PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GAYO …bappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/PDRB/PDRB...

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GAYO LUES

MENURUT LAPANGAN USAHA 2009 - 2012

GAYO LUES REGENCY GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

BY INDUSTRIAL ORIGIN 2009 - 2012

Nomor ISSN/ISSN Number : 2089-2233

Nomor Katalog BPS/BPS Catalog Number : 9302001.1113

Ukuran Buku/Book Size : 21 x 29,7 cm

Jumlah Halaman/ Total Page : xvi+ 111 halaman /pages

Naskah/Manuscript :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Section of Regional Account and Statistical Analysis

Gambar Kulit/Cover Design :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Section of Regional Account and Statistical Analysis

Diterbitkan oleh/Published by :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gayo Lues Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Gayo Lues

BPS-Statistics Indonesia of Gayo Lues and Regional Development Planning Board of Gayo Lues

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya/

May be cited with reference to the source

Kata Pengantar dan Kata Sambutan

Preface and Foreword

iv PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, berkat Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa ALLAH SWT dan kebersamaan dari

segenap mitra kerja terkait upaya menyediakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Gayo Lues 2009-2013 berhasil diwujudkan.

Pemberdayaan dan pengembangan perekonomian daerah membutuhkan sumber daya yang

sangat besar termasuk data penunjang untuk pengambilan kebijakan, penyusunan program,

perencanaan, evaluasi, monitoring maupun pengorganisasian langkah–langkah kegiatan yang

diperlukan. Salah satu data penunjang tersebut adalah statistik PDRB dan turunannya. BAPPEDA dan

BPS Kabupaten GayoLues secara konsisten bekerjasama melakukan penghitungan/penyusunan PDRB

setiap tahunnya.

Mengingat data dasar penyusunan PDRB berasal dari Dinas/Instansi/Lembaga terkait lingkup

Pemda Gayo Lues maka hasil perhitungan akan menjadi indikator kinerja yang memerlukan pencermatan

guna mendapatkan umpan balik yang bermanfaat.

Akhirnya atas dukungan dan kerja sama dari semua unsur dalam menyediakan data statistik

ekonomi ini kami sampaikan penghargaan dan terimakasih. Mudah–mudahan kontribusi yang dapat kita

berikan ini bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Gayo Lues di masa–

masa mendatang.

Blangkejeren, November 2013

Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Gayo Lues

Tuismadi, S.Si.

Gayo Lues Regency GRDP by Industrial Origin 2000-2012 v

PREFACE

Gratitude Alhamdulillah, thanks Ridho God Almighty and the unity of all partners related to

efforts to provide data Gross Regional Domestic Product (GRDP) Gayo Lues Regency 2009-2013

successfully realized.

Empowerment and local economic development requires huge resources include supporting data

for policy making, programming, planning, evaluation, monitoring and organizing steps by steps

necessary activities. One of the supporting data were statistically GRDP and its derivatives. Therefore,

Bappeda and BPS Gayo Lues Regency has consistently worked to do the calculation/compilation of GRDP

each year.

Given the basic data compilation of GRDP comes from the Department/Agency/Local

Government Institutions related to the scope of Gayo Lues then the calculation would be an indicator of

performance that require precision in order to obtain useful feedback.

Finally, for the support and cooperation of all elements in providing economic statistics we

convey appreciation and thanks. However I hope we can give contributions that are beneficial to the

success of regional economic development Gayo Lues Regency future.


Head of BPS-Statistic

Gayo Lues Regency

Tuismadi, S.Si.

vi PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN GAYO LUES

Kinerja pemerintah dalam membangun Kabupaten Gayo Lues sejak berpisah dengan Kabupaten

Aceh Tenggara tahun 2002 dapat diukur melalui beberapa parameter, baik ekonomi maupun sosial.

Salah satu indikator untuk mengukur pembangunan di Kabupaten Gayo Lues adalah perkembangan

perekonomian yang bisa digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah daerah sangat menaruh perhatian terhadap

pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS dalam memantau perkembangan dan kemajuan

pembangunan daerah. Dengan diselesaikannya publikasi PDRB 2009-2012 Kabupaten Gayo Lues

diharapkan mampu memberikan gambaran pembangunan Kabupaten Gayo Lues selama periode

tersebut.

Akhirnya kami berharap publikasi ini bisa bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Kritik

dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan.


Kepala BAPPEDA

Kabupaten GayoLues

Drs. H. Syamsul Bahri

Gayo Lues Regency GRDP by Industrial Origin 2000-2012 vii

FOREWORD THE HEAD OF BAPPEDA

GAYO LUES REGENCY

Government performance in Gayo Lues Regency buildings inceparted with the Aceh Tenggara

Regency 2002 can be measured by several parameters, botheconomically and socially. One indicator to

measure development in Gayo Lues Regency is illustrated through economic development growth rate

and percapita income.

To meet the needs of local government sare very much concerned about data collection

conducted by BPS in monitoring the development and progress of regional development. With the

completion of the publication of GRDP 2009-2012 of Gayo Lues Regency expected to provide overview of

development Gayo Lues Regency during the period.

Eventually we hope this publication can be beneficial to the parties that need. Constructive

criticism and advice we strongly expect.


Head of BAPPEDA

Gayo Lues Regency

Drs. H. Syamsul Bahri

viii PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page intentionally left blank

Daftar Isi

Contents

x PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

DAFTAR ISI/CONTENTS

Halaman/Page

KATA PENGANTAR/PREFACE iv-v

KATA SAMBUTAN/FOREWORD vi-vii

DAFTAR ISI/CONTENTS x

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR/LIST OF TABLE AND FIGUREICS xii

DAFTAR TABEL-TABEL POKOK/ANNEXES OF MAIN TABLES xiv

I. PENDAHULUAN/INTRODUCTION 1/1

1.1 Latar Belakang/Background 2/3

1.2 Konsep dan Definisi/Concept and Definition 2/3

1.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha/GRDP by Industrial Origin 4/5

1.4 Kegunaan PDRB/Purpose of GRDP 6/7

1.5 Maksud dan Tujuan/Purpose and Objective 8/9

II. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI/COVERAGES AND METHODS 11/11

2.1 Ruang Lingkup/Coverage 12/13

2.2 Metodologi/Methodology 50/51

III. TINJAUAN PENDAPATAN REGIONAL/REVIEW OF REGIONAL INCOME 61/61

3.1 Perkembangan PDRB/GRDP Growth 62/63

3.2 Pertumbuhan Ekonomi/Economic Growth 64/65

3.3 Struktur Ekonomi/Economic Structural 66/67

3.4 Pergeseran Struktur Ekonomi/Economic Structural Transformation 68/69

3.5 Pendapatan Regional Per Kapita/Regional Income Per Capita 70/71

3.6 Laju Implisit/Implicit Rate 72/73

IV. TINJAUAN LAPANGAN USAHA/REVIEW OF INDUSTRIAL ORIGIN 75/75

4.1 Pertanian/Agriculture 76/77

4.2 Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 78/79

4.3 Industri Pengolahan/Manufacturing Industry 80/81

xi

4.4 Listrikdan Air Bersih / Electricity and Water Supply 82/83

4.5 Konstruksi / Construction 84/85

4.6 Perdagangan, Hotel danRestoran / Trade, Hotel and Restaurant 86/87

4.7 Pengangkutan dan Komunikasi / Transport and Communication 88/89

4.8 Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan / Finance, Real Estate and

Business Services

90/91

4.9 Jasa-jasa / Services 92/93

TABEL-TABEL POKOK/MAIN TABLES 98/98

xii PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR/LIST OF TABLE AND FIGURES

Table-Gambar/Table-Figureic Halaman/Page

GAMBAR dan GAMBAR/FIGURE AND FIGURE

3.1.1 Gambar PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (Miliar Rupiah)/

Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices, 2009-2012 (Billion Rupiahs) 62/63

3.2.1 Gambar PDRB ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (Miliar

Rupiah)/

Figure of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices, 2009-2012 (Bilion Rupiahs) 62/63

3.2.1 Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues, 2009-2012 (%)/

Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices, 2009-2012 (%) 64/65

3.2.2 Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha,

2012 (%)/

Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices by Industrial

Origin, 2012 (%) 64/65

3.3.1 Gambar Distribusi Persentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha,

2012(%)/

Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices Percentage Distribution by Industrial

Origin, 2012 (%) 66/67

3.4.1 Gambar Kontribusi Kegiatan Ekonomi Gayo Lues, 2009-2012 (%)

Figure of Gayo Lues Economic Activity Contribution, 2009-2012 (%) 68/69

3.4.2 Gambar Distribusi Persentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-

2012 (%)


Origin, 2009-2012 68/69

3.5.1 Gambar PDRB Per Kapita ADHB Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012 (juta rupiah)/

Figure of Gayo Lues and Aceh GRDP Per Capita at Current Market Prices, 2009-2012

(million rupiahs) 70/71

3.5.2 Gambar PDRB Per Kapita ADHK 2000 Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012 (juta rupiah)/

Figure of Gayo Lues and Aceh GRDP Per Capita at 2000 Constant Market Prices, 2009-

2012 (million rupiahs) 70/71

3.6.1 Gambar Laju Implisit Gayo Lues, 2009-2012(%)/

Figure of Gayo Lues Implicit Rate, 2009-2012(%) 72/73

xiii

3.6.2 Gambar Laju Implisit Menurut Lapangan Usaha, 2012 (%)

Figure of Growth of Gayo Lues Implicit Rate by Industrial Origin, 2012 (%) 72/73

4.1.1 Gambar Kontribusi Sektor Pertanian Menurut Subsektor terhadap PDRB Gayo Lues,

2009-2012(%)/

Figure of Agriculture Sector Contribution by Its Subsector to Gayo Lues GRDP, 2009-

2012(%) 76/77

4.1.3 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Agriculture Sector, 2009-2012(%) 76/77

4.2.1 Gambar Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB Gayo Lues,

2009-2012(%)/

Figure of Gayo Lues Contribution of Mining and Quarrying Sector to Gayo Lues GRDP,

2009-2012(%) 78/79

4.2.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Gayo Lues dan

Aceh,2009-2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Mining and Quarrying Sector by Its

Subsector, 2009-2012(%) 78/79

4.3.1 Gambar Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-

2012(%)/

Figure of Gayo Lues Contribution of Manufacturing Industry Sector to Gayo Lues GRDP,

2009-2012(%) 80/81

4.3.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Gayo Lues dan Aceh, 2009-

2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Manufacturing Industry Sector, 2009-

2012(%) 80/81

4.4.1 Gambar Kontribusi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-

2012(%)/

Figure of Gayo Lues Contribution of Electricity, Gas, and Water Supply Sector to Gayo

Lues GRDP, 2009-2012(%) 82/83

4.4.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Gayo Lues dan Aceh, 2009-

2012(%)

Figure of Gayo Lues Growth Rate of Electricity, Gas, and Water Supply Sector by Its

Subsector, 2008-2012(%) 82/83

4.5.1 Gambar Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-2012(%)/

Figure of Contribution of ConstructionSector to Gayo Lues GRDP, 2009-2012(%) 84/85

4.5.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Construction, 2009-2012(%) 84/85

xiv PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

4.6.1 Gambar Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Menurut Sub Sektor

terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-2012(%)/

Figure of Contribution of Trade, Hotel, and Restaurant by Its Subsector to Gayo Lues

GRDP, 2009-2012(%) 86/87

4.6.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Gayo Lues dan

Aceh, 2009-2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Trade, Hotel, and Restaurant Sector, 2009-

2012(%) 86/87

4.7.1 Gambar Kontribusi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Menurut Subsektor terhadap

PDRB Gayo Lues, 2009-2012(%)/

Figure of Contribution of Transport and Communication Sector by Its Subsector to Gayo

Lues GRDP, 2009-2012(%) 88/89

4.7.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Gayo Lues dan Aceh,

2009-2012(%)/

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Transport and Communication Sector,

2009-2012(%) 88/89

4.8.1 Gambar Kontribusi Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan terhadap

PDRB Gayo Lues, 2009-2012(%)/

Figure of Contribution of Fiancial, Real Estate, and Business Service Sector to Gayo Lues

GRDP, 2009-2012(%) 90/91

4.8.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan

Aceh dan Gayo Lues, 2009-2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Financial, Real Estate, and Business

Services Sector by Its Subsector, 2009-2012(%) 90/91

4.9.1 Gambar Kontribusi Sektor Jasa-Jasa Menurut Subsektor terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-

2012(%)/

Figure of Contribution of Services Sector by Its Subsector to Gayo Lues GRDP, 2009-

2012(%) 92/93

4.9.2 Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012(%)

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Services Sector, 2009-2012(%) 92/93

xv

TABEL - TABEL POKOK / ANNEXES OF MAIN TABLES

Tabel / Table Halaman / Page

A PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (Juta

Rupiah)/

Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012(Million Rupiahs) 96

B PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012

(Juta Rupiah)/

Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012(Million

Rupiahs) 97

C Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha,

2009-2012(%)/

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin,

2009-2012(%) 98

D Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan

Usaha, 2009-2012 (%)/

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial

Origin, 2009-2012 (%) 99

E Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha, 2009-2012(%)/

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP Without Oil and Gas at Current Market Prices by

Industrial Origin, 2009-2012(%) 100

F Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut

Lapangan Usaha, 2009-2012(%)/

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP Without Oil and Gas at Constant Market Prices

by Industrial Origin, 2009-2012(%) 101

G Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

(2000=100), 2009-2012/

Trend Indices of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin (2000=100),

2009-2012 102

H Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan

Usaha (2000=100), 2009-2012/

Trend of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (2000 = 100),

2009-2013 103

xvi PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

I Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha,

2009-2012(%)/

Growth rate of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012(%) 104

J Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan

Usaha, 2009-2012(%)/

Growth rate of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2009-

2012(%) 105

K Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha (2000 = 100), 2009-2012/

Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin (2000 = 100), 2009-2012 106

L Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-

2012 (%)/

Growth Rate of Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin, 2009-2012

(%) 107

M Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga

Berlaku, 2009-2012/

Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at Current Market Prices, 2009-2012 108

N Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga

Konstan 2000, 2009-2012/

Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices, 2009-

2012 109

O Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar

Harga Berlaku, 2009-2012 (%)/

Growth Rate of Product Aggregates and Per Capita Income at Current Market Prices, 2009-

2012 (%) 110

P Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar

Harga Konstan, 2009-2012(%)/

Growth Rate of Product Aggregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices,

2009-2012 (%) 111

I Pendahuluan

Introduction

--Pendahuluan--

2 PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

1.1 Latar Belakang

Sebagai sebuah wilayah yang sedang

berkembang Kabupaten GayoLues memiliki

perbedaan, sumber daya alam maupun

sumber daya/desa yang cukup beragam.

Sumber daya manusia merupakan faktor

produksi potensial yang bertanggung jawab

terhadap keberlangsungan proses produksi,

sedangkan sumber daya alam merupakan

faktor dasar kekayaan alam yang mendorong

timbulnya peristiwa dan perilaku ekonomi oleh

berbagai pelaku ekonomi.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

yang dirancang untuk menyajikan peristiwa-

peristiwa ekonomi dalam memanfaatkan

sumber daya tersebut dan lebih lanjut

memahami keterkaitan transaksi-transaksi

yang terjadi diantaranya. Selain itu, PDRB

juga dapat digunakan program pembangunan

ekonomi yang telah dilaksanakan oleh

pemerintah daerah setempat dan sebagai

dasar perencanaan pembangunan di masa

yang akan datang.

1.2 Konsep dan Definisi

Beberapa konsep dasar yang

melatarbelakangi penyusunan PDRB diuraikan

di bawahini.

1. Wilayah Ekonomi

Wilayah ekonomi adalah wilayah geografi

yang secara administrasi dikelola oleh

suatu pemerintahan, di mana manusia,

barang, dan modal bebas berpindah, yang

meliputi wilayah udara, daratan, dan

perairan.

2. Ekonomi domestik

Ekonomi domestik adalah kegiatan

ekonomi yang terjadi dalam wilayah

domestik suatu daerah, yang dibedakan

dengan luar daerah berdasarkan

konsepresiden, bukan karena unsure

kedaerahan yang dilakukan oleh unit-unit

institusi ekonomi yang dikelola residen.

3. Residen

Residen adalah unit institusi yang

mempunyai pusat kegiatan ekonomi

dalam batas ekonomi suatu daerah. Peran

penting ini ditandai dengan dua faktor

penting, yaitu tempat tinggal dan tempat

aktivitas berproduksi dalam jangka waktu

yang relatif panjang, biasanya satu tahun.

4. Produk

Produk adalah output yang dihasilkan oleh

suatu proses produksi yang dilakukan oleh

para pelaku ekonomi wilayah domestik

pada satu waktu tertentu.

Introduction

3 GayoLues Regency GRDP by Industrial Origin 2008-2011

1.1 Background

As emerging area, Gayo Lues Regency

has a different structure of mastery of human

resources, natural resources and financial

resources between districts/villages are quite

diverse. Human resources is a factor of

potential production that is responsible for the

sustainability of production process, while

natural resources are basic factors of natural

wealth, which is encouraging the emergence

of events and the economic behavior of

various economic actors.

Gross Regional Domestic Product

(GRDP) is one of the macro-economic

indicators that are designed to present

economic events in utilizing these resources

and further understand relevance of

transactions that occur between them.

Moreover, GRDP can also be used as a means

of evaluating implementation of economic

development programs that have been

implemented by local government and as a

basis for development planning in future.

1.2 Concept and Definition

Some basic concepts underlying

preparation of GRDP are described below.

1. Regional Economy

Economic region is a geographic region

that is administered by a government,

where people, goods, and capital move

freely, which covers air, land, and waters.

2. Domestic Economy

Domestic economy is economic activity

that occurs within the domestic territory

of a region, which is distinguished from

other regions on the basis of residency,

because not element of regionalism

undertaken by units managed by resident

institutional sectors.

3. Resident

Resident is institution that has a central

unit of economic activity within the

economy of a region. Important role is

characterized by two important factors,

namely place of residence and place of

production activities in a relatively long

period of time, usually one year.

4. Product

Product is the output produced by a

production process carried out by domestic

economic actors region at a time.

--Pendahuluan--


5. Produk domestik

Produk domestik adalah nilai akhir produk

barang dan jasa yang dihasilkan oleh

berbagai sektor produksi dalam system

ekonomi domestik setelah diperhitungkan

dengan nilai barang dan jasa yang berasal

dari impor.

6. PDRB

PDRB merupakan jumlah nilai tambah

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha

dalam suatu daerah/wilayah tertentu,

atau merupakan jumlah nilai barang dan

jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh

unit ekonomi pada satu periode tertentu.

1.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha

Berbagai ragam kegiatan ekonomi perlu

dikelompokkan sesuai dengan jenis kegiatan

yang sama, dengan demikian dapat

ditentukan kelompok kegiatan ekonomi,

seperti pertanian, industri, danjasa.

Pembagian kegiatan ekonomi ke dalam

kelompok yang sama dikenal dengan

lapangan usaha atau sektor berdasarkan

kesamaan cara berproduksi, sifat serta jenis

barang dan jasa yang dihasilkan.

Keseragaman konsep/definisi dan

klasifikasi diperlukan dalam rangka

keterbandingan data yang dihasilkan, baik

antar wilayah maupun antar waktu. Dalam

upaya memperoleh keterbandingan data yang

dihasilkan, PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB)

menerbitkan klasifikasi lapangan usaha,

International Standard Industrial Classification

of All Economic Activities (ISIC). Dalam

klasifikasi lapangan usaha secara

internasional, lapangan usaha dibagi dalam

sepuluh sektor sebagai berikut ini.

1. Pertanian: tanaman bahan makanan,

perkebunan, peternakan, kehutanan, dan

perikanan

2. Pertambangan dan penggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik dan air bersih

5. Konstruksi

6. Perdagangan besar dan eceran,

Restorandan Hotel

7. Pengangkutan dan komunikasi

8. Lembaga keuangan, usaha persewaan

bangunan, dan jasaperusahaan

9. Pemerintahan dan jasa swasta (jasa

sosial, hiburan, dan perorangan)

10. Kegiatan yang belum jelas batasannya

Introduction


5. Domestic product

Domestic product is the value of final

goods and services produced by various

production sectors in the domestic

economic system after deducting the value

of goods and services derived from

imports.

6. GRDP

GRDP is the sum of value added generated

by all business units within area/region, or

a total value of final goods and services

produced by all economic units in a specific

period.

1.3 GRDP by Industrial Origin

A wide variety of economic activities

need to be grouped according to the same

type of activity, thus can be determined group

of economic activities, such as agriculture,

industry, and services.

The division of economic activities into

the same group known as the industrial origin

or sector based on the similarity ways to

produce, the nature and type of goods and

services produced.

The uniformity of concepts/definitions

and classifications is necessary in order to

comparability of data generated, both among

regions and over time. In effort to obtain

comparability of data produced, the United

Nations (UN) issued aindustrial origin

classification, International Standard

Industrial Classification of All Economic

Activities (ISIC). In the classification of

international business field, business field is

divided into ten sectors as..follows.

1. Agriculture: food crops, Estate, livestock,

forestry, and fisheries

2. Mining and quarrying

3. Manufacturing

4. Electricity and water supply

5. Construction

6. Wholesale and retail trade, restaurant and

hotel

7. Transport and communication

8. Financial institutions, building rental

business, and business services

9. Government and private services (social

services, entertainment, and personal)

10. Activities undefined

--Pendahuluan--


Dalam penyusunan PDB/PDRB, klasifikasi

sektor yang dipakai terdiri dari 9 sektor

sebagai berikut: (1) Pertanian; (2)

Pertambangan dan penggalian; (3) Industri

pengolahan, (4) Listrik dan air bersih; (5)

Konstruksi/bangunan; (6) Perdagangan, hotel,

dan restoran; (7) Pengangkutan dan

komunikasi; (8) Keuangan, real estate, & jasa

perusahaan ; (9) Jasa-jasa.

1.4 Kegunaan PDRB

Data PDRB merupakan salah satu

indikator makro yang dapat menunjukkan

kondisi dan perkembangan perekonomian

regional setiap tahun. Manfaat yang dapat

diperoleh dari data ini antara lain adalah:

1. PDRB atas dasar harga berlaku (adhb)

menunjukkan realisasi kemampuan

sumber daya ekonomi daerah untuk

menghasilkan uang selama satu tahun.

2. PDRB perkapita adhb menunjukkan nilai

uang yang dihasilkan rata-rata setiap

orang dari realisasi kemampuan sumber

daya ekonomi daerah dalam setahun.

3. Distribusi PDRB adhb menurut sektor

rmenunjukkan besarnya struktur

ekonomi dan peranan masing-masing

sektor daerah dalam pembentukan PDRB.

4. PDRB adhb menunjukkan pendapatan

uang yang dapat dinikmati oleh

penduduk daerah selama satu tahun.

5. PDRB adhb perkapita menyatakan rata-

rata nilai pendapatan uang yang

dinikmati per satu orang penduduk

selama setahun.

6. PDRB atas dasar harga konstan (adhk)

menunjukkan realisasi kemampuan

sumber daya ekonomi untuk

menghasilkan barang yang dinyatakan

nilainya dengan harga tahun dasar

selama satu tahun.

7. PDRB adhk digunakan untuk

menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi,

baik secara keseluruhan maupun setiap

sektor, selama satu tahun.

8. PDRB adhk per kapita atas dasar harga

konstan berguna untuk mengetahui laju

pertumbuhan rata-rata aktivitas ekonomi

seorang penduduk.

9. PDRB adhk menunjukkan pendapatan riil

(jumlahbarang yang dinyatakan nilainya

dengan harga tahun dasar) yang dapat

dinikmati oleh penduduk daerah selama

setahun.

10. PDRB adhk per kapita menunjukkan rata-

rata pendapatan riil yang dapat dinikmati

seorang penduduk selama setahun.

Introduction


In the preparation of GDP/GRDP, the sector

classification used consisted of 9 sectors as

follows: (1) Agriculture, (2) Mining and

quarrying, (3) Manufacturing, (4) Electricity

and water supply; (5) Construction/building,

(6) Trade, hotels and restaurants; (7)

Transport and communications; (8) Finance,

real estate & business services; (9) Services

1.4 Purpose GRDP

GRDP data is one of the macro

indicators that can show the condition and

development of regional economy each year.

Benefits to be gained from this data..include:

1. GRDP at current market prices (adhb)

shows the realization of the ability of local

economic resources to generate money for

one year.

2. GRDP per capita adhb shows the value of

money earned on average each person

than the realization of regional economic

resource capacity within a year.

3. Distribution of GRDP adhb by sector shows

the magnitude economic structure and the

role of each sector in the formation of

regional GRDP.

4. GRDP adhb shows revenue money

that can be enjoyed by local residents

for one year.

5. GRDP adhb per capita expressed

average money value of income

enjoyed by a person resident for a

year.

6. GRDP at constant market prices

(adhk) shows the realization of the

ability of economic resources to

produce goods which are valued at

base year value for one year.

7. GRDP adhk is used to indicate the rate

of economic growth, either in whole or

in every sector, for one year.

8. GRDP adhk per capita at constant

market prices is useful to know the

average growth rate of economic

activity of a population.

9. GRDP adhk show real income (the

amount of goods declared value with a

base year price) that can be enjoyed

by local residents for a year.

.

10. GRDP adhk per capita shows the

average real income that can be

enjoyed by a resident for a year.

--Pendahuluan--


1.5 Maksud dan Tujuan

Tujuan utama penyusunan buku ini adalah

untuk menyajikan data PDRB menurut

lapangan usaha Kabupaten Gayo Lues tahun

2010. PDRB ini disajikan atas dasar harga

berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB

atas dasar harga berlaku menggambarkan

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada setiap

tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan menunjukkan nilai tambah barang

dan jasa tersebut yang dihitung dengan

menggunakan harga yang berlaku pada satu

tahun tertentusebagai dasar.

Dalam publikasi ini tahun dasar yang

digunakan adalah tahun 2000. Selain itu,

buku ini juga menyajikan informasi tentang

distribusi persentase, laju pertumbuhan

ekonomi, indeks perkembangan, indeks

berantai, indeks implisit, dan PDRB per kapita.

Adapun nilai PDRB Kabupaten Gayo

Lues untuk tahun 2009 dan 2010 adalah

masih sementara. Hal ini disebabkan karena

ada beberapa data belum bisa dikumpulkan

dan diganti dengan nilai estimasi. Untuknilai

PDRB tahun 2008 sudah menjadi angkatetap.

Introduction


1.5 Purpose and Objectives

The main purpose of this book is to

present data GRDP by industrial origin of Gayo

Lues Regency in 2010. GRDP is expressed at

current prices and constant prices. GRDP at

current prices illustrates the value added

goods and services that are calculated using

the prevailing price in every year, while GRDP

at constant prices show the value added

goods and services are calculated using the

prices prevailing in a given year as the base.

In this publication, the base year used

is 2000. In addition, this book also presents

information about the distribution of

percentages, the rate of economic growth,

development index, chain index, implicit

index, and GRDP per capita.

The GRDP Value of Gayo Lues Regency

for 2009 and 2010 are still temporary. There

are Because of few data can not be collected

and replaced with estimated values. For the

value of GRDP in 2008 has become a fixed

rate.

--Pendahuluan--




II Ruang Lingkup dan

Metodologi

Coverages and Methods

--Ruang Lingkup dan Metodologi--


2.1 Ruang Lingkup

Uraian sektoral yang disajikan dalam

bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi

dari masing-masing sektor dan subsektor,

cara-cara penghitungan Nilai Tambah Bruto

(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun

atas dasar harga konstan 2000, serta sumber

datanya.

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan

1.1 Tanaman Bahan Makanan

Sub-sektor ini mencakup komoditi

bahan makanan seperti padi, jagung, ketela

pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang

tanah, kacang kedele, kacang-kacangan

lainnya; sayur-sayuran, buah-buahan, padi-

padian serta bahan makanan lainnya.

1.2 Tanaman Perkebunan

Subsektor ini mencakup semua jenis

kegiatan tanaman perkebunan yang

diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh

perusahaan perkebunan. Komoditi yang

dicakup meliputi antara lain cengkeh, jahe,

jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas,

kapok, kayu manis, kelapa, kelapa sawit,

kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat

karung, tebu, tembakau, teh serta tanaman

perkebunan lainya.

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya

Subsektor ini mencakup semua

kegiatan pembibitan dan budidaya segala

jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk

dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong dan

diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat

maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis

ternak yang dicakup adalah: sapi, kerbau,

kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam,

telur itik, susu sapi serta hewan peliharaan

lainnya.

1.4 Kehutanan

Subsektor ini mencakup kegiatan

penebangan segala jenis kayu serta

pengambilan daun-daunan, getah-getahan

dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan

perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi:

kayu gelondongan (baik yang berasal dari

hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu

bakar, rotan, arang, bambu, terpentin,

gondorukem, kopal, menjangan, babi hutan,

serta hasil hutan lainnya.

1.5 Perikanan

Subsektor ini mencakup semua

kegiatan penangkapan, pembenihan dan

budidaya segala jenis ikan dan biota air

lainnya, baik yang berada di air tawar maupun

di air asin.

--Coverages and Methods--

13 Gayo Lues Regency GRDP by Industrial Origin 2009-2012

2.1 Coverages

Sectoral description presented in this

chapter includes coverage and definition for

sector and sub-sector, estimation of value

added both at current and constant 2000

market prices, and its data sources.

1. Agriculture, Livestock, Forestry, and

Fisher

1.1 Food Crops

This sub-sector includes commodities

such as paddy, maize, cassava, sweet

potatoes, root crops, peanuts, soy bean, other

bean and nuts, vegetables and other farm

food crops.

1.2 Estate Crops

This subsector covers all kinds of estate crops

activities, for example clove, ginger, cashew

fruit, castor, cocoa, rubber, cotton, kapok,

cinnamon, coconut, oil palm, candle nut,

quinine, coffee, pepper, vanilla, sack fibre,

sugar cane, tobacco, tea, and other

estatecrops.

1.3 Livestock and Its Products

This subsector covers activities all kinds

of animal husbandry and poultry for to

breeding, growing up, slaughtering and obtain

its product undertaking by people and

livestock company. Kinds of animal husbandry

covers cattle, buffalo, goat, pig, horse,

chicken, duck, eggs, fresh milk, and other

caring animals.

1.4 Forestry

This subsector involves cutting of

woods, gathering products such as leaves,

saps and roots, including hunting.

Commodities covered are log (from extensive

jungle and cultivated forest), fire wood,

rattan, charcoal, bamboo, turpentin,

gandarukem, peel, deer, wild pig, and other

forest products.

1.5 Fishery

Fishery subsector includes all kinds of

cultivating fish, both in freshwater and salty

water.



Komoditi hasil perikanan antara lain seperti

ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya; ikan

mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan

bandeng dan jenis ikan air payau lainnya;

udang dan binatang berkulit keras lainnya;

cumi-cumi dan binatang lunak lainnya;

rumput laut serta tumbuhan laut lainnya.

1.6 Jasa Pertanian

Jasa Pertanian merupakan jasa-jasa

khusus yang diberikan untuk menunjang

kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan

suatu pungutan atau kontrak

tertentu.Termasuk dalam jasa pertanian

adalah penyewaan alat pertanian dengan

operatornya dengan syarat pengelolaan dan

resiko usaha tersebut dilakukan secara

terpisah.Dalam penghitungan nilai tambah

sektor pertanian, secara konsep nilai tambah

jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-

masing subsektor (misalnya jasa dokter

hewan pada sub-sektor peternakan, jasa

memetik kopi pada subsektor

perkebunan).Akan tetapi karena sampai saat

ini belum didapat informasi yang lengkap

tentang jasa pertanian, maka untuk alasan

praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili

dalam besarnya persentase mark-up untuk

tiap-tiap subsektor pertanian.

1.7 Metode Penghitungan Output

dan Nilai Tambah

Pendekatan yang digunakan dalam

memperkirakan nilai tambah sektor pertanian

adalah melalui pendekatan dari sudut

produksi. Pendekatan ini didasarkan pada

pertimbangan tersedianya data produksi dan

harga untuk masing-masing komoditi

pertanian.

Secara umum, nilai output setiap

komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara

produksi yang dihasilkan dengan harga

produsen komoditi bersangkutan.Menurut

sifatnya, output dibedakan atas dua jenis

output ikutan.Disamping itu diperkirakan

melalui besaran persentase pelengkap (mark-

up) yang diperoleh dari berbagai survey

khusus. Total output suatu sub-sektor

merupakan penjumlahan dari nilai output

utama dan ikutan dari seluruh komoditi

ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai

Tambah Bruto (NTB) suatu subsektor

diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap

komoditi. NTB ini didapat dari pengurangan

nilai output atas harga produsen terhadap

seluruh biaya antara, yang dalam prakteknya

biasa dihitung melalui perkalian antara rasio

NTB terhadap output komoditi tertentu.



Fishery products are tuna fish and other

marine fishes, goldfish and other fresh water

fishes, kinds of ground fishes, shrimp and

other hard-skinned animals, cuttlefish and

other soft-skinned animals, squid and other

sea plants.

1.6 Agriculture Services

Agriculture services are identified as

supporting activity for agriculture economic

such as contractual work and percentages to

results. Included in this subsector is

agriculture equipment rental with operator

under condition that the organizing and

activity risk are separately. Value added of

agriculture sector, conceptually, included in

agriculture services and distributed into each

sub-sector (such as animal doctor services in

the livestock subsector, coffee picking services

in estate crops). Because of the incomplete

information the agriculture services,

calculated by a certain percentage as mark-up

value to the each agriculture subsector.

1.7 Computation Methods of Output

and Value Added

Approach that is used in estimating the

agriculture sector value added is through

production approach. This approach based on

the availability of production and price data

for each agriculture commodity.

In general, output of each commodity is

obtained by multiplying both production and

commodity producer’s price. According to its

characteristic, output is divided into two kinds,

namely main output and by product.

Commodities of other agriculture sub-sectors

which have not data available are estimated

through mark-up percentage, obtained from

several specific survey. Total output of the

sub-sector is resulted from summing the main

products, by products and some mark-up.

Value added is derived through a total of all

value added of each commodity. The value

added it self is a residual of output at

producer’s prices minus intermediate inputs,

which in practice is accounted through

multiplying a ratio of value added to output of

commodity



Untuk keperluan penyajian data NTB

atas dasar harga konstan 2000 (2000=100),

digunakan metode revaluasi, yaitu metode

dimana seluruh produksi dan biaya-biaya

antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar

2000. Khusus untuk sub-sektor peternakan,

penghitungan produksinya tidak dapat

dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh

melalui suatu rumus persamaan yang

menggunakan tiga peubah, yakni: banyaknya

ternak yang dipotong ditambah selisih

populasi ternak dan selisih antara ekspor dan

impor ternak.

2. Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komoditi yang dicakup

dalam sektor pertambangan dan penggalian

dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu:

pertambangan minyak dan gas bumi (migas),

pertambangan tanpa migas dan penggalian.

Di Kabupaten Gayo Lues tidak ada kegiatan

pertambangan bukan migas.

2.1 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

Pertambangan migas meliputi

kegiatan pencarian kandungan minyak dan

gas bumi, penyiapan pengeboran,

penambangan, penguapan, pemisahan serta

penampungan untuk dapat dijual atau

dipasarkan.

Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi,

kondensat dan gas bumi

Metode penghitungan yang digunakan

pendekatan produksi. Output atas dasar harga

berlaku diperoleh melalui perkalian antara

kuantum barang yang dihasilkan dengan

harga per unit produksi pada masing-masing

tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh

dengan mengalikan output tersebut dengan

rasio NTB terhadap output pada masing-

masing tahun.

Sedangkan output atas dasar harga

konstan 2000 diperoleh dengan cara

revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang

yang dihasilkan pada masing-masing tahun

dengan harga per unit produksi pada tahun

2000. Melalui perkalian antara output dengan

rasio NTB terhadap output tahun 2000

diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.

2.2 Penggalian dan Penggaraman

Subsektor ini mencakup penggalian dan

pengambilan segala jenis barang galian

seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang

pada umumnya berada pada permukaan

bumi.



For a publication, value added data at

constant 2000 (2000=100) prices is estimated

by revaluation method, that is all production

and costs are valued at 2000 prices. For the

Livestock, its product can not be estimated

directly, but it used a certain formula using

three variables: number of slaughtering plus

changes stock and export minus import of

animals.

2. Mining and Quarrying

All commodities covered in this sector

are grouped into three subsectors; oil and gas

mining, non-oil and gas mining and quarrying.

In Gayo Lues Regency there is not non-oil gas

mining.

2.1 Oil and Gas Mining

The oil gas mining covers activities of

getting and finding oil and gas, exploring,

mining, evaporating, separating and obtaining

these commodities in order to sell and

marketed them.

Commodities obtained are crude oil,

condensate and natural gas.

The estimation method used is

production approach. Output current prices is

obtained through multiplying the quantum and

per unit price for respective year. Value added

at current prices is estimated by multiplying

the output with ratio of value added.

While output at constant prices is

derived through revaluation method, that by

multiplying those quantum and per unit prices

at 2000 year. By multiplying the output with

ratio of value added we get value added at

2000 constant prices.

2.2 Quarrying and Salt Extraction

This subsector covers quarrying and gathering

all kinds of stone, sand and soil which are

generally available on earth.



Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung,

batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu

karang, batu marmer, pasir untuk bahan

konstruksi, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin,

tanah liat, dan komoditi penggalian selain

tersebut diatas.Termasuk dalam subsektor

penggalian adalah komoditi garam kasar.

3. Industri Pengolahan

Industri pengolahan dibedakan atas dua

kelompok besar yaitu pertama industri

pengolahan minyak dan gas bumi (migas),

kedua yaitu industri pengolahan tanpa migas.

3.1 Industri Pengolahan Minyak dan

Gas Bumi

Pengilangan minyak bumi meliputi

produk LPG yang dihasilkan oleh pengilangan

gas alam. Pendekatan penghitungan output

untuk subsektor ini menggunakan pendekatan

produksi. Output atas dasar harga berlaku

adalah merupakan perkalian antara produksi

dengan harga untuk masing-masing tahun,

sedang atas dasar harga konstan digunakan

cara revaluasi, yaitu produksi pada masing-

masing tahun dikalikan dengan harga pada

tahun dasar.

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari

output atas dasar harga berlaku dikalikan

dengan rasio NTB untuk masing-masing

tahun, sedangkan NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dari output atas dasar

harga konstan dikalikan dengan rasio NTB

pada tahun dasar.

Gas Alam Cair

Pengilangan gas alam cair di Indonesia

terdapat di Provinsi Aceh dan Kalimantan

Timur.

Pendekatan estimasi output

menggunakan pendekatan produksi. Output

atas dasar harga berlaku adalah perkalian

antara produksi dengan harganya untuk

masing-masing tahun, sedang atas dasar

harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu

produksi pada masing-masing tahun dikalikan

dengan harga pada tahun dasar 2000. NTB

atas dasar harga berlaku diperoleh dari output

atas dasar harga berlaku dikalikan dengan

rasio NTB untuk masing-masing tahun.



The products are mount stones, river stones,

lime stones, pebbles, corals, marbles, sand

used in material construction, silicate, kaolin,

quartz, clay and others. Included in this

subsector are natural salt (roughly salt).

3. Manufacturing

The manufacturing sub-sector is

devided into first, oil and gas processing

industry and second, non-oil and gas

manufacturing.

3.1 Oil and Gas Manufacturing

Oil refinery produces also Liquefied

Petroleum Gas (LPG) which is derived from

processing natural gas. Estimation of output

of this subsector uses production

approach.Output at current prices is obtained

by multiplying production and prices of

respective year, meanwhile the method, that

is to multiply production and prices at base

year.

Value added at current prices is derived by

multiplying output at current prices and value

added ratio, and value added constant prices

is obtained by the same procedure as the

current one.

Liquefied Natural Gas (LNG)

Refinery of natural gas in Indonesia

take place in provinces of Aceh and East

Borneo

Estimation of output uses the

production approach. Output at current prices

is obtained by multiplying production and

prices for respective year, while output at

constant prices by revaluation method, by

multiplying productions and prices at base

year. Value added at current and constant

prices are derived by using value added ratio

of current and constant prices to respestive

output of current and constant prices.



3.2 Industri Pengolahan Bukan Migas

Sejak tahun 1993 Industri Pengolahan

Tanpa Migas disajikan menurut dua digit kode

Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI)

yaitu industri makanan, minuman dan

tembakau (31); Industri tekstil, pakaian jadi

dan kulit (32); Industri kayu, bambu dan

rotan (33); Industri kertas dan barang dari

kertas (34); Industri kimia dan barang-barang

dari kimia dan karet (35); Industri barang

galian bukan logam (36); Industri logam

dasar (37); Industri barang dari logam, mesin

dan peralatannya (38); dan Industri

pengolahan lainnya (39).

Industri Besar dan Sedang

Metode penghitungannya

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

output dihitung lebih dahulu, kemudian

setelah dikurangi dengan biaya antara

diperoleh NTB. Pada prinsipnya metode

estimasi yang digunakan, baik pada seri lama

maupun pada seri baru tidak berbeda yaitu

menggunakan cara inflasi untuk menghitung

atas dasar harga berlaku dan cara

ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar

harga konstannya. Baik output maupun nilai

tambah bruto atas dasar harga berlaku

diperoleh dari survei tahunan industri Besar

dan Sedang.

Industri Kecil dan Kerajinan Rumah

Tangga

Pada prinsipnya cakupan dan definisi

kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah

Tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan

definisi kegiatan Industri Besar/Sedang

tanpaMigas. Perbedaannya terletak pada

jumlahtenaga kerja yang terlibat dalam

kegiatan industri tersebut. Suatu perusahaan

dikatakan sebagai Industri Kecil jika tenaga

kerjanya berjumlah antara 5 sampai 19

orang. Sedangkan Industri Kerajinan

RumahTangga jika tenaga kerjanya kurang

dari 5 orang.

Dengan adanya pergeseran tahun dasar

1993 ke 2000, serta penyempurnaan yang

berkaitan dengan kelengkapan data

pendukung, maka metode penghitungan

output dan NTB sub-sektor ini diperbaiki

dengan menggunakan pendekatan hasil SUSI

(Survey Usaha Terintegrasi).

4. Listrik dan Air Bersih

4.1 Listrik

Kegiatan ini mencakup pembangkitan

dan penyaluran tenaga listrik, baik yang

diselenggarakan oleh Perusahaan Umum

Listrik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan

Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh

Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik

yang diusahakan oleh swasta (perorangan

maupun perusahaan), dengan tujuan untuk

dijual.



3.2 Non-Oil and Gas Manufacturing

Start in 1993, the manufacturing

industry of non-oil gas presented in two Digits

of Industrial Classification (ISIC) that is:

Foods, beverages and tobacco industries (31);

Textile, garment and leather industries (32);

Wood, bamboos and rattan industries (33);

Paper and paper product industries (34);

Chemical and rubber product industries (35);

Cement and non metallic mineral industry

(36); Iron and basic steel industries (37);

Transport equipment, machinery industries

(38); and other manufacturing industries

(39).

Large and Medium Scale Industry

Method of estimation used is production

approach, that is to estimate output first and

then deducted it with intermediate input to

get gross value added. In principle the

method for the new series is the same as for

the old series. The method is to use inflation

method for estimating current values and

extrapolation for the constants prices. Both

output and Gross Value Added for current

prices are obtained from Annual survey of

Large and Medium Industry.

Small Scala and Household Industries

In principle, scope and definition of the

small and household industry (IKKR) is the

same as the Large and Medium Industry of

non oil gas activities. The different only is in

the use of labors. An establishment is defined

as small industry if it use 5 to 19 labors.

Meanwhile a household industry if it uses less

than 5 labors.

As the base year changes from 1993 to

2000 , and the improvement of estimation

due to the more complete data, then the

method of estimation for the value added is

from Integrated Business Survey (SUSI).

4. Electricity and Water Supply

4.1 Electricity

This activity covers providing and

distribution of electric power, either by central

state company of electricity (PLN) or by

establishment of regional states and personal

or private own for the purpose of selling the

power.



Listrik yang dibangkitkan atau yang

diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai

sendiri, hilangdalam transmisi, dan listrik

yang dicuri.Metode penghitungan pada sektor

ini yaitu dengan menggunakan pendekatan

produksi.

4.2 Air Bersih

Kegiatan subsektor air minum/air bersih

mencakup proses pembersihan, pemurnian

dan proses kimiawi lainnya untuk

menghasilkan air minum, serta

pendistribusian dan penyalurannya secara

langsung melalui pipa dan alat lain ke

rumahtangga, instansi pemerintah maupun

swasta. Metode penghitungan yang digunakan

yaitu dengan pendekatan produksi.

5. Konstruksi

Konstruksi adalah suatu kegiatan yang

hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi

yang menyatu dengan lahan tempat

kedudukannya, baik digunakan sebagai

tempat tinggal atau sarana kegiatan

lainnya.Kegiatan konstruksi meliputi

perencanaan, persiapan, pembuatan,

pemasangan/ instalasi, pembongkaran dan

perbaikan bangunan.

Kegiatan konstruksi dilakukan baik oleh

kontraktor umum, yaitu perusahaan yang

melakukan pekerjaan kontruksi untuk pihak

lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu

unit usaha atau individu yang melakukan

kegaitan konstruksi untuk dipakai sendiri.

Metode yang digunakan untuk

mendapatkan NTB sektor konstruksi adalah

melalui pendekatan arus barang. Penggunaan

metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa

besarnya output pada sektor konstruksi

sejalan dengan besarnya input komoditi yang

dipergunakan untuk konstruksi. Metode

estimasi untuk memperoleh output dan NTB

sektor konstruksi menggunakan cara

ekstrapolasi yang mana output dan nilai

tambah bruto dengan harga konstan harus

diperoleh dahulu sebelum memperoleh output

dan NTB harga berlaku.

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran

6.1 Perdagangan

Kegiatan yang dicakup dalam sub-

sektor perdagangan meliputi kegiatan

membeli dan menjual barang, baik barang

baru maupun bekas, untuk tujuan

penyaluran/pendistribusian tanpa mengubah

sifat barang tersebut.



Production of electricity consist of

electric sold, own used, loss in transmission,

and stolen electricity. Method of estimation of

this sub-sector is used the production

approach.

4.2 Water Supply

This subsector covers the refinery and

processing of water and other chemical

processing of water to produce clean water,

including distribution and supplying directly

through pipe and other tools to satisfy

household, government institutions and

privates. Method of estimation used for this

sector is the production approach.

5. Construction

Construction is an activity to build

building or construction that are unseparately

with location. the construction can be used for

residence or other purposes. Construction

activities include planning, preparation,

execution, installation, demolition, repairment

of buliding and other constructions.

Construction activities are done both by

general or special contractors or own account

construction.

The method to calculate value added of

the construction sector is commodity flows.

This method lays on the principle that output

of the construction sector is online with the

input commodity used for construction.

Method for estimating value added and output

are the extrapolation where output and value

added at constant prices are estimated first

and then the current values at second.

6. Trade, Hotel, and Restorant

6.1 Trade

Activities cover in sub-sector trade are

to buy and sell products, either the new or the

used goods, for distribution without changing

characteristics of the products.



Subsektor perdagangan dalam

perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua

jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan

perdagangan eceran. Perdagangan besar

meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan

kembali barang baru atau bekas oleh

pedagang dari produsen atau importir ke

pedagang besar lainnya, pedagang eceran,

perusahaan dan lembaga yang tidak mencari

untung.Sedangkan perdagangan eceran

mencakup kegiatan pedagang yang umumnya

melayani konsumen perorangan atau

rumahtangga tanpa merubah sifat, baik

barang baru atau barang bekas.

Metode yang digunakan yaitu metode

arus barang. Output atau margin

perdagangan merupakan selisih antara nilai

jual dan nilai beli barang yang

diperdagangkan setelah dikurangi dengan

biaya angkut barang dagangan yang

dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara

metode arus barang, output dihitung

berdasarkan margin perdagangan yang timbul

akibat memperdagangkan barang-barang dari

sektor pertanian, pertambangan dan

penggalian, industri serta barang-barang yang

berasal dari impor. NTB diperoleh berdasarkan

perkalian antara total output dengan rasio

NTB.

Kemudian untuk memperoleh total NTB

subsektor perdagangan adalah dengan

menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak

penjualan dan bea masuk barang impor.

6.2 Hotel

Subsektor ini mencakup kegiatan

penyediaan akomodasi yang menggunakan

sebagian atau seluruh konstruksi sebagai

tempat penginapan.Yang dimaksud akomodasi

disini adalah hotel berbintang maupun tidak

berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang

digunakan untuk menginap seperti losmen,

motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan

penyediaan makanan dan minuman serta

penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu

yang menginap dimana kegiatan-kegiatan

tersebut berada dalam satu-kesatuan

manajemen dengan penginapan. Alasan

penggabungan ini karena datanya sulit

dipisahkan.

NTB sub-sektor hotel diperoleh dengan

menggunakan pendekatan produksi.Indikator

produksi yang digunakan adalah jumlah

malam kamar dan indikator harganya rata-

rata tarif per malam kamar.



Trade sub-sector consists of wholesale

and retail sale. The wholesale includes

activities that gathers and resold of the new

and used goods by the traders, purchased

from producers and importers and selling to

whole sellers, retail sellers, establishments

and non profit intitutions. While retailers

include the activities of trading which

providing services to personal consumers or

household without changing characteristics of

new and used products.

Method used in this sub-sector is the

commodity flows. Output on trade margin is

defined as a different of selling values and

purchasing values of the traded goods and

often free from transport cost paid by the

traded, with the commodity flows, the output

is accounted based on trade margin earned

from trading the agriculture sector, mining

and quarrying, manufacturing products

including products from import. Value added

is obtained through multiplication of output

total and ratio of value added.

Further for obtaining value added, the

subsector of trade is to sum up the value

added and the sales tax and custom duty of

import..

6.2 Hotel

This subsector includes providing

accomodation by part or whole of the building

for temporarily staying. The accomodation

defined here is the star hotel, non star hotel,

and others for temporarily living such as inn,

motel and the like. Including activities are

providing and supplying foods and drinks and

other facilities for the guests which are in the

same management with the accommdation.

Reasons to include this is due to the

difficulties of data separation.

Value added of hotel sub-sector is obtained

through production approach. Indicators of

production used are numbers of room-nights

and the indicators for prices are average

prices of the rate of room-nights.



Output atas dasar harga berlaku diperoleh

berdasarkan perkalian indikator produksi

dengan indikator harganya. Sedangkan NTB

diperoleh berdasarkan perkalian output

dengan rasio NTB nya. Output dan NTB atas

dasar harga konstan dihitung dengan

menggunakan metode ekstrapolasi.

6.3 Restoran

Kegiatan subsektor ini mencakup usaha

penyediaan makanan dan minuman jadi yang

pada umumnya di konsumsi di tempat

penjualan.Kegiatan yang termasuk dalam

sub-sektor ini seperti rumah makan, warung

nasi, warung kopi, katering dan kantin.

Pendekatan yang digunakan untuk

menghitung NTB subsektor restoran yaitu

pendekatan pengeluaran konsumsi makanan

dan minuman jadi diluar rumah.

7. Pengangkutan dan Komunikasi

Kegiatan yang dicakup dalam subsektor

ini terdiri atas Angkutan Jalan Raya;

Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan;

Angkutan Laut; Angkutan Udara dan Jasa

Penunjang Angkutan.

Kegiatan pengangkutan meliputi

kegiatan pemindahan penumpang dan barang

dari satu tempat ke tempat lainya dengan

menggunakan alat angkut atau kendaraan,

baik bermotor maupun tidak bermotor.

Sedangkan jasa penunjang angkutan

mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang

kegiatan pengangkutan seperti terminal,

pelabuhan dan pergudangan.

Angkutan Jalan Raya

Kegiatan subsektor ini meliputi

pengangkutan barang dan penumpang

menggunakan alat angkut kendaraan jalan

raya, baik bermotor maupun tidak bermotor.

Termasuk pula kegiatan charter/sewa

kendaraan baik dengan atau tanpa

pengemudi.

Metode estimasi yang digunakan adalah

pendekatan produksi.Output atas dasar harga

berlaku merupakan perkalian antara indikator

produksi dengan indikator harga untuk

masing-masing jenis angkutan.Sedangkan

output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan menggunakan metode ekstrapolasi.

NTB dihitung berdasarkan perkalian antara

rasio NTB dengan outputnya.



Those activities are intended to move

people and goods from one to another places

using a public transport either has a motor or

without motor. Services activities are the one

to support the transport activities for example

terminals, ports and storage.

Road Transport

This subsector covers the transport of

goods and passengers using a road vehicle

either has a motor or without motor. Including

also a rental vehicles with or without drivers.

Method of estimation is production

approach. The current output is to multiply

production indicators and price indicators for

each kind of vehicles. Output at constant

price is to apply an extrapolation method.

Value added is accounted by using value

added ratio to output.

Output at current prices is obtained based on

multiplication of production indicator and price

indicator. On the hand, the value added is

derived by applying value added to output.

Output and value added at constant prices are

accounted by using extrapolation method.

6.3 Restaurant

Activity of this subsector is to supply a

ready foods and drinks for consume which

usually consume at the place of selling. These

activities are for example restaurant all kinds,

coffe shop, drinking place, catering and

canteen.

Approach to estimate value added of

subsector restaurant is a consumption

expenditure for foods and drinks outside of

home.

7. Transport and Cummunication

Transportation subsector includes road

transport, sea and ferry transport, air

transport and services allied to transport.



Angkutan Laut

Meliputi kegiatan pengangkutan barang

dan penumpang dengan menggunakan kapal

laut yang beroperasi di dalam dan ke luar

daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan

pelayaran laut yang diusahakan oleh

perusahaan lain yang berada dalam satu

satuan usaha, dimana kegiatan pelayaran ini

sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya

dan data yang tersedia sulit untuk dipisahkan.

Pada dasarnya metode estimasi NTB

angkutan laut seri tahun dasar 2000 sama

dengan seri tahun dasar 1993. Perbedaan

kedua seri tersebut terletak dalam

penggunaan rasio NTB.

Output atas dasar harga berlaku

diperoleh berdasarkan perkalian indikator

produksi dengan indikator harganya. Output

atas dasar harga konstan dihitung dengan

metode ekstrapolasi. Sedangkan NTB

diperoleh dengan perkalian antara rasio NTB

dengan outputnya.

Angkutan Sungai, Danau, dan

Penyeberangan

Kegiatan yang dicakup meliputi

kegiatan pengangkutan barang dan

penumpang dengan menggunakan

kapal/angkutan.


pendekatan produksi.Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah penumpang, barang

dan mobil yang diangkut.Output atas dasar

harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian

indikator produksi dengan indikator harga dari

penyeberangan.Untuk output atas dasar harga

konstan diperoleh dengan metode extrapolasi.

Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan

perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.

Angkutan Udara

Kegiatan ini meliputi kegiatan

pengangkutan penumpang dan barang

dengan menggunakan pesawat udara yang

diusahakan oleh perusahaan penerbangan

yang beroperasi di Indonesia.


pendekatan produksi. Indikator produksi yang

yang digunakan adalah kilometer (km)

penumpang dan kilometer (km) barang yang

diangkut. Output atas dasar harga berlaku

angkutan udara diperoleh dari perusahaan

penerbangan.Sedangkan nilai tambah bruto

diperoleh dengan mengalikan rasio NTB

dengan outputnya. Output dan NTB atas dasar

harga konstan diperoleh dengan metode

ekstrapolasi.



Sea Transport

It covers activities of transporting goods

and passengers using sea boat operated in

domestic or international area. It excludes the

sea transport operated by other company

which namely to support that activity. This is

because of the difficulty in separating data of

the transport and non transport.

Basically, method of estimation of value

added for 2000 series data is the same as one

in 1993 series. The difference is only in the

use of ratios of value added.

Output at current prices is obtained

from multiplication of production indicator and

price indicator. Output at constant prices ia

accounted using extrapolation method and the

value added is derived from applying the

value added ratio.

River, Lake, and Ferry Transport

Activities covered in are transporting

goods and passengers using boats/vessels.

Method of estimation is the production

approach. Production indicator used is number

of passengers, goods and mobiles

transported. Output at current prices is

obtained from multiplication of the production

indicators and price indicators for respective

ferry transports. Output at constant prices is

gathered through the extrapolation method.

The value added is obtained by applying value

added ratio.

Air Transport

This activity consists of

transportingpassengers and goods using

aircraft and operated by airline company in

domestic area of Indonesia.

The method of estimation used is the

production approach. Production indicators are

passengers kilometers and goods kilometers

which are transported. Output at current

prices is gathered from the airline companies.

The gross value added is derived from

multiplying ratio value added to output.

Output and value added at constant price are

obtained through using extrapolation method.



Jasa Penunjang Angkutan

Mencakup kegiatan yang bersifat

menunjang dan memperlancar kegiatan

pengangkutan, yaitu meliputi jasa-jasa

pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal

& parkir), bongkar muat laut dan darat,

keagenan penumpang, ekspedisi laut, jalan tol

dan jasa penunjang lainnya (pengerukan dan

pengujian kelayakan angkutan laut).


pendekatan produksi. Output dan NTB atas

dasar harga berlaku dari kegiatan-kegiatan

yang sifatnya monopoli diperoleh dari

pengolahan laporan keuangan BUMN yang

terkait. Kegiatan lainnya diperhitungkan

dengan mengalikan indikator produksi dan

harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah

rasio NTB, rasio mark-up dan rasio lainnya

yang sesuai.

Output dan NTB jasa penunjang

angkutan di estimasi dengan pendekatan

produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah

perusahaan sebagai indikator produksi, dan

rata-rata pendapatan per perusahaan sebagai

indikator harganya. Sedangkan output dan

NTB atas dasar harga konstan dihitung

dengan metode ekstrapolasi.

7.2 Komunikasi

Subsektor ini terdiri dari kegiatan Pos

dan Giro, Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang

Komunikasi.

Pos dan Giro mencakup kegiatan

pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal

pengiriman surat, wesel dan paket pos yang

diusahakan oleh Perum Pos dan Giro.

Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian

jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman

berita melalui telegram, telepon dan telex

yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT

Telkom dan PT Indosat. Jasa Penunjang

Komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang

menunjang komunikasi seperti warung

telekomunikasi (wartel), radio panggil (pager)

dan telepon seluler (ponsel).


pendekatan produksi.Output atas dasar harga

berlaku berupa pendapatan Pos dan Giro serta

Telekomunikasi diperoleh dari laporan

keuangan.

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh

dari laporan keuangan berupa penjumlahan

upah dan gaji, peyusutan, laba atau rugi, dan

komponen-komponen lainnya dari NTB.

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan metode

ekstrapolasi.



Services Allied to Transport

It covers all activities to support and

smoothing transportation for the sea, air,

river, land (terminals & parking), load and

loaded, agencies, expedition, toll road and

other services allied to transport (cleaning and

observing vessels for proper sailing).


approach. Output and value added at current

prices for the monopolized activity are

gathered from financial report of BUMN. Other

activities are estimated by multiplying

production and price indicators. Ratios that is

used are value added and mark-up.

Output and value added of services

allied to transport are also estimated by

extrapolation method, that is by using number

of establishments as production indicator and

average income per establishment as prices

indicator. Output and value added at constant

prices are also estimated through the

extrapolation method

7.2 Communication

This subsector consists of Pos & Giro,

Telecommunication and services allied to

communication.

Pos and Giro activities include

providing services to others in the form of

sending letter, money order and packet which

are operated by Perum Pos & Giro.

Telecommunication includes providing

services to others in the form of sending

information through telex, telephone operated

companies such as by PT Telkom and PT

Indosat. Services allied to communication

such as telecommunication shop (wartel),

radio call (pagers) and cellular phone

(ponsel).


approach. Output at current prices is gathered

from financial reports of these companies.

Value added is also from the financial

report in the form of summing wages and

salaries, profit or loss, depreciation and other

components of the value added. Value added

and output at constant price are estimated by

extrapolation method.



8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan

8.1. Bank

Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan

yang memberikan jasa keuangan pada pihak

lain seperti: menerima simpanan terutama

dalam bentuk giro dan deposito, memberikan

kredit/pinjaman baik kredit jangka

pendek/menengah dan panjang, mengirim

uang, membeli dan menjual surat-surat

berharga, mendiskonto surat wesel/kertas

dagang/surat hutang dan sejenisnya,

menyewakan tempat menyimpan barang

berharga, dan sebagainya.

Output dari usaha perbankan adalah

jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank

yang diberikan kepada pemakainya, seperti

biaya administrasi atas transaksi dengan

bank, biaya pengiriman wesel, dan

sebagainya. Dalam output bank dimasukkan

pula imputasi jasa bank yang besarnya sama

dengan selisih antara bunga yang diterima

dengan bunga yang dibayarkan.

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank

Usaha Jasa Asuransi

Asuransi adalah salah satu jenis

lembaga keuangan bukan bank yang usaha

pokoknya menanggung resiko-resiko atas

terjadinya musibah/kecelakaan atas barang

atau orang tersebut (termasuk tunjangan hari

tua).Pada pihak ditanggung dapat menerima

biaya atas hancur/rusaknya barang atau

mengakibatkan terjadinya kematian

tertanggung.Jasa asuransi ini dapat dibedakan

menjadi asuransi jiwa.

Asuransi Jiwa adalah usaha

perasuransian yang khusus menanggung

resiko kematian, kecelakaan atau sakit,

termasuk juga jaminan hari tua/masa depan

pihak tertanggung. Nilai pertanggungan

ditentukan dan disetujui oleh kedua belah

pihak yang di cantumkan dalam surat

perjanjian.

Asuransi Kerugian adalah usaha

perasuransian yang khusus menanggung

resiko atas kerugian, kehilangan atau

kerusakan harta milik/benda termasuk juga

tanggung jawab hukum pada pihak ketiga

yang mungkin terjadi terhadap benda/harta

milik tertanggung karena sebab-sebab

tertentu dengan suatu nilai pertanggungan.



8. Finance, Real Estate, andBusiness

Services

8.1 Bank

It covers activities which provides

financial services to other parties for example:

receiving deposits, mainly in the forms of giro

and deposits, providing credit/loan either the

short term or long term, sending money,

buying and selling securities, discounting

money orders/trade securities /loan securities

and the like, renting place/locker of security

and so on.

Output of banking business is defined as

total receivable on bank services to

costumers, for example: administration

charges, transfer money charges, and so on.

In this output also includes imputation of bank

services charge which is a residual of interest

received minus interest paid.

8.2 Non Bank Financial Institutions

Insurance Services

Insurance is a kind of non bank financial

agents which engages in receiving risks on

any casualty, damages and loss of goods and

people (including pension fund support). For

the costumers, they can ask claims on their

goods casualty and the dead of persons

insured. The insurance services consists of life

insurance, social and casualty and loss

insurance.

The life insurance is an insurance which

provides a dead risk, casual or sickness,

including a pledge for old life/future life of the

insured person. Value of the insurance is set

by two agents of insurance company and the

insured agents and recorded in a letter of

agreement.

The loss insurance is a business which

provides a risk on lose and loss or damage of

assets or objects, including a responsible on

law to the third parties due to the something

reasons according to the value of insurance.



Besarnya pertanggungan telah ditentukan dan

disetujui oleh kedua belah pihak yang

dicantumkan dalam surat perjanjian.

Asuransi Sosial adalah usaha

perasuransian yang mencakup usaha asuransi

jiwa (kerugian) yang dibentuk pemerintah

berdasarkan peraturan-peraturan yang

mengatur hubungan antara pihak asuransi

dengan seluruh/ segolongan masyarakat

untuk tujuan sosial. Pihak asuransi ini akan

menerima/menampung sejumlah iuran/

sumbangan wajib dari masyarakat yang

menggunakan jasa pelayanan umum, seperti:

jasa angkutan, jasa kesehatan,

jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan

bermotor dan pelayanan hari tua.

Output dari kegiatan asuransi

merupakan rekapitulasi dari output asuransi

jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial,

reasuransi kerugian serta broker asuransi).

Biaya antara yang dikeluarkan dalam

kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti

pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening

listrik dan sebagainya), biaya pemeliharaan,

sewa gedung dan biaya administrasi.


berdasarkan selisih antara output dan biaya

antara yang diperoleh dari laporan keuangan

perusahaan.

Sedangkan untuk NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan cara sebagai

berikut: untuk asuransi jiwa menggunakan

metode ekstrapolasi dan sebagai

ekstrapolatornya adalah jumlah pemegang

polis; untuk asuransi sosial menggunakan

metode ekstrapolasi dan sebagai

ekstrapolatornya adalah jumlah peserta;

untuk asuransi kerugian menggunakan

metodedeflasi dan sebagai deflatornya adalah

indeks harga perdagangan besar (IHPB)

umum.

Dana Pensiun

Dana pensiun adalah badan hukum yang

mengelola program yang menjanjikan

manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah

pembayaran berkala yang dibayarkan kepada

peserta pada saat peserta pensiun dan

dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan

dana pensiun. Manfaat pensiun terdiri dari

manfaat pensiun normal, manfaat pensiun

dipercepat, manfaat pensiun cacat dan

manfaat pensiun ditunda. Jenis dana pensiun

dibedakan menjadi dua yaitu Dana Pensiun

Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga

Keuangan.



The insurance value is determined by the two

parties of concern and it is recorded in the

letter of agreemen.

The social insurance is an insurance

business which covers life (loss) based on

government regulations, concerns to the

relation between insurance company and the

whole or a group of society for the social

purposes. The insurance company receipts

premium or obliged donor/contribution from

the society which uses the public services

such as transport services, health services

and services for the vehicle owners and the

services of elderly.

Output of the business insurance is a

recapitulation of output of life and non life

insurance (social loss, reinsurance and broker

insurance).

Intermediate cost of the insurance

consists of overhead/general expenses (for

example office expenses, fuels, electric

expenses, and others), maintenaces, office

rents and administrative expenses.

Value added at current prices is obtained

based on a different between output and

intermediate inputs recorded in the financial

reports of the insurance companies.

Value added at constant prices is derived as

follow: for the life insurance uses

extrapolation method where the

extrapolations are the number of polish; for

the social insurance use the number of

members; for the loss insurance uses the

deflation method where the wholesale price

index for general as the inflator.

Pension Fund

Pension fund is the business which

engages in providing a program of pension

benefit. The benefit is the payment

periodically for the members after they retired

according to the rule of pension fund. The

pension benefits consists of normal benefit

pension, fast, disable and postpone benefits.

Kind of pension fund is devided into pension

fund of provider job and pension and pension

fund of financial institution.



Output dan NTB atas dasar harga

berlaku dari kegiatan Dana Pensiun diperoleh

dari hasil pengolahan laporan keuangan

kegiatan tersebut. Sedangkan estimasi output

dan NTB atas harga konstan diperoleh dengan

menggunakan cara deflasi/ ekstrapolasi dan

sebagai deflatornya/ ekstrapolatornya adalah

IHK umum atau jumlah peserta.

Pegadaian

Mencakup usaha lembaga perkreditan

pemerintah yang bersifat monopoli dan

dibentuk berdasarkan ketentuan undang-

undang, yang tugasnya antara lain membina

perekonomian rakyat kecil dengan

menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai

dengan cara yang mudah, cepat, aman dan

hemat.

Kegiatan utamanya adalah memberikan

pinjaman uang kepada segolongan

masyarakat dengan menerima jaminan

barang bergerak.Besarnya pinjaman sesuai

dengan nilai barang jaminan yang diserahkan

pihak peminjam tanpa syarat apapun

mengenai penggunaan dananya.

Output dan NTB atas dasar harga

berlaku dari kegiatan Pegadaian diperoleh dari

hasil pengolahan laporan keuangan Perum

Pegadaian.

Outputnya terutama terdiri dari sewa

modal, bunga deposito dan lain-lain (sewa

rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan

output dengan biaya antara. Sedangkan

output dan NTB atas dasar harga konstan

diperoleh dengan menggunakan metode

ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolator-nya

adalah jumlah nasabah.

Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan

usaha yang bergerak di sektor keuangan

dengan melakukan kegiatan pembiayaan

dalam bentuk penyediaan dana atau barang

modal dengan tidak menarik dana secara

langsung dari masyarakat. Lembaga

pembiayaan ini mencakup kegiatan sewa guna

usaha, modal ventura, anjak utang, kartu

kredit dan pembiayaan konsumen.

Output dan struktur input atas dasar

harga berlaku lembaga pembiayaan ini

diperoleh dari Direktorat Perbankan dan

Usaha Jasa Pembiayaan Departemen

Keuangan. Sedangkan output dan NTB atas

dasar harga konstan diperoleh dengan

menggunakan metode ekstrapolasi, dan

sebagai ekstrapolator-nya adalah jumlah

perusahaan.



Output and value added at current prices of

the pension fund is gathered from data

processing on financial report of this activity.

Output and value added at constant prices

used is deflation/extrapolation using deflator

of general consumer price index and

extrapolator of number of members

respectively.

Pawnshop

It is an institution of credit formed by

government which monopolized and

constituted under the law, which intends to

help small economic of society through

providing credit based on pledge rule, easy,

fast, save and thrifty.

The main activity is to supply money

loan for a group of society under the use

pledge/warrant of movable goods. The value

of warrant is worthy as the value of credits

from the creditors without any restriction on

the use of the credits.

Output and value added at current

prices of the pawnshop is recorded from the

financial report of the pawnshop company

(Perum Pegadaian).

The output is mainly from interest on capital,

interest on deposits and other rents ( house

rents). Value added is derived from

subtracting intermediate input from output.

Output and value added at constant prices use

extrapolation method, and the extrapolator is

number of consumers.

Cost Financing Institution

This institution engages in financial

sector by providing funds or capital goods

without collecting funds directly from society.

This cost financing institution covers activities

of rental on business licenses, joint venture,

claim receivables, credit cards and consumer’s

loan.

Output and input structure at current

prices are obtained from Directorate of

Banking and Financing Service Business of

Deparment of Finance. Output and value

added at constant prices use extrapolation

method, and the extrapolator is number of

establishment.



Koperasi

Koperasi adalah organisasi ekonomi

rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan

orang-orang atau badan hukum koperasi yang

merupakan tata susunan ekonomi sebagi

usaha bersama berdasarkan azas

kekeluargaan.Koperasi yang dicakup meliputi

koperasi simpam pinjam dan atau unit usaha

simpan pinjam pada koperasi.Output nya

adalah selisih antara pendapatan bunga yang

diterima dengan bunga yang dibayarkan dan

pendapatan koperasi simpan pinjam lainnya.

8.3 Real Estat

Subsektor ini meliputi usaha persewaan

konstruksi dan tanah, baik yang menyangkut

konstruksi tempat tinggal maupun bukan

tempat tinggal seperti perkantoran,

pertokoan serta usaha persewaan tanah

persil.

Output untuk persewaan konstruksi tempat

tinggal diperoleh dari perkalian antara

pengeluaran konsumsi rumah tangga

perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah,

sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa

rumah, pajak dan pemeliharaan rumah

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Sedangkan output usaha persewaan

konstruksi bukan tempat tinggal diperoleh

dari perkalian antara luas konstruksi yang

disewakan dengan rata-rata tarif sewa per

m2. NTB diperoleh dari hasil perkalian antara

rasio NTB dengan outputnya.NTB atas dasar

harga konstan diperoleh dengan

menggunakan metode ekstrapolasi dan

sebagai ekstrapolator-nya indeks luas

konstruksi.

8.4 Jasa Perusahaan Jasa Hukum

(Advokat/Pengacara & Notaris)

Yang dimaksud dengan advokat adalah

ahli hukum yang berwenang bertindak

sebagai penasehat atau pembela perkara

dalam pengadilan, baik perkara pidana

maupun perdata. Sedangkan Notaris adalah

orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh

Departemen Kehakiman untuk mensahkan

dan menyaksikan berbagai surat perjanjian,

akte dan sebagainya.

Jasa Akutansi dan Pembukuan

Jasa akuntansi dan pembukuan adalah

usaha jasa pengurusan tata buku dan

pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa

pengolahan data dan tabulasi yang

merupakan bagian dari jasa akuntansi dan

pembukuan.



Cooperatives

Cooperatives are people economic

organization which having social

characteristics and joint business between its

members based on the kinship principles.

They cover credit-deposit Cooperatives and or

credit-deposit units on Cooperatives. Output

of Cooperatives is a residual of interests

received minum interest paid and includes

other earnings on coorporatives services to

members.

8.3 Real Estate

This subsector covers business of rental of

building and land, either for dwelling or non

dwelling, such as offices, shop and rental on

specific time of rent.

Output of building rent is estimated through

multiplying per capita consumption of dwelling

rent, housing contract, official condominium,

estimation ownership of dwelling, tax and

maintenance of house, with the number of

population at mid year.

While output of non dwelling rent is

obtained by multiplying the area of building

rented and average of rent tariff per square

meter. Value added is derived from applying

value added ratio to output. Value added at

constant prices use extrapolation method,

where the extrapolator is index of building

area.

8.4 Business Services Law

Services (Advocate and Notary)

Advocate is the lawyer providing a

consultation, advice or stand up for a law-suit

in administration of justice either for crime or

non crime matters. While the notary is a

person appointed and have a right from

Department of Justice to clarify and legitimate

letters of agreement, land purchasing and the

like.

Accountant and Bookkeeper Services

Accountant and bookkeeper services provide

making and checking financial report and also

services for data processing and tabulating as

part of the accountant and bookkeeper

business.



Jasa Pengolahan dan Penyajian Data

Jasa pengolahan dan penyajian data

adalah usaha jasa pengolahan dan penyajian

data yang bersifat umum baik secara

elektronik komputer maupun manual atas

dasar balas jasa atau kontrak.Termasuk

didalamnya adalah jasa komputer

programming dan sebagainya yang ada

hubungannya dengan kegiatan komputer.

Jasa Arsitek, Konstruksi, dan Teknik

Jasa konstruksi, arsitek dan teknik

adalah usaha jasa konsultasi konstruksi, jasa

survei geologi, penyelidikan

tambang/pencarian komoditi pertambangan

dan jasa penyelidikan serta sejenisnya.

Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran

Jasa periklanan dan riset pemasaran

adalah suatu kegiatan usaha yang

memberikan pelayanan kepada pihak lain

dalam bentuk pembuatan dan pemasangan

iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan

informasi, membujuk dan mengingatkan

kepadakonsumen tentang produk dari suatu

perusahaan/usaha serta dalam

penyampaiannya dapat melalui berbagai

media massa.

Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan

Jasa persewaan mesin dan peralatan

adalah usaha persewaan mesin dan

peralatannya untuk keperluan pertanian,

pertambangan ladang minyak, industri

pengolahan, konstruksi dan mesin-mesin

keperluan kantor.

Output jasa perusahaan diperoleh dari

perkalian antara indikator produksi (jumlah

perusahaan atau tenaga kerja) dengan

indikator harga (rata-rata output perusahaan

atau per tenaga kerja).

9. Jasa-Jasa

9.1 Pemerintahan Umum

Jasa pemerintahan pada prinsipnya

terbagi dua yakni pertama pelayanan dari

pemerintahan departemen dan pertahanan,

kedua pelayanan yang diberikan oleh badan-

badan di bawah departemen

tersebut.Pelayanan kedua ini disebut jasa

pemerintahan lainnya.

Administrasi Pemerintah dan Pertahanan

Sektor pemerintahan umum dan

pertahanan mencakup semua departemen dan

non departemen, badan/lembaga tinggi

negara, kantor-kantor dan badan-badan yang

berhubungan dengan administrasi

pemerintahan dan pertahanan.



Processing and Presenting Data Services

Processing and presenting data services

are business of general purposes using

electronic or non electronic tools, such as

manual, based on contractual agreement.

Including services on writing and developing

of computer program and other relate to it.

Architec, Building, and Techniciant

These services include building and

technic consultant services, geology surveying

services, research on finding mining

commodity and research on newly objects.

Advertisement and Marketing Research

Services

Services of advertisement and

marketing research are business to provide

services such as making and installing

advertisement, that is to convey information,

asking and reminding consumers about the

products of the company or business by using

all tools and mediators.

Machine and Appliance Rental Services

Services of machine and appliance

renting is a business to supply machine and

appliance for renting the needs of agriculture,

mining and oil well, manufacturing industry,

construction, and for office purposes.

Output of business services is indicators

(number of establishments or labors) multiply

with price indicators (average output per

establishment or per labor).

9. Services

9.1 General Government Services

This services in principle consists of first public

administration services which are government

department and defence, and second services

from agents under the department of

government. The second services are grouped

into other government services.

Government Administration and Defence

Government administration and defence

sector includes all department and non

departments, state institutions and high state

intitutions, offices and agents which controlled

by government and defence.



Belanja pegawai guru pemerintah yang

memegang tata usaha dikategorikan sebagai

administrasi pemerintahan, sedangkan

belanja pegawai guru pemerintah yang tugas

nya mengajar dikategorikan sebagai jasa

pendidikan.Begitu juga dokter pemerintah

yang tidak melayani masyarakat

dikelompokkan sebagai administrasi

pemerintahan sedangkan dokter pemerintah

yang melayani masyarakat dikelompokkan

sebagai jasa kesehatan.

Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua

tingkat pemerintahan, baik pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah yang terdiri dari

pemerintah daerah termasuk angkatan

bersenjata.

Jasa Pemerintahan Lainnya

Jasa pemerintah lainnya meliputi

kegiatan yang bersifat jasa seperti sekolah

pemerintah, universitas pemerintah, rumah

sakit pemerintah, bimbingan masyarakat

terasing, museum, perpustakaan, tempat-

tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan

pemerintah, dimana pemerintah memungut

pembayaran yang pada umumnya tidak

mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan tersebut. Unit-unit usaha

semacam ini menyediakan pelayanan jasa

untuk masyarakat.

Aparat pemerintah yang melayani

penyuluhan KB atau memberi penyuluhan

kepada masyarakat terasing dikategorikan

sebagai jasa kemasyarakatan lainnya.

Sedangkan pegawai pemerintah yang

melakukan penjualan karcis masuk taman

hiburan, museum atau melayani masyarakat

di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa

hiburan dan kebudayaan. Belanja pegawai

dari sektor ini terdiri dari gaji pokok,

honorarium dan tunjangan lainnya. Belanja

pegawai yang dipisahkan dari belanja

pemkonstruksi ditransfer ke belanja rutin,

seperti pembayaran honor pegawai negeri

yang turut dalam kegiatan proyek.

Belanja pegawai jasa pemerintahan

lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah

pusat maupun daerah, baik rutin maupun

pembangunan adalah untuk guru-guru

sekolah negeri, pekerja rumah sakit

pemerintah, pekerja bimbingan masyarakat

terasing, pekerja perpustakaan dan tempat-

tempat rekreasi serta museum pemerintah.

Penyusutan barang modal untuk sektor

pemerintahan umum datanya belum tersedia.

Sehingga nilai penyusutan diadakan estimasi

berdasarkan rasio terhadap belanja pegawai.



Employment expenses for

administrative are classified into public

administration while expenses for teachers,

which have duty to teach, are classified into

education service.The same way for those

who serve administratively are classified into

public administration and doctors who serve

directly to society are classified into health

services.

These activities include for all

government levels, government central,

region and below including defence.

Other Government Services

Other government services are services

produced, through government schools,

universities, hospitals, guidining of remote

people, museum, library, recreational places

which are financed by government impose a

few retribution which do not cover all the

expenses in running these activities provide

services for the public/society.

Government employee which provide

services of family planning (KB) and services

to remote people are classified into social

services. While government employee who

include in selling tickets in entertainment

park, museum or in library are classified as

entertainment and cultural servicess.

Employment expenses of this sector consists

of basic salaries, supporting salaries, honour

and others. Employment expenses derived

from development budget is transferred to

routine budget. This expenses are for example

honorarium of government employee which

involved in the development project.

Government employment expenses for

other government sub-sector are employment

salaries paid by central and regional

government, obtained from routine and

development budget such as salaries for

school teacher, health employee, guiders of

remote people, library employee and

recreational and museum employee.

Depreciation of capital for public government

do not available. It is estimated based on ratio

to employment expenses.



Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat

unsur surplus usaha. Sedangkan pemerintah

tidak melakukan pembayaran pajak tak

langsung, untuk memperoleh nilai tambah

bruto diperkirakan dari penjumlahan belanja

pegawai serta perkiraan penyusutan. Data

untuk estimasi NTB sektor pemerintahan

umum didasarkan pada realisasi pengeluaran

pemerintah. Belanja pegawai jasa

pemerintahan lainnya yang ditransfer dari

pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari

realisasi anggaran belanja pemkonstruksi

menurut sektor dan sub-sektor. Sedangkan

belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya

untuk pemerintah daerah diperoleh dari

laporan belanja pegawai menurut jenis

pengeluaran.

Disamping belanja pegawai diatas

penyusutan juga termasuk dalam

penghitungan NTB jasa pemerintahan

lainnya.Dimana nilai penyusutan diperkirakan

sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.

Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum

dan jasa lainnya atas dasar harga konstan

2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi

menggunakan indeks tertimbang jumlah

pegawai negeri menurut golongan

kepangkatan.

9.2 Jasa Swasta Jasa Sosial dan

Kemasyarakatan

Meliputi jasa pendidikan, kesehatan,

riset/penelitian, palang merah, panti asuhan,

panti wreda, yayasan pemeliharaan anak

cacat (YPAC), rumah ibadat dan sejenisnya,

baik yang dikelola oleh pemerintah maupun

swasta.

Output jasa sosial dan kemasyarakatan

diperoleh dari hasil perkalian antara masing-

masing indikator produksi seperti jumlah

murid menurut jenjang pendidikan, jumlah

tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter,

jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut

usia yang dirawat, jumlah rumah ibadah,

jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-

rata output per masing-masing indikator.

Jasa Hiburan dan Rekreasi

Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film

komersial dan film dokumenter untuk

kepentingan pemerintah serta reproduksi film

video, jasa bioskop dan panggung hiburan,

studio radio, perpustakaan, museum, kebun

binatang, gedung olahraga, kolam renang,

klab malam, taman hiburan, lapangan golf,

lapangan tenis, bilyar, artis, karaoke, video

klip, studio televisi dan stasiun pemancar

radio yang dikelola oleh swasta.



Input structure has zero operating surplus.

Also it does not have indirect taxes, therefore,

to obtain gross value added is a summation of

employment expenses and depreciation. Data

on estimating the value added are gathered

from the realization of government budget.

Employment expenses, which are transferred

from central and regional government, are

obtained from development budget by

economic sector and sub-sectors. Employment

expenses of the regional offices are gathered

from statement of employment budget by

kinds of expenditure.

Beside this depreciation is also added

up to get the gross value added of other

government services. The depreciation in this

case is estimated to be 5 percent to

employment expensive. Value added at 2000

prices for public government and other

government services is accounted by using

extrapolation method, where the weighted

index of number of employment by position

levels as extrapolator.

9.2 Private Services Social and

Community Services

It includes education services, health,

research, red cross, child care, disable care,

religious house and the like which mainly are

operated by the government or by private.

Output of this sub-sector is obtained by

multiplying production indicator that is

number of students per level of education,

number of bed of the hospital, number of

doctors, number of cared children, number of

religious house, number of disable persons

with the average output per each indicator

above.

Amusement and Recreational Services

This services cover production and

distribution of commercial films and

documentary films, reproduction of film and

video, cinema services, podium

entertainment, radio studios, library and

museum, zoo, recreation park, golf court,

tennis court, billiard, sport organization,

artists, karaoke, video clip, television studios

and radio stations which are operated by

privates.



Output atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan menggunakan metode

pendekatan produksi, yaitu diperoleh dari

hasil perkalian antara indikator produksi

dengan indikator harga.

Output kegiatan produksi film diperoleh

dari perkalian antara jumlah film yang

diproduksi dengan rata-rata output per

film.Output kegiatan distribusi film diperoleh

dari perkalian antara rasio biaya sewa film

dengan output bioskop, sedangkan output

bioskop diperoleh dari perkalian antara jumlah

penonton dengan rata-rata output per

penonton.Output panggung hiburan/kesenian

dihitung berdasarkan pajak tontonan yang

diterima pemerintah.

Output untuk jasa hiburan dan rekreasi

lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil

perkalian antara jumlah perusahaan dan

jumlah tenaga kerja masing-masing dengan

rata-rata output per indikatornya. Dan NTB

atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil

perkalian antara rasio NTB dengan output.

Sedangkan output dan NTB atas dasar

harga konstan menggunakan metode

deflasi/ekstrapolasi dengan

deflator/ekstrapolator-nya adalah IHK hiburan

dan rekreasi atau indeks indikator produksi

yang sesuai.

Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang

pada umumnya melayani perorangan dan

rumah tangga, yang terdiri dari:

a) Jasa perbengkelan/reparasi kendaraan

bermotor, mencakup perbaikan kecil dari

kendaraan roda empat, roda tiga dan dua,

seperti mobil pribadi, mobil umum, sepeda

motor dan sebagainya.

b) Jasa perbengkelan/reparasi lainnya

seperti perbaikan/reparasi jam, televisi, radio,

lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-

barang rumah tangga lainnya.

c) Jasa pembantu rumah tangga,

mencakup koki, tukang kebun, penjaga

malam, pengasuh bayi dan anak dan

sejenisnya.

d) Jasa perorangan lainnya, mencakup

tukang binatu, tukang cukur, tukang jahit,

tukang semir sepatu dan sejenisnya.

Output atas dasar harga berlaku untuk

jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan

rumah tangga diperoleh dari perkalian antara

masing-masing jumlah tenaga kerja dengan

rata-rata output per tenaga kerja.

Sedangkan output jasa pembantu

rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya

diperoleh dari perkalian antara pengeluaran

perkapita untuk pembantu rumah tangga

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun

untuk jasa perorangan yang belum dicakup.



Output at current prices is obtained by

applying production approach, output is

derived from multiplying production indicator

and price indicator.

Output of film is derived from number

of film multiply with average output per film.

Output of film distribution is to multiply cost

ratio of film rental to movie output. The movie

output is obtained from number of visitors and

its average output. Output of entertainment

podiums is estimated based on movie taxes

receipt by government.

Output of other entertainment services

is estimated through number of establishment

and number of employment multiply with their

respective output. Value added at current

prices is derived by using value added ratio

multiply the output.

Output and value added at constant

prices are derived through

deflating/extrapolating method, where

deflator is the consumer price index (CPI/IHK)

of recreation and group, and the extrapolating

is the quantity indicators.

Personal and Household Services

It covers all kinds of services activities

which are generally supplied by personal and

household. It consists of:

a) Vehicle repair services, includes small and

heavy maintenance of private and public

automobiles, motorcycles and the like.

b) Other repair and maintenance services for

example for repairing clocks, televisions,

radios, refrigerators, sewing machines,

bicycles, and other household appliances

c) Domestic servant, including Independent

personal services for restaurant, park, save

guard at night, baby & child care and the like.

d) Other personal services: laundry, barber

shop, sewing shop, cleaning shoes, and the

like.

Output at current prices of maintenance

personal and household services are obtained

through multiplying each of their labors and

average output per labor.

While output of domestic servant,

baby& child care, and the like are estimated

by percapita expenditure multiply with

number of servants for domestic servant

activity and with number of population at mid

year for other services uncovered before.




dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan

output, rasio NTB diperoleh dari hasil Survei

Khusus Pendapatan Regional (SKPR).

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan menggunakan

metode ekstrapolasi.



Value added at current prices is

obtained by applying value added ratio, where

the ratio is gathered from special survey of

regional income (SKPR). Output and value

added at constant price is estimated by using

extrapolation method.



2.2 Metodologi

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam

penyusunan PDRB Kabupaten Gayo Lues

tahun 2009 menurut cara memperolehnya ada

dua, yaitu:

1. Data primer adalah data yang

dikumpulkan oleh BPS Kabupaten Gayo

Lues langsung dari sumbernya melalui

survei, seperti: Survei Khusus Sektoral

(SKS), dan survei terkait lainnya.

2. Data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari Dinas/Instansi/Swasta

serta Lembaga yang terkait dengan

perhitungan PDRB.

2. Metode Penghitungan PDRB Menurut

Lapangan Usaha

2.1 Penghitungan PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Perkembangan PDRB atas dasar harga

berlaku (adhb) dari tahun ke tahun

menggambarkan perkembangan yang

disebabkan oleh adanya perubahan dalam

volume produksi barang dan jasa yang

dihasilkan dan perubahan dalam tingkat

harganya.

Dalam perhitungan PDRB menurut

lapangan usaha adhb, digunakan pendekatan

dari segi produksi yaitu dengan menghitung

nilai tambah dari barang dan jasa yang

diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi

pada satu periode tertentu dengan cara

mengurangkan biaya antara dari masing-

masing nilai produksi bruto tiap-tiap subsektor

atau sektor.

2.1 Penghitungan PDRB atas dasar

harga konstan (adhk)

Penghitungan PDRB menurut lapangan

usaha atas dasar harga konstan (dalam hal ini

dipakai tahun 2000) sangat penting untuk

mengetahui perkembangan riil agregat

ekonomi yang diamati dari tahun ke

tahun.Agregat yang dimaksud dapat berupa

PDRB secara keseluruhan maupun PDRB

sektoral. Dalam penghitungan nilai tambah

atas dasar harga konstan dikenal empat cara

sebagai berikut.

a. Revaluasi

Metode ini dilakukan dengan cara menilai

produksi dan biaya antara pada masing-

masing tahun dengan harga pada tahun dasar

(tahun 2000). Selisih nilai produksi dan biaya

antara atas dasar harga konstan merupakan

nilai tambah atas dasar harga konstan



2.2 Methodology

1. Sources of Data

Data used in the preparation of GRDP in

2009 by the Gayo Lues Regency get there two

ways, namely:

1 Primary data is data that is collected by

the BPS Gayo Lues Regency directly from

the source through surveys, such as:

Special Survey of Regional Income,

Survey of Large and Medium (IBS), and

other related surveys.

2. Secondary data is data collected from

Department/Institution/Private and

institutions associated with the calculation

of GRDP.

2. Method of Calculating GRDP by

Industrial Origin

2.1 Calculation of GRDP at current

market prices (ADHB)

Development of GRDP at current prices

(adhb) from year to year, described the

development caused by a change in the

volume of production of goods and services

produced and the change in price level.

In the calculation of GRDP by industrial

origin adhb, used the approach in terms of

production is to calculate the added value of

goods and services produced by all economic

activity in a certain period by subtracting the

cost of the respective gross production value

of each sub-sector or sector .

2.1 Calculation of GRDP at constant

market prices (adhk)

Calculating GRDP by industrial origin at

constant prices (in this case used in 2000) is

very important to know the real development

of economic aggregates were observed from

year to year. Aggregate GRDP is meant to be

overall and sectoral GRDP. In calculating the

value added at constant prices is known as

the following four ways.

a. Revaluation

This method is done by assessing the

production and costs between each year with

prices in the base year (year 2000). The

difference between production value and cost

at constant prices is the value added at

constant prices.



c. Ekstrapolasi

Nilai tambah suatu tahun atas dasar

harga konstan 2000 diperoleh dengan cara

mengekstrapolasi nilai tambah pada tahun

dasar dengan indeks produksi. Indeks

produksi ini merupakan indeks dari masing-

masing atau sekelompok komoditas hasil

produksi (output), atau indeks dari berbagai

indikator produksi. Ekstrapolasi dapat pula

dilakukan terhadap penghitungan nilai

produksi atas dasar harga konstan. Yang perlu

diperhatikan dalam cara ini ialah penentuan

ekstrapolatornya. Kuantitas produksi dari

masing-masing sektor/sub sektor merupakan

ekstrapolator yang terbaik.

d. Deflasi

Penghitungan nilai tambah atas dasar harga

konstan 2000 dapat pula dilakukan dengan

cara deflasi, yaitu dengan cara membagi nilai

tambah bruto atas dasar harga berlaku pada

masing-masing tahun dengan indeks harga

yang sesuai dengan kegiatannya. Indeks

harga yang digunakan sebagai deflator antara

lain Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB), Indeks

Harga Produsen (IHP), dan sebagainya.

b. Deflasi berganda

Pada metode deflasi berganda ini yang

dideflasikan adalah nilai produksi dan biaya

antara pada masing-masing tahun, sedangkan

nilai tambahnya diperoleh dari selisih

keduanya yang merupakan hasil deflasi.

Indeks harga yang digunakan sebagai

deflatornya dalam penghitungan nilai

produksi atas dasar harga konstan biasanya

adalah IHP atau IHPB sesuai dengan cakupan

komoditinya. Sementara itu, indeks harga

yang dipakai untuk memperoleh biaya antara

atas dasar harga konstan adalah indeks harga

dari komponen biaya terbesar komoditinya.

3. Penyajian PDRB

Hasil penghitungan PDRB disajikan

dalam bentuk agregat dan sektoral,

ditampilkan secara series dalam dua macam

penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku dan

atas dasar harga konstan.

Pada penyajian atas dasar harga

berlaku, semua angka-angka pendapatan

regional dinilai atas dasar harga berlaku pada

masing-masing tahun. Sementara itu, pada

penyajian atas dasar harga konstan (harga

pada tahun dasar) semua angka-angka

pendapatan regional dinilai atas dasar harga

tetap yang terjadi pada tahun dasar

tertentu (dalam hal ini tahun 2000).



b. Extrapolation

The added value a year based on 2000

constant prices are obtained by extrapolating

value added in the base year with production

index. Production index is the index of each

commodity or group of products (output), or

an index of various indicators of production.

Extrapolation can be made to the production

values calculated at constant prices.

Noteworthy in this way is the determination of

extrapolator. The quantity of production of

each sector/sub sector is the best

extrapolator.

c. Deflation

Calculation of value added at constant

prices 2000 can also be done by way of

deflation, that is by dividing the gross value

added at current prices in each year with the

price index in accordance with its activities.

Price index used as deflator, among others,

the Consumer Price Index (CPI), Wholesale

Price Index (WPI), Producer Price Index (IHP),

and so forth.

d. Double deflation

In this double deflation method that

dideflasikan is the production value and costs

between each year, while the value added

obtained from the difference between the two

which is the result of deflation. Price index is

used as deflatornya in calculating the value of

production at constant prices is usually the

IHP or WPI in accordance with the scope of

the commodity. Meanwhile, the price index

used to obtain the cost of constant prices is

the price index of the largest cost component

of the commodity.

3. Presentation of GRDP

GRDP calculation results are presented

in the aggregate and sectoral, are shown in

series in two kinds of assessment, ie at

current prices and constant prices.

On presentation at current prices, all

regional income figures valued at current

prices in each year. Meanwhile, on

presentation at constant prices (prices in the

base year) of all regional income figures

judged on the basis of fixed prices that

occurred at a particular base year (in this case

in 2000).



Dengan demikian, maka perkembangan

angka-angka pendapatan regional dari tahun

ke tahun merupakan perkembangan riil yang

tidak dipengaruhi oleh perubahan harga.

Agregat-agregat PDRB disajikan secara

nominal dalam juta rupiah, kecuali PDRB

perkapita dalam rupiah, distribusi persentase,

laju pertumbuhan ekonomi, indeks

perkembangan, indeks berantai, dan indeks

implisit.

b. Distribusi persentase

Distribusi persentase menunjukkan

besarnya peranan masing-masing

subsektor/sektor ekonomi dalam kemampuan

menciptakan nilai tambah di suatu daerah

serta menunjukkan struktur perekonomian

daerah tersebut.Selain itu, distribusi

persentase juga menggambarkan

ketergantungan daerah terhadap kemampuan

produksi dari masing-masing sektor

ekonominya.

𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,𝑡𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑡

𝑋100%

Rumus:

Dimana/Where:

DPbi,t = Distribusi persentase PDRB

adhb sektor i, pada periode t

PDRBbi,t = PDRB adhb sektor i, pada

periode t

PDRBbt = Total PDRB adhb, pada periode t

a. Laju pertumbuhan ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan

suatu indikator makro yang menggambarkan

tingkat pertumbuhan ekonomi.Indikator ini

biasanya digunakan untuk menilai sampai

seberapa jauh keberhasilan pembangunan

ekonomi suatu daerah dalam periode waktu

tertentu. Dengan demikian, indikator ini dapat

dipakai untuk menentukan arah kebijakan

pembangunan yang akan datang. Untuk

mengetahui besarnya laju pertumbuhan,

dihitung dari data PDRB atas dasar harga

konstan (adhk).



Thus, the development of regional income

figures from year to year is real progress that

is not affected by price changes.

Aggregates are presented in nominal

GRDP in million rupiah, except for GRDP per

capita in dollars, percentage distribution, the

rate of economic growth, development index,

chain index, and index implicit.

a. Distribution percentage

Distribution of the percentage shows the

amount of the role of each subsector/sectors

of the economy in the ability to create added

value in a region and shows the structure of

the regional economy. In addition, the

percentage distribution also describes the

local dependence on the ability of production

of each economic sector.

𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑡

𝑋100%

Formula:

Dimana/Where:

DPbi,t = Distribution percentage of GRDP

adhb sector i, in period t

GRDPbi,t = GRDP adhb sector i, in period t

GRDPbt = Total GRDP, in period t

b. The rate of economic growth

The rate of economic growth is an

indicator that describes the macro-level

economic growth. This indicator is normally

used to assess how far the success of a

regional economic development within a

certain time period. Thus, this indicator can be

used to determine the direction of future

development policy. To know the growth rate,

calculated from GRDP data at constant prices

(adhk).



𝛾𝑖,𝑡 =𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 − 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡−1

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡−1𝑥100%

Rumus Laju pertumbuhan ekonomi

Dimana/Where:

γi,t = Laju pertumbuhan PDRB

sektor i, periode t/

PDRB ki,t = PDRB adhk sektor i, periode

t /GRDP adhk sector i, period t

PDRB ki,t-1 =PDRB adhk sektor i,

periode t-1

c. Indeks perkembangan

Untuk melihat perkembangan hasil

produksi dalam satu kurun waktu dapat

digunakan ukuran indeks

perkembangan.Angka indeks ini juga

menggambarkan perubahan nilai produksi

baik dalam bentuk volume maupun harga

produk.

Indeks perkembangan diperoleh dengan

cara membagi nilai subsektor/sektor/PDRB

tahun berjalan dengan nilai

subsektor/sektor/PDRB pada tahun dasar,

dikalikan dengan 100. Indeks perkembangan

pada tahun dasar adalah 100.

𝐼𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,𝑡𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,0

𝑥100

𝐼𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 =𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡−1

𝑥100

Rumus Indeks Perkembangan

Dimana

IPbi,t = Indeks perkembangan PDRB

adhb sektor i, pada periode t

PDRBbi,t = PDRB adhb sektor i, pada

periode t

PDRBbi,0 = PDRB adhb sektor i, pada

periode tahun dasar

c. Indeks berantai

Indeks berantai menjelaskan tentang

perubahan nilai produksi barang dan jasa

pada satu periode terhadap periode

sebelumnya secara berurutan.Data pokok

yang digunakan adalah PDRB menurut

lapangan usaha atas dasar harga konstan

(adhk).

Indeks berantai adhk diperoleh dengan

cara membagi nilai subsektor/sektor/PDRB

pada tahun berjalan dengan nilai

subsektor/sektor/PDRB pada tahun

sebelumnya, dikalikan dengan 100.

Rumus Indeks Berantai



𝛾𝑖 ,𝑡 =𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡 − 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡−1

𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡−1𝑥100%

FormulaofThe rate of economic growth

Where:

γi,t =GRDP growth rate of sector i,

period t

GRDP ki,t = GRDP adhk sector i, period t

GRDP ki,t-1 =GRDP adhk sector i, period t-1

c. Index development

To see the development of production in

one period can be used measure the

development index. The index number also

illustrates the change of production value in

the form of volume and product prices.

Development index is obtained by

dividing the value of subsector/sector/GRDP

for the year by the subsector/sector/GRDP in

the base year, multiplied by 100.

Development index in the base year is 100.

𝐼𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,0

𝑥100

𝐼𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 =𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡−1

𝑥100

Formula Of Index Development

Dimana/Where :

IPbi,t = Index adhb sector GRDP

growth i,.in period t

GRDPbi,t =GRDP adhb sector i, in period t

GRDPbi,0 =GRDPadhb sector i, in the basic

year

c. Link index

Link index describes the change in value

of production of goods and services in one

period against the previous period,

respectively. Basic data used is GRDP by

industrial origin at constant prices (adhk).

period/year basis

Link index Adhk obtained by dividing the value

of subsector/sector /GRDP in the current year

with a value of subsector/sector/GRDP in the

previous year, multiplied by 100.

Formula Of Link Index



𝐼𝑀𝑖 ,𝑡 =𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,𝑡𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡

𝑥100

Dimana:

IBki,t = Indeks berantai PDRB adhk

sektor i, pada periode t

PDRB ki,t = PDRB adhk sektor i, pada

periode t

PDRB ki,t-1 = PDRB adhk sektor i, pada

periode t-1

d. Indeks implisit

Indeks implisit memberikan gambaran

perkembangan harga atau tingkat inflasi

menurut masing-masing

subsektor/sektor/PDRB setiap tahun. Indeks

implisit diperoleh dengan cara membagi

masing-masing angka subsektor/sektor atas

dasar harga berlaku dengan masing-masing

subsektor/sektor atas dasar harga konstan

pada periode yang sama dikali dengan 100.

Rumus Indeks Implisit

Dimana

IMi,t = Indeks implisit PDRB sektor

i, pada periode t

PDRBbi,t = PDRB adhb sektor i, pada periode t

PDRBki,t = PDRB adhk sektor i, pada periode t



𝐼𝑀𝑖 ,𝑡 =𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡

𝑥100

Where :

IBki,t = index of GRDP adhk sector

i,in period t

GRDP ki,t = /index of GRDP adhk sector

i, in period t

GRDP ki,t-1 =GRDP adhk sector i, in

period t-1

d. Implicit Index

Implicit index illustrates the

development of prices or the inflation rate

according to each subsector/sector/GRDP each

year. Implicit index obtained by dividing each

digit subsector/sector at current prices with

each subsector/sector at constant prices for

the same period multiplied by 100.

Formula Implicit Index

Where :

IMi,t = implicit GRDP sector index i,

in period t

GRDP bi,t =GRDP adhb sector i, in

period t

GRDP ki,t = GRDP adhk sector i, in

period t

III Tinjauan

Pendapatan Regional

Review of Regional Income

--Tinjauan Pendapatan Regional--


PDRB dapat dibedakan menjadi PDRB

migas dan tanpa migas, tetapi untuk PDRB Gayo

Lues hanya berupa PDRB tanpa migas karena

Gayo Lues tidak memiliki pertambangan minyak

dan gas.

Seiring dengan adanya inflasi dan

pertambahan jumlah penduduk, tahun 2012 nilai

PDRB ADHB mencapai 996,86 miliar rupiah. Nilai

ini meningkat 7,71 persen bila dibandingkan

dengan tahun 2011 atau meningkat 16,38

persen bila dibandingkan dengan tahun 2010

dan 28,55 persen dengan tahun 2009. Sehingga,

nilai PDRB ADHB menunjukkan tren yang

meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata

peningkatan nilai PDRB ADHB tiap tahun dari

tahun 2009-2012 sekitar 9,37 persen.

Peningkatan paling tinggi tahun 2009 sebesar

10,46 persen dan terendah tahun 2012 sebesar

7,71 persen.

Gambar PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012

(Miliar Rupiah)

775,48856,56

925,51996,86

Tahun

Jasa-Jasa

Keuangan, Real Estate, dan

Jasa Perusahaan

Pengangkutan dan Komunikasi

Perdagangan, Hotel, dan

Restoran

Konstruksi

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian

Nilai riil PDRB diperlihatkan oleh nilai

PDRB berdasarkan harga konstan (ADHK). Tahun

2012 nilai PDRB mencapai 471,78 miliar rupiah.

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar

4,41 persen dibandingkan dengan tahun 2011,

meningkat 9,42 persen dibanding tahun 2010

dan 15,10 persen apabila dibandingkan dengan

tahun 2009. Rata-rata peningkatan PDRB ADHK

tiap tahunnya adalah 4,79 persen dan

peningkatan paling besar tahun 2010 dengan

nilai peningkatan sebesar 15,10 persen.

Nilai PDRB ADHB dan ADHK terbesar

selama kurun waktu empat tahun terakhir ada di

sektor pertanian dengan nilai rata-rata 487,287

miliar rupiah untuk ADHB dan 213,49 miliar

rupiah untuk ADHK diikuti sektor jasa-jasa

dengan nilai PDRB ADHB rata-rata sebesar

129,445 miliar rupiah dan 76,48 miliar rupiah

untuk PDRB ADHK.

Gambar PDRB ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-201

(Miliar Rupiah)

409,87431,14

451,84 471,78

Tahun

Jasa-Jasa

Keuangan, Real

Estate, dan Jasa

PerusahaanPengangkutan dan

Komunikasi


Restoran

Konstruksi

Listrik, Gas, dan Air

Bersih

Industri Pengolahan

Pertambangan dan

Penggalian

1

3.1

2

--Review of Regional Income--


GRDP can be divided into oil and non-oil

GRDP, but for only a Gayo Lues GRDP without oil

because Gayo Lues do not have oil and gas.

Along with inflation and population

growth, in 2012 the value of GRDP ADHB

reached 996.86 billion rupiahs. This value

increased by 7.71 percent compared to the year

2011, an increase of 16.38 percent compared to

28.55 percent in 2010 and 2009. Thus, the value

of GDRP ADHB an upward trend every year with

the average increase in the value of GDRP ADHB

each year from 2009-2012 about 9.37 percent.

Improved highest in 2009 by 10.46 percent and

the lowest in 2012 at 7.71 percent.

Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices, 2009-2012 (Billion Rupiahs)

775,48856,56

925,51996,86

Year

Services

Finance, Real

Estate, Business Service

Transport and

Communication

Trade, Hotel, and

Restaurant

Construction

Electricity, Gas, and

Water Supply

Manufacturing Industry

Minning and Quarrying

Agriculture

The real value of GDRP is shown by the

value of GDRP ADHK. In 2012 the value of GDRP

reached 471.78 billion rupiahs. This figure has

increased by 4.41 percent compared to the year

2011, an increase of 9.42 percent over 2010 and

15.10 percent when compared to 2009. The

average increase in GDRP ADHK is 4.79 percent

per year and the largest increase in the year

2010 with an increase of 15.10 percent.

ADHB and the value of GDRP during the

period of greatest ADHK last four years in the

agricultural sector with an average value of

487.287 billion rupiahs for ADHB and ADHK

213.49 billion for the services sector followed by

the value of GDRP ADHB average of 129.445

billion rupiahs and 76.48 billion rupiahs to GDRP

ADHK.

Figure of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices, 2009-2012 (Billion Rupiahs)

409,87 431,14451,84 471,78

Year

Services

Finance, Real


Transport and

Communication

Trade, Hotel, and

Restaurant

Construction


Water Supply



Agriculture

3.1

1 2



Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

dari tahun ke tahun diukur menggunakan laju

pertumbuhan PDRB ADHK karena pada ukuran

tersebut faktor fluktuasi yang disebabkan oleh

perbedaaan harga telah dieliminasi.

Selama tahun 2009-2012, apabila

pertumbuhan ekonomi dibandingkan, ternyata

Gayo Lues dan Aceh mengalami perbedaan

trend, Gayo Lues cenderung melambat dan Aceh

cenderung mengalami percepatan.

Dalam kurun waktu tersebut, percepatan

pertumbuhan ekonomi terjadi pada tahun 2010

dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,19

persen. Sedangkan tahun-tahun lainnya

pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan

dengan nilai pertumbuhan ekonomi 4,77 persen

pada tahun 2009, 4,80 persen tahun 2011, dan

4,41 persen di tahun 2012. Sehingga, rata-rata

pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu

empat tahun terakhir adalah 4,79 persen.

Dilihat secara detail, pada tahun 2012

semua sektor mengalami pertumbuhan positif.

Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues, 2009-2012 (%)

3,97

5,435,98

6,064,77

5,19 4,84,41

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Aceh Gayo Lues

Sektor yang memberikan peranan terbesar pada

pertumbuhan ekonomi Gayo Lues adalah sektor

perdagangan, hotel, dan restoran; listrik, gas,

dan air bersih; serta konstruksi dengan nilai

9,37; 7,37; dan 7,27.

Berikutnya, sektor yang memberikan

share pertumbuhan ekonomi terbesar adalah

industri pengolahan dengan nilai 5,64 persen,

keuangan, real estat, dan jasa perusahaan 5,18

persen.

Pertanian yang merupakan leading

sector di Gayo Lues ternyata menduduki

peringkat kelima dalam menyumbangkan nilai

pertumbuhan ekonomi untuk Gayo Lues dengan

nilai 3,66 persen diikuti pengangkutan dan

komunikasi sebesar 3,19 persen, pertambangan

dan penggalian sebesar 1,13 persen, dan sektor

yang memberikan share paling kecil dalam

pertumbuhan ekonomi adalah jasa-jasa dengan

nilai 0,47 persen

Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang

cukup signifikan dari sektor perdagangan, hotel,

dan restoran disebabkan oleh meningkatnya

para subyek dari sektor tersebut disertai juga

permintaan yang semakin tinggi oleh masyarakat

Gayo Lues. Terlihat pada jumlah perusahaan di

Gayo Lues tahun 2012 berupa PT, CV, Firma,

Koperasi, dan Perseorangan yang mengalami

peningkatan sebesar 54,65 persen dibandingkan

tahun 2011.

Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK

2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha,

2012 (%)

Pertanian


Industri Pengolahan


Konstruksi

Perdagangan, Hotel, dan Restoran


Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa

3,66

1,13

5,64

7,37

7,27

9,37

3,19

5,18

0,47

3.2

1 2



Economic growth of a region of year-on-

year GDP growth rate was measured using ADHK

due to the size of the fluctuations caused by

factor price differences have been eliminated.

During the years 2009-2012, when

economic growth compared, it turns out Gayo

Lues and Aceh experienced a trend differences,

Gayo Lues and Aceh slowing trend tends to

accelerate.

During this period, economic growth

occurred in 2010 with an economic growth of

5.19 percent. While other years the economic

growth slowed to 4.77 percent economic growth

rate in 2009, 4.80 percent in 2011, and 4.41

percent in 2012. Thus, the average economic

growth in the past four years is 4.79 percent.

Seen in detail, in the year 2012, all

sectors showed positive growth.

Figure of Gayo Lues Economic Growth

at 2000 Constant Market Prices 2009-2012 (%)

3,97

5,43 5,98 6,06

4,77

5,19 4,8 4,41

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Aceh Gayo Lues

Sector that provides the largest role in Gayo

Lues economic growth is trade, hotels and

restaurants; electricity, gas, and water utilities ,

as well as the construction value of 9.37; 7.37,

and 7.27 .

Next, the sector that provides the

largest share of economic growth is the

manufacturing industry with a value of 5.64

percent, finance, real estate, and business

services 5.18 percent .

Agriculture which is the leading sector in

Gayo Lues turns ranks fifth in contributing to

economic growth in the value of Gayo Lues value

of 3.66 percent followed by transport and

communications by 3.19 percent, mining and

quarrying of 1.13 percent, and sectors that

provide shared the smallest in the economic

growth of services is 0.47 percent with a value of

Improved significant economic growth

from trade , hotels and restaurants due to

increased subjects of the sector is also

accompanied by a higher demand Gayo society .

Look at the number of companies in Gayo Lues

in 2012 in the form of PT, CV, Firm,

Cooperatives, and Individuals who experienced

an increase of 54.65 percent compared to the

year 2011.

Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices

by Industrial Origin, 2012(%)

Pertanian


Industri Pengolahan


Konstruksi

Perdagangan, Hotel, dan Restoran


Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa

3,66

1,13

5,64

7,37

7,27

9,37

3,19

5,18

0,47

3.2

1 2



Grafik Distribusi Presentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha,

2012 (%)

Struktur perekonomian merupakan

komposisi peranan masing-masing sektor dalam

kemampuannya menciptakan nilai tambah.

Dengan mengetahui struktur perekonomian

maka dapat diketahui pula sektor-sektor yang

dominan dalam perekonomian. Selain itu dapat

dilihat juga apakah terjadi pergeseran struktur

ekonomi atau tidak.

Dari struktur ekonomi ini juga dapat

dilihat suatu daerah menjadi indikator penentu

apakah daerah tersebut didominasi oleh sektor

primer, sekunder, atau tersier.

Struktur PDRB Gayo Lues pada tahun

2012 menunjukkan bahwa pertanian merupakan

leading sector bagi perekonomian Gayo Lues

yang mencapai nilai 55,02 persen. Sektor kedua

yang mempunyai kontribusi paling tinggi yaitu

jasa-jasa sebesar 14,27 persen, diikuti

perdagangan, hotel, dan restoran serta

konstruksi sebesar 10,47 dan 10,03 persen.

Pertanian

55,02

0,085,01

0,71

Konstruksi

10,03

Perdagang

an, Hotel,

& Restoran

10,47

1,92

2,49Jasa-

Jasa

14,27

Pertambangan dan

Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air

Bersih

Pengangkutan dan

Komunikasi

Keuangan, Real

Estate, dan Jasa

Perusahaan

Empat sektor selanjutnya yang

mempunyai nilai presentase sebesar satu digit

adalah industri pengolahan sebesar 5,01 persen;

keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan

sebesar 2,49 persen, dan pengangkutan dan

komunikasi sebesar 1,92 persen. Sedangkan dua

sektor terendah adalah listrik dan air bersih

dengan kontribusi 0,71 persen serta

pertambangan dan penggalian sebesar 0,08

persen. Kontribusi yang kecil dari dua sektor ini

berkaitan erat dengan industri pengolahan yang

belum berkembang di Gayo Lues.

3.3

3.3

1




Origin, 2012 (%)

The economic structure is the

composition of the role of each sector in its

abilityto create added value. By knowing the

structure of the economy, it can also be shown

the dominant sectors in the economy. Moreover,

it can be seen also whether there is a shift in

economic structure or not.

From this economic structure, it can also

be seen as indicators of a region determine

whether the area is dominated by the primary,

secondary, or tertiary sector.

Gayo Lues GRDP structure in 2011

shows that agriculture is the leading sector for

the economic of Gayo Lues, which total 55.02

percent. The second highest sector that have

contributed is the services at 14.27 percent,

followed by trade and construction of 10.47 and

10.03 percent.

Agriculture

55,02

0,085,01

0,71

Construction10,03

Trade, Hotel, and Restaurant

10,47

1,92

2,49 Services

14,27

Minning and

Quarrying

Manufacturing

Industry


Water Supply

Transport and

Communication

Finance, Real

Estate, Business

Service

Four sectors that have single digit value

is manufacturing by 5.01 percent, finance, real

estate, and bussiness service is 2.49 percent,

transportation and communication 1.92 percent,

While the two lowest sector is electricity and

water supply contributing by 0.71 percent and

mining and quarrying by 0.08 percent. Small

contribution of these two sectors closely related

to the processing industry that has note volved

in Gayo Lues.

3.3

3.3

1



Selama kurun waktu 2009-2012,

perekonomian Gayo Lues didominasi sektor

primer yaitu sektor pertanian dan sektor

pertambangan dan penggalian, diikuti sektor

sekunder yaitu industri pengolahan, listrik, gas,

dan air bersih, serta konstruksi, dan yang

terakhir adalah sektor tersier yaitu perdagangan,

hotel, dan restoran, pengangkutan dan

komunikasi, keuangan, sewa bangunan, dan jasa

perusahaan, serta jasa-jasa.

Selama periode itu juga, perekonomian

Gayo Lues telah menunjukkan adanya

pergeseran struktur ekonomi. Terlihat bahwa

kelompok sektor primer mengalami tren

penurunan kontribusi sedangkan sektor sekunder

dan tersier mengalami kenaikkan kontribusi.

Penurunan kontribusi rata-rata tahunan

untuk sektor primer adalah 1 persen. Hal ini

menyebabkan peningkatan kontribusi pada

kelompok sektor sekunder dengan rata-rata 0,72

persen tiap tahunnya, dan kelompok sektor

tersier rata-rata 0,28 per tahun, tetapi untuk

tahun 2011 kontribusi sektor tersier mengalami

penurunan sebesar 0,06 persen.

Gambar Kontribusi Kegiatan Ekonomi Gayo Lues, 2009-2012 (%)

57,65 56,30 55,48 55,10

13,92 14,71 15,59 15,76

28,43 28,99 28,92 29,15

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Primer Sekunder Tersier

Oleh karena itu, fenomena pergeseran

struktur ekonomi ini perlu diikuti oleh kebijakan

untuk mengembangkan kelompok sektor

sekunder dan tersier sekaligus meningkatkan

pekerja terdidik dan terlatih. Jika tidak,

penurunan kelompok sektor primer utamanya

sektor pertanian yang padat karya akan

menimbulkan permasalahan penyerapan tenaga

kerja termasuk munculnya disparitas

pembangunan antara daerah berbasis sektor

pertanian dengan daerah berbasis nonpertanian.

Terlebih, Gayo Lues adalah daerah yang berbasis

pertanian.

Gambar Distribusi Presentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha,

2009-2012 (%)

57,57 56,22 55,40 55,02

14,39 14,98 14,66 14,27

Tahun

Jasa-Jasa


Jasa Perusahaan

Pengangkutan dan

Komunikasi


Restoran

Konstruksi


Industri Pengolahan

Pertambangan dan

Penggalian

Pertanian

3.44

3.3

1 2



During the period 2009-2012, the

economy is dominated Gayo primary sectors,

namely agriculture and mining and quarrying

sector, followed by the secondary sector of

manufacturing, electricity, gas, and water

utilities, as well as construction, and the last is

the tertiary sector, namely trade, hotels , and

restaurants, transport and communications,

finance, lease buildings, and services companies,

as well as services.

During the same period, the economy

Gayo Lues have indicated a shift of economic

structure. Seen that the primary sector groups

experienced a downward trend while the

contribution of the secondary and tertiary sectors

experienced an increase contributions.

The decrease in the average annual

contribution for the primary sector was 1

percent. This leads to an increased contribution

of the secondary sector groups with an average

of 0.72 percent per year, and the group of the

tertiary sector average of 0.28 per year, but for

2011 the contribution of the tertiary sector has

decreased by 0.06 percent.

Figure of Gayo LuesEconomic Activity Contribution, 2009-2012 (%)

57,65 56,30 55,48 55,10

13,92 14,71 15,59 15,76

28,43 28,99 28,92 29,15

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Primary Secondary Tertiary

Therefore, the phenomenon of a shift in

the economic structure should be followed by a

group policy to develop secondary and tertiary

sectors while enhancing the well-educated and

well-trained workers. If not, the decline of

primary sector groups mainly labor-intensive

agricultural sector will lead to employment

issues, including the emergence of regional

development disparity between regions based

agriculture to non-agriculture-based. Moreover,

Gayo Lues is agriculture-based area.


Origin, 2009-2012 (%)

57,57 56,22 55,40 55,02

14,39 14,98 14,66 14,27

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Agriculture



Electricity and Water

Supply

Construction

Trade, Hotel, and

Restaurant

Transport and

Communication

Finance, Real Estate, and

Bussiness Service

Services

3.44

3.3

1 2



Tingkat kesejahteraan masyarakat

meningkat seiring dengan peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Secara teori

pertumbuhan ekonomi yang tinggi diikuti dengan

melambatnya pertumbuhan penduduk akan

mendorong terjadinya peningkatan pada PDRB

per kapita maupun pendapatan regional per

kapita. Angka per kapita secara tidak langsung

bisa dijadikan salah satu indikator untuk

mengukur kemakmuran suatu wilayah. Angka

yang dihasilkan di sini sifatnya makro karena

hanya tergantung dari nilai PDRB dan penduduk

pertengahan tahun tanpa memperhitungkan

kepemilikan dari nilai tambah setiap sektor

ekonomi.

PDRB per kapita Gayo Lues

menunjukkan nilai yang baik dari tahun ke

tahun. PDRB per kapita ADHB pada tahun 2012

merypakan yang tertinggi dalam kurun waktu

empat tahun terakhir dengan nilai 12,02 juta

rupiah meningkat 5,63 persen dari tahun 2011

yaitu 11,37 juta rupiah. Peningkatan nilai PDRB

per kapita terjadi tahun 2009 yaitu meningkat

Grafik PDRB Per Kapita ADHB Gayo Lues

dan Aceh, 2009-2012 (juta rupiah)

10,32 10,77 11,37 12,0213,37 14,69 15,99 17,15

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues ADHB Aceh ADHB

10,7 persen menjadi sebesar 10,32 juta rupiah.

Untuk melihat PDRB per kapita secara

riil, digunakanlah PDRB per kapita ADHK 2000.

Tahun 2012 nilai PDRB per kapita ADHK Gayo

Lues mencapai 5,69 juta rupiah atau tumbuh

sebesar 2,42 persen dibanding tahun 2011.

Dalam kurun waktu empat tahun, ternyata tahun

2010 PDRB per kapita ADHK 2000 mengalami

pertumbuhan negatif sebesar 0,62 persen.

Secara rata-rata, pertumbuhan PDRB

per kapita ADHB selama periode 2009-2012

mencapai 6,59 persen dan ADHK 2000 mencapai

minus 2,13 persen.

Apabila dibandingkan dengan PDRB per

kapita Aceh, maka selama periode 2009-2012,

PDRB per kapita Gayo Lues jauh di bawah Aceh.

Tahun 2012 perbedaan PDRB per kapita ADHB

Aceh dan Gayo Lues mencapai nilai paling tinggi

dalam kurun waktu empat tahun terakhir yaitu

sebesar 5,13 juta rupiah. Sedangkan perbedaan

PDRB per kapita ADHK 2000 Aceh dan Gayo Lues

tahun 2012 sebesar 2,42 juta rupiah.

Grafik PDRB Per Kapita ADHK 2000 Gayo

Lues dan Aceh, 2009-2012 (juta rupiah)

5,45 5,42 5,55 5,696,26 6,47 6,70 6,91

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues ADHK Aceh ADHK

3.5

1 2



Level of social welfare increases with an

increase in economic growth. In theory, high

economic growth followed by a slowing of

population growth leads to an increase in GRDP

per capita and income per capita regional. Per

capita figures indirectly could be one indicator to

measure the prosperity of a region. Figures

produced here, the macro because it only

depends on the value of GRDP and population

mid-year without taking ownership of the value

added of each sector of the economy.

GRDP per capita Gayo Lues showed good

values from year to year. GRDP per capita in

2012 ADHB merypakan the highest in the past

four years with a value of 12.02 million dollars

increased by 5.63 percent from the year 2011 is

11.37 million dollars. The increase in the value of

GRDP per capita occurred in 2009 which

increase.

Figure of Gayo Lues and Aceh GRDP Per

Capita at Current Market Prices, 2009-2012 (million rupiahs)

10,32 10,77 11,37 12,0213,37 14,69 15,99 17,15

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues ADHB Aceh ADHB

10.7 percent to 10.32 million rupiahs.

To see real GRDP per capita, GRDP per

capita is used ADHK 2000. In 2012 the value of

GRDP per capita ADHK Gayo reach 5.69 million

rupiahs, an increase of 2.42 percent compared to

the year 2011. In a period of four years, was in

2010 the GRDP per capita ADHK 2000

experienced a negative growth of 0.62 percent..

On average, GRDP per capita growth

over the period 2009-2012 ADHB reach 6.59

percent and ADHK 2000 was minus 2.13 percent.

When compared with the GRDP per

capita in Aceh, during the period 2009-2012,

GRDP per capita is far below Gayo Aceh. In 2012

GRDP per capita differences in Aceh and Gayo

Lues ADHB reach the highest value in the last

four years in the amount of 5.13 million rupiahs.

While the difference in GRDP per capita ADHK

2000 Aceh and Gayo Lues in 2012 amounted to

2.42 million rupiahs.

Figure of Gayo Lues and Aceh GRDP Per Capita at 2000 Constant Market Prices,

2009-2012 (million rupiahs)

5,45 5,42 5,55 5,696,26 6,47 6,70 6,91

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues ADHK Aceh ADHK

3.5

1 2



Laju implisit dikenal juga sebagai inflasi

dari sisi produsen. Faktor harga termasuk salah

satu unsur penting dalam pembentukan PDRB,

tidak hanya untuk menghitung PDRB atas dasar

harga berlaku lebih dari itu ekspansifitas

perubahan harga juga memberikan implikasi

tentang situasi yang lebih dikenal dengan inflasi.

Indeks implisit mencakup semua jenis harga

seperti harga konsumen, produsen, perdagangan

besar, eceran, dan harga lainnya yang sesuai

dalam perhitungan nilai produksi setiap sektor.

Pada tahun 2011 terjadi inflasi terendah

selama kurun waktu empat tahun terakhir

sebesar 3,10 persen, menurun apabila

dibandingkan dengan tahun 2009 yang bernilai

5,01 persen. Hal ini berarti bahwa secara

agregat harga komoditas pada tingkat produsen

di tahun 2011 sebesar 1,03 kali dari harga tahun

2010.

Pada tahun 2009 inflasi yang terjadi

sebesar 6,19 persen dan di tahun sebelumnya

sebesar 11,28 persen,

Gambar Laju Implisit Gayo Lues, 2009-2012 (%)

4,52

6,285,11

3,92

6,19

5,01

3,1 3,16

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Aceh Gayo Lues

di mana secara keseluruhan inflasi yang terjadi

di tahun 2008 merupakan inflasi tertinggi pada

periode 2008-2009.

Secara lebih rinci, tingkat inflasi pada

tahun 2011 merupakan tingkat inflasi terendah

setelah sebelumnya pada tahun 2008 mencapai

tingkat inflasi tertinggi. Pola ini sejalan dengan

pola pergerakan inflasi dari sisi harga konsumen

(Indeks Harga Konsumen-IHK) yang menurun

baik di tingkat Aceh maupun nasional. Sehingga

pergerakan inflasi yang menurun tajam dari

tahun 2008-2009 dapat dikaitkan sebagai

indikasi pemulihan paska krisis ekonomi global

pada tahun 2008.

Selanjutnya, dalam tinjauan menurut

lapangan usaha, sektor listrik dan air bersih

merupakan sektor yang mengalami tingkat

inflasi tertinggi di Gayo Lues pada tahun 2011,

yaitu dengan nilai 4,30 persen. Lalu disusul oleh

sektor pertanian, sebesar 4,09 persen dan sektor

keuangan sebesar 6,69 persen.

Gambar Laju Implisit Menurut Lapangan Usaha, 2012 (%)

Pertanian


Industri Pengolahan


Konstruksi


Restoran



Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa

3,20

1,23

4,21

4,16

0,68

5,00

1,64

3,27

4,29

3.6

1 2



The rate is also known as implicit

inflationfrom the manufacturer. Price factoris

oneimportant elementin the formation of GRDP,

not only for calculating the GRDP at current

prices over that ekspans if it as price changes

also have implications about the situation known

as inflation. The index includes all types of

implicit prices such as consumer prices,

producer, wholesale trade, retail, and other

appropriate prices in the calculation of the value

of production of each sector.

In 2011 the lowest inflation over the

past four years at 3.10 percent, a decrease when

compared to 2009 which is worth 5.01 percent.

This means that the aggre gate commodity

prices at the producer level in 2011 times the

price in 2010.

In 2009 inflation at 6.19 percent and the

year before, 2008, overall inflationis the highest

inflation in the period 2008-2009 is 11.28

percent.

Figure of Gayo Lues Implicit Rate, 2009-2012 (%)

4,52

6,285,11

3,92

6,195,01

3,1 3,16

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Aceh Gayo Lues

where the inflation that occurred in 2012 was the

highest inflation rate in teh period 2008-2009.

In more detail, the inflation ratein 2011

was the lowest inflation ratein

2008afterreachingthe highest inflation rate. This

pattern isconsistentwith the pattern of

movement of the consumer price inflation

(Consumer Price Index-CPI) decreased both in

Aceh and national levels. So the movement of

inflation declined sharply from the year 2008-

2009 can be attributed as indicative of the post-

crisisglobal economic recovery in 2008.

Furthermore, in a review in the field of

business, electricity and water supply sector is

the sector that experienced the highest inflation

rate in the Gayo Lues in 2011, with the value of

4.30 percent. Then followed by the agricultural

sector, amounting to 4.09 percent and 6.69

percent for the financial sector.

Figure of Growth of Gayo Lues Implicit Rate by Industrial Origin, 2012 (%)

Agriculture

Mining and Quarrying


Electricity, Gas, Water

Supply

Construction

Trade, Hotel, and

Restaurant

Transport and

Communication

Finance, Real


Services

3,20

1,23

4,21

4,16

0,68

5,00

1,64

3,27

4,29

3.6

1 2

IV Tinjauan Lapangan

Usaha

Review of Industrial Origin

--Tinjauan Lapangan Usaha--


Dilihat dari laju pertumbuhan, sejak

tahun 2009 sampai 2012 sektor pertanian selalu

mengalami pertumbuhan positif, begitu pula tiap

subsektornya. Apabila dibandingkan dengan laju

pertumbuhan sektor pertanian Propinsi Aceh,

secara rata-rata Gayo Lues masih dibawah

Propinsi Aceh. Tahun 2012 Gayo Lues tertinggal

1,96 poin dari Aceh. Pada periode 2009-2012,

tahun 2011 merupakan tahun di mana Gayo

Lues mengalami ketertinggalan paling besar

dalam hal pertumbuhan ekonomi dibandingkan

dengan Aceh sebesar 3,36 poin, sedangkan

perbedaan laju pertumbuhan yang terkecil

terdapat pada tahun 2009 sebesar 0,45 poin.

Apabila dilihat secara rinci, subsektor

yang mengalami pertumbuhan paling tinggi

tahun 2012 yaitu subsektor tanaman

perkebunan dengan nilai 5,93 persen, tanaman

bahan makanan sebesar 3,23 persen,

peternakan dan hasil-hasilnya 2,96 persen,

perikanan 2,16 persen, dan terakhir kehutanan

satu-satunya subsektor yang mengalami

perlambatan pertumbuhan sebesar 0,30 persen.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Gayo Lues dan Aceh,2009-2012 (%)

2,11

2,90 2,29

3,662,56

4,785,65

5,62

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

Sektor Pertanian merupakan leading

sector di Kabupaten Gayo Lues yang secara

kontinu dari tahun 2009 sampai 2012

memegang peranan penting dalam

perekonomian Gayo Lues. Walaupun menjadi

leading sector, tiap tahunnya kontribusi sektor

pertanian mengalami penurunan yang relatif

tetap dari 57,57 persen menjadi 56,22 persen

periode tahun 2009-2012.

Subsektor yang paling besar

kontribusinya terhadap sektor pertanian adalah

tanaman bahan makanan dan perkebunan

dengan rata-rata kontribusi sebesar 24,13 dan

15,71 persen.

Subsektor yang berkontribusi paling

banyak pada kurun waktu 2009-2012 setelah

subsektor tanaman bahan makanan dan

perkebunan adalah peternakan dan hasil-

hasilnya dengan rata-rata kontribusi sebesar

6,84 persen. Diikuti subsektor kehutanan dan

perikanan dengan rata-rata kontribusi masing-

masing subsektor sebesar 6,11 persen dan 3,26

persen.

Gambar Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB Gayo Lues Menurut

Subsektor, 2009-2012 (%)

24,98 24,16 23,64 23,76

15,72 15,66 15,61 15,86

7,15 6,86 6,76 6,576,44 6,28 6,09 5,643,28 3,25 3,30 3,19

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

T. Bahan Makanan T. Perkebunan

Peternakan & Hasilnya Kehutanan

Perikanan

2

4.1

1

--Review by Industrial Origin--

77

Gayo Lues Regency GRDP by Industrial Origin 2009-2012

Agriculture sector is the leading sector in

the district of Gayo Lues which continuously from

2009 to 2012 played an important role in the

economy of Gayo Lues. Despite being the leading

sector, the agricultural sector's contribution each

year is relatively constant decreased from 57.57

percent to 56.22 percent of the 2009-2012

period.

Subsector greatest contribution to the

agricultural sector are food crops and plantations

with an average contribution of 24.13 and 15.71

percent.

Subsector which contributes most to the

2009-2012 period after the food crops subsector

and farms and plantations are the results with an

average contribution of 6.84 per cent. Forestry

and fisheries sub-sector followed with an

average contribution of each sub-sector of 6.11

percent and 3.26 percent.

Figure of Agriculture Sector Contribution by Its Subsector to Gayo Lues GRDP,

2009-2012 (%)

24,98 24,16 23,64 23,76

15,72 15,66 15,61 15,86

7,15 6,86 6,76 6,57

6,44 6,28 6,09 5,64

3,28 3,25 3,30 3,19

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Food Crops Estate Crops Livestock

Forestry Fishery

Judging from the rate of growth, from

2009 to 2012 the agricultural sector has always

experienced positive growth, as well as each

sub-sectors. When compared with the growth

rate of the agricultural sector in Aceh Province,

on average, still below Gayo Aceh province. In

2012 Gayo Lues lag of 1.96 points from Aceh. In

the period 2009-2012, the year 2011 is the year

in which the Gayo Lues lagging the most in

terms of economic growth compared to Aceh by

3.36 points, while the growth rate of the smallest

difference found in 2009 by 0.45 points.

When viewed in detail, the sub-sector

experienced the highest growth in 2012, namely

plantation crops with a value of 5.93 percent, the

food crops of 3.23 percent, the farm and the

results of 2.96 percent, 2.16 percent of fisheries,

and only last forestry subsector slowed growth of

0.30 percent.

Figure of Aceh and Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Agriculture Sector,

2009-2012 (%)

2,11

2,90

2,29

3,662,56

4,78

5,65 5,62

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.1

1 2



Pertambangan dan penggalian yang

mencakup subsektor minyak dan gas bumi,

pertambangan bukan migas, dan penggalian

merupakan sektor yang kurang potensial di

Kabupaten Gayo Lues. Bahkan untuk

pertambangan migas dan nonmigas tidak

terdapat di Gayo Lues hingga tahun 2012.

Sejak tahun 2009 sampai 2012

subsektor penggalian memberikan kontribusi

yang cenderung sama tiap tahunnya terhadap

perekonomian Gayo Lues dengan nilai yang

sangat kecil bila dibandingkan dengan sektor-

sektor lain yaitu sekitar 0,08 persen bahkan

cenderung menurun, tahun 2012 jumlah proyek

yang ada di Gayo Lues hanya 4 dengan rincian 3

merupakan proyek ekplorasi berupa bijih emas

dan 1 berupa bijih timah sedangkan di tahun

sebelumnya, tahun 2012, proyek bijih timah

berjumlah 2 dan ada pula proyek barang

tambang mineral non logam. Di tahun 2011

keadaannya serupa dengan tahun 2011

ditambah dengan 1 proyek bijih emas.

Gambar Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB Gayo Lues,

2009-2012 (%)

0,083

0,082

0,084

0,080

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Di tahun 2012 sektor pertambangan dan

penggalian mampu tumbuh sebesar 1,13 persen.

Kondisi ini yang terendah bila dibandingkan

dengan kondisi empat tahun terakhir. Hal ini

dikarenakan perusahaan penggalian yang

dulunya melakukan eksplorasi di Gayo Lues,

yaitu batu gunung dan sirtu sudah tidak

beroperasi lagi. Apabila dibandingkan dengan

Aceh, laju pertumbuhan dan kestabilan

subsektor penggalian di Gayo Lues terlihat lebih

baik. Terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan

ekonomi Gayo Lues 6,14 persen, 19,82 poin di

atas Aceh.

Tidak terlalu berkembangnya sektor ini

di Gayo Lues karena perusahaan-perusahaan

penggalian dan pertambangan masih dalam

tahap eksplorasi dan baru sedikit jenis bahan

galian yang dieksploitasi. Tahap eksplorasi ini

pun biasanya memakan waktu yang lama.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Gayo Lues

dan Aceh, 2009-2012 (%)

5,859,22 8,35

1,13

-47,28

-6,64 0,1-0,91

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.2

1 2


79


Mining and quarrying sub-sector which

includes oil and gas, not oil and gas mining and

quarrying sector is less potential in the district of

Gayo Lues. Even for oil and non-oil mining in

Gayo Lues there until 2012.

Since 2009 to 2012 excavation

subsector tends to contribute equally to the

economy each year Gayo Lues with a very small

value when compared to other sectors which is

about 0.08 per cent even decline, in 2012 the

number of projects that exist only in Gayo Lues 4

with Update 3 is an exploration project in the

form of a gold ore and 1 tin ore whereas in

previous years, in 2012, there are 2 tin ore

project and some project items nonmetallic

mineral mining. In a similar situation in 2011 to

2011 plus 1 gold ore projects.

Figure of Gayo Lues Contribution of Mining and Quarrying Sector to Gayo Lues GRDP,

2009-2012 (%)

0,083

0,082

0,084

0,080

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

In 2012 the mining and quarrying sector

grew by 1.13 percent. This condition is the

lowest when compared to the last four years.

This is because the company that used to

conduct exploratory excavation in Gayo Lues,

mountain rocks and gravel that is no longer in

operation. When compared with the Aceh

economy, the rate of growth and stability of

excavations in Gayo Lues subsector look better.

Seen that the average economic growth Gayo

Lues 6.14 percent, 19.82 points ahead of Aceh

Not too the development of this sector in

Gayo Lues as companies extracting and mining

are still in the exploratory stage and only a few

types of minerals are exploited. Exploration

phase is also usually take a long time.

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Mining and Quarrying Sector by Its

Subsector, 2009-2012 (%)

5,859,22 8,35

1,13

-47,28

-6,64

0,1 -0,91

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.2

1 2



Sektor ini dibedakan menjadi subsektor

industri migas dan industri nonmigas tetapi

sampai tahun 2012 belum ada industri migas di

Kabupaten Gayo Lues. Kontribusi industri

pengolahan sejak tahun 2009 sampai 2012

cenderung stabil dengan menduduki peringkat ke

lima dalam perekonomian Kabupaten Gayo Lues.

Presentasenya pun tidak terlalu berbeda

signifikan untuk tiap tahunnya dengan

peningkatan yang pelan tapi pasti di setiap

tahunnya kecuali pada tahun 2010 yang

mengalami penurunan kontribusi sebesar 0,02

persen. Peningkatan kontribusi paling signifikan

terjadi pada tahun 2012 yaitu 0,11 persen.

Sedangkan tahun 2009 dan 2011 peningkatan

kontribusinya tidak terlalu berbeda yaitu 0,06

dan 0,05 persen.

Gambar Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Gayo Lues

2009-2012 (%)

4,884,85

4,91

5,01

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Apabila dibandingkan dengan laju Aceh

dalam kurun waktu empat tahun terakhir, rata-

rata laju pertumbuhan sektor ini masih berada di

bawah propinsi Aceh dengan selisih 0,11 poin.

Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011

Belum banyak industri pengolahan yang

terdapat di Kabupaten Gayo Lues. Kegiatan

usaha dari subsektor industri nonmigas yang

terdapat di Gayo Lues berupa industri makanan,

minuman, dan tembakau.

Kinerja sektor ini seringkali dikaitkan

dengan kemajuan perekonomian suatu kawasan

karena pengaruh sektor ini terhadap sektor

ekonomi lainnya cenderung signifikan. Sejalan

dengan hal tersebut maka upaya-upaya dalam

pengembangan sektor industri harus didukung

penuh seperti pemberian bantuan modal,

kemudahan prosedur izin usaha, bantuan

pemasaran, pelatihan, dan sebagainya.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Industri

Pengolahan Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012 (%)

2,02

5,62 7,71

5,643,97 5,435,98

6,06

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.3

1 2


81


This sector is divided into subsectors and

industry non-oil and gas industry but until 2012

there is no oil and gas industry in the district of

Gayo Lues. Processing industry contributions

since 2009 to 2012 remained stable with ranks

fifth in the district of Gayo Lues economy. Is not

too different from the percentage for each year

with significant increases slowly but surely in

every year except in 2010 which decreased by

0.02 percent contribution. The most significant

increase in the contribution occurred in 2012 is

0.11 percent. While in 2009 and 2011, the

increase is not too different contributions,

namely 0.06 and 0.05 percent.

Figure of Gayo Lues Contribution of Manufacturing Industry Sector to Gayo Lues

GRDP, 2009-2012 (%)

4,884,85

4,91

5,01

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

When compared with the rate of Aceh in

the past four years, the average growth rate of

this sector is still below the Aceh province by a

margin of 0.11 points. The highest growth in

2011

Not many processing industries located

in the district of Gayo Lues. The business

activities of the non-oil industry sub-sectors that

are in industries such as Gayo Lues food,

beverage, and tobacco.

Performance of this sector is often linked

with the economic progress of the region due to

the influence of this sector on other sectors of

the economy tend to be significant. In line with

this, efforts in the development of the industrial

sector should be fully supported as capital relief,

ease of business license procedures, marketing

support, training, and so on.

Figure of Gayo Lues Aceh Growth Rate of Manufacturing Industry Sector,

2009-2012 (%)

2,02

5,627,71

5,643,97

5,43 5,98

6,06

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.4

1

2



Sektor yang memberikan kontribusi

terendah kedua setelah pertambangan dan

penggalian di Kabupaten Gayo Lues adalah

sektor listrik dan air bersih. Hal ini disebabkan

masih banyaknya masyarakat yang belum

mendapatkan akses listrik dari PLN. Sedangkan

untuk air, biasanya masyarakat banyak

menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-

harinya. Hanya daerah tertentu yang dekat

dengan ibukota kabupaten yang menikmati air

dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM).

Sektor Listrik dan Air Bersih mencakup

subsektor listrik, air bersih, dan gas alam tetapi

yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues hanya

dua subsektor pertama saja yaitu lstrik dan air

bersih.

Sektor listrik mencakup PLN dan non

PLN. Untuk non PLN, Gayo Lues merupakan

kabupaten yang cukup berhasil dalam

mengembangkannya. Tercatat ada 11

Pembangkit Listrik (PLTMH) yang masih aktif

sampai dengan tahun 2012.

Gambar Kontribusi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih terhadap PDRB Gayo Lues,

2009-2012 (%)

0,58 0,56 0,56 0,58

0,11 0,11 0,13 0,13

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Listrik Air Bersih

Tahun 2012 sektor listrik dan air bersih

yang merupakan bagian dari kegiatan sekunder

menyumbangkan nilai ekonomi paling rendah

apabila dibandingkan dengan sektor sekunder

lain, sebesar 0,71 persen. Keadaan ini tidak

terlalu berbeda jauh dengan keadaan periode

empat tahun sebelumnya. Dari kedua sektor

yang tercakup dalam sektor ini, sektor listrik

lebih menunjukkan peranannya dibandingkan

dengan sektor air bersih. Dari 0,71 persen

kontribusi sektor listrik dan air bersih 0,58

persennya merupakan sumbangan dari subsektor

listrik.

Di tahun 2012 sektor ini mengalami

percepatan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,37

persen. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan

periode 2009-2011 yang menunjukkan tren

menurun dari angka 9,48 persen di tahun 2009

sampai 5,48 persen di tahun 2011. Apabila

dibandingkan dengan Aceh, laju pertumbuhan

sektor ini lebih stabil dengan pertumbuhannya

yang hampir sama di tahun 2012 dan lebih

rendah dibandingkan tahun 2009-2011.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Gayo Lues dan Aceh,

2009-2012 (%)

13,7916,97

7,92

7,339,48

6,10 5,48

7,37

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Aceh Gayo Lues

4.4

1 2


83


Sector that contributes the second

lowest after the mining and quarrying in the

district of Gayo Lues is electricity and water

sectors. This is due to there are many people

who do not get access to electricity. As for

water, many people usually use the river water

for their daily purposes. Only certain areas are

close to the district capital to enjoy the water

from the Regional Water Company (PDAM).

Electricity and Water Sectors subsector

includes electricity, water, and natural gas but

contained in Gayo Lues district just two first sub-

sector alone is lstrik and clean water.

Electricity sector includes non PLN PLN.

For non PLN, Gayo Lues district is quite

successful in developing it. Noted there are 11

power plants (MHP) which is still active until

2012.

Figure of Gayo Lues Contribution of Electricity, Gas. and Water Supply

Sector to Gayo Lues GRDP, 2009-2012 (%)

0,58 0,56 0,56 0,58

0,11 0,11 0,13 0,13

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Electricity Water Supply

In 2012 electricity and water sectors

that are part of the secondary activities

contribute most low economic value when

compared with other secondary sector, by 0.71

percent. This situation is not too different from

the situation in the previous four-year period. Of

the two sectors are covered in this sector, the

power sector more than the role shows the water

sector. 0.71 percent of the sector's contribution

to electricity and clean water is a contribution of

0.58 percent of the electricity subsector.

In 2012 the sector experienced

accelerated economic growth of 7.37 percent.

This value increased compared to the period

2009-2011 which showed a downward trend

from 9.48 percent rate in 2009 to 5.48 percent

in 2011. When compared to Aceh, the rate of

growth of this sector is more stable with similar

growth in 2012 and lower than in 2009-2011.

Figure of Gayo Lues Growth Rate of Electricity, Gas. And Water Supply

Sector, 2009-2012 (%)

13,7916,97

7,927,33

9,48

6,10 5,48

7,37

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Aceh Gayo Lues

4.4

1 2



Karakteristik sektor bangunan sedikit

berbeda dengan sektor lainnya, karena output

yang dihasilkan berupa nilai pekerjaan

konstruksi. Sebagian besar output sektor ini

digolongkan pada komponen permintaan akhir

yakni pembentukan modal tetap sebagai barang

modal. Sebagai sektor sekunder, sektor

bangunan juga tergabung ke dalam infrastruktur

pembangunan fisik yang dalam beberapa tahun

terakhir cenderung tumbuh dengan pesat karena

Gayo Lues terhitung sebagai kabupaten baru

yang memang masih perlu untuk meningkatkan

sarana dan prasarananya.

Pada periode tersebut kontribusi sektor

konstruksi terhadap PDRB Gayo Lues selalu

meningkat tiap tahunnya. Tahun 2012

kontribusinya sebesar 10,03 persen. Nilai ini

meningkat sebesar 0,03 persen dibandingkan

tahun 2011, 0,85 persen dibandingkan tahun

2010, dan 1,69 persen dibandingkan tahun

2009.

Gambar Kontribusi Sektor Konstruksi

terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-2012 (%)

8,349,18

10,00 10,03

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Apabila dilihat pada gambar berikut,

pertumbuhan konstruksi periode 2009-2012,

selalu postif tetapi nilai pertumbuhannya

melambat setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena

tahun 2012 nilai PDRB sektor konstruksi

mengalami peningkatan tetapi tidak sebesar

tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan

sektor konstruksi menunjukkan angka 7,27

persen di tahun 2012, 14,64 persen di tahun

2011 dan tertinggi sebesar 16,72 persen di

tahun 2009.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Gayo Lues dan Aceh,

2009-2012 (%)

16,72 15,05 14,64

7,273,13

5,24 6,56 6,73

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.5

1 2


85


Characteristics of the construction sector

is slightly different from other sectors, because

the output of the value of construction work.

Most of the output of this sector final demand

components are classified in the formation of

fixed capital as capital goods. As the secondary

sector, the construction sector is also

incorporated into the development of physical

infrastructure in recent years tends to grow

exponentially as Gayo Lues counted as a new

district is still need to improve facilities and

infrastructure.

In that period the construction sector's

contribution to GDP Gayo Lues always increase

each year. In 2012 the contribution of 10.03

percent. This value increased by 0.03 percent

compared to the year 2011, compared to 0.85

percent in 2010, and 1.69 percent compared to

2009.

Figure of Contribution of Construction Sector to Gayo Lues GRDP,

2009-2012 (%)

8,349,18

10,00 10,03

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

When seen in Figure, the growth of the

construction period 2009-2012, the value is

always positive but slowing growth annually. This

happens because in 2012 the value of the

construction sector GDP has increased but not as

big as in previous years. The growth rate of the

construction sector showed the 7.27 percent in

2012, 14.64 percent in 2011 and a high of 16.72

percent in 2009.

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Construction Sector,

2009-2012 (%)

16,72 15,05 14,64

7,273,13

5,24 6,56 6,73

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.5

1 2



Sektor Perdagangan, Hotel, dan

Restoran merupakan sektor tersier paling

potensial di Kabupaten Gayo Lues, ditandai

dengan kontribusinya yang paling besar

dibandingkan sektor tersier yang lain. Kontribusi

sektor ini selama kurun waktu empat tahun

terakhir semakin meningkat dari sebesar 9,52

persen di tahun 2009 hingga 10,47 persen di

tahun 2012. Secara lebih rinci, pada tahun 2012

subsektor yang memberikan kontribusi pada

sektor perdagangan, hotel, dan restoran paling

besar ialah perdagangan sebesar 9,43 persen,

sedangkan subsektor hotel dan restoran masih di

bawah 1 persen, yaitu 0,23 dan 0,81 persen.

Gambar Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Menurut Sub Sektor


8,50 8,52 8,77 9,43

0,24 0,23 0,230,23

0,78 0,790,83 0,81

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Perdagangan Besar & Eceran

Hotel

Restoran

Dalam empat tahun terakhir,

pertumbuhan sektor ini selalu meningkat secara

stabil. Dari pertumbuhan sekitar 8,38 persen

pada tahun 2009 lalu meningkat menjadi 8,01

persen pada tahun 2009, Tahun 2010

pertumbuhannya tidak terlalu jauh berbeda

dengan tahun sebelumnya, yaitu 8,01 persen

dan di tahun 2011 mengalami penurunan

manjadi 7,03 persen dan 9,37 persen di tahun

2012.

Apabila dibandingkan dengan Aceh, laju

pertumbuhan Aceh masih lebih tinggi apabila

dibandingkan Gayo Lues tetapi pertumbuhan

sektor ini di Gayo Lues lebih labil.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Gayo

Lues dan Aceh, 2009-2012 (%)

8,38 8,017,03 9,37

4,946,36

6,967,07

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.6

1 2


87


Sector Trade, Hotels and Restaurants

are the most potential in the tertiary sector Gayo

Lues district, marked by the greatest

contribution to the tertiary sector than others.

Contribution of this sector during the last four

years has been increasing by 9.52 percent in

2009 to 10.47 percent in 2012. In more detail,

the sub-sector in 2012 contributed to the trade,

hotel and restaurant trade is greatest at 9.43

percent, while hotels and restaurants sub-sector

is still below 1 percent, ie 0.23 and 0.81 percent.

Figure of Contribution of Trade, Hotel, and Restaurant Sector by Its Subsector to Gayo

Lues GRDP, 2009-2012 (%)

8,50 8,52 8,77 9,43

0,78 0,79 0,83 0,81

2009 2010r 2011*) 2012**)Year

Wholesale and Retail Trades

Hotel

Restoran

In the last four years, growth in this

sector is increasing steadily. Of growth of about

8.38 percent in 2009 and then increased to 8.01

percent in 2009, in 2010 the growth is not too

much different from the previous year, which is

8.01 percent in 2011 and widened declined 7.03

percent and 9 , 37 percent in 2012.

When compared to Aceh, Aceh's growth

rate is still higher when compared Gayo Lues but

the growth of this sector in Gayo Lues more

labile.

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Trade, Hotel, and Restaurant Sector,

209-2012 (%)

8,38 8,01 7,03 9,37

4,946,36 6,96

7,07

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.6

1 2



Sektor pengangkutan dan komunikasi

didukung oleh dua subsektor utama yaitu

subsektor pengangkutan dan subsektor

komunikasi. Kegiatan ekonomi dari sektor ini

khususnya subsektor pengangkutan masih

banyak yang belum ada di Gayo Lues. Alat

angkutan yang ada di Gayo Lues masih h berupa

becak motor, mobil L-300, mobil angkutan

kecamatan.

Kontribusi sektor pengangkutan dan

komunikasi tidak terlalu besar yaitu 2,02 persen

di tahun 2009 dan semakin menurun hingga

sebesar 1,92 persen di tahun 2012. Dengan

kontribusi yang tidak terlalu besar ini

menjadikan sektor ketujuh sebagai kontributor

perekonomian Gayo Lues.

Selama setahun terakhir, subsektor

pengangkutan menyumbang sebesar 0,88

persen. Pada subsektor ini, kegiatan angkutan

jalan raya hampir memberikan kontribusi secara

keseluruhan terhadap subsektor pengangkutan.

Gambar Kontribusi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Menurut Subsektor


0,89 0,88 0,88 0,87

1,14 1,12 1,09 1,04

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Pengangkutan Komunikasi

Sedangkan subsektor komunikasi;

hanya menyumbang sebesar 1,09 persen yang

bersumber dari kegiatan pos dan telekomunikasi.

Laju pertumbuhan sektor pengangkutan

dan komunikasi pada tahun 2012 sebesar 3,19

persen. Pertumbuhan ini bersumber dari

pertumbuhan subsektor pengangkutan sebesar

5,61 persen dan subsektor komunikasi tumbuh

sebesar 1,21 persen.

Secara lebih rinci, angkutan jalan raya

merupakan kegiatan ekonomi yang tumbuh

paling tinggi yaitu 5,61 persen. Disusul oleh jasa

penunjang angkutan sebesar 4,59 persen, serta

pos dan telekomunikasi yang tumbuh sebesar

1,21 persen.

Apabila dibandingkan, laju pertumbuhan

sektor ini di Gayo Lues cenderung di bawah

Aceh. Terlihat juga bahwa pada periode 2009-

2012 secara berturut-turut Gayo Lues cenderung

menurun sedangkan Aceh meningkat.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Gayo Lues

dan Aceh, 2009-2012 (%)

6,73

6,104,55 3,194,88

6,578,11

8,38

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.7

1 2


89


Transport and communications sector is

supported by two main sub-sectors, namely

transportation subsector and communications

subsector. Economic activity of the sector,

especially the transportation subsector is still

much that is not in the Gayo Lues.

Transportation equipment that is in Gayo Lues ie

motor tricycles, L-300 cars, freight cars districts.

Contribution of the transport and

communication sector is not too large, namely

2.02 percent in 2010 and increasing by as much

as 10.95 percent in 2011. With a contribution

that is not too large makes the transport and

communications sector.

Over the past year, the transportation

subsector accounted for 0.88 percent. In this

subsector, road transport is an activity that

almost contributor contributes overall to the

transport sub-sectors other than transport

services.

Figure of Contribution of Transport and Communication Sector by Its Subsector to

Gayo Lues GRDP, 2009-2012 (%)

0,89 0,88 0,88 0,87

1,14 1,12 1,09 1,04

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Pengangkutan Komunikasi

While the communications subsector;

accounted for only 1.09 percent of that comes

from the postal and telecommunications

activities.

The rate of growth in the transport and

communications sector in 2012 amounted to

3.19 percent. This growth comes from the

transportation subsector growth of 5.61 per cent

and communications subsector grew by 1.21

percent.

In more detail, road transport is the

most economic activity that grows as high as

5.61 percent. Followed by transport support

services by 4.59 percent, as well as postal and

telecommunications grew by 1.21 percent.

In comparison, the rate of growth of this

sector in Gayo Lues tend to under Aceh. Seen

also that in the period 2009-2012 respectively

Gayo Lues and Aceh increase tends to decrease.

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Transport and Communication Sector,

2009-2012 (%)

6,73

6,104,55 3,194,88

6,578,11

8,38

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.7

1 2



Sebagian besar kegiatan utama sektor

ini berkaitan dengan pengelolaan keuangan yaitu

berupa penarikan dana dari masyarakat maupun

penyalurannya kembali ke masyarakat, sehingga

sektor ini disebut juga sektor finansial. Secara

rinci, sektor ini terbagi atas lima kelompok

kegiatan utama yaitu usaha perbankan (otoritas

moneter), lembaga keuangan bukan bank, jasa

penunjang keuangan dan usaha persewaan

bangunan dan jasa perusahaan. Untuk jasa

penunjang keuangan belum ada di Kabupaten

GayoLues.

Tahun 2012 Sektor Keuangan, Sewa

Bangunan, dan Jasa Perusahaan hanya mampu

menciptakan nilai tambah sebesar 24,84 miliar

rupiah atau 2,49 persen dari PDRB Kabupaten

Gayo Lues. Kontribusi sektor ini selama kurun

waktu empat tahun terakhir, berkisar dari 2,50

persen sampai 2,49 persen dengan kontribusi

terbesar pada Subsektor Usaha Persewaan

Bangunan dan Jasa Perusahaan dengan

presentase 1,48 hingga 1,50 persen.

Gambar Kontribusi Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan Menurut

Subsektor Terhadap PDRB Gayo Lues, 2009-2012 (%)

0,92 0,92 0,90 0,910,04 0,04 0,04 0,04

1,50 1,48 1,49 1,50

0,04 0,04 0,04 0,04

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Bank Non Bank

Real Estate Business Service

Sedangkan subsektor yang lain hanya

dapat memberikan kontribusi kurang dari satu

persen, dengan rincian Bank memberikan

kontribusi sebesar 0,90 sampai 0,92 persen pada

periode 2009-2012, dengan 0,91 persen tahun

2012. Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Jasa

Perusahaan menempati peringkat yang sama

dengan presentase 0,4 persen pada kurun waktu

empat tahun terakhir.

Laju pertumbuhan Sektor Keuangan,

Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan dan

subsektor pendukungnya pada tahun 2012

semuanya tumbuh positif. Pertumbuhan ini

terutama didukung oleh subsektor bank sebesar

6,72 persen. Diikuti oleh subsektor usaha

persewaan bangunan sebesar 4,28 persen,

lembaga keuangan bukan bank 3,81 persen dan

terakhir adalah subsektor jasa perusahaan

sebesar 3,57 persen.

Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan Aceh

dan Gayo Lues, 2009-2012 (%)

14,82

6,28

3,41

5,187,83

5,54

6,49 7,05

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.8

1 2


91


Most of the major activities related to

this sector financial management in the form of

withdrawal of funds from the public as well as

the distribution back into the community, so that

this sector is also called the financial sector. In

detail, this sector is divided into five main groups

of activities, namely banking business (monetary

authorities), non-bank financial institutions,

financial and business support services building

rental and services company. Financial support

for services not in the District GayoLues.

In 2012 the Financial Sector, Lease

Building, and Business Services is only able to

create added value of 24.84 billion dollars, or

2.49 percent of GDP district of Gayo

Lues. Contribution of this sector during the last

four years, ranging from 2.50 percent to 2.49

percent with the largest contribution to the Sub

Building Leasing and Services Company with a

percentage of 1.48 to 1.50 percent.

Figure of Contribution of Financial, Real Estate, and Business Service Sector to Gayo

Lues GRDP, 2009-2012 (%)

0,92 0,92 0,90 0,91

0,04 0,04 0,04 0,04

1,50 1,48 1,49 1,50

0,04 0,04 0,04 0,04

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Bank Non Bank

Real Estate Business Service

While other sub-sectors can only

contribute less than one percent, with details of

the Bank accounted for 0.90 to 0.92 per cent in

the period 2009 to 2012, with 0.91 percent in

2012. Non-Bank Financial Institutions and

Services Company ranks equal to a percentage

of 0.4 percent in the last four years.

The growth rate of the Financial Sector,

Lease Building, and Business Services and its

supporting sub-sector in 2012 are all positive

growth. This growth was mainly supported by

subsector banks by 6.72 percent. Followed by

sub leasing the building at 4.28 percent, non-

bank financial institutions 3.81 percent and the

latter is a corporate services subsector amounted

to 3.57 per cent.

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate of Financial, Real Estate, and Business

Services Sector, 2009-2012 (%)

14,82

6,28

3,41

5,187,83

5,54

6,49 7,05

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.8

1 2



Sektor jasa-jasa merupakan bagian dari

sektor tersier yang memberikan kontribusi paling

tinggi terhadap perekonomian Kabupaten Gayo

Lues selama kurun waktu empat tahun terakhir

dengan kisaran 14 persen terhadap PDRB Gayo

Lues. Secara rinci, kontribusi sektor jasa-jasa

meningkat dari tahun 2009 dan semakin

menurun sejak tahun 2010 sampai 2012 dengan

nilai kontribusi sebesar 14,39; 14,98; 14,66; dan

14,27 persen.

Subsektor pemerintahan umum terdiri

dari administrasi pemerintahan dan pertahanan

serta jasa pemerintahan lainnya. Untuk jasa

pemerintahan lainnya sampai tahun 2012 belum

ada di Kabupaten Gayo Lues sehingga

keseluruhan nilai PDRB disumbang oleh

administrasi pemerintaan dan pertahanan.

Sedangkan kontribusi subsektor.swasta tertinggi

tahun 2009 yaitu 1,15 persen dan terendah

tahun 2011 sebesar 1,10 persen.

Gambar Kontribusi Sektor Jasa-Jasa Menurut Subsektor terhadapPDRB

Gayo Lues Tahun,2009-2012 (%)

13,24 13,85 13,56 13,14

1,15 1,13 1,10 1,13

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Pemerintahan Umum Swasta

Laju pertumbuhan sektor ini pada tahun

2012 sebesar 0,47 persen dengan subsektor

pemerintah umum mengalami pertumbuhan

negatif di tahun 2012 sebesar 0,01 persen

sedangkan subsektor swasta tetap positif. Dilihat

dari laju pertumbuhannya, swasta tumbuh lebih

pesat dibandingkan dengan pemerintahan

umum. Pertumbuhan tertinggi untuk swasta

terjadi tahun 2012 dengan nilai 7,36 persen dan

pertumbuhan terendah tahun 2011 dengan nilai

4,70 persen. Sedangkan untuk pemerintahan

umum, pertumbuhan tertinggi tahun 2010

sebesar 4,27persen dan pertumbuhan terendah

-0,01 persen di tahun 2012.

Gambar Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Gayo Lues dan Aceh, 2009-2012 (%)

3,654,36 4,18

0,47

3,99 4,46 4,39 5,08

2009 2010r 2011*) 2012**)

Tahun

Gayo Lues Aceh

4.9

1 2


93


Services sector is part of the tertiary

sector contributed the highest to the economy of

Gayo Lues district for a period of four years with

a range of 14 percent to GDP Gayo Lues. In

detail, the contribution of the services sector

increased from the year 2009 and has declined

since 2010 to 2012 with a value of contribution

of 14.39; 14.98; 14.66, and 14.27 percent.

General government subsector consists

of government administration and defense, and

other government services. For other

government services until the year 2012 are not

in the district of Gayo Lues so that the overall

value of GDP contributed by pemerintaan

administration and defense. While the

contribution of the highest subsektor.swasta

2009 is 1.15 percent and the lowest in 2011 at

1.10 percent.

Figure of Contribution of Services Sector by Gayo Lues GRDP, 2009-2012 (%)

13,24 13,85 13,56 13,14

1,15 1,13 1,10 1,13

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

General Government Private

The rate of growth of this sector in 2012

amounted to 0.47 percent of the general

government sub-sector experienced negative

growth in 2012 by 0.01 percent while the private

sub-sector remains positive. Judging from the

rate of growth, the private sector grew more

rapidly than the general rule. The highest growth

occurred in 2012 for the private sector with a

value of 7.36 percent and the lowest growth in

2011 with a value of 4.70 percent. As for the

general government, the highest growth in 2010

amounted to 4.27 percent and the lowest growth

of -0.01 percent in 2012.

Figure of Gayo Lues and Aceh Growth Rate Services Sector, 2009-2012 (%)

3,654,36 4,18

0,47

3,99 4,46 4,39 5,08

2009 2010r 2011*) 2012**)

Year

Gayo Lues Aceh

4.9

Tabel Pokok

Main Tables

96

Tabel-Tabel Pokok/ Main Tables

PDRB Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2009-2012

PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (juta Rp)/

Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (million Rp)

LAPANGAN USAHA / Industrial Origin 2009 2010 r 2011* 2012**

(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 446429,62 481548,33 512715,81 548.457,31 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 193682,69 206935,55 218757,67 236.832,29 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 121914,57 134175,87 144501,13 158.058,60 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 55427,96 58798,38 62531,31 65.542,19 d Kehutanan / Forestry 49949,96 53767,34 56390,12 56.229,07 e Perikanan / Fishery 25454,44 27871,19 30535,59 31.795,16 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 645,43 706,22 774,48 792,82 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0,00 0,00 0,00 0,00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0,00 0,00 0,00 0,00 c Penggalian /Quarrying 645,43 706,22 774,48 792,82 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 37811,55 41585,78 45397,81 49.979,61 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0,00 0,00 0,00 0,00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0,00 0,00 0,00 0,00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0,00 0,00 0,00 0,00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 37811,55 41585,78 45397,81 49.979,61 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 37811,55 41585,78 45397,81 49.979,61 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0,00 0,00 0,00 0,00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0,00 0,00 0,00 0,00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0,00 0,00 0,00 0,00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0,00 0,00 0,00 0,00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0,00 0,00 0,00 0,00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0,00 0,00 0,00 0,00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0,00 0,00 0,00 0,00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 5407,81 5767,75 6345,82 7.097,40 a Listrik / Electricity 4523,56 4795,21 5188,42 5.828,34 b Gas Kota / City Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 c Air Bersih / Water Supply 884,25 972,54 1157,40 1.269,05 5 KONSTRUKSI / Construction 64702,92 78659,87 92577,09 99.992,07 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 73823,05 81649,71 90872,61 104.361,15 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 65905,05 72977,93 81124,09 94.022,54 b Hotel / Hotels 1847,26 1946,48 2105,81 2.254,64 c Restoran / Restaurant 6070,75 6725,31 7642,72 8.083,98 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 15673,57 17097,14 18242,73 19.133,79 a Pengangkutan / Transport 6870,88 7532,92 8162,52 8.721,10 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 6851,41 7511,53 8139,12 8.696,01 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 19,47 21,39 23,40 25,09 b Komunikasi / Communication 8802,69 9564,22 10080,21 10.412,69 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 8802,69 9564,22 10080,21 10.412,69 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0,00 0,00 0,00 0,00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN / 19417,37 21256,05 22869,78 24.840,87

Finance, Real Estate, Business Services

a Bank / Bank 7160,75 7857,01 8299,16 9.091,79 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 334,41 364,37 387,34 414,08 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0,00 0,00 0,00 0,00 dSewa Bangunan / Real Estate 11598,01 12680,51 13811,21 14.941,64 e Jasa Perusahaan / Business Services 324,20 354,16 372,08 393,36 9 JASA-JASA / Services 111566,75 128294,16 135717,36 142.204,13 a Pemerintahan Umum / General Government 102666,52 118633,19 125493,16 130.940,80 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 102666,52 118633,19 125493,16 130.940,80 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0,00 0,00 0,00 0,00 b Swasta / Private 8900,23 9660,97 10224,21 11.263,33 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 5241,77 5717,47 6095,25 6.703,79 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 636,22 666,58 692,85 759,41 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 3022,24 3276,93 3436,10 3.800,13

PDRB / GRDP 775.478,07 856.565,02 925.513,51 996.859,15

PDRB TANPA MIGAS / GRDP Without Oil & Gas 775.478,07 856.565,02 925.513,51 996.859,15

r : Angka revisi / Revised figures * : Angka Sementara / Preliminary figures ** : Angka Sangat Sementara / Very preliminary figures

Tabel Table

A.

97



PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (juta Rp)/

Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (million Rp)


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 204661,91 210591,65 215420,49 223.300,43 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 88634,02 91564,40 92890,73 95.894,82 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 61684,03 63379,63 64987,86 68.840,99 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 26083,02 26364,14 27009,96 27.810,49 d Kehutanan / Forestry 16524,68 17154,15 17776,45 17.723,12 e Perikanan / Fishery 11736,16 12129,32 12755,49 13.031,01 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 315,42 344,50 373,24 377,45 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0,00 0,00 0,00 0,00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0,00 0,00 0,00 0,00 c Penggalian /Quarrying 315,42 344,50 373,24 377,45 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 21281,13 22477,84 24211,66 25.577,92 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0,00 0,00 0,00 0,00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0,00 0,00 0,00 0,00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0,00 0,00 0,00 0,00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 21281,13 22477,84 24211,66 25.577,92 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 21281,13 22477,84 24211,66 25.577,92 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0,00 0,00 0,00 0,00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0,00 0,00 0,00 0,00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0,00 0,00 0,00 0,00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0,00 0,00 0,00 0,00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0,00 0,00 0,00 0,00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0,00 0,00 0,00 0,00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0,00 0,00 0,00 0,00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 3072,63 3260,21 3438,96 3.692,49 a Listrik / Electricity 2517,03 2664,01 2803,81 3.009,12 b Gas Kota / City Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 c Air Bersih / Water Supply 555,61 596,20 635,14 683,37 5 KONSTRUKSI / Construction 35271,71 40580,86 46521,15 49.905,56 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 52629,32 56842,56 60836,84 66.537,56 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 48379,05 52457,49 56291,26 61.857,58 b Hotel / Hotels 1151,46 1203,08 1243,05 1.273,20 c Restoran / Restaurant 3098,81 3181,99 3302,53 3.406,78 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 8292,70 8798,27 9198,84 9.492,50 a Pengangkutan / Transport 3618,18 3925,38 4138,38 4.370,55 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 3606,09 3912,26 4124,59 4.356,12 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0,00 0,00 0,00 0,00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 12,09 13,12 13,79 14,43 b Komunikasi / Communication 4674,52 4872,90 5060,46 5.121,95 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 4674,52 4872,90 5060,46 5.121,95 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0,00 0,00 0,00 0,00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN /

11902,30 12649,34 13080,98 13.757,97 Finance, Real Estate, Business Services

a Bank / Bank 4350,91 4761,82 4921,81 5.252,45 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 245,37 267,92 279,66 290,31 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0,00 0,00 0,00 0,00 dSewa Bangunan / Real Estate 7152,34 7459,13 7715,76 8.045,61 e Jasa Perusahaan / Business Services 153,68 160,47 163,75 169,60 9 JASA-JASA / Services 72440,54 75598,88 78760,55 79.133,62 a Pemerintahan Umum / General Government 67778,28 70672,73 73603,02 73.596,36 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 67778,28 70672,73 73603,02 73.596,36 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0,00 0,00 0,00 0,00 b Swasta / Private 4662,26 4926,15 5157,53 5.537,25 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 2604,72 2743,33 2892,76 3.148,68 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 351,87 363,35 374,34 390,85 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 1705,67 1819,48 1890,42 1.997,72

PDRB / GRDP 409867,67 431144,10 451842,72 471.775,50

PDRB TANPA MIGAS / GRDP Without Oil & Gas 409867,67 431144,10 451842,72 471.775,50


Tabel Table

B.

98



Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (%) /

Percentage Distribution of Aceh GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (%)


(1) (2) (3) (4) (5)

1. PERTANIAN / Agriculture 57.57 56.22 55.40 55.02 a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 24.98 24.16 23.64 23.76 b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops 15.72 15.66 15.61 15.86 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 7.15 6.86 6.76 6.57 d. Kehutanan / Forestry 6.44 6.28 6.09 5.64 e. Perikanan / Fishery 3.28 3.25 3.30 3.19 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 a. Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian /Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4.88 4.85 4.91 5.01 a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 4.88 4.85 4.91 5.01 1. Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 4.88 4.85 4.91 5.01 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod. 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen & Brg. Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr. 0.00 0.00 0.00 0.00 7. Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya / Transport Equip. Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9. Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 0.70 0.67 0.69 0.71 a. Listrik / Electricity 0.58 0.56 0.56 0.58 b. Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih / Water Supply 0.1140 0.1135 0.1251 0.1273 5. KONSTRUKSI / Construction 8.34 9.18 10.00 10.03 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 9.52 9.53 9.82 10.47 a. Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 8.50 8.52 8.77 9.43 b. Hotel / Hotels 0.24 0.23 0.23 0.23 c. Restoran / Restaurant 0.78 0.79 0.83 0.81 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 2.02 2.00 1.97 1.92 a. Pengangkutan / Transport 0.89 0.88 0.88 0.87 1. Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transport 0.88 0.88 0.88 0.87 3. Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr./River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Komunikasi / Communication 1.14 1.12 1.09 1.04 1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 1.14 1.12 1.09 1.04 2. Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN/

2.50 2.48 2.47 2.49 Finance, Real Estate, Business Services

a. Bank / Bank 0.92 0.92 0.90 0.91 b. Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 0.04 0.04 0.04 0.04 c. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan / Real Estate 1.50 1.48 1.49 1.50 e. Jasa Perusahaan / Business Services 0.04 0.04 0.04 0.04 9. JASA-JASA / Services 14.39 14.98 14.66 14.27 a. Pemerintahan Umum / General Government 13.24 13.85 13.56 13.14 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan/ Gov. Administration & Defence 13.24 13.85 13.56 13.14 2. Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Swasta / Private 1.15 1.13 1.10 1.13 1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 0.68 0.67 0.66 0.67 2. Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 0.08 0.08 0.07 0.08 3. Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 0.39 0.38 0.37 0.38

PDRB / GRDP 100.00 100.00 100.00 100.00

PDRB TANPA MIGAS / GRDP Without & Gas 100.00 100.00 100.00 100.00


Tabel Table

C.

99



Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (%) /

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (%)


(1) (2) (3) (4) (5)

1. PERTANIAN / Agriculture 49.93 48.84 47.68 47.33 a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 21.63 21.24 20.56 20.33 b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops 15.05 14.70 14.38 14.59 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 6.36 6.11 5.98 5.89 d. Kehutanan / Forestry 4.03 3.98 3.93 3.76 e. Perikanan / Fishery 2.86 2.81 2.82 2.76 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 a. Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian /Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 5.19 5.21 5.36 5.42 a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 5.19 5.21 5.36 5.42 1. Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 5.19 5.21 5.36 5.42 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod. 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen & Brg. Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr. 0.00 0.00 0.00 0.00 7. Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya / Transport Equip. Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9. Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0.00 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 0.75 0.76 0.76 0.78 a. Listrik / Electricity 0.61 0.62 0.62 0.64 b. Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih / Water Supply 0.14 0.14 0.14 0.14 5. KONSTRUKSI / Construction 8.61 9.41 10.30 10.58 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 12.84 13.18 13.46 14.10 a. Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 11.80 12.17 12.46 13.11 b. Hotel / Hotels 0.28 0.28 0.28 0.27 c. Restoran / Restaurant 0.76 0.74 0.73 0.72 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 2.02 2.04 2.04 2.01 a. Pengangkutan / Transport 0.88 0.91 0.92 0.93 1. Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Angkutan Jalan Raya / Road Transport 0.88 0.91 0.91 0.92 3. Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr./River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Komunikasi / Communication 1.14 1.13 1.12 1.09 1. Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 1.14 1.13 1.12 1.09 2. Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8. KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN/


a. Bank / Bank 1.06 1.10 1.09 1.11 b. Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 0.06 0.06 0.06 0.06 c. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan / Real Estate 1.75 1.73 1.71 1.71 e. Jasa Perusahaan / Business Services 0.04 0.04 0.04 0.04 9. JASA-JASA / Services 17.67 17.53 17.43 16.77 a. Pemerintahan Umum / General Government 16.54 16.39 16.29 15.60 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan/ Gov. Administration & Defence 16.54 16.39 16.29 15.60 2. Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Swasta / Private 1.14 1.14 1.14 1.17 1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 0.64 0.64 0.64 0.67 2. Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 0.09 0.08 0.08 0.08 3. Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 0.42 0.42 0.42 0.42

PDRB / GRDP 100.00 100.00 100.00 100.00

PDRB TANPA MIGAS / GRDP Without & Gas 100.00 100.00 100.00 100.00


Tabel Table

D.

100



Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (%) /

Percentage Distribution of Gayo LuesGRDP Without Oil and Gas at Current Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (%)


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 57.57 56.22 55.40 55.02 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 24.98 24.16 23.64 23.76 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 15.72 15.66 15.61 15.86 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 7.15 6.86 6.76 6.57 d Kehutanan / Forestry 6.44 6.28 6.09 5.64 e Perikanan / Fishery 3.28 3.25 3.30 3.19 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 1.00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c Penggalian /Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4.88 4.85 4.91 5.01 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 4.88 4.85 4.91 5.01 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 4.88 4.85 4.91 5.01 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0.00 0.00 0.00 0.00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0.00 0.00 0.00 0.00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 0.70 0.67 0.69 0.71 a Listrik / Electricity 0.58 0.56 0.56 0.58 b Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c Air Bersih / Water Supply 0.11 0.11 0.13 0.13 5 KONSTRUKSI / Construction 8.34 9.18 10.00 10.03 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 9.52 9.53 9.82 10.47 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 8.50 8.52 8.77 9.43 b Hotel / Hotels 0.24 0.23 0.23 0.23 c Restoran / Restaurant 0.78 0.79 0.83 0.81 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 2.02 2.00 1.97 1.92 a Pengangkutan / Transport 0.89 0.88 0.88 0.87 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 0.88 0.88 0.88 0.87 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 b Komunikasi / Communication 1.14 1.12 1.09 1.04 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 1.14 1.12 1.09 1.04 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN /


a Bank / Bank 0.92 0.92 0.90 0.91 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 0.04 0.04 0.04 0.04 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0.00 0.00 0.00 0.00 dSewa Bangunan / Real Estate 1.50 1.48 1.49 1.50 e Jasa Perusahaan / Business Services 0.04 0.04 0.04 0.04 9 JASA-JASA / Services 14.39 14.98 14.66 14.27 a Pemerintahan Umum / General Government 13.24 13.85 13.56 13.14 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 13.24 13.85 13.56 13.14 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0.00 0.00 0.00 0.00 b Swasta / Private 1.15 1.13 1.10 1.13 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 0.68 0.67 0.66 0.67 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 0.08 0.08 0.07 0.08 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 0.39 0.38 0.37 0.38

PDRB TANPA MIGAS / GRDP Without Oil & Gas 100.00 100.00 100.00 100.00


Tabel Table

E.

101



Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (%) /

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP Without Oil and Gas at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (%)


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 49.93 48.84 47.68 47.33 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 21.63 21.24 20.56 20.33 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 15.05 14.70 14.38 14.59 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 6.36 6.11 5.98 5.89 d Kehutanan / Forestry 4.03 3.98 3.93 3.76 e Perikanan / Fishery 2.86 2.81 2.82 2.76 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 1.00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c Penggalian /Quarrying 0.08 0.08 0.08 0.08 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 5.19 5.21 5.36 5.42 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 5.19 5.21 5.36 5.42 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 5.19 5.21 5.36 5.42 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0.00 0.00 0.00 0.00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0.00 0.00 0.00 0.00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 0.75 0.76 0.76 0.78 a Listrik / Electricity 0.61 0.62 0.62 0.64 b Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c Air Bersih / Water Supply 0.14 0.14 0.14 0.14 5 KONSTRUKSI / Construction 8.61 9.41 10.30 10.58 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 12.84 13.18 13.46 14.10 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 11.80 12.17 12.46 13.11 b Hotel / Hotels 0.28 0.28 0.28 0.27 c Restoran / Restaurant 0.76 0.74 0.73 0.72 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 2.02 2.04 2.04 2.01 a Pengangkutan / Transport 0.88 0.91 0.92 0.93 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 0.88 0.91 0.91 0.92 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 b Komunikasi / Communication 1.14 1.13 1.12 1.09 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 1.14 1.13 1.12 1.09 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN / 2.90 2.93 2.90 2.92 Finance, Real Estate, Business Services




Tabel Table

F.

102



Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2000=100) , 2009-2012 /

Trend Indices of Gayo LuesGRDP at Current Market Prices by Industrial Origin (2000 = 100) , 2009-2012


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 273 294 313 335 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 282 302 319 345 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 245 270 291 318 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 295 312 332 348 d Kehutanan / Forestry 265 286 299 299 e Perikanan / Fishery 328 360 394 410 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 344 376 412 422 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0 0 0 0 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0 0 0 0 c Penggalian /Quarrying 344 376 412 422 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 272 299 326 359 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0 0 0 0 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0 0 0 0 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0 0 0 0 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 272 299 326 359 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 272 299 326 359 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0 0 0 0 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0 0 0 0 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0 0 0 0 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0 0 0 0 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0 0 0 0 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0 0 0 0 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0 0 0 0 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0 0 0 0 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 333 355 391 437 a Listrik / Electricity 360 381 413 464 b Gas Kota / City Gas 0 0 0 0 c Air Bersih / Water Supply 242 266 317 347 5 KONSTRUKSI / Construction 414 503 592 639 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 366 404 450 517 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 374 414 460 533 b Hotel / Hotels 235 248 268 287 c Restoran / Restaurant 343 380 432 457 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 352 384 410 430 a Pengangkutan / Transport 318 348 377 403 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0 0 0 0 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 318 349 378 404 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0 0 0 0 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0 0 0 0 5 Angkutan Udara / Air Transport 0 0 0 0 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 239 263 288 309 b Komunikasi / Communication 385 418 441 455 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 385 418 441 455 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0 0 0 0 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN / 464 508 546 593 Finance, Real Estate, Business Services

a Bank / Bank 2,621 2,876 3,038 3,328 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 231 252 268 286 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0 0 0 0 dSewa Bangunan / Real Estate 316 345 376 407 e Jasa Perusahaan / Business Services 346 378 397 420 9 JASA-JASA / Services 598 688 728 763 a Pemerintahan Umum / General Government 650 751 794 829 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 650 751 794 829 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0 0 0 0 b Swasta / Private 313 339 359 396 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 319 348 371 408 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 286 299 311 341 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 309 335 351 388

PDRB / GRDP 320 353 382 411

PDRB TANPA MIGAS / GRDP Without Oil & Gas 320 353 382 411


Tabel Table

G.

103



Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (2000=100) , 2009-2012 /

Trend Indices of Gayo LuesGRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (2000 = 100) , 2009-2012


(1) (2) (3) (4) (5)


a Bank / Bank 1,593 1,743 1,801 1,923 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 170 185 193 201 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0 0 0 0 dSewa Bangunan / Real Estate 195 203 210 219 e Jasa Perusahaan / Business Services 164 171 175 181 9 JASA-JASA / Services 389 406 422 424 a Pemerintahan Umum / General Government 429 447 466 466 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 429 447 466 466 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0 0 0 0 b Swasta / Private 164 173 181 195 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 158 167 176 192 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 158 163 168 176 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 174 186 193 204

PDRB / GRDP 169 178 186 195



Tabel Table

H.

104



Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen) , 2009-2012 /

Growth rate of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin (percent) , 2009-2012


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 8.49 7.87 6.47 6.97 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 3.90 6.84 5.71 8.26 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 10.19 10.06 7.70 9.38 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 8.19 6.08 6.35 4.81 d Kehutanan / Forestry 14.54 7.64 4.88 -0.29 e Perikanan / Fishery 29.78 9.49 9.56 4.12 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 15.40 9.42 9.67 2.37 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c Penggalian /Quarrying 15.40 9.42 9.67 2.37 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 12.65 9.98 9.17 10.09 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 12.65 9.98 9.17 10.09 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 276.59 9.98 9.17 10.09 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products -100.00 0.00 0.00 0.00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0.00 0.00 0.00 0.00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries -100.00 0.00 0.00 0.00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 9.67 6.66 10.02 11.84 a Listrik / Electricity 9.88 6.01 8.20 12.33 b Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c Air Bersih / Water Supply 8.58 9.98 19.01 9.65 5 KONSTRUKSI / Construction 26.38 21.57 17.69 8.01 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 12.82 10.60 11.30 14.84 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 12.82 10.73 11.16 15.90 b Hotel / Hotels 8.89 5.37 8.19 7.07 c Restoran / Restaurant 14.12 10.78 13.64 5.77 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 17.17 9.08 6.70 4.88 a Pengangkutan / Transport 26.85 9.64 8.36 6.84 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 26.90 9.63 8.36 6.84 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 10.56 9.84 9.42 7.23 b Komunikasi / Communication 10.58 8.65 5.40 3.30 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 10.58 8.65 5.40 3.30 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN / 20.10 9.47 7.59 8.62 Finance, Real Estate, Business Services


PDRB / GRDP 11.25 10.46 8.05 7.71



Tabel Table

I.

105



Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (%) /

Growth rate of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2009-2012 (%)


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 2.11 2.90 2.29 3.66 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 2.08 3.31 1.45 3.23 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 1.27 2.75 2.54 5.93 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 2.57 1.08 2.45 2.96 d Kehutanan / Forestry 4.64 3.81 3.63 -0.30 e Perikanan / Fishery 2.28 3.35 5.16 2.16 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 5.85 9.22 8.35 1.13 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c Penggalian /Quarrying 5.85 9.22 8.35 1.13 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 2.02 5.62 7.71 5.64 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 2.02 5.62 7.71 5.64 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 165.67 5.62 7.71 5.64 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products -100.00 0.00 0.00 0.00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0.00 0.00 0.00 0.00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries -100.00 0.00 0.00 0.00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 9.48 6.10 5.48 7.37 a Listrik / Electricity 9.88 5.84 5.25 7.32 b Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c Air Bersih / Water Supply 7.68 7.31 6.53 7.59 5 KONSTRUKSI / Construction 16.72 15.05 14.64 7.27 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 8.38 8.01 7.03 9.37 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 8.92 8.43 7.31 9.89 b Hotel / Hotels 3.00 4.48 3.32 2.43 c Restoran / Restaurant 2.37 2.68 3.79 3.16 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 6.73 6.10 4.55 3.19 a Pengangkutan / Transport 11.48 8.49 5.43 5.61 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 11.49 8.49 5.43 5.61 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 8.63 8.52 5.13 4.59 b Komunikasi / Communication 3.32 4.24 3.85 1.21 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 3.32 4.24 3.85 1.21 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN / 14.82 6.28 3.41 5.18 Finance, Real Estate, Business Services

a Bank / Bank 23.85 9.44 3.36 6.72 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 17.64 9.19 4.38 3.81 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0.00 0.00 0.00 0.00 dSewa Bangunan / Real Estate 10.12 4.29 3.44 4.28 e Jasa Perusahaan / Business Services 3.01 4.42 2.04 3.57 9 JASA-JASA / Services 3.65 4.36 4.18 0.47 a Pemerintahan Umum / General Government 3.49 4.27 4.15 -0.01 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 3.49 4.27 4.15 -0.01 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0.00 0.00 0.00 0.00 b Swasta / Private 6.11 5.66 4.70 7.36 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 5.41 5.32 5.45 8.85 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 7.25 3.26 3.02 4.41 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 6.97 6.67 3.90 5.68

PDRB / GRDP 4.77 5.19 4.80 4.41



Tabel Table

J.

106



Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha (2000 = 100), 2009-2012 /

Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin (2000 = 100), 2009-2012


(1) (2) (3) (4) (5)


a Bank / Bank 165 165 169 173 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 136 136 139 143 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0 0 0 0 dSewa Bangunan / Real Estate 162 170 179 186 e Jasa Perusahaan / Business Services 211 221 227 232 9 JASA-JASA / Services 154 170 172 180 a Pemerintahan Umum / General Government 151 168 171 178 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 151 168 171 178 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0 0 0 0 b Swasta / Private 191 196 198 203 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 201 208 211 213 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 181 183 185 194 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 177 180 182 190

PDRB / GRDP 189 199 205 211



Tabel Table

K.

107



Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2009-2012 (%) /

Growth Rate of Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin, 2009-2012 (%)


(1) (2) (3) (4) (5)

1 PERTANIAN / Agriculture 6.25 4.83 4.09 3.20 a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 1.78 3.42 4.20 4.87 b Tanaman Perkebunan / Estate Crops 8.81 7.11 5.03 3.26 c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products 5.48 4.95 3.81 1.80 d Kehutanan / Forestry 9.46 3.69 1.21 0.01 e Perikanan / Fishery 26.89 5.95 4.18 1.92 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying 9.02 0.18 1.22 1.23 a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning 0.00 0.00 0.00 0.00 c Penggalian /Quarrying 9.02 0.18 1.22 1.23 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 10.42 4.13 1.35 4.21 a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 0.00 0.00 0.00 0.00 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) 0.00 0.00 0.00 0.00 b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 10.42 4.13 1.35 4.21 1 Makanan, Minuman & Tembakau / Food, Beverages & Tobacco 41.75 4.13 1.35 4.21 2 Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki / Textile, Leather Prod & Footwear 0.00 0.00 0.00 0.00 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Pupuk, Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers, Chemical & Rubber Prod 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 0.00 0.00 0.00 0.00 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 0.00 0.00 0.00 0.00 8 Alat Angk, Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 0.00 0.00 0.00 0.00 4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH / Electricity, Gas & Water Supply 0.17 0.52 4.30 4.16 a Listrik / Electricity 0.00 0.16 2.80 4.67 b Gas Kota / City Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 c Air Bersih / Water Supply 0.84 2.50 11.71 1.91 5 KONSTRUKSI / Construction 8.28 5.67 2.66 0.68 6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN/Trade, Hotel & Restaurant 4.10 2.40 3.99 5.00 a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades 3.58 2.12 3.59 5.47 b Hotel / Hotels 5.72 0.85 4.71 4.53 c Restoran / Restaurant 11.48 7.89 9.49 2.54 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication 9.79 2.81 2.05 1.64 a Pengangkutan / Transport 13.79 1.06 2.78 1.17 1 Angkutan Rel / Railways Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 13.82 1.06 2.78 1.16 3 Angkutan Laut / Sea Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Angk Sungai, Danau & Penyebr/River, Lake & Ferry Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Angkutan Udara / Air Transport 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport 1.78 1.21 4.08 2.52 b Komunikasi / Communication 7.04 4.23 1.49 2.06 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 7.04 4.23 1.49 2.06 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 0.00 0.00 0.00 0.00 8 KEUANGAN, REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN / 4.60 3.00 4.04 3.27 Finance, Real Estate, Business Services

a Bank / Bank 0.74 0.25 2.19 2.65 b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions 2.61 -0.21 1.84 2.98 c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance 0.00 0.00 0.00 0.00 dSewa Bangunan / Real Estate 6.73 4.84 5.29 3.75 e Jasa Perusahaan / Business Services 11.45 4.61 2.95 2.08 9 JASA-JASA / Services 7.31 10.19 1.54 4.29 a Pemerintahan Umum / General Government 7.05 10.82 1.57 4.35 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 7.05 10.82 1.57 4.35 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services 0.00 0.00 0.00 0.00 b Swasta / Private 10.03 2.73 1.08 2.61 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 14.64 3.56 1.10 1.04 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 0.67 1.46 0.89 4.98 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services 4.79 1.65 0.92 4.65

PDRB / GRDP 6.19 5.01 3.10 3.16



Tabel Table

L.

108



Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHB, 2009-2012 /

Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at Current Market Prices, 2009-2012


(1) (2) (3) (4) (5)

1. PDRB atas Dasar Harga Pasar (jutaRp) 775,478 856,565 925,514 996,859

GRDP at Market Prices (million Rp)

2 . Penyusutan (jutaRp) 15.595 17.226 18.612 20.047

Depreciation (million Rp)

3. PDRN atas Dasar HargaPasar (juta Rp) 759.883,13 839.339,41 906.901,35 976.812,22

NRDP at Market Prices (million Rp)

4 . Pajak Tak Langsung (juta Rp) 25.106,53 27.731,76 29.964,01 32.273,86

Indirect Tax(million Rp)

5. PDRN atas Dasar Biaya Faktor (juta Rp) 734.776,60 811.607,65 876.937,34 944.538,35

NRDP at Factor Cost (million Rp)

6. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) 75.165 79.560 81.382 82.962

Mid Year Population (people)

7. PDRB Per Kapita (ribu Rp) 9.657.502 10.617.609 11.215.491 12.079.920

Per Capita GRDP (thousand Rp)

8. Pendapatan Regional Per Kapita (ribu Rp) 9.775,52 10.201,20 10.775,57 11.385,19

Per Capita Regional Income (thousand Rp)


Tabel Table

M.

109



Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHK 2000, 2009-2012 /

Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices, 2009-2012


(1) (2) (3) (4) (5)

1. PDRB atas Dasar Harga Pasar (jutaRp) 409.867,67 431.144,10 451.842,72 471.775,50


2 . Penyusutan (jutaRp) 8.733,05 9.186 9.627 10.052


3. PDRN atas Dasar Harga Pasar (juta Rp) 401.134,61 421957,71 442215,31 461723,38


4 . Pajak Tak Langsung (juta Rp) 13.257,5 13.945,70 14.615,22 15.259,96


5. PDRN atas Dasar Biaya Faktor (juta Rp) 387.877,12 408.012,01 427.600,09 446.463,42


6. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) 75.165 79.560 81.382 82.962


7. PDRB Per Kapita (ribu Rp) 5452,91 5419,11 5552,12 5686,65


8. Pendapatan Regional Per Kapita (ribu Rp) 5.160,34 5.128,36 5.254,23 5.381,54



Tabel Table

N.

110



Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHB, 2009-2012 (persen) /

Growth Rate of Product Agregates and Per Capita Income at Current Market Prices, 2009-2012 (percent)


(1) (2) (3) (4) (5)

1. PDRB atas Dasar Harga Pasar (juta Rp) 11,25 10,46 8,05 7,71


2 . Penyusutan (juta Rp) 11,25 10,46 8,05 7,71


3. PDRN atas Dasar HargaPasar (juta Rp) 11,25 10,46 8,05 7,71


4 . Pajak Tak Langsung (juta Rp) 11,25 10,46 8,05 7,71


5. PDRN atas Dasar Biaya Faktor (juta Rp) 11,25 10,46 8,05 7,71


6. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) 0,50 5,85 2,29 1,94


7. PDRB Per Kapita (ribu Rp) 3,63 9,94 5,63 7,71


8. Pendapatan Regional Per Kapita (ribu Rp) 10,70 4,35 5,63 5,66



Tabel Table

O.

111



Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHK 2000, 2009-2012 (persen) /

Growth Rate of Product Agregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices, 2009-2012 (percent)


(1) (2) (3) (4) (5)

1. PDRB atas Dasar Harga Pasar (juta Rp) 4,77 5,19 4,80 4,41


2 . Penyusutan (juta Rp) 4,77 5,19 4,80 4,41


3. PDRN atas Dasar Harga Pasar (juta Rp) 4,77 5,19 4,80 4,41


4 . Pajak Tak Langsung (juta Rp) 4,77 5,19 4,80

4,41 Indirect Tax (million Rp)

5. PDRN atas Dasar Biaya Faktor (juta Rp) 4,77 5,19 4,80 4,41


6. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) 0,50 5,85 2,29 1,94


7. PDRB Per Kapita (ribu Rp) 4,25 -0,62 2,45 2,42


8. Pendapatan Regional Per Kapita (ribu Rp) 4,25 -0,62 2,45 2,42



Tabel Table

P.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GAYO …bappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/PDRB/PDRB...

Documents

Transcript of PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GAYO …bappeda.gayolueskab.go.id/images/dokumen/PDRB/PDRB...