Prests Draft Akhir PTMP
-
Upload
junivan-agung-riyadi -
Category
Documents
-
view
257 -
download
6
description
Transcript of Prests Draft Akhir PTMP
CV. CAHAYA MANDIRI CONSULTANT Jl. Ngagel Jaya Selatan V/9, lt. 2 Surabaya 60283, Telp. (031) 5026356, Fax (031) 5026356
PERENCANAAN TEKNIS MANAGEMEN PERSAMPAHAN
(PTMP)KOTA MADIUN
PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP
Menyusun Detail Engineering Desain (DED) TPA dan Managemen Persampahan Kota
Madiun.
Mengevaluasi kondisi eksisting kelembagaan sistem Persampahan Kota Madiun yang
ada.
Melaksanakan survey dan pengumpulan data kelembagaan pengelolaan Persampahan
Kota Madiun serta data lain yang relevan.
Melaksanakan koordinasi dengan daerah dan instansi terkait di wilayah Kota Madiun.
Melaksanakan analisa data dan menyusun rekomendasi dan mekanisme perencanaan
pengembangan kinerja pengelola Persampahan
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Kota Madiun- LETAK : 1110 BT-1120 BT dan 70LS - 80LS- LUAS WILAYAH : 33,23 Km2
- 3 KECAMATAN & 27 KELURAHAN- JML PENDUDUK : 210,299 JiwaBATAS WILAYAH :1. SEBELAH UTARA : KEC. SAWAHAN &
KEC MADIUN2. SEBELAH TIMUR : KEC. WUNGU3. SEBELAH SELATAN : KEC. GEGER4. SEBELAH BARAT : KEC. JIWAN
Lokasi TPA berada di Desa Winongo, Kecamatan Mangunharjo, dengan luasan ± 6,4 Ha.
TPA WinongoKota Madiun memiliki Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan luas 6,4 hektar dan terletak di Kecamatan Mangunharjo yakni TPA Winongo. Berdasarkan data pada RTRW Kota Madiun menyebutkan bahwa kapasitas TPA Winongo telah terisi 75%, sedangkan jumlah timbulan sampah semakin meningkat. Jika terus dibiarkan maka sampah yang dihasilkan tidak akan terkelola dengan baik dan akan membuat lingkungan tercemar oleh sampah.
Komponen Pengolahan Sampah Kota Madiun
1. Teknis Operasionala. Rata-rata timbunan sampah kota (m³/hari) : 460.60b. Volume rata-rata sampah yang telah dikelola (m³/hari) : 258.75
2. Sarana Pengumpul Sampaha. Gerobak sampah (unit) : 175.50 unit
3. Sarana Pemindah Sampahb. Tranfer Depo (unit) : 5 unit
4. Sarana Pengangkut Sampaha. Dump truck (unit) : 2 unitb. Arm Roll Truck (unit) : 9 unit
5. Peralatan di TPAa. Back Hoe (Unit) : 2 Unit
1. Sub Sistem Manajemen dan Organisasi terdiri dari• Personalia,• Tata laksana kerja,• Perencanaan,• Pelaksanaan,• Pengendalian
3. Sub Sistem Pembiayaan dan Retribusi,merupakan komponen lingkungan tergantung seberapa besar kemampuan sistem mengelola.
4. Sub Sistem Pengaturan, merupakan komponen yang sangat diperlukan (ketergantungan besar) sehingga sekalipun sulit dikendalikan tetap merupakan suatu sub system. Sub sistem pengaturan meliputi Peraturan Daerah yang mengatur tentang persampahan dan retribusi sampah
2. Sub Sistem Teknik Operasional, merupakan bentuk suatu sistem pengelolaan, terdiri dari :
• Peralatan, meliputi : kondisi bak sampah, TPS, Container• Pola pengumpulan : mulai dari sumber sampah sampai tempat penampungan sampah sementara• Pengangkutan: kondisi dump truk , armroll truk • Pemrosesan akhir : Kondisi TPA
5. Sub Sistem Peran Serta Masyarakat, umumnya masih merupakan suatu komponen lingkungan terutama di kota-kota kecil, sedangkan di kota-kota besar sudah dapat berperan sebagai satu sub sistem.
KRITERIA STANDART PELAYANAN MINIMALTata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-dasar perencanaan untuk: •Daerah pelayanan•Tingkat pelayanan•Teknik operasional mulai dari:
1.Pewadahan sampah2.Pengumpulan sampah3.Pemindahan sampah4.Pengangkutan sampah5.Pengolahan dan pemilahan sampah6.Pembuangan akhir sampah
No Nama TPST Berat sampah rata - rata (kg/hr)(a) (b) (c)1 Kartika Manis 2317,192 Mayjend Sungkono 2585,093 Kapten Saputro 2469,894 Salak 2719,54
2522,93Berat sampah rata -rata
Tabel Berat Sampah rata rata Kota Madiun
No Nama TPST Densitas sampah rata - rata (kg/m3)(a) (b) (c)
1 Kartika Manis 192,022 Mayjend Sungkono 231,763 Kapten Saputro 205,714 Salak 225,95
Densitas sampah rata -rata 213,86
Tabel Densitas Sampah rata rata Kota Madiun
Volume Sampah rata – rata : Berat Sampah rata – rata
Densitas sampah rata – rata2522,93 Kg/hr213,86 Kg/m3
11,80 m3 / hr
=
=
Berat Timbulan Sampah: Berat Sampah rata – rata
Jumlah Penduduk2522,93 Kg/hr
5630 Jiwa=
= 0,448 kg/org / hr
Volume Timbulan Sampah: Vol Sampah rata – rata
Jumlah Penduduk= 11,80 m3/hr
5630 Jiwa
0,00210 m3 /org / hr =
2,1 l/org / hr =
Parameter Satuan Hasil Analisa Metode Analisa
Analisa Proksimat- Kadar Air (db)- Volatile Solid (db)- Kalor (db)
%%
Kcal / kg
47,3147,76
4.884,26
ASTM 3301 – 07 AASTM D 3175 – 07ASTM D 5865 – 07
Analisa Ultimat- Karbon C (db)- Nitrogen N (db)- Hidrogen H (db)- Oksigen O (db)- Sulfur S (db)- Abu (db)- Phospat (db)
% C% N% H% O% S%
% P
45,176,085,23
23,550,00
19,980,10
ASTM D 5373 – 2002ASTM D 5373 – 2002ASTM D 5373 – 2002
BalanceASTM D 5373 – 2002
ASTM D 3174 – 04SNI 19 – 7030 – 2004
Tabel Karakteristik Sampah Kota Madiun
No Jenis sampah
TPST Kartika Manis
(%)
TPST Salak (%)
TPST Mayjen Sungkono (%)
TPST Kapten
Saputro (%)
Komposisi Sampah Rata-rata
(%)1 Kertas 7,5 8,7 7,9 7,9 82 Plastik 11,5 11,1 13,6 11,8 123 Gelas 5,3 4,5 4,8 5,4 54 Daun,
makanan75,7 75,7 73,7 74,9 75
Jumlah 100 100 100 100 100
KOMPOSISI SAMPAH KOTA MADIUN
8% 12%
5%
75%
KertasPlastikGelas/KacaDaun-daun dan sisa makanan
Visi : Mewujudkan pelayanan publik kota yang bersih, indah, hijau dan aman
Misi : Mewujudkan pelayanan publik di bidang kebersihan. Mewujudkan keindahan dan kenyamanan masyarakat Kota
Madiun. Mewujudkan keamanan Kota dari bahaya kebakaran.
VISI DAN MISI
RENCANA PROGRAM PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA/PERGURUAN TINGGI
1) Program pelaksanaan sosialisasi di setiap kecamatan bagi aktivis lingkungan
pemukiman setiap bulan 1 kali yang dikelola oleh humas dinas kebersihan.
2) Program pembuatan sarana pemilahan sampah di setiap RT dan edukasi SOP
nya kerja sama dengan perguruan tinggi.
3) Program membuat MOU/Kerjasama DKP Dengan Pengusaha/swasta Untuk
Persampahan di pemukiman terkait pendanaan pembelian sampah dan
pelaksanaan lomba.
4) Pelaksanaan lomba yang terbagi setiap 4 bulan.
5) Peninjauan ulang perda persampahan dan peninjauan ulang volume sampah
organik oleh DKP dalam 3 tahun kedepan sampai tahun 2018.
STRATEGI PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA/PERGURUAN TINGGI
1. Melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya peningkatan kualitas hidup sehat dan pengelolaan serta pemilahan sampah di permukiman.
2. Memberikan pelatihan/edukasi dan percontohan secara berkala kepada masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana sampah permukiman, antara lain tentang pewadahan sampah terpisah, Pengumpulan dan TPST 3R.
3. Mengembangkan pola kerja sama/MOU untuk penyelenggaraan pengelolaan sistem sampah permukiman bersama antara pihak swasta dan DKP melalui organisasi kepengurusan TPST, dengan bentuk bantuan pendanaan kepada pengelola TPST guna pembelian sampah anorganik secara langsung kepada warga.
4. Program pembelian sampah warga yang dikelola oleh TPS setempat, dimana dana pertama didapat dari pihak swasta melalui MOU bersama Dinas Kebersihan, untuk selanjutnya dana akan dikelola oleh TPST dibawah binaan Perguruan Tinggi, terkait pengelolaan dana dan sampah yang terkumpul.
5. Pelaksanaan lomba antar desa, RT, atau warga terkait sistem pemilahan sampah di perumahan, dimana hadiahnya dari MOU dengan pihak swasta, lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi.
6. Apabila program no 1 sampai 5 telah dilaksanakan dengan baik, akan diberlakukan peraturan daerah terkait denda atau hukuman bagi warga yang tidak melaksanakan pemilahan sampah di rumah, dengan denda atau hukuman yang cukup berat.
STRATEGI PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA/PERGURUAN TINGGI
HASIL PENYELIDIKAN TANAH
Hasil Pengeboran / BoringDari Hasil Pengeboran di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :Hasil Pengeboran pada Titik B – 1, B – 2, B – 3 menunjukan bahwa kondisi lapisan tanahnya untuk kedalaman 1m sampai dengan 3m adalah tanah lempung dengan warna abu – abu.
Hasil Tes SondirBerdasarkan hasil tes sondir yang kami lakukan bahwa tes sondir ini dihentikan pada maksimum kapasitas alat (qc = 250 kg/cm2). Data yang diperoleh dan diketauhi bahwa kedalaman tanah keras berada pada kedalaman 6m sampai dengan 8m.
HASIL PENGUKURAN GEOLISTRIK
Berdasarkan kisaran nilai tahanan jenis batuan hasil pengukuran Geolistrik tersebut dibuat klasifikasi terhadap seluruh nilai tahanan jenis hasil pengukuran Geolistrk. Dari klasifikasi tersebut dapat diketauhi karakteristik lempung pasiran berada pada kedalaman 60m sebagai akuifer, dengan muka air tanah 1,5m sampai dengan 2m dari muka tanah.
Bahwa lahan yang tersedia layak untuk perluasan TPA.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
1. Biaya Investasi Pengelolaan Persampahan: Biaya investasi pemilahan/pewadahan Biaya investasi pengumpulan Biaya investasi pengangkutan Biaya investasi pengolahan Biaya investasi pemrosesan akhir
2. Biaya O/P Pengelolaan Persampahan Biaya O/P pemilahan/pewadahan Biaya O/P pengumpulan Biaya O/P pengangkutan Biaya O/P pemrosesan akhir
3. Kelayakan Keuangan1.Total NPV perencanaan 20 tahun sebesar Rp.53.351.899.033, bernilai positif artinya proyek layak dilanjutkan. Nilai NPV dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dibagi dengan tingkat bunga diskonto pangkat umur proyek investasi (merupakan manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat discount factor tertentu).
2.Total Net Cash Flow (NCF) perencanaan 20 tahun sebesar Rp. 217.797.197.604,-. Nilai NCF diperoleh dari Gross cash flow dikurangi dengan biaya pemeliharaan. Besaran angka NCF perencanaan 20 tahun tersebut menunjukkan positif bahwa proyek layak untuk dilanjutkan. NCF yang dimaksud adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas proyek atau disebut juga sebagai aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam proyek dan aliran kas keluar proyek serta berapa saldonya setiap periode.
3. IRR. Tingkat suku bunga yang ditetapkan adalah tingkat suku bunga bank saat ini rata-rata 6%, kemudian dalam proyek ini digunakan tingkat suku bunga sebesar 8%. Berdasarkan rumus IRR yang digunakan dan dengan trial and error yang sesuai, maka hasil perhitungan menunjukkan nilai IRR sebesar 29,08%. Nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan proyek layak dilanjutkan. IRR yang dimaksud adalah suku bunga atau discount rate yang apabila dipakai untuk mendiskonto seluruh cash flow yang dikumpulkan proyek selama umur ekonomisnya, akan menghasilkan dana yang jumlahnya sama dengan nilai investasi proyek.
4. Payback Period (PBP) Nilai total investasi sebesar Rp. 29.786.491.108,- direncanakan selama 20 tahun dan cash inflow setiap tahunnya menunjukkan bahwa di tahun ke 7 proyek dapat dikatakan BEP sebesar Rp. 33.103.205.014,- dan tahun ke 8 sampai ke 20 proyek ini sudah mendapat keuntungan. Dengan demikian payback period investasi ini adalah 7 tahun. Penilaian proyek investasi menggunakan metode ini didasarkan pada lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk.
5. BCR atau Net B/C Nilai BCR sebesar 7,31, nilai positif lebih dari 1 pada BCR menunjukkan bahwa proyek dikatakan layak untuk dilanjutkan. BCR merupakan manfaat bersih tambahan yang diterima proyek dari setiap 1 satuan biaya yg dikeluarkan yang mana manfaat bersih tersebut merupakan perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif (+) dengan net benefit yang telah didiskon negatif. Dengan demikian rencana proyek untuk PTMP Kota Madiun dapat dikatakan layak dilanjutkan apabila
dilihat dari hasil nilai NPV, IRR, PBP maupun BCR menunjukkan nilai yang layak.