Presentasi kamis

36
MEMAHAMI MASALAH AKHLAK KELOMPOK 4: 1. Muhammad Amirul (20130720069) 2. Clara Suciyani (20130720093) 3. Sri Rizki Handayani (20130720109)

Transcript of Presentasi kamis

Page 1: Presentasi kamis

MEMAHAMI MASALAH AKHLAK

KELOMPOK 4:1. Muhammad Amirul (20130720069)

2. Clara Suciyani (20130720093)3. Sri Rizki Handayani (20130720109)

Page 2: Presentasi kamis

SILABUS• Kompetensi Dasar:

4.1 Menjelaskan pengertian akhlak, persamaan antara akhlak, etika, moral, dan budi pekerti.

• Materi Pembelajaran: Pengertian dan ruang lingkup akhlak, persamaan antara akhlak, etika, moral dan budi pekerti.

• Kegiatan Pembelajaran: Menampilkan gambar dan mendiskusikan pengertian akhlak

dari video yang berkaitan dan persamaan antara akhlak, etika, moral dan budi pekerti.

Mempresentasikan pengertian akhlak dari video yang berkaitan dan persamaan antara akhlak, etika, moral dan budi pekerti.

Page 3: Presentasi kamis

SILABUS Kompetensi Dasar:

4.2. Menjelaskan induk-induk akhlak terpuji dan induk-induk akhlak tercela

Materi Pembelajaran: Induk-induk akhlak terpuji dan induk-induk akhlak tercela

Kegiatan Pembelajaran: Mempresentasikan tentang induk akhlak terpuji dan akhlak tercelaMenyebutkan dalil tentang akhlak terpuji dan akhlak tercela

Kompetensi Dasar: 4.3. Menjelaskan macam-macam metode peningkatan kualitas akhlak

Materi Pembelajaran: Macam-macam metode peningkatan kualitas akhlak

Kegiatan Pembelajaran: Mempresentasikan macam-macam metode peningkatan kualitas

akhlak

Page 4: Presentasi kamis

SILABUS Kompetensi Dasar:

4.4. Menerapkan metode-metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan

Materi Pembelajaran: Metode peningkatan kualitas akhlak Kegiatan Pembelajaran:

Mendiskusikan drama skenario terkait penerapan metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan

Mempraktekkan hasil diskusi terkait penerapan metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan

Page 5: Presentasi kamis

PETA KONSEP

AKHLAK

PENGERTIAN AKHLAK

INDUK-INDUK AKHLAK

MACAM-MACAM METODE

PENINGKATAN AKHLAK

PENERAPAN METODE

PENINGKATAN KUALITAS AKHLAK

AKHLAK TERPUJI

AKHLAK TERCELA

Page 6: Presentasi kamis

MARI BERDISKUSI.......

Page 7: Presentasi kamis

PANDANGAN TENTANG AKHLAK

Page 8: Presentasi kamis

Apa yang kalian ketahui dari gambar ini?

Page 9: Presentasi kamis

Persamaan Akhlak, Etika, Moral, dan Budi Pekerti

• Etika artinya karakter, kebiasaan, watak, sifat.• Moral artinya mengenai kesusilaan. Secara istilah

moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yang diterima secara umum.

• Budi pekerti berarti tabiat, akhlak dan watak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara akhlak, etika, moral dan budi pekerti memiliki persamaan, yaitu berbentuk perilaku yang sifatnya netral.

Page 10: Presentasi kamis

INDUK-INDUK AKHLAK TERPUJI

INDUK-INDUK AKHLAK TERPUJI

HIKMAH

SYAJA’AH

IFFAH

‘ADALAH

Keutamaan

Pengertian

Page 11: Presentasi kamis

Hikmah

Secara bahasa al-hikmah berarti: kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan Al-Qur’an.

Menurut Al-Maraghi dalam kitab tafsirnya, menjelaskan al-hikmah sebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang diikuti dengan dalil-dalil yang dapat menyingkap kebenaran.

Page 12: Presentasi kamis

Keutamaan Hikmah

Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam melaksanakan dan membela kebenaran ataupun keadilan.

Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal utama yang terus dikembangkan.

Mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan beragam pendekatan dan bahasan.

Memiliki semangat juang yang tinggi untuk mensyiarkan kebenaran dengan beramar makruf nahi munkar.

Senantiasa berpikir positif untuk mencari solusi dari semua persoalan yang dihadapi.

Page 13: Presentasi kamis

Syaja’ah

• Secara etimologi kata al-syaja’ah berarti berani

• Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu.

Page 14: Presentasi kamis

‘Iffah

• Secara etimologis, ‘iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya ‘iffu-‘iffah yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, ‘iffah juga berarti kesucian tubuh.

• Secara terminologis, ‘iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.

• Keutamaan ‘iffah:‘Iffah merupakan akhlak paling tinggi dan dicintai Allah SWT. Ketika sifat ‘iffah ini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan membawa pengaruh buruk dalam diri seseorang, akal sehat akan tertutup oleh nafsu syahwatnya, ia sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan salah, mana baik dan buruk, yang halal dan haram.

Page 15: Presentasi kamis

Pengertian ‘Adalah

• Adil menurut bahasa adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Adil juga berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu dengan yang lain.

• Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak manapun. Adil dapat berarti tidak berat sebelah serta berarti sepatutnya, tidak sewenang-wenang.

Page 16: Presentasi kamis

Kedudukan dan keutamaan Adil

• Terciptanya rasa aman dan tentram karena semua telah merasa diperlakukan dengan baik

• Membentuk pribadi yang melaksanakan kewajiban dengan baik

• Menciptakan kerukunan dan kedamaian• Begitu mulianya orang yang berbuat adil

sehingga Allah tidak akan menolak doanya.

Page 17: Presentasi kamis

DALIL AKHLAK TERPUJI• Hadits yang menganjurkan berakhlak terpuji yaitu :

• ه الل صلى ه الل رسول سئل قال عنه الله رضي هريرة أبي عنه الل تقوى فقال ة الجن اس الن يدخل ما أكثر عن م وس-ل عليهالفم فقال ار الن اس الن يد-خل ما أكثر عن وسئل الخلق وحسن

الترمذي - رواه والف-رج

• Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang hal apakah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga? Beliau menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.’ Lalu beliau ditanya tentang hal apakah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka? Beliau menjawab, ‘Lisan dan kemaluan.’ (HR. Turmudzi)

Page 18: Presentasi kamis

INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA

INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA

HUBBUD-DUNYA

HASAD

KIBIR/UJUB

RIYA’

Page 19: Presentasi kamis

Hubbud-dunya

• Hubbu ad Dunya berarti cinta dunia, yaitu menanggap harta benda adalah segalanya. Penyakit Hubbu ad Dunya berawal dari penyakit iman, yang berakar pada persepsi yang salah bahwa dunia ini adalah tujuan akhir kehidupan, sehingga akhirat dilupakan.

Page 20: Presentasi kamis

Ciri Ciri Hubbu ad Dunya

• Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kebahagiaan di akhirat

• Suka mengumpulkan harta benda dengan menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan halal haramnya

• Kikir, tidak rela sedikitpun hartanya lepas atau berkurang. Jangankan untuk sedekah, zakat yang memang wajib saja ia tidak mau.

• Serakah dan rakus serta tamak. • Tidak mensyukuri nikmat yang sedikit. Maunya nikmat

nikmat yang melimpah.

Page 21: Presentasi kamis

Hasad

• Hasad berarti dengki maksudnya suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, tidak suka karena iri. Orang yang hasud menginginkan kenikmatan yang diperolah orang lain dan berharap supaya berpindah kepadanya.

Page 22: Presentasi kamis

Cara Mengobati Penyakit Hasad

• Menanamkan kesadaran bahwasanya sifat dengki akan membuat seseorang menderita batin

• Menumbuhkan bahwa sikap dengki akan mengakibatkan permusuhan yang membawa petaka

• Senantiasa ingat pada Allah dan meminta perlindungan kepadaNya agar terhindar dari bisikan syeitan

Page 23: Presentasi kamis

Kibir/ Ujub

• Secara bahasa, ‘Ujub berasal dari kata “ajaba” yang artinya kagum, terheran heran, takjub. Al I’jabu bin Nafsi artinya kagum pada diri sendiri. Sedangkan takabur berarti berarti sombong atau berusaha menampakkan keagungan diri.

• Secara istilah dapat kita pahami bahwa ‘ujub adalah suatu sikap membanggakan diri, dengan memberiakn suatu penghargaan yang berlebihan kepada kemampuan diri.

Page 24: Presentasi kamis

Cara Menghindari Takabur ‘Ujub

• Kita harus sadar bahwa ilmu yang kita miliki sangat sedikit dibandingkan dengan ilmu Allah SWT.

• Kita harus sadar bahwa kelebihan pada fisik kita merupakan annugrah dari Allah dan sifatnya sementara, yaitu ketika masih muda.

• Kita juga harus ingat bahwa harta yang kita miliki juga titipan Allah yang harus dijaga dan digunakan untuk jalan yang benar.

Page 25: Presentasi kamis

Riya’

• Riya’ adalah mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah SWT semata. Orang riya’ tidak ikhlas dalam beramal, pamer dan cari perhatian supaya mendapat pujian, sanjungan dan pengakuan.

Page 26: Presentasi kamis

• Bentuk-bentuk Riya’ : 1. Riya’ dalam niat 2. Riya’ dalam perbuatan

Cara Menanggulangi Penyakit Riya’

• Memfokuskan niat ibadah hanya untuk Allah• Hindari sikap memamerkan apa yang kita punya, karena

pada hakikatnya yang kita punya hanyalah milik Allah• Membiasakan diri bersyukur kepada Allah• Senantiasa berdzikir kepada Allah dan selalu berlindung

kepada Allah agar kita dijauhkan dari sifat Riya’ dan sum’ah.

Page 27: Presentasi kamis

DALIL AKHLAK TERCELA• Dalil yang melarang berakhlak tercela yaitu sebagai

berikut :

عنكم نكفر عنه تنهون ما كبائر تجتنبوا إنكريما مدخال وندخلكم ئاتكم سي

• Artinya : Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (QS. An Nisa :31)

Page 28: Presentasi kamis

METODE PENINGKATAN AKHLAK

1. Melalui perumpamaan (tamtsil)

2. Melalui keteladanan (uswatun hasanah)

3. Melalui Latihan dan Pengamalan

4. Melalui Ibrah dan Mau’idah

Page 29: Presentasi kamis

Melalui Perumpamaan

• Usaha peningkatan kualitas akhlak bisa dilakukan dengan mempelajari perumpamaan di dalam al-Qur’an, selanjutnya menjadikan perumpamaan itu sebagai sarana mendidik akhlak pribadi dan masyarakat. Selain itu, bisa menguatkan kesan dan pesan yang berkaitan dengan makna yang tersirat dalam perupamaan tersebut yang menghadirkan perasaan religius.

Page 30: Presentasi kamis

Melalui Keteladanan

• Kebutuhan keteladanan sudah menjadi fitrah setiap orang. Karena itu, setiap pribadi hendaknya bisa menjadi teladan bagi yang lain dalam usaha meningkatkan kualitas akhlak. Rasulullah Saw adalah sosok teladan dalam kehidupan suami-istri, dalam kesabaran menghadapi keluarganya, dan dalam mengarahkan istri-istrinya dengan baik.

Page 31: Presentasi kamis

Melalui Latihan dan Pengamalan

• Harus diketahui, akhlak tidak akan tumbuh tanpa diajarkan dan dibiasakan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang akhlak selain sebagai ilmu, secara bertahap juga harus diikuti secara terus menerus bentuk pengamalannya, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.

Page 32: Presentasi kamis

Melalui Ibrah dan Mau’idhah

• Ibrah artinya kondisi yang memungkinkan orang bisa sampai dari pengetahuan yang kongkrit kepada pengetahuan yang abstrak.

• Peningkatan kualitas akhlak melalui mau’idhah maksudnya adalah pemberian nasehat dan pengingatan akan kebaikan dan kebenaran dengan cara-cara yang baik dan menyentuh

Page 33: Presentasi kamis

Mari mempraktikkan peningkatan kualitas akhlak melalui peragaan tiap kelompok

Page 34: Presentasi kamis

PENERAPAN PENINGKATAN KUALITAS AKHLAK

• Lingkungan Keluarga

• Lingkungan Pendidikan Formal

• Lingkungan Masyarakat

Page 35: Presentasi kamis

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Seorang anak akan bisa tumbuh dan berkembang menjadi dewasa jika berada di dalam lingkungan keluarga yang dibangun berdasarkan takwa kepada Allah. Peningkatan kualitas akhlak bisa dilakukan orang tua antara lain dengan cara membiasakan anak-anaknya mengingat kebesaran dan nikmat Allah, merenungi semua ciptaan-Nya agar bisa berkembang dengan baik dan senantiasa terjaga ketauhidannya.

Page 36: Presentasi kamis

Lingkungan Pendidikan Formal Lingkungan

Masyarakat

seorang guru haruslah melakukan hal-hal berikut; membimbing anak didiknya agar menyembah Allah, ikhlas, sabar dalam menjalankan tugas,

Allah menyuruh masyarakat Islam agar berbuat yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. kewajiban para tokoh masyarakat untuk menanamkan keimanan dan sekaligus membiasakan perilaku terpuji dalam kehidupan masyarakat.