PRARANCANGAN PABRIK MANGANESE DIOXIDE …digilib.unila.ac.id/25745/2/SKRIPSI TANPA...
Transcript of PRARANCANGAN PABRIK MANGANESE DIOXIDE …digilib.unila.ac.id/25745/2/SKRIPSI TANPA...
PRARANCANGAN PABRIK
MANGANESE DIOXIDE DARI BIJIH MANGAN
KAPASITAS 50.000 TON / TAHUN
(Perancangan Rotary Dryer (DE-301))
(Skripsi)
Oleh
OKTA NUGRAHA
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK MANGANESE DIOXIDE DARI BIJIH
MANGAN DENGAN
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Perancangan Rotary Dryer -301 (DE-301))
Oleh
OKTA NUGRAHA
Pabrik Manganese Dioxide berbahan baku Bijih Mangan dan Oksigen,
direncanakan didirikan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pendiriaan pabrik
berasarkan atas pertimbangan akan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi
yang memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi Manganese Dioxide sebanyak 50.000
ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 333 hari/tahun. Bahan baku yang
digunakan adalah Bijih Mangan sebanyak 26.042,6296 kg/jam dan Oksigen
sebanyak 3.957,0117 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik terdiri dari unit pengadaan air,
pengadaan listrik, udara instrument.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 207 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 2.331.214.959.342
Working Capital Investment (WCI) = Rp 411.390.875.178
Total Capital Investment (TCI) = Rp 2.742.605.834.520
Break Even Point (BEP) = 45,45 %
Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,93 Tahun
Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,41 Tahun
Return on Investment before taxes (ROI)b = 20,32 %
Return on Investment after taxes (ROI)a = 16,26 %
Discounted cash flow (DCF) = 21,90 %
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
Manganese Dioxide ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRAK
MANUFACTURING OF MANGANESE DIOXIDE FROM MANGANESE
ORE WITH
CAPACITY 50.000 TONS/YEAR
(Design of Rotary Dryer -301 (RD-301)
By
OKTA NUGRAHA
Manganese Dioxide plant with raw materials, Manganese Ore and Oxygen
is planned to be built in Kupang, East Nusa Tenggara. Establishment of this plant
is based on some consideration due to the raw material resourcess, the
transportation, the labors availability and also the environmental condition.
This plant is meant to produce 50,000 tons/year with 333 working days in a
year. The raw materials used consist of 26.042,6296 kg/hour of Manganese Ore and
3.957,0117 kg/hour of Oxygen.
The utility units consist of water supply system, power generation system
and instrumentation & control system.
The bussines entity form is Limited Liability Company (Ltd) using line and
staff organizational structure with 207 labors.
From the economic analysis, it is obtained that:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 2.331.214.959.342
Working Capital Investment (WCI) = Rp 411.390.875.178
Total Capital Investment (TCI) = Rp 2.742.605.834.520
Break Even Point (BEP) = 45,45 %
Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,93 Years
Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,41 Years
Return on Investment before taxes (ROI)b = 20,32 %
Return on Investment after taxes (ROI)a = 16,26 %
Discounted cash flow (DCF) = 21,90 %
Considering the summary above, it is proper to study the establishment of
Manganese dioxide plant further, because the plant is profitable and has good
prospects.
PRARANCANGAN PABRIK
MANGANESE DIOXIDE DARI BIJIH MANGAN
KAPASITAS 50.000 TON / TAHUN
(Perancangan Rotary Dryer (DE-301))
Oleh
OKTA NUGRAHA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha
Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan
judul “Prarancangan Pabrik Manganese Dioxide Dari Bijih Mangan Dengan
Kapasitas Produksi 50.000 Ton/Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung dan dosen Pembimbing I, yang telah memberikan
bimbingan, masukan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas akhir. Semoga
ilmu bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
2. Bapak Darmansyah, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan banyak ilmu, arahan, nasihat dan masukan yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
3. Ibu Yuli Darni, S.T., M.T. dan Ibu Lia Lismeri, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan saran dan kritik, yang sangat bermanfaat bagi penulis.
4. Seluruh Dosen dan Staff di Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
5. Keluargaku tercinta, Papa, Mama, Kakak dan Ayuk, atas pengorbanan, doa, cinta
dukungan, kepercayaan, ketulusan, bantuan dan semangat. Semoga Allah yang
Mahakuasa dan Maha Penyayang memberikan perlindungan dan Karunia-Nya.
6. Aulizar Mario, S.T., selaku rekan seperjuangan, sahabat, keluarga yang selalu ada
dalam suka dan duka yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
tugas akhir.
7. Tresya Rikherwan, S.T., wanita hebat selaku teman paling dekat, motivator yang
tanpa henti selalu memberikan dukungan dan semangat. Nasihat dan saran yang
ia berikan membuat saya untuk berusaha lebih baik dan bekerja lebih keras dari
sebelumnya.
8. Sandi Ariyadi, M Yuli Atrafatrin dan Reza Pramadana selaku teman, sahabat,
keluarga yang telah memberikan dukungan penuh agar penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teman-teman Chindo Brother, Doni, Andi, kak Mumu, Ardi, kak Ines, kak Tiya,
Alief, Dayat, Barik, Alip, Panji, Alam, Galih, Mara, mbak Via, teh Cekong dan
Emak yang telah memberikan dukungan penuh agar penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
10. Teman-teman seperjuangan 2010 di Teknik Kimia, Sika, Nia, Chitra, Tia, Dwi,
Via, Oid, Novrit, Ari, Azis, Wildan, Fahmi, Reza, Teo, Yogi, Galih, Yudi, Faiz,
Riana, Yoan, Octe, Debora, Yunita, dan teman – teman angkatan 2010 lainnya
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan maaf
untuk merepotkan kalian semua.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga
laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan sebaik –
baiknya.
Bandar Lampung, Februari 2017
Okta Nugraha
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukarame 31 Oktober 1992. Penulis
merupakan putra ketiga dari tiga berasudara, dari pasangan
Bapak Alamsyah dan Nurmala Dewi dan penulis memiliki satu
saudara laki – laki bernama Alnadi Septama, S.E., dan satu
saudara perempuan bernama Nilam Sari, M.Pd.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Sukarame Bandar
Lampung pada tahun 2004, menyelesaikan Sekolah Menegah Pertama di SMP N 4
Bandar Lampung pada tahun 2007, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di
SMA N 3 Bandar Lampung pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung mealalui jalur Seleksi Masuk Perguruaan
Tinggi Negeri (SNMPTN). Dalam masa perkuliahan, penulis juga melaksanakan
Kerja Praktek di PT SEMEN BATURAJA (Persero) Tbk. Baturaja, Ogan Komering
Ulu dengan tugas khusus Evaluasi Kinerja Alat Rotary Kiln.
Penulis juga melaksanakan penelitian dibidang Biomassa dengan judul Produksi
Biomassa Spirullina sp. Dengan Variasi Konsentrasi CO2 dan Fotoperiode, dimana
penelitian tersebut dipublikasikan pada Seminar Nasional Sains dan Teknologi VI
UNILA. Penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di
Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, Lampung.
MOTTO
“Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka
menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja”
Everything will be okay in the end. If it’s not okay, Then it’s not the end.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT,
Aku persembahkan hasil karyaku ini untuk kedua orang tuaku, Papa
dan Mama yang tidak hentinya untuk terus mendukung di setiap
langkahku, melimpahkan kasih sayang serta pengorbanan kepadaku
selama ini, serta Kakak dan Ayukku atas kasih sayang dan doanya.
iv
DAFTAR ISI
halaman
Abstrak ......................................................................................................... iii
Daftar Isi ....................................................................................................... iv
Daftar Tabel .................................................................................................. vii
Daftar Gambar ............................................................................................. xiii
I. Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Kegunaan Produk ..................................................................................... 2
1.3. Analisis Pasar ........................................................................................... . 2
1.4. Kapasitas Produksi .................................................................................. . 9
1.5. Lokasi Pabrik .......................................................................................... . 11
II. Deskripsi Proses ........................................................................................ 13
2.1. Jenis-Jenis Proses Pengolahan Bijih Mangan .......................................... 13
2.2. Pemilihan Bahan Baku dan Proses .......................................................... 15
2.2.1. Tinjauan Termodinamika.................................................................... 15
2.2.2. Tinjauan Ekonomi Kasar .................................................................... 30
2.3. Uraian Proses .......................................................................................... 32
2.3.1. Tahapan Penambangan ....................................................................... 32
2.3.2. Tahapan Proses ….……...................................................................... 32
III. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk .................................................... 34
3.1. Bahan Baku .............................................................................................. 34
3.2. Bahan Penunjang ...................................................................................... 35
3.3. Produk Utama ............................................................................ .............. 38
3.4. Produk Samping ....................................................................................... 38
v
IV. Neraca Massa dan Neraca Energi ......................................................... 40
4.1. Neraca Massa ........................................................................................... 40
4.2. Neraca Energi ........................................................................................... 44
V. Spesifikasi Peralatan ................................................................................ 47
5.1. Alat Proses ............................................................................................... 47
5.2. Alat Utilitas .............................................................................................. 72
VI. Utilitas ...................................................................................................... 99
6.1. Unit Pendukug Proses (Utilitas) ............................................................... 99
6.1.1. Unit Penyedia dan Pengolahan Air .................................................... 99
6.1.2. Unit Penyedia Udara (Plant Air and Instrument Air System) ............ 111
6.1.3. Unit Penyedia Sulfur Dioksida ........................................................... 112
6.1.4. Unit Pembangkit Listrik (Electrical System) ..................................... 113
6.3. Laboratorium ............................................................................................ 114
6.4. Instrumentasi dan Pengendalian Proses ................................................... 118
VII. Tata Letak Pabrik ................................................................................. 120
7.1. Lokasi Pabrik ........................................................................................... 120
7.2. Tata Letak Pabrik ..................................................................................... 126
7.3. Estimasi Area Pabrik ................................................................................ 129
VIII. Manajemen dan Organisasi ................................................................ 132
8.1. Bentuk Perusahaan ................................................................................... 132
8.2. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 135
8.3. Tugas dan Wewenang ............................................................................... 138
8.4. Status Karyawan dan Sistem Penggajian ................................................. 158
8.5. Pembagian Jam Kerja Karyawan ............................................................. 159
8.6. Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan ......................................... 162
8.7. Kesejahteraan Karyawaan ......................................................................... 166
vi
IX. Investasi dan Evaluasi Ekonomi ........................................................... 170
9.1. Investasi ................................................................................................... 170
9.2. Working Capital Invenstment (Modal Kerja) ........................................... 172
9.3. Manufacturing Cost (Biaya Produksi) ...................................................... 172
9.4. General Expenses (Biaya Umum) ............................................................. 173
9.5. Total Production Cost (TPC) .................................................................... 174
9.6. Evaluasi Ekonomi...................................................................................... 174
9.6.1. Retrun On Investment (ROI) ............................................................ 174
9.6.2. Pay Out Time (POT) ........................................................................ 174
9.6.3. Break Even Point (BEP) .................................................................. 175
9.7. Discounted Cash Flow (DCF) ................................................................... 175
X. Simpulan dan Saran ............................................................................... 177
10.1. Simpulan ................................................................................................. 177
10.2. Saran ........................................................................................................ 178
Daftar Pustaka
Lampiran A (Neraca Massa)
Lampiran B (Neraca Energi)
Lampiran C (Spesifikasi Peralatan Proses)
Lampiran D (Spesifikasi Peralatan Utilitas)
Lampiran E (Investasi dan Evaluasi Ekonomi)
Lampiran F (Tugas Khusus)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1.1. Data impor mangan dioksida .................................................................... 2
1.2. Kapasitas produksi baterai dan baja ......................................................... 6
1.3. Data konsumsi Mangan dioksida pada industri baja dan baterai .............. 7
1..4. Realisasi dan Rencana Produksi Tambang Mineral Menurut Jenis ......... 10
2.1. Nilai ΔH°f dan ΔG°f masing-masing komponen ....................................... 17
2.2. Nilai konstanta A, B, C, D, E dan Cp masing-masing komponen ............ 18
2.3. Nilai ΔH°f dan ΔG°f masing-masing komponen ....................................... 20
2.4. Nilai konstanta A, B, C, D, E dan Cp masing-masing komponen ............ 21
2.5. Nilai ΔH°f dan ΔG°f masing-masing komponen ....................................... 23
2.6. Nilai konstanta A, B, C, D, E dan Cp masing-masing komponen ............ 24
2.7. Nilai ΔH°f dan ΔG°f masing-masing komponen ....................................... 26
2.8. Nilai konstanta A, B, C, D, E dan Cp masing-masing komponen ............ 27
2.9. Perbandingan ekonomi dalam pembuatan mangan dioksida .................... 30
2.10. Perbandingan kedua proses ..................................................................... 31
3.1. Komposisi senyawa bijih mangan ............................................................. 34
3.2. Spesifikasi Oksigen ................................................................................... 35
3.3. Komposisi Udara ....................................................................................... 35
3.4. Komposisi air bending Tilong ................................................................... 36
3.5. Komposisi padatan sulfur gunung ijen Jawa Timur .................................. 36
4.1. Neraca Massa di Reactor (R-201) ............................................................. 40
4.2. Neraca massa Reaktor Leaching (R-101) ................................................. 40
4.3. Neraca massa Mixing Tank (M-101) ......................................................... 41
4.4. Neraca massa Clarifier (F-101) ................................................................ 41
4.5. Neraca massa Clarifier (F-701) ................................................................. 42
4.6. Neraca massa Dissolving Tank (M-301)................................................... 42
4.7. Neraca massa Netrallizer (M-302) ............................................................ 43
viii
4.8. Neraca massa Centrifuge (FF-301) ........................................................... 43
4.9. Neraca massa Rotary dryer (DE-301) ....................................................... 43
4.10. Neraca Energi di Reaktor (R-201) .......................................................... 44
4.11. Neraca Energi di Reaktor Leaching (R-101) .......................................... 44
4.12. Neraca Energi di Clarifier (F-101) ......................................................... 44
4.13. Neraca Energi di Clarifier (F-701) ......................................................... 45
4.14. Neraca Energi di Heat Exchanger (E-201) ............................................. 45
4.15. Neraca Energi di Dissolving tank (M-301) ............................................. 45
4.16. Neraca Energi di Netrallizer (M-302) ..................................................... 46
4.17. Neraca Energi di Centrifuge (FF-301) .................................................... 46
4.18. Neraca Energi di Rotary dryer (DE-301) ................................................ 46
5.1. Spesifikasi Stockpile.................................................................................. 47
5.2. Spesifikasi Jaw Crusher (SR-101) ............................................................ 47
5.3. Spesifikasi Hammer Mill (SR-101) ........................................................... 48
5.4. Spesifikasi Ball Mill (SR-101) .................................................................. 48
5.5. Spesifikasi Manganese ore Storage (TT-101) .......................................... 48
5.6. Spesifikasi Mixing Tank (M-101) ............................................................. 49
5.7. Spesifikasi Reaktor leaching tank (R-101) ............................................... 50
5.8. Spesifikasi Clarifier (F-101) ..................................................................... 51
5.9. Spesifikasi Clarifier (F-701) ..................................................................... 51
5.10. Spesifikasi Heat Exchanger (E-201) ....................................................... 52
5.11. Spesifikasi Storage Tank Mangan sulfat (TT-201) ................................. 52
5.12. Spesifikasi Reaktor (R-201) .................................................................... 53
5.13 Spesifikasi Storage Tank Natrium Hidroksida (TT-301) ......................... 54
5.14. Spesifikasi Dissolving tank (M-301) ....................................................... 54
5.15. Spesifikasi Netrallizer (M-302) .............................................................. 55
5.16. Spesifikasi Centrifuge (FF-301) .............................................................. 56
5.17. Spesifikasi Rotary Dryer (DE-301) ........................................................ 57
5.18. Spesifikasi Ball mill (SR-301) ................................................................ 57
5.19. Spesifikasi Storage Mangan dioksida (TT-302) ..................................... 58
5.20. Spesifikasi Wirehouse ............................................................................. 58
5.21. Spesifikasi Warehouse ............................................................................ 59
ix
5.22. Spesifikasi Slurry pump (J-101) .............................................................. 59
5.23. Spesifikasi Process pump (J-102) ........................................................... 60
5.24. Spesifikasi Process pump (J-201) ........................................................... 60
5.25. Spesifikasi Slurry pump (J-301) .............................................................. 61
5.26. Spesifikasi Process pump (J-302) ........................................................... 61
5.27. Spesifikasi Process pump (J-303) ........................................................... 62
5.28. Spesifikasi Screw Conveyor (C-305) ...................................................... 62
5.29. Spesifikasi Screw Conveyor (C-104) ...................................................... 63
5.30. Spesifikasi Bucket Elevator (C-302) ....................................................... 63
5.31. Spesifikasi Belt Conveyor (C-102) ......................................................... 63
5.32. Spesifikasi Belt Conveyor (C-103) ......................................................... 64
5.33. Spesifikasi Belt Conveyor (C-106) ......................................................... 64
5.34. Spesifikasi Belt Conveyor (C-107) ......................................................... 65
5.35. Spesifikasi Belt Conveyor (C-301) ......................................................... 65
5.36. Spesifikasi Belt Conveyor (C-303) ......................................................... 65
5.37. Spesifikasi Belt Conveyor (C-304) ......................................................... 66
5.38. Spesifikasi Belt Conveyor (C-306) ......................................................... 66
5.39. Spesifikasi Belt Conveyor (C-701) ......................................................... 66
5.40. Spesifikasi Apron Conveyor (C-101) ...................................................... 67
5.41. Spesifikasi Pneumatic Conveyor (C-105) ............................................... 67
5.42. Spesifikasi Pneumatic Conveyor (C-307) ............................................... 68
5.43. Spesifikasi Blower (JB-301) ................................................................... 68
5.44. Spesifikasi Decanter (FL-701) ................................................................ 69
5.45. Spesifikasi Tank Natrium sulfat (TT-701) .............................................. 69
5.46. Spesifikasi Stockpile ............................................................................... 70
5.47. Spesifikasi Process Pump (J-701) ........................................................... 70
5.48. Spesifikasi Process pump (J-702) ........................................................... 71
5.49. Spesifikasi Process pump (J-703) ........................................................... 71
5.50. Spesifikasi Process pump (J-704) ........................................................... 72
5.51. Spesifikasi Bak sedimentasi (F-401) ....................................................... 72
5.52. Spesifikasi Tangki Alum (TT-401) ......................................................... 73
5.53. Spesifikasi Tangki Klorin (TT-402)........................................................ 73
x
5.54. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (TT-403)............................................. 74
5.55. Spesifikasi Mixing Tank (M-401) ........................................................... 74
5.56. Spesifikasi Clarifier (F-402) ................................................................... 75
5.57. Spesifikasi Sand Filter (FG-401) ............................................................ 75
5.58. Spesifikasi Tangki Air Filter (TT-404) ................................................... 76
5.59. Spesifikasi Hot Basin (TT– 405) ............................................................ 76
5.60. Spesifikasi Tangki H2SO4 (TT-405) ....................................................... 77
5.61. Spesifikasi Tangki Dispersant (TT-407) ................................................. 75
5.62. Spesifikasi (Tangki Inhibitor Natrium Posfat (Na3PO4)
(TT-408) .................................................................................................. 78
5.63. Spesifikasi Cooling Tower (T-401) ......................................................... 78
5.64. Spesifikasi Cation Exchanger (D-401) ................................................... 79
5.65. Spesifikasi Anion Exchanger (D-402) .................................................... 79
5.66. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Proses (TT-408) .......................... 80
5.67. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-401) .......................................................... 80
5.68. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-402) .......................................................... 81
5.69. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-403) .......................................................... 81
5.70. Spesifikasi Blower (JB-401) ................................................................... 82
5.71. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-404) .......................................................... 82
5.72. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-405) .......................................................... 82
5.73. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-406) .......................................................... 83
5.74. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-407) .......................................................... 83
5.75. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-409) .......................................................... 84
5.76. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-410) .......................................................... 84
5.77. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-412) .......................................................... 85
5.78. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-411) .......................................................... 85
5.79. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-413) .......................................................... 86
5.80. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-414) .......................................................... 86
5.81. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-415) .......................................................... 87
5.82. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-416) .......................................................... 87
5.83. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-417) .......................................................... 88
5.84. Spesifikasi Pompa Utilitas (J-501) .......................................................... 88
5.85. Spesifikasi Blower (JB-501) ................................................................... 89
xi
5.86. Spesifikasi Blower (JB-502) ................................................................... 89
5.87. Spesifikasi Blower (JB-503) ................................................................... 89
5.88. Spesifikasi Blower (JB-504) ................................................................... 90
5.89. Spesifikasi Blower (JB-601) ................................................................... 90
5.90. Spesifikasi Desiccant Air Dryer (D-501) ................................................ 90
5.91. Spesifikasi Compressor (JC-501) ............................................................ 91
5.92. Spesifikasi Compressor (JC-502(A,B,C)) ............................................... 91
5.93. Spesifikasi Heat Exchanger (E-501A) .................................................... 91
5.94. Spesifikasi Heat Exchanger (E-502B) .................................................... 92
5.95. Spesifikasi Heat Exchnager (E-503C) .................................................... 93
5.96. Spesifikasi Silo sulfur (TT-601) ............................................................. 93
5.97. Spesifikasi Process Heater (B-601) ......................................................... 94
5.98. Spesifikasi Pompa proses liquid (J-601) ................................................. 95
5.99. Spesifikasi Reaktor Sulfur dioksida (R-601) .......................................... 95
5.100. Spesifikasi Heat Exchanger (E-601) .................................................... 96
5.101. Spesifikasi Blower (JB-601) ................................................................. 96
5.102. Spesifikasi Blower (JB-602) ................................................................. 97
5.103. Spesifikasi Pompa Proses (J-602) ......................................................... 97
5.104. Spesifikasi Gas Storage (TT-602) ......................................................... 97
5.105. Spesifikasi Generator Set (GS-801) ...................................................... 98
5.106. Spesifikasi Tangki penyimpanan BBM ................................................ 98
6.1. Komponen air bendungan tilong ............................................................... 100
6.2. Kebutuhan air umum ................................................................................. 100
6.3. Kebutuhan air pendingin ........................................................................... 102
6.4. Kebutuhan air proses ................................................................................. 104
6.5. Tingkatan kebutuhan informasi dan sistem pengendalian ........................ 119
6.6. Pengendalian variabel utama proses ......................................................... 119
7.1. Perincian luas area pabrik Mangan dioksida ............................................. 129
8.1. Jadwal kerja masing - masing regu ........................................................... 161
8.2. Perincian tingkat pendidikan ..................................................................... 162
8.3. Jumlah operator berdasarkan jenis alat pada unit proses .......................... 163
8.4. Jumlah operator berdasarkan jenis alat pada unit utilitas.......................... 164
xii
8.5. Jumlah karyawan berdasarkan jabatan ...................................................... 164
9.1. Fixed Capital Investment .......................................................................... 171
9.2. Manufacturing Cost & Fixed Charges ...................................................... 172
9.3. General Expenses ...................................................................................... 173
9.4. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi .................................................................. 176
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1.1. Data Impor Mangan Dioksida .............................................................. 3
1.2. Hubungan Antara Konsumsi Mangan Dioksida per Tahun ................. 8
7.1. Daerah Tambang Mangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur ............. 121
7.2. (a) Daerah Kecamatan Kupang Tengah, (b) Rencana Lokasi Pendirian
Pabrik, (c) Rencana Lokasi Tambang .................................................. 125
7.3. Layout Pabrik ....................................................................................... 130
7.4. Tata letak alat proses ............................................................................ 131
8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 137
9.1. Kurva Break Even Point ...................................................................... 175
9.2. Kurva Cummulative Cash Flow metode DCF ..................................... 176
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perkembangan menuju negara maju Indonesia diharapkan mampu
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nasional. Industri yang ada
memegang peranan yang sangat penting pada sektor perekonomian di negara kita.
Salah satu industri kimia yang merupakan industri penunjang untuk industri lain
adalah industri mangan dioksida.
Mangan dioksida ialah senyawa anorganik dengan rumus MnO2. Zat padat
coklat atau kehitaman ini terjadi secara alami sebagai mineral pyrolusite, yang
merupakan bijih utama mangan dan komponen nodul mangan. Penggunaan mendasar
untuk MnO2 ialah untuk bahan campuran di pabrik baja dan sebagai bahan baterai
sel-kering, seperti baterai alkalin dan baterai seng-karbon. MnO2 juga digunakan
sebagai pigmen dan sebagai prekursor untuk senyawa mangan lain, seperti KMnO4.
Ia digunakan sebagai reagensia dalam sintesis organik, misalnya untuk oksidasi alilik
alkohol.
Mangan dioksida merupakan salah satu bahan kimia yang sangat berpotensi
untuk diproduksi, sejauh sesuai dengan kebutuhan. Sampai saat ini belum terdapat
produksi mangan dioksida didalam negeri, sehingga untuk memenuhi konsumsi
2
Indonesia masih perlu mengimport dari luar negeri. Oleh karena itu perlu didirikan
pabrik mangan dioksida yang diharapkan dapat memenuhi konsumsi dalam negeri,
selain itu juga dapat menghemat devisa negara.
1.2. Kegunaan Produk
Mangan Dioksida merupakan produk intermediet yang selanjutnya digunakan untuk
industri baja dan elektronik, diantaraya :
1. Sebagai bahan campuran dalam pembuatan baja.
2. Sebagai bahan elektroda untuk batrai primer dan baterai litium.
3. Bahan adiktif dalam pembuatan pelumas.
4. Bahan campuran dalam industry cat.
1.3. Analisis Pasar
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia melakukan impor Mangan
Dioksida. Hal ini terjadi akibat belum adanya pabrik mangan dioksida di Indonesia,
sehingga pabrik tersebut perlu didirikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Data Impor mangan dioksida diperoleh dari badan Pusat Statistik sebagai berikut:
Tabel 1.1. data impor mangan dioksida
Tahun Tahun ke- Jumlah Impor
(kg)
Jumlah impor
(Ton)
2009 1 18.575.082 18.575,0820
2010 2 20.719.026 20.719,0260
2011 3 20.718.059 20.718,0590
2012 4 20.650.679 20.650,6790
2013 5 22.427.050 22.427,0500
2014 6 21.436.948 21.436,9480
(Badan Pusat Statistik.2015)
3
Data tersebut dibuat grafik untuk memperkirakan impor Mangan Dioksida pada tahun
2020 (tahun ke-12). Berikut merupakan grafik yang diperoleh:
Gambar 1.1. Data impor Mangan Dioksida
Gambar 1 merupakan data impor mangan dioksida per tahun. Dilakukan regresi linier
dan polynomial orde 3 terhadap grafik impor mangan dioksida sehingga diperoleh
persamaan garis dan nilai error masing-masing regresi sebagai berikut:
1. Persamaan garis linier
𝑦 = 553,31𝑥 + 18818
R2 = 0,6675
2. Persamaan garis polynomial orde 3
𝑦 = 24,284 𝑥3 − 407,86 𝑥2 + 2393,2 𝑥 + 16779
R2 = 0,781
Nilai R2 merupakan nilai keselarasan model regresi. Niali keselarasan dalam rage (0-
1) semakin mendekati 1 maka model semakin baik (Nansih.2010). Seperti terlihat
Persamaan garis Polynomial Orde 3
y = 24.284x3 - 407.86x2 + 2393.2x + 16779R² = 0.781
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
0 1 2 3 4 5 6 7
Dat
a Im
po
r (t
on
)
Tahun ke-
4
pada gambar 1 nilai R2 paling besar dihasilkan oleh model regresi polynomial orde 3
yaitu sebesar 0,781. Sehingga digunakan persamaan garis polynomial orde 3 untuk
memperkirakan impor pada tahun ke 12 (2020).
Kebutuhan Mangan Dioksida (y) = 24,28x3 – 407,8x2 +2393x +16779
= 28.728 ton
Di Indonesia belum terdapat pabrik yang memproduksi mangan diokida, sehingga
produksi Indonesia tidak ada. Mangan dioksida di Indonesia digunakan pada sektor
industri baterai dan industri baja. Berikut merupakan nama industri baja dan baterai
yang mengkonsumsi mangan dioksida:
1. PT. International Chemical Industri (ABC)
Total produksi baterai di PT. International Chemical Industri (ABC) diperoleh
sebanyak 65.500.000 lusin baterai pada tahun 2013 (Anonim.2013), dengan
berat 1 buah baterai rata-rata sebesar 23 g, maka diperoleh massa produk yang
dihasilkan perusahaan per tahun yaitu sebanyak 18.078,00 ton/tahun.
2. PT Panasonic Gobel Battery Indonesia (Panasonic)
Total produksi baterai di PT Panasonic Gobel Battery Indonesia (Panasonic)
diperoleh 1.000.000.000 lusin pada tahun 2014 (Syukro.2015), dengan berat 1
buah baterai rata-rata sebesar 23 g, maka diperoleh massa produk yang
dihasilkan perusahaan per tahun yaitu sebanyak 276.000,00 ton/tahun.
3. PT Everbright Battery Factory (Eveready)
Total produksi baterai di PT Everbright Battery Factory (Eveready) diperoleh
24.607.128 lusin pada tahun 2012 (Acnielsen.2012), dengan berat 1 buah
5
baterai rata-rata sebesar 23 g, maka diperoleh massa produk yang dihasilkan
perusahaan per tahun yaitu sebanyak 6.791,57 ton/tahun.
4. PT Krakatau Steel (PERSERO) Tbk.
Total porduksi baja di perusahaan PT Krakatau Steel (PERSERO) Tbk
diperoleh 3.150.000 ton/tahun (KrakatauSteel.2013).
5. PT Meratus Jaya Iron & Steel
Total produksi baja di PT Meratus Jaya Iron & Steel diperoleh 315.000
ton/tahun (KemenperinRI.2014)
6. PT Delta Prima Steel
Total produksi baja di PT Delta Prima Steel diperoleh 100.000 ton/tahun
(KemenperinRI.2014)
Dengan mengunakan data tren jenis industry yang diperoleh dari kementrian industry
RI pada tahun 2014. Diketahui tern jenis industri baterai kering sebesar 6,74% dan
industi pembuatan logam dasar bukan besi sebesar 14,06% pada tahun 2014
(kemenperinRI.2014) dan diasumsikan tren tersebut konstan maka dapat diperkirakan
kapasitas produksi per tahun pabrik yang mengkonsumsi Mangan Dioksida sebagai
berikut:
6
Tabel 1.2. Kapasitas produksi baterai dan baja
No. Industri 2009
(ton)
2010
(ton)
2011
(ton)
2012
(ton)
2013
(ton)
2014
(ton)
1
PT
International
Chemical
Industry
(ABC)
13.675,15 14.663,47 15.723,21 16.859,54 18.078,00 19.296,46
2
PT
Panasonic
Gobel
Battery
Indonesia
(Panasonic)
194.709,05 208.780,88 223.869,70 240.049,00 257.397,60 276.000,00
3
PT
Everbright
Battery
Factory
(Eveready)
5.508,79 5.906,92 6.333,82 6.791,57 7.249,32 7.737,92
5
PT Krakatau
Steel
(PERSERO)
Tbk
1.718.272,15 1.999.385,79 2.326.490,33 2.707.110,00 3.150.000,00 3.592.890,00
6
PT. Meratus
Jaya Iron &
Steel
147.668,31 171.827,22 199.938,58 232.649,03 270.711,00 315.000,00
7 PT. Delta
Prima Steel 46.878,83 54.548,32 63.472,56 73.856,84 85.940,00 100.000,00
Jumlah 2.126.712,28 2.455.112,59 2.835.828,20 3.277.315,98 3.789.375,92 4.310.924,38
Setelah diketahui kapasitas produksi masing-masing industri yang mengkosumsi
mangan dioksida, perlu diketahui kandungan mangan dalam produknya untuk dapat
mengetahui jumlah mangan dioksida yang digunakan, kandungan mangan dioksida
dalam produk industri baterai sebesar 79 % (Zehra.2013) dan industry baja sebesar
78% (Mellot.2013). sehingga diperoleh kebutuhan mangan dioksida masing-masing
perusahaan sebagai berikut :
7
Tabel 1.3. data konsumsi Mangan dioksida pada industri baja dan baterai
No. Industri 2009
(ton)
2010
(ton)
2011
(ton)
2012
(ton)
2013
(ton)
2014
(ton)
1
PT
International
Chemical
Industry
(ABC)
10.803,37 11.584,14 12.421,34 13.319,04 14.281,62 15.244,20
2
PT
Panasonic
Gobel
Battery
Indonesia
(Panasonic)
153.820,15 164.936,90 176.857,06 189.638,71 203.344,10 218.040,00
3
PT
Everbright
Battery
Factory
(Eveready)
4.351,94 4.666,46 5.003,71 5.365,34 5.726,96 6.112,96
5
PT Krakatau
Steel
(PERSERO)
Tbk
1.340.252,28 1.559.520,92 1.814.662,46 2.111.545,80 2.457.000,00 2.802.454,20
6
PT. Meratus
Jaya Iron &
Steel
115.181,28 134.025,23 155.952,09 181.466,25 211.154,58 245.700,00
7 PT. Delta
Prima Steel 36.565,49 42.547,69 49.508,60 57.608,33 67.033,20 78.000,00
Jumlah 1.660.974,50 1.917.281,34 2.214.405,27 2.558.943,47 2.958.540,47 3.365.551,36
Untuk memperkirakan konsumsi mangan dioksida pada tahun 2020, dari tabel 1.2
dibuat grafik hubungan antara tahun dan kebutuhan mangan dioksida per tahun
sebagai berikut :
8
Gambar 1.2. Mubungan antara konsumsi mangan dioksida per tahun
Gambar 1.2. merupakan hubungan antara konsumsi mangan dioksida per tahun. Dari
gambar 1.2. dilakukan regresi linier dan polynomial orde 3 sehingga diperoleh
persamaan garis dari kedua regresi yang digunakan.
Regresi linier diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y = 342.606x + 1.000.000
dengan keselarasan model regresi R2 = 0,9921
regresi polynomial orde 3 diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y = -1.334,1 x3 + 34.783 x2 + 154.888 x + 1.000.000
dengan keselarasan model regresi R2 = 0,9999
dengan mempertimbangkan keselarasan model regresi maka digunakan regresi
polynomial orde 3 untuk memperkirakan kebutuhan mangan dioksida pada tahun
2020 (tahun ke-12) sebagai berikut :
y = -1.334,1 x3 + 34.783 x2 + 154.888 x + 1.000.000
y = -1334.1x3 + 34783x2 + 154888x + 1E+06R² = 0.9999
0.00
500000.00
1000000.00
1500000.00
2000000.00
2500000.00
3000000.00
3500000.00
4000000.00
0 1 2 3 4 5 6 7
Keb
utu
ha
n M
an
ga
n D
iok
sid
a (
ton
)
Tahun ke-
Series1
Poly. (Series1)
9
y = kebutuhan (ton)
x = tahun ke-
y = -1.334,1 (12)3 + 34.783 (12)2 + 154.888 (12) + 1.000.000
= 5.562.083,20
Hasil perhitungan tersebut menunjukan perkiraan kebutuhan mangan dioksida pada
tahun 2020 mencapai 5.562.083,20 ton.
1.4. Kapasitas Produksi
Jumlah impor mangan dioksida di Indonesia pada tahun 2020 diprediksi mencapai
28.728 ton/tahun. Jumlah kebutuhan mangan dioksida di Indonesia pada tahun 2020
diperkirakan mencapai 5.562.083,20 ton/tahun. Jumlah produksi dalam negeri tidak
ada karena di Indonesia belum memiliki pabrik mangan dioksida, sehingga jumlah
ekspornya juga tidak ada.
Peluang kapasitas pendirian pabrik mangan dioksida adalah sebagai berikut:
PKPP = JK+Eks –Imp + PDN
Dimana :
PKPP : Peluang Kapasitas Pendirian Pabrik tahun 2020 (ton)
JK : Jumlah Kebutuhan tahun 2020 (ton)
Eks : Jumlah Ekspor tahun 2020 (ton)
Imp : Jumlah Impor tahun 2020 (ton)
PDN : Jumlah Produksi Dalam Negeri tahun 2020 (ton)
10
PKPP = JK + Eks – Imp + PDN
PKPP = 5.562.083,20 ton + 0 ton – 28.728 ton + 0 ton
PKPP = 5.533.354,88 ton
Dari perhitungan diatas didapatlah peluang kapasitas pendirian pabrik sebesar
5.533.354,88 ton.
Setelah memperhitungkan peluang kapasitas pendirian pabrik mangan dioksida,
adapun pertimbangan lain yaitu peraturan pemerintah tentang kegiatan pertambangan
di Indonesia. Berikut data realisasi dan rencana pengolahan kegiatan pertambangan :
Tabel 1.4. Realisasi dan Rencana Produksi Tambang Mineral Menurut Jenis
Dari tabel tersebut diperkirakan rencana pengolahan mangan pada tahun 2020 sebesar
84.396,5 ton, namun sampai tahun 2016 pengolah mangan di Indonesia belum
terealisasi.
Berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut, maka diputuskan akan dibuat pra-
perancangan pabrik mangan dioksida dengan kapasitas 50.000 ton/tahun yang
diharapkan :
11
Dapat menyediakan pasokan mangan dioksida di Indonesia.
Mengolah sekitar 60% dari perkiraan rencana pemerintah tentang produksi
mangan pada tahun 2020.
1.5. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada beberapa pertimbangan yang lebih
menguntungkan, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik mangan
dioksida direncanakan akan didirikan di Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara
Timur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi pabrik di Kabupaten
Kupang antara lain:
1. Ketersediaan Bahan baku
Lokasi pabrik dekat dengan tambang mangan dengan kualitas kadar mangan
tergolong terbaik didunia serta memiliki deposit mangan yang merata tersebar
di berbagai lokasi.
2. Transportasi
Alat pengangkutan bahan berupa sarana dan prasarana sangat dibutuhkan
untuk membantu proses jual beli bahan dan produk. Karena lokasi pabrik yang
berada dekat dengan Pelabuhan Tenau, maka sarana dan prasarana tidak akan
sulit.
12
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu kebutuhan dalam pabrik, untuk membantu
proses poduksi. Tenaga kerja direkrut melalui :
Masyarakat sekitar kawasan dan provinsi
Tenaga Ahli yang berasal dari provinsi dan luar provinsi
Jenjang pendidikan tenaga kerja yang direkrut juga bervariasi, sesuai dengan
kebutuhan pabrik.
4. Penyediaan Utilitas
Pada proses produksi dibutuhkan sarana dan prasarana seperti penyediaan
listrik dan air bersih. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari Generator yang
akan dibangun sendiri, sedangkan kebutuhan air bersih dapat diperoleh dari
pengolahan air bendungan yang dekat dengan pabrik.
5. Perijinan dan Pajak
Pemerintah Nusa Tenggara Timur mendukung perkembangan industri
pengolahan tambang, sehingga memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik
dan perusahaan akan memiliki akses mendapatkan keringanan pajak secara
penuh selama 10 tahun, dilanjutkan dengan keringan pajak sebesar 50%
selama 2 tahun.
BAB X
SIMPULAN DAN SARAN
10.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap prarancangan
pabrik Manganese Dioxide dari bijih mangan dengan kapasitas 50.000 ton/tahun
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Proses produksi mangan dioksida menggunakan proses Hydrometalurgy.
2. Bahan baku yang digunakan dalam proses hydrometallurgy adalah bijih
mangan, gas sulfur dioksida, udara, air dan natrium hidroksida.
3. Jenis reaktor yang digunakan sebaiknya slurry bubble.
4. Lokasi pendirian pabrik di provinsi Nusa Tenggara Timur, kota Kupang di
kepulauan Timor.
5. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 20,32 % dan sesudah
pajak 16,26 %
6. Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,41 tahun dan 2.93 tahun sebelum
pajak.
7. Break Even Point (BEP) sebesar 45,45 %. yakni batasan kapasitas produksi
dimana kapasitas yang dihasilkan dapat menutupi seluruh biaya produksi,
sehingga tidak adanya keuntungan maupun kerugian.
178
8. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 21,90 %, lebih besar
dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih memilih untuk
berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.
10.2. SARAN
Pabrik Manganese Dioxide dengan kapasitas 50.000 ton/tahun sebaiknya dikaji
lebih lanjut baik dari segi proses, maupun ekonominya sebelum didirikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alibaba Group. 2013. Product Price. http://www.alibaba.com. Diakses pada 5
Oktober 2015.
Anonimous. 2013. International chemicals industry co.LTD. Intercallin.
http://www.alamatkantorperusahan.com, 2011. Diakses pada 20 Oktober
2015.
Bachus, L and Custodio, A. 2003. Know and Understand CentrifugaI Pumps.
Bachus Company, Inc. Oxford: UK.
Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia.2013. peluang investasi
di kabupaten kupang, kegiatan penambangan bahan tambang
mangan.Executive Summary. Kupang.
Badan Pusat Statistik, 2015, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia
Diakses 25 Oktober 2015.
Banchero, Julius T., and Walter L. Badger. 1955. Introduction to Chemical
Engineering. McGraw Hill : New York.
Benjamin W. Haynes, Stephen L. Law, David C. Barron Gary W. Kramer, Riki
Maeda, and Michael J. Magyar, 1985, Pacific Manganese Nodules :
Characterization and Processing. United States Dep;US
Brown, G.George. 1950. Unit Operation 6ed. Wiley&Sons; USA.
Brownell, Lloyd E., and Edwin H. Young. 1959. Process Equipment Design. John
Wiley & Sons, Inc. : New York.
C.R. Nave. 2014. Saturated Vapor Pressure, Density for Water.
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu. Diakses pada 15 September 2014.
Cheremisinoff, N.P. 2002. Handbook of Water and Wastewater Treatment
Technologies. Butterworth-Heinemann: USA.
Coulson J.M., and J. F. Richardson. 2005. Chemical Engineering 4th edition.
Butterworth-Heinemann : Washington.
Couper, J.R. and Penney, W.R. 2005. Chemical Process Equipment Selection and
Design 2nd ed. ElsevierInc.:USA.
Fogler, H. Scott. 1999. Elements of Chemical Reaction Envgineering. Prentice
Hall International Inc. : United States of America.
Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operations 3rd
edition. Prentice Hall : New Jersey.
Goldberg, R.N. and Parker, V.B. 1985. Thermodynamics of Solution of S02(g) in
Water and of Aqueous Sulfur Dioxide Solutions. National Bureau of
Standards, Gaithersburg, MD: 20899
Google Map. 2016. Kupang-Nusa Tenggara Timur. Diakses pada 2 Agustus 2014.
Himmeblau, David.1996. Basic Principles and Calculation in Chemical
Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Jukkola, W.W., 1944, Manganese Ore Treatment, Wesport, Conn, The Dorr
Company, inc; New York.
Karika. D. Nurlailah, Suwari and Kadang. L. 2013. The Water Quality Status of
Kupang Tilong Dam Reported by the Pollution Index Parameters.
www.Jacsonline.org. diakses pada 20 juni 2016.
Kaya N., Karadurmus E., Aliciar A., 2005, Catalytic air oxidation of manganese
in synthetic water. Chemical Engineering Department, Gazi University,
Corum, Turkey.
Kementrian perindustrian republik indonesia, 2014, Profil Industri Baja PDF,
www.kemenperin.go.id. Diakses 24 Oktober 2015
Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Mcgraw-Hill Co. : New York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F. 2006. Encyclopedia of Chemical Technologi, 4nd ed.,
vol. 22. John Wiley and Sons Inc. New York.
Levenspiel, Octave. 1995. Chemical Reaction Engineering 2nd edition. John
Wiley & Sons, Inc. : New York.
Macsteel VRN. 2014.SAF 2205 Technical Data.
http://www.macsteel.co.za/files/macsteel. Diakses pada 10 April 2016.
McCabe, W.L. and Smith, J.C. 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga: Jakarta.
Megyesy, E.F. 1983.Pressure Vessel Handbook. Pressure Vessel Publishing Inc.,
USA.
Mehta, R.P. 2011. Cooling Tower (CT) Principle.
http://chemicalfiles.blogspot.com. Diakses pada 27 September 2014.
Miller, J. R-Y Wan, 1983, Reaction Kinetic for the leaching of MnO2 by Sulfur
Dioxide. Hydrometallurgy. Amsterdam; Netherlands.
Moran, M.J. and Shapiro, H.N. 2004. Termidinamika Teknik 4th edition.
Terjemahan oleh: Nugroho, Y.S. Erlangga: Jakarta.
Nansih, F, 2015, Regresi fitriyah nansih, www.statkelasbbkel7.blogspot.co.id,
Indonesia, Diakses 27 Oktober 2015.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1999. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 7th edition. McGraw Hill : New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 8th edition. McGraw Hill : New York.
PT Krakatau Steel, 2014, PT Krakatau Steel Jalankan Empat Strategi Optimasi
Kinerja. Diakses pada 24 Oktober 2015.
PT. Indosulfur mitra kimia.2014. Company Profile. Webbook.nist diakses pada 23
maret 2016.
Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering
Thermodynamics 6th edition. McGraw Hill : New York.
Sumardi. S, Mohammad Zaki Mubarok dan Nuryadi Saleh. 2014. Selektifitas
pelindian reduktif bijih mangan nusa tenggara timur dengan menggunakan
molasses sebagai reduktor dalam suasana asam. Yogyakarta: Prosiding
Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi.
Syukro.2015. PT- Panasoni Gobel Energi Indonesia, www.Berisatu.com. Diakses
pada 24 Oktober 2015.
Tata Steel, Eramet, Mellot.V, J.M. Salameh, 2013. High Carbon
Ferromanganese. www.eramet.com. Diakses pada 27 Oktober 2015.
Zehra. H.Abdul, 2015, Alkaline-Manganese Dioxide Batteries, University of
Babylon; Iraq.
Moss, Dennis R. 2004. Pressure Vessel Design Manual 3rd Edition. Elsevier
Publishing Inc., USA.
Mott Corporation. 2014. Sparging/Gas-Liquid Contacting: Design Guide & Part
Selection. Farmington.
Mullin, J.W. 2001. Crystallization4th edition. Reed Educational and Professional
Publishing Ltd. Oxford: London.
Portland Oregon. 2014. Caustic Soda for Water Treatment.
http://www.portlandoregon.gov. Diakses pada 27 September 2014.
Powell, S.1954.Water Conditioning for Industry, Ed. 1st.Mc Graw Hill Book
Company : London.
Raju, 1995, Water Treatment Process, McGraw Hill International Book
Company, New York
Sandvik Materials Technology. 2014. Sandvik SAF 2205.
http://www.smt.sandvik.com, 2014. Diakses pada 10 April 2014.
Santosa, Galih. 2013. Hydrant Water. Galihsantosa.adhiatma.blog. Diakses pada
26 September 2014.
Santosa, Urip. 2010. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih untuk Pemenuhan
Kebutuhan Manusia. http://uripsantoso.wordpress.com. Diakses pada 26
Februari 2015.
Southern Tank. 2014. Standard Tank Sizes. http://southerntank.net/. Diakses pada
27 Februari 2014.
Sumada, Ketut. 2012. Perancangan Fasilitas Pengolahan Air Limbah Secara
Kimia. 20 April 2012. Tersedia di
http://Ketutsumada.Blogspot.Com/2012/04/Perancangan-Fasilitas-
Pengolahan-Air.Html. UPN Veteran : Jawa Timur. Diakses 20 Januari 2014.
Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 1991.Plant Design an
Economic for Chemical Engineering 3ed. McGraww-Hill Book Company:
New York.
Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 2002. Plant Design
and Economics for Chemical Engineers 5th edition. McGraw-Hill : New
York.
Treyball, R.E. 1983. Mass Transfer Operation 3ed. McGraw-Hill Book Company:
New York.
Ulmann. 2007. Ulmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry. VCH
Verlagsgesell Scahft. Wanheim: Germany.
Ulrich.G.D. 1987. A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. John Wiley & Sons Inc: New York.
Walas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann :
Washington.
Waryono. 2014. DAS Cidanau. https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono, diakses
pada 25 September 2015
www.water.me.vccs.edu. Diakses pada Diakses pada 26 September 2015.
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. Mc Graw Hill . NewYork