PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

29
SATUAN ACARA PENYULUHAN CEGAH PENYAKIT DENGAN PHBS Topik : Penyuluhan tentang PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah Sakit Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Agustus 2015 Waktu : 30 menit Tempat Pelaksanaan: Ruang Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien Sub Topik : 1. Pengertian PHBS 2. Tatanan PHBS. 3. Sasaran dan Manfaat PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah Sakit 4. Indikator PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah Sakit. 5. Cara Mencuci Tangan yang Benar A. LATAR BELAKANG Seiring dengan pesatnya perkembangan era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan, gaya hidup masyarakat, dan merekayasa kependudukan atau

Transcript of PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

Page 1: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CEGAH PENYAKIT DENGAN PHBS

Topik : Penyuluhan tentang PHBS di tatanan Rumah Tangga dan

Rumah Sakit

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Agustus 2015

Waktu : 30 menit

Tempat Pelaksanaan : Ruang

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

Sub Topik : 1. Pengertian PHBS

2. Tatanan PHBS.

3. Sasaran dan Manfaat PHBS di tatanan Rumah Tangga

dan Rumah Sakit

4. Indikator PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah

Sakit.

5. Cara Mencuci Tangan yang Benar

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan pesatnya perkembangan era globalisasi, serta adanya transisi

demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan

perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung

akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan

kesehatan, perbaikan pada lingkungan, gaya hidup masyarakat, dan merekayasa

kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku

yang secara teoritis memiliki andil 35 - 40 % terhadap derajat kesehatan (Dinkes

Sulawesi Selatan, 2006). Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan

cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak

sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) (Evanta Maria, 2009).

Sejatinya program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah

diluncurkan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang

Page 2: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

sekarang bernama Pusat Promosi Kesehatan. Kebijakan Indonesia Sehat 2010

menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan

kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia

Sehat 2010 telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan Keputusan

Menteri Kesehatan No.131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu subsistem dari SKN

adalah subsistem Pemberdayaan Masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi

Kesehatan (Promkes) untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan

visi nasional Promkes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI.

No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS

2010). Untuk melaksanakan program Promkes di daerah telah ditetapkan Pedoman

Pelaksanaan Promkes di daerah dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI.

No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 (Eva Yanti, 2010).

PHBS yang kini tidak lagi menjadi istilah asing di masyarakat, jika dilihat

dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu terkait dengan

perilaku seseorang menyangkut kebersihan lingkungan yang dapat mempengaruhi

kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan pelaksanan PHBS, mulai dari

diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak terjadi. Salah

satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan yang ada di sekitar

tempat tinggal individu. Penerapan PHBS di berbagai tatanan menjadi hal yang

utama dalam mencegah penyebaran penyakit, diantaranya di tatanan rumah tangga

sebagai tempat tinggal individu serta di tatanan rumah sakit sebagai tempat yang

sangat rawan dalam penyebaran penyakit. Meskipun, hal ini menjadi hal yang patut

dijadikan sorotan oleh banyak pihak, namun masih banyak masyarakat yang belum

memahami dan belum mengaplikasikan PHBS dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Hal ini dapat dilihat pada situasi Rumah Sakit, dimana masih terdapat pihak-pihak

yang merokok di area rumah sakit yang dapat mengganggu kondisi pasien lain dan

mengotori lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting untuk

dilakukan penyuluhan mengenai penerapan PHBS baik di tatanan rumah tangga serta

rumah sakit sebagai bekal mereka untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit.

Page 3: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

B. TUJUAN

1) Tujuan Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami

dan mengaplikasikan PHBS dalam kehidupan mereka.

2) Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat:

a. Menjelaskan pengertian PHBS.

b. Menyebutkan tatanan PHBS.

c. Menjelaskan tentang sasaran dan manfaat PHBS di tatanan Rumah Tangga

dan Rumah Sakit.

d. Menjelaskan indikator PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah Sakit.

e. Mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar.

C. PESERTA PENYULUHAN

Pasien dan Keluarga Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Bhakti Rahayu.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan:

Moderator mengucapkan salam

Melakukan perkenalan diri

panitia

Menyampaikan maksud dan

tujuan

Mengadakan kontrak waktu

Penyaji mengidentifikasi

pengetahuan peserta

Menjawab salam

Memperhatikan

pengarahan dari

moderator

Peserta menjawab

pertanyaan penyaji

Page 4: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

2. 10

menit

Pelaksanaan:

Menjelaskan tentang pengertian

PHBS.

Menjelaskan tatanan PHBS

Menjelaskan tentang sasaran

dan manfaat PHBS di tatanan

rumah tangga dan RS

Menjelaskan indikator PHBS di

rumah tangga dan RS

Mendemonstrasikan cara

mencuci tangan yang benar.

Peserta

mendengarkan

penjelasan penyaji

3 10

menit

Evaluasi:

Moderator mempersilakan

peserta untuk bertanya

Penyaji menjawab pertanyaan

dari peserta

Penyaji memberikan pertanyaan

kepada peserta untuk

mengevaluasi peserta

Peserta

diperbolehkan

mengajukan

pertanyaan terkait

materi yang

disampaikan penyaji

Peserta menjawab

pertanyaan dari

penyaji sesuai

kemampuan

4 5 menit Terminasi:

Menga

khiri kontrak

Salam

penutup

Menjawab salam

Jumlah 30 menit

Page 5: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

E. METODE

Ceramah

Tanya jawab

Demonstrasi

F. MEDIA

Power point

Leaflet.

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Penyuluh :

Moderator :

Observer :

H. SETTING TEMPAT

1

4

5 5

55

5

3

54

4

4 5 5

5 5 4

2

4 5 5

Page 6: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

Keterangan gambar:

1. Penyuluh

2. Moderator

3. Observer

4. Fasilitator

5. Peserta

I. EVALUASI ( Rencana Evaluasi )

1. Evaluasi Struktur

Rencana kegiatan dipersiapkan tiga hari sebelum kegiatan dengan melakukan

kontrak sebelumnya dengan keluarga dan informasi kepengurusan dua hari

sebelum kegiatan. Sarana prasarana seperti leaflet, power point, dan materi

penyuluhan disiapkan sehari sebelum pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan berlangsung tepat waktu

b. Peserta yang hadir 60% dari jumlah total

peserta

c. Peserta yang aktif bertanya 50% dari total

peserta.

3. Evaluasi Hasil

60% dari sasaran penyuluhan mampu:

a. Menjelaskan kembali pengertian PHBS.

b. Menyebutkan dan menjelaskan kembali 3 dari 5 tatanan PHBS.

c. Menyebutkan dan menjelaskan kembali 50% manfaat dan sasaran PHBS

di tatanan rumah tangga dan rumah sakit.

d. Menyebutkan dan menjelaskan kembali 50% indikator PHBS di tatanan

rumah tangga dan rumah sakit.

e. Mendemonstrasikan kembali cara mencuci tangan yang benar.

Page 7: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

J. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Materi

2. Leaflet

L ampiran Materi

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

A. PENGERTIAN PHBS

- Program Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah diluncurkan sejak

tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang sekarang

bernama Pusat Promosi Kesehatan.  Program ini dijalankan dengan kesadaran

bahwa dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, dengan

demikian diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak

sehat menjadi sehat. (Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah, 2009)

- Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera

dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial dan ekonomi. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan

sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki

kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM).

- Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk

memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan

Masyarakat. (Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan, 2006)

Page 8: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,

memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan

mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu

mempraktekkan PHBS melalui pendekatan pimpinan (Advocacy), bina

suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).

Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya

sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat

menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan

meningkatkan kesehatannya. (Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah, 2009)

- PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di

dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan

aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan

masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS.  Dalam hal

ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya

Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM. (Dinas Kesehatan Prov.

Sulawesi Selatan, 2006)

B. TATANAN PHBS

1) PHBS di Rumah Tangga

Perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan rumah tangga

merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar,

mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari

ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga,

yaitu :

Page 9: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

- Pasangan Usia Subur

- Ibu Hamil dan Menyusui

- Anak dan Remaja

- Usia lanjut

- Pengasuh Anak

Manfaat PHBS di Rumah Tangga, yaitu :

- Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit

- Anak tumbuh sehat dan cerdas

- Produktivitas anggota keluarga meningkat

- Pengeluaran biaya dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi

keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan

pendapatan

- Mampu mengupayakan lingkungan sehat

- Mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan

- Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

- Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat

seperti Posyandu, JPKM, tabungan bersalin, arisan jamban,

kelompok pemakai air, ambulan desa.

- Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah

kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat

dan penyedian sarana kesehatan merat bermutu dan dan terjangkau

- Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan

PHBS di rumah tangga

(Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006)

2) PHBS di Tempat Umum

Tempat-tempat umum merupakan sarana yang diselenggarakan oleh

pemerintah atau swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan

masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi umum, sarana ibadah,

sarana olahraga, sarana perdagangan, dan sebagainya. Kondisi lingkungan

yang buruk dan perilaku yang tidak sehat di tempat-tempat umum dapat

Page 10: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

menimbulkan berbagai penyakit. Untuk mencegah resiko terjadinya berbagai

penyakitdan melindungi diri dari ancaman penyakit setiap individu,

kelompok dan masyarakat tempat-tempat umum, diharapkan dapat

melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan

masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau

dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam

mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS. Melalui penerapan PHBS

di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat

umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.

Tujuan PHBS di tempat-tempat umum :

- Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di tempat-

tempat umum.

- Meningkatnya tempat-tempat umum sehat, khususnya tempat

perbelanjaan/pasar, rumah makan, tempat ibadah dan angkutan-

angkutan.

Manfaat PHBS di Tempat-tempat Umum :

Bagi Masyarakat:

- Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.

- Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat, serta mampu

mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

Bagi Tempat Umum:

- Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebih bersih,

indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.

- Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum sebagai

akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat

umum.

Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :

- Peningkatan persentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja

dan citra pemerintah kabupaten / kota yang baik.

Page 11: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

- Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain

dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum.

Sasaran PHBS di Tempat-tempat Umum :

- Masyarakat pengunjung

- Pedagang dan Pembeli/konsumen

- Petugas kebersihan, keamanan pasar

- Pengelola (pramusaji)

- Jamaah

- Pemelihara/pengelola tempat ibadah

- Penumpang dan Awak angkutan umum

- Pengelola angkutan umum

(Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006)

3) PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh

peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah

penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan sehat. PHBS di lingkungan sekolah merupakan

kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering

menyerang anak usia sekolah (6 – 10 tahun), yang ternyata umumnya

berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah Penerapan PHBS ini dapat

dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah. (Edi Danureja,

2008)

Sasaran PHBS di sekolah adalah :

Page 12: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

1) Sasaran primer : sasaran utama yang akan diubah perilakunya yaitu

murid dan guru yang bermasalah.

2) Sasaran sekunder: sasaran yang dapat mempengaruhi individu yang

bermasalah (Kepala sekolah, guru, orang tua, murid).

3) Sasaran tersier: sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur

pembantu dlm menunjang pendanaan, kebijakan dan kegiatan untuk

tercapainya PHBS.

Manfaat PHBS di sekolah adalah :

1) Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru,

dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan

dan ancaman penyakit

2) Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada

prestasi belajar peserta didik.

3) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga

mampu menarik minat orang tua (masyarakat).

4) Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

5) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain. (Eva Yanti, 2010)

4) PHBS di Tempat Kerja

Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja merupakan upaya

memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan

PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan

PHBS di tempat kerja diperlukan untuk menjaga, memelihara dan

mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif.

Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja :

- Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.

- Meningkatkan produktivitas kerja.

- Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

- Menurunkan angka absensi tenaga kerja.

- Menurunkan   angka   penyakit   akibat   kerja   dan lingkungan

kerja.

Page 13: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

- Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan

masyarakat.

Manfaat PHBS di Tempat Kerja

Bagi Pekerja :

- Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

- Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan

penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.

- Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan

taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.

Bagi Masyarakat :

- Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar

tempat kerja.

- Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan

oleh tempat kerja setempat.

Bagi  Tempat Kerja :

- Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif

terhadap pencapaian target dan tujuan.

- Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

- Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota :

- Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra

pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik.

- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk

peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah

kesehatan.

- Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam

pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

Page 14: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

Instansi Terkait :

- Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat

Kerja.

- Dukungan buku panduan dan media promosi.

(Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006).

5) PHBS di Institusi Kesehatan

Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh

pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik

swasta.

Lalu lalang berkumpulnya orang sakit dan sehat di institusi kesehatan

dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan

maupun pengunjung. Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di

institusi kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di institusi

kesehatan kepada penderita lain atau petugas di institusi kesehatan ini disebut

dengan Infeksi Nosokomial. Infeksi Nosokomial dapat terjadi karena

kurangnya kebersihan institusi kesehatan atau kurang higienis, tenaga

kesehatan yang melakukan prosedur medis tertentu kurang terampil.

Penularan penyakit juga dapat terjadi karena tidak memadainya fasilitas

institusi kesehatan seperti ketersediaan air bersih, jamban, pengelolaan

sampah dan limbah, juga perilaku dari pasien, petugas kesehatan dan

pengunjung seperti membuang sampah dan meludah sembarangan.

PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan

pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu

mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif

dalam mewujudkan institusi kesehatan ber-PHBS.

Tujuan PHBS di Institusi Kesehatan :

- Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi

kesehatan.

Page 15: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

- Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.

- Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Institusi Kesehatan :

- Pasien.

- Keluarga Pasien.

- Pengunjung.

- Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.

- Karyawan di institusi kesehatan.

Manfaat PHBS di Institusi Kesehatan :

Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :

- Memperoleh   pelayanan   kesehatan   di   institusi

- Kesehatan yang sehat

- Terhindar dari penularan penyakit

- Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan

kesehatan pasien.

Bagi Institusi Kesehatan :

- Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.

- Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat

untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan

bagi masyarakat.

Bagi Pemerintah Daerah :

- Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan

kinerja dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik

- Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain

dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.

(Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006)

C. Indikator PHBS

1) Indikator PHBS di Rumah Tangga

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Page 16: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

2. Memberi ASI ekslusif.

3. Menimbang bayi dan balita yang dilakukan mulai umur 1 bulan sampai 5

tahun di posyandu.

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

(Sudayasa, 2009).

2) Indikator PHBS di Tempat Umum

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

7. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih

8. Menutup makanan dan minuman

(Dinas Kesehatan Prov. Lampung, 2009).

3) Indikator PHBS di Tempat Kerja

1. Tidak merokok di tempat kerja

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah

buang air besar dan buang air kecil

5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

6. Menggunakan air bersih.

Page 17: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

8. Membuang sampah pada tempatnya.

9. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

(Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006).

4) Indikator PHBS di Institusi Kesehatan

1. Menggunakan air bersih

2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

3. Menggunakan jamban

4. Membuang sampah pada tempatnya

5. Tidak merokok di Institusi Kesehatan

6. Tidak meludah sembarangan

7. Memberantas jentik nyamuk

(Dinas Kesehatan Prov. Lampung, 2009).

D. Cara Mencuci Tangan yang Benar

Cuci Tangan

Adalah cara pencegahan infeksi yang paling penting. Cuci tangan harus selalu

dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, walaupun memakai

sarung tangan atau alat pelindung lainnya.

Tujuan Cuci Tangan

1. Menekan pertumbuhan bakteri pada tangan

2. Menurunkan jumlah kuman yang tumbuh didalam sarung tangan

Langkah-langkah mencuci tangan yang benar

Page 18: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc
Page 19: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

Waktu yang tepat untuk mencuci tangan

1. sebelum makan

2. sebelum menyiapkan makanan

3. setelah memegang daging mentah

4. sebelum dan setelah menyentuh orang sakit

5. sesudah menggunakan kamar mandi

6. setelah batuk atau bersin atau membuang ingus

7. setelah mengganti popok atau pembalut

8. sebelum dan setelah mengobati luka

9. setelah membersihkan atau membuang sampah

10. setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan

Page 20: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. PHBS di Rumah Tangga. Available at :

http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?

mod=&idMenuKiri=50&idMenuTab=51 . (Akses :12 Agustus 2015)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. PHBS di Sekolah. Available at :

http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?

mod=&idMenuKiri=50&idMenuTab=52. (Akses : 10 Agustus 2015)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. PHBS di tempat Kerja. Available at :

http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?

mod=&idMenuKiri=50&idMenuTab=54. (Akses :11 Agustus 2015)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2009. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

http://www.dinkesjatengprov.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=47%3Astrategi-memasyarakatkan-

phbs&catid=48%3Apkpm&lang=en. (Akses : 10 Agustus 2015 )

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2009. Pengembangan PHBS di 5 Tatanan.

Available at : http://dinkeslampung.blogspot.com/2009/05/pengembangan-

phbs-di-5-tatanan.html. (Akses : 10 Agustus 2015)

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman Pengembangan

Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS). Available at :

Page 21: PRINT SAP PHBS CUCI TANGAN.doc

http://dinkes-sulsel.go.id/pdf/Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf. (Akses :

11 Agustus 2015)

Sudayasa, Putu. 2009. 10 Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga. Available at :

http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-tangga/. (Akses : 11

Agustus 2015)