prinsip perkembangan manusia

46
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, taufik, dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Prinsip-prinsip perkembangan manusia dalam bentuk yang sangat sederhana dan singkat. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepad Ibu Happy Karlina selaku dosen yang membimbing kami serta teman- teman yang senantiasa mencurahkan segenap tenaga dalam penyelesaian makalah Manusia selalu berkembang. Kata- kata itulah yang menginspirasi kami dalam pembuatan makalah ini. Isi makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang prinsip-prinsip perkembangan manusia kepada para pembaca khusunya dari kalangan mahasiswa yang mengambil studi tentang ilmu kependidikan sehingga pembaca dapat memahami dan mengimplementasikan prinsip perkembangan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi interaksi dalam dunia pendidikan. Semoga makalah ini dapat bemanfaat kepada para akademisi dan juga para penggiat dibidang pendidikan agar dapat memahami cara berinteraksi dan ciri-ciri manusia sesuai dengan usianya dan juga segala faktor yang memengaruhi perkembangan manusia itu sendiri. Jakarta, 26 Oktober 2014 1

description

prinsip perkembangan manusia

Transcript of prinsip perkembangan manusia

Page 1: prinsip perkembangan manusia

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, hidayah, taufik, dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah yang berjudul Prinsip-prinsip perkembangan manusia dalam

bentuk yang sangat sederhana dan singkat. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih

kepad Ibu Happy Karlina selaku dosen yang membimbing kami serta teman-

teman yang senantiasa mencurahkan segenap tenaga dalam penyelesaian makalah

Manusia selalu berkembang. Kata-kata itulah yang menginspirasi kami dalam

pembuatan makalah ini. Isi makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman

yang lebih luas tentang prinsip-prinsip perkembangan manusia kepada para

pembaca khusunya dari kalangan mahasiswa yang mengambil studi tentang ilmu

kependidikan sehingga pembaca dapat memahami dan mengimplementasikan

prinsip perkembangan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam

menghadapi interaksi dalam dunia pendidikan. Semoga makalah ini dapat

bemanfaat kepada para akademisi dan juga para penggiat dibidang pendidikan

agar dapat memahami cara berinteraksi dan ciri-ciri manusia sesuai dengan

usianya dan juga segala faktor yang memengaruhi perkembangan manusia itu

sendiri.

Jakarta, 26 Oktober 2014

Penulis

1

Page 2: prinsip perkembangan manusia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia sejatinya berkembang. Manusia mengalami berbagai perubahan

baik secara fisik maupun psikis selama masa hidupnya, yang terus berlangsung

dari mulai dia lahir sampai meninggal, dan tidak bisa kembali kebentuk semula.

Manusia mengalami perkembangan dengan berbagai pola yang bekesinambungan

dan universal sebagaimana menurut Sinolungan (1997), prinsip-prinsip

perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah

yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan

yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti

tata urutan yang saling berkaitan.

Perkembangan manusia secara fisik dapat terlihat dengan jelas sejalan

dengan berjalannya waktu. Saat bayi tubuh cenderung lemah dan butuh banyak

stimulus agar bayi dapat melakukan gerakan atau melakukan kontak. Semua itu

dikarenakan organ tubuh bayi yang belum bekerja optimal. Lain halnya dengan

remaja yang mengalami pertumbuhan yang optimal dan dapat melakukan banyak

gerak dan kontak tanpa memerlukan stimulus dari luar.

Sedangkan dalam hal perkembangan psikis kadang tidak berjalan secara

bersamaan dengan berjalannya waktu, dan lebih dipengaruhi oleh lingkungan

tempat individu itu tinggal, dan juga dari pengalaman masa lalu si individu.

Sebagai contoh adalah remaja yang ketika masa SMA mengikuti organisasi

dengan baik maka ketika dewasa akan memiliki pola pikir yang lebih matang dan

dapat lebih mudah bernegosiasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Namun perlu diingat bahwa perkembangan tidak dapat kembali seperti

semula dan hanya mengalami penurunan, seperti dalam kasus perkembangan bayi

menuju remaja dan dewasa yang mengalami penambahan massa otot dan tinggi

2

Page 3: prinsip perkembangan manusia

badan dan akan kembali mengalami penyusutan ketika mencapai usia lanjut. Ini

bukan berarti mengalami kemunduran namun tetap berkembang dan berubah,

meskipun massa otot dan tinggi badan berkurang karena pengeroposan tulang dan

sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami membatasi masalah terkait dengan prinsip-prinsip

perkembangan manusia sehingga dapat diperoleh rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan prinsip perkembangan?

2. Tahapan apa saja yang dialami individu saat berkembang?

3. Apa saja tipe-tipe perkembangan?

4. Apa saja pola-pola dalam perkembangan manusia?

5. Apa saja karakteristik perkembangan?

6. Apa saja periodic/berurutan dalam perkembangan manusia?

7. Apa saja tugas perkembangan?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditulis diatas, maka tujuan

kami menulis makalah ini adalah:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip perkembangan manusia.

2. Menjelaskan tahapan dan ciri-ciri manusia dalam perkembangannya.

3. Menjelaskan pola-pola dalam perkembangan manusia.

4. Menjelaskan setiap karakteristik dari perkembangan manusia

5. Menjelaskan periodikdalam perkembangan manusia

7. Menjelaskan tugas apa saja dari setiap perkembangan

3

Page 4: prinsip perkembangan manusia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PRINSIP PRINSIP PERKEMBANGAN MANUSIA

Menurut Sinolungan (1997), prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-

pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan

berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah

pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang

saling berkaitan.

Baltes, dkk (dalam Papalia, dkk., 2004) mengidentifikasikan enam prinsip

kunci tentang pendekatan perkembangan sepanjang hidup. Prinsip-prinsip itu

menjadi kerangka konseptual yang diterima secara luas untuk mempelajari

perkembangan sepanjang hidup (life-span development)

1. Development is Lifelong

Perkembangan adalah proses perubahan sepanjang hidup dalam

kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi yang di

hadapinya. sebagai contoh, pada waktu bayi, seseorang akan mengkomunikasikan

seutuhnya akan makanan dengan cara menangis. Ketika anak itu sudah bisa

bicara, ia akan mengkomunikasikannya melalui kata-kata. Menangis dan

berbicara merupakan cara anak beradaptasi terhadapsituasi lapar. Setiap periode

dari rentang kehidupan juga di pengaruhi oleh apa yang terjadi pada periode

sebelumnya dan apa yang terjadi saat ini akan pula mempengaruhi apa yang akan

terjadi kemudian. Berkaitan dengan periode perkembangan dapat di katakan

bahwa setiap periode memiliki karakteristik dan nilai yang unik sehingga tidak

ada satu periode pun yang lebih atau kurang penting daripada periode yang

lainnya. Sekali pun kebanyakan orang beranggapan bahwa perkembangan

4

Page 5: prinsip perkembangan manusia

berhenti pada masa remaja, kita sekarang tahu bahwa orang yang sudah lanjut usia

pun tetap dapat tumbuh dan berkembang.

2. Development Involves Both Gain and loss

Perkembangan berlangsung dalam banyak dimensi (multidimensional).

Maksudnya perkembangan terjadi pada dimensi biologis, psikologis, dan sosial.

Bahkan beberapa dimensi dapat saling berinteraksi dan mungkin berkembang

dalam derajat yang bervariasi. Perkembangan juga berlangsung dalam lebih dari

satu arah (multidirectional). Sejalan dengan meningkatnya kemampuan di satu

segi, seseorang mungkin akan mengalami penurunan dalam segi yang lain. Anak-

anak kebanyakan tumbuh dalam satu arah, yaitu kearah peningkatan, baik dalam

ukuran maupun kemampuan. Remaja, secara khusus mengalami peningkatan

dalam kemampuan fisik, tetapi kecakapannya dalam belajar kata, secara khusus

berlanjut meningkat sepanjang masa dewasa, hal ini yang lain, seperti kemampuan

memecahkan masalah yang asing bagi seseorang mungkin menurun. Manusia

belajar untuk memaksimalkan  hal-hal yang dapat di tingkatkan dan di

minimalkan penururnan dengan cara belajar mengelola atau mengkompensasi hal-

hal tersebut. Sebagai contoh, seseorang atlet yang sudah tua dan tidak sanggup

lagi berlari kencang mungkin akan memilih untuk menjadi pelatih atau penulis

buku olahraga, seorang nenek yang mengalami penurunan daya ingat mungkin

akanmembuat catatan-catatan kecil untuk membantunya mengingat daftar

belanjaan.

3. Relative Influences of Biology and Culture Shift Over the Life Span

Proses perkembangan di pengaruhi oleh faktor biologis dan budaya.

Keseimbangan diantara kedua pengaruh tersebut berubah sepanjang waktu.

Pengaruh biologis, seperti otot dan tulang yang belum matang, mungkin

mengahambat seorang bayi untuk bisa mandiri. Namun, budaya yang ada,

membuat bayi tersebut tetap dapat melangsungkan kehidupannya.

4. Development Involves a Changing Allocation of Resources

Tidak ada seorang pun manusia super yang dapat melakukan semua hal.

Individu memilih untuk mengalokasikan sumber-sumber yang ada , seperti waktu,

5

Page 6: prinsip perkembangan manusia

energi, talenta, uang, dan dukungan sosial dalam cara yang beragam. Sebagai

contoh, seseorang mungkin menggunakan waktu dan uang yang di milikinya

untuk belajar komputer. Kedua, sumber tersebut di gunakan untuk memelihara

atau memperbaiki diri, misalnya seseorang yang belajar bermain piano supaya

bakat musiknya tidak hilang atau seseorang yang menggunakan waktunya untuk

mengikuti kursus bahasa Perancis setelah lama tidak aktif menggunakan bahasa

tersebut. Dengan mengikuti kursus tersebut, ketrampilan bahasa Perancisnya akan

terasah kembali. Ketiga, sumber-sumber tersebut di pakai untuk menghadapi

penurunan atau penghilangan dari sumber-sumber yang lain apabila pemeliharaan

dan perbaikan tidak lagi di mungkinkan. Sebagai contoh, ketika seseorang merasa

tidak lagi semampu masa-masa sebelumnya, baik secara fisik maupun finansial,

dukungan sosial dari orang-orang di sekitarnya mungkin terjadi sesuatu yang di

perlukan. Alokasi sumber-sumber ke dalam tiga fungsi tersebut berubah

sepanjang hidup, sejalan dengan menurunnya sumber-sumber tersebut di gunakan

untuk pertumbuhan. Orang-orang usia lanjut menyesuaikan diri dengan penurunan

yang terjadi. Pada usia tengah baya, alokasi antara ketiga fungsi tersebut terlihat

lebih seimbang.

5. Development is Modifiable

Sepanjang hidup, perkembangan menunjukkan fleksibelitas. Anak-anak

yang sebelumnya mengalami kesulitan untuk membaca dan menulis, dapat di latih

dengan mengikuti program remedial. Banyak kemampuan, seperti daya ingat,

kekuatan dan daya tahan, secara signifikan dapat di tingkatkan  melalui latihan

dan praktik, bahkan orang tua sekalipun.

6. Development is Influenced by the Historical and Cultural Context

Setiap orang berkembang dalam banyak konteks, seperti konteks keluarga,

sekolah, dan budaya. Konteks-kontek tersebut akan berpengaruh terhadap

kehidupan seorang anak. Sebagai contoh, anak yang di asuh dalam keluarga yang

demokratis mungkin akan berkembang menjadi anak yang penuh inisiatif di

lingkungan teman-temannya. Sejarah masa lalu juga akan mempengaruhi

perkembangan seseorang. Anak yang memiliki pengalaman di aniaya pada masa

kecilnya mungkin akan berkembang menjadi pribadi yang tidak mudah percaya

kepada orang lain setelah ia tumbuh dewasa

6

Page 7: prinsip perkembangan manusia

Selanjutnya dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja yang

ditulis oleh Dr. H. Syamsu Yusuf LN., MPd. Mengklasifikasikan prinsip-prinsip

perkembangan kedalam beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (Never

Ending Process)

Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi

oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung

secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau

masa tua.

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

Setiap aspek perkembangan idividu baik fisik, emosi, intelegensi, maupun

sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi

yang positif antara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumuhan

fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia mengalami

kemandgan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang

berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap

tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang

merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Contohnya, untuk dapat

berjalan, seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan

prasyarat bagi perkembangan selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat. Sementara

itu,

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu

dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Umpamanya (a)

otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6 sampai 8 tahun :

7

Page 8: prinsip perkembangan manusia

(b) tangan, kaki, dan hidung mencapai perkembangan yang maksimum pada masa

remaja : (c) imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-kanak

dan mencapi puncaknya pada masa remaja.

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

Prinsip ini dapat di jelaskan dengan contoh sebagai berikut : (a) sampai usia 2

tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik

fisik dan belajar berbicara : (b) pada usia 3 sampai 6 tahun, perkembangan di

pusatkan untuk menjadi manusaia sosial (belajar bergaul denga orang lain).

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase

perkembangan

Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia

panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi, kanan-kanak,

anak remaja, dewasa, dan masa tua.

2.2 TIPE PERUBAHAN PERKEMBANGAN

Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk

memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup.

Untuk mencapai tujuan ini, realisasi diri atau yang biasanya disebut “akulturasi

diri” merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan ini dapat dianggap suatu

dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat,untuk menjadi manusia seperti

yang diinginkan baik secara fisik maupun psikis.

Secara garis besar perubahan yang terjadi pada perkembangan dibagi ke dalam 4

bentuk , yaitu :

1. Perubahan dalam ukuran besarnya

Perubahan – perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam pertumbuhan

jasmani dan perkembangann mental seseorang

8

Page 9: prinsip perkembangan manusia

2. Perubahan – perubahan dalam proporsi

Pertumbuhan fisik tidaklah terbatas pada perubahan – perubahan ukuran, tetapi

juga pada proporsi

3. Hilangnya bentuk atau ciri- ciri lama

Jenis perubahan ketiga yang terjadi dalam perkembangan individu adalah

hilangnya bentuk dan ciri- ciri tertentu.

4. Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru

Dengan menghilangnya bentuk dan ciri-ciri lama yang tidak berdaya guna lagi,

timbullah ciri- ciri dan bentuk perubahan-perubahan fisik dan mental yang baru.

2.3 POLA PERKEMBANGAN

Yelon dan Weinsten (1977) mengemukakan tentang arah atau pola perkembangan

itu sebagai berikut.

a. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,

yaitu Cephalocaudal & proximal-distal. Perkembangan terjadi lebih

dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh

(pola sefalokaudal). Sedangkan proximal-distal perkembangan terjadi

lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian

distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus dan dari

tengah: paru-paru, jantung dan sebagainya, ke pinggir: tangan

b. Struktur mendahului fungsi. Ini berarti bahwa anggota tubuh individu itu

akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata, akan dapat

melihat setelah otot-otot matang, atau kaki dapat difungsikan untuk

berjalan apabila otot-ototnya sudah matang matang.

c. Perkembangan itu berdiferensiasi. Maksudnya, perkembangan itu

berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Dalam semua aspek

perkembangan, baik motorik (fisik) maupun mental (psikis), respons anak

9

Page 10: prinsip perkembangan manusia

pada mulanya bersifat umum. Contoh : (1) Bayi menendang-nendangkan

kakinya secara sembarangan sebelum ia dapat mengkoordinasikannya

(mengatur) untuk merangkak atau berjalan: (2)Bayi melihat benda-benda

yang lebih besar dahulu sebelum ia dapat melihat benda-benda yang kecil:

(3) bayi meraban (mengoceh) terlebih dahulu sebelum ia dapat

mengucapkan kata-kata yang jelas artinya : (4) bayi menunjukan rasa takut

yang bersifat umum terhadap semua benda (orang) yang asing baginya,

kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal

tertentu.

d. Perkembangan itu berlangsung kongkrit ke abstrak. Maksudnya,

perkembangan itu berproses dari suatu kemampua berfikir yang kongkrit

(objeknya tampak) menuju ke abstrak (objeknya tidak tampak) seperti

anak kecil dapat berhitung dengan bantuan jari tangan, sedangkan remaja

sudah tidak lagi memerlukan bantuan tersebut.

e. Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme. Ini

berarti bahwa pada mulanya seorang anak hanya melihat atau

memperhatikan dirinya sebgai pusat, dia melihat bahwa lingkungan itu

harus memenuhi kebutuhan dirinya. Melalui pengalamannya dalam

bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, lambat laun sikap egosentris

itu berubah menjadi perspektivis (anak sudah memilliki sikap simpati atau

memperhatikan kepentingan orang lain).

f. Perkembangan itu berlangsung dari “outter control to inner control”.

Maksudnya, pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain

terutama orang tuanya, baik menyangkut pemenuhan kebutuhan fisik

maupun psikis (perlindungan, kasih sayang, atau norma-norma) sehingga

dia dalam menjalani hidupnya masih di dominasi oleh pengontrolan atau

pengawasan dari luar (out control). Seiring bertambahnya pengalaman

atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-nilai, baik di

lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya atau masyarakat, anak dapat

mengembangkan kemampuan untuk mengontrol dirinya (inner control).

Kemampuan “inner control” ini seperti : dia dapat mengambil keputusan

10

Page 11: prinsip perkembangan manusia

atau memecahkan masalah berdasarkan pertibangan sendiri dan

bertanggung jawab terhadap resiko yang mungkin terjadi.

2.4 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

1. Masa Prenatal

Periode pranatal merupakan periode pertama dalam rentang kehidupan

manusia. Periode ini merupakan periode yang terpenting dari semua periode

perkembangan, karena memberi dasar untuk perkembangan selanjutnnya.

Perkembangan periode pranatal ditandai dengan konsepsi (bertemunya ovum

dengan sperma), dan diakhiri dengan kelahiran, dengan jangka waktu kurang lebih

sembilan bulan sepuluh hari.

2.  Masa Neonatal

Masa Neonatal adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai

dengan usia 28 hari, dimana keberadaan dianggap sebagai individu dan bukan lagi

sebagai parasit seperti saat didalam tubuh ibu.

3.  Masa Bayi

Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah

terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi

selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur

maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik

ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi

serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.

4. Masa Kanak – Kanak Awal

Masa ini berlangsung mulai dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Masa ini

akan terlihat bagaimana bayi yang sebelumnya sangat tergantung penuh pada sang

ibu, kini mereka harus berusaha bergerak untuk melepaskan kemandiriannya

secara perlahan – lahan, tetapi tidak dipungkiri seorang ibu akan selalu

membantunya walaupun tidak secara penuh. Pada masa kanak-kanak awal, rata-

rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg

11

Page 12: prinsip perkembangan manusia

setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat

pada waktu lahir.

5. Masa Kanak – Kanak Akhir

Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai

sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar

tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun bagi anak laki-laki,

oleh orang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan’, ‘tidak rapi’, atau ‘usia

bertengkar’, oleh para pendidik disebut sebagai ‘usia berkelompok’, ‘usia

penyesuaian’, atau ‘usia kreatif’. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa

kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.

6. Masa Pubertas

Adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan

pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai

saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15

hingga 16 tahun.Masa puber memiliki fase negatif yang berarti mengambil sikap

“anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang

sebelumnya sudah berkembang.

7. Masa Remaja

Banyak tokoh yang mendefinisikan masa remaja salah satunya yaitu

DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan

antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja

awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun

hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena

pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih

mendekati masa dewasa. Berikut ciri serta karakteristik yang dimiliki oleh remaja,

yaitu antara lain:

12

Page 13: prinsip perkembangan manusia

Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja

awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan

emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang

terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini

merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda

dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang

ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi

bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung

jawab.

Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan

seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin

akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi

secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan,

dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan,

berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri

remaja.

Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan

orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya

dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru

dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang

lebih besar pada masa remaja. Perubahan juga terjadi dalam hubungan

dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu

dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan

orang dewasa.

Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa

kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan

yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi

lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan

tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul

tanggung jawab tersebut.

13

Page 14: prinsip perkembangan manusia

Berkeinginan besar untuk memcoba segala hal yang belum

diketahuinya.

Keinginan untuk menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas, misalnya

melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan pramuka, kelompok pecinta alam,

dll.

Aktivitas berkelompok tumbuh sedemikian besar.

Sering mengkhayal dan berfantasi

8. Masa Dewasa

Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Hurlock (1990)

mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun samapi kira-kira

umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai

berkurangnya kemampuan reproduktif. Secara umum, mereka yang tergolong

dewasa muda (young ) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang

ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk

masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara

intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).

Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah:

a. Usia reproduktif (Reproductive Age)

Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan

membentuk rumah tangga. Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan.

Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka

menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.

b. Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)

Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembang pola

hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai

akhir hayat. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan

bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang

pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda

14

Page 15: prinsip perkembangan manusia

diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah

tangga.

c. Usia Banyak Masalah (Problem age)

Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak

siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap

perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan,

persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan

penyesuaian di dalamnya.

d. Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)

Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang

berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan

jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali

dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran.

Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada

ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapinya.

e. Masa keterasingan sosial

Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam

pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga,

hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan

berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan

terus berkurang. Sebab akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang

muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial

(Erikson:34).

f. Masa komitmen

Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan:

“Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya.

Hal ini akan menjadi suatu tanggungjawab yang terlalu berat untuk dipikul.

Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian.”

15

Page 16: prinsip perkembangan manusia

g. Masa Ketergantungan

Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa

dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga

pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada

pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan

mereka.

h. Masa perubahan nilai

Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah

karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial

dan ekonomi orang dewasa.

i. Masa Kreatif

Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung

pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan

dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang

menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui

pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

9. Masa Tua

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa

ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan

adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi

fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Menurut

Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa

dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.Badan kesehatan dunia

(WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan

yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia

16

Page 17: prinsip perkembangan manusia

banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera

dan terintegrasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4

yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, lanjut usia (elderly) 60 -74

tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90

tahun.Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut

Elida Prayitno yaitu:

· Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel

tubuh.

· Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.

· Penurunan Dorongan Seks.

Selain itu pada masa tua juga sering terjadi gangguan-gangguan psikologis

yang dapat berupa gangguan persepsi, proses berpikir, gangguan sensorik dan

kognitif, gangguan kesadaran, gangguan orientasi, gangguan daya ingat, dan

gangguan fungsi intelektual

2.5 Periodik/Berurutan Perkembangan Manusia

Perkembangan memiliki tahap yang berurutan, tahap perkembangan

seseorang mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak

dapat terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum

mampu membuat kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dsb.

Menurut beberapa para ahli, ada beberapa  periodisasi psikologi perkembangan

individu, yaitu:

1.  Periodisasi yang berdasar biologis

Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan

kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan

atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi

oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai

17

Page 18: prinsip perkembangan manusia

bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu; a) Fase anak

kecil: 0 – 6 th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya

kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja: 14 – 21 th.

2.  Periodisasi yang berdasar psikologis.

Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada

keadaan psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa

kegoncangan (trotz) sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi

perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang

merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam

masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) dari lahir sampai masa

“trotz” (kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal, b) trotz pertama sampai trotz

kedua: masa bersekolah, c) trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan.

3.  Periodisasi yang berdasar didaktis

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang

dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to day

(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology(1980) tampak

sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat

perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan

pembagian periodisasinya.

Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock :

a)      Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan

b)      Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu

c)      Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th

d)     Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th

e)      Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th

f)       Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th

g)      Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th

h)      Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th

i)        Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th

18

Page 19: prinsip perkembangan manusia

j)        Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

2.6 PERBEDAAN INDIVIDU

Dikenal dari berbagai macam aspek perkembangan

individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu (i) semua

manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola

perkembangan dan (ii)di dalam pola yang bersifat umum dari

apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan

sosial, tiap-tiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda.

Setiap orang apakah ia seorang anak atau orang dewasa,

dan apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau seorang

diri, ia disebut individu. Sifat individual adalah sifat yang

berkaitan dengan orang-perseorangan, berkaitan dengan

perbedaan individual perseorangan. Ciri orang yang satu

berbeda dengan ciri orang yang lain. Perbedaan ini disebut

perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka

“perbedaan” dalam “perbedaan individu” menurut Landgren

(1980: 578) menyangkut variasi yang terjadi baik variasi pada

aspek fisik maupun psikologis. Seorang ibu yang memiliki

seorang bayi, bertutur bahwa bayinya banyak menangis, banyak

bergerak, dan kuat minum. Ibu lain yang juga memiliki seorang

bayi, menceritakan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur, tetapi

kuat minum. Cerita kedua ibu itu telah menunjukkan bahwa

kedua bayi itu memiliki cirri dan sifat yang berbeda satu sama

lainnya.

Bidang-Bidang Perbedaan

Garry 1963 (Oxendine, 1984: 317) mengategorikan

perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:

19

Page 20: prinsip perkembangan manusia

1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis

kelamin, pendengaran, pengelihatan, dan kemampuan

bertindak.

2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama,

hubungan keluarga, dan suku.

3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan

sikap.

4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.

5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah

Dalam kehidupannya, setiap manusia berhubungan dengan

manusia lain dan lingkungan di luar dirinya. Tiap manusia

berhubungan dengan manusia lain, dengan sesamanya; manusia

bersosialisasi, dan terjadilah perbedaan status sosial dan

ekonomi manusia. Manusia juga berhubugan dengan Sang

Pencipta atau dengan Tuhannya, maka manusia beragama.

Manusia hidup berkelompok dan berkeluarga, sesuai dengan

sifat genetik orang tuanya; ketika mengenal kelompok-

kelompok/suku yang bebeda. Lingkungan, agama, keluarga,

keturunan, kelompok suku dan semacamya itu merupakan

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya perbedaan

individu.

Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar

sekolah, menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang

dikenal sebagai taxonomy Bloom., yaitu kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

a) Perbedaan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan

dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada

dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar.

Sebagaimana diketahui bahwa hasil belajar merupakan

20

Page 21: prinsip perkembangan manusia

perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan.

Proses belajar mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan

yang bernilai positif, diatur dan direncanakan untuk

mengembangkan faktor dasar yang telah dimiliki oleh anak.

Pengukuran kemampuan kognitif dapat dilakukan dengan tes

kemampuan belajar atau tes hasil belajar.

b) Perbedaan Individual dalam Kecakapan Berbahasa

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang

untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata

dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematis.

Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor

kecerdasan dan faktor lingkungan. Faktor-faktor lain yang juga

penting antara lain adalah faktor fisik, terutama organ berbicara.

c) Perbedaan dalam Kecakapan Motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik

merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf

motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan

kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf

yang sistematis. Alat indera menerima rangsangan, rangsangan

tersebut diteruskan melalui saraf sensoris ke saraf pusat (otak)

untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh saraf motorik untuk

memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau

kegiatan. Semakin bertambahnya umur seseorang, berarti ia

semakin matang dan akan mampu menunjukkan tingkat

kecakapan motorik yang semakin tinggi. Kemampuan motorik

dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat

kemampuan berpikir.

d) Perbedaan dalam Latar Belakang

Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun,

perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-

masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya,

terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.

21

Page 22: prinsip perkembangan manusia

Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran

tertentu, kebiasaan-kebiasaan kerja sama, kecakapan atau

kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran, dan

kebiasaan-kebiasaan belajar semuanya merupakan faktor-faktor

perbedaan diantara para siswa. Faktor-faktor tersebut kadang

berkembang akibat sikap-sikap anggota keluarga di rumah dan

lingkungan sekitar.

e) Perbedaan dalam Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak

lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik

apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat.

Perkembangan bakat dimiliki siswa secara individual.

Meskipun inteligensi umum merupaan faktor dari hampir semua

bidang penampilan. Namun hasil tes inteligensi yang selama ini

dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar

seperti keterampilan motorik, seni, dan olahraga, sehingga

perencanaan pendidikan selanjutya lebih memerhatikan

kemampuan tentang bakat khusus untuk dijadikan dasar

pertimbangan.

f) Perbedaan dalam Kesiapan Belajar

Perbedaan latar belakang keluarga memiliki pengaruh

terhadap belajar. Perbedaan latar belakang tersebut, yang

meliputi perbedaan sosioekonomi dan sosiokultural, amat

penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak

pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan

yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.

Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri, akibat dari

kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang

yang miskin pengalaman, memengaruhi perkembangan

pemahaman dan ekspresi diri.

2.7 TUGAS PERKEMBANGAN

22

Page 23: prinsip perkembangan manusia

Menurut Havighurst (1961) tugas perkembangan merupakan suatu tugas

yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang

apabila tugas itu dapat dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan

dalam menuntaskan tugas berikutnya. Sementara apabila gagal, maka akan

menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,

menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan

tugas-tugas berikutnya.

Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai social

expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya

menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku

yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.

TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN PADA SETIAP FASE

PERKEMBANGAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA USIA BAYI DAN KANAK-

KANAK (0,0-6,0)

a, Belajar berjalan. Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15

bulan, pada usia ini tulang kaki , otot dan sususnan syarafnya telah matang untuk

belajar berjalan.

b. Belajar memakan makanan padat. Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem

alat-alat pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang

untuk hal tersebut.

c. Belajar berbicara.  Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan

menyampaikan kepada orang lain dengan perantara suara itu. Untuk itu, di

perlukan kematangan otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara.

d. Belajar buang air kecil dan buan air besar. Tugas ini di lakukan pada

tempat dan waktu yang susai dengan norma masyarakat. Sebelum usia 4 tahun,

anak pada umumnya belum dapat mengatasi (menahan) ngompol karena

perkembangan syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna. Untuk

memberikan pendidikan kebersihan terhadap anak usia di bawah 4 tahun, cukup

dengan pembiasaan saja.

23

Page 24: prinsip perkembangan manusia

e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Melalui observasi (pengamatan)

anak dapat melihat tingkah laku , bentuk fisik, dan  pakaian yang berbeda antara

jenis kelamin yang satu dengan yang lainnya. Dengan cara tersebut, anak dapat

mengenal perbedaan anatonis pria dan wanita, anak-anak menaruh perhatian besar

terhadap alat kelaminnya sendiri maupun orang lain. Agar pengenalan terhadapt

jenis kelamin (sex) itu berjalan normal, maka orang tua perlu memperlakukan

anaknya, baik dalam memberikan mainan, pakaian , maupun aspek lainnya sesuai

jenis kelamin untuk anak.

f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Keadaan jasmaniah anak sangat

labil apabila di bandingkan dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan

perubahan suhu sehingga temperatur badannya nudah berubah. Perbeaan variasi

makanan yang di berikan dapat mengubah kadar garam dan gula dalam darah dan

air dalam tubuh, Untuk mencapai kestabilan jasmaniah bagi anak di perlukan

waktu sampai usia 5 tahun.

g. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial, dan

alam. Pada mulanya dunia ini bagi anak merupakan keadaan yang kompleks dan

membingungkan. Lama-kelamaan anak dapat mengamati benda-benda atau orang-

orang di sekitanya. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan

dapat membentuk generalisasi (kesimpulan) dari berbagai benda yang pada

umumnya mempunyai ciri yang sama. Anak belajar bahwa bayangan tertentu

dengan suara tertentu yang nyaring memenuhi kebutuhannya di sebut "orang",

"ayah", dan "ibu". Anak bekajar bahwa benda-benda khusus dapat di

kelompokkan dan di beri satu nama, seperti kambing, ayam, dan burung dapat di

sebut binatang. 

h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan

orang lain. Anak mengadakan hubungan antara orang-orang yanga da di

sekitarnya menggunakan berbagai cara, yaitu isyarat, menirukan, dan

menggunakan bahasa. Cara yang di peroleh dalam belajar mengadakan hubungan

emosional dengan orang lain, sedikit banyaknya akan menentukan sikapnya di

kemudian hari. Apakah ia bersikap bersahabat, sikap dingin, introvert, extrovert

dan sebagainya. 

24

Page 25: prinsip perkembangan manusia

i. Belajar menggunakan hubungan baik dan buruk, yan berarti

mengembangkan kata hati. Anak kecil di kuasai oleh hedonismenaif, dimana

kenikmatan dianggapnya baik, sedangkan penderitaan di anggapnya buruk

(hedonisme adalah aliran yang menyatakan bahwa manusia dalam hidupnya

bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan). Anak mengenal pengertian baik

dan buruk, benar dan salah ini di pengaruhi oleh pendidikan yang di perolehnya.

Pada mulanya anak belajar apa yang di larang itu berarti buruk atau salah dan apa

yang di perbolehkan itu berarti baik atau benar. Pengalaman ini merupakan

permulaan pembentukan kata hati anak. Perkembangan selanjutnya terjadi

melalui nasihat, bimbingan, buku-buku bacaan dan analisis pikiran sendiri.

Sesuatu yang penting dalam mengembangkan kata hati anak adalah suri teladan

dari orang tua dan bimbingannya.  Hal ini lebih baik daripada penggunaan

hukuman dan ganjaran , meskipun dalam situasi tertentu masih tetap di perlukan.

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA SEKOLAH (6,0-12,0)

a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.

Pada masa sekolah anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot, sehingga sudah

dapat berbaris, melakukan senam pagi dan permainan-permainan ringan, seperti

sepak bola, loncat tali, berenang, dan sebagainya.

b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai

makhluk biologis. Hakikat tugas ini ialah (1) mengembangkan kebiasaan untuk

memelihara badan, meliputi kebersihan, keselamatan diri, dan kesehatan; (2)

mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya (pria atau wanita) dan

juga menerima dirinya (baik rupa wajahnya maupun postur tubuhnya) secara

positif.

c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya. Yakni belajar

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman

sebayanya. Pergaulan anak di Indonesia atau teman sebayanya mungkin diwarnai

perasaan senang, karena secara kebetulan temannya berbudi baik, tetapi mungkin

juga diwarnai oleh perasaan tidak senang karena teman sepermainannya suka

mengganggu atau nakal.

25

Page 26: prinsip perkembangan manusia

d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Dari segi

permainan umpamanya akan tampak bahwa anak laki-laki tidak akan

memperbolehkan anak perempuan mengikuti permainannya yang khas laki-laki,

seperti main kelereng, main bola, dan layang-layang.

e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Salah satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan

jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima

pengajaran. Untuk dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, paling sedikit

anak harus tamat sekolah dasar (SD), karena dari sekolah dasar anak sudah

memperoleh keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.

f. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Apabila kita telah melihat

sesuatu, mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami, tinggallah suatu

ingatan pada kita. Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut

konsep (tanggapan). Demikianlah kita mempunyai tanggapan tentang ayah, ibu,

rumah, pakaian, buku, sekolah, dan juga mengenai gerak-gerik yang dilakukan,

seperti berbicara, berjalan, berenang, dan menulis. Bertambahnya pengalaman

akan menambah perbendaharaan konsep pada anak. Tugas sekolah yaitu

menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-konsep itu meliputi

kaidah-kaidah atau ajaran agama (moral), ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan

sebagainya.

g. Mengembangkan kata hati. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan

sikap dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini

menyangkut penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama (moral)

disertai dengan perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya.

Tugas perkembangan ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak

boleh, seperti jujur itu baik, bohong itu buruk, dan sebagainya.

h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini

ialah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dalam arti dapat membuat

rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang bebas dari

pengaruh orang tua dan orang lain.

26

Page 27: prinsip perkembangan manusia

i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan

lembaga-lembaga. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap sosial yang

demokratis dan menghargai hak orang lain. Umpamanya, mengembangkan sikap

tolong-menolong, sikap tenggang rasa, mau bekerjasama dengan orang lain,

toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai hak orang lain.

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA (12,0-18,0)

Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

pengembangan individu dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan

kepada perkembangan masa dewasa yang sehat (Konopka, dalam Pkunas, 1076;

Kaczman & Riva 1996).

Erikson (Adam & Gullotta,1983: 36-37; Conger, 1977: 92-93) berpendapat

bahwa remaja merupakan masa berkembangnya identity. Identity merupakan

vocal point dari pengalaman remaja, karena semua krisis normatif yang

sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada perkembangan identitas ini.

Erikson memandang pengalaman hidup remaja berada pada keadaan moratorium,

yaitu suatu periode saat remaja diharapkan mampu mempersiapkan dirinya untuk

masa depan dan mampu menjawab pertanyaan (who I’m I?) . Apabila remaja

gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan

arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya, mereka mungkin

akan mengembangkan perilaku yang menyimpang (delinquent), melakukan

kriminaltas atau menutup diri (mengisolasi diri) dari masyarakat.

Selanjutnya menurut William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan

remaja itu sebagai berikut:

a. Menerima fisiknya sendiri berikut keberagaman kualitasnya

b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figure-figur yang

mempunyai otoritas

c. Mengembangakan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar

bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual

maupun kelompok

d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya

27

Page 28: prinsip perkembangan manusia

e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap

kemampuannya sendiri

f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar

skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)

g. Mmpu meninggalkan reaksi penyusun diri (sikap/perilaku) kekanak-

kanakan

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA

Havinghurts membagi kehidupan masa dewasa tersebut atas tiga fase,

yaitu: dewasa muda, dewasa, usia lanjut. Yaitu:

a. Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa muda

1. Memilih pasangan hidup.

2. Belajar hidup bersama pasangan hidup

3. Memulai hidup berkeluarga

4. Memelihara dan mendidik anak.

5. Mengelola rumah tangga.

6. Memulai kegiatan pekerjaan.

7. Bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara

8. Menemukan persahabatan dalam kelompok sosial.

b. Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa

1. Memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa.

2. Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi.

3. Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung

jawab dan berbahagia.

4. Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang dewasa,

hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga lain sebagai pribadi.

5. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai

orang setengah baya.

6. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua.

c. Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut

1. Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun.

28

Page 29: prinsip perkembangan manusia

2. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin

berkurang.

3. Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup.

4. Membina hubungan dengan sesama usia lanjut.

5. Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan.

6. Memelihara kondisi dan kesehatan.

7. Kesiapan menghadapi kematian.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan

kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati.

Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang alami

individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya yang

berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut

fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).Prinsip-prinsip perkembangan adalah

pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal

dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah

pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang

saling berkaitan (Sinolungan (1997). Prinsip perkebambangan secara umum

meliputi tipe perubahan baik dalam ukuran , proporsi, hilangnya ciri lama, dan

memperoleh ciri yang baru, dilanjutkan dengan pola pertumbuhan fisik, yakni

29

Page 30: prinsip perkembangan manusia

hukum cepalocaouda dan proximal-distal , cepalocaouda yang berarti

perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah

kaudal/anggota tubuh, Sedangkan proximal-distal perkembangan terjadi lebih

dahulu didaerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti

jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus dan dari tengah: paru-paru,

jantung dan sebagainya, ke pinggir: tangan. Selain itu juga terdapat karakteristik

dalam perkembangan yakni perkembangan berlangsung dan hal-hal yang bersifat

umum ke yang bersifat khusus perkembangan yang berkesinambungan , setiap

bagian tubuh mempunyai kecepatan pertumbuhan sendiri-sendiri, selalu ada

korelasi antara perkembangan yang awal dengan perkembangan selanjutnya.

Terdapat perbedaan individu, pola perkembangan yang bersifat periodik, terdapat

tugas perkembangan dalam setiap periode.

3.2 Saran

Setiap prinsip perkembangan baik itu meliputi tipe prubahan, pola

pertumbuhan, karakteristik, periodic, perbedaan individu, dan tugas

perkembangan ketika adanya sebuah perubahan dari individu yang ada sebaiknya

orang terdekat seperti keluarga khusunya orang tua ada didekatnya selalu

memberikan perhatian dan penjelasan dari perubahan prinsip perkembangan yang

terjadi pada anaknya.

30

Page 31: prinsip perkembangan manusia

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sunarto dan Hartono B. Agung (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA JAKARTA

Hurlock, E.B (1987). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth.B (1987) Psikologi perkembangan, Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W (2002). Life - Span Develompment (Perkembangan Sepanjang Hidup). Edisi 5, Jilid II, Jakarta : Erlangga. From http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html, 24 Oktober 2014

Kramer Rita,salk lee.Dr. Cara membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi manusia sehat mental dan cerdas. Jakarta,Gunung jati. From http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html, 24 Oktober 2014

31

Page 32: prinsip perkembangan manusia

Arstein holene. Perkembangan jiwa anak. Bandung. From http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html, 24 Oktober 2014

Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina (2009) . Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. From http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html, 24 Oktober 2014

Sri Rumini & Siti Sundari (2004) Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. From http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html, 24 Oktober 2014

http://okykidamori.blogspot.com/2013/05/tugas-tugas-perkembangan-psikologi.html

http://cyndrell4.blogspot.com/2009/03/teori-dan-prinsip-tumbuh-kembang.html

32