Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

15
MANAGEMEN PAKAN MANAGEMEN PAKAN DALAM BUDIDAYA DALAM BUDIDAYA LELE LELE Oleh: Ibnu Subroto, S.Sos Oleh: Ibnu Subroto, S.Sos Ketum APLESI (Asosiasi Pembudidaya Lele Seluruh Ketum APLESI (Asosiasi Pembudidaya Lele Seluruh Indonesia) Indonesia) 1

Transcript of Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

Page 1: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

MANAGEMEN MANAGEMEN PAKANPAKAN

DALAM DALAM BUDIDAYA BUDIDAYA

LELELELEOleh: Ibnu Subroto, S.SosOleh: Ibnu Subroto, S.Sos

Ketum APLESI (Asosiasi Pembudidaya Lele Seluruh Indonesia)Ketum APLESI (Asosiasi Pembudidaya Lele Seluruh Indonesia)

1

Page 2: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

2

Pakan Utama Ikan Lele:Pakan Utama Ikan Lele:Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Apabila pakan dirasa terlalu mahal kita juga bisa membuat pakan alternatif. Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Cara pemberiannya berdasarkan bobot ikan setiap 10 hari. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.

MANAJEMEN PAKAN DALAM MANAJEMEN PAKAN DALAM BUDIDAYA LELEBUDIDAYA LELE

Oleh : H. Ibnu Subroto, S. Sos (Ketum APLESI)

Page 3: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

3

Program pakan merupakan program yang sangat Program pakan merupakan program yang sangat penting bagi keberhasilan budidaya ikan lele karena 60 penting bagi keberhasilan budidaya ikan lele karena 60 % biaya budidaya ikan lele berasal dari pakan yang % biaya budidaya ikan lele berasal dari pakan yang diberikan.Kecerobohan yang ditimbulkan dalam diberikan.Kecerobohan yang ditimbulkan dalam pemberian pakan ikan lele akan mengakibatkan pemberian pakan ikan lele akan mengakibatkan budidaya itu akan merugi dan akhirnya hancur.budidaya itu akan merugi dan akhirnya hancur.

Pada umumnya petani budidaya tergesa gesa dalam Pada umumnya petani budidaya tergesa gesa dalam memberikan pakan pada ikan lele.Mereka ingin melihat memberikan pakan pada ikan lele.Mereka ingin melihat bagaimana ikan  yang mereka miliki memakan pakan bagaimana ikan  yang mereka miliki memakan pakan yang diberikan. Kematian ikan lele pertama berasal dari yang diberikan. Kematian ikan lele pertama berasal dari pemberian pakan yang salah .pemberian pakan yang salah .

Prosedur yang benar adalah setelah penebaran ikan lele Prosedur yang benar adalah setelah penebaran ikan lele jangan langsung diberikan pakan. Apabila langsung jangan langsung diberikan pakan. Apabila langsung diberikan maka 4 hari kemudian banyak ikan lele yang diberikan maka 4 hari kemudian banyak ikan lele yang mengambang dan mati. Tanda tanda pakan boleh mengambang dan mati. Tanda tanda pakan boleh diberikan adalah tidak adanya ikan lele yang melayang diberikan adalah tidak adanya ikan lele yang melayang dipermukaan air apalagi ada yang mati. Ditunggu dipermukaan air apalagi ada yang mati. Ditunggu samapi ikan yang melayang dan mati tidak ada lagi baru samapi ikan yang melayang dan mati tidak ada lagi baru diberi makan.diberi makan.

Page 4: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

4

Pemberian pakan pertama kali ini terlihat sepele tetapi menentukan langkah selanjutnya. Kadang petani budidaya bingung mengetahui banyak ikan lele yang mati justru setelah diberi pakan. Kematian ikan lele yang terjadi akibat kesalahan pakan pertama bisa sampai 40 % dari jumlah benih ikan lele yang ditebar.Setelah mengetahui kapan pakan pertama di berikan maka selanjutnya harus mengetahui jumlah pakan yang diberikan per kali pakan.

1. Menentukan terlebih dahulu berapa frekwensi pakan yang akan diberikan setiap hari.Ada banyak pilihan frekwensi pakan.Untuk yang paling bagus dan bisa dikerjakan tanpa harus mengganggu aktifitas adalah pakan 5 kali.Sebenarnya pakan 6 atau 8 kali lebih bagus tetapi kemampuan orang ada batasannya karena memerlukan waktu untuk tidur dan istirahat.Kecuali sebuah perusahaan yang memperkerjakan karyawan dan bisa bekerja dengan system sift (pergantian). Apabila pakan yang akan diberikan adalah 5 kali maka jam pakan itu dimulai dari jam 5 pagi, jam 10 pagi, jam 3 sore, jam 8 malam dan jam 1 malam.

2.   Mentakar jumlah pakan yang akan diberikan setiap hari.2.   Mentakar jumlah pakan yang akan diberikan setiap hari.Setelah menentukan frekwensi pakan langkah berikutnya adalah

menentukan jumlah pakan per hari dan jumlah pakan per kali pemberian.Untuk menentukan pakan ini harus dihitung jumlah benih ikan lele yang ditebar dikolam budidaya, menentukan FR(prosentase pakan perhari),menentukan ABW (berat rata rata benih ikan lele) dan menentukan biomas atau tonase sementara benih ikan lele yang ditebar.FR yang dipakai sesuai standar nasional yaitu 3 %.Benih dengan ukuran 4 – 6 cm mempunyai ABW (berat rata rata) sebesar 8 gram.Bila penebaran benih ikan lele sebanyak 2000 maka perkiraan jumlah benih ikan lele yang hidup adalah 80% yaitu sebanyak 1600 ekor.  Jadi biomas atau tonase sementara benih ikan lele adalah 1600 x 8 gram=12800 gram.

Page 5: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

5

Pakan perhari adalah 12800 x 3% = 384 gram. Jumlah pakan per kali pemberian adalah 384 gram : 5 = 76.8 gram dibulatkan kebawah menjadi 70 gram (pembulatan kebawah karena dalam pemberian pakan ikan lele lebih baik kekurangan pakan daripada kelebihan pakan).

Jadi pakan yang diberikan perkali pakan adalah 70 gram.  Untuk penimbangan pakan tidak harus menggunakan alat timbangan. Skala praktisnya adalah menggunakan takaran satu sendok makan.1 (satu) sendok makan penuh pakan apung butiran mempunyai berat 10 gram.Penghitungan pakan ini hanya diberlakukan selama 2 hari saja. Tetapi tetap diingat pemberian pakan diberikan setelah benar benar tidak ada benih ikan lele yang mengapung  apalagi mati . Pakan yang diberikan harus dicatat kedalam suatu table/blangko/data monitoring.

Page 6: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

6

Pengelolaan PakanPengelolaan PakanMahalnya harga pakan ikan dan rendahnya harga jual ikan air tawar merupakan masalah besar dalam pengembangan budidaya ikan, termasuk lele. Padahal, komponen pakan merupakan biaya paling besar dalam kegiatan budidaya lele secara intensif, yaitu mencapai 60% dari biaya total. Oleh karena itu, penyediaan pakan harus mendapatkan perhatian khusus.Pakan Buatan Pakan Buatan Pakan yang diproduksi oleh pabrik dikenal dalam bentuk pelet. Ukuran pelet tersebut bervariasi. Ada dua macam pelet dipasaran, yaitu pelet terapung dan pelet tenggelam. Dinamakan pelet terapung karena pakan beberapa saat akan terapung di atas air kolam sebelum tenggelam jika diberikan  kepada ikan. Sementara itu, pelet tenggelam biasanya langsung tenggelam atau melayang beberapa saat di dalam air, kemudian langsung tenggelam. Protein yang terkandung di dalam pelet juga bermacam-macam, tergantung dari pabrik yang memproduksinya dan jenis ikan yang akan mengonsumsi pelet tersebut.

Page 7: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

7

Nutrisi Kebutuhan (%)

Protein 35 - 40

Lemak 9,5 - 10

Karbohidrat 20 - 30

Vitamin 0,25 - 0,40

Mineral 1,0

Tabel. Kebutuhan Nutrisi Tabel. Kebutuhan Nutrisi Untuk Ikan LeleUntuk Ikan Lele

Page 8: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

8

Umur lele (Hari) Dosis pemberian pakan(% bobot tubuh/hari)

20-30 20-15

31-40 15-10

41-55 7-5

56-90 4-3

90 dst 4-3

Tabel . Jumlah pakan yang diberikan kepada lele

Page 9: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

9

Waktu Pemberian PakanWaktu Pemberian PakanWaktu pemberian pakan ditetapkan dengan memperhatikan nafsu makan ikan. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore atau malam hari. Lele adalah binatang nokturnal sehingga mempunyai kecenderungan beraktivitas pada malam hari, terutama dalam hal mencari makan. Oleh karena itu, pakan diberikan sebagian besar pada sore atau malam hari karena nafsu makan lele pada waktu itu sedang tinggi. Dengan demikian, jadwal waktu pemberian pakan pada pagi pukul 07.00, siang pukul 12.00, sore pada pukul 17.00, dan malam hari pada pukul 22.00.

Page 10: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

10

Homogenitas Ukuran Ikan Lele:Homogenitas Ukuran Ikan Lele:Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-6 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Harus diingat, ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian makan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pakan diberikan dengan ditebar. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.

Hal terpenting lagi dalam pembesaran Ikan Lele adalah Homogenitas Ukuran, Semakin “seragam” pertumbuhan ikan, semakin baik hasil panennya, tentunya juga didukung dengan laju pertumbuhan yang baik.

Prinsipnya pada ke 4-6 waktu Primer makan selera makan tinggi dan serasa “Berebutan” sehingga, lele memiliki hukum rimba yang berjalan, yang secara langsung menyeleksi ukuran ikan lele tersebut. Ingat apabila selisih ukuran cukup besar maka resiko terjadi proses kanibalisme lebih tinggi.

Page 11: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

11

Pakan AlternatifPakan alternatif juga dapat digunakan untuk menekan biaya pemeliharaan sepanjang tidak mengurangi nutrisi yang diberikan pada lele itu. Pakan alternatif sebaiknya berasal dari limbah yang dijual dengan harga yang sangat murah, atau bahkan yang dibuang orang begitu saja.

a. Limbah Pemotongan Hewana. Limbah Pemotongan HewanTempat pemotongan hewan menghasilkan banyak sekali limbah. Memang tidak semua limbah dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele. Hanya limbah kulit, jeroan, dan darah yang dapat digunakan sebagai pakan lele. Sebelum diberikan, sebaiknya limbah itu dipotong-potong terlebih dahulu dengan ukuran tertentu. Khusus untuk darah, sebaiknya diendapkan hingga membeku dan kemudian baru dipotong kecil-kecilb. Limbah Peternakan AyamKotoran ayam juga dapat dijadikan pakan lele. Hal itu karena kandungan proteinnya cukup tinggi, terutama limbah dari peternakan ayam yang dipelihara secara intensif. Bahkan beberapa peternakan mengkombinasikan ternak lele dengan ayam, yang dikenal dengan sistem “longyam”. Sebenarnya sistem ini beresiko bagi ayam karena kemungkinan ayam untuk terserang penyakit sangat tinggi akibat kelembapan yang berasal dari kolam yang ada dibawah kandangnya.

c. Limbah Rumah Tanggac. Limbah Rumah TanggaLimbah rumah tangga juga dapat menjadi sumber pakan yang baik bagi lele. Sisa-sisa makanan, terutama nasi, ikan, daging, sayur, dan sebagainya sangat baik sebagai pakan lele. Sisa makan ini dapat diberikan langsung tanpa diolah terlebih dahulu. Sisa makanan dapat dikumpulkan dari tetangga sekitar bila menginginkan jumlah yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan lele yang dipelihara.

Page 12: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

12

Lele pada dasarnya merupakan hewan omnivora sehingga jenis pakannya cukup banyak. Selain pakan utama yang berupa pelet, lele juga dapat diberi makan berupa pakan alami atau pakan alternatif. Pakan alami ataupun pakan alternatif yang diberikan kepada lele harus memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu murah, mudah didapat, dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita belajar mengenai Manajemen Pakan Lele.

1. Pakan Alami1. Pakan AlamiPakan alami yang dapat diberikan untuk lele cukup banyak. Beberapa jenis pakan alami yang dapat digunakan sebagai pakan lele antara lain keong mas, bekicot, cacing tanah, dan ikan rucah.a. Keong Masa. Keong MasKeong mas merupakan hama yang banyak mendatangkan kerugian bagi para petani. Binatang ini pertumbuhannya sangat cepat. Keong mas yang menjadi musuh petani ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele. Seluruh tubuh keong ini dapat dimanfaatkan sebagi pakan, terkecuali cangkangnya. Cara pemberiannya pun sangat mudah. Keong mas dipecah dan dikeluarkan dari cangkang, dipotong kecil-kecil sesuai ukuran mulut lele, kemudian dimasukkan ke kolam.b. Bekicotb. BekicotKualitas bekicot sebagai pakan lele sama baiknya dengan keong mas. Hanya saja sekarang ini bekicot sudah mulai langka. Cara menyiapkan bekicot untuk pakan lele adalah sama dengan cara menyiapkan pakan dari keong mas, bahkan lebih mudah karena daging bekicot lebih mudah dikeluarkan.

Pakan AlamiPakan Alami

Page 13: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

13

c. Cacing Tanahc. Cacing TanahCacing tanah cukup baik untuk digunakan sebagai pakan lele karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Cacing tanah hidup di tanah yang lembap. Lubangnya ditandai oleh gundukan tanah yang berbentuk khas. Cacing tanah dapat diberikan dalam keadaan hidup maupun sudah kering. Sebaiknya cacing tanah dikeringkan terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan terbawanya bibit penyakit.

d. Ikan Rucahd. Ikan RucahYang dimaksud ikan rucah adalah ikan kecil-kecil yang tidak layak konsumsi. Ditempat pelelangan ikan (TPI) banyak terdapat ikan yang tidak layak konsumsi, yang biasanya dikumpukan oleh pedagang dan dijual dengan harga yang sangat murah. Ikan rucah juga merupakan makanan yang baik untuk lele. Sebaiknya ikan itu dicuci bersih terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan garamnya.

Page 14: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

14

Penutup:Penutup:

Kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya kualitas air meliputi suhu, kadar amoniak dan nitrit, oksigen yang terlarut, dan tingkat keasaman (PH) perairan, serta rasio antara jumlah pakan dengan kepadatan (Gustav, 1998 dalam Safitri 2007). Menurut Schmitou (1992) dalam Hasanah (2003) efisiensi pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kualitas pakan, jumlah pakan, spesies ikan, ukuran ikan dan kualitas air.

Page 15: Presentasi Manajemen Pakan Dalam Budidaya Lele

Terima kasih

““Maju dan jayalah pembudidaya lele Indonesia!”Maju dan jayalah pembudidaya lele Indonesia!”

15