presus_faidh husnan_G4A013089_prurigo.docx
-
Upload
faidh-husnan -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of presus_faidh husnan_G4A013089_prurigo.docx
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
ANAMNESISNama : Nn. SFA Ruang : Poliklinik
Umur : 15 Tahun No. RM :318225
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. SFA
No. Rekam Medis :318225
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 15 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Sidomulyo, RT 01/01, PetanahanKebumen
Tanggal Pemeriksaan : 23 Juni 2014
B. ANAMNESIS
1. KeluhanUtama :
Bercakkemerahandisertai rasa gatal dan perih padakedualengandantungkai.
2. RiwayatPenyakitSekarang :
Bercakkemerahandengan rasa gataldanperihpadakedualengandantungkai kaki
dialami OS sejak+ 10 tahunlalu.Awalnya timbul bintik-bintik kemerahan kecil berisi
cairan jernih pada daerah tangan, kemudian karena gatal OSmenggaruknya sehingga
luka. Luka lama sembuhnyadanjikakeringmeninggalkanbekasputihdengantepikehitaman.
Kelainan kulit kemudian menyebar sampai ke kaki. Keadaan ini awalnya timbul ketika
OS digigit nyamuk/serangga. Rasa gataldiakuipasienlebihterasasaatsianghari.
Sebelumnya OS pernah berobat ke dokter dan diberi obat, namun orang tua OS
tidakhapalobat yang diberikan. Karena tidak mengalami perbaikan orang tua OS
memutuskan untuk datang berobat kepoliklinik kulit dan kelamin RSUD
SarasHusadaPurworejo.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi disangkal.
RM.01.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINRiwayat diabetes mellitus disangkal.
Riwayat penyakit jantung bawaan disangkal.
Riwayat asma disangkal.
Riwayat kontak bahan kimia disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Anggota keluarga dengan keluhan serupa disangkal.
Anggota keluarga dengan hipertensi, sakit jantung bawaan, diabetes mellitus, alergi, dan
asma disangkal.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : E4V5M6 ( compos mentis )
Vital Sign :
TD: Tidak diperiksa T : afebris
N : 80x/menit RR : 22x/menit
Status Dermatologis :
RM.02.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINGambar 1. LokasiRuam
Lokasi : padakeduabelahtungkaidantangan.
Distribusi : Menyebar
Effloresensi:Makula hiperpigmentasi, batas tegas dengan dasar eritema multipel,
tampak ekskoriasi (+).
D. DIAGNOSIS BANDING
- Prurigo hebra
- Skabies
- Insect bite
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak dilakukan
Usul :
- Pemeriksaandarahuntukmencaripenyebabsecaraimunologik
- Pemeriksaantinjauntukmencariinfeksicacing/ parasit
- Imunofluoresendarahmencari proses-proses alergi
- Testusukberbagai allergen, parasite ususdanserangga (kutubusuk, nyamuk)
F. DIAGNOSIS KERJA
- Prurigo Hebra
G. TERAPI
Penatalaksanaan pada penyakit prurigo hebra dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu umum dan khusus.
a. Penatalaksanaan secara umum :
1. Menghindari gigitan nyamuk atau serangga
2. Mencari dan mengobati infeksi fokal
3. Memperbaiki hygienis perseorangan maupun lingkungan
b. Penatalaksanaan secara khusus :
RM.03.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINKarena penyebabnya belum diketahui, maka tidak ada pengobatan yang cepat
dan tepat.
Pengobatan hanya berupa simptomatik, yaitu :
1. Pengobatan topikal
Sulfur 5-10 % dapat diberi dalam bentuk bedak kocok atau salep. Untuk mengurangi
gatal dapat diberikan mentol 0,25–1 % atau kamper 2-3 %.
Kortikosteroid krim/salep sangat menolong untuk mencegah atau menghilangkan
cacat jaringan atau parut, bila kelainan tidak begitu luas.
2. Pengobatan sistemik
Anti histamin, untuk mengurangi gatal seperti :
o Klorfeniramin :
Dewasa: 4 mg tiap 4-8 jam sekali, maksimum 24 mg / 24 jam.
Anak usia 2-5 tahun : 1 mg (1/4 tablet) tiap 4-6 jam sekali
Anak usia 6-12 tahun: 2 mg (1/2 tablet) tiap 4-6 jam sekali.
o Siproheptadin: 4 mg / tablet.
Dewasa : Dosisnya tidak boleh lebih dari 0,5 mg/kgBB/hari.
Dosis maksimum nya: 4-20 mg / hari. Disarankan agar pemberian dimulai
dengan dosis 1 tablet 3x sehari dan disesuaikan dengan respon pasien.
Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder. (1,3,4,5)
H. Prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad sanam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad bonam
- Quo ad kosmeticam : dubia ad bonam
RM.04.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
TINJAUAN PUSTAKA
Prurigomerupakanpenyakitkulit yang menahunditandaiolehpapula yang gatal,
khaspadatempatpredileksitertentu yang dinamaipapulaprurigo yang
lebihmudahdirabadaripadadilihat. Papulanyaberbentukkubahdenganpuncakmempunyaivesikelkecil,
vesikelhanyaterdapatpadawaktu yang singkatsaja, karenasegeramenghilangakibatgarukansehingga
yang tertinggalhanyapapul yang berkrusta. Likenifikasihanyaterjadisekunderakibat proses kronik.
Menurut KOCSARD (1962) membagi prurigo menjadi 3 kelompok : 1. Prurigo simpleks
2. Dermatosis pruriginosa :
a. strofulus
b. prurigo kronik multiformis lutz
c. Prurigo hebra.
3. Prurigo nodularis
Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi atau anak. Kelainan
kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal, lebih mudah diraba dari pada dilihat.
Prurigohebraseringterjadipadasosialekonomidan hygiene yang rendah.
Penderitawanitalebihbanyakdaripadapria, umumnyaterdapatpadaanak-anak.
Penyebabpastiprurigohebrabelumdiketahui. Ada yang berpendapatsebagaipenyakitherediter.
Sebagian para ahliberpendapatbahwapenderitapekaterhadapgigitanserangga, misalnyanyamuk.
Mungkin antigen atautoksin yang adadalamludahmenyebabkanalergi.
Disampingitujugaterdapatbeberapafaktor yang berperanantara lain sinarmatahari, suhu,
infeksiparasit (misalnyaaskarisatauoxyuris). Jugainfeksifokalmisalnyapada tonsil
atausalurancerna,endokrin, alergimakanan. Pendapat lain
mengatakanpenyakitinididasarifaktoratopi.
Gejalasubjektifyaitukeluhangatal, terkadangbersifatkronis,
akibatnyakulitmenjadihitamdanmenebal. Padagejalaobjektifadanyapapul-papulmiliartidakberwarna,
RM.05.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINberbentukkubahdenganvesikulapadapuncaknya, vesikulahanyaterdapatpadawaktu yang
sangatsingkat, lebihmudahdirabadaripadadilihat. Karenagarukan yang
terusmenerusakanmenimbulkanerosi, ekskoriasi, krustahiperpigmentasi, danlikenifikasi. Sering pula
terjadiinfeksisekunder. Tempatpredileksi di ekstremitasbagianekstensordansimetris,
dapatmeluaskebokong, perut, muka, danbiasanyatungkailebihparahdaripadalengan.
Kelenjargetahbening regional biasanyamembesar, tanpatandaradang, tidaknyeri,
tidakbersupurasi, lebihlunakpadaperabaan yang disebut bubo prurigo.
Untukmenyatakanberatringannyapenyakitdipakaiistilahprurigomitisjikaringan,
jikaberatdisebutprurigoferoks (agria).
Gambaranhistopatologiprurigohebratidakkhas, seringditemukanakantosis, hiperkeratosis,
edema pada epidermis bagianbawah, dan dermis bagianatas. Padapapul yang
masihbaruterdapatpelebaranpembuluhdarah, infiltrasiringandisekitarpapuldan dermis bagianatas.
Diagnosis prurigohebradapatditegakkanberdasarkan anamnesis dangejalaklinis yang khas.
Diagnosis banding prurigo hebra adalah :
a. Skabies
b. Dermatitis herpetiformis
c. Insect bite
Penatalaksanaan pada penyakit prurigo hebra dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu umum dan
khusus.
a. Penatalaksanaan secara umum :
1. Menghindari gigitan nyamuk atau serangga
2. Mencari dan mengobati infeksi fokal
3. Memperbaiki hygienis perseorangan maupun lingkungan
b. Penatalaksanaan secara khusus :
Karena penyebabnya belum diketahui, maka tidak ada pengobatan yang cepat dan tepat.
RM.06.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINPengobatan hanya berupa simptomatik, yaitu :
1. Pengobatan topikal
Sulfur 5-10 % dapat diberi dalam bentuk bedak kocok atau salep. Untuk
mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25–1 % atau kamper 2-3 %.
Kortikosteroid krim/salep sangat menolong untuk mencegah atau menghilangkan
cacat jaringan atau parut, bila kelainan tidak begitu luas.
2. Pengobatan sistemik
Anti histamin, untuk mengurangi gatal seperti :
- Klorfeniramin :
Dewasa : 4 mg tiap 4-8 jam sekali, maksimum 24 mg / 24 jam.
Anak usia 2-5 tahun : 1 mg (1/4 tablet) tiap 4-6 jam sekali
Anak usia 6-12 tahun : 2 mg (1/2 tablet) tiap 4-6 jam sekali.
- Siproheptadin dosisnya: 4 mg / tablet.
Dewasa : Dosisnya tidak boleh lebih dari 0,5 mg/kgBB/hari. Dosis
maksimum nya: 4-20 mg / hari. Disarankan agar pemberian dimulai dengan
dosis 1 tablet 3x sehari dan disesuaikan dengan respon pasien.
Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder.
Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik apabila menjaga hygiene personal dan
lingkungan serta mendapatkan terapi yang tepat.
RM.07.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
KESIMPULAN
Diagnosis prurigo hebra ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis adanya bintil-
bintil kemerahan (papul eritema) disertai rasa gatal yang terdapat pada tangan dan kaki, berbentuk
kubah dan vesikel pada puncaknya. Vesikel terdapat pada waktu yang singkat dan lebih mudah
diraba dari pada dilihat. Karena garukan yang terus menerus sehingga menimbulkan erosi,
ekskoriasi, sikatrik, krusta, dan hipopigmentasi. Pada pasien ini juga dijumpai hal-hal diatas dan ini
sesuai dengan kepustakaan tentang gambaran prurigo hebra.
Predileksi lesi terdapat di ektremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat meluas ke bokong,
perut, muka, leher, dan biasanya bagian distal lengan lebih parah dari pada bagian proksimal.
Demikian pula umumnya tungkai lebih parah dari pada lengan. Sebagian para ahli berpendapat
bahwa kulit penderita peka terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk. Pasien ini juga mengeluh
alergi terhadap gigitan serangga, dan terdapat lesi pada kedua kaki. Hal ini juga sesuai dengan
kepustakaan.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka diagnosis banding pada pasien ini
adalah prurigo hebra, skabies, dermatitis herpetiformis, dan insect bite. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang mengatakan bahwa diagnosis banding dari Prurigo Hebra adalah skabies dan
insect bite. Diagnosis sementara pada pasien ini adalah Prurigo Hebra.
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah menghindari garukan untuk mencegah
infeksi sekunder, menghindari hal-hal yang ada kaitannya dengan prurigo, yakni gigitan nyamuk
atau serangga, memperbaiki hygiene perorangan maupun lingkungan. Menurut kepustakaan,
penatalaksanaan secara khusus dibagi menjadi dua yaitu terapi topikal diberi Clobetasol propionate
0,05% cream dioleskan 2 x/hari , dan terapi sistemik diberi Fexofenadine HCL tab 30 mg 2 x 1.
RM.08.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A, E.W.Benny. Prurigo, in Djuanda A. Hamzah M, Aisyah. S editor. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta, 2007. Hal : 272 - 275
2. Adrianto P, Tie T.E. Prurigo, in Kapita Selekta Dermato Venerologi. Jakarta; EGC. 1999. Hal :
139 - 140
3. Siregar R.S Atlas Berwarna Sari Pati Penyakit Kulit; edisi ke-2. Jakarta; EGC. 2005. Hal : 133 -
135
4. A.Benny. Prurigo dalam Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit Hal : 190 -
192
5. Masjoer A, Suprohaita, Wardhani WI et al. Prurigo dalam Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3
Jilid-2, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000. Hal : 124 - 125
RM.09.