Praktikum Rekayasa Aquaculture
-
Upload
anzila-rizki-wahyu-muharrama -
Category
Documents
-
view
369 -
download
42
Transcript of Praktikum Rekayasa Aquaculture
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pengetahuan tentang bagaimana cara untuk menentukan panjang atau jarak
suatu tempat perlu dipelajari secara seksama untuk dapat memperoleh jarak yang
tepat. Ada beberapa alat dan cara untuk menentukan jarak suatu lokasi atau tempat
dengan tigkat ketelitian dan keakuratan yang berbeda tergantung pada alat yang
digunakan dalam melakukan survey, panjangnya jarak yang diukur serta posisi
tempat/stasiun yang hendak diukur jaraknya. Dengan demikian, maka alat atau
cara mana yang lebih akurat akan sulit ditentukan secara pasti. Untuk jarak yang
pendek dapat ditentukan dengan menggunakan meteran akan lebih tepat, namun
untuk jarak yang jauh serta posisinya tidak mendatar akan sulit mendapatkan
datanya dengan tingkat keakuratannya tinggi bila menggunakan meteran pita.
Kolam perikanan adalah suatu genangan air tawar atau payau yang sengaja
dibuat untuk pemeliharaan ikan, luas permukaan dan kedalaman airnya terbatas
serta airnya tidak atau hamper tidak mengalir. Disamping itu kolam budidaya
yang baik didefenisikan sebagai suatu genangan air dari tanah yang dibuat untuk
dimodifikasi orang secara sengaja untuk membudidayakan organism air dan dapat
dikontrol, artinya pemasukan, pengeluaran air, jumlah ikan yang ditebar, jumlah
pakan yang diberikan, kualitas air dan penyakit dapat dikontrol atau diatur sesuai
dengan keperluan ( Buku Ajar Rekayasa Akuakultur, 2012 ).
Informasi dasar tentang jenis serta sifat-sifat tanah yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan kolam perikanan sangat penting untuk diketahui.
Pengetahuan dasar serta pengalaman dalam mengenali sifat-sifat berbagai jenis
tanah secara praktis dilapangan adalah syarat utama yang harus dipenuhi oleh
2
seorang pengamat untuk suksesnya suatu pengamatan tentang tepat tidaknya jenis
tanah untuk pembangunan suatu kolam perikanan ( Mulyadi, 2012 ).
Levelling merupakan proses penentuan perbedaan elevasi dari titik atas
tanah, puncak dari patok-patok atau berbagai bagian dari suatu bangunan. Hampir
tidak ada perncanaan bangunan atau konstruksi yang dapat dilakukan tanpa
levelling sebelumnya.
Dalam malakukan survey penentuan lokasi kolam sangatlah penting
karena kesalahan dalam membangun kolam akan mengakibatkan kerugian yang
cukup besar dan akan mengganggu aktivitas pemeliharaan ikan. Pemilihan lokasi
untuk membangun kolam sering tanpa mempertimbangkan aspek teknis, maka
pengenalan alat serta teknik penggunaan peralatan survey merupakan bagian
pengetahuan dasar yang perlu diketahui lebih dulu sebelum melakukan survey
ataupun merencanakan pembuatan kolam yang tepat.
I.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikun yang dilakukan adalah untuk perencanaan yaitu
menentukan elevasi yang diperlukan guna pengembangan rencana pembangunan
dan untuk tata letak bangunan sebelum pelaksanaan pembangunan menurut
elevasi yang ditunjukkan pada perencanaan.
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat secara langsung
melihat dan mempraktekkan prosedur survei levelling.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Informasi dasar tentang jenis serta sifat-sifat tanah yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan kolam perikanan sangat penting untuk diketahui.
Pengetahuan dasar serta pengalaman dalam mengenali sifat-sifat berbagai jenis
tanah secara praktis dilapangan adalah syarat utama yang harus dipenuhi oleh
seorang pengamat untuk suksesnya suatu pengamatan tentang tepat tidaknya jenis
tanah untuk pembangunan suatu kolam perikanan ( Mulyadi, 2012 ).
Tanah telah diberikan batasan oleh berbagai instansi atau badan seperti
oleh ahli pertanian, ahli geologi dan badan atau keahlian yang berkaitan dengan
tanah. Sifat-sifat tanah akan bervariasi dengan tingkat gradasinya, kandungan
airnya, lokasi vertikalknya sehubungan dengan permukaan tanah serta dengan
lokasi geografinya. Tanpa menguasai tesktur tanah, kemungkinan kolam tidak
akan mampu menahan air karena teksturnya terlalu banyak pasir
Jenis tanah yang baik untuk kolam adalah tanah yang kedap air. Misalnya :
tanah liat (lempung), namun tanah tersebut harus mengandung humus, yaitu
lapisan tanah yang mengandung sisa zat organic yang telah membusuk atau
dikenal dengan top soil. Adapun fungsi humus sebagai pupuk pada kolam.
(Tarigan,2002)
Levelling merupakan proses penentuan perbedaan elevasi dari titik atas
tanah, puncak dari patok-patok atau berbagai bagian dari suatu bangunan.
Lensatic compass adalah alat penetu arah compass yang dilengkapi dengan alat
alidade berupa celah yang tengahnya terbagi oleh seutas kawat dan dibagian sisi
lainnya dilengkapi dengan sebuah lensa oculer.
4
Ukuran pita atau pita pengukur ( Measuring Tape) adalah bentuk fleksibel
penguasa. Ini terdiri dari pita kain, plastik, fiber glass, atau strip logam dengan
tanda-tanda linear-pengukuran. Ini adalah alat ukur umum. Its fleksibilitas
memungkinkan untuk ukuran panjang besar untuk mudah dibawa dalam saku atau
toolkit dan izin satu untuk mengukur sekitar kurva atau sudut. Hari ini di mana-
mana, bahkan muncul dalam bentuk miniatur sebagai fob gantungan kunci, atau
item kebaruan. Surveyor menggunakan pita pengukur dalam panjang lebih dari
100 m (300 + ft). (http://en.wikipedia.org/wiki/Tape_measure).
5
III. BAHAN DAN METODE
III.1. Waktu dan Tempat
Praktikum rekayasa akuakultur tentang Survey Levelling dilakukan pada
hari Sabtu tanggal 24 November 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai
dan berlokasi di lapangan faperika serta di laboratorium Pengelolaan Kualitas Air
jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
III.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah alat tulis, tripod, auto level,
patok kayu dan meteran pita.
III.3. Metode Praktikum
Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung
dimana objek diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil
datanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.
III.4. Prosedur Praktikum
Salah satu pengguna differential levelling yang umum adalah dengan
melakukannya dalam suatu sirkuit level untuk menentukan elevasi-elevasi dari
satu atau lebih BM relatif terhadap BM yang telah ditetapkan semula. Dalam
praktikum ini ada 3 kali pemasangan atau penempatan alat antara BM1 dan BM2,
dan untuk mencatat atau menghitung return check yang diperoleh dari BM1 dan
BM2, juga 3 kali pemasangan atau pemindahan alat.
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Hasil yang diperoleh selama praktikum Survey Leveling adalah :
Tabel 1. Data Hasil Differential Leveling
Sta BS HI FS ElevasiBM1 9 100Alat 109TP1 5 8 101Alat 106TP2 9 6 100Alat 109BM2 11 10 99Alat 110TP3 9 10 100Alat 109TP4 6 10 99Alat 105BM1 9 96Total 49 53
Perbedaan Total FS – Total BS = 4, angka ini harus sama dengan selisih
BM1 (awal) = 100 dan BM1 (akhir) = 96, beda = 4 (nilai return check)
IV.2. Pembahasan
Hasil diffrensial Leveling yang didapat untuk total Back sight adalah 49,
sedangkan nilai total untuk Fore sight adalah 53. Kesalahan pengukuran atau
Error of Closure dapat ditentukan dengan pengecekan kembali karena untuk
melihat tingkat ketelitian dalam melakukan survey leveling yaitu dengan cara
membandingkan selisih elevasi BM1 (awal) dan BM2 (akhir) atau ∑ FS−∑ BS
dengan tingkat kesalahan yang diperbolehkan. Perbedaan Total FS – Total BS = 4,
angka ini harus sama dengan selisih BM1 (awal) = 100 dan BM1 (akhir) = 96, beda
= 4 (nilai return check)
7
V. V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1.Kesimpulan
Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi kesalahan
dalam pengukuran atau Error of Closure karena sudah dilakukan pengecekan
kembali dengan cara membandingkan selisih elevasi BM1 (awal) dan BM2.
V.2.Saran
Pratikan diharapkan lebih serius selama pratikum berlangsung dan tempat
untuk dilakukan praktikum tidak terlalu panas agar praktikan lebih konsentrasi
dalam melaksanakan mengukur survey leveling.
8
DAFTAR PUSTAKA
Miama, Blogspot.com/2012.11.22 archive, html.Rekayasa Paket Teknologi
Budidaya Sebagai Kontrol Kualitas Air.
Mulyadi, dkk.2012. Diktat Penuntun Praktikum Rekayasa Budidaya Perikanan.
Universitas Riau. Pekanbaru
Mulyadi, dkk.2012.Rekayasa Aquaculture. Universitas Riau : Pekanbaru
Tarigan Rasita.2002. Jurnal Pengabdian terhadap Masyarat. Vol 8 no 28.
Wikipedia Free Ensklopedia.www.instructables.com/id/String-Tripod/
Wikipedia Free Ensklopedia.www.wikipedia.org/wiki/Tape_measure.
9
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………….............................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat...................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
III. BAHAN DAN METODE................................................................................5
3.1. Waktu dan Tempat....................................................................................5
3.2. Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.3. Metode Praktikum.....................................................................................5
3.4. Prosedur Praktikum...................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................6
4.1. Hasil...........................................................................................................6
4.2. Pembahasan...............................................................................................6
V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................7
5.1. Kesimpulan................................................................................................7
5.2. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Data Hasil Differential Leveling……………………………………… 6