Presus Sebagian THT

7

Click here to load reader

Transcript of Presus Sebagian THT

Page 1: Presus Sebagian THT

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Sinusitis dianggap salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di dunia

serta merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari ).

Data dari DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus

berada dalam urutan ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817

penderita rawat jalan di rumah sakit. Kejadian sinusitis umumnya disertai atau dipicu

oleh rinitis sehingga sinusitis sering disebut rhinosinusitis (Mangunkusomo, 2007).

Secara epidemiologi yang paling sering terkena adalah sinus maksila,

kemudian etmoidalis, frontalis, dan sfenoidalis. Sinus maksila sering terkena sinusitis

karena sinus ini merupakan sinus terbesar dan dasarnya berhubungan dengan dasar

akar gigi rahang atas. Klasifikasi secara klinis untuk sinusitis dibagi atas sinusitis

akut, subakut dan kronis. Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis dibagi

kepada sinusitis tipe rinogen dan sinusitis tipe dentogen. Sinusitis tipe rinogen terjadi

disebabkan kelainan atau masalah di hidung dimana segala sesuatu yang

menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis. Sinusitis tipe

dentogen pula terjadi disebabkan kelainan gigi serta yang sering menyebabkan

sinusitis adalah infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar). Bakteri

penyebab yang tersering adalah Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza,

Streptococcus viridians, Staphylococcus aureus dan Branhamella catarrhalis

(Ghorayeb .B, 2009).

Sinusitis adalah penyakit multifaktorial. Faktor predisposisi lokal berupa

infeksi pada gigi, benda asing, polip, deviasi septum kavum nasi dan tumor dapat

menyebabkan obstruksi ostial yang berhubungan dengan terjadinya sinusitis. Pada

sinusitis maksila dasar sinus maksila adalah proccesus alveolaris tempat akar gigi

rahang atas (terutama premolar dua dan molar satu rahang atas), sehingga rongga

sinus maksila hanya dipisahkan oleh tulang tipis dengan akar gigi. Infeksi gigi rahang

atas seperti infeksi apical akar gigi atau inflamasi jaringan periodontal mudah

menyebar secara langsung ke sinus atau pembuluh darah dan limfe (Hilger, 2007).

Page 2: Presus Sebagian THT

Sinusitis dentogen dapat timbul dari abses periapikal, periodontitis marginal

luas atau apikal kronik, atau setelah ekstraksi gigi. Sinusitis maksila diawali dengan

sumbatan ostium sinus akibat proses inflamasi pada mukosa rongga hidung. Proses

inflamasi ini akan menyebabkan gangguan aerasi dan drainase sinus. Kejadian

sinusitis khususnya sinusitis maksilaris dentogen ini dipermudah oleh faktor-faktor

predisposisi baik lokal atau sistemik, maka diteliti apakah gambaran penderita

sinusitis maksila dentogen dengan infeksi gigi rahang atas serta manajemen pasien

dengan kemampuan diagnosis terbatas seperti di poliklinik atau praktek dokter umum

(Mangunkusumo, 2007).

Page 3: Presus Sebagian THT

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Sinusitis adalah penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau

virus. Sinusitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada sinus (Doenges, 2000).

Sinusitis maksilaris dentogen adalah peradangan mukosa paranasal yang

merupakan perluasan infeksi dari gigi dan gusi (dentogen). Bila yang terkena

lebih dari satu sinus disebut multisinusitis, dan bila semua sinus terkena disebut

pansinusitis (Doenges, 2000).

B. Etiologi dan Predisposisi

Terjadinya sinusitis dapat merupakan perluasan infeksi dari hidung (rinogen),

gigi dan gusi (dentogen), faring, tonsil serta penyebaran hematogen walaupun

jarang. Sinusitis juga dapat terjadi akibat trauma langsung, barotraumas,

berenang atau menyelam (PERHATI, 2006).

Faktor predisposisi yang mempermudah terjadinya sinusitis adalah kelainan

anatomi hidung, hipertrofi konka, polip hidung, dan rhinitis alergi. Rinosinusitis

ini sering bermula dari infeksi virus pada salesma, yang kemudian karena

keadaan tertentu berkembang menjadi infeksi bacterial dengan penyebab bakteri

pathogen yang terdapat di saluran nafas bagian atas. Penyebab lain adalah infeksi

jamur, infeksi gigi, dan yang lebih jarang lagi adalah akibat fraktur dan tumor

(Ghorayeb, 2009).

Pada Sinusitis Akut, yaitu :

1. Infeksi virus

Sinusitis akut bisa terjadi setelah adanya infeksi virus pada saluran

pernafasan bagian atas (Rhinovirus, Influenza virus, dan

Parainfluenza virus).

2. Bakteri

Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang

dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya

Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza). Jika system

pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat

Page 4: Presus Sebagian THT

akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang

sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup

ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut.

3. Infeksi Jamur

Infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut pada penderita

gangguan sistem kekebalan, contohnya jamur Aspergillus.

4. Peradangan menahun pada saluran hidung pada penderita rhinitis

vasomotor.

5. Septum nasi yang bengkok

6. Tonsilitis yang kronik

Pada Sinusitis Kronik, yaitu :

1. Sinusitis akut yang sering kambuh atau tidak sembuh.

2. Alegi.

3. Karies dentis (Gigi geraham atas).

4. Septum nasi yang bengkok sehingga mengganggu aliran mukosa.

5. Benda asing di hidung dan sinus paranasal.

6. Tumor di hidung sinus paranasal.

Page 5: Presus Sebagian THT

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.G. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC: Jakarta.

Ghorayeb. 2009. Dalam Otolaryngology Houston. Diakses dari

www.ghorayeb.com/AnatomiSinuses.html.

Mangunkusumo E, Soetjipto. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung

tenggorok Kepala dan Leher. FKUI: Jakarta.

PERHATI. 2006. Fungsional Endoscopic Sinus Surgery. HTA Indonesia.hal 1-6