PREPARASI SALURAN AKAR

9
TEKNIK PREPARASI SALURAN AKAR TEKNIK STANDAR 1. setelah akses orifis didapatkan dan irigasi dilakukan 2. menentukan panjang kerja (WL) dengan jarum #10 atau #15 untuk mennetukan ujung akhir preparasi ujung akar, dibantu dengan apex locator 3. daerah saluran akar apikal dilebarkan dengan K file dengan teknik balance force. Kemudian irigasi dengan sodium hipoklorit untuk mendukung terapi antimikroba. Rekapitulasi dengan K file direkomendasikan untuk mencegah terjadinya penghalang di ujung saluran akar 4. perluasan apikal sudah selesai ditentukan dengan ukuran master file apikal (MAF) 5. ukuran #40 atau lebih besar dapat masuk pada gigi anterior, seperti contoh di bawah ini.

description

endo

Transcript of PREPARASI SALURAN AKAR

Page 1: PREPARASI SALURAN AKAR

TEKNIK PREPARASI SALURAN AKAR

TEKNIK STANDAR

1. setelah akses orifis didapatkan dan irigasi dilakukan

2. menentukan panjang kerja (WL) dengan jarum #10 atau #15 untuk mennetukan

ujung akhir preparasi ujung akar, dibantu dengan apex locator

3. daerah saluran akar apikal dilebarkan dengan K file dengan teknik balance force.

Kemudian irigasi dengan sodium hipoklorit untuk mendukung terapi antimikroba.

Rekapitulasi dengan K file direkomendasikan untuk mencegah terjadinya

penghalang di ujung saluran akar

4. perluasan apikal sudah selesai ditentukan dengan ukuran master file apikal (MAF)

5. ukuran #40 atau lebih besar dapat masuk pada gigi anterior, seperti contoh di

bawah ini.

Page 2: PREPARASI SALURAN AKAR

TEKNIK STEP-BACK

Setelah mendapatkan akses kavitas dilakukan irigasi dengan Sodium

Hipoklorit yang lebih efektif setelah didapatkan panjang kerja (WL), karena jarum

irigasi dapat masuk ke dalam saluran akar lebih dalam. Taper saluran akar yang

ditingkatkan ditujukan untuk memberi efek antimikroba dan untuk memudahkan

obturasi. Instrumen dirancang untuk mengurangi panjang kerja 0.5 mm (step-

back) dari MAF (2 dan 3), fine K file (4) digunakan untuk rekapitulasi sepanjang

panjang kerja selama prosedur. MAF digunakan sebagai rekapitulasi akhir (5)

untuk memastikan tidak ada serbuk dentin yang tertinggal.

Page 3: PREPARASI SALURAN AKAR

TEKNIK STEP-DOWN

Pertama preparasi koronal saluran akar sebelum dilakukan instrumentasi.

Teknik dilakukan untuk meminimalkan atau mengeliminasi jaringan nekrotik

yang dapat masuk kedalam foramen apikal selama preparasi. Selain itu, pelebaran

2/3 koronal saluran akar, instrumen apikal harus masuk tanpa terhalangi untuk

mencapai panjang kerja. Hal ini dimaksudkan utnuk kontrol yang lebih baik dan

mengurangi zipping dekat konstirksi apikal.

TEKNIK CROWN DOWN

Teknik step down yang khas adalah penggunaan K file stainless steel

untuk menelusuri konstriksi apikal dan membentuk panjang kerja. Sebaliknya,

teknik crown-down lebih bergantung pada pelebaran koronal dan kemudian

menentukan panjang kerja.

Untuk memastikan penetrasi selama step down, 1/3 saluran akar harus

diperbesar dengan bur GG yang lebih kecil atau dengan instrumen rotary lainnya.

Irigasi dilakukan setiap instrumen dimasukan ke dalam saluran akar dan dilakukan

rekapitulasi setelahnya. Untuk memperlebar 1/3 ujung apikal dan untuk

membentuk bundar atau ovoid dan orifis saluran akar lateral, urutan terbalik

instrumen dapat digunakan dimulai dengan ukuran #20 misalnya dan perlebar

bagian ini dengan file #40 atau #50. Bentuk taper dapat ditingkatkan dengan

stepping back saluran akar dengan instrumen yang lebih besar, dan penting untuk

dilakukannya irigasi serta rekapitulasi.

Page 4: PREPARASI SALURAN AKAR

Ciri khas teknik crowndown atau double flare adalah eksplorasi

dengan file kecil, urutan K file dengan ukuran yang semakin menurun, dan

pelebaran apikal sampai ukuran #40 atau sejenisnya. Lakukan steping back

dengan menaikkan 1 mm setiap menaikkan nomor file dan rekapitulasi dengan K

file kecil disertai banyak irigasi. Kontak yang signifikan dengan dinding harus

dihindari dalam teknik crown down untuk mengurangi terjadinya tekanan

hidrostatis dan kemungkinan penyumbatan.

TEKNIK BALANCED FORCE

Teknik ini dijelaskan dengan sejumlah gerakan rotasi untuk Flex-R file

tapi dapat juga digunakan K file dan instrumen lainnya seperti GT file. Teknik

balance force memiliki tiga prinsip. Pertama (setelah insersi pasif instrumen ke

dalam saluran akar), gerakan clockwise sekitar 90 derajat. Kedua, instrumen

digerakkan counterclockwise 180-270 derajat, untuk meruntuhkan ikatan dentin

pada dinding saluran akar, prosedur ini, dikarakteristikan dengan suara kliking

pada dentin. Ketiga, step ini hampir sama dengan step pertama dan instrumen

dimasukan lebih apikal. Setelah dua atau tiga kali, file ditarik keluar dengan

gerakan clockwise.

Page 5: PREPARASI SALURAN AKAR

TEKNIK INSTRUMENTASI NiTi

SINGLE LENGTH

Teknik preprasi dengan ProTaper:

1. Masukkan file #10 dan #15 sedalam 2/3 saluran akar secara pasif sebagai path-

finding

2. Masukan file S1 dan S2 dalam saluran akar yang sudah diberikan larutan irigasi

(NaOCl). Jika dibutuhkan file SX dapat digunakan pada tahap ini untuk

menghilangkan dentin.

3. Setelah setiap file digunakan, saluran akar diirigasi, dan file #10 dimasukan ke

dalam saluran akar untuk rekapitulasi untuk menghilangkan debris dan

melarutkan dalam cairan.

4. Proses ini diulangi sampai kedalaman saluran akar dapat dicapai oleh file #10 dan

#15.

5. Setelah diirigasi, 1/3 apikal dapat diperbesar hingga file mencapai #15 dan dapat

ditentukan panjang kerja.

6. ProTaper S1 dan S2 dapat menjangkau sampai ujung akar, dengan gerakan

brushing.

7. Panjang saluran akar bisa ditentukan dengan menggunakan apex locator setelah

saluran akar diirigasi dan rekapitulasi.

8. Preparasi selesai dengan satu atau lebih file akhir ProTaper (F1-F2, dst),

kemudian dilakukan irigasi dan rekapitulasi.

Page 6: PREPARASI SALURAN AKAR