Preskas Gadar Asma

38
PRESENTASI KASUS GAWAT DARURAT ASMA EKSASERBASI AKUT dr. Joan Sherlone T H

description

Preskas Gadar Asma

Transcript of Preskas Gadar Asma

PowerPoint Presentation

PRESENTASI KASUS GAWAT DARURATASMA EKSASERBASI AKUTdr. Joan Sherlone T HILUSTRASI KASUSIDENTITAS PASIENNama : Ny. HUmur: 32 tahunAlamat: Kp. Balong Asem RT 001/006 Desa Sukabudi Kec. SukawangiPekerjaan : IRTAgama : IslamTanggal Pemeriksaan : 27 November 2013

ANAMNESAKeluhan Utama: Sesak nafas ANAMNESAANAMNESIS KHUSUS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Sesak nafas dirasakan terus menerus dan semakin lama semakin bertambah.Keluhan disertai nafas berbunyi dan dada terasa tidak nyaman. Pasien juga kesulitan menyelesaikan kalimatnya saat berbicara. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil, terakhir kambuh 15 tahun SMRS. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 1 tahun SMRS, kadang berdahak, terkadang juga disertai pilek, hilang timbul, jika terkena debu atau asap saat malam hari dan saat cuaca dingin. Pasien seringkali merasa sulit tidur karena keluhannya terasa memberat pada malam hari. Keluhan tidak disertai keringat malam, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, ataupun panas badan. ANAMNESARiwayat asma pada keluarga diakui pada ibu pasien, paman dan bibi pasien. Riwayat alergi pada debu, asap, dan cuaca dingin diakui. Riwayat memelihara binatang peliharaan berbulu, kontak dengan aerosol kimia, serbuk sari, dan asap rokok disangkal. Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.Riwayat sesak saat aktivitas, nyeri dada, dada berdebar-debar, bengkak pada tungkai, terbangun karena sesak disangkal. Pasien tidur dengan 1 bantal. Keluhan saat BAK, bengkak pada daerah sekitar mata, disangkal. PEMERIKSAAN FISIKTanda VitalTekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 88 x/menit, teraba kuat, regulerRespirasi: 28 x/menit, cepat, dangkalSuhu: 36,8 C

Primary SurveyKeadaan umum: tampak sakit sedang, sesakKesadaran: Compos mentisAirway: ClearBreathing: RR : 28 x/menit, spontanCirculation: N: 88 x/menit; TD: 110/70 mmHg Secondary SurveyKepalaMata: Konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-)Hidung: PCH (-), hiperemis (-) sekret (+)Mulut: To = T1-T1, faring hiperemis (-)

Leher: KGB tidak teraba membesar Toraks: Bentuk dan gerak simetrisCor: Bunyi jantung S1-S2 murni regularPulmo: VBS kanan=kiri, rhonki -/-, wheezing +/+Abdomen: Datar lembut, BU (+) normalHepar/Lien tidak teraba membesarNT (-) Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 DIAGNOSIS KERJAAsma Eksaserbasi Akut Moderate

PENATALAKSANAANO2 2 liter per menit dengan nasal canuleInhalasi dengan Combivent per 15 menitMetil prednisolone 3 x 4 mgSalbutamol 0,5 mg + Teofilin 75 mg, 3 x 1 capsFluimucil 3x1 tabEdukasi untuk menghindari pemicu PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonamQuo ad functionam: ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKADEFINISIAsma merupakan inflamasi kronis pada jalan nafas di mana banyak sel dan elemen seluler yang berperan. Inflamasi kronik tersebut berhubungan dengan hiperresponsif sehingga menyebabkan episode mengi, sesak nafas, chest tightness dan batuk yang rekurens terutama pada malam hari atau awal pagi hari. EPIDEMIOLOGIPrevalensi global sebanyak 1 18 % , meningkat pada Afrika, Amerika Latin, dan sebagian Asia. Di Indonesia prevalensi asma berkisar 5-7%.Merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar 13/1000KLASIFIKASI

KarakteristikTerkontrol(semua)Sebagian terkontrol(beberapa gejala muncul beberapa minggu)Tidak terkontrolGejala di siang hariTidak ada (2 x/minggu> 3 gejala sebagian terkontrol pada beberapa mingguKeterbatasan aktivitasTidak adaAdaGejala nocturnal / terbangunTidak adaadaPerlunya reliever/pengobatan segeraTidak ada (2x/mingguFungsi paru (PEF atau FEV1)Normal< 80%EksaserbasiTidak ada< 1 / tahun1 dalam beberapa mingguPATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSATanda dan GejalaMengi suara dengan nada tinggi terutama saat mengeluarkan nafasRiwayat :Batuk, memberat pada malam hariMengi rekurenSesak nafas rekurenChest tightness rekurenGejala terjadi atau memberat saat malam hari, membangunkan pasienGejala terjadi atau memberat dengan pola musimanPasien juga memiliki eczema, hay fever, atau riwayat keluarga dengan asma ataupun penyakit atopiGejala terjadi atau memburuk dengan adanya :Binatang dengan buluAerosol kimiaPerubahan suhuTungauObat (aspirin, beta bloker)Olah ragaSerbuk sariInfeksi pernafasan (virus)RokokEkspresi emosi yang kuatGejala berespon terhadap terapi anti asmaPilek pasien turun ke dada atau lebih dari 10 hari untuk hilang

Konfirmasi diagnosisPemeriksaan spirometriFEV1 > 12% dan > 200 ml dari nilai pre-bronkhodilator.Pengukuran Responsivitas Jalan Nafas. Skin tes dengan allergen atau IgE serum

PENATALAKSANAANTujuan penatalaksanaan Untuk mencapai dan mempertahankan kontrol manifestasi klinis asma dalam jangka waktu tertentu. Saat asma terkontrol, pasien dapat mencegah hampir semua serangan, mencegah gejala yang mengganggu pada siang dan malam hari, dan tetap akrif secara fisik.Untuk mencapai tujuan ini, 4 komponen terapi diperlukan, yaitu :Mengembangkan hubungan pasien dan dokter yang baikMengidentifikasi dan menurunkan paparan terhadap faktor resikoMenilai, mengobati, dan memonitor asmaMenangani eksaserbasi asma

Komponen 1 : Mengembangkan Hubungan Doktor/PasienPenanganan yang efektif terhadap asma memerlukan hubungan antara pasien dengan dokter yang baik sehingga dengan bantuan kita, pasien dapat belajar untuk :Mencegah faktor resikoMeminum obat dengan benarMengerti perbedaan antara controller dan relieverMengenali tanda asma yang memburuk dan mengambil tindakanMencari pertolongan medis bila diperlukan

Komponen 2 : Mengidentifikasi dan Menurunkan Paparan terhadap Resiko

Komponen 3 : Menilai, Mengobati, dan Memonitor Asma

Komponen 4 : Mengatasi eksaserbasi

2 agonist inhalasi kerja cepat (dimulai dengan 2 4 puff setiap 20 menit untuk 1 jam pertama, serangan ringan 2 4 puff setiap 3 4 jam, dan serangan sedang 6 10 puff setiap 1 2 jam)Glukokortikoid oral (0,5 1,0 mg prednisolon / kgBB selama 24 jam) pada serangan sedang dan berat untuk mengurangi inflamasi dan mempercepat penyambuhanOksigen diberikan bila saturasi O2 kurang dari 95%Kombinasi 2 agonist dengan antikolinergik berhubungan dengan angka perawatan di rumah sakit yang lebih rendah dan perkembangan PEV dan FEV1 yang lebih baik.Methylxanthine tidak direkomendasikan bila digunakan bersama dengan 2 agonist inhalasi. Walaupun demikian, teofilin dapat digunakan bila 2 agonist inhalasi tidak tersedia.

PEMBAHASANDIAGNOSISAnamnesaSesak nafas, terus menerus dan semakin lama semakin bertambah. Nafas berbunyiDada terasa tidak nyamanSaat berbicara kesulitan menyelesaikan satu kalimatRiwayat asma sejak kecil Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak, terkadang disertai pilek, hilang timbul, jika terkena debu atau asap saat malam hari dan saat cuaca dingin. Pasien seringkali merasa sulit tidur karena keluhannya terasa memberat pada malam hari. Riwayat asma pada keluarga diakui pada ibu pasien, paman dan bibi pasien. Riwayat alergi pada debu, asap, dan cuaca dingin diakui. Pemeriksaan FisikPeningkatan laju nafas yaitu 28 x/menitPada auskultasi itemukan wheezing di seluruh lapang paru

PENATALAKSANAANTatalaksana Gawat DaruratO2 2 liter per menit dengan nasal canuleUntuk mencegah terjadinya hipoksia jaringanInhalasi dengan Combivent per 15 menitKombinasi ipratropium bromide (anticholinergic) dan albuterol (short-acting 2- agonist) sebagai bronchodilatorTatalaksana Rawat JalanMetil prednisolon 3 x 4 mgKortikosteroid, sebagai controller untuk mencegah kekambuhanSalbutamol 0,5 mg + Teofilin 75 mg 3x1 pulvusRapid-acting 2- agonist sebagai relieverFluimucil 3x1 tabN-acetylcysteine sebagai mukolitik untuk mengurangi keluhan batuk berdahakEdukasi untuk menghindari pemicu

PROGNOSIS

Quo advitam: ad bonamKarena penyakit yang diderita belum mengancam jiwa.Quo ad functionam: ad bonamKarena serangan teratasi dan bisa kembali berfungsi dengan baik setelah pengobatanQuo ad sanationam: dubia ad bonamKarena jika pasien dapat menjaga diri dari pemicu, kekambuhan dapat dihindari.