Presentation1

19

Transcript of Presentation1

Page 1: Presentation1
Page 2: Presentation1

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN

INDONESIAA. Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945

Untuk mengatur tatanan negara, setelah proklamasi, para pemimpin atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan rapat pertama setelah proklamasi. Awalnya Soekarna-Hatta berencana menambah sembilan anggota baru PPKI yang sebagian dari golongan muda tetapi golongan muda kurang berkenan karena mereka menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang. Oleh karena itu Ir. Soekarno hanya mengumumkan enam anggota baru.

Page 3: Presentation1

1. Pembahasan dan Pengesahan Undang-Undang Dasar

Rapat PPKI pertama diadakan di Gedung Cuo Sangi-In, bekas Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon. Terdapat beberapa perubahan yang dihasilkan oleh PPKI pada sidang pertama tersebut.

Page 4: Presentation1

Perubahan UUD dalam Rapat PPKI Tanggal 18 Agustus 1945

1) Perubahan pada Pembukaan UUD 1945a) Kata “Mukadimah” diganti dengan

“Pembukaan”.b) Dalam Preambule (Piagam Jakarta), anak

kalimat “Atas berkat Rahmat Allah”, diganti dengan “Atas Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa”. Namun, penggantian itu hingga sekarang dikembalikan lagi kepada bentuk semula, yaitu “Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa…….”

Page 5: Presentation1

c) Alenia keempat, pada kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kalimat selanjutnya dihilangkan.

Page 6: Presentation1

Perubahan terhadap Batang Tubuh

a) Pasal 4 (1) yang berbunyi “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.” Sebelumnya kalimat itu tidak berbunyi demikian.

b) Pasal 4 (2) “…. dua orang wakil presiden” diganti dengan “seorang wakil presiden”.

c) Pasal 6 ayat 1 yang semula terdapat kalimat “beragama Islam” dihapuskan.

d) Perkataan “wakil-wakil” presiden, pada pasal 6 ayat 2, dihapus sehingga hanya “wakil” saja.

Page 7: Presentation1

e) Kata “Mengabdi” pada pasal 9 diganti dengan “berbakti”.

f) Perubahan terhadap pasal 23 ayat 3 ditambahkan kata-kata “hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat”.

g) Pasal 25, sebelumnya berbunyi, “syarat untuk menjadi hakim ditetapkan oleh Undang-Undang” ditambahkan sehingga berbunyi, “syarat-syarat untuk menjadi dan diberhentikan sebagai hakim ditetapkan oleh Undang-Undang”

Page 8: Presentation1

2. Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden

Acara pertama dalam rapat PPKI tersebut adalah pemilihan presiden. Otto Iskandarnita mengusulkan agar sidang pemilihan Presiden dan wakil Presiden dilakukan secara aklamasi. Ia mengajukan calon Ir. Soekarno menjadi presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Semua anggota menerima secara aklamasi, yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Page 9: Presentation1

3. Pembentukan Komite Nasional

Rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 juga berhasil memustuskan pembentukan sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat belum terbentuk. Sebelum rapat PPKI ditutup, presiden meminta sembilan orang anggota sebagai Panitia Kecil untuk membahas hal-hal yang meminta perhatian mendesak, seperti pembagian wilayah negara, kepolisian, tentara kebangsaan, dan perekonomian. Panitia Kecil ini dipimpin oleh Oto Iskandardinata.

Page 10: Presentation1

B. Sidang PPKI Tanggal 19 Agustus 1945

1. Pembagian Wilayah IndonesiaRapat dilanjutkan keesokan harinya, pada

tanggal 19 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di Gedung Cuo-Sangi In. Rapat itu membahas hasil kerja Panitia Kecil yang dipimpin oleh Oto Iskandardinata dan menghasilkan keputusan berikut ini :

a) Pembagian wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi beserta para calon gubernurnya sebagai berikut :

Page 11: Presentation1

a) Pembagian wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi beserta para calon gubernurnya sebagai berikut :

- Jawa Barat : Sutardjo Kertohadikusumo

- Jawa Tengah : Raden Pandji Soeroso - Jawa Timur : R. M. T. Ario Soerjo

- Borneo (Kalimantan) : Ir. Muhammad Noor - Sulawesi : Dr. Sam Ratulangi

- Maluku : Mr. Latuharhary- Sunda Kecil : Mr. Ketut Pudja-Sumatera : Mr. T Mohammad Hassan

Dua daerah istimewa, yaitu Yogyakarta dan Surakarta

Page 12: Presentation1

b) Pembentukan Komite Nasional

Komite Nasional Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). KNIP diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo.Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945.Tugas pertama KNIP adalah membantu tugas kepresidenan.

Page 13: Presentation1

2) Menetapkan Kementrian dalam Lingkungan Pemerintahan

Acara selanjutnya adalah laporan hasil kerja Panitia Kecil yang dipimpin oleh Mr. Ahmad Subardjo. Panitia itu mengusulkan dibentuknya 13 kementrian. Setelah dilakukan pembahasan, sidang memutuskan adanya 12 kementrian dan satu menteri negara. Kedua belas kementerian itu sebagai berikut.

Page 14: Presentation1
Page 15: Presentation1

C. Sidang PPKI Tanggal 22 Agustus 1945

Rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945 memiliki agenda utama membahas Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

1) Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat

Komite Nasional Indonesia Pusat (sering disingkat dengan KNIP) dibentuk berdasarkan Pasal IV, Aturan Peralihan, Undang-Undang Dasar 1945 dan dilantik serta mulai bertugas sejak tanggal 29 Agustus1945 sampai dengan Februari1950. KNIP merupakan Badan Pembantu Presiden, yang keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan daerah-daerah termasuk mantan Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.KNIP ini diakui sebagai cikal bakal badan legislatif di Indonesia, sehingga tanggal pembentukannya diresmikan menjadi Hari Jadi Dewan Perwakilan RakyatRepublik Indonesia.

Page 16: Presentation1

2) Pembentukan Partai Nasional Indonesia

Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk yang ketiga kalinya dan menghasilkan keputusan antara lain pembentukan Partai Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal).

Pemimpin Utama : Ir. SoekarnoPemimpin Kedua : Drs. Moh. HattaDewan Pemimpin : Mr. Gatot Tarunamihardja, Mr.

Iwa Kusumasumantri, Mr. A. A.

Maramis, Sayuti Melik,dan Mr.

Sujono.

Page 17: Presentation1

3)

Page 18: Presentation1

Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil , dinamakan "presidensial / presidentil" karena setelah kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, Indonesia menerapkan sistem presidentil di mana Presiden berfungsi sebagai Kepala Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan.

SUSUNAN KABINET PRESIDENSIAL

Periode Kabinet : 19 Agustus 1945 14 November 1945�

Perdana Menteri : Presiden Soekarno

Jabatan Nama Menteri1 Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo2 Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranatakoesoema3 Wakil Menteri Dalam Negeri Mr. Harmani4 Menteri Keamanan Rakyat 1

Page 19: Presentation1

5 Menteri Keamanan Rakyat (a. i.) Soeljadikoesoemo6 Menteri Kehakiman Prof. Dr. Soepomo7 Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin8 Wakil Menteri Penerangan Ali Sastroamidjojo 9 Menteri Keuangan Dr. Samsi 210 Menteri Kemakmuran Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo11 Menteri Perhubungan Abikoesno Tjokrosoejoso12 Menteri Pekerjaan Umum Abikoesno Tjokrosoejoso13 Menteri Sosial Iwa Kusumasumantri14 Menteri Pengajaran Ki Hadjar Dewantara15 Menteri Kesehatan Dr. Boentaran Martoatmodjo16 Menteri Negara Mr. Amir17 Menteri Negara Wahid Hasjim18 Menteri Negara Mr. Sartono19 Menteri Negara Mr. A. A. Maramis 20 Menteri Negara Otto Iskandardinata