Presentasi ta

44
LOGO Seminar Hasil Tugas Akhir ANALISIS CLUSTER KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA Indana Lazulfa (1209100036) Pembimbing : 1. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si 2. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes 10 Januari 2013

Transcript of Presentasi ta

Page 1: Presentasi ta

LOGO

Seminar Hasil Tugas Akhir

ANALISIS CLUSTER KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA

Indana Lazulfa (1209100036)

Pembimbing :1. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si2. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes

10 Januari 2013

Page 2: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Latar Belakang

NH3, SO2,NO2

PM10, CO

Polusi Udara

Page 3: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Latar Belakang

Komponen pencemar udara(PM10,CO,NO2)

Masalah Polusi Udara

Pengelompokan Kab/Kota

Metode Hirarkhi :Single LinkageComplete LinkageAverage LinkageMetode Ward

Metode Non Hirarkhi :K-means

Metode terbaik

Internal dispersion

rate (icdrate)

Page 4: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Latar Belakang

Penelitian sebelumnya

Diastuti (2007)

Pencemaran udara yang bersumber dari industri-industri di Jawa Tengah menggunakan single linkage dan k-

means

Arinda (2011)

Pengelompokan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Timur dan membandingkan beberapa metode

pengelompokan

Gao, Huiwang,

dkk (2011)

Pengclusteran kota-kota di China berdasarkan Daily Air Pollution Index (DAPI)

Page 5: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Permasalahan1. Bagaimana pengelompokan kab/kota di Jawa Timur berdasarkan

tingkat polutan (komponen pencemar udara).2. Bagaimana ciri dari setiap kelompok yang terbentuk berdasarkan

polutan dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).

Batasan Masalah1. Variabel-variabel yang mempengaruhi pencemaran udara

adalah PM10, CO, NO2, NOX, SO2, NH3.2. Objek penelitian adalah kab/kota di Jawa Timur yang melakukan

pengukuran kualitas udara.3. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari BLH Jatim

periode tahun 2012.4. Menggunakan metode hirarkhi (single,complete,average

linkage, metode ward) dan non hirarkhi (k-means).5. Software yang digunakan adalah Minitab dan SPSS.

Page 6: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tujuan1. Mendapatkan pengelompokan kab/kota di Jatim berdasarkan

tingkat polutan yang dihasilkan.2. Mengetahui ciri dari setiap kelompok yang terbentuk

berdasarkan jenis polutan dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).

Manfaat1. Sebagai informasi bagi pemerintah provinsi, instansi terkait

maupun masyarakat mengenai kondisi kualitas udara di kabupaten/kota di Jawa Timur.

2. Untuk membantu pengambilan kesimpulan secara umum ataupun kebijakan berdasarkan fakta-fakta terkait pencemaran udara di kabupaten/kota di Jawa Timur.

3. Menambah wawasan keilmuan mengenai penerapan metode pengelompokan baik hirarkhi maupun non hirarkhi.

Page 7: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Metode Penelitian

Sumber Data

Variabel Penelitian

Data sekunder tentang hasil pengujian kualitas udara tahun 2012 dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur .

Variabel penelitian yang mempengaruhi pencemaran udara adalah :1. Debu (PM10) atau partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron.2. Karbon monoksida (CO) 3. Oksida Nitrogen (NOx) 4. Nitrogen dioksida (NO2)5. Sulfur dioksida (SO2)6. Amonia (NH3)

Page 8: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Metode Penelitian

Langkah Analisis Data

Menganalisis karakteristik pencemaran udara dan faktor-faktor yang berpengaruh pada tahun 2012

Melakukan uji asumsi yaitu uji multikolinieritas

antar variabel

Mendapatkan pengelompokan kab/kota dengan metode hirarkhi

dan non hirarkhi

Membandingkan hasil pengelompokan dengan

kriteria icdrate

Mendapatkan pengelompokan kab/kota dengan

pengelompokan terbaik

Mendeskripsikan ciri/karakteristik setiap kelompok kab/kota dengan

ISPU (interpretasi data)

Page 9: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Jika terdapat sebanyak n obyek dan p variabel, maka observasi objek ke-i dan variabel ke-j yang dinotasikan

dengan dengan dan

Analisis Multivariat

Page 10: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Mengidentifikasi objek atau individu yang serupa dengan memperhatikan beberapa kriteria. Pengelompokan berdasarkan kemiripan (similarity) antar

objek. Kemiripan diperoleh dengan meminimalkan jarak antar obyek dalam kelompok (within-cluster) dan memaksimalkan jarak antar kelompok (between-cluster).

Ukuran kemiripan untuk data dihitung dengan jarak euclid .

Analisis Cluster

Page 11: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Hierarchical Clustering

Single Linkage

Complete Linkage

Average Linkage

Metode Ward

Non Hierarchical Clustering

K-means

Johnson, Wichern (2002)

Page 12: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Deskripsi Statistik Komponen Pencemar yang Berpengaruh Pada Tahun 2012 di Jawa Timur

Deskripsi Statistik

Page 13: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Boxplot tingkat pencemaran udara dan faktor-faktor yang berpengaruh di Jawa Timur tahun 2012 yang telah terstandarisasi

Deskripsi Statistik

Page 14: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Uji asumsi multikolinier

Page 15: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Agglomeration schedule pada single linkage

Hierarchical Clustering

Single linkage

Page 16: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Single linkage

Page 17: Presentasi ta

LOGOAnalisis dan Pembahasan

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Kab Bojonegoro, Kota Madiun, Kab Madiun, Kab Lamongan, Kab Tuban, Kota Mojokerto, Kab Kediri, Kab Nganjuk, Kab Jombang, Kab Probolinggo, Kab Sampang, Kota Blitar, Kab Blitar, Kab Magetan, Kab Pamekasan, Kab Sumenep, Kab Bangkalan, Kota Malang, Kota Batu

Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kab Gresik, Kab Sidoarjo, Kab Lumajang

Kab Mojokerto

Kab Ngawi

Kota Surabaya

Single linkage

Page 18: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Agglomeration schedule pada complete linkage

Hierarchical Clustering

Complete linkage

Page 19: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Complete linkage

Page 20: Presentasi ta

LOGOAnalisis dan Pembahasan

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Kab Bojonegoro, Kab Lamongan, Kab Tuban, Kab Ngawi, Kab Sumenep

Kota Madiun, Kab Madiun, Kota Mojokerto, Kab Kediri, Jombang, Kab Probolinggo, Magetan, Kota Malang, Kab Malang

Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Gresik, Sidoarjo, Lumajang

Kab Mojokerto, Surabaya

Kab Nganjuk, Sampang, Kab Blitar, Kota Blitar, Pamekasan, Bangkalan, Kota Batu

Complete linkage

Page 21: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Agglomeration schedule pada average linkage

Hierarchical Clustering

Average linkage

Page 22: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Average linkage

Page 23: Presentasi ta

LOGOAnalisis dan Pembahasan

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Kab Bojonegoro, Kab Lamongan, Kab Tuban, Kab Nganjuk, Kab Sampang, Kab Blitar, Kota Blitar, Kab Pamekasan, Kab Sumenep, Kab Bangkalan, dan Kota Batu

Kota Madiun, Kab Madiun, Kota Mojokerto, Kab Kediri, Kab Jombang, Kab Probolinggo, Kab Magetan, Kota Malang, dan Kab Malang

Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Gresik, Sidoarjo, dan Lumajang

Kab Mojokerto, Surabaya

Kab Ngawi

Average linkage

Page 24: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Agglomeration schedule pada metode ward

Hierarchical Clustering

Metode Ward

Page 25: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Metode ward

Page 26: Presentasi ta

LOGOAnalisis dan Pembahasan

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Kab Bojonegoro, Kab Lamongan, Kab Tuban, Kab Ngawi, Kab Sumenep

Kota Madiun, Kab Madiun, Kota Mojokerto, Kab Kediri, Kab Jombang, Kab Probolinggo, Kab Magetan, Kota Malang, Kab Malang

Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Gresik, Sidoarjo, Lumajang

Kab Mojokerto, Surabaya

Kab Nganjuk, Kab Sampang, Kab Blitar, Kota Blitar, Kab Pamekasan, Kab Bangkalan, Kota Batu

Metode ward

Page 27: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanNon Hierarchical Clustering

K-means

Kab NgawiKota MalangKab BangkalanKab MojokertoKota Pasuruan

1.

2.

Rata-rata keenam variabel dari objek cluster 1Rata-rata keenam variabel dari objek cluster 2

Rata-rata keenam variabel dari objek cluster 3

Rata-rata keenam variabel dari objek cluster 4Rata-rata keenam variabel dari objek cluster 5

Page 28: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan Pembahasan

Page 29: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanK-means

Cluster 1 Kab Ngawi

Cluster 2

Cluster 3

Cluster 4

Cluster 5

Kota Madiun, Kab Madiun, Kota Mojokerto, Kab Kediri, Jombang, Kab Probolinggo, Magetan, Kab Malang, Kota Malang

Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Sampang, Kab Blitar, Kota Blitar, Pamekasan, Kab Sumenep, Bangkalan, Kota Batu

Kab Mojokerto, Surabaya

Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Gresik, Sidoarjo, Lumajang

Page 30: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Internal Dispersion Rate (icdrate)

dengan :

SST = total jumlah dari kuadrat jarak terhadap rata-rata keseluruhan

SSW = total jumlah dari kuadrat jarak sampel terhadap rata-rata kelompoknya

c = banyak kelompok= banyak data pada kelompok ke-i

p = banyak variabel= sampel ke-i pada kelompok ke-j dan variabel ke-k= rata-rata seluruh sampel pada variabel ke-k= rata-rata sampel pada kelompok ke-j dan variabel ke-k

Page 31: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Asumsi :

Multivariate ANOVA (MANOVA)

1. Matriks varians kovarians antar perlakuan identik/homogen.2. Setiap populasi memiliki distribusi multivariat normal.

Page 32: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Hipotesis :

Statistik Uji :

Kriteria Pengujian :

denganW = matriks sum of square residualB = matriks sum of square treatmentn = jumlah sampelc = banyaknya kelompok

= banyak anggota pada kelompok c

Multivariate ANOVA (MANOVA)

Page 33: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanPemilihan Metode Terbaik

internal dispersion rate (icdrate)

Evaluasi Hasil Pengelompokan

MANOVA

Asumsi Berdistribusi Multivariat Normal

Page 34: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanMANOVA

Plot uji normalitas

Page 35: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanMANOVA

Asumsi homogenitas matriks varians-kovarians

MANOVA Matriks varians-kovarians homogen

Page 36: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.

(Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1999)Komponen pencemar udara dan ISPU

dengan : = ISPU batas atas

= ISPU batas bawah= ambien batas atas

= ambien batas bawah

Pencemaran Udara

PM10

NO2

CO

SO2

NOx

NH3

Page 37: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Tinjauan Pustaka

Indeks Standar Pencemar Udara

Page 38: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanKarakteristik Tiap Kelompok

ISPU terhitung

Keterangan :<BM : kurang dari Baku Mutu<LD : kurang dari Limit Deteksi

Page 39: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanKarakteristik Tiap Kelompok

Kelompok Karakteristik

1 : Daerah tinggi NH3

(Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Ngawi, Sumenep)- Kadar PM10 terendah dari kelima cluster dan kategori sedang berdasarkan ISPU.- Kadar CO terendah.- Kadar NOx terendah.- Kadar NO2 terendah.- Kadar SO2 sedang, d bwh Baku Mutu- Kadar NH3 tertinggi, d bwh Baku Mutu

2 : Daerah rendah NO2

(Kota-Kab Madiun, Kota Mojokerto,Kab Kediri, Jombang, Kab Probolinggo, Magetan, Kota-Kab Malang)

- Kadar PM10 lebih tinggi dari kel 1, dan kategori sedang berdasarkan ISPU.- Kadar CO rendah.- Kadar NOx sedang.- Kadar NO2 rendah.- Kadar SO2 sedang. - Kadar NH3 rendah.

3 : Daerah tinggi PM10 dan SO2

(Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Gresik, Sidoarjo, Lumajang)

- Kadar PM10 tertinggi dari kelima cluster dan kategori tidak sehat berdasarkan ISPU.- Kadar CO tertinggi kedua dari kelima cluster.- Kadar Nox sedang.- Kadar NO2 rendah.- Kadar SO2 tertinggi diantara lima cluster,namun dibawah Baku Mutu.- Kadar NH3 sedang.

Page 40: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Analisis dan PembahasanKarakteristik Tiap Kelompok

Kelompok Karakteristik

4 : Daerah tinggi CO, NOx, NO2

(Surabaya, Kab Mojokerto)- Kadar PM10 tertinggi ketiga dan kategori tidak sehat berdasarkan ISPU.- Kadar CO tertinggi dari kelima cluster.- Kadar NOx tertinggi dari kelima cluster.- Kadar NO2 tertinggi dari kelima cluster.- Kadar SO2 sedang.- Kadar NH3 sedang.

5 : Daerah rendah SO2, NH3

(Nganjuk, Sampang, Kab Blitar, Kota Blitar, Pamekasan, Bangkalan, Batu)

- Kadar PM10 tertinggi kedua dan kategori tidak sehat berdasarkan ISPU.- Kadar CO terendah kedua, namun dibawah batas Baku Mutu.- Kadar NOx sedang.- Kadar NO2 sedang.- Kadar SO2 terendah diantara kelima cluster.- Kadar NH3 terendah diantara kelima cluster.

Page 41: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Hasil pengelompokan terbaik dilakukan oleh metode complete linkage.

1. Daerah tinggi NH3 : Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Ngawi, Sumenep.2. Daerah rendah SO2, NH3 : Nganjuk, Sampang, Kab Blitar, Kota Blitar, Pamekasan, Bangkalan,

Kota Batu.3. Daerah rendah NO2: Kota Madiun, Kab Madiun, Kota Mojokerto, Kab Kediri, Jombang, Kab

Probolinggo, Magetan, Kota Malang, Kab Malang.4. Daerah tinggi PM10, SO2 : Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Gresik,

Sidoarjo, Lumajang.5. Daerah CO, NOX,NO2 : Surabaya dan Kab Mojokerto.

Ciri/karakteristik dari tiap kelompok : Cluster 1

- Kadar PM10 rendah dan kategori sedang berdasarkan ISPU

- Kadar CO, NOx, NO2 rendah

- Kadar SO2 sedang

- Kadar NH3 tertinggi, masih dibawah batas Baku Mutu (BM).

Cluster 2

- PM10 tertinggi kedua dan kategori tidak sehat berdasarkan ISPU.

- Kadar CO, NOx, NO2 sedang

-Kadar SO2 dan NH3 terendah diantara kelima kelompok.

Cluster 3

- PM10 sedang dan kategori sedang berdasarkan ISPU

- Kadar NOx, NO2, SO2 sedang.

- Kadar CO, NO2 ,NH3 rendah.

Cluster 4

- Kadar PM10 tertinggi diantara kelima kelompok dan kategori tidak sehat (ISPU).

- SO2 tertinggi.- Kadar CO tertinggi

kedua.- NOx sedang. - NO2 rendah.- SO2 tertinggi

diantara kelima cluster.

- NH3 sedang

Cluster 5

- Kadar PM10 tertinggi ketiga diantara kelima cluster dan kategori tidak sehat (ISPU).

- Kadar SO2 dan NH3 sedang.

- Kadar CO, NOx, NO2 tertinggi diantara kelima cluster.

Page 42: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Kesimpulan dan SaranSaran

Penamaan untuk setiap kelompok yang terbentuk lebih baik apabila didiskusikan dengan pihak yang lebih mengetahui tentang pencemaran udara, misalnya Badan Lingkungan Hidup (BLH) sehingga hasilnya lebih baik dan bisa menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkaitan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam upaya penanggulangan dan pengendalian dampak pencemaran udara.

Page 43: Presentasi ta

LOGO

10 Januari 2013 Analisis Cluster Kab/Kota Berdasarkan Tingkat Pencemaran Udara

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. “Gangguan Pernafasan”. http://surabayapost.co.id. Diakses tanggal 6 Agustus 2012.

Johnson, R.A. & Wichern, D.W. (2002). “Applied Multivariate Statistical Analysis”, 5th ed. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Purwaningsih, Diastuti. (2007). “Analisis Cluster Terhadap Tingkat Pencemaran Udara Pada Sektor Industri di Jawa Tengah”. FMIPA UNS.

Rochmi, Arinda. (2011). “Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Berdasarkan Kesamaan Nilai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka dengan Metode Hirarkhi dan Non Hirarkhi”. FMIPA ITS.

Hair, Joseph F., dkk. (1998). “Multivariate Data Analysis Fifth Edition”. New Jersey : Prentice-Hall.

Kuncoro, M . (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Dillon, William, Matthew Goldstein. (1984). Multivariate Analysis Methods and

Applications. New York : John Wiley & Sons. Santoso, Singgih. (2010). “Statistik Multivariat, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo. BAPEDAL., 2000, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1999

tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Sekretariat Bapedal. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 107, 1997, “Perhitungan dan Pelaporan Serta

Informasi Indeks Standar Pencemar Udara”, Keputusan Kepala Bapedal. Gao, Huiwang, dkk. (2011). “A study of air pollution of city clusters”. Jurnal

Atmospheric Environment 45, Hal. 3069-3077. http://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/04/uji-multikolinieritas.html

Page 44: Presentasi ta

LOGO