prinsip-kerja-roket-dan-analisis-gerak-proyektil
Click here to load reader
-
Upload
irfan-maulana-fardi -
Category
Documents
-
view
385 -
download
1
Transcript of prinsip-kerja-roket-dan-analisis-gerak-proyektil
LAPORAN PRINSIP KERJA ROKET DANANALISI GERAK PROYEKTIL
OLEH :
TEDI SEPTIADI
208 700 660
JURUSAN FISIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG2010
Abstrak
Dalam kehidupan sehari – hari tanpa kita sadari kita sering banyak melakukan prinsip kerja
yang sama dengan roket, yang menggunakan hukum aksi – reaksi. Disini prinsip hukum aksi reaksi
di terapkan pada sebuah roket yang bahan bakarnya menggunakan air.
Tujuan
1. Membuktikan hukum newton II dan III
2. Memahami prinsip kerja gaya dorong roket dengan roket sederhana
3. Mamapu menganalisis gerak proyektil/parabola
Dasar Teori
Prinsip propulsi roket akan dianalogikan dengan menggunakan roket air sederhana. Prinsipnya
adalah botol akan meluncur bila botol diberi tekanan udara yang tinggi ( dari pompa ) dan di dalamnya
diberi sedikit air untuk menghasilkan tenaga semburan yang lebih besar.Prinsip kerja propulsi roket ini
merupakan penerapan dari hukum ketiga Newton dan kekelan momentum.
mdvdt
=ukeluar|dmdt |+Feks[1]
dimana ukeluar adalah kecepatan semburan gas, m adalah masa roket dan air di dalamnya, dan Feks
adalah gaya eksternal dari roket.
Gaya dorong roket merupakan gaya yang bekerja pada roket akibat gas yang dikeluarkan. Sesuai
persamaan di atas, maka diperoleh
Fdorong=ukeluar|dmdt |[2]
agar roket dapat dipercepat ke atas maka gaya dorong harus lebih besar dari gaya eksternal. Dan
diperoleh kelajuan gerak roket
v f=v i+ukluar lnmi
m f
−¿[3]
Untuk kelajuan roket yang bergerak tanpa gaya eksternal adalah`
v f=v i+ukluar lnmi
m f
[4]
dimana vf dan vi adalah kelajuan akhir dan kelajuan awal , mf dan mi adalah massa akhir dan awal
roket. Pada saat roket meluncur ketinggian maksimum yang dapat di capai sebesar
y=v0
2sin2 θ2g
[5 ]
dan posisi terjauh roket, yaitu posisi ketika roket kembali memiliki posisi y = 0, terjadi pada
x=2 v0 y v0 x
g=
v02 sin 2θ
g[6]
sedangkan waktu tempuh kembali ke pososo y = 0 adalah
t=2v0 sinθ
g[7]
Alat dan Bahan
1. Set peralatan roket air
2. Air
3. Lintasan peluncur
4. Pompa (kompresor)
5. Pengukur tekanan
6. Busur derajat
7. Stop watch
8. Jangka sorong
9. Meteran
10. Neraca ohaus
Prosedur Percobaan
Untuk yang pertama kita siapkan roket yang telah disi air sebanyak ½ dari volume tangki roket,
kemudian ditimbang massanya dan dicatat sebagai massa awal roket, selanjutnya hubungkan roket
dengan pompa dan pasangkan roket pada lintasan peluncur yang telah disediakan serta atur
sudutnya yaitu 150, 300 ,450, 600, 750 dan 900, apabila sudut yang diatur tadi telah dicapai oleh
pompa roket tersebut kemudian kita catat tekanan saat roket meluncur, jarak roket tersebut dan
waktu tempuh roket .
Data Hasil Percobaan
Jari jari pentil = 0,0025 m
Luas Pentil = 0,0000198m2
Table 4.1.1 hasil percobaan
Su
dut
t
to
ta
l
(s)
(
m
)
Tekanan(
Pa)
Mi
(kg)
Mf
(kg)
(m)
150 0,
4
3,
5
300000 0,50
379
0,29
65
0,20
73
300 0,
7
8,
7
5
400000 0,50
379
0,27
25
0,23
13
450 1,
9
1
4,
1
350000 0,50
379
0,25
6
0,24
8
600 1,
9
8,
7
300000 0,50
379
0,25
6
0,24
8
750 1,
6
3 290000 0,50
379
0,25
6
0,24
8
850 2,
2
2,
5
300000 0,50
379
0,25
6
0,24
8
Pembahasan
Table 2.1.kelajuan semburan air dan kelajuan dorong roket
Sudut F=P.A (Pa m2)
(Pa.s.m)
(m/s)
150 5,94 11,46 2,07
300 7,92 23,97 7,73
450 6,93 53,09 16,99
600 5,94 45,50 11,85
750 5,742 37,04 9,11
850 5,94 52,69 13,73
=10,25
Table 2.2. jarak dan waktu tempuh terjauh
(m/s)
(m)
(s)
0,5 4,28 0,02 4,14 0,25 0,104
0,87 59,75 5,19 15,46 0,5 0,77
1 288,66 28,87 33,96 0.70 2,37
0,866 140,42 12,16 23,7 0,86 2,03
0,5 82,99 4,15 18,22 0,96 1,75
0,17 188,5 3,20 27,46 0,99 2,72
127,4
10 20 30 40 50 60 70 80 9002468
10121416
Grafik 4.2.1 jarak terhadap sudut pelontar
sudut pelontar (0)
jara
k (m
)
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.202468
10121416
f(x) = 13.2338979612536 x − 1.8569342394428R² = 0.826060639893465
Grafik 4.2.2 jarak x terhadap sin2θ
sin2θ (0)
jara
k (m
)
y=mx+c dimana m= maka g=9,63 m/
Jarak tempuh terjauh yang dapat dipakai roket secara teori menggunakan persamaan (5) jika
dibandingkan dengan pengukuran langsung ternyata roket menempuh jarak terjauh pada kemiringan
450, yaitu pada jarak 14,10m menurut pengukuran langsung dan menurut perhitungan teori
diperoleh 28,87m. Sedangkan waktu tempuh jarak terjauh yang dapat dicapai roket secara teori
dengan menggunakan persamaan (7) jika dibandingkan dengan pengukuran langsung juga
memerlukan waktu yanng paling lama pada sudut 900. Untuk perhitungan gravitasi bumi dari grafik
jarak x terhadap sin2θ mendekati nilai sebenarnya yaitu 9,63 m/s2, sedangkan perhitungn nilai
gravitasi dari grafik waktu (t) terhadap sinθ menghasilkan nilai yang agak jauh yaitu 9,02 m/s2.
Beberapa faktor yang menyebabkan eror ini diantaranya adalah kesalahan dalam pengukuran,
kesalahan pembacaan skala alat ukur, terutama ketika pembacaan besar tekanan saat roket meluncur
yang dirasa sangan sulit karena jarum penunjuk skala pada pompa naik turun naik turun, selain itu
faktor eksternal seperti angin besar yang menghambat gerak roket (sedangkan roket terbuat dari
bahan yang massanya sangat ringan) juga sangat berpengaruh besar untuk hasil eror yang
didapatkan.
Kesimpulan
Hukum aksi reaksi dapat dilihat dengan adanya gaya roket kepada air yang dibuang dan air yang
mengerjakan gaya yang sama dan berlawanan pada roket. roket air mendapatkan sebuah dorongan
jika botol diberi tekanan udara yang tinggi (dari pompa) dan di dalamnya diberi sedikit air untuk
menghasilkan tenaga semburan yang lebih besar
Pustaka
1] Sanjaya W.S., Mada. 2010. Modul Eksperimen Fisika II. Bandung: Lab Fisika UIN SGD.