Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

46
Kelompok 3 © Annisa Anandya N. © Friska Dwi E. © Fuji Astuti H. © Milantika Dyah P. © M. Oksa © Raissa

description

Kimia. Presentasi Koloid materi ajar kelas 11. SMAN 3 Kota Tangerang. XI IPA 2 #2012/2013

Transcript of Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Page 1: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Kelompok 3

© Annisa Anandya N.

© Friska Dwi E.© Fuji Astuti H.

© Milantika Dyah P.

© M. Oksa© Raissa

Page 2: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

SIFAT – SIFAT KOLOID

Page 3: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

SIFAT – SIFAT KOLOID

Efek TyndallKoagulasi

Gerak Brown

Dialisis

ElektroforesisKoloid Pelindung

Adsorpsi

Koloid Liofil & Liofob

Page 4: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

1. EFEK TYNDALL

Page 5: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid

Sifat khas ini pertama kali ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893) seorang fisikawan Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.

John Tyndall

Page 6: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan.

Page 7: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Alasan hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut.

Dan sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

Page 8: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

: “semakin besar ukuran partikel dan konsentrasi partikel koloid maka semakin bertambah intensitas cahaya yang di hamburkan”

Page 9: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2
Page 10: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Contoh Efek Tyndall

1) Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok sehingga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas.

2) Sorot lampu mobil pada malam hari yang berdebu, berasap, atau berkabut akan tampak jelas

Page 11: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Contoh Efek Tyndall

3) Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut akan tampak jelas.

Page 12: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

4)Terjadi warna biru di langit pada siang hari. Terjadinya warna merah dan jingga di langit pada pagi atau sore hari.

Page 13: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

2. Gerak brown

Page 14: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan) dalam medium pendispersinya (pelarutnya).

Page 15: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya.

Semakin kecil ukuran partikel-partikel koloid, maka semakin cepat Gerak Brown yang terjadi pada koloid tersebut.

Page 16: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan.

Page 17: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Contoh: Apabila susu didiamkan untuk waktu beberapa lama, tidak akan didapati endapan. Hal ini disebabkan karena adanya gerak terus-menerus secara acak yang dilakukan oleh partikel-partikel koloid dalam susu sehingga antara susu dan pelarutnya yang dalam hal ini adalah air. Gerak acak seperti itulah yang disebut dengan gerak Brown. Gerak Brown inilah yang seirng dijadikan sebagai bukti teori kinetik molekul.

Page 18: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

3. elektroforesis

Page 19: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, makakoloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).

Page 20: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Contoh: Cerobong pabrik yang

dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.

Pemanfaatan muatan  koloid sebagai penyaring debu pabrik pada cerobong asap menggunakan pesawat cottrel.

Page 21: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

KEGUNAAN : Ø  Untuk identifikasi DNA (misalnya untuk mengidentifikasi para korban / pelaku pada peristiwa ledakan bom)

Ø  Untuk menentukan muatan suatu partikel koloid.

Ø  Untuk memproduksi barang industri yang terbuat dari karet.

Ø  Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik.

Page 22: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

4. adsorpsi

Page 23: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, atau molekul pada pemukaan zat lain.Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik yang tidak seimbang pada partikel zat yang berada pada permukaan adsorben.

Page 24: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Adsorpsi mengakibatkan partikel koloid menjadi muatan sejenis. Oleh karena itu, partikel-pertikel koloid saling berjauhan sehingga tidak terjadi penggumpalan. Hal inilah yang membuat koloid menjadi stabil.

Page 25: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Kegunaan

Proses perwarnaan pada industri tekstil dengan larutan basa atau larutan Al2(SO4)3

Proses pemisahan mineral logam dari bijinya pada industri logam

Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula pasir, menggunakan tanah diatome dan arang tulang

Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen, menggunakan norit atau serbuk karbon

Penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3) pada proses pengolahan air minum

Adsorpsi racun-racun berwujud gas dengan arang halus pada penggunaan masker gas

Page 26: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

5. koagulasi

Page 27: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Koagulasi adalah proses penggumpalan (pengendapan) partikel-partikel koloid sehingga medium terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.

Page 28: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Proses koagulasi pada koloid terjadi karena tidak stabilnya sistem koloid. Sistem koloid disebut stabil (koloid stabil) jika sistem koloid bermuatan negatif dan positif.Hilangnya kestabilan koloid dikarenakan adanya penetralan muatan partikel koloid, yang menyebabkan penggabungan partikel-pertikel koloid sehingga ukuran partikelnya menjadi lebih besar (suspensi). Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid, melainkan suspensi.

Page 29: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Contoh pemanfaatkan dan kegunaan koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:1. Koagulasi koloid lateks dengan cara menambahkan asam asetat kedalam lateks 2. Pembentukan delta dimuara sungai. Pembentukan delta terjadi karena koloid tanah liat terkoagulasi ketika bercampur dengan zat elektrolit dalam air laut. 3. Koagulasi protein kedele dalam pembuatan tahu.

Page 30: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Koagulasi dengan menetralkan muatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara

kimia dan secara mekanis dan fisik

Page 31: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Koagulasi secara kimia

Page 32: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

1. Penambahan zat elektrolit

Penambahan zat elektrolit kedalam koloid bermuatan tergantung pada jenis muatan sistem koloid tersebut. Jika koloid bermuatan positif, maka zat elektrolit yang ditambahkan haruslah mempunyai muatan negatif yang lebih besar. Begitu pula sebaliknya, Contoh:Penambahan zat elektrolit positif kedalam sistem koloid negatif. Contoh koloid As2S3 lebih effisien jika dinetralisir oleh BaCl2 daripada NaCl.

Page 33: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Contoh koagulasi koloid dengan penambahan zat elektrolit:

• Penambahan zat elektrolit negatif kedalam sistem koloid positif. Contoh koloid Fe(OH)3 yang bersifat basa lebih effisien jika di gumpalkan oleh H2SO4 daripada HCl. Karena H2SO4 mempunyai sifat asam yang kuat di bandingkan HCl.

• Penambahan zat elektrolit positif kedalam sistem koloid negatif. Contoh koloid As2S3 lebih effisien jika dinetralisir oleh BaCl2 daripada NaCl.

• susu akan menggumpal jika ditambahkan jeruk nipis,

• partikel karet dalam lateks akan menggumpal jika ditambahkan asam laktat,

• emulsi sari kedelai pada proses pembuatan tahu akan menggumpal jika ditambahkan batu tahu (CaSO4. 2H2O) atau asam cuka.

Page 34: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

2. Mencampurkan 2 sistem koloid yang berbeda muatan

Bila dua sistem koloid berbeda muatan dicampurkan, maka kedua sistem koloid tersebut akan saling menetralisir sehingga menjadi tidak stabil yang menyebabkan terjadinya koagulasi.Contohnya adalah campuran koloid As2S3

dengan koloid Fe(OH)3.

misalnya koloid Fe(OH)3 dengan As2S3

pembentukan delta pada pertemuan dua sungai.

Page 35: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

3. Pemanasan Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Menyebabkan lepasnya elekrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Partikel- partikel koloid bersifat stabil karena memiliki muatan listrik yang sejenis. Apabila muatan listrik tersebut hilang, maka partikel-partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk gumpalan.

Page 36: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Koagulasi secara fisik-mekanis

Page 37: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Secara fisis, penggumpalan koloid biasanya terjadi akibat perubahan suhu. Dalam hal ini, suatu koloid dapat menggumpal ketika dipanaskan atau didinginkanKoagulasi secara fisik-mekanis dapat dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan suhu sistem koloid yang disertai dengan pengandukan. Contohnya, pembuatan lem kanji.

Page 38: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

5. dialisis

Page 39: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Dialisis adalah suatu teknik pemurnian koloid yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel-partikel koloid (ion-ion pengganggu) yang terdapat dalam sistem koloid.Ion-ion pengganggu berasal dari larutan elektrolit yang ditambahkan ke dalam koloid untuk mempertahankan kestabilan koloid.

Page 40: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Prinsip dialisis diterapkan dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Proses ini di kenal dengan nama hemodialisis.

Page 41: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

6. Koloid pelindung

Page 42: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Koloid pelindung merupakan koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi stabil. Misalnya:Penambahan gelatin pada pembuatan es krim dengan maksud agar es krim tidak cepat memisah sehingga tetap kenyal, serta penambahan gum arab pada pembuatan semir, cat, dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan koloid pelindung.

Page 43: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

7. Koloid liofildan

koloid liofob

Page 44: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Koloid liofil adalah koloid yang fase terdispersinya suka menarik medium pendispersinya, yang disebabkan gaya tarik antara partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya kuat. Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersinya. Bila medium pendispersinya air maka koloid liofil disebut koloid hidrofil, sedangkan koloid liofob disebut koloid hidrofob.

Page 45: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Perbandingan sifat sol liofil dan liofob

No Sifat Sol liofil Sol liofob1 Daya adsorbsi

terhadap medium

Kuat, mudah mengadsorbsi

Tidak mengadsorbsi mediumnya

2 Efek Tyndall Kurang jelas Sangat jelas3 Viskositas

(kekentalan)Lebih besar daripada mediumnya

Hampir sama dengan mediumnya.

4 Koagulasi Sukar Mudah terkoagulasi(kurang stabil)

5 Lain-lain Bersifat reversibel

Ireversibel (jika sudah menggumpal sukar dikoloidkan kembali)

Page 46: Presentasi Koloid- SMA Negeri 3 Kota Tangerang- 11 ipa 2

Lumpur (Al2O3.SiO2) merupakan koloid yang bermuatan negatif.Larutan yang paling efektif untuk mengkoagulasikan lumpur adalah...a.K2SO4

b. Na3PO4

c. MgCL2

d. Al2(SO4)3

e. FeCl3