Print Makalah Ileus Obstruktif2

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuranyang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007). Obstruksi pada usus dapat disebabkan oleh faktor mekanik danfungsional. Faktor mekanik diantaranya intususepsi, tumor dan neoplasma, stenosis,striktur, perlekatan (adhesi), hernia dan abses. Sedangkan faktor fungsional disebabkan oleh muskulator usus tidak mampu mendorong isi sepanjang usus(Brunner and Suddarth, 2002). Terdapat 4 gejala utama (cardinal sign) pada ileusobstruktif, yaitu nyeri abdomen, muntah, distensi dan kegagalan buang air besaratau gas (konstipasi). Dampak ileus obstruktif terhadap kebutuhan dasar manusia diantaranya kebutuhan oxigenasi, kebutuhan cairan dan elektrolit, 1

description

makalah

Transcript of Print Makalah Ileus Obstruktif2

Page 1: Print Makalah Ileus Obstruktif2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari

ukuran besar menjadi ukuranyang lebih kecil dan halus, serta memecah

molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.

Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus

dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau

menganggu jalannya isi usus (Sabara, 2007). Obstruksi pada usus dapat

disebabkan oleh faktor mekanik danfungsional. Faktor mekanik

diantaranya intususepsi, tumor dan neoplasma, stenosis,striktur, perlekatan

(adhesi), hernia dan abses. Sedangkan faktor fungsional disebabkan oleh

muskulator usus tidak mampu mendorong isi sepanjang usus(Brunner and

Suddarth, 2002). Terdapat 4 gejala utama (cardinal sign) pada

ileusobstruktif, yaitu nyeri abdomen, muntah, distensi dan kegagalan

buang air besaratau gas (konstipasi). Dampak ileus obstruktif terhadap

kebutuhan dasar manusia diantaranya kebutuhan oxigenasi, kebutuhan

cairan dan elektrolit, kebutuhan rasaaman, kebutuhan nutrisi, kebutuhan

eliminasi dan kebutuhan istirahat dan tidur.

B. Tujuan

1.  Tujuan umum: Untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai asuhan

keperawatan

2. Tujuan khusus

Agar mahasiswa mengerti tentang Definisi Ileus Obstruktif

Etiologi Ileus Obstruktif

Manifestasi klinis Ileus Obstruktif

Pathway

Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan Ileus Obstruktif

1

Page 2: Print Makalah Ileus Obstruktif2

Teori Asuhan Keperawatan Ileus Obstruktif

2

Page 3: Print Makalah Ileus Obstruktif2

BAB II

TINJAUAN TEORI ILEUS OBSTRUKSI

A. Definisi Ileus Obstruksi

Ileus adalah gangguan (apapun penyebabnnya) aliran normal isi usus

sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial

atau total. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat

karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebagian dasar dari obstruksi

justru mengenai usus halus. Obstruksi total usus halus merupakan

keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembedahan

darurat bila penderita ingin tetap hidup.

Ada dua tipe obstruksi:

1. Mekanis (Ileus Obstruktif)

Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh

peristaltik. Ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat

kasinoma yang melingkari.

2. Neurogenik/ Fungsional (Ileus Paralitik)

Keadaan dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan berkontraksi

peristaltik untuk menyalurkan isinya. Ini bukan suatu penyakit primer usus

melainkan akibat dari berbagai penyakit primer

B. Etiologi

1. Perlengketan: lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh

secara lambat atau pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen.

2. Intusepsi: Salah satu bagian dari usus menyusup ke dalam bagian lain

yang ada di bawahnya akibat penyempitan lumen usus.

3. Volvulus: usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri

dengan demikian menimbulkan penyumbatan menutupnya gelungan usus

yang terjadi amat distensi. Keadaan ini dapat juga terjadi pada usus halus

yang terputar pada mesentriumnya.

4. Hernia: Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding

dan otot abdomen

3

Page 4: Print Makalah Ileus Obstruktif2

5. Tumor: di dalam dinding usus meluas ke lumen usus atau tumor di luar

usus menyebabkan tekanan pada dinding usus

6. Kelainan congenital

C. Patofisiologi

Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah

sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh

penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan utama adalah obstruksi

paralitik di mana peristaltik dihambat dari permulaan, sedangkan pada

obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten,

dan akhirnya hilang.

Perubahan patofisiologi utama pada obstruksi usus dapat lumen usus

tersumbat secara progresif dan teregang oleh cairan dan gas (70% dari gas

yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan

pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter

cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya

absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat.

Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan

sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan

ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok-

hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan

asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan

lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan

ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi

dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-

toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk

menyebabkan bakteriemia.

D. Manifestasi klinis Ileus

1. Distensi abdomen

2. Muntah

3. Nyeri konstan distensi

4

Page 5: Print Makalah Ileus Obstruktif2

4. Bising usus tenang atau tidak ada secara klasik tapi temuan yang tidak

konsisten

5. Pemeriksaan laborat seringkali normal

6. Foto polos memperlihatkan Loop usus halus yang berdilatasi dengan

batas udara-cairan

7. Sulit dibedakan dengan ilius obstruktif tetapi distensi seluruh

Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi).Gejala ileus obstruktif

bervariasi tergantung kepada (Winslet, 2002) :

1. Lokasi obstruksi

2. Lamanya obstruksi

3. Penyebabnya

4. Ada atau tidaknya iskemia usus

E. Pathway

5

Predisposisi sistemik, meliputi: sepsis, obat-obatan, gangguan elektrolit dan metabolilk, infark miokard, pneumonia, trauma, biller dan ginjal kolik, cedera kepala dan prosedur bedah saraf, inflamasi intraabdomen dan peritonitis, hematoma, retroperitoneal

Predisposisi pascaoperatif bedah abdominal

ILEUS

Hipomotilitas (Kelumpuhan) intestinal

Gangguan gestrointestinalKetidakmampuan absorpsi air

Mual, muntah, kembung, anoreksiaPenurunan intake cairan

Kekurangan volume cairan

Respons lokal saraf terhadap inflamasi

Distensi abdomen

NyeriAsupan nutrisi tidak adekuat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 6: Print Makalah Ileus Obstruktif2

F. Pemeriksaan Penunjang

1) Leukosit darah, kadar elektroilit, ureum, glukosa darah, amylase

2) Foto polos abdomen ataua foto abdomen dengan menggunakan kontras

3) Pemeriksaan feses

4) Proktoskopi

5) Enema baitum dan kolonoskopi

6) Manometri dan elektromiografi

G. Penatalaksanaan Ileus Obstruktif

Ileus obstruktif

Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami

obstruksi untuk mencegah perforasi.

1) Persiapan

Pipa lambung harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah

aspirasi dan mengurangi distensi abdomen (dekompresi). Pasien

dipuasakn, kemudian dilakukan juga resusitasi cairan dan elektrolit

untuk perbaikan keadaan umum. Setelah keadaan optimum tercapai

barulah dilakukan laparatomi. Pada obstruksi parsial atau karsinoma

tosis abdomen ditangani dengan pemantauan dan konservatif.

2) Operasi

Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ

vital berfungsi dengan baik. Tetapi yang paling sering dilakukan

adalah pembedah sesegera mungkin. Tindakan bedah dilakukan bila

ada strangulasi, obstruksi lengkap, hernia inkarserata, tidak ada

perbaikan dengan pengobatan konservatif (pemasangan NGT, infuse,

dan kateter)

3) Pascabedah

Pengobatan pasca bedah sangat penting dalam hal cairan dan elektrolit.

Kita harus mencegahnya gagal ginjal dan harus memberikan kalori

yang cukup. Perlu diingat pasca bedah usus pasien masih paralitik.

6

Page 7: Print Makalah Ileus Obstruktif2

H. Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

a. Data demografi

Biodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin,

agama,suku dan gaya hidup.

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan utama: Pada umumnya akan ditemukan klien merasakan

nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus, demam, nyeri

tekan dan nyeri lepas, abdomen tegang dan kaku.

2) Riwayat kesehatan sekarang: Mengungkapkan hal-hal yang

menyebabkan klien mencari pertolongan, dikaji dengan

menggunakan pendekatan PQRST :P : Apa yang menyebabkan

timbulnya keluhan.Q : Bagaiman keluhan dirasakan oleh klien,

apakah hilang, timbul atau terus-menerus (menetap).R : Di daerah

mana gejala dirasakanS : Keparahan yang dirasakan klien dengan

memakai skala numeric 1 s/d 10.T: Kapan keluhan timbul,

sekaligus factor yang memperberat dan memperingankeluhan.

3) Riwayat kesehatan keluargaApakah ada anggota keluarga yang

mempunyai penyakit yang sama dengan klien.

4) Pemeriksaan fisik.

1) Tanda-tanda vital

2) Sistem pernafasan: Peningkatan frekuensi napas, napas pendek

dan dangkal

3) Sistem kardiovaskuler: Takikardi, pucat, hipotensi (tanda syok)

4) Sistem persarafan: Tidak ada gangguan pada sistem persyarafan

5) Sistem perkemihan: Retensio urine akibat tekanan distensi

abdomen, anuria/oliguria, jika syok hipovolemik

6) Sistem pencernaan: Distensi abdomen, muntah, bising usus

meningkat, lemah atau tidak ada,ketidakmampuan defekasi dan

flatus.

7) Sistem musculoskeletal: Kelelahan, kesulitan ambulansi

7

Page 8: Print Makalah Ileus Obstruktif2

8) Sistem integument:Turgor kulit buruk, membran mukosa pecah-

pecah (syok)

9) Sistem endokrin: Tidak ada gangguan pada sistem endokrin.

10) Sistem reproduksiTidak ada gangguan pada sistem reproduksi

POLA PENGKAJIAN GORDON

1) Aktivitas atau istirahatGejala : Kelelahan dan ngantuk.Tanda  : Kesulitan ambulasi

2) SirkulasiGejala : Takikardia, pucat, hipotensi ( tanda syok)

3) EliminasiGejala : Distensi abdomen, ketidakmampuan defekasi dan FlatusTanda  : Perubahan warna urine dan feces

4) Makanan atau cairanGejala : anoreksia, mual atau muntah dan haus terus menerus.Tanda : muntah berwarna hitam dan fekal. Membran mukosa pecah-pecah. Kulit buruk.

5) Nyeri atau KenyamananGejala  : Nyeri abdomen terasa seperti gelombang dan bersifat kolik.Tanda   : Distensi abdomen dan nyeri tekan

6) PernapasanGejala   : Peningkatan frekuensi pernafasan,Tanda    : Napas pendek dan dangkal

2. Diagnosa keperawatan

1) Kekurangan volume cairan b.d output berlebihan, mual dan muntah

2) Nyeri akut b.d iritasi intestinal, distensi abdominal

3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan

absorbs nutrisi

NO. DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL(NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Kekurangan volume

cairan b.d output

berlebihan, mual dan

muntah

Tujuan : Fluid Balance Hidration Nutritional Status:

Food and fluid Intake

Kriteria hasil :

Fluid management Monitor status hidrasi Monitor masukan

makanan/cairan dan hitung intake kalori harian

Kolaborasi cairan IV

8

Page 9: Print Makalah Ileus Obstruktif2

Mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal (berat jenis urine adalah 1,015 – 1,025)

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal.

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab tidak ada rasa haus berlebihan

Monitor status nutrisi Dorong masukan oral Kolaborasi dengan

dokter

Hypovolemia Management Monitor status cairan

termsuk intake dan output cairan

Monitor tanda vital Monitor BB

2. Nyeri akut b.d iritasi

intestinal, distensi

abdominal

Tujuan : Pain Level Pain Control Comfort Level

Kriteria Hasil : Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).

Melaporkan bahwa nyreri berkurang dengan menggunakan menejemen nyeri.

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, fekuensi dan tanda nyeri).

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

Pain Management Lakukan pengkajian

nyeri secara komprehensif

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi terupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

Tingkatkan istirahatKolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

3. Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh b.d gangguan

absorbs nutrisi

Tujuan : Nutritional status : Nutritional status : foot a

fluid intake Nutritional status :

nutrient intake Weight control

Nutrition management Kaji adanya alergi

makanan Yakinkan diet yang

dimakan menagndung tinggi serat untuk mencegah konstipasi.

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.

9

Page 10: Print Makalah Ileus Obstruktif2

Kriteria Hasil : Adanya peningkatab

berat badan sesuai dengan tujuan.

Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan.

Mampu mengidenifikasi kebutuhan nutrisi.

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti.

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.

Nutrition monitoring : BB pasien dalam batas

normal. Monitor tipe dan jumlah

aktivitas yang biasa dilakukan.

Monitoring kulit kering dan perubahan pigmentasi.

Monitor mual dan muntah.

I. Evaluasi

Bagi seluruh pasien yang akan kembali ke rumah sebaiknya dipersiapkan

dengan baik melalui pendidikan kesehatn , antara lain :

1. Perawatan di rumah tergantung pada penyebab obstruksi dan tipe

pengobatan yang diberikan selama di rumah sakit.

Non – pembedahan

Perawatan perlu mengkaji kemampuan pasien untuk perawatan mandiri di

rumah, dan mengubah cara hidup yang baik bila terjadi fecal impaction.

Pembedahan

Kaji kemampuan pasien untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya,bila

terpasang colostomy permanen maka pasien diharapkan dapat menolong

dirinya sendiri dengan bantuan minimal dariorang lain.

3. Pemberian Pendidikan kesehatan

Ingatkan pasien untuk segera datang ke rumah sakit bila terdapat nyeri

abdomen, distensi, nausea, vomiting, konstipasi, atau fecal impaction

(manula) agar dapat pertolonagn segera. Serta pasien dan keluarga perlu

mengubah cara hidup yang benar untuk mencegah terjadinya obstruksi

ulang.

Jelaskan untuk mengkonsumsi mkan tinggi serat , rendah lemak, olah raga

yang teratur, serta minum air yang cukup jika tidak ada kontra indikasi.

10

Page 11: Print Makalah Ileus Obstruktif2

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana

merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu

jalannya isi usus (Sabara, 2007). Ada dua tipe obstruksi:

1. Mekanis (Ileus Obstruktif)

2. Neurogenik/ Fungsional (Ileus Paralitik)

Keluhan utama ileus obstruktif Pada umumnya akan ditemukan klien

merasakan nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus, demam, nyeri

tekan dan nyeri lepas, abdomen tegang dan kaku.

Saran

Saran kami agar pembaca dapat memahami isi dari penyakit Ileus Obstruksi

bagian dari mata kuliah sistem pencernaan

11

Page 12: Print Makalah Ileus Obstruktif2

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin. Kusuma., Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC. Jilid 1. Mediaction, Jogjakarta

Smelter, Suzzane c. (2001) Buku ajar Keperawatan Medical Bedah- Brunner & Suddart. Alih bahasa : Agung Waluyo.Edisi:8 .Jakarta.EGC

12