Produk Pembiayaan untuk Pembangunan Infrastruktur...
-
Upload
hoangduong -
Category
Documents
-
view
226 -
download
2
Transcript of Produk Pembiayaan untuk Pembangunan Infrastruktur...
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
1
Produk Pembiayaan untuk
Pembangunan Infrastruktur
Transportasi
Adi Pranasatrya
Kepala Divisi Pembiayaan Berkelanjutan
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Workshop “Pengembangan Transportasi Publik Rendah
Emisi Karbon di Kota Semarang”
Semarang, 9 Januari 2019
2
Agenda
1
2
3
Tentang SMI
Studi Kasus Beberapa Proyek Transportasi
Alternatif Skema Pembiayaan Infrastruktur
3
Produk Pembiayaan yang inovatif, unik,
dan fleksibel untuk “closing the gap” dan
komplementer bagi lembaga keuangan lainnya
• Senior Loan,
• Subordinate/
Mezzanine,
• Equity,
Jasa Konsultasi dan Pengembangan
Proyek sebagai enabler investasi infrastruktur
• Financial/Transaction Advisory, Financing
Arranger,
• Pengembangan KPBU, Pendampingan Pemda,
Capacity Building,
• Pengembangan Energi Terbarukan, Pengelolaan
Dana Panas Bumi,
Mitra strategis berbagai institusi nasional dan
internasional untuk akselerasi pembangunan
infrastruktur di Indonesia• Kementerian/Lembaga, Pemda
• Badan Usaha (BUMN/D, Swasta)
• Lembaga Keuangan/Perbankan/Private Equity,
Multilatera/Bilateral, Sovereign Wealth Fund
• Pasar Modal, Investor Institusi (Dana Pensiun,
Asuransi, BPJS, Dana Haji,dll)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional
AAA/StableRating Nasional
BBB/StableRating Internasional
Rp485,4Triliun Total Nilai Proyek
15,91 kali
Multiplier effect
Terhadap modal
disetor
Rating tertinggi
perusahaan lokal
Setara Sovereign
Rp58,5Triliun Total Aset
Rp35,1Triliun Total Ekuitas
• Pembiayaan Pemda,
• Sustainable Financing,
• Pembiayaan Syariah
Lembaga Keuangan Non Bank Pembiayaan Infrastruktur yang 100% sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan
Ketenaga
listrikan
Jalan dan
Jembatan
Transpor
tasi
Infrastruktur
Pemasyarakatan
Rumah
SakitPasar
Infrastruktur
Pariwisata
Telekomu
nikasi
Irigasi
Minyak
dan Gas
Manajemen
Limbah
Rolling Stock
Kereta ApiAir
Minum
Energi
Efisiensi
Infrastruktur
Pendidikan
Infrastruktur
Kawasan
Lingkup Sektor
Distribusi Portofolio (September 2018)
Kinerja (September 2018)
“Wajar Tanpa
Pengecualian”
Opini Laporan
Keuangan selama
9 tahun berturut
turut
Pembiayaan & Investasi Advisory Pengembangan Proyek
3 Pilar Bisnis & Kemitraan Strategis
Jalan dan jalan tol sepanjang 2.150 km
Penambahan 80 kereta listrik dan revitalisasi
438 gerbong kereta
Proyek 52 ribu menara telekomunikasi
Jaringan serat optik 2.700 km di wilayah
Indonesia Tengah
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Manfaat Sosial Ekonomi dari Proyek yang Telah Dibiayai
s.d. September 2018
Akses yang Lebih Baik
Dukungan Mitigasi Perubahan Iklim
Penerangan kepada 3,1 juta rumah atau
12 juta jiwa
Kontribusi air bersih kepada 2 juta rumah atau 8,1
juta jiwa
Jaringan gas alam untuk 21.000 rumah tangga
Tambahan kapasitas tenaga listrik 2.778 MW
Tambahan produksi air bersih 14.140 l/s
Tambahan 31.000 bpd produksi BBM
Peningkatan kapasitas persediaan gas
10.000 MT
Peningkatan Produksi
Pengurangan emisi CO2 setara 920 ton/tahun
Penciptaan Lapangan Kerja
1,9 juta tenaga kerja selama masa konstruksi
Peningkatan Infrastruktur
Peningkatan Layanan Masyarakat
Melayani 76 juta pengguna jasa telekomunikasi di
seluruh Indonesia
Fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru/tahun
Penambahan fasilitas 1.031 tempat tidur baru
Peningkatan kapasitas penumpang transportasi
perkotaan menjadi 7,3 juta per tahun
Penambahan kapasitas 37,5 juta penumpang
bandara per tahun
Peningkatan arus barang pelabuhan menjadi
2,26 juta TEUs per tahun
Pengairan kepada 185 ribu hektar area sawah
Asumsi:
a) 1 Rumah diterangi 900 Watt b) 1 Rumah dihuni oleh 4 Orang c) Kebutuhan dasar air bersih Per Orang di Kota Metropolitan = 150 Liter/hari d) 1 Km = 862 Tenaga Kerja Konstruksi 4
5
Agenda
1
2
3
Tentang SMI
Studi Kasus Beberapa Proyek Transportasi
Alternatif Skema Pembiayaan Infrastruktur
6
Alokasi
APBN
Alokasi
APBDPinjaman
Daerah
Kerjasama
Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU)
Sumber Dana
Karakteristik
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
Pemerintah
Pusat/Daerah
Perbankan/
PT SMI
(Persero)
Pemerintah
Pusat/Daerah
Badan
Usaha
Alokasi Belanja
Modal yang
bersumber dari
APBN
Alokasi Belanja
Modal yang
bersumber dari
APBD
Alokasi Pembiayaan
untuk belanja modal yang
bersumber dari pinjaman
pemerintah, lembaga
bank/non bank
Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha
melalui sharing
Pembiayaan melalui
skema konsesi/insentif
Contoh Proyek
LRT Palembang
MRT Jakarta
LRT Jakpro Fase I LRT/BRT
Kota Medan
Alternatif Skema Pembiayaan Infrastruktur
Penugasan
BUMN
Badan Usaha
Milik Negara
Alokasi Belanja Modal
yang bersumber dari
Badan Usaha Milik
Negara
LRT Jabodebek Terminal Bis
Gorontalo*
*Sebelum adanya UU Nomor 23 Tahun 2014
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan layanan infrastruktur untuk kepentingan umum
berdasarkan perjanjian kedua belah pihak dengan memperhatikan prinsip pembagian risiko(Perpres No. 38/2015)
Perpres No.38/2015
Tentang KPBU
Permen PPN/ Ka.Bappenas
No. 4/2015
Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPBU dalam Penyediaan
Infrastruktur
Perka LKPP No 19/2015 TentangTata Cara Pengadaan Badan Usaha
Kerjasama
Pengertian Umum
Payung Hukum Manfaat KPBU
7
Alih Pengetahuan / Transfer of Knowledge
Adanya alih pengetahuan dan teknologi dari pihak Badan Usaha kepada Pemerintah sehingga
dapat menjamin ketersediaan pelayanan yang terbaik dan berkesinambungan
Pembagian Risiko
Adanya pembagian risiko diantara pihak-pihak terkait, khususnya terhadap pihak yang paling
mampu menanganinya, sehingga dapat meningkatkan kelayakan dan kepastian atas proyek
Membuka Potensi Investasi
Keberhasilan dalam penyelenggaraan KPBU dapat menjadi pintu masuk investasi Badan
Usaha lainnya, sehingga meningkatkan perekonomian
Efisiensi dan Optimalisasi Anggaran Pemerintah (APBN/D)
• Mengungkit kapasitas APBN/D karena adanya investasi Badan Usaha
• Menghindari terjadinya risiko cost overrun dan time overrun
• Melakukan percepatan penyediaan pelayanan infrastruktur1
2
3
4
Dukungan Pemerintah dalam KPBU
Fasilitas Pengembangan
Proyek /
Project Development
Facility (PDF)
(PMK No. 73/PMK.08/2018)
Skema Ketersediaan
Layanan /
Availability Payment (AP)
(PMK No. 260/PMK.08/2016)
Dukungan Kelayakan /
Viability Gap Funding (VGF)
(PMK No. 223/PMK.011/2012)
Jenis Dukungan Tujuan Output/Bentuk
• Mendukung proses penyiapan proyek melalui skema
KPBU
• Meningkatkan efektifitas dan kualitas penyiapan proyek
yang sesuai standar sehingga menarik minat investasi
sekaligus menjamin kesinambungan proyek
• Kajian/dokumen atas proyek yang
dibutuhkan untuk menarik partisipasi
Badan Usaha (OBC,FBC/PreFS,
Dokumen Lelang, AMDAL,dll)
• Pendampingan proses transaksi
hingga tercapainya financial close
• Memberikan insentif kepada Badan Usaha dalam
melakukan efisiensi konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.
• Meningkatkan kelayakan finansial proyek sehingga
mendorong partisipasi swasta.
• Menyediakan infrastruktur yang dapat terjangkau
tarifnya oleh masyarakat.
• Kontribusi fiskal pemerintah bersifat
finansial berupa subsidi sebagian
biaya konstruksi terhadap Proyek
KPBU.
8
• Skema pengembalian investasi untuk
Badan Usaha Pelaksana melalui
pembayaran atas jasa yang
diberikan oleh Badan Usaha
Ilustrasi struktur Arus kas Availability Payment (PMK 170/2015)
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
Biaya konstruksi
Biaya
Waktu
Biaya Operasi & Maintenance
Cicilan Arus pengeluaran
pemerintah
Arus pengeluaran
badan usaha
Ilustrasi Struktur Arus kas Viability Gap Funding (PMK 223/2012)
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
Biaya konstruksi
Biaya
Waktu
Biaya Operasi & Maintenance
Arus pengeluaran
pemerintah
Arus pengeluaran
badan usaha
Skema Bentuk Dukungan Pemerintah dalam KPBUPerbandingan VGF dan AP
9
10
Air Minum
SPAM Umbulan(Nilai: Rp 2,05 Triliun)
SPAM Lampung (Nilai: Rp 1,3 triliun)
SPAM Pekanbaru(Nilai: Rp 478 miliar)
SPAM Semarang Barat(Nilai: Rp 1,2 triliun)
Palapa Ring Paket Tengah(Nilai: Rp 1,38 Triliun)
Palapa Ring Paket Timur(Nilai: Rp 5,09 Triliun)
Peran PT SMI dalam Penyiapan Proyek KPBU Fasilitas Penyiapan Proyek/Project Development Facility (PDF)
(Penugasan dari Menteri Keuangan)
LRT & BRT Medan(Nilai: Rp 13,4Triliun)
RSUD Dr. Pirngadi Medan
(Nilai: Rp 840 miliar)
RSUD Krian
(Nilai: Rp 350 miliar)
RSPTN Universitas Sam
Ratulangi
(Nilai: Rp 387 miliar)
Konstruksi
Prastudi Kelayakan
Status
Sudah
Beroperasi
Status
Sudah
Beroperasi
Konstruksi
Prastudi Kelayakan
Status
Prastudi Kelayakan
Status
Telekomunikasi/ e Govt
Transportasi Rumah Sakit
Prakualifikasi
Prastudi Kelayakan
Proyek Proyek
Proyek Proyek
Pemenuhan Persyaratan
Pendahuluan (financial close)
Konstruksi
Sistem Kesejahteraan Sosial
Terpadu Nasional (SKSTN)(Nilai: Rp 1,36 Triliun)
Palapa Ring Paket Barat(Nilai: Rp 1,28 Triliun)
Prastudi Kelayakan
Bandara Hang Nadim (Nilai: Rp 3,98 Triliun)
Prastudi Kelayakan
Tingkat Bunga
Imbal Hasil SBN dengan Tenor Setara + 75 bps
Pembiayaan Infrastruktur Daerah melalui Pinjaman dari PT SMI
Penugasan*PinjamanDaerah 542 Pemda
*) PMK 174/PMK.06/2016
Menkeu memberikan jaminan atas pinjaman daerah jangka menengah dan panjang yang gagal bayar.
Jangka Waktu Pinjaman
Tenor/jangka waktu pinjaman saat iniantara 5 – 9 tahun
Ketentuan Pengikatan
Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah
UU No. 33/2004
Pinjaman Daerah
PP No. 30/2011
Regulasi Pinjaman Daerah
Jangka
Menengah
Jangka
Panjang
Potensi Pinjaman Daerah
542
Pemerintah
Daerah Prov/Kab/Kota
Pemerintah Daerah
Prov/Kab/Kota layak
untuk dibiayai(sesuai kriteria Opini BPK)
450
Screening Pemda yang
layak berdasarkan
PP 30/2011
11
Contoh Pembiayaan Infrastruktur Daerah
dengan Pinjaman Daerah
APBD
Multiyears
Pinjaman
Daerah
sejumlah manfaat pinjaman daerah:• Percepatan peningkatan pelayanan
• Pendapatan dari pengelolaan infrastuktur sudah diperoleh pada tahun kedua (percepatan peningkatan PAD)
• Percepatan pencapaian target pembangunan daerah, dan peningkatan ekonomi daerah
• Terhindar dari efek inflasi
• Efisiensi proses pengadaan (cukup satu kali)
• Efisiensi fiscal, termasuk transfer pusat-daerah dan DAK Infrastruktur
Total Biaya Rp 124 M
Pendapatan Rp 46,4 M
* Belanja modal untuk konstruksi infrastruktur. Belanja tahun terakhir terjadi penambahan nilai project
akibat dampak inflasi tahunan yang direalisasikan.
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pendapatan - - - - - -
Biaya Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp20 M Rp27 M Total Biaya
Rp 127 M
2017 2018 2019 2020 2021
Pendapatan Rp10 M Rp11 M Rp12,1 M Rp13,3 M
Bunga Rp1,35 M Rp9 M Rp7,5 M Rp4,5 M Rp1,5 M
Pinjaman Rp100 M
Pokok Rp33,3 M Rp33,3 M Rp33,3 M
12
Penyiapan dan Pembiayaan Infrastruktur dengan Pemanfaatan
Dana Green Climate Fund (1)
• Green Climate Fund (GCF) adalah mekanisme finansial United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) yang dibentuk tahun 2010 dengan tujuan untuk mendukung proyek mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim pada negara – negara berkembang.
• GCF melakukan investasi pada bidang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui organisasi – organisasi
partner GCF yang disebut dengan Accredited Entity.
• PT SMI telah melalui proses akreditasi GCF dan saat ini telah berstatus sebagai Accredited Entity GCF, yang
ditandai dengan penandatanganan Accreditation Master Agreement antara PT SMI dan GCF pada tanggal 28
April 2017.
• Sebagai Accredited Entity, PT SMI dapat mengajukan proposal untuk mendapatkan pendanaan dari GCF
melalui dua fasilitas berikut:
Fasilitas Project Preparation Facility (PPF) Funding Proposal (FP)
Instrumen keuangan: Hibah Pinjaman lunak, hibah
Fungsi: Penyiapan proyek Implementasi proyek
Nilai: Maks. 1.5 juta USD/proyek Maks. total nilai proyek 50 juta USD
Keterangan: Proyek yang disiapkan menggunakan
dana PPF diharapkan dapat men-submit
Funding Proposal dalam jangka waktu 2
tahun
Proyek yang tidak memerlukan dukungan
dana PPF dapat langsung diajukan
melalui Funding Proposal
14
Status Akreditasi PT SMI
Tipe Entitas Direct (Nasional)
Ukuran Proyek Kecil ( Total biaya proyek ≤ USD 50 million)
Fiduciary Function • Basic Fiduciary Standards
• Project Management
• Grant Award and/or Funding Allocation Mechanism
• On-lending/Blending Loans
Environmental
and Social
Category Risk
Medium Risk (Category B)/ Intermediation 2 (I2)
Mild adverse environmental and/or social risk, generally site
specific, largely reversible, readily addressed through
mitigation measures
Green Climate Fund
Badan KebijakanFiskal, Kementerian
KeuanganNational Designated
Authority (NDA)
PT Sarana Multi Infrastruktur
(Persero)Accredited Entity
Strategic Impact Areas GCF
Mitigasi
perubahan iklim
Pembangkitan dan akses energi
Transportasi
Kehutanan dan penggunaan lahan
Bangunan, perkotaa, industry dan peralatan
Adaptasi
perubahan iklim
Infrastruktur dan built environment
Keamanan kesehatan, pangan, dan air
Mata pencahariaan masyarakat dan komunitas
Ekosistem dan servis ekosistem
Kriteria Investasi GCF
1. Impact potential 4. Needs of the recipient
2. Paradigm shift potential 5. Country ownership
3. Sustainable development
potential
6. Efficiency and effectiveness
Penyiapan dan Pembiayaan Infrastruktur dengan Pemanfaatan
Dana Green Climate Fund (2)
15
Contoh Pemanfaatan Green Climate Fund melalui PT SMI:Penyiapan BRT Kota Semarang
Bus Rapid Transit Kota Semarang
Penanggung jawab proyek : Walikota Semarang
Estimasi Total Nilai Proyek : ± 600 miliiar Rupiah
Estimasi Panjang Koridor : 16 km
Biaya Penyiapan Proyek : 1.258.000 USD
Sumber Dana Penyiapan
Proyek
: Green Climate Fund melalui PT SMI sebagai
Accredited Entity dan SUTRI NAMA – INDOBUS
No Kegiatan
1 Pra-studi kelayakan
2 Studi kelayakan
3 Kajian hukum dan regulasi
4Kajian lingkungan dan sosial (ESIA) dan Land
Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP)
5 Kajian gender
6 Analisis risiko
7 Stakeholder management
Ruang Lingkup Kegiatan Penyiapan Proyek:
SUTRI NAMA - INDOBUS
Skema Kerja Sama Penyiapan Proyek:
16
Agenda
1
2
3
Tentang SMI
Studi Kasus Beberapa Proyek Transportasi
Alternatif Skema Pembiayaan Infrastruktur
Contoh Proyek: Pembiayaan oleh APBN & Penugasan BUMN
LRT Sumatera Selatan
Sumber : Kementerian Perhubungan
ZONA 1
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4 ZONA 5
Jl. Tanjung api api
Simpang Tanjung Api-api
Jl. Kol. H. Burlian
Simpang Bandara
Jl. Demang Lebar Daun
Simpang Polda
Jl. Angkatan 45
Jl. Kapt. A. Rivai
Simpang Charitas
Simpang Palembang Icon
JembatanAmpera
Jl. Jend. SudirmanJl. Gubernur H. A. Bastari
Simpang Angkatan 45
Bandara InternasionalSultan Mahmud Badaruddin II
Pemerintah Pusat
Kementerian Perhubungan
Penugasan BUMN
PT. Waskita
Pembangunan Prasarana
Penyelenggaraan SaranaPengoperasian dan Perawatan
Prasarana
Penugasan BUMN
PT. KAIAPBN (Deferred
Payment)Subsidi
17
Contoh Proyek: Pembiayaan APBN (terus pinjam dan hibah ke Pemda)
MRT Jakarta
JICA
Lender
MoF
Borrower
Pemprov. DKI
Implementing
PT MRT Jakarta (BUMD)
Sub-Implementing
Pinjam Hibah51% 49%
Pembayaran pinjaman
Penyertaan Modal
Government to Government
• Pemerintah DKI Jakarta menanggung 51% biaya konstruksi.
• Selain biaya konstruksi, Pemerintah DKI Jakarta juga menanggung biaya pembebasan lahan.
• Pemerintah Pusat menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak impor.
18
Struktur ProyekProfil Proyek
Proyek
LRT Jabodebek
(Perpres 98/2015)
dan Perpres 49
Tahun 2017)
Lokasi Jabodebek
Nilai Proyek Rp 29, 9 triliun
Panjang
Lintasan42,34 Km
Struktur
Pendanaan
• Ekuitas: 31,25%
• Utang : 68,75%
Jaminan
(Obligasi dan Kredit)
PMN KAI
(Rp 7,6 Triliun)• Konsesi
• Perizinan
• Persetujuan
Dukungan
Pemegang SahamSubsidi cash flow gap
(~Rp 19,2 Triliun)
Pembayaran
Prasarana
Koordinasi
Kreditur Sindikasi
Rp 19.25 Triliun
Contoh Proyek: Penugasan BUMN/PT KAI
LRT Jabodebek
19
Contoh Proyek: Pembiayaan Pemda dan Penugasan BUMDLRT Jakarta Fase I
Pemerintah
Provinsi DKI
Jakarta
PT. JAKPRO
Perjanjian
Kerjasama
Kontraktor
Prasarana
Farebox
Pendapatan
PMD
PT. LRT JAKARTA
Non Farebox
Penyelenggara
Sarana dan O&M
Profil Proyek
Proyek LRT Jakarta Fase I
LokasiKelapa Gading -
Rawamangun
Nilai Proyek Rp 6,26 triliun
Panjang
Lintasan5,8 Km
Struktur
Pendanaan
• Ekuitas: 100%
• Utang : 0%
TAC
Struktur Proyek
20
Contoh Proyek: Skema KPBUKPBU Transportasi Kota Medan
PROFIL PROYEK
PJPK : Walikota Medan
Rasionalitas : Proyek ini menjadi salah satu solusi
mengatasi kemacetan dan
mengurangi ancaman gridlock tahun
2024 di Kota Medan
Komponen
Proyek
: • Bus Rapid Transit (BRT)
• Light Rail Transit (LRT)
Trase LRT
Trase BRT
Indikasi
Ridership
2024
:
:
:
Pasar Lau Cih – Aksara (17.42 Km)
Pinang Baris – Amplas (18 Km)
153.277 penumpang/hari (Weekday)
141.323 penumpang/hari (Weekend)
Indikasi
Dukungan
Pemerintah
: 1. Dukungan fiskal/non fiskal
Pemerintah Daerah
2. Dukungan fiskal/non fiskal
Pemerintah Pusat
3. Penjaminan Pemerintah
CAPEX LRT**
CAPEX
BRT**
:
:
12,396 T
0.97 T
Tarif : Rp. 12.000* (kenaikan 20% per 5
tahun)
* Berdasarkan hasil konsultasi publik, masyarakat setuju untuk kenaikan tarif angkutan umum dari tarif eksisting.
** Base Cost21
22
SDG Indonesia OnePlatform terintegrasi dalam kerjasama pendanaan untuk mencapai target SDG
Nama Platform SDG Indonesia One
DeskripsiPlatform terintegrasi kerjasama pendanaan bagi proyek-proyek infrastruktur dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals - SDG
Sektor Utama Kesehatan, Pendidikan, Energi Terbarukan, Infrastruktur Perkotaan (Transportasi, Air Minum, Pengelolaan Limbah)
Produk Hibah, Pinjaman, Equity, Technical Assistance, Capacity Building, Riset
Sumber PendanaanPhilanthropist, climate funds, green investors, sustainable investing fund, SDG investors, Lembaga internasional, Bank
Pembangunan, Bank Komersial, sovereign wealth funds, Investor Institusi.
Inve
sto
rK
on
trib
usi
Pro
du
k
Donor/Philanthropist,
Impact/Climate Funds
Donor, Impact/Climate Funds
dan Bank PembangunanBank Komersial dan Investor
InstitusiInvestor Institusi dan
Pengembang
Equity, Equity-Linked
Investment
Dana Ekuitas SDG
Hibah (Penyiapan Proyek, Technical
Assistance, Riset)
Fasilitas Pengembangan SDGFasilitas
Derisking SDG
Concessional Loan, First-Loss Facility,
Interest Subsidy, Guarantee Premium
Subsidy, VGF dsb.
Fasilitas Pembiayaan SDG
Senior Loan, Subordinated Loan
SDG Indonesia One (Dikelola PT SMI)
Kontribusi
Hibah, Technical Assistance
Kontribusi
Concessional Loan, HibahKontribusi
Loan, Bond, SukukKontribusi
Equity
Proyek-Proyek SDG
Tujuan
Mendukung pengembangan proyek
pra investasi/ konstruksi
Tujuan
Memitigasi risiko proyek /
meningkatkan bankabilitas
Tujuan
Pembiayaan konstruksi dan paska
konstruksi
Tujuan
Dana investasi yang berdampak /
proyek baru di sektor SDG
A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA’S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT
23
Terima Kasih
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48
Jl. Jenderal Sudirman No. 86
Jakarta 10220, Indonesia
Tel: (62-21) 8082 5288 (hunting)
Fax: (62-21) 8082 5258
Website : www.ptsmi.co.id
Email : [email protected]
#BaktiuntukNegeri
@ptsmi ptsmi_id
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Indonesia Infrastructure Library
infralib.ptsmi.co.id