Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
-
Upload
paarief-udin -
Category
Documents
-
view
2.021 -
download
9
Transcript of Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Assalamualaikum, wr.wb.
Pengertian
MENU
Sifat-sifat
Cara Pembuatan
Kegunaan
Jenis-jenis
Pengertian Koloid
Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/
homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu
bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem
koloid.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem
koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan
cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti
mayones, hairspray, jelly, dll.
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau
larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa
dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran
partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm.
Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan
partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil
atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-
partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing
mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang
terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu
molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut
juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari
molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x
10-7.
MATERI MENU
Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yangtersebar merata dalam medium pendispersi. Faseterdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zatpadat, cair, dan gas. Berdasarkan faseterdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkanmenjadi 3, yaitu:
1. Sol (fase terdispersi padat)
2. Emulsi (fase terdispersi cair)
3. Buih (fase terdispersi gas)
Jenis-Jenis Koloid
1. Sol (fase terdispersi padat)
Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi
padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi
cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran
back
2. Emulsi (fase terdispersicair)
Emulsi padat adalah emulsi dalam medium
pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
Emulsi cair adalah emulsi dalam medium
pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
Emulsi gas adalah emulsi dalam medium
pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
3. Buih (fase terdispersi gas)
Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: batu apung, marsmallow, karet busa, styrofoam.
Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun.
Untuk pengelompokkan buih, jika fase terdispersi dan
medium pendispersinya sama-sama gas, campurannya
tergolong larutan.
MENUMATERI
Sifat-Sifat Koloid
Efek Tyndall
Sifat khas pada sistem koloid yang membedakan dengan sistemdispersi lain salah satunya adalah efek Tyndall. Efek Tyndalladalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh John Tyndall (1820-1893), setelah mengamati seberkas cahaya putih yangdilewatkan pada sistem dispersi koloid. Apabila cahaya putihdilewatkan kedalam dispersi koloid yaitu partikel-partikel faseterdispersinya sangat kecil maka cahaya dengan panjanggelombang lebih pendek dari spektrum cahaya tampak akandihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.
Back
Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan sistem koloid dengan larutansejati. Partikel-partikel dalam larutan terlalu kecil untuk memantulkancahaya, sehingga jalannya berkas cahaya dalam larutan tidak dapat dilihat. Sebaliknya, jika ada cahaya melalui sistem koloid, maka cahaya tersebut akanterlihat nyata. Partikel-partikel koloid akan menghamburkan cahaya itu kesegala arah meskipun partikel-partikel koloidnya sendiri tidak tampak.
Back
Percobaan pada larutan
OnOff
OnOff
Percobaan pada koloid
Back
Percobaan pada larutan
OnOff
OnOff
Percobaan pada koloid
Back
Percobaan pada larutan
OnOff
OnOff
Percobaan pada koloid
Back
Gerak Brown
• Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Jika suatumikroskop ultra, yaitu mikroskop optik yang besar daya pisahnya, difokuskan pada suatu sistemdispersi koloid pada arah tegak lurus dengan berkas cahaya berlatar belakang gelap, maka akantampak partikel-partikel koloid, yaitu seperti bintik yang berkilauan. Dengan mengikuti bintik-bintik cahaya yang dipantulkan itu, kitra dapat mengetahui bahwa partikel-partikel koloidsecara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag).
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakinbesar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapagerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi).
Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloidmenyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidakmungkin memisah meskipun didiamkan. Contoh: apabila kita mendiamkan susu untk beberapalama, kita tidak akan mendapati endapan. Hal ini disebabkan adanya gerak terus-menerus secaraacak yang dilakukan oleh partikel-partikel koloid. Gerak acak seperti itulah yang disebut dengangerak Brown.
•
Back
Adsorpsi• Materi dalam bentuk koloid memiliki luas permukaan yang sangat besar, sehingga
dapat menarik zat-zat asing untuk menempel pada permukaannya. Adhesi partikel-partikel asing tersebut pada permukaan partikel-pertikel koloid dinamakan adsorpsi.Partikel-partikel zat yang teradsorpsi terikat kuat dengan ketebalan tidak lebih darisatu atau dua molekul (atau ion). Banyaknya partikel zat asing yang dapat teradsorpsibergantung pada luas permukaan yang tersingkap. Karena koloid memiliki luaspermukaan yang sangat luas, maka efisiensi adsorpsi oleh sistem koloid sangattinggi.Misalnya:
• Partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenismuatan tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. Partikel sol Fel (OH)3kemampuan untuk mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehinggabermuatan positif.
• Jika partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion pada permukaannya, maka koloidtersebut akan bermuatan listrik. Sifat adsorpsi koloid dapat dimanfaatkan dalamproses pemurnian gula pasir, penjernihan air, pewarnaan tekstil, pengobatanmuntaber dan penahanan zat-zat hara oleh humus dan tanah liat.
Back
Elektroforesis
• Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid di
bawah pengaruh medan listrik. Peristiwa bergeraknya
partikel-pertikel koloid ke salah satu elektrode menunjukan
bahwa partikel koloid bermuatan listrik. Partikel-partikel koloid
dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada
permukaan partikel koloid. Kestabilan sistem koloid
disebabkan adanya muatan listri pada permukaan partikel
kolloid, selain karena adanya gerak Brown. Pada peristiwa
elektroforesis, partikel kolloid akan dinetralkan muatannya
dan digumpalkan pada elektrode. Sifat ini digunakan untuk
menentukan muatan yang dimiliki oleh partikel koloid. Gejala
ini dapat diamati dengan menggunakan alat sel elektrolisis.
Jika sepasang elektrode dimasukan kedalam dispersi koloid
dan kedalamnya dialirkan arus listrik searah, maka partikel
koloid akan bergerak menuju elektroda yang bermuatan
berlawanan. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan
menuju kearah anoda (elektroda positif), sedangkan partikel
koloid yang bermuatan positif akan menuju ke katoda
(elektroda negatif). Pada peristiwa elektrilisis partikel-partikel
koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan dibawah
elektrode.
Back
KoagulasiKoloid akan mengalami koagulasi (menggumpal)
jika diberikan perlakuan sebagai berikut:
Penambahan elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar ion yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya.
Pencampuran dua sistem koloid yang bermuatan berlawanan. Pemanasan
Back
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak
mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan
disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid tersebut
sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari mediumnya.
Koloid pelindung banyak digunakan dalam berbagai industri. Beberapa contoh
penggunaan koloid pelindung dalam dunia industri sebagai berikut.
• Di industri susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel
minyak atau lemak dalam medium cair. Dalam hal ini kasein merupakan
koloid pelindung. Koloid pelindung dalam emulsi disebut emulgator.
• Lesitin, merupakan koloid pelindung yang menstabilkan butiran-butiran
halus air di dalam margarin.
• Gelatin, merupakan koloid pelindung untuk mencegah terbentuknya kristal
es dalam es krim.
• Minyak silikon, digunakan untuk melindungi campuran zat warna dan
oksida logam dalam cat.
Koloid Pelindung
Back
DialisisKestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan
menambahkan sedikit elektrolit dengan konsentrasi yang tepatkedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi elektrolit tidak tepat,
maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilankoloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini
ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator.
Pada proses dialisis, sistem koloid dimasukan dalam kantongsemipermiabel dan dicelupkan kedalam air yang mengalir terusmenerus. Kantong semipermiabel ini hanya dapat dilalui olehion-ion, sedangkan partikel-partikel tidak dapat melewatinya.Ion-ion yang dikeluarkan dari kantong ini larut dalam air danmengikuti aliran air. Hal ini mengakibatkan ion-ion yang adadisekitar kantong menembus keluar.
Back
Koloid Liofil dan Koloid LiofobKoloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan
dan medium pendispersinya cairan.
• Koloid Liofil:sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besarterhadap medium pendispersinya.Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
• Koloid Liofob:sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecilterhadap medium pendispersinya.Contoh: sol belerang, sol emas.
Back
No. Sol Liofil Sol Liofob
1. Stabil Kurang stabil2. Kekentalannya tinggi Kekentalannya rendah3. Kurang menunjukkan gerak
Brown
Gerak Brown sangat jelas
4. Efek Tyndall kurang jelas Efek Tyndall sangat jelas5. Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik6. Sulit diendapkan dengan
penambahan elektrolit
Mudah diendapkan dengan penambahan elektrolit
7. Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya
8. Partikel terdispersinya
mengadsorpsi molekul
Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion
9. Bersifat reversibel Bersifat irreversibel
10. Contoh sol agar-agar, sol
kanji
Contoh sol AgCl, sol CaCO3
Perbedaan antara sol liofil dengan sol liofob
Materi
Cara
Kondensasi
Cara
Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasidibedakan menjadi dua,yaitu cara kimia danfisika. Kedua cara ini banyak diterapkan untukmembuat koloid tipe sol, khususnya sol emas dansol belerang.
Cara KimiaPembuatan koloid dari larutan sejati dengan cara reaksi kimia dapat dilakukan dengan empat
macam, yaitu :
Reaksi pengendapan
Pembuatan koloid melalui reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam
larutan elektrolit, hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid.
Contoh pembuatan sol AgCl.
Sol AgCl dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau
NaCl encer.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
AgNO3(aq) + HCl(aq)→AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCl(aq)→AgCl(s) + NaNO3(aq)
Reaksi hidrolisis
• Koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis, yaitu dengan mereaksikan garam tertentu dengan
air. Misalnya sol Fe(OH)3. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke
dalam air mendidih. Larutan FeCl3 akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+ ini akan
mengalami reaksi hidrolisis menjadi Fe(OH)3.
• Reaksi yang terjadi :
FeCl3(aq) + 3H2O(l)→Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
Reaksi pemindahan Contoh koloid yang dibuat dengan cara pemindahan yaitu sol As2S3. Sol As2S3 dibuat
dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III) oksida.
Reaksinya : As2S3(aq) + 3H2S(g)→As2S3(s) + 3H2O(l)
Reaksi redoks Pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan
biloks, misal pada pembuatan sol emas dan sol belerang.
Sol Emas (Au)
Sol emas dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor
nonelektrolit seperti formaldehid.
Reaksinya : 2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(l)→2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq)
Sol Belerang (s)
So belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau ke dalam
larutan H2O2. Reaksi yang terjadi :
• 2H2S(g) + SO2(aq)→3S(s) + 2H2O(l)
• H2S(g) + H2O2(aq)→S(s) + 2H2O(l) back
Cara FisikaCara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara mengkondensasikanpartikel koloid. Proses ini dilakukan melalui cara-cara berikut.
• Pengembunan uapCara pengembunan uap diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuatdengan menguapkan raksa. Uap raksa selanjutnya dialirkan melalui air dinginsehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
• PendinginanSuatu koloid dapat dibuat melalui proses pendinginan, tujuannya untukmengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid, karena kelarutan suatu zatsebanding dengan suhu.
• Penggantian pelarutPenggantian pelarut digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidakdapat larut dalam suatu pelarut tertentu. Misalnya pada pembuatan sol belerang.Belerang sukar larut dalam medium air. Oleh karena itu, air diganti dengan alkohol.Sol belerang dalam air, dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alkoholhingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteskan sedikit demisedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
Cara Mekanik
Cara Peptisasi
Cara Busur Bredig
• Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. Pembuatan koloid dengan cara busur Bredig sering disebut juga dengan elektrodispersi. Cara ini dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase terdispersi dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Cara ini banyak digunakan untuk membuat sol logam. Logam yang akan didispersikan dipasang sebagai elektrode-elektrode yang dihubungkan dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi. Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di dalam medium dispersi akan menyublim dan membentuk partikel halus.
Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan memecah partikel zat yang mengendap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid. Proses ini diikuti dengan penambahan suatu elektrolit atau dengan menghilangkan ion-ion elektrolit penyebab pengendapan.Contoh:• - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh
bensin.• - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan
Al(OH)3 oleh AlCl3
MATERI
Jenis industry Contoh aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan
perawatan tubuh
Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan
rumah tangga
Sabun, deterjen
Industri pertanian Peptisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
KEGUNAAN KOLOIDSistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitudapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secarahomogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam
air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel
koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi
zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi
luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung
ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat
netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas
(Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk
partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
Contoh Soal
Berikut ini beberapa sifat koloid.
1. Dialisis 4. Efek Tyndall
2. Koagulasi 5. Koloid pelindung
3. Adsorpsi
Proses menghilangkan bau badan dengan deodoran
dan memanaskan putih telur merupakan penerapan
sifat koloid, berturut-turut . . .
1 dan 3 3 dan 4
2 dan 4 4 dan 5
3 dan 2 KLIK JAWABAN ANDA
A
B
C
D
E
JAWABAN ANDA SALAH !
COBA LAGI ..
YA TIDAK
Jawaban : C
Proses menghilangkan bau badan dengan deodoranmerupakan penerapan sifat adsorpsi. Putih telur yangdipanaskan merupakan contoh penerapan sifat koagulasi.Penerapan dialisis dilakukan pada saat proses cuci darah.Efek Tyndall terlihat pada sorot lampu mobil saat kondisiberkabut. Sifat koloid pelindung diterapkan dalam prosespenambahan gelatin pada es krim.
JAWABAN ANDA BENAR !
Penerapan sifat koloid elektroforesis
terdapat pada peristiwa . . .
Terbentuknya delta di muara sungai
Penambahan lesitin dalam margarin
Penjernihan air dengan tawas
Penyaringan debu pabrik
Pengolahan karet dari lateks
A
B
C
D
E
KLIK JAWABAN ANDA
JAWABAN ANDA SALAH !
COBA LAGI ..
YA TIDAK
Jawaban : D
Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan koloid dalammedan listrik. Penyaringan debu pabrik menerapkan sifatelektroforesis. Penjernihan air dengan tawas merupakancontoh penerapan sifat koloid adsorpsi. Terbentuknyadelta di muara sungai merupakan penerapan sifatkoagulasi. Penambahan lesitin dalam margarin merupakanpenerapan sifat koloid pelindung. Pengolahan karet darilateks menerapkan sifat koloid koagulasi.
JAWABAN ANDA BENAR !
Perhatikan beberapa contoh penerapan sifat koloid
berikut!
1. Pewarnaan serat wol
2. Pengolahan karet dari lateks
3. Gelatin dalam susu
4. Berkas sinar di udara berkabut
5. Pengendapan pengotor dalam air dengan tawas
Penerapan sifat koagulasi dan efek Tyndall secara
berturut-turut terdapat pada contoh nomor . . .
1 dan 2 3 dan 4
1 dan 3 4 dan 5
2 dan 4
A
B
C
D
E
KLIK JAWABAN ANDA
JAWABAN ANDA SALAH !
COBA LAGI ..
YA TIDAK
Jawaban : C
Contoh penerapan sifat koloid sebagai berikut.
No. Penerapan Sifat Koloid
1. Pewarnaan serat wol Adsorpsi
2. Pengolahan karet dari lateks Koagulasi
3. Gelatin dalam susu Koloid pelindung
4. Berkas sinar di udara berkabut
Efek Tyndall
5. Pengendapan pengotor dalam air dengan tawas
Koagulasi
JAWABAN ANDA BENAR !
Uji KompetensiPeristiwa penghamburan cahaya pada partikel koloid terdapat pada . . .a. berkas sinar matahari yang melalui celah
pepohonan akan tampak jelas jika udara berkabutb. partikel-partikel koloid terlihat bergerak saat kabel
dihubungkan dengan sumber arus listrik searahc. partikel tepung sari bergerak terus-menerus secara
acak di dalam aird. koloid positif akan digumpalkan di katode
sedangkan koloid negatif akan digumpalkan di anode
e. penggunaan notrit pada penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen
Spektrum cahaya tampak yang intensitas hamburannya paling besar yaitu cahaya berwarna ...
a. biru d. jingga
b. hijau e. merah
c. Kuning
Efek Tyndall terjadi karena partikel koloid . . .
a. menyerap cahaya
b. meneruskan cahaya
c. memancarkan cahaya
d. mempunyai gerak Brown
e. menghamburkan cahaya
Fungsi elektrode yang terdapat dalam elektrodialisis yaitu . . .a. mengalirkan air terus-menerusb. menembus keluar ion-ion yang berada di sekitar kantong koloidc. membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid laind. menarik ion-ion di sekitar kantonge. mempercepat proses dialisis
Berikut ini beberapa sifat koloid :1. efek Tyndall 4. elektrofisis2. gerak Brown 5. dialisis3. koagulasiAspek sifat koloid pada proses pengolahan air untuk memperoleh air bersih adalah . . .a. 1 d. 4b. 2 e. 5c. 3
Koagulasi dapat dipercepat dengan cara . . .a. menambahkan elektrolit dengan muatan ion kecilb. menambahkan elektrolit dengan muatan ion besarc. mengalirkan arus listrik ke dalam sel elektroforesis
dalam waktu singkatd. menjaga kestabilan koloide. memperbesar muatan sejenis dalam larutan
Sol As2S3 merupakan koloid yang bermuatan negatif. Larutan yang paling baik untuk mengkoagulasikan koloid ini adalah . . .a. kalium fosfat d. besi(III) sulfatb. magnesium sulfat e. besi(II) sulfatc. barium nitrat
Muatan listrik partikel koloid ditentukan oleh . . .a. ion-ion yang ada di dalam medium pendispersinyab. ion-ion dari zat elektrolit yang ditambahkanc. ion-ion yang terdapat di dalam fase terdispersinyad. ion-ion pengganggu yang ditambahkan ke dalam
koloide. ion-ion yang melalui membran semipermiabel
Larutan elektrolit yang efektif untuk menggumpalkan sol As2S3 yang bermuatan negatif adalah . . .a. AlCl3 d. K2SO4
b. SrCl2 e. NaClc. CaCl2
Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen menggunakan norit merupakan pemanfaatan sifat koloid berupa . . .a. gerak Brownb. efek Tyndallc. adsorpsid. koagulasie. dialisis
Contoh proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap larutan koloid dapat diterapkan dalam proses . . .a. penjernihan airb. pemutihan gula tebuc. pemisahan karet dari lateksd. cuci darah pada penderita gagal ginjale. penyerapan racun pada asap buangan
Sol platina dibuat dengan memasang logam platina sebagai elektrode yang dihubungkan dengan sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga api listrik yang muncul di antara kedua elektrode akan menguapkan sebagian logam. Cara ini disebut . . .a. mekanik d. pengendapanb. peptisasi e. redoksc. busur Bredig
Elektroforesis membuktikan adanya peristiwa . . .pada partikel koloid.a. gerak Brown d. ukuran partikel koloidb. proses dialisis e. muatan listrikc. sifat hamburan cahaya•
Pembuatan koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasar menjadi partikel koloid disebut cara . . .a. dispersi d. suspensib. mekanik e. kondensasic. koagulasi
Cara pengubahan molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel-partikel koloid disebut . . .a. dispersi d. koagulasib. ionisasi e. kondensasic. flokulasi
Penambahan zat pemantap untuk mencegah fase terdispersi agar tidak menggumpal kembali ditemui pada pembuatan koloid dengan cara . . .a. dispersi busur Bredigb. dispersi mekanikc. dispersi peptisasid. dispersi kimiae. dispersi fisika
Penambahan larutan HCl ke dalam larutan Na2S2O3 melalui reaksi pemindahan merupakan pembuatan . . .a. sol emasb. sol AgClc. sol belerangd. sol As2S3
e. sol Fe(OH)3
Perhatikan contoh penerapan sifat koloid berikut!1) Sorot lampu mobil pada saat kabut2) Pembentukan delta di muara sungai3) Proses cuci darah4) Gelatin dalam es krim5) Pemutihan gula tebuContoh yang merupakan sifat adsorpsi adalah . . .a. (1) d. (4)b. (2) e. (5)c. (3)
Zat yang membentuk koloid hidrofob jika didispersikan dalam air adalah . . .a. susub. gelatinc. amilumd. belerang e. agar-agar
Beberapa cara pembuatan sol belerang sebagai berikut.1. Mengalirkan gas H2S ke dalam larutan H2O2
2. Mengalirkan gas H2S ke dalam endapan CdS3. Meneteskan larutan HCl ke dalam larutan Na2S2O3
4. Melarutkan serbuk belerang yang telah digerus hingga halus
5. Meneteskan larutan jenuh belerang ke dalam air
Pembuatan sol belerang dengan cara dispersi ditunjukkan oleh nomor . . . a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 4d. 3 dan 5e. 4 dan 5
Referensi
Tim penyusun kimia. 1992. Larutan, koloid, dan lingkungan. Bandung: Pakar Karya.
Kitti, Sura. 2003. Kimia 2 Kelas 2 SMU. Klaten: Intan Pariwara.
Sudiono, Sri, Sri Juari Santosa, Deni Pranowo. 2007. Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Klaten: Intan Pariwara.
Tim penyusun kimia Spirit. 2012. Kimia. Solo: CV. Haka MJ.
http://www.google.com
About Me
Bismillah..
Namaku Wafa’ Mufidah. Lahir di
Amuntai tanggal 31 Mei 1995. Tempat
tinggalku di Komplek CPI 1 Kota
Raja. Hobiku jalan-jalan sama
keluarga dan shopping.
Inilah hasil karya PPTku tentang
koloid Kimia. Semoga bermanfaat
ya guys...Amiinn^^
Semoga BermanfaatWassalamualaikum, wr.wb