Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

16
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SMA KAWUNG 1 SURABAYA Disusun Oleh Kelompok 6 1. Sindhu Agung L. (P27820312033) 2. Mellisa Dian Tikasari E. (P27820312034) 3. Dayu Windiardo (P27820312035) 4. Dina Yulitasari (P27820312036) 5. Yulia Asti Eka K. (P27820312037) Tingkat II / Reguler KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA TAHUN AJARAN 2013 – 2014

description

promosi kesehatan remaja.

Transcript of Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

Page 1: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN

TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PADA SMA KAWUNG 1 SURABAYA

Disusun Oleh

Kelompok 6

1. Sindhu Agung L. (P27820312033)

2. Mellisa Dian Tikasari E. (P27820312034)

3. Dayu Windiardo (P27820312035)

4. Dina Yulitasari (P27820312036)

5. Yulia Asti Eka K. (P27820312037)

Tingkat II / Reguler

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATANPRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA

TAHUN AJARAN 2013 – 2014

Page 2: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

LEMBAR PENGESAHAN

Demikian proposal ini kami buat untuk di pergunakan seperlunya

semoga Allah SWT selalu memberkati setiap apa yang kita kerjakan. Atas

perhatian dan bantuan segenap pihak kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 31 Oktober 2013

Ketua Pelaksana

Dayu Windiardo

Nim P27820312035

Pembimbing Pembimbing

Loetfia Dwi Rahariyani, SKp. Msi Siswari Yuniarti. SST. SPd. NIP 19690124 199203 2 001 NIP 19620616 198503 2 002

Mengetahui,

Ketua Prodi DIII Keperawatan Sutopo

Kampus Surabaya

HilmiYumni M.Kep,Sp.Mat

NIP 19680823 199703 2 001

Page 3: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi

sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses

reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat

disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau

bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental

serta sosial kultural (Fauzi, 2008).

Sekitar 1 milyar manusia atau 1 dari 6 manusia di

bumi ini adalah remaja dan 85% diantaranya hidup di

negara berkembang (UNFPA, 2000). Banyak sekali remaja

yang sudah aktif secara seksual meski bukan atas

pilihannya sendiri. Kegiatan seksual menempatkan

remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah

kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta

remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta

melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi

Penyakit Menular Seksual (PMS) yang masih dapat

disembuhkan. Secara global, 40% dari semua kasus

HIV/AIDS terjadi pada kaum muda 15-24 tahun. Perkiraan

terakhir adalah setiap hari ada 7000 remaja yang

terinfeksi HIV (UNAIDS, 1998). Jumlah kasus HIV di

Indonesia yang dilaporkan hingga Maret 2007 mencapai

14.628 orang. Sedangkan kasus AIDS sudah mencapai

8.914 orang, dimana separuh dari kasus ini adalah kaum

muda (umur 15-29 tahun = 57,4 %) (Depkes,2007).

Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Remaja yang

diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik, BAPPENAS, dan

UNFPA jumlah remaja usia 10 – 24 tahun pada tahu 2007

adalah sekita 64 juta jiwa atau 28,64 % dari jumlah

perkiraan penduduk Indonesia sebanyak 222 juta jiwa.

Permasalahan remaja saat ini sangat kompleks dan

mengkhawatirkan. Hal ini ditunjukkan dengan masih

rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan

Page 4: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

reproduksi. Remaja perempuan dan laki-laki yang tahu

tentang masa subur baru mencapai 29,0 % dan 32,3 %.

Remaja perempuan dan remaja laki-laki yang

mengetahui risiko kehamilan jika melakukan hubungan

seksual sekali, masing-masing baru mencapai 49,5 %

dan 45,5 %. Remaja perempuan dan remaja laki-laki

usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman

yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah

masing-masing mencapai 48,6 % dan 46,5 % (SKRRI,

2002-2003).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang

(2001) didapatkan 27% remaja laki-laki dan 9% remaja

perempuan di Medan mengatakan sudah pernah

melakukan hubungan seksual dan data PKBI (2006)

didapatkan bahwa kisaran umur pertama kali melakukan

hubungan seksual adalah 13-18 tahun dan 60% tidak

menggunakan alat kontrasepsi.

Risiko kesehatan reproduksi ini dipengaruhi oleh

berbagai faktor yang saling berhubungan misalnya

kebersihan organ-organ reproduksi, hubungan seksual

pranikah, akses terhadap pendidikan kesehatan,

kekerasan seksual, pengaruh media massa, gaya

hidup yang bebas, penggunaan NAPZA, akses

terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang

terjangkau, dan kurangnya kedekatan remaja dengan

kedua orangtuanya dan keluarganya (PATH, 2000).

Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan

reproduksi, remaja perlu mendapat informasi yang

cukup, sehingga mengetahui hal-hal yang seharusnya

dilakukan dan yang seharusnya dihindari (Wardah,

2007). Dengan mengetahui tentang kesehatan reproduksi

remaja secara benar, kita dapat menghindari hal-hal yang

negatif yang mungkin akan dialami oleh remaja yang

tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang

Page 5: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

kesehatan reproduksi remaja (Wardah, 2007).

Remaja juga perlu menyadari akan pentingnya

pembuatan keputusan untuk menolak setiap kegiatan

seksual yang rentan terjadi pada masa remaja karena

setiap kegiatan seksual mempunyai risiko negatif

tentang kesehatan reproduksinya. Hubungan atau

kontak seksual pada remaja di bawah 17 tahun juga

berisiko terhadap tumbuhnya sel kanker pada mulut

rahim, penyakit menular seksual, HIV/AIDS, melakukan

aborsi, dan lebih jauh dapat menyebabkan komplikasi

berupa ganguan mental dan kepribadian pada remaja

(Ernawati, 2007).

Remaja putri merupakan yang paling rentan dalam

menghadapi masalah kesehatan sistem reproduksinya.

Hal ini dikarenakan secara anatomis, remaja putri lebih

mudah terkena infeksi dari dari luar karena bentuk

dan letak organ reproduksinya yang dekat dengan

anus. Dari segi fisiologis, remaja putri akan mengalami

menstruasi, sedangkan masalah-masalah lain yang

mungkin akan terjadi adalah kehamilan di luar nikah,

aborsi, dan perilaku seks di luar nikah yang berisiko

terhadap kesehatan reproduksinya. Dari segi sosial,

remaja putri sering mendapatkan perlakuan kekerasan

seksual.

Risiko kesehatan reproduks i remaja ini dapat ditekan

dengan pengetahuan yang baik tentang Kesehatan

Reproduks i Remaja (KRR). Pengetahuan tentang KRR ini

dapat ditingkatkan dengan pendidikan kesehatan

reproduksi yang dimulai dari usia remaja. Pendidikan

kesehatan reproduksi di usia remaja bukan hanya

memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi,

tetapi juga bahaya akibat pergaulan bebas, seperti

penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak

diharapkan atau kehamilan berisiko tinggi (BKKBN, 2005).

Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan promosi

Page 6: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

kesehatan tentang “ kesehatan reproduksi remaja” .

2. Tujuan Tujuan umum pendidikan kesehatan adalah memberikan

pengetahuan kepada siswa SMA Kawung 1 Surabaya tentang

kesehatan reproduksi remaja.

Tujuan khususnya adalah meningkatnya pengetahuan siswa

tentang :

a) Pengertian kesehatan reproduksi remaja

b) Perubahan reproduksi remaja

c) Penyakit menular Seksual ( PMS )

3. Manfaat

Manfaat bagi pelaksana kegiatan adalah untuk melatih

kemampuan mahasiswa dalam hal promosi kesehatan, menjalin

kemitraan, dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi

mahasiswa.

Manfaat bagi remaja dari kegiatan ini adalah remaja paham akan

pentingnya kesehatan reproduksi remaja.

4. Tema Kegiatan

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

5. Sasaran Kegiatan

Siswa-siswi SMA Kawung 1 Surabaya

6. Bentuk Kegiatan

Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja

7. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal       : Rabu, 13 November 2013

Page 7: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

Waktu                 : 08.00 s/d 8.45

Tempat                : SMA Kawung 1 Surabaya

8. Susunan Acara

Terlampir

9. Susunan Kepanitiaan

Terlampir

10.Rencana Anggaran

Terlampir

11.Rencana Evaluasi

Evaluasi dari kegiatan “Penyuluhan Kesahatan Reproduksi

Remaja” dilaksanakan setelah program selesai dilaksanakan. Hal

ini diperlukan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan yang

telah dilaksanakan. Evaluasi yang dilakukan adalah :

a. Evaluasi Input yang meliputi jumlah pelaksana yang diperlukan,

perlengkapan yang diperlukan, jumlah anggaran dana,

publikasi kegiatan, dan rencana kegiatan.

b. Evaluasi Proses yang meliputi kelancaran acara (ketepatan

waktu dan ketepatan pembagian tugas), jumlah peserta yang

hadir dan antusiasme peserta.

c. Evaluasi Output, dilakukan setelah kegiatan selesai yang

meliputi pemahaman peserta tentang pentingnya kesehatan

reproduksi pada remaja.

Page 8: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

PENUTUP

Demikianlah proposal ini disusun, kami yakin bahwa terlaksananya

semua agenda acara penyuluhan kesehatan reproduksi remaja,

sepenuhnya menuntut partisipasi dan kerjasama semua pihak, atas dasar

itulah kami mengajak semua pihak untuk dapat terlibat secara langsung

maupun tidak langsung dalam upaya kesehatan remaja demi menambah

pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksinya dan penyakit

menular seksual ( PMS ). Atas perhatian dan kerja samanya, kami

mengucapkan terimakasih.

Page 9: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

Lampiran I

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kesehatan Reproduksi Remaja

Sasaran : Siswa-siswi SMA

Hari / Tanggal : Rabu, 13 November 2013

Tempat : SMA Kawung 1 Surabaya

Waktu : 08.00 s/d 8.45

Tujuan Umum :

Memberikan pengetahuan kepada siswa SMA Kawung 1 Surabaya

tentang kesehatan reproduksi remaja.

Tujuan Khusus :

Setelah 45 menit mampu mengetahui tentang :

1. Pengertian kesehatan reproduksi remaja

2. Perubahan reproduksi remaja

3. Penyakit menular Seksual ( PMS )

Metode

1. Cermah

2. Tanya jawab

Media

1. LCD proyektor

2. Laptop

3. Leafflet

4. Sound System

Page 10: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

Materi

1. Pengertian kesehatan reproduksi remaja

2. Perubahan reproduksi remaja

3. Penyakit menular Seksual ( PMS )

Strategi Pelaksanaan

NO

.

Tahap Kegiatan

1. Praintaraksi (10 menit ) -Menyampaikan salam

-Memperkenalkan diri

-Menyampaikan maksud dan

tujuan

-Menggali pengetahuan

remaja tentang kesehatan

reproduksi remaja

2. Intraksi (30 menit) -Melakukan penyuluhan

tentang kesehatan reproduksi

remaja

-Diskusi dengan remaja

-Melakukan penyuluhan

tentang kesehatan reproduksi

remaja

-Diskusi dengan remaja

dengan metode tanya jawab

tentang bahan yang telah di

sampaikan

3. Terminasi (5 menit) - Memberi pertanyaan kepada

para mahasiswa

-Menanyakan pada para siswa

apabila ada hal yang tidak di

Page 11: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

mengerti

-Salam penutup

Lampiran II

Susunan Kepanitiaan

Pelindung : Hilmi Yumni, M.Kep. Sp.Mat

Penasehat : Tim Dosen Pengajar Mata Kuliah Promosi

Kesehatan.

Pembimbing :  Loetfia Dwi Rahariyani, SKp. Msi

Siswari Yuniarti, SPd. SST. M.Kes

Penanggung Jawab : Siti Nurkholifah, M.Kep. Sp.Kom

Organizing Comittee (OC)         :

Ketua Panitia                     : Dayu Windiardo

Sekretaris                          : Yulia Asti Eka K.

Bendahara                         : Mellisa Dian Tikasari E.

Panitia:

Sie. Acara                          : Sindhu Agung L.

Sie. Humas                        : Dina Yulitasari

Sie. Perlengkapan             : Dayu Windiardo

Sie. Konsumsi                   : Dina Yulitasari

Sie. Dokumentasi              : Yulia Asti Eka K.

Page 12: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja

Lampiran III

Anggaran Dana

A. Rencana Pemasukan

1. Iuran Panitia @Rp. 70.000,- x 6 Rp. 300.000,00

B. Rencana Pengeluaran

1. Kesekretarisan

a. Sampul coklat Rp. 2.000,00

b. Print dan jilid Rp. 30.000,00

c. Lem Rp. 500,00

d. Pita Rp. 2.000,00

2. Penyuluhan Kit

a. Leaflet Rp. 50.000,00

3. Konsumsi

a. Konsumsi Peserta @Rp.2000,- x 45 Rp. 90.000,00

b. Konsumsi Panitia @Rp. 3000,- x 8 Rp. 24.000,00

c. Air mineral Rp. 20.000,00

d. Brownies @Rp.30.000 x 2 Rp. 60.000,00

4. Door Price

a. Handuk kecil Rp. 14.000,00

b. Tissue Rp. 10.000,00

c. Notebook kecil Rp. 5.000,00

d. Gery Chocolatos Rp. 10.000,00

e. Rechesse Nabati Rp. 10.000,00 +

Jumlah Rp. 327.500,00

Page 13: Print Proposal Promosi Kesehatan Remaja