Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

24
“Prinsip dan praktik ekonomi islam” Welcome to N a I l a h G r ou p

Transcript of Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

Page 1: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

“Prinsip dan praktik ekonomi

islam”

Welcome to

N a I l a h G r ou p

Page 2: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

Anggota kelompok :

1.Galuh friska nurmei 2.Ika rahmawati 3.Meliana saputri4.Monika febri w.5.Nanik saruati 6.Nurhana trioktavia7.Putri Puspita D.

Page 3: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

EKONOMI ISLAM

PENGERTIAN MUAMALAH

MACAM MUAMALAH

SYIRKAH

PERBANKAN

ASURANSI SYARI’AH

JUAL BELI

UTANG PIUTANG

SEWA MENYEWA

Page 4: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

A. Pengertia

n Mu’āmala

h

Page 5: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

A.  Pengertian Mu’āmalah1. Mu’āmalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang termasuk

urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dsb). Sementara dalam fiqh Islam berarti tukarmenukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewamenyewa, upah-mengupah, pinjammeminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.

Dalam melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, dan pinjam-meminjam, Islam melarang beberapa hal di antaranya seperti berikut: a. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.b. Tidak boleh melakukan kegiatan riba.c. Tidak boleh dengan cara-cara ẓālim (aniaya).d. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan

kehalalan.e. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi.f. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram.

Page 6: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

B. MACAM Mu’āmala

h

Page 7: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

a Syarat-Syarat Jual-BeliSyarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam tentang jual-beli adalah sebagai berikut.1) Penjual dan pembelinya haruslah:

a) Ballig.b) Berakal sehat.c) Atas kehendak sendiri.

2) Uang dan barangnya haruslah:a) Halal dan suci

Haram menjual arak dan bangkai, begitu juga babi dan berhala, termasuk lemak bangkai tersebut.

b) BermanfaatMembeli barang-barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta atau pemboros.

c) Keadaan barang dapat diserahterimakanTidak sah menjual barang yang tidak dapat diserahterimakan. Contohnya, menjual ikan dalam laut atau barang yang sedang dijadikan jaminan.

d) Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli.e) Milik sendiri.

3) Ijab QobulSeperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga

sekian.”Pembeli menjawab, “Baiklah saya beli.” Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka sama suka.” (HR. Ibnu Hibban)

1. JUAL BELI

Page 8: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

1) Pengertian Khiyār:Khiyār adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkannya.

2) macam-macam khiyar :a) Khiyār Majelis, adalah selama penjual dan pembeli

masih berada di tempat berlangsungnya transaksi/tawar-menawar, keduanya berhak memutuskan meneruskan atau membatalkan jual-beli. Rasulullah saw. bersabda, “Dua orang yang berjual-beli, boleh memilih akan meneruskan atau tidak selama keduanya belum berpisah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

b.      Khiyār 1. JUAL BELI

Page 9: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

b) Khiyār Syarat, adalah khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli. Misalnya penjual mengatakan, “Saya jual barang ini dengan harga sekian dengan syarat khiyar tiga hari.” Maksudnya penjual memberi batas waktu kepada pembeli untuk memutuskan jadi tidaknya pembelian tersebut dalam waktu tiga hari. Apabila pembeli mengiyakan, status barang tersebut sementara waktu (dalam masa khiyār) tidak ada pemiliknya. Artinya, si penjual tidak berhak menawarkan kepada orang lain lagi. Namun, jika akhirnya pembeli memutuskan tidak jadi, barang tersebut menjadi hak penjual kembali. Rasulullah saw. bersabda kepada seorang lelaki, “Engkau boleh khiyār pada segala barang yang engkau beli selama tiga hari tiga malam.” (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah).

c) Khiyār Aibi (cacat), adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya jika terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun hendaknya dilakukan sesegera mungkin.

b.      Khiyār

1. JUAL BELI

Page 10: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

1)      Pengertian RibāRibā adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini sering terjadi dalam pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan pinjam-meminjam.Ribā, apa pun bentuknya, dalam syariat Islam hukumnya haram. Sanksi hukumnya juga sangat berat. Diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan bahwa, "Rasulullah mengutuk orang yang mengambil ribā, orang yang mewakilkan,orang yang mencatat, dan orang yang menyaksikannya.” (HR. Muslim). Dengan demikian, semua orang yang terlibat dalam riba sekalipun hanya sebagai saksi, terkena dosanya juga.Guna menghindari riba, apabila mengadakan jual-beli barang sejenis seperti emas dengan emas atau perak dengan perak ditetapkan syarat:a)      sama timbangan ukurannya.b)      dilakukan serah terima saat itu juga.c)      secara tunai.Namun tetap harus secara tunai dan diserahterimakan saat itu juga. Kecuali barang yang berlainan jenis dengan perbedaan seperti perak dan beras, dapat berlaku ketentuan jual-beli sebagaimana barang-barang yang lain.

c.       Ribā 1. JUAL BELI

Page 11: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

      Macam-Macam Ribā a)      Ribā Faḍli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama

timbangannya. Misalnya, cincin emas 22 karat seberat 10 gram ditukar dengan emas 22 karat namun seberat 11 gram. Kelebihannya itulah yang termasuk riba.

b)      Ribā Qorḍi, adalah pinjammeminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat mengembalikannya. Misal si A bersedia meminjami si B uang sebesar Rp100.000,00 asal si B bersedia mengembalikannya sebesar Rp115.000,00. Bunga pinjaman itulah yang disebut riba.

c)      Ribā Yādi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima. Seperti penjualan kacang, ketela yang masih di dalam tanah.

d)     Ribā Nasi’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian. Misalnya, membeli buah-buahan yang masih kecil-kecil di pohonnya, kemudian diserahkan setelah besar-besar atau setelah layak dipetik. Atau, membeli padi di musim kemarau, tetapi diserahkan setelah panen.

1. JUAL BELI

Page 12: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

a. Pengertian Utang-piutang: Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang

dengan catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja dengan tidak mengubah keadaannya.

b. Rukun Utang-piutang:1) yang berpiutang dan yang berutang2) ada harta atau barang3) Lafadz kesepakatan. Misal: “Saya utangkan ini kepadamu.” Yang

berutang menjawab, “Ya, saya utang dulu, beberapa hari lagi (sebutkan dengan jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.” Untuk menghindari keributan di belakang hari, Allah Swt. menyarankan agar kita mencatat dengan baik utang-piutang yang kita lakukan. Jika orang yang berutang tidak dapat melunasi tepat pada waktunya karena kesulitan, Allah Swt. menganjurkan memberinya kelonggaran.

2. Utang-piutang

Page 13: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

3.      Sewa-menyewa

a. Pengertian Sewa-menyewa: Sewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijārah, artinya imbalan yang harus diterima oleh

seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.

b. Syarat dan Rukun Sewa-menyewa: 1) Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah ballig dan berakal sehat. 2) Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing, bukan karena dipaksa. 3) Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau walinya. 4) Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya. 5) Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh

kedua belah pihak. 6) Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan dengan jelas. 7) Harga sewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan dengan jelas serta

disepakati bersama.Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah diketahui secara jelas dan

disepakati bersama sebelumnya hal-hal berikut. : 1) Jenis pekerjaan dan jam kerjanya. 2) Berapa lama masa kerja. 3) Berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya: harian, bulanan, mingguan

ataukah borongan 4) Tunjangan-tunjangan seperti transpor, kesehatan, dan lain-lain.

Page 14: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

C. SYIRKA

H

Page 15: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

C.   Syirkah Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan dua

bagian atau lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan.

a. Rukun dan Syarat Syirkah: 1) Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani). Syarat orang yang

melakukan akad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah) melakukan taṡarruf (pengelolaan harta).

2) Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan atau modal. Adapun syarat pekerjaan atau benda yang dikelola dalam syirkah harus halal dan diperbolehkan dalam agama dan pengelolaannya dapat diwakilkan.

3) Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat sah akad harus berupa taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.

Page 16: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

Macam-Macam Syirkah1) Syirkah ‘Inānadalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang

masing- masing memberi kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah ini hukumnya boleh berdasarkan dalil sunah dan ijma’ sahabat.

2) Syirkah ‘Abdān adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (amal). Konstribusi kerja itu dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis naskah) ataupun kerja fisik (seperti tukang batu). Syirkah ini juga disebut syirkah ‘amal.

3) Syirkah Wujūh adalah kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian (wujuh) seseorang di tengah masyarakat. Syirkah wujūh adalah syirkah antara dua pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal) dengan pihak ketiga yang memberikan konstribusi modal (mal).

Page 17: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

Macam-Macam Syirkah

4) Syirkah Mufāwaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis syirkah di atas. Syirkah mufāwaḍah dalam pengertian ini boleh dipraktikkan. Sebab setiap jenis syirkah yang sah berarti boleh digabungkan menjadi satu.

5) MuḍārabahMuḍārabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak

pertama menyediakan semua modal (ṡāhibul māl), pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (muḍarrib). 6) Musāqah, Muzāra’ah, dan Mukhābarah

a) MusāqahMusāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang

pemilik kebun menyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan dibagi dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.

b) Muzāra’ah dan MukhābarahMuzāra’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan

petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari petani. Sementara mukhābarah ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari pemilik lahan.

Page 18: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

D. PERBAN

KAN

Page 19: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

D.   Perbankan1.      Pengertian Perbankan Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana

masyarakat dan disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga.

Bank dilihat dari segi penerapan bunganya, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seperti berikut:

a.       Bank Konvensional Bank konvensional ialah bank yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan

kepada yang memerlukan, baik perorangan maupun badan usaha, guna mengembangkan usahanya dengan menggunakan sistem bunga.

b.      Bank Islam atau Bank Syari’ah Bank Islam atau bank syari’ah ialah bank yang menjalankan operasinya menurut syariat

Islam. Istilah bunga yang ada pada bank konvensional tidak ada dalam bank Islam. Bank syariah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya seperti berikut:

1)      Muḍārabah, yaitu kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha dengan perjanjian bagi hasil dan sama-sama menanggung kerugian dengan persentase sesuai perjanjian. Dalam sistem muḍārabah, pihak bank sama sekali tidak mengintervensi manajemen perusahaan.

2)      Musyārakah, yakni kerja sama antara pihak bank dan pengusaha di mana masing-masing sama-sama memiliki saham. Oleh karena itu, kedua belah pihak mengelola usahanya secara bersama-sama dan menanggung untung ruginya secara bersama-sama pula.

Page 20: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

3)      Wadi’ah, yakni jasa penitipan uang, barang, deposito, maupun surat berharga. Amanah dari pihak nasabah berupa uang atau barang titipan yang telah disebutkan di atas dipelihara dengan baik oleh pihak bank. Pihak bank juga memiliki hak untuk menggunakan dana yang dititipkan dan menjamin bisa mengembalikan dana tersebut sewaktuwaktu pemiliknya memerlukan.

4)      Qarḍul hasān, yakni pembiayaan lunak yang diberikan kepada nasabah yang baik dalam keadaan darurat. Nasabah hanya diwajibkan mengembalikan simpanan pokok pada saat jatuh tempo. Biasanya layanan ini hanya diberikan untuk nasabah yang memiliki deposito di bank tersebut sehingga menjadi wujud penghargaan bank kepada nasabahnya.

5)      Murābahah, yaitu suatu istilah dalam fiqh Islam yang menggambarkan suatu jenis penjualan di mana penjual sepakat dengan pembeli untuk menyediakan suatu produk, dengan ditambah jumlah keuntungan tertentu di atas biaya produksi. Di sini, penjual mengungkapkan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang hendak diambilnya. Pembayaran dapat dilakukan saat penyerahan barang atau ditetapkan pada tanggal tertentu yang disepakati. Dalam hal ini, bank membelikan atau menyediakan barang yang diperlukan pengusaha untuk dijual lagi dan bank meminta tambahan harga atas harga pembeliannya. Namun demikian, pihak bank harus secara jujur menginformasikan harga pembelian yang sebenarnya.

Page 21: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

E. ASURAN

SI SYARI’AH

Page 22: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

E.   Asuransi Syari’ah

1.      Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah

Asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie yang artinya pertanggungan. Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-Ta’m³n yang berarti pertanggungan, perlindungan, keamanan, ketenangan atau bebas dari perasaan takut. Si penanggung (assuradeur) disebut mu’ammin dan tertanggung (geasrurrerde) disebut musta’min.

Asuransi dalam ajaran Islam merupakan salah satu upaya seorang muslim yang didasarkan nilai tauhid. Setiap manusia menyadari bahwa sesungguhnya setiap jiwa tidak memiliki daya apa pun ketika menerima musibah dari Allah Swt., baik berupa kematian, kecelakaan, bencana alam maupun takdir buruk yang lain. Untuk menghadapi berbagai musibah tersebut, ada beberapa cara untuk menghadapinya. Pertama, menanggungnya sendiri. Kedua, mengalihkan risiko ke pihak lain. Ketiga, mengelolanya bersama-sama.

Dalam ajaran Islam, musibah bukanlah permasalahan individual, melainkan masalah kelompok walaupun musibah ini hanya menimpa individu tertentu. Apalagi jika musibah itu mengenai masyarakat luas seperti gempa bumi atau banjir. Berdasarkan ajaran inilah, tujuan asuransi sangat sesuai dengan semangat ajaran tersebut.

Page 23: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

2.      Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional

Tentu saja prinsip tersebut berbeda dengan yang berlaku di sistem asuransi konvensional, yang menggunakan prinsip transfer risiko. Seseorang membayar sejumlah premi untuk mengalihkan risiko yang tidak mampu dia pikul kepada perusahaan asuransi. Dengan kata lain, telah terjadi ‘jual-beli’ atas risiko kerugian yang belum pasti terjadi. Di sinilah cacat perjanjian asuransi konvensional. Sebab akad dalam Islam mensyaratkan adanya sesuatu yang bersifat pasti, apakah itu berbentuk barang ataupun jasa.

Perbedaan yang lain, pada asuransi konvensional dikenal dana hangus, di mana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi ketika ingin mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo. Dalam konsep asuransi syari’ah, mekanismenya tidak mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk sekalipun, lantas karena satu dan lain hal ingin mengundurkan diri, dana atau premi yang sebelumnya sudah dibayarkan dapat diambil kembali, kecuali sebagian kecil saja yang sudah diniatkan untuk dana tabarru’ (sumbangan) yang tidak dapat diambil.

Setidaknya, ada manfaat yang bisa diambil kaum muslimin dengan terlibat dalam asuransi syari’ah, di antaranya bisa menjadi alternatif perlindungan yang sesuai dengan hukum Islam. Produk ini juga bisa menjadi pilihan bagi pemeluk agama lain yang memandang konsep syariah lebih adil bagi mereka karena syariah merupakan sebuah prinsip yang bersifat universal.

Untuk pengaturan asuransi di Indonesia dapat dipedomani Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah.

Page 24: Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam

ANY QUESTION ?

ANY QUESTION ??

ANY QUESTION ???

ANY QUESTION ????

ANY QUESTION ????