Praktikum Vii

10
PRAKTIKUM VII A. JUDUL PRAKTIKUM Uji penguat bakteri E.coli pada sampel air dengan menggunakan uji penguat metode most probable number (MPN) B. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui bakteri E.coli pada sampel air dengan menggunakan uji penguat metode most probable number (MPN) C. DASAR TEORI Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel(Penn,1991).

description

farmasi

Transcript of Praktikum Vii

Page 1: Praktikum Vii

PRAKTIKUM VII

A. JUDUL PRAKTIKUM

Uji penguat bakteri E.coli pada sampel air dengan menggunakan uji

penguat metode most probable number (MPN)

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui bakteri E.coli pada sampel air dengan menggunakan uji

penguat metode most probable number (MPN)

C. DASAR TEORI

Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji

seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap

yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat

dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan

beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform

dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (metode

perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa

setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang

merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang

terdapat pada sampel(Penn,1991).

Fardiaz (1989) menyatakan ada beberapa cara yang dapat

digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik di dalam

suatu suspensi atau bahan, yang dapat dibedakan atas beberapa kelompok

yaitu :

A. Perhitungan jumlah sel

1. Hitungan mikroskopik

2. Hitungan cawan

3. MPN (Most Probable Number)

B. Perhitungan massa sel secara langsung

1. Volumetrik

2. Gravimetrik

3. Kekeruhan (turbidimetri)

Page 2: Praktikum Vii

C. Perhitungan massa sel secara tidak langsung

1. Analisis komponen sel

2. Analisis produk katabolisme

3. Analisis konsumsi nutrien

Dari metode-metode tersebut, metode hitungan cawan paling

banyak digunakan. Hal ini disebabkan metode hitungan cawan merupakan

cara yang paling sensitif untuk menghitung jumlah mikroba karena:

1. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung

2. Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus

3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni

yang terbentuk mungkin berasal dari satu sel dengan penampakan

pertumbuhan yang spesifik.

Prinsip dari metode hitungan cawan adalah menumbuhkan sel

mikrobia yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikrobia

tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat

langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Fardiaz, 1993).

Metode hitungan cawan dapat dibedakan atas dua cara yaitu :

1. Metode tuang (pour plate)

2. Metode permukaan (surface / spread plate)

Pada perhitungan menggunakan metode cawan, diperlukan suatu

pengenceran agar jumlah koloni mikrobia yang ada pada cawan dapat

dihitung dan sesuai standar, yaitu berjumlah 30 – 300 per cawan.

Pengenceran dilakukan secara decimal yntuk memudahkan perhitungan.

Perhitungan metode cawan menggunakan rumus sebagai berikut :

Faktor pengenceran = pengenceran x jumlah yamg ditumbuhkan

Jumlah koloni (SPC) = jumlah koloni x

Untuk melaporkan suatu analisis mikrobiologi digunakan suatu

standar yang disebut “Standard Plate Count” yang menjelaskan cara

menghitung koloni pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk

menghitung jumlah koloni dalan suatu contoh.

Cara menghitung koloni pada cawan adalah sebagai berikut :

Page 3: Praktikum Vii

1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah

koloni antara 30 sampai 300.

2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu

kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat

dihitung sebagai satu koloni.

3. suatu deretan (rantai) kolini yang terlihat sebagai suatu garis tebal

dihitung sebagai satu koloni.

Sedangkan data yang dilaporkan sebagai SPC harus mengikuti peraturan

sebagai berikut :

1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka, yaitu angka

pertama dibelakang koma dan angkan kedua dibelakang koma. Jika

angka ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan satu

angka lebih tinggi pada angka kedua.

2. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk menanam menghasilkan

angka kurang dari 30 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada

pengenceran yang terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai

kurang dari 30 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tapi jumlah

yang sebenarnya harus dicantumkan.

3. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk menanam menghasilkan

angka lebih besar dari 300 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada

pengenceran yang tertinggi yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai

lebih dari 300 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tapi jumlah

yang sebenarnya harus dicantumkan.

4. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni dengan

jumlah antara 30 dan 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan

terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan

2, yang digunakan adalaha rata-ratanya. Jika perbandingan antara hasil

tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih besar dari

2, yang dilaporkan hanya hasil terkecil.

5. Jika digunakan dua cawan Petri (duplo) per pengenceran, data yang

diambil harus dari kedua cawan tersebut, meskipun salah satunya tidak

memenuhi syarat diantara 30 dan300.

Page 4: Praktikum Vii

Koloni adalah kumpulan dari mikrobia yang memilki kesamaan

sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya. Sifat-sifat

yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan medium

adalah (Dwidjoseputro, 1978) :

1. Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya serupa suatu titik, namun

ada pula yang melebar sampai menutup permukaan medium.

2. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang. Ada yang tepinya

rata, ada yang tidak rata.

3. Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan

medium, ada pula yang timbul yaitu menjulang tebal di atas permukaan

medium.

4. Halus kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya halus, ada

yang permukaannya kasar dan tidak rata.

5. Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada yang

permukaannya suram.

6. Warna. Kebanyakan koloni bakteri berwarna keputihan atau kekuningan.

7. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang keras dan

kering.

Pada praktikum ini, bakteri yang akan dihitung koloninya adalah

Escherichia Coli yang merupakan bakteri gram negative berbentuk batang,

bersifat anaerobic fakultatif. Ukurannya berkisar pada 0,6 x 2,0-3,0 µm

(Pelczar, 1986). E. Coli secara normal terdapat didalam usus besar dan

termasuk bakteri kolform. Bakteri koliform adalah golongan bakteri

intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri

koliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain

dengan kata lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda bahwa adanya

pencemaran bakteri patogen. Penentuan koliform fecal menjadi indikator

pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan

keberadaan bakteri patogen. Keuntungan mendeteksi koliform adalah jauh

lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik

lain (Hadioetomo, 1993).

Page 5: Praktikum Vii

D. ALAT DAN BAHAN

1. Cawan petri

2. EMBA

3. Jarum ose

E. PROSEDUR KERJA

1. Disterilkan terlebih dahulu jarum ose.

2. Diambil sampel pada uji penduga yang positif.

3. Digoreskan pada media EMBA dengan goresan sinambung.

4. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C.

5. Apabila koloni bakteri berwarna hijau metalik dinyatakan positif

E.coli

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil pengamatan

2. Pembahasan

Untuk mengetahui adanya bakteri E.Coli pada suspensi ikan kaleng

digunakan metode MPN. Metode MPN menggunakan medium cair di

dalam tabung reaksi,dimana perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah

tabung yang positif, yang ditumbuhi oleh mikroba setalah di inkubasikan

selama 2 x 24 jam pada uji penduga. Tabung yang positif E. Coli ditandai

dengan adanya gas dalam tabung durham dan terjadinya perubahan warna

dari hijau ke orange.

EMBA (Eosin Methlyn Blue Agar) merupakan media yang

digunakan untuk mengetahui adanya bakteri E.coli pada suspensi ikan

Page 6: Praktikum Vii

kaleng, hal ini di sebabkan oleh karena media EMBA merupakan media

yang umum di gunakan sebagai tempat pengembangbiakan bakteri.

Dengan menggunakan jarum ose, tabung yang positif E.Coli  pada

uji penduga digoreskan secara sinambung pada media EMBA. Pada

umunya cara penggoresan terdiri dari empat macam yaitu: goresan T,

Goresan kuadran, goresan radian dan goresan sinambung. Pada goresan

sinambung adanya Bakteri E. coli ditandai dengan adanya warna  hijau

metalik setalah sebelumnya diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370 C.

suhu merupakan faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan mikroba.

pada umumnya batas daerah temperature bagi kehidupan mikroba terletak

antara 00 C - 900 C dan dikenal dengan ada temperatur

minimum,optimum, dan maksimum.

G. KESIMPULAN

Uji penguat yang telah dilakukan menunjukan bahwa didalam suspensi

ikan kaleng kandungan bakteri E. Coli negative atau tidak ada.

Page 7: Praktikum Vii

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan;

Jakarta.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo

Persada; Jakarta.

Schlegel, H., G. 1994. Mikrobiologi Umum. Gadjah Mada University

Press; Yogyakarta.

Suriawiria, Unus. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Penerbit

Angkasa; Bandung