PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS...

146
PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KUDUS TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Ekonomi Syariah Oleh: MOCHAMAD RACHMAN, S.E. NIM. ES 13028 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 2015

Transcript of PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS...

Page 1: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

DI KABUPATEN KUDUS

TESIS

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2)

Ekonomi Syari’ah

Oleh: MOCHAMAD RACHMAN, S.E.

NIM. ES 13028

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 2015

Page 2: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

ii

Page 3: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

iii

Page 4: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

iv

Page 5: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

MOTTO

“Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai

setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”

(Q.S. Al-Baqarah: 276)

v

Page 6: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

PERSEMBAHAN Kupersembahkan Tesis ini kepada: 1. Ibu dan Bapak Kandung serta Mertua yang selalu aku hormati 2. Istriku dan anak-anakku tersayang 3. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus Program Pascasarjana

Ekonomi Syariah sebagai almamaterku tercinta. 4. Kakak dan adikku tercinta. 5. Teman-teman seprofesi dan sealmamater STAIN Kudus.

vi

Page 7: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT Sang

Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Peran

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus dalam Pengembangan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus” ini. Tak lupa mari

bershalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan

para pengikutnya.

Tesis ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan

memperoleh gelar Magister Ekonomi Islam (M.E.I.) pada Program Pascasarjana

Ekonomi Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus.

Dalam proses penelitian ini, tentunya peneliti banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada : 1. Dr. H. Fathul Mufid, M.S.I , Ketua STAIN Kudus. 2. Dr. Adri Efferi, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Pascasarjana STAIN

Kudus. 3. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si dan Dr. Hj. Anita Rahmawaty, M.Ag,

selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk memberikan bimbingan dan arahan dan penuh kesabaran dalam

penyusunan tesis ini. 4. Seluruh dosen Ekonomi Syariah yang telah mengajar dan bersedia berbagi

ilmu dan pengalaman selama penulis menuntut ilmu di Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus; 5. Heni Hendraratna, selaku Kepala Cabang BSM Kudus, Santoso Wibowo

selaku Kepala warung mikro Kudus, Novi Mufarok selaku Kepala Sales

Outlet Warung Mikro dan berbagai pihak lainnya dari Bank Syariah Mandiri

vii

Page 8: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

Cabang Kudus yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini

dan memberikan bantuan yang tak terkira; 6. Para pelaku UMKM di Kabupaten Kudus yang telah bersedia menjadi

narasumber pada penelitian ini dan berbagi pengalaman mengelola UMKM

yang digeluti dengan penuh keuletan, ketekunan berserta suka dan dukanya; 7. Ibu, Istriku dan anak-anaku tercinta yang telah memberikan ijin studi,

perhatian dan dukungan do’anya. 8. Sahabat dan teman teman yang selalu mendukung dan memberi motivasi. 9. Bapak dan ibu di Sekretaris Pascasarjana STAIN Kudus. 10. Semua pihak yang turut memberi bantuan dan dorongan selama penulis studi

di STAIN Kudus.

Penulis hanya dapat berdo’a semoga amal baik yang telah diberikan

mendapat balasan yang layak dan berlipat ganda dari Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Pemurah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan dalam penulisan tesis ini. Untuk itu penulis dengan hati terbuka

menerima koreksi yang berguna untuk perbaikan lebih lanjut. Harapan penulis,

tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Kudus, September 2015

Penulis,

Mochamad Rachman, SE

NIM ES-13028

viii

Page 9: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015. Peran Warung Mikro BankSyariah Mandiri (BSM) Kudus dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus. Tesis Pascasarjana Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) model pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus; (2) dan peran pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Secara teoritis, bermanfaat dalam pengembangan ilmu ekonomi Islam berkaitan dengan perbankan syariah, khususnya pembiayaan murabahah dan manajemen pengelolaannya. Secara praktis, bermanfaat bagi praktisi, baik bagi pengelola maupun pelaku UMKM, sebagai pertimbangan dalam memberikan atau memilih pembiayaan syariah untuk meminimalisir terjadinya risiko kerugian.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi atau pengamatan dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kabupaten Kudus yang menjadi nasabah Warung Mikro BSM Kudus dan pengelola Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus. Pengujian keabsahan data dengan teknik triangulasi dan analisis data menggunakan metode Huberman dan Milles.

Dari hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus yang ditujukan kepada pelaku UMKM menggunakan akad murabahah. Murabahah adalah salah satu dari prinsip jual beli (al tijarah) yang diterapkan oleh perbankan syariah. Pembiayaan murabahah merupakan suatu akad pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana penjual menyatakan harga beli beserta keuntungan (margin), dalam hal ini yang bertindak sebagai penjual adalah Bank, sedang sebagai pembeli adalah nasabah.Warung Mikro BSM Kudus berperan dalam mengatasi kendala pelaku UMKM di Kabupaten Kudus, khususnya dalam permodalan sebagai tambahan modal kerja dan pengembangan usaha. Dengan teratasinya masalah modal, ternyata para pelaku UMKM dapat meningkatkan omset penjualannya, sehingga laba yang diperoleh pun meningkat. Peningkatan laba menyebabkan peningkatan asset yang dimiliki oleh pelaku UMKM. Sehingga terjadi pengembangan UMKM di Kabupaten Kudus.

Faktor pendukung implementasi Warung Mikro BSM Kudus meliputi: Bank Syariah Mandiri sebagai induknya telah dikenal, sarana dan prasarana memadahi, produk pembiayaan memiliki banyak keunggulan. Selain itu, warga Kabupaten Kudus mayoritas beragama Islam dan banyak pelaku UMKM. Adapun faktor penghambatnya adalah: rendahnya kualitas sumber daya manusia, kerja sama tim yang kurang solid, sistem kerja outsourching, anggapan bank syariah dan bank konvensional sama, dan belum tahu pembiayaan berprinsip syariah serta adanya banyak saingan (kompetitor). Kata kunci: Warung Mikro BSM, Pengembangan UMKM, Kabupaten Kudus

ix

Page 10: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

ABSTRACT Mohammad Rahman, SE NIM ES-13028. 2015. Role of Warung Micro Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus in Development of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) in Kudus. Thesis Graduate School of Islamic Economics Journals (STAIN) Kudus.

This study aims to determine: (1) financing model Warung Micro Bank Syariah Mandiri (BSM) kudus; (2) and the role of point Micro finance Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus in the development of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) in Kudus. This study is expected to provide benefits. Theoretically, useful in the development of Islamic economics related to Islamic banking, especially murabaha financing and its management. In practical, useful for practitioners, both for managers and SMEs, as a consideration in providing Islamic financing or choose to minimize the risk of loss.

This research is a field research by using descriptive qualitative approach. The technique of collecting data using interviews, observation or observation and documentation. The data source of this research is SMEs in Kudus who become customers of Warung Micro BSM Kudus and manager of Bank Syariah Mandiri Warung Micro Kudus. Testing the validity of the data with triangulation techniques and data analysis using methods Huberman and Milles.

From the results of research and discussion, it was concluded that the financing point BSM Micro Kudus addressed to SMEs using the murabaha contract. Murabaha is one of the principle of trading (al tijarah) applied by Islamic banks. Murabaha financing is a financing agreement with the principle of buying and selling where the seller stating the purchase price along with the profit (margin), in this case the seller is acting as the Bank, being as buyers are customers. Warung Micro BSM Kudus role in overcoming obstacles SMEs in Kudus regency, especially in the capital as additional working capital and business development. With the solution of capital problems, it turns out the perpetrators of SMEs can increase sales turnover, so that the profits from increased. Increase in profit led to an increase in assets owned by SMEs. Resulting in the development of SMEs in Kudus.

Factors supporting the implementation of Warung Micro BSM Kudus include: Bank as a parent have known, adequate facilities and infrastructure, financial products have many advantages. In addition, residents of the Kudus Muslim majority and many SMEs. The inhibiting factor is the low quality of human resources, teamwork is less solid, job outsourcing system, the notion of Islamic banks and conventional banks the same, and do not know the principle of Islamic finance as well as the presence of many competitors. Keywords: Warung Micro BSM, development of SMEs, Kudus

x

Page 11: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

الملخص

دور وارونج مایكرو بنك ماندیري للمعامالت اإلسالمیة NIM: ES-13028.“دمحم رحمن )BSM( أطروحة جامعیة ”.بقدس في تطویر المشروعات الصغیرة والمتوسطة بمقاطعة قدس

.لمرحلة الدراسات العلیا بكلیة اإلقتصاد اإلسالمي بجامعة قدس اإلسالمیة الحكومیة

وارونج مایكرو بنك "نموذج التمویل لدى )1(: ھذه الدراسة تھدف إلى تحدید ما یليوارونج "الدور التمویلي لدى )2(بمدینة قدس، )BSM(" ماندیري للمعامالت اإلسالمیة

في تطویر المشروعات الصغیرة )BSM(" نك ماندیري للمعامالت اإلسالمیةمایكرو ب .والمتوسطة بمقاطعة قدس

ویرجى من ھذه الدراسة أن تحمل عدة فوائد من الناحیة النظریة وكذلك من الناحیة

فمن الناحیة النظریة، تھدف الدراسة إلى إثراء المعارف والخبرات في عالم . التطبیقیةأما من الناحیة التطبیقیة، تھدف . سالمي خاصة فیما یتعلق بالبنوك اإلسالمیةاإلقتصاد اإل

الدراسة إلى تزوید التطبیقیین في ساحة المشروعات الصغیرة والمتوسطة، بحیث تكون ھذه الدراسة مرجعا اختیاریا لھم في مجاالت التمویل اإلسالمي لتقلیل مخاطر الخسارة في

.تعامالتھم الیومیة

، من "توضیحیة –مقاربات كیفیة "لدراسة عبارة عن المسح المیداني یستخدم وھذه احیث إن البیایات المستخدمة في ھذا البحث العلمي ھي البیانیة األساسیة والبیانات الثانویة من خالل اللقاءآت والمراقبات والمالحظات وكذلك من خالل قراءة قواعد البیانات المعلوماتیة

وكان مصدر بیانات البحث یرتكز بصورة أساسیة على المقترضین . نكالمخزونة لدى البأما اختبار . بمدینة قدس )BSM(" وارونج مایكرو بنك ماندیري للمعامالت اإلسالمیة"لدى

" ھوبیرمان"عند منھجي " تحلیل البیانات"و" الثالثیة"مدى صحة البیانات فیستخدم طریقة ".مایلز"و

وارونج مایكرو بنك ماندیري "وكانت نتیجة البحث أن التمویل الذي قدمتھ

بدور ”وارونج"لعمالئھا ھو التمویل بالمرابحة، بیحث تقوم )BSM(" للمعامالت اإلسالمیةكما . البائع كما یقوم العمالء بدور المشتري، مع تحدید نسبة الربح بین عملیتي البیع والشراء

لعمالئھا فیما یتعلق بقضیة " وارونج" لدور المحوري الذي تقوم بھا أثبتت الدراسة على اومن . التمویل كقضیة محوریة في تطویر المشروعات الصغیرة والمتوسطة بمقاطعة قدس

كما . خالل ھذا التمویل، أصبح بإمكان العمالء اإلرتقاء نحو تجاراتھم وأنشطتھم اإلقتصادیة .بالتالي زیادة األرباحأصبح بإمكانھم زیادة حجم التجارة و

xi

Page 12: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

، تطویر)BSM(وارونج مایكرو بنك ماندیري للمعامالت اإلسالمیة : الكلمات الرئیسیةالمشروعات الصغیرة والمتوسطة، مقاطعة

.قدس

Page 13: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

xii

Page 14: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN …………………………….. ii

PENGESAHAN TESIS …………………………………………………… iii

PERNYATAAN ………………………………………………………….. iv

MOTTO …………………………………………………………………… v

PERSEMBAHAN ………………………………………………………… vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. vii ABSTRAK….…………………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xvii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN …………………………. xviii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Batasan Masalah…………………………………………………… 6

C. Rumusan Masalah ………………………………………………… 7

D. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 7

E. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 8

F. Sistematika Penulisan …………………………………………….. 9 BAB II LANDASAN TEORI

A. Perbankan Syariah ………………………………………………… 11

1. Pengertian Perbankan Syariah ………………………………… 10

2. Asas, Tujuan dan Fungsi ……………………………………… 19

3. Prinsip-prinsip dalam Perbankan Syariah ……………………... 24

4. Badan Hukum, Anggaran Dasar dan Kepemilikan …………… 29

B. Warung Mikro BSM Kudus ………………………………………. 29

C. Pembiayaan Murabahah …………………………………………… 36

xiii

Page 15: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

1. Pengertian Pembiayaan atau Kredit …………………… ……... 36

2. Pengertian Pembiayaan Murabahah …………………………… 42

D. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ……………………. 48

1. Pengertian UMKM ……………………………………..……... 48

2. UMKM di Jawa Tengah ………………………………………. 51

3. UMKM di Kabupaten Kudus …………………………………. 56

4. Pengembangan UMKM ……………………………………….. 59

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu …………………………………….. 60

F. Kerangka Pemikiran Teoritis ……………………………………… 66 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ………………………………….. 68

B. Sumber Data ………………………………………………………. 69

C. Lokasi Penelitian ………………………………………………….. 69

D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 68

E. Teknik Pengujian Keabsahan Data ……………………………….. 71

F. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 72 BAB IV WARUNG MIKRO DAN PENGEMBANGAN UMKM

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ………………………………... 73

1. Sejarah Berdirinya BSM Indonesia …………………………… 73

2. Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus …………………………. 75

B. Deskripsi Data Penelitian………………. ………………………… 82

1. Data Tentang Implementasi Pembiayaan Warung Mikro Kudus 82

2. Data Tentang Peran Warung Mikro Kudus dalam Pengembangan

UMKM di Kabupaten Kudus………………………………….. 86

3. Data Tentang Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung

Implementasi Pembiayaan Mikro dari Warung Mikro BSM Kudus

Kepada Pelaku UMKM di Kabupaten Kudus ………………... 91

C. Analisa Data dan Pembahasan………………. ……………………. 96

1. Analisa Tentang Implementasi Pembiayaan Warung Mikro ….. 96

xiv

Page 16: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

2. Peran Peran Warung Mikro Kudus dalam Pengembangan UMKM

di Kabupaten Kudus…………………………………………… 103

3. Analisa Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi

Pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus …………………….. 106 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………………………... 109

B. Saran ………………………………………………………………. 110

C. Penutup ……………………………………………………………. 110 Daftar Pustaka ..…………………………………………………………… 112 Lampiran-lampiran

xv

Page 17: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Klasifikasi Riba ……………………………………………… 21

Gambar 2.2 Grafik Jumlah UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Jawa

Tengah……………………………………….. ……………... 53

Gambar 2.3 Grafik Jumlah Tenaga Kerja UMKM Binaan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Tengah………………………………. 54

Gambar 2.4 Grafik Jumlah Asset UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Tengah ………………………………………. 55

Gambar 2.5 Grafik Jumlah Omset UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Tengah ………………………………………. 56

Gambar 2.6 Diagram Kerangka Pemikiran Teoritis ………………………. 67

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BSM Cabang Kudus ……………………. 80

xvi

Page 18: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ……… 13

Tabel 2.2 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah …………. 15 Tabel 2.3 Perbedaan Bunga dan Riba ……………………………………... 22 Tabel 2.4 Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil ……………………….. 23

Tabel 2.5 Produk Pembiayaan Warung Mikro ……………………………. 32

Tabel 2.6 Fitur Produk Warung Mikro 2015 ……………………………… 32

Tabel 2.7 Kriteria Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah …….. 50

Tabel 2.8 Time Series Data UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah Posisi per

Triwulan III Tahun 2014 ……………………………………… 52

Tabel 4.1 Asset BSM Cabang Kudus ……………………………………... 80

Tabel 4.2 Pendapatan BSM Cabang Kudus ……………………………….. 104

Tabel 4.3 Jumlah Nasabah/Account Warung Mikro BSM Kudus ………… 104

Tabel 4.4 Perubahan Omset, Keuntungan dan Asset Pelaku UMKM di Kabupaten

Kudus …………………………………………………………. 105

xvii

Page 19: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

Huruf Nama Huruf Latin Keterangan

Arab

Alif Tidak Tidak dilambangkan ا

dilambangkan

Ba b Be ب

Ta t Te ت

ثTsa

. Es (dengan titik di atas)

s

Jim j Je ج

Cha h Ha (dengan titik di bawah) ح

.

Kha kh Ka dan ha خ

Dal d De د

Dzal dh De dan ha ذ

Ra r Er ر

Za z Zet ز

Sin s Es س

Syin sh Es dan ha ش

Syad s Es (dengan titik di bawah) ص

.

Dlat d De (dengan titik di bawah) ض

.

Tha .t Te (dengan titik di bawah) ط

Dha z Zet (dengan titik di bawah) ظ

.

xviii

Page 20: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

Ain ‘ Koma terbalik di atas‘ ع

Ghain gh Ge dan ha غ

Fa ef Ef ف

Qaf q Qi ق

Kaf k Ka ك

Lam l El ل

Mim m Em م

Nun n En ن

Wawu w We و

ھ ـ Ha h Ha

Hamzah , Apostrof ء

Ya y Ye ي

1. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin

dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut:

a. Vokal rangkap ( وأ ) dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya:

al-yawm.

b. Vokal rangkap ( أ���ی ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya:

al-bayt. 2. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat

dan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf

dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya:

فلا ) تا◌ مو ) ,( al-Fatihah = ةح ◌

( qimah = ةمیق ) ,( al-‘ulum = لعلا

xix

Page 21: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

3. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid,

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama

dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya:

( tayyib = ط ◌ ب�����ي ) ,( saddun = دس ) ,( haddun = دح ) 4. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alim-lam,

transliterasinya dalam tulisan latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah

dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya:

( ’al-sama = ءآمسلا ) ,( al-bayt = تیبلا ) 5. Ta’ marbutah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat

sukun,transliterasinya. dalam tulisan Latin dilambangkan. dengan huruf “h”, sedangkan ta’ marbutah yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”,

misalnya:

لا◌ ل����لاه ) ◌

( ru’yah al-hilal atau ru’yatul hilal = ةیؤر 6. Tanda apostrof ( ‘ ) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk

yang terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya:

( ◌

قف◌ ءاه ) ,( ru’yah = ةیؤر ◌ = fuqaha )

xx

Page 22: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting bagi

perkembangan perekonomian negara. Pada saat krisis moneter 1998 dan krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008, sektor UMKM terbukti mampu bertahan dibanding perusahaan besar. Krisis moneter telah menyadarkan banyak pihak tentang fundamental ekonomi yang kuat dan

pemberdayaan ekonomi rakyat. 1 Pada saat krisis, UMKM tetap bertahan

dengan usaha yang dijalankan dan mampu memainkan fungsi penyelamatan di beberapa sub-sektor. UMKM lebih konsisten dibandingkan perusahaan-perusahaan besar dan dapat dipandang sebagai penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional, pendorong laju pertumbuhan ekonomi serta membantu penyerapan tenaga kerja. UMKM merupakan harapan bangsa, karena UMKM sebagai salah satu penggerak perekonomian rakyat yang

tangguh.2

Hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM merupakan pilar utama

perekonomian Indonesia pada masa krisis. UMKM memiliki peran penting

bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya di negara

berkembang namun juga di negara maju. UMKM merupakan sektor usaha

yang dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan bagi para pelaku

ekonomi dan khususnya terhadap para pengangguran.

Pada tahun 2014, di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku

UMKM dimana telah memberi kontribusi terhadap PBD 58,92 persen dan

kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja 97,30 persen. Untuk tingkat 1Sri Indah Nikensari, Perbankan Syariah: Prinsip, Sejarah & Aplikasinya, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2012, hlm. 1. 2Sri Mulyani, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada UMKM di Kabupaten Kudus, dalam Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis UNISNU Jepara,Vol.11 Nomor 2 Oktober 2014, hlm.138, yg diakses dari laman http//ejournal-unisnu.com/index.php/JDEB/article/ View File/207/356. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 07.35.

1

Page 23: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

2

ASEAN, sebanyak 96 persen perusahaan bergerak di sektor UMKM dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 30 hingga 57 persen. Kemudian kontribusi

dalam penyerapan tenaga kerja 50 sampai 98 persen.3

Jika di banding dengan data tahun 2012, data tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Akhir tahun 2012, UMKM di Indonesia

berjumlah 56,53 juta unit dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 59,08 persen. Kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja

sekitar 97,16 persen atau 107 juta orang. Tetapi dengan segala peran strategis

tersebut, hanya 20 persen dari total UMKM yang sudah terakses kredit bank.

Sehingga tantangan yang perlu dihadapi oleh UMKM adalah tantangan akses

perbankan.4

Secara lebih terperinci, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 mencatat jumlah UMKM sebanyak 56.534.592 unit dan mengalami pertumbuhan sebesar 2,41 persen. Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM sebanyak 107.657.509 orang dan mengalami pertumbuhan 5,83 persen. Sumbangan PDB dari UMKM sebesar 1.504,928 trilyun rupiah, dengan

pertumbuhan sebesar 9,90 persen. Nilai ekspor UMKM sebesar 208,067

trilyun rupiah dengan pertumbuhan 11,00 persen.5

Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat bahwa pada tahun 2013 terdapat 57.895.721 unit usaha dengan pertumbuhan sebesar 2,41% dibanding tahun sebelumnya. Padata hun ini, sektor UMKM mampu

menyerap 6.486.573 orang tenaga kerja.6 Sektor UMKM pada kenyataannya

sangat berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

3Henny Rachma Sari, Jumlah UMKM Indonesia 57,9 juta, terbanyak dibanding negara lain,dari situs berita online, Merdeka.com, edisi Kamis, 25 September 2014,yang diakses dari laman http://www.merdeka.com/uang/jumlah-umkm-indonesia-579-juta-terbanyak-dibandingkan-negara-lain.html. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 07.45. 4Sumber data diambil dari Kompas, 19 September 2013 yang dikutip dari laman http://ejournal-unisnu.com/index.php/JDEB/article/viewFile/207/356. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 08.15. 5Disarikan dari Tabel Perkembangan UMKM pada Periode 1997 -2012 yang terdapat di dalam laman http://www.bps.go.id/link Tabel Statis /view/id/ 1322 Tabel diunduh dari link: http://www.bps.go.id/link Tabel Statis/excel/id/1322. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 08.25. 6Data Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (Umkm) Dan Usaha Besar (Ub) Tahun2012 – 2013 dari Kementeriaan Koperasidan UMKM.

Page 24: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

3

Namun, pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia saat ini belum sepenuhnya diimbangi peningkatan kualitas UMKM yang ada. Hal ini karena masih ada kendala terbesar yang dihadapi dalam mengembangkan usaha. Hambatan yang mereka hadapi, antara lain kesulitan dalam bersaing dengan produsen besar, kekurangan modal dan keterbatasan

mengakses pasar.7 Kadin Jatim mencatat setidaknya ada empat kendala yang

dihadapi UMKM, yaitu pembiayaan, teknologi dan inovasi produk, riset pasar

dan terakhir inefisiensi.8 BPS mencatat pada tahun 2005 kebanyakan sumber

dana UMKM berasal dari modal sendiri yang mencapai 82,41% pada

kelompok usaha Mikro, dan 68,85% pada kelompok usaha kecil.9

Permodalan dalam usaha begitu penting karena kekurangan modal dapat membatasi ruang gerak aktivitas usaha bagi para pelaku UMKM untuk mencapai tingkat pendapatan yang optimal guna menjaga kelangsungan hidup usahanya. Pembiayaan atau permodalan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menumbuh kembangkan usaha. Demi mempertahankan kinerja UMKM berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya dengan pembiayaan usaha yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Lembaga keuangan mikro merupakan lembaga keuangan yang khusus menangani pembiayaan usaha-usaha kecil.

Dengan adanya peluang yang sangat baik inilah kesempatan yang

tidak bisa disia-siakan maka bermunculah lembaga keuangan konvensional

untuk berlomba-lomba memperluas usahanya dari tingkat kota hingga

kepelosok-pelosok daerah. Perlu diingat bahwa penduduk Indonesia yang

mayoritas beragama Islam juga merupakan peluang yang baik terhadap

lembaga keuangan untuk mengembangkan lembaga keuangan yang berbasis

syariah untuk bisa menarik calon konsumennya, disini yang dikenal dengan 7 Awaluddin Jalil, Masih Banyak Kendala yg Dihadapi oleh UMKM dari laman http: //ekbis. sindonews.com/red/ 823494/34/ masih banyak – kendala – yang – dihadapi- umkm-1388808862. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 08.35. 8NN, Kadin: Empat Kendala Penghambat Pengembangan UMKM, diakses dari situs KabarBisnis di lamanhttp://www.kabarbisnis.com/read/2845011. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 08.45. 9Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (Isu-isu Penting), Penerbit LP3ES, Jakarta, 2012, hlm. 138.

Page 25: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

4

Bank Syariah.

Menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 10

Peraturan tersebut telah memungkinkan perkembangan perbankan syariah dengan sangat cepat. Berkembangnya jumlah cabang dari bank syariah baik dari bank umum yang berdasarkan syariah maupun divisi syariah dari bank

umum konvensional.11

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank umum

syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Bank Umum Syariah adalah

Bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Unit Usaha Syariah yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja

dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor

induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, atau unit kerjadi kantor cabang dari suatu bank yg ber

kedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang

pembantu syariah dan atau unit syariah.

Perbankan syariah sebagai bentuk implementasi konsep ekonomi

syariah juga mempunyai spirit yang sama, yaitu keberpihakan kepada sector

riil terutama usaha menengah kebawah. Perbankan syariah yang tidak

mengenal rezim bunga, namun menawarkan kerjasama yang saling

menguntungkan antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pengusaha 10 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun2008 tentang Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2009 hlm. 4. 11Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012,hlm. 233.

Page 26: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

5

(mundharib) melalui skema mudharabaha tau musyarakah.12 Prinsip perbankan syariah merupakan bagian dari ajaran Islam yang

berkaitan dengan ekonomi. Salah satu prinsip dalam ekonomi Islam adalah

larangan riba dalam berbagai bentuknya, dan menggunakan sistem bagi hasil.

Dengan prinsip bagi hasil, bank syariah dapat menciptakan iklim investasi

yang sehat dan adil karena semua pihak dapat saling berbagi baik keuntungan

maupun kerugian. Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong pemerataan

ekonomi nasional karena hasil keuntungan tidak hanya dinikmati oleh pemilik

modal saja, tetapi juga oleh pengelola modal.

Dari persoalan riba tersebut, maka para tokoh ekonomi Islam

mencoba merumuskan sistem perbankan yang berbeda dengan bank

konvensional yang telah lama beroperasi dengan menggunakan konsep

bunga, yang kemudian dikenal dengan bank Islam.

Bank Islam atau bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dana (funding) untuk disalurkan (financing)

kepada orang atau lembaga yang membutuhkannya dengan sistem bebas bunga. Menurut Ismail, bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank,

dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah.13

Sistem perbankan ini secara garis besar terinspirasi oleh nilai-nilai

moral keagamaan yang berlandaskan pada nilai-nilai Ilahiyah, menjungjung

tinggi kejujuran (honesty), menjamin keseimbangan (balance), menekankan

sifat saling percaya (trust) dan meniscayakan saling menolong, walaupun bagi

debitor untuk memenuhi nilai-nilai tersebut harus memenuhi kovenan-

kovenan (aturan aturan) yang sangat ketat. Begitu juga dalam operasionalisasi

perbankan syariah harus mengikuti klausul yang ada dalam syari'at Islam dan

berada dalam koridor prinsip-prinsip sebagai berikut:14

12Sri Indah Nikensari, Op. cit., hlm. 2-3. 13Ismail, Perbankan Syariah, Penerbit Kencana, Jakarta, 2011, hlm. 39. 14Buchari Alma dkk, Manajemen Bisnis Syariah Menanamkan Nilai dan Praktik Syariah dalamBisnis Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 12.

Page 27: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

6

a. Prinsip Keadilan, prinsip ini menyatakan bahwa imbalan atas dasar bagi

hasil dan margin keuntungan ditetapkan atas kesepakatan bersama antara

bank dan nasabah.

b. Prinsip Kesetaraan, prinsip ini menyatakan bahwa nasabah penyimpan

dana, pengguna dana dan bank memiliki hak, kewajiban, beban terhadap

resiko dan keuntungan yang berimbang. Transparansi adalah faktor yang

inheren dalam sistem perbankan syariah. Melalui laporan keuangan yang

terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat dengan segera

mengetahui tingkat keamanan dana, situasi dunia usaha, kondisi

perekonomian bahkan kualitas manajemen bank.

c. Prinsip Ketentraman, prinsip ini menyatakan bahwa produk bank syariah

mengikuti prinsip dan kaidah muamalah Islam (bebas riba dan

menerapkan zakat harta).

Oleh sebab itu, mengingat masyarakat Indonesia yang mayoritas

memeluk agama Islam dan hampir 75% merupakan pengusaha UMKM

sungguh merupakan peluang bagi perbankan untuk beroperasi dengan sistem

syariah. Gayungpun bersambut tentunya masyarakat sangat mengapresiasi

keberadaan/kehadiran perbankan syariah menjalankan aktivitasnya di

Indonesia. Begitu juga dengan kehadiran Bank Syariah Mandiri dengan

Warung Mikronya di Kabupaten Kudus ini.

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri dalam nisbahnya

menggunakan sistem pembiayaan dengan prinsip syariah. Unit usaha Bank

Syariah Mandiri ini telah bekerja sama dengan para pelaku UMKM di

Kabupaten Kudus untuk mengembangkan usahanya.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang

“Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus dalam

Pengembangan UMKM di Kabupaten Kudus”. B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak mengkaji banyak hal sehingga kurang

mendalam dan adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki seperti waktu,

Page 28: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

7

tenaga dan biaya, maka peneliti membatasi masalah hanya pada hal-hal

berikut dan akan menjadi fokus dalam penelitian, yaitu:

1. Implementasi pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah (BSM) Kudus

yang akan mengkaji mengenai syarat dan ketentuan, mekanisme,

pelaksanaan dan pencairan pembiayaan dari pengelola Warung Mikro

BSM Kudus terhadap pembiayaan mikro yang diberikan kepada para

pelaku UMKM di Kabupaten Kudus, khususnya bagi golongan

penghasilan non tetap (Non Golbertap).

2. Peran pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus terhadap pengembangan

UMKM di Kabupaten Kudus yang diukur dari perubahan omset, laba dan

asset milik para pelaku UMKM di Kabupaten Kudus yang menjadi

nasabah Warung Mikro BSM Kudus.

3. Faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi

pembiayaan mikro yang diberikan oleh Warung Mikro Bank Syariah

(BSM) Kudus kepada pelaku UMKM di Kabupaten Kudus. C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik pokok

permasalahan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana implementasi pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri (BSM) Kudus?

2. Bagaimana peran pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

(BSM) Kudus dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) di Kabupaten Kudus?

3. Bagaimana faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam

implementasi pembiayaan mikro yang diberikan oleh Warung Mikro

Bank Syariah (BSM) Kudus kepada pelaku UMKM di Kabupaten Kudus? D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis implementasi pembiayaan Warung

Page 29: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

8

Mikro Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis peran pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus dalam pengembangan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi

penghambat dan pendukung dalam implementasi pembiayaan mikro yang

diberikan oleh Warung Mikro Bank Syariah (BSM) Kudus kepada pelaku

UMKM di Kabupaten Kudus. E. Manfaat Penelitian

Secara garis besar, terdapat dua manfaat penelitian yang ingin dicapai,

yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Secara teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi

pengembangan ilmu ekonomi Islam, dalam kaitannya menambah

khazanah keilmuan mengenai perbankan syariah, khususnya dalam

pembiayaan murabahah dan manajemen pengelolaannya.

2. Secara praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi

praktisi, pengelola Warung Mikro BSM Kudus, dan masyarakat

khususnya pelaku UMKM, serta bagi para peneliti.

Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan pemahaman mengenai implementasi pembiayaan

Warung Mikro BSM Kudus dan perannya terhadap pengembangan

UMKM di Kabupaten Kudus.

Bagi pengelola Warung Mikro BSM Kudus, diharapkan hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan evaluasi kinerja

agar dapat meningkatkan capaian yang diinginkan pada masa mendatang

dan sebagai pertimbangan dalam memberikan pembiayaan syariah untuk

meminimalisir terjadinya risiko kerugian yang mungkin sewaktu-waktu

bias terjadi di lembaga perbankan syariah.

Page 30: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

9

Bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM, penelitian ini

diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan pertimbangan dalam

memilih produk pembiayaan mikro yang berprinsip syariah dan memberi

pengetahuan mengenai implementasi dan perannya terhadap

pengembangan UMKM.

Bagi para peneliti, diharapkan penelitian ini dapat mendorong

para peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan sehingga dapat

diperoleh penelitian perbandingan yang pada akhirnya akan dapat

menyajikan kajian yang semakin spesifik dan komprehensif. F. Sistematika Penulisan

Tesis yang penulis susun ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian

awal, bagian isi dan bagian akhir. Pada bagian isi terdiri dari 5 (lima) bab,

dimana masing-masing bab dibagi menjadi beberapa sub bab. Adapun garis

besar sistematika tesis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Pada bagian ini meliputi: halaman judul, nota persetujuan,

pengesahan, pernyataan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.

2. Bagian Isi

Padabagian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian mengenai perbankan syariah dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), baik di Jawa Tengah

maupun di Kabupaten Kudus.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai pendekatan penelitian, sumber

data, metode pengambilan data, analisis data dan pengujian

Page 31: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

10

keabsahan data.

BAB IV: WARUNG MIKRO DAN PENGEMBANGAN UMKM

Bab ini berisi uraian mengenai gambaran umum Bank Syariah

Mandiri, khususnya Warung Mikro BSM Kudus, temuan/hasil

penelitian berupa implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM

Kudus dan pengembangan UMKM di Kabupaten Kudus, serta

diskusi pembahasannya.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dalam penelitian ini dan saran

yang diberikan serta penutup. 3. Bagian Akhir

Pada bagian ini meliputi: daftar pustaka, lampiran, dan daftar

riwayat hidup penulis.

Page 32: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

BAB II

LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah

1. Pengertian Perbankan Syariah

Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah. Istilah bangku secara resmi dan

populer menjadi bank. 1 Bank merupakan lembaga keuangan yang

memberikan jasa keuangan, yaitu menyalurkan dana dan menghimpun dana dari masyarakat; sedangkan lembaga keuangan lainnya hanya fokus

pada salah satu bidang saja.2

Jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli, terbagi menjadi dua macam, yaitu bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bank yang berdasarkan prinsip

syariah. 3 Dalam bank konvensional penentuan harga selalu didasarkan

kepada bunga, sedangkan dalam bank syariah didasarkan kepada konsep Islam yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi.

Menurut Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, pengertian bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah.4 Sofyan Syafri Harahap menyebut

bank syariah sebagai bank bagi hasil. 5 Menurutnya penggunaan istilah

Bank Tanpa Bunga sering diasosiasikan dengan tanpa biaya yang sebenarnya tidak tepat. Bank syariah tetap mengenakan beban kepada mereka yang menikmati jasanya, namun konsep dan cara perhitungannya tidak seperti perhitungan bunga dalam bank konvensional yang menurut

1Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm. 1. 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Keenam), Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 4. 3Ibid, hlm. 177. 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Op.cit.,hlm. 4. 5Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hlm. 94-95.

11

Page 33: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

12 syariat Islam tidak dibenarkan. Dalam menentukan imbalannya, baik imbalan yang diberikan maupun diterima, bank syariah tidak menggunakan sistim bunga, akan tetapi menggunakan konsep imbalan

sesuai dengan akad yang diperjanjikan.6

Ismail menguraikan perbedaan mendasar antara bank konvesional

dengan bank syariah dari beberapa aspek, meliputi: aspek investasi, return,

perjanjian, orientasi, hubungan bank dengan nasabah, dewan pengawas,

dan penyelesaian sengketa. 7 Bank syariah dalam menyalurkan dananya

kepada pihak pengguna dana, sangat selektif dan hanya boleh

menyalurkan dananya dalam investasi yang sesuai dengan prinsip syariah.

Sebaliknya, bank konvensional, tidak mempertimbangkan jenis

investasinya, akan tetapi penyaluran dananya dilakukan untuk perusahaan

yang dianggap menguntungkan. Return yang diberikan oleh bank syariah

kepada pihak investor, dihitung dengan menggunakan sistem bagi hasil,

sehingga adil bagi kedua pihak. Return yang diberikan dan/atau diterima

oleh bank syariah akan selalu berfluktuasi, sangat bergantung pada hasil

usaha yang dilaksanakan oleh mitra usaha baik bank maupun nasabah.

Dalam bank konvensional, return yang diberikan maupun yang diterima

dihitung berdasarkan bunga. Bunga dihitung dengan mengalikan antara

persentase bunga dengan pokok pinjaman atau pokok penempatan dana,

sehingga hasilnya akan tetap.

Perjanjian yang dibuat antara bank syariah dan nasabah, baik

nasabah investor maupun pengguna dana, sesuai dengan kesepakatan atau

akad berdasarkan prinsip syariah. Sebaliknya, perjanjian yang diterapkan

dalam bank konvensional dengan nasabah menggunakan dasar hukum

positif. Orientasi bank syariah dalam memberikan pembiayaan adalah

falah (kemuliaan dunia dan akhirat jangka panjang) dan profit oriented.

Bank syariah dalam memberikan pembiayaan semata-mata tidak hanya

berdasarkan keuntungan yang diperoleh atas pembiayaan yang diberikan,

6Ismail, Perbankan Syariah, Penerbit Kencana, Jakarta, 2011, hlm. 34. 7Ibid, hlm. 34-38.

Page 34: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

13

akan tetapi juga mempertimbangkan pada kemakmuran masyarakat. Bank

konvensional akan memberikan kredit kepada nasabah bila usaha nasabah

menguntungkan. Hubungan bank syariah dengan nasabah pengguna dana,

merupakan hubungan kemitraan. Bank bukan sebagai kreditor, akan tetapi

sebagai mitra kerja dalam usaha bersama. Dalam bank syariah terdapat

dewan pengawas bank syariah, meliputi beberapa pihak antara lain:

Komisaris, Bank Indonesia, Bapepam (untuk bank syariah yang telah

gopublic) dan Dewan Pengawas Syariah. Semua dewan pengawas

memilikifungsi masing-masing. Dalam aspek penyelesaian sengketa, jika

permasalahan yang muncul di bank syariah akan diselesaikan dengan

musyawarah. Namun apabila musyawarah tidak dapat menyelesaikan

masalah, maka permasalahan antara bank syariah dan nasabah akan

diselesaikan oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan agama. Bank

konvensional akan menyelesaikan sengketa melalui negosiasi. Bila

negosiasi gagal, maka penyelesaiannya melalui pengadilan negeri

setempat atau Badan Urusan Piutang Dan lelang Negara.

Untuk memudahkan dalam memahami perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional, maka berikut ini disajikan tabel 2.1 di bawah ini yang memuat perbedaan antara keduanya secara ringkas dan

terperinci.8

Tabel 2.1

Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

1. Investasi hanya untuk proyek Investasi, tidak memper

dan produk yang halal serta timbangkan halal atau haram

menguntungkan. asalkan proyek yang dibiayai

menguntungkan.

2. Return yang dibayar dan/atau Return baik yang dibayar

8Ibid, hlm. 38.

Page 35: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

14 diterima berasal dari bagi hasil kepada nasabah penyimpan

atau pendapatan lainnya dana dan return yang diterima

berdasarkan prinsip syariah. dari nasabah pengguna dana

berupa bunga.

3. Perjanjian dibuat dalam bentuk Perjanjian menggunakan

akad sesuai dengan syariah Islam. hokum positif.

4. Orientasi pembiayaan, tidak hanya Orientasi pembiayaan, untuk

untuk keuntungan akan tetapi juga memperoleh keuntungan atas

falah oriented, yaitu berorientasi dana yang dipinjamkan.

pada kesejahteraan masyarakat.

5. Hubungan antara bank dan Hubungan antara bank dan

nasabah adalah mitra. nasabah adalah kreditor dan

debitur.

6. Dewan pengawas terdiri dari BI, Dewan pengawas terdiri dari

Bapepam, Komisaris dan Dewan BI, Bapepam dan Komisaris.

Pengawas Syariah (DPS).

7. Penyelesaian sengketa, diupayakan Penyelesaian sengketa melalui

diselesaikan secara musyawarah pengadilan negeri setempat.

antara bank dan nasabah, melalui

peradilan agama.

Sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah, berikut ini disajikan perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah menurut Sri Indah

Nikensari sebagaimana terdapat dalam tabel 2.2 berikut.9 9Sri Indah Nikensari, Perbankan Syariah: Prinsip, Sejarah & Aplikasinya, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2012, hlm. 124-125.

Page 36: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

15

Tabel 2.2

Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah Bank Konvensional Bank Syariah

Fungsi dan kegiatan Intermediasi, didalam Intermediasi, manager

bank jasa keuangan. investasi, investor,

social, jasa keuangan.

Mekanisme dan objek Tidak anti-riba dan Anti-riba , anti-masyir.

usaha anti-masyir.

Prinsip dasar Bebas nilai (prinsip Tidak bebas nilai

operasional materialis). (prinsip syariah Islam).

Uang sebagai komoditi. Uang sebagai alat

Bunga. tukar dan bukan

sebagai komoditi.

Bagi hasil, jual-beli,

sewa.

Prioritas pelayanan Kepentingan pribadi. Kepentingan publik.

Orientasi Keuntungan Tujuan sosial-ekonomi

Islam, keuntungan.

Bentuk Bank komersial Bank komersial, bank

pembangunan, bank

universal atau multi-

purpose.

Evaluasi nasabah Kepastian Lebih hati-hati karena

pengembalian pokok partisipasi dalam

dan bunga resiko.

(creditworthiness dan

collateral).

Hubungan nasabah Terbatas debitor- Erat sebagai mitra

kreditor usaha

Page 37: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

16

Sumber liquiditas Pasar uang, dan bank Pasar uang syariah,

jangka pendek sentral bank sentral

Pinjaman yang Komersial dan non- Komersial dan non-

diberikan komersial. komersial.

Berorientasi laba. Berorientasi laba dan

nirlaba.

Lembaga penyelesaian Pengadilan, Arbitrase Pengadilan Agama,

sengketa Arbitrase Syariah

Nasional

Resiko kredit Resiko bank tidak Dihadapi bersama

terkait langsung dengan antara bank dan

debitur, resiko debitur nasabah dengan prinsip

tidak terkait langsung keadilan dan kejujuran.

dengan bank. Tidak mungkin terjadi

Kemungkinan terjadi negative spread.

negative spread.

Struktur organisasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris,

pengawas Dewan Pengawas

Syariah, Dewan

Syariah Nasional

Investasi Halal atau haram Halal

Dari beberapa pengertian dan pendapat ahli tersebut, serta uraian

perbedaanya dengan bank konvensional, dapat disimpulkan bahwa bank

syariah adalah lembaga keuangan yang memiliki usaha menghimpun

sekaligus menyalurkan dana kepada masyarakat dengan berpedoman pada

prinsip-prinsip syariah yang dibenarkan dalam agama Islam dan

mengedepankan kerja sama dalam skema bagi hasil.

Menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah bank syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 38: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

17

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit

Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari

kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor

induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang

berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang

pembantu syariah dan/atau unit syariah.10

Jenis bank syariah ditinjau dari segi statusnya, dibedakan menjadi:

bank devisa dan bank non-devisa. Bank devisa merupakan bank syariah

yang dapat melakukan aktivitas transaksi ke luar negeri dan/atau transaksi

yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Produk

yang ditawarkan lebih lengkap dan harus menyampaikan laporan

keuangan sekurang-kurangnya dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia

dan Inggris. Bank non-devisa merupakan bank yang belum mempunyai

izin untuk melaksanakan kegiatan seperti bank devisa. Transaksi yang

dilakukan sebatas transaksi dalam negeri.11

Ditinjau dari segi levelnya, bank syariah terdiri dari: Kantor Pusat,

Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor

Kas. Kantor Pusat merupakan kantor yang menjadi pusat dari kantor

cabang di seluruh wilayah negara maupun kantor cabang yang ada di

Negara lain. Kantor Wilayah merupakan perwakilan dari kantor pusat

yang membawahi suatu wilayah tertentu. Kantor cabang penuh merupakan

kantor cabang yang diberi kewenangan oleh kantor pusat atau kantor

wilayah untuk melakukan semua transaksi perbankan. Berbeda dengan

kantor cabang penuh yang dapat melayani semua transaksi perbankan,

kantor cabang pembantu hanya dapat melayani beberapa aktivitas

perbankan. Kantor Kas merupakan kantor cabang yang paling kecil, oleh 10 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Op.cit.,hlm. 4. 11Ismail, Op. cit., hlm. 55-56.

Page 39: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

18 kantor kas pada mulanya hanya meliputi transaksi yang terkait dengan tabungan baik setoran dan penarikan tunai. Transaksi lain, seperti pembukaan simpanan giro wadiah, deposito mudharabah, pemberian pembiayaan, pelayanan transfer, kliring, inkaso, ditangani oleh kantor

cabang penuh sebagai induknya.12

Prinsip perbankan syariah merupakan bagian dari ajaran Islam

yang berkaitan dengan ekonomi. Salah satu prinsip dalam ekonomi Islam

adalah larangan riba dalam berbagai bentuknya, dan menggunakan sistem

bagi hasil berdasarkan tuntunan Al-Quran dan Hadist. Dengan prinsip bagi

hasil, bank syariah dapat menciptakan iklim investasi yang sehat dan adil

karena semua pihak dapat saling berbagi baik keuntungan maupun

kerugian. Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong pemerataan

ekonomi nasional karena hasil keuntungan tidak hanya dinikmati oleh

pemilik modal saja, tetapi juga oleh pengelola modal.

Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank

syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan

syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur

dalam syariah Islam.13

Dapat ditarik kesimpulan bahwa operasionalisasi perbankan

syariah merupakan perpaduan antara aspek moral dan aspek bisnis yang

bertujuan untuk mendapatkan profit dari setiap usahanya serta

menghindari bunga, maka sistem operasional perbankan syariah memakai

sistem bagi hasil (profit and loss sharing), hal ini bertujuan agar para

nasabah tidak dirugikan dan adanya rasa keadilan (justice) antara pihak

perbankan dan nasabah ketika dalam bisnisnya mengalami kerugian

sebagaimana yang terjadi selama ini pada perbankan konvensional.

12Ismail, Op. cit., hlm. 56-58. 13Ismail, Op. cit., hlm. 32-33.

Page 40: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

19 2. Asas, Tujuan dan Fungsi

Dalam melakukan kegiatan usahanya, bank syariah berdasarkan

prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Hal itu

sesuai dengan isi bab II pasal 2 Undang-undangnomor 21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Di bab II pasal 3 undang-undang tersebut

menguraikan bahwa Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka bank syariah harus

dapat menjalankan tiga fungsi sebagaimana tertuang dalam bab II pasal 4.

Pertama, Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi

menghimpundana dan menyalurkan dana masyarakat. Kedua, Bank

Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga

baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,

hibah atau dana sosial lainnya dan menyalurkan kepada organisasi

pengelola zakat. Ketiga, Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana

sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola

wakaf (nadzir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif). Dalam

pelaksanaan fungsi sosial tersebut harus sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Fungsi bank syariah menurut Ismail adalah sebagai perantara dari

pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana. Masyarakat

yang memiliki dana akan membutuhkan bank syariah sebagai tempat untuk

menyimpan dananya. Dalam menghimpun dana masyarakat, bank syariah

akan membayar biaya bagi hasil atau bonus atas simpanan dari masyarakat.

Pembayaran bonus dan/atau bagi hasil kepada pihak ketiga tergantung pada

akad antara pemilik dana (nasabah) dengan pengguna dana (bank syariah).

Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah akan memperoleh

balas jasa berupa margin keuntungan dan/atau bagi hasil yang diperoleh bank

dari nasabah yang memperoleh pembiayaan dan akan dibandingkan dengan

bonus menyimpan atau

Page 41: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

20 menginvestasikan dananya di bank syariah. Bank syariah juga menawarkan produk jasa perbankan. Dengan menawarkan produk jasa perbankan, bank syariah dapat meningkatkan pendapatannya berupa fee

atas jasa yang diberikan.14

Pada dasarnya ketiga fungsi utama perbankan (menerima simpanan

uang, pembiayaan, dan jasa pengiriman uang) adalah boleh dilakukan,

kecuali bila dalam melaksanakan fungsinya perbankan melakukan hal-hal

yang dilarang syariah. Dalam praktek perbankan konvensional yang

dikenal saat ini, fungsi tersebut dilakukan berdasarkan sistem bunga. Bank

konvensional tidak serta merta identik dengan riba, namun kebanyakan

praktek bank konvensional dapat digolongkan sebagai transaksi ribawi.

Riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak

dilakukan secara tunai. Riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran

bunga kredit dan pembayaran bunga tabungan/deposito/giro. Riba

jahiliyah dapat ditemui dalam transaksi kartu kredit yang tidak

dibayarpenuh tagihannya.15

Berikut ini macam-macam riba yang dilarang dalam Islam, dalam

konteks utang-piutang dan jual beli yang sering terdapat dalam praktek

perbankan. Pada hakikatnya riba diklasifikasikan dalam riba nasi’ah,

ribafadl, dan riba jahiliyah, sebagaimana terdapat dalam gambar 2.1

berikut:16

14Ismail, Op. cit., hlm. 43-44. 15Sri Indah Nikensari, Op. cit., hlm. 22.

Page 42: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

16Ibid, hlm. 40.

Page 43: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

21

Gambar 2.1

Klasifikasi Riba

RIBA

Riba Riba Jual-

Utang-

Beli

Piutang

Riba Riba Fadhl

Riba Qardh Jahiliyah (kelebihan

(denda telat barter barang Riba Nasi'ah

(kelebihan

bayar) Hutang ribawi) (tambahan

atas pinjaman)

dibayar lebih Pertukaran penangguhan

suatu manfaat

dari pokoknya antar barang pembayaran)

atau tingkat

karena si sejenis dengan Penambahan

kelebihan

peminjam kadar atau pembayaran

tertentu yang

tidak mampu takaran yang karena adanya

disyaratkan

membayar berbeda, penangguhan

terhadap yang

hutangnya sedangkan pembayaran

berhutang

pada waktu barang yang kembali.

(muqtaridh).

yang dipertukarkan

ditetapkan. itu termasuk

dalam jenis

barang ribawi.

Riba qardh adalah suatu tambahan atau kelebihan yang telah

disyaratkan dalam perjanjian antara pihak pemberi pinjaman dan

peminjam. Dalam perjanjian disebutkan bahwa pihak pemberi pinjaman

meminta adanya tambahan sejumlah tertentu kepada pihak peminjam pada

saat peminjam mengembalikan pinjamannya. Riba jahiliyah merupakan

riba yang timbul karena adanya keterlambatan pembayaran dari si

peminjam sesuai dengan waktu pengembalian yang telah diperjanjikan.

Peminjam akan membayar dengan jumlah tertentu yang jumlahnya

melebihi jumlah uang yang telah dipinjamnya sesuai dengan jangka waktu

yang telah diperjanjikan. Kelebihan atas pokok pinjaman ini ditulis dalam

perjanjian, sehingga mengikat pada pihak peminjam. Riba fadhl adalah

tambahan yang diberikan atas pertukaran barang yang sejenis dengan

Page 44: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

22

kadar atau takaran yang berbeda. Barang yang menjadi objek pertukaran

ialah termasuk dalam jenis barang ribawi. Dua pihak melakukan

pertukaran barang sejenis namun satu pihak akan memberikan barang ini

dengan jumlah, kadar, atau takaran yang lebih tinggi. Maka, kelebihan atas

kadar atau takaran barang ribawi yang dipertukarkan merupakan riba. Riba

nasiah merupakan pertukaran antara jenis barang ribawi yang satu

danyang lainnya. Pihak satu akan mendapatkan barang yang jumlahnya

lebih besar disebabkan adanya perbedaan waktu dalam penyerahan barang

tersebut. Penerima barang akan mengembalikan dengan kuantitas yang

lebih tinggi karena penerima barang akan mengembalikan barang tersebut

dalam waktu yang akan datang.17

Berikut ini disajikan tabel 2.3 perbandingan bunga dan riba yang menyajikan perbandingan antara bunga yang selama ini digunakan dalam bank konvensional dan riba yang haram hukumnya dalam pandangan

Islam.18

Tabel 2.3

Perbandingan Bunga dan Riba BUNGA RIBA

§ Transaksi: pinjaman. § Akad: qordh (pinjaman). §

Tambahan ke atas pokok. §

Tambahan ke atas pokok.

§ Tambahan tersebut berbentuk §

Tambahan tersebut bisa berbentuk nominal, prosentase tetap nominal, flat, majemuk, barang

(flat) dan atau majemuk. dan atau manfaat.

§ Prosentase tersebut dikaitkan § Dalam bentuk prosentase, selalu

dengan jumlah pokok. dikaitkan dengan jumlah pokok.

§ Besarnya bunga dikaitkan §

Besarnya tambahan bisa dikaitkan dengan tempo pembayaran. dengan tempo pembayaran.

17Ismail, Op. cit., hlm. 12-15. 18Sri Indah Nikensari, Op. cit., hlm. 23.

Page 45: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

23

Dalam perbankan syariah, sistem bagi hasil yang diterapkan bukan sistem bunga. Berikut ini disajikan tabel 2.4 perbedaan antara bunga dan

bagi hasil.19

Tabel 2.4

Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil BUNGA BAGI HASIL

Besarnya bunga ditetapkan pada Bagi hasil ditetapkan dengan rasio

saat perjanjian dan mengikat kedua nisbah yang disepakati antara pihak

pihak yang melaksanakan yang melaksanakan akad pada saat

perjanjian dengan asumsi bahwa akad dengan berpedoman adanya

pihak penerima pinjaman akan kemungkinan keuntungan atau

selalu mendapatkan keuntungan. kerugian.

Besarnya bunga yang diterima Besarnya bagi hasil dihitung

berdasarkan perhitungan persentase berdasarkan nisbah yang

bunga dikalikan dengan jumlah diperjanjikan dikalikan dengan

dana yang dipinjamkan. jumlah pendapatan dan/atau

keuntungan yang diperoleh.

Jumlah bunga yang diterima tetap, Jumlah bagi hasil akan dipengaruhi

meskipun usaha peminjam oleh besarnya pendapatan dan/atau

meningkat atau menurun. keuntungan. Bagi hasil akan

berfluktuasi.

Sistem bunga tidak adil karena Sistem bagi hasil adil karena

tidak terkait dengan hasil usaha perhitungannya berdasarkan hasil

peminjam. usaha.

Eksistensi bunga diragukan oleh Tidak ada agama satupun yang

semua agama. meragukan sistem bagi hasil.

Jelaslah bahwa perbankan konvensional dalam melaksanakan

beberapa kegiatannya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Untuk 19Ismail, Op. cit., hlm. 24.

Page 46: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

24

mengetahui secara jelas praktik perbankan syariah, berikut ini disebutkan

lima transaksi yang lazim dilakukan oleh perbankan syariah, meliputi: 20

1. Transaksi yang tidak mengandung riba.

2. Transaksi yang ditujukan untuk memiliki barang dengan cara jual

beli (murabahah).

3. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dengan cara

sewa (ijarah).

4. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan modal kerja dengan

cara bagi hasil (mudharabah).

5. Transaksi deposito, tabungan, giro yang imbalannya bagi hasil

(mudharabah) dan transaksi titipan (wadiah). 3. Prinsip-prinsip dalam Perbankan Syariah

Bank Syariah menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten

berdasarkan tuntutan Al Quran dan Hadits. Prinsip-prinsip bank syariah

menyangkut beberapa permasalahan pokok, antara lain prinsip titipan atau

simpanan, prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip sewa, serta prinsip

jasa.

a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al Wadiah)/ Funding

Al wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihakke pihak lain, baik individu atau badan hukum, yang harus dijaga

dan dikembalikan kapan saja sipenitip menghendaki. 21 Secara umum

terdapat dua jenis alwadiah: 1) Wadiah Yad Al Amanah (Trustee Depository)

Merupakan akad penitipan barang atau uang dimana pihak

penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang atau

uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan

dan kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan

atau kelalaian penerima titipan. Adapun aplikasinya dalam 20Sri Indah Nikensari, Op. cit., hlm. 22. 21 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani Press, Jakarta, 2001, hlm.85.

Page 47: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

25

Perbankan Syariah berupa produk safe deposit box.

2) Wadiah Yad Adh Dhamanah (Guarantee Depository)

Merupakan akad penitipan barang atau uang dimana pihak

penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang/uangdapat

memanfaatkan barang/uangtitipan dan harus bertanggung jawab

terhadap kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan. Semua

manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan

barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan. Prinsip ini

diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.

b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing) /Finacing

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara

pembagian hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Bentuk

produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:

1) Al Mudharabah

Adalah suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (shahib al maal) menyediakan dana, dan pihak kedua (mudahrib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagi sesuai rasio laba yang telah disepakati bersama secara advance. Jika rugi, shahib al maal akan kehilangan

sebagian imbalan dari kerja keras dan ketrampilan manajerial

selama proyek selama berlangsung.22

Al Mudharabah juga dapat diartikan sebagai akadkerjasama

usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibulmaal)

menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihaklainnya

menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha secara

mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak. Apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama

kerugian itu bukan akibat kelalaian Si Pengelola. Seandainya 22 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, UII Press, Yogjakarta, 2002, hlm.13.

Page 48: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

26

kerugian ini diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian Si Pengelola, maka Si Pengelola harus bertanggung jawab atas

kerugian tersebut.23

Akad mudharabah terbagi menjadi dua jenis yaitu:

muthalaqah dan mugayyadah. Mudharabah mutlaqah

adalahbentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis

usaha, waktu dan daerah bisnis. Mudharabah muqayyadah adalah

bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib dimana

mudharib memberikan batasan kepada shahibul maal

mengenaitempat, cara dan obyek investasi.

2) Al Musyarakah

Berasal dari kata syirkah berarti percampuran.Adalah

suatau perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek

dimana masing masing pihak berhak atas segala keuntungan dan

bertanggung jawab akan segala kerugian yang terjadi sesuai

dengan penyertaannya masing masing. Terdapat dua jenis

almusyarakah. Musyarakah pemilikan tercipta karena

warisan,wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan

pemilikan satu asset oleh dua orang atau lebih. Musyarakah akad

tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua orang atau lebih

setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal

musyarakah. c. Prinsip Jual Beli (Al Tijarah)

Adalah sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana

bank akan membeli dulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat

nasabah sebagai wakil dari bank melakukan pembelian barang atas

nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah

dengan harga sejumlah harga beli ditambah margin (keuntungan)

Page 49: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

23Buchari Alma dkk, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2004, hlm. 14

Page 50: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

27

terdiri dari:al murabahah, Salam dan

Isthisa. 1) Al Murabahah

Adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan

pembeli.

2) Salam

Adalah akad jual beli barang pesanan dengan penangguhan

pengiriman dan penjualan dan pelunasannya dilakukan segera oleh

pembeli sebelum barang pesanan tersebut diterima sesuai syarat

syarat tertentu. Bank dapat bertindak sebegai pembeli atau penjual

dalam suatu transaksi salam.

Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan

pada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara

salam maka hal ini disebut salam pararel.

3) Istishna

Adalah akad jual beli antara pembeli dan produsen yang bertindak

sebagai penjual. Cara pembayarannya dapat dimuka, cicilan atau

ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Barang pesanan harus

diketahui karakteristiknya yang meliputi jenis, spesifikasi teknis,

kualitas, dan kuantitasnya.

Bank dapat menyediakan barang pesanan dengan cara

istisha maka bertindak sebagai pembeli atau penjual. Jika Bank

bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain

untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istisha maka hal

ini disebut istisha paralel. d. Prinsip Sewa (Al Ijarah)

Adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak

kepemilikan atas barang itu sendiri. Terbagi menjadi dua jenis yaitu:

ijarah sewa murni dan ijarah al muntahiya bit tamlik, merupakan

Page 51: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

28

penggabungan sewa dan beli, dimana Si Penyewa mempunyai hak

untuk memiliki barang pada akhir sewa. e. Prinsip Jasa (Fee Base Service)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang

diberikan Bank. Bentuk produk yang diberikan layanan ini meliputi: 1)

Al Wakalah

Nasabah memberikan kuasa kepada Bank untuk mewakili

dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti transfer.

2) Al Kafalah

Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang

ditanggung.

3) Al Hawalah

Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada

orang lain yang wajib menanggungnya. Kontrak al hawalah dalam

perbankan biasanya diterapkan pada factoring (anjak piutang),

dimana Bank bertindak sebagai juru tagih tanpa membayarkan

dulu piutang tersebut.

4) Ar Rahn

Adalah menahan salah satu harta milik Si Peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimananya. Barang yang

ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak

yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil

kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana,

semacam gadai.

5) Al Qardh

Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan

tanpa mengharapkan imbalan. Produk ini digunakan untuk

membantu usaha kecil dan keperluan sosial, contohnya CSR.

Page 52: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

29

4. Badan Hukum, Anggaran Dasar dan Kepemilikan

Sebagaimana diterangkan dalam Undang-undang Nomor 21 tahun

2008 tentang Perbankan Syariah bagian kedua pasal tujuh, bahwa bentuk

badan hukum Bank Syariah adalah Perseroan Terbatas. Di dalam bagian

ke-tiga pasal 8, di dalam anggaran dasar bank Syariah selain memenuhi

persyaratan anggaran dasar sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan memuat pula ketentuan:

1. Pengangkatan anggota direksi dan komisaris harus mendapat

persetujuan Bank Indonesia.

2. Rapat umum pemegang saham bank syariah harus menetapkan tugas

manajemen, remunerasi komisaris dan direksi, laporan pertanggung

jawaban tahunan, penunjukan dan biaya jasa akuntan publik,

penggunaan laba, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan

Bank Indonesia.

Di dalam bagian ke-empat pasal sembilan, disebutkan bahwa Bank

Umum Syariah hanya dapat didirikan dan/atau dimilikioleh:Warga Negara

Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia, Warga Negara Indonesia

dan/atau badan hukum Indonesia dengan warga Negara asing dan/atau

badan hukum asing secara kemitraan, atau pemerintah daerah.

Sementara itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah hanya dapat

didirikan dan/atau dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan/atau badan

hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga Negara Indonesia,

Pemerintah Daerah, atau dua pihak atau lebih sebagaimana pihak

sebelumnya. Maksimum kepemilikan Bank Umum Syariah oleh Warga

Negara Asing dan/atau badan hukum asing diatur dalam Peraturan Bank

Indonesia. B. Warung Mikro BSM Kudus

Landasan hukum pembiayaan melalui warung mikro didasarkan pada

Surat Edaran Pembiayaan Nomor 11/009/PEM tanggal 13 Februari 2009.

Page 53: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

30

Pembiayaan warung mikro adalah pembiayaan Bank kepada nasabah/calon

nasabah perorangan/badan usaha untuk membiayai kebutuhan usahanya

melalui pembiayaan modal kerja dan/atau pembiayaan investasi dengan

maksimal limit sampai dengan Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). Warung

Mikro merupakan layanan di Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu

(KC/KCP) yang ditunjuk untuk memasarkan, memproses dan mengelola

portofolio pembiayaan segmen mikro di Bank. Adapun struktur organisasi

Warung Mikro BSM adalah sebagai berikut:

Kepala Cabang/KCP/ASM

Kepala Warung Mikro

Asisten Analis Mikro

Administrasi Pembiayaan Mikro

Pelaksana Marketing Mikro 3 orang Sumber: Dokumen BSM Kudus 2015

Warung Mikro BSM Kudus adalah satu dari Warung Mikro yang dimiliki

oleh BSM Nasional. Hadirnya Warung Mikro merupakan perwujudan dari

misi ke-dua BSM yaitu: pengembangan pembiayaan sektor UMKM. Dalam

rangka mencapai visi BSM yang mengutamakan penyaluran pembiayaan pada

segmen UMKM, maka porsi pembiayaan UMKM akan terus diperbesar dari

kondisi saat ini yang telah mencapai 62% dari total portofolio. Pembiayaan

mikro dan kecil (program) difokuskan pada: pembiayaan program,

pembiayaan dengan pola second tier (Linkages) dan Pembiayaan Mikro

(Warung Mikro).

Prinsip-prinsip pembiayaan mikro yang menjadi prinsip dan kunci sukses

Page 54: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

31 pengelolaan pembiayaan mikro meliputi cepat, sederhana dan dekat. Cepat

yaitu dibutuhkan pencairan cepat untuk memenuhi tuntutan bisnis dengan

perputaran yang tinggi. Sederhana yaitu proses tidak berbelit-belit dan

persyaratan mudah. Dekat artinya hubungan interpersonal dan lokasi layanan

yang dekat dengan lokasi usaha dan segmen mikro.

Segmentasi dan target market pembiayaan Warung Mikro meliputi

peruntukan pembiayaan, segmentasi berdasarkan demografi dan segmentasi

berdasarkan geografi. Pembiayaan Warung Mikro diperuntukan bagi

keperluan produktif dan multiguna. Segmentasi berdasarkan demografi

menyasar wira usaha non golbertap /non golongan berpenghasilan tetap dan

golbertap/golongan berpenghasilan tetap. Segmentasi berdasarkan geografis

meliputi pasar tradisional/modern, mikro retail, cluster dan supply chain.

Golbertap adalah nasabah dengan sumber pembayaran (repayment) berasal

dari gaji/penghasilan tetap yang diterima setiap bulan, termasuk di dalamnya

Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai BUMN, pegawai BUMD, TNI/Polri,

dan pegawai perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan peraturan dan

perundangan yang berlaku. Non Golbertap adalah nasabah dengan sumber

pembayaran berasal dari usaha yang dikelolanya sendiri (wiraswasta), baik

dalam sektor perdagangan, pertanian, industri rumah tangga, peternakan,

perikanan dan jasa-jasa.

Pedagang pasar yang disasar yakni: letak pasar maksimum 5 km dari

kantor layanan, jumlah pedagang minimal 1000 pedagang, jenis pasar

retail/semi grosir, dan pasar dikelola oleh Pemda setempat. Usaha mikro

dalam batas area 10 km, jenis usaha perdagangan dan jasa (kelontong,

sembako, bengkel, salon, dan usaha lain yang tidak termasuk negative list

BSM). Usaha mikro cluster adalah usaha-usaha mikro sejenis yang terdapat

dalam satu wilayah dan memiliki hubungan bisnis dengan lembaga

pembinaan. Contoh cluster petani sawit, cluster pengusaha kerajinan, cluster

petani karet dan lain-lain. Usaha supply chain adalah usaha-usaha mikro yang

tergabung dalam satu rangkaian bisnis atau asosiasi atau lembaga binaan yang

lokasinya tersebar. Contoh pengusaha roti yang dikoordinir produsen terigu

Page 55: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

32

Bogasari, warung-warung binaan makro, agen penyalur voucher, dan lain-lain.

Produk Pembiayaan Warung Mikro meliputi Tunas, Madya dan Utama.24

Uraian mengenai masing-masing produk terdapat dalam tabel 2.5 dan tabel

2.6 berikut: Tabel 2.5

Produk Pembiayaan Warung Mikro

Tunas Plafond Rp2.000.000 s.d. Rp10.000.000. Margin 36%. Jangka

waktu maksimal 36 bulan.

Madya Plafond Rp11.000.000 s.d. Rp50.000.000. Margin 32%. Jangka

waktu maksimal 36 bulan.

Utama Plafond Rp51.000.000 s.d. Rp100.000.000. Margin 28%. Jangka

waktu maksimal 36 bulan.

Sumber: Dokumen BSM Kudus 2015

Tabel 2.6

Fitur Produk Warung Mikro 2015 Maks. Jaminan Asuransi

N Limit Sifat JK Pengikat DS

Biaya

o Wakt Utama Tambah an R Agunan Pembiay Jiwa

an

aan

u

Rp2 Bawah Administr Jiwa

Juta

Objek Tidak tangan asi,

angsu 36 40

kredit

1 s/d. yang dipersya dengan Materai, - -

ran bulan % sebesar

Rp10 dibiayai ratkan Kuasa Premi

limit

Juta

Jual Asuransi

Rp10 SKMHT

Administr

notariil

Jiwa

Juta

asi,

angsu 36 Total nilai likuidasi dan 40 Sesuai

kredit

2 s/d. Materai, -

ran bulan minimal 100% Kuasa % agunan sebesar

Rp50 Premi

Jual

limit

Juta

Asuransi

Notariil

24 http://www.syariahmandiri.co.id/category/business-banking/commercial-banking/micro-banking-business/. Diunduh pada hari Minggu, 24 Mei 2015 pukul 09.15.

Page 56: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

33 Rp50 APHT Administr

Jiwa

Juta

notariil asi,

angsu 48 Total nilai likuidasi 40 Sesuai

kredit

3 s/d. dan Materai, -

ran bulan minimal 100% % agunan sebesar

Rp10 Kuasa Premi

limit

0 Juta

Jual Asuransi

Sumber: Dokumen BSM Kudus 2015

Persyaratan pemohon pengajuan produk pembiayaan Warung Mikro, meliputi: Fotokopi KTP/identitas pemohon/suami dan istri, Fotokopi Surat Nikah, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi Surat Keterangan Usaha/SIUP (Wiraswasta), Fotokopi Slip Gaji (Karyawan), Fotokopi NPWP untuk plafond

di atas Rp50.000.000, dan Fotokopi Jaminan.25

Ketentuan bagi pemohon terdiri dari dua bagian, yaitu Non Golbertap dan

Golbertap. Golbertap adalah akronim dari golongan berpenghasilan tetap.

Ketentuan bagi Non Golbertap meliputi: usaha telah berjalan minimal 2 tahun,

rumah tempat tinggal milik sendiri atau milik keluarga, usia minimal 21 tahun

atau sudah menikah, maksimal usia 55 tahun saat pembiayaan lunas, memiliki

rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan

terdokumentasi, dan hasil BI checking tidak termasuk dalam kategori

pembiayaan non lancar. Bagi Golbertap harus memenuhi ketentuan sebagai

berikut: status pegawai tetap dengan masa dinas minimal satu tahun, usia

minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh

tempo fasilitas pembiayaan, memiliki rencana usaha dan peruntukan

pembiayaan yang jelas, tercatat dan terdokumentasi, dan hasil BI checking

tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar.26

Pentingnya pembiayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi calon

nasabah dan dari sisi bank. Dari sisi calon nasabah, pembiayaan diperlukan

karena kekurangan dana sendiri dan reputasi dan membantu tata tertib

manajemen keuangan. Kekurangan dana disebabkan oleh: kenaikan omzet

penjualan, penundaan pelunasan utang, tenggang waktu pendapatan, dan

25Dokumen Brosur Warung Mikro Bank Syariah Mandiri. 26Dokumen BSM For Officer 2014, tanpa nomor halaman.

Page 57: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

34 substitusi hutang pihak ketiga. Dari sisi bank, pembiayaan itu sangat penting

karena berpedoman kepada konsep ekonomi Islam. Tujuannya adalah agar

harta tidak berputar-putar di antara orang-orang kaya saja.

Pihak bank tidak serta merta memberikan pembiayaan kepada calon

nasabah. Meskipun calon nasabah sudah memenuhi syarat dan ketentuan,

pihak bank masih perlu melakukan analisis pembiayaan. Analisis pembiayaan

adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang asisten analis micro terhadap:

kelayakan perusahaan, kelayakan usaha nasabah pembiayaan, kebutuhan

pembiayaan, kemampuan menghasilkan laba, dan kemampuan membayar

kembali angsuran pembiayaan/pelunasan pembiayaan, serta ketersediaan

agunan untuk meng-cover besarnya permohonan pembiayaan.

Tujuan analis pembiayaan adalah untuk memperoleh keyakinan: apakah

usaha nasabah pembiayaan layak untuk dibiayai? dan apakah nasabah

pembiayaan mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya

kepada bank secara baik, sesuai kesepakatan dengan pihak bank?

Dalam pembiayaan, bank menghadapi resiko, yaitu kemungkinan tidak kembalinya uang yang dipinjamkan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan menganalisis pembiayaan mikro. Fungsinya, untuk mengetahui, menilai, dan meyakini kemauan dan kemampuan dari debitur dalam

memenuhi kewajibannya. Untuk itu dalam menganalisis pembiayaan harus

mencakup penilaian kualitatif dan kuantitatif.27

Format nota analisa pembiayaan, meliputi: permohonan nasabah,

inforamasi calon nasabah, aplikasi system scoring, hubungan dengan Bank

Syariah Mandiri, hubungan dengan bank lain, analisa kualitatif (legalitas,

pemasaran, manajemen, teknis produksi), analisa kuantitatif (agunan,

perhitungan limit), dan keputusan.

Nota analisa dibagi menjadi dua, yaitu analisa kualitatif dan analisa

kuantitatif. Analisa kualitatif meliputi legalitas usaha dan industri dan usaha

calon nasabah, analisa ekonomi makro, dan analisa persaingan sektor industri

yang terdiri dari: karakter dan manajemen, pemasaran, teknis produksi, dan 27Ibid, tanpa nomor halaman.

Page 58: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

35 aspek sosial. Analisa kuantitatif, terdiri dari analisa laporan keuangan, analisa

proyeksi keuangan (khusus pembiayaan Investasi).

Teknik analisis pembiayaan yang digunakan oleh Warung Mikro BSM

Kudus untuk memberikan pembiayaan kepada nasabah, terutama pelaku

UMKM, menggunakan analisis kuantitatif (quantitative analysis) dan analisis

kualitatif (qualitative analysis). Analisis kuantitatif (quantitative analysis)

digunakan untuk menganalisasi kondisi perusahaan (calon nasabah)

berdasarkan laporan keuangan. Analisis kualitatif (qualitative analysis)

merupakan analisis pembiayaan yang sifatnya non angka dan atau

menjelaskan suatu angka ke dalam bentuk tulisan. Tujuannya untuk memberi

gambaran utuh mengenai calon nasabah dan pengaruhnya terhadap risiko

pembiayaan yang akan/dan diberikan dan kejelasan bagi pembuat keputusan.

Untuk memperoleh informasi mengenai debitur, maka pihak bank

menggunakan metode OTS, dan on desk. Jika informasi itu telah dianggap

cukup terkumpul, maka bank akan melakukan verifikasi. Verifikasi yang

dilakukan meliputi data debitur yang menyasar dokumen, penghasilan,

agunan, dan investigasi. Kemudian dilakukan verifikasi pula terhadap fasilitas

pembiayaan melalui BI checking.28

Untuk lebih meyakinkan pihak bank dalam memberikan pembiayaan

kepada calon nasabah, maka dilakukan pula analisis faktor 5 C’s. Analisis ini

antara lain berfungsi untuk mengetahui rasa tanggung jawab nasabah,

kejujuran nasabah, keseriusan nasabah dalam berbisnis, dan keinginan

nasabah untuk membayar semua kewajiban kepada bank dengan seluruh

kekayaan yang dimiliki. Menganalisisnya dapat dilihat dari: riwayat hubungan

dengan bank dan riwayat pembiayaan, reputasi dalam bisnis, dan keuangan,

manajemen dan legalitas usahanya.29

28Ibid, tanpa nomor halaman. 29Ibid, tanpa nomor halaman.

Page 59: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

36 C. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Pembiayaan atau Kredit

Untuk lebih memahami pengertian pembiayaan secara lebih

mendalam, maka diuraikan, pembiayaan dan kredit serta pembiayaan

dengan prinsip syariah.

Menurut M. Syafii Antonio, pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan

defisit unit. 30 Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang

Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.31

Ahmad Supriyadi memberikan pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan yang berupa penyediaan uang dan barang dari pihak bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil, yang didasari prinsip syariah yaitu

prinsip mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah.32

Sedangkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang

Perbankan Syariah dalam Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 25,

mendefinisikan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa: 30M. Syafii Antonio, Op. cit., hlm. 160. 31Kasmir, Op. cit., hlm. 92. 32Ahmad Supriyadi, Sistem Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah (Suatu Tinjauan YuridisTerhadap Praktek Pembiayaan di Perbankan Syariah di Indonesia) dalam Jurnal Al-Mawarid Edisi XI Tahun 2014, hlm. 61.

Page 60: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

37

a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’;

d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau

bagihasil.33

Kasmir membedakan antara kredit yang diberikan oleh bank konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Bagi bank konvensional keuntungan yang diperoleh melalui bunga sedangkan bagi bank syariah

diperoleh dari imbalan atau bagi hasil.34

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: pembiayaan produktif dan

pembiayaan konsumtif.35

Pembiayaan produktif, yaitu pebiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan

usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Menurut

keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi: pembiayaan

modal kerja dan pembiayaan investasi. Pembiayaan modal kerja yaitu

33Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, SinarGrafika, Jakarta, hlm. 5. 34Kasmir, Op. cit., hlm. 93. 35Sri Indah Nikensari, Op. cit., hlm. 107.

Page 61: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

38 pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi, baik

secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif,

yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi; dan untuk keperluan

perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang

modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan

itu. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk dipakai

memenuhi kebutuhan.36

Kasmir mengelompokkan kredit/pembiayaan dari beberapa segi.

Dilihat dari segi kegunaan, tediri dari kredit investasi dan kredit modal

kerja. Dilihat dari segi tujuan kredit, meliputi kredit produktif, kredit

konsumtif dan kredit perdagangan. Dilihat dari segi jangka waktu,

digolongkan menjadi kredit jangka pendek, kredit jangka menengah, dan

kredit jangka panjang. Dilihat dari segi jaminan, dibagi menjadi kredit

dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan. Dilihat dari segi sektor usaha,

meliputi: kredit pertanian, kredit peternakan, kredit industri, kredit

pertambangan, kredit pendidikan, kredit profesi, kredit perumahan, dan

sektor-sektor lainnya.37

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas

kredit/pembiayaan adalah: kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko

dan balas jasa. Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberi kredit bahwa

kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar

diterima kembali di masa tertentu pada masa mendatang. Kesepakatan antara

pemberi dan penerima kredit dituangkan dalam suatu perjanjian dimana

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu itu

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Adanya suatu

tenggang waktu pengembalian akan

36Ibid, hlm. 107-108. 37Kasmir, Op. cit., hlm. 99-102.

Page 62: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

39 menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang dikenal dengan nama bunga. Pada pembiayaan, hal ini

disebut dengan bagi hasil (margin).38

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa

yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut

disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai

cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah, seperti melalui prosedur penilaian yang benar. Biasanya kriteria penilaian yang harus

dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar

menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.39

Analisis 5C, meliputi: Character, Capacity, Capital, Colleteral, dan Condition sebagaimana uraian

berikut:40a. Character

Adalah suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-

orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini

tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar

belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi, seperti: cara hidup

atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan

socialstanding-nya. Inisemua merupakan ukuran “kemauan”

membayar. b. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang

bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis

juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang

ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya

dalam menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat

“kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 38Ibid, hlm. 94-95. 39Ibid, hlm. 104.

Page 63: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

40Ibid, hlm. 104-105.

Page 64: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

40 c. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan

keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan

pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan

ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja

modal yang ada sekarang ini. d. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun non-fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah

kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya,

sehingga jika terjadi masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat

dipergunakan secepat mungkin. e. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi

dan politik sekarang dan di masa yang akan dating sesuai sektor

masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.

Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar

memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut

bermasalah relatif kecil.

Penilaian kredit/pembiayaan dengan metode analisis 7P adalah

sebagai berikut:41 a. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup

sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi

suatu masalah. b. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu

atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu 41Ibid, hlm. 105-107.

Page 65: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

41

dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari

bank. c. Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil

kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan

pengambilan kredit dapat bermacam-macam, sebagai contoh apakah

untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain

sebagainya. d. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan dating

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek

atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika fasilitas kredit yang

dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan

tetapi juga nasabah. e. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur

maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi

akan dapat ditutup oleh sektor lainnya. f. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba. Profitability dari periode ke periode apakah akan tetap

sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit

yang akan diperolehnya. g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan

mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan

barang atau orang atau jaminan asuransi.

Selain menggunakan dua prinsip analisis tersebut, juga dikenal

Prinsip 3R dalam pemberian kredit/pembiayaan. Uraian mengenai Prinsip

Page 66: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

42

3R adalah sebagai berikut:42 a. Returns/returning (hasil yang dicapai)

Hasil yang diperkirakan (diestimasikan) dapat dicapai oleh

pengusaha calon debitur, diukur oleh analis akan mencukupi untuk

mengembalikan kredit beserta bunganya.

b. Repayment (pembayaran kembali)

Pembayaran kembali oleh debitor (kelak) harus sudah dapat

diramalkan oleh analis. Hal ini ada hubungannya dengan rencana

penetapan jadwal pengembalian kreditnya.

c. Risk bearing ability

Kemampuan untuk menanggung resiko sangat memerlukan

sorotan analis. Pengandaian analis, dikaitkan dengan kemungkinan

adanya gagalnya usaha calon debitur, apakah ia akan mampu menutup

seluruh kerugian yang meungkin timbul, karena hal-hal yang tidak

diperkirakan semula. Untuk menutupnya akan Nampak suatu

kemudahan untuk kemudian hari, bila ada: jaminan dan atau asuransi.

2. Pengertian Pembiayaan Murabahah

Kata al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu برلا ) yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan (حdalam definisi para ulama terdahulu adalah jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui. Menurut arti luas dari murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati.43

Menurut ulama Malikiyah, adalah jual beli dimana pemilik barang

menyebutkan harga beli barang tersebut, kemudian ia mengambil

keuntungan dari pembeli baik secara sekaligus dengan mengatakan, 42Hadiwidjaja dan R.A. Rivai Wirasasmita. Analisis Kredit (Dilengkapi Telaah Kasus), Penerbit Pionir Jaya, Bandung, 1991, hlm. 39. 43 Hidayatulloh Amawih, Murabahah Menurut Perspektif Fatwa DSN-MUI dan KHES, diakses dari laman http:// daya tfsh. blogspot.com /2013 /02/ murabahah –menurut – perspektif – fatwa - dsn_3773 .html pada hari Minggu, 30 Agustus 2015 pukul 11:45.

Page 67: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

43

“contoh: saya membelinya dengan harga sepuluh ribu dan anda berikan

keuntungan kepadaku sebesar seribu atau dua ribu", atau merincinya

dengan mengatakan, anda berikan keuntungan sebesar satu dirham per

satu dinarnya. Atau bisa juga ditentukan dengan ukuran tertentu maupun

dengan menggunakan persentase. Ulama Hanafiyah mendefinisikannya

dengan mengatakan, pemindahan sesuatu yang dimiliki dengan akad awal

dan harga awal disertai tambahan keuntungan. Menurut ulama Syafi'iyyah

dan Hanabilah, murabahah adalah jual beli dengan harga pokok atau harga

perolehan penjual ditambah keuntungan seribu pada setiap sepuluh ribu

atau semisalnya, dengan syarat kedua belah pihak yang bertransaksi

mengetahui harga pokok.44

Murabahah adalah jual beli barang dengan tambahan harga/cost plus

atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur. 45 Sayyid Sabiq

mengartikan murabahah sebagai penjualan dengan harga pembelian

barang berikut keuntungan yang diketahui. 46 Hasbi As Shiddiqi

menganggap murabahah menjual barang dengan keuntungan (laba) tertentu. Pendapat lain mengatakan murabahah sebagai jual beli dimana

harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli.47

Sedangkan pengertian jual beli (لا���������عیب) secara bahasa merupakan

masdar dari kata ع�����بت diucapkan بي��������ءاب-عی bermakna memiliki dan

membeli. Kata aslinya keluar dari kata ابلا�����ع karena masing-masing dari

dua orang yang melakukan akad meneruskannya untuk mengambil dan

memberikan sesuatu. Orang yang melakukan penjualan dan pembelian

disebut ب������لاناعی . Jual beli diartikan juga “pertukaran sesuatu dengan

sesuatu”. Kata lain dari al-bai’ adalah asy-syira’, al-mubadah dan at- 44Muhamad Ainun Zia, Fiqh Muamalat : Jual Beli Murabahah dan Al-'inah, diakses dari laman http://duniaciptakarya.blogspot.com/2013/09/fiqh-muamalat-jual-beli-murabahah-dan.html pada hari Minggu, 30 Agustus 2015 pukul 12:31. 45M. Abdul Mujib, et. al, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta, PT Pustaka Firdaus, 1994, hlm. 225. 46 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 11, Terj, Kamaludin A Marzuki, “Fiqh Sunnah jilid 11”,Bandung, Pustaka, 1988, hlm. 83. 47 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqy, Hukum-hukum Fiqh Islam (Tinjauan Antar Madzhab), Semarang, Pustaka Rizki Putra, 1997, hlm. 353.

Page 68: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

44

tijarah.48 Sehingga dapat diartikan bahwa murabahah adalah memindahkan

hak milik seseorang kepada orang lain sesuai dengan transaksi dan harga awal yang dilakukan pemilik awal ditambah dengan keuntungan yang diinginkan.Senada dengan hal itu M. Syafi’i Antonio Atonio juga mengemukakan murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati.49 Penjual harus memberi tahu

harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan

sebagai tambahannya.

Sedang yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah merupakan bentuk pembiayaan berprinsip jual beli yang pada dasarnya menjual dengan ditambah keuntungan (margin) ditambahkan sebagai biaya perolehan, dimana pelunasannya dapat dilakukan dengan diangsur,

tangguh atau dengan cash. 50 Undang-undang Nomor 21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah menjelaskan yang dimaksud pembiayaan dengan “akad murabahah” adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya

dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.51

Jadi pembiayaan murabahah merupakan suatu akad pembiayaan

dengan prinsip jual beli dimana penjual menyatakan harga beli beserta

keuntungan (margin), dalam hal ini yang bertindak sebagai penjual adalah

bank, sedang sebagai pembeli adalah nasabah.

a. Landasan Hukum Murabahah

Sebagaimana diketahui bahwa murabahah adalah salah satu jenis

dari jual beli, khususnya jual beli amanah. Maka landasan syar’i akad

murabahah adalah keumuman dalil syara’tentang jual beli di antaranya:

48NN, Fiqih Muamalah Bab 3 Murabahah (Jual Beli), diakses dari situs Pasar Islam di laman http://pasar-islam.blogspot.com/2011/04/fiqih-muamalah-bab-3-murabahah-jual.html pada hari Minggu, 30 Agustus 2015 pukul 12:09. 49M. Safi’i Antonio, Op. cit., hlm.101. 50Ibid, hlm. 86. 51Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, SinarGrafika, Jakarta, hlm. 44.

Page 69: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

45

1) Al-Quran

Artinya:“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkanriba. …”(QS. Al Baqarah ayat

275).52

◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌

◌ ◌ ◌ ◌ ◌

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu …”.(QS. An Nisa ayat 29).53

Dua ayat di atas menegaskan akan keberadaan jual-beli pada

umumnya.Ayat pertama menjelaskan tentang halalnya jual beli tanpa

adanya pembatasan dalam pengertian tertentu.Sedang ayat kedua

berisitentang larangan kepada orang-orang beriman untuk memakan

harta orang lain dengan cara yang batil, sekaligus menganjurkan untuk melakukan perniagaan yang didasarkan saling ridlha.

2) Hadits

Hadits dari riwayat Ibnu Majah, dari Syuaib:

◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌

لم قال وس ھ آل ھ و لی بي صلى ھللا ع ث: أن الن كة ثال ن البر ھ ی ف ◌:

◌ ◌ ◌

◌ ◌

◌ ◌ ◌

◌ ◌

یع ◌ ◌ ◌ الب ◌ ◌ ◌

ى أجل رضة, إل اـ ل, والمق یت ب لشعیر لل البر با و خلط

◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌

◌ ◌

للبیع رواه.)◌

ماجھ ابن ◌)

◌ ◌ ◌ ◌ ◌ ◌

keberkahan: terdapat didalamnya yang perkara ”Tiga Artinya:

Page 70: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

52Al Qur’anTiga Bahasa, Depok, Penerbit Al Huda, 2012, hlm. 81.

53Ibid, hlm. 147.

Page 71: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

46

menjual dengan pembayaran secara tangguh, muqaradhah (nama lain dari mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan

rumah dan tidak untuk dijual” (HR. Ibnu Majah).54

b. Aplikasi Murabahah dalam Perbankan Syariah

Di perbankan syariah Indonesia, praktek akad murabahah

didasarkan pada fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000. Secara umum fatwa tersebut memberikan arahan baik kepada perbankan atau

kepada nasabah.55

1) Ketentuan umum murabahah kepada Bank Syariah

§ Bank dan nasabah melakukan akad murabahah yang bebas riba dan bukan barang haram.

§ Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barangyang telah disepakati kualifikasinya.

§ Bank membeli barang tersebut atas nama bank sendiri.

§ Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga beli ditambah dengan keuntungan yang diinginkan dan disepakati kedua belah pihak. Dalam hal ini bank harus secara jujur menyampaikan harga beli kepada nasabah.

§ Nasabah membayar harga barang tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.

§ Untuk menghindari terjadinya kecurangan, penyalah gunaan atau kerusakan bank dapat mengadakan perjanjian khusus.

§ Jika bank kesulitan menyediakan barang yang dibutuhkan oleh nasabah karena harus menyiapkan gudang, bank dapat mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah. Dalam hal seperti ini, murabahah

54Al Hafizh bin Hjr Al Asqlani, Bulugul Marom, terj. Muh Syafi’i Sukandi “Bulugul Marom” Bandung, PT. Al Ma’arif,1992, hlm 333. 55M. Safi’i Antonio, Op. cit., hlm. 96.

Page 72: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

47

dapat dilakukan jika secara prinsip barang harus sudah menjadi milik bank.

2) Ketentuan Umum Murabahah kepada Nasabah56 § Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian

suatu barang kepada bank. Kemudian jika bank menerima permohonan tersebut, bank harus membelikan terlebih dulu barang tersebut. Dan jika keduanya sepakat maka dapat ditindak-lanjuti dengan pembuatan kontrak jual beli.

§ Dalam kontrak jual beli tersebut, bank dibolehkan meminta nasabah membayar uang muka terlebih dulu saat penanda tanganan kontrak.

§ Jika nasabah menolak membeli barang tersebut, bank dapat meminta uang muka sebagai biaya riil barang yang telah dibeli. Jika nilai uang muka tersebut kurang, bank dapat meminta kembali sisa kerugian kepada nasabah.

§ Bank dapat meminta jaminan kepada nasabah semata-mata agar nasabah tidak mengkhianati janji yang telah disepakati. Hutang yang timbul dari akad murabahah secara prinsip penyelesaiannya tidak ada kaitannya dengan dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut baik ada untung maupun mengalami kerugian, nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan hutangnya kepada bank sebesar harga yang telah disepakati. Jika nasabah dapat menjual barang tersebut dengan segera, ia tidak wajib segera melunasi hutangnya kepada bank. Sebaliknya jika bank mengalami kerugian dalam penjualan barang tersebut, nasabah

tidak mempunyai hak untuk menuntut bank memperhitungkan

kerugian yang diterimanya. 56Fatwa DSN-MUI NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah.

Page 73: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

48

§ Jika nasabah pada akhirnya dianggap pailit, dan dia tidak bisa segera melunasi hutangnya, bank harus memberikan toleransi kepada nasabah. Bank tidak boleh serta merta mengeksekusi jaminan yang di pegang bank. Toleransi ini diberikan semata-mata untuk meringankan beban nasabah. Sedangkan batas waktunya relatif tergantung kelonggaran nasabah.

D. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian UMKM

Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk

mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Krisis moneter yang

melanda negeri ini telah menguji ketangguhan UMKM sebagai salah satu

pilar ekonomi yang kokoh. Untuk mengetahui pengertian, karakteristik

maupun kriteria UMKM, berikut ini disajikan uraiannya.

Usaha mikro berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha

produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang

memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang

ini. Selama ini usaha mikro dipandang sebagai kegiatan usaha yang dapat

memperluas lapangan pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi

secara luas kepada masyarakat dan dapat berperan dalam proses

pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong

pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan stabilitas nasional.57

Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi

nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan

serta pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang tegas

kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan

peranan usaha besar dan badan usaha milik pemerintah. Menurut

57Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Yogyakata,Pustaka Mahardika, hlm. 3.

Page 74: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

49 Depnaker usaha mikro, usaha yang memiliki < 5 orang tenaga kerja.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pasal 3 menyebut bahwa usaha Mikro bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam

rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang berkeadilan. Dalam pasal 6 undang-undang tersebut, disebutkan bahwa usaha mikro memiliki kriteria: (a) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 juta tidak temasuk tanah dan bangunan tempat usaha; (b)

ataumemiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300 juta.58

Adapun ciri-ciri usaha mikro, yaitu: (a) jenis barang usahanya tidak

tetap, dapat berganti pada periode tertentu; (b) tempat usahanya tidak selalu

menetap, dapat berubah sewaktu-waktu; (c) belum melaksanakan administrasi

keuangan yang sederhana dan tidak memisahkan antara keuangan keluarga

dengan keuangan usaha; (d) Sumber daya manusia (pengusaha) belum

memiliki jiwa enterpreuner yang memadai; (e) tingkat pendidikan rata-rata

relatif rendah; (f) pada umumnya belum akses ke perbankan, namun sebagian

dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; dan (g) umumnya

tidak mempunyai izin usaha atau prasyaratan legalitas lainnya termasuk

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.59

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

58Ibid, hlm. 5. 59Ibid, hlm. 3.

Page 75: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

50

dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.60

Tabel 2.7

Kriteria Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah

No Uraian Kriteria

Aset Omzet Tahunan

1. Usaha Mikro Max 50 juta Max 300 juta

2. Usaha Kecil Max >50 juta s.d. Rp500 juta > 300 juta - 2,5 M

3. Usaha Menengah Max >500 juta sd Rp10 M > 2,5 M - 50 M

Sumber: Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan MenengahBab IV pasal 6

Perkembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) di Indonesia tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam

penyaluran kredit kepada UMKM. Setiap tahun kredit kepada UMKM

mengalami pertumbuhan dan secara umum pertumbuhannya lebih tinggi

dibanding total kredit perbankan.

Kredit UMKM adalah kredit kepada debitur usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memenuhi definisi dan kriteria usaha Mikro, kecil dan menengah sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Berdasarkan UU tersebut, UMKM adalah usaha produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan tertentu kekayaan bersih dan

hasil penjualan tahunan.61

Publikasi statistik kredit UMKM berdasarkan definisi dan kriteria

usaha berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM mulai

dilaksanakan untuk data laporan bulanan bank sejak Januari 2011. Statistik

kredit UMKM didasarkan pada definisi plafond, yaitu: (1) kredit mikro

60Ibid, hlm. 7. 61Ibid, hlm. 6.

Page 76: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

51

dengan plafond s.d Rp50 juta, (2) kredit kecil dengan plafon lebih dari

Rp50 juta s.d Rp500 juta, dan (3) kredit menengah dengan plafon lebih

dari Rp500 juta s.d Rp5 milyar. Dalam definisi tersebut, seluruh jenis

penggunaan kredit termasuk kredit konsumtif masuk di dalam statistik

kredit UMKM. 2. UMKM di Jawa Tengah

Di Jawa Tengah, pembinaan UMKM dilaksanakan melalui

Program Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha.

Jumlah UMKM di Jawa Tengah yang telah dibina selama periode 2008 –

Semester I 2014 adalah sebanyak 96.960 unit, dengan perincian sebagai

berikut: UMKM Produksi/Non Pertanian sebanyak 33.277 unit, UMKM

Pertanian sebanyak 17.032 unit, UMKM Perdagangan sebanyak 35.227

unit, dan UMKM Jasa sebanyak 11.424 unit. Jumlah tenaga kerja yang

diserap adalah sebanyak 574.756 orang, dengan total aset UMKM sebesar

Rp. 12,385 triliun dan omset sebesar Rp. 15,680 triliun.62

Untuk mengetahui Time Series Data UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah Posisi per Triwulan III tahun 2014, berikut ini disajikan tabel

2.8.63 62 Nota Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah Nomor 518/1944/VII/2014 tanggal 11 Juli 2014 tentang Laporan Pembangunan Sektor Koperasi dan UMKM Semester I Tahun 2014. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 08.25. 63 Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 08.35. dari laman http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/DATA%20SERIES%20UMKM%20TW%20III%2020 14.pdf.

Page 77: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

52

Tabel 2.8

Time Series Data UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah Posisi per Triwulan III tahun 2014 Sumber: Website Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

Page 78: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

53

Sedangkan untuk mengetahui jumlah UMKM Binaan, Jumlah

Tenaga Kerja UMKM Binaan, Jumlah Asset UMKM Binaan dan Jumlah

Omset UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

Tengah, masing-masing disajikan dalam gambar 2.2, gambar 2.3, gambar

2.4, dan gambar 2.5 yang ditampilkan dalam bentuk grafik berikut ini.

Gambar 2.2 Grafik Jumlah UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Jawa Tengah64

Sumber: Website Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 64 Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 08.47. dari laman http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/jml%20 umkm.jpg

Page 79: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

54

Gambar 2.3 Grafik Jumlah Tenaga Kerja UMKM Binaan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Tengah65 Sumber: Website Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

65 Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 08.50. dari laman http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/jml%20naker.jpg

Page 80: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

55

Gambar 2.4 Grafik Jumlah Asset UMKM Binaan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Tengah66 Sumber: Website Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

66 Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 08.58 dari laman http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/jml%20aset.jpg

Page 81: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

56

Gambar 2.5

Grafik Jumlah Omset UMKM Binaan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Tengah67

Sumber: Website Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 3. UMKM di Kabupaten Kudus

Kabupaten Kudus sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah.

Ibukota kabupaten ini di Kota Kudus, terletak di jalur pantai timur laut

Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini berjarak

51 kilometer dari Kota Semarang. Kabupaten Kudus berbatasan dengan,

sebelah timur Kabupaten Pati, sebelah selatan Kabupaten Grobogan dan

Kabupaten Demak, dan sebelah barat Kabupaten Jepara. Kudus dikenal

sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah dan juga

dikenal sebagai kota santri. Kota ini adalah pusat perkembangan agama

Islam pada abad pertengahan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tiga 67 Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 09.05 dari laman http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/jml%20omset.jpg

Page 82: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

57

makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.68 Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan yang mampu

menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap

PDRB. Sektor industri pengolahan berperan amat dominan dalam

perekonomian Kabupaten Kudus. Kontribusi sektor ini bagi PDRB

Kabupaten Kudus sebesar 58,89 persen. Jumlah perusahaan di Kabupaten

Kudus mencapai 13.482 perusahaan yang terkonsentrasi di tiga kecamatan,

yaitu Kecamatan Kota, Jati, dan Kaliwungu. Sedangkan jumlah Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus mencapai 10.954 UMKM

dengan konsentrasi bidang usaha yang berbeda-beda.69

Data Disperikop dan UMKM menunjukkan bahwa jumlah industri kecil dan UMKM yang hanya berkisar 9.000 pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 10.500 di tahun berikutnya. Pada tahun 2013 lalu,

jumlah UMKM di Kabupaten Kudus sudah mencapai 11.659 unit.70

Dilihat dari jenis industrinya, terdapat tiga jenis industri andalan

daerah ini, yaitu industri tembakau, industri percetakan, penerbitan, dan

kertas; dan industri makanan dan minuman. Industri tembakau dan rokok di

kabupaten ini memang memegang peranan penting yang dapat dilihat dari

jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 80.000 orang lebih. Jumlah

tersebut, belum termasuk pekerja yang terkait dengan industri di bidang rokok

yang diperkirakan bisa mencapai 100.000 orang lebih. Apalagi di Kudus

terdapat tiga perusahaan rokok yang masuk kategori golongan satu atau

golongan besar. Sedangkan golongan dua dan tiga, juga cukup banyak dan

diperkirakan bisa mencapai puluhan unit perusahaan.71

Pemerintah Kabupaten Kudus sangat mendukung penuh 68 Informasi mengenai Kabupaten Kudus diperoleh dari situs Wikipedia.org di laman https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kudus. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 10.12. 69Dikutip dari laman http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kabupaten-kudus. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 10.25. 70Sumber data dari Suara Merdeka, 30 Oktober 2014, yang dikutip dari laman http://ejournal-unisnu.com/index.php/JDEB/article/viewFile/207/356. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 10.45. 71Dikutip dari laman http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kabupaten-kudus. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 11.05.

Page 83: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

58

pengembangan UMKM di Kudus. Hal ini dibuktikan dengan Visi

Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang Semakin

Sejahtera" dengan misi pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, mewujudkan wajib

belajar 12 (dua belas) tahun yang terjangkau dan berkualitas, tersedianya

fasilitas dan pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau,

perlindungan usaha dan kesempatan kerja secara luas dan menyeluruh,

meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing, pembangunan

infrastruktur yang berkelanjutan, perwujudan tata kelola pemerintahan

yang baik (Good Governnance), mewujudkan masyarakat yang religius,

berbudaya dan berkeadilan sosial.72

Selain itu, setiap tahun diselenggarakan Kudus UMKM Expo yang merupakan singkatan dari Kudus Usaha Mikro Kecil Menengah Expo.

Kudus UMKM Expo adalah acara tahunan yang diadakan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kudus tiap tanggal 12 April.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para pelaku

usaha, khususnya UMKM untuk dapat memperkenalkan produknya

kepada masyarakat luas, membuka peluang usaha yang menjanjikan, dan

terjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan akhirnya mampu

mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini merupakan

wujud dari komitmen Pemrintah Kabupaten dalam mewujudkan salah satu pilar pembangunan, yaitu pemberdayaan UMKM bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat73. Bahkan pada tahun 2015 ini Kudus meraih

penghargaan sebagai Kabupaten Pro UMKM (usaha mikro, kecil, dan

menengah) dan Kabupaten Pro Pendidikan.74

72 http://www.kuduskab.go.id/pemerintahan.php. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 11.24. 73 https://id.wikipedia.org/wiki/Kudus_UMKM_Expo. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 11.32. 74http://www.simpang7online.com/2015/06/kudus-raih-penghargaan-kabupaten-pro.html. Diunduh pada hari Minggu, Juli 2015 pukul 11.45.

Page 84: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

59

4. Pengembangan UMKM

Venkatraman dan Ramanujam menyatakan bahwa kinerja perusahaan terdiri dari kinerja keuangan, kinerja bisnis, dan kinerja keorganisasian. Kinerja keuangan diukur dari penerimaan atas aset (returnon asset), penerimaan atas penjualan (return on sales), dan return

on equity75. Indikator kinerja keuangan UMKM adalah penjualan

pertahun,laba pertahun, aset bersih dan jumlah pekerja. Ukuran dalam menentukan kinerja usaha mikro menggunakan indikator-indikator kinerja yaitu nilai penjualan, keuntungan, nilai aset usaha, nilai aset keluarga,

kredit, biaya hidup keluarga, dan tabungan keluarga.76

Penelitian ini menggunakan aset, omzet penjualan dan laba (sebelum pajak) sebagai indikator pengukuran kinerja UMKM. Pengembangan UMKM diukur dari peningkatan nilai asset, omzet penjualan dan laba. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa

depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.77

APB Statement No. 4 mendefiniskan harta sebagai kekayaan

ekonomi perusahaan, termasuk di dalamnya pembebanan yang ditunda,

yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

FASB Statement memberikan definisi asset adalah kemungkinan

keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan

datang oleh lembaga yang tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian

yang sudah berlalu.

Sofyan Syafri Harahap menyimpulkan bahwa sesuatu dianggap

sebagai harta jika di masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan

arus kas bersih yang positif kepada perusahaan. Untuk perkiraan beban 75 Venkatraman dan Ramanujam, V. 1986. Measurement of Business Performance in StrategyResearch: a Comparison of Approaches. Academy of Management Review, Vol 11, hlm. 801-814. 76 Henny Nofianti, Dampak Pembiayaan UMKM oleh Bank PerkreditanRakyat di Bali TerhadapKinerja UMKM, Jurnal 2012, hlm.6 ,diunduh dari laman http:/download.portal garuda.org/article.php?article=15145&val=984, pada hari Jum’at, 10 April 2015 pukul 13.05. 77 IAI,Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2009, hlm. 34.

Page 85: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

60

ditunda dianggap bahwa karena pembayaran telah dilakukan maka di masa

yang akan datang tidak perlu lagi kas keluar.78

Omzet penjualan adalah akumulasi dari kegiatan penjualan suatu produk barang barang dan jasa yang dihitung secara keseluruhan selama kurun waktu tertentu secara terus menerus atau dalam satu proses

akuntansi.79 Laba adalah semua unsur pendapatan dan beban yang diakui

dalam suatu periode.80Laba sebelum pajak merupakan laba yang diperoleh

dari seluruh pendapatan dikurangi dengan seluruh biaya, sebelum dikurangi pajak perseroan.

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Daniar Angraini dengan judul “Akad

Mudarabah Mulia dan Dampaknya pada Kontribusi Pendapatan Pegadaian

Syariah CPS Majen Sungkono Surabaya”, menyimpulkan bahwa pendapatan murabahah mampu memberikan kontribusi pada pegadaian

syariah tahun 2011 sebesar 4%.81

2. Penelitian yang dilakukan oleh Iman Basuki dengan judul “Analisis

Permintaan Pembiayaan Murabahah oleh Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM): Studi Kasus pada BMT Kube Karanganyar

Sejahtera” menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan lama usaha tidak

berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan murabahah. 82 Sedangkan

untuk variabel tingkat religiusitas dan modal sendiri berpengaruh terhadap permintaan murabahah. Tidak berpengaruhnya tingkat pendidikan terhadap permintaan murabahah disebabkan adanya ketentuan dari BMT terkait jumlah maksimal pembiayaan murabahah yang dapat diminta

78Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 2004,hlm. 42. 79Basu Swastha,Manajemen Penjualan Edisi 3, BPFE, Yogyakarta, 2001. 80 IAI,Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.25.: Salemba, Empat Jakarta, 2007. 81 Ratiah Daniar Anggraeni, 2012, Akad Murabahah Mulia dan Dampaknya pada KontribusiPendapatan Pegadaian Syariah CPS Mayjen Sungkono Surabaya. Skripsi pada Institut AgamaIslam Negeri Syech Nuryad Cirebon. 82 Iman Basuki, 2007, Analisis Permintaan Pembiayaan Murabahah oleh Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM): Studi Kasus pada BMT Kube Karanganyar Sejahtera. Skripsi padaUniversitas Negeri Surakarta (UNS).

Page 86: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

61

nasabah. Sedangkan lama usaha tidak berpengaruh terhadap permintaan

pembiayaan murabahah dikarenakan mayoritas responden memiliki lama

usaha kurang dari 5 tahun.

3. Penelitian Dyah Kusumawati dengan judul “Analisis Pengaruh

Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah Terhadap Pendapatan UMKM dengan Menggunakan Linkage Program di Baitul Maal Wa Tamwil Binamas Tahun 2009-2011” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembiayaan dengan linkage program yang disalurkan terhadap pendapatan

nasabah UMKM dan tidak ada perbedaan perlakuan atas pendapatan yang dimiliki nasabah BMT Binamas dalam menyalurkan pembiayaannya

terhadap sektor UMKM.83

4. Penelitian Choirin Nikmah,dkk.,dengan judul “Analisis Implikasi

Pembiayaan Syariah pada Pedagang Kecil di Pasar Tanjung Jember” menghasilkan gambaran bahwa pedagang kecil yang telah mendapat pembiayaan syariah berupa pembiayaan berjenis mudharabah dan musyarakah dari BMT Bina Tanjung rata-rata mampu meningkatkan aset, omset penjualan dan laba dengan baikdari minggu pertama hingga minggu

ke empat.84

5. Penelitian Fariq Falahi dengan judul “Implementasi Akad Mudharabah

Serta Dampaknya Terhadap Produk Penghimpunan Dana di BankSyari’ah

Mandiri Kudus” menyimpulkan bahwa penerapan akad mudharabah khususnya akad mudharabah muthlaqah melalui tabungan dan deposito

sebagai produk penghimpunan dana. 85 Hal ini berdampak positif bagi

perusahaan dengan mengalami perkembangan pada jumlah investasinya, jumlah nasabah serta jumlah nominal produk penghimpunan dana setiap

83 Dyah Kusumawati, 2012, Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan MusyarakahTerhadap Pendapatan UMKM dengan Menggunakan Linkage Program di Baitul Maal Wa Tamwil Binamas Tahun 2009-2011. 84 Choirin Nikmah, dkk., 2014, Analisis Implikasi Pembiayaan Syariah pada Pedagang Kecil diPasar Tanjung Jember. e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2014, Volume 1 (1) : 8-15,Universitas Jember (UNEJ). 85 Fariq Falahi, 2010, Implementasi Akad Mudharabah Serta Dampaknya Terhadap Produk

Penghimpunan Dana di Bank Syari’ah Mandiri Kudus. Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Walisongo Semarang.

Page 87: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

62

tahunya. Akibat negatifnya yaitu kurang efektifnya dual banking sistem

yang dapat membuat dana dari bank syari'ah dapat tercampur dengan dana

dari bank konvensional, sehingga memunculkan kekhawatiran penyalah

gunaan di perbankan syari'ah yang masih melakukan praktek riba.

6. Penelitian Komang Tri Wahyuni dan Desak Nyoman Sri Werastuti dengan judul “Prosedur Penyelesaian Pembiayaan Mikro Bermasalah Pada PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng”.86 Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana prosedur penyelesaian pembiayaan bermasalah

pada produk pembiayaan mikro pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP

Buleleng. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa

prosedur penyelesaian pembiayaan bermasalah yang digunakan telah

memadai, demikian pula dengan analisis permohonan pembiayaan yang

cukup selektif dilakukan dalam upaya menghindari adanya kredit

bermasalah. Prosedur penagihan yang digunakan cukup baik karena

terlebih dahulu dilakukan pendekatan-pendekatan kepada nasabah.

Penyelesaian kredit bermasalah pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP

Buleleng dapat dilakukan dengan restrukturisasi pembiayaan, novasi,

kompensasi, likuidasi, dan subrogasi, serta penyelesaian pembiayaan pada

Pengadilan.

7. Penelitian Ade Ikhwan Anshori dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi

Kasus Pada Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak)”.87 Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran produk pembiayaan

Warung Mikro, mekanisme pembiayaan dan kendala yang dihadapi dalam

memasarkan produk pembiayaan Warung Mikro. Hasil penelitian ini

86 Komang Tri Wahyuni dan Desak Nyoman Sri Werastuti, Prosedur Penyelesaian PembiayaanMikro Bermasalah Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng, dalam Jurnal Riset Akuntansi

VOKASI Vol. 2 No.2, Oktober 2013, hlm. 175-192. 87 Ade Ikhwan Anshori, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro dalam UpayaMenarik Minat Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak), Skripsi UINSyarif Hidayatullah, Jakarta, 2013.

Page 88: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

63

mengungkapkan bahwa strategi pemasaran Produk Pembiayaan Warung

Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak mengandalkan multi media

dan marketing mix, meliputi: product, price, place dan promotion (4P).

Mekanisme pembiayaan meliputi empat tahap, yaitu: inisiasi/aplikasi,

analisa, dokumentasi, dan pencairan. Kendala yang dihadapi adalah

minimnya pemahaman calon nasabah terhadap istilah perbankan syariah,

tidak ada jaminan, usaha fiktif, batas usia tidak memenuhi syarat, dan

pesaing.

8. Penelitian Akhmad Nurasikin dengan judul “Strategi Pemasaran Warung

Mikro Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Kendal (Studi di Sales Outlet Kaliwungu)”. 88 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana implikasi dari strategi pemasaran warung mikro BSM Cabang

Kendal khususnya Outlet Sales (SO) Kaliwungu. Strategi tersebut antara

lain: dengan strategi produk, harga, tempat, dan promosi. Strategi

pemasaran yang dilakukan berimplikasi positif terhadap kemajuan usaha

para nasabahnya dan meningkatkan pendapatan bagi bank. Keunggulan

produk yang dimiliki antara lain berprinsip dan akad sesuai dengan

syari’ah, Limit pembiayaan mulai dari Rp 2-100 juta, proses yang relatif

mudah dan cepat, angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo, program

pelatihan dan pendampingan usaha bagi UMK, menggunakan pendekatan

kolektif/perseorangan dan sistem jemput bola dan terletak yang dekat

dengan lokasi usaha segmen mikro. Kelemahannya antara lain: kurangnya

pegawai yang benar-benar memahami dan menguasai transaksi syari’ah,

fasilitas yang kurang canggih dan promosi masih monoton dan kurang

efisien.

9. Penelitian Try Prasetyo berjudul “Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Kelapa Dua”. 89 Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara konsep aplikasi dari produk 88 Akhmad Nurasikin, Strategi Pemasaran Warung Mikro Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang

Kendal (Studi di Sales Outlet Kaliwungu), Skripsi IAIN Walisongo, Semarang, 2013. 89 Try Prasetyo, Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri Cabang DepokKelapa Dua, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Page 89: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

64

pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri. Pada penelitian ini

diketahui bahwasannya aplikasi jual beli murabahah pada produk

pembiayaan Warung Mikro dilakukan sebelum barang secara prinsip

menjadi milik bank. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa

MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 yang menetapkan

bahwa jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang dari pihak ketiga, maka akad jual beli murabahah harus dilakukan

setelah barang secara prinsip menjadi milik bank. 10. Penelitian Riza Rahayu Permatasari dengan judul “Peran Kredit Pasar

Model Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi

Pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Turen – Malang)”.90 Penelitian

ini didasarkan pada perkembangan usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM) di Kota Malang yang semakin pesat. Adanya perkembangan ini

membuka peluang kepada perbankan untuk menyalurkan kredit modal

kerja bagi UMKM. Penyaluran kredit modal kerja ini berperan dalam

memberikan stimulus bagi UMKM guna pengembangan dan kinerja usaha.

Salah satu bank di Kota Malang yang ikut berkontribusi dalam pemberian

kredit modal kerja yaitu Bank Danamon Simpan Pinjam. Penelitian ini

ingin mengetahui peran perbankan dalam pengembangan usaha mikro

kecil dan menengah berkaitan dengan pemberian kredit modal kerja.

Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu dimana data hasil

penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan. Sehingga data yang digunakan adalah data primer

yang bersumber dari responden. Dalam penelitian ini responden yang

digunakan adalah pihak Bank Danamon Simpan Pinjam dan beberapa

nasabah dari kredit UMKM. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa

Bank Danamon Simpan Pinjam berperan dalam pengembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 11. Penelitian Raihanah Daulay yang berjudul “Faktor-Faktor yang

90 Riza Rahayu Permatasari, Peran Kredit Pasar Model Terhadap Pengembangan Usaha MikroKecil dan Menengah (Studi Pada Bank Danamon Simpan Pinjam unit Turen – Malang), MakalahIlmiah Universitas Brawijaya, Malang, 2014.

Page 90: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

65

Mempengaruhi Pertumbuhan Usaha Mikro di Kota Medan”. 91 Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan kondisi

usaha mikro sulit untuk dapat berkembang di antaranya kurangnya modal

dan sumber daya manusia untuk mengembangkan usaha agar dapat

bersaing. Banyaknya usaha waralaba yang tumbuh di kota Medan adalah

faktor utama yang menjadi penyebab persaingan yang tidak seimbang bagi

usaha mikro warung, kios atau kedai. Pemerintah perlu untuk melakukan

proteksi bagi usaha mikro agar tetap dapat bertahan melalui Perda.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Perbedaannya terletak pada objek kajian yang secara spesifik menyasar pada

Warung Mikro yang dijalankan oleh BSM Kudus dan dampaknya terhadap

pengembangan UMKM yang berada di wilayah Kabupaten Kudus. Artinya

tidak begitu mengutamakan akad yang digunakan dalam pembiayaan terhadap

UMKM seperti dalam penelitian Ratih Daniar Angraini, Iman Basuki, dan

Dyah Kusumawati. Penelitian ini juga berupaya mengutamakan untuk

mengetahui dampak dari Warung Mikro terhadap pengembangan UMKM dan

tidak memfokuskan pada BSM Kudus sendiri seperti dalam penelitian Fariq

Falaqi. Pengembangan UMKM diukur melalui indikator perubahan aset,

omset penjualan dan laba. Hal ini memang terasa mirip dengan penelitian

Choirin Nikmah,dkk., namun penelitian tersebut hanya sebatas pada pedagang

kecil yang ada di satu pasar saja.

Penelitian yang secara khusus mengkaji tentang Warung Mikro BSM

memang telah ada. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Ade Ikhwan

Anshori, Akhmad Nurasikin dan Try Prasetyo. Akan tetapi, ketiga penelitian

ini membatasi masalah penelitian dengan mengkaji tentang strategi pemasaran

dan produk pembiayaan Warung Mikro BSM saja tanpa menguraikan peran

pembiayaan itu terhadap pengembangan UMKM. Penelitian Riza Rahayu

Permatasari memang sudah mengkaji pengembangan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah. Namun, objek penelitian ini adalah kredit pasar yang diberikan

91 Raihanah Daulay, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Usaha Mikro di KotaMedan, Makalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah, Sumatera Utara, t.t., hlm. 110-121.

Page 91: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

66

oleh Bank Danamon Simpan Pinjam yang nota bene-nya adalah bank

konvensional. Sedangkan penelitian Raihanah Daulay hanya sebatas mengkaji

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan usaha di Kota Medan, yakni:

kurangnya modal dan rendahnya kualitas sumber daya manusia untuk

mengembangkan usaha agar dapat bersaing. Sementara itu, penelitian

penelitian Komang Tri Wahyuni dan Desak Nyoman Sri Werastuti hanya

memfokuskan pada prosedur penyelesaian pembiayaan mikro bermasalah

yang terjadi di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. F. Kerangka Pemikiran Teoritis

UMKM memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam

perekonomian di Indonesia. Dalam perkembangan UMKM selalu dihadapkan

pada persoalan klasik, yakni: modal. Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Kudus menjawab persoalan pelaku UMKM dengan cara memberikan

pembiayaan syariah. Kudus sebagai kota yang memiliki basis keislaman yang

sangat kuat adalah wahana yang tepat bagi perbankan syariah dan pelaku

UMKM yang kental dengan religiusitasnya untuk bersimbiosis mutualisme.

Untuk itu, perlu dijabarkan mengenai pembiayaan yang dilakukan oleh

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus, meliputi syarat dan ketentuan,

mekanisme pembiayaan, pelaksanaan pembiayaan, dan layanan pelanggan

yang diberikan. Untuk mempertegas peran Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri Kudus dalam pengembangan UMKM di Kudus, maka perlu diuraikan

mengenai peningkatan laba, omzet dan aset pelaku UMKM yang

memanfaatkan pembiayaan tersebut. Kerangka pemikiran teoritis ini

dijabarkan dalam gambar 2.6 berikut:

Page 92: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

67

Gambar 2.6 Diagram Kerangka Pemikiran Teoritis

Warung Usaha Mikro Bank Mandiri

Syariah Kudus

Syarat dan Ketentuan

Mekanisme Implementasi Pembiayaan

Pelaksanaan

Layanan pelanggan

Peningkatan Omzet

Pengembangan Peningkatan UMKM Laba

Peningkatan Asset

Page 93: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

BAB III

METODE PENELITIAN

Bagian ini memaparkan metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini, meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, lokasi

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian keabsahan data dan teknik

analisis data. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan secara íntensif, terperínci dan mendalam

terhadap objek tertentu yang membutuhkan suatu analisa yang komprehensif

dan menyeluruh dengan menggunakan cara kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya

dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Disebut sebagai

metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat

kualitatif.1

Dalam hal íni yang menjadi objek penelitian adalah peran Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri Kudus dalam pengembangan UMKM di Kudus.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu

menyajikan data sebagaimana adanya. Analisis data yang dilakukan bersifat

induktif/kualitatif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan

kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif

digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, yaitu data yang

mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti

yang merupakan nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam

penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih

menekankan pada makna.2

1 Sugiyono,Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Penerbit Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 13. 2Sugiyono,Op. cit.,hlm. 14.

68

Page 94: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

69 B. Sumber Data

Sumber data penelitian kualitatif disebut informan atau subjek penelitian.

Pemilihan subjek penelitian disesuaikan dengan fokus penelitian. Dalam

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ditentukan atas dasar

pertimbangan rasionalitas ketuntasan untuk memperoleh informasi. Selain itu,

informan yang dipilih menjadi sumber data adalah yang mampu memberikan

data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penelitian ini,

yang menjadi informan adalah pelaku UMKM di Kudus yang menjadi

nasabah Warung Mikro BSM Kudus dan pengelola Warung Mikro Bank

Syariah Mandiri Kudus. C. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Cabang Kudus

yang beralamat kantor di Ruko Ahmad Yani Nomor 9 Jalan Ahmad Yani

Kudus. Nomor telepon yang dapat dihubungi adalah(0291) 43927. D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun alat atau teknik pengumpul data dalam penelitian ini

menggunakan wawancara, observasi atau pengamatan dan dokumentasi.

Teknik pengambilan sampel atau sampling dilakukan secara acak atau

randomsampling.

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati sesuatu tanpa mempengaruhinya dan secara simultan mencatat/merekamnya untuk digunakan sebagai bahan analisis. Menurut Nana Sudjana observasi harus dilakukan pada saat proses

kegiatan itu berlangsung.3 Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana

sikap dan perilaku individu, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukan, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya. Dalam hal ini mengobservasi tata

3 Nana Sudjana dan Ibrahim,Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2012,hlm. 109.

Page 95: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

70

cara perbankan Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pembiayaan pada

nasabah baru maupun nasabah lama terutama kepada pelaku UMKM.

2. Wawancara

Wawancara sebagai alat pengumpul data, menurut Nana Sudjana,

digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan persepsi, keinginan, keyakinan dan lain-lain dari

individu/responden. 4 Untuk mendapatkan data yang representatif, maka

dilakukan wawancara mendalam (in depth inerview), yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh melalui percakapan secara mendalam yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Penentuan responden sebagai informan dipilih melalui penelusuran

orang-orang yang berkompeten dan dapat mewakili serta representative

dalam penggalian informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini, kegiatan

interview dilakukan dengan staf Bank Syariah Mandiri beserta

WarungMikro yang menangani pembiayaan terhadap pelaku UMKM,

termasuk dengan beberapa karyawan operasional yang secara langsung

terkait dengan penanganan urusan pembiayaan tersebut. Data yang

diperoleh dalam wawancara ini adalah meliputi prosedur pembiayaan, serta

manajemen yang diterapkan perbankan. Selain itu, pihak yang menjadi

informan adalah pelaku UMKM yang memanfaatkan pembiayaan dari

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus. Data yang diperoleh dalam

wawancara ini difokuskan pada Implementasi pebiayaan dan

pengembangan usaha pelaku UMKM, meliputi omzet penjualan,

keuntungan dan asset.

Sistem atau teknik wawancara ini dilakukan dalam bentuk model

wawancara yang tidak terstruktur, yaitu berupa dialog atau tanya jawab

yang dilakukan dalam bentuk bebas (inguided interview). Hal ini dilakukan

4Ibid,hlm. 102.

Page 96: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

71

agar yang diwawancarai tidak kaku dalam menjawab pertanyaan (rileks)

sehingga data-data dapat diperoleh semaksimal mungkin, akan tetapi tidak

menyimpang dari standar pertanyaan yang dibutuhkan dan lebih diarahkan

pada hal-hal yang menjadi objek permasalahan.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini juga dikenal dengan penelitian

dokumentasi (documentation research) yaitu mengumpulkan data-data

yang terkait dengan fokus penelitian yang berasal dari sumber utamanya

(obyek penelitian), seperti dokumen-dokumen atau arsip-arsip, baik itu

berupa sejarah perbankan, visi dan misi, dan lain-lain di Bank Syariah

Mandiri Kudus.

Sedangkan data sekunder adalah data yang mendukung atau member

informasi yang bermanfaat berkaitan dengan penelitian ini, baik data

internalmaupun eksternal. Data sekunder diperoleh dari beberapa referensi

baik berupa buku, surat kabar, majalah, ataupun artikel atau berupa hasil

penelitian terdahulu yang relevan dengan pokok kajian ini. E. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Untuk melakukan pengujian keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan datayang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau pembanding terhadap dua data itu. 5 Triangulasi data dilakukan agar

informasi yang diperoleh dari beberapa sumber data dapat valid.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi metode dan

sumber data. Dalam triangulasi metode, peneliti melakukan pengecekan

tingkat kepercayaan/kebenaran dari suatu data tentang fenomena yang sudah

diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda. Dalam hal ini

penggunaan metode wawancara didampingi dengan metode observasi dan

dokumentasi. 5Moleong, Lexy J.,Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm. 178.

Page 97: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

72

Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara peneliti menggali

informasi dari berbagai sumber baik menggunakan wawancara maupun

observasi. Peneliti membandingkan dan mengecek balik suatu informasi dari

informan yang satu ke informan yang lain. Dalam penelitian ini pengecekan

data dilakukan kepada pelaku UMKM di Kudus dan pengelola Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri Kudus. F. Teknik Analisis Data

Menurut Iskandar, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data.6 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Huberman

dan Milles. Peneliti akan melakukan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan lalu memverifikasinya.

Pertama, peneliti mencatat semua hasil penelitian dalam setiap tahapan

kegiatan tanpa membuang sedikitpun walaupun ada data yang kurang relevan

dengan tujuan penelitian. Setelah itu, mereduksi data yaitu memilih dan

memilah data dengan cara menghilangkan atau mengurangi data yang tidak

sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya menyajikan data dengan cara

mendeskripsikan (menguraikan) semua masalah sesuai dengan hasil

wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi.

Langkah terakhir yang ditempuh oleh peneliti adalah tahap verifikasi atau

menarik simpulan berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu

dengan cara memberikan penafsiran antara teori-teori secara tertulis dibanding

dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Pengujian ini dimaksudkan untuk

melihat kebenaran hasil analisis sehingga menghasilkan simpulan yang dapat

dipercaya. 6Iskandar,Metodologi Penelitian Kualitatif, Gaung Persada, Jakarta, 2009, hlm. 231.

Page 98: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

BAB IV

WARUNG MIKRO DAN PENGEMBANGAN UMKM A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya BSM Indonesia

Sejak Juli tahun 1997 di Indonesia terjadi krisis moneter dan ekonomi yang disusul dengankrisis politik nasional yang telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi

sebagian bank-bank di Indonesia.1

Tindakan pemerintah tersebut melahirkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-undang yang disahkan pada bulan November 1998 ini memberi pencerahan sekaligus peluang yang sangat baik bagi

tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia dan memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang

khusus syari’ah.2

Salah satunya adalah PT Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi. Bank ini mulai merintis kegiatanya berdasarkan prinsip

syariah adalah dan berupaya keluar dari krisis 1997 – 1999 dengan

berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada

akhirnya memilih konversi menjadi Bank Syariah dengan suntikan modal

dari pemilik. Merger empat bank (Bank Dagang Negara, BankBumi Daya,

Bank Exim dan Bapindo) melahirkan PT Bank Mandiri (Persero) pada

1 Ahmad Saipul, Krisis Perbankan Tahun 1997–1998, diakses dari laman http://ipoel-freenews.blogspot.com/2009/04/krisis-perbankan-tahun-1997-199.html pada hari Minggu, 5 April 2015 pukul 13:45. 2NN, Bank Syariah Mandiri, Awal Mula dan Sejarah Panjangnya, diakses dari situs TeropongBisnis di laman http://www.teropongbisnis.com/teropong-perbankan/info-layanan-bank/bank-syariah-mandiri-awal-mula-dan-sejarah-panjangnya/ pada hari Minggu, 5 April 2015 pukul 13:48.

73

Page 99: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

74

tanggal 31 Juli 1999. Adapun rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah dengan nama Bank Syariah Sakinah dan diambil

alih oleh PT Bank Mandiri (Persero).3

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti

menjadi bank syariah, seiring dengan keinginan PT Bank Mandiri

(Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan mengubah

Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank

Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No.

29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 Tanggal 8

September 1999 Notaris:Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah

Mandiri diubah menjadi PTBank Syariah Mandiri.4

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah

memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti.

Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank

Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank

Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti

menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Bank tersebut mulai beroperasi sejak

hari Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1

November 1999.5

Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari

para perintis Bank Syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT

Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran Bank Syariah

dilingkungan PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir 3 NN,Sejarah Bank Syariah Mandiri (BSM), diakses dari laman http://tipsserbaserbi.blogspot.com/2014/09/sejarah-bank-syariah-mandiri-bsm.html pada hari Minggu, 5 April 2015 pukul 14:00. 4http//syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/Diunduh pada hari Jum’at, 10 April 2015 pukul 13.15. 5 http:/www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/. Diunduh pada hari Jum’at, 10 April 2015 pukul 13.15.

Page 100: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

75

sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai

rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank

Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Visi yang

diemban oleh BSM adalah “Memimpin pengembangan peradaban

ekonomi yang mulia”. Misi yang ingin diwujudkan oleh BSM meliputi:

mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan, mengutamakan penghimpunan dana murah dan

penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM, mengembangkan

manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat, meningkatkan

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan, dan mengembangkan

nilai-nilai syariah universal.6

2. Bank Syariah Mandiri (BSM) Kudus

BSM Kudus adalah salah satu Bank Umum Syari’ah yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Secara geografis BSM Kudus terletak di lingkungan perkotaan, tepatnya di ruko Ahmad Yani No. 9

Jalan Ahmad Yani Kabupaten Kudus Propinsi Jawa Tengah.7 Tempatnya

cukup strategis sebab dekat jalan raya perkotaan Kudus, yang juga dilewati oleh angkutan umum sehingga mudah untuk dijangkau dengan menggunakan angkutan dan juga kendaraan pribadi. Hal ini ditunjukkan dengan lingkungan di sekitarnya. Di sebelah utara terdapat jalan raya kearah barat menuju Makam Sunan Kudus dan ke timur menuju Gor Kudus. Di sebelah barat terdapat Jalan Raya Kudus-Demak. Ke arah utara

menuju Simpang Tujuh Kudus dan ke arah selatan menuju Demak.8

BSM Kudus merupakan bank yang berada dibawah naungan PT.

Bank Mandiri (Persero), berdiri pada tanggal 05 September 2005 6 http:/www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/visi-dan-misi/. Diunduh pada hari

Jum’at, 10 April 2015 pukul 13.19. 7 http:/www.syariahmandiri.co.id/en/category/jaringan/lokasi-kantor-bsm/kantor-cabang/Diunduh pada hari Jum’at, 10 April 2015 pukul 13.24. 8Hasil observasi peneliti saat mengunjungi kantor BSM Kudus.

Page 101: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

76 Pendiriannya dilatar belakangi dengan terbuka potensi yang besar di

Kudus untuk pemupukan dana dari masyarakat, penyaluran pembiayaan ke

sektor mikro, kecil dan menengah, sektor komersial dan korporasi ,

pelayanan jasa perbankan lainnya, itulah yang menjadi salah satu alasan

BSM membuka kantor cabangnya di Kudus. Selain itu berdirinya BSM

Kudus juga tidak lepas dari kedaan masyarakat dikota Kudus yang

bernuansa Islami, karena di Kudus memang belum ada Bank Umum

Syariah yang beroperasi pada waktu itu. Dengan adanya Bank Syariah

Mandiri Kudus ini akan lebih membantu masyarakat sekitar untuk tidak

lagi kawatir menggunakan jasa perbankan. BSM Kudus memiliki visi “menjadi bank syari’ah terpercaya pilihan mitra usaha”. Adapun misi yang

ingin diwujudkan meliputi:9 a. Menciptakan suasana pasar perbankan syari’ah agar dapat

berkembangdengan mendorong terciptanya syari’at dagang yang

terkoordinasi dengan baik. b. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi Bank Syari’ah

terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para

pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas. c. Memperkerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti

operasional syari’ah. d. Menunjukkan komitmen terhadap standar kinerja operasional

perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang

teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian. e. Mengutamakan mobilisasi pendanaan dari golongan masyarakat

menengah dan ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk skala

menengah kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen ZIS yang

lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. f. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan

lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asing. 9Dokumen BSM Kudus.

Page 102: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

77

Untuk mewujudkan itu, maka BSM Kudus mengembangkan budaya

kerja yang merupakan shared value dan disingkat “ETHIC”. Budaya ini

melalui proses panjang yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak

pertengahan 2005. Proses ini melahirkan nilai-nilai perusahaan yang baru

dan disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai BSM,

meliputi: (a) Excellence yang berarti berupaya mencapai kesempurnaan

melalui perbaikan yang terpadu; (b) Teamwork atau mengembangkan

lingkungan kerja yang saling bersinergi; (c) Humanity yang artinya

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan relegius; (d) Integrity yang

bermakna mentaati kode etik profesi dan berfikir serta berprilaku terpuji,

dan (e) Customer Vocus yang artinya memahami dan memenuhi

kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra terpercaya dan

menguntungkan.10

Selain dengan adanya ETHIC tersebut, budaya dari BSM Kudus

sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syari’ah Islam juga

menetapkan budaya perusahaan yang mengacu pada akhlakul karimah (budipekerti mulia) yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat

SIFAT, yaitu:11 a. Siddiq (Integritas)

Menjaga martabat dengan integritas, awali dengan niat dan hati

tulus, berfikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan prilaku teladan. b. Istiqomah (Konsisten)

Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen,

sikap optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri. c. Fathonah (Profesionalisme)

Profesionalisme adalah gaya kerja BSM kudus. Semangat kerja

berkelanjutan, cerdas inovatif dan trampil. d. Amanah (Tanggung Jawab)

Terpercaya dengan penuh tanggung jawab menjadi terpercaya 10Dokumen BSM Kudus. 11Dokumen BSM Kudus.

Page 103: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

78 cepat tanggap, obyektif, akurat dan

disiplin. e. Tabligh (Menyampaikan)

Menyampaikan hak-hak nasabah dengan berlandaskan kasih

sayang, selalu transparan, membimbing, visioner, komunikatif dan

memberdayakan.

Sistem yang diterapkan di BSM Kudus berpedoman pada ajaran

Islam yang memandang bahwa harta yang dimiliki oleh manusia adalah

titipan atau amanah Allah SWT sehingga cara memperoleh, mengelola,

dan memanfaatkannya harus sesuai dengan ajaran Islam. Oleh sebab itu,

BSM Kudus mendorong nasabah untuk mengupayakan pengelolaan harta

nasabah (simpanan) sesuai dengan ajaran Islam. Adanya kesempatan

ikatan emosional yang kuat didasarkan prinsip keadilan, kesederajatan dan

sistem ketentraman antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabah

atas jalanya usaha Bank Syari’ah. Sistem ini diperkuat dengan prinsip bagi

hasil. Penentuan besarnya bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan

berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. Besarnya nisbah bagi

hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Jumlah

pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah

pendapatan.Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil. Bagi hasil

tergantung kepada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu

tidak mendapat keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama oleh

kedua belah pihak.

Prinsip Operasi BSM Kudus mengacu pada empat prinsip yaitu:

prinsip keadilan, prinsip kemitraan, prinsip keterbukaan, dan universalitas.

Prinsip keadilan tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil

dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank

dan Nasabah. Prinsip kemitraan menempatkan nasabah penyimpanan

dana, nasabah pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama

dan sederajat dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban,

resiko dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan

dana, nasabah pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi

Page 104: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

79 sebagai intermediasi institution lewat skim-skim pembiayaan yang

dimilikinya. Prinsip keterbukaan diwujudkan melalui laporan keuangan

bank yang terbuka secara berkesinambungan, sehingga nasabah dapat

mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank. Prinsip

Universalitas menempatkan bank dalam mendukung operasionalnya tidak

membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan agama dalam

masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil alamiin. Ajaran

Islam tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja akan tetapi juga

untuk semua umat manusia, baik umat Islam maupun umat agama lain.12

Islam adalah rahmatan lil alamin memiliki arti Islam sebagai rahmat

bagi alam semesta. Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk

menjaga dan melindungi alam sekitarnya. Manusia harus memelihara alam

dan dilarang menimbulkan kerusakan di bumi. Islam tidak membeda-

bedakan dalam urusan muamalah, akan tetapi dalam urusan ibadah telah

sangat jelas. Dalam urusan ibadah, Islam tidak akan mencampuri agama

lain, dan juga tidak mau dicampuri oleh agama lain. Dalam urusan

muamalah, orang Islam boleh melakukan kerja sama dengan non muslim

asalkan bentuk kerja sama yang dilakukan tidak bertentangan dengan

syariah Islam.13

Dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan maka diperlukan struktur organisasi yang baik dan jelas,

sehingga dapat diketahui tugas masing-masing sesuai tugas dan tanggung

jawabnya. Struktur organisasi BSM Cabang Kudus adalah sebagai berikut: 12Ismail.Op. cit., hlm. 5. 13Ibid, hlm. 5-6.

Page 105: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

80

Gambar 4.1

Struktur organisasi BSM Cabang Kudus

Sumber: Dokumen BSM Kudus Kepala Cabang merupakan Pimpinan tertinggi di Cabang, dalam melakukan

tugas dibantu oleh para staf yaitu manajer Marketing (Funding dan

Pembiayaan) dan Manajer Operasional.

Perkembangan BSM Kudus dalam tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang baik, dari data 4 tahun terakhir (tahun 2011, 2012, 2013 dan

2014). Berikut ini disajikan tabel perbandingan asset, pendapatan dan jumlah

nasabah atau account BSM Kudus sejak tahun 2011 hingga 2014 sebagaimana

tercantum dalam tabel 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut. Data ini

bersumber dari BSM Cabang Kudus.

Tabel 4.1

Asset BSM Cabang Kudus

Tahun Asset %

2011 Rp.112.112.428.889,07 0

2012 Rp.128.566.302.184,24 114,67

2013 Rp.139.711.324.400,11 108,67

2014 Rp.136.268.280.560,35 98

Page 106: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

81

Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2012 terjadi peningkatan asset

sebesar 14,67% dibanding tahun sebelumnya, kemudian pada tahun 2013 juga

terjadi peningkatan asset, sebesar 8,67% dibanding tahun sebelumnya dan

ditahun 2014 terjadi penurunan asset sebesar 2 % dibanding tahun

sebelumnya.

Tabel 4.2

Pendapatan BSM Cabang Kudus

Tahun Pendapatan %

2011 Rp.5.197.455.476 0

2012 Rp. 6.335.708.967 121,90

2013 Rp. 8.494.184.076 134,07

2014 Rp.17.287.463.073 203,52

Dari data di atas terlihat bahwa pendapatan BSM dari tahun ketahun

mengalami peningkatan yang sangat baik, pada tahun 2012 pendapatan

meningkat sebesar 21,90% dibanding tahun sebelumnya, kemudian tahun

2013 meningkat sebesar 34,07% dibanding tahun sebelumnya dan di tahun

2014 meningkat sebesar 103,52% dibanding tahun sebelumnya. Dari

pendapatan tersebut warung mikro atau pembiayaan UMKM dari

menyumbang sebesar 15 s.d. 20%-nya total pendapatan. Tabel 4.3

Jumlah Nasabah/AccountBSM Kudus

Tahun Account %

2011 4.000 0

2012 7.040 176

2013 13.688 194,43

2014 26.774 195,60

Page 107: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

82

Dari data di atas tampak bahwa jumlah nasabah yang berbank di BSM

Kudus dari tahun ketahun mengalami peningkatan, pada tahun 2012

peningkatan sebesar 76% dibanding tahun sebelumnya, kemudian pada tahun

2013 meningkat sebesar 94,43% dibanding tahun lalu dan tahun 2014

meningkat sebesar 95,60% dibanding tahun lalu. B. Deskripsi Data Penelitian

1. Data Tentang Implementasi PembiayaanWarung Mikro BSM Kudus Tujuan utama Bank Syariah Mandiri mendirikan Warung Mikro

untuk pengembangan sektor UMKM khususnya untuk pembiayaan yang

berprinsip syariah , Warung Mikro BSM Kudus merupakan salah satu dari

479 outlet Warung Mikro yang dimiliki oleh BSM.14

Untuk mengetahui implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM

Kudus, peneliti telah melakukan wawancara dengan Kepala Warung

Mikro BSM Kudus Sdr. Santoso Wibowo dan Kepala Sales Outlet Sdr.

Novi Mufarok dengan hasil sebagai berikut:

“Warung Mikro di Kudus berdiri sejak tahun 2010. Latarbelakang pendirian Warung Mikro BSM Kudus,mengingat sektor UMKM setiap tahun mengalami perkembangan/kenaikan yang baik, hal ini merupakan peluang positif bagi bank khususnya Warung Mikro BSM di Kudus.Pada dasarnya sektor UMKM memiliki masalah utama dalam bidang permodalan, sehingga dengan kehadiran Warung Mikro diharapkan mempermudah akses masyarakat ke dunia perbankan khususnya di bidang pembiayaan UMKM. Kehadiran Warung Mikro BSM memberi alternatif lain khusunya pembiayaan yang berprinsip syariah.”15

“Pembiayaan Warung Mikro BSM kepada UMKM diperuntukkan

bagi golongan non-golbertap (non golongan berpenghasilan tetap/wiraswasta) dan golbertap (golongan ber penghasilan tetap/pegawai). Syarat untuk pembiayaan wiraswasta/usaha(non-golbertap) minimal sudah berjalan dua tahun namun bisa diberi toleransi usaha berjalan sudah satu tahun, rumah tinggal milik sendiri atau milik keluarga, usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, maksimal usia 55 tahun saat pembiayaan

14 http://www.syariahmandiri.co.id/outlet-warung-mikro.html. Diunduh pada hari Jum’at, 10 April 2015 pukul 13.27. 15Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo di Kantor Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015.

Page 108: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

83

lunas, memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan terdokumentasi, hasil BI Checking tidak termasuk dalam katagori pembiayaan non-lancar.”16

“Sedang syarat Golbertap (golongan berpenghasilan tetap) status

pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1 tahun, usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, maksimal usia 55 tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan, memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan terdokumentasi, hasil BI Checking tidak termasuk dalam katagori pembiayaan non lancar.” Gobeltrap ini dititik beratkan pada Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri maupun karyawan tetap lainnya.”17

“Produk pembiayaan di Warung mikro ada 3 tingkatan. Tunas plafond

2 juta -10 juta jangka waktu 36 bulan, margin 36% pa. Madya plafond 11 juta- 50 juta jangka waktu36 bulan, margin 32% pa. Utama plafond 51 juta- 100 juta jangka waktu 48 bulan, margin 28 pa. Syarat untuk mengajukan pembiayaan mengisi aplikasi permohonan pembiayaan dilampiri copy KTP suami istri, copy KK, copy surat nikah, copy keterangan usaha, copy slip gaji bila karyawan, NPWP plafond >50 jt, copy agunan.”18

Uraian mengenai mekanisme pembiayaan Warung Mikro BSM

Kudus dan pelaksanaannya, berikut keterangan Sdr. Santoso:19

“Tahap awal adalah prospek ke nasabah, yaitu tugas pelaksana marketing mikro melakukan prospek/ memasarkan produk khususnya pembiayaan secara proaktif jemput bola atau on the spot ke nasabah, bisa juga melalui iklan, melalui surat, begitu juga refferal dari Cabang/KCP BSM. Nasabah disini harus memiliki kriteria karekter UMKM.

Tahap berikutnya collectingdata tugas ini masih dilakukan pelaksana marketing mikro, dimana nasabah yang berminat untuk diberikan pembiayaan harus menyerahkan persyaratan berupa (copy KTP suami isteri, copy kartu keluarga, copy surat nikah, copy keterangan usaha, copy agunan yang mau diserahkan sebagai jaminan pembiayaan, pass poto suami/istri calon nasabah), begitu juga dalam kesempatan ini pelaksanan marketing mikro mendapat informasi keuangan nasabah yang dituangkan

16Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015. 17Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015 18Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015 19Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015

Page 109: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

84 dalam catatan sederhana (Neraca, L/R, rencana omzet penjualan), bersamaan ini marketing mikro meminta informasi ke Bank Indonesia (BI Checking) secara on line dimana informasi data ini memakai password Kepala Warung Mikro, hasilnya hari itu juga dapat diketahui apakah calon nasabah memiliki reputasi yang baik apa buruk, biasanya kalau reputasinya baik didaftar BI Checking keluar angka 1, sedang yang kurang baik keluar angka 2 sd 5, seluruh data data tersbut tersebut diadministrasi dengan baik, dan diserahkan petugas administrasi pembiayaan mikro guna di administrasikan serta digunakan untuk memproses selanjutnya.

Tahap selanjutnya adalah investigasi, data dari petugas administrasi pembiayaan mikro diserahkan kepada analis dan kepala warung mikro, apabila hasil BI Checking-nya tersebut hasilnya baik, maka kepala warung mikro dan asisten analis mikro melakukan on the spot (datang ke tempat usaha, ke tempat agunan secara langsung), hasil dari investigasi ini nantinya sebagai bahan melakukan analisa pembiayaan. Hal hal yang dilakukan dalam investigasi yaitu mencocokkan copy data yang diserahkan (ktp, surat nikah, keterangan usaha, dan agunan) apakah sudah sesuai dengan phisik/ aslinya, menggali informasi nasabah tersebut bisa langsung wawancara langsung dengan nasabah serta pihak ketiga lainnya (tetangga, pejabat berwenang RT, RW, lurah, supliyer, pembeli, petugas pertanahan, petugas Samsat), apakah laporan keuangan sudah dilakukan dengan wajar, untuk menggali tentang karakter nasabah apakah memiliki carakter yang baik atau buruk, untuk mengetahui capasitas nasabah meliputi (apakah usaha nasabah benar benar milik sendiri /tidak fiktip, apakah nasbah memiliki pengalaman memanage pegawai dan memanage usaha dengan baik, apakah administrasi sudah di buat dengan tertib meski sederhana), untuk mengetahui capital nasabah (apakah laporan keuangan sudah dibuat dan diinformasikan secara benar, dari laporan keuangan ini bisa diketahui perkiraan pembiayaan yang bisa diberikan kepada nasabah, untuk mengetahui apakah nasabah memiliki modal yang cukup bila suatu saat wan prestasi, apakah nasabah mampu menyelesaikan kewajiban hingga selesai), untuk mengetahui Collateral nasabahapakah bukti pemilikan yang diserahkan sesuai dengan yang phisik/ aslinya apabila itu SHM/SHGB yang perlu dicermati apakah tempat dan batas batasnya sudah sesuai dengan letaknya utara, timur, selatan, barat, apakah tempat akses jalan masuknya bisa dilalui kendaraan, tempatnya tidak dekat kuburan, tidak tusuk sate, tidak dibawah SUTET, tidak didaerah banjir dan rob, Sedang untuk kendaraan bermotor yang perlu dicermati apakah bukti kepemilikan BPKB sudah sesuai dengan phisik/aslinya (tahun pembuatan, nomor mesin, nomor rangka, warnanya, mereknya, siapa pemiliknya), dari invertigasi/ on the spot juga untuk melakukan taksasi harga agunan/jaminan nasabah, karena menentukan harga atau taksasi dibutuhkan informasi pihak ketiga. Jadi intinya agunan/ jaminan yang diserahkan harus marketable (mudah dijual), tranferable(mudah dipindah tangankan), stability (harga tidak fluktuasi), ascertanibility (harganya memiliki standar pasti contohnya harga yang tak ada standar pasti barang

Page 110: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

85 kuno/antique). Condition of economi, apakah keadaan ekonomi pad waktu nasabah mengajukan pembiayaan dalam situasi yang mendukung. Dalam investigasi juga dilakukan documentasi dengan pengambilan gambar/photo tempat usaha, tempat atau letak agunan).

Tahap selanjutnya adalah analisa pinjaman, hasil Investigasi tersebut dituangkan kedalam analisa pinjaman, tujuan untuk mengetahui apakah permohonan nasabah bisa disetujui dengan jumlah dan syarat syarat tertentu bisa juga permonan nasbah tersebut ditolak, nota analisa permohonan sebesar Rp.2 juta sd Rp.50 juta disahkan/ditandatangani oleh asisten analis mikro dan kepala warung mikro, sedang nota analisa permohonan sebesar Rp.51 juta sd Rp.100 juta kecuali disahkan/ ditandatangani asisten analis mikro dan kepala warung mikro juga ditandatangani area supervisi mikro (ASM), analisa tersebut juga untuk mengetahui kemauan dan kemampuan nasabah meneyelesaikan kewajibannya. Didalam format analisa tersebut meliputi data nasabah (permohonan baru atau perpanjangan atau tambahan, nomor aplikasi, nama, alamat, fasilitas pinjaman yang dimohon, lampiran lampiran keuangan, hasil investigasi, berisi aspek pembiayaan meliputi (aspek carakter dan manajemen, reputasi dari daftar BI checking, aspek yuridis, aspek tenis, aspek pemasaran, aspek agunan) aspek mitigasi resiko, dan usulan pembiayaan apakah disetujui apa tidak, Dalam menentukan besarnya pembiayaan perhitungan tersebut menggunanakan Pendekatan DSR (Debt Service Ratio) yaitu perbandingan antara angsuran dengan penghasilan nasabah. Besarnya angsuran disesuaikan dengan kemampuan dan lamanya jangka waktu pembiayaan, DSR ditetapkan maksimal sebesar 40%, aspek lain dalam nota analisa juga ada syarat lain yang harus dipenuhi waktu penandatangan atau pencairan pembiayaan.

Tahap selanjutnya adalah persetujuan, yang menjadi dasar persetujuan apabila hasil analisa pembiayaan direkomendasi. Bank menerbitkan Surat Persetujuan Pembiayaan (SP3) yang isinya tantang nominal pembiayaan yang disetujui, penetapan pricing/margin , jangka waktu, jumlah angsuran perbulan, agunan yang harus diserahkan, serta syarat syarat lain sesuai ketentuan yang berlaku dalam pencairan pembiayaan umpama ( akad harus ditanda tangani suami isteri, agunan diikat sempurna melalui notaris/ppat, agunan ditutup asuransi kerugian dan jiwa).

Tahap selanjutnya adalah dokumentasi, disini bank dan nasabah telah sepakat untuk melakukan perikatan pembiayaan, adapun berkas berkas yang harus ditanda tangani Surat Persetujuan Pembiayaan (SP3), Akad Pembiayaan yang digunakan almurabahah, akad wakalah , dan pelaksanaan pengikatan agunan pada notaris/ppat yang ditunjuk sebagai rekanan bank.

Tahap selanjutnya adalah pencairan, dimana nasabah secara sah menjadi nasabah di warung mikro BSM dan pembiayaannya segera dinikmati nasabah, untuk itu pihak bank harus melakukan check list dengan daftar yang sudah disiapkan yang isinya (apakah SP3 sudah

Page 111: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

86

ditandatangani nasabah, akad wakalah dan akad pembiayaan telahditandatangani nasabah, BI Checking sudah diterima, Berita Acara on the spot terakhir sudah ada, agunan sudah diikat sempurna, asli dokumen agunan sudah dikuasai bank, asuransi sudah ditutup, prasyarat sudah dilakukan nasabah) pelaksanaan pencairan ini dapat dilakukan , dan dananya pembiayaan tersebut ditransfer ke rekening nasabah untuk dibayarkan pemilik barang, dan tahap terakhir adalah monitoring. tahap ini adalah untuk memonitor apakah pembiayaan sudah digunakan dengan benar, faktur faktur yang belum diserahkan apakah sudah ditindak lanjuti ”20

2. Data Tentang Peran Warung Mikro BSM Kudus dalam

pengembangan UMKM di Kabupaten Kudus

Sebagaimana hasil wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo selaku

Kepala Warung Mikro dan Sdr Novi Mufarok selaku Kepala Sales Outlet

bahwa dalam kurun waktu 5 tahun sejak berdirinya mengalami

peningkatan (tahun 2010 hingga triwulan pertama tahun 2015).

“Peran Warung Mikro BSM Kudus dalam menyalurkan pembiayaan (outstanding pembiayaan) kepada UMKM di Kabupten kudus mengalami peningkatan.”21

Pernyataan tersebut didukung oleh keterangan dari Sdr. Novi

Mufarok berikut ini:

“Rata rata per tahun sebesar 5 % hingga 15%. Begitu juga dalam periode yang sama total nasabah mengalami peningkatan, rata rata per tahun sebesar 5% s.d. 20%. Peningkatan Pembiayan tersebut membawa dampak positip bagi pelaku UMKM baik dari segi omzet penjualan, keuntungan dan asset-nya. Begitu juga bagi BSM Kudus karena pendapatan BSM Kudus 15 s.d. 20% merupakan share dari Warung Mikro.”22

Dari hasil wawancara dengan 10 (sepuluh) nasabah yang telah

20Hasil Wawancara dengan Sdr. SantosoWibowo di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015 21Hasil Wawancara dengan Sdr. SantosoWibowo di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015 22Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok di Outlet Warung Mikro BSM Kudus pada hari Jum’at, 8 Mei 2015

Page 112: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

87 dibiayai Warung Mikro BSM (Sdr.Zaenal Mustakin, Sdr. Suyono, Sdri Aisiyah, Sdri Dwi Devi Novita, Sdri Deny Ramboo, Sdr Sofyan, Sdr Dwi Purwanto, Sdr Jumadi, Sdr Jumadi, Sdr. Ahmad jamil, dan Sdr.Rumaji), mereka menyatakan bahwa setelah memperoleh pembiayaan dari warung mikro BSM omzet penjualan, keuntungan dan assetnya mengalami peningkatan.

Pertama, Sdr. Zaenal Mustakin, pengusaha korden dan tekstil. Beliau menekuni usaha tekstil sejak 1996 dan menekuni usaha korden sejak 2013 atau sekitar 2 tahun yang lalu. Berikut petikan wawancaranya:

“Mengenal warung mikro BSM dari pegawainya yang menawarkan produk. Memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik serta bernuansa Islami. Saat ini sedang memperoleh pembiayaan sebesar Rp.100 juta jangka waktu 4 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simpel, prosesnya mudah, cepat dan tidak berbelit-belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.90 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.120 juta sebulan. Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.13,7 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.15 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.1,5 milyar sekarang berkembang menjadi Rp.1,75 milyar.”23

Kedua, Sdr Suyono, pengusaha rumah makan Lamongan yang telah menekuni usaha sejak 2010. Usahanya tersebut cabang dari usaha rumah makan Lamongan di Jepara. Berikut petikan wawancaranya:

“Mengenal warung mikro BSM dengan datang sendiri karena waktu itu sedang butuh modal kerja untuk cabangnya yang baru. Pilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik, bernuansa Islami serta kekeluargaan. Saat ini memperoleh pembiayaan sebesar Rp. 50 juta jangka waktu 3 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan mudah, proses nya mudah, cepat dan tidak berbelit-belit. Omzet usaha sebelumnya Rp. 80 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.110 juta sebulan. Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.15 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.20 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.222 juta sekarang berkembang menjadi Rp.350 juta.”24

Ketiga, Sdri Aisiyah, pengusaha/penjual daging Sapi dan Kerbau, 23Hasil wawancara dengan Sdr. Zaenal Mustakin. 24Hasil wawancara dengan Sdr. Suyono.

Page 113: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

88 menekuni usaha sejak 1975 yang merupakan warisan orang tuanya, sebelumnya berbank di BRI, mengenal warung mikro karena ada penawaran pembiayaan dari pegawai warung mikro BSM, gayung bersambut karena waktu itu beliau memerlukan tambahan modal kerja karena harga ternak selalu meningkat. Berikut petikan wawancaranya:

“Memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik, bernuansa Islami serta kekeluargaan. Saat ini sedang memperoleh pembiayaan sebesar Rp.58juta jangka waktu 2 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan sapi dan kerbau, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simple, proses nya mudah, dan cepat. Omzet usaha sebelumnya Rp.100 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.150 juta sebulan, Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.10 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.15 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.2 milyar sekarang berkembang menjadi Rp.2,3milyar.”25

Keempat, Sdri Dwi Defi Novitasari pengusaha telor ayam lehorn, menekuni usaha sejak 2012, sebelumnya berbank di BRI, mengenal warung mikro BSM dari pegawainya yang menawarkan produk kepada beliau. Beliau memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik serta bernuansa Islami. Berikut petikan wawancara selengkapnya:

“Kendala yang dihadapi dalam berusaha belum begitu ada namun sulitnya mencari tenaga kerja. Saat ini sedang memperoleh pembiayaan sebesar Rp.20 juta jangka waktu 2 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan berupa telur ayam lehorn, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simple, prosesnya mudah, cepat dan tidak berbelit belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.105 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.180 juta sebulan, Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.12,6 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.18 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.225 juta sekarang berkembang menjadi Rp.300 juta.”26

Kelima, Sdr Deny Rambo pengusaha/pedagang kelontong, menekuni usaha sejak 2005,mengenal warung mikro BSM dari temannya yang sudah berbank di warung mikro BSM. Beliau memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik,kekeluargaan serta bernuansa Islami.

25Hasil wawancara dengan Sdri.Aisiyah. 26Hasil wawancara dengan Sdri.Dwi Defi Novitasari.

Page 114: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

89 Berikut petikan wawancaranya:

“Kendala yang dihadapi dalam berusaha adanya pesaing sejenis, serta kekurangan modal, Saat ini sedang memperoleh pembiayaan sebesar Rp.7 juta jangka waktu 3 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan berupa barang barang kelontong, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simple, proses nya mudah, cepat dan tidak berbelit belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.10 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.15 juta sebulan, Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.2 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp3,5 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.77 juta sekarang berkembang menjadi Rp.117 juta.”27

Keenam, Sdr Sofyan pengusaha pembuatan besi cakar ayam dan paku kapal. Sebelumnya kerja pada perusahaan orang lain, kemudian mulai menekuni usaha sejak tahun 2000, mengenal warung mikro BSM dari pegawainya yang menawarkan produk kepada beliau. Berikut petikan wawancaranya:

“Memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik, kekeluargaan serta bernuansa islami. Kendala yang dihadapi banyak tagihan yang belum terbayar, sehingga kekurangan modal usaha. Memperoleh pembiayaan sebesar Rp.150 juta jangka waktu 2 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan besi buat cakar ayam dan paku kapal, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simpel, prosesnya mudah, cepat dan tidak berbelit belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.120 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.150 juta sebulan. Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.15 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.20 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.500 juta sekarang berkembang menjadi Rp.746 juta.”28

Ketujuh, Sdr Dwi Purwanto pengusaha dagang hewan sapi dan kerbau, menekuni usaha sejak 2000, mengenal warung mikro BSM dari pegawainya yang menwarkan produk kepada beliau. Berikut petikan wawancaranya:

“Memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik, kekeluargaan serta bernuansa Islami. Kendala yang dihadapi harga ternak yang sering naik sehingga mengganggu modal kerjanya. Saat ini sedang memperoleh pembiayaan sebesar Rp.100 juta jangka waktu 4 tahun guna

27Hasil wawancara dengan Sdr. Deny Rambo. 28Hasil wawancara dengan Sdr. Sofyan.

Page 115: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

90 menambah modal kerja/pembelian barang dagangan berupa hewan sapi dan kerbau, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simple, proses nya mudah, cepat dan tidak berbelit belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.60 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.70 juta sebulan. Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.6 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.9 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.500 juta sekarang berkembang menjadi Rp.620juta.”29

Kedelapan, Sdr Jasmadi, pengusaha roti/ bakery, sebelumnya sebagai pegawai koperasi tahu tempe dari 1983 sd 1996, menekuni usahanya sejak 1997. Berikut petikan wawancaranya:

“Mengenal warung mikro BSM dari datang sendiri saat itu yang bersangkutan sedang butuh pembiayaan usaha.Memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik, kekeluargaan serta bernuansa Islami. Kendala yang dihadapi kekurangan dana buat beli kios dan modal kerja pembelian bahan baku pembuatan roti, kendala lain pegawai yang sering keluar masuk.Mendapat pembiayaan sebesar Rp.100 juta jangka waktu 4 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian kios, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan simpel, prosesnya mudah, cepat dan tidak berbelit-belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.40 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.60 juta sebulan, Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.2,2 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.5,4 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.135 juta sekarang berkembang menjadi Rp.487 juta.”30

Kesembilan, Sdr Achmad Jamil pengusaha konveksi, sebelumnya usaha perabot rumah tangga, menekuni usaha sejak 2003, mengenal warung mikro BSM dari temannya sesama pengusaha. Beliau memilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik serta bernuansa Islami. Berikut petikan wawancaranya:

“Kendala yang dihadapi dalam berusaha adanya beberapa pesaing baru, adanya kenaikan barang membutuhkan modal kerja. Saat ini sedang mendapat pembiayaan sebesar Rp.50 juta jangka waktu 3 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan berupa barang konveksi, margin yang ditawarkan dirasa cukup murah, persyaratan dan prosesnya mudah, cepat dan tidak berbelit belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.150 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.240 juta sebulan, Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.15 juta sebulan sekarang

29Hasil wawancara dengan Sdr. Dwi Purwanto. 30Hasil wawancara dengan Sdr. Jasmadi.

Page 116: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

91

meningkat menjadi Rp.24 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.845 juta sekarang berkembang menjadi Rp.977 juta.”31

Kesepuluh, Sdr H Rumaji pengusaha konveksi sebelumnya bekerja di

penggilingan padi, menekuni usaha konveksi sejak 2000, mengenal

warung mikro BSM dari pegawainya yang menawarkan produk kepada

beliau. Berikut petikan wawancaranya:

“Pilih warung mikro BSM karena pelayanannya yang baik serta

bernuansa Islami/ tidak riba. Kendala yang dihadapi dalam berusaha adanya pesaing sejenis. Saat ini sedang memperoleh pembiayaan sebesar Rp.200 juta jangka waktu 3 tahun guna menambah modal kerja/ pembelian barang dagangan konveksi, margin yang ditawarkan murah, prosesnya mudah, cepat dan tidak berbelit belit. Omzet usaha sebelumnya Rp.75 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.95 juta sebulan. Keuntungan yang diterima sebelumnya Rp.10 juta sebulan sekarang meningkat menjadi Rp.15 juta sebulan. Begitu juga dengan Asset yang sebelumnya Rp.303 juta sekarang berkembang menjadi Rp.415 juta.”32

3. Data Tentang Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung

Implementasi Pembiayaan Mikro dari Warung Mikro BSM Kudus

Kepada Pelaku UMKM di Kabupaten Kudus

Keberadaan Warung Mikro BSM Kudus dalam memberikan

pembiayaan mikro, khususnya bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kudus,

ternyata tidak luput dari hambatan dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan

pendukung implementasi pembiayaan mikro dari Warung Mikro BSM

Kudus kepada pelaku UMKM di Kabupaten Kudus, telah dilakukan

wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo dan Sdr. Novi Mufarok.

Keduanya adalah pengelola Warung Mikro BSM Kudus. Untuk

memudahkan dalam memahami data mengenai faktor-faktor penghambat

dan pendukung implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus,

penyajian data dilakukan secara berurutan, yaitu: faktor pendukung dari

internal dilanjutkan dari eksternal dan faktor pendukung dari internal 31Hasil wawancara dengan Sdr. Achmad Jamil. 32Hasil wawancara dengan Sdr. H. Rumaji.

Page 117: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

92 dilanjutkan dari eksternal, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami.

Menurut Sdr. Santoso Wibowo ada beberapa faktor internal yang menjadi pendukung implementasi pembiayaan mikro dari Warung Mikro BSM Kudus. Berikut ini kutipan wawancaranya:

“… faktor yang mendukung implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus yang berasal dari dalam perusahaan, ada beberapa hal. Pertama, Bank Syariah Mandiri sudah punya nama dan dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia. Apalagi BSM dipegang oleh Bank Mandiri sebagai pemilik saham mayoritas. Kedua, dalam hal sarana dan prasarana yang kita miliki sudah sangat lengkap, mulai dari kantor yang cukup reprensentatif, kendaraan dinas, jaringan komunikasi dan sarana lainnya. Sudah mendukung kinerja kita.”33

Pernyataan berbeda dan lebih terperinci disampaikan oleh Sdr. Novi Mufarok. Berikut kutipan wawancaranya:

“Dari segi produk pembiayaan, pembiayaan mikro yang diberikan oleh Warung Mikro BSM Kudus memiliki beberapa keunggulan. Ada tiga produk: Tunas, Madya dan Utama. Plafond dari dua juta hingga seratus juta rupiah. Dengan begitu calon nasabah memiliki keleluasaan untuk memilih pembiayaan mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Jumlah plafond pembiayaan yang ditawarkan Warung Mikro BSM Syariah dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

Jangka waktu angsuran pun relatif panjang. Untuk Tunas dan Madya bisa sampai 36 bulan, sedangkan Utama maksimal 48 bulan. Besarnya angsuran pun tetap. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas. Pada kredit di bank konvensional, angsuran bersifat floating atau mengambang. Maksudnya, tergantung suku bunga yang berlaku sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika naik, ya, ikut naik.

Margin pembiayaan mikro dari Warung Mikro BSM Kudus juga sangat kompetitif dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Apalagi dibanding dengan bunga bank konvensional.

Dalam hal proses pengajuan pembiayaan, kita selalu berupaya untuk memberikan layanan yang mudah dan relatif cepat. Asalkan syarat dan ketentuannya terpenuhi, analisa oke, maka akan disetujui. Tinggal tanda tangan akad, kita dokumentasikan, lalu pencairan.

Yang lebih penting, produk pembiayaan di Warung Mikro BSM 33 Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo.

Page 118: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

93 Kudus terhindar dari riba karena berpegangan pada prinsip syariah Islam. Hal ini dapat membuat rasa tenang dan tentram bagi siapa saja yang memanfaatkan pembiayaan ini, khususnya bagi umat Islam.”34

Faktor eksternal yang mendukung implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus berkaitan dengan penduduk Kabupaten Kudus yang mayoritas beragama Islam dan juga jumlah UMKM-nya. Berikut ini keterangan dari Sdr. Santoso Wibowo:

“Masyarakat Kudus dikenal sangat Islami. Mayoritas penduduk Kudus memeluk agama Islam. Orang Kudus juga dikenal memiliki jiwa dagang yang tinggi. Tak mengherankan Kudus dipilih karena memiliki prospek yang bagus untuk pengembangan Warung Mikro BSM Kudus. Kami menawarkan produk-produk perbankan berbasis syariah itu klop dengan warga Kudus yang Islami.

Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Kudus relatif lebih tinggi dibanding dengan daerah-daerah lain di sekitarnya. Mengingat luas wilayah Kabupaten Kudus juga sempit. Namun, geliat ekonominya tampak sangat terasa. Motor penggerak ekonomi Kudus sesuai dengan julukannya, Kota Kretek, ya, tentunya perusahaan-perusahan besar produsen rokok itu. Namun, bukan berarti usaha UMKM tidak berkembang. Di Kudus, saya menilai, antara perusahaan-perusahaan besar dan UMKM tumbuh berdampingan.”35

Dukungan dari kantor Cabang dan Wilayah juga berperan dalam implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus, sebagaimana keterangan dari Sdr. Novi Mufarok berikut:

“Warung Mikro mendapat dukungan penuh dari Kantor Cabang Kudus dan Kantor Wilayah di Semarang. Karena tidak semua pengajuan pembiayaan dari nasabah bisa langsung di-ACC di kantor mikro. Nota analisa permohonan sebesar Rp2 juta sampai Rp50 juta disahkan oleh Asisten Analisis Mikro dan Kepala Warung Mikro. Sedangkan Rp51-100 juta ditanda-tangani AAM, Kepala Warung Mikro dan Area Supervisi Mikro (ASM) yang berkantor di Semarang. Tanpa adanya dukungan dan komunikasi yang baik antara Warung Mikro, kantor Cabang dan Wilayah, tidak mungkin proses pengajuan pembiayaan ini bisa dilakukan secara cepat.

Selain itu, yang menjadi faktor pendukung dari luar yaitu: sudah adanya kesadaran dari sebagian masyarakat untuk memilih pembiayaan yang Islami. Yang bebas dari sistem bunga dan riba. Para calon nasabah

34 Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok. 35 Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo.

Page 119: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

94 datang sendiri ke kantor Warung Mikro untuk bertanya produk-produk yang ditawarkan.”36

Masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia dan kerja sama tim dalam Warung Mikro BSM Kudus yang terpengaruh dengan adanya sistem kerja outsourching ditengarai menjadi faktor penghambat dari dalam (internal) implementasi pembiayaan mikro Warung Mikro BSM Kudus. Berikut ini kutipan wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo:

“Dari sisi SDM, saya akui masih ada beberapa karyawan yang belum mengerti benar mengenai perbankan syariah. Jangankan soal perbankan syariah, untuk memahami istilah-istilah yang digunakan dalam akad pembiayaan saja masih ada yang mengalami kebingungan. Hal ini diperparah dengan sistem kerja outsourching. Sering terjadi keluar masuk karyawan sehingga proses orientasi dan pembinaan karyawan kurang efektif.”37

Hal itu dipertegas oleh pernyataan Sdr. Novi Mufarok sebagaimana kutipan wawancara berikut ini:

“Miss komunikasi atau kesalahan dalam memahami suatu instruksi atau informasi antar karyawan yang sering menghambat kinerja kami dalam memberikan layanan. Maklumlah tingkat pemahaman terhadap perbankan syariah berbeda-beda karena latar belakangnya juga beda. Apalagi adanya pegawai tetap dan outsourching. Ini membuat semacam gap di antara kami. Akibatnya dalam menjalankan tugas, rasa tanggung jawab dan memiliki BSM juga berbeda.”38

Sedangkan secara eksternal, ada beberapa faktor penghambat implementasi pembiayaan mikro Warung Mikro BSM Kudus. Berikut ini kutipan wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo:

“Masih ada keraguan di kalangan masyarakat terhadap kami sebagai bank yang berprinsip syariah. Masih ada anggapan bahwa antara bank syariah dan bank konvensional itu sama. Bahkan yang terasa menyakitkan sekali, oleh beberapa orang, bank syariah itu hanyalah dianggap sebagai

36 Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok. 37 Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo. 38 Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok.

Page 120: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

95 label semata. Keragu-raguan inilah yang bisa menyurutkan kinerja kami.

Banyaknya saingan yang pangsa pasarnya sejenis juga menghambat kami. Adanya bank pesaing yang memiliki produk sejenis dengan produk pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus, contohnya seperti produk micro business Bank Mandiri konvensional, Unit Mikro Bank BRI, Danamon Simpan Pinjam (DSP) Bank Danamon, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang relatif banyak di Kabupaten Kudus.”39

Pernyataan tersebut didukung oleh keterangan dari Sdr. Novi Mufarok sebagaimana kutipan wawancara berikut ini:

“Yang paling berat itu sekarang semakin banyak saingan. Banyak bank-bank termasuk yang konvensional menawarkan produk pembiayaan mikro. Di Kudus juga banyak BPR-BPR. Dari sisi-sisi calon nasabah, jika sudah terdesak kebutuhan, ya, tidak mencari bank lainnya sebagai pembanding. Kalau sudah ketemu bank konvensional, ya, di situ. Belum banyak yang menyadari mana yang haram, mana yang halal. Itu kalau sudah kepepet butuh, lho, ya. Nyataya kalau sudah menjadi nasabah Warung Mikro BSM Kudus, biasanya akan nyambung terus ambil pembiayaan dari Warung Mikro.”40

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sebagaimana hasil wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo dan Sdr. Novi Mufarok berikut ini:

“Kami, dalam hal ini BSM Kudus, senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah maupun calon nasabah. Untuk itu, secara internal kita selalu melakukan perbaikan-perbaikan kinerja. Terlebih bagi para karyawan BSM Kudus diberi pembinaan rutin dan motivasi-motivasi untuk meningkatkan kerja sama tim, kekompakan, mutu layanan dan pemahaman dalam menjalankan tugas-tugasnya kaitannya dengan pengetahuan istilah-istilah perbankan syariah.

Dalam menjaring nasabah, kita berupaya untuk jemput bola. Disamping dapat mengetahui karakteristik calon nasabah, kita dapat memberikan edukasi kepada calon nasabah mengenai pembiayaan mikro yang berprinsip syariah ini, termasuk produk-produk perbankan yang dimiliki BSM Kudus. Promo-promo secara konvensional memang masih kami lakukan dengan cara menyebar brosur, mebagi-bagikan pamflet dan memasang baliho maupun spanduk di tempat-tempat yang strategis.”41

39 Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo.

40 Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok. 41 Hasil Wawancara dengan Sdr. Santoso Wibowo.

Page 121: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

96

“Memberikan yang terbaik bagi nasabah. Beri pelayanan yang mudah dan cepat. Jalin kerja sama dan komunikasi yang baik antar karyawan. Kita juga sering jemput bola dengan mendatangi tempat-tempat usaha calon nasabah dan menawarkan produk pembiayaan Warung Mikro.”42

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Analisa Tentang Implementasi Pembiayaan Warung Mikro

Sebagaimana hasil penelitian penulis pada pihak bank (Warung

Mikro BSM) yang diwakili Sdr. Santoso Wibowo selaku Kepala Warung

Mikro dan Sdr Novi Mufarok selaku Kepala Sales Outlet dan bebebrapa

pelaku UMKM kususnya yang penulis teliti hanya wira usaha (golongan

non berpenghasilan tetap) yang memperoleh fasilitas pembiayaan berkisar

Rp.7 jt sd Rp.100 juta.

Bahwa Warung Mikro BSM Kudus mulai beroperasi sejak tahun

2010, tujuannya memberikan pembiayaan mikro dengan prinsip syariah

kepada masyarakat Kudus yang dikenal memiliki religiousitas dan jiwa

wirausaha. Landasan hukum pembiayaan melalui Warung Mikro

didasarkan pada Surat Edaran Pembiayaan Bank Syariah mandiri Nomor

11/009/PEM tanggal 13 Februari 2009. Pembiayaan mikro memiliki arti

bahwa pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tidak lebih dari limit

seratus juta rupiah.

Warung Mikro bertujuan untuk melayani nasabah UMKM, nasabah

untuk berwirausaha non golbertap (non golongan berpenghasilan tetap)

dan golbertap (golongan penghasilan tetap) khususnya berprinsip syariah.

Produk pembiayaan Warung Mikro BSM meliputi Tunas, Madya dan

Utama.Tunas dengan plafond Rp.2.000.000 s.d. Rp.10.000.000, margin

36% dan jangka waktu maksimal 36 bulan.Madya dengan plafond

Rp11.000.000 s.d. Rp50.000.000, margin 32% dan jangka waktu maksimal

36 bulan. Utama dengan plafond Rp.51.000.000 s.d. Rp.100.000.000,

margin 28% dan jangka waktu maksimal 36 bulan.

42 Hasil Wawancara dengan Sdr. Novi Mufarok.

Page 122: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

97 Produk pembiayaan ini ditujukan kepada golongan Non-Golbertap (Non

Golongan penghasilan tetap) dan Golbertap (Golongan Penghasilan tetap.

Persyaratan, sebagaimana tercantum dalam brosur, pemohon

pengajuan produk pembiayaan Warung Mikro telah dipenuhi oleh setiap

nasabah meliputi: fotokopi KTP/identitas pemohon/suami dan istri,

Fotokopi Surat Nikah, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi Surat

Keterangan Usaha/SIUP (Wiraswasta), Fotokopi Slip Gaji (Karyawan),

Fotokopi NPWP untuk plafond di atas Rp50.000.000, dan Fotokopi

Jaminan. Sedangkan ketentuan bagi Non Golbertap, sebagaimana

tercantum dalam dokumen BSM Warung Mikro For Officer, meliputi:

usaha telah berjalan minimal 2 tahun, rumah tempat tinggal milik sendiri

atau milik keluarga, usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, maksimal

usia 55 tahun saat pembiayaan lunas, memiliki rencana usaha dan

peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan terdokumentasi, dan hasil

BI checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar.

Persyaratan dan ketentuan tersebut sedikit terdapat sedikit

kelonggaran pengalaman usaha untuk Non Golbertap seharusnya 2 tahun

dan masa kerja yang Golbertap yang harusnya 2 tahun diberikan

kelonggaran bisa 1 tahun namun dengan prinsip hati-hati agar nasabah dan

bank leluasa dalam pembiayaan mikro.

Bahwa warung mikro BSM dalam pembiayaan kepada nasabahnya

benar benar ditujukan UMKM Seperti yang disampaikan oleh beberapa

pelaku usaha/nasabah UMKM Warung Mikro BSM Kudus yang

penulisteliti ( Sdr Zaenal Mustakin, Sdr Suyono, Sdri Aisiyah, Sdri Dwi

Devi Novita, Sdri Deny Ramboo, Sdr Sofyan, Sdr Dwi Purwanto, Sdr

Jumadi, Sdr Jumadi, Sdr Ahmad jamil, dan sdr Rumaji), masing masing

nasabah tersebut sesuai ketentuan UU UMKM :

Page 123: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

98

Tabel 4.3 Penggolongan Usaha Menurut Omzet Penjualan Per Tahun UMKM Warung

Mikro BSM Kudus

(dalam jutaan rupiah)

Nasabah Sektor usaha Asset Omzet Penjualan Keterangan

Terakhir Per Bln Per Thn

Zainal M Tktil & Korden 1.750 120 1.440 Kecil

Suyono Wrg makan 350 110 1.320 Kecil

Aisiyah Jual daging 2.300 150 1.800 Kecil

Dwi D N Telur ayam 300 180 2.160 Kecil

Deny R Kelontong 117 15 180 Mikro

Sofyan Besi Cakar 746 150 1.800 Kecil

Ayam

Dwi P Dg hewan 620 70 840 Kecil

Jumadi Bakery/roti 487 60 720 Kecil

Ahmad Ja Konveksi 977 240 2.880 menengah

Rumaji Konveksi 415 95 1.140 kecil

Yang bersangkutan para nasabah mengajukan pembiayaan karena

didatangi pegawai warung mikro BSM (pelaksana Marketing Mikro

melakukan prospek ke calon nasabah), pada dasarnya nasabah mengajukan

pembiayaan untuk membeli barang guna menambah modal kerja, rata rata

memiliki pengalaman usaha diatas 2 tahun permohonan pembiayaan

berkisar Rp.7 sd Rp.100 juta.

Syarat-syarat yang mereka serahkan berupa, surat permohonan

pembiayaan dilampiri copy KTP suami isteri, copy kartu keluarga, copy

surat nikah, copy jaminan ada yang berupa BPKB, SHM, SHGB,

persyaratan tersebut diserahkan kepada Pelaksana Marketing Mikro.

Oleh Pelaksana Marketing Mikro berkas-berkas tersebut dilampiri

hasil BI Checking diserahkan kepada petugas administasi pembiayaan

mikro untuk diadministrasikan dengan baik serta diserahkan kepada

Page 124: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

99 Asisten Analis Mikro untuk bahan analisa.

Data yang telah diperoleh dari petugas Adminitasi Pembiayaan Mikro

oleh Asisten Analis Mikro Sdr. Bambang Suprayogo dan Kepala Warung

Mikro Sdr. Santoso Wibowo dan Sdr. Novi Mufarok melakukan

investigasi, dengan melakukan on the spot (datang ketempat usaha,

ketempat agunan secara langsung). Hal-hal yang dilakukan dalam

investigasi yaitu mencocokkan copy data yang diserahkan (ktp, surat

nikah, keterangan usaha, dan agunan) sudah sesuai dengan phisik/ aslinya,

menggali informasi calon nasabah tersebut bisa langsung wawancara

langsung dengan calon nasabah serta pihak ketiga lainnya ( tetangga,

pejabat berwenang RT, RW, lurah, supliyer, pembeli, petugas pertanahan,

petugas Samsat), dan melakukan faktor 5C’s of credit. Kemudian

dilakukan analisa pembiayaan, hasil Investigasi tersebut dituangkan

kedalam analisa pembiayaan, bila hasilnya disetujui maka bank

memberitahu kepada calon nasabah untuk melakukan documentasi sebagai

syarat pencairan pembiayan yang meliputi Surat Persetujuan Pembiayaan

(SP3), Akad Pembiayaan almurabahah, akad wakalah, dan pelaksanaan

pengikatan agunan pada notaris/PPAT yang ditunjuk sebagai rekanan

bank. Tahap berikutnya dan terakhir adalah pencairan. Dalam hal ini bank

melakukan check list dengan daftar yang sudah disiapkan yang isinya

(apakah SP3 sudah ditandatangani calon nasabah, akad wakalah dan akad

al murobahah telah ditandatangani nasabah, BI Checking sudah diterima,

Berita Acara on the spot terakhir sudah ada, agunan sudah diikat

sempurna, asli dokumen agunan sudah dikuasai bank, asuransi sudah

ditutup, prasyarat sudah dilakukan calon nasabah) pelaksanaan pencairan

ini dapat dilakukan, dan dananya pembiayaan tersebut ditransfer ke

rekening nasabah untuk dibayarkan pada barang yang dibeli, hingga

kemudian tahap monitoring.

Implementasi Prosedur pembiayaan mikro telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sejak pengajuan pencairan hingga monitoring. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Warung Mikro BSM

Page 125: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

100 Kudus, nasabah harus mengikuti mekanisme yang telah ditentukan, Pertama, nasabah mengajukan pembiayaan ke bank mandiri terdekat,

khususnya di divisi Warung Mikro disertai dengan syarat syarat yang

ditentukan. Kedua, pihak Bank akan melakukan proses awal, yaitu:

BIchecking. Ketiga, setelah BI checking berkategori lancar, langsung

keproses selanjutnya seperti wawancara, on the spot, cek usaha, cek

jaminan, dan cek lingkungan.

Keempat, informasi nasabah yang didapat digunakan untuk analisa

pembiayaan oleh seorang Asisten Analis Mikro terhadap: kelayakan

perusahaan, kelayakan usaha nasabah pembiayaan, kebutuhan

pembiayaan, kemampuan menghasilkan laba, dan kemampuan membayar

kembali angsuran pembiayaan/pelunasan pembiayaan, serta ketersediaan

agunan untuk meng-cover besarnya permohonan pembiayaan.

Teknik analisis pembiayaan yang digunakan oleh Warung Mikro

BSM Kudus untuk memberikan pembiayaan kepada nasabah, terutama

pelaku UMKM, menggunakan analisis kuantitatif (quantitative analysis)

dan analisis kualitatif(qualitative analysis). Untuk lebih meyakinkan pihak

bank dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabah, maka

dilakukan pula analisis faktor 5 C’s. Pihak yang menganalisa bergantung

pada besarnya pengajuan pembiayaan. Analisa pembiayaan dilakukan oleh

Asisten Analis Mikro (AAM) dan diusulkan kepada Kepala Warung Mikro

apabila limitnya dari Rp.2 juta sd Rp.25 juta, apabila limitnya >Rp.25 juta

sd Rp.100 juta harus mendapat persetujuan Area Supervisor Mikro. Dalam

melakukan analisa hal yang dilakukan meliputi Aspek Legalitas (syarat

syarat pengajuan, ijin ijin yang mendukung usahanya apakah sudah syah

misal KTP, Surat Nikah, KK, SIUP, TDP, NPWP apakah masih berlaku );

Aspek Management (pengalaman calon nasabah, latar belakang

pendidikan calon nasabah, catatan berkenaan usahanya misal catatan

hutang piutang, catatan omzet penjualan, pembelian, gaji pegawai,

pengeluaran dan pemasukan usaha). Aspek teknis (produksi, bahan baku,

tenaga kerja), Aspek Pemasaran (segmen pasar, daerah

Page 126: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

101 pemasaran, persaingan, jumlah usaha sejenis ), Aspek keuangan ( rencana

kebutuhan pembiayaan, keadaan permodalan sekarang serta keadaan setelah dibiayai), Aspek lingkungan/Amdal.

Analisa tersebut merupakan penilaian 5 C’s of credit (Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral) sebagaimana yang

ditetapkandalam Undang Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah pasal 23. Dalam menentukan besarnya pembiayaan

perhitungan tersebut telah menggunankan Pendekatan DSR (Debt Service

Ratio) yaitu perbandingan antara angsuran dengan penghasilan

nasabah.Besarnya angsuran disesuaikan dengan kemampuan dan lamanya

jangka waktu pembiayaan , DSR maksimal 40%.

Hasil analisa tersebut apabila ditolak maka bank memberi tahu penolakan tersebut ke nasabah secara lisan/ tertulis. Sedang apabila dalam analisa pembiayaan permohonan layak dibiayai maka nasabah juga diberi

tahu secara tertulis atau lisan, langkah selanjutnya, dimana bank

menerbitkan SP3 (surat penegasan persetujuan pembiayan), dalam surat tersebut mencakup jumlah/ besar pembiayaan, penggunaan ,tingkat margin yang berlaku, jangka waktu, dan agunan. Tahap berikutnya adalah

dokumnetasi dimana antara nasabah dan bank melakukan

perjanjian/perikatan meliputi ditandatangani SP3, akad pembiayaan dan

pengikatan agunan. Sedang tahap selanjutnya adalah tahap pencairan, pada

waktu pelaksanaanpihak bank melakukan ceck list syarat pencairan

meliputi, apakah SP3 sudah ditandatangani nasabah, apakah akad sudah

ditandatangani nasabah, apakah BI checking sudah diterima, apakah berita

acara OTS terakhir sudsh diterima, apakah pengikatan agunan sudah

sempurna, apakah asli dokumen agunan sudah dikuasai, apakah asuransi

sudah ditutup,apakah persyaratan sudah dilakukan nasabah.

Untuk akad pembiayaan semuanya memakai sistem akad murabahah. Hal ini dilakukan karena bank menerapkan sistim jual beli sehingga

menghilangkan unsur riba. Murabahah adalah salah satu dari prinsip jual

beli (al tijarah) yang diterapkan oleh perbankan syariah.Al tijarah adalah

Page 127: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

102 sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli

dulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai wakil dari

bank melakukan pembelian barang atas nama bank (wakalah), kemudian

bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah

harga beli ditambah margin (keuntungan). Pembiayaan murabahah

merupakan suatu akad pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana penjual

menyatakan harga beli beserta keuntungan (margin), dalam hal ini yang

bertindak sebagai penjual adalah Bank, sedang sebagai pembeli adalah

nasabah.

Ketentuan umum murabahah kepadanasabah, meliputi: (a) Nasabah

mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset

kepada bank. Kemudian jika bank menerima permohonan tersebut, bank

harus membelikan terlebih dulu aset tersebut atau bank memberikan

wakalah/kuasa kepada nasabah untuk membeli barang untuk atas

namabank sesuai yang dia butuhkan nasabah pada leverensir/penjual yang

ditunjuk/disetujui bank, yang intinya ( Bank/muwakil memberi kuasa

kepada nasabah/wakil untuk membeli barang yang dikehendaki nasabah

kepada pemasok/penjual yang disetujui bank. Bank/muwakil memberikan

uang/dana sejumlah harga barang kepada nasabah/wakil yang akan

digunakan untuk membeli barang. Dengan diterimanaya dana dari bank

maka bank/muwakil menerima tanda bukti dari nasabah/wakil tanda bukti

penerimaan uang. Bank/ muwakil akan membayar pembelian barang

tersebut ke rekening penjual/pemasok melalui rekening nasabah/wakil

yang ada di bank. Nasabah/wakil menerima kuitanasi/faktur pembelian

barang dari penjual/pemasok untuk diserahkan ke bank/muwakil sesuai

yang dipersyaratkan. Penyerahan barang dari penjual/pemsok kepada

nasabah/wakil dengan persetujuan bank/muwakil sesuai yang

dipersyaratkan dalam pembelian barang. Bank tidak bertanggung jawab

atas keadaan atau kondisi barang yang diterima nasabah dari

penjual/pemasok. dengan pembuatan kontrak jual beli/akad pembiayaan. (b) Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan akad pembiayaan

Page 128: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

103

almurabahah

(c) Bank dapat meminta jaminan kepada nasabah semata-mata agar

nasabah tidak mengkhianati janji yang telah disepakati. (d) Jika nasabah

pada akhirnya dianggap pailit, dan dia tidak bisa segera melunasi

hutangnya, bank harus memberikan toleransi kepada nasabah untuk

menjual sendiri jaminan tersebut dengan sepengetahuan Bank, apabila

nansabah dalam waktu yang ditentukan masih belum bias menyelesaikan

sendiri dengan menjual jaminan tersebut, maka Bank melakukan penjualan

dengan cara lelang, bila jaminan yang dilelang harganya masih bias

menutup kewajibannya maka selisih lebih dikembalikan ke nasabah,

sedang bila terdapat selisih kurang maka nasabah tetap memiliki

kewajiban untuk melunasi/ meneyelesaikan kewajibannya.

Setelah nasabah, dalam hal ini pelaku usaha UMKM, menerima

pencairan pembiayaan, langkah monitoring dilakukan guna memantau

apakah usahanya mengalami peningkatan atau kemunduran, monitoring

juga betujuan mendekatkan bank dengan nasabah sehingga tidak

berpindah ke bank pesaing lain 2. Analisa Peran Warung Mikro dalam pengembangan UMKM di

Kabupaten Kudus

Untuk mempertegas bahwa warung mikro selama kurun 5 tahun sejak

berdirinya (tahun 2010 hingga triwulan pertama tahun 2015) berperan

dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Kudus, dapat dibukuktikan

dengan meningkatnya pembiayaan (outstanding pembiayaan) dan jumlah

nasabah (number of account) tiap tahun meningkat rata rata sebesar 5 %

hingga 15% , dapat disajikan dalam gambar/grafik sebagai berikut gambar

4.2 dan gambar 4.3 sebagai berikut:

Page 129: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

104

Gambar 4.2 Outstanding Pembiayaan UMKM di Kabupaten Kudus oleh Warung

Mikro BSM Kudus

Oustanding Pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus Tahun 2010 s.d. Maret 2015

16,000

14,000 13,435

12,000

11,280

10,000 10,318 10,681

8,000 Oustanding

6,928 (Rp.milyar)

6,000

4,000

2,000 2,128

0

2010 2011 2012 2013 2014 Mar-15

Sumber: Dokumen Warung Mikro BSM Kudus 2015

Gambar 4.3

Perkembangan Nasabah UMKM Pada Warung Mikro BSM Kudus

Perkembangan Nasabah UMKM Wrung Mikro BSM Kudus Tahun 2010 s.d. Maret 2015

600

500 468 481

400 395 416

300 266

Nasabah

200

100

64

0

2010 2011 2012 2013 2014 Mar-15

Sumber: Dokumen Warung Mikro BSM Kudus 2015

Page 130: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

105

Dari hasil wawancara denganbeberapa pelaku UMKM yang menjadi

nasabah Warung Mikro BSM Kudus, rata rata mereka mengalami

peningkatan baik dari segi omzet penjualan, keuntungan, dan asset, yaitu

dengan membandingkan sebelum memperoleh pembiayaan dan

sesudahnya. Yang intinya dengan peningkatan omzet berdampak positip

pada peningkatan keuntungan sehingga meningkatkan asset nasabah. Hal

itu dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Perkembangan Omzet, Keuntungan dan Asset Nasabah UMKM Warung

Mikro BSM Kudus

( Rp.jutaan) Nasabah Sektor Usaha Omzet Keuntungan Asset

Sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum Sesudah

Zainal Mustaqin Tekstil & Korden 90 120 13,7 15 1500 1750 Suyono Warung makan 80 110 15 20 222 350 Aisiyah Jual daging 100 150 10 15 2000 2300 Dwi Devi Novita Jual teluar ayam 105 180 12,6 18 225 300 Deny Ramboo Kelontong 10 15 2 3,5 77 117 Sofyan Besi Cakar ayam 120 150 15 20 500 746 Dwi Purwanto Dagang hewan 60 70 6 9 500 620 Jumadi Bakery/roti 40 60 2,2 5,4 135 487 Ahmad jamil Konveksi 150 240 15 24 845 977 Rumaji Konveksi 75 95 10 15 303 415

Sumber: Diolah dari hasil wawancara dengan narasumber (Pelaku UMKM di Kabupaten Kudusyang menjadi nasabah Warung Mikro BSM Kudus)

Kontribusi Warung Mikro kepada pihak bank, dalam hal ini BSM,

dapat dilihat dari perkembangan jumlah asset, pendapatan dan jumlah

nasabah sesuai tabel 4.1, 4.2, dan 4.3., dimana 15 sd 20% pendapatan

BSM Kudus merupakan sumbangan dari Warung Mikro, Begitu juga

Kontribusi Warung Mikro BSM Kudus kepada nasabah, khususnya pelaku

Page 131: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

106

usaha UMKM dengan meningkatnya omzet usaha, keuntungan, asset para

nasabahnya sebagaimana tabel 4.5 tersebut. 3. Analisa Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi

Pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus

Ada beberapa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

implementasi pembiayaan mikro dari Warung Mikro BSM Kudus kepada

pelaku UMKM di Kabupaten Kudus. Faktor-faktor itu berasal dari dalam

(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor dari dalam (internal) yang

mendukung implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus

meliputi:

a. Bank Syariah Mandiri sudah punya nama dan dikenal oleh

masyarakat luas di Indonesia.

b. Memiliki sarana dan prasarana yang memadahi. Mulai dari kantor

yang cukup reprensentatif, kendaraan dinas, jaringan komunikasi

dan sarana lainnya.

c. Memiliki produk pembiayaan mikro yang variatif, meliputi:

Tunas, Madya dan Utama.

d. Plafond pembiayaan dari dua juta hingga seratus juta rupiah.

e. Nasabah memiliki keleluasaan untuk memilih plafond

pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

f. Jangka waktu angsuran pun relatif panjang. Untuk Tunas dan

Madya bisa sampai 36 bulan, sedangkan Utama maksimal 48

bulan.

g. Angsuran tetap. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran

tetap dan tidak berubah sampai lunas. Pada kredit di bank

konvensional, angsuran bersifat floating atau mengambang yang

tergantung suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

h. Margin pembiayaan mikro dari Warung Mikro BSM Kudus

sangat kompetitif dibandingkan dengan bunga bank-bank

konvensional.

Page 132: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

107

i. Proses dan mekanisme pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus

mudah dan relatif cepat.

j. Pembiayaan di Warung Mikro BSM Kudus menggunakan prinsip

syariah Islam sehingga terhindar dari riba. Hal ini dapat

mewujudkan rasa tenang dan tentram bagi para nasabah.

Faktor dari luar (eksternal) yang mendukung implementasi

pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus meliputi:

a. Mayoritas penduduk Kudus memeluk agama Islam dan dikenal

Islami.

b. Masyarakat Kabupaten Kudus memiliki jiwa wirausaha

(entrepreneurship) yang tinggi.

c. Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Kudus relatif lebih tinggi

dibanding dengan daerah-daerah lain di sekitarnya. Mengingat

luas wilayah Kabupaten Kudus relatif sempit.

d. Warung Mikro BSM Kudus mendapat dukungan penuh dari

Kantor Cabang Kudus dan Kantor Wilayah di Semarang, sehingga

proses pengajuan pembiayaan ini bisa dilayani lebih cepat.

e. Mulai tumbuh kesadaran masyarakat untuk memilih pembiayaan

yang Islami, bebas dari sistem bunga dan riba.

Faktor dari dalam (internal) yang menghambat implementasi pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus meliputi:

a. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada dalam

memahami sistem pembiayaan syariah.

b. Kerja sama tim dalam Warung Mikro BSM Kudus yang kurang

solid.

c. Penerapan sistem kerja outsourching di Warung Mikro BSM

Kudus oleh Bank Syariah Mandiri, sehingga menyebabkan

kurangnya rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.

d. Pembinaan sumber daya manusia yang belum optimal dan efektif.

Page 133: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

108

Faktor dari luar (eksternal) yang menghambat implementasi

pembiayaan Warung Mikro BSM Kudus meliputi:

a. Masih adanya anggapan bahwa antara bank syariah dan bank

konvensional itu sama.

b. Masyarakat masih belum memenuhi syariat Islam dalam memilih

layanan perbankan. Masyarakat belum tahu mengenai pembiayaan

yang berprinsip syariah dan menghindarkan dari bunga dan riba.

c. Banyaknya saingan yang juga menawarkan pembiayaan mikro,

seperti: produk micro business Bank Mandiri konvensional, Unit

Mikro Bank BRI, Danamon Simpan Pinjam (DSP) Bank

Danamon, dan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang relatif

banyak di Kabupaten Kudus.

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Warung Mikro BSM Kudus

untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Senantiasa memberikan pelayanan terbaik (mudah dan cepat) bagi

para nasabah maupun calon nasabah.

b. Melakukan perbaikan-perbaikan kinerja dengan memberi

pembinaan rutin dan motivasi-motivasi untuk meningkatkan kerja

sama tim, kekompakan, mutu layanan dan pemahaman dalam

menjalankan tugas.

c. Melakukan upaya untuk jemput bola dalam menjaring nasabah.

d. Memberikan edukasi kepada calon nasabah mengenai pembiayaan

mikro yang berprinsip syariah kepada calon nasabah.

e. Melakukan promosi secara konvensional dengan cara menyebar

brosur, mebagi-bagikan pamflet dan memasang baliho maupun

spanduk di tempat-tempat yang strategis.

Page 134: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Warung Mikro BSM Kudus memberikan pembiayaan mikro kepada

pelaku UMKM di Kabupaten Kudus dengan prinsip syariah. Mengenai

syarat dan ketentuan, mekanisme, pelaksanaan dan layanan nasabah

sebagaimana telah diuraikan. Pembiayaan ini menggunakan akad

murabahah. Pembiayaan murabahah merupakan suatu akad pembiayaan

dengan prinsip jual beli (al tijarah) dimana penjual dalam hal ini

menyatakan harga beli beserta keuntungan (margin), dalam hal ini yang

bertindak sebagai penjual adalah bank, sedang sebagai pembeli adalah

nasabah.

2. Warung Mikro BSM Kudus berperan dalam mengatasi kendala pelaku

UMKM di Kabupaten Kudus, khususnya dalam permodalan sebagai

tambahan modal kerja dan investasi pengembangan usaha. Dengan

teratasinya masalah tersebut, ternyata para pelaku UMKM dapat

meningkatkan omset penjualannya, sehingga keuntungan yang diperoleh

pun meningkat dan terjadi peningkatan asset para nasabah. Pada intinya,

Warung Mikro BSM Kudus berperan dalam pengembangan UMKM di

Kabupaten Kudus.

3. Faktor pendukung implementasi Warung Mikro BSM Kudus meliputi:

Bank Syariah Mandiri sebagai induknya telah dikenal oleh masyarakat,

memiliki sarana dan prasarana yang memadahi, serta produk pembiayaan

yang ditawarkan memiliki banyak keunggulan (plafond, angsuran margin,

proses hingga akad yang digunakan). Selain itu, warga Kabupaten Kudus

mayoritas beragama Islam dan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi

sehingga banyak pelaku UMKM. Adapun faktor penghambatnya adalah:

masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, kerja sama tim yang

109

Page 135: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

110

kurang solid, penerapan sistem kerja outsourching, pembinaan SDM yang

belum optimal dan efektif. Selain itu, masih adanya anggapan bahwa

antara bank syariah dan bank konvensional itu sama, masyarakat belum

tahu pembiayaan berprinsip syariah dan adanya banyak saingan

(kompetitor). B. Saran

1. UMKM hendaknya selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah karena

sebagian besar pelaku usaha di Indonesia adalah pengusaha UMKM, dan

dari pengalaman yang ada pelaku UMKM sangat tahan dengan gocangan-

goncangan pada waktu terjadinya krisis ekonomi, dengan perhatian

pemerintah diharapkan mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha

yang tangguh dan mandiri.

2. Bank Syariah Mandiri agar lebih memperbanyak jaringan Warung Mikro

mengingat keberadaannya sangat memberikan share terbesar dalam

pendapatan bank.

3. Dengan semakin banyaknya jaringan warung mikro yang menyediakan

pembiayaan kepada UMKM diharap UMKM untuk lebih mudah dekat

dengan bank/ mengakses ke bank, sehingga UMKM lebih mudah terlayani

khususnya dalam pembiayaan sehingga permodalannya lebih kuat dan

dapat berkembang. C. Penutup

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmad, hidayah dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat

meneyelesaiakan penelitian ini dengan baik dan lancar. Peneliti menyadari

bahwa penelitiaan ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun peneliti berharap

mudah-mudahan karya sederhana ini bermanfaat dan sebagai sumbangan

pikiran bagi almamater tercinta, STAIN Kudus. Dengan kerendahan hati

peneliti mengharap kritik dan saran demi perbaikan dan pengembangan tesis

ini. Akhirnya peneliti berharap semoga Allah SWT

Page 136: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

111 senentiasa memudahkan langkah kita, semoga tesis ini memberi manfaat bagi

yang berkepentingan khususnya bagi peneliti. Amin.

Page 137: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Yazid. Fiqh Muamalah dan Impementasinya dalam Lembaga

KeuanganSyariah. Yogjakarta. Logung Pustaka. 2009. Alma, Buchari. dkk.. Manajeman Bisnis Syariah Menanamkan Nilai dan

PraktikSyariah dalam Bisnis Kontemporer.. cet Revisi. Bandung. Alfabeta. 2014.

Al Qur’an Tiga Bahasa. Depok. Penerbit Al Huda. 2012. Anggraeni, Ratiah Daniar. Akad Murabahah Mulia dan Dampaknya

padaKontribusi Pendapatan Pegadaian Syariah CPS Mayjen Sungkono Surabaya. Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Syech NuryadCirebon. 2012.

Anshori, Ade Ikhwan. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung

Mikrodalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak). Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2013.

Antonio, M. Syafì'i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. cet.I. Jakarta. Gema

Insani Press. 2001. Basuki, Iman. Analisis Permintaan Pembiayaan Murabahah oleh Usaha

Mikro.Kecil dan Menengah (UMKM): Studi Kasus pada BMT Kube Karanganyar Sejahtera. Skripsi pada Universitas Negeri Surakarta (UNS).2007.

Daulay, Raihanah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan UsahaMikro

di Kota Medan. Makalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah.Sumatera Utara. t.t.. hlm. 110-121.

Falahi, Fariq. Implementasi Akad Mudharabah Serta Dampaknya Terhadap

Produk Penghimpunan Dana di Bank Syari’ah Mandiri Kudus. Skripsipada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. 2010.

Hadiwidjaja dan R.A. Rivai Wirasasmita. Analisis Kredit (Dilengkapi

TelaahKasus). Bandung. Penerbit Pionir Jaya. 1991. Harahap, Sofyan Syafri. Akuntansi Islam. Jakarta. Bumi Aksara. 2004. IAI. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.25. Jakarta. Salemba Empat.

2007. IAI. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta.

Salemba Empat. 2009.

Page 138: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

112

Page 139: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

113 Iskandar. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta. Gaung Persada. 2009. Ismail. Perbankan Syariah. Penerbit Kencana. Jakarta. 2011. Karim, Adiwarman A.. Ekonomi Makro Islami (Edisi Kedua). Jakarta. PT Raja

Grafindo Persada. 2012. Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Keenam). Jakarta. PT Raja

Grafindo Persada. 2003. Komang Tri Wahyuni dan Desak Nyoman Sri werastuti. Prosedur

PenyelesaianPembiayaan Mikro Bermasalah Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Buleleng. dalam Jurnal Riset Akuntansi VOKASI Vol. 2 No.2. Oktober2013. hlm. 175-192.

Kusumawati, Dyah. Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan

MusyarakahTerhadap Pendapatan UMKM dengan Menggunakan Linkage Program di Baitul Maal Wa Tamwil Binamas Tahun 2009-2011. 2012.

Mujib, M. Abdul. et. al. Kamus Istilah Fiqh. Jakarta. PT Pustaka Firdaus. 1994. Muhamad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogjakarta. UII

Press. 2000. -----------. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Pricing di Bank Syariah.

Yogjakarta. UII Press. 2004. Mulyani, Sri. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan

KeuanganPada UMKM di Kabupaten Kudus. dalam Jurnal Dinamika Ekonomi &Bisnis UNISNU Jepara. Vol. 11 No. 2 Oktober 2014. hlm. 138. yang diakses dari laman http://ejournal-unisnu.com/index.php/JDEB/article/viewFile/207/356.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

2000. Nana Sudjana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar

Baru Algensindo. 2012. Nikensari, Sri Indah. Perbankan Syariah: Prinsip. Sejarah & Aplikasinya.

Semarang. Pustaka Rizki Putra. 2012. Nikmah, Choirin. dkk.. Analisis Implikasi Pembiayaan Syariah pada

PedagangKecil di Pasar Tanjung Jember. e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi.2014. Volume 1 (1) : 8-15. Universitas Jember (UNEJ). 2014.

Page 140: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

114 Nofianti, Henny. Dampak Pembiayaan UMKM oleh Bank Perkreditan Rakyat

diBali Terhadap Kinerja UMKM. Jurnal 2012. hlm.6. diunduh dari lamanhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=15145&val=984.

Nota Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa

Tengah Nomor 518/1944/VII/2014 tanggal 11 Juli 2014 tentang LaporanPembangunan Sektor 105 I Tahun 2014.

Nurasikin, Akhmad. Strategi Pemasaran Warung Mikro Bank Syari’ah Mandiri

(BSM) Cabang Kendal (Studi di Sales Outlet Kaliwungu). Skripsi IAINWalisongo. Semarang. 2013.Al Hafizh bin Hjr Al Asqlani. BulugulMarom.terj. Muh Syafi’i Sukandi “Bulugul Marom” Bandung. PT. AlMa’arif. 1992.

Permatasari, Riza Rahayu. Peran Kredit Pasar Model Terhadap

PengembanganUsaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Pada Bank Danamon Simpan Pinjam unit Turen – Malang). Makalah Ilmiah Universitas Brawijaya.Malang. 2014.

Prasetyo, Try. Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah

MandiriCabang Depok Kelapa Dua. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.2011.

Rahman, Ghazaly Abdul. dkk.. Fiqh Muamalah. Jakarta. Kencana Prenada Media

Group. 2010. Ridwan, Muhammad. Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Yogjakarta.

UII Press. 2011. Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah 11. Terj. Kamaludin A Marzuki. “Fiqh Sunnah

jilid11”. Bandung. Pustaka. 1988. Shiddiqy, Teungku Muhammad Hasbi Ash. Hukum-hukum Fiqh Islam

(TinjauanAntar Madzhab). Semarang. Pustaka Rizki Putra. 1997. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi.

Yogjakarta. Ekonisia. 2013. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif danR&D).

Penerbit Alfabeta. Bandung. 2009. Swastha, Basu. Manajemen Penjualan Edisi 3. Yogyakarta. BPFE. 2001. Tambunan, Tulus. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (Isu-

isuPenting). Jakarta. Penerbit LP3ES. 2012.

Page 141: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

115

T. Gilarso. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (Edisi Revisi). Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 2003.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UsahaMikro. Kecil dan Menengah. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Mahardika. t.t.

Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Jakarta Sinar Grafika. 2008.

Venkatraman dan Ramanujam. V. Measurement of Business Performance inStrategy Research: a Comparison of Approaches. Academy ofManagement Review. Vol 11. pp.801-814. 1986.

Page 142: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

Lampiran _ Lampiran

Page 143: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

DOKUMEN FOTO PENELITIAN

Keterangan: Foto peneliti dengan Sdr. Suyono, pengusaha warung makan Lamongan Keterangan: Foto peneliti dengan Sdr. Jumadi, pengusaha roti

Page 144: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

Keterangan: Foto peneliti dengan Sdri. Aisiyah, pengusaha daging Keterangan: Foto peneliti dengan Ny. Ahmad Jamil, pengusaha konveksi

Page 145: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

Keterangan: Foto (dari kiri) peneliti, Sdr. Novi Mufarok, Area Supervisor Mikro dan Pelaksana Marketing Mikro Keterangan: Foto peneliti dan Sdr. Novi Mufarok

Page 146: PERAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KUDUS …eprints.stainkudus.ac.id/1460/1/TESIS MOCHAMAD... · ABSTRAK Mohammad Rahman, NIM ES-13028. 2015.Peran Warung Mikro BankSyariah

Keterangan: Foto penandatanganan akad murabahah oleh nasabah dengan Kepala Warung Mikro BSM Kudus di hadapan notaris. Keterangan: Foto penandatanganan akad murabahah oleh nasabah dengan Kepala Warung Mikro BSM Kudus