\ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK ANAK

1. PENGKAJIAN (Berdasarkan Kasus)A. Data Inti

1) Identitas Kelompok

a. Besar dan Kecilnya Kelompok : Laki-laki berjumlah 7orang (43,75%), perempuan berjumlah 9 orang (56,25%)

b. Usia penduduk beresiko yakni bayi dan balita

2) Masalah Kesehatan

a. Masalah kesehatan yang sering terjadi infeksi pernapasan (7,4%), penyakit kulit (7,4%), telinga kotor (56,25%), gigi caries (56,25%), batuk (62,5%)

b. Besarnya anggota kelompok yang mempunyai masalah yakni 2 orang bayi dan balita (7,4%) infeksi pernapasan, 8 orang bayi dan balita (29,6%) gejala dan tanda umum lainnya, 2 orang bayi dan balita (7,4%) penyakit kulit

c. -Keadaan kesehatan anggota kelompok umumnya yakni masalah kesehatan bayi dan balita saat ini 15 bayi dan balita (55,6%) tidak ada keluhan, 2 bayi dan balita (7,4%) infeksi pernapasan lainnya, 8 bayi dan balita (29,6%) gejala dan tanda umum lainnya, 2 bayi dan balita (7,4%) penyakit kulit.-Hasil pemeriksaan fisik pada populasi anak : telinga kotor (56,25%), gigi caries (56,25%)

d. Sifat masalah pada kelompok apakah mengancam kesehatan atau telah mengancam kehidupan yakni kebiasaan jajan : gorengan (75%), permen dan coklat (75%), dan es (68,75%).

3) Status Kesehatan Kelompoka. Penyakit yang pernah diderita adalah batuk karena sudah mengeluh

selama 3 bulan terakhir

b. Keadaan gizi kelompok anak pada kasus 100% baik

c. Imunisasi pada kelompok anak pada kasus sebanyak 21 bayi (77,7%) mendapatkan imunisasi lengkap, bayi (23,3%) belum mendapatkan imunisasi lengkapd. Kesehatan ibu dan anak pada kasus ini terdapat kesehatan anak mendapatkan ASI Eksklusif dan 10 bayi (38,1%) tidak mendapatkanASI Eksklusif, keluarga yang punya bayi dan balita..

e. Keadaan hygine personal anggota kelompok kurang sampai tidak bersih terlihat dari keadaan 2 bayi dan balita (7,4%) menderita penyakit kulit, telinga kotor 56,25%, gigi carrier (56,25%).B. Data Sub Sistem1) Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal

2) Pendidikan

a. PAUD

3) Keamanan dan transportasi

4) Polotik dan kebijakan pemerintah

5) Pelayanan kesehatan dan social

a. Penyuluhan kesehatan belum pernah diadakan

b. Tidak pernah diadakan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas

c. Di PAUD tidak terdapat pelayanan kesehatan

d. Didapatkan 19 kepala keluarga (70,4%) melakukan kunjungan rutin ke posyandu dan 8 orang kepala keluarga (29,6%) tidak melakukan kunjungan rutin ke posyandu

6) Sistem komunikasi

7) Ekonomi

8) Rekreasi

2. ANALISA DATAAnalisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan

No.Data SubyektifData ObyektifMasalah Kesehatan

1. Penyuluhan kesehatan belum pernah diadakan

Tidak pernah diadakan pemeriksaan kesehatan oleh petugas puskesmas

di PAUD tidak terdapat pelayanan kesehatan

Dua bayi dan balita (7,4%) penyakit kulit

Hasil pemeriksaan fisik pada populasi anak: telinga kotor 56,25%Kurangnya personal hygiene pada anak di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru.

2. Kebiasaan jajan: gorengan 75 %, permen dan coklat 75 %, es 68,75 % Hasil pemeriksaan fisik pada populasi anak: Gigi carries 56,25%Kurang pengetahuan orang tua di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi agar tidak karies

3. Masalah bayi dan balita saat ini : 2 bayi dan balita (7,4%) infeksi pernafasan10 bayi (38,1%) tidak mendapat ASI ekslusif

Enam bayi (23,3%) belum mendapatkan imunisasi lengkapAngka kesakitan bayi dan balita di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru

3. PRIORITAS MASALAHSkoring Prioritas Masalah

KriteriaBobot (B)

(1-10)MasalahSkala (S)

(1-10)RasionalPeringkat Masalah

(B x S)

1. Kesadaran masyarakat terhadap masalah di lingkungannya.3Kurang pengetahuan orang tua di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi agar tidak karies31. Ketidaktersediannya pendidikan kesehatan yang diberikan kepada orangtua mengenai konsumsi makanan yang sehat sehingga mengakibatkan karies gigi pada anak.8x8=64

2. Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah.662. Karena akan diadakan pendidikan kesehatan mengenai konsumsi makanan yang sehat, menjadikan masyarakat termotivasi untuk mengajarkan kebiasaan baik dalam mengkonsumsi makanan yang untuk anaknya.7x7=49

3. Kemampuan perawat untuk menyelesaikan masalah keperawatan663. Masyarakat setuju untuk dilakukan penyuluhan kesehatan, jadi memudahkan perawat untuk mengatasi masalah yang terjadi di daerah tersebut.6x6=36

4. Keberadaan ahli dalam menyelesaikan masalah.774. Dalam pendidikan kesehatan yang akan dilaksanakan, direncanakan akan dihadirkan bagian tim kesehatan yang kompeten dibidangnya, seperti ahli gizi dan para perawat komunitas . jadi, masyarakat akan mendapat pengetahuan yang banyak mengenai masalah kesehatan yang terjadi.8x8=64

5. Adanya hambatan-hambatan dalam menyelesaikan masalah 225. Tempat untuk penyuluhan kesehatan tidak tersedia dengan baik dan penyesuaian waktu para orangtua untuk menghadiri penyuluhan kesehatan tidak bisa dipastikan dengan jelas karena kesibukan pekerjaan mereka mengakibatkan penentuan waktu pemberian penyuluhan kesehatan tidak pasti untuk dilaksanakan.7x7=49

6. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.226. Belum adanya waktu yang pasti tentang penyuluhan kesehatan yang akan diberikan mengakibatkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah selalu tertunda.8x8=64

Total 326

KriteriaBobot (B)

(1-10)MasalahSkala (s)

(1-10)RasionalPeringkat Masalah

(B x S)

1. Kesadaran masyarakat terhadap masalah di lingkungannya6Kurangnya personal hygiene anak pada desa pekapuran 1 Rt.20 Banjarbaru6Kurang sadar terhadap personal hygine karena pelayanan kesehatan tidak pernah diberikan6x6=36

2. Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah55Kurang partisipasi dari tenaga kesehatan5x5=25

3. Kemampuan perawat untuk menyelesaikan masalah keperawatan55Tidak pernah diadakannya pemeriksaan kesehatan5x5=25

4. Keberadaan ahli dalam menyelesaikan masalah44Tidak pernah diadakannya pemeriksaan kesehatan16

5. Adanya hambatan-hambatan dalam menyelesaikan masalah55Motivasi dan kemampuan perawat masih kurang5x5=25

6. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah44Tidak diperlukan waktu yang lama untuk meningkatkan personal hygiene pada anak4x4=16

Total = 143

KriteriaBobot (1 x 10)MasalahSkala (1-10)RasionalPeringkat

(BxS)

1. Kesadaran masyarakat terhadap masalah di lingkungannya8Angka kesakitan bayi dan balita meningkat di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru8Orang tua anak khususnya ibu kurang mengetahui mengenai pentingnya pemberian ASI pada bayi dan pentingnya pemberian imunisasi lengkap3x3=9

2. Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah77Tidak ada inisiatif atau motivasi orang tua anak dalam mencari dan mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi6x6=36

3. Kemampuan perawat untuk menyelesaikan masalah keperawatan77Ketidakmauan dan kurangnya kesadaran perawat dalam memberikan penyuluhan kesehatan dan pelayanan kesehatan 7x7=49

4. Keberadaan ahli dalam menyelesaikan masalah88Petugas Puskesmas tidak pernah mengadakan pemeriksaan ke kepada bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap dan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pemberian ASI pda bayi6x6=36

5. Adanya hambatan hambatan dalam menyelesaikan masalah77Kurangnya penyuluhan dan pelayanan kesehatan sehingga orang tua kurang pengetahuan mengenai kesehatan anak2x2=4

6. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah88Belum adanya rencana penyuluhan yang pasti untuk melakukan penyuluhan dan pelayanan keshatan2x2=4

Total : 138

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Kurang pengetahuan orang tua anak di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi agar tidak karies sehubungan dengan belum adanya penyuluhan kesehatan mengenai karies gigi.2) Kurangnya personal higiene anak pada Desa Pekapuran 1 RT.20 Banjarbaru sehubungan dengan ketidaktahuan orang tua mengenai perawatan telinga dan menjaga kesehatan kulit.3) Angka kesakitan bayi dan balita meningkat di Desa Pekapuran I RT.20 Banjarbaru sehubungan dengan kurangnya penyuluhan mengenai pentingnya pemberian ASI dan imunisasi.