PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

12
Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354 email: [email protected], website: ejournal.uksw.edu/agric Terakreditasi Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berdasarkan SK No 21/E/KPT/2018 Diterima: 29 Maret 2019, disetujui 13 Desember 2019 PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH KASUS DESA PASIR, KECAMATAN MIJEN, KABUPATEN DEMAK FARMER PREFERENCES FOR SHALLOT VARIETIES: EVIDENCE FROM PASIR VILLAGE, MIJEN DISTRIC DEMAK REGENCY Shofia Nur Awami, Sri Wahyuningsih, Rina Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang ABSTRACT Mijen district is the highest shallot producing area in Demak Regency. The purpose of this research are to know; 1) the attributes characteristics that influenced farmers in choosing shallots planted, 2) The shallot variety that has highest planting frequency, and 3) Comparison of attribute of some shallot varieties that are often planted by farmers in Pasir Village. This research used descriptive method while location sampling has done purposively. The research location are Pasir Village, Mijen District. Sampling of farmers was carried out by purposive sampling, with respondents involved as many as 42 farmers, taken from 2 selected farmer groups, namely Tani Jaya farmer groups as many as 21 and Tani Makmur 21 people. Data analysis uses tabulation and perceived quality methods. The results showed that the shallot characteristics were considered by the farmers namely the age of harvest (0.18) and production yield (0.17). Farmers prefer to cultivated shallot of Bima Brebes varieties (the first planting season). Farmers planted Bima Sawo variety in the second planting season. The total preference level value obtained showed that the TPT of the Bima Curut variety is the most preferred compared to other varieties, with a value of 1.02. Keywords: Varieties, shallot, Bima Brebes, Pasir Village. 146 E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Transcript of PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Page 1: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk)

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya WacanaJl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354

email: [email protected], website: ejournal.uksw.edu/agric

Terakreditasi Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan T inggi berdasarkan SK No 21/E/KPT/2018

Diterima: 29 Maret 2019, disetujui 13 Desember 2019

PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAHKASUS DESA PASIR, KECAMATAN MIJEN,

KABUPATEN DEMAK

FARMER PREFERENCES FOR SHALLOT VARIETIES: EVIDENCE FROMPASIR VILLAGE, MIJEN DISTRIC DEMAK REGENCY

Shofia Nur Awami, Sri Wahyuningsih, RinaProgram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Wahid Hasyim Semarang

ABSTRACT

Mijen district is the highest shallot producing area in Demak Regency. The purpose of thisresearch are to know; 1) the attributes characteristics that influenced farmers in choosingshallots planted, 2) The shallot variety that has highest planting frequency, and 3) Comparisonof attribute of some shallot varieties that are often planted by farmers in Pasir Village. Thisresearch used descriptive method while location sampling has done purposively. The researchlocation are Pasir Village, Mijen District. Sampling of farmers was carried out by purposivesampling, with respondents involved as many as 42 farmers, taken from 2 selected farmergroups, namely Tani Jaya farmer groups as many as 21 and Tani Makmur 21 people. Dataanalysis uses tabulation and perceived quality methods. The results showed that the shallotcharacteristics were considered by the farmers namely the age of harvest (0.18) and productionyield (0.17). Farmers prefer to cultivated shallot of Bima Brebes varieties (the first plantingseason). Farmers planted Bima Sawo variety in the second planting season. The total preferencelevel value obtained showed that the TPT of the Bima Curut variety is the most preferredcompared to other varieties, with a value of 1.02.

Keywords: Varieties, shallot, Bima Brebes, Pasir Village.

146

E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Page 2: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 147-158

ABSTRAK

Kecamatan Mijen merupakan daerah penghasil bawang merah tertinggi di Kabupaten Demak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Karakteristik atribut yang menjadi pilihan petanisaat menanam bawang merah, 2). Varietas bawang merah yang mempunyai frekuensi penanamantertinggi, dan 3). Perbandingan karakteristik atribut beberapa varietas bawang merah yang seringditanam petani di Desa Pasir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pemilihan lokasidengan cara purposive sampling. Lokasi penelitian adalah Desa Pasir Kecamatan Mijen.Pengambilan sampel petani dilakukan secara purposive sampling, dengan responden yangdilibatkan sebanyak 42 petani, yang diambil dari 2 kelompok tani yang terpilih yaitu kelompok taniTani Jaya sebanyak 21 dan Tani Makmur 21 orang. Analisis data menggunakan metode analisistabulasi dan perceived quality. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik atribut padatanaman bawang merah yang dianggap penting oleh petani yaitu umur panen (0,18) dan hasilproduksi (0,17). Petani bawang merah lebih banyak menanam Varietas Bima Brebes (Musim tanamI), sementara musim tanam II petani bawang merah lebih banyak menanam bawang merah varietasBima Sawo. Nilai tingkat preferensi total yang diperoleh menunjukkan bahwa TPT nilai varietasBima Curut yang paling disukai dibandingkan varietas lain, dengan nilai 1,02.

Kata Kunci: Varietas, bawang merah, Bima Brebes, Desa Pasir.

PENDAHULUAN

Bawang merah merupakan salah satukomoditas sayuran unggulan di Indonesia.Selain berfungsi sebagai bumbu masakan,bawang merah dapat digunakan sebagai obattradisional. Salah satu sentra produksi bawangmerah di Indonesia adalah Provinsi JawaTengah. Menurut Pusat Data dan SistemInformasi Pertanian tahun 2015, pada periodetahun 2010-2014 (lima tahun terakhir), rata-rata pertumbuhan luas panen bawang merah diIndonesia naik sebesar 3,70% per tahun.Sementara rata-rata pertumbuhan luas panenbawang merah di Jawa, pada periode tahun1980-2014 sebesar 4,29% per tahun.Keempat provinsi sentra bawang merah (JawaTengah, Jawa Timur, Jawa Barat, serta NusaTenggara Barat), memberikan kontribusisebesar 86,24% terhadap rata-rata produksibawang merah Indonesia. Provinsi JawaTengah memberikan kontribusi terbesar yaitu42,70% dengan rata-rata produksi sebesar439.851 ton. Sementara pada tahun 2016,

Jawa Tengah dapat memproduksi bawangmerah sebesar 5.466.846 Kuintal dengan luaspanen sebesar 53.331 ha. Selain KabupatenBrebes, Kabupaten Demak, Pati dan Kendaljuga merupakan daerah penghasil bawangmerah tertinggi di Jawa Tengah.

Pada Tahun 2016, Kabupaten Demak memilikiluas panen 6.218 Ha, produksi sebesar599.053 kuintal, serta produktivitas sebesar96,34 ku/Ha. Kecamatan Mijen merupakankecamatan yang masuk dalam wilayah KabupatenDemak, serta merupakan kecamatan tertinggipenghasil bawang merah dalam periode 3 tahunterakhir. Adapun data produksi bawang merahdi Kabupaten Demak, dalam periode tiga tahunterakhir berturut-turut tahun 2014-2016 dapatdilihat pada Tabel 1. Produksi bawang merahdi Kecamatan Mijen mengalami peningkatandalam kurun waktu 3 tahun tersebut.

Guna memperoleh produk bawang merah yangberkualitas, maka benih yang digunakan petaniharuslah benih yang bermutu. Terdapat

147

Page 3: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk)

beberapa varietas bawang merah yang seringdigunakan petani dalam budidaya bawangmerah. Sementara, Indonesia telah mempunyai32 varietas bawang merah, yang telah dilepasoleh Menteri Pertanian. Varietas bawang merahyang ditanam di sentra produksi Jawa Tengahdan Jawa Barat diantaranya adalah Kuning,Bima Brebes, Bima Timor, Bima Sawo,Bangkok, dan Philippines.

Menurut Basuki (2014), hasil penelitiannyamenunjukkan bahwa persepsi petani Brebesterhadap varietas bawang merah, varietas BimaBrebes mempunyai kualitas paling baikdibanding varietas lainnya. Secara kualitatif,kualitas varietas Bima Brebes 15% di ataskualitas varietas Mentes, 31% di atas Katumi,23% di atas Pancasona, 35% diatas Pikatan,10% diatas Sembrani, dan Trisula. Mayoritaspetani (67%) menyukai varietas Bima Brebes.Varietas Bima Brebes merupakan salah satuvarietas bawang merah yang dilepas oleh Balitsapada tahun 1984. Cocok ditanam di dataranrendah, produksi umbi kering dapat mencapai

Tabel 1 Produksi Bawang Merah Tiap Kecamatandi Kabupaten Demak

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Demak, 2016

9,9 ton/ha serta cukup tahan terhadap penyakitbusuk umbi (Direktorat Jendral HortikulturaKementerian Pertanian, 2018).

Sementara di Kabupaten Demak, kebanyakanpetani juga menggunakan varietas Bima Brebes,juga varietas lainnya yang dikenal masyarakatsetempat dengan sebutan varietas Bima Curut,Bima Drajat, serta varietas lain seperti Sarkonah.Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitianini bertujuan untuk mengetahui: 1). atribut yangmenjadi pilihan petani saat menanam varietasbawang merah, 2). varietas bawang merah yanglebih banyak ditanam oleh petani, 3). perban-dingan atribut beberapa varietas bawang merahyang sering ditanam petani.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa PasirKecamatan Mijen Kabupaten Demak denganmetode survey. Pengambilan daerah penelitianditentukan dengan metode purposive.Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secarasengaja berdasarkan pertimbangan tertentu,

148

Page 4: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 147-158

yaitu Desa Pasir Kecamatan Mijen KabupatenDemak merupakan daerah penghasil bawangmerah dan pemasok terbesar di Demak dansekitarnya. Produksi bawang merah di DesaPasir dapat mencapai 5.905,4 Ton dengan luaslahan 321,46 Ha (Monografi Desa Pasir, 2017).

Pada penelitian ini 42 responden diambil dari 2kelompok tani yang terpilih yaitu kelompok taniTani Jaya sebanyak 21 dan kelompok taniMakmur 21 orang. Kedua kelompok tani terse-but merupakan kelompok tani yang aktif sertakelompok tani yang disahkan oleh MenteriHukum dan HAM Republik Indonesia sejak2015. Kelompok tani dikategorikan aktif dalampenelitian ini berdasarkan indikator keaktifan-nya setiap minggu mengadakan kegiatan rutini-tas kelompok dan mengikuti kegiatan seminarpertanian bawang merah di berbagai daerah.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data primer dan sekunder. Guna menja-wab tujuan pertama, karakteristik atribut yangmempengaruhi petani dalam memilih varietasbawang merah, menggunakan data dan infor-masi melalui kuisioner. Prosedur perhitung-anuntuk mengetahui tingkat preferensi petaniterhadap atribut karakteristik tanaman bawangmerah menggunakan teknik perhitunganperceived quality (PQ) (Simamora, 2002).Teknik ini diawali dengan penentuan atributkarakteristik tanaman bawang merah yangdiperkirakan menjadi pertimbangan petanidalam memilih varietas bawang merah yangdisukai. Dalam hal ini, karakteristik tanamanyang ditentukan adalah tinggi tanaman, jumlahanakan/umbi, ketahanan terhadap HPT (Hamapenyakit tumbuhan), umur panen, hasil produksiserta bibit mudah didapat/diperoleh.

Perhitungan karakteristik atribut yang dipenting-kan oleh petani bawang merah di Desa Pasirdalam menggunakan varietas bawang merah.1. Tingkat Kepentingan (bobot) atribut karak-

teristik (BA), misalnya untuk atribut jumlahanakan/umbi, ditentukan ditentukan melaluiskoring menggunakan pertanyaan. Skoryang diberikan jika petani menjawab sangatpenting = 5, penting = 4, biasa saja =3, tidakpenting = 2, sangat tidak penting = 1.

2. Bobot atribut karakteristik rata per respon-den (BAR) diperoleh dari jumlah skor BAsemua petani responden dibagi jumlahresponden.

3. Bobot relatif atribut (BRA) merupakan skorBAR per atribut dibagi skor total semua atribut.

Sementara untuk mengetahui varietas bawangmerah yang mempunyai frekuensi penanamantertinggi, menggunakan tabulasi data berdasar-kan jawaban petani responden melalui kuisioner.Guna menjawab perbandingan karakteristikatribut beberapa varietas bawang merah yangsering ditanam petani menggunakan teknikperhitunganperceived quality (PQ) seperti yangdisampaikan Simamora (2002) dan Fachrista(2012). Adapun perhitungan prefe-rensi petaniterhadap atribut masing-masing varietas bawangmerah, sebagai berikut:1. Tingkat preferensi petani responden ter-

hadap atribut karakteristik varietas (TP). NilaiTP diukur melalui skoring dengan mem-berikan pertanyaan. Skor yang diberikan jikapetani menjawab sangat suka = 5, suka= 4,biasa saja =3, tidak suka =2, dan sangat tidaksuka = 1.

2. Tingkat preferensi rerata per responden(TPR) diperoleh dari jumlah skor TP semuaresponden dibagi dengan jumlah responden.

149

Page 5: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk)

3. Tingkat preferensi rerata per atribut karak-teristik dari semua varietas (TPRA) merupa-kan jumlah skor TPR per atribut karak-teristik semua varietas dibagi dengan jumlahvarietas.

4. Tingkat preferensi relatif (TPRel) diperolehdengan cara membagi skor TPR denganskor TPRA.

5. Tingkat preferensi relatif dibobot (TPRD)diperoleh dengan cara mengalikan skor RAdengan TPRel.

6. Tingkat preferensi total (TPT) petaniterhadap setiap varietas merupakan jumlahskor TPRD dari semua atribut karakteristikyang dimiliki oleh varietas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu upaya untuk mendukung pembahas-an dalam penelitian ini adalah mengetahui latarbelakang petani yang diteliti berkaitan denganpengaruhnya terhadap kegiatan yang dilakukanresponden. Secara umum gambaran respondendapat dilihat dari aspek umur responden, tingkatpendidikan, lama menekuni usaha, jabatandalam kelompok tani, pekerjaan utama, luaslahan, serta jumlah anggota keluarga. Adapungambaran karakteristik petani responden yangdilibatkan dalam penelitian, terperinci dalamTabel 2.

Usia sebagian besar petani responden masukdalam kategori usia produkstif. Rata-ratatingkat pendidikan petani hanya setingkatSekolah Dasar (SD) dan beberapa tamatanSekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).Lama petani menekuni usahatani bawangmerah, berada pada kisaran 10-20 tahun.Sementara jabatan dalam kelompok tani adalah

jabatan/posisi dalam kelompok tani yangdimiliki oleh petani responden yang terlibatdalam penelitian, dimana kebanyakan petanisebagai anggota dalam kelompok tani.

Luas lahan merupakan seberapa luas lahan yangdigunakan petani untuk menanam bawang merah,yang berdasarkan kepemilikannya ada yanglahan milik sendiri dan ada yang lahannya meru-pakan lahan sewa. Petani yang memiliki lahansendiri dapat mengusahakan lahannya secarabebas dan tanpa ada beban tanggungan mem-bayar sewa lahan. Pembiayaan yang munculbiasanya berupa biaya pajak lahan. Gambaranstatus kepemilikan lahan dapat dilihat pada Tabel 3.Sebesar 60,05 persen, lahan yang digunakanuntuk budidaya bawang merah merupakanlahan milik sendiri, sementara sisanya merupa-kan lahan sewa.

Atribut yang Menjadi Pertimbangan PetaniMemilih Varietas Bawang Merah

Desa Pasir sebagai salah satu desa sentrapenghasil bawang merah di Kecamatan Mijen,secara umumnya terdapat 3 kali musim tanamper tahunnya. Periode musim tanam yaitu musimtanam I (Oktober-Desember) ditanam bawangmerah, musim tanam II (pada bulan Februari-April), biasanya dengan sistem tumpang sariyaitu bawang merah dengan tanaman padi ataukacang panjang. Sementara musim tanam III(bulan Juli-Agustus) ditanami bawang merah.Karakteristik kualitas dan hasil bawang merahsangat penting untuk diketahui karena karak-teristik menentukan kesediaan petani menanambenih suatu varietas tertentu. Jika atribut kualitastidak disukai petani maka petani tidak akanbersedia menanam varietas baru tersebut.

150

Page 6: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 147-158

Tabel 2 Identitas Responden Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan, Lama MenekuniUsahatani Bawang Merah, Jabatan dalam Kelompok Tani, Luas Lahan Petani

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Preferensi petani terhadap karakteristikbawang merah ditampilkan pada Tabel 4.

Hasil analisis data bobot atribut rerata (BAR)terhadap karakteristik bawang merahmenunjukkan bahwa umur panen dipilih sebagaikarakter yang paling penting. Berdasarkan nilaiBAR secara berturut-turut tingkat kepentinganatribut adalah umur panen (0,18), selanjutnyaatribut hasil produksi (0,17). Sementara jumlahanakan, tinggi tanaman, bibit yang mudahdiperoleh, dan ketahanan terhadap serangan

hama dan penyakit (masing-masingmemperoleh 0,16). Umur panen merupakanatribut paling penting menurut petani (0,18),dengan pertimbangan petani lebih memilihtanaman yang berumur pendek karena lebihcepat melakukan pemanenan. Hasil penerimaanataupun pendapatan panen bawang merahdapat dijadikan modal untuk memulai usahatanibawang merah di musim tanam berikutnya. Halini selaras dengan penelitian Setyorini (2018)yang menyatakan rata-rata pendapatan petaniDesa Pasir dari berusahatani bawang merah

151

Page 7: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk)

dapat mencapai Rp. 44.690.000,/Ha/MT.Sementara berdasarkan penelitian Rahmadona(2015) menyatakan pendapatan atas biaya totalpetani bawang merah di KabupatenMajalengka, masing-masing usahatani yaituRp34,117,830.75 usahatani di Musim Hujan,Rp17,800,443.78 usahatani di MusimKemarau I dan Rp12,886,452.69 usahataniMusim Kemarau II.

Tabel 3 Karakteristik Responden BerdasarkanStatus Kepemilikan Lahan Petani Bawang Merah di

Desa Pasir Kecamatan Mijen

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Varietas Bawang Merah yang LebihBanyak Ditanam oleh Petani

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperolehdata bahwa petani bawang merah di Desa PasirKecamatan Mijen Kabupaten Demak padamusim I (Oktober-Desember tahun 2017)petani lebih banyak menanam bawang merahVarietas Bima Brebes dengan jumlah 26 orang(61,9 persen). Sementara pada musim tanamII (pada bulan Febuari-April 2018), petani lebihbanyak menanam varietas Bima Sawo. Jenisvarietas bawang merah yang ditanam petanipada musim tanam pertama maupun musimtanam bawang merah kedua dapat dilihat secaraterperinci pada Tabel 5.

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Tabel 5 Jenis Varietas Bawang Merahyang Ditanam Petani Desa Pasir

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Tabel 4 Bobot Atribut RerataTerhadap Karakteristik Bawang Merah

152

Page 8: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 147-158

Petani lebih memilih Bima Brebes pada musimtanam I (yang termasuk dalam musim hujan)dengan pertimbangan dari kualitasnya yangcukup tahan terhadap busuk umbi, serta potensihasil dapat mencapai 9,9 ton/ha. Hal ini relevandengan penelitian Basuki (2014) yang menyata-kan persepsi petani Brebes, bahwa varietasbawang merah dari Balitsa yang paling baikkualitasnya adalah Bima Brebes. Semua atributkualitas yang dipunyai Bima Brebes menurutpenilaian petani berada diatas rerata. Atributukuran umbi, kepedasan, warna umbi, jumlahanakan, dan hasil umbi/produksi.

Preferensi Petani Terhadap KarakteristikBeberapa Varietas Bawang Merah

Sebelum mengetahui tingkat preferensi totalmaka terlebih dahulu mencari tingkat preferensirerata dan rerata per atribut karakteristik darisemua varietas yang ditanam oleh petani yaituvarietas Bima Brebes, Bima Sawo, BimaDrajat, dan Bima Curut. Hal tersebut disajikanterperinci pada Tabel 6. Nilai Tingkat PreferensiRerata (TPR) dan Tingkat Preferensi RerataAtribut (TPRA) menunjukkan nilai tingkatpreferensi masing-masing varietas bervariasi dannilai keseluruhan. Nilai tingkat preferensi masing-masing varietas bervariasi, ada yang lebih tinggi

atau lebih rendah bila dibandingkan denganrerata keseluruhan varietas. Rentang kesukaanpada taraf biasa saja (3) sampai pada taraf diatas suka (4), namun tidak sampai pada tarafsangat suka (5). Nilai preferensi rerata varietas(TPR) yang lebih tinggi diatas nilai preferensirerata atribut semua varietas (TPRA), berpeluanglebih besar untuk lebih disukai oleh petani.

Karakteristik suatu varietas bawang merah jugapenting untuk diketahui karena karakteristikmenentukan kesediaan petani menanam benihsuatu varietas tertentu. Jika atribut kualitas tidakdisukai petani maka petani tidak akan bersediamenanam varietas baru tersebut. Preferensiterhadap karakteristik beberapa varietasbawang merah ditampilkan pada Tabel 6. Hasilanalisis data menunjukkan bahwa pada VarietasBima Brebes, karakteristik umur panen (4,07)dan hasil produksi (4,19) dipilih sebagaikarakter yang paling penting oleh petani. VarietasBima Sawo, masing-masing karakteristikmempunyai nilai sama, tidak ada karakteristikyang dianggap penting oleh petani. Sementaravarietas Bima Drajat, karakteristik jumlahanakan (4,10) yang dipilih serta pada varietasBima Curut, karakteristik ketahanan terhadaphama penyakit (4,10) dan hasil produksi (4,05).

Tabel 6 Nilai Tingkat Preferensi Rerata (TPR) dan Tingkat Preferensi Rerata Atribut(TPRA) Karakteristik Beberapa Varietas Bawang Merah.

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

153

Page 9: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk)

Selanjutnya pada Tabel 7 menunjukkan nilaiTingkat Preferensi Relatif (TPRel) petaniterhadap atribut karakteristik beberapa varietasBawang Merah. Berdasarkan data pada Tabel 7dengan menghitung Tingkat Preferensi Relatif(TPRel) petani Desa Pasir terhadap masing-masing varietas, menunjukkan bahwa masing-masing varietas mempunyai keunggulan karak-teristik yang berbeda-beda. Nilai TPRel yanglebih dari 1 menunjukkan bahwa nilai preferensipetani terhadap suatu atribut karakteristik lebihtinggi dari nilai preferensi rerata semua varietas.

Misalnya, nilai karakter tinggi tanaman varietasBima Drajat 1,05 menunjukkan bahwa preferensipetani terhadap tinggi tanaman varietas BimaDrajat 5% lebih tinggi di atas tingkat preferensirerata semua varietas. Sementara karakteristikjumlah anakan, varietas Bima Drajat (1,07) jugalebih tinggi 7% di atas tingkat preferensi reratasemua varietas.

Adapun bawang merah varietas Bima Curut,nilai karakteristik ketahanan bibit mudahdidapat (1,04), 4% lebih tinggi di atas tingkatpreferensi rerata semua varietas. Pada karakterumur panen, varietas Bima Brebes mempunyainilai 1,08 yang berarti 8% lebih tinggi dan hasilproduksi varietas Bima Brebes yang menunjuk-

Atribut Karakteristik TPRelBima Brebes Bima Sawo Bima Drajat Bima Curut

Tinggi Tanaman 0,94 1,00 1,05 1,01Jumlah Anakan 0,97 0,96 1,07 1,00Ketahanan HPT 0,96 1,01 0,97 1,06Umur Panen 1,08 0,89 1,04 0,99Hasil Produksi 1,06 1,00 0,92 1,02Bibit mudah didapat 0,97 0,97 1,01 1,04

Tabel 7 Nilai Tingkat Preferensi Relatif (TPRel) Atribut KarakteristikBeberapa Varietas Bawang Merah

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

kan angka 1,06 berarti 6% lebih tinggi daritingkat preferensi petani rerata semua varietasyang diuji. Adapun pada nilai TPRel yang kurangdari 1 seperti karakter tinggi tanaman padavarietas Bima Brebes menunjuk-kan angka 0,94yang berarti 6% lebih rendah dari tingkatpreferensi rerata semua varietas. Karakteristikvarietas Bima Brebes yang mempunyai tingkatpreferensi lebih tinggi dari tingkat preferensirerata adalah umur panen dan hasil produksi.Adapun umur panen tanaman bawang merahvarietas Bima Brebes adalah 60 HST danproduksi kering varietas Bima Brebes dapatmencapai 9,9 ton/Ha (Direktorat JendralHortikultura Kementerian Pertanian, 2018).

Karakteristik varietas Bima Sawo mempunyainilai lebih tinggi dari tingkat preferensi reratapada karakteristik tinggi tanaman, ketahananterhadap hama penyakit, hasil produksi dan bibitmudah diperoleh. Karakteristik varietas BimaDrajat yang mempunyai nilai lebih tinggi daritingkat preferensi rerata adalah tinggi tanaman,jumlah anakan, umur panen dan bibit mudahdiperoleh. Sementara karakteristik varietasBima Curut yang mempunyai nilai lebih tinggidari tingkat preferensi rerata adalah tinggitanaman, jumlah anakan, ketahanan terhadaphama penyakit, hasil produksi dan bibit mudah

154

Page 10: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 147-158

diperoleh. Ada beberapa karakteristik kualitasyang sama atau hampir sama antara varietassatu dengan yang lain.

Selanjutnya mengenai nilai Tingkat PreferensiTotal (TPT) dapat diperoleh denganmenjumlahkan nilai tingkat preferensi relatifdibobot (TPRD) masing-masing varietas.Sementara nilai preferensi relatif dibobotberasal dari nilai tingkat preferensi relatifmasing-masing varietas dikalikan nilai bobotrelatif atribut (BRA). Nilai bobot relatif atributakan menunjukkan persepsi seberapa pentingsuatu atribut terhadap kesukaan petani,sehingga tingkat preferensi total merupakankombinasi dari seberapa suka dan berapapenting suatu karakteristik tanaman yangmenjadikan varietas tertentu merupakan varietasyang secara umum paling disukai oleh petani

Atribut Karakteristik TPRATPRel

BimaBrebes

BimaSawo

BimaDrajat

BimaCurut

Tinggi Tanaman 3,63 0,94 1,00 1,05 1,01Jumlah Anakan 3,84 0,97 0,96 1,07 1,00Ketahanan HPT 3,86 0,96 1,01 0,97 1,06Umur Panen 3,76 1,08 0,89 1,04 0,99Hasil Produksi 3,97 1,06 1,00 0,92 1,02Bibit mudah didapat 3,55 0,97 0,97 1,01 1,04

Tabel 8 Nilai Tingkat Preferensi Relatif (TPRel) Atribut KarakteristikBeberapa Varietas Bawang Merah

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Tabel 9 Nilai Tingkat Preferensi Relatif Dibobot (TPRD) AtributKarakteristik Beberapa Varietas Bawang Merah

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Desa Pasir. Nilai TPRD dari beberapa varietasbawang merah dapat dilihat pada Tabel 9.

Perhitungan tingkat preferensi total yangditampilkan dalam Tabel 9, menunjukkanbahwa TPT nilai varietas Bima Brebes (1,00),Bima Sawo (0,97), Bima Drajat (1,01) danBima Curut (1,02). Hal ini menunjukkan darikeseluruhan karakteristik/atribut bawang merahmaka varietas Bima Curut yang paling disukaidengan nilai 1,02 dibandingkan Bima Drajat(1,01), Bima Brebes (1,00) dan Bima Sawo(0,97). Varietas Bima Curut memiliki banyakkarakteristik atribut yang mempengaruhi petanidalam memilih varietas bawang merah.Sebaliknya dengan petani bawang merah diDesa Gajah Kecamatan Gajah, dalam penelitianAwami (2018) mengenai Faktor YangMempengaruhi Produksi Bawang Merah

155

Page 11: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah (Shofia Nur Awami, dkk)

(Allium ascalonium L) di Kabupaten Demak,selain variabel luas lahan, bibit, pupuk, statuskepemilikan lahan, varietas bawang merah jugaturut mempengaruhi. Hasil koefisien regresimengartikan, bahwa petani yang mengusahakanusahatani bawang merah sebaiknya meng-gunakan varietas Bima Sawo dan Sarkonahdaripada menggunakan varietas Bima Curut.

KESIMPULAN

1. Karakteristik atribut pada tanaman bawangmerah yang dianggap penting oleh petaniyaitu umur panen (0,18) dan hasil produksi(0,17).

2. Pada musim tanam I, petani bawang merahlebih banyak menanam Varietas BimaBrebes, yang mempunyai preferensi tertinggisebanyak 26 responden (61,9 persen).Varietas kedua yang banyak ditanam petaniadalah varietas Bima Sawo, yaitu sebanyak10 responden (23,8 persen). Sementaramusim tanam II petani bawang merah lebihbanyak yang menanam bawang merahvarietas Bima Sawo, atau sebanyak 21responden (50 persen) sedangkan untukVarietas Bima Brebes sebesar 15 orang atau35,71 persen.

3. Nilai tingkat preferensi total yang diperolehmenunjukkan bahwa TPT nilai varietasBima Brebes (1,00), Bima Sawo (0,97),Bima Drajat (1,01) dan Bima Curut (1,02).Hal ini menunjukkan dari keseluruhankarakteristik/atribut bawang merah makavarietas Bima Curut yang paling disukaidengan nilai 1,02 dibandingkan Bima Drajat(1,01), Bima Brebes (1,00) dan Bima Sawo(0,97).

DAFTAR PUSTAKA

Awami, Shofia Nur, Khalimatus Sa’diyah,Endah Subekti. 2018. Faktor YangMempengaruhi Produksi BawangMerah (Allium ascalonium L) diKabupaten Demak. Jurnal Agrifo.November Vol. 3 No. 2 (35-44).Fakultas Pertanian UniversitasMalikussaleh. Aceh.

Basuki, RS, Khaririyatun, N, dan Luthfy. 2014.Evaluasi dan Preferensi Petani BrebesTerhadap Atribut Kualitas VarietasUnggul Bawang Merah Hasil PenelitianBalitsa. Jurnal Hortikultura. 24(3):276-282.

Dinas Pertanian. 2016. Data Statistik KantorDinas Pertanian Kabupaten Demak.Demak.

Direktorat Jendral Hortikultura KementerianPertanian, 2018. Kelembagaan BenihBermutu Bawang Merah. DirektoratPerbenihan Hortikultura- DirektoratJenderal Hortikultura. E-book.[November 22, 2018].

Fachrista, I. A., Issukindarsyah, Rusmawan D.,Dewi HA 2012. Preferensi PetaniKabupaten Bangka Selatan TerhadapBeberapa Varietas Unggul PadiSawah. Prosiding Seminar Nasional“Kedaulatan Pangan dan Energi”.Fakultas Pertanian Universitas TrunojoyoMadura. Madura, Juni 2012.

Pemerintah Desa Pasir. 2017. Monografi DesaPasir. Kecamatan Mijen KabupatenDemak. Demak.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.2015. Outlook Komoditas PertanianSubsektor Hortikultura Bawang

156

Page 12: PREFERENSI PETANI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH ...

AGRIC Vol. 31, No. 2, Desember 2019: 147-158

Merah. Pusat Data dan Sistem InformasiPertanian Sekretariat Jenderal -Kementerian Pertanian. Jakarta.

Rahmadona, Lola., Anna Fariyanti, Burhanuddin.2015. Analisis Pendapatan UsahataniBawang Merah di KabupatenMajalengka. Jurnal Agrise. Vol. XV. No.2. Mei.

Setyorini, Dewi Tri. 2018.Analisis PendapatanUsahatani Bawang Merah (Alliumascalonicum L.) (Studi Kasus PadaKelompok Tani Jaya Desa PasirKecamatan Mijen Kabupaten Demak).Unpublished thesis, Fakultas PertanianUniversitas Wahid Hasyim, Semarang.

Simamora, B. 2002.Panduan Riset Konsumen.PT. Gramedia Satria Utama, Jakarta.

***

157