penelitian.

2. Jenis Data dan Sumber Data

7 Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. VIII, (Bandung: PT remaja Rosda

Karya, 1997), h.6.

Page 25: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

12

Dalam penyusunan skripsi ini, penullis menggunakan jenis data

kualitatif yaitu berupa kata-kata atau gambar bukan angka-angka, kalaupun

ada angka-angka sifatnya hanya sebagai penunjang.8 Serta menggunakan

sumber data yaitu :

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pihak-pihak yang

bersangkutan, serta dokumentasi atau arsip perusahaan.

b. Data Sekunder

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan

seperti buku-buku karya tulis berupa makalah, koran, majalah, artikel, jurnal

serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 9

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari

data-data atau bahan-bahan dari berbagai daftar kesusastraan yang ada.

Dengan cara membaca, mempelajari, mencatat, dan merangkum teori-teori

yang ada kaitannya dengan masalah pokok pembahasan melalui buku-buku,

8 Sudarman Danim, Menjadi Peneliti Kuaitatif, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h.51.

9 Sutrisno Hadi, Motodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), h. 132.

Page 26: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

13

skripsi terdahulu, majalah, surat kabar, artikel, buletin, brosur, internet dan

media lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena

yang diselidiki. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan terhadap

aplikasi dari produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok Kelapa Dua.

c. Interview/Wawancara

Interview merupakan cara yang digunakan dengan tujuan mendapatkan

keterangan secara lisan dari pihak yang bersangkutan secara sistematis dan

berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada penelitian ini penulis melakukan

wawancara dengan Pejabat Analis Pembiayaan Warung Mikro di Bank

Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua.

4. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode Analisis

Deskriptif. Analisis deskriptif yaitu suatu teknik analisa data dimana penulis

membaca, mempelajari, memahami dan kemudian menguraikan semua data

yang diperoleh lalu membuat analisa-analisa komprehensif sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan menggunakan metode

Page 27: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

14

analisis ini maka selanjutnya penulis akan menjelaskan secara komrehensif

semua data yang diperoleh dalam skripsi ini.10

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah

menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan sripsi ini dirancang secara sederhana dengan mengacu pada

buku pedoman penulisan skripsi fakultas syariah dan hukum Universitas islam

negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet.1.2007.

Untuk menjembatani kebutuhan tulisan dan memperoleh suatu

pemahaman dari karya tulis secara total, salah satunya terletak pada

penyajiannya, sistematiskah atau tidak. Untuk mempermudah dan memperjelas

penyusunan skripsi ini, maka secara sistematis penulis membagi skripsi ini

kedalam lima bab dengan sub-sub sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, yang berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusasan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

Bab II Perspektif Teoritis, yang berisi tentang pembahasan teori

pembiayaan dalam perspektif islam yang mencakup pengertian

10

Sutrisno Hadi, Motodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), h. 134.

Page 28: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

15

pembiayaan, konsep pembiayaan murabahah, konsep

pembiayaan ijarah, penilaian pemberian pembiayaan, tujuan

dan manfaat pembiayaan serta akad-akad pembiayaan.

Selanjutnya teori mengenai UMKM (usaha mikro, kecil dan

menengah) di Indonesia yang mencakup pengertian,

karakteristik serta profil UMKM di Indonesia.

Bab III Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri, yang berisi

tentang latar belakang sejarah berdirinya, visi dan misi, logo

perusahaan, stuktur organisasi serta produk-produk yang ada di

Bank Syariah Mandiri cabang Depok Kelapa Dua.

Bab IV Analisis Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri, yang berisi pembahasan mengenai mekanisme

pelaksanaan pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah

Mandiri. Selanjutnya pembahasan mengenai keunggulan dan

kelemahan produk pembiayaan warung mikro di Bank Syariah

Mandiri.

Bab V PENUTUP, merupakan bagian akhir dari penulisan yang

merupakan jawaban ringkas dari permasalahan yang dibahas

yang tertuang dalam kesimpulan dan saran.

Page 29: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

16

BAB II

PEMBIAYAAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN UMKM DI

INDONESIA

A. Pembiayaan Dalam Perspektif Islam

1. Pengertian Pembiayaan

Definisi tentang pembiayaan yaitu: pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.1 Pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan hal itu berupa:

a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna‟;

d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank

Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

1 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP. AMN YKPN,

2002), h. 17

Page 30: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

17

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa

imbalan, atau bagi hasil.2

Sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang/tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

pesetujuan/kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan yang

dipersamakan dengan kredit berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi hasil.3

Pembiayaan dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya aktiva produktif,

menurut ketentuan Bank Indonesia adalah penanaman dana bank syariah baik

dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh,

surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal

sementara, komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif serta

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).4

Dalam aktivitas pembiayaan, bank syariah akan menjalankan dengan

berbagai teknik dan metode yang penerapannya tergantung pada tujuan dan

aktifitas nasabah penerima pembiayaan. Mekanisme pebankan syariah yang

berdasarkan prinsip mitra usaha, adalah bebas bunga. Oleh karena itu,

2 UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Syariah, Pasal 1 ayat 25 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-

undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. (Pasal 1, ayat 12) 4 Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003

Page 31: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

18

masalah membayarkan bunga kepada kepada debitur atau pembebanan bunga

kepada nasabah pembiayaan tidak akan timbul.

Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank

berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank

berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan,

bagi bank berdasarkan prinsip konvensional, keuntungan diperoleh melalui

bunga. Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip syariah berupa

imbalan/bagi hasil. Perbedaan lainnya terdiri dari analisis pemberian

pembiayaan (kredit) beserta persyaratannya.5

5 Kashmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.72-73.

Page 32: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

19

Tabel 2.1

Tabel Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil6

BAGI HASIL BUNGA

a) Penentuan besarnya rasio/nisbah

bagi hasil dibuat pada waktu

akad dengan berpedoman pada

kemungkinan untung rugi.

a. Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asusmsi harus

selalu untung.

b) Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan jumlah

keuntungan yang diperoleh.

b. Besarnya persentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang

dipinjamkan.

c) Bagi hasil bergantung pada

keuntungan proyek yang

dijalankan. Bila usaha merugi,

kerugian ditanggung bersama

kedua belah pihak.

c. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi.

d. Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

e. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

keuntungan berlipat atau keadaan

ekonomi sedang “booming”.

f. Tidak ada yang meragukan

keabsaha bagi hasil.

g. Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam) oleh

semua agama, termasuk Islam.

6 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h.61.

Page 33: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

20

2. Penilaian Pemberian Pembiayaan

Ada beberapa syarat penilaian pembiayaan yang sering dilakukan, di

antaranya dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan. Analisis 5C

dan 7P memiliki hubungan yang erat dimana analisis 7C merupakan

penjelasan dari analisis 5C.

Syarat pemberian pembiayaan dengan analisis 5C:7

1) Character (Karakter/Akhlak)

Karakter dapat terlihat dari interaksi kehidupan seseorang dengan

keluarga dan tetangganya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai

karakter seseorang biasanya dilakukan dengan bertanya kepada tokoh

masyarakat setempat maupun para tetangga calon penerima pembiayaan.

2) Condition of economi (Kondisi usaha)

Usaha yang dijalankan oleh calon penerima pembiayaan harus baik,

dalam arti mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, menutupi

biaya operasional usaha dan kelebihan dari hasil dari hasil usaha dapat

menjadi modal usaha untuk lebih berkembang lagi. Jika kelak mendapat

pembiayaan, maka diharapkan usaha tersebut dapat tumbuh lebih baik

dan akhirnya mampu melunasi kewajibannya.

3) Capacity (Kemampuan manajerial)

Calon peneriama pembiayaan harus mempunyai kemampuan manajerial

yang baik, handal dan tangguh dalam menjalankan usahanya. Biasanya

7 Kasmir, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).

Page 34: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

21

seorang wirausahawan sudah dapat mengatasi permasalahan yang

mungkin timbul dari usahanya apabila sudah berjalan minimal dua tahun.

4) Capital (Modal)

Calon penerima pembiayaan harus mampu mengatur keuangannya

dengan baik, dalam hal ini seoarang pengusaha harus mampu

menyisihkan sebagian keuntungan usahanya untuk menambah modal

sehingga skala usahanya dapat ditingkatkan. Satu hal yang perlu

diwaspadai adalah apabila usaha calon penerima pembiayaan yang

sebagian struktur permodalannya berasal dari luar (bukan modal sendiri),

maka hal ini akan menimbulkan kerawanan pembiayaan bermasalah.

5) Collateral (Jaminan)

Petugas pembiayaan harus dapat menganalisis usaha calon anggota

pembiayaan dimana sumber utama pelunasan pembiayaan nantinya

dibayarkan dari hasil keuntungan usahanya. Untuk mengatasi

kemungkinan sulitnya pembayaran kembali dana pembiayaan maka perlu

diadakannya jaminan. Fungsi dari jaminan tersebut pertama, sebagai

pengganti pelunasan pembiayaan jika penerima pembiayaan sudah tidak

mampu melunasi pembiayaan. Kedua, sebagai pelunasan pembiayaan

jika penerima pembiayaan melakukan wanprestasi.

3. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan

Pemberian suatu fasilitas pembiayaan mempunyai tujuan tertentu

dan tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan

utama dari pemberian suatu pembiayaan antara lain:

Page 35: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

22

1. Mencari keuntungan yaitu untuk memperoleh return ditambah laba

dari pemberian pembiayaan tersebut. Hasil tersebut terutama dalam

bentuk bagi hasil atau margin yang diterima oleh bank sebagai balas

jasa dan biaya administrasi pembiayaan yang diberikan kepada

nasabah.

2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana

investasi maupun untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah agar semakin banyak pembiayaan yang

diberikan oleh pihak perbankan, mengingat semakin banyak

pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat akan maka akan

berdampak kepada pertumbuhan di berbagai sektor.8

Dilihat dari tujuan diatas, maka dapat dikatakan bahwa pemberian

suatu pembiayaan tidak hanya menguntungkan bagi satu pihak saja yaitu

pihak yang diberikan pembiayaan, melainkan juga menguntungkan pihak

yang memberikan pembiayaan.

Manfaat pembiayaan ditinjau dari berbagai segi:

1. Kepentingan Debitur

a. Memungkinkan untuk memperluas dan mengembangkan usahanya.

b. Jangka waktu pembiayaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dana debitur, untuk pembiayaan investasi dapat disesuaikan dengan

kapasitas usaha yang bersangkutan, dan untuk pembiayaan modal

kerja dapat diperpenjang berulang-ulang.

8 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.96.

Page 36: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

23

2. Kepentingan Perbankan

a. Menjaga stabilitas usahanya, serta membantu memasarkan jasa-jasa

perbankan.

b. Untuk memperluas pangsa pasar (market share) dalam industri

perbankan nasional, dimana pada saat ini belum ada keseimbangan

antara penawaran dana dan permintaan akan dana.

3. Kepentingan Pemerintah

a. Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu

pertumbuhan ekonomi secara umum, diantaranya mencipatakan

lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

b. Sebagai sumber pendapatan negara.

4. Kepentingan Masyarakat Luas

a. Dengan adanya kelancaran dari proses pembiayaan yang

diharapkan terjasdi sirkulasi dari masyarakat yang kelebihan dana

kapada masyarakat yang kekurangan dana.

b. Meningkatkan daya beli masyarkat.

4. Akad-Akad Pembiayaan Syariah

Akad (al-„Aqd) dalam bahasa Arab berarti: perikatan, perjanjian dan

pemufakatan.9 Secara terminologi, akad memiliki arti umum dan khusus.

Adapun arti umum dari akad adalah segala sesuatu yang dikehendaki

seseorang untuk dikerjakan, baik yang muncul dari kehendaknya sendiri,

9 Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990)

Page 37: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

24

seperti kehendak untuk wakaf, membebaskan hutang, thalak dan sumpah,

maupun yang membutuhkan kehendak dua pihak dalam melakukannya,

seperti jual beli, sewa menyewa, perwakilan ,gadai/jaminan.10

Sedangkan arti khusus akad adalah pertalian atau keterikatan antara

ijab dan qabul sesuai dengan kehendak syariah yang menimbulkan akibat

hukum pada obyek akad.11

Menurut Jumhur ulama rukun akad ada tiga; yaitu

aqid (orang yang menyelenggarakan akad seperti penjual dan pembeli), harga

dan barang yang ditransaksikan (ma'qud alaih) dan shighatul „aqd (bentuk

ucapan akad) .

Adapun akad-akad pembiayaan yang bisa dipergunakan dalam

pembiayaan pada bank syariah adalah sebagai berikut:

1. Mudharabah

a. Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah suatu perjanjian pembiayaan antara bank dan

nasabah, dimana bank menyediakan 100% pembiayaan bagi uasaha

tertentu dari nasabah, sedangkan nasabah mengelola usaha tersebut

tanpa campur tangan bank.12

Dalam akad mudharabah bank

mempunyai hak untuk mengajukan usul dan melakukan pengawasan

atas penyediaan dana. Dari pembiayaan tersebut bank mendapat

imbalan atau keuntungan yang besarnya ditetapkan atas dasar

persetujuan kedua belah pihak. Apabila terjadi kerugian, maka

10 Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, 2002) 11 Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.60. 12 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait di Indonesia,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h.86.

Page 38: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

25

kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh bank, kecuali kerugian

akibat dari kelalaian nasabah.

b. Rukun dan Syarat Mudharabah

Adapun rukun dari akad mudharabah yaitu:

1) Pemodal

2) Pengelola

3) Modal

4) Nisbah keuntungan

5) Shigat atau akad

Syarat dari akad mudharabah yaitu:

1) Pemodal dan pengelola merupakan orang yang cakap hukum.

2) Shigat penawaran dan pnerimaan (ijab dan qabul) harus

diucapkan oleh kedua belah pihak guna menunjukan kemauan

mereka untuk menyempurnakan kontrak.

3) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.

2. Musyarakah

a. Pengertian Musyarakah

Musyarakah atau syirkah adalah suatu perjanjian usaha antara dua

atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada

suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk

ikut, serta mewakilkan atau menggugurkan haknya dalam proyek.13

Keuntungan dari hasil usaha dapat dibagi menurut proporsi

13 Ahmad Ghazali, Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita,

(Jakarta: Media Komputindo, 2005), h.29.

Page 39: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

26

penyertaan modal masing-masing sesuai dengan kesepakatan

bersama.

b. Rukun dan Syarat Musyarakah

Adapun rukun dari akad musyarakah yaitu:

1) Pemodal

2) Pengelola

3) Modal

4) Nisbah keuntungan

5) Shigat atau akad

Sedangkan syarat dalam akad musyrakah yaitu:

1) Pemodal dan pengelola merupakan orang yang cakap hukum.

2) Shigat penawaran dan pnerimaan (ijab dan qabul) harus

diucapkan oleh kedua belah pihak guna menunjukan kemauan

mereka untuk menyempurnakan kontrak.

3) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.

3. Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang telah disepakati oleh

penjual dan pembeli (bank dan nasabah).14

Sedangkan pembiayaan

murabahah yaitu suatu perjanjian dimana bank membiayai barang

yang diperlukan nasabah dengan sistem pembayaran ditangguhkan.

14 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisi Fiqh dan Keuangan,cet IV, (Jakarta: IIIT

Indonesia, 2003), h.61.

Page 40: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

27

Dalam prakteknya, pembiayaan murabahah dilakukan dengan cara

bank membeli dan memberi kuasa kepada nasabah atas nama bank,

dan pada saat yang bersamaan bank menjual barang tersebut kepada

nasabah dengan harga pokok ditambah sejumlah keuntungan atau

margin untuk dibayar oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu

sesuai dengan perjanjian antara bank dengan nasabah. Pembiayaan

murabahah ditujukan untuk pembiayaan yang sifatnya konsumtif

seperti rumah, toko, mobil, motor dan sebagainya.15

Pada pembiayaan murabahah merupkan perjanjian yang disepakati

antara bank, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian

bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah

yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank

(harga beli bank ditambah margin keuntungan) pada saat jatuh

tempo.16

b. Syarat-Syarat Murabahah

1) Para pihak:

a) Berwenang secara hukum

b) Rela atau suka sama suka

2) Obyek:

a) Ada secara fisik

b) Memiliki kepemilikan yang jelas

15 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institute,

2000), h.251. 16 Muhammad Yusuf dan Junaedi, Perngantar Ilmu Ekonomi dan Perbankan Syariah,

(Jakarta: Ganeca Press, 2006), h.69.

Page 41: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

28

c) Bukan barang haram

d) Harga

e) Tidak berubah selama masa perjanjian

f) Merupakan kesepakatan

4. Salam

a. Pengertian Salam

Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada.

Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan

pembayaran dilakukan secara tunai.

b. Rukun dan Syarat Salam

Adapun rukun dalam akad salam yaitu:

1) Pembeli (Muslam)

2) Penjual (Muslam ilaih)

3) Modal

4) Barang(Muslam fihi)

5) Ucapan ijab qabul(Shigat)

Sedangkan syarat dalam akad salam yaitu:

1) Modal harus diketahui.

2) Barang harus jelas spesifikasinya.

3) Harus dapat diidentifikasikan secara jelas untuk menguraangi

kesalahan akibat kurangnya pengetahuan tentang barang yang

diperjualbelikan, tentang kualifikasi kualitas, serta mengenai

jumlahnya.

Page 42: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

29

4) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.

5) Boleh menentukan waktu di masa yang akan datang untuk

penyerahan barang.

5. Ijarah

a. Pengertian Ijarah

Akad antara bank (muajjir) dengan nasabah (musta‟jir) untuk

menyewa suatu barang atau obyek sewa (ma‟jur) milik bank dan

bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewanya, dan

diakhiri dengan pembelian obyek sewa oleh nasabah.17

Dalam pembiayaan ini pertama, bank akan membeli aset untuk

disewakan kepada nasabah dan dikategorikan sebagai aktiva ijarah.

Setelah dimiliki bank, selanjutnya nasabah akan menyewanya untuk

jangka waktu yang disepakati dengan membayar harga sewa. Selama

jangka waktu yang disepakati aktiva ijarah masih dimilki bank dan

akan dialihkan kepemilikannya pada akhir masa sewa.

b. Rukun Ijarah

Adapun rukun dalam akad ijarah yaitu:

1) Shigat (ucapan): ijab (tawaran), qobul (penerimaan)

2) Pihak yang berakad (berkontrak): pemberi sewa (lessor-pemilik

aset), penyewa (lessee).

3) Obyek kontrak yang terdiri dari pembayaran (sewa)dan manfaat

dari penggunaan aset.

17 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h.118.

Page 43: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

30

Adapun Jenis Pembiayaan dalam perbankan syariah berdasarkan tujuannya

dapat dibagi tiga, yaitu: 18

1. Return Bearing Financing

Yaitu bentuk pembiayan yang secara komersial menguntungkan, ketika

pemilik modal mau menanggung risiko kerugian dan nasabah juga

memberikan keuntungan.

2. Return Free Financing

Yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari keuntungan dan

lebih ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan (poor), sehingga

tidak ada keuntungan yang diperoleh.

3. Charity Financing

Yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada orang miskin

dan membutuhkan, sehingga tidak ada klaim terhadap pokok dan

keuntungan.

B. USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI INDONESIA

1. Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam perekonomian

Indonesia memiliki sumbangan yang sangat positif, diantaranya dalam

menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa, serta

pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan nasional. Dengan

peranan usaha kecil, mikro dan menengah tersebut, posisi UMKM dalam

pembangunan ekonomi nasional menjadi sangat penting.

18 Ahmad Ghazali, Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita,

(Jakarta: Media Komputindo, 2005).

Page 44: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

31

Pembahasan tantang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha,

yaitu jenis industri skala kecil menengah (ISKM) dan perdagangan skala

kecil dan menengah (PSKM). Karena dengan pengelompokannya pada

akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan

diletakkan pada kemampuan pengembangan ISKM dan PSKM.19

Adapun pengertian UMKM di berbagai negara tidak selalu sama

dan bergantung pada konsep yang digunakan oleh negara tersebut. Oleh

karena itu pengertian UMKM ternyata berbeda antara satu negara dan

negara lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek

tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja

yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut (range of the member

of employes).20

Di Indonesia, berdasarkan literatur yang ada hingga kini terdapat

beberapa pengertian yang didasarkan pada besar modal dan usaha serta

jumlah tenaga kerja yang digunakan. Batasan-batasan tersebut antara

lain:21

1. Usaha Mikro

a. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha

mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk

19 Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala Kecil dan Kecil

Menengah dan Koperasi, (Jakarta: Galia Indonesia, 2002), h.16. 20 Ibid, h.14. 21 Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009).

Page 45: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

32

tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh

juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun) paling

banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

b. Bank Indonesia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan

memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki (tidak termasuk

tanah dan bangunan) bahwa usaha mikro adalah usaha yang

memiliki aset kurang dari

2. Usaha Kecil

a. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha

kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

Kriteria dari usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih (tidak

termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,-

(lima ratus juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun)

lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan

paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta

rupiah).

Page 46: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

33

b. Bank Indonesia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan

memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki (tidak termasuk

tanah dan bangunan) bahwa usaha mikro adalah usaha yang

memiliki aset kurang dari Rp 600.000.000,-.

c. Departemen keuangan memberi batasan bahwa usaha kecil adalah

usaha dengan omzet kurang dari Rp 300.000.000,-.

d. Departemen Perindustrian Perdagangan dan Departemen Tenaga

Kerja memberi batasan berdasarkan jumlah tenaga keja, bahwa

usaha dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 20 orang

disebut usaha kecil. Seddagkan menurut GBHN Tahun 1993,

pengusaha kecil adalah mereka yang lemah dalam hal modal,

tenaga kerja serta dalam penerapan teknologi.

3. Usaha Menengah

e. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha

menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar. Kriteria dari usaha menengah adalah memiliki kekayaan

bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp

500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling

Page 47: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

34

banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan hasil

penjualan tahunan (omzet/tahun) lebih dari Rp 2.500.000.000,-

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).

Di dalam UU No. 20 Tahun 2008 tersebut, pengertian UMKM

tergambar dari kriteria UMKM yang dibedakan berdasarkan, pertama:

kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan), kedua: hasil

penjualan tahunan (omzet/tahun). Secara ringkas kriteria usaha mikro,

kecil dan menengah adalah sebagai berikut:22

Tabel 2.2

Tabel Kriteria UMKM23

Kriteria UMKM Mikro Kecil Menengah

Kekayaan bersih

(tidak termasuk

tanah dan

bangunan)

Paling banyak

Rp 50 juta

Lebih dari

Rp 50 juta

sampai dengan

paling banyak

Rp 500 juta

Lebih dari

Rp 500 juta

sampai dengan

paling banyak

Rp 10 milyar

Hasil Penjualan

Tahunan

(omzet/tahun)

Paling banyak

Rp 300 juta

Lebih dari

Rp 300 juta

sampai dengan

paling banyak

Rp 2,5 milyar

Lebih dari

Rp 2,5 milyar

sampai dengan

paling banyak

Rp 50 milyar

22 Kementrian Koperasi dan UKM. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Menurut

UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Diakses pada 20 April 2011 dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129 23 Tulus T.H. Tambunan, “UMKM di Indonesia”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.11.

Page 48: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

35

Dalam dunia perbankan, pengelompokan/klasifikasi UMKM

didasarkan pada jumlah (plafond) pembiayaan yang dapat diberikan

kepada UMKM, yaitu untuk usaha mikro pembiayaan yang diberikan

sampai dengan maksimal Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), untuk

usaha kecil pembiayaan yang diberikan antara Rp 50.000.000,- (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan

untuk usaha menegah pembiayaan yang diberikan antara dengan Rp

500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)sampai dengan dengan Rp

5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Dalam peneitian ini jenis usaha yang

termasuk kedalam pembiayaan mikro yaitu hanya tercaku pada usaha

mikro dan kecil saja dimana jumlah pembiaayaan yang disalurkan Rp

2.000.000,- (dua juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp 100.000.000,-

(seratus juta rupiah).

Tabel 2.3

Tabel klasifikasi UMKM berdasarkan jumlah (plafond)

pembiayaan di bank

Jenis Usaha Jumlah (plafond) Pembiayaan

Usaha Mikro Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

Usaha Kecil Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) s/d

Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

Usaha Menengah Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) s/d

Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)

Page 49: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

36

2. Karakteristik UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

1. Usaha Mikro

Berikut ini ciri-ciri usaha mikro:

Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu

dapat berganti;

Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah

tempat;

Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun,

dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;

Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa

wirausaha yang memadai;

Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;

Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari

mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;

Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas

lainnya termasuk NPWP.

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu

segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya

meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai

karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non

mikro, antara lain :

Page 50: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

37

Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya

menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi

kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;

Tidak sensitive terhadap suku bunga;

Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;

Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima

bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.

Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha

mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai

kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.

2. Usaha Kecil

Berikut ini ciri-ciri usaha kecil:

Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak

gampang berubah;

Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-

pindah;

Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau

masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan

dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP;

Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwira usaha;

Page 51: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

38

Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

3. Usaha Menengah

Berikut ini ciri-ciri usaha menengah:

Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih

baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas

yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan

bagian produksi;

Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem

akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan

penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan,

telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;

Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,

izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;

Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;

Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih

dan terdidik.24

4. Keunggulan dan Kelemahan UMKM

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh UMKM dibandingkan

dengan usaha besar antara lain25

:

24 Dessy, “Pengertian dan Kriteria UMKM”, artikel ini diakses pada 20 April 2011 dari

http://chichimoed.blogspot. com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-ukm.html

Page 52: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

39

1. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam

pengembangan produk.

2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.

3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi

pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan

berskala besar yang pada umumnya birokratis.

4. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki UMKM adalah:

1. Kesulitan pemasaran

Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan

Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan

salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang

umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan

persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa

buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar

ekspor.

2. Keterbatasan finansial

UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek

finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja)

dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat

diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

25 Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soedjono, “Ekonomi: Skala Kecil, Menengah

dan Koperasi”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h.20.

Page 53: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

40

Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu

kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-

aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan

produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi,

pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua

keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau

memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan

produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan

menembus pasar baru.

4. Masalah bahan baku

Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi

salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau

kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama

masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah

seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan

mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam

rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap

dolar AS.

5. Keterbatasan teknologi

Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia

umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk

mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.

Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya

Page 54: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

41

jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga

rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi

UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.

Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti

keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru,

keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan

keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan

mesin-mesin baru.

3. Profil UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Indonesia

UKM kurang mendapatkan perhatian di Indonesia sebelum krisis pecah

pada tahun 1997. Namun demikian sejak krisis ekonomi melanda Indonesia

(yang telah meruntuhkan banyak usaha besar) sebagian besar UKM tetap

bertahan, dan bahkan jumlahnya meningkat dengan pesat perhatian pada UKM

menjadi lebih besar, kuatnya daya tahan UKM juga didukung oleh struktur

permodalannya yang lebih banyak tergantung pada dana sendiri (73%), 4%

bank swasta, 11% bank pemerintah, dan 3% supplier (Azis, 2001).

Demikian juga kemampuannya menyerap tenaga kerja juga semakin

meningkat dari sekitar 12 juta pada tahun 1980, tahun 1990, dan 1993 angka

ini meningkat menjadi sekitar 45 juta dan 71 juta (data BPS), dan pada tahun

2001 menjadi 74,5 juta. Jumlah UKM yang ada meningkat dengan pesat, dari

sekitar 7 ribu pada tahun 1980 menjadi sekitar 40 juta pada tahun 2001.

Sementara itu total volume usaha, usaha kecil dengan modal di bawah Rp. 1

miliar yang merupakan 99,85% dari total unit usaha, mampu menyerap 88,59%

Page 55: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

42

dari total tenaga kerja pada tahun yang sama. Demikian juga usaha skala

menengah (0,14% dari total usaha) dengan nilai modal antara Rp. 1 miliar

sampai Rp. 50 miliar hanya mampu menyerap 10,83% tenaga kerja. Sedangkan

usaha skala besar (0,01%) dengan modal di atas Rp. 54 miliar hanya mampu

menyerap 0,56% tenaga kerja.

Melihat sumbangannya pada perekonomian yang semakin penting,

UKM seharusnya mendapat perhatian yang semakin besar dari para pengambil

kebijakan. khususnya lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab atas

perkembangan UKM. Pengembangan UKM di Indonesia selama ini dilakukan

oleh Kantor Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(Kementerian Negera KUKM). Selain Kementrian Negara KUKM, instansi

yang lain seperti Depperindag, Depkeu, dan BI juga melaksanakan fungsi

pengembangan UKM sesuai dengan wewenang masing-masing.

Dalam perkembangannya, menurut data Biro Pusat Statistik (BPS),

jumlah UMKM terus meningkat dan tetap mendomenasi jumlah perusahaan.

Pada tahun 2006 terdapat sekitar 48 juta UMKM, dibandingkan dengan 7200

usaha berskala besar. Dalam kesempatan kerja UMKM menyumbang sekitar

97 persen dari jumlah pekerja di Indonesia.26

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang

tangguh dalam menghadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang

diikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya, ditemukan suatu

kenyataan bahwa ketahanan perekonomian nasional sesungguhnya ditopang

26 Tulus T.H. Tambunan, “UMKM di Indonesia”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.3.

Page 56: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

43

oleh UMKM.27

Oleh karena itu upaya untuk terus memberdayaan UMKM

merupakan tantangan yang harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan

pembiayaan melalui perbankan.

Pembangunan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir menargetkan

penurunan pengangguran dari 9,7% tahun 2004 menjadi 5,1% tahun 2009 yang

disertai pengentasan kemiskinan dari 16,6% tahun 2004 menjadi 8,2% tahun

2009. Salah satu dari “Triple Strategy” pemerintah untuk mencapai sasaran

tersebut adalah dengan menggerakkan sektor riil yang komponennya

didominasi oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) hingga 99,9%.

Secara lebih rinci, UMKM mengambil peran yang sangat strategis dalam

menggerakkan aktivitas perekonomian Indonesia dengan menyediakan 99,5%

kesempatan kerja penduduk yang memproduksi 57 % kebutuhan barang dan

jasa nasional. Devisa negara sebesar 19% volume ekspor merupakan hasil

produksi UMKM serta kontribusi 2-4% pertumbuhan nasional yang

disumbangkan oleh UMKM.28

C. Peranan Pembiayaan Bank Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di

Indonesia

Salah satu target pencapaian sistem perbankan syariah nasional yang

tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia adalah memiliki peran

signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta mampu melakukan

perbaikan kesejahteraan rakyat. Sekaligus berdasarkan nilai-nilai syariah, visi

27 “Tak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27 November

2008. 28 Bappenas, Rencana Pemangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, Artikel

Diakses pada 15 April 2011 dari http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7642/

Page 57: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

44

pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah “Terwujudnya sistem

perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip kehati-hatian

yang mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan

berbasis bagi hasil (share-based financing) dan transaksi riil dalam kerangka

keadilan, tolong-menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemashlahatan

masyarakat.”29

Beberapa hal yang dapat disediakan oleh Bank Syariah untuk UMKM,

kaitannya dengan pencapaian target dan visi di atas, antara lain: Pertama, produk

alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk utama. Produk-produk

dengan sistem profit and loss sharing yang berparadigma kemitraan sangat tepat

untuk memberdayakan UMKM. Kedua, pengelolaan bisnis berdasarkan moral dan

transaksi sesuai dengan prinsip syariah. Keungggulan ini cocok dengan

karakteristik orang-orang yang bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan

tetap berpegang teguh pada etika bisnis dan moralitas. Ketiga, mengelola dan

memiliki akses kepada dana-dana di voluntary sector. Hal ini sangat sesuai

dengan komitmen Bank Syariah yang peduli dengan pengembangan UMKM

sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan melalui instrumen Ekonomi Islam

(Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf).30

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang tangguh

dalam menghadapi gejolak. Sejak terjadinya krisis moneter yang diikuti oleh

krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya, ditemukan suatu kenyataan bahwa

29 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005), h.37. 30 Muhammad, Bank Syariah: Problem dn Prospek Perkembangan di Indonesia,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h.128.

Page 58: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

45

ketahanan perekonomian nasional sesungguhnya ditopang oleh UMKM.31

Oleh

karena itu upaya untuk terus memberdayaan UMKM merupakan tantangan yang

harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan pembiayaan melalui perbankan.

31 “Tak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27 November

2008.

Page 59: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

46

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

A. Profil Perusahaan

Saat ini, dunia perbankan Indonesia tidak hanya didominasi oleh bank

yang berkonsep konvensional, tetapi bank yang berkonsep syariah pun mulai

menjamur untuk meramaikan persaingan antar bank di Indonesia. Bank

Syariah Mandiri merupakan salah satu bank yang berkonsep syariah di

Indonesia. Bank syariah mandiri juga merupakan salah satu pelopor

berdirinya bank-bank berkonsep syariah di Indonesia dan merupakan salah

satu bank syariah terbesar di Indonesia saat ini.

PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 25 Oktober 1999

dan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1999. Modal dasar pendirian

Bank Syariah Mandiri sebesar Rp. 1 triliun rupiah dengan modal disetor

sebesar Rp. 658.243.565.000,- (enam ratus lima puluh delapan milyar dua

ratus empat puluh tiga juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah). Dengan

modal sebesar itu sampai Desember 2010 aset Bank Syariah Mandiri

mencapai Rp. 32,48 triliun.1

Saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki total kantor cabang

mencapai 1.171 kantor, di luar cabang unit bisnis mikro. Dari jumlah

tersebut, sebanyak 977 unit berstatus Kantor Cabang (KC) dan Kantor

Cabang Pembantu (KCP) serta 194 unit berupa Kantor Kas (KK) yang

1 Aset Bank Syariah Mandiri Rp. 32,48 Triliun”, Kompas, 19 April 2011, h.14

Page 60: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

47

semuanya tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Selain itu Bank Syariah

Mandiri juga memiliki jaringan ATM sejumlah 220 ATM Syariah Mandiri,

4.795 ATM Mandiri, 20,487 ATM Bersama (termasuk ATM Mandiri dan

ATM BSM), 14.403 ATM Prima, 121.743 unit EDC BCA, 7.053 ATM BCA

dan & 7.435 unit Malaysia Electronic Payment System (MEPS).

Sampai saat ini, hampir 100 persen BSM masih milik Bank Mandiri.

Hanya satu lembar saham yang dimiliki oleh Mandiri Sekuritas. Ini

membuktikan bahwa Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank

dengan prinsip syariah terbesar di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997 yang disusul dengan

krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang

didominasi bank-bank konvensional mengalami kolaps dan kekeringan

likuiditas. Keadaan tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil kebijakan untuk merestrukturisasi dam merekapitulasi bank-bank

yang ada di Indonesia.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis multi dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah

menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh

sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi

Page 61: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

48

tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil

tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank

di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha

keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa

bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas

baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon

atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).2

2 Mini Profile, Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern, (Jakarta, Bank Syariah

Mandiri), Edisi Juni 2001. h. 4

Page 62: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

49

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera

mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB

berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana

tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September

1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul

pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara

resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank

yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Page 63: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

50

C. Visi, Misi, Budaya Perusahaan dan Prinsip Operasional Bank

Syariah Mandiri

1. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Menjadi Bank Syariah

Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. Sedangkan misi yang ingin dicapai

oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang

dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi

dengan baik.

2. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

melalui kinerja dengan mitra strategis agar menjadi bank syariah

terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para

pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat

luas.

3. Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti

operasional perbankan syariah.

4. Menunjukan komitmen terhadap standar kinerja operasional

perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang

teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.

5. Mengutamakan mobilisasi pendanaaan dari golongan masyarakat

menengah dan ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk skala

menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat,

Page 64: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

51

infaq dan shadaqah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian

sosial.

6. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan

lain, segenap lapisan masyarakat dan investor baik lokal maupun

asing.

2. Budaya Perusahaan

Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar

prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu

kepada sikap akhlaqul karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum

dalam lima sikap dasar yang disingkat SIFAT, yaitu:

1. Siddiq

Menjaga martabat dengan integritas. Awali dengan niat hati tulus,

berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.

2. Istiqomah

Konsisten adalh kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap

optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.

3. Fathonah

Profesional adalh gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan,

cerdas, inovatif, terampil dan adil.

4. Amanah

Terpercaya karena penuh tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat

tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.

Page 65: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

52

5. Tabligh

Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang. Selalu transparan,

membimbing, visioner, komunikatif dan memberdayakan.3

3. Prinsip Operasional

Dalam operasionalnya, Bank Syariah Mandiri berada dalam koridor

prinsip-prinsip sebagai berikut:4

1. Keadilan

Bank Syariah Mandiri memberikan bagi hasil, transfer prestasi dari mitra

usaha sesuai dengan kerjanya masing-masing dalam proporsi yang adil.

Aplikasi prinsip keadilan tersebut adalah pembagian keuntungan antara

bank dan pengausaha atas dasar volume penjualan riil. Besarnya

pembagian keuntungan tergantung kepada besarnya kontribusi modal

masing-masing serta posisi resiko yang disepakati. Semakin besar hasil

usaha yang diperoleh pengusaha maka semakin besar pula hasil yang

diperoleh pemilik dana. Dalam menjalankan usaha pembiayaan

semuanya berlandaskan keadilan dalam berbagi laba sesuai kontribusi

dan resiko. Penghargaan akan faktor upaya (skill, pemikiran, kerja keras

dan waktu) mandapatkan tempat yang sepadan dengan faktor modal dan

resiko.

3 Bank Syariah Mandiri, “Gambaran Umum dan Visi dan Misi”, diakses pada 12 April

2011 dari http://www .syariahmandiri.co.id/2011/04/gambaran umum visi dan misi. html 4 Mini Profile, Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern, (Jakarta, Bank Syariah

Mandiri), Edisi Juni 2001.

Page 66: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

53

2. Kemitraan

Posisi nasabah investor, pengguna dan bank berada dalam hubungan

yang sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk

memperoleh keuntungan bersama yang menguntungkan dan bertanggung

jawab.

3. Transparansi (keterbukaan)

Transparansi merupakan faktor inheren yang melekat dan menjadi bagian

dalam sistem perbankan syariah. Melalui laporan keuangan bank yang

terbuka secara berkesinambungan, nasabah pemilik dana dapat dengan

segera mengetahui tingkat keamanan dana, situsi dunia usaha, kondisi

perekonomian bahkan manajemen bank.

4. Universal

Dalam kemitraan Bank Syariah Mandiri harus menjadi alat ampuh untuk

mendukung perkembangan usaha tanpa membedakan suku, agama, ras

dan golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai

rahmatan lil alamin.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Bank Syariah Mandiri terdiri dari Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Penasehat Direksi,

Divisi dan Kantor-kantor Cabang.

Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan Direktur Bidang

Pemasaran Korporasi, Direksi Bidang Pemasaran Menengah Ritel, serta

Direktur Bidang Operasi, Kepatuhan dan Manajemen Cabang.

Page 67: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

54

Sebagai bank syariah, pada struktur organisasinya terdapat Dewan

Pengawas Syariah yang bertugas mengarahkan, memeriksa dan mengawasi

kegiatan bank guna menjamin bahwa bank telah beroperasi sesuai dengan

aturan dan prinsip-prinsip syariah Islam.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:

1. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi

kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah

2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman

operasional dan produk yang dikeluarkan Bank

3. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank

4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru

Bank yang belum ada fatwanya

5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah

terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa Bank

6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan

kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Page 68: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

55

Gambar 3.1

Bagan Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri

Page 69: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

56

Adapun struktur organisasi Bank Mandiri Syariah periode 2011 adalah

sebagai berikut:

Dewan Pengurus

Presiden Direktur Utama : Yuslam Fauzi

Direktur Pembiayaan Korporasi : Amran P. Nasution

Direktur Treasury dan Jaringan : Sugiharto

Direktur Pemb. Komersial dan Konsumer : Hanawijaya

Direktur Operasi dan Pendukung : Achmad Syamsudin

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko : Zainal Fannani

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Achmad Marzuki

Komisaris Independen : Abdillah

Komisaris Independen : Ramzi A. Zuhdi

Komisaris : Lilis Kurniasih

Komisaris : Tardi

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Prof. KH. Alie Yafie

Anggota : Drs. Mohammad Hidayat, MBA

Anggota : Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, Mec

Page 70: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

57

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua

KEPALA KCP

Nurhadiansyah

OFFICER

GADAI

OPERATIONAL

OFFICER

ACCOUNT

OFFICER

TELLER

BACK

OFFICE

CUSTOMER

SERVICE

PELAKSANA

GADAI

KEPALA WARUNG MIKRO

M. Reza Dwiputranto

ANALIS

Kholis Wardan

ADMINISTRASI

Melissa.A

PMM

Fitra Mizan

M. Taufik

Abdul Aziz

PELAKSANA

MARKETING

SUPPORT

SHARIA

FUNDING

EXECUTIVE

MENTOR

USAHA

KEPALA CABANG

Anton Sukarna

Page 71: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

58

E. Produk-Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri di Cabang Depok

Kelapa Dua

Secara umum semua produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank

Syariah Mandiri ada di Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua ini.

Produk-produk pembiayaan yang ada diantaranya:

Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan Perumahan Griya BSM

Pembiayaan Pensiun

Pembiayaan Eduka (Pendidikan)

Pembiayaan Multiguna

Pembiayaan Konsumer

Pembiayaan Produktif

Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Pembiayaan Talangan Haji dan Umrah

Pembiayaan Koperasi Karyawan

Page 72: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

59

BAB IV

APLIKASI PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK

SYARIAH MANDIRI

A. Konsep Pembiayaan Murabahah

Kata al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu ( (الربح

yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan).1 Menurut istilah fiqih

dalam Kamus Istilah Fiqih dijelaskan bahwa murabahah adalah “bentuk jual

beli barang dengan tambahan harga (cost plus) atas harga pembelian yang

pertama secara jujur. Dengan murabahah ini, orang pada hakikatnya ingin

mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam-meminjam menjadi

transaksi jual beli.”2

Murabahah adalah salah satu jenis jual beli yang dibenarkan oleh

syariah dan merupakan implementasi muamalat tijariyah (interaksi bisnis).

Adapun dasar hukum yang membolehkan jual beli murabahah adalah sebagai

berikut:

Al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 275:

الب للا باوأحل مالر ...يعوحر

Artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

1 Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung,

1990), h.136 2 M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus), Cet. ke-1, h.225

Page 73: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

60

Al-Qur‟an Surat an-Nisa‟ (4) ayat 29:

Artinya: “Hai orang orang yang beriman , jangan lah kamu memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.”

Hadis Riwayat Ibnu Majah:

ثلث : ) ليه وسلم قال عن صهيب رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا ع

ل , البيع إلى أجل، والمقارضة، وخلط البر بالشعير للبيت : فيهن البركة

رواه ابن ماجه (للبيع

Artinya: “Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual

beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum

dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR.

Ibnu Majah dari Shuhaib).3

Ketentuan yang harus dipenuhi dalam jual beli murabahah meliputi

hal-hal berikut:4

1) Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah dimiliki/hak

kepemilikan telah berada di tangan penjual. Artinya bahwa keuntungan

3 Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Beirut: Al-Afbar al-Daugih, 2004)

4 Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.119.

Page 74: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

61

dan resiko barang tersebut ada pada penjual sebagai konsekuensi dari

kepemilikan yang timbul dari akad yang sah.

2) Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal (harga pembelian)

dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan dalam jual beli pada suatu

komoditi, semuanya harus diketahui oleh pembeli saat akad dan ini

merupakan salah satu syarat sah murabahah.

3) Ada informasi yang jelas tentang keuntungan baik nominal maupun

persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah satu syarat

murabahah.

4) Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada

pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang, tetapi

lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan, karena pengawasan barang

merupakan kewajiban penjual disamping untuk menjaga kepercayaan.

5) Transaksi pertama (antara penjual dan pembeli pertama) haruslah sah, jika

tidak sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah (antara pembeli

pertama yang menjadi penjual kedua dengan pembeli murabahah), karena

murabahah adalah jual beli dengan harga pertama disertai tambahan

keuntungan.5

5 Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, 2002) jilid 5,

h.3806-3827.

Page 75: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

62

Gambar 4.1

Skema Transaksi Murabahah di Perbankan Syariah6

1 Negosiasi &

Persyaratan

2 Akad Jual Beli

6 Bayar

5 Terima Barang & Dokumen

3 Beli Barang 4 Kirim

Konsep pembiayaan murabahah pada bank syariah muncul karena

bank tidak memiliki barang yang diinginkan oleh nasabah, sehingga bank

harus melakukan transaksi pembelian atas barang yang diinginkan nasabah

kepada pihak lainnya yang disebut sebagai supplier. Dengan demikian, bank

bertindak selaku penjual disatu sisi, dan disisi lain bertindak selaku pembeli.

Kemudian bank akan menjualnya kembali kepada nasabah bank tersebut yang

bertindak sebagai pembeli dengan harga yang disesuaikan yakni harga beli

ditambah margin yang disepakati.

Adapun karakteristik pembiayaan murabahah yang dipraktekkan oleh

lembaga keuangan syariah adalah:

a. Akad yang digunakan adalah akad jual beli. Implikasi dari penggunaan

akad jual beli mengharuskan adanya penjual, pembeli, dan barang yang

6 M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h.107.

BANK NASABAH

SUPPLIER

PENJUAL

Page 76: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

63

dijual. Bank syariah selaku penjual harus menyediakan barang untuk

nasabah yang dalam hal ini adalah sebagai pembeli. Sehingga nasabah

berkewajiban untuk membayar barang yang telah diserahkan oleh bank

syariah.

b. Harga yang ditetapkan oleh pihak penjual (bank syariah) tidak dipengaruhi

oleh frekuensi waktu pembayaran. Jadi, harga yang ada hanyalah satu

yaitu harga yang telah disepakati oleh bank syariah dan nasabah.

c. Keuntungan dalam pembiayaan murabahah berbentuk margin penjualan

yang sudah termasuk harga penjualan. Keuntungan tersebut sewajarnya

dapat dinegoisasikan antara pihak bank syariah dan nasabah.

d. Pembayaran harga barang dapat dilakukan secara angsuran. Jadi, pihak

nasabah berhutang kepada pihak bank syariah, karena belum melunasi

kewajiban membayar harga barang yang ditransaksikan. Sedangkan

angsuran pada pembiayaan murabahah tidak terikat oleh jangka waktu

pembayaran yang ditetapkan.

e. Dalam pembiayaan murabahah memungkinkan adanya jaminan, karena

sifat dari pembiayaan murabahah merupakan jual beli yang

pembayarannya tidak dilakukan secara tunai. Sehingga bank syariah

memberlakukan prinsip kehati-hatian dengan mengenakan jaminan kepada

nasabah.

B. Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan

Bank kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang

Page 77: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

64

UMKM untuk membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal

kerja atau pembiayaan investasi dengan maksimal limit pembiayaan Rp 2 juta

sampai dengan Rp100 juta. Persyaratan yang mudah, proses pembiayaan

cepat, dan angsuran ringan serta tetap hingga jatuh tempo adalah nilai plus

dari produk Pembiayaan Warung Mikro ini. Dengan keunggulan tersebut

maka diharapkan dengan fasilitas yang diberikan Warung Mikro, masyarakat

kecil dan pelaku UMKM dapat tetap menjalankan roda perekonomiannya

secara maksimal.

Warung Mikro sendiri menawarkan tiga jenis produk yakni,

Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (non agunan) dengan nilai pembiayaan Rp 2

juta hingga Rp 10 juta, Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan nilai Rp

diatas Rp 10 juta hingga Rp 50 juta, dan Pembiayaan Usaha Mikro Utama

dengan nilai diatas Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

Cukup mudah bagi calon nasabah yang ingin mengajukan Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri. Yang pertama, calon nasabah harus

memiliki tujuan yang jelas dimana calon nasabah harus menyepakati dengan

pihak bank bahwa pembiayaan yang diberikan akan digunakan untuk usaha

apa dan barang-barang apa saja yang akan dibeli.

Akad yang digunakan pada produk Pembiayaan Warung Mikro adalah

akad murabahah. Implikasi dari penggunaan akad murabahah mengharuskan

adanya penjual, pembeli, dan barang yang dijual. Sebagaimana kita ketahui,

dalam skim Murabahah fungsi bank adalah sebagai penjual barang untuk

kepentingan nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan nasabah

Page 78: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

65

dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang

setara dengan harga beli ditambah keuntungan bank dan bank harus

memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang

diperluan dan menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian

barang kepada nasabah.

Pada aplikasinya bank syariah menggunakan media ”akad Wakalah”

dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut.

Dengan adanya akad wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan

dana tersebut kepada nasabah untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan

oleh nasabah. Walaupun bank telah menggunakan akad wakalah kepada

nasabah, namun bank akan tetap melakukan pengawasan terhadap barang-

barang yang akan dibeli oleh nasabah agar tidak keluar dari koridor transaksi

jual beli yang ada dalam syariat Islam. Hal ini dilakukan untuk mencegah

nasabah melakukan transaksi yang dilarang, misalnya menggunakan dana

pembiayaan untuk membeli barang-barang yang termasuk barang haram.

Dengan adanya akad wakalah ini sebagai tambahan tentunya hal ini

akan sedikit menimbulkan pertanyaan apakah bank syariah sudah

menjalankan operasionalnya sesuai dengan prinsp-prinsip syariah atau belum.

Selain itu akad wakalah ini juga akad membuat persepsi yang ada di

masyarakat bahwasannya bank syariah tidak ada bedanya dengan bank

konvensional karena pada prakteknya akan menimbulkan persamaan diantara

keduanya. Terkesan aplikasi murabahah pada produk pembiayaan warung ini

Page 79: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

66

bank yang seharusnya bertindak sebagai penyedia barang „tidak mau

dipusingkan dengan langkah-langkah pembelian barang.‟

Gambar 4.2

Skema Transaksi Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah

Mandiri

1 Negosiasi &

Persyaratan

2 Akad Jual Beli

6 Bayar

5 Terima Barang & Dokumen

4 Kirim

Selain itu dalam aplilasinya akad jual beli murabahah dilakukan

sebelum barang secara prinsip menjadi milik bank. Hal ini tentunya tidak

sesuai dengan ketentuan Fatwa MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1

April 2000 (26 Dzulhijah 1420 H) yang menetapkan bahwa jika bank hendak

mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, maka

akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip

menjadi milik Bank. Masalah ini tentunya harus betul-betul diperhatikan oleh

bank-bank syariah yang ada karena masalah ini bisa berpotensi menurunkan

citra bank syariah itu sendiri.

BANK NASABAH

SUPPLIER

PENJUAL

Bank Mewakilkan pada nasabah

untuk membeli barang barang

Akad

Wakalah

Page 80: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

67

Mengenai adanya ketidaksesuaian ini pihak DPS menganggap hal ini

masih berada didalam koridor syariah. Menurut mereka selama

ketidaksesuaian itu masih berada di tataran aplikasi dan tidak masuk kedalam

wilayah prinsip.oleh karena itu produk Pembiayaan Warung Mikro masih

sesuai dengan prinsip syariah dan layak adanya.7

Adapun Perbedaan antara murabahah dan kredit konvensional adalah

sebagai berikut:8

Prinsip dasar yang dipakai murabahah adalah akad jual beli sedangkan

prinsip dasar yang dipakai oleh kredit konvesional adalah pinjam

meminjam.

Dalam praktek pembiayaan murabahah, hubungan antara bank syariah dan

nasabahnya adalah penjual dan pembeli, sedangkan pada praktek kredit

konvensional, hubungan antara pihak bank konvensional dan nasabahnya

adalah hubungan kreditur dan debitur.

Dalam murabahah hanya menghendaki satu harga dan tidak tergantung

dengan jangka waktu pembayaran, sedangkan kredit konvensional

mengharuskan adanya perbedaan pembayaran sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditentukan. Semakin lama waktu pembayaran semakin besar

jumlah tanggungan yang harus dibayar.

Keuntungan dalam praktek murabahah berbentuk margin penjualan yang

didalamnya sudah termasuk harga jual. Sedangkan keuntungan pada kredit

7 Fitra Mizan, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Depok Kelapa Dua. Wawancara Pribadi, Depok, 7 Juni 2011. 8 Ahmad Ghazali, Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, (Jakarta:

Media Komputindo, 2005).

Page 81: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

68

konvensional didasarkan pada tingkat suku bunga. Nasabah yang

mendapatkan kredit dari bank konvensional dibebani kewajiban membayar

cicilan beserta bunga pinjaman sekaligus.

1. Prosedur Umum Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri merupakan produk

alternatif pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri yang diperuntukan bagi

pengusaha yang skalanya sangat terbatas atau biasa disebut UMKM (usaha

mikro kecil dan menengah). Pembiayaan Warung Mikro ini menggunakan

akad murabahah.

Prosedur pengajuan pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah

Mandiri dijelaskan pada poin-poin dibawah ini:

a. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan pemohonan pembiayaan.

Pihak pelaksana dan administrasi warung mikro akan melakukan

pengecekan terhadap kelengkapan persyaratan yang telah diserahkan

nasabah.

b. Setelah semua persyaratan terpenuhi, pihak bank akan melakukan analisis

secara administratif dan bila diperlukan melakukan survei langsung ke

lapangan.

c. Selanjutnya Analis Warung Mikro akan membuat proposal pembiayaan

untuk diajukan kepada komite pembiayaan dan kepala cabang.

d. Bila proposal pembiayaan telah disetujui oleh komite pembiayaan dan

kepala cabang maka selanjutnya bank melakukan akad / kontrak perjanjian

dengan pihak nasabah.

Page 82: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

69

e. Setelah akad dilakukan dengan nasabah maka bank akan mencairkan dana

pembiayaan dengan mentransfer langsung pada rekening nasabah.

f. Dengan akad wakalah, bank menunjuk nasabah sebagai wakil dari bank

untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah (dalam hal ini

kebutuhan untuk usaha) atas nama bank secara tunai.

g. Ketika akad ditandatangani, maka kewajiban nasabah terhadap bank telah

dimulai, yaitu membayar angsuran pembiayaan dengan besaran dan jangka

waktu yang sudah disepakati dalam perjanjian.

Gambar 4.3

Gambar Prosedur Pengajuan Pembiayaan Warung Mikro

Nasabah datang ke bank

untuk mengajukan

pemohonan pembiayaan

Nasabah menyerahkan

semua persyaratan

yang dibutuhkan

bank akan melakukan

analisis secara

administratif dan bila

diperlukan melakukan

survei langsung ke

lapangan

Bila proposal pembiayaan

telah disetujui oleh komite

pembiayaan dan kepala

cabang maka selanjutnya

bank melakukan akad /

kontrak perjanjian dengan

pihak nasabah

bank akan mencairkan

dana pembiayaan

dengan mentransfer

langsung pada rekening

nasabah

Analis Warung Mikro

akan membuat proposal

pembiayaan untuk

diajukan kepada komite

pembiayaan dan kepala

cabang

Dengan akad wakalah,

bank menunjuk nasabah

sebagai wakil dari bank

untuk membeli barang

yang dibutuhkan

Page 83: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

70

Persyaratan umum Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

adalah sebagai berikut:

Usaha telah berjalan minimal 2 tahun.

Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55 tahun saat

pembiayaan lunas.

Surat keterangan/ijin usaha.

Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi ketika seorang

nasabah ingin mengjukan Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

adalah:

1. Persyaratan pemohon pembiayaan bagi Wiraswasta / Profesional:

a. Fotokopi KTP/Paspor, kartu keluarga (KK), surat nikah pemohon &

suami/istri

b. Pas foto terbaru 3x4 pemohon & suami

c. Surat Keterangan Usaha (SKU) + Rekening Tabungan 3 bulan terakhir

d. Jaminan:

Sertifikat, IMB, Akte Jual beli, SPPT

Girik, Keterangan tidak sengketa, Perjanjian jual beli

BPKB kendaraan >2005, Faktur Pembelian, Gesekan no. rangka,

no. mesin, STNK

Deposito

e. Rencana Usaha dan Peruntukan Pembiayaan Tercatat

2. Persyaratan pemohon pembiayaan bagi Pegawai / Karyawan:

Page 84: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

71

a. Fotokopi KTP/Paspor, kartu keluarga (KK), surat nikah pemohon &

suami/istri

b. Slip gaji + Rekening Tabungan 3 bulan terakhir

c. SK Pengangkatan pertama dan terakhir

d. NPWP untuk pembiayaan diatas Rp. 50 juta

e. Jaminan:

Sertifikat, IMB, Akte Jual beli, SPPT

Girik, Keterangan tidak sengketa, Perjanjian jual beli

BPKB kendaraan >2005, Faktur Pembelian, Gesekan no. rangka, no.

mesin, STNK

Deposito

f. Rencana Usaha dan Peruntukan Pembiayaan Tercatat

2. Tahap Pengajuan Pembiayaan

Secara garis besar, tahapan yang akan dilalui oleh nasabah yang

hendak mengajukan pembiayaan warung mikro adalah 4 (empat) tahap.

Pertama, tahap permohonan pengajuan pembiayaan. Disini nasabah

mengajukan jumlah pembiayaan yang diinginkan kepada bank. Setelah

pengisian aplikasi permohonan, maka selanjutnya nasabah mengumpulkan

kelengkapan data persyaratan pembiayaan.

Kedua, tahap analisa yang dilakukan oleh bagian Analis Warung

Mikro yang ada di Bank Syariah Mandiri. Analisa yang dilakukan adalah 3

pilar analisa, yaitu kemampuan nasabah, aspek legalitas dan objek akad.

Analisa kemampuan dapat dilihat melalui fotokopi rekening tabungan (mutasi

Page 85: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

72

tabungan rekening perbulan), slip gaji, BI Checking untuk mengetahui apakah

calon nasabah memiliki pinjaman di bank lain atau tidak. Analisa legalitas

data-data dapat diketahui melalui hasil wawancara dengan nasabah dan

memverifikasi data-data calon nasabah yang sudah masuk, baik melalui

telepon dan juga survey ke lapangan (on the spot). Selain itu bank juga akan

memeriksa melalui Sistem Informasi Debitur (SID) untuk mengetahui apakah

calon nasabah masuk daftar hitam Bank Indonesia atau tidak.

Ketiga, bila masih ada kekurangan persyaratan yang belum dilengkapi

oleh nasabah, maka nasabah harus melengkapi persyaratan. Ketika semua

persyaratan telah lengkap, maka pihak analis warung mikro akan membuat

proposal pembiayaan untuk dilaporkan kepada komite pembiayaan dan

kepala cabang. Proposal tersebut nantinya akan dibawa ke rapat komite

pembiayaan. Apabila komite pembiayaan beserta kepala cabang setuju, maka

bisa dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

Tahapan yang terakhir atau keempat yaitu melakukan akad antara

pihak bank dan nasabah. Barulah setelah akad dilaksanakan dana pembiayaan

akan langsung ditransfer oleh bank ke rekening nasabah. Sebelumnya

nasabah tentunya telah melunasi biaya administrasi yang menjadi kewajiban

pihak nasabah. Selanjutnya nasabah bisa menyetorkan angsuran pembayaran

pertama sebulan setelah ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan

angsuran perbulannya sebesar yang telah disepakati dalam kontrak.

Page 86: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

73

Dengan akad wakalah yang diberikan pada nasabah, maka nasabah

bisa langsung menggunakan dana pembiayaan untuk membeli barang-barang

yang dibutuhkan sesuai dengan rencana usaha.

Semua penendatanganan akad dilakukan secara bertahap dalam waktu

satu hari sehingga dapat mengefisienkan waktu tanpa melanggar ketentuan

mengadakan akad sesuai dengan syariah, tanpa paksaan, berdasarkan

kesepakatan bersama tanpa harus merugikan satu sama lain.

Setelah penandatanganan akad maka selambat-lambatnya keesokan

harinya nasabah dapat mencairkan dana pembiayaan sesuai dengan yang

diajukan. Sebelumnya nasabah tentunya telah melunasi biaya administrasi

yang menjadi kewajiban pihak nasabah. Selanjutnya nasabah bisa

menyetorkan angsuran pembayaran pertama sebulan setelah

ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan angsuran perbulannya

sebesar yang telah disepakati dalam kontrak.

Page 87: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

74

Gambar 4.4

Skema Kriteria dan Sub Kriteria dari Proses Pengajuan

Pembiayaan

3. Aplikasi Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok Kelapa Dua dari Perspektif Nasabah

Secara garis besar para nasabah dari produk pembiayaan warung

mikro memandang bahwa tidak ada masalah dengan aplikasi dari konsep

murabahah pada produk Pembiayaan Warung Mikro. Menurut mereka produk

ini sudah cukup baik dan sangat menolong bagi pengusaha yang memiliki

usaha mikro dan kecil yang membutuhkan fasilitas pembiayaan. Dari

pengalaman nasabah Pembiayaan Warung Mikro mereka cukup puas dengan

Keputusan Pengambilan Pembiayaan

Resiko

Jaminan

Latar Belakang

Debitur

Analisa

Resiko

Analisa

Keuangan

Kondisi

Usaha

- Hasil Dari BI checking - Identitas Debitur - Status tempat tinggal - Riwayat hutang debitur

- Sejarah keuangan - Tingkat perputaran

uang - Proyeksi

cash flow

- Tujuan pengajuan - Lama

usaha - Jenis

usaha - Prospek

usaha

- Jenis jaminan

- Lokasi jaminan - Nilai

jaminan - Status

kepemilikan

- Resiko jangka

pendek - Resiko

jangka menengah - resiko jangka

panjang

Page 88: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

75

pelayanan dan fasilitas dari produk Pembiayaan Warung Mikro.9 Hal ini

dibuktikan dengan rata-rata realisasi pencairan pembiayaan periode Januari –

Agustus 2011 mencapai Rp 3.144.600.000,- (tiga milyar seratus empat puluh

empat juta enam ratus ribu rupiah) atau mencapai 78% dari total target.

Gambar 4.5

Secara konsep produk ini sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang ada dalam akad murabahah. Dalam aplikasinya memang belum semua

ketentuan-ketentuan yang ada sudah dijalankan sebagaimana mestinya.

Misalnya posisi bank sebagai penjual terkesan hilang karena memang bank

hanya mewakilkan pada nasabah untuk membeli barang-barang yang

9 Fitra Mizan, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Depok Kelapa Dua. Wawancara Pribadi, Depok, 7 Juni 2011.

Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11Agust-

11

Realisasi 106,80 53,40% 110,80 89,20% 104,70 102,08 61,94% 56,64%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

Re

alis

asi P

em

bia

yaan

Target Pencairan Pembiayaan Januari -Agustus2011

Page 89: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

76

dibutuhkan sehingga seolah-olah barang yang dibeli nasabah langsung

menjadi milik nasabah. Padahal seharusnya barang tersebut menjadi milik

bank terlebih dahulu. Hal ini tentunya akan membuat aplikasi dari produk ini

terkesan sama dengan produk kredit yang ada pada bank konvensional. Hal

ini merupakan salah satu cerminan dimana saat ini belum murni syariahnya

bank syariah yang ada di Indonesia.

C. Analisa Matrik SWOT Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Mandiri

a. Kekuatan (Strengths)

a. Rasa tentram dan tenang karena produk pembiayaan di bank syariah

terhindar dari riba.

Seluruh agama melarang adanya transaksi ribawi. Riba bukan hanya

merupakan persoalan masyarakat Islam, tetapi kalangan diluar Islam

pun memandang serius masalah ini. Karenanya, kajian masalah riba

dapat dirunut mundur hingga lebih dari dua ribu tahun silam. Masalah

riba telah menjadi bahan bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian

juga bangsa Romawi. Kalangan Kristen juga mempunyai pandangan

tersendiri mengenai riba dimana mereka juga mengecam praktik

pengambilan riba.

b. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah

sampai lunas.

Pada kredit konvensional, angsuran bersifat floating (mengambang)

tergantung suku bunga yang berlaku. Lain halnya pada produk

Page 90: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

77

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri, angsuran akan

tetap selama masa pembiayaan sesuai kesepakatan pada saat

penandatanganan akad. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan

masalah naiknya angsuran jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga

karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai.

c. Jumlah plafon pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

nasabah.

Dengan jumlah plafon pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan hal ini tentunya bisa menjadi solusi bagi sebagian

pengusaha mikro dan kecil yang kesulitan untuk memperoleh akses

permodalan.

d. Margin kompetitif.

Dengan tingkat margin yang kompetitif, produk ini juga menjadi

andalan Bank Syariah Mandiri untuk membiayai segmen masyarakat

menegah kebawah atau masyarakat kecil.

e. Proses pengajuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

Proses pengajuan pembiayaan Warung Mikro juga relatif mudah dan

cepat. Ketika nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan sudah

melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dan telah disetujui oleh pihak

bank, maka selanjutnya akan diadakan akad / kontrak perjanjian antara

nasabah dan bank dan setelah itu dana pembiayaan langsung cair.

f. Jangka waktu pembiayaan yang panjang.

Page 91: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

78

Semakin panjang waktu pembiayaan maka semakin kecil jumlah

angsuran yang dibayarkan tiap bulannya. Dengan jangka waktu hingga

4 tahun, nasabah bisa mengangsur sesuai dengan kemampuan finansial

yang dimiliki oleh nasabah.

g. Merupakan salah satu perusahaan pemerintah yang memiliki brand

yang cukup familiar.

b. Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya promosi kepada masyarakat.

Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri masih kurang dalam

mempromosikan produk ini kepada masyarakat, baik promosi melalui

media cetak maupun elektronik.

b. Kurangnya pemahaman SDM yang profesional dalam bidangnya.

Pemahaman SDM yang masih kurang terhadap produk pembiayaan

syariah akan berpengaruh terhadap aplikasi dari produk pembiayaan itu

sendiri.

c. Masih adanya persyaratan agunan.

Dalam ketentuan Pembiayaan Usaha Mikro dengan limit pembiayaan

Rp. 2 juta sampai dengan Rp 10 juta tidak dipersyaratkan adanya

jaminan. Hal ini tentunya akan sangat berkaitan dengan prinsip kehati-

hatian yang diterapkan oleh bank. Selain itu masalah moral hazard dari

masyarakat juga belum memungkinkan pinjaman tanpa agunan.

d. Jaringan kantor yang terbatas.

Page 92: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

79

Saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki total kantor cabang

mencapai 1.171 kantor, di luar cabang unit bisnis mikro. Dari jumlah

tersebut, sebanyak 977 unit berstatus Kantor Cabang (KC) dan Kantor

Cabang Pembantu (KCP) serta 194 unit berupa Kantor Kas (KK) yang

semuanya tersebar di 33 provinsi di Indonesia.

3. Peluang (Opportunities)

a. Fatwa MUI bahwa “Bunga Bank Haram.”

b. Memiliki undang-undang yang mendukung bank syariah.

Pengaturan mengenai perbankan syariah dalam Undang-Undang Nomor

7 Tahun !992 tantang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 belum spesifik dan kurang

mengakomodir

c. Pertumbuhan UMKM yang pesat.

Dalam perkembangannya, menurut data Biro Pusat Statistik (BPS),

jumlah UMKM terus meningkat dan tetap mendomenasi jumlah

perusahaan. Pada tahun 2006 terdapat sekitar 48 juta UMKM,

dibandingkan dengan 7200 usaha berskala besar. Dalam kesempatan

kerja UMKM menyumbang sekitar 97 persen dari jumlah pekerja di

Indonesia.10

d. Promosi melalui media elektronik.

Pada era globalisasi ini media elektronik adalah salah satu media

pemasaran yang sangat efektif. Saat ini masyarakat sekarang lebih

10 Biro Pusat Statistik.

Page 93: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

80

banyak mengakses media elektronik dibanding media cetak. Selain

lebih cepat dan mudah diakses.

4. Ancaman (Threats)

a. Banyaknya pesaing baru.

Saat ini banyak bank syariah maupun bank konvensional yang

menawarkan produk yang juga menyasar segmentasi UMKM, sehingga

persaingan pada segmentasi ini cukup kompetitif untuk saat ini.

b. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap produk pembiayaan

syariah.

Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa produk pembiayaan

yang ada di bank syariah tidak berbeda dengan produk kredit dari bank

konvensional.

D. Rancangan Strategi Peningkatan Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Mandiri

Tabel 4.1

Tabel Matrik SWOT

IFAS

STRENGTHS

(KEKUATAN)

WEAKNESSES

(KELEMAHAN)

a. Rasa tentram dan tenang

karena produk pembiayaan di

bank syariah terhindar dari

riba.

b. Selama masa pembiayaan,

besarnya angsuran tetap dan

tidak berubah sampai lunas.

c. Jumlah plafon pembiayaan

yang dapat disesuaikan

dengan kebutuhan nasabah.

a. Kurangnya promosi

kepada masyarakat.

b. Kurangnya pemahaman

SDM yang profesional

dalam bidangnya.

c. Masih adanya persyaratan

agunan.

d. Jaringan kantor yang

terbatas.

Page 94: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

81

EFAS

d. Margin kompetitif.

e. Proses pengajuan pembiayaan

yang mudah dan relatif cepat.

f. Jangka waktu pembiayaan

yang panjang.

g. Merupakan salah satu

perusahaan pemerintah yang

memiliki brand yang cukup

familiar.

OPPORTUNITIES

(PELUANG) S-O W-O

a. Fatwa MUI bahwa

“Bunga Bank Haram.”

b. Memiliki undang-undang

yang mendukung bank

syariah.

c. Pertumbuhan UMKM

yang pesat.

d. Promosi melalui media

elektronik.

a. Membuat strategi pemasaran

yang lebih efektif untuk

memasarkan produk.

b. Membangun brand image

yang kuat di benak

masyarakat dengan

memanfaatkan acara event

dan pameran.

c. Memperkenalkan secara

intensif keunggulan-

keunggulan produk yang

dimiliki kepada segmentasi

yang hendak dicapai yaitu

UMKM.

a. Ekspansi jaringan dengan

membuka kantor-kantor

cabang baru sehingga

terciptanya jaringan

pemasaran yang luas.

b. Pemanfaatan event dan

acara pameran untuk

mempromosikan produk

kepada masyarakat.

c. Bank harus meningkatkan

kemampuan SDM yang

dimiliki dengan

memberikan pelatihan-

pelatihan yang lebih

intensif dan komprehensif.

THREATS

(ANCAMAN)

S-T W-T

a. Banyaknya pesaing.

b. Masih kurangnya

pengetahuan masyarakat

terhadap produk

pembiayaan syariah.

a. Meningkatkan sistem dan

prosedur pelayanan nasabah

sehingga pelayanan dapat

lebih cepat, mudah dan

efisien.

b. Menyelenggarakan atau turut

berpartisipasi dalam seminar,

lokakarya dan workshop

perbankan syariah.

a. Mengoptimalkan

pemasaran untuk

menghadapi agresifitas

para pesaing.

b. Membuat inovasi dalam

memasarkan produk.

c. Memberikan edukasi yang

komprehensif kepada

masyarakat mengenai

produk pembiayaan yang

Page 95: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

82

ada di bank syariah.

a. Strategi Strength Opportunity (S-O)

Strategi yang mengutamakan kekuatan dan memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi ini digunakan untuk mendukung kebijakan pertumbuhan

yang agresif seperti:

a. Membuat strategi pemasaran yang lebih efektif untuk memasarkan

produk.

b. Membangun brand imge yang kuat di benak masyarakat dengan

memanfaat kan acara event dan pameran.

c. Mulai memperkenalkan keunggulan-keunggulan produk kepada

segmentasi yang hendak dicapai.

d. Memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat

mengenai produk pembiayaan yang ada di bank syariah.

b. Strategi Strength Threath (S-T)

Strategi dengan memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi tantangan

yang ada seperti:

a. Meningkatkan sistem dan prosedur pelayanan nasabah sehingga

pelayanan dapat lebih cepat, mudah dan efisien.

b. Menyelenggarakan atau turut berpartisipasi dalam seminar, lokakarya

dan workshop perbankan syariah.

c. Strategi Weaness Opportunity (W-O)

Strategi yang meminimalkan kelemahan intern dengan memanfaatkan

peluang yang kuat untuk memperbaiki kondisi internal seperti:

Page 96: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

83

a. Ekspansi jaringan dengan membuka kantor-kantor cabang baru

sehingga terciptanya jaringan pemasaran yang luas.

b. Pemanfaatan even dan acara pameran untuk mempromosikan produk

kepada masyarakat.

c. Bank harus meningkatkan kemampuan SDM yang dimiliki dengan

memberikan pelatihan-pelatihan.

d. Strategi Weakness Threat (W-T)

Strategi yang meminimalkan kelemahan internal untuk dapat bertahan

(defensif) dalam menghadapi tantangan:

a. Mengoptimalkan pemasaran untuk menghadapi agresifitas para

pesaing.

b. Membuat inovasi dalam memasarkan produk.

c. Memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat

mengenai produk pembiayaan yang ada di bank syariah.

Page 97: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab-

bab sebelumnya, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil

sebagaimana berikut:

1. Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri merupakan produk

alternatif pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri yang diperuntukan bagi

pengusaha yang skalanya sangat terbatas atau biasa disebut UMKM (usaha

mikro, kecil dan menengah) dengan menggunakan akad murabahah.

Aplilasi akad jual beli murabahah pada produk pembiayaan warung mikro

dilakukan sebelum barang secara prinsip menjadi milik bank. Hal ini

tentunya tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa MUI No.04/DSN-

MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 (26 Dzulhijah 1420 H) yang

menetapkan bahwa jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk

membeli barang dari pihak ketiga, maka akad jual beli murabahah harus

dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

2. Hasil dari analisis matrik SWOT terhadap produk Pembiayaan Warung

Mikro:

1. Kekuatan (Strengths)

a. Rasa tentram dan tenang karena produk pembiayaan di bank

syariah terhindar dari riba.

Page 98: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

85

b. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak

berubah sampai lunas.

c. Jumlah plafon pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan nasabah.

d. Margin kompetitif.

e. Proses pengajuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

f. Jangka waktu pembiayaan yang panjang.

g. Merupakan salah satu perusahaan pemerintah yang memiliki brand

yang cukup familiar.

2. Kelemahan (Weaknes)

a. Kurangnya promosi kepada masyarakat.

b. Kurangnya pemahaman SDM yang profesional dalam bidangnya.

c. Masih adanya persyaratan agunan.

d. Jaringan kantor yang terbatas.

3. Peluang (Opportunity)

a. Fatwa MUI bahwa “Bunga Bank Haram.”

b. Memiliki undang-undang yang mendukung bank syariah.

c. Pertumbuhan UMKM yang pesat.

d. Promosi melalui media elektronik.

4. Ancaman (Threats)

a. Banyaknya Pesaing.

b. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap produk

pembiayaan syariah.

Page 99: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

86

3. Ditengah ketatnya persaingan antar bank dalam memasarkan produk-

produk yang dimiliki, ada beberapa strategi yang dilakukan dalam

mengembangkan produk Pembiayaan Warung Mikro, diantaranya:

a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dengan sebaik mungkin.

b. Melakukan promosi dan sosialisasi yang lebih efektif kepada

masyarakat.

c. Pemanfaatan even dan acara pameran untuk mempromosikan produk

kepada masyarakat.

d. Mengadakan pelatihan bagi SDM yang ada di bagian warung mikro

untuk meningkatkan kemampuan teknis.

e. Memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat mengenai

produk pembiayaan yang ada di bank syariah.

B. SARAN

Merujuk pada kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan

dan mengemukakan masukan atau rekomendasi bagi Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok Kelapa Dua yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan

kedepannya:

1. Menyesuaikan aplikasi produk pembiayaan yang memakai akad

murabahah dengan peraturan-peraturan yang ada seperti Fatwa Dewan

Syariah Nasional dan Peraturan Bank Indonesia.

2. Memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengajukan

pembiayaan Warung Mikro, utamanya bagi masyarakat yang layak setelah

dilakukan survei.

Page 100: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

87

3. Lebih memberdayakan masyarakat yang kurang mampu untuk dibina

dalam meningkatkan usaha mikro mereka sehingga menjadi pengusaha

yang sukses dan bertaqwa.

4. Meningkatkan konsistensi kegiatan yang berjalan didalam perbankan,

sehingga bank syariah tetap dalam koridor yang sesuai dengan ketentuan

syariah, serta keberkahan yang nyata.

5. Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua harus lebih

mensosialisasikan produk-produk yang ada, khususnya produk

pembiayaan Warung Mikro agar lebih banyak masyarakat yang mengenal

produk tersebut.

6. Sebagai salah satu bank syariah terbesar, tentunya Bank Syariah Mandiri

harus lebih memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip syariah agar

tidak keluar dari koridor yang ada, sehingga akan menumbuhkan kesan

yang baik di masyarakat.

Page 101: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

88

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Karim dan Terjemahannya.

Al-Jaziri, Adurrhaman. Kitabu al-Fiqh ala al-Madzahib al-Arba’ah. Beirut: Darul

Fikr, 2001.

Amin, Ma’ruf. Prospek Cerah Perbankan Syariah. Jakarta: LeKAS, 2007. Cet. I

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani

Press, 2001.

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia

Institute, 2000.

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah: Wacana Ulama dan Cendekiawan. Jakarta:

Tazkia Institut dan Bank Indonesia, 1999.

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005.

Danim, Sudarman. Menjadi Peneliti Kuaitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002.

Ghafur W, Muhammad. Potret Perbankan Syariah Indonesia Terkini (Kajian

Kritis Perkembangan perbankan Syariah). Yogykarta: Biruni Press, 2007.

Ghazali, Ahmad. Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita.

Jakarta: Media Komputindo, 2005.

Hadi, Sutrisno. Motodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1992.

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: IIIT

Indonesia, 2003.

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Kementrian Koperasi dan UKM RI. Petunjuk Teknis Program Pembiayaan

Produktif Koperasi dan Usaha mikro (P3KUM) Pola Syariah. Jakarta:

2007.

Lathif, Ah. Azharudin. Fiqh Muamalah. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Page 102: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

89

Lexi, Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 1997.

Majah, Ibn. Sunan Ibn Majah, Beirut: Al-Afbar al-Daugih, 2004.

Mini Profile. Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern. Jakarta, Bank

Syariah Mandiri, Edisi Juni 2001.

Muhammad, Bank Syariah: Problem dn Prospek Perkembangan di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Mujieb, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqh. Jakarta: PT. Pustaka Firdaus.

Mujiono. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Yogyakarta: Penerbit

BPFE, 1996. Cet. Ke III.

Partomo, Titik Sartika dan Abd. Rachman Soejono. Ekonomi Skala Kecil dan

Kecil Menengah dan Koperasi. Jakarta: Galia Indonesia, 2002.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

Gamedia Pustaka Utama, 2006. Cet. Ke-12.

Rasjid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 1994.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. Credit Manajemen Hand Book,

Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa,

Bankir Dan Nasabah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Cet. III.

Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait di

Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Syafi’I, Rahmat. Fiqh Muamalah. Bandung: CV Pustaka Setia. 2004.

Tambunan, Tulus T.H. UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Yunus, Mahmud. Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung,

1990.

Yusuf, Muhammad dan Junaedi. Perngantar Ilmu Ekonomi dan Perbankan

Syariah. Jakarta: Ganeca Press, 2006.

Page 103: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

90

Zuhaili, Wahbah. al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu. Beirut: Dar al-Fikr, 2002.

Artikel dan Undang-Undang

Bank Syariah Mandiri, “Gambaran Umum dan Visi dan Misi”, diakses pada 12

April 2011 dari http://www .syariahmandiri.co.id/2011/04/gambaran

umum visi dan misi. html

Dessy, “Pengertian dan Kriteria UMKM”, artikel ini diakses pada 20 April 2011

dari http://chichimoed.blogspot. com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-

ukm.html

Kementrian Koperasi dan UKM RI, Petunjuk Teknis Program Pembiayaan

Produktif Koperasi dan Usaha mikro (P3KUM) Pola Syariah Jakarta:

2007.

Kementrian Koperasi dan UKM. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Diakses pada 20 April

2011 dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&i

d=129

Peraturan Bank Indonesia nomor 13/11/PBI/2011 tentang Pencabutan atas PBI

Nomor 3/2/PBI/2001 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor 3/9/BKR perihal Petunjuk Pelaksanaan

Pemberiaan Kredit Usaha Kecil

Bank Indonesia (PBI) No.7/46/PBI/2005 tanggal 14 Nopember 2005 tentang

Standarisasi Akad

“Tak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27

November 2008.

Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10

Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah, Pasal 1 ayat 25

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan

Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. (Pasal 1, ayat

12)

Page 104: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

91

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 105: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 106: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 107: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 108: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

HASIL WAWANCARA

Nama : Fitra Mizan

Jabatan : Pelaksana Unit Warung Mikro BSM KCP Kelapa Dua

Hari, tanggal : Selasa, 7 Juni 2011

Waktu :17.00 WIB s.d selesai

Tempat : Kantor Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua

Tanya : Kapan Bank Syariah Mandiri cabang pembantu kelapa dua ini berdiri dan

bagaimana perkembangannya?

Jawab : Tanggal 23 Juli 2011. Sejauh ini perkembangannya sangat baik dan terus tumbuh

dengan pesat.

Tanya : Produk pembiayaan apa saja yang ada di Bank Syariah Mandiri Cabang Kelapa Dua

ini?

Jawab : Secara umum semua produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank Syariah

Mandiri ada di Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua ini, seperti misalnya

Pembiayaan Warung Mikro, Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan Consumer,

Pembiayaan Produktif, Pembiayaan Kendaraan Bermotor dan Pembiayaan Talangan

Haji dan Umrah.

Tanya : Apakah definisi dari produk pembiayaan BSM warung mikro Bank Syariah

Mandiri?

Jawab : Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan Bank kepada

nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang UMKM untuk

membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau pembiayaan

investasi dengan maksimal limit plafon pembiayaan Rp 2 juta sampai dengan Rp100

Page 109: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

juta. Warung Mikro sendiri menawarkan tiga jenis produk yakni, Pembiayaan Usaha

Mikro Tunas (non agunan) dengan nilai pembiayaan Rp 2 juta hingga Rp 10 juta,

Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan nilai Rp diatas Rp 10 juta hingga Rp 50

juta, dan Pembiayaan Usaha Mikro Utama dengan nilai diatas Rp 50 juta hingga Rp

100 juta.

Tanya : Segmen apa yang hendak dicapai dengan membuka layanan pembiayaan BSM

warung mikro?

Jawab : Segmentasi yang hendak dicapai oleh Bank Syariah Mandiri dengan membuka

layanan produk pembiayaan warung mikro adalah segmen masyarakat menengah

kebawah, bahkan sampai pada kalangan masyarakat yang paling bawah. Fokus utama

dari segmentasi yang hendak dicapai oleh produk ini ialah pada sektor UMKM yang

masih belum tergarap oleh bank-bank lain yang ada saat ini.

Tanya : Akad apa yang digunakan pada produk pembiayaan warung mikro?

Jawab : Akad yang digunakan pada produk pembiayaan warung mikro ini adalah murabahah

dimana bank nantinya akan bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

Tanya : Bagaimana Prosedur pengajuan sampai tahap realisasi pembiayaan BSM warung

mikro?

Jawab : Nasabah datang bertemu ke bank bertemu dengan bagian administrasi warung mikro

atau bagian pelaksana warung mikro untuk menyerahkan persyaratan yang

dibutuhkan dalam pengajuan pembiayaan warung mikro. Selanjutnya dilakukan BI

checking oleh pihak administrasi warung mikro. Ketika sudah dilakukan BI checking

pelaksana warung mikro dan analis warung mikro akan melakukan survei tempat

usaha dan rumah untuk mengumpulkan data di lapangan, selanjutnya pelaksana

melaporkan data hasil survei laapangan pada bagian administrasi. Ketika semua

Page 110: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

persyaratan telah lengkap maka analis warung mikro akan membuat proposal

pengajuan pembiayaan untuk diajukan kepada komite pembiayaan. Jika kepala

capang dan komite pembiayaan sudah memberikan persetujuan maka nasabah akan

dihubungi oleh pelaksana warung mikro untuk melakukan akad pembiayaan.

Tanya : Bagaimana aplikasi dari konsep murabahah pada produk pembiayaan warung?

Jawab : Bank adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan nasabah, dengan cara

membeli barang yang diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya kembali kepada

nasabah dengan harga jual yang setara dengan harga beli ditambah keuntungan atau

margin bank dan bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut

biaya yang diperluan dan menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian

barang kepada nasabah. Selanjutnya bank menggunakan media ”akad Wakalah”

dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut. Dengan

adanya akad wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan dana tersebut

kepada nasabah untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh nasabah sesuai

dengan rencana usaha dan peruntukan pembiayaan tercatat yang telah diserahkan pada

pihak bank. Setelah nasabah membeli barang-barang tersebut bank akan meminta

laporan pembelian pada nasabah.

Tanya : Apa saja persyaratan pembiayaan BSM warung mikro ini?

Jawab : Persyaratan pembiayaan warung mikro diantaranya Fotokopi KTP/Paspor, kartu

keluarga (KK), pas foto terbaru 3x4 pemohon, Surat Keterangan Usaha (SKU),

Jaminan dan Rencana Usaha dan Peruntukan Pembiayaan Tercatat.

Tanya : Menurut pandangan bapak, apakah aplikasi akad murabahah pada produk

pembiayaan warung mikro ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada?

Page 111: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Jawab : Secara garis besar produk ini sudah memenuhi rukun dan syarat dalam akad

murabahah. Namun pada prakteknya mungkin tidak 100% seluruhnya sama dengan

syarat dan ketentuan dalam akad murabahah karena faktor-faktor eksternal.

Tanya : Setelah nasabah memenuhi persyaratan yang diminta oleh bank, apakah bank

langsung mencairkan dana yang dibutuhkan oleh nasabah?

Jawab : Setelah nasabah memenuhi semua persyaratan dan telah disetujui oleh komite

pembiayaan dan kepala cabang maka akan diadakan akad antara pihak bank dan

nasabah. Setelah akad dilaksanakan maka dana pembiayaan akan ditransfer langsung

ke rekening nasabah.

Tanya : Adakah biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah dalam proses pengajuan

pembiayaan BSM warung mikro ini?

Jawab : Biaya yang dibebankan pada nasabah hanya biaya administrasi dan biaya materai.

Untuk pembiayaan usaha mikro tunas dengan limit pembiayaan Rp 2 juta sampai Rp

10 juta dibebankan biaya administrasi sebesar Rp 60.000,- dan biaya materai sebesar

Rp 36.000,-. Untuk pembiayaan usaha mikro madya dan utama dengan limit

pembiayaan diatas Rp 10 juta sampai dengan Rp 100 juta akan dikenakan biaya

administrasi sebesar 1% dari nilai pembiayaan ditambah biaya materai sebesar Rp

36.000,-.

Tanya : Bagaimana perkembangan produk pembiayaan BSM warung mikro ini dari awal

kemunculannya?

Jawab : Untuk perkembangan dari produk pembiayaan warung mikro sangat baik dan

mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah

pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp 2 milyar dalam jangka waktu kurang

dari 1 tahun.

Page 112: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Tanya : Apa keunggulan produk ini sehingga dapat menarik minat masyarakat sebagai

produk alternatif bagi pengusaha kecil?

Jawab : Yang menjadi keunggulan dari poduk ini diantaranya adalah persyaratan tidak

memberatkan, margin yang sangat kompetitif dan produk ini merupakan produk yang

dibuat sesederhana mungkin sehingga dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat

terbawah sekalipun.

Tanya : Apa yang menjadi kelemahan dari produk ini ?

Jawab : Yang menjadi kelemahan dari produk ini adalah masih adanya persyaratan jaminan .

yang harus dipenuhi oleh nasabah. Padahal dalam peraturan dari Bank Syariah

Mandiri pada Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (dengan nilai pembiayaan Rp 2 juta

hingga Rp 10 juta) tidak disyaratkan adanya agunan atau jaminan. Namun pada

aplikasinya tetap dpersyaratkan adanya jaminan karena alasan moral hazard. Selain

itu keterbatasan Sumber Daya Manusia juga menjadi kendala karena belum semua

SDM memahami konsep syariah secara menyeluruh.

Tanya : Bagaimana prospek dari produk pembiayaan warung mikro ini kedepannya?

Jawab : Untuk prospek dari produk pembiayaan warung mikro kedepannya sangat bagus dan

potensial karena memang untuk sektor menengah kebawah masih belum tergarap oleh

bank-bank atau lembaga-lembaga keuangan yang ada saat ini. Selain itu salah satu

misi dari Bank Syariah Mandiri kedepannya yaitu menjadi Bank Syariah yang

terdepan dalam memberdayakan golongan masyarakat menengah kebawah.

Tanya : Bagaimana rancangan strategi dari bank syariah mandiri dalam mengembangkan

produk BSM warung mikro ini?

Jawab : Strategi yang dilakukan yaitu dengan memberikan pelayanan kepada nasabah

dengan sebaik mungkin, mempromosikan produk-produk yang ada di BSM Cabang

Page 113: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Depok Kelapa Dua khususnya produk pembiayaan warung mikro, mengadakan

pelatihan bagi SDM yang ada di bagian warung mikro agar mereka dapat

meningkatkan kemampuan teknis, meningkatkan jumlah SDM dan melakukan

pembianaan pada nasabah

Page 114: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

HASIL WAWANCARA NASABAH

Nama : Budi Herman

Alamat : Depok

Jenis Usaha : Bengkel Motor

Hari, tanggal : Sabtu, 18 Juni 2011

Waktu :10.00 WIB s.d selesai

Tanya : Sejak kapan bapak / ibu menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri?

Jawab : Oktober 2010

Tanya : Produk pembiayaan apa yang bapak / ibu gunakan di Bank Syariah Mandiri?

Jawab : Produk Pembiayaan Warung Mikro khususnya Pembiayaan Usaha Mikro Tunas

dengan jumlah pembiayaan Rp 10 juta.

Tanya : Bagaimana tahap pengajuan sampai tahap realisasi pembiayaan warung mikro?

Jawab : Awalnya saya datang ke Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua untuk

mencari informasi mengenai pembiayaan warung mikro. Setelah diberi penjelasan

oleh petugas warung mikro yang ada di bank mengenai prosedur dan aturannya

akhirnya saya tertarik mengajukan permohonan pembiayaan. Setelah itu saya segera

mengumpulkan data dan persyaratan pembiayaan dan kembali datang ke bank untuk

menyerahkan persyaratan. Selang beberapa hari ada pelaksana warung mikro yang

melakukan survei ke bengkel saya. Setelah itu saya dihubungi untuk melakukan akad

dan keesokan harinya dana pembiayaan sudah ada di rekening saya. Kemudian modal

yang saya dapatkan saya belanjakan oderdil motor sesuai dengan rencana usaha yang

saya serahkan dalam persyaratan.

Page 115: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Tanya : Menurut bapak / ibu bagaimana aplikasi konsep murabahah pada produk

pembiayaan warung mikro?

Jawab : Kalau dari segi aplikasinya saya kira tidak berbeda jauh dengan bank konvensional.

Di bank syariah mungkin ada akad yang jelas dan harus ada rencana usaha sehingga

bank harus mengetahui dana pembiayaan akan digunakan untuk membeli barang apa

saja. Sedang aplikasi murabahahnya saya kira sudah jelas bahwa bank disini bertindak

sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Saya kira semuanya masih dalam

koridor-koridor bank syariah.

Tanya : Apakah sudah sesuai antara akad murabahah dan aplikasinya pada produk

pembiayaan warung mikro?

Jawab : Kurang lebih sesuai walaupun mungkin masih ada kekurangannya.

Tanya : Menurut bapak / ibu apa keunggulan produk ini sehingga dapat menarik minat

masyarakat sebagai produk alternatif bagi pengusaha kecil?

Jawab : Prosedurnya tidak terlalu sulit, prosesnya cepat, dan marginnya cukup terjangkau.

Page 116: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

HASIL WAWANCARA NASABAH

Nama : Yulianti

Alamat : Depok II

Jenis Usaha : Warung Sembako

Hari, tanggal : Sabtu, 18 Juni 2011

Waktu :13.00 WIB s.d selesai

Tanya : Sejak kapan bapak / ibu menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri?

Jawab : Januari 2011

Tanya : Produk pembiayaan apa yang bapak / ibu gunakan di Bank Syariah Mandiri dan

berapa jumlahnya?

Jawab : Produk Pembiayaan Warung Mikro dengan jumlah pembiayaan Rp 25 juta.

Tanya : Bagaimana tahap pengajuan sampai tahap realisasi pembiayaan warung mikro?

Jawab : Awalnya saya datang ke Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua untuk

menanyakan informasi mengenai pembiayaan warung mikro yang diperuntukan bagi

usaha mikro dan kecil. Setelah saya mendapatkan informasi yang lengkap mengenai

pembiayaan warung mikro, maka saya pun tertarik untuk mengajukan pembiayaan

untuk menambah modal usaha saya. Setelah itu saya segera mengumpulkan data dan

persyaratan yang dibutuhkan dalam proses pembiayaan. Setelah semua persyaratan

terkumpul saya kembali datang ke bank untuk mengajukan pembiayaan dan

menyerahkan persyaratan yang dibutuhkan. Setelah toko saya di survei oleh pihak

bank, dilakukanlah akad dengan pihak bank. Dengan segera bank langsung

mentransfer dana pembiayaan ke rekening saya. Selanjutnya dana tersebut saya

gunakan untuk menambah stok barang-barang dagangan di toko.

Page 117: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Tanya : Menurut bapak / ibu bagaimana aplikasi konsep murabahah pada produk

pembiayaan warung mikro?

Jawab : Saya kira aplikasi dari konsep murabahah pada produk pembiayaan warung mikro

sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun, menurut saya posisi bank sebagai

penjual terkesan hilang karena memang bank hanya mewakilkan pada nasabah untuk

membeli barang-barang yang dibutuhkan sehingga terkesan barang yang dibeli

nasabah langsung menjadi milik nasabah. Padahal seharusnya barang tersebut menjadi

milik bank terlebih dahulu. Bagi saya hal ini masih hal wajar karena memang dalam

prakteknya bank tidak mungkin membelikan barang-barang yang dibutuhkan nasabah

satu persatu.

Tanya : Apakah sudah sesuai antara akad murabahah dan aplikasinya pada produk

pembiayaan warung mikro?

Jawab : Kalau menurut saya bisa dikatakan sudah sesuai, walaupun belum 100% dan masih

ada kekurangan.

Tanya : Menurut bapak / ibu apa keunggulan produk ini sehingga dapat menarik minat

masyarakat sebagai produk alternatif bagi pengusaha kecil?

Jawab : Bila dibandingkan dengan produk lain yang sejenis mungkin keunggulannya terletak

pada persyaratan dan prosedur yang tidak terlalu menyulitkan nasabah. Selain itu

produk ini juga memang diperuntukkan bagi usaha kecil.

Page 118: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

FATWA

DEWAN SYARI'AH NASIONAL

NO: 04/DSN-MUI/IV/2000

Tentang

MURABAHAH

Menetapkan : FATWA TENTANG MURABAHAH

Pertama : Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syari’ah:

1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari’ah Islam.

3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah

disepakati kualifikasinya.

4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan

pembelian ini harus sah dan bebas riba.

5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,

misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan

harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus

memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya

yang diperlukan.

7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka

waktu tertentu yang telah disepakati.

Page 119: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,

pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari

pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara

prinsip, menjadi milik bank.

Kedua : Ketentuan Murabahah kepada Nasabah:

1. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau

aset kepada bank.

2. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu

aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.

3. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus

menerima (membeli)nya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya,

karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat; kemudian kedua belah

pihak harus membuat kontrak jual beli.

4. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang

muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.

5. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus

dibayar dari uang muka tersebut.

6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank,

bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.

7. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari uang muka,

maka:

Page 120: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

a. jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal

membayar sisa harga.

b. jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal

sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut;

dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi

kekurangannya.

Ketiga : Jaminan dalam Murabahah:

1. Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan

pesanannya.

2. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat

dipegang.

Keempat : Hutang dalam Murabahah:

1. Secara prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi murabahah tidak

ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak

ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut

dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan

hutangnya kepada bank.

2. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak

wajib segera melunasi seluruh angsurannya.

3. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus

menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh

Page 121: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu

diperhitungkan.

Kelima : Penundaan Pembayaran dalam Murabahah:

1. Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian

hutangnya.

2. Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu

pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dilakukan

melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui

musyawarah.

Keenam : Bangkrut dalam Murabahah:

Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan hutangnya, bank

harus menunda tagihan hutang sampai ia menjadi sanggup kembali, atau

berdasarkan kesepakatan.

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 26 Dzulhijjah 1420 H / 1 April

2000 M

Page 122: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR: 7/46/PBI/2005

TENTANG

AKAD PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA BAGI BANK

YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN

PRINSIP SYARIAH

Pasal 9

(1) Kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan Murabahah

berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut :

a. Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli

barang.

b. jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah kepada Bank

ditentukan berdasarkan kesepakatan Bank dan nasabah;

c. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya;

d. dalam hal Bank mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli

barang, maka Akad Murabahah harus dilakukan setelah barang secara

prinsip menjadi milik Bank;

e. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka atau urbun saat

menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah;

f. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan selain

barang yang dibiayai Bank;

Page 123: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

g. kesepakatan marjin harus ditentukan satu kali pada awal Akad dan tidak

berubah selama periode Akad;

h. Angsuran pembiayaan selama periode Akad harus dilakukan secara

proporsional.

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN BANK NDONESIA

NOMOR: 7/46/PBI/2005

TENTANG

AKAD PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA BAGI BANK YANG

MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN

PRINSIP SYARIAH

Pasal 9

Ayat (1)

Huruf a: Yang dimaksud dengan “barang” adalah barang yang diketahui jelas

kuantitas, kualitas dan spesifikasinya.

Huruf b dan huruf c Cukup jelas

Huruf d: Wakalah harus dibuatkan Akad secara terpisah dari Akad Murabahah.

Yang dimaksud dengan secara prinsip barang milik Bank dalam wakalah pada

Akad Murabahah adalah adanya aliran dana yang ditujukan kepada pemasok

barang atau dibuktikan dengan kuitansi pembelian.

Huruf e sampai dengan huruf g Cukup jelas

Page 124: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Huruf h: Angsuran secara proposional adalah angsuran yang ditetapkan Bank

secara proposional antara harga pokok dan marjin, serta jangka waktu angsuran.

Contoh :

_ Harga pokok mesin Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

_ Marjin Rp2.000.000,- (dua juta rupiah)

_ Jangka waktu angsuran = 12 (dua belas) bulan

_ Angsuran nasabah Rp12.000.000,-/12 = Rp1.000.000,- (satu

juta rupiah)

Page 125: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 126: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 127: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 128: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Page 129: PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK ... PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK KELAPA DUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi