Presentation 2

10

description

LO ni

Transcript of Presentation 2

Page 1: Presentation 2
Page 2: Presentation 2

Pengobatan• Pengobatan suportif

cth: pemantauan terhadap status gizi mencegah gangguan nutrisi yang memperburuk kondisi.

• Profilaksis infeksi oportunistikDitujukan untuk mencegah munculnya komplikasi yang fatal akibat penurunan sistem imun tubuh secara progresif, berupa terapi AB / kemoterapeutik.

• Terapi antiretroviralTujuan pengobatan ARV:– Mengurangi laju penularan di masyarakat– Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan HIV– Memperbaiki kualitas hidup penderita AIDS– Memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan tubuh– Menekan replikasi virus secara maksimal dan terus menerus

Page 3: Presentation 2

• Terapi ARV harus segera diberikan pada penderita yang telah ditegakkan infeksi HIV dan disertai dengan salah satu kondisi di bawah ini:

• Bila tersedia sarana pemeriksaan CD4

– Secara klinis sebagai penyakit tahap lanjut dari infeksi HIV• Infeksi HIV stadium IV, tanpa memandang jumlah CD4

• Infeksi HIV stadium III dengan jumlah CD4 < 200/mm3

• Bila tidak tersedia sarana pemeriksaan CD4 • Infeksi HIV stad IV, tanpa memandang jumlah limfosit total• Infeksi HIV stad III, tanpa memandang jumlah limfosit total• Infeksi HIV stadium II, dengan jumlah limfosit total < 1200/mm3

• Pilihan obat ARV: NRTI, NNRTI, PI.• Regimen lini pertama:2 NRTI + 1 NNRTI

PI pilihan kedua

Page 4: Presentation 2

Manajemen penanggulangan HIV/AIDS

• Tujuan penanggulangan HIV/AIDS:Tujuan umum:

– Mencegah dan mengurangi penularan HIV– Peningkatan kualitas hidup ODHA– Mengurangi dampak sosial ekonomi akibat HIV/AIDS

Tujuan khusus:– Penyebarluasan informasi / promosi kesehatan secara

langsung maupun tidak langsung– Penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang memadai– Meningkatkan peran serta remaja, keluarga, dan

masyarakat.

Page 5: Presentation 2

Pencegahan HIV:• Cara mencegah penularan HIV/IMS melalui kontak seksual:

– Abstinensia:bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual

– Be faithful: saling setia pada satu pasangan

– (use) condom:gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks yang berisiko

– (no) drug:jauhi narkoba

– Early treatment:segara lakukan test-test / berobat jika tergolong ke dalam kelompo risiko tinggi

• Cara mencegah HIV/AIDS melalui kontak darah:– Kewaspadaan umum (universal precaution) dalam pelayanan kesehatan, cth:

sterilisasi alat, mengikuti prosedur medis, dll– Skrining darah oleh PMI– Penggunaan jarum steril oleh pemakai narkoba suntik, tindik, tato

Page 6: Presentation 2

• Cara mencegah penularan dari ibu ke anak– Selama kehamilan trimester III diberi ARV– Persalinan secara sectio caesaria– Bayi tidak diberi ASI

Page 7: Presentation 2

Aspek psikologis HIV/AIDS

Respon psikologis terhadap infeksi HIV tergantung pada 3 faktor penting:

• Faktor medis (gejala-gejala perjalanan penyakit, komplikasi terutama pada SSP)

• Faktor psikologis (kepribadian dan kemampuan mengatasi masalah, dukungan interpersonal)

• Faktor sosiokultural (stigma sosial yang melekat pada infeksi HIV maupun pada kelompok orang yang menderita infeksi HIV)

Page 8: Presentation 2

Tekanan psikososial terutama pada pasien terinfeksi HIV:

• KecemasanRasa tidak pasti tentang penyakit yang diderita, perkembangan dan pengobatannya, merasa cemas dengan berbagai gejala baru, merasa cemas dengan prognosis dan ancaman kematian.

• DepresiMerasa sedih, tidak berdaya, merasa rendah diri, merasa bersalah, tidak berharga, putus asa, menarik diri, sulit tidur, kehilangan nafsu makan, berkeinginan untuk bunuh diri.

• Merasa terisolasi dan berkurangnya dukungan sosialMerasa ditolak oleh keluarga ataupun masyarakat.

• Merasa marah kepada diri sendiri dan orang lainMenunjukkan sikap bermusuhan terhadap pemberi perawatan, menolak untuk bekerja sama dengan pemberi perawatan.

• Merasa takut bila ada orang yang mengetahui penyakit yang diderita.• Merasa malu dengan adanya stigma sebagai penderita terinfeksi HIV,

penyangkalan terhadap kebiasaan seksual dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Page 9: Presentation 2

Penatalaksanaan psikiatri:Konseling

Bisa dilakukan oleh:– Konselor awam

orang yang dilatih untuk mendekati orang yang tersangka ODHA, bisa dikerjakan oleh mantan pengguna atau sesama ODHA.

– Konselor profesionaldiberikan oleh seorang sarjanan (cth: lulusan psikologi) yang pernah mendapatkan ilmu tentang psikis dan perilaku.

– Senior konselorpsikiater atau psikolog klinissupervisi terhadap konselor profesional dan konselor awam.

Psikoterapi• Psikofarmaka

bila diperlukan, sesuai dengan gangguan psikiatrik yang terjadi.

Page 10: Presentation 2

Program penanggulangan HIV/AIDSInternasional:

Program penanggulangan HIV/AIDS: program 3 by 5 WHO yang kemudian diubah menjadi Universal Access.– WHO mengharapkan setiap negara merencanakan

dan mengembangkan program yang signifikan untuk menekan perkembangan HIV/AIDS sesuai kemampuan negara tsb.

– Indonesia merespon dengan menetapkan “strategi penanggulangan nasional” atau stranas (terbaru: 2007 – 2010).