PRESUS Dr.frida (Dibya)
-
Upload
dibyaguna-daulay -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of PRESUS Dr.frida (Dibya)
PRESENTASI KASUS
Ileus Obstruktif
Pembimbing :
dr.Hj. Fridayati Dewi Mustikawati, Sp.B
Disusun Oleh :
Dibyaguna Daulay G4A013068
PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN
SMF ILMU BEDAH
RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus dengan judul :
Ileus Obstruktif
Diajukan untuk memenuhi salah satu ujian
kepanitraan klinik dokter muda SMF Bedah
RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Disusun Oleh:
Dibyaguna Daulay G4A013068
Purwokerto, Juli 2014
Mengetahui,
Dokter Pembimbing,
dr. Hj. Fridayati Dewi Mustikawati, Sp. B
NIP.19641215.199011.1.001
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat menyeesaikan presentasi kasus ini. Presentasi kasus
yang berjudul “Ileus Obstruktif” ini merupakan salah satu syarat ujian
kepaniteraan klinik dokter muda SMF Bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dr. Hj. Fridayati Dewi
Mustikawati, Sp. B sebagai pembimbing atas waktu yang diluangkan, bimbingan
dan saran yang sifatnya membangun dalam penyusunan presentasi kasus ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan presentasi kasus ini masih
belum sempurna serta banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembimbing serta seluruh pihak.
Purwokerto, Juli 2014
Penulis
I. LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 80 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Samudra RT/RW 04/01 Gumelar
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 30 Juni 2014
Tanggal anamnesis : 30 Juni 2014
No. CM : 00787892
B. ANAMNESIS
a) Keluhan Utama
Nyeri pada seluruh lapang perut
b) Keluhan Tambahan
Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Sulit kentut dan sulit BAB.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS margono dengan keluhan nyeri pada
seluruh lapang perut, sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan
semakin memberat sejak 7 hari yang lalu Sejak 1 bulan yang lalu pasien
mengeluhkan perutnya semakin membesar diikuti dengan nyeri seperti
melilit, terasa kembung dan kencang.. Pasien juga mengeluhkan tidak bisa
buang air besar sejak 7 hari yang lalu. Penderita mengatakan sulit buang
air besar sejak 5 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan jika buang air
besarnya sedikit – sedikit, keras, berwarna hitam seperti kotoran kambing.
Pasien juga mengeluhkan susah kentut, Pasien juga mengeluhkan rasa
mual dan muntah sejak 6 hari yang lalu. Pasien mengaku muntahnya
seperti lendir dan berwarna hitam seperti kopi dan di mulut terasa asam.
Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan nafsu makan sejak 5 bulan
yang lalu yaitu hanya makan 1-2 kali perhari dengan porsi hanya 2-3
sendok. Pasien menyangkal adanya demam dan sulit buang air kecil
d) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa sebelumnya : disangkal
Riwayat operasi di daerah perut : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal
Riwayat mondok di rumah sakit : disangkal
e) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga lain : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
f) Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Konsumsi makanan
sehari-hari adalah makanan yang dibeli oleh pasien sendiri. Pasien tidak
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien mengaku lebih
menyukai makan makanan yang digoreng. Jarang sekali pasien
megkonsumsi sayur maupun buah. Pasien sering mengkonsumsi obat-obat
nyeri, jamu-jamuan. Pembiayaan pengobatan menggunakan BPJS PBI.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan Umum : Tampak kesakitan
b) Kesadaran : compos mentis
c) Vital Sign
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Respirasi : 25 x/menit
Suhu : 37,50C
d) Status Generalis
1. Kepala : Mesocephal, rambut putih, distribusi tidak merata
dan mudah dicabut
2. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera ikterik -/-, pupil
bulat, Isokor 3mm/3mm, reflex cahaya +/+
3. Hidung : Deviasi septum (-), discharge (-)
4. Telinga : Simetris, tidak ada nyeri tekan, discharge (-),
Pendengaran, Telinga kanan dan kiri (-) normal.
5. Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak tremor
dan tidak hiperemis.
6. Leher : JVP tidak meningkat, kelenjar limfe tidak
membesar
7. Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris, jejas (-), ketinggalan gerak(-), retraksi (-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Kiri atas SIC II LPSS, kiri bawah SIC IV LMCS
Kanan atas SIC II LPSD, kanan bawah SIC IV
LPSD
Auskultasi : S1 > S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
8. Abdomen : Lihat Status Lokalis
9. Ekstremitas
Superior : Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-, deformitas -/-
Inferior : akral hangat, edema -/-, sianosis -/-, deformitas -/-
e) Status Lokalis
Regio Abdomen
Inspeksi: Perut cembung, gerakan pernafasan abdomen (-),
darm contour (+), Darm steifung (+), sikatrik bekas
operasi (-)
Auskultasi: Bising usus (+) meningkat, metallic sound (+),
borborigmi (+), meteorismus (+)
Perkusi: Redup di seluruh lapang abdomen, nyeri ketok
dinding abdomen (+)
Palpasi: Defans muscular (+) mengeras, undulasi (+), massa
abdomen (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri
suprapubik (-), nyeri tekan di seluruh lapang perut
(+)
Rectal Toucher: tonus sphincter ani cukup, ampula recti tidak colaps,
nyeri (+) di antara jam 9 – 12, feses (-), lendir (-),
darah (-).
D. RESUME
a) Anamnesis
Seorang wanita 80 tahun datang ke IGD RSMS Margono dengan
keluhan nyeri perut sejak 6 bulan yang lalu dan dirasakan memberat sejak
7 hari yang lalu. Nyeri perut dirasakan seperti melilit, terasa kembung dan
kencang. Pasien juga mengeluhkan sulit buang air besar dan adanya rasa
mual dan muntah. Pasien tidak nafsu makan. Keluhan demam dan susah
buang air kecil disangkal
Pasien mengaku buang air besarnya sedikit – sedikit, keras dan
hitam seperti kotoran kambing. Muntah pasien juga berlendir dan
berwarna hitam seperti kopi. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi
makanan berserat dan suka mengkonsumsi jamu – jamuan untuk
mengurangi rasa nyeri dan pegal - pegal
b) Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak kesakitan
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 27 x/menit
Suhu : 37,50C
Status Lokalis
Regio Abdomen
Inspeksi: Perut cembung, gerakan pernafasan abdomen (-),
darm contour (+), darm steifung (+), sikatrik bekas
operasi (-)
Auskultasi: bising usus (+) meningkat, metallic sound (+),
borborigmi (+), meteorismus (+)
Perkusi: pekak di seluruh lapang abdomen, nyeri ketok
dinding abdomen (+)
Palpasi: defans muscular (+), undulasi (+), massa abdomen
(-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri suprapubik (-),
nyeri tekan di seluruh lapang perut (+)
Rectal Toucher: tonus sphincter ani cukup, ampula recti tidak colaps,
nyeri (+) di antara jam 9 – 12, feses (-), lendir (-),
darah (-).
E. DIAGNOSA KERJA
Ileus Obstruksi
F. DIAGNOSA BANDING
Ileus Paralitik
Carcinoid Gastrointestinal
Carcinoma Ovarii
G. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Radiologi foto polos abdomen, USG, dan CT scan dengan kontras
H. TERAPI
1. Terapi simptomatik
Pada pasien ini akan dilakukan operasi cito laparotomy eksplorasi
karena pasien dicurigai mengalami ileus obstruksi disertai gejala
peritonitis. Untuk itu tidak perlu diberikan antibiotik karena akan
dilakukan operasi di IGD, sehingga pasien ini hanya diberikan ranitidine
2 x 2 ml dan ketorolac 3 x 30 sebagai anti nyeri.
2. Terapi operatif
Pada pasien ini operasi diindikasikan oprasi eksplorasi laparotomi
cito. Hal ini disebabkan adanya tanda peritonitis. ileus obstruksi yang
disertai dengan gejala peritonitis harus dilakukan operasi emergensi.
Waktu optimal untuk operasi adalah segera setelah resusistasi cairan dan
elektrolit selesai dilakukan. Tipe insisi tergantung dari penyebab obstruksi
atau adanya scar bekas operasi sebelumnya. Pada saat eksplorasi cara
mudah untuk menemukan area obstruksi adalah dengan mengidentifikasi
usus yang kolaps dan ditelusuri ke arah proksimal sampai pada area
obstruksi dan bagian proksimal yang mengalami distensi. Pada adhesi
dilakukan adhesiolisis, pada usus yang ganggren dilakukan reseksi, tumor
direseksi dan benda asing dikeluarkan.
3. Terapi edukatif
Pasien diberikan pemahaman mengenai penyakit ileus obstruksi
dan kemungkinan penyebabnya. Setelah operasi pasien diberikan
penjelasan merawat dan menjaga kebersihan luka operasi, serta kontrol
sampai jahitan dapat dilepas.
I. PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam