PRESENTASI HIPOTESIS
-
Upload
annisah-ika-nurhayati -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
description
Transcript of PRESENTASI HIPOTESIS
MODULMETODOLOGI RISET KEPERAWATAN TOPIK 4HIPOTESIS PENELITIAN
•Menurut Malo (1985), (Hutape, 1997).
HIPOTESA itu
Disimpulkan bahwa hipotesa mencerminkan prediksi peneliti mengenai kemungkinan hasil dari penelitian yang
direncanakan.
kesimpulan sementara atau proposisi tentatif
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
jawaban sementara suatu masalah
penelitian, dirumuskan dalam pernyataan yang
dapat di uji dan menjelaskan hubungan
antara dua variabel atau lebih
▫ • Pengamatan fenomena atau
masalah• Analisa teori• Tinjauan literatue
SUMBER PERUMUSAN HIPOTESA
contoh :“pasien dengan arthritis (radang sendi) yang menggunakan
terapi rileksasi, kurang merasakan nyeri sendi dan memerlukan waktu yang yang lebih singkat untuk berpakaian dan mandi daripada pasien yang tidak melalukan terapi relaksasi.”
PENJELASAN
1. Pengamatan fenomena atau masalahPeneliti dan pemberi pelayanan kesehatan mengamati
kejadian di dunia nyata dan mengidentifikasi hubungan kejadian yang merupakan landasan dalam perumusan hipotesa.
• Contoh :
Terdapat hubungan yang positif antara karakteristik anak (usia, gender, jenis tunagrahita, IQ dsb) dengan pola koping keluarga.
Hipotesa dapat disusun berdasarkan teori apabila peneliti bermaksud untuk menguji pernyataan dari suatu teori yang
mempunyai pengaruh dalam keadaan nyata atau praktik sehari hari.
2. Analisa teori
JENIS HIPOTESA
1. Hipotesa hubungan versus kausal
Contoh:Variabel X menurun, maka variabel Y juga menurun
pada populasi khusus (prediksi hubungan posistif). misal: makin lemah ikatan perkawinan (X) yang
dipresepsikan oleh calon ayah, maka makin lemah iktan emosional ayah dengan janin (Y).
Hubungan kausal mengidentifikasi interaksi sebab dan akibat antara dua atau lebih variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
jenis hubungan asosiatif dirumuskan jika satu variabel berubah ,maka variabel lainpun
turut berubah.
Contoh : pasien kanker dengan nyeri kronis yang mendengarkan musik (X1), menggunakan teknik relaksasi (X2) mempunyai nilai Kuisioner Nyeri yang lebih rendah daripada pasien yang tidak mendengarkan musik dan menggunakan teknik relaksasi.
2. Hipotesa sederhana versus kompleks
Hipotesa menyatakan suatu hubungan (asosiatif atau kausal) antara dua variabel. Variabel X berhubungan dengan variabel Y. Hipotesa asosiatif yang kompleks menyatakan hubungan antara variabel X,Y dan Z. Pada hipotesa kausal yang kompleks, hubungan di prediksikan antara 2 atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat (Burns & Grove, 1996).
• Hipotesa dapat dirumuskan dari tinjauan literatur, yaitu dengan membuat hipotesa yang telah diuji pada penelitian sebelumnya oleh peneliti lain yang berfokus pada variabel lain, atau mereplikasi hipotesa dari penelitian sebelumnya.
3. Tinjauan literatue
Contoh:“persepsi Lansia terhadap kemampuan untuk
merawat diri sendiri berhubungan dengan faktor gender, orientasi sosial budaya, kondisi kesehatan, dan dukungan kelurga.”
3. Hipotesa tidak terarah VS terarah
Hipotesa tidak terarah dirumuskan untuk melihat
adanya hubungan tanpa memprediksikan sifat
hubungan.
Contoh:• Tidak ada perbedaan yang bermakna dalam terjadinya
hematoma jaringan pada daerah yang disuntik dengan terapi heparin dosis rendah ketika disuntikkan pada tiga daerah subkutan yang berbeda (perut, paha dan lengan).
4. Hipotesa nol VS hipotesa riset
Hipotesa nol (Ho) disebut dengan hipotesa statistik digunakan untukuji statistik dan interpretasi hasil uji statistik.bersifat kausal, dinyatakan sbb:. Tidak ada pengaruh satu variabel dengan variabel lain.. Tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen yang terekspos terhadap variabel bebas dengan kelompok kontrol diukur oleh variabel terikat.
•Disusun berdasarkan pemikiran induktif dan deduktif
•Mempunyai rasional berdasarkan teori dan fakta
•Harus dapat di uji •Singkat dan jelas
KRITERIA PENYUSUNAN HIPOTESA
Pemikir induktif mempunyai kecenderungan untuk memusatkan perhatiannya pada hubungan yang diobservasi dalam praktik klinik dan mensintesi hasil observasi. merumuskan pernyataan umum tentang hubungan yang diobservasinya.
pemikir bersifat deduktif menterjemahkan kedalam suatu pernyataan.
1. Disusun berdasarkan pemikiran induktif dan deduktif
orang yang mendapat petunjuk tentang merawat dirinya sendiri akan lebih bertanggung jawab dalam menolong diri mereka sendiri.”
Suatu hipotesa sewajarnya tidak bertentangan dengan temuan penelitian atau sesuai dengan fakta terdahulu yang dapat diketahui melalui tinjauan literatur.
2. Mempunyai rasional berdasarkan teori dan fakta
Hipotesa harus dapat di evaluasi dan diuji secara obyektif.
3. Harus dapat di uji
Dalam menyusun hipotesa perlu dibuat pernyataan yang singkat, padat, dan langsung, sehingga lebih mudah dibaca dan dimengerti serta lebih mudah pula dilakukan pengujiannya.
4. Singkat dan jelas
•Terima kasih