Presentation 2

33
Oleh M FATHAN RASYID 209.121.0003 Laporan Kasus FRAKTUR TULANG ALVEOLAR Pembimbing : Drg. Ernani. Sp.Ort Lab.Gigi dan Mulut RSUD Kanjuruhan – Kepanjen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang 2015

description

fraktur tulang alveolar

Transcript of Presentation 2

Slide 1

OlehM FATHAN RASYID209.121.0003Laporan KasusFRAKTUR TULANG ALVEOLAR

Pembimbing : Drg. Ernani. Sp.OrtLab.Gigi dan MulutRSUD Kanjuruhan KepanjenFakultas Kedokteran Universitas Islam Malang2015ANAMNESAIDENTITASNama : Ny. RAlamat : WonosariUmur : 41 tahun Kelamin : PerempuanPekerjaan : Ibu Rumah TanggaStatus : Menikah Suku bangsa : Jawa Konsul dari : - Menderita : -Tanggal Periksa : 13 April 2015RIWAYAT KASUSKeluhan Utama : Gigi kiri atas lepasRiwayat Penyakit :Pasien mengaku gigi kiri atas lepas setelah kecelakaan 1 minggu yang lalu. Gusi dan seluruh mulut terasa nyeri. Pasien sudah pernah ke RS swasta dan disarankan untuk operasiRiwayat perawatan : Gigi :Belum pernah melakukan perawatanJar.Lunak R.mulut & sekitarnya: Belum pernah melakukan perawatanRiwayat Kesehatan : Kelainan darah : DisangkalKelainan endokrin : DisangkalKelainan Jantung : DisangkalGangguan nutrisi : DisangkalKelainan kulit/kelamin : DisangkalGangguan pencernaan : DisangkalKelainan Imunologi : DisangkalGangguan respiratori : DisangkalGangguan TMJ : DisangkalTekanan darah : Disangkal Diabetes Melitus : DisangkalLain-lain : DisangkalObat-obatan yang telah/sedang dijalani : Pasien mengaku tidak sedang menjalani pengobatan tertentuKeadaan sosial/kebiasaan :Pasien termasuk golongan ekonomi menengah ke bawahRiwayat Keluarga : Kelainan darah: DisangkalKelainan endokrin : DisangkalDiabetes melitus : DisangkalKelainan jantung : DisangkalKelainan syaraf : DisangkalAlergi : DisangkalLain-lain : DisangkalPEMERIKSAAN FISIK1. EKSTRA ORAL : Muka: asimetris, subconcjuntival bleeding dextra (+)Pipi kiri : Tidak ada kelainanPipi kanan : hematom pada pipi atas Bibir atas : tidak ada kelainanBibir bawah : tidak ada kelainanSudut mulut : Tidak ada kelainanKelenjar submandibularis kiri : Tidak teraba pembesaranKelenjar submandibularis kanan: Tidak teraba pembesaranKelenjar submentalis : Tidak teraba pembesaranKelenjar leher: Tidak teraba pembesaranKelenjar sublingualis: Tidak teraba pembesaranKelenjar parotis : Tidak teraba pembesaran

2. INTRA ORAL : Mukosa labial atas : hiperemi (+)Mukosa labial bawah : hematom (+), hiperemi (+)Mukosa pipi kiri : Tidak ada kelainanMukosa pipi kanan : Tidak ada kelainanBukal fold atas : Tidak ada kelainanBukal fold bawah kanan: Tidak ada kelainanLabial fold atas : Tidak ada kelainanLabial fold bawah kanan: Tidak ada kelainan Ginggiva rahang atas : hiperemia, tulang alveolar goyang (+)Ginggiva rahang bawah kiri : hiperemiaLidah : Tidak ada kelainanDasar mulut : Tidak ada kelainanPalatum : Tidak ada kelainanTonsil : Tidak ada kelainanPharynx : Tidak ada kelainan

Diagnosa SementaraSusp. Fraktur tulang alveolar atas

Rencana Perawatan

Diagnosa Akhir

Telaah kasusFraktur maksiofasialisDefinisiFraktur maksilofasial atau fraktur wajah adalah putusnya kontinuitas tulang, tulang epifisis atau tulang rawan sendi.Etiologikecelakaan lalu lintas>>>kecelakaan kerjakecelakaan akibat olah ragakecelakaan akibat peperangan tindakan kekerasanKlasikasi (Menurut Le fort)Tabel 3.1 Klasifikasi FrakturLokasiJenis FrakturSentral WajahFraktur infrazigomatik (Fraktur tulang alveolar dan kompleks dentoalveolar) Fraktur Le Fort I dan Fraktur Guerin dengan atau tanpa fraktur sagital Fraktur Le Fort II dengan atau tanpa fraktur sagital Fraktur nasomaksila dan kompleks nasoetmoidalis Defek frakturLateral Wajaha. Fraktur kompleks zigomatikoorbital b. Fraktur zigomatik c. Fraktur zigomatikomaksila d. Fraktur arkus zigomatikus e. Fraktur kombinasi zigomatik dan kompleks arkus zigomatiko f. Fraktur orbita, termasuk Blow Out Fracture g. Fraktur zigomatikomandibulaKombinasi bagian sentral dan lateral wajah (sentro lateral)Fraktur Le Fort IIIBagian anterior dan lateral basis tengkoraka. Fraktur frontobasal b. Fraktur tulang tempoallis dan pars petrosa os temporalis (fraktur laterobasal)Fraktur Kompleks NasalFraktur Kompleks Nasal terdiri dari sebuah pertemuan beberapa tulang: (1) tulang frontal, (2) tulang hidung, (3) tulang rahang atas, (4) tulang lakrimal, (5) tulang ethmoid, dan (6) tulang sphenoid

Fraktur Kompleks ZigomatikumTulang zigomatik fraktur tulang maksila, tulang dahi serta tulang temporal biasanya terlibat Fraktur Kompleks Zigomatikumsutura zigomatikofrontal, sutura zigomakotemporal, dan sutura zigomatikomaksilar ikut terkenaSuatu benturan atau pukulan pada daerah inferolateral orbita atau pada tonjolan tulang pipi merupakan etiologi umum

Fraktur Dentoalveolar Trauma dento-alveolar terdiri dari fraktur, subluksasi atau terlepasnya gigi-gigi (avulsi), dengan atau tanpa adanya hubungan dengan fraktur yang terjadi di alveolus, dan mungkin terjadi sebagai suatu kesatuan klinis atau bergabung dengan setiap bentuk fraktur lainnyakerusakan pada mahkota gigi, yang menimbulkan fraktur dengan atau tanpa terbukanya saluran pulpa.

A. Infraksi Mahkota, B. Fraktur mahkota terbatas pada enamel dan dentin (fraktur mahkota sederhana), C.Fraktur mahkota langsung melibatkan pulpa (fraktur mahkota terkomplikasi), D. Fraktur akar sederhana, E. Fraktur mahkota-akar terkomplikasi, F.Fraktur akar Horizontal.laserasi kasar pada bagian dalam bibir atas luka setebal bibirpecahan mahkota gigi atau bahkan seluruh gigi tertanam di dalam bibir ataspecahan gigi tertelan jika hilang Ro Thoraks

Fraktur pada alveolus dapat terjadi dengan atau tanpa adanya hubungan dengan injuri pada gigi-gigi

Cedera tulang alveolar. A. Fraktur dinding tunggal dari alveolus, B. Fraktur dari prosesus alveolar Fraktur MaksilaLe Fort ILe Fort IILe Fort IIILe Fort Igaris frakturnya dalam jenis fraktur transverses rahang atas melalui lubang piriform di atas alveolar ridge, di atas lantai sinus maksilaris, dan meluas ke posterior yang melibatkan pterygoid platememungkinkan maksila dan palatum durum bergerak secara terpisah dari bagian atas wajahFraktur transmaksilariFraktur Le Fort IImungkin secara klinis mirip dengan fraktur hidungfraktur horizontal biasanya berkaitan dengan tipisnya dinding sinus, fraktur piramidal melibatkan sutura-sutura

Fraktur Le Fort III Fraktur craniofacial disjunction,Bagian tengah wajah benar-benar terpisah dari tempat perlekatannya yakni basis kraniiBiasanya disertai dengan cedera kranioserebral

Fraktur MandibulaPasien kadang-kadang datang pada pagi hari setelah cedera terjadi, dan menyadari bahwa adanya rasa sakit dan maloklusisakit sewaktu mengunyahrasa dari divisi ketiga dari saraf trigeminal

Terima kasih