Preseaantation1 ...
-
Upload
robby-dwitria-maulana -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
description
Transcript of Preseaantation1 ...
PROPOSAL PENELITIAN
PERBANDINGAN KEAKURATAN PEMERIKSAAN ZIEHL NEELSEN DENGAN BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS PADA
ASPIRAT LIMFADENITIS TUBERKULOSIS
ANNISA HABNI
1108260048
FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU
2014
BAB 1PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis Mycobacterium tuberculosis
Menurut WHO, TB adalah penyakit yang kedua setelah HIV dan AIDS sebagai pembunuh terbesar di seluruh dunia
Kelenjar getah bening (KGB) merupakan organ yang paling
umum terlibat pada ekstra paru. Limfadenitis adalah TB ekstra paru yang
paling sering ditemukan.
Pemeriksaan limfadenitis TB biopsi aspirasi jarum halus (BAJH)
digabungkan dengan ziehl neelsen merupakan pemeriksaan yang baik
untuk mendiagnosis limfadenitis TB karena memiliki sensitivitas dan
spesifisitas yang cukup tinggi. Dengan nilai tersebut, peneliti tertarik
mengetahui pemeriksaan mana yang lebih akurat.
Perumusan Masalah“Bagaimana perbandingan keakuratan
pemeriksaan ziehl neelsen dengan biopsi aspirasi jarum halus pada aspirat limfadenitis
tuberkulosis?”
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui dan menganalisa perbandingan keakuratan pemeriksaan ziehl neelsen dengan biopsi aspirasi jarum halus pada aspirat limfadenitis TB.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui distribusi limfadenitis TB berdasarkan jenis kelamin.
2. Mengetahui distribusi limfadenitis TB berdasarkan usia.
Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi bahwa pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus adalah pemeriksaan yang cepat dan mudah
dalam mendiagnosis limfadenitis tuberkulosis.
2. Sebagai masukan bagi pihak lain yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun penelitian yang ada kaitannya
dengan penelitian ini.
n
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
•Tuberkulosis adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MT).
•Limfadenitis tuberkulosis merupakan bentuk tersering tuberkulosis
ekstra paru, biasanya terjadi di daerah leher.
EpidemiologiTuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting di dunia. Pada tahun 2004 WHO memperkirakan setiap tahunnya muncul 115 orang penderita TB paru menular (BTA positif) pada setiap 100.000 penduduk.
Saat ini Indonesia masih menduduki urutan ke 3 di dunia
untuk jumlah kasus TB setelah India dan Cina.
Menurut penelitian dari 1112 anak-anak, 7,8% anak menderita
limfadenitis TB. Umur rata-rata anak yang menderita
limfadenitis TB tersebut adalah 9,8 tahun dengan anak
perempuan (61,3%) lebih banyak dari anak laki-laki(38,7%)
Etiologi
Limfadenitis tuberkulosis disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis. Namun dapat juga disebabkan oleh
Mycobacterium complex yaitu M.bovis, M.Caprae, M.africanum,
M.micoti, M.canetti.
Daya tahan kuman M.tuberkulosis lebih besar
dibandingkan dengan kuman lainnya karena sifat hidrofobik pada
permukaan selnya. Bakteri ini disebut sebagai bakteri tahan asam.
Mycobacterium tuberculosis
Tuberkulosis dapat diklasifikasikan menjadi TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. TB pulmoner dapat dibagi menjadi TB primer dan TB post-primer.
TB pulmoner
Patogenesis
Basil TB Inhalasi droplet Paru Difagosit oleh makrofag
MatiMultiplikasi
TB ekstrapulmoner
Basil TB juga dapat menginfeksi kelenjar limfe tanpa terlebih
dahulu menginfeksi paru. Basil TB akan berdiam di mukosa orofaring
setelah inhalasi droplet. Di mukosa orofaring akan akan difagosit oleh
makrofag akan dibawa ke tonsil dah selanjutnya ke kelenjar limfe di leher.
Menyebar secara limfogen,
perkontinuitatum, bronkogen, hematogen
Inflamasi
Limfade-nitis
Pasien biasanya datang dengan keluhan pembesaran kelenjar getah
bening yang lambat
gejala sistemik yaitu demam, penurunan berat badan, fatigue dan
keringat malam. Lebih dari 57% pasien tidak menunjukkan gejala sistemik
Gambaran Klinis
Pemeriksaan penunjang
Tes Tuberkulin
Pewarnaan Ziehl Neelsen
Kultur
Sitologi Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Polymerase Chain Reaction
Mycobacterium tuberculosis dengan pewarnaan ziehl neelsen
Adanya infiltrat limfoid spesifik, granuloma non caseosa atau sel datia langhans di daerah nekrosis kaseosa yang luas.
Limfadenitis granulomatosa (tuberkulosis) (A) Kelompokan seperti granuloma
dari histiosit histiosit epiteloid pada latar belakang dari nekrosis kaseosa
granular (MGG); (B) Material granular dari nekrosis kaseosa dengan inti
mengalami degenerating dan fragmented. Keberadaan polimorfisme, gambaran
yang tidak biasa dijumpai, terutama dijumpai pada pasien AIDS (Pap).
Sitologi biopsi aspirasi jarum halus
Kerangka Konsep
Ziehl Neelsen
Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Perbandingan keakuratan pemeriksaan ziehl neelsen
dengan biopsi aspirasi jarum halus pada aspirat lmfadenitis tuberkulosis
BAB 3METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian uji
diagnostik yang bersifat cross-sectional study.
Rancangan Penelitian
Variabel bebas (Variabel Independent)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemeriksaan ziehl neelsen dan biopsi aspirasi jarum halus.
Rancangan Operasional
•Ziehl neelsen : metode pemberian pewarnaan tahan asam yang
biasanya dipakai untuk mewarnai mikobakterium
•Biopsi aspirasi jarum halus : prosedur biopsi yang
menggunakan jarum sangat tipis yang melekat pada jarum suntik
untuk menarik sejumlah kecil jaringan dari lesi abnormal
Variabel Terikat (Variabel Dependent)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah pasien dengan
pembesaran kelenjar getah bening.
Tempat PenelitianPenelitian ini dilakukan di salah satu Laboratorium Patologi
Anatomi di Kota Medan.
Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan mulai bulan September-Oktober 2014.
Populasi
Pasien dengan pembesaran kelenjar getah bening di salah satu Laboratorium Patologi Anatomi di Kota Medan.
•Kriteria InklusiPembesaran kelenjar getah bening (KGB) yang didiagnosis
secara biopsi aspirasi jarum halus dengan limfadenitis tuberkulosis.
•Kriteria EksklusiPembesaran kelenjar getah bening (KGB) selain limfadenitis
tuberkulosis
Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan Consecutive sampling
yaitu semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang
diperlukan terpenuhi.
Untuk mengetahui berapa banyak sampel yang diperlukan maka mengunakan rumus Simple Random Sampling yaitu:
n = zα2PQ
d2
n = besar sampel minimumzα
2 = nilai distribusi normal baku pada α tertentu.
Dalam penelitian ini tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% sehingga nilai adalah 1,96P = harga proporsi di populasi, dalam penelitian ini 0,5 Q: (1-P)d = tingkat ketepatan (absolute) yang dikehendaki, dalam
penelitian ini diambil 15% sehingga nilai d adalah 0,15
n = 1,962.0,5.0.5 = 0,9604 = 42,6 = 43 0,152 0,0225
Pewarnaan
Ziehl Neelsen
•Objek glass dibersihkan dengan kapas
alkohol
•Aspirat diletakkan di objek glass,
ratakan secara tipis dan kering
•Fiksasi di atas spiritus 2-3 kali
•Larutan carbol fuchsin 0,3% dituang,
dipanaskan selama 5 menit, didiamkan
5-7 menit, dicuci
•Asam alkohol 3% dituang, biarkan 2-4
menit, dicuci 1-3 ,menit dengan air
•Larutan methylene blue 0,1% dituang,
dibiarkan 1 menit, dicuci dengan air
Pewarnaan Diff Quick Stain Set
•Celupkan sediaan ke dalam larutan fiksatif (Triarylmethane dye 100% PDC, Methyl alcohol dalam konsentrasi 0,002 g/l) 5 detik yaitu 5 kali celup masing-masing satu detik.
•Celupkan ke larutan I (Xanthene dye, 100% PDC, Buffer, Sodium azide dalam konsentrasi 1,25 g/l) 5 detik yaitu 5 kali celup masing-masing satu detik.
•Celupkan ke larutan II (Thiazine Dye Mixture 100% PDC, Buffer dalam konsentrasi 1,25 g/l) 5 detik yaitu 5 kali celup masing-masing satu detik.
•Cuci dengan air destilasi atau air diionisasi•Keringkan dan siap dibaca
Cara Kerja
Metode analisis data yang digunakan adalah uji chi square.
Prinsip dari uji chi square adalah membandingkan frekuensi yang
diamati dengan frekuensi yang diharapkan.
Metode Analisis Data
Alur Penelitian
Penderita pembesaran KGB
Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Limfadenitis Tuberkulosis
Ziehl Neelsen
Positif Negatif
Positif Negatif
TERIMA KASIH………..