repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah...

31
Pelajar yang Mengunjungi Diskotik Prince Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Nengsilawati 1 , Nanik Rahmawati 2 , Marisa Elsera 3 Email: [email protected] Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Prince merupakan satu-satunya diskotik yang ada di Tanjung Batu Kundur. Tempat ini sangat populer bagi masyarakat Tanjung Batu terutama bagi para muda mudi yang ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, berdugem ria dengan menikmati suasana diskotik. Tidak hanya muda mudi yang tidak bersekolah, namun diskotik prince juga dikunjungi oleh pelajar, sehingga dalam penelitian ini ingin dilihat faktor internal dan ekternal seorang pelajar di Kelurahan Tanjung Batu Kota mengunjungi diskotik prince. Dalam penelitian ini lebih menggunakan teori yang disampaikan oleh Edwin H. Sutherland, dimana melihat factor internal dan ekternal pelajar mengunjungi diskotik dengan factor yang menyebakan terjadinya penyimpangan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui internal dan faktor ekternal pelajar mengunjungi diskotik Prince Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pelajar SMA yang mengunjungi diskotik Prince. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara 1

Transcript of repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah...

Page 1: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

Pelajar yang Mengunjungi Diskotik Prince Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun

Nengsilawati1, Nanik Rahmawati2, Marisa Elsera3

Email: [email protected]

Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Prince merupakan satu-satunya diskotik yang ada di Tanjung Batu Kundur. Tempat ini sangat populer bagi masyarakat Tanjung Batu terutama bagi para muda mudi yang ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, berdugem ria dengan menikmati suasana diskotik. Tidak hanya muda mudi yang tidak bersekolah, namun diskotik prince juga dikunjungi oleh pelajar, sehingga dalam penelitian ini ingin dilihat faktor internal dan ekternal seorang pelajar di Kelurahan Tanjung Batu Kota mengunjungi diskotik prince.

Dalam penelitian ini lebih menggunakan teori yang disampaikan oleh Edwin H. Sutherland, dimana melihat factor internal dan ekternal pelajar mengunjungi diskotik dengan factor yang menyebakan terjadinya penyimpangan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui internal dan faktor ekternal pelajar mengunjungi diskotik Prince Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pelajar SMA yang mengunjungi diskotik Prince. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Analisis data digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif Miles and Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.

Adapun hasil penelitian, dilihat dari faktor eksternal pelajar mengunjungi diskotik yaitu dorongan dari diri sendiri karena keadaan bosan, jenuh, badmod. Selain itu pelajar merasa sangat terhibur, dan merasa mendapatkan kesenagan. merasa gaul, serta menaikkan harga diri sebagai seorang pelajar karena bisa mendatangi tempat hiburan yang tergolong kedalam tempat yang high class. Faktor kurangnya kasih sayang keluarga, disamping itu faktor ketidakharmonisan keluarga juga membuat anak tidak betah dirumah. Sedangkan faktor internal dilihat dari faktor diskotik prince yang memberikan kesenagan dan kemudahan untuk mengunjungi diskotik hal tersebut dapat dilihat dari diskotik prince merupakan sebuah tempat hiburan yang menawarkan sarana untuk bersenang-senang, kemudahan untuk mengunjungi diskotik. Pengaruh teman karena ajakan

1

Page 2: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

teman, menghargai ajakan teman, serta adanya rasa setiakawan, dalam hal ini pelajar juga ingin dianggap gaul oleh teman. Faktor media massa yang menimbulkan rasa penarasan, hingga berakhir pada tahap pencobaan dengan mendatangi langsung diskotik tersebut.

Kata Kunci :Perilaku Menyimpang, Diskotik ,Faktor internaldan external

2

Page 3: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

PENDAHULUAN

Masalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau.

Namun sampai saat ini masalah tersebut sangat menarik untuk diperbincangkan

karena penyebab kenakalan yang ditmbulkan banyak macamnya dan kenakalan

yang timbul bukan hanya dari lingkungan luar bahkan dari diri sendiri. Perbedaan

kenakalan remaja pada setiap masa berbeda dalam versinya karena pengaruh

lingkungan kebudayaan dan sikap mental masyarakat pada masa itu (Willis,

1994).

Kartini Kartono (1998:24) mengemukakan bahwa, anak-anak remaja yang

melakukan kejahatan itu pada umumnya kurang memiliki kontrol diri, atau justru

menyalahgunakan kontrol diri tersebut dan menegakkan standar tingkah laku

sendiri, disamping meremehkan keberadaan orang lain. Kejahatan yang mereka

lakukan itu pada umumnya di sertai unsur-unsur mental dengan motif-motif

subjektif, yaitu untuk mencapai suatu subjek tertentu dengan di sertai kekerasan

dan agresif. Pada umumnya anak-anak muda tadi sangat egoistis dan suka sekali

menyalahgunakan dan melebih-lebihkan harga diri.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa diskotik merupakan tempat hiburan atau

klub malam dengan alunan musik yang dibawakan oleh Disc jockey.Diskotik

biasanya terdiri dari lantai dansa dengan ukuran yang besar di tengah-tengah,

ruangan yang bersuasana gelap yang hanya bermodalkan lampu sorot yang

berputar-putar dan lampu ambience yang menempel di dinding.

Prince merupakan satu-satunya diskotik yang ada di Tanjung Batu Kota

Kecamatan Kundur. Tempat ini sangat populer bagi masyarakat Tanjung Batu

terutama bagi para muda mudi yang ingin menghabiskan waktunya untuk

bersantai, berdugem ria dengan menikmati suasana diskotik, cafe, bar atau lounge

yang menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dengan volume yang keras

yang merangsang badan ikut berdisko dan bergoyang yang dapat membuat orang

rileks dan bisa menghilangkan kepenatan di otak.

3

Page 4: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

Diskotik Prince berlokasi di jalan Hj M. Nawawi, kelurahan Tanjung Batu

Kota Kabupaten Karimun. Diskotik Prince ini merupakan diskotik satu-satunya

yang ada di Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur. Prince mulai beroperasi pada

pukul 19:00 sampai dengan pukul 04:00 wib. Hiburan yang ada di Prince seperti

musik DJ, cafe yang menyediakan berbagai minuman terutama minuman keras,

narkoba, wanita pekerja seks komersial dan kamar-kamar yang bisa disewa

sehingga membuat peluang pengunjungnya untuk melakukan hal-hal yang negatif

terutama anak muda yang masih menduduki bangku sekolah. Padahal prince

adalah diskotik yang juga memiliki aturan-aturan dari pemerintah namun aturan

itu bisa diabaikan oleh oknum-oknum yang tidak bertangung jawab yang ingin

mencari keuntungan tanpa melihat dampaknya. Fenomena yang terjadi pada

pelajar yang mengunjungi diskotik prince pada umunya melakukan perbuatan

menyimpang. Adapun perilaku yang dilakukan pelajar di Prince tersebut yaitu

pelajar mulai datang kelokasi pada sekitar pukul 22.00 wib dan pulang sampai

tutupnya diskotik tersebut, hal tersebut sering dilakukan pada hari sekolah

sehingga pada pagi harinya pelajar tidak bisa bersekolah karena ngantuk.

Sehingga membuat pelajar sering bolos sekolah, sehingga berdampak pada

prestasinya disekolah yang sering mendapatkan nilai jelek dan tidak naik kelas,

hal tersebut dapat dilihat dari raport siswa SMA tersebut.

Ketika berada di Diskotik pelajar juga melakukan perbuatan mabuk mabukan.

sebagaimana diketahui bahwa perbuatan mabuk mabukan merupakan suatu

perilaku menyimpang yang membahayakan diri sendiri serta orang lain. Ketika

mabuk pelajar tidak sadarkan diri dan bisa melakukan perkelahian karena tidak

bisa mengendalikan emosinya. .Sebagimana dilihat dari fenomena yang terjadi

pada pelajar yang mengunjungi diskotik prince, bahwa pelajar selalu melakukan

perbuatan menyimpang ketika mengunjungi diskotik tersebut. Perbuatan

menyimpang ketika mengunjungi diskotik juga tidak bisa dihindari karena

memang kenyataannya diskotik merupakan tempat melakukan perbuatan

menyimpang. seharusnya sebagai seorang pelajar, merka bisa berfikir tempat

mana yang seharusnya didatangi yang mempunyai nilai baik.

4

Page 5: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

Tentunya pelajar yang mengunjunggi diskotik Prince memiliki motif dan

tujuan-tujuan tertentu sehingga mereka terdorong untuk mengunjungi tempat

tersebut. Apalagi jika dilihat dari usia mereka dan status sebagai pelajar terdapat

peraturan yang melarang pelajar ini untuk mengunjungi diskotik tersebut.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif., menurut Bodgam dan Taylor

(dalam silallahi, 2012:28) metode kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. Tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk

mengambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

kelompok tertentu dalam masyarakat.

Penelitian ini akan dilakukan di diskotik Prince yang terletak di jalan Hj M.

Nawawi, kelurahan Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun.

Diskotik Prince ini merupakan diskotik satu-satunya yang ada di Tanjung Batu

Kota Kecamatan Kundur. Di diskotik inilah pelajar yang berkunjung melakukan

berbagai aktifitas yang dapat menimbulkan perilaku menyimpang dengan

mengakses fasilitas maupun mengadopsi kejahatan terselubung yang ada di

diskotik tersebut

Data perimer adalah data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika

peristiwa terjadi (Ulber Silalahi, 2012 : 289). Data perimer dalam penelitian ini

diperoleh langsung dari informan pelajar yang berusia 12-16 tahun yang selalu

berkunjung ke diskotik Prince Tanjung Batu Kota kecamatan Kundur. Data yang

akan diperoleh adalah data yang berkaitan tentang masalah utama penelitian yaitu

perilaku menyimpang remaja pelajar di diskotik Prince Tanjung Batu Kundur.

Sub-permasalahan yang didapat dari permasalahan tersebut antara lain : Faktor

Internal dan faktor Eksternal pelajar mengunjungi diskotik Prince Tanjung Batu

Kota Kecamatan Kundur.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber-sumber yang telah ada atau data yang diambil melalui keterangan

5

Page 6: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

atau informasi yang diinginkan serta diperlukan untuk memperjelas data atau

permasalahan yang akan diteliti (Ulber Silalahi, 2012:291). Dalam penelitian ini,

data sekunder diperoleh dari media internet maupun media surat kabar yang

berkaitan dengan fokus permasalahan penelitian yaitu faktor pelajar mengunjungi

diskotik Prince Tanjung Batu Kundur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum peneliti lebih jauh membahas tentang hasil penelitian, maka

terlebih dahulu peneliti akan menguraikan identitas informan. Dalam penelitian

ini yang menjadi informan yaitu pelajar yang mengunjungi diskotik Prince.

Adapun informan yang diambil yaitu berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan

tingkat pendidikan, berdasarkan jumlah kunjungan setiap minggunya. Dalam

penelitian ini, penulisan nama informan disamarkan dengan inisial, dikarenakan

informan tidak mau disebutkan namanya secara terang terangan. Adapun

informan tersebut dapat dilihat pada rincian secara rinci yaitu sebagai berikut :

1. Informan Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

penelitian ini dilihat dari jenis kelamin diambil informan yang berjenis

kelamin laki laki, hal tersebut dikarenakan perilaku mengunjungi diskotik prince

mayoritas dilakukan oleh pelajar yang berjenis kelamin laki laki dibandingkan

dengan perempuan, hal tersebut dibuktikan dengan bahwa informan yang berjenis

kelamin laki laki yang dikatehui melakukan perilaku menyimpang ketika berada

didiskotik prince seperti menggunakan sabu sabu, melakukan prostitusi.

1. Informan Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

informan yang diambil oleh peneliti berdasarkan tingkat pendidikan yaitu

terbagi menjadi 2 katagori pendidikan yaitu informan yang bersekolah ditingkat

SMA serta informan yang bersekolah di tingkat SMP. Seharusnya ketika masih

duduk dibangku sekolah, seorang pelajar diwajibkan untuk belajar dan membatasi

dunia hiburan yang tidak semestinya mereka datangi. Dan pengambilan informan

yang merupakan pelajar SMP dan SMA dikarenakan pelajar tersebut masih

termasuk anak dibawah umur, meskipun pelajar SD juga merupakan anak

6

Page 7: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

dibawah umur, namun dalam permasalahan ini pelajar tidak ada ditemukan data

bahwa pelajar SD ada yang mengunjungi diskotik Prince. Mahasiswa juga

merupakan seorang pelajar, namun mahasiswa tidak termasuk kedalam kriteria

penelitian karena pada umumnya mahasiswa yang mengunjungi diskotik Prince

berusia diatas 17 tahun.

2. Informan Penelitian Berdasarkan Usia

Dalam hal ini, informan berdasarkan usia sengaja diambil oleh peneliti

informan yang masih berusia dibawah umur, hal tersebut dilakukan untuk

mengetahui bahwa ketika anak anak dibawah umur, apa saja yang menjadi daya

tarik serta daya dorong yang membuat anak anak lebih memilih diskotik prince

sebagai tempat huburan, karena dapat dikatakan bahwa pada usia remaja termasuk

dalam hal ini yaitu anak yang masih dalam usia bawah umur sangat memeiliki

kelabilatan yang cukup tinggi, perilaku untuk menjadi jati diri juga sangat melekat

dalam diri remaja.

3. Informan Penelitian Berdasarkan Jumlah Berkunjung Ke Diskotik

Prince Dalam Sebulan

informan yang berkunjung kediskotik prince dalam sebulan lebih dari tiga,

hal tersebut didasari alasan bahwa, semakin sering seseorang berkunjung kesuatu

tempat khususnya dalam penelitian ini, maka semakin bisa dilihat faktor apa saja

yang mendorong untuk berkunjung ke tempat tersebut, dalam hal ini yaitu

diskotik prince.

Dalam hal mendapatkan uang untuk berkunjung kedikotik prince, biasanya

informan meminta kepada keluarga khsusnya orang tua, yang mana dengan alasan

untuk ngumpul bersama teman teman, ataupun terkadang dengan melakukan

peminjaman dengan teman dekat.

A. Pelajar Yang Mengunjungi Diskotik Prince Tanjung Batu Kota

Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun

Masa remaja adalah masa dimana individu cenderung meningkatkan

pemahaman dirinya, mengeksplorasi identitasnya, serta ingin mengetahui

sifat-sifat, dan apa yang hendak diraih dalam hidupnya. Pemahaman diri

7

Page 8: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

adalah representasi kognitif remaja mengenai diri, subtansi dan isi dari konsep

diri remaja (Santrock, 2007: 185-186). Masa remaja juga diartikan sebagai

masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan

perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama, kognitif dan sosial (

Sarlito Wirawan Sarwono, 2012: 11 ).

Pada usia remaja inilah berkembang sifat, sikap dan perilaku yang

selalu ingin tahu, ingin merasakan dan ingin mencoba. Rasa ingin tahu disini

dapat dikatakan sebagai suatu proses pencarian makna. Karena merupakan

proses pencarian makna, maka di dalamnya mengandung hasrat untuk

memahami, menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-

hubungan dan makna-makna, serta membangun suatu sistem nilai. Tentu

apabila tidak segera di fasilitasi atau diarahkan bukan tidak mungkin akan

salah arah dan berdampak negatif ( Mohammad Ali dan Mohammad Asrori,

2014: 157 ).

Salah satu contoh perilaku para remaja yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari yang saat ini kian berkembang adalah perilaku dunia gemerlap

dengan mengunjungi diskotik. Saat ini pertumbuhan dan perkembangan

industri semakin maju, terlihat dari gedung gedung yang menjulang tinggi

yang dijadikan sarana sebagai sarana tempat tinggal, ataupun sarana

perkantoran, namun dijadikan juga sebagai sarana hiburan seperti diskotik.

Diskotik merupakan tempat hiburan yang sangat identik dengan hal-hal yang

negatif, minuman keras dan obat-obatan terlarang (Sa’abah, 2001).

Dalam diskotik, tingkat kebisingan tinggi tampaknya mengubah

keadaan kesadaran partisipan, sehingga mereka seolah diliputi sepenuhnya

oleh musik dan dijauhkan dari tekanan keseharian mereka. Selain itu, lirik

musik yang populer di kalangan remaja sering kali mengena dengan

pengalaman dan frustasi emosional mereka sendiri ( Kathryn Geldard dan

David Geldard, 2010: 82 ).

Tanjung Batu Kota merupakan salah satu Kelurahan yang terdapat di

Kecamatan Tanjung Batu Kundur, salah satu tempat hiburan malam yang

terdapat di Kelurahan Tanjung Batu Kota yaitu diskotik yang dinamakan

8

Page 9: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

diskotik prince. Diskotik prince berlokasi di jalan Hj. Nawawi Kelurahan

tanjung Batu Kota Kabupaten Karimun. Yang mana diskotik Prince ini

beroperasi dari pukul 19.00 WIB hingga subuh hari.

Sebagaimana tempat hiburan lainnya, Diskotik Prince juga banyak

didatangi oleh pengunjung. Setiap bulannya pengunjung diskotik prince bisa

mencapai angka seribu lebih. Dari pengunjung yang mengunjungi diskotik

prince tersebut terdapat juga para remaja yang masih mengenjam pendidikan

dibangku SMP ataupun bangku SMA yang sering mengunjungi diskotik

prince.

Sebagaimana diketahui bahwa, diskotik prince merupakan tempat

hiburan yang sangat identik dengan hal-hal yang negatif seeprti, minuman

keras dan obat-obatan terlarang serta tempat melakukan praktek prostitusi. Di

dalam diskotik prince, terdapat alunan music yang sangat keras, yang

dimainkan oleh DJ yang bisa mengubah keadaan kesadaranpara pengunjung,

sehingga seolah diliputi sepenuhnya oleh musik dan dijauhkan dari tekanan

keseharian mereka.

Sebagai seorang pelajar, tentunya tidak seharusnya mencari hiburan

pada tempat seperti diakotik, karena palajar merupakan seorang yang didik

untuk menjadi peribadi yang bisa membedakan mana tempat yang baik serta

tempat buruk yang tidak boleh dikunjungi. Ketika para pelajar telah

membiasakan diri untuk mengunjugi diskotik prince hal tersebut

memunculkan perilaku menyimpang seperti mabuk mabukan, para pelajar

berani melakukan praktek prostitusi, serta yang lebih parah lagi para pelajar

menggunkan obat obatan terlarang seperti sabu atau narkoba.

1. Faktor Yang Menyebabkan Pelajar Mengunjungi Diskotik Prince

Tanjung Batu Kota Kecamatan Kundur

Ketika pelajar mengunjungi diskotik Prince tentunya tidak akan pernah

terlepas dari paktor penarik serta faktor pendorong sehingga pelajar tersebut

mengunjungi diskotik prince. Faktor faktor yang menjadi dasar seorang pelajar

mengunjungi diskotik Prince sangat berkaitan dengan sebuah dorongan atau

motivasi seorang mengunjungi diskotik yang dilihat dari pertama, motivasi

9

Page 10: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam (internal) sehingga

menimbulkan kepuasan, kedua, motivasi ekstrinsik adalah motivasi akibat

kekuatan-kekuatan dari luar (eksternal) untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu

(Handoko, 1992 ).

Dalam hal ini motivasi intrinsik dijadikan sebagai faktor pendorong

yang dilihahat dari dorongan dari dalam diri serta kurangnya kasih sayang

keluarga. serta motivasi ekstrinsik yang dilihat dari faktor penarik yang

dimaksudkan pada penelitian ini adalah faktor yang berada di luar diri individu

sehingga menyebabkan pelajar mengunjungi diskotik Prince yang dilihat dari

hiburan yang diberikan oleh diskotik Prince, pengaruh kelompok bermain,

pengaruh media massa.

a. Faktor Internal Pelajar Mengunjungi Diskotik Prince

Faktor pendorong sangat berkaitan dengan sebuah dorongan yang

menyebabkan seseorang melakukan sebuah tindakan. Dalam hal ini tindakan

yang dilakukan yaitu tindakan pelajar untuk mengujungi diskotik prince yang

terdapat di Kelurahan Tanjung Batu Kota, Kecamatan Kundur, yang mana faktor

pendorong tersebut dilihat dari :

1. Dorongan Dari Diri Sendiri

Proses pembentukan sikap dan perbuatan sikap dipengaruhi oleh faktor

yang pokok yaitu faktor individu itu sendiri (intern). Dalam menanggapi dunia

luarnya, individu itu bersifat sekektif. Individu akan mengadakan seleksi mana

yang akan diterima atau mana yang akan ditolaknya. hal ini menentukan apakah

sesuatu yang dari luar atau objek itu dapat diterima atau tidak (menurut Bimo

Walgito (1987).

Dalam hal ini ketika seorang pelajar menanggapi dunia luar seperti

memilih mendatangi tempat hiburan pertama seorang pelajar akan menyeleksi

mana hiburan yang akan dipilih menjadi tempat yang akan dikunjunginya mana

pula tempat hiburan yanga akan ditolaknya. seperti dalam penelitian ini tempat

hiburan yang lebih dipilih oleh pelajar ketika mencari kesenagan yaitu diskotik.

Salah satu faktor pendorong seseorang melakukan sesuatu bisa berasal dari

diri sendiri. Sebagaimana mengacu pada tindakan sosial bahwa salah satu

10

Page 11: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

pendorong dari sebuah tindakan yaitu tindakan yang bersifat efektif. Tindakan

yang ditentukan oleh keadaan emosional sang actor (Ritzer, 2012 : 215).

Dalam hal ini tindakan untuk lebih memilih mengunjungi diskotik sebagai

sarana untuk mendapatkan hiburan tidak terlepas dari dorongan dari emosional

pelajar

Tempat hiburan malam adalah tempat atau suatu kegiatan yang

ditujukan untuk memberikan kesenangan bagi orang-orang agar dapat

menghilangkan kejenuhan dari berbagai ativitasnya dan dari berbagai perasaan

tidak enak atau susah yang sedang dirasakan orang-orang tersebut, yang ada

pada malam hari (Hertika, 2003)

Menurut Teori Behaviorisme ”Law of Effects” perilaku yang tidak

mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi. Jadi, seseorang tidak akan

menikmati atau menggunakan sarana tempat hiburan malam, bila hal tersebut

dianggap tidak memberikan kepuasan pada kebutuhannya. Motivasi

mendorong remaja untuk menikmati hiburan malam merupakan suatu

pemuasan akan kebutuhannya (Rakhmat, 2000).

Dalam hal ini dapat dikatakan pula, bahwa ketika seorang pelajar yang

mengunjungi diskotik prince kemudian mereka tidak mendapatkan kesenagan

ketika berkunjung kediskotik tersebut, maka hal tersebut tidak akan diulangi

lagi, namun dalam hal ini ketika tindakan mengunjungi diskotik prince tersebut

mendapat kesenagan atau kepuasaan seperti yang pelajar inginkan maka hal

tersebut menjadi sebuah tindakan yang akan dilakukan secara berulang kali.

Adapun faktor yang berasal dari dalam diri sendiri atau tindakan yang

dilandasi dengan dorongan emosional yang membuat pelajar mengunjungi

diskotik prince dapat dilihat dari ketika pelajar berada dalam keadaan bosan,

jenuh, badmod sehingga ia mengunjungi diskotik prince untuk menghilangkan

perasaan tersebut dengan mencari hiburan yang benar benar menghibur, Selain

itu juga ditemukan hasil penelitian bahwa dengan mengunjungi diskotik prince

pelajar merasa sangat terhibur, dan merasa mendapatkan kesenagan. merasa

menjadi seorang pelajar yang gaul, serta menaikkan harga diri sebagai seorang

11

Page 12: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

pelajar karena bisa mendatangi tempat hiburan yang tergolong kedalam tempat

yang high class.

b. Faktor Ekternal Pelajar Mengunjungi Diskotik Prince

Dalam hal ini, adapun faktor ekternal pelajar mengunjungi diskotik Prince

dilihat dari faktor yang berasal dari luar seperti hiburan yang diberikan oleh

diskotik Prince, pengaruh dari teman, faktor dari media massa, serta kurangnya

kontrol keluarga, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan sebagai

berikut:

1. Faktor dari Diskotik Prince Yang Memberikan Kesenangan dan

Kemudahan Untuk mengunjungi Diskotik

Diskotik tidak akan pernah terlepas sebagai sebuah tempat hiburan malam.

Tempat hiburan malam adalah tempat atau suatu kegiatan yang ditujukan untuk

memberikan kesenangan bagi orang-orang agar dapat menghilangkan

kejenuhan dari berbagai ativitasnya dan dari berbagai perasaan tidak enak atau

susah yang sedang dirasakan orang-orang tersebut, yang ada pada malam hari

(Hertika, 2003).

Dalam hal ini dilihat dari faktor penarik pelajar mengunjungi diskotik

prince salah satunya berasal dari hiburan yang diberikan oleh diskotik itu

sendiri. Yang mana dari berbagai hiburan yang disuguhkan kepada tamu

didiskotik prince membuat tamu khususnya pelajar yang mengunjungi diskotik

tersebut mendapatkan sehingga menghilangkan kejenuhan dari berbagai

ativitasnya dan dari berbagai perasaan tidak enak atau susah yang sedang

dirasakan orang-orang tersebut.

Berbagai cara bisa dilakukan oleh seseorang untuk memuaskan dirinya,

dalam hal ini memuaskan diri yang dimaksud yaitu cara yang dilakukan oleh

pelajar agar bisa merasa nyaman mendatangi diskotik yaitu dengan membuat

identitas palsu sehingga bisa terbebas dari jaringan razia, khususnya razia

pelajar yang mengunjungi diskotik.

Lichtenstein dan Rosenfeld menyimpulkan bahwa keputusan menikmati

suatu sarana hiburan merupakan proses yang dibagi dua, yaitu dapat mengajari

motivasi apa yang dapat dipuaskan setiap tempat hiburan. Sebuah tempat

12

Page 13: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

hiburan yang menawarkan sarana untuk bersenang-senang dapat memuaskan

motivasi tertentu pada setiap khalayak salah satunya remaja secara berbeda-

beda. Kedua adalah dengan adanya motivasi yang memuaskan khalayak

dengan telah diperolehnya kepuasan, maka dapat digunakan untuk membuat

suatu pilihan ( Handoko : 1992).

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang membuat

pelajar tertarik mengunjungi diskotik prince karena diskotik prince merupakan

sebuah tempat hiburan yang menawarkan sarana untuk bersenang-senang,

kemudahan untuk mengunjungi diskotik dengan cara memanfaatkan hubungan

sosial yang terjalin dnegan baik antara pelajar dengan satpam, serta dengan

cara menyogok satpam suapaya bisa masuk ke diskotik, selain itu pelajar bisa

melakukan berbagai cara agar tidak terjaring razia salah satunya membuat

identitas palsu, sehingga hal tersebut membuat pelajar mempunyai daya tarik

untuk mengunjungi diskotik prince sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan.

2. Pengaruh Teman

Sebagaimana diketahui bahwa, ketika seorang pelajar mengunjungi dan

menikmati hiburan didikotik, hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang

mengarhkan kepada penyimpangan. dikatakan sebagai perilaku menyimpang

karena ketika memasuki diskotik maka pelajar akan cendrung melakukan

perbuatan seperti mabuk mabukan, bahkan melakukan praktek prostitusi serta

terjerat narkoba. Suatu faktor yang bisa mendorong seornag pelajar

mngunjungi diskotik tidak terlepas dari pengaruh dari teman. setiap manusia

akan menjalin interaksi dengan manusia lainnya, begitu pula dengan pelajar

yang sering mengunjungi diskotik prince.

Seperti yang dikatakan oleh Sutherland bahwa proses mempelajari

perilaku biasanya terjadi pada kelompok dengan pergaulan yang sangat akrab.

Dalam keadaan ini biasanya mereka cenderung untuk kelompok di mana ia

diterima sepenuhnya dalam kelompok tersebut. Termasuk dalam hal ini

mempelajari norma-norma dalam kelompok. Apabila kelompok tersebut adalah

kelompok negatif niscaya ia harus mengikuti norma yang ada (Santoso, Topo

dan Zulfa, Achjani, Eva : 2010

13

Page 14: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok

bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang

individu. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan

hubungan tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman dan peranan), sosialisasi

dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi

dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam

kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan

orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai

keadilan (Dalyono, 2012).

Salah satu dari proposisi Satherland yaitu The principal part of learning of

criminal behavior occurs within intimate personal groups (bagian utama dari

belajar kejahatan terjadi dalam kelompok kelompok personal yang akrab)

( Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2010 : 75).

Dalam hal adapun faktor pendorong pelajar mengunjungi diskotik yang

dilihat dari pengaruh teman yaitu karena pelajar tertarik dengan ajakan teman

yang selalu mengajak untuk mendatangi diskotik ketika ingin mencari hiburan,

pelajar juga menghargai ajakan teman, serta adanya rasa setiakawan sehingga

katika teman mengajak untuk mendatangi diskotik pelajar susah untuk

menolak, dalam hal ini pelajar juga ingin dianggap gaul oleh teman teman,

sehingga hal tersebut mempengaruhi seornag pelajar untuk mengunjungi

diskotik prince.

3. Pengaruh media massa

Media massa sangat mempengaruhi perilaku pelajar, khususnya dalam

penelitian ini media massa dapat memepangaruhi seorang pelajar untuk

mendatangi tempat tempat hiburan seperti diskotik. kelompok media massa

yang bisa mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan seperti

mengunjugi diskotik terutama berasal dari media seperti media audial yaitu

televisi dan handphone, serta media internet.

Media massa yang sering dilihat oleh pelajar yang mengunjungi diskotik

prince yaitu media audio visual seperti televisi, tidak hanya media audio visual

media internet juga menjadikan suatu hal yang tidak asing lagi dalam

14

Page 15: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

kehidupan sehari haripelajar di Kelurahan Tanjung Batu kota sehingga dalam

hal ini perilaku pelajar untuk mengunjungidiskotik sebagai sarana untuk

mendapatkan hiburan juga dipengaruhi oleh oleh faktor media massa.

Dalam hal ini khususnya masalah pelajar yang suka mengunjungi diskotik

untuk mendapatkan hiburan dapat dikatakan bahwa mereka mempelajari hal

tersebut dari media massa yaitu televisi, dengan melihat televisi yang selalu

menayangkan diskotik, maka hal tersebut menjadi suatu motivasi untuk pelajar

mengunjungi diskotik, tentunya rasa penasaran pelajar sangat mempengaruhi

tindakan pelajar tersebut.

Sutherland dalam (Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2010 : 75).

Media massa seperti TV, majalah, atau Koran hanya memainkan peran skunder

dalam mempelajari kejahatan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan media

massa sebagai peran sekunder yaitu media massa sebagai tempat bersosialisasi

utau untuk mempelajari sesuatu, sehingga akan menimbulkan rasa penarasan,

yang berakhir pada tahap pencobaan dengan mendatangi langsung diskotik

tersebut.

4. Kurangnya Kontrol Keluarga

Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu

berinteraksi satu dengan yang lain. Salah satu fungsi dari kelaurga yaitu fungsi

psikologis yang diantara yaitu memberikan kasih sayang bagi keluarga,

memberikan perhatian diantara keluarga (Mubarak, dkk 2009).

Hubungan anak dengan keluarga merupakan hubungan yang pertama yang

ditemui anak. Hubungan anak dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya

dapat dianggap sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi. Kasih sayang dan

cinta kasih yang anak kembangkan dalam hubungan sosialnya, erat

hubungannya dengan apa yang anak terima dan rasakan dalam keluarganya.

Ketika anak merasa disayangi, anak belajar juga untuk berbagi kasih

sayang dengan temannya. Sebaliknya jika pengasuhan yang anak terima selalu

menyalahkan anak, anak akan belajar mengembangkan perilaku yang sama

ketika ia bermain dengan temantemannya, Begitu Juga Ketika anak diajarkan

15

Page 16: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

kekerasan di dalam keluarga maka anak pun akan melakukan itu seperti apa

yang dia terima di rumah atau lingkungan keluarga.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa seorang pelajar sangat membutuhkan

kasih sayang didalam keluarga. Faktor penyebab pelajar mengunjungi diskotik

prince dari temuan penelitian dilapangan adalah persoalan karena kurangnya

kasih sayang yang diberikan oleh keluarga khususnya orang tua kepada anak.

Dengan kata lain, keadaan pelajar yang suka dimarahi oleh orang tua

membuat pelajar merasa tidak senang sehingga pelajar lebih memeilih untuk

tidak dirumah serta mencari hiburan dilaur yaitu dengan mengunjungi diskotik

prince. Dalam hal ini mekipu orang tua mengetahui anak selalu mengunjungi

diakotik prince, namun anak tidak menghiraukan hal tersebut sehingga ketika

dimarah anak lebih memilih untuk tidak pulang kerumah.

Menurut Kartini Kartono Kenakalan remaja berlangsung sejak usia sangat

muda, dimulai dari keluarga sendiri yang berantakan, sampai pada masa remaja

dan masa dewasa di tengah masyarakat. Terbentuknya pola tingkah laku yang

menyimpang dari norma-norma umum, sehingga menimbulkan kenakalan yang

dilakukan remaja secara terus menerus (Kartini Kartono, 1986: 28.)

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa foktor pendorong pelajar

mengunjungi diskotik prince yang dilhat dari faktor keluarga yaitu diawali

dengan kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh keluarga kepada pelajar,

seperti keluarga yang sibuk dengan segala aktifitas masing masing sehingga

anak terabaikan (dicuekkan) serta anak tidak mendapat kasih sayang dari orang

tua. Disamping itu faktor ketidakharmonisan keluarga juga membuat anak

tidak betah dirumah, menjadikan situasi rumah yang membosankan, sehingga

anak tidak senang dirumah, dan lebih memilih untuk mencari hiburan degan

mengunjungi diskotik prince.

KESIMPULAN

Prince merupakan satu-satunya diskotik yang ada diTanjung Batu Kundur.

Tempat ini sangat populer bagi masyarakat Tanjung Batu terutama bagi para

16

Page 17: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

muda mudi yang ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, berdugem ria

dengan menikmati suasana diskotik. Tidak hanya muda mudi yang tidak

bersekolah, namun diskotik prince juga dikunjungi oleh pelajar, sehingga

dalam penelitian ini ingin dilihat faktor internal dan faktor eksternal seorang

pelajar di Kelurahan Tanjung Batu Kota mengunjungi diskotik prince, adapun

hasil penelitian tersebut yaitu :

1. Faktor internal

Dilihat dari dorongan dari diri sendiri, dapat dilihat dari ketika pelajar

berada dalam keadaan bosan, jenuh, badmod sehingga ia mengunjungi

diskotik prince untuk menghilangkan perasaan tersebut dengan mencari

hiburan yang benar benar menghibur, Selain itu pelajar merasa sangat

terhibur, dan merasa mendapatkan kesenagan. merasa menjadi seorang

pelajar yang gaul, serta menaikkan harga diri sebagai seorang pelajar

karena bisa mendatangi tempat hiburan yang tergolong kedalam tempat

yang high class.

2. Faktor Ekternal

Pertama, faktor dari diskotik prince yang memberikan kesenagan dan

kemudahan untuk mengunjungi diskotik hal tersebut dapat dilihat dari

diskotik prince merupakan sebuah tempat hiburan yang menawarkan

sarana untuk bersenang-senang, kemudahan untuk mengunjungi diskotik.

Kedua, pengaruh teman yaitu karena pelajar tertarik dengan ajakan

teman, pelajar juga menghargai ajakan teman, serta adanya rasa

setiakawan sehingga katika teman mengajak untuk mendatangi diskotik

pelajar susah untuk menolak, dalam hal ini pelajar juga ingin dianggap

gaul oleh teman teman, sehingga hal tersebut mempengaruhi seornag

pelajar untuk mengunjungidiskotik prince.

Ketiga, Faktor media massa dalam hal ini media massa sebagai tempat

bersosialisasi utau untuk mempelajari sesuatu, sehingga akan

menimbulkan rasa penarasan, yang berakhir pada tahap pencobaan dengan

mendatangi langsung diskotik tersebut.

17

Page 18: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

Keempat, faktor keluarga yaitu diawali dengan kurangnya kasih

sayang yang diberikan oleh keluarga kepada pelajar, seperti keluarga yang

sibuk dengan segala aktifitas masing masing sehingga anak terabaikan

(dicuekkan) serta anak tidak mendapat kasih sayang dari orang

tua.Disamping itu faktor ketidakharmonisan keluarga juga membuat anak

tidak betah dirumah, menjadikan situasi rumah yang membosankan,

sehingga anak tidak senang dirumah, dan lebih memilih untuk mencari

hiburan degan mengunjungi diskotik prince.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2014. Metodologi dan Aplikasi. Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Ardiyanti, Niken. Sulistiyaningsih, Erna. Mukhtar. 2005. Konsep Diri Remaja Menuju Pribadi Mandiri, Jakarta : PT. Nimas Multima

Budirahayu, Tuti, 2009, Sosiologi Perilaku Menyimpang, Surabaya : PT.Revka Petra Media.

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Geldard, Kathryn dan David Geldard. 2011. Keterampilan praktik konseling : pendekatan integratif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hurlock, B.E. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjamg. Rentang Kehidupan. Ed. 5. Jakarta: Erlangga

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta: Gaung Persada Press.

Kholid,Ahmad, 2012, Promosi Kesehatan, Jakarta : Rajawali Pers

Martin Handoko, 1992, Motivasi daya pengerak tingkah laku, Jakarta : Rineka Cipta

Mubarak, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

Kartini Kartono, 1998. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa,

Perdana, Divana. 2003. Dugem Ekspresi Cinta, Seks, dan Jati Diri. Jakarta : Diva Press

18

Page 19: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/257/1/jurnal print sila.docx · Web viewMasalah kenakalan remaja sudah terjadi semenjak berabad-abad yang lampau. Namun sampai saat ini

Rakhmat, Jalaludin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ritzer George, 2012. Teori Sosiologi,Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Sarlito Wirawan Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada.

Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan (edisi kedua). (Penerj. Tri Wibowo B.S). Jakarta: Kencana.

Sa’abah, Marzuki Umar. 2001. Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam. Jogjakarta: UII Press.

Santoso, Topo dan Zulfa, Achjani, Eva . 2010 Kriminologi . Jakarta : Rajawali Press

-------------------------------------------------, 2012, Kriminologi . Jakarta : Rajawali Press

Sarwono, 2002, Psikologi sosial : Individu dan teori teori psikologi sosial, Jakarta: Balai Pustaka

Sarlito Wirawan Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada

Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (edisi ketiga). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Soleh Ilman, 2009, Dampak Globalisasi bagi Kepribadian Kita, Jakarta : Cempaka Putih

19