Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

16
105 Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida, dkk.) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354 email: [email protected], website: ejournal.uksw.edu/agric Terakreditasi Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berdasarkan SK No 21/E/KPT/2018 PREFERENSI WERENG HIJAU (Nephotettix virescens Distant) TERHADAP GALUR-GALUR HARAPAN PADI TAHAN TUNGRO PREFERENCE TEST OF GREEN LEAFHOPPER (Nephotettix virescens Distant) TO SOME TUNGRO-RESISTANT PROMISING LINES Nur Rosida 1 , Ema Komalasari 1 dan R.Heru Praptana 2 1) Loka Penelitian Penyakit Tungro 2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Loka Penelitian Penyakit Tungro Jl.Bulo No.101 Lanrang, Kabupaten Sidrap [email protected] ABSTRACT Preference test of green leafhopper (GLH) Nephotettix virescens Distant to some tungro-resistant promising lines. Tungro is the most important diseases of the rice plant, caused by two types of viruses, namely Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) and Rice Tungro Spherical Virus (RTSV), transmitted by green leafhopper (GLH) especially Nephotettix virescens Distant in a semi- persistent manner. The aim of this research was to study some of the varieties dislike (resistant) to GLH and resistant to rice tungro virus. The study was conducted on Januari to August 2019 at Green House of Indonesian Tungro Disease Research Station and at farmer’s field in Polman West Sulawesi. The experiment in the green house was preference and survival test using a Randomized Completely Block Design (RCBD) with three replications. The materials consisted of 48 tungro-resistant promising lines and 2 varieties as a check. The field experiment using an augmented design with four blocks. Every block consisted of 20 promising lines and four varieties of checks (Ciherang, Tukad Unda, Inpari 9 Elo, and IR 64). Variables observed were the number of GLH present and survival in promising lines, the population of GLH at the field, the percentage of tungro incidence, the filled with spikelet number, the unfilled of spikelet number, the weight of 1000 grain, and the grain yield at 14% moisture content. The results showed that ten promising lines was dislike (resistant) to GLH and resistant to rice tungro virus with the percentage of tungro incidence lower or equal than resistant check varieties (Inpari 9) and had high yield potential (6,2 – 10,2 t/ha). Keywords: preference, Nephotettix virescens, tungro, promising lines Diterima: 30 September 2020, disetujui 17 Desember 2020

Transcript of Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

Page 1: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

105

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya WacanaJl Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp 0298-321212 ext 354

email jurnalagricadmukswedu website ejournaluksweduagric

Terakreditasi Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan T inggi berdasarkan SK No 21EKPT2018

PREFERENSI WERENG HIJAU (Nephotettix virescens Distant)TERHADAP GALUR-GALUR HARAPAN PADI TAHAN TUNGRO

PREFERENCE TEST OF GREEN LEAFHOPPER (Nephotettix virescens Distant)TO SOME TUNGRO-RESISTANT PROMISING LINES

Nur Rosida1 Ema Komalasari1 dan RHeru Praptana2

1)Loka Penelitian Penyakit Tungro2)Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganLoka Penelitian Penyakit Tungro

JlBulo No101 Lanrang Kabupaten Sidrapochilolittungrogmailcom

ABSTRACTPreference test of green leafhopper (GLH) Nephotettix virescens Distant to some tungro-resistantpromising lines Tungro is the most important diseases of the rice plant caused by two types ofviruses namely Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) and Rice Tungro Spherical Virus (RTSV)transmitted by green leafhopper (GLH) especially Nephotettix virescens Distant in a semi-persistent manner The aim of this research was to study some of the varieties dislike (resistant)to GLH and resistant to rice tungro virus The study was conducted on Januari to August 2019at Green House of Indonesian Tungro Disease Research Station and at farmerrsquos field in PolmanWest Sulawesi The experiment in the green house was preference and survival test using aRandomized Completely Block Design (RCBD) with three replications The materials consistedof 48 tungro-resistant promising lines and 2 varieties as a check The field experiment using anaugmented design with four blocks Every block consisted of 20 promising lines and fourvarieties of checks (Ciherang Tukad Unda Inpari 9 Elo and IR 64) Variables observed werethe number of GLH present and survival in promising lines the population of GLH at the fieldthe percentage of tungro incidence the filled with spikelet number the unfilled of spikeletnumber the weight of 1000 grain and the grain yield at 14 moisture content The resultsshowed that ten promising lines was dislike (resistant) to GLH and resistant to rice tungrovirus with the percentage of tungro incidence lower or equal than resistant check varieties(Inpari 9) and had high yield potential (62 ndash 102 tha)

Keywords preference Nephotettix virescens tungro promising lines

Diterima 30 September 2020 disetujui 17 Desember 2020

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

106

ABSTRAK

Tungro merupakan penyakit penting tanaman padi yang disebabkan oleh dua jenis virus yaituRice tungro bacilliform virus (RTBV) dan Rice tungro spherical virus (RTSV) yang keduanyaditularkan oleh wereng hijau Nephotettix virescens Distant secara semipersisten Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui galur-galur harapan padi yang tidak disukai (tahan) wereng hijaudan tahan virus tungro Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Loka Penelitian Penyakit Tungrodan di lahan petani di Kabupaten Polman Sulawesi Barat pada bulan Januari ndash Agustus 2019Galurvarietas yang diuji adalah 48 galur harapan padi tahan tungro dan 2 varietas pembandingDi Rumah kaca dilakukan uji preferensi dan uji survival wereng hijau yang disusun menggunakanrancangan acak kelompok dan diulang tiga kali Di lapangan dilakukan observasi populasi werenghijau dan persentase serangan tungro serta evaluasi hasil dan komponen hasil tanaman denganmenggunakan rancangan augmented dalam RAK 4 blok Masing-masing blok terdiri dari 20 galurharapan padi tahan tungro dan empat varietas pembanding (Ciherang Tukad Unda Inpari 9 Elodan IR 64) Parameter pengamatan meliputi jumlah wereng hijau yang hinggap dan bertahanhidup pada masing-masing galurvarietas kepadatan populasi wereng hijau di lapangan persentaseserangan tungro () di lapangan jumlah gabah isi jumlah gabah hampa bobot 1000 biji dan hasilgabah pada kadar air 14 Tercatat 10 galur harapan padi yang tidak disukai (tahan) wereng hijaudan tahan virus tungro dengan persentase serangan lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding (Inpari 9) serta memiliki potensi hasil yang tinggi (62 ndash 102 tha)

Kata Kunci Preferensi Nephotettix virescens tungro galur harapan

PENDAHULUAN

Tungro merupakan salah satu penyakit pentingyang menyebabkan produksi hasil padi tidakstabil Ancaman penyakit tungro di Indonesiaselalu ada setiap tahunnya yang teridentifikasidi 33 provinsi Rata-rata luasan seranganpenyakit tungro dalam kurun waktu 2009 -2011 mencapai 12567 ha per tahun (PusatData dan Sistem Informasi Pertanian 2012)Pada tahun 2011 luas serangan 16027 ha dan392 ha puso dengan nilai kehilangan hasilmencapai Rp 776 milyar dan jika terjadiledakan serangan (eksplosif) maka luasserangan di daerah endemis tungro dapatmencapai puluhan ribu hektar (Budianto et al2011) Pada tahun 2016 serangan tungro seluas3643 ha dan meningkat menjadi 5590 ha padatahun 2017 yang tersebar di 34 propinsi diIndonesia (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian 2019)

Penyakit tungro disebabkan oleh dua virus yangberbeda secara morfologi dan secara genetik

yaitu rice tungro bacilliform virus dan ricetungro spherical virus (Bunawan et al2014) Kedua virus tersebut dapat ditularkanoleh beberapa jenis wereng hijau (Nephotettixspp) secara semipersisten (Dai and Beachy2009) Wereng hijau Nephotettix virescensDistant adalah anggota Famili CicadellidaeOrdo Hemiptra yang hidup dan berkembangdi pertanaman padi yang memiliki peran pentingsebagai vektor virus tungro Jika wereng hijautidak ada maka kemungkinan besar serangantungro juga tidak ada Penyebaran werenghijau mencapai Negara jepang India SrilangkaCina Malaysia Vietnam afrika Utara AfrikaSelatan dan Indonesia (Du et al 2007)Kemampuan wereng hijau (Nvirencens)dalam menularkan virus tungro mencapai 81(Supriyadi et al 2004) Penelitian Rahim danNasruddin (2010) menunjukkan efektivitaswereng hijau menularkan virus tungro darisumber inokulum pada umur inkubasi yangberbeda berhasil tertular sebesar 96Perkembangan penyakit tungro pada tanaman

107

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

padi terjadi dua tahap Tahap pertama terjadiakibat infeksi di persemaian yang ditularkan olehwereng hijau migran pembawa virus Tahapkedua terjadi bersumber dari tanaman yangterserang pada tahap pertama Namun ledakantungro terjadi melalui proses yang membutuh-kan waktu yaitu interaksi antara jumlah dankualitas sumber inokulum tingkat populasiserangga penular dan faktor pendukung lainnya

Pada kasus-kasus penyakit virus terbawaserangga antara vektor virus dan tanamanterbentuk hubungan spesifik (Fereres andMoreno 2009) Wereng hijau menggunakantanaman padi sebagai tempat bertelurberlindung dan sebagai pakan Wereng hijaumenghisap cairan yang terdapat pada jaringantanaman padi sekaligus dapat memindahkan(sebagai vektor) virus kedalam tanaman padiWereng hijau (Nvirrescens) bersifat monofagpada padi dan kepadatan populasinyaberpengaruh secara nyata pada keberadaantungro Wereng hijau dapat memperoleh danmenularkan RTBV dan RTSV secara bersama-sama atau RTSV saja dan tidak dapatmemperoleh dan menularkan RTBV jika tidakmemperoleh RTSV sebelumya (Choi et al2009) Segera setelah makan dari tanamanyang terinfeksi virus tungro wereng hijau akanmenularkan virus tersebut pada tanaman baruNamun demikian jika tanaman padi tidakdisenangi oleh wereng hijau (varietas tahan)maka kemungkinan besar tidak terjadipenularan virus (makan inokulasi) sehinggapenggunaan varietas tahan merupakan salahsatu alternatif untuk pengendalian penyakittungro Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui galur-galur harapan padi tahantungro yang tidak disenangi (tahan) werenghijau dan tahan virus tungro

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca LokaPenelitian Penyakit Tungro dan di lahan petaniyang endemis tungro di Desa MatakaliKecamatan Polewali Kabupaten PolmanSulawesi Barat pada bulan Januari ndash Agustus2019

Percobaan di Rumah Kaca

Perbanyakan Wereng Hijau (Nvirescens)

Perbanyakan wereng hijau (Nvirescens)dilakukan pada tanaman padi varietas TN1dengan mengikuti prosedur (Heinrich et al1985) Koloni Wereng hijau berasal dariSulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yangkemudian dikoleksi di Rumah Kaca LokaPenelitian Penyakit Tungro Lanrang Sebanyak300 ndash 500 wereng dewasa dipelihara dalamsangkar wereng berukuran 53 cm x 53 xm x90 cm dengan tanaman padi varietas TN1berumur 45 hari selama 2 ndash 3 hari untukpeneluran Kemudian tanaman padi yangdigunakan untuk bertelur dipindahkan padasangkar yang lain dan diletakkan kembalitanaman padi baru untuk peneluran Tanamanpadi untuk oviposisi tersebut dibersihkan daundan pelepah yang sudah tua dibuang dantanaman dicuci sebelum dimasukkan dalamsangkar untuk menghilangkan semut danpredator Tanaman padi yang telah diteluridirawat sampai muncul nimfa Selanjutnyatanaman padi TN1 umur 45 hari diletakkan lagidalam sangkar tersebut sebagai bahan makananyang diperlukan untuk berkembang menjadidewasa Wereng hijau dewasa yang barumuncul dipindahkan dalam sangkar penularanProses tersebut dilakukan terus-menerus untukmemelihara ketersediaan wereng hijau

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

108

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Penelitian dilakukan dengan metode (Heinrichet al 1985) Benih padi yang diuji (48 galur+ 2 varietas pembanding) disemai pada bakibesar berbentuk lingkaran (diameter plusmn 60 cm)dengan jarak 4 cm lalu dimasukkan ke dalamkurungan plastik yang dimodifikasi dengan kasaPada saat tanaman berumur 2 minggu setelahsemai sebanyak 250 pasang imago WerengHijau ditempatkan pada piring petri kemudiandiletakkan di tengah lingkaran tanaman Bakitanam disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan tiga kali ulangan Pada saat1 2 dan 3 hari setelah infestasi diamati dandihitung jumlah wereng hijau yang hinggap padamasing-masing galurvarietas Semakin banyakjumlah wereng hijau yang hinggap dan makanpada suatu galurvarietas semakin tinggi tingkatpreferensi wereng hijau pada galurvarietastersebut Data hasil pengamatan diuji dengananalisis ragam uji F dan jika berbeda nyatadilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan(α = 005) dengan menggunakan fasilitas ujiSPSS 210

Uji Kelangsungan Hidup Wereng Hijau

Mengikuti metode survival yang digunakan(Siwi et al 1987) Benih padi yang diuji (48galur + 2 varietas pembanding) disemai padaember plastik Setelah umur 1 minggu masing-masing galurvarietas dipindahkan ke dalamtabung reaksi diameter 15 cm (5 tanamantabung) dengan akarnya dibalut kapas basahSetiap tabung diinfestasikan 10 ekor werenghijau instar tiga lalu disungkup kain kasaTabung disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan 3 kali ulangan Pengamatandilakukan 1 3 dan 5 hari setelah infestasidihitung jumlah wereng hijau yang bertahan

hidup (berhasil menjadi dewasa) Semakinbanyak nimfa yang bertahan hidup menjadidewasa pada suatu galurvarietas semakintinggi tingkat preferensi wereng hijau pada galurvarietas tersebut

Percobaan di Lapangan

Preferensi Wereng Hijau dan PersentaseInsiden Tungro di Lapangan

Galur uji yang dievaluasi merupakan hasilskrining dari kebun percobaan Loka PenelitianPenyakit Tungro Sebanyak 48 galur harapanpadi diobservasi ketahanannya terhadappenyakit tungro dan karakter sifat-sifatmorfologi lainnya dengan menggunakanrancangan augmented design dalam RAKMasing-masing blok terdiri dari 12 galurharapan padi dan empat varietas pembandingyaitu IR 64 CiherangTukad Unda dan Inpari9 Elo Waktu pelaksanaan disesuaikan denganpuncak populasi vektor Setiap galur ditanampada petak ukuran 1 X 5 meter dengan jaraktanam 25 x 25 cm Pemupukan I sebanyak 300kgha Ponska dan 100 kgha Urea diberikanpada umur tanaman 10 HST pemupukan ke IIsebanyak 100 kgha Urea pada umur 40 HSTPertanaman dipelihara sehingga bebas darigulma dan tanpa aplikasi pestisida

Pengamatan dilakukan terhadap kepadatanpopulasi wereng hijau (ekor) dengan 10 kaliayunan ganda pada umur 30 hari setelah tanam(HST) persentase insiden tungro tungro ()umur berbunga (50 tanaman padi berbunga)jumlah anakan produktif per rumpun bobot1000 biji (g) dan hasil gabah (tha) pada kadarair 14

Persentase kejadian tungro dihitung berdasar-kan Standard Evaluation System for Rice(IRRI 1996) sebagai berikut

109

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Ket IS = Insiden tungro n = Jumlah tanaman yang terserang N = Jumlah tanaman yang diamatiIS = 0 - 5 (Tahan) IS = 6 - 25 (AgakTahan) IS gt 25 (Rentan)Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisisvarians untuk rancangan augmented danselanjutnya dilakukan uji perbandingan nilaitengah galur uji dengan nilai tengah varietaspembanding berdasarkan LSI (Least SignificantIncrease) pada taraf 5 (Baihaki 1999)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan di Rumah Kaca

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Jumlah wereng hijau yang hinggap pada masing-masing galur bervariasi sesuai dengan tingkatkesukaanya Hasil pengamatan (Tabel 1)menunjukkan bahwa preferensi hinggap werenghijau pada 1ndash3 hari setelah infestasi pada semuagalur tidak berbeda nyata dengan varietas TN1(varietas peka) Rata-rata wereng hijau yanghinggap pada varietas TN1 selama pengamatanberkisar antara 40 ndash 77 ekorgalur Menurut(Schoonhoven et al 2005) seleksi tanamaninang oleh serangga termasuk wereng hijaumeliputi aktivitas mencari orientasi kemudianhinggap lalu melakukan seleksi penusukanhingga penetrasi stilet

Preferensi hinggap Wereng Hijau terendah padagalur B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 (17ndash37 ekorgalur) dan tertinggi padagalur IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 (100ndash110 ekorgalur) Keberadaan wereng hijaupada setiap galur dan varietas di setiap haripengamatan menunjukkan tidak adanya

preferensi wereng hijau terhadap galur atauvarietas tertentu walaupun terjadi variasikepadatan populasi Tingkat preferensi werenghijau untuk hinggap pada varietas padimenggambarkan perilaku yang berkaitandengan mekanisme ketahanan tanaman Hasilpenelitian Suprihanto et al (2015) menunjukkanbahwa Varietas Situ Bagendit Utri MerahMentik Wangi Mahsuri dan Inpari 1 tidak ataukurang disukai oleh WBC untuk hinggap danberkembang biak dibandingkan dengan varietasTN1 Rahmini et al (2012) melaporkan bahwawereng coklat (WBC) menunjukkan reaksinonpreferensi terhadap varietas tahan Mekanismeketahanan nonpreferensi atau antixenosis diukurdengan kemampuan hinggap atau orientasisedangkan antibiosis diukur dengan kelang-sungan hidup nimfa periode perkembanganlama hidup imago peningkatan populasi danlaju makan (Soundararajan et al 2005)

Hasil uji kelangsungan hidup menunjukkanbahwa kematian nimfa wereng hijau dibeberapa galur uji mulai terjadi pada 1 harisetelah Infestasi (0-9 ekorgalur) bahkanterlihat tidak ada lagi nimfa yang hidup 3 harisetelah infestasi pada galur nomor 5 6 7 828 44 46 dan 48 (Tabel 2) Galurvarietastersebut tergolong tahan terhadap wereng hijauSebagian nimfa wereng hijau masih ada yangmampu beradaptasi dengan kondisi lingkungandan ketersediaan pakan pada hari-hariberikutnya dengan mulai menyesuaikan diriuntuk bertahan hidup menjadi dewasa Werenghijau akan membentuk generasi selanjutnya jikatersedia pakan yang sesuai Semakin rendahjumlah wereng hijau yang mampu bertahanhingga menjadi dewasa pada suatu galurvarietas maka semakin tinggi tingkat ketahanangalurvarietas tersebut Tingkat kematian nimfadan dewasa wereng hijau tinggi ketika makan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

110

No Galurvarietas Jumlah Wereng Hijau yang hinggap

1 HIS 2 HIS 3HSI 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 50 27 abc 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 57 47 33 abc 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 87 50 40 abc 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 53 57 60 a-d 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 100 53 83 cd 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 63 100 63 a-d 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 53 63 60 a-d 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 30 53 37 abc 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 47 47 abc 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-

1 50

77 20 ab

11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 67

60 60

a-d

12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 40 07 40 abc 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 37 30 17 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 70 47 73 a-d 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 67 93 77 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 60 50 40 abc 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 50 33 77 a-d 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 17 30 33 abc 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 37 50 37 sbc 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 53 60 47 abc 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 67 57 60 a-d 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 40 37 43 abc 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 70 50 43 abc 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 43 37 20 ab 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 77 63 87 cd 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 103 60 53 a-d 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 83 47 47 abc 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 27 37 40 abc 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 83 50 33 abc 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 50 40 43 abc 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 60 77 87 cd 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 47 47 abc 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 103 83 57 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 87 37 37 abc 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 50 37 40 abc 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 43 50 60 a-d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 40 30 33 abc 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 40 60 50 abc 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 87 67 a-d 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 37 67 80 a-d 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 110 103 110 e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 53 43 60 a-d 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 57 57 50 abc 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 43 37 20 ab 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 73 87 57 a-d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 63 77 60 a-d 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 47 37 33 abc 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 30 27 abc 49 TN1 77 77 40 abc 50 Inpari 9 Elo 53 60 47 abc

Tabel 1 Preferensi hinggap wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidakberbeda nyata berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (aacute = 005)

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 2: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

106

ABSTRAK

Tungro merupakan penyakit penting tanaman padi yang disebabkan oleh dua jenis virus yaituRice tungro bacilliform virus (RTBV) dan Rice tungro spherical virus (RTSV) yang keduanyaditularkan oleh wereng hijau Nephotettix virescens Distant secara semipersisten Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui galur-galur harapan padi yang tidak disukai (tahan) wereng hijaudan tahan virus tungro Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Loka Penelitian Penyakit Tungrodan di lahan petani di Kabupaten Polman Sulawesi Barat pada bulan Januari ndash Agustus 2019Galurvarietas yang diuji adalah 48 galur harapan padi tahan tungro dan 2 varietas pembandingDi Rumah kaca dilakukan uji preferensi dan uji survival wereng hijau yang disusun menggunakanrancangan acak kelompok dan diulang tiga kali Di lapangan dilakukan observasi populasi werenghijau dan persentase serangan tungro serta evaluasi hasil dan komponen hasil tanaman denganmenggunakan rancangan augmented dalam RAK 4 blok Masing-masing blok terdiri dari 20 galurharapan padi tahan tungro dan empat varietas pembanding (Ciherang Tukad Unda Inpari 9 Elodan IR 64) Parameter pengamatan meliputi jumlah wereng hijau yang hinggap dan bertahanhidup pada masing-masing galurvarietas kepadatan populasi wereng hijau di lapangan persentaseserangan tungro () di lapangan jumlah gabah isi jumlah gabah hampa bobot 1000 biji dan hasilgabah pada kadar air 14 Tercatat 10 galur harapan padi yang tidak disukai (tahan) wereng hijaudan tahan virus tungro dengan persentase serangan lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding (Inpari 9) serta memiliki potensi hasil yang tinggi (62 ndash 102 tha)

Kata Kunci Preferensi Nephotettix virescens tungro galur harapan

PENDAHULUAN

Tungro merupakan salah satu penyakit pentingyang menyebabkan produksi hasil padi tidakstabil Ancaman penyakit tungro di Indonesiaselalu ada setiap tahunnya yang teridentifikasidi 33 provinsi Rata-rata luasan seranganpenyakit tungro dalam kurun waktu 2009 -2011 mencapai 12567 ha per tahun (PusatData dan Sistem Informasi Pertanian 2012)Pada tahun 2011 luas serangan 16027 ha dan392 ha puso dengan nilai kehilangan hasilmencapai Rp 776 milyar dan jika terjadiledakan serangan (eksplosif) maka luasserangan di daerah endemis tungro dapatmencapai puluhan ribu hektar (Budianto et al2011) Pada tahun 2016 serangan tungro seluas3643 ha dan meningkat menjadi 5590 ha padatahun 2017 yang tersebar di 34 propinsi diIndonesia (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian 2019)

Penyakit tungro disebabkan oleh dua virus yangberbeda secara morfologi dan secara genetik

yaitu rice tungro bacilliform virus dan ricetungro spherical virus (Bunawan et al2014) Kedua virus tersebut dapat ditularkanoleh beberapa jenis wereng hijau (Nephotettixspp) secara semipersisten (Dai and Beachy2009) Wereng hijau Nephotettix virescensDistant adalah anggota Famili CicadellidaeOrdo Hemiptra yang hidup dan berkembangdi pertanaman padi yang memiliki peran pentingsebagai vektor virus tungro Jika wereng hijautidak ada maka kemungkinan besar serangantungro juga tidak ada Penyebaran werenghijau mencapai Negara jepang India SrilangkaCina Malaysia Vietnam afrika Utara AfrikaSelatan dan Indonesia (Du et al 2007)Kemampuan wereng hijau (Nvirencens)dalam menularkan virus tungro mencapai 81(Supriyadi et al 2004) Penelitian Rahim danNasruddin (2010) menunjukkan efektivitaswereng hijau menularkan virus tungro darisumber inokulum pada umur inkubasi yangberbeda berhasil tertular sebesar 96Perkembangan penyakit tungro pada tanaman

107

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

padi terjadi dua tahap Tahap pertama terjadiakibat infeksi di persemaian yang ditularkan olehwereng hijau migran pembawa virus Tahapkedua terjadi bersumber dari tanaman yangterserang pada tahap pertama Namun ledakantungro terjadi melalui proses yang membutuh-kan waktu yaitu interaksi antara jumlah dankualitas sumber inokulum tingkat populasiserangga penular dan faktor pendukung lainnya

Pada kasus-kasus penyakit virus terbawaserangga antara vektor virus dan tanamanterbentuk hubungan spesifik (Fereres andMoreno 2009) Wereng hijau menggunakantanaman padi sebagai tempat bertelurberlindung dan sebagai pakan Wereng hijaumenghisap cairan yang terdapat pada jaringantanaman padi sekaligus dapat memindahkan(sebagai vektor) virus kedalam tanaman padiWereng hijau (Nvirrescens) bersifat monofagpada padi dan kepadatan populasinyaberpengaruh secara nyata pada keberadaantungro Wereng hijau dapat memperoleh danmenularkan RTBV dan RTSV secara bersama-sama atau RTSV saja dan tidak dapatmemperoleh dan menularkan RTBV jika tidakmemperoleh RTSV sebelumya (Choi et al2009) Segera setelah makan dari tanamanyang terinfeksi virus tungro wereng hijau akanmenularkan virus tersebut pada tanaman baruNamun demikian jika tanaman padi tidakdisenangi oleh wereng hijau (varietas tahan)maka kemungkinan besar tidak terjadipenularan virus (makan inokulasi) sehinggapenggunaan varietas tahan merupakan salahsatu alternatif untuk pengendalian penyakittungro Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui galur-galur harapan padi tahantungro yang tidak disenangi (tahan) werenghijau dan tahan virus tungro

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca LokaPenelitian Penyakit Tungro dan di lahan petaniyang endemis tungro di Desa MatakaliKecamatan Polewali Kabupaten PolmanSulawesi Barat pada bulan Januari ndash Agustus2019

Percobaan di Rumah Kaca

Perbanyakan Wereng Hijau (Nvirescens)

Perbanyakan wereng hijau (Nvirescens)dilakukan pada tanaman padi varietas TN1dengan mengikuti prosedur (Heinrich et al1985) Koloni Wereng hijau berasal dariSulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yangkemudian dikoleksi di Rumah Kaca LokaPenelitian Penyakit Tungro Lanrang Sebanyak300 ndash 500 wereng dewasa dipelihara dalamsangkar wereng berukuran 53 cm x 53 xm x90 cm dengan tanaman padi varietas TN1berumur 45 hari selama 2 ndash 3 hari untukpeneluran Kemudian tanaman padi yangdigunakan untuk bertelur dipindahkan padasangkar yang lain dan diletakkan kembalitanaman padi baru untuk peneluran Tanamanpadi untuk oviposisi tersebut dibersihkan daundan pelepah yang sudah tua dibuang dantanaman dicuci sebelum dimasukkan dalamsangkar untuk menghilangkan semut danpredator Tanaman padi yang telah diteluridirawat sampai muncul nimfa Selanjutnyatanaman padi TN1 umur 45 hari diletakkan lagidalam sangkar tersebut sebagai bahan makananyang diperlukan untuk berkembang menjadidewasa Wereng hijau dewasa yang barumuncul dipindahkan dalam sangkar penularanProses tersebut dilakukan terus-menerus untukmemelihara ketersediaan wereng hijau

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

108

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Penelitian dilakukan dengan metode (Heinrichet al 1985) Benih padi yang diuji (48 galur+ 2 varietas pembanding) disemai pada bakibesar berbentuk lingkaran (diameter plusmn 60 cm)dengan jarak 4 cm lalu dimasukkan ke dalamkurungan plastik yang dimodifikasi dengan kasaPada saat tanaman berumur 2 minggu setelahsemai sebanyak 250 pasang imago WerengHijau ditempatkan pada piring petri kemudiandiletakkan di tengah lingkaran tanaman Bakitanam disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan tiga kali ulangan Pada saat1 2 dan 3 hari setelah infestasi diamati dandihitung jumlah wereng hijau yang hinggap padamasing-masing galurvarietas Semakin banyakjumlah wereng hijau yang hinggap dan makanpada suatu galurvarietas semakin tinggi tingkatpreferensi wereng hijau pada galurvarietastersebut Data hasil pengamatan diuji dengananalisis ragam uji F dan jika berbeda nyatadilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan(α = 005) dengan menggunakan fasilitas ujiSPSS 210

Uji Kelangsungan Hidup Wereng Hijau

Mengikuti metode survival yang digunakan(Siwi et al 1987) Benih padi yang diuji (48galur + 2 varietas pembanding) disemai padaember plastik Setelah umur 1 minggu masing-masing galurvarietas dipindahkan ke dalamtabung reaksi diameter 15 cm (5 tanamantabung) dengan akarnya dibalut kapas basahSetiap tabung diinfestasikan 10 ekor werenghijau instar tiga lalu disungkup kain kasaTabung disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan 3 kali ulangan Pengamatandilakukan 1 3 dan 5 hari setelah infestasidihitung jumlah wereng hijau yang bertahan

hidup (berhasil menjadi dewasa) Semakinbanyak nimfa yang bertahan hidup menjadidewasa pada suatu galurvarietas semakintinggi tingkat preferensi wereng hijau pada galurvarietas tersebut

Percobaan di Lapangan

Preferensi Wereng Hijau dan PersentaseInsiden Tungro di Lapangan

Galur uji yang dievaluasi merupakan hasilskrining dari kebun percobaan Loka PenelitianPenyakit Tungro Sebanyak 48 galur harapanpadi diobservasi ketahanannya terhadappenyakit tungro dan karakter sifat-sifatmorfologi lainnya dengan menggunakanrancangan augmented design dalam RAKMasing-masing blok terdiri dari 12 galurharapan padi dan empat varietas pembandingyaitu IR 64 CiherangTukad Unda dan Inpari9 Elo Waktu pelaksanaan disesuaikan denganpuncak populasi vektor Setiap galur ditanampada petak ukuran 1 X 5 meter dengan jaraktanam 25 x 25 cm Pemupukan I sebanyak 300kgha Ponska dan 100 kgha Urea diberikanpada umur tanaman 10 HST pemupukan ke IIsebanyak 100 kgha Urea pada umur 40 HSTPertanaman dipelihara sehingga bebas darigulma dan tanpa aplikasi pestisida

Pengamatan dilakukan terhadap kepadatanpopulasi wereng hijau (ekor) dengan 10 kaliayunan ganda pada umur 30 hari setelah tanam(HST) persentase insiden tungro tungro ()umur berbunga (50 tanaman padi berbunga)jumlah anakan produktif per rumpun bobot1000 biji (g) dan hasil gabah (tha) pada kadarair 14

Persentase kejadian tungro dihitung berdasar-kan Standard Evaluation System for Rice(IRRI 1996) sebagai berikut

109

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Ket IS = Insiden tungro n = Jumlah tanaman yang terserang N = Jumlah tanaman yang diamatiIS = 0 - 5 (Tahan) IS = 6 - 25 (AgakTahan) IS gt 25 (Rentan)Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisisvarians untuk rancangan augmented danselanjutnya dilakukan uji perbandingan nilaitengah galur uji dengan nilai tengah varietaspembanding berdasarkan LSI (Least SignificantIncrease) pada taraf 5 (Baihaki 1999)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan di Rumah Kaca

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Jumlah wereng hijau yang hinggap pada masing-masing galur bervariasi sesuai dengan tingkatkesukaanya Hasil pengamatan (Tabel 1)menunjukkan bahwa preferensi hinggap werenghijau pada 1ndash3 hari setelah infestasi pada semuagalur tidak berbeda nyata dengan varietas TN1(varietas peka) Rata-rata wereng hijau yanghinggap pada varietas TN1 selama pengamatanberkisar antara 40 ndash 77 ekorgalur Menurut(Schoonhoven et al 2005) seleksi tanamaninang oleh serangga termasuk wereng hijaumeliputi aktivitas mencari orientasi kemudianhinggap lalu melakukan seleksi penusukanhingga penetrasi stilet

Preferensi hinggap Wereng Hijau terendah padagalur B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 (17ndash37 ekorgalur) dan tertinggi padagalur IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 (100ndash110 ekorgalur) Keberadaan wereng hijaupada setiap galur dan varietas di setiap haripengamatan menunjukkan tidak adanya

preferensi wereng hijau terhadap galur atauvarietas tertentu walaupun terjadi variasikepadatan populasi Tingkat preferensi werenghijau untuk hinggap pada varietas padimenggambarkan perilaku yang berkaitandengan mekanisme ketahanan tanaman Hasilpenelitian Suprihanto et al (2015) menunjukkanbahwa Varietas Situ Bagendit Utri MerahMentik Wangi Mahsuri dan Inpari 1 tidak ataukurang disukai oleh WBC untuk hinggap danberkembang biak dibandingkan dengan varietasTN1 Rahmini et al (2012) melaporkan bahwawereng coklat (WBC) menunjukkan reaksinonpreferensi terhadap varietas tahan Mekanismeketahanan nonpreferensi atau antixenosis diukurdengan kemampuan hinggap atau orientasisedangkan antibiosis diukur dengan kelang-sungan hidup nimfa periode perkembanganlama hidup imago peningkatan populasi danlaju makan (Soundararajan et al 2005)

Hasil uji kelangsungan hidup menunjukkanbahwa kematian nimfa wereng hijau dibeberapa galur uji mulai terjadi pada 1 harisetelah Infestasi (0-9 ekorgalur) bahkanterlihat tidak ada lagi nimfa yang hidup 3 harisetelah infestasi pada galur nomor 5 6 7 828 44 46 dan 48 (Tabel 2) Galurvarietastersebut tergolong tahan terhadap wereng hijauSebagian nimfa wereng hijau masih ada yangmampu beradaptasi dengan kondisi lingkungandan ketersediaan pakan pada hari-hariberikutnya dengan mulai menyesuaikan diriuntuk bertahan hidup menjadi dewasa Werenghijau akan membentuk generasi selanjutnya jikatersedia pakan yang sesuai Semakin rendahjumlah wereng hijau yang mampu bertahanhingga menjadi dewasa pada suatu galurvarietas maka semakin tinggi tingkat ketahanangalurvarietas tersebut Tingkat kematian nimfadan dewasa wereng hijau tinggi ketika makan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

110

No Galurvarietas Jumlah Wereng Hijau yang hinggap

1 HIS 2 HIS 3HSI 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 50 27 abc 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 57 47 33 abc 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 87 50 40 abc 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 53 57 60 a-d 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 100 53 83 cd 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 63 100 63 a-d 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 53 63 60 a-d 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 30 53 37 abc 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 47 47 abc 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-

1 50

77 20 ab

11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 67

60 60

a-d

12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 40 07 40 abc 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 37 30 17 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 70 47 73 a-d 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 67 93 77 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 60 50 40 abc 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 50 33 77 a-d 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 17 30 33 abc 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 37 50 37 sbc 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 53 60 47 abc 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 67 57 60 a-d 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 40 37 43 abc 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 70 50 43 abc 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 43 37 20 ab 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 77 63 87 cd 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 103 60 53 a-d 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 83 47 47 abc 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 27 37 40 abc 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 83 50 33 abc 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 50 40 43 abc 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 60 77 87 cd 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 47 47 abc 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 103 83 57 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 87 37 37 abc 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 50 37 40 abc 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 43 50 60 a-d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 40 30 33 abc 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 40 60 50 abc 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 87 67 a-d 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 37 67 80 a-d 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 110 103 110 e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 53 43 60 a-d 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 57 57 50 abc 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 43 37 20 ab 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 73 87 57 a-d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 63 77 60 a-d 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 47 37 33 abc 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 30 27 abc 49 TN1 77 77 40 abc 50 Inpari 9 Elo 53 60 47 abc

Tabel 1 Preferensi hinggap wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidakberbeda nyata berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (aacute = 005)

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 3: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

107

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

padi terjadi dua tahap Tahap pertama terjadiakibat infeksi di persemaian yang ditularkan olehwereng hijau migran pembawa virus Tahapkedua terjadi bersumber dari tanaman yangterserang pada tahap pertama Namun ledakantungro terjadi melalui proses yang membutuh-kan waktu yaitu interaksi antara jumlah dankualitas sumber inokulum tingkat populasiserangga penular dan faktor pendukung lainnya

Pada kasus-kasus penyakit virus terbawaserangga antara vektor virus dan tanamanterbentuk hubungan spesifik (Fereres andMoreno 2009) Wereng hijau menggunakantanaman padi sebagai tempat bertelurberlindung dan sebagai pakan Wereng hijaumenghisap cairan yang terdapat pada jaringantanaman padi sekaligus dapat memindahkan(sebagai vektor) virus kedalam tanaman padiWereng hijau (Nvirrescens) bersifat monofagpada padi dan kepadatan populasinyaberpengaruh secara nyata pada keberadaantungro Wereng hijau dapat memperoleh danmenularkan RTBV dan RTSV secara bersama-sama atau RTSV saja dan tidak dapatmemperoleh dan menularkan RTBV jika tidakmemperoleh RTSV sebelumya (Choi et al2009) Segera setelah makan dari tanamanyang terinfeksi virus tungro wereng hijau akanmenularkan virus tersebut pada tanaman baruNamun demikian jika tanaman padi tidakdisenangi oleh wereng hijau (varietas tahan)maka kemungkinan besar tidak terjadipenularan virus (makan inokulasi) sehinggapenggunaan varietas tahan merupakan salahsatu alternatif untuk pengendalian penyakittungro Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui galur-galur harapan padi tahantungro yang tidak disenangi (tahan) werenghijau dan tahan virus tungro

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca LokaPenelitian Penyakit Tungro dan di lahan petaniyang endemis tungro di Desa MatakaliKecamatan Polewali Kabupaten PolmanSulawesi Barat pada bulan Januari ndash Agustus2019

Percobaan di Rumah Kaca

Perbanyakan Wereng Hijau (Nvirescens)

Perbanyakan wereng hijau (Nvirescens)dilakukan pada tanaman padi varietas TN1dengan mengikuti prosedur (Heinrich et al1985) Koloni Wereng hijau berasal dariSulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yangkemudian dikoleksi di Rumah Kaca LokaPenelitian Penyakit Tungro Lanrang Sebanyak300 ndash 500 wereng dewasa dipelihara dalamsangkar wereng berukuran 53 cm x 53 xm x90 cm dengan tanaman padi varietas TN1berumur 45 hari selama 2 ndash 3 hari untukpeneluran Kemudian tanaman padi yangdigunakan untuk bertelur dipindahkan padasangkar yang lain dan diletakkan kembalitanaman padi baru untuk peneluran Tanamanpadi untuk oviposisi tersebut dibersihkan daundan pelepah yang sudah tua dibuang dantanaman dicuci sebelum dimasukkan dalamsangkar untuk menghilangkan semut danpredator Tanaman padi yang telah diteluridirawat sampai muncul nimfa Selanjutnyatanaman padi TN1 umur 45 hari diletakkan lagidalam sangkar tersebut sebagai bahan makananyang diperlukan untuk berkembang menjadidewasa Wereng hijau dewasa yang barumuncul dipindahkan dalam sangkar penularanProses tersebut dilakukan terus-menerus untukmemelihara ketersediaan wereng hijau

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

108

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Penelitian dilakukan dengan metode (Heinrichet al 1985) Benih padi yang diuji (48 galur+ 2 varietas pembanding) disemai pada bakibesar berbentuk lingkaran (diameter plusmn 60 cm)dengan jarak 4 cm lalu dimasukkan ke dalamkurungan plastik yang dimodifikasi dengan kasaPada saat tanaman berumur 2 minggu setelahsemai sebanyak 250 pasang imago WerengHijau ditempatkan pada piring petri kemudiandiletakkan di tengah lingkaran tanaman Bakitanam disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan tiga kali ulangan Pada saat1 2 dan 3 hari setelah infestasi diamati dandihitung jumlah wereng hijau yang hinggap padamasing-masing galurvarietas Semakin banyakjumlah wereng hijau yang hinggap dan makanpada suatu galurvarietas semakin tinggi tingkatpreferensi wereng hijau pada galurvarietastersebut Data hasil pengamatan diuji dengananalisis ragam uji F dan jika berbeda nyatadilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan(α = 005) dengan menggunakan fasilitas ujiSPSS 210

Uji Kelangsungan Hidup Wereng Hijau

Mengikuti metode survival yang digunakan(Siwi et al 1987) Benih padi yang diuji (48galur + 2 varietas pembanding) disemai padaember plastik Setelah umur 1 minggu masing-masing galurvarietas dipindahkan ke dalamtabung reaksi diameter 15 cm (5 tanamantabung) dengan akarnya dibalut kapas basahSetiap tabung diinfestasikan 10 ekor werenghijau instar tiga lalu disungkup kain kasaTabung disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan 3 kali ulangan Pengamatandilakukan 1 3 dan 5 hari setelah infestasidihitung jumlah wereng hijau yang bertahan

hidup (berhasil menjadi dewasa) Semakinbanyak nimfa yang bertahan hidup menjadidewasa pada suatu galurvarietas semakintinggi tingkat preferensi wereng hijau pada galurvarietas tersebut

Percobaan di Lapangan

Preferensi Wereng Hijau dan PersentaseInsiden Tungro di Lapangan

Galur uji yang dievaluasi merupakan hasilskrining dari kebun percobaan Loka PenelitianPenyakit Tungro Sebanyak 48 galur harapanpadi diobservasi ketahanannya terhadappenyakit tungro dan karakter sifat-sifatmorfologi lainnya dengan menggunakanrancangan augmented design dalam RAKMasing-masing blok terdiri dari 12 galurharapan padi dan empat varietas pembandingyaitu IR 64 CiherangTukad Unda dan Inpari9 Elo Waktu pelaksanaan disesuaikan denganpuncak populasi vektor Setiap galur ditanampada petak ukuran 1 X 5 meter dengan jaraktanam 25 x 25 cm Pemupukan I sebanyak 300kgha Ponska dan 100 kgha Urea diberikanpada umur tanaman 10 HST pemupukan ke IIsebanyak 100 kgha Urea pada umur 40 HSTPertanaman dipelihara sehingga bebas darigulma dan tanpa aplikasi pestisida

Pengamatan dilakukan terhadap kepadatanpopulasi wereng hijau (ekor) dengan 10 kaliayunan ganda pada umur 30 hari setelah tanam(HST) persentase insiden tungro tungro ()umur berbunga (50 tanaman padi berbunga)jumlah anakan produktif per rumpun bobot1000 biji (g) dan hasil gabah (tha) pada kadarair 14

Persentase kejadian tungro dihitung berdasar-kan Standard Evaluation System for Rice(IRRI 1996) sebagai berikut

109

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Ket IS = Insiden tungro n = Jumlah tanaman yang terserang N = Jumlah tanaman yang diamatiIS = 0 - 5 (Tahan) IS = 6 - 25 (AgakTahan) IS gt 25 (Rentan)Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisisvarians untuk rancangan augmented danselanjutnya dilakukan uji perbandingan nilaitengah galur uji dengan nilai tengah varietaspembanding berdasarkan LSI (Least SignificantIncrease) pada taraf 5 (Baihaki 1999)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan di Rumah Kaca

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Jumlah wereng hijau yang hinggap pada masing-masing galur bervariasi sesuai dengan tingkatkesukaanya Hasil pengamatan (Tabel 1)menunjukkan bahwa preferensi hinggap werenghijau pada 1ndash3 hari setelah infestasi pada semuagalur tidak berbeda nyata dengan varietas TN1(varietas peka) Rata-rata wereng hijau yanghinggap pada varietas TN1 selama pengamatanberkisar antara 40 ndash 77 ekorgalur Menurut(Schoonhoven et al 2005) seleksi tanamaninang oleh serangga termasuk wereng hijaumeliputi aktivitas mencari orientasi kemudianhinggap lalu melakukan seleksi penusukanhingga penetrasi stilet

Preferensi hinggap Wereng Hijau terendah padagalur B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 (17ndash37 ekorgalur) dan tertinggi padagalur IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 (100ndash110 ekorgalur) Keberadaan wereng hijaupada setiap galur dan varietas di setiap haripengamatan menunjukkan tidak adanya

preferensi wereng hijau terhadap galur atauvarietas tertentu walaupun terjadi variasikepadatan populasi Tingkat preferensi werenghijau untuk hinggap pada varietas padimenggambarkan perilaku yang berkaitandengan mekanisme ketahanan tanaman Hasilpenelitian Suprihanto et al (2015) menunjukkanbahwa Varietas Situ Bagendit Utri MerahMentik Wangi Mahsuri dan Inpari 1 tidak ataukurang disukai oleh WBC untuk hinggap danberkembang biak dibandingkan dengan varietasTN1 Rahmini et al (2012) melaporkan bahwawereng coklat (WBC) menunjukkan reaksinonpreferensi terhadap varietas tahan Mekanismeketahanan nonpreferensi atau antixenosis diukurdengan kemampuan hinggap atau orientasisedangkan antibiosis diukur dengan kelang-sungan hidup nimfa periode perkembanganlama hidup imago peningkatan populasi danlaju makan (Soundararajan et al 2005)

Hasil uji kelangsungan hidup menunjukkanbahwa kematian nimfa wereng hijau dibeberapa galur uji mulai terjadi pada 1 harisetelah Infestasi (0-9 ekorgalur) bahkanterlihat tidak ada lagi nimfa yang hidup 3 harisetelah infestasi pada galur nomor 5 6 7 828 44 46 dan 48 (Tabel 2) Galurvarietastersebut tergolong tahan terhadap wereng hijauSebagian nimfa wereng hijau masih ada yangmampu beradaptasi dengan kondisi lingkungandan ketersediaan pakan pada hari-hariberikutnya dengan mulai menyesuaikan diriuntuk bertahan hidup menjadi dewasa Werenghijau akan membentuk generasi selanjutnya jikatersedia pakan yang sesuai Semakin rendahjumlah wereng hijau yang mampu bertahanhingga menjadi dewasa pada suatu galurvarietas maka semakin tinggi tingkat ketahanangalurvarietas tersebut Tingkat kematian nimfadan dewasa wereng hijau tinggi ketika makan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

110

No Galurvarietas Jumlah Wereng Hijau yang hinggap

1 HIS 2 HIS 3HSI 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 50 27 abc 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 57 47 33 abc 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 87 50 40 abc 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 53 57 60 a-d 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 100 53 83 cd 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 63 100 63 a-d 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 53 63 60 a-d 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 30 53 37 abc 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 47 47 abc 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-

1 50

77 20 ab

11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 67

60 60

a-d

12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 40 07 40 abc 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 37 30 17 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 70 47 73 a-d 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 67 93 77 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 60 50 40 abc 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 50 33 77 a-d 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 17 30 33 abc 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 37 50 37 sbc 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 53 60 47 abc 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 67 57 60 a-d 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 40 37 43 abc 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 70 50 43 abc 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 43 37 20 ab 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 77 63 87 cd 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 103 60 53 a-d 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 83 47 47 abc 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 27 37 40 abc 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 83 50 33 abc 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 50 40 43 abc 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 60 77 87 cd 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 47 47 abc 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 103 83 57 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 87 37 37 abc 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 50 37 40 abc 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 43 50 60 a-d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 40 30 33 abc 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 40 60 50 abc 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 87 67 a-d 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 37 67 80 a-d 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 110 103 110 e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 53 43 60 a-d 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 57 57 50 abc 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 43 37 20 ab 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 73 87 57 a-d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 63 77 60 a-d 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 47 37 33 abc 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 30 27 abc 49 TN1 77 77 40 abc 50 Inpari 9 Elo 53 60 47 abc

Tabel 1 Preferensi hinggap wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidakberbeda nyata berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (aacute = 005)

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 4: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

108

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Penelitian dilakukan dengan metode (Heinrichet al 1985) Benih padi yang diuji (48 galur+ 2 varietas pembanding) disemai pada bakibesar berbentuk lingkaran (diameter plusmn 60 cm)dengan jarak 4 cm lalu dimasukkan ke dalamkurungan plastik yang dimodifikasi dengan kasaPada saat tanaman berumur 2 minggu setelahsemai sebanyak 250 pasang imago WerengHijau ditempatkan pada piring petri kemudiandiletakkan di tengah lingkaran tanaman Bakitanam disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan tiga kali ulangan Pada saat1 2 dan 3 hari setelah infestasi diamati dandihitung jumlah wereng hijau yang hinggap padamasing-masing galurvarietas Semakin banyakjumlah wereng hijau yang hinggap dan makanpada suatu galurvarietas semakin tinggi tingkatpreferensi wereng hijau pada galurvarietastersebut Data hasil pengamatan diuji dengananalisis ragam uji F dan jika berbeda nyatadilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan(α = 005) dengan menggunakan fasilitas ujiSPSS 210

Uji Kelangsungan Hidup Wereng Hijau

Mengikuti metode survival yang digunakan(Siwi et al 1987) Benih padi yang diuji (48galur + 2 varietas pembanding) disemai padaember plastik Setelah umur 1 minggu masing-masing galurvarietas dipindahkan ke dalamtabung reaksi diameter 15 cm (5 tanamantabung) dengan akarnya dibalut kapas basahSetiap tabung diinfestasikan 10 ekor werenghijau instar tiga lalu disungkup kain kasaTabung disusun berdasarkan rancangan acakkelompok dengan 3 kali ulangan Pengamatandilakukan 1 3 dan 5 hari setelah infestasidihitung jumlah wereng hijau yang bertahan

hidup (berhasil menjadi dewasa) Semakinbanyak nimfa yang bertahan hidup menjadidewasa pada suatu galurvarietas semakintinggi tingkat preferensi wereng hijau pada galurvarietas tersebut

Percobaan di Lapangan

Preferensi Wereng Hijau dan PersentaseInsiden Tungro di Lapangan

Galur uji yang dievaluasi merupakan hasilskrining dari kebun percobaan Loka PenelitianPenyakit Tungro Sebanyak 48 galur harapanpadi diobservasi ketahanannya terhadappenyakit tungro dan karakter sifat-sifatmorfologi lainnya dengan menggunakanrancangan augmented design dalam RAKMasing-masing blok terdiri dari 12 galurharapan padi dan empat varietas pembandingyaitu IR 64 CiherangTukad Unda dan Inpari9 Elo Waktu pelaksanaan disesuaikan denganpuncak populasi vektor Setiap galur ditanampada petak ukuran 1 X 5 meter dengan jaraktanam 25 x 25 cm Pemupukan I sebanyak 300kgha Ponska dan 100 kgha Urea diberikanpada umur tanaman 10 HST pemupukan ke IIsebanyak 100 kgha Urea pada umur 40 HSTPertanaman dipelihara sehingga bebas darigulma dan tanpa aplikasi pestisida

Pengamatan dilakukan terhadap kepadatanpopulasi wereng hijau (ekor) dengan 10 kaliayunan ganda pada umur 30 hari setelah tanam(HST) persentase insiden tungro tungro ()umur berbunga (50 tanaman padi berbunga)jumlah anakan produktif per rumpun bobot1000 biji (g) dan hasil gabah (tha) pada kadarair 14

Persentase kejadian tungro dihitung berdasar-kan Standard Evaluation System for Rice(IRRI 1996) sebagai berikut

109

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Ket IS = Insiden tungro n = Jumlah tanaman yang terserang N = Jumlah tanaman yang diamatiIS = 0 - 5 (Tahan) IS = 6 - 25 (AgakTahan) IS gt 25 (Rentan)Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisisvarians untuk rancangan augmented danselanjutnya dilakukan uji perbandingan nilaitengah galur uji dengan nilai tengah varietaspembanding berdasarkan LSI (Least SignificantIncrease) pada taraf 5 (Baihaki 1999)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan di Rumah Kaca

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Jumlah wereng hijau yang hinggap pada masing-masing galur bervariasi sesuai dengan tingkatkesukaanya Hasil pengamatan (Tabel 1)menunjukkan bahwa preferensi hinggap werenghijau pada 1ndash3 hari setelah infestasi pada semuagalur tidak berbeda nyata dengan varietas TN1(varietas peka) Rata-rata wereng hijau yanghinggap pada varietas TN1 selama pengamatanberkisar antara 40 ndash 77 ekorgalur Menurut(Schoonhoven et al 2005) seleksi tanamaninang oleh serangga termasuk wereng hijaumeliputi aktivitas mencari orientasi kemudianhinggap lalu melakukan seleksi penusukanhingga penetrasi stilet

Preferensi hinggap Wereng Hijau terendah padagalur B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 (17ndash37 ekorgalur) dan tertinggi padagalur IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 (100ndash110 ekorgalur) Keberadaan wereng hijaupada setiap galur dan varietas di setiap haripengamatan menunjukkan tidak adanya

preferensi wereng hijau terhadap galur atauvarietas tertentu walaupun terjadi variasikepadatan populasi Tingkat preferensi werenghijau untuk hinggap pada varietas padimenggambarkan perilaku yang berkaitandengan mekanisme ketahanan tanaman Hasilpenelitian Suprihanto et al (2015) menunjukkanbahwa Varietas Situ Bagendit Utri MerahMentik Wangi Mahsuri dan Inpari 1 tidak ataukurang disukai oleh WBC untuk hinggap danberkembang biak dibandingkan dengan varietasTN1 Rahmini et al (2012) melaporkan bahwawereng coklat (WBC) menunjukkan reaksinonpreferensi terhadap varietas tahan Mekanismeketahanan nonpreferensi atau antixenosis diukurdengan kemampuan hinggap atau orientasisedangkan antibiosis diukur dengan kelang-sungan hidup nimfa periode perkembanganlama hidup imago peningkatan populasi danlaju makan (Soundararajan et al 2005)

Hasil uji kelangsungan hidup menunjukkanbahwa kematian nimfa wereng hijau dibeberapa galur uji mulai terjadi pada 1 harisetelah Infestasi (0-9 ekorgalur) bahkanterlihat tidak ada lagi nimfa yang hidup 3 harisetelah infestasi pada galur nomor 5 6 7 828 44 46 dan 48 (Tabel 2) Galurvarietastersebut tergolong tahan terhadap wereng hijauSebagian nimfa wereng hijau masih ada yangmampu beradaptasi dengan kondisi lingkungandan ketersediaan pakan pada hari-hariberikutnya dengan mulai menyesuaikan diriuntuk bertahan hidup menjadi dewasa Werenghijau akan membentuk generasi selanjutnya jikatersedia pakan yang sesuai Semakin rendahjumlah wereng hijau yang mampu bertahanhingga menjadi dewasa pada suatu galurvarietas maka semakin tinggi tingkat ketahanangalurvarietas tersebut Tingkat kematian nimfadan dewasa wereng hijau tinggi ketika makan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

110

No Galurvarietas Jumlah Wereng Hijau yang hinggap

1 HIS 2 HIS 3HSI 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 50 27 abc 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 57 47 33 abc 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 87 50 40 abc 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 53 57 60 a-d 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 100 53 83 cd 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 63 100 63 a-d 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 53 63 60 a-d 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 30 53 37 abc 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 47 47 abc 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-

1 50

77 20 ab

11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 67

60 60

a-d

12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 40 07 40 abc 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 37 30 17 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 70 47 73 a-d 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 67 93 77 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 60 50 40 abc 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 50 33 77 a-d 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 17 30 33 abc 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 37 50 37 sbc 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 53 60 47 abc 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 67 57 60 a-d 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 40 37 43 abc 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 70 50 43 abc 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 43 37 20 ab 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 77 63 87 cd 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 103 60 53 a-d 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 83 47 47 abc 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 27 37 40 abc 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 83 50 33 abc 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 50 40 43 abc 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 60 77 87 cd 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 47 47 abc 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 103 83 57 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 87 37 37 abc 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 50 37 40 abc 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 43 50 60 a-d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 40 30 33 abc 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 40 60 50 abc 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 87 67 a-d 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 37 67 80 a-d 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 110 103 110 e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 53 43 60 a-d 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 57 57 50 abc 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 43 37 20 ab 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 73 87 57 a-d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 63 77 60 a-d 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 47 37 33 abc 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 30 27 abc 49 TN1 77 77 40 abc 50 Inpari 9 Elo 53 60 47 abc

Tabel 1 Preferensi hinggap wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidakberbeda nyata berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (aacute = 005)

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 5: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

109

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Ket IS = Insiden tungro n = Jumlah tanaman yang terserang N = Jumlah tanaman yang diamatiIS = 0 - 5 (Tahan) IS = 6 - 25 (AgakTahan) IS gt 25 (Rentan)Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisisvarians untuk rancangan augmented danselanjutnya dilakukan uji perbandingan nilaitengah galur uji dengan nilai tengah varietaspembanding berdasarkan LSI (Least SignificantIncrease) pada taraf 5 (Baihaki 1999)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan di Rumah Kaca

Uji Preferensi dan Non-Preferensi WerengHijau

Jumlah wereng hijau yang hinggap pada masing-masing galur bervariasi sesuai dengan tingkatkesukaanya Hasil pengamatan (Tabel 1)menunjukkan bahwa preferensi hinggap werenghijau pada 1ndash3 hari setelah infestasi pada semuagalur tidak berbeda nyata dengan varietas TN1(varietas peka) Rata-rata wereng hijau yanghinggap pada varietas TN1 selama pengamatanberkisar antara 40 ndash 77 ekorgalur Menurut(Schoonhoven et al 2005) seleksi tanamaninang oleh serangga termasuk wereng hijaumeliputi aktivitas mencari orientasi kemudianhinggap lalu melakukan seleksi penusukanhingga penetrasi stilet

Preferensi hinggap Wereng Hijau terendah padagalur B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 (17ndash37 ekorgalur) dan tertinggi padagalur IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 (100ndash110 ekorgalur) Keberadaan wereng hijaupada setiap galur dan varietas di setiap haripengamatan menunjukkan tidak adanya

preferensi wereng hijau terhadap galur atauvarietas tertentu walaupun terjadi variasikepadatan populasi Tingkat preferensi werenghijau untuk hinggap pada varietas padimenggambarkan perilaku yang berkaitandengan mekanisme ketahanan tanaman Hasilpenelitian Suprihanto et al (2015) menunjukkanbahwa Varietas Situ Bagendit Utri MerahMentik Wangi Mahsuri dan Inpari 1 tidak ataukurang disukai oleh WBC untuk hinggap danberkembang biak dibandingkan dengan varietasTN1 Rahmini et al (2012) melaporkan bahwawereng coklat (WBC) menunjukkan reaksinonpreferensi terhadap varietas tahan Mekanismeketahanan nonpreferensi atau antixenosis diukurdengan kemampuan hinggap atau orientasisedangkan antibiosis diukur dengan kelang-sungan hidup nimfa periode perkembanganlama hidup imago peningkatan populasi danlaju makan (Soundararajan et al 2005)

Hasil uji kelangsungan hidup menunjukkanbahwa kematian nimfa wereng hijau dibeberapa galur uji mulai terjadi pada 1 harisetelah Infestasi (0-9 ekorgalur) bahkanterlihat tidak ada lagi nimfa yang hidup 3 harisetelah infestasi pada galur nomor 5 6 7 828 44 46 dan 48 (Tabel 2) Galurvarietastersebut tergolong tahan terhadap wereng hijauSebagian nimfa wereng hijau masih ada yangmampu beradaptasi dengan kondisi lingkungandan ketersediaan pakan pada hari-hariberikutnya dengan mulai menyesuaikan diriuntuk bertahan hidup menjadi dewasa Werenghijau akan membentuk generasi selanjutnya jikatersedia pakan yang sesuai Semakin rendahjumlah wereng hijau yang mampu bertahanhingga menjadi dewasa pada suatu galurvarietas maka semakin tinggi tingkat ketahanangalurvarietas tersebut Tingkat kematian nimfadan dewasa wereng hijau tinggi ketika makan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

110

No Galurvarietas Jumlah Wereng Hijau yang hinggap

1 HIS 2 HIS 3HSI 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 50 27 abc 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 57 47 33 abc 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 87 50 40 abc 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 53 57 60 a-d 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 100 53 83 cd 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 63 100 63 a-d 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 53 63 60 a-d 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 30 53 37 abc 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 47 47 abc 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-

1 50

77 20 ab

11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 67

60 60

a-d

12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 40 07 40 abc 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 37 30 17 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 70 47 73 a-d 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 67 93 77 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 60 50 40 abc 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 50 33 77 a-d 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 17 30 33 abc 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 37 50 37 sbc 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 53 60 47 abc 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 67 57 60 a-d 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 40 37 43 abc 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 70 50 43 abc 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 43 37 20 ab 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 77 63 87 cd 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 103 60 53 a-d 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 83 47 47 abc 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 27 37 40 abc 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 83 50 33 abc 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 50 40 43 abc 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 60 77 87 cd 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 47 47 abc 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 103 83 57 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 87 37 37 abc 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 50 37 40 abc 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 43 50 60 a-d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 40 30 33 abc 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 40 60 50 abc 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 87 67 a-d 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 37 67 80 a-d 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 110 103 110 e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 53 43 60 a-d 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 57 57 50 abc 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 43 37 20 ab 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 73 87 57 a-d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 63 77 60 a-d 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 47 37 33 abc 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 30 27 abc 49 TN1 77 77 40 abc 50 Inpari 9 Elo 53 60 47 abc

Tabel 1 Preferensi hinggap wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidakberbeda nyata berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (aacute = 005)

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 6: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

110

No Galurvarietas Jumlah Wereng Hijau yang hinggap

1 HIS 2 HIS 3HSI 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 50 27 abc 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 57 47 33 abc 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 87 50 40 abc 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 53 57 60 a-d 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 100 53 83 cd 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 63 100 63 a-d 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 53 63 60 a-d 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 30 53 37 abc 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 47 47 abc 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-

1 50

77 20 ab

11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 67

60 60

a-d

12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 40 07 40 abc 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 37 30 17 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 70 47 73 a-d 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 67 93 77 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 60 50 40 abc 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 50 33 77 a-d 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 17 30 33 abc 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 37 50 37 sbc 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 53 60 47 abc 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 67 57 60 a-d 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 40 37 43 abc 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 70 50 43 abc 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 43 37 20 ab 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 77 63 87 cd 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 103 60 53 a-d 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 83 47 47 abc 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 27 37 40 abc 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 83 50 33 abc 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 50 40 43 abc 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 60 77 87 cd 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 47 47 abc 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 103 83 57 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 87 37 37 abc 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 50 37 40 abc 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 43 50 60 a-d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 40 30 33 abc 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 40 60 50 abc 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 87 67 a-d 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 37 67 80 a-d 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 110 103 110 e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 53 43 60 a-d 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 57 57 50 abc 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 43 37 20 ab 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 73 87 57 a-d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 63 77 60 a-d 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 47 37 33 abc 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 30 27 abc 49 TN1 77 77 40 abc 50 Inpari 9 Elo 53 60 47 abc

Tabel 1 Preferensi hinggap wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidakberbeda nyata berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (aacute = 005)

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 7: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

111

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pada varietas tahan selain itu berat badanrendah dan jumlah telur yang dihasilkan sedikit(Vu Q et al 2014) Kesesuaian terhadaptanaman inang bergantung pada beberapafaktor seperti kualitas nutrisi zat pertahanankimia tumbuhan dan lingkungan mikro(Cunningham et al 2001)

Pada akhir pengamatan (5 HST) tercatat 10galur harapan padi yang kurang disukai werenghijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1 - 3 - 2 - 3 - 1 I R7697 8- 83- 3 - 1 - 3 - 2 - 4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 karena rendahnya jumlahwereng hijau yang bertahan hidup pada galurtersebut (00 ndash 07 ekorgalur) berbeda nyatadengan jumlah wereng hijau yang bertahanhidup pada varietas TN1 (80 ekorvarietas)sebagai varietas pembanding peka (tidakmemiliki gen ketahanan) Perkembanganpenyakit tungro yang lebih lambat pada varietastahan karena adanya kemampuan yang dimilikidalam mencegah proses infeksi atau membatasikolonisasi patogen virus Hasanuddin (Hasanuddin2009) Lama hidup fluktuasi populasi lajureproduksi dan laju pertumbuhan wereng hijaudipengaruhi oleh sumber makanan (tanamaninang) (Win et al 2011)

Percobaan Lapangan

Observasi Wereng Hijau dan KejadianTungro pada Galur-Galur Harapan PadiTahan Tungro

Kepadatan populasi wereng hijau menunjukkanbahwa puncak populasi terjadi pada 2 minggusetelah tanam kemudian menurun pada minggu-minggu berikutnya sehingga tidak terlihat

adanya pola fluktuasi populasi wereng hijau(Tabel 3) Populasi wereng hijau pada 2 MSTmerupakan wereng hijau migran yang berpindahdari pertanaman sekitar karena pola tanamnyayang tidak serempak Di sekitar pertanamanuji terdapat hamparan pertanaman yang lebihdulu ditanam dengan selisih seminggu hinggasebulan Salah satu karakter wereng hijau adalahserempak segera melakukan migrasi kepertanaman muda untuk membentuk populasigenerasi selanjutnya Pada areal persawahandengan waktu tanam yang tidak serempakwereng hijau cenderung bermigrasi daritanaman tua ke tanaman muda dan tanamanyang lebih peka (Chancellor and Holt 2008)Wereng hijau migran hinggap secara acak padatanaman padi kemudian berangsur berpindahke galurvarietas yang lebih disukai Padapengamatan terakhir (6 MST) tercatat 21 galuryang dihinggapi wereng hijau (0-1 ekorgalur)lebih rendah atau sama dengan varietaspembanding tahan IR 64 (3 ekorvarietas) danInpari 9 Elo (1 ekorvarietas) Diantara galur-galur tersebut tercatat 10 galur yang sama padauji preferensi di rumah kaca kurang disukai olehwereng hijau yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 Halini membuktikan bahwa galur-galur tersebutberpotensi sebagai calon varietas tahan Kondisimorfologi suatu tanaman mempengaruhi tingkatkesukaan wereng hijau terhadap tanamantersebut Menurut Pakki (2010) ketebalanepidermis maupun kelebatan bulu serta kasarpada helaian daun menyebabkan vektor

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 8: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

112

No Galurvarietas Jumlah wereng hijau yang betahan hidup

(menjadi dewasa) 1 HSI 3 HSI 5HSI

1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 43 a-j 13 ab 00 ab 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 90 i-k 50 a-f 00 a-e 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 93 j-k 30 a-d 00 ab 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 40 a-i 20 abc 10 ab 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 07 ab 00 a 00 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 20 a-d 07 a 23 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 80 f-k 07 a 33 ab 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 40 a-i 03 a 53 ab 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 97 k 40 a-f 10 ef 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 90 i-k 63 b-f 03 c-f 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 87 h-k 70 c-f 00 f 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 50 a-k 20 abc 47 ab 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 80 f-k 40 a-f 07 a-e 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 47 a-k 33 a-e 27 ab 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 60 d-k 63 b-f 03 a-d 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 57 c-k 20 abc 13 ab 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 30 a-f 33 a-e 00 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 03 a 00 a 00 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 73 f-k 43 a-f 07 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 33 a-g 37 a-f 07 ab 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 57 c-k 17 abc 63 ab 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 70 e-k 20 abc 53 ab 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 77 f-k 37 a-f 77 a-d 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 37 a-h 10 ab 03 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 83 g-k 40 a-f 37 ab 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 83 g-k 37 a-f 07 ab 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 87 h-k 43 a-f 23 a-e 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 53 b-k 07 a 07 a 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 73 f-k 40 a-f 00 b-e 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 83 g-k 87 e-f 00 ef 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 70 e-k 20 abc 00 abc 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 83 g-k 23 a-d 03 a-e 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 90 i-k 33 a-e 07 a-d 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 60 d-k 10 ab 13 ab 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 43 a-j 27 a-d 23 ab 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 10 abc 27 a-d 00 a 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 50 a-k 40 a-f 13 def 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 97 k 33 a-e 13 b-e 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 67 d-k 13 ab 37 ab 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 90 i-k 77 d-f 00 f 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 57 c-k 40 a-f 40 a-e 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 80 f-k 23 a-d 63 a-e 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 83 g-k 20 abc 17 a-e 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 47 a-k 03 a 33 a 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 60 d-k 17 abc 23 ab 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 37 a-h 00 a 07 a 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 a-e 20 abc 13 ab 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 33 a-g 00 a 00 a 49 TN1 97 k 90 f 57 f 50 Inpari 9 Elo 43 b-k 10 ab 40 a

Keterangan Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (α = 005)

Tabel 2 Kemampuan bertahan hidup wereng hijau pada berbagai galur harapan padi tahan tungro

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 9: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

113

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

(Nvirescens) bermigrasi ke tempat lain danmemilih varietas yang lebih disenangi Selainitu kondisi lingkungan di setiap lokasi per-tanaman berpengaruh terhadap tinggi rendahnyapopulasi wereng hijau Populasi wereng hijaucenderung mengikuti pola curah hujan Puncakpopulasi wereng hijau terjadi menjelang akhirmusim hujan dan populasi terendah pada akhirmusim kemarau (Sama et al 1991 Hasa-nuddin et al 1997) Kondisi lingkungan danfisiologi wereng hijau pada musim hujan lebihmenguntungkan untuk bereproduksi (Widiarta2005)

Pada umur tanaman 2 MST gejala penyakittungro belum terlihat walaupun kepadatanpopulasi wereng hijau relatif tinggi Gejala mulaiterlihat pada 4 MST dengan persentaseserangan 0ndash1714 (Tabel 4) hal inimenunjukkan bahwa insiden tungro yang terjadimerupakan hasil infeksi wereng hijau pada 2MST Migrasi dan perkembangan populasiwereng hijau di awal musim tanam berpengaruhterhadap penyebaran tungro namun tidak adahubungan yang konsisten antara kelimpahanwereng hijau dan kejadian penyakit tungroMenurut Shibata et al (2007) insiden tungroRTBV pada tanaman ketika diinokulasi dengantiga atau lima wereng hijau lebih tinggi dari padajika diinokulasi dengan 1 ekor wereng hijauNamun insiden tungro RTSV tidak berbedanyata jika diinokulasi oleh 1 sampai 5 werenghijau Variasi insidensi tungro pada setiap galurvarietas merupaka indikator ketahanan galurvarietas terhadap virus tungro Pada pengamatanterakhir (6 MST) tercatat 22 galur yangmemiliki persentase serangan tungro relatifrendah dan 9 galur diantaranya berkorelasipositif dengan populasi wereng hijau yang jugarendah yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2

IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut memiliki rata-ratapersentase serangan 00 ndash 097 tidak berbedanyata dengan varietas pembanding tahan Inpari9 (171) Hal ini sejalan dengan hasil penelitianYuliani dan Widiarta (2017) IR66 dan Inpari9 menunjukkan intensitas tungro lebih rendahsehingga dapat direkomendasikan untukmenanggulangi penyakit tungro Suatu varietasdapat dikategorikan sebagai varietas tahantungro jika varietas tersebut tahan wereng hijaudan tahan virus tungro (Cabunagan et al2008)

Serangan tungro terjadi tergantung dari adatidaknya serangga vektor (Nvirescens) dansumber inokulum serta kondisi lingkungan yangmendukung perkembangannya Serangantungro kemungkinan juga terkait dengan faktorgen yaitu adanya pengaruh virulensi asal dangen ketahanan yang terkandung dalam masing-masing galur Semakin tahan suatu galur makasemakin kecil kemungkinan galur tersebutterserang tungro Dalam penelitian Burhanuddinet al (2006) koloni wereng hijau dari Polmasefisien (80 ndash 100) menularkan virus tungropada 4 golongan varietas tahan wereng hijau(IR 26 IR 64 Ciliwung dan IR 66)Keseragaman varietas tahan tungro pada suatuhamparan yang sangat luas dan kondisilingkungan yang sama akan mempengaruhiepidemi penyakit tungro karena gen ketahananyang ada juga sama Dengan demikian terjaditekanan seleksi wereng hijau dan mutasi tungro

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 10: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

114

No Galurvarietas Kepadatan Populasi Wereng Hijau ()

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 13 d 4 a 0 Ad 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 4 ad 2 ad 3 A 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 14 d 14 2 a 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 10 d 9 4 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 8 ad 6 a 4 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 10 d 9 1 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 10 d 13 4 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 7 ad 7 a 6 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 14 d 6 a 5 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 12 d 9 1 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 13 d 12 6 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 17 d 5 a 7 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 17 d 4 a 2 a 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 17 d 3 ad 2 a 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 17 d 8 a 3 a 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 12 d 15 0 ad 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 19 d 12 9 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 8 ad 10 5 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 21 7 a 0 ad 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 9 ad 5 a 2 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 13 d 4 a 5 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 21 7 a 5 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 24 7 a 4 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 7 ad 4 a 4 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 11 d 11 5 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 35 11 1 ad 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 17 d 9 2 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 35 10 0 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 28 12 3 a 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 19 d 1 ad 0 ad 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 32 5 a 4 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 25 4 a 0 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 12 d 4 a 0 ad 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 39 9 0 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 27 7 a 1 ad 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 27 7 a 3 d 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 9 ad 1 a 1 ad 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 14 d 0 a 1 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 7 ad 3 a 0 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 22 4 a 2 a 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 22 4 a 0 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 23 2 a 1 ad 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 9 ad 3 a 0 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 4 a 0 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 19 d 2 a 2 d 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 19 d 4 a 0 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 23 11 0 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 37 8 ad 6 49 IR 64 (a) 9 8 ad 3 50 Ciherang(b) 22 8 ad 2 51 Tukad Unda ( c ) 21 7 ad 2 52 Inpari 9 Elo (d) 19 3 a 1

Keterangan angka yang diikuti oleh huruf a dan d pada kolom yang sama lebih rendah populasi werenghijaunya daripada pembanding tahan IR64 dan Inpari 9 Elo

Tabel 3 Kepadatan populasi wereng hijau pada galur-galur harapan padi tahan tungro di PolmanSulawesi Barat MT 2019

sehingga dapat meningkatkan penularannya(Thamrin et al 2012)Rendahnya persentase serangan tungrokemungkinan juga disebabkan oleh ber-kurangnya aktivitas vektor karena pengaruh

karakter morfologi yang homogen dari suatupopulasi tanaman Menurut (Kawabe 1985)pada varietas tahan wereng hijau mengisappada pembuluh tapis (xylem) sedangkan padavarietas peka lebih banyak mengisap pada

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 11: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

115

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

pembuluh balik (phloem) tempat virus tungroberada Varietas tahan tungro dapat mengubahkebiasaan mengisap vektor sehingga vektor

hanya mengisap pembuluh xilem yang tidakmengandung virus tungro ( Siwi et al 1999)Dengan demikian jika vektor pindah makanpada tanaman baru maka tidak ada virus tungroyang ditularkannya

No Galurvarietas Persentase Insiden Tungro

2 MST 4 MST 6 MST 1 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 095 381 a 2 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 667 286 a 3 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 000 000 d ad 4 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 857 476 a 5 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1524 667 a 6 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 952 571 a 7 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 286 190 a 8 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 667 095 ad 9 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 1619 381 a 10 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-1 0 857 286 a 11 B11742-RS2-4-MR-31-1-4-SI-4-1-MR-3-2-1-2-2 0 952 571 a 12 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-2-1 0 095 000 d ad 13 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 0 000 000 d ad 14 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 0 095 095 ad 15 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 0 190 1143 16 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 0 952 667 a 17 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 0 571 381 a 18 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 0 1048 286 a 19 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 0 1048 667 a 20 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 0 1333 190 a 21 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 0 286 095 ad 22 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 0 286 571 a 23 IR65638-169-3-2-1-3-1 0 190 667 a 24 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 0 381 381 a 25 IR70416-53-2-2-2-1-1 0 1238 095 ad 26 IR70416-53-2-2-2-4-1 0 1048 190 a 27 IR70416-53-2-2-3-1-1 0 000 286 a 28 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 0 952 000 ad 29 B10525E-KN-37-2-3-7-SI-2-MR-3-2-1-1-1 0 286 095 ad 30 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-1-2-3-2-1 0 1143 190 a 31 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-2-2-2-2-2 0 476 000 ad 32 B11597-RS2-3-2-14-1-SI-2-MR-3-3-3-1-1 0 476 095 ad 33 B11597-RS2-3-2-16-5-SI-2-MR-2-2-2-3-1 0 1333 190 a 34 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-2-MR-2-3-2-2-1 0 667 000 ad 35 B11597-RS2-3-2-7-2-SI-3-MR-3-2-2-2-4 0 1048 286 a 36 B11597-RS2-3-2-9-5-SI-3-MR-2-1-2-2-1 0 286 000 ad 37 B11738-RS3-6-1-3-3-SI-3-MR-3-5-2-2-2 0 381 381 a 38 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 0 667 095 ad 39 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 0 667 000 ad 40 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 0 762 095 ad 41 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 0 000 000 ad 42 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 0 3143 381 a 43 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 0 000 000 ad 44 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 0 000 000 ad 45 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 0 1714 000 ad 46 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 0 190 000 ad 47 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 0 286 000 ad 48 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 0 000 000 ad 49 IR 64 (a) 0 2171 800 50 Ciherang(b) 0 1295 1029 51 Tukad Unda ( c ) 0 286 400 52 Inpari 9 Elo (d) 0 1276 171

Tabel 4 Persentase Insiden Tungro pada Galur-Galur Harapan Padi Tahan Tungrodi Polman Sulawesi Barat MT2019

Keterangan Angka diikuti oleh huruf (d) pada kolom yang sama lebih rendah persentase serangan tungronyadaripada varietas pembanding tahan Inpari 9 Elo

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 12: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

116

Tabel 5 Hasil dan komponen hasil galur-galur padi harapan tahan tungrodi Polman Sulawesi Barat MT 2019

No

Galur

Varietas

Jumlah gabah

Hampa malai

Jumlah Gabah Isi

Malai

Bobot 100 biji

(grama)

Hasil Gabah

(tonha)

1 B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 40 60 2458 335 2 B11957-MR-34-2-4-1-SI-1-1-MR-3-2-3-2-5 22 59 3139 cd 299 3 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-2-MR-1-3-1-2-2 25 102 b 2681 430 4 B11957-RS1-1-MR-8-3-4-SI-3-3-MR-1-3-3-5-3 30 94 2601 524 5 B12519-3-SI-2-1-MR-3-3-2-1-1 16 a 52 2749 227 6 B12519-3-SI-2-1-MR-3-5-2-5-2 11 ad 67 2829 417 7 B12653-MR-8-3-1-3-5-1 20 78 2531 492 8 B12667-MR-2-3-3-3-2-2 22 85 2532 641 abc9 B12667-MR-2-3-3-3-3-3 25 45 3572 abc 501 10 B12667-MR-2-3-3-3-4-3 26 72 2665 277 11 IR65638-169-3-2-1-3-1 23 56 2622 577 12 IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 23 92 2162 abc 885 ab13 IR70416-53-2-2-2-1-1 24 54 2697 510 14 IR70416-53-2-2-2-4-1 13 d 43 2751 262 15 IR70416-53-2-2-3-1-1 14 d 24 acd 3008 cd 192 16 IR71137-243-2-2-3-3-1-1-1 7 acd 67 2772 215 17 IR71137-243-2-2-3-3-1-4-1 22 59 2728 247 18 IR71138-49-2-2-1-2-1-2-1 64 abcd 85 2721 373 19 IR71138-49-2-2-1-2-2-4-4 31 106 bc 2539 352 20 IR71145-153-3-3-1-2-1-5-1 31 65 2591 600 abc21 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 30 85 2524 747 abcd22 IR71710-78-2-2-2-2-4-1 28 73 2735 503 23 IR71710-78-2-2-2-3-3-1 25 62 2693 597 24 IR71718-59-1-2-3-1-2-1 23 69 2571 490 25 IR72860-109-2-3-2-1-1-1 16 58 2782 575 26 IR72860-109-2-3-2-3-3-1 8 d 57 2862 586 27 IR71145-153-3-3-1-2-1-3-1 31 49 2763 487 28 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 33 76 2776 563 29 IR72861-77-2-3-2-3-1-1 11 d 23 acd 3260 abcd 130 30 IR72883-10-2-2-2-1-2-1 21 51 2876 437 31 IR72883-10-2-2-2-1-3-1 23 62 2828 593 32 IR72883-10-2-2-2-2-1-1 26 62 2733 672 abc33 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-5 29 67 2694 602 abc34 IR74052-184-3-3-2-4-5 25 49 3168 d 619 abc35 IR74052-227-2-1-1-3-2 19 49 2702 537 36 IR74052-227-2-1-1-3-4 30 87 2632 556 37 IR74052-227-2-1-2-3-1 26 51 2917 444 38 IR74284-10-1-2-3-2-3-1-2 35 98 b 2623 591 39 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1 13 d 92 2712 759 abcd40 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 9 ad 98 b 2533 a 1021 abc41 IR 76978-83-3-1-3-3-1-1 12 ad 83 2714 815 abcd42 IR 869745-251-2-2-1-1-1-2-1 50 bc 96 b 2746 332 43 IR 869745-251-2-2-1-1-2-3-1 55 abc 93 2650 600 abc44 IR 74052-80-1-1-3-2-1 18 d 73 2720 518 45 IR 74052-80-1-1-3-3-2 18 d 73 2671 706 abcd46 IR76978-83-3-1-3-2-4 34 84 2738 845 abcd47 IR74052-184-3-3-1-5-5 10 ad 57 2746 729 abcd48 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4 15 d 56 2765 625 abc49 IR 64 (a) 31 72 2842 394 50 Ciherang (b) 22 57 2719 404 51 Tukad Unda (c) 26 70 2654 539 52 Inpari 9 Elo (d) 38 77 2527 616

Keterangan angka yang diikuti oleh a b c dan d pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan vareietaspembanding IR 64 Ciherang Tukad Unda dan Inpari 9 Elo berdasarkan LSI 5

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 13: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

117

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Hasil dan Komponen Hasil Galur-GalurHarapan Padi Tahan Tungro

Produktivitas tanaman padi merupakan hasilakhir dari pengaruh interaksi antara faktorgenetik suatu varietas dan lingkungannya Hasilpengamatan (Tabel 5) menunjukkan bahwatercatat 17 galur yang memiliki hasil gabahtertinggi (60 ndash 102 tha) berbeda nyata atausama dengan varietas pembanding Ciherangdan Inpari 9 Elo (56 tha dan 67 tha)Tingginya hasil produksi galur tersebutberbanding lurus dengan rendahnya persentaseserangan tungro dan didukung oleh jumlah gabahisi dan bobot 1000 biji yang juga tinggi Jumlahgabah bernas dan bobot 1000 biji yang tinggiakan mengindikasikan tingginya hasil gabah(Sutaryo et al 2005 Sutaryo 2012) Potensihasil sangat ditentukan oleh hasil kali antarakomponen-komponen hasil dari suatu varietasSejalan dengan laporan hasil penelitian Muliadidan Praptana (2008) bahwa karakter jumlahanakan produktif dan bobot 1000 bijiberkorelasi positif nyata dengan hasil

Hasil pengamatan jumlah gabah bernas (Tabel5) menunjukkan bahwa tercatat 17 galurmemiliki biji bernas terbanyak (83-106 gabahmalai) berbeda nyata dengan varietaspembanding (57-77 gabahmalai) Analisiskarakter bobot 1000 biji menunjukkan hasilyang beragam (Tabel 5) Terdapat 8 galurmemiliki bobot 1000 biji (283 ndash 310 g) nyatalebih tinggi dari varietas pembanding Ciherang(271 g) Semua galur uji merupakan galur yangideal karena memiliki bobot 1000 biji gt 25 gBobot 1000 biji sebesar 25 g merupakanstandar minimal bobot yang dianjurkan untukkriteria padi tipe baru Bobot 1000 butir gabahdipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaanmisalnya tersedianya fotosintat cuaca danjumlah daun (Fatimaturrohmah et al 2016)

Kondisi tersebut akan mempengaruhi banyaksedikitnya karbohidrat yang dihasilkan dariproses fotosintesis dan selanjutnya akanmenentukan bentuk dan ukuran gabah (SutaryoB 2012)

KESIMPULAN

Wereng hijau menunjukkan respons non-preferen terhadap 10 galur harapan padi tahantungro yaitu B11742-RS3-1-1-1-2-SI-2-MR-3-4-1-3-3 B12667-MR-2-3-3-3-2-2IR67406-49-2-3-1-3-3-1-3-1 IR71145-153-3-3-1-2-3-1-3 IR72861-77-2-3-2-2-5-1 IR74052-184-3-3-2-4-5 IR 76978-83-3-1-3-2-4-1 IR 76978-83-3-1-3-2-3-1IR76978-83-3-1-3-2-4 IR74052-184-3-3-1-5-5 dan IR71145-153-3-3-1-2-3-1-4Galur-galur tersebut juga tahan terhadap virustungro dengan persentase serangan lebih rendahatau sama dengan varietas pembanding (Inpari9 Elo) serta memiliki potensi hasil yang tinggi(62 ndash 102 tha)

DAFTAR PUSTAKA

Baihaki A 1999 Teknik rancangan dananalisis penelitian pemuliaanAgriculture Research ManagementProject II Badan Penelitian danPengembangan Pertanian DepartemenPertanian dan Fakultas PertanianUniversitas Padjajaran Jatinangor 84 hlm

Budiyanto E MNurhidayat Suparni danHaryati 2011 Perlindungan tanamanuntuk menekan kehilangan hasil padiInovasi Teknologi PengendalianPenyakit Tungro dan Hama UtamaPadi Menuju SwasembadaBerkelanjutan Buku I 1- 9 Bogor Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 14: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

118

Bunawan H L Dusik SN Bunawan andNM Matamin 2014 Rice TungroDisease From Identification toDisease Control World AppliedScience Journal 31 (6) 1221-1226

Burhanuddin IN Widiarta AHasanuuddin2006 Penyempurnaan pengendalianterpadu penyakit tungro denganstrategi menghindari infeksi danpergiliran varietas tahan Jurnal HPTTropika 6 (2) 92 ndash 99

Cabunagan RC ER Tiongko and I-R Choi2008 Component Technologies formanagement of rice tungro diseasePhilippine Rice Research Institute 2008197 - 212 In Tiongco ER ERAngeles and LS Sebastian (ed) Ricetungro virus disease a paradigm indisease management Science City ofMunoz Nueva Ecija Philippine RiceResearch Institute and Honda ResearchInstitute Japan Co Ltd 2008

Chancellor TCB and Holt J 2008 Tungrodisease dynamics p 92-115 InTiongco ER ER Angeles and LSSebastian (ed) Rice tungro virusdisease a paradigm in diseasemanagement Science City of MunozNueva Ecija Philippine Rice ResearchInstitute and Honda Research InstituteJapan Co Ltd 2008 ISBN 9789719081487

Choi IR PQ Cabauatan and RCCabunagan 2009 Rice TungroDiseases Bulletin Rice Sciences for aBetter World International RiceResearch Institute Philipine pp 1-4

Cunningham JPand SA West 2001 Hostselection in phytopagous insect a newexplanation for learning in adultsOikos 93(3) 537-543

Dai S and RN Beachy 2009 Geneticengineering of rice to resist ricetungro disease In Vitro Cell Dev Biol45517-524

Du PV RC Cabunagan PQ CabauatanHS Choi IR Choi HV Chien andNH Huan 2007 Yellowing syndromeof rice etiology current statuse andfuture challenges Omonrice 15 94-101

Fatimaturrahmah S IR Rumanti ASoegiantodan Darmanhuri2016 Uji daya hasillanjutan beberapa genoip padi (Oryzasativa L) hibrida di dataran mediumJurnal Produksi Tanaman 4 (2) 129 -136

Fereres A and Moreno A 2009 Behavioralaspects influencing plant virustransmission by homopteran insectVirus Res 141 (2) 158- 168

Hasanuddin A Koesnang and DBaco1997 Rice tungro virus disease inIndonesia present status and currentmanagement strategy P 94-102 InChancellor TCB and JM Tresh (Ed)Epidemiology and Management of RiceTungro Disease Chatam UK NaturalResources Institute ISBN ISSN 0-85954-433-8 0952 8245

Hasanuddin A 2009 Status Tungro diIndonesia Penelitian dan StrategiPengelolaan ke Depan Makalah dalamOrasi Purnabakti Pusat Penelitian danPengembangan

Heinrichs EA FG Medrano and HRRapusas 1985 Genetic Evaluation forInsect Resistance in Rice InternationalRice Research Institute PhilippinesISBN 9711041103 pp 356

IRRI 1996 Standard evalution system forrice Manila IRRI 52p

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 15: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

119

Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi Tahan Tungro (Nur Rosida dkk)

Kawabe S 1985 Mechanism of varietalresistance to the green leafhopper(Nephotettix cinciceps Uhier) JARQ19115-124)

Muliadi A dan RH Praptana 2008 Korelasiantara komponen hasil dan hasil galurharapan padi sawah tahan tungroProsiding Seminar Nasional Padi 165-171 Sukamandi Balai Besar PenelitianTanaman Padi

Pakki S Ketut Muis A2009 Reaksi galur-galur padi uji lanjutan (Filial 7terhadap penyakit tungro) ProsidingSeminar Nasional dan WorkshopInovasi Teknologi Pertanian yangBerkelanjutan Mendukung Pengembang-an Agribisnis dan Agro Industri diPedesaan Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian hal141-146

Pakki S 2010 Peran faktor ekobiologiterhadap dinamika populasi vektordan penyakit tungro Prosiding SeminarIlmiah dan Pertemuan Tahunan PEI danPFI XX Komisariat Daerah SulawesiSelatan hal 107-113

PUSDATIN (Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian) 2019 Statistik IklimOrganisme Penganggu Tanaman DanDampak Perubahan Iklim Statistics ofClimate Crop Pest and ClimateChange Impact 2017-2019 httpepublikasisetjenpertaniangoidarsip-perstatistikan181-statistikstatistik-iklim-opt-dan-dpi496-statistik-iklim-opt-dpi-2017 (Diakses 16 Januari 2019)

Rahim MD dan A Nasruddin 2010 Efisiensipenularan virus tungro oleh Nephotettixvirescens (Homopterra Cicadellidae)dengan berbagai umur inokulumJurnal Fitomedika 7(2)125-129

Rahmini P Hidayat ES Ratna IW Winasadan S Manuwoto 2012 ResponBiologi wereng batang coklat terhadapbiokimia tanaman padi J PenelitianPertanian Tanaman Pangan 31(2)117-123 DOI httpdxdoiorg1021082jpptpv31n22012p25p

Sama S A Hasanuddin I Manwan RCCabunagan and H Hibino 1991Integrated rice tungro diseasemanagement in South Sulawesi CropProtection 10 34-40 DOI httpsd o i o r g 1 0 1 0 1 6 0 2 6 1 -2194(91)90022-J

Schoonhoven LM JJA van Loon danMDick 2005 Insect plant biology 2nd

Ed Oxford university Press ISBN 0ndash19ndash852595ndash8

Shibata Y Cabunagan R C Cabauatan PQ and Choi I -R 2007Characterization of Oryza rufipogonndashderived resistance to tungro disease inrice Plant Dis 911386-1391

Siwi S S Arifin Kartohardjono SuartiniHarnoto dan Alit Diratmaja 1987 Thegreen leafhopper genus nephotettixmatsumura P 35-50 Ministry ofAgriculture AARD-Maros ResearchInstitute for Food Crops Proc of theWorkshop on Rice Tungro Virus Maros24-27 September 1986 ISBN9798045017

Siwi TSS MM Muhadjir dan M Amir1999 Kemampuan hidup koloni-koloni wereng hijau Nephotetixvirescens (Distant) pada beberapagolongan ketahanan varietas padiBerita Biologi 4221-228DOI1014203beritabiologiv4i51239

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88

Page 16: Preferensi Wereng Hijau Terhadap Galur-galur Harapan Padi ...

AGRIC Vol 32 No 2 Desember 2020 105-120

120

Soundararajan RP K Gunathhilagaraj NChitra M Maheswaran and PKadirvel 2005 Mechanisms andgenetics of resistance to brownplanthopper Nilaparvata lugens (Stal)in rice Oryza sativa L-A review AgricRev 2679-91

Suprihanto SSomowiyarjo SHartono danYA Trisyono 2015 Preferensi werengbatang cokelat terhadap varietas padidan ketahanan varietas padi terhadapvirus kerdil hampa Penelitian PertanianTanaman Pangan 35(1) 1- 8

D O I h t t p d x d o i o r g 1 0 2 1 0 8 2 jpptpv35n12016p1-8

Supriyadi Untung K Trisyono A dan YuwonoT 2004 Keragaman populasi werenghijau nephotettix virescens distant(HemiptraCicadellidae) asal wilayahendemi dan non endemi penyakit tungropadi Seminar Nasional V PerhimpunanEntomologi (PEI) Cabang BogorBogor18-19 Maret 2008 DOI httpsdoiorg1022146jpti12203

Sutaryo B APurwanto dan Nasrullah2005Seleksi beberapa kombinasi persi-langan padi untuk ketahanan terha-dap keracunan aluminium Jurnal IlmuPertanian Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada hal 20-30 httpi-l i b u g m a c i d j u r n a l detailphpdataId=5545

Sutaryo B 2012 Ekspresi daya hasil danbeberapa karakter agronomi enam padihibrida indica di lahan sawahberpengairan teknis Ilmu Pertanian 15(2) 19 ndash 29 DOI httpsdoiorg1022146ipas2513

Thamrin T IR Marpaung dan Syahri 2012Produktivitas dan ketahanan galurharapan padi terhadap penyakittungro di Sumatera Selatan LahanSuboptimal 1(2) 130-137

Vu Q R Quintana1 DAFujita C C BernalH Yasui CD Medina and FGHorgan 2014 Responses andadaptation by Nephotettix virescensto monogenic and pyramided ricelines with Grh-resistance genes TheNetherlands Entomological SocietyEntomologia Experimentalis et Applicata150 179ndash190

Widartha I N 2005 Wereng Hijau(Nephotettix virescens Distanst)Dinamika populasi dan strategipengendaliannya sebagai vektorpenyakit tungro Jurnal LitbangPertanian 24(3)85-92

httpbbpadilitbangpertaniangoidindexphppublikasiartikel-ilmiahwereng-hijau-nephotettix-virescens-distant-dinamika-populasi-dan-strategi-pengendaliannya-sebagai-vektor-penyakit-tungro

Win SS R Muhammad Z abiding MAhmad and N A Adam 2011 Lifetable and population parameters ofNilaparvata lugens Stal (HomopteraDelphacidae) on rice Tropical LifeSciences Research 22(1) 25-35

Yuliani D dan IN Widirta 2017Pengendalian penyakit tungro melaluieliminasi peran vektor wereng hijaudengan pengendalian ramah lingkunganAGRIC 29 (2) 77 -88