Product

9
Nama : Esa Handayani Npm : 147215018 Kelas : Budidaya Tanaman Perkebunan Mata Kuliah : Pemasaran Hasil Perkebunan ATRIBUT PRODUK 1. Desain Produk Desain Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk Industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk/form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang memproduksinya. Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya. Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat. Selanjutnya segitiga aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam desain, yaitu desain harus dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya rendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu dalam

description

Product

Transcript of Product

Page 1: Product

Nama : Esa Handayani

Npm : 147215018

Kelas : Budidaya Tanaman Perkebunan

Mata Kuliah : Pemasaran Hasil Perkebunan

ATRIBUT PRODUK

1. Desain Produk

Desain Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk Industri, adalah

sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk/form dari sebuah produk

manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan

kemampuan proses produksinya pada industri yang memproduksinya.

Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain

produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga

dapat meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal

mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak

hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.

Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering disebut

segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat.

Selanjutnya segitiga aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam

desain, yaitu desain harus dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas

korosi, biaya rendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatu produk, harus

memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang didesain. Guna

mengetahui secara rinci tentang fungsi produk, dapat dilakukan dengan beberapa metode

pendekatan mikro (MC, MR, Equilibrium), Linier Programming/Dualitas, dan Manajemen

Keuangan (BEP).

Menurut Angiopora (dalam Indra Budi, 2002) Desain adalah totalitas dari keistimewaan

yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan

langganan.

2. Warna Produk

Warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan

kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal. Warna produk membantu

mengurangi hambatan penjualan dan ini merupakan faktor vital dalam menciptakan desain

grafis yang menjual. (sidikartvolushit.blogspot.com)

Page 2: Product

Pemilihan warna memiliki peranan penting pada desain kemasan dari bisnis yang sedang

dijalankan. Warna mempunyai peran dalam menciptakan suasana pembelian dan

memperkuat image produk, dan meningkatkan citra bisnis. Warna pun mampu

mempengaruhi kenyamanan lingkungan dan menjaga mood.

Studi marketing bahkan menjelaskan bahwa warna dapat mendorong persepsi alam

bawah sadar serta perilaku para konsumen. Setiap warna mempunyai dampak psikologis yang

kuat dan berbeda-beda. Meskipun secara khusus unsur pemilihan desain warna menjadi salah

satu tugas desainer produk, namun menjadi hal yang penting bagi para pelaku bisnis untuk

mengetahui makna psikologis di balik kemasan produk. Mengapa demikian? Karena warna

berpengaruh terhadap hasil desain kemasan produk akan dipasarkan kepada para konsumen.

Peran warna dalam desain kemasan produk sangat penting. Warna dapat dijadikan sebagai

bentuk identitas produk yang memudahkan para konsumen dalam mengenal produk yang kita

jual. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan agar pemilihan warna pada desain kemasan

produk harus disesuaikan dengan karakter produk.

3. Merk

Merek adalah sesuatu yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari

seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk penjual dapat

dalam bentuk nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut.

Dalam melakukan pembelian konsumen tidak hanya memperhatikan macam dari produk.

Tapi juga pembeli memperhatikan merek dari produk tersebut, merek lebih dari sekedar

simbol, merek dapat memiliki 6 tingkatan perhatian seperti, Atribut, Manfaat, Nilai, Budaya,

Kepribadian, serta Pemakai.

Merek yang baik adalah merek yang mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu,

adapun karakteristik merek yang baik adalah :

a. Mengingatkan suatu tentang karakteristik produk dan kegunaannya.

b. Mudah dieja, dibaca dan diingat.

c. Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan dilini

produk.

d. Bisa didaftarkan dan dilindungi hak paten.

Produsen membuat suatu merek untuk produknya karena ada tujuan-tujuan tertentu yang

dapat diambil manfaatnya oleh penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen), ada banyak

manfaat dari pencantuman merek pada suatu produk. Manfaat dari pencantuman merek

adalah : Merek Memberikan Identitas, Membedakan dengan Pesaing, Meningkatkan

Page 3: Product

Penjualan, Membangun Loyalitas, Membuat Pelanggan Tidak Sensitif Harga, Komunikasi

Pemasaran Jadi Lancar, Terbuka Peluang untuk Waralaba, Magnet bagi Stakeholder

4. KEMASAN

Menurut Christine Suharto (2000) Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan

merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk.

Branding adalah cara untuk mengenalkan kepada seseorang mengenai identitas terhadap

sebuah objek tertentu. Jika saat ini kita berbicara tentang produk, maka branding adalah cara

untuk mengenalkan produk kepada konsumen. Kemasan atau packaging sangatlah berkaitan

erat dengan branding itu sendiri.

Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya

penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut. Beberapa unsur yang

mempengaruhi penjualan produk seperti kualitas produk, pelayanan, pemasaran, dan kemasan

juga saling mendukung satu sama lain.

Dibawah ini ada beberapa hal yang berkaitan dengan sebuah kemasan produk, seperti

fungsi, manfaat, serta strategi marketing.

a. Fungsi

Tujuan atau fungsi utama dari adanya kemasan produk adalah, untuk melindungi produk

dari goresan atau cacat produk yang membuat produk menjadi rusak. Selain itu juga kemasan

produk tidak hanya difungsikan pada saat proses pendistribusian barang dari pabrik ke

beberapa distributor, tapi kemasan produk juga bisa melindungi produk ketika berada di toko-

toko retail.

b. Daya Tarik

Umumnya banyak perusahaan melakukan sebuah riset terlebih dahulu tentang skema

warna, desain, maupun jenis pada sebuah kemasan produk yang akan dipasarkannya. Hal ini

dilakukan agar tingkat pemasaran produknya jauh lebih luas lagi. Jika Anda ingin produk

yang Anda jual banyak peminatnya, maka Anda bisa menyiapkan desain packaging yang

tepat untuk produk Anda. Karena seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, salah satu

yang membuat produk tersebut bisa laku adalah kemasan produk yang bisa menjadi daya

tarik bagi pelanggan.

c. Promosi

Sebuah kemasan produk juga berperan penting dalam memberikan informasi produk

seperti, manfaat, kegunaan, tagline, maupun cara pembuatan. Semuanya bisa dicantumkan

pada desain kemasan agar konsumen tahu tentang manfaat dari produk tersebut, yang

Page 4: Product

terpenting janganlah menyampaikan semuanya hingga desain menjadi penuh dan malah

membuat konsumen menjadi jenuh melihanya.

d. Mendukung keputusan Berbelanja

Anda sebagai pemilik produk bebas mencantumkan informasi apapun yang nantinya bisa

mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan membeli produk Anda. Akan tetapi

jangan terlalu berlebihan dalam menyampaikan seluruh informasi yang Anda miliki.

e. Diferensiasi

Kemasan juga bisa dijadikan sebagai identitas bagi sebuah produk, misalnya ada

beberapa produk A dan B yang ditata rapi pada sebuah toko, produk tersebut secara fungsi

sama, rasa bisa dikatakan hampir sama, namun karena kemasannya berbeda bisa jadi

konsumen akan lebih cenderung memilih produk yang memiliki kemasan yang menarik

menurutnya.

5. PEMBERIAN LABEL

Pemberian Label (Labeling) Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label

merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan

penjual. Sebuah label bisa juga bagian dari kemasan, atau bisa juga etiket (tanda pengenal)

yang disertakan pada produk. Dengan demikian, ada hubungan erat antara labeling,

packaging, dan branding. Secara garis besar terdapat tiga macam label yaitu :

1) Brand label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada

kemasan.

2) Descriptive label, yaitu label yang memberikan informasi obyektif mengenai

penggunaan, konstruksi atau pembuatan, perawatan atau perhatian dan kinerja produk,

serta karateristikkarateristik lainnya yang berhubungan dengan produk.

3) Grade label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas produk

(product’s judged quality).

6. HARGA

Harga menurut Basu Swastha adalah “jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya” (1990:65). Harga sering digunakan konsumen sebagai indikator penentuan

harga. Konsumen akan memilih barang yang harganya lebih murah, meski selisihnya sedikit

untuk barang yang menurut mereka memiliki kualitas yang sama. Konsumen kadang juga

memilih barang yang lebih mahal untuk jenis barang yang sama dengan mengharapkan

Page 5: Product

kualitas yang lebih. Pada umumnya perusahaan menentukan harga dengan

mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diharapkan, Basu Swastha

menyatakan bahwa: “harga ditetapkan untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan

pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih, mencegah

atau mengurangi persaingan dan mempertahankan atau memperbaiki market share”

(1984:148-149).

7. KUALITAS PRODUK

Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen dengan menawarkan produk

yang berkualitas. Produk yang berkualitas adalah produk yang memiliki manfaat bagi

konsumennya. Philip Kotler menyatakan bahwa: “kualitas adalah keseluruhan sifat serta ciri

dari suatu produk/pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan/tersurat” (1997:24). MC. Cartny dan Philip Kotler menyatakan

bahwa “kualitas merupakan salah satu atribut produk yang dipertimbangkan konsumen saat

memilih suatu produk” (1998:88).

Fandy Tjiptono menyatakan ada beberapa faktor yang digunakaan untuk menilai kualitas

produk, yaitu:

1) Kinerja (Performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product)

yang dibeli.

2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau

pelengkap.

3) Keandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal

pakai.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh mana

karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang ditetapkan

sebelumnya.

5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat

digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis produk.

6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta

penangan keluhan yang memuaskan. Misalnya tersedia hotline service yang menangani

keluhan pelanggan.

7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indra, misalnya: bentuk fisik dan

warna yang menarik serta model/desain yang artistik (1997:25-26).

Page 6: Product

8. LAYANAN PELENGKAP

Layanan pelengkap (supplementary services) Saat ini produk apapun tidak lepas dari

unsur jasa/pelayanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai

pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi, tetapi layanan pelengkapnya memiliki

kesamaan. Fandy Tjiptono menyatakan bahwa layanan pelengkap terdiri dari: “informasi,

konsultasi, order taking (pemesanan), hospitality (pelayanan), care taking (perhatian pada

barang bawaan dan belanjaan), exceptions (permintaan khusus), billing (pengajuan rekening),

dan pembayaran” (1999:98).

9. JAMINAN

Jaminan menurut Fandy Tjiptono adalah “janji yang merupakan kewajiban produsen atas

produknya kepada konsumen, dimana konsumen akan memberi ganti rugi bila produknya

tidak dapat berfungsi seperti apa yang diinginkan/diharapkan” (1999:108).

Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, dan atau ganti rugi (uang

kembali/produk ditukar). Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak

tertulis. Sekarang jaminan sering dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama produk

tahan lama.