Presentasi Kelompok Kasus 1

20
Kelompok 14 Kasus I

description

kasus 1

Transcript of Presentasi Kelompok Kasus 1

Page 1: Presentasi Kelompok Kasus 1

Kelompok 14Kasus I

Page 2: Presentasi Kelompok Kasus 1

Skenario

Seorang laki-laki, 25 tahun diantar keluarganya karena sering marah-marah tanpa sebab sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu.Jika marah, pasien membanting-banting barang, mengancam dan kadang memukul orang serta tidak bias tidur.Menurut pasien hal itu dilakukan karena melindungi dirinya dari orang jahat yang berusaha untuk mencelakai dirinya. Pasien mengatakan ia tahu karena, ia mendengar ada orang yang mengatakan hal tersebut. Pasien sejak berusia 2 tahun sering mengalami kejang dan berobat teratur di bagian saraf.Baru pertama kali mengalami hal seperti ini.Tensi : 100/60, nadi 84x/menit, respirasi 20x/menit. Penampilan : pasien terlihat gemuk.

Page 3: Presentasi Kelompok Kasus 1

Kata kunci

• Laki-laki, 25 tahun• Sering marah-marah tanpa sebab sejak 4 bulan lalu• Sejak berusia 2 tahun sering mengalami kejang• Pasien terlihat gemuk• Sulit tidur

Page 4: Presentasi Kelompok Kasus 1

Masalah dasar

• Marah-marah tanpa sebab dan merasa ia mendengar bahwa ada orang jahat yang akan mencelakakan dia.

Page 5: Presentasi Kelompok Kasus 1

Pertanyaan dan Pembahasan

Anamnesis • Identitas penderita • Identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman dekat,

dll) • Sebab dibawa ke dokter Riwayat penyakit dalam keluarga • Silsilah keluarga • Riwayat pribadi

Page 6: Presentasi Kelompok Kasus 1

• Kesadaran • Sikap dan tingkah laku • Proses piker• Roman muka • Gangguan persepsi• Gangguan memori Gangguan intelegensia

Page 7: Presentasi Kelompok Kasus 1

PP & PF• Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan fisik :Keadaan umum kesadaran Tanda vital : tekanan darah, respirasi, suhu, dnadiKepala, Thoraks, Abdomen : Auskultasi, Perkusi, PalpasiPemeriksaan EkstremitasPemeriksaan neurologisGCS TRMMataPemeriksaan Penunjang

Darah rutinFungsi hepar

• Faal ginjal• Enzim hepar• EKG• CT scan• EEG

Page 8: Presentasi Kelompok Kasus 1

Diagnosis• Diagnosis ditegakkan berdasarkan PPDGJ III• Aksis 1 : schizophrenia paranoid• Aksis 2 : -• Aksis 3 : Penyakit Susunan saraf (kejang, kemungkinan

epilepsy)• Aksis 4 : -• Aksis 5 : Antara 100 – 81, karena tidak ada disabilitas,

kemungkinan 90-81

Page 9: Presentasi Kelompok Kasus 1

Etiologi dan faktor resiko• Etiologi• Faktor Genetik / Keturunan• Faktor Biokimia• Aktifitas neurotransmitter dopamine yang berlebihan atau

dikarenakan sensivitas yang abnormal terhadap dopamine sendiri.Dan neurotransmitter lainnya seperti serotonin dan norepinephrine.

• Faktor Psikologis & Sosial• Adanya kerawanan yang semakin lama semakin kuat, adanya

trauma bersifat kejiwaan, adanya hubungan orang tua – anak yang patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam suatu keluarga atau lingkungan

Page 10: Presentasi Kelompok Kasus 1

Faktor Resiko

Riwayat skizofrenia dalam keluargaStrukural otak abnormal = Jaringan otak relative sedikitTampilan emosiMenurut penelitian pada penderita skizofrenia yang keluarganya tinggi

dalam mengekspresikan emosi, lebih besar kemungkinan untuk menderita kekambuhan psikosis daripada mereka yang keluarganya sedikit atau kurang mengekspresikan emosi (Hooley, 2000).

Page 11: Presentasi Kelompok Kasus 1

Patogenesis• Epilepsi menyebabkan gangguan listrik & metabolism di otak

menyebabkan lesi pada otak terutama pada lobus temporal. Lesi pada lobus temporal berhubungan dengan munculnya waham & halusinasi. Dari jurnal terdapat peningkatan resiko orang yang mengalami epilepsy untuk terkena skizofrenia like psikosis (gangguan waham organic) dan skizofrenia. Pada orang epilepsy yang psikosis terjadi pembesaran ventrikel, gliosis periventrikel dan reduksi volume hipokampus. Semua ini dapat terjadi karena epilepsy dapat menyebabkan reduksi hipokampus, kerusakan jaringan dan kehilangan neuron. Orang epilepsy yang psikosis juga memiliki keseluruhan otak & bilateral hipokampus lebih kecil dibandingkan yang tidak mengalami psikosis.

Page 12: Presentasi Kelompok Kasus 1

• Penyakit skizofrenia dimulai pada masa remaja akhir dan permulaan masa dewasa yang akan berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa bulan. Tanda atau gejala dapat berupa cemas, gundah, merasa diteror atau depresi namun ada juga yang mengeluhkan gejala somatic seperti nyeri kepala, punggung & otot, kelemahan dan masalah pencernaan. Pada fase aktif dari skizofrenia ditandai dengan gangguan jiwa yang nyata secara klinis, yaitu adanya kekacauan dalam pikiran, perasaan dan perilaku.

Page 13: Presentasi Kelompok Kasus 1

Penatalaksanaan• Walaupun terapi antipsikotik merupakan pengobatan yang

penting untuk skizofrenia, penelitian telah menemukan bahwa intervensi psikososial, termasuk psikoterapi, dapat mendukung perbaikan klinis.

• Perawatan di rumah sakit (hospitalisasi)• Indikasi utama perawatan di rumah sakit adalah untuk tujuan

diagnostic, menstabilkan medikasi, keamanan pasien karena gagasan bunuh diri, atau membunuh, dan perilaku yang sangat kacau atau tidak sesuai, termasuk ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian dan tempat berlindung.

Page 14: Presentasi Kelompok Kasus 1

Farmakoterapi • Antipsikotik • Indikasi pemberian obat antipsikotik pada skozofrenia adalah pertama

untuk mengendalikan gejala aktif dan kedua mencegah kekambuhan. Penggunaan obat antipsikotik dalam pengobatan skizofrenia harus mengikuti lima prinsip utama :

• Klinisi harus secara hati-hati menentukan target simpton untuk terapi• Antipsikotik telah bekerja dengan baik sebelumnya pada pasien harus

digunakan lagi.pada kejadian yang tidak mendapat informasi, pilihan antipsikotik biasanya didasarkan pada efek samping dari obat tersebut

• Waktu minimum pemberian permulaan antipsikotik adalah empat sampai enam minggu dengan dosis yang adekuat

• Pada umumnya, penggunaan lebih dari satu obat anpsikotik pada saat yang bersamaan jarang, jika pernah atas indikasi.

• Pasien harus diberikan terapi rumatan dengan dosis minimal yang efektif.

Page 15: Presentasi Kelompok Kasus 1

Nonfarmakologi • Psikoterapi

Tujuan :• Memperkuat struktur kepribadian • Mematangkan kepribadian • Meningkatkan citra diri• Memulihkan kepercayaan diri• Psikoterapi meliputi : psikoterapi suportif psikoterapi kognitif,

psiko-dinamik, psikoterapi perilaku, psikoterapi keluarga.• Psikososial

Terapi psikososial terdiri dari berbagai metode untuk meningkatkan kemampuan social, pengembangan diri, keterampilan praktis, dan komunikasi interpersonal pasien skizofrenia. • Psikoreligius

Page 16: Presentasi Kelompok Kasus 1

Komplikasi

Orang dengan gangguan jiwa khususnya skizofrenia memiliki resiko tinggi melakukan bunuh diri. Resiko bunuh diri pada skizofrenia yaitu sebesar 46,3%. Selain bunuh diri kompliksai skizofrenia yaitu ketergantungan dan penyalahgunaan obat, ketidakmampuan untuk bekerja atau belajar, pengangguran, perilaku destruktif pada diri sendiri, konflik keluarga, malnutrisi.

Page 17: Presentasi Kelompok Kasus 1

Prognosis

Pendukung ke arah baik Pendukung ke arah buruk

Genetic tidak adaOnset akutBelum pernah sakit seperti iniSuportif lingkungan ada Prognosisnya: dubia ad malam

Usia mudaFaktor pencetus tidak jelasRiwayat premorbid burukTidak menikahStatus ekonomi kurang

Page 18: Presentasi Kelompok Kasus 1

Pencegahan• Hygiene mental :

- Memiliki dan membina jiwa yang sehat- Berusaha mencegah timbulnya kepatahan jiwa (mental breakdown), cegah berkembangnya macam-macam penyakit mental dan sebab-sebab timbulnya penyakit tersebut- Usahakan penyembuhan dalam stadium permulaan2. Usaha pemerintah : penanganan masalah kesehatan jiwa3. Untuk kejang (kelainan otak) :- Apabila disebabkan oleh meningitis berikan vaksin meningococcal saat bayi- Apabila disebabkan oleh HIE/asfiksia dilakukan manajemen jalan nafas yang baik waktu lahir

Page 19: Presentasi Kelompok Kasus 1

Epidemiologi• Prevalensi 1 %• Puncak onset : pria : 15-25 tahun

wanita : 25-35 tahun• gejala negative : pria > wanita• fungsi social memburuk: pria > wanita• lebih sering lahir pada musim dingin dan awal semi• 50% mencoba bunuh diri dan 10% meninggal• Lebih banyak pada social ekonomi lemah dan penduduk

perkotaan

Page 20: Presentasi Kelompok Kasus 1

Kesimpulan• laki-laki 25 tahun, dengan diagnosis skizofrenia paranoid,

prognosis baik jika penangananya cepat.